pendidikan pancasila

23
PENDIDIKAN PANCASILA SYARAT PENGETAHUAN ILMIAH Menurut I.R. Poedjawiyatna: 1. Berobyek: a.Obyek materiil: sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran atau penyelidikan b.Obyek format : sudut pandang/tinjauan ( view point ) 2. Bermetode: cara/jalan untuk memperoleh pengetahuan. 3. Bersistem : Arti sitem: suatu keadaan atau barang sesuatu tertentu yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 4. Bersifat Unifersal. Kebenaran IP. Harus berlaku disembarang tempat, ruang dan waktu. PERTANYAAN ILMIAH 1. Pertanyaan “ bagaimana “ pengetahuan deskriptif 2. Pertanyaan “ mengapa “ pengetahuan kausal 3. Pertanyaan “ kemana “ pengetahuan normatif 4. Pertanyaan “ apa “ pengetahuan esensial

Upload: hermawan-rahmat-hidayat

Post on 01-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

SYARAT PENGETAHUAN ILMIAHMenurut I.R. Poedjawiyatna:

1. Berobyek:a.Obyek materiil: sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran atau penyelidikanb.Obyek format : sudut pandang/tinjauan ( view point )

2. Bermetode: cara/jalan untuk memperoleh pengetahuan.

3. Bersistem :Arti sitem: suatu keadaan atau barang sesuatu tertentu yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

4. Bersifat Unifersal. Kebenaran IP. Harus berlaku disembarang tempat, ruang dan waktu.

PERTANYAAN ILMIAH

1. Pertanyaan “ bagaimana “ pengetahuan deskriptif

2. Pertanyaan “ mengapa “ pengetahuan kausal

3. Pertanyaan “ kemana “ pengetahuan normatif

4. Pertanyaan “ apa “ pengetahuan esensial

Page 2: PENDIDIKAN PANCASILA

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI:1. DASAR NEGARA Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di RI.2. PANDANGAN HIDUP BANGSA Pancasila dapat mempersatukan dan memberi petunjuk dalm mencapai kesejahteraan lahir, batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.3. JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA Pancasila memberi corak yang khas kepada bangsa Indonesia sehingga membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.4. IDEOLOGI BANGSA Pancasila sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ( Soerjanto Poespowardojo )5. PERJANJIAN LUHUR BANGSA Pancasila disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI.

NOTONAGOROPancasila sebagai asas persatuan, asas kesatuan, damai dan kerja sama.

SYARAT SEBAGAI ASA PERSATUAN DAN KESATUANPancasila harus memiliki persatuan dan kesatuan di dalam dirinya sendiri

KESATUAN DAN PERSATUAN PANCASILA1. Pancasila harus dipandang sebagai satu dasar bukan lima dasar. Sila-sila Pancasila merupakan unsur pembentuk dasar negara. Dan

berhubungan secara kausal-organis.2. Rumusan yang syah dari Pancasila hanya tercantum dalam pembukaan UUD. 1945.3. Pancasila harus memiliki kesatuan pandangan tentang manusia yaitu : manusia berhakikat mono-dualis.4. Pancasila memiliki persatuan dan kesatuan dalam Tri-prakara.5. Sila-sila Pancasila saling mengkualifikasi dan tersusun secara hicrarkhis Piramidal.

Page 3: PENDIDIKAN PANCASILA

HAKIKAT MANUSIA MONO-DUALIS/KEDUA TUNGGALAN - Susunan kodrat manusia jiwa raga- Sifat kodrat manusia makhluk individu makhluk sosial- Kedudukan kodrat pribadi bebas

makhluk tuhan

BERPANCASILA DALAM TRI-PRAKARA-1. Unsur-unsur Pancasila sebelum menjadi Dasar Negara sudah dimiliki bangsa Indonesia dalam adat-istiadat dan kebudayaan ( Pancasila adat-kebaisaan ) -2. Unsur-unsur Pancasila sudah terdapat dalam agama-agama yang ada di Indonesia ( Pancasila Religius )-3. Pancasila dirumuskan menjadi Dasar Negara ( Pancasila Kenegaraan )

ASAL MULA PANCASILA

1. Causa Materialis adat-istiadat,kebudayaan dan agama-agama di Indonesia ( asal mula bahan )2. Causa Formalis dibentuk dalam persidangan BPUPKI dan PPKI ( asal mula bentuk ) 3. Causa Efisien karya BPUPKI dan PPKI ( asal mula karya )4. Causa Finalis Pancasila sebagai Dasar Negara ( asal mula tujuan )

