pendidikan pancasila pdf

Upload: weldri-berto-ocmafiyon

Post on 03-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    1/15

    TUGAS

    PENDIDIKAN PANCASILAPENDIDIKAN PANCASILAPENDIDIKAN PANCASILAPENDIDIKAN PANCASILA

    DISUSUN OLEH :

    SINDI SISWOYO

    WINDY NUR JANA

    ROMAINI SRI REZEKI

    NAZAMRI

    NURYA NINGSIH

    WELDRI BERTO OCMAFIYON

    SYARIF HUTABARAT

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    2/15

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,

    serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik meskipun

    banyak kekurangan didalamnya.

    Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

    pengetahuan kita mengenai Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Pancasila dan NKRI.

    Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh

    dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

    perbaikan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

    tanpa saran yang membangun.

    Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang

    telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya.

    Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

    Pekanbaru, April 2015

    Tim Penyusun

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    3/15

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ......... .......... ........... ......... ......... ........... ......... ......... ..... 1

    I.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

    I.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

    I.3 Tujuan .......... .......... ......... .......... ........... ......... ......... ........... ......... .......... .... 2

    I.4 Manfaat ......... ........... .......... ......... .......... .......... ......... .......... ........... ........... 2

    BAB II PEMBAHASAN ......... .......... .......... ......... ........... ........... .......... ......... .... 3

    II.1 Pengertian ............................................................................................... 3

    II.2 Sejarah Terbentuknya Empat Pilar Kebangsaan ....... .......... ........... ........... 3

    II.3 Empat Pilar Kebangsaan, Pancasila dan NKRI ......... .......... ........... ........... 8

    BAB III PENUTUP .......... ......... .......... ........... ......... ......... ........... ......... .......... .... 11

    III.1 Kesimpulan .......... ......... .......... ........... ......... ......... ........... ......... .......... .... 11

    III.2 Kritik dan Saran .......... ......... ......... ........... .......... ......... .......... .......... ....... 11

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    4/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Dalam berbagai wacana selalu terungkap bahwa telah menjadi kesepakatan

    bangsa adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara bagi negara-

    bangsa Indonesia. Bahkan beberapa partai politik dan organisasi kemasyarakatan telah

    bersepakat dan bertekad untuk berpegang teguh serta mempertahankan empat pilar

    kehidupan bangsa tersebut. Empat pilar dimaksud dimanfaatkan sebagai landasan

    perjuangan dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan kegiatannya. Empat

    pilar tersebut adalah : (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar 1945, (3) Negara

    Kesatuan Republik Indonesia, (4) Bhinneka Tunggal Ika.

    Meskipun hal ini telah menjadi kesepakatan bersama, atau tepatnya sebagian

    besar rakyat Indonesia, masih ada yang beranggapan bahwa empat pilar tersebut adalah

    sekedar berupa slogan-slogan, sekedar suatu ungkapan indah, yang kurang atau tidak

    bermakna dalam menghadapi era globalisasi. Bahkan ada yang beranggapan bahwa

    empat pilar tersebut sekedar sebagai jargon politik. Yang diperlukan adalah landasan riil

    dan konkrit yang dapat dimanfaatkan dalam persaingan menghadapi globalisasi. Untuk

    itulah perlu dipahami secara memadai makna empat pilar tersebut, sehingga kita dapat

    memberikan penilaian secara tepat, arif dan bijaksana terhadap empat pilar dimaksud, dan

    dapat menempatkan secara akurat dan proporsional dalam hidup bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    5/15

    2

    I.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah

    sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengertian dari empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ?

    2. Bagaimana sejarah terbentuknya empat pilar ?

    3. Apa saja yang termasuk empat pilar kebangsaan ?

    I.3 Tujuan

    Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut :

    1. Menjelaskan pengertian dari empat pilar kebangsaan.

    2. Mengetahui sejarah terbentuknya empat pilar kebangsaan.

    3.

    Mengetahui empat pilar kebangsaan.

    I.3 Manfaat

    Dari tujuan diatas diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut :

    1. Memberikan pemahaman kepada para pembaca lebih mendalam mengenai

    empat pilar kebangsaan.

    2. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya empat pilar

    kebangsaan dalam membentuk karakter bangsa.

