pendidikan lingkungan hidup

4
Pendidikan Lingkungan Hidup Perspektif PL Blue Flag (2011) - Pendidikan Lingkungan menawarkan kerangka kerja yang luas yang mencakup sejumlah ide yang berbeda dan pendekatan untuk belajar dalam, atau tentang lingkungan, dalam mengejar pembangunan berkelanjutan. Peran Keterlibatan semua pihak dimasukan pandangan siswa semua hrs terlibat. Setyawan (2013) Adanya ketersediaan sarana pendukung yang variatif, kreatif dan memiliki nilai guna yang tinggi berbasis kearifan lokal dan keterlibatan semua pihak dengan pengoptimalan peran siswa dalam peningkatan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan 1. Guru Mapel Peran Guru penting -Kimaryo (2011) Peran guru dalam pelaksanaan PL dalam pengembangan warga melek lingkungan adalah sangat penting Kesulitan guru: - Kimaryo (2011) Guru Mempunyai persepsi yang bervariasi tentang pendidikan lingkungan dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Kimaryo (2011) Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan PL ke dalam kurikulum tidak disukai karena tidak jelas Kimaryo (2011) Hambatan yaitu kurangnya sumber daya pengajaran dan pembelajaran, waktu dan ukuran kelas yang besar Cara yang harus dilakukan guru. a. Dalam pembelajaran mengintegrasikan dalam kurikulum. Budvytyte (2011). pendidikan lingkungan yang terintegrasi dalam kurikulum di sekolah menengah di Lithuania memiliki potensi untuk mempengaruhi siswa untuk berperilaku pro- lingkungan tetapi tidak sepenuhnya diterapkan dalam kurikulum b. Memotivasi, menanamkan minat, beri pengetahuan, Toili (2007) kualitas semangat siswa memudahkan aksi lingkungan dan siswa lebh aktif mengekspos pendidikan lingkungan. Erdogan (2015) Bahwa pengetahuan lingkungan, kepekaaan lingkungan, niat, sikap lingkungan, perilaku lingkungan bertanggung jawab (responsible environmental behavior) siswa secara siginifikan meningkat setelah intervensi yang diberikan melalui pendidikan lingkungan hidup c. membudayakan, Kimaryo ( 2011) menggunakan metode partisipatif, pengamatan, diskusi kelompok. Blue Flag (2011) Salah satu cara untuk memahami pendidikan lingkungan adalah untuk melihatnya sebagai pendidikan yang terlibat peserta

Upload: jarot

Post on 15-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hasil penelitian tentang Pendidikan Lingkungan Hidup

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup

Perspektif PL Blue Flag (2011)

- Pendidikan Lingkungan menawarkan kerangka kerja yang luas yang mencakup

sejumlah ide yang berbeda dan pendekatan untuk belajar dalam, atau tentang

lingkungan, dalam mengejar pembangunan berkelanjutan.

Peran Keterlibatan semua pihak dimasukan pandangan siswa semua hrs terlibat.

Setyawan (2013) Adanya ketersediaan sarana pendukung yang variatif, kreatif dan memiliki

nilai guna yang tinggi berbasis kearifan lokal dan keterlibatan semua pihak dengan

pengoptimalan peran siswa dalam peningkatan pengelolaan sarana pendukung ramah

lingkungan

1. Guru Mapel

Peran Guru penting

-Kimaryo (2011) Peran guru dalam pelaksanaan PL dalam pengembangan warga melek

lingkungan adalah sangat penting

Kesulitan guru:

- Kimaryo (2011) Guru Mempunyai persepsi yang bervariasi tentang pendidikan

lingkungan dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Kimaryo (2011) Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan PL ke dalam

kurikulum tidak disukai karena tidak jelas

Kimaryo (2011) Hambatan yaitu kurangnya sumber daya pengajaran dan pembelajaran,

waktu dan ukuran kelas yang besar

Cara yang harus dilakukan guru.

a. Dalam pembelajaran mengintegrasikan dalam kurikulum. Budvytyte (2011).