Page 4: PENDIDIKAN PANCASILA

PENGERTIAN PANCASILA

Secara etimologis/asal kata panca= lima sila =dasar Tetapi Pancasila harus dipandang sebagai satu dasar dan bukan lima dasar. Alasan :

1. Pancasila adalah nama dasar negara RI. 2. Jika dipandang sebagai lima dasar memungkinkan:

a. Memilih satu dasar saja /beberapa dasar b. Mengutamakan sila yang satu dengan yang lain c. Mempertentangkan sila yang satu dengan sila yang lain

3. Sila-sila Pancasila merupakan unsur pembentuk dasar negara yang bersifat mutlak hilang salah satu unsur/sila berarti bukan Pancasila lagi sila-sila Pancasila berhubungan secara kausal organis.

Page 5: PENDIDIKAN PANCASILA

HUBUNGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI DENAGAN PEMBUKAAN UUD 1945SISTEMATIKA PEMBUKAAN UUD 1945

KEGIATAN ALINEA WAKTU1. Pangkal tolak / alasan untuk merdeka

I Sebelum kemerdekaan

2. Proses perjuangan untuk merdeka

II Menjelang kemerdekaan

3. Menyatakan kemerdekaan III Saat proklamasi

4. Mengisi kemerdekaan IV Sesudah

kemerdekaan

Page 6: PENDIDIKAN PANCASILA

HUKUM KODRAT, ETIS DAN HUKUM TUHAN DALAM PEMBUKAAN UUD. 1945Alinea I : - Kalimat “ Kemerdekaan ialah hak segala bangsa “ mencerminkan pengakuan adanya hak kodrat dan hak hukum kodrat. - Kalimat “ Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan “ pengakuan hukum etis/moral.Alinea III : - Kalimat “ Atas berkat rahmat Allah YME “ mencerminkan pengakuan adanya hukum Tuhan. - Kalimat “ ……. dengan didorong oleh keinginan luhur “ pengakuan hukum etis/moral.KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD. 1945 DALAM TERTIB HUKUM DI INDONESIA1. Menjadi dasar dan memberikan faktor-faktor mutlak adanya tertib hukum Indonesia.2. Pembukaan UUD.1945 sebagai ketentuan hukum yang tertinggi sebagai asas bagi : - Hukum dasar tertulis - Hukum dasar tidak tertulis/konvensi - Peraturan hukum lebih rendah3. Sebagai Pokok Kaidah Fundamental Negara ( staatsfundamentalnorm )

Page 7: PENDIDIKAN PANCASILA

Notonagoro :Pembukaan UUD. 1945 sebagai Pokok Kaidah Fundamental Negara ( PKFN )secara hukum mempunyai kedudukan yang tetap, kuat, tidak berubah bagi negara yang dibentuk ( Pembukaan UUD. 1945 secara hukum tidak dapatdiubah )

Sebagai PKFN maka Pembukaan UUD. 1945: 1. Mempunyai kedudukan lebih tinggi dan terpisah dari pada batang tubuh UUD. 1945. 2. Menentukan adanya UUD Negara dan merupakan sumber Hukum Dasar. 3. Mengandung pokok-pokok pikiran yang harus dijelmakan ke dalam pasal-pasal UUD. 1945.

Page 8: PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila secara formal tercantum dalam Pembukaan UUD. 1945, maka Pancasila :1. Pembukaan UUD. 1945 sebagai PKFN di dalamnya terdapat Pancasila secara hukum tidak dapat diubah.2. Pancasila mempunyai kedudukan yang tetap, kuat tidak berubah dalam kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945.3. Pancasila sebagaimana Pembukaan UUD. 1945, sebagai ketentuan

hukum yang tertinggi.4. Pokok pikiran dalam Pembukaan UUD. 1945 sebagai penjelmaan Pancasila harus dijelmakan ke dalam pasal-pasal UUD. 1945.( UUD menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya Penjelasan UUD. 1945 )

