pendayagunaan dana zakat, infaq, sedekah rumah...
TRANSCRIPT
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ,
SEDEKAH RUMAH ZAKAT
MELALUI PROGRAM DESA BERDAYA,
KECAMATAN SUKUN, KOTA MALANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Muhammad Faiz Fikri
NIM: 11140530000071
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
1440 H/2018 M
ABSTRAK
Muhammad Faiz Fikri, 11140530000071,
Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq, Sedekah Rumah Zakat
Melalui Program Desa Berdaya, Kecamatan Sukun, Kota
Malang. Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2018 M
Kemiskinan menjadi masalah utama dimanapun. Salah
satu upaya untuk melakukan pengentasan kemiskinan adalah
dengan pemberdayaan yang mendayagunakan dana ZIS. Salah
satu LAZ yang berhasil melakukan pemberdayaan adalah Rumah
Zakat. Melalui Program Desa Berdaya Sukun, pelaku UMKM
binaan RZ berhasil melahirkan muzakki yang semula mustahik.
Rumusan masalah penelitian ini bagaimana mekanisme
pendayagunaan dana ZIS oleh RZ dan sejauh mana dampak dari
pendayagunaan dana tersebut. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, metodi studi kasus, jenis penelitian
deskriptif. Adapun objek penelitian ini adalah Pendayagunaan
Dana ZIS pada program Desa Berdaya Sukun, sedangkan subjek
penelitian ini adalah para pimpinan Rumah Zakat pusat atau
cabang Malang, serta para penerima manfaat dari program
pemberdayaan ini.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pendayagunaan dana ZIS
oleh RZ pada program desa berdaya Sukun dilakukan melalui
empat rumpun program yaitu senyum juara, senyum sehat,
senyum lestari dan senyum mandiri. Senyum mandiri ada bantuan
dan pembinaan UMKM, senyum sehat ada bantuan posyandu,
ramah lansia, UKS Berdaya, dan care for teen, Senyum
Lingkungan ada bank sampah, bantuan tanaman. Senyum juara
ada beasiswa untuk anak juara dan bimbel juara.
Adapun dampak dari pendayagunaan ini adalah sebagai
berikut: lebih disiplin kerja, peningkatan omset, dan Transformasi
mustahik menjadi muzakki, lingkungan jadi bersih, banyak
tanaman di desa, meningkatkan kesadaran warga, meningkatnya
nilai rapot siswa binaan, menambah wawasan, membentuk
karakter, membantu untuk keperluan sekolah, menambah relasi,
berjalannya UKS, mendeteksi dan mengantisipasi penyakit,
membentuk karakter anak-anak, memberikan pengetahuan, anak-
anak mandiri dalam hal cek kesehatan, posyandu mandiri dan
menjadi percontohan.
Kata kunci: Pendayagunaan, Zakat, Infaq, Sedekah,
Pemberdayaan.
Penbimbing: Dr. H. Ahmadih Rojali Jawab, MA
i
KATA PENGANTAR
بسم هللا الر حمن الر حيم
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan begitu banyak nikmat kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pendayagunaan
Dana Zakat, Infaq, Sedekah Rumah Zakat Melalui Program Desa
Berdaya, Kecamatan Sukun, Kota Malang”. Skripsi ini ditujukan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1)
dan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya,
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik moril
maupun materil, khususnya kepada:
1. Untuk keluarga terkasih ibunda Sri Dewi dan bapak Bahdar
yang telah berdoa untuk kesuksesan anak-anaknya,
memberikan kasih sayang tanpa henti, memberikan bantuan
moril maupun materil. Kepada adik adik tercinta yang selalu
mendukung saya hingga detik ini.
2. Keluarga besar penulis yang terus mendukung penulis dalam
menyelesaikan studi ini.
ii
3. Keluarga besar Bapak Ibrahim Misbah, selaku Kakek saya
telah menyediakan tempat tinggal di Ciputat yang sudah saya
anggap sebagai rumah kedua saya, karena saya sudah
nyaman di sini.
4. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M. Ed. Ph. D selaku Wakil
Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, M.Ag selaku
Wakil Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si
selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
5. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan arahan, nasihat dan
bimbingan kepada penulis.
6. Drs. Sugiharto, MA selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan nasihat dan membantu secara
administratif.
7. Drs. M. Sungaidi, M.A selaku dosen penasehat akademik
yang telah memberikan arahan dan kepada penulis di masa
perkuliahan
8. Dr. Ahmadih Rojali Jawwab, M.A selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan arahan dan nasehat kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
iii
9. Seluruh dosen Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
Dawah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu
pengetahunan dan pengalamannya selama ini.
10. Pimpinan dan karyawan perpustakaan utama Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan
Fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan fasilitas untuk mendaparkan referensi dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Seluruh pimpinan Rumah Zakat pusat di Bandung maupun
pimpinan Rumah Zakat di Kota Malang yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
12. Seluruh narasumber yang bersedia memberikan informasi,
sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan ini
dengan tepat, yang membuat saya merasa nyaman selama
berada di Malang, sekarang kota Malang sudah memiliki
tempat tersendiri di hati saya.
13. Teman-teman seperjuangan MD angkatan 2014, rekan
kelompok KKN 61 UIN Jakarta tahun 2017, serta teman-
teman KOMPUSER yang sudah mewarnai kehidupan
penulis.
14. Keluarga Cendro, teman-teman kostan yang dulu makan
bareng, hangout bareng, sekarang sudah berpencar karena
sudah berumah tangga, Jumma Scooper, Adam Kasih
Ananda, Alin Mursalin. Juga teman yang kostannya jauh
Arkaf serta Yuliandi.
iv
15. Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan
skripsi ini. Semoga Allah memberikan imbalan terbaik untuk
semua orang yang telah membantu penulis, penulis sadar
sebagai Mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan skripsi ini masih banyak kekuragan. Namun
semoga skripsi ini berguna bagi setiap insan yang
membacanya.
