pendidikan tinggi untuk industri 4 · itu sebabnya konsep industry 4.0 muncul di jerma對n pertama...

Pendidikan Tinggi untuk Industri 4.0

Pokok Bahasan

Teknologi dan Ilmu Pengetahuan untuk Industri 4.0

Pendidikan 1.0 ke Pendidikan 4.0

Kompetensi Umum Insinyur Industri 4.0

Kurikulum dan Strategi Usulan Para Pakar

Diskusi

Teknologi dan Ilmu Pengetahuan untuk Industri 4.0

Keempat Revolusi Industri

Presenter

Presentation Notes

Perjalanan peradaban manusia terkait industri terus mengalami perubahan. Hingga saat ini telah terjadi empat revolusi industry. Revolusi undustri pertama terjadi setelah penemuan mesin uap. Penggunaan mesin ini menambahkan daya produksi serta keleuasaan lokasi. Saat itu terjadi saat manusia mulai meninggalkan tenaga hewan kuda atau kerbau dan tenaga manusia serta tenaga lain yang langsung dari alam seperti kincir air dan kincir angin untuk proses produksi. Revolusi industry kedua terjadi setelah tenaga listrik ditemukan dan industry mengembangkan cara produksi masal. Jumlah tenaga kerja juga mengalami penurunan. Revolusi industry ketiga muncul dengan berkembangnya otomasi pada produksi. Revolusi ini dimunkankan dengan penggunaan elektronika dan teknologi informasi. Revolusi industry keempat saat ini tengah terjadi. Konsep revolusi industry keempat ini pada awalnya dimunculkan oleh Bangsa Jerman dengan industry manufakturnya yang sangat kompetitif. Itu sebabnya konsep industry 4.0 muncul di Jerman pertama kali pada November 2011 dalam publikasi Strategi Teknologi Tinggi Jerman untuk tahun 2020. Pada revolusi industry keempat, rangkaian teknologi digital menyatu dalam aplikasi yang mentransformasikan proses industry. Proses industry pun menjadi saling terkoneksi, reliabel, prediktabel, resilien, dan memiliki derajat kepastian yang tinggi.

Pilar Industri 4.0

Autonomous Robot Big Data Analytic Augmented Reality Additive Manufacturing Cloud Simulation Horisontal & Vertical

Integration Internet of Things Cyber Security

Source: The Boston Consulting Group, online publication

Presenter

Presentation Notes

Secara umum teknologi yang menjadi ujung tombak pada visi produksi industry masa depan didukung oleh perkembangan bidang elektronika teknologi informasi. Namun, itu bukan berarti hanya teknologi tersebut yang menjadi pilar pendukung industry 4.0. Teknologi-teknologi tersebut adalah Pertama, Autonomous Robot, Simulation, Horizontal dan Vertical System Integration, Insustrial Intenet of Things, Cybersecurity, Cloud Computing, Additive Manufacturing terutama yang lebih dikenal sebagai 3D printing, Augmented Reality, dan Big Data and Analytics. Penguasaan teknologi ini memerlukan penguasaan bidang multi disiplin.

Insinyur Elektro, Elektronika

Elektro Mekanik

Insinyur Mesin

Pemodelan dan Simulasi

Sensor & Aktuator

Insinyur Kontrol

Insinyur Sistem

Komputer

Embedded Control

Sistem Perancangan Multidisiplin

Ilmuwan Sosial & Pakar Nonteknik

Pakar Bisnis

Fsikawan, Kimiawan, Matematikawan, Imuwan Komputer

Insinyur Masalah Spesifik

Source: Kozak, ICETA 2016

Presenter

Presentation Notes

Industri 4.0 melibatkan banyak bidang keilmuan. Bidang pendukung langsung adalah Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kontrol, dan Teknik Komputer. Namun demikian Industri 4.0 juga melibatkan bidang social, bisnis, saintis, dan keinsinyuran bidang spesifik. Perancangan system multi disiplin menjadi inti dalam Industri 4.0. Lebih lanjut bidang pendukung langsung pada industry 4.0 ini harus berinteraksi dengan banyak disiplin ilmu lainnya, yaitu pkar ilmu social dan non teknis lain dan pakar bisnis. Guna menjawab tantangan produk induatri masa depan perlu juga dukungan insinyur pada problem spesifik dan ilmuwan bidang pengetahuan alam, matematik dan computer.