pendidikan lingkungan yang terintegrasi dalam kurikulum di sekolah menengah di

Lithuania memiliki potensi untuk mempengaruhi siswa untuk berperilaku pro-

lingkungan tetapi tidak sepenuhnya diterapkan dalam kurikulum

b. Memotivasi, menanamkan minat, beri pengetahuan, Toili (2007) kualitas semangat

siswa memudahkan aksi lingkungan dan siswa lebh aktif mengekspos pendidikan

lingkungan. Erdogan (2015) Bahwa pengetahuan lingkungan, kepekaaan

lingkungan, niat, sikap lingkungan, perilaku lingkungan bertanggung jawab

(responsible environmental behavior) siswa secara siginifikan meningkat setelah

intervensi yang diberikan melalui pendidikan lingkungan hidup

c. membudayakan, Kimaryo ( 2011) menggunakan metode partisipatif, pengamatan,

diskusi kelompok. Blue Flag (2011) Salah satu cara untuk memahami pendidikan

lingkungan adalah untuk melihatnya sebagai pendidikan yang terlibat peserta

Page 2: Pendidikan Lingkungan Hidup

didik dengan alam, mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan tentang

lingkungan, dan terlibat dengan perubahan lingkungan. Setyawan (2013) metode

pembelajaran dikembangkan berbasis potensi setempat dan variatif, adanya.

pemanfaatan sumber belajar lain dan implementasi pembelajaran lingkungan

hidup ke dalam aksi nyata. Cara lain Nicholas (2015) untuk dapat menghasilkan

perilaku ekologis bertanggungjawab melalui pendidikan lingkungan hidup

menggunakan identitas diri sebagai mediator perilaku yang lebih canggih dan

efektif dapat menggunakan model pendidikan lingkungan berbasis identitas.

Cara guru Mehmet Erdogan,Muhammet UşakMehmet Baha. 2013 hasil salah satu cara

untuk mengembangkan siswa terkait dengan pengetahuan tentang lingkungan dan alam,

perilaku lingkungan yang bertanggungjawab adalah dengan kunjungan lapangan, program

pendidikan berbasis ekologi.

d.

2. Guru Wali Kelas.

Memotivasi siswanya. Hafidhoh dan Muh Sholeh (2015) sebagian siswa bersikap

inkonsisten dalam melestarikan lingkungan,

Sheila (2015) Responsible environmental behavior (perilaku lingkungan yang

bertanggungjawab) dipengaruhi oleh sikap dan kenyakinan siswa ke arah perilaku

lingkungan yang bertanggungjawab yang dapat ditampilkan (performing) dan

pengetahuan tentang isu isu lingkungan.Temuan menyiratkan bahwa individu yang

memiliki sikap tertentu yang diinginkan, kenyakinan dan pengetahuan konservasi

memiliki kecenderungan lebih untuk terlibat dalam perilaku lingkungan yang

bertanggungjawab

Menanamkan minat. Rahmah (2014) minat siswa terhadap penerapan green school di

SMP N 26 Surabaya tergolong tinggi.

-

- Cara memotivasi. Anvar N. Khuziakhmetov,Gulnaz R. Shafikova,Vera A.

Kapranova. 2015. kesimpulan bahwa dalam pembentukan moral siwa melalui

pendidikan lingkungan hidup dilakukan dengan hubungan humanistik dalam ineraksi

akademik dan ekstrakurikuler.

Kegiatanya Sriyati dan Topik Hidayat (2015) pada pembelajaran PLH yang biasa

dilaksanakan oleh guru, kegiatan menaman tanaman merupakan salah satu tugas

yang diberikan oleh semua guru PLH pada materi penghijauan

3. Kepala Sekolah:

Pentingnya

Chan (2013) Pemimpin sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam mengubah

sekolah-sekolah kita hijau

Kelemahan:

Chan (2013) peran kepemimpinan dalam implementasi sekolah hijau mengecewakan

rendah

Perlu melakukan

Page 3: Pendidikan Lingkungan Hidup

a. Kebijakan -- Chan (2013) (1) pemimpin sekolah harus berkomitmen untuk

menetapkan kebijakan pengembangan sekolah hijau , mengadopsi desain

sekolah yang berkelanjutan , memulai praktek operasional sekolah hijau besar ,

dan mengembangkan program-program pendidikan untuk mempromosikan

konsep sekolah hijau.

