pendidikan pancasila

13
Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Masnur Marzuki Masnur Marzuki

Upload: paul-moon

Post on 02-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pendidikan Pancasila. Masnur Marzuki. Kesatuan Sila-Sila Pancasila. Kesatuan Sila-Sila Pancasila berarti bahwa Pancasila melihat manusia Indonesia sebagai individu sekaligus makhluk sosial (perpaduan Liberalisme dan Sosialisme – Sila ke-2 dan Ke-3). Ide Dasar Pancasila. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Pancasila

Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila

Masnur MarzukiMasnur Marzuki

Page 2: Pendidikan Pancasila

Kesatuan Sila-Sila PancasilaKesatuan Sila-Sila Pancasila

Kesatuan Sila-Sila Pancasila berarti Kesatuan Sila-Sila Pancasila berarti bahwa Pancasila melihat manusia bahwa Pancasila melihat manusia Indonesia sebagai individu sekaligus Indonesia sebagai individu sekaligus makhluk sosial (perpaduan makhluk sosial (perpaduan Liberalisme dan Sosialisme – Sila ke-Liberalisme dan Sosialisme – Sila ke-2 dan Ke-3) 2 dan Ke-3)

Page 3: Pendidikan Pancasila

Ide Dasar PancasilaIde Dasar Pancasila

Konsep Dasar Negara menurut Konsep Dasar Negara menurut Soekarno;Soekarno;

-Peri Kemanusiaan-Peri Kemanusiaan

-Peri Kebangsaan-Peri Kebangsaan

-Demokrasi-Demokrasi

-Keadilan Sosial-Keadilan Sosial

-Ketuhanan YME-Ketuhanan YME

Page 4: Pendidikan Pancasila

Pancasila dan SoekarnoPancasila dan Soekarno

Sidang BPUPKI 1 Juni 1945 Soekarno Sidang BPUPKI 1 Juni 1945 Soekarno Berpidato;Berpidato;““Saudara2, Dasar-dasar Negara telah saya Saudara2, Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima Bilangannya….. Kebangsaan, usulkan. Lima Bilangannya….. Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan dan Ketuhanan..”dan Ketuhanan..”

# # Setelah sidang itu dibentuk Tim Sembilan Setelah sidang itu dibentuk Tim Sembilan yang bertugas merumuskan naskah yang bertugas merumuskan naskah Mukaddimah UUD. Tim 9 (Soekarno, Hatta, Mukaddimah UUD. Tim 9 (Soekarno, Hatta, AA Maramis, Ahmad Soebarjo, M. Yamin,: AA Maramis, Ahmad Soebarjo, M. Yamin,: Abikusno Tjokrosuyoso, Abdul Kahar Abikusno Tjokrosuyoso, Abdul Kahar Muzakkir, Agus Salim, Wachid Hasyim.) Muzakkir, Agus Salim, Wachid Hasyim.)

Page 5: Pendidikan Pancasila

Piagam JakartaPiagam Jakarta

Tanggal 22 Juni 1945, Tim Sembilan Tanggal 22 Juni 1945, Tim Sembilan berhasil menyepakati Naskah berhasil menyepakati Naskah Pembukaan yang oleh M. Yamin dan Pembukaan yang oleh M. Yamin dan Sukiman disebut dengan Piagam Sukiman disebut dengan Piagam Jakarta.Jakarta.

BPUPKI dengan suara bulat juga BPUPKI dengan suara bulat juga mengesahkan kesepakatan tersebut.mengesahkan kesepakatan tersebut.

Page 6: Pendidikan Pancasila

Pancasila di bawah Orde BaruPancasila di bawah Orde Baru

Pemegang Otoritas Penafsir Pemegang Otoritas Penafsir Pancasila hanyalah Soeharto dan Pancasila hanyalah Soeharto dan Rezim Despotiknya.Rezim Despotiknya.

TAP MPR no. 5/MPR/1985 dan TAP TAP MPR no. 5/MPR/1985 dan TAP MPR no. 8/MPR/1985 mewajibkan MPR no. 8/MPR/1985 mewajibkan seluruh organisasi berasaskan seluruh organisasi berasaskan Pancasila.Pancasila.

Page 7: Pendidikan Pancasila

Sakralisasi Pancasila Ala Orde Sakralisasi Pancasila Ala Orde BaruBaru

Orde Baru menjadikan Pancasila Orde Baru menjadikan Pancasila sebagai Legitimasi Idiologis dengan sebagai Legitimasi Idiologis dengan tujuan melanggengkan kekuasaan tujuan melanggengkan kekuasaan semata.semata.

Mengutak-atik Pancasila atau Mengutak-atik Pancasila atau mempertanyakannya akan dianggap mempertanyakannya akan dianggap musuh negara.musuh negara.

TAP MPR No. II/MPR/1978 tentang TAP MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa)Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa)

Page 8: Pendidikan Pancasila

Pancasila dalam Pendekatan Pancasila dalam Pendekatan FilasafatFilasafat

Ada 3 Tingkatan Nilai dalam filsafat Ada 3 Tingkatan Nilai dalam filsafat Pancasila;Pancasila;

1.1. Nilai Dasar Nilai Dasar Asas-asas yang diterima Asas-asas yang diterima secara Absolute (tidak dipertanyakan lagi secara Absolute (tidak dipertanyakan lagi benar-salahnya)benar-salahnya)

2.2. Nilai Instrumental Nilai Instrumental Nilai yang Nilai yang digunakan untuk melaksanakan Asas-digunakan untuk melaksanakan Asas-asas atau Nilai Dasar.asas atau Nilai Dasar.

3.3. Nilai Praksis Nilai Praksis Nilai yang dilaksanakan Nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan sehari-hari.dalam kenyataan sehari-hari.

Page 9: Pendidikan Pancasila

Perwujudan Nilai Pancasila Perwujudan Nilai Pancasila sebagai Norma Bernegara sebagai Norma Bernegara

Nilai berkait erat dengan Norma! Nilai berkait erat dengan Norma! Norma Norma Kaidah adalah aturan Kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam pedoman bagi manusia dalam perilaku sebagai perwujudan dari perilaku sebagai perwujudan dari nilai. Nilai yang abstrak dan normatif nilai. Nilai yang abstrak dan normatif dijabarkan dalam wujud norma. Nilai dijabarkan dalam wujud norma. Nilai akan mustahil menjadi acuan kalau akan mustahil menjadi acuan kalau tidak diwujudkan dalam bentuk tidak diwujudkan dalam bentuk norma.norma.

Page 10: Pendidikan Pancasila

NORMA

NORMA AGAMA NORMA MORALNORMA

KESOPANANNORMA HUKUM

Page 11: Pendidikan Pancasila

Sebagai Separangkat Nilai Dasar, Sebagai Separangkat Nilai Dasar, Pancasila harus dijabarkan ke dalam Pancasila harus dijabarkan ke dalam norma agar praksis dalam kehidupan norma agar praksis dalam kehidupan bernegara. bernegara. Norma Etik dan Norma Norma Etik dan Norma Hukum.Hukum.

Norma Etik Norma Etik TAP MPR No. TAP MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dan Bermasyarakat.dan Bermasyarakat.

Page 12: Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Dasar Pancasila Sebagai Dasar NegaraNegara

Nilai-nilai Pancasila menjadi Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi pedoman normatif bagi penyelenggaraan bernegara.penyelenggaraan bernegara.

Page 13: Pendidikan Pancasila

I

Staatsfundamentalnorm

II

Staatsgrundgezet

III

Formellgezets

IV

Verordnung and Autonome Satzung