pendorong terjadinya perbuatan

15
PEMBAHASAN Dalam kaitanya dengan hal ini, pendorong terjadinya perbuatan termasuk dalam tasawuf akhlaqi, yang mana tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku manusia. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERBUATAN ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perbuatan: 1. Akhlaq 2. Isnting dan naluri(akal-pikiran) 3. Nafsu 4. Adat dan kebiasaan 5. Lingkungan 6. Kehendak A. Akhlaq Dalam kamus besar bahasa indonesia online kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti; kelakuan. Sebenarnya kata akhlak berasal dari bahasa Arab, dan jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti perangai, tabiat . Sedang arti akhlak secara istilah sebagai berikut; Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Al-Ghazali akhlaq adalah

Upload: aishanurmalita

Post on 30-Sep-2015

65 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tasawuf

TRANSCRIPT

PEMBAHASANDalam kaitanya dengan hal ini, pendorong terjadinya perbuatan termasuk dalam tasawuf akhlaqi, yang mana tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku manusia.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERBUATANada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perbuatan:1. Akhlaq2. Isnting dan naluri(akal-pikiran)3. Nafsu4. Adat dan kebiasaan5. Lingkungan6. Kehendak

A. AkhlaqDalam kamus besar bahasa indonesia online kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti; kelakuan. Sebenarnya kata akhlak berasal dari bahasa Arab, dan jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti perangai, tabiat. Sedang arti akhlak secara istilah sebagai berikut; Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Al-Ghazali akhlaq adalah gambaran dari keadaan yang tertanam kuat di dalam jiwa yang memunculkan suatu perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan(H.Moh.Toriquddin,lc.,M.HI., sekularitas tasawuf:membumikan tasawuf dalam dunia modern,Yogyakarta:uin malang press hal 14

Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlak merumuskan pengertian Akhlak sebagai berikut: Akhlakialah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.Menurut Ibnu Maskawaih dalam bukunya TahdzibulAkhlaq Wa Tathirul Araq memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir-pikir dan ditimbang-timbang (terlebih dahulu).

Jika keadaan jiwa tersebut memunculkan pebuatan yang baik dan terpuji secara akal maupun syara maka jiwa tersebut berakhlak baik. Jika yang muncul perbuatan jelek maka jiwanya berakhlak buruk. Al-Ghazali mengatakan keadaan yang tertanam kuat di dalam jiwa karena orang yangmemberikan harta satu kali, karena ada tendensi ia tidak dikatakan ahlaknya dermawan selagi tidak tertanam kuat dalam hatinya sifat tersebut. Dan disyaratkan munculnya suatu perbuatan dengan mudah dengan tanpa pmikiran yang panjang, karena orang yang menyerahkan harta atau menenangkan diri ketika marah dengan usaha yang sungguh-sungguh dan melalui pemikiran yang panjang ia tidak dikatakan dermawan dan bijaksana. Akhlak bukanlah gambaran dari suatu perbuatan, betapa banyak orang yang akhlaknya dermawan tetapi tidak memberikan harta, mungkin karena hilangnya harta atau ada sesuatu yang menghalanginya dan mungkin akhlaknya kikir tetapi menyerahkan hartanya ada kalanya karena suatu tendensi atau pamer abu Hamid Muhammad al-ghazali, ihyaulumi al-din vol.3, (Indonesia:da al-ihyaal-kutub al-arabiyah,tt), hal 52unsur yang mendorong terjadinya akhlaq yaitu adalah : kebiasaan dan iradah (kehendak). Jika ditampilkan satu contoh proses akhlaq adalah ;

1) kecenderungan untuk melakukan sesuatu, - terdapat pengulangan yang sering dikerjakan sehingga tidak memerlukan pikiran.

2) Dalam iradah: a) lahir keinginan-keinginan setelah ada rangsangan (stimulan) melalui indra- b) muncul kebimbangan, mana yang harus dipilih diantara keinginan-keinginan itu Padahal harus memilih satu dari keinginan tersebut c) mengambil keputusan dengan menentukan keinginan yang diprioritaskan diantara banyak keinginan tersebut.

Pembagian AkhlakSecara umum akhlak atau perilaku/perbuatan manusia terbagi menjadi dua; pertama; akhlak yang baik/mulia (akhlakul karimah) dan kedua; aklak yang buruk/tercela (akhlakul madzmumah)Macam-macam akhlak1. Akhlak terhadap diri sendiri2. Aklak terhadap keluarga (Orang tua, akhlak terhadap adik/kakak)3. Akhlak terhadap teman/sahabat, teman sebaya4. Akhlak terhadap guru5. Akhlak terhadap orang yang lebih muda dan lebih tua6. Akhlak terhadap lingkungan hidup/linkungan sekitar.