    3.

    Memberikan informasi serta dapat dijadikan pedoman bagi tenaga

    kependidikan mengenai peranan penerapan empat pilar kebangsaan.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    6/15

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1 Pengertian

    Setelah ada amanat UU No. 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan

    DPRD pasal 15 ayat 1 hurup E, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk

    memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Sertamerta berbagai wacana baik dari

    unsur pemerintahan maupun organisasi politik dan kemasyarakatan, mulai

    mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat kesepakatan

    yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Empat pilar

    ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik

    Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh.

    Apabila tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat tiang penyangga

    ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan

    memberikan rasa aman tentram dan memberi kenikmatan. Empat pilar itu pula, yang

    menjamin terwujudnya kebersamaan dalam hidup bernegara. Rakyat akan merasa

    aman terlindungi sehingga merasa tentram dan bahagia.

    Empat pilar tersebut juga fondasi / dasar dimana kita pahami bersama

    kokohnya suatu bangunan sangat bergantung dari fondasi yang melandasinya. Dasar

    atau fondasi bersifat tetap, statis sedangkan pilar bersifat dinamis. Salah satu tugas

    dari MPR adalah Sosialisasi empat pilar bernegara yang diamanatkan dalam UU No.

    27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Pasal 15 ayat (1) huruf E, yakni

    mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang Undang Dasar.

    II.2 Sejarah Terbentuknya Empat Pilar Kebangsaan

    Sejarah Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ;

    A.

    Berita Kekalahan Jepang Terhadap Sekutu dan Perbedaan Pendapat Antara

    Golongan Tua dan Muda Yang Melahirkan Peristiwa Rengasdengklok.

    Pada Agustus 1945 setelah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah terhadap

    sekutu, maka golongan pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di

    Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Dengan juru bicara Sutan Syahrir, para pemuda

    meminta agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memperoklamasikan

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    7/15

    4

    kemerdekaan saat itu juga, lepas dari campur tangan Jepang. Bung Karno tidak

    menyetujui usul para pemuda karena Proklamasi Kemerdekaan itu perlu

    dibicarakan terlebih dahulu dalam rapat PPKI, sebab badan inilah yang ditugasi

    untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda menolak pendapat

    Bung Karno sebab PPKI itu buatan Jepang, menyatakan kemerdekaan lewat PPKI

    tentu akan dicap oleh sekutu bahwa kemerdekaan itu hanyalah pemberian Jepang,

    para pemuda tidak ingin kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah dari

    Jepang. Bung Karno berpendapat lain, bahwa soal kemerdekaan Indonesia

    datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia

    sendiri, tidaklah menjadi soal karena Jepang toh sudah kalah. Masalah yang lebih

    penting adalah menghadapi sekutu yang berusaha mengambalikan kekuasaan

    Belanda di Indonesia. Karena itu memperoklamasikan kemerdekaan Indonesiadiperlukan suatu revolusi yang terorganisasi, atas dasar itulah Bung Karno menolak

    usul para pemuda. Dikarenakan perbedaan pendapat tersebut, maka pada tanggal

    16 Agustus 1945 sekitar pukul 04.00 dini hari, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta

    dibawa ke Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di pantai utara Kabuoaten Krawang

    Jawa Barat, dengan tujuan untuk mengamankan kedua tokoh pimpinan tersebut agar

    tidak mendapat tekanan atau pengaruhdari Jepang, inilah yang dimaksud dengan

    peristiwa Rengasdengklok. Keberangkatan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok

    dikawal oleh Sukarni, Yusuf Kunto dan Syodanco Singgih. Rengasdengklok dipilih

    karena dianggap aman dan daerah tersebut telah dikuasai oleh tentara PETA

    dibawah pimpinan Codanco Subeno. Sementara itu di Jakarta terjadi perundingan

    antara para pemuda dengan Mr. Ahmad Subardjo selaku wakil golongan tua yang

    menjabat sebagai penasehat dalam tubuh PPKI. Dalam perundingan tersebut

    dicapai kata sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta. Pada sore

    harinya, tanggal 16 Agustus 1945 Mr. Ahmad Subardjo datang ke Rengasdengklok

    dan mendesak para pemuda agar membawa kembali Sukarno Hatta ke Jakarta.