Inter-operabiltas

Virtualisasi

Desen-tralisasi

Real-Time Waktu-nyata

Orientasi Layanan

Modularitas dan

Rekonfigur-abilitas

Paradigma Revolusi Industri 4.0

Source: Kozak, K&I 2018

Presenter

Presentation Notes

Revolusi Industri 4.0 mengikuti paradigma berikut. Interoperabilitas. Ineroperabilitas memungkinkan terjadinya integrasi dan kooperasi berbagai mesin intelejen, metoda intelejen dan manusia untuk berinteraksi melalui IoT, Industial IoT, dan Internet of Service IoS. Paradigma kedua adalah virtualisasi. Virtualisasi adalah kreasi model virtual dari pabrik intelejen. Virtualisasi mengambil data riil dari plant riil. Data ini untuk disampaikan pada model pabrik intelejen guna pengendalian dan pengambilan keputusan reall time. Desetralisasi. Desentralisasi adalah kemampuan sertiap mesin untuk menjalankan dan menyebarkan pengendalian secara otonomus dan membuat keputusan dengan integensia maksimum pada setiap subproses untuk produksi. Real time. Data yang menjadi informasi dalam pengambilan keputusan dan pengendalian harus diperoleh secara waktu nyata atau real time. Demikian juga keputusan atau pengendalian yang dilakukan harus bersifat real time juga, tidak hanya pada optimasi tetapi juga hingga rekonfigurasi berdasarkan model yang dikembangkan. Service oriented. Pertukaran informasi yang dilakukan melalui kanal komunikasi dan internet harus bersifat service oriented. Penerima harus dapat menerima data dengan mudah dan cepat. Data yang diberikan harus segera dapat dimanfaatkan oleh penerimanya. Modularitas dan rekonfigurabilitas. Sistem harus berfifat modular yang memungkinkan dengan segera terjadi rekonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan 1.0 ke Pendidikan 4.0

Format Belajar Baru

Independen Lokasi dan

Waktu

Pembelajaran Individu

Globalisasi Peningkatan Motivasi Belajar

Belajar Seumur Hidup

6 Segi Pendidikan 4.0

Sumber: Ciolacu, SIITME 2017

Presenter

Presentation Notes

Lembaga Pendidikan tinggi harus Menyikapi perubahan besar yang terjadi pada industry. Perubahan utama yang terjadi pada Pendidikan tinggi menyangkut sekurangnya 6 segi berikut. Pertama, format pembelajaran. Format pembelajaran terus berkembang dengan adanya model-model dan media baru pembelajaran daring. Tempat dan lokasi tidak lagi membatasi proses belajar tersebut. Belajar tidak harus lagi dalam kelas dan institusi. Perkembangan pembelajaran daring membuka batas-batas tersebut. Indivualization of learning. Pembelajaran menjadi aktivitas yang sesuai individu ybs dan dapat sangat berbeda antar pembelajar. Globalisasi. Pembelajaran digital dan dunia maya membuka Pendidikan masuk era globalisasi. Dalam dunia maya tidak dikenal batas kelas dan institusi, budaya, dll. Increase Learning motivation. Siifat pembelajaran yang terbuka dan individu memerlukan pembelajar yang mempunyai motivasi kuat. Untuk itu pendidkan 4.0 perlu dilengkapi dengan teknologi guna mendorong minat mahasiswa untuk belajar, misalnya dengan gamifikasi. Lifelong learning. Perubahan akibat teknologi saat ini berkembang sangat cepat. Banyak jenis pekerjaan baru yang lima tahun lalu belum ada, misalnya HOAX tracking analis. Untuk itu kesadalran akan pembelajran seumur hidup menjadi penting untuk diberikan dan mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengantisipasi perubahan tersebut.

Elemen dan Kakas Teknologi

Pendidikan 4.0 dengan Tujuan

Didaktik

Evaluation and Assessment

Neural Networks

Advice & Support

Intelligent Tutor Chatbot

Learning Modules adapt with Student Knomledge Adaptibility

Future Performance

Prediction and Continuous

Improvements Learning Analytics

Learning Process

Personalized. Active Students

Motivation Game-based

learning VR/AR

Mobile Connectivity

Communities of Particle

Source: Ciolacu, SIITME 2017

1 Guru

2 Penyampaian Konten

3 Proses Pembelajaran

4 Organisasi

5 Mahasiswa

6 Cara dan Alat

Profil Pendidikan 1.0 ke 4.0

Sumber: Editorial IT Pro May/ June 2017

Sumber Pengetahuan

Pendidikan 1.0

+ konselor, bimbingan

Pendidikan 2.0

+ pemimpin kolaboratif penciptaan pengetahuan

Pendidikan 3.0

+ didukung dengan portal pembelajaran berbasis AI

Pendidikan 4.0

1 Guru

Dukungan hak cipta tradisional

Pendidikan 1.0

+ Open Educational Resources (OER)

Pendidikan 2.0

+ OER diciptakan pembelajar, lintas disiplin dan institusi, sumber tersertifikasi

Pendidikan 3.0

+ OER tersertifikasi dengan portal pembelajaran berbasis AI

Pendidikan 4.0

2 Penyampaian Konten

Kuliah, sai, tugas, ujian lisan dan tulisan, kerja kelompok

Pendidikan 1.0

+ teknologi open, pembelajaran dengan proyek, terbatas pada institusi

Pendidikan 2.0

+ Aktivitas pembelajaran terbuka, mengangkat kreativitas, jejaring social terbuka