Kurikulum. Dalelo (2012) hasil bahwa panduan kurikulum yang telah direvisi

dengan mengintegrasikan isu isu lingkungan dapat meningkatkan pemahaman

tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kerugian sebagai konsekuensinya

Setyawan (2013) PLH terintegrasi ke semua mata pelajaran dengan memasukkan

issue lokal maupun global dan PLH disajikan secara monolik sebagai mata

pelajaran muatan lokal.

Kurikulum. Neelima Jerath.(...) bahwa untuk memahamkan isu isu lingkungan

yang lebih baik harus dipromosikan melalui modifikasi kurikulum yang sesuai

Tarmiji (2014) Secara umum penerapan green schoolsudah terlaksana dengan

baik. Kurikulum di SDN Sungai Bambu Pagi dilaksanakan secara integrasi dan

monolitik

Hafidhoh dan muh Sholeh (2015) Promosi ( (3) mensosialisasikan peraturan tentang

pelestarian lingkungan pada warga sekolah.

Afandi (2013) bahwa pendidikan lingkungan hidup dapat diintegrasikan ke dalam

pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran

yang akan menciptakan sekolah hijau.

b. pelatihan staff dan kebijakan, pelatihan guru pengembang kurikulum seperti penelitian Tiwana dan Neelima Jerath (2003) ada kekurangan Environmental Education di SMK

yaitu Apresiasi EE di TVE, Pendekatan terintegrasi, • Komponen Praktis, • bahan

yang tepat, • Staf terlatih & pelatihan kebijakan, • kemahiran EE di pengembang

kurikulum.

Strategi yang dilakukan Hafidhoh dan muh Sholeh (2015) (1) pihak sekolah

meningkatkan kembali kinerja guru dan pembina program, c. Gandeng Dunia usaha dan masyarakat

- Setyawan (2013) Sekolah berperan aktif dalam mengikuti dan mengadakan berbagai

kegiatan lingkungan hidup yang melibatkan masyarakat dan berbagai kerjasama yang

dilaksanakan dengan stakeholder.

- Hafidhoh dan muh Sholeh (2015) 2) meningkatkan kerjasama dengan instansi lingkungan

hidup,

d. Siapakan saspras. Menyiapkan sarana prasarana (media tanam). Hafidhoh dan

Muh Sholeh (2015). (1) kurangnya media tanam yang cocok digunakan, (3)

sumber daya manusia di bidang lingkungan.

4. Siswa

Yang dilakukan siswa:

Toili (2007) menemukan jenis kegiatan lingkungan yang sering dilakukan siswa dan cara

berpartisipasi, yang dipengaruhi oleh kualitas semangat siswa.

Page 4: Pendidikan Lingkungan Hidup

Kegiatan yang dilakukan siswa

Tarmiji (2014) Produk-produk ramah lingkungan yang telah dihasilkan dari penerapan

green school antara lain: kertas daur ulang, kompos, tali rapia, tas dari kardus semen, dan

apotik hidup

5. Pemerintah

a. Cara kebijakan

Ogueri (2004) Bahwa pendidikan lingkungan sebagai kunci untuk meningkatkan

pengetahuan dan pemberdayaan siswa dalam pembangunan berkelanjutan.

Kimaryo (2011) mengembangkan kurikulum dengan tujuan yang jelas dan konten,

pengembangan kapasitas guru dalam pengajaran pendidikan lingkungan dan

penyediaan materi belajar mengajar perlu dianggap serius oleh pemerintah dalam

rencana dan program pendidikan

Tiwana dan Neelima Jerath (2003) Di Indonesia, EE di tingkat sekolah

menengah adalah komponen dari mata pelajaran yang sudah ada dan

dipromosikan melalui kegiatan ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler

e. Pelatihan

f. Contoh

6. Orang tua dan masyarakat

Berikan CSR: Yolanda (...) opini siswa yang terbentuk mengenai program CSR green

school adalah baik. Selain itu CSR dapat dijadikan cara meraih simpati masyarakat

untuk kegiatan melestarikan lingkungan. Dengan saran CSR diupayakan lebih sering

dilakukan dan lebih banyak sekolah yang dijadikan objek sebagai tujuan kegiatan

CSR green School, Siswa diajarkan mendapat arahan menjaga kebersihan lingkungan,

tetapi juga dapat menanam pohon dengan benar dan cara menanam pohon dengan

benar