    Setelah ada jaminandari Mr. Ahmad Subardjo bahwa proklamasi kemerdekaan

    akan dilaksanakan esok hari selambat-lambatnya jam 12, maka para pemuda

    bersedia membawa kembali kedua tokoh tersebut kembali ke Jakarta.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    8/15

    5

    B.

    Perumusan Teks Proklamasi

    Setelah sampai di Jakarta, malam itu juga Soekarno-Hatta mengumpulkan para

    anggota PPKI dan golongan pemuda. Meraka berkumpul di Jalan Imam Bonjol

    No.1, dirumah Laksamana Mudamaeda, kepala perwakilan Angkatan Laut Jepang

    di Jakarta. Dalam pertemuan di rumah Maeda, disepakati agar Soekarno-Hatta

    menemui Mayjen Nisyimura yang menjabat sebagai kepala pemerintahan Umum

    Angkatan Darat Jepang untuk menjajagi sikap resmi Jepang terhadap rencana

    proklamasi kemerekaan Indonesia. Ternyata Nisyimura tetap memegang teguh

    tugasnya menjaga status Quo di Indonesia, dengan pengertian bahwa tidak boleh

    ada perubahan apapun di Indonesia sampai pasukan sekutu datang, dan Jepang

    hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu. Akhirnya Soekarno-Hatta

    kembali kerumah Maeda dan mengadakan pertemuan dengan hasil keputusanProklamasi kemerdekaan akantetap dilaksanakan dengan atau tanpa persetujuan

    Jepang.

    Melalui berbagai pembicaraan dengan pemimpin pemimpin Indonesia,

    diputuskan dua halsebagai berikut :

    Pertama : Diputuskan untuk segera merumuskan teks/naskah proklamasi, adapun

    yang merumuskan adalah Soekarno, Hatta dan Ahmad Subardjo, setelah naskah

    selesai dirumuskan dan disetujui isinya, terjadilah perdebatan tentang siapa yang

    akan menandatangani naskah proklamasi, yang akhirnya atas usul pemuda Sukarni,

    teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia,

    naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan dari hasil

    tulisan tangan Sukarno sebagai konsep, yaitu:

    1. Kata tempoh diubah menjadi tempo

    2. Djakarta 17-8-05 diubah menjadi Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 05

    3. Wakil wakil bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa Indonesia.

    Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang dianggap naskah yang

    otentik.

    Kedua : Diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dibacakan

    oleh Ir. Soekarno di kediamannya Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    9/15

    6

    C.

    Pelaksanaan Proklamasi dan Penyebarluasannya

    Semula sukarni mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan dibacakan di

    lapangan Ikada(sekarang Monas), dengan maksud agar seluruh bangsa Indonesia

    mengetahuinya, akan tetapi Ir.Sukarno tidak sependapat, karena pembacaan

    ditempat tsb akan mengundang bentrokan antara rakyatdengan pemerintah militer

    Jepang, dengan alasan tsb, maka disepakati proklamasi akan dilaksanakan di

    kediaman Ir. Sukarno dan dibacakan oleh Sukarno Hatta.Tepat hari jumat jam 10.00

    WIB, naskah proklamasi dibacakan, ini merupakan peristiwa sangat penting dalam

    sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sesudah naskah proklamasi selesai

    dibacakan, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka merah putih oleh

    Pemuda Suhud dan eks sudanco Latif Hendraningrat dengan disaksikan segenap

    yang hadir, upacara diakhiridengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalamsuasana yang sangat sederhana itu telah sampailah bangsa Indonesia ke ambang

    pintu kemerdekaannya. Satu persatu hadirin meninggalkan tempat dengan tenang

    dan dengan tekat bulat untuk mempertahankan kemerdekaan.

    Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa proklamasi

    kemerdekaan mengandung arti yang sangat penting dan membawa perubahan yang

    sangat besar dalam kehidupan bangsaIndonesia, yaitu :

    1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk

    mencapai kemerdekaannya.

    2.

    Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat kebebasan untuk

    menentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat.

    3. Proklamasi merupakan jembatan emass untuk menuju masyarakat yang

    adil dan makmur.