B. Insting dan naluri (Akal-pikiran)Menurut bahasa insting berarti kemampuan berbuat suatu tujuan yang dibawa sejak lahir, merupakan pemuasan nafsu, dorongan-dorongan nafsu, dan dorongan psikologis. Insting juga merupakan kesanggupan melakukan hal yang kompleks tanpa dilihat sebelumnya, terarah kepada suatu tujuan yang berarti bagi subjek tidak disadari langsung secara mekanis.Insting pada intinya ialah suatu kesanggupan untuk melakukan perbuatan yang tertuju kepada sesuatu pemuasan dorongan nafsu atau dorongan batin yang telah dimiliki manusia maupun hewan sejak lahir. Perbuatan insting pada hewan bersifat tetap, tidak berubah dari waktu ke waktu, sejak lahir sampai mati. Insting pada manusia dapat berubah-ubah dan dapat dibentuk secara intensif.Dalam insting terdapat tiga unsure kekuatan yang bersifat psikis, yaitu:1. mengenal (kognisi), 2. kehendak (konasi), 3. perasaan (emasi). insting, merupakan keseluruhan dari energi psikis yang dipergunakan oleh kepribadian. Insting terdiri dari empat pola khusus, yaitu sebagai berikut.a. Sumber insting. Sumber insting berasal dari kondisi jasmaniah, untuk melakukan kecenderungan, lama-lama menjadi kebutuhan.b. Tujuan insting. Tujuan insting ialah menghilangkan rangsangan jasmaniah, untuk menghilangkan perasaan tidak enak yang timbul karena adanya tekanan batin yang disebabkan oleh meningkatnya energi pada tubuh.c. Objek insting. Objek insting merupakan segala aktivitas yang mengantar keinginan dan memilah-milah agar keinginannya dapat terpenuhi.d. Gerak insting. Gerak insting tergantung kepada intensitas (besar-kecilnya) kebutuhan.Dalam ilmu akhlak insting berarti akal pikiran. Akal dapat memperkuat akidah, namun harus ditopengi ilmu, amal, dan takwa pada Allah. Allah memuliakan akal dengan dijadikannya sarana tanggungjawab. Diantara mereka ada yang menerimanya dengan cara melalui hafalan dan dipercayai sebagai adat kebiasaan (kepercayaan tradisional). Kepercayaan ini tidak luput dari timbulnya kebimbangan dan keraguan. Ada yang memperolehnya dengan jalan memerhatikan dan berpikir sehingga kepercayaannya semakin mendalam dan keyakinannya semakin kuat[2]. [2]Syekh Hasan Al-Banna, Aqidah Islam, Bandung: Al-Maarif, hal. 9

Manusia dilengkapi dengan akal pikiran dalam melakukan kegiatan, ia menggunakan akal pikir dengan sempurna dan sarana penunjang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika.Akal adalah jalinan pikir dan rasa yang menjadikan manusia, berlaku, berbuat, membentuk masyarakat dan membina kebudayaan. Akal menjadikan manusia itu mukmin, muslim, muttaqin, shalihin. Agama itu akal, maka hanya dengan akal-lah kita bisa memahami Allah, akal merupakan kunci untuk memahami islam.Disamping itu, banyak insting yang mendorong perilaku perbuatan yang menjurus kepadaakhlakul karimahmaupunakhlakul madzmumah, tergantung orang yang mengendalikannya.