Penulis
Muhammad Faiz Fikri
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................,..................... i
DAFTAR ISI .............................................................................. . v
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 14
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................ 14
D. Tujuan Penelitian ........................................................... 15
E. Manfaat Penelitian ......................................................... 15
F. Tinjauan Pustaka ............................................................ 16
G. Metodologi Penelitian .................................................... 18
H. Sistematika Penulisan .................................................... 22
BAB II : LANDASAN TEORI ................................................ 25
A. Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq, dan Sedekah .......... 25
B. Konsep Penmberdayaan .................................................. 48
vi
BAB III : GAMBARAN UMUM KECAMATAN
SUKUN DAN RUMAH ZAKAT .......................... 55
A. Profil Kecamatan Sukun ................................................ 55
B. Sejarah Singkat Rumah Zakat ....................................... 57
C. Visi Misi ........................................................................ 62
D. Budaya Kerja ................................................................. 62
E. Struktur Organisasi ........................................................ 63
F. Makna Logo ................................................................... 64
G. Legal Formal .................................................................. 66
H. Program Rumah Zakat ................................................... 68
I. Sertifikasi dan Penghargaan .......................................... 78
J. Proses Penghimpunan Dana ZIS ................................... 79
K. Proses Penyaluran Dana ZIS ......................................... 80
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ............... 83
A. Pendayagunaan Dana ZIS Untuk Desa Berdaya Sukun . 83
B. Dampak Pendayagunaan Dana ZIS untuk Desa Berdaya
Sukun ............................................................................ 116
C. Analisis ......................................................................... 123
BAB V : PENUTUP ............................................................... 129
A. Kesimpulan .................................................................. 129
B. Saran ............................................................................. 130
Daftar Pustaka ........................................................................ 133
Lampiran ................................................................................ 137
vii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Dampak Desa Berdaya ...................................... 10
Gambar 1.2 Penghimpunan Dana Rumah Zakat 2013-2017 . 12
Gambar 1.3 Jumlah Donatur Rumah Zakat 2013-2017 ......... 13
Gambar 3.4 Logo Rumah Zakat ............................................ 64
Gambar 4.1 Gambaran Program Desa Berdaya ..................... 83
Gambar 4.2 Sebaran Desa Berdaya ....................................... 85
Gambar 4.3 Program Desa Berdaya Sukun ........................... 87
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Budaya Kerja Rumah Zakat ............................... 62
Tabel 4.1 Dampak Program Desa Berdaya Sukun
Bidang Ekonomi dan Lingkungan ................... 116
Tabel 4.2 Dampak Program Desa Berdaya Sukun
Bidang Pendidikan dan Kesehatan .................. 117
Tabel 4.3 Pemanfaatan Dana ZIS di Desa Berdaya
Sukun ............................................................... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat mempunyai arti dan fungsi tertentu dalam
pelaksanaannya. Secara langsung ia diperuntukkan bagi
manusia yang sedang berada dalam kekurangan. Akan tetapi,
secara tidak langsung zakat itu mempunyai kebaikan
terhadap si pembayar zakat itu sendiri yang disebut dengan
istilah muzakki (pembayar atau penunai zakat). Dalam salah
satu ayat di dalam Al-Qur’an (2: 261).
ت نبت
ة أ ل حب
مث
ه ك
هم فى سبيل الل
مول
ذين ينفقون أ
ل ال
ث م
ة حبة
ائ
ة م بل
سن
ل سبع سنابل فى ك اء
ن
ه يالل
سع عليم ه الل
Tuhan menyatakan bahwa setiap benda yang baik
yang dinafkahkan seseorang : diberikan untuk tujuan-tujuan
yang halal dan sah menurut hukum) akan diberi gantinya
berlipat ganda oleh Allah, Tuhan Yang Mahakuasa dan
Mahakaya. Dengan perkataan lain, setiap pengeluaran yang
dilakukan untuk tujuan-tujuan yang baik, akan dibalas Tuhan
dengan kebaikan pula, melebihi jumlah yang dikeluarkan
itu.1
Di samping itu, ada yang disebut dengan “infak”, akan
tetapi mempunyai makna yang lebih umum daripada zakat.
1 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf.
(Jakarta: UI-Press, 2012), h. 29-30
2
Infaq adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang,
setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak yang
dikehendakinya sendiri.2 Infak tidak ditentukan jenis
barangnya, jumlahnya dan sasarannya.
Selain perkataan zakat, Al-Qur’an juga
mempergunakan istilah shadaqah untuk perbuatan-perbuatan
yang berkenaan dengan harta kekayaan yang dipunyai
seseorang. Walau tujuannya sama, namun kedua istilah itu
berbeda dipandang dari segi hukum. Oleh karena itu, orang
mempergunakan istilah shadaqah (sedekah) wajib untuk
zakat dan sedekah sunnah untuk sedekah biasa. 3 Sedekah
tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja,
tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang
lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk
menyenangkan orang lain, termasuk dalam kategori
sedekah.4
Filantropi Islam mengalami kebangkitan di tangan
masyarakat sipil pada tahun 1990-an, yang dipelopori antara
lain oleh Bamuis BNI (berdiri 1968), Yayasan Dana Sosial
Al Falah (1987), dan Dompet Dhuafa Republika (1993). Era
ini kemudian dikenal menjadi era pengelolaan filantropi
Islam secara profesional-modern berbasis prinsip-prinsip
2 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf, h.
23 3 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf., h.
31-32 4 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf, h.
23
3
manajemen dan tata kelola organisasi yang baik. Sejak era
inilah kemudian potensi filantropi Islam mulai tergali dengan
dampak yang semakin signifikan dan meluas.
Titik balik terpenting dunia zakat terjadi pada tahun
1999. Sejak tahun tersebut, zakat secara resmi masuk ke
dalam ranah hukum positif di Indonesia dengan keluarnya
UU No 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat. Berdasarkan UU
ini, zakat dapat dikelola baik oleh lembaga amil bentukan
pemerintah yaitu Badan Amil Zakat (BAZ), maupun oleh
lembaga amil bentukan masyarakat yaitu Lembaga Amil
Zakat (LAZ). Di satu sisi, UU ini mengatur adanya sanksi
bagi lembaga amil yang tidak amanah, walau tidak jelas
implemenasinya karena ketiadaan regulasi operasional dari
UU ini. Di sisi lain, UU ini tidak mengatur adanya sanksi
bagi wajib zakat yang lalai; dengan kata lain UU menetapkan
bahwa pembayaran zakat bersifat sukarela. Meski demikian,
UU ini telah merintis upaya pemberian insentif bagi wajib
zakat dengan menjadikan zakat sebagai pengurang pajak.5
Bagi lembaga amil zakat, yang menjadi tujuan awal
usahanya adalah pengelolaan dan pendistribusian zakat.
Pengelolaan zakat dalam artian mengusahakan agar dana
zakat yang berhasil dihimpunnya bisa disalurkan kepada
post-post (ashnaf) yang sesuai dengan yang dianjurkan dan
ditetapkan oleh syari’at Islam. Dalam Lembaga Amil Zakat,
5 Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia Economic Outlook 2010, (Jakarta:
Grasindo, 2010). h. 151
4
usaha pendistribusian zakat ini terdapat dalam program
pendayagunaan zakat. Pendayagunaan sendiri secara
konseptual terdiri dari dua kata yaitu: kata “daya” dan
“guna”. Kata “daya” berarti power, energy, dan capacity.
Kata "daya" mengisyaratkan kekuatan atau tenaga untuk
menggerakkan. Sementara daya guna berarti daya kerja yang
mendatangkan hasil yang sebanyak-banyaknya dengan penuh
manfaat (using, efficiency, usefulness).6 Dengan demikian,
pendayagunaan zakat adalah bentuk pemanfaatan dana zakat
secara maksimum tanpa mengurangi nilai dan kegunaannya,
sehingga berdayaguna untuk mencapai kemaslahatan umat.7
Terdapat arah positif tentang pendayagunaan dana
zakat oleh lembaga amil, di mana hal ini sebagian besar
didorong oleh fikih kontemporer tentang pendayagunaan
zakat. Dalam praktik di lapangan, pendayagunaan dana zakat
menjadi sangat variatif dan inovatif, sesuai dengan kondisi
lokal dan perkembangan terkini. Sebagian organisasi
pengelola zakat mengalokasikan dana zakat menurut para
mustahiq yang berhak menerima zakat tersebut. Namun ada
pula yang mengalokasikannya menurut jenis program,
misalnya program kesehatan, pendidikan, bantuan
6 Ahmad Hasan Ridwan, Pemberdayaan Zakat, Majalah Tazkiah, Edisi
Januari-Maret 2008. h.3 7 Depag RI, Pedoman Zakat 9 Seri, (Jakarta: Proyek Pembinaan Zakat
dan Wakaf, 2006). h. 95-96
5
kemanusiaan, bantuan dakwah, pemberdayaan komunitas,
dan kegiatan ekonomi produktif.8
Delapan asnaf penerima zakat ini, djelaskan dalam Al-
Qur’an surah At-Taubah ayat 60:
ال سكين
ا
ءرا
فق
ت لل
دق ما الص ة إن
ف
لؤ ا يها
ملين عل
ة ري
بيل ف ابن الس ه
فى سبيل الل رمين
غ
ال اب
قفى الر وبهم
لق
ه عليم حكيمالل ه
ن الل
م
Yang artinya “ Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mualaf yang baru dibujuk hatinya,
untuk (meemerdekakan) budak, orang-orang yang berutang,
untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah;
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”9
Selain kefakiran, masalah kemiskinan merupakan
masalah sosial yang selalu ada dalam kelompok sosial
dimanapun berada, baik itu di kota seperti pegawai golongan
rendah, pedagang kecil dan lain-lain atau juga di desa baik
itu daerah pegunungan, pantai atau perkampungan biasa.
