pendidikan kewarganegaraan pers

18
Bab: Peranan Pers dalam Masyarakat Modern PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Upload: kartika-dwi-rachmawati

Post on 23-Jun-2015

191 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

pkn sma kelas 2

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan kewarganegaraan pers

Bab: Peranan Pers dalam Masyarakat Modern

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Page 2: Pendidikan kewarganegaraan pers

Kelompok:-Fachri Azyzy-Fikroh Zakiyah-Kartika Dwi Rachmawati-Pradipta Virgiawati-Widadyah Ramadahan

Page 3: Pendidikan kewarganegaraan pers
Page 4: Pendidikan kewarganegaraan pers

Contoh Masalah Pers di Indonesia

Page 5: Pendidikan kewarganegaraan pers

- Pers disebut juga dengan media masa.

- Dalam UU pers no 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.

- Pers Indonesia dimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937 oleh Soemanang, A.M. Sipahoentar, Adam Malik dan Pandu Kartawiguna.[sebagai kantor berita perjuangan dalam rangka perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, yang mencapai puncaknya dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal

Page 6: Pendidikan kewarganegaraan pers

PESAWAT ADAM AIR JATUH DI LAUT MAJENE, SULAWESI BARAT

PADA JANUARI 2007Tragedi Pesawat Adam Air yang jatuh pada Januari 2007

lalu, di Laut Majene, Sulawesi Barat. Banyak media pers yang mempublikasikan berita tersebut dengan tidak benar dan tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Media pers memberitakan kalau tragedi pesawat Adam Air tersebut jatuh di beberapa daerah tertentu. Beberapa jam setelah Pesawat jatuh, Pesawat telah ditemukan keberadaannya.

Media pers juga mempublikasikan bahwa para korban sedang dievakuasi, terdapat 9 korban yang ditemukan masih hidup di tragedi pesawat tersebut. Setelah kejadian tersebut, Media Pers tidak meminta maaf kepada masyarakat dan tidak meralatnya.

Page 7: Pendidikan kewarganegaraan pers

KEJADIAN YANG SEBENARNYA TERJADI

Setelah setahun peristiwa itu terjadi, ternyata semua berita tentang dimana jatuhnya pesawat itu dan jumlah korban yang hidup sama sekali tidak benar. Dimana pesawat jatuh pun tidak diketahui tepat keberadaannya. Nasib penumpang pesawat tidak ada yg mengetahui.

Pesawat ini ditemukan dibawah kedalaman 2000 meter laut. Itupun setelah da pencarian khusus dengan bantuan Amerika

Page 8: Pendidikan kewarganegaraan pers

PEMBAHASAN

Dalam masalah pers diatas sang wartawan tidak melaksanakan kode etik jurnalistik dengan baik

sebagaimana yang tercantum pada:

- Pasal 3 “Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.”

Seharusnya sebelum sang wartawan mempublikasikan berita tersebut, sang wartawan harus menguji apakah bertita yang ia sajikan benar atau tidak.

Page 9: Pendidikan kewarganegaraan pers

- Pasal 4 “Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.”

Dalam contoh masalah diatas, dalam membuat berita, data-data yang disajikan tidak akurat, dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Page 10: Pendidikan kewarganegaraan pers

SUDAH JELAS BAHWA SANG WARTAWAN SANGAT BERLAWANAN DENGAN KODE ETIK YANG SEHARUSNYA DIMILIKI OLEH PARA JURNALISTIK

- Pasal 10 “Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.”

Walaupun berita tersebut sudah ketahuan kebohongannya tetapi sang wartawan tidak segera memberbaiki kesalahan (tidak akurat-an) yang terdapat pada berita tersebut.

Page 11: Pendidikan kewarganegaraan pers

CONTOH 2

Kasus:

kasus kekeliruan berita di news online adalah kasus Imanda Amalia yang dikabarkan sebagai WNI yang tewas saat kerusuhan di Mesir bulan Februari 2011 lalu. Berita ini diperoleh dari sebuah posting di akun facebook milik Science of Universe.

Page 12: Pendidikan kewarganegaraan pers

Imanda dikabarkan berada di Mesir sebagai relawan United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Meski belum ada kejelasan data dari Kedutaan Besar maupun dari Kementerian Luar Negeri, namun beberapa news online seperti detik.com dan tribunnews telah memberitakan hal tersebut di running news mereka, bahkan sampai diikuti oleh beberapa stasiun televisi swasta sehingga hampir seluruh masyarakat percaya akan hal itu.

Namun rupa nya berita tersebut hanyalah isu belaka, pada akhirnya Kemenlu RI memastikan bahwa tidak ada WNI yang tewas di Mesir.

Page 13: Pendidikan kewarganegaraan pers

PEMBAHASAN

- Pelanggaran etika jurnalistik pada kasus di atas ialah penggunaan media sosial sebagai sumber berita tanpa adanya verifikasi terlebih dahulu. Selain itu, dalam media online juga rawan terjadi pelanggaran hak cipta dengan mengambil gambar dan mengutip tanpa mencantumkan sumber data tersebut diambil, dan plagiatrisme.

Page 14: Pendidikan kewarganegaraan pers

- Hal ini jelas merupakan pelanggaran bagi kode etik jurnalistik (KEJ) yang dalam pasal-pasalnya menyebutkan bahwa wartawan Indonesia menghasilkan berita yang akurat, menghasilkan berita faktual dan jelas sumbernya, pengambilan gambar, foto, suara dilengkapi sumber, tidak melakukan plagiat, dan selalu menguji informasi.

Page 15: Pendidikan kewarganegaraan pers

SOLUSI UNTUK KEDUA MASALAH DIATAS

Demi tegaknya harkat, martabat, integritas, dan mutu kewartawanan Indonesia serta bertumpu pada kepercayaan masyarakat, dengan ini Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menetapkan Kode Etik Jurnalistik yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh wartawan, antara lain:

Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik

Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

Page 16: Pendidikan kewarganegaraan pers

Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.

Page 17: Pendidikan kewarganegaraan pers

Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Page 18: Pendidikan kewarganegaraan pers

Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.

Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.

Wartawan Indonesia selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.