pendidik dan peserta didik ( dasar-dasar pendidikan).pdf

17
 MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN “Pendidik dan Peserta Didik” Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan Dosen Pembimbing : Faridatul Qomariyah, M.Pd Disusun Oleh : Ahmad Ariyanto (21401013050 ) Aulia Nur Fadilah (21401013054 ) Dwi A’yunina Ifada (21401013063) Titin Hardiani K hoirunnisya (21401013041 ) FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014

Upload: ahmad-ariyanto

Post on 08-Oct-2015

738 views

Category:

Documents


141 download

TRANSCRIPT

  • MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

    Pendidik dan Peserta Didik

    Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan

    Dosen Pembimbing :

    Faridatul Qomariyah, M.Pd

    Disusun Oleh :

    Ahmad Ariyanto (21401013050)

    Aulia Nur Fadilah (21401013054)

    Dwi Ayunina Ifada (21401013063)

    Titin Hardiani Khoirunnisya (21401013041)

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM MALANG

    2014

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas izin-Nyalah sehingga penulis

    dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Penyusunan makalah

    yang bejudul Pendidik dan Peserta Didik ini. Bertujuan untuk memenuhi

    salah satu tugas dari mata kuliah dasar-dasar pendidikan dan sebagai bahan ajar

    untuk mahasiswa.

    Tidak sedikit hambatan yang diperoleh penulis temui dalam

    menyelesaikan makalah ini akan tetapi berkat kesabaran, keuletan, dan

    kesungguhan penulis semua hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan

    baik. Ucapan terima kasih penulis tujukan pula kepada guru mata kuliah dasar-

    dasr pendidikan. Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah

    disisi Allah swt.

    Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia

    yang tak luput dari kesalahan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis

    sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

    penyempurnaan makalah selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini dapat

    bermanfaat.

    Malang, 9 Oktober 2014

    Penyusun

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................ i

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    A. Latar Belakang .................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

    C. Tujuan Penulis ................................................................................... 1

    D. Manfaat Penulis ................................................................................. 2

    BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

    A. Pendidik ............................................................................................. 3

    1. Definisi Pendidik ......................................................................... 3

    2. Tanggung Jawab Pendidik ........................................................... 3

    3. Tugas Pendidik ............................................................................ 4

    4. Peran Pendidik dam Proses Belajar Mengajar ............................ 5

    B. Peserta Didik ..................................................................................... 7

    1. Definisi Peserta Didik ................................................................. 7

    2. Hakikat Peserta Didik ................................................................. 8

    3. Kebutuhan dan Karakter Peserta Didik ....................................... 8

    4. Hak dan Kewajiban Peserta Didik .............................................. 9

    5. Karekteristik Peserta Didik Yang Sukses ................................... 11

    BAB III PENUTUP ..................................................................................... 13

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 13

    B. Saran .................................................................................................. 13

    Daftar Pustaka ............................................................................................. 14

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia adalah

    pendidikan. sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat

    meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak

    pembangunan.

    Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal

    1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Selama ini pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode tradisional

    dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi iman dan

    takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan

    seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang

    sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus diterapkan sekarang adalah

    dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang memadukan antara

    iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

    B. Rumusan Masalah

    Dalam permasalahan ini penulis lebih menekankan pada pendidik dan

    peserta didik dalam kualitas pembelajarannya, sehingga diformulasikan dalam

    pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana menciptakan proses pembelajaran

    yang baik bagi pendidik dan peserta didik.

    C. Tujuan Penulisan

    Penulis menyusun makalah ini dengan tujuan:

    1. Sebagai bahan ajar materi dasar-dasar pendidikan yang berfokus pada

    pendidik dan peserta didik.

  • 2

    2. Untuk mengetahui seberapa besar tugas dan peran pokok seorang pendidik

    atau pengajar pada proses belajar-mengajar.

    3. Mengupayakan agar semua pendidik dan peserta didik mampu menjadikan

    proses belajar mengajarnya menjadi lebih efektif dan efesien.

    D. Manfaat Penulisan

    Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar pendidik melaui

    pemahaman akan fungsi tugas dan perannya bisa meningkatkan kemampuan

    mendidik atau mengajar terhadap anak didiknya serta mampu mengembangkan

    potensi diri peserta didik, mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya

    penemuan keilmuan dan teknologi yang inovatif, sehingga para siswa mampu

    bersaing dalam masyarakat global.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pendidik

    a. Definisi Pendidik

    UU nomor 14 tahun 2005 tentang duru dan dosen secara tersirat

    menyebutkan bahwa seorag guru adalah pendidikan professional dengan tugas

    utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai , dan

    mengevaluasi peserta didik.

    Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan

    pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani maupun

    rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri memenuhi

    tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang

    mandiri1.

    Pendidik yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan

    panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntunan uang belaka, yang

    membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Dan

    mempunyai karakter sebagai Guru selalu ingin bersama anak didik didalam dan

    diluar sekolah dan guru merasa prihatin dan berfikir untuk mengembangkan

    anak didiknya.

    b. Tanggung jawab Guru

    Tanggung jawab seorang adalah tidak hanya menyampaikan ide-ide, tetapi

    ia menjadi satu wakil dari suatu cara hidup kreatif, suatu simbol kedamaian dan

    ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya. Oleh karena itu

    pendidik merupakan penjaga peradaban dan perlindung kemajuan2.

    Adapun tanggung jawab seorang pendidik yang diidentifikasi melalui segi

    umum yaitu:

    1. Mencerdaskan kehidupan anak didik.

    2. Memberikan sejumlah norma tentang perbuatan susila dan asusila.

    Misalnya: guru mencontohkan melalui sikap, tingkah laku yang baik.

    1 Dri Atmaka, 2004 hlm 17.

    2 Meyer dalam Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo, 1995 hlm 101.

  • 4

    3. Jadi, guru harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku dan

    perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.

    c. Tugas Pendidik

    Pendidik memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk

    pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan

    bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,

    mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-

    nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan

    ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan

    keterampilan-keterampilan pada siswa.

    Menurut Roestiyah N.K Bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas

    untuk :

    a. Menerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan

    dan pengalaman-pengalaman.

    b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar

    Negara kita pancasila

    c. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik serta penghubung antara

    sekolah dan masyarakat

    d. Sebagai perantara dalam belajar dan pembimbing

    e. Sebagai administrator dan manajer serta suatu profesi

    f. Sebagai pemimpin dan penegak disiplin serta dalam bidang sponsor untuk

    kegiatan anak-anak

    Adapun menurut Prof. Dr. Moh. Athiyah al-Abrasyi, seorang pendidik harus

    memiliki sifat-sifat tertenru agar ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan

    baik, seperti yang diungkapkan oleh beliau adalah3:

    1) Memiliki sifat Zuhud, dalam artian tidak mengutamakan materi dan

    mengajar karena mencari ridha Allah.

    2) Seorang Guru harus jauh dari dosa besar.

    3) Bersifat pemaaf.

    4) Harus mencintai peserta didiknya.

    3 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, 2005 hlm 123

  • 5

    Dalam Al-Quran juga dijelaskan tentang tugas seorang pendidik atau

    pendidik. Al-Quran telah mengisyaratkan peran para nabi dan pengikutnya

    dalam pendidikan dan fungsi fundamental mereka dalam pengkajian ilmu-ilmu

    Ilahi serta aplikasinya. Isyarat tersebut, salah satunya terdapat dalam firman-Nya

    berikut ini :

    Artinya : Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan

    kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:

    Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.

    Akan tetapi (dia berkata): Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,

    karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap

    mempelajarinya. (QS. Ali Imran : 79)

    d. Peran Pendidik dalam Proses Belajar Mengajar

    Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

    keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena Proses

    belajar-mengajar mengandung serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa

    atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

    mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan

    siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar.

    Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas,

    tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi

    edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi

    pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang

    belajar.

    Dengan demikian dalam sistem pengajaran mana pun, guru selalu menjadi

    bagian yang tidak terpisahkan, hanya peran yang dimainkannya akan berbeda

    sesuai dengan tuntutan. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru

    memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas

    dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah.

  • 6

    Peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar.

    Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai

    demonstrator, korektor, inspirator, informator, organisator, Fasilitator, pengajar,

    manajer kelas, supervisor, motivator, eksplorator, mediator, inisiator, dsb. Yang

    akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan

    klasifikasi guru sebagai:

    1) Guru sebagai Demonstrator

    Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru

    hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

    diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan

    kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat

    menetukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sehingga dapat dilakukan

    melalui pembelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik sehingga

    pengajaran dapan tercapai dengan efektif dan efesien

    2) Guru Sebagai Pengelola Kelas

    Mengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif

    untuk belajar. Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang mendahului antara

    mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan

    pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan/kesuksesan guru mengajar

    ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa

    dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar. Mengajar berarti

    menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan4.

    Mengajar adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan guru dalam kelas atau

    lingkungan sekolah. Dalam proses mengajar, pastilah ada tujuan yang hendak

    dicapai oleh guru yaitu agar siswa memahami, mengerti, dan dapat

    mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan. Tujuan mengajar juga diartikan

    sebagai cara untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku

    seorang siswa5.

