pendidikan kewarganegaraan

29
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR DAN IDENTITAS NASIONAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN @TaheggaAlfath 2 0 1 3

Upload: flynn

Post on 24-Feb-2016

122 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

2013. Pendidikan kewarganegaraan. PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAr dan IDENTITAS NASIONAL. FILSAFAT PANCASILA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan  kewarganegaraan

PA N C A S I L A S E B A G A I N I L A I D A S A R D A N I D E N T I TA S N A S I O N A L

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

@TaheggaAlfath

2013

Page 2: Pendidikan  kewarganegaraan

FILSAFAT PANCASILA

Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “PHILEIN” yang artinya CINTA dan “SOPHOS” yang artinya HIKMAH atau KEBIJAKSANAAN. (Nasution, 1973). Secara harfiah maka Filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan.

Mancapai kebahagiaan dalam hidupnya(tata tentrem, karta raharja, gemah ripah loh

jinawi)

Pandangan hidup

@TaheggaAlfath

PANCASILA

Page 3: Pendidikan  kewarganegaraan

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM

Nilai-nilai yang terkandung dalam Sila I sampai dengan Sila V Pancasila merupaka CITA-CITA, HARAPAN, DAMBAAN bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya. Nilai-nilai tersebut adalah sebuah sistem yang utuh (organic whole), tidak saling bertentangan akan tetapi saling melengkapi. Layaknya ciri-ciri dari sistem:1. Suatu kesatuan bagian-bagian2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri3. Saling berhubungan, saling ketergantungan,4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan

bersama5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. (shore

dan Voich, 1973)

@TaheggaAlfath

Page 4: Pendidikan  kewarganegaraan

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

Perwakilan

Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

• Sila I merupakan ber Sila II, III, IV, dan V

• Sila II merupakan ber Sila I, III, IV, dan V

• Sila III merupakan ber Sila I, II, IV, dan V

• Sila IV merupakan ber Sila I, II, III, dan V

• Sila V merupakan ber Sila I, II, III, IV

(Notonagoro, 1975)

Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini adalah

causa materialis (asal bahan) Pancasila; yang diangkat dari adat-istiadat, nilai kebudayaan, nilai religius.

@TaheggaAlfath

Page 5: Pendidikan  kewarganegaraan

KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nilai Ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME : menciptakan perimbangan antara yang rasional dan

irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam alam sebagai

bagiannya dan bukan pusatnya. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan, dan

penyelenggaraan negara berupa moral, politik, pemerintahan, hukum, kebebasan dan HAM harus

dijiwai dalam nilai ketuhanan. Nilai ini juga mendasari dan menjiwai nilai keempat sila yang

lainnya.

@TaheggaAlfath

Page 6: Pendidikan  kewarganegaraan

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

NIlai Kemanusiaan dalam Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab: memberi arah dan

mengendalikan segala tindakan harus didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan baik untuk pribadinya, sesama manusia, maupun terhadap

lingkungannya. Tujuannya adalah memartabatkan manusia, tidak hanya untuk kelompok/ lapisan

tertentu. Nilai ini dijiwai oleh Sila Ketuhanan YME, serta menjiwai 3 sila berikutnya.

@TaheggaAlfath

Page 7: Pendidikan  kewarganegaraan

PERSATUAN INDONESIANilai Persatuan dalam Sila Persatuan Indonesia:

esensinya adalah pengakuan kebhinnekaan dalam kesatuan(Bhinneka Tunggal Ika) : koeksistensi,

kohesivitas, kesetaraan, kekeluargaan, dan supremasi hukum. Perbedaan bukan untuk

diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan untuk mewujudkan tujuan bersama

sebagai bangsa.Nilai persatuan, dilandasi oleh nilai Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, dan mendasari 2 sila berikutnya.

@TaheggaAlfath

Page 8: Pendidikan  kewarganegaraan

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/

PERWAKILANNilai Kerakyatan dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, esensinya

adalah menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban.1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab

baik masyarakat bangsa maupun moral terhadap Tuhan YME.2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia3. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam

hidup bersama 4. Mengakui atas segala perbedaan sebagai kodrat manusia dan

adanya persamaan hak yang melekat5. Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral manusia

yang beradab6. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam

kehidupan sosial agar tercapainya tujuan bersama.

@TaheggaAlfath

Page 9: Pendidikan  kewarganegaraan

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Nilai Keadilan dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan pada ketiga keadilan :

• keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, yang didasarkan atas hak dan kewajiban

• keadilan kontributif/ keadilan bertaat, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara

• keadilan komutatif, suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara timbal balik.

Sehingga Keadilan sosial yang dimaksudkan adalah menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat, sehingga mampu menciptakan ketertiban hidup bersama yang merdeka, damai, dan berkeadilan.

@TaheggaAlfath

Page 10: Pendidikan  kewarganegaraan

Filsafat Pancasila sebagai dasar kehidupan

kebangsaan dan kenegaraan IDENTIT

AS NASION

AL INDONE

SIA

BANGET!!

@TaheggaAlfath

Page 11: Pendidikan  kewarganegaraan

APA IDENTITAS INDONESIA

???

