pendidikan kewarganegaraan

Upload: roni-uzumaky

Post on 20-Jul-2015

184 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANOLEH Click to edit Master subtitle style ELLY HASAN SADELI, S.PD., M.PD

5/18/12

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan saja Rosyada (2003:6) secara subtantif tidak

mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang merupakan penekanan dalam istilah Pendidikan Kewarganegaraan, melainkan juga membangun kesiapan warga negara menjadi warga dunia (global society)

5/18/12

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (2003:10) adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat

5/18/12

Pendidikan Kewargaan menurut Azra (2003:xii) adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas daripada Pendidikan Demokrasi dan Pendidikan HAM. Karena, Pendidikan Kewargaan mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi dan lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembagalembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif, refleksi kritis, penyelidikan dan kerja sama, keadilan 5/18/12

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awarenes, attitude, political efficacy dan political participation, serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa.5/18/12

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awarenes, attitude, political efficacy dan political participation, serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa.5/18/12

PKn dirancang dengan maksud untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara

5/18/12

Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil, akan membuahkan sikap mental bersifat cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik dengan perilaku yang : 1).Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah negara. 2). Berbudi pekerti luhur, berdisplin dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. 3). Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan 5/18/12 hak kewajibannya sebagai warga negara.

Sejarah Perkembangan Pendidikan Perkembangan Pkn secara Umum Kewarganegaraan Menurut Crehore, Education,VII:204;1886-1887

(dalam Somantri, 1976:31) pelajaran Civics mulai diperkenalkan pada tahun 1790 di Amerika Serikat dalam rangka mengAmerikakan bangsa Amerika atau terkenal dengan theory of Americanization. Dalam penerbitan majalah The Citizen dan Civics pada tahun 1886, Henry Randall Waite merumuskan Civics dengan the sciencs of Citizenship the relation of man, the individual, 5/18/12 to man in organized collections the individual

Hampir semua definisi mengenai Civics intinya menyebut government, hak dan kewajibannya sebagai warga dari sebuah negara. Misalnya Edmonson (1958:3-5, dalam Somantri, 1976:32) merumuskan arti Civics ini dengan civics is usually defined as the study of government and of citizenship that is, of the duties, rights and privileges of citizens. Batasan ini menunjukkan bahwa Civics merupakan cabang dari Ilmu Politik.5/18/12

Arti Civics dalam perekembangan berikutnya bukan hanya meliputi government saja, tetapi kemudian ada yang disebut Community civics, economic civics, dan vocational civics. Gerakan Community Civics pada tahun 1907 yang di pelopori oleh W.A.Dunn adalah permulaan dari ingin lebih fungsional pelajaran teersebut bagi pelajar dengan menghadapkan pelajaran kepada lingkungan atau kehidupan sehari hari dalam hubungannya dengan ruang lingkuo lokal , nasional maaupun internasional. Gerakan community civics ini disebabkan pula karena 5/18/12

Sejarah Perkembangan PKn di Indonesia Civics, setelah 1. Di Indonesia pelajaranIndonesia merdeka baru dimulai pada tahun 1950. Hal ini terjadi karena sejak tahun 19451950 bangsa Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaannya (revolusi fisik)

2. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pelajaran Civics dipakai untuk memberi pengertian tentang Pidato Kenegaraan Presiden ditambah dengan Pancasila, sejarah pergerakan, hak dan kewajiban warganegara. Buku pegangan resmi 5/18/12 adalah Manusia dan Masyarakat Baru

4. Pada tahun 1966 (awal Orde Baru) buku Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia (Civics) dilarang dipakai sebagai buku pegangan di sekolah-sekolah. Untuk mengisi kekosongan materi Civics( kewargaan negara) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan instruksi, bahwa materi Civics adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan-Ketetapan MPRS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Materi tersebut ditambah dengan Orde baru, Sejarah Indonesia dan Ilmu Bumi Indonesia. 5/18/12

6. Digantinya kurikulum 1975 dengan kurikulum 1994, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) diganti dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pergantian ini senada dengan tujuan pendidikan yang ada di dalam Ketetapan MPR No II/ MPR/ 1988, Tentang GBHN, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, 5/18/12

Secara historis menurut Rosyada (2003:4) dalam tatanan kurikulum pendidikan nasional terdapat mata pelajaran yang secara khusus mengemban misi pendidikan demokrasi di Indonesia, yaitu Civics (1957/1962), Pendidikan Kemasyarakatan yang merupakan integrasi Sejarah, Ilmu Bumi dan Kewargaan Negara (1964), Pendidikan Kewargaan Negara (1968/1969), Pendidikan Kewargaan Negara , Civics dan Hukum (1973), Pendidikan Moral Pancasila atau PMP (1975/1984) dan PPKn (1994). 5/18/12

Visi , Misi dan Kompetensi Pendidikan visi (ultimate goals) PKn adalah menjadikan Kewarganegaraan cerdas, mahasiswa sebagai warga negara yangbertanggung jawab dan berkeadaban (good citizen) (Ubaidillah, 2000:xv). Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan Bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan (Basrie , 2002: 5/18/12 179).

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (civic

education) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dimaksudkan untuk mendidik /mengembangkan mahasiswa maupun masyarakat agar : 1). Mampu mengeksplorasi nilai-nilai Islam untuk diimplementasikan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. 2). Mampu mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang meliputi keadilan, taat hukum, kebebasan berpendapat dan berasosiasi, keterwakilan serta majority rules. 3). Mampu mngembangkan kehidupan kewargaan dan nilai-nilai komunitas yang meliputi 5/18/12

lulusan yang telah menempuh matakuliah PKn diharuskan memiliki kompetensi: 1). Civic konwlegde, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan yang berhubungan dengan keilmuan kewarganegaraan. sehingga mahasiswa harus menguasai keilmuan, teori tentang negara, terbentuknya masyarakat dan sebagainya. 2). Civic skill, kompetensi yang menyangkut kemampuan/ketrampilan untuk memasuki masyarakat sebagai warganegara ayang baik. Pada dimensi ini ketrampilan kewarganegaraan dibagi menjadi dua :5/18/12

Materi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Menghadapi Tantangan Globalisasi Tantangan PKnHambatan dan permasalahan lain menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2002:3) adalah adanya tangggapan kurang simpatik masyarakat kampus (civitas akademika) terutama mahasiswa terhadap matakuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan PKn sebagai akibat proses pendidikan tiga dasawarsa terakhir yang bersifat indoktrinasi sehingga isi, makna, dan manfaat yang diperoleh dari mempelajari ketiga matakuliah 5/18/12 tersebut tidak terasa.

Era GlobalisasiGlobalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi dan transportasi, sehingga dunia menjadi transaparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan masyarakat, bebangsa dan bernegara di Indonesia, serta akan mempengaruhi pula dalam berpola pikir , sikap dan tindakan 5/18/12

Menghadapi tantangan era globalisasi yang serba tidak menentu, diperlukan suatu strategi. Shapiro (dalam Cipto, et al, 2002:160-161) mengemukakan perlunya enam kiat sukses menghadapi tantangan gobal, yaitu : 1). Perencanaan yang cermat (careful planning), 2) Latihan dan pengalaman (training and experience), 3). Bersedia belajar dari orang lai (willingness to learn from others), 4). Tabah menghadapi kekecewaan dan kemunduran (courage to overcome 5/18/12 disappointments and setbacks)