    Jadi, mengajar dengan sukses itu tidak hanya semata-mata memberikan

    pengetahuan yang bersifat kognitif saja, tetapi di dalamnya harus ada perubahan

    berpikir, sikap, dan kemauan supaya siswa mau terus belajar. Timbulnya

    4 Ad. Rooijakkers, 1990 hlm 1.

    5 Muchtar & Samsu, 2001 hlm 39.

  • 7

    semangat belajar dalam diri siswa untuk mencari sumber-sumber belajar lain

    merupakan salah satu indikasi bahwa guru sukses mengajar siswanya. Dengan

    demikian kesuksesan dalam mengajar adalah seberapa dalam siswa termotivasi

    untuk mau terus belajar sehingga mereka akan menjadi manusia-manusia

    pembelajar. Caranya? Sebagai guru mari kita mau membuka diri dan melihat

    secara jernih apa yang menjadi harapan siswa dalam diri kita

    3) Guru sebagai mediator dan fasilitator

    Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman

    yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat

    komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan

    demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat

    diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi

    berhasilnya proses pendidikan.

    Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

    yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses

    belajar-mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun

    surat kabar.

    4) Guru sebagai evaluator

    Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan

    pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan

    evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi

    orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh

    pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan

    penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan

    siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.

    B. Peserta Didik

    a. Definisi Peserta Didik

    Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional

    (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha

    mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan

    baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

  • 8

    b. Hakikat Peserta didik

    1. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensi potensi dasar

    kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik.

    2. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensi priodesasi

    perkembangan dan pertumbumbuhan, meski memiliki pola yang relatif

    sama

    3. Peserta didik memiliki imajinasi, presepsi, dan dunianya sendiiri, bukan

    sekedar miniatur orang dewasa.

    4. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan

    yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal

    tertentu banyak kesamaannya.

    5. peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar

    pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan

    sepanjang hayat.

    6. peserta didik memiliki daya adaptabilitas di dalam kelompok sekaligus

    mengembangkan dimensi individualisme sebagai insan yang unik.

    7. Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara

    individual dan is dan teoretis. kelompok, serta mengharapkan perlakuan

    yang manusiawi dari orang dewasa, termasuk gurunya.

    8. Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam

    menghadapi lingkungannya.

    9. Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling

    dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi buruk.

    10. Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang meski memiliki aneka

    keunggulan, namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa

    melakukan sesutau melebihi kapasitasnya.

    c. Kebutuhan dan Karakteristik Peserta Didik

    Menurut Asosiasi Nasional Sekolah Menengah ( National Association of

    High School) Amerika serikat (1995) kebutuhan-kebutuhan peserta didik adalah:

  • 9

    1. Kebutuhan intelektual, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu,

    termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir

    untuk memecahkan maalah-masalah yang kompleks.

    2. kebutuhan sosial, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk

    memiliki dan dapat diterima rekan-rekan mereka ambil mencari tempatnya

    sendiri di dunianya. Mereka terlibat dalam membentuk dan

    mempertanyakan identitas mereka sendiri pada berbagai tingkatan.

    3. Kebutuhan fisik, dimana pesera didik"jatuh tempo" perkembangan pada

    tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak

    beraturan. pertumbuhan dan perubahan fiisik atau tubuh menyebabkan

    garakan mereka adakalamenjadi canggung dan tidak terkoordinasi.

    4. Kebutuhan emosional dan psikologi,di mana peserta didik rentang dan sadar

    diri dan sering mengalami "mood swings" yang tidak terduga.

    5. Kebutuhan moral, dimana peserta didik idealis dan memiliki kemauan yang

    kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi tampat

    yang lebih baik.

    6. kebutuhan homodivionis, di mana peserta didik mengakui dirinya sebagai

    makhluk yang berketuhanan atau makhlik hmorelegius alias insan yang

    beragama.

    Jadi tidak ada peserta didik yang sama di muka bumi ini. hal ini

    membuktikan bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

    Karakteristik yang dominan pada peserta didik :

    1. Kemampuan dasar, misalnya ; kemampuan kognituf, afektif, dan

    psikomotorik.

    2. latar belakang kultural lokal, status sosia, status ekonomi, status agama dsb.

    3. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, dsb.

    d. Hak dan Kewajiban Peserta Didik

    Hak dan kewajiban peserta didik sudah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003

    tentang sisdiknas. Hak-hak tersebut adalah:

  • 10

    1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan

    diajarkan oleh pendidik yang seagama.

    2. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat. minat, dan

    kemampuannya.

    3. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak

    mampu membiayai pendidikan.

    4. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak

    mampu membiayai pendidikan.

    5. menyelesaikan program-progam pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar

    masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang

    ditetapkan;

    6. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang

    setara.

