pendidikan kejuruan dan vokasi dalam perspektif pengembangan karir

14
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir Ir. Mohamad Adriyanto, M.Sc Mohamad Adriyanto @adriyanto http://bit.ly/ adriyanto [email protected]

Upload: mohamad-adriyanto

Post on 08-Dec-2014

4.754 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan dunia kerja dengan program, kegiatan, perilaku, kebiasaan, dan sistem nilai yang dikembangkan di sekolah kejuruan dan vokasi, serta juga di perguruan tinggi.

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif

Pengembangan Karir

Ir. Mohamad Adriyanto, M.Sc

Mohamad Adriyanto @adriyanto

http://bit.ly/adriyanto [email protected]

Page 2: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Pengangguran di IndonesiaLebih dari 25% angkatan muda Indonesia kini menganggur

dan masih banyak lagi yang mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan ketrampilannya seoptimal mungkin.

Pengangguran usia muda di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) usia muda antara 15 dan 29 tahun di Indonesia mencapai 19,9%, sedangkan Srilanka 17,9% dan Filipina 16,2% (Bappenas).

Dari data penganggur usia muda tersebut, 50% tingkat pengangguran adalah lulusan SD dan SMP, 30% lulusan SMA/SMK, dan 20% lulusan perguruan tinggi. Total penganggur usia muda tahun 2011 tersebut adalah 5,3 juta dari total penganggur 7,7 juta orang (Kontan, 2012).

Page 3: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Apa yang salah?Orientasi supply driven pada pendidikan kejuruan dan vokasi

yang didasarkan pada kebutuhan sosial masyarakat, bukan demand driven yang dipacu pada kebutuhan pasar kerja.

Adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan dunia kerja dengan program, kegiatan, perilaku, kebiasaan, dan sistem nilai yang dikembangkan di sekolah kejuruan dan vokasi, serta juga di perguruan tinggi.

Sekolah seharusnya membantu para siswanya untuk mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tersebut dan terus maju dalam karir (Prosser& Quigley).

Institusi pendidikan belum menyediakan bantuan dan pelayanan yang baik bagi para peserta didiknya untuk dapat sukses menjalani pendidikan dan merencanakan karir di masa depan.

Page 4: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

General vs vocational educationGeneral education prepares us to live well,

vocational education prepares us to work well (Prosser dan Miller).

Vocational and technical education is for people, youth and adults interested in preparing for and progressing in a career in some type of satisfying and productive work (Wenrich dan Wenrich).

Pendidikan kejuruan ditujukan agar para lulusannya dapat melaksanakan kegiatan atau pekerjaan yang bersifat produktif secara efektif (Byram & Wenrich).

Page 5: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) di IndonesiaAda 3 jenis pendidikan yang masuk kedalam kategori PTK yaitu kejuruan, profesi dan vokasi (UU Sisdiknas).

Pendidikan Kejuruan: adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pendidikan Vokasi: adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

Pendidikan Profesi: adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Page 6: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Page 7: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 /2012

Page 8: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Visi Vokasi Indonesia Indonesia membutuhkan jutaan "skilled workers"

(tenaga trampil) saat masuk "tujuh besar" negara maju pada tahun 2030.

Caranya dengan meningkatkan kapasitas universitas yang sudah ada, serta mendirikan politeknik hingga 100 politeknik baru hingga tahun 2015.

Angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 18%, Malaysia dan Thailand 45-50%, Singapura dan Jepang 55%, Korea 90%. 

Rasio Jumlah SMK dan SMA 70:30 pada tahun 2025 (RPJP Pendidikan Nasional 2005-2025).

Page 9: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Pengembangan Karir dalam PendidikanCareer education is a systematic attempt to increase the

career options available to individuals and to facilitate more rational and valid career planning and preparations; the phases are career awareness, career exploration, and career preparation (Calhoun dan Finch).

Career guidance and counseling program is a comprehensive, developmental program designed to assist individuals in making and implementing informed educational and occupational choices. It develops an individual's competencies in self-knowledge, educational and occupational exploration, and career planning” (US Department of Education).

Page 10: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Hasil Penelitian (1)Good Practice in Secondary School Careers Programs: A Case Study of the Approach of One Inner City School, Broadbent, Cacciattolo, dan Papadopoulos, Jurnal Education & Training (2012).

Tujuan dari makalah ini adalah untuk melaporkan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2009 dari program karir di satu sekolah menengah di pinggiran barat kota Melbourne, Australia.

Temuan penelitian ini adalah bahwa program karir dan transisi (sekolah ke kerja) yang inovatif mampu menciptakan kesempatan bagi anak muda untuk merencanakan masa depan mereka.

Temuan ini menegaskan betapa pentingnya bagi sekolah untuk mendukung kelas khusus yang memungkinkan siswa untuk membuat keputusan tentang jalur karir mereka berdasar informasi yang lengkap.

Page 11: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Hasil Penelitian (2a)Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Politeknik, I Made Suarta, Disertasi (2011).

Penelitian ini diantaranya bertujuan menemukan indikator-indikator employability skills menurut persepsi mahasiswa dan supervisor praktek lapangan di DUDI, menghasilkan kerangka kerja employability skills sebagai dasar pengembangan kompetensi di masa depan, serta menemukan variabel penentu pengembangan employability skills bagi mahasiswa Politeknik.

Employability skills adalah suatu ketrampilan yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk dapat tetap bekerja, meliputi ketrampilan personal, ketrampilan interpersonal, sikap, kebiasaan, dan perilaku.

Hasilnya, 99,5% mahasiswa dan supervisor mempersepsikan bahwa tingkat kepentingan employability skills dalam kategori tinggi dan tinggi sekali. Supervisor dari DUDI menyatakan harapan agar dunia pendidikan kejuruan memberi fokus pada pengembangan employability skills dalam proses pembelajaran.

Page 12: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Hasil Penelitian (2b)Employability skills yang mendesak untuk dikembangkan di masa depan adalah:

Memahami pembicaraan orang lain; Mendorong anggota lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam

tim; Menggali informasi yang relevan sebagai dasar dalam

mengambil suatu keputusan; Menterjemahkan ide kedalam tindakan nyata; Berpartisipasi dalam kegiatan belajar untuk mendapatkan

pengalaman baru; Menerima dan memahami informasi baru dengan cepat; Mengetahui manfaat program aplikasi komputer yang

dibutuhkan dalam pekerjaan; Memelihara hardware/software tetap berfungsi secara baik; dan Memahami ancaman bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan.

Page 13: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Permasalahan Sistem Pendidikan Kejuruan, Vokasi & Profesi Indonesia

Page 14: Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir

Dimana peran kita?Hero by Mariah Carey:

Look inside you and be strongAnd then you’ll finally see the truthThat a hero lies in you

Jadilah “hero” dalam PTKMemiliki pengertian mendalam tentang konsep

PTKMemiliki kompetensi memadai untuk

menjalankan PTKOpen mind & market driven