Bagi petani kecil, nelayan tradisional, pedagang atau
pengusaha kecil, pegawai golongan rendah, problem yang
dihadapi adalah karena penghasilan yang sangat rendah itu
8 Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia Economic Outlook 2010, (Jakarta:
Grasindo, 2010). h. 154 9 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI. Bandung: J-
Art, 2004. Q.S At-Taubah : 60. hal. 196
6
maka tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, mungkin
disebabkan karena ia memang tidak mempunyai modal untuk
menambah penghasilannya karena untuk kebutuhan pokok
saja juga masih belum mencukupinya, apalagi untuk
menumpuk modal. Bagi para nelayan tradisional mungkin
masalah yang dihadapi adalah selain penghasilan, juga
pemasaran. Seperti kurang sarana angkutan untuk sampai
kepada konsumen.Karena pemasaran sulit umpamanya, maka
pengahasilan juga tidak memadai, atau juga untuk sarana
penangkapan ikan itu sendiri yang masih sangat sederhana,
sehingga itu perlu dibantu memecahkannya agar dapat
meningkatkan pendapatan yang dapat diperolehnya.
Kemudian bagi pedagang atau pengusaha kecil,
problem yang dihadapi biasanya adalah permodalan atau
pengetahuan usaha yang digarapnya sangat lemah. Karena
modal kurang atau pengetahuan yang dimiliki juga sangat
lemah maka kreativitas untuk mengembangkan usahanya itu
tidak ada, akibatnya juga ia tidak dapat atau sulit
meningkatkan taraf hidupnya.
Pegawai golongan rendah, problemnya adalah
menyangkut upah atau gaji yang mereka terima tidak
seimbang dengan biaya hidup, lebih-lebih di kota besar dan
juga bagi yang mempunyai tanggungan keluarga banyak.
Langkah yang dapat ditempuh untuk dapat membantu
mereka dengan memanfaatkan zakat, kemungkinanya adalah
memberikan modal untuk dapat dikelola oleh keluarganya
atau bagaimana agar mereka sendiri dapat memanfaatkan
7
waktu yang tersisa untuk usaha lain yang sesuai dengan
minat dan keahlianya masing-masing. Kelompok ini
jumlahnya banyak, mereka menghidupi atau memberi nafkah
kepada keluarganya dengan jumlah penghasilan yang tidak
menentu, sehingga dapat dibayangkan bahwa mereka selalu
memikirkan hari esok dengan penuh tanda tanya, kurang
memiliki ketenangan hidup.10
Maka dari itu yang menjadi masalah adalah bagaimana
memanfaatkan zakat yang cukup potensial itu di negara kita
yang sedang membangun. Bagaimana mendayagunakan atau
memanfaatkan zakat itu agar searah dengan tujuan
pembangunan negara yang intinya adalah untuk
meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan
seluruh rakyat yang makin merata dan adil. Masalah yang
selalu dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang,
seperti Indonesia ini, adalah kebodohan, kemiskinan, dan
juga masalah pengangguran. Agama Islam yang mempunyai
konsep sosial dengan ajaran zakat tersebut diharapkan dapat
ikut menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh suatu Negara atau bangsa. Dengan demikian zakat untuk
fakir miskin semestinya tidak harus dibagikan habis, tetapi
dapat juga dijadikan suatu proyek usaha yang tujuannya
mengurangi kemiskinan, memberikan lapangan pekerjaan
10
Pedoman Zakat, (Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan
Islam, Zakat Dan Wakaf Jakarta, 1997/1998), h. 326-327
8
dan memberikan kesempatan belajar untuk mencerdaskan
bangsa kepada yang berhak dan memerlukannya.11
Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu memenuhi
kebutuhan hidup yang layak dan baik. Dalam mengatasi
masalah pembangunan dan perekonomian perlu adanya
dukungan pemerintah untuk stakeholder dari berbagai
kelembagaan. Hal ini bertujuan pelaksanaan program
meningkatkan kualitas SDM dapat dilaksanakan dengan
profesional sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas, dan kesinambungan program.
Dengan adanya lembaga atau institusi yang ada di
masyarakat juga dapat menciptakan atau meningkatkan
sumber daya manusia melalui pelayanan-pelayanan yang
diberikan oleh institusi atau lembaga tersebut. Lembaga amil
zakat adalah organisasi pengelolaan zakat yang sepenuhnya
di bentuk oleh masyarakat, dan dikukuhkan oleh
pemerintah.12
Salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional
(LAZNAS) yang berpotensi dan telah melakukan
pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah Rumah Zakat
yang menghimpun dana Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS).
Abu Syauqi, founder Rumah Zakat salah satu tokoh
da’i muda Bandung bersama beberapa rekan membentuk
lembaga sosial pada 2 Juli 1998 bernama Dompet Sosial
11
Pedoman Zakat, 1997/1998), h. 323 12
Hertanto Widodo dan Teten Kusniawan, Akuntansi dan Manajemen
Keuangan Untuk Organisasi Pengelola Zakat (Bandung: Asy Syaamil Press
dan Grafika, 2001, cetakan pertama), h. 6
9
Ummul Quro (DSUQ). Transformasi terus terjadi dari tahun
ke tahun, tiga kali merubah brand hingga saat ini bernama
Rumah Zakat. Tanggal 18 Maret 2003 turun SK Menteri
Agama RI No. 157 yang mensertifikasi organisasi sebagai
LAZNAS. Rumah Zakat juga berhasil memperoleh ISO
9001:2008 untuk kategori Provision of Distribution of zakat
Services pada September 2012.13
Rumah Zakat memiliki wilayah dan komunitas binaan
di 172 kota/kabupaten di Indonesia yang dinamakan Desa
Berdaya yang memiliki SDM fasilitator khusus di setiap
wilayahnya. Data per Desember 2017 kini terdapat 1.0526
wilayah Desa Berdaya di Indonesia.14
Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan
dalam cakupan wilayah desa, melalui pendekatan terintegrasi
yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat),
ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiap-
siagaan bencana.15
Ada 10.794 penerima manfaat program ekonomi, 63%
dari penerima manfaat keluar dari zona kemiskinan. Itu
artinya program desa berdaya ini berdampak terhadap
peningkatan ekonomi para penerima manfaat itu sendiri.