    Dan kewajibannya sebagai peserta didik adalah :

    1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses

    dan keberhasilan pendidikan.

    2. Ikut menanggung biaya penyelenggarakan pendidikan, kecuali bagi peserta

    didik yang di bebaskan dari kewajiban tersebut sesuai undand-undang yang

    berlaku.

    3. warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan

    yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Jika dilihat dari segi etis peserta didik memiliki beberapa kewajiban :

    1. Mematuhi dan menjujung tinggi semua aturan dan peraturan berkenaan

    dengan oprasi yang aman dan tata tertib di sekolah.

    2. Menghormati dan mematuhi semua anjuran yang bersifat edukatif dari

    kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan para pihak yang terhubung dengan

    sekolah.

    3. Menghormati orang tua atau wali peeserta didik dan manusia pada

    umumnya.

    4. menghormati sesama peserta didik.

  • 11

    5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

    6. ikut bekerjasama dalam menjaga gedung, fasilitas, dan barang-barang milik

    sekolah

    7. Menjaga kebersihan ruang kelas, sekolah, dan lingkungannya

    8. Menunjukan kejujuran, kesopanan, dan kebaikan dalam hubungan sesama

    siswa, anggota staf, dan orang dewasa

    9. Hadir dan pulang sekolah tepat waktu kecuali ada keadaan khusu atau

    darurat.

    e. Karakteristik Peserta Didik Yang Sukses

    1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara laboratrium atau di luar kelas tepat

    waktu

    2. Menjadi pendengar dan melatih diri untuk memusatkan perhatan. jika

    mereka kehilangan sesi, mereka membaritahu gurunya sebelum sesi kelas

    baru dimulai

    3. Memastikan ingin mendapatkan semua jawaban atas segala tugas, dengan

    cara menghubungi instruktur atau siswa lain. mereka yang berhasil

    mrngambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan tindaakan mereka.

    4. Memanfaatkan peliang pembelajaaran ekstra ketika ditawarkan. Mereka

    menunjukan kepedulian tinggi pada niali-nilaipribadi dan bersedia bekerja

    untuk memperbaiki dirinya.

    5. Melakukan hal yang bersifat opsional dan serng menantang tugas baru

    ketika banyak siswa lain justru menghindarinya.

    6. Memiliki perhatian tinggi di kelasnya,. Mereka tidak berbicara, membaca,

    atau menatap ke luar cendela. Dengan kata lain mereka sopan menghormati,

    bahkan ketika mereka mendapat rasa bosan

    7. Berpartisipasi dalam semua sesi kelas, meski uoaya mereka sedikit

    menghadapi rasa kikuk dan sulit. Mereka mengajukan pertanyaan untuk

    menggali pengalaman guru dan siswa lainnya.

    8. Memperhatikan guru-guru mereka sebelum atau setelah sesi kelas atau

    selama jam pelajaran, bekerja keras atas dasar nilai-nilai positif, memberi

  • 12

    komentar di atas catatan-catatan mereka, dan mempersiapakan diri untuk

    mengikuti tes berikutnya

    9. Kerap berdiskusi dengan guru-guru lainnya untuk mendapatkan pengalaman

    bermakna.

    10. Mengerjakan semua tugas dengan rapi dan menelaah hasilnya secara kritis.

  • 13

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat

    mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:

    1. Pendidik adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik,

    mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai , dan mengevaluasi

    peserta didik.

    2. Tanggung jawab seorang pendidik meliputi mencerdaskan kehidupan anak

    didik, memberikan sejumlah norma tentang perbuatan susila dan asusila.

    3. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti

    sebagai demonstrator, korektor, inspirator, informator, organisator,

    Fasilitator, pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, eksplorator,

    mediator, inisiator, dsb.

    4. Peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha

    mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur

    pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

    B. Saran

    Untuk tercapainya tujuan pokok pendidikan hendaklah peran pendidik tidak

    hanya berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif

    saja, melainkan juga berorientasi pada bagaimana seorang anak didik bisa

    belajar dari lingkungan dari pengalaman dan kehebatan orang lain, dari

    kekayaan luasnya hamparan alam, sehingga dengan pementapan adanya tugas

    dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan proses belajar

    mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya

    sebagai pendidik dan diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan

    para peserta didiknya sehingga harapan tercapainya tujuan pendidikan bisa

    dengan mudah terwujudkan.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Danim, Sudarman. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

    Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

    Jakarta: PT Rineka Cipta.

    Isjoni. 2009. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

    Rahmayulis. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Padang: The Minangkabau

    Fondation Press.

    Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

    Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. Jakarta: Cemerlang.

    Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang sistem Pendidikan

    Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Cemelang