    Teks proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16 Agustus 1945 dan

    dibacakan tanggal 17Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan

    ke kantor pusat pemberitaan pemerintah Jepang yang bernama Domei (sekarang

    kantor berita Antara). Para pejuang di kantor berita Domei antara lain Adam Malik,

    Rinto Alwi, Asa Bafaqih dan. P.Lubis.

    Pada tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor

    berita Domei yang bernama Syarifudin berhasil masuk ke gedung siaran radio Hoso

    Kanzi Kyoku (sekarang RRI), uantuk menyampaikan teks proklamasi dan pada

    pukul 19.00 berhasil disiarkan. Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    10/15

    7

    disebarluaskan melalui media surat kabar atau pers. Harian Suara Asia di

    Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan proklamasi. Kemudian disusul

    oleh Harian Cahaya Bandung yang memuat pembukaan UUD. Para pemuda yang

    berjuang lewat pers antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryopranoto, Iwa Kusuma

    Sumantri, Ki Hajar Dewantoro, Otto Iskandar Dinata, G.S.S.J. Ratulangi, Adam

    Malik, Sayuti Melik, Madikin Wonohito, Sumanang S.H, Manai Sopiaan, Ali

    Hasyim dan lain lainnya. Usaha usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi

    adalah melalui penyebaran dan pemasangan pamflet, plakat, poster, coretan coretan

    pada tembok dan kereta api. Dengan demikian dalam waktu yang tidak lama berita

    proklamasi kemerdekaan Indonesia segera tersebar ke seluruh Indonesia dan ke

    dunia luar.

    D. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

    Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, maka

    para pejuangbangsa Indonesia mulai menata kehidupan berbangsa dan bernegara

    dengan menyusun alatkelengkapan Negara. Usaha menyusun alat kelengkapan

    Negara antara lain dilakukan melalui :

    a. Sidang PPKI yang I, tanggal 18 Agustus 1945, keesokan harinya setelah

    proklamasi dengan keputusan : (1) Mengesahkan UUD 1945. (2) Memilih

    presiden dan wakil presiden. (3) Untuk sementara waktu tugas presiden

    akan dibantu oleh Komite Nasional.

    b. Sidang PPKI yang kedua, tanggal 19 Agustus 1945 ,dengan keputusan : (1)

    menetapkan 12 kementrian. (2) Membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi

    yang dikepalai oleh Gubernur.

    c. Sidang PPKI yang ketiga, tanggal 22 Agustus 1945, dengan keputusan :

    1. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang akan berfungsi sebagai

    Dewan Perwakilan Rakyat yang berkedudukan di Jakarta, dengan

    ketuanya Mr. Kasman Singodimejo.

    2. Membentuk Partai Nasional Indonesia, yang ditetapkan sebagai satu

    satunya partai diIndonesia, namun hal ini menimbulkan reaksi keras

    dari berbagai kalangan yangmenghendaki agar masyarakat diberi

    kebebasan untuk mendirikan partai politik, hal ini mendorong

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    11/15

    8

    keluarnya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 No. X yang

    berisi tentang pembentukan partai partai politik.

    3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat, yang beranggotakan para

    pemuda bekas HEIHO, PETA dan KNIL, dan anggota anggota badan

    semi militer lainnya. Pada tanggal 5 oktober 1945 pemerintah

    membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), sebagai panglimanya

    diangkat Supriyadi, namun karena tidak pernah muncul, maka

    posisinya digantikan oleh Sudirman, sedangkan sebagai kepala staf

    umum diangkatlah Oerip Sumoharjo. Nama TKR kemudian diubah

    menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), sesuai dengan maklumat

    pemerintah 26 Januari 1946, dan pada tanggal 7 Juni 1947 nama TRI

    diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    II.3 Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Pancasila dan NKRI

    II.3.1 Pancasila

    Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

    (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat

    yuridis formal yang mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan

    berlandaskan pada Pancasila (sering disebut sebagai sumber dari segala sumber

    hukum), Pancasila juga bersifat filosofis. Pancasila merupakan dasar filosofis

    dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara

    dan pandangan/cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai cita-cita

    nasional. Sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup. Pancasila

    mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh

    warga negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

    dan bernegara. Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter

    masyarakat Indonesia sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa

    Indonesia.