13
https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/sejarah/ diakses pada
tanggal 2 Mei 2018 pukul 06.33 W.I.B 14
Annual Report Rumah Zakat 2017 h. 26 15
RZ Magazine edisi April 2018 h. 30-31
10
Gambar 1.1
Dampak Desa Berdaya
Sumber : Annual Report Rumah Zakat 2017
“Beri mereka ikan, mereka akan hidup hanya dalam
sehari. Beri mereka kail, mereka akan hidup lebih lama. Beri
mereka ilmu membuat kail, mereka akan menghidupi banyak
orang.” Peribahasa tersebut memberikan pesan bahwa untuk
membantu seseorang harus disertai dengan adanya usaha dari
orang yang dibantu, sehingga tidak hanya menerima saja,
tetapi ada usaha untuk bisa memberdayakan. Begitupun
dengan Program Pemberdayaan Ekonomi yang dilakukan
oleh Rumah Zakat di Desa Berdaya Sukun.
Program pemberdayaan Ekonomi yang diinisiasi oleh
Rumah Zakat di Desa Berdaya Sukun telah memberikan
dampak positif bagi para pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Program pemberdayaan di Desa Berdaya Sukun sudah
digulirkan sejak 2014, tepatnya di Jalan Supriyadi, RW 04,
Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
11
Berkat mengikuti pembinaan kewirausahaan dari
Rumah Zakat, saat ini ada sekitar 10 orang yang usahanya
sudah maju. Biasanya, bagi mereka yang usahanya sudah
mandiri dimasukkan ke dalam kepengurusan, ada juga yang
menjadi mentor bisnis para anggota binaan. Bahkan, ada
beberapa yang tadinya berstatus mustahik (penerima
manfaat), sekarang bisa menjadi muzakki (pemberi
manfaat).16
Sejak tahun 2014 Rumah Zakat menghadirkan Desa
Berdaya Sukun di Kota Malang dengan berbagai program
pemberdayaan, salah satunya adalah program kesehatan.
Melalui program kesehatan ini Rumah Zakat berupaya
membantu warga di Desa Berdaya Sukun untuk menjaga
kesehatan baik secara promotif, preventif, hingga kuratif.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menunjang
semua itu, antara lain Ramah Lansia, Posyandu Balita, Siaga
Sehat, serta Care For Teen.
Ramah Lansia merupakan program yang menjadi
unggulan. Program tersebut hadir untuk menjawab
permasalahan yang ada di wilayah Sukun saat itu, yaitu
banyaknya para Lansia yang sakit dan kesulitan untuk
mendapatkan layanan kesehatan. Untuk meningkatkan angka
kunjungan, para kader akhirnya mendatangi rumah Lansia
agar mau memeriksakan kesehatannya ke Posyandu.
Dengan semakin meningkatnya jumlah Lansia yang
hadir di Posyandu memunjukan semakin baiknya kesadaran
16
RZ Magazine edisi April 2018 h. 16-17
12
para Lansia dan semakin sehatnya mereka. Hal ini membuat
Posyandu Lansia di Desa Berdaya Sukun nenjadi salah satu
Posyandu percontohan di Kota Malang.17
Melalui bangunan kepercayaan dari masyarakat, pada
tahun 2017 RZ diamanahkan untuk mengelola dana ZISWAF
sebesar Rp. 229.911.992.837,-. Penghimpunan donasi ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang
berjumlah Rp. 225.015.543.720,- atau mengalami
peningkatan sebesar 2%.18
Berikut adalah gambaran penghimpunan dana Zakat
Infak dan Shadaqah Rumah Zakat tahun 2013-2017.
Gambar 1.2
Penghimpunan Dana Rumah Zakat 2013-2017
Sumber : Laporan Keuangan Rumah Zakat Tahun 2017
Adanya peningkatan pada jumlah penghimpunan
donasi merupakan bagian dari kepercayaan donatur
17
RZ Magazine edisi April 2018 h. 22-23 18
Annual Report Rumah Zakat 2017
13
dan masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah donatur yang
semakin meningkat dari tahun ke tahunnya.
Gambar 1.3
Jumlah Donatur Rumah Zakat 2013-2017
Sumber : Laporan Tahunan Rumah Zakat 2017
Berdasarkan uraian tersebut, yaitu kemiskinan menjadi
masalah utama dalam kehidupan, dan salah satu solusinya
adalah dengan mendayagunakan dana Zakat, Infaq, Sedekah
melalui bantuan modal UMKM. Dengan melihat potensi
keberhasilan pembinaan yang dilakukan, dan memberikan
hasil transformasi mustahik menjadi muzakki terhadap
beberapa anggota binaannya. Maka penulis mengambil fokus
penelitian di salah satu daerah pemberdayaan yang
mencakup bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan dan
pendidikan LAZNAS Rumah Zakat yang terletak di
Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.. Sehingga
14
penulis ingin mengangkat ke dalam skripsi yang berjudul
“Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq, Sedekah Rumah
Zakat Melalui Program Desa Berdaya, Kecamatan
Sukun, Kota Malang.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pendayagunaan dana ZIS Rumah Zakat pada
progam Desa Berdaya Sukun?
2. Bagaimana strategi fundraising dana ZIS Rumah Zakat?
3. Siapa saja target pendistribusian dana ZIS di Rumah
Zakat pada program Desa Berdaya Sukun?
4. Sejauh mana dampak pendistribusian dana ZIS oleh
Rumah Zakat untuk Desa Berdaya Sukun?
5. Bagaimana analisis SWOT pendayagunaan dana ZIS
oleh Rumah Zakat?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memberikan gambaran permasalahan dan agar
lebih fokus, peneliti merasa perlu membatasi dan
merumuskan masalah, adapun masalah yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pendayagunaan dana ZIS pada program desa
berdaya Sukun oleh Rumah Zakat?
2. Sejauh mana dampak pendayagunaan dana ZIS pada
program desa berdaya Sukun oleh Rumah Zakat?
15
D. Tujuan Penelitian
Dengan latar belakang masalah penelitian dan rumusan
masalah, peneliti sudah menjabarkan masalah penelitian,
maka tujuan penelitiannya adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pendayagunaan dana ZIS
pada program desa berdaya Sukun oleh Rumah Zakat.
2. Untuk mengetahui sejauh mana dampak pendayagunaan
dana ZIS pada program desa berdaya Sukun oleh Rumah
Zakat.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, untuk dijadikan referensi tentang
pendayagunaan dana ZIS untuk pemberdayaan desa oleh
LAZNAS.
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbang
ilmu pengetahuan bagi mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Dakwah serta
mahasiswa lain serta dapat dipraktikan ke dalam
kehidupan sehari-hari tentang bagaimana
pendayagunaan dana ZIS untuk pemberdayaan desa oleh
LAZNAS.
16
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan tinjauan
pustaka untuk memastikan judul penelitian ini belum pernah
diuji sebelumnya dan untuk menambah referensi mengenai
pengaruh kolaborasi di media sosial terhadap peningkatan
jumlah donasi.
Perbedaan pertama adalah skripsi karya Nourmalinda
yang berjudul “Pendayagunaan Dana Zakat untuk Program
Bantuan Biaya Tunggakan Sekolah di Badan Amil Zakat
Infaq dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta”. Pada
skripsi ini, membahas tentang pendayagunaan dana Zakat
pada program bantuan tunggakan sekolah yang bersifat
hibah, serta analisa SWOT program ini. Yang membedakan
skripsi ini dengan skripsi saya adalah objek penelitian dan
programnya.