C. NafsuPengertian nafsuNafsu secara epistemology berate niat. Adapaun nafsu secara epistemologis ilmu tasawuf akhlaq , nafsu adalah dorongan-dorongan alamiah manusia yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidupnya. Nafsu ialah keinginan hati yang kuat. Nafsu merupakan kumpulan dari kekuatan amanah dan sahwat yang ada pada manusia.Nafsu dapat mempengaruhi semua pertimbangan akal memengaruhi peringatan hati nurani menghindari hasrat yang baik. Contoh, nafsu bermain judi, minuman keras, nafsu membunuh, ingin memiliki dan nafsu yang lainnya, mengarah kepada keburukan, sehingga nafsu dapat berkuasa dan bergerak bebas kemana ia mau.Menurut ilmu akhlak, nafsu terbagi menjadi dua macam, yaitu:Nafsu individual (perseorangan) misalanya nafsu makan, minum, kebutuhan jasmani dan kesehatanNafsu sosial (kemasyarkatan) mislanya nafsu meniru, nafsu berkumpul dengan orang lain, mengeluarkan aspirasi, bermasyarakat, dan memberikan bantuan kepada orang lain.Menurut islam nafsu terbagi menjadi beberapa macam yaitu : Nafsu yang buruk :Nasfu Amarah adalah nafsu yang berbangga apabila membuat sesuatu kemungkaran. mereka adalah dari golongan yang bermaksiat di mata dan di hatinya. mereka adalah golongan ahli neraka.Nafsu Lawamah adalah nafsu yang menyadari apabila melakukan suatu kemungkaran. golongan ini beramal tetapi masih ada riya, hasut, dengki dan sebagainya. nafsu mereka tetap dilakukan walau mereka tahu itu salah. mereka adalah golongan ahli neraka.Nafsu Marhamah adalah nafsu yang telah dapat membuang sifat tercela. walaupun begitu, mereka masih mengkritik diri sendiri. mereka adalah golongan ahli neraka. Kemudian nafsu-nafsu yang baik adalah :Nafsu Mutmainah adalah nafsu yang lemah lembut. mereka mendapat ketenangan dan menghilangkan gelisah di jiwa. mereka adalah orang yang sholeh. golongan ini adalah dijamin surga.Nafsu Raudiah adalah nafsu yang berusaha untuk melatih diri untuk mencintai Allah sepenuhnya.. mereka bergaul dengan orang banyak tetapi hatinya semata-mata hanya kepada Allah. mereka bisa juga disebut sebagai Wali Allah.Nafsu Kamaliah adalah nafsu yang sempurna, nafsu yang hanya dimiliki oleh para Nabi dan Rasul.Nafsu Mardiah adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. Keridhaan tersebut terlihat pada anugrah yang diberikan-Nya berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karomah, dan memperoleh kemuliaan, sementara kemuliaan yang diberikan Allah SWT itu bersifat universal, artinya jika Allah memuliakannya, siapa pun tidak akan bisa menghinakannya, demikian pula sebaliknya orang yang dihinakan oleh Allah SWT, siapa pun tidak bisa memuliakannya.

D. Adat dan kebiasaankebisaan terjadi sejak lahir. Lingkungan yang baika mendukung kebiasaan yang baik pula. Lingkungan dapat merubah keperibadiaan seseorang . lingkungan yang tidak baik dapat menolak adanya disiplin dan pendidikan. Kebiasaan yang buruk mendorong kepada hal-hal yang lebih rendah, yaitu kembali kepada adat kebiasaan primitif. Seseorang yang hidupnya dikatakan modern, tetapi lingkungan yang bersifat primitif, kebiasaan itu bisa timbul karena ada dalam diri pribadi seseorang dibawah sejak lahir. Kebiasaan yang sudah melekat pada diri seseorang sukar untuk dihilangkan , tetapi jika ada dorongan yang kuat untuk menghilangkan, ia dapat mengubahnya.Agar kebiasan buruk seseorang dapat berubah menjadi baik, diperlukan berbagi bimbingan dari orang lain. Begitu juga dengan seorang anak sebelum dia memiliki kebiasaan yang buruk, maka dalam usia perkembangannya diberikan bimbingan yang benarAda beberapa cara untuk mengetahui kebiasaan baik buruk yang dapat ditangkap gejala-gejalanya sebagai berikut.Metode mengatasi kebiasaan. Para filusuf didunia timur menjelaskan kebiasaan ialah kesinambungan dari suatu pikiran atau tindakan untuk waktu yang lama, menyebabkan lekukan alur kanla yang terbentuk pada otak tindakannya menjadi tampak sadar dan otomatis, kemanusiannya selalu timbul untuk mengulang tindakan yang telah menjadi kebiasaan. Misalnya ketika seseorang mulai merokok ia masih memikirkan tentang menyalakan korek api kemudian ia menyalakan lagi tanpa berpikir lagi dan ini menjadi kebiasaan.Kekuatan kebiasaan. Kebanyakan orang mengibaratkan kekuatan kebiasaan dengan perkataankebiasaan itu natur yang kedua. Mereka bermaksud bahwa adat kebiasan itu mempunyai kekuatan yang mendekati kepada natur yang pertama. Natur yang pertam ialah apa yang dibawah oleh manusia sejak ia dilahirkan. Kekuatan kebiasaan ialah yang menjadikan orang-orang tua menolak pendapat-pendapat Baru dan penemuan-penemuan baru.Mengubah kebiasan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan pola terbaik, disesuaikan dengan unsur-unsur agama. Untuk mengubah kebiasaan dapat dilakukan dengan cara berikut ini: Berniat sunguh-sunguh dengan tiada diiringi keraguan-raguan. Janganlah mengizinkan bagi diri sendiri melakukan kebiasaan buruk, apabila menambah kebiasaan buruknya yang lain. Carilah waktu yang baik untuk men-tahfidz-kan niat dan ikutilah segala gerak jiwa yang menolong tahfizd terbuat. Kesukaran bukan dalam niat, tetapi dalam men-tahflidz-kannya. Jagalah pada diri kekuatan penolak yang kecil-kecil setiap hari untuk mengekang hawa nafsu yang tidak baikSemua perbuatan baik dan buruk itu menjadi adat kebiasaan karena ada kecenderungan hati terhadapnya dan menerima kecenderungan tersebut dangan disertai perbuatan berulang-ulang secukupnya.Pengertian adat istiadat. Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung. Adat istiadat semacam ini sangat tergantung padasituasi sosial ekonomi masyarakat. Bila sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya. Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah.Adat istiadat itu beasal dari perbuatan orang-orang dahulu, yang mencoba melakukan perbuatan-perbuatan yang akhirnya mengetahui mana yang berguna dan bermanfaat, dan mana yang merugikan, dengan dasar itu mereka memperingatkan orang agar menjauhi.