Page 9: PENDIDIKAN PANCASILA

PEMBUKAAN UUD. 1945 SEBAGAI DASAR DAN MEMBERI FAKTOR MUTLAKADANYA TERTIB HUKUM DI INDONESIATertib hukum ( reehtsorde, legalorde ) yaitu kebulatan dan keseluruhan peraturan hukum.Adanya tertib hukum di Indonesia syarat-syaratnya telah dipenuhi oleh Pembukaan UUD. 1945 yaitu :1. Adanya kesatuan subyek ( penguasa ) Pemerintah RI2. Adanya kesatuan asas kerokhanian Pancasila3. Adanya kesatuan daerah Seluruh tumpah darah Indonesia4. Adanya kesatuan waktu Sejak Indonesia mmerdeka dan seterusnya selama kelangsungan negara RI5. Adanya tujuan Tujuan negara dalam alinea 4 Pembukaan UUD. 19456. Adanya cita-cita Tercantum dalam 4 pokok pikiran

Page 10: PENDIDIKAN PANCASILA

PEMBUKAAN UUD. 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah fundamental negara ( staatsfundamentalnorm ) 1. Dari segi terjadinya: Ditentukan oleh Pembentuk negara 2. Dari segi isinya: a. Adanya tujuan negara. b. Ketentuan diadakannya UUD ( …. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD ) c. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat. d. Dasar filsafat negara ( asas kerokhanian ) Pancasila.

Page 11: PENDIDIKAN PANCASILA

MAKNA ALINEA-ALINEA PEMBUKAAN UUD-19451. Alinea I Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. a. Dalil Objektif : - Penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan - Semua bangsa mempunyai hak asasi untuk merdeka b. Pernyataan Subyektif : Aspirasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri penjajahan. c. Landasan Politik Luar Negeri : Melawan penjajahan, mendukung kemerdekaan dan menentang pelanggaran peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Page 12: PENDIDIKAN PANCASILA

2. Alinea II Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai ….. dst a. Perjuangan pergerakan Indonesia, sampai pada tingkat menentukan b. Momentum yang harus dimanfaatkan untuk kemerdekaan c. Kemerdekaan harus di isi : - Mewujutkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmur 3. Alinea III Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, ….. dst a. Pengukuhan Proklamasi Kemerdekaan RI b. Motifasi spiritual yang luhur : kehidupan yang seimbang material- spiritual : dunia-akhirat c. Ketaqwaan kepada Tuhan YME Berkat ridho-Nya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan

Page 13: PENDIDIKAN PANCASILA

4. Alinea IV Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi ….. Dst a. Tujuan perjuangan nasional 1) Melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia 2) Memajukan kesejahteraan umum 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasar : kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial b. Prinsip Dasar 1) Kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam UUD dalam susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat 2) Dasar falsafah negara : Pancasila

Page 14: PENDIDIKAN PANCASILA

Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD. 19451. Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dengan berdasar PERSATUAN dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. - Negara mengatasi faham golongan dan perseorangan - Negara menghendaki persatuan melindungi segenap bangsa Indonesia2. Negara hendak mewujudkan KEADILAN SOSIAL bagi seluruh rakyat - Manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat3. Negara yang BERKEDAULATAN RAKYAT berdasar kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan - Sistem Negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasar kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan 4. KETUHANAN YME menurut dasar KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB - Mewajibkan Pemerintah/Penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur

Page 15: PENDIDIKAN PANCASILA

HUB PEMBUKAAN UUD. 1945 DENGAN BATANG TUBUH1. SUASANA KEBATINAN Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD. 1945 : meliputi suasana

kebatinandengan UUD Negara RI.2. CITA-CITA HUKUM Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD. 1945 mewujudkan cita-cita

hukum ( rechts-idee ) yang menguasai hukum dasar ( tertulis dan tidak tertulis )

3. POKOK-POKOK PIKIRAN DICIPTAKAN KE DALAM PASAL-PASAL UUD. 1945 UUD menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya.

Page 16: PENDIDIKAN PANCASILA

Rudolf Stammler ( 1856-1939 )- Cita hukum ialah konstruksi pikir yang merupakan keharusan bagi mengarahkan hukum kepada cita-cita yang di inginkan masyarakat.- Dengan cita hukum kita dapat menguji hukum positif yang berlaku.- Keadilan adalah usaha atau tindakan mengarahkan hukum positif kepada

cita hukum.Gustaf Radbruch ( 1878-1949 )Cita hukum tidak hanya berfungsi sebagai tolak ukur yang bersifatregulatif yaitu menguji apakah suatu hukum positif, adil atau tidak, melainkan juga sekaligus sebagai dasar yang bersifat konstitutif, yaituyang menentukan bahwa tanpa cita hukum hukum akan kehilanganmaknanya sebagai hukum.