@TaheggaAlfath

Page 12: Pendidikan  kewarganegaraan

Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati

diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa

satu dengan bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan

Kewarganegaraan, 2011: 66)

Dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Keadaan geografi,2. Ekologi3. Demografi4. Sejarah5. kebudayaan 6. watak masyarakat7. Dinamika

pembangunan

@TaheggaAlfath

1. Faktor primer, mencakup: etnisitas, teritorial, bahasa, agama.

2. Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata yang modern, dan pembangunan negara

3. Faktor penarik, mencakup kodifikasi bahasa resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pendidikan nasional

4. Faktor reaktif, memori kolektif masyarakat (kesamaan nasib).

(manuel Castells)

Page 13: Pendidikan  kewarganegaraan

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA

Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris “character. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan,

akhlak, budi pekerti, tabiat,watak yang membedakan seseorang dengan orang

lain.(Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan,

2011: 67)Menurut Max Weber, cara yang terbaik untuk memahami suatu

masyarakat adalah dengan memahami tingkah laku

anggotanya.

@TaheggaAlfath

Page 14: Pendidikan  kewarganegaraan

3 Masalah pokok negara

berkembang

1. Nation-building adalah masalah yang berhubungan dengan warsian masa lalu, bagaimana masyarakat yang beragam berusaha membangun kesatuan bersama.

2. Stabilitas politik merupakan masalah yang terkait dengan realitas saat ini yaitu ancaman disintegrasi.

3. Masalah pembangaunan ekonomi adalah masalah yang terkait dengan masa depan yaitu (dalam konteks Indonesia) masyarakat adil dan makmur (Darmaputra, 1988: 5)

@TaheggaAlfath

Page 15: Pendidikan  kewarganegaraan

Bangsa Indonesi

a sebagai kausa

materialis

PANCASIL

A

IDENTITAS

BANGSA

INDONESIA

KARAKTER

BANGSA

INDONESIA

Page 16: Pendidikan  kewarganegaraan

Pancasila dirumuskan melalui musyawarah bersama anggota BPUPKI yang diwakili oleh

berbagai wilayah dan penganut agama, bukan dipaksakan oleh suatu

kekuatan/rezim tertentu. Dengan demikian Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar

sekaligus ideal untuk bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang merupakan identitas

sekaligus karakter bangsa. (Kaelan, 2007: 52)

@TaheggaAlfath

Page 17: Pendidikan  kewarganegaraan

INDONESIA

Negara bangsa adalah negara yang lahir dari

kumpulan bangsa-bangsa.

Page 18: Pendidikan  kewarganegaraan

HAKIKAT BANGSA

Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis (cultural unity)Adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Contoh: Jepang dan Israel

Bangsa dalam Arti Politis (political unity) Adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Contoh: Indonesia, Malaysia

@TaheggaAlfath

Page 19: Pendidikan  kewarganegaraan

PROSES BERBANGSA INDONESIA

Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno dan berhuruf Pallawa, bertuliskan “marvuat vanua Sriwijaya siddhayatra subhiksa, yang artinya kurang lebih adalah membentuk negara Sriwijaya yang jaya, adil, makmur, sejahtera dan sentosa.Prasasti ini berada di bukit Siguntang dekat dengan Palembang yang bertarikh syaka 605 atau 683 Masehi. Kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh wangsa Syailendra, dengan sistem pemerintahan datu, merupakan kerajaan maritim yang memiliki kekuatan laut yang handal dan disegani pada zamannya. Bukan hanya kekuatan maritimnya yang terkenal, Sriwijaya juga sudah mengembangkan pendidikan agama dengan didirikannya Universitas Agama Budha yang terkenal di kawasan Asia (Bakry, 2009: 88)

Page 20: Pendidikan  kewarganegaraan

Kerajaan Majapahit (1293-1525).

Majapahit dikenal dengan sistem keprabuan. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur di bawah pimpinan dinasti Rajasa, dan raja yang paling terkenal adalah Brawijaya. Majapahit mencapai keemasan pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih GadjahMada yang tekenal dengan sumpah Palapa. Sumpah tersebut diaucapkan dalam sidang Ratu dan Menteri-menteri di pasebanKeprabuan Majapahit pada tahun 1331 yang berbunyi:

“Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh Nusantara takluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun,

Seram,Tanjungpura, Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan

Tumasik sudah dikalahkan” (Bakry, 2009: 89).

