pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
TRANSCRIPT
SU M AT ER A KA LIM A N TA N
JAVA
IR IAN JAYA
Dikdik Baehaqi Arif, S.Pd.,M.Pd | [email protected] | @Dik2Baehaqi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Hakikat dan Rasional PKn
PKn sebagai hasil seleksi dan adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan-kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk ikut mencapai salah satu tujuan Pendidikan IPS.
M. Nu’man Somantri (2001)
(1)social studies taught as
citizenship transmission;
(2) social studies taught as social science; dan,
(3) social studies taught as reflective inquiry. Barr, Barth dan
Shermis (1977)
PKn sbg salah satu dari tiga tradisi pengajaran social studies
Suatu bidang kajian yang memusatkan telaahanya pada seluruh dimensi psikologis dan sosial-kultural kewarganegaraan individu, menggunakan ilmu politik dan ilmu pendidikan sebagai landasan epistemology intinya, diperkaya dengan disiplin ilmu lain yang relevan, dan mempunyai implikasi aksiologis terhadap instrumentasi dan praksis pendidikan setiap warga negara dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Udin S Winataputra (2012:249)
Pendidikan Kewarganegaraan
Murray Print (1999)
•1. Civic education mencakup kajian tentang pemerintahan, konstitusi, rule of law, serta hak dan tanggung jawab warga negara.
•2. Citizenship Education cakupan dan penekanan kajian meliputi proses-proses demokrasi, partisipasi aktif warga negara, dan keterlibatan warga dalam suatu civil society (masyarakat warga).
Peristilahan
PKn adala komponen penting pendidikan yang mengajarkan warga negara1. mengambil bagian dalam kehidupan
demokrasi publik, 2. untuk menggunakan hak-hak mereka
dan 3. untuk membebaskan tanggung-jawab
mereka dengan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan...
Margaret Stimman Branson
PKn digambarkan sebagai ‘kontribusi pendidikan untuk pengembangan karakteristik-
karakteristik warga negara'
John C Cogan, 1998
PKn adalah proses penyiapan warga negara muda untuk memiliki peran dan tanggung jawab sebagai warga negara.
David Ker (1999)
1. Program kurikuler kewarganegaraan untuk pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan nonformal-kesetaraan (school civic education)
2. Program sosial-kultural kewarganegaraan (community civic education)
3. Kajian ilmiah kewarganegaraan (di dalamnya tercakup civic research and development)
Bidang Kajian Pendidikan Kewarganegaraan
Paradigma Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan
Academic Civic Education
Community Civic Education
School Civic Education
PKn adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis (Zamroni)
Pengertian PKn
PKn sebagai MPK
•Kewiraan•Pendidikan Kewiraan •Kewarganegaraan•Pendidikan Kewarganegaraan•Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanPeristilaha
n
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
Fungsi Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Tujuan Pendidikan Nasional
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab(Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003)
Kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan Kewarganegaraan yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
PKn dalam Kurikulum
Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah: Agama; Pancasila; Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
PKn dalam Kurikulum
(Pasal 35 Ayat (3) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)
Pendidikan kewarganegaraan
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
pengabdian sesuai profesi
PKn untuk bela negara
--: Pasal 9 ayat (2) UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara:--
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui :
Sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Visi Kelompok MPK
Membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.
Misi kelompok MPK
Standar Kompetensi yang wajib dikuasasi mahasiswa meliputi pengetahuan tentang nilai-nilai agama, budaya, dan kewarganegaraan dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari; memiliki kepribadian yang mantap; berpikir kritis: bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis; berpandangan luas; dan bersikap demokratis yang berkeadaban.
Standar Kompetensi
PKn dirancang untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
(Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi)
Mata Kuliah PKn di Perguruan Tinggi
Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki 1. rasa kebangsaan dan cinta tanah air; 2. demokratis yang berkeadaban; 3. menjadi warga negara yang memiliki daya
saing: berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Kompetensi DasarMata Kuliah PKn