Kedua adalah skripsi Ahmad Tarmizi yang berjudul
“Strategi Pendistribusian Dana Zakat Infak Shodaqoh (ZIS)
Melalui Program Pemberdayaan Anak Yatim di Yayasan
Insan Cita Al-Mukassyafah”. Dalam skripsinya menjelaskan
bagaimana strategi Lembaga Yayasaan Insan Cita Al-
Mukasssyafah dalam mendistribusikan dana ZIS pada
program pemberdayaan anak yatim yang dilakukan secara
konsumtif dan produktif. Yang membedakan skripsi ini
dengan skripsi saya adalah objek penelitian, serta
programnya.
Ketiga adalah skripsi karya Wahyu Amaluddin yang
berjudul “Strategi Pendayagunaan Zakat Dompet Peduli
17
Ummat (DPU) Darrut Tauhid Cabang Jakarta Dalam
Penguatan Program Balai Latihan Kerja (BLK) Cahaya
Indonesia”. Skripsi ini membahas tentang strategi DPU
Daarut Tauhid Cabang Jakarta yang menyalurkan dana ZIS
secara cuma-Cuma kepada mustahiq melalui pelatihan kerja.
Yang membedakan skripsi ini dengan skripsi saya adalah
subjek dan objek penelitian.
Keempat adalah skripsi karya Syarifatul Jannah yang
berjudul “Pola Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif
di LAZ RZ (Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat)”. Skripsi ini
membahas tentang pendayagunaan zakat untuk usaha
produktif pada rumah zakat cabang bogor. Yang
membedakan skripsi ini dengan skripsi saya adalah cakupan
wilayahnya, jika skripsi ini studi kasusnya di Bogor, skripsi
saya studi kasusnya di Desa Sukun, Malang.
Kelima adalah skripsi Husni Thamrin, mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan
judul “Pengelolaan Zakat di Rumah Zakat (Studi Pada
Program Big Smile Indonesia, Kridit Usaha Kecil Mandiri)”.
Di dalam skripsi ini menjelaskan tentang Pengelolaan Rumah
Zakat cabang Yogyakarta dalam program big smile, senyum
mandiri yaitu dengan memberikan bantuan kepada pelaku
usaha. Yang membedakan skripsi ini dengan skripsi saya
adalah tempat penelitiannya, jika skripsi karya Husni
Thamrin ini penelitiannya dilakukan di Yogyakarta,
penelitian yang saya lakukan bertempat di Kota Malang.
18
Keenam adalah skripsi karya Annisa Hartiwi
Wulandari yang berjudul “Strategi Pendayagunaan Dana
Zakat Melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi
Rumah Zakat)”. Skripsi ini menjelaskan tentang
pemberdayaan Ekonomi masyarakat yang meliputi
penghimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana Zakat
kepada para mustahik. Dan di Rumah Zakat terdapat
program pemberdayaan ekonomi memlalui bantuan modal
usaha, pembimbingan, dan pelatihan agar masyarakat dapat
mandiri secara ekonomi. Yang membedakan skripsi ini
dengan skripsi saya adalah tempat penelitian. Jika skirpsi ini
dilakukan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Maka skripsi saya
penelitiannya dilakukan di Kota Malang.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu sebuah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.19
Dengan menggunakan pendekatan
penelitian ini, penulis berharap mendapatkan data yang
lengkap dan akurat.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode studi kasus. Penelitian studi kasus
19
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 4.
19
adalah penelitian yang meneliti fenomena kontemporer
secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang
sebenarnya, dengan menggunakan berbagai sumber
data.20
Studi kasus dipilih oleh penulis lebih berfokus
kepada fenomena dimana Rumah Zakat
mendistribusikan dana ZIS yang diperuntukkan
pemberdayaan Desa Sukun sebagai kasus atau fenomena
secara kontemporer, maka penulis perlu mengumpulkan
data dari berbagai sumber agar dapat mengetahui apa
yang sedang terjadi.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-
apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat analisis dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang saat ini
terjadi. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan
untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat ini
dan melihat kaitannya antara variabel-variabel yang
diteliti.21
Variabel ini tidak menguji hipotesa, melainkam
hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai
dengan variabel-variabel yang diteliti.
20
Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd., Metode Penelitian Kualitatif: Teori
dan Praktik, (Jakarta: PT BUMI Aksara, 2013), h. 121. 21
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2002), h. 25
20
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah pimpinan Rumah Zakat dam Para
Penerima Manfaat dari Rumah Zakat di Desa Berdaya
Sukun. Objek penelitiannya adalah pendayagunaan dana
ZIS oleh Rumah Zakat untuk Desa Berdaya Sukun.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di beberapa tempat
sebagai berikut:
a. Kantor Pusat Rumah Zakat, yang beralamatkan di Jl.
Batu Kencana No.6, Batununggal, Kota Bandung,
Jawa Barat
b. Kantor Rumah Zakat cabang Malang, di Jl. WR.
Supratman C3 Kav. 19, Klojen, Kota Malang, Jawa
Timur
c. Lokasi permberdayaan di Kecamatan Sukun, Kota
Malang, Jawa Timur.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah
mulai dari bulan April sampai September tahun 2018.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data agar tepat dan akurat,
maka dibutuhkan beberapa teknik, di antaranya adalah:
a. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis melakukan
wawancara yakni metode pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh secara langsung dari
21
narasumber.22
Wawancara dilakukan penulis secara
langsung dengan orang-orang yang dianggap perlu
dan mewakili dalam penelitian ini, yaitu para
pimpinan atau divisi terkait di Rumah Zakat pusat,
pimpinan atau divisi terkait di Rumah Zakat Kota
Malang, serta para penerima manfaat bantuan dari
Rumah Zakat di desa berdaya Sukun.
b. Observasi Non Partisipasi
Metode observasi digunakan untuk memperoleh
dan mengumpulkan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
muncul dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena yang diselidiki.23
Penulis
akan melakukan observasi dengan tidak
berpartisipasi secara langsung, melainkan hanya
mengamati dengan tujuan menggali informasi
tentang pendayagunaan dana ZIS untuk Desa
Berdaya Sukun oleh Rumah Zakat.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah pengumpulan, pengolahan,
dan penyimpanan informasi dalam bidang
22
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru,
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2006), hal.
35 23
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi, (Jakarta: LPSP3-UI, 1998), h. 62.
22
pengetahuan (seperti gambar, kutipan, guntingan
koran, dan bahan referensi lain).24
Dalam penelitian
ini, penulis juga akan mengambil dokumentasi yang
berkaitan dengan pendayagunaan dana ZIS untuk
Desa Berdaya Sukun oleh Rumah Zakat.
7. Pedoman Penulisan
Pada penelitian ini penulis menggunakan pedoman
SK-REKTOR-NOMOR-507-TENTANG-PEDOMAN-
PENULISAN-KARYA-ILMIAH Tahun 2017.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pengkajian, penulisan
pemahaman dan penyusunan skripsi ini, maka penulis
membuat sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab,
dengan susunan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang
penelitian yaitu tentang masalah kemiskinan,
upaya penanggulangan melalui
pendayagunaan dana ZIS oleh LAZNAS,
keberhasilan Rumah Zakat dalam
pemberdayaan. Identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian skripsi ini, kajian
pustaka terdahulu untuk menghindari
24
https://kbbi.web.id/dokumentasi diakses pada tanggal 23 Februari
2018 pukul 02.56 W.I.B
23
plagiarisme, metodologi penelitian yang
berguna untuk keperluan penelitian, dan
sistematika penulisan yang menggambarkan
keseluruhan isi Skripsi ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas tentang teori-
teori yang berhubungan dengan penelitian,
yaitu sebagai berikut: pengertian
pendayagunaan dana, pengertian zakat, infaq
dan sedekah, dasar hukum pendayagunaan,
sasaran pendayagunaan,zakat bentuk
pendayagunaan zakat. Kemudian konsep
pemberdayaan yang meliputi pengertian
pemberdayaan, tujuan dan pola-pola
pemberdayaan, tahap-tahap pemberdayaan,
dan indkator pemberdayaaan.