@TaheggaAlfath

Page 21: Pendidikan  kewarganegaraan

BUDI UTOMOBerdirinya organisasi massa bernama Budi Utomo oleh Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi pelopor berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang lain di belakang hari. Di belakang Sutomo ada dr. Wahidin Sudirohusodo yang selalu membangkitkan motivasi dan kesadaran berbangsa terutama kepada para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Budi Utomo adalah gerakan sosio kultural yang merupakan awal pergerakan nasional yang merintis kebangkitan nasional menuju cita-cita Indonesia merdeka (Bakry, 2009: 89)

@TaheggaAlfath

Page 22: Pendidikan  kewarganegaraan

Sumpah PemudaYang diikrarkan oleh para pemuda pelopor persatuan bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut berbunyi:

Pertama : Kami putra dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa IndonesiaKedua : Kami putra dan puteri Indonesia mengaku bertanah

air yang satu, Tumpah Darah Indonesia.Ketiga : Kami putra dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

@TaheggaAlfath

Page 23: Pendidikan  kewarganegaraan

PROSES BERNEGARA INDONESIA

Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Janji itu disampaikan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal Kunaiki Koisu (Pengganti Perdana Menteri Tojo) dalam Sidang Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang). Realisasi dari janji itu maka dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 April 1945 dan dilantik pada 28 Mei 1945 yang diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat. Peristiwa inilah yang menjadi tonggak pertama proses Indonesia menjadi negara. Pada sidang ini mulai dirumuskan syarat-syarat yang diperlukan untuk mendirikan negara yang merdeka (Bakry, 2009: 91).

@TaheggaAlfath

Page 24: Pendidikan  kewarganegaraan

Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia) Setelah sebelumnya membubarkan BPUPKI pada 9 Agustus 1945. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan wakil ketua adalah Drs. Moh. Hatta. Badan yang mula-mula buatan Jepang untuk memersiapkan kemerdekaan Indonesia, setelah Jepang takluk pada Sekutu dan setelah diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, maka badan ini mempunyai sifat ‘Badan Nasional’ yang mewakili seluruh bangsa Indonesia. Dengan penyerahan Jepang pada sekutu maka janji Jepang tidak terpenuhi, sehingga bangsa Indonesia dapat memproklamirkan diri menjadi negara yang merdeka.

@TaheggaAlfath

Page 25: Pendidikan  kewarganegaraan

Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan penetapan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Peristiwa ini merupakan momentum yang paling penting dan bersejarah karena merupakan titik balik dari negara yang terjajah menjadi negara yang merdeka.

• Bom atom dijatuhkan di herosima

6 Agustus 1945

• Perundingan Golongan Muda dan Golongan Tua dalam penyusunan teks proklamasi

16 Agustus 1945 • Proklamasi

17 Agustus 1945

Page 26: Pendidikan  kewarganegaraan

POLITIK IDENTITASPolitik identitas adalah nama

untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu. Identitas berubah menjadi politik identitas ketika menjadi basis perjuangan aspirasi kelompok (Bagir, 2011: 18).

Identitas yang menjadi salah satu dasar konsep kewarganegaraan (citizenship) adalah kesadaran atas kesetaraan manusia sebagai warganegara. Identitas sebagai warganegara ini menjadi bingkai politik untuk semua orang, terlepas dari identitas lain apapun yang dimilikinya seperti identitas agama, etnis, daerah dan lain-lain (Bagir, 2011: 17).

Politik identitas bisa bersifat positif maupun negatif. Bersifat positifberarti menjadi dorongan untuk mengakui dan mengakomodasi adanya

perbedaan, bahkan sampai pada tingkat mengakui predikat keistimewaansuatu daerah terhadap daerah lain karena alasan yang dapat dipahami

secara historis dan logis. Bersifat negatif ketika terjadi diskriminasi antar kelompok satu dengan yang lain, misalnya dominasi mayoritas atas

minoritas.Dominasi bisa lahir dari perjuangan kelompok tersebut, dan lebih

berbahayaapabila dilegitimasi oleh negara.

Page 27: Pendidikan  kewarganegaraan

Sebagai negara -bangsa, perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia harus dilihat sebagai realitas yang wajar dan niscaya. Sehingga Perlu dibangun jembatan-jembatan relasi yang menghubungkan keragaman itu sebagai upaya membangun konsep kesatuan dalam keragaman. Kelahiran Pancasila diniatkan untuk itu yaitu sebagai alat pemersatu. Keragaman adalah mozaik yang mempercantik gambaran tentang Indonesia secara keseluruhan. Idealnya dalam suatu negara-bangsa, semua identitas dari kelompok yang berbeda-beda itu dilampaui, idealitas terpenting adalah identitas nasional (Bagir, 2011: 18).

@TaheggaAlfath

Page 28: Pendidikan  kewarganegaraan

Tugas INDIVIDU Deadline Pertemuan ke-7

Membuat Karya Tulis dengan Tema “Pentingnya Identitas Nasional Indonesia”, Pada pembahasan berisi analisis tentang:1. Apa yang menjadi identitas nasional Indonesia?2. Apa masalah identitas nasional Indonesia?3. Apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah identitas

nasional?

Ketentuan:- Karya Tulis minimal berisi terdiri dari:

1. Pendahulan2. Pembahasan3. Penutup

- Kertas A4, Font Tahoma, Ukuran 12, Spasi 1,5 dengan margin kiri 4, Kanan, atas, bawah 3..

- Sumber bacaan disebutkan dalam bentuk footnote.- Daftar bacaan dituliskan.- Jumlah halaman minimal 15 maksimal 20 halaman.- No plagiat.

Page 29: Pendidikan  kewarganegaraan

Mencari bambu untuk membuat galah..Mencarinya sampai kerumah aura kasih..Saya mohon maaf dari segala salah..Dan atas perhatiannya terima kasih..

@TaheggaAlfath