E. LingkunganLinhkungan yang dimaksut disini adalah lingkungan social yang meliputi hubungan antar manusia. Lingkungan ini mengandung susunan pergaulan yang meliputi manusia seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan kantor pemerintahan. Lingkungan pergaulan dapat mengubah keyakinan, akal pikiran, adat istiadat, pengetahuan dan akhlak.Lingkungan pergaulan terbagi menjadi tujuh kelompok berikut: Lingkungan dalam rumah tanggaAkhlak orang tua dirumah dapat memengaruhi tingkah laku anggota keluarganya dan anak-anaknya. Lingkungan sekolahSekolah dapat membentuk siswa-siswinya untuk menjadi yang lebih baik Lingkungan pekerjaanSuasana kerja dikantor, di bengkel, dilapangan terbuka, sopir dan buruh. Masing-masing mempunyai ciri khas yang berbeda-beda. Lingkungan organisasiOrang yang menjadi anggota salah satu organisasi akan memperoleh aspirasi yang digariskan oleh organisasinya. Lingkungan jamaahJamaah adalah semacam organisasi tapi tidak tertulis Lingkungan ekonomiSemua manusia membutuhkan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pokoknyaLingkungan pergaulan mempunyai pengaruh yang berlawanan. Terkadang menguatkan hidup manusia dan meninggalkannya. Terkadang melemahkanya atau mematikannya.Lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan islam yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap anak didiknya. Lingkungan yang dapat pengaruh terhadap anak didik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama Lingkungan yang berpegang teguh terhadap tradisi agama Lingkungan yang mempunyai tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam lingkungan agama.Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa berhubungan, iman beradaptasi, akal harus menempatkannya sesuai fitrah manusia.F. KehendakKehendak menurut bahasa ialah kemauan, keinginan, dan harapan. Kehendak yaitu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan dari dalam hati, bertautan dengan pikiran dan perasaan. Kehendak merupakan salahsatu fungsi kejiwaan dari kekuatan aktivitas jiwa dalam kelompok trikhotonomi yang dinamakan konasi. Kehendak ialah suatu kekuatan yang mendorong melakukan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.Allah SWT adalah Zat Yang Maha Kuasa di seluruh alam semesta ini. Dia mengatur segala sesuatu yang ada dalam kerajaan-Nya dengan kebijaksanaan dan kehendak-Nya. Kehendak bukanlah suatu kekuatan, tetapi merupakan tempat penerapan seluruh kekuatan. Tuhan menciptakan dengan kehendak. Oleh karena itu, apa yang disebut dengan kehendak dalam diri, pada hakikatnya adalah suatu kekuatan Tuhan. Jika ada rahasia yang dapat dipelajari di balik misteri dunia. Rahasia itu adalah kehendak-Nya.Tabiat alami kehidupan yang dijalani manusia adalah kehendak. Kehendak tidak hanya membutuhkan perjuangan untuk menjalani kehidupan, tetapi diri sendiri, pikiran, hasrat, dan keinginan dapat melemahkan kehendak. Bagi manusia bahwa motif meningkatnya kegiatan merupakan kehendak. Tetapi pada akhirnya dapat menemukan motif, merampas kehendak dari dalam diri manusia.