BAB III : GAMBARAN UMUM KECAMATAN
SUKUN DAN RUMAH ZAKAT
Pada bab ini menguraikan diantaranya
menjelaskan tentang: profil kecamatan Sukun,
sejarah singkat Rumah Zakat, visi dan misi,
budaya kerja, struktur organisasi, makna logo,
legal formal, program, sertifikasi dan
penghargaan, serta pengimpunan dan
penyaluran dana ZIS oleh Rumah Zakat. Bab
ini berguna untuk memberikan gambaran
kepada pembaca tentang Lokasi
24
Pemberdayaan serta Lembaga yang
melakukan pemberdayaan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini memuat hasil penelitian tentang
pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Desa
Berdaya Sukun. Meliputi mekasinme
pendayagunaan dana ZIS melalui empat
rumpun Senyum yaitu: Senyum Mandiri,
Senyum Lestari, Senyum Juara, dan Senyum
Sehat. Serta dampak pendayagunaan Dana ZIS
Pada Program Desa Berdaya Sukun yang
berdampak pada penerima manfaatnya. Dalam
Bab ini juga memuat beberapa informan yang
telah dipilih selama penelitian ini berlangsung,
yang berguna untuk menjelaskan dan
memastikan suatu kebenaran temuan
penelitian.
BAB V : PENUTUP
Memuat penutup yang berisikan kesimpulan
yang merupakan jawaban permasalahan
dengan disertai saran.
25
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah
1. Pengertian Pendayagunaan Dana
Pendayagunaan berasal dari kata daya guna yang
menurut KBBI memiliki arti kemampuan mendatangkan
hasil dan manfaat (tentang benda) atau kemampuan
menjalankan tugas dengan baik (tentang manusia). Dan
berdaya guna memiliki arti berkemampuan
mendatangkan hasil atau berkemampuan mendatangkan
tugas dengan baik. Sedangkan pendayagunan memiliki
arti pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan
manfaat atau pengusahaan (tenaga dan sebagainya) agar
mampu menjalankan tugas dengan baik.1
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, dana
adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan.2
Jadi Pendayagunaan Dana adalah mengusahakan agar
uang yang diperuntukkan untuk sesuatu mendatangkan
manfaat.
2. Pengertian Zakat
Zakat ditinjau dari segi bahasa dari kata zakat
yang berarti suci (ath-thaharah)), tumbuh dan
berkembang (al-nama’), keberkahan (al-barakah), dan
1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), hal.326
2 http://kbbi.web.id/dana.html Diakses pada tanggal 8 Maret 2018,
pukul 16.56 W.I.B
26
baik (thayib). Sedangkan dalam rumusan fiqh zakat
diartikan sebagai “sejumlah harta yang diwajibkan Allah
untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya dengan persyaratan tertentu.”
Rumusan definisi tersebut bila digabungkan
dengan pengertian secara kebahasaan menunjukkan
bahwa harta yang dikeluarkan untuk berzakat akan men
jadi berkah, tumbuh, berkembang, dan bertambah, suci
serta baik.3
Selain definisi di atas, zakat juga diartikan dengan
sejumlah harta tertentu yang harus diberikan kepada
kelompok tertentu dengan berbagai syarat atau dengan
kata lain zakata dalah nama bagi suatu pengambilan
tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat yang
tertentu untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Secara lahiriah, zakat mengurangi nilai nominal
(harta) dengan mengeluarkannya, tetapi dibalik
pengurangan yang bersifat zhahir ini hakikatnya akan
bertambah dan berkembang (nilai intrinsik) yang hakiki
di sisi Allah SWT. Zakat merupakan ibadah yang
memiliki dimensi ganda, transedental dan horizontal.
Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam
kehidupan ummat manusia, terutama ummat Islam.4
3 Hamid Abidin (ed), Reintertpretasi Pendayagunaan ZIS (Jakarta:
Piramedia, 2004), h.6 4 Lili Bariadi, dkk, Zakat Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1998) h. 692
27
3. Pengertian Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti
mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu.
Termasuk kedalam pengertian ini, infak yang
dikeluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agama.
(Q.S. Al-Anfal : 36).
وا عن هم ليصدمول
روا ينفقون أ
ف
ذين ك
ه إن ال
سبيل الل
ذين ون وال ل
م
ر م
ون عل
م
نفقو
رون
م يحش ى جهنروا إل
ف
ك
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir
menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang)
dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu,
kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka
akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-
orang kafir itu dikumpulkan.”
Sedangkan menurut terminologi syariat, infak
berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan ajaran Islam. Jika pada zakat ada
nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak dikeluarkan
oleh setiap orang yang beriman, baik berpenghasilan
tinggi maupun rendah, atau dalam keadaan lapang
maupun sulit. (Q.S Ali Imran : 134).
يظ
ظمين ال
ك
ء وال
ا ر ء والض
ا ر ذين ينفقون فى ال
ال
نين ح ه يحب ال
ين عن الن س والل ع
وال
28
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupu sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.”
Maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga,
misalnya untuk kedua orang tua, anak yatim. (Q.S Al-
Baqarah: 215)5
ير ن خ
قتم م ف
ن أ
ل م
ا ينفقون ق
ك م ذ
ون
لئ
بيل وم كين وابن ال يتمى وال
ربين وال
ق ولدين ولا
لل
ه بهۦ عليم إن الل
ير
وا من خ
فعل
Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang
mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang
maku nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa
saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahuinya.
Hal serupa dikemukan oleh Az-Zaibari dalam
bukunya bahwa kata “infak” diambil dari kata berbahasa
Arab Infaq yang menurut penggunaan Bahasa berarti
“berlalu, hilang, tidak ada lagi” dengan berbagai sebab:
kematian, kepunahan, dan sebagainya. Atas dasar ini,
Al-Qur’an kata kata infak dalam berbagai bentuknya.
5 Didin Hafiduddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, dan
Sedekah (Jakarta: Gema Ismani, 1998). Cet 1, h. 13-14
29
Bukan hanya harta benda tetapi juga dalam bentuk
lainnya. Dari sini dapat dipahami mengapa ayat Al-
Qur’an yang secara tegas menyebutkan kata “harta”
setelah kata infak. Misalnya QS al-Baqarah ayat 262.6
عون م
يت
م ل
ه
هم فى سبيل الل
مول
ذين ينفقون أ
ال
م ول عل
وف
خ
م ول
جرهم عند رب هم أ
ى ل
ذ
أ
قوا من ول
ف
نأ
ون هم يحزن
Artinya: “Orang yang meninfakkan hartanya di
jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia
infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada merekandan
mereka tidak bersedih.”