Pendidikan 3.0

+ Pembelajaran adaptif sesuai profil pembelajar dalam waktu-nyata

Pendidikan 4.0

3 Proses Pembelajaran

Batas tetap untuk pengajaran dan asesmen, akreditasi oleh satu institusi

Pendidikan 1.0

+ kolaborasi antar institusi,, afiliasi pembelajar-institusi 1-1

Pendidikan 2.0

+ pertukaran guru, pembelajar – institusi 1 – banyak

Pendidikan 3.0

+institusi kehilangan relevansi, institusi baru yang menyediakan Pendidikan berbasis AI akan muncul

Pendidikan 4.0

4 Organisasi

Kebanyakan pasif

Pendidikan 1.0

+ Transisi menjadi aktif, kepemilikan pembelajaran pribadi meningkat

Pendidikan 2.0

+ Kepemilikan rencana belajar pribadi, Bersama membangun ide dan atefak

Pendidikan 3.0

+ Konselor sendiri dan membangun pembelajaran pribadi didukung AI, mekanisme pembaruan waktu-nyata

Pendidikan 4.0 5 Mahasiswa

eLMS terbatas pada satu institusi

Pendidikan 1.0

+Kolaborasi e-Learning dalam system pengelolaan tunggal

Pendidikan 2.0

+Teknologi Web-driven untuk lingkungan belajar individu yang terdistribusi, mendukung portofolio individu

Pendidikan 3.0

+ Organisasi Web-driven terintegrasi dengan AI

Pendidikan 4.0

6 Cara dan Alat

Kolaborasi Virtual

Ketahanan (Resilience)

Intelegensia Sosial

Novel Adaptive Thinking

Pengelolaan Beban Kognitif

Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset

Pendekatan Transdisiplin

Computational Skills


Source: Ramirez-Mendoza, EDUCON 2018

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



memungkinkan para insinyur untuk berinteraksi secara efisien dan cepat tanpa memandang lokasi fisik melalui jaringan sosial virtual

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



mengatasi beragam “pukulan di belakang”, keberanian dan tantangan

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Memungkinkan orang untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif dan damai

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Memungkinkan respons yang cepat dan adaptif terhadap situasi luar dalam konektivitas global, persaingan pasar, dan otomatisasi

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Memungkinkan mengelola semua informasi yang diterima dan mendapatkan wawasan yang bermanfaat darinya

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Mengembangkan keterampilan pada tugas yang tidak dikerjakan dengan baik oleh mesin

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Memungkinkan melihat konten yang relevan dari informasi yang kurang bermanfaat yang dibagikan di media sosial dan cloud

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Menggunakan kompetensi sebelumnya, ditambah keterampilan pengamatan untuk mengembangkan pola pikir "tidak umum" yang dapat menawarkan solusi

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Dapat bekerja dengan latar belakang yang berbeda, membentuk dan memahami topik yang tidak terkait dengan bidang keahliannya

Kolaborasi Virtual


Intelegensia Sosial



Sense Making

Literasi Media Baru

Design Mindset



Memungkinkan memprogram sebagai bahasa universal

Kurikulum dan Strategi Usulan Para Pakar

Menyerap

Menghubungkan

Melakukan

C6

C5

C4

C4

C2

C1

Menciptakan

Mengevaluasi

Manganlisis

Menggunakan

Memaham

Mengetahui

Capaian untuk Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Mengapa

Apa

Bagaimana

Aktivitas Mahasiswa

Ramirez et al.

Modul 1 Automation

Advance Control

Embedded Controller

Advanced Robotics

Modul 2 Management

Monitoring to Maintenance

Quality Control

Identefication object related

data

Business Model

Modul 3 Manufacturing

Factory Design

ERP, MES

Additive Manufacturing

Modul 4 ICT

Open Communication

Human Machine Interface

Cloud, Big Data, Cybersecurity

Eichiner et al.

Innovative Learning Concepts

Lecture series by experts from

diverse disciplines

Problem-based learning, coaching,

mentoring

New Courses

Develoment methodology

Development tools and software

tools

Makeathon

Computer Science

Electronics

Mechanics

Technical Editing

Mechatronic Systems

Final Presentations

Kozak et al.

Multidisciplinary Fields

Nanomaterials

Modelling and Simulation

Automatic control of

discrete-time hybrid systems

Laboratory

Virtual Environment

H/W & S/W: Modeling,

implementing, Testing

ICT Backbone

Internet of Things

Big data and Analytics

Cloud Computation

Virtual platformization

diajarkan pada tingkat Magister

Diskusi

Diskusi Pendidikan Tinggi untuk Revolusi Industri 4.0 masih dalam keadaan sangat baru

Para ahli memiliki perbedaan dalam pemikiran mereka, misalnya tingkat apa yang harus dimasukkan

Multidisiplin harus segera ditangani

AI, Cybersecurity harus diperkenalkan

Pengodean sebagai ekspresi pemikiran / bahasa komputasi

Pemikiran umum di antara para ahli termasuk

Terima Kasih

pendidikan tinggi untuk industri 4 · itu sebabnya konsep industry 4.0 muncul di jerma對n pertama...

Documents