Page 17: PENDIDIKAN PANCASILA

PERGERAKAN NASIONAL DAN PANCASILA

Kebangkitan Nasional Awal Abad 20

Pergerakan Nasional

Melepaskan diri dari penjajah

Negara Nasional Indonesia

PANCASILA

Pencarian indentitas nasional

Kebudayaan Indonesia

Pembentukan Organisasi sos.pol. dan Keagamaan

Dasar cita-cita organisasi

Indonesia merdeka diwarnai dasar-dasar

cita-cita

Nilai sebagai produk sejarah

Nilai yang lain / nilai universal

Page 18: PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA MASA ORLA

ORDE LAMA

UUD 1945 masih dala wacana / sifat sementara

Sistem Parlementer demokrasi liberal

Muncul ideologi alternatif disamping Pancasila

Pancasila diterima sebagai Dasar Negara tetapi lebih dipandang sebagai wadah

daripada isi

Pancasila ditafsirkan menurut aliran dan ideologi

penafsir

Terjadi komplesitas dan perpleksitas tafsir Pancasila

Penafsiran bebas di Pancasila

Page 19: PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA MASA ORBA

ORDE BARU

Menganggap ORLA menyimpang dari

Pancasila

Bertekad melaksanakan

Pancasila dan UUD 1945 secara murni

dan konsekuen

Kompleksitas tafsir Pancasila

Soekarno tokoh sentral ORLA

ajarannya dilarang Semula sebagai

penggali Pancasila dipersoalkan

Problem Pancasila yang murni / otentik

Usaha memahami Pancasila saat dirumuskannya terkendala kebijaksanaan politik

Pemahaman / tafsir Pancasila melalui jalur akademik

P-4 sebagai tafsir operasional gagal

Page 20: PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA MASA REFORMASI

REFORMASI

Pancasila kehilangan

gemanya dan kurang mendapat

penghargaan

Arah reformasi dikhawatirkan menyeleweng

Tidak jelas sumber nilainya

Perlu menggali nilai Pancasila dengan diawali mengkaji

ulang maksud dan dirumuskannya

Page 21: PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DAN KEBUDAYAAN

Reformasi keagamaan dan pendidikan

Pergerakan Nasional

Terbentuknya Negara Nasional

PANCASILA

Konsep politik modern dan Situasi politik dunia

Kebudayaan Baru

Kebudayaan Tradisional

Identitas Nasional

Aspek statik kebudayaan

Aspek dinamik Kebudayaan

Aspek Kebudayaan Konkret

Page 22: PENDIDIKAN PANCASILA

Topik Diskusi

1. Latar belakang/argumen diadakannya amandemen UUD 1945

2. Garis besar amandemen UUD 1945

3. Perbandingan lembaga negara MPR sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945 beserta argumen perubahannya

4. Perbandingan perubahan lembaga kepresidenan (Syarat, pemilihan dan pemberhentian) beserta argumennya

5. Perbandingan lembaga kehakiman sebelum dan sesudah amandemen, serta urgensinya

6. Deskripsi tentang lembaga negara Mahkamah Konstitusi dan Dewan Perwakilan Daerah

7. Hak warga negara dan hak asasi manusia dalam amandemen UUD 1945 – berikan komentar

8. Perbandingan sistem pemerintahan negara sesudah dan sebelum amandemen berdasar tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara dalam penjelasan UUD 1945

Page 23: PENDIDIKAN PANCASILA

JENIS-JENIS PENGAMALAN PANCASILA

1. Pengamalan Objektif Pnacasila

Yaitu pengamalan/pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dalam bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif serta semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perundang-undangan negara Indonesia.

2. Pengamalan Subjektif Pancasila

Yaitu pengamalan dalam pribadi perseorangan, setiap warga negara, individu, penduduk, penguasa da setiap warga Indonesia. • Pelaksanaan/pengamalan subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran,

ketaatan serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila• Pengamalan subjektif akan terselenggara dengan baik jika kesadaran wajib

hukum telah berpadu dengan wajib moral• Dengan demikian tidak melaksanakan Pancasila tidak hanya berakibat

hukum tetapi menimbulkan akibat moral• Sikap dan tingkah laku seseorang dalam pengamalan Pancasila secara

subjektif disebut moral Pancasila, karena pengamalan subjektif ini berkaitan dengan norma-norma moral