    Oleh karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi

    negara dan bangsa Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa,

    Pancasila merupakan landasan utama. Sebagai landasan, Pancasila merupakan

    rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter bangsa.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    12/15

    9

    Dalam konteks yang bersifat subtansial, pembangunan karakter bangsa

    memiliki makna membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter

    Pancasila. Berkarakter Pancasila berarti manusia dan bangsa Indonesia

    memiliki ciri dan watak religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan

    mengutamakan kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai fundamental ini menjadi

    sumber nilai luhur yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa.

    Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan

    dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap

    telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.

    Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-

    nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang

    didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.

    II.3.2 Negara Kesatuan Republik Indonesia

    Kesepakatan yang juga perlu ditegaskan dalam pembangunan karakter

    bangsa adalah komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

    (NKRI). Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia adalah

    karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI,

    bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi

    menggoyahkan NKRI. Oleh karena itu, rasa cinta terhadap tanah air

    (patriotisme) perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa.

    Pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi HAM sebagai bagian

    dari pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi

    persatuan dan kesatuan bangsa (nasionalisme), bukan untuk memecah belah

    bangsa dan NKRI. Oleh karena itu, landasan keempat yang harus menjadi

    pijakan dalam pembangunan karakter bangsa adalah komitmen terhadap

    NKRI.

    Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat

    dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena

    melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan

    negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat

    itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    13/15

    10

    Apabila ditinjau dari sudut Hukum Tata Negara, Negara Kesatuan

    Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna

    sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru

    sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam

    sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya

    negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden

    dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara.

    Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan

    tujuan negara.

    Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk

    negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok

    bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untukmewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak

    mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan

    kepentingan umum.

    Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk

    berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang

    bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia,

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

    serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

    abadi dan keadilan sosial.

    Keseluruhan identitas dan integritas kebangsaan dan kenegaraan

    Indonesia dijiwai, dilandasi dan dipandu oleh nilai fundamental dasar negara

    Pancasila. Karenanya, NKRI dapat dinamakan dengan predikat sebagai sistem

    kenegaraan Pancasila. Sistem kenegaraan ini terjabar secara konstitusional

    dalam UUD 1945. NKRI sebagai nation statemembuktikan bagaimana potensi

    dan kualitas dari integritas wawasan nasional Indonesia raya yang diwarisi,

    tumbuh, dan teruji dalam berbagai tantangan nasional dan global.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    14/15

    11

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Empat pilar kebangsaan merupakan suatu tiang dalam mengantisipasi

    kemajemukan bangsa Indonesia ini. Hal ini sesuai dengan suatu rumusan sangat

    indah yang tertera dalam Penjelasan UUD 1945 sebagai berikut:

    Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya

    rakyat Indonesia seluruhnya.

    Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas

    hidup dan kehidupan didalam segala bidang. Ini berarti bahwa semua tingkah laku

    dan tindak/perbuatan setiap manusia Indonesia.

    NKRI sebagai nation state membuktikan bagaimana potensi dan kualitas dari

    integritas wawasan nasional Indonesia raya yang diwarisi, tumbuh, dan teruji dalam

    berbagai tantangan nasional dan global.

    Semoga dengan berpegang teguh pada konsep dan prinsip yang terkandung

    dalam Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia makin kokoh dan makin

    berkibar.

    IV.2 Kritik dan Saran

    Demikianlah laporan yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi

    pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan

    kepada kami.

    Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan

    memakluminya, karena kami adalah hamba yang tak luput dari kesalahan.

  • 7/21/2019 Pendidikan Pancasila PDF

    15/15

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    http://imamikholifatuljannah22.blogspot.com/2014/01/makalah-empat-pilar-

    kehidupan-berbangsa_20.html

    https://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-

    bernegara/

    http://www.academia.edu/8777097/MAKALAH_PENDIDIKAN_PANCASILA

    _MEMPERKUAT_4_EMPAT_KONSENSUS_NASIONAL_Disusun_Oleh

    http://politik.kompasiana.com/2013/06/12/empat-pilar-berbangsa-dan-

    bernegara-568227.html