Selain itu, pendapat mengenai infak dikemukakan
oleh An Nawawi yang mengungkapkan bahwa kata
“infak” digunakan tidak hanya menyangkut sesuatu yang
wajib, tetapi mencakup segala macam pengeluaran/
nafkah. Firman Allah SWT dalam QS al-Baqarah (2) :
262 dan 265 serta QS al-Anfal (8) : 36 dan at-Taubah (9)
: 54 merupakan sebagian ayat yang dapat menjadikan
acuan mengenai infak.7
ه ات الل
ء مرض
اهم ابتغ
مول
أ
ون
فق
ذين ين
ل ال
ومث
بة ل جن
مث
سهم ك
ف
نن أ
ا م بيت
ث وت
ت
ات
ئصابها وابل ف
ربوة أ
6 Az Zaibari, Amir Sa’id, Kiat Menjadi Pakar Fikih (Bandung: Gema
Risallah Press, 1998), h. 143 7 An Nawawi, Sahih Muslim bi Syahri An Nawawi Juz VII (Darul Fikr,
Beirut, 1982), h. 32
30
ون
عمل
ه بما ت
ل والل
ط
م يصبها وابل ف
ل
إن
ين ف
ها ضعف
لكأ
بصير
Artinya: “Dan perumpamaan orang yang
menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan
untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun
yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan
lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka
embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S Al-Baqarah: 265)
روا ب هلل وف
م ك ا
م لا ت
ق
ف
م ن ل من ق
ن
م منعهم ا
وهم
ينفقون لا
ى ول ل
وهم ك
لاو
ل ون الص
يأ
وبرسوله ول
رهون ك
Artinya: “Dan yang menghalang-halangi infak
mereka untuk diterima adalah karena mereka kafir
(ingkar) kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak
melaksanakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak
(pula) menginfakkam (harta) mereka, melainkan dengan
rasa enggan (terpaksa).” (Q.S At-Taubah: 54)
Dari pengertian dan beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa infak adalah mengeluarkan
sesuatu (biasanya berupa materi atau harta) yang
mencakup zakat dan non zakat untuk dibagikan kepada
orang lain yang berhak menerima. Infaq cakupannya
31
lebih luas dan lebih umum, karena infak tidak terikat
nisab, jenis, asnaf, serta haulnya.
4. Pengertian Sedekah
Selain kata zakat, ada istilah lain yang berkenaan
dengan membelanjakan harta kekayaan yang dimiliki
seseorang, yaitu sedekah. Sedekah berakar dari kata
shadaqa yang berarti benar, jujur, dan tepat janji. 8 Al-
Ashfahani dalam Mufradat Alfazh Al-Qur’an, sedekah
adalah apa yang dikeluarkan seseorang dari hartanya
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT .9
Menurut Ahmad Sangid dalam bukunya
mengemukakan bahwa Sedekah dalam konsep islam
mempunyai arti luas, tidak hanya terbatas pada
pemberian sesuatu yang sifatnya materil kepada orang-
orang miskin. Sedekah itu mencakup semua perbuatan
kebaikan, baik fisik maupun non fisik.10
Walaupun tujuan zakat dan sedekah sama, namun
kedua istilah ini berbeda jika dipandang dari segi hukum.
Oleh karena itu orang mempergunakan istilah sedekah
wajib untuk zakat dan sedekah sunnah untuk sedekah.
Zakat dinamakan sedekah karena tindakan itu
8 Sudirman, M.A. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang:
UIN Malang Press, 2007), h. 16 9 Abu Al Qasim Al Ashfahano, Mufradat Alfazh Al-Qur’an, (Damsyiq,
Darr Al-Qalam, t.t) 1/575-576. 10
Ahmad Sangid, Dahsyatnya Sedekah (Jakarta: Qultum Media, 2008),
h. 25
32
menunjukan kebenaran seorang hamba dalam beribadah
dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT.11
Adapun istilah sedekah, maknanya berkisar pada
tiga pengertian berikut ini:
Pertama, sedekah adalah pemberian harta kepada
orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun
pihak-pihak lain yang berhak menerima sedekah tanpa
disertai imbalan. Sedekah ini hukumnya sunnah bukan
wajib. Karena itu, untuk membedakannya dengan zakat
yang hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah
shadaqah tathawwu’ atau ash shadaqah an nafilah.
Sedang untuk zakat, dipakai istilah ash shadaqah al
mafrudhah. Namun seperti uraian Az Zuhaili, hukum
sunnah ini bisa menjadi haram bila diketahui bahwa
penerima sedekah akan memanfaatkannya pada hyang
haram, sesuai kaidah syara’ Al wasilatul haram haram,
artinya, segala perantara kepada yang haram, hukumnya
haram pula.
Adapun hukumnya menjadi wajib, misalnya untuk
menolong orang yang dalam keadaan terpaksa yang
sangat membutuhkan pertolongan, misalnya berupa
makanan atau pakaian. Menolong mereka adalah untuk
menghilangkan dharar yang wajib hukumnya. Jika
kewajiban ini tidak dapat terlaksana kecuali dengan
sedekah, maka sedekah menjadi wajib hukumnya, sesuai
11
Sudirman, M.A. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang:
UIN Malang Press, 2007), h. 16.
33
kaidah syara’: maa laa yatimmul wajibu illa bihi fahuwa
waji, artinya segala sesuatu yang tanpanya suatu
kewajiban tak terlaksana sempurna, maka sesuatu itu
menjadi wajib pula hukumnya. Dalam kebiasaan para
fuqaha, sebagaimana dapat dikaji dalam kitab-kitab fikih
berbagai madzhab, jika disebut istilah sedekah secara
mutlak, maka yang dimaksudkan adalah sedekah dalam
arti yang pertama ini, yaitu yang hukumnya sunnah
bukan zakat.
Kedua, sedekah adalah identik dengan zakat ini
merupakan makna kedua dari sedekah, sebab dalam
nash-nash syara’ terdapat lafazh “sedekah” yang berarti
zakat. Misalnya firman Allah SWT. (Q.S At-Taubah: 60)
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
Dalam ayat tersebut, “zakat-zakat” diungkapkan
dengan lafazh “ash shadaqah”. Begitu pula sabda Nabi
Muhammad SAW kepada Mu’adz bin Jabal RA ketika
dia diutus Nabi ke Yaman:
34
ؤخذ ,اعلمهم ان هللا اترض علم صدقة في اموالهم
من اغني ئم ترد على قرائم
Artinya: “...beritahukanlah kepada mereka (Ahli
Kitab yang telah masuk islam), bahwa Allah telah
mewajibkan zakat atas mereka, yang diambil dari orang-
orang kaya di antara mereka, dan berikanlah kepada
orang fakir di anatara mereka...” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Pada hadits di atas, kata “zakat” diungkapkan
dengan kata “sedekah”. Berdasarkan nash-nash ini dan
yang semisalnya, sedekah merupakan kata lain dari
zakat. Namun demikian, penggunaan kata sedekah
dalam arti zakat ini tidaklah bersifat mutlak. Artinya,
untuk mengartikan sedekah sebagai zakat, dibutuhkan
qarinah (indikasi) yang menunjukan bahwa kata sedekah
dalam konteks ayat atau hadits tertentu artinya adalah
zakat yang berhukum wajib, bukan sedekah tathawwu’
yang berhukum sunnah. Pada ayat ke-60 surat at Taubah
di atas, lafazh “ash shadaqat” diartikan sebagai zakat
(yang hukumnya wajib), karena pada ujung ayat terdapat
ungkapan faridhatan minallah (sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah). Ungkapan ini merupakan
qarinah, yang menunjukan bahwa yang dimaksud
dengan lafadz “ash shadaqaat” dalam ayat tadi, adalah
zakat yang wajib, bukan sedekah yang lain-lain.
35
Begitu pula pada hadits Mu’adz, kata “sedekah”
diartikan sebagai zakat, karena pada awal hadits terdapat
lafadz “iftaradha” (mewajibkan/memfardhukan). Ini
merupakan qarinah bahwa yang dimaksud dengan
“sedekah” pada hadits itu, adalah zakat, bukan yang lain.
Dengan demikian, kata “sedekah” tidak dapat diartikan
sebagai “zakat”, kecuali bila terdapat qarinah yang
menunjukannya.
Ketiga, sedekah adalah sesuatu yang ma’ruf (benar
dalam keadaan syara’). Pengertian ini didasarkan pada
hadits shahih riwayat Imam Muslim bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda : kullu ma’rufin sedekah
artinya setiap kebajikan, adalah sedekah. Berdasarkan
ini, maka mencegah diri dari perbuatan maksiat adalah
sedekah, memberi nafkah kepada keluarga adalah
sedekah, beramar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah,
menumpahkan syahwat kepada istri adalah sedekah, dam
tersenyum kepada sesama muslim pun juga sedekah.
Agaknya arti sedekah yang sangat luas inilah yang
dimaksudkan oleh Al Jurjani ketika beliau
mendefinisikan sedekah dalam kitabnya At Ta’rifaat.
Menurut beliau, sedekah adalah segala pemberian yang
dengan nya kiya mengharap pahala dari Allah SWT.
36
Pemberian (al ‘athiyah) disini dapat diartikan
secara luas, baik pemberian yang berupa harta maupun
pemberian berupa suatu sikap atau perbuatan baik.12
5. Perbedaan Zakat, Infaq dan Shadaqah
Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,
memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu
tertentu. Zakat memiliki kekhususan yang berbeda
dengan infak atau shadaqah. Seperti zakat fitrah yang
dilaksanakan hanya setahun sekali menjelang hari raya
Idhul Fitri. Semua dana zakat baik itu zakat penghasilan,
zakat perdagangan, zakat pertanian dan zakat yang
lainnya merupakan dana terikat yang yang alokasi dan
distribusinya hanya diberikan kepada delapan asnaf
(golongan) yang disebutkan dalam surat At-Taubah: 60
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.”
Oleh karena itu dana zakat tidak boleh diberikan
kepada sembarang orang, kecuali kalau penerima dana
tersebut termasuk dari delapan asnaf tadi.
12
Maulana Muhammad Z, Fadilah Sedekah, (Yogyakarta: Ash-Shaff,
2006), cet ke- 3, h. 42
37
Adapun infak yaitu mengeluarkan atau
membelanjakan harta yang mencakup zakat dan non-
zakat. Infak ada yang wajib ada yang sunnah. Infak
wajib diantaranya kafarat, nadzar, zakat dll. Infak
sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama
muslim, infak bencana alam dll. Berbeda dengan zakat,
dana infak dapat diberikan kepada siapapun meskipun
tidak termasuk dalam delapan asnaf. Adapaun balasan
bagi orang yang berinfak dan bershadaqah antara lain
disebutkan seperti di hadist ini:
,ول يقل هللا لا الطيب,من صق بعدل مر من كب طيب
ن هللا يقله بيمنيه م يرب لص ه كم يربي ادكم ,
ون مثل الجل لوه تى
Dari Abu Huraira radhiyallahuanhu, ia berkata :
“Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang bersedekah
dengan sebiji korma yang berasal dari usahanya yang
halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang
halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima
sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian
Allah menjaga dan memeliharnya untuk pemiliknya
seperti seseorang di antara kalian yang menjaga dan
memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut
menjadi sebesar gunung.” -Muttafaq’alaih.
Shadaqah maknanya lebih luas dari zakat dan
infak. Shadaqah dapat bermakna infak, zakat dan
38
kebaikan non-materi. Dalam hadis riwayat Muslim,
Rasulullah saw memberi jawaban kepada orang-orang
miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak
bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda:
ى ان لكم صدقة وكل خميد بل تبيحة صدقة وكل كير
صدقة وكل حليلة صدقة وامر ب لعروف صدقة ونهي عن ,
منكر صدقة وفي بضع ادكم صدقة
“Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir
shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap tahlil shadaqah,
amar ma’ruf shadaqah, nahi munkar shadaqah dan
menyalurkan syahwatnya pada istri juga shadaqah”.
Termasuk juga menurut Hadis Nabi:
صدقةبمك في وجه اخيك لك
Artinya: “Senyummu terhadap wajah saudaramu
adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).
Juga hadits nabi yang ini:
واللمة الطية صدقة
Artinya: “Kata-kata yang baik adalah sedekah.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian pula memberikan kebahagiaan kepada
orang lain dalam bentuk apapun yang diridhai Allah
adalah perbuatan shadaqah. Dengan demikian secara
39
umum shadaqah bermakna semua kebajikan atau
kebaikan yang mengharap ridlo Allah SWT.13
Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa sedekah adalah memberikan harta
kepada fakir miskin, atau orang-orang yang
membutuhkan, namun tidak hanya harta saja, perbuatan
baik juga disebut sebagai sedekah.
6. Pengertian Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq dan
Sedekah
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pendayagunaan dana zakat, infaq,
dan sedekah adalah pengusahaan dalam mengelola dana
ZIS agar mampu mendatangkan manfaat untuk ummat.
Pendayagunaan zakat menurut Pedoman Pelaksanaan
Zakat di DKI Jakarta ditetapkan sebagai berikut:14
a. Bersifat edukatif, produktif, dan ekonomis agar para
mustahik pada suatu masa tidak memerlukan zakat
lagi, dan diharapkan perlahan menjadi muzakki.
b. Untuk fakir miskin, muallaf, dan ibnu sabil,
pendayagunaan dititikberatkan pada pribadinya
bukan pada lembaga hukum yang mengurusnya.
Kebijakan ini dilakukan agar unsur pendidikan
dalam pendistribusian zakat lebih terasa
13
https://www.rumahzakat.org/perbedaan-zakat-infak-dan-shadaqah-2/
diakses pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 05.29 W.I.B 14
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Zakat dan Wakaf,
(Jakarta:UI-Press, 1998), h. 68-70.
40
c. Bagi kelompok amil, gharim, dan sabilillah,
pendayagunaan dititikberatkan pada bagan hukum
atau lembaga menaunginya
d. Dana-dana zakat yang tersedia tidak diberikan
langsung kepada mustahik melainkan dengan
menafaatkan layanan pada bank pemerintah untuk
disimpan berupa giro, deposito, atau sertifikat atas
nama badan amil zakat yang bersangkutan.
7. Dasar Hukum Pendayagunaan
Aturan syari’ah menetapkan bahwa dana hasil
pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah sepenuhnya
adalah hak miliki para mustahiq, sebagaimana Firman
Allah dalam al-Quran:
حروم ئل وال ق لل موالهم
وفي أ
Artinya: “Dan pada harta benda mereka ada hak untuk
orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang
tidak meminta” (QS. Adz-Dzariyat:19)
Setidaknya terdapat dua hikmah zakat dalam
kaitannya dengan solusi zakat dalam upaya pengentasan
kemiskinan , antara lain:
Pertama, prinsip pokok zakat pada dasarnya
adalah perwujudan iman kepada Allah SWT,
mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia
dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi,
menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan
41
ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan dan
mensucikan harta yang dimiliki.
Kedua, karena zakat merupakan hak bagi
mustahik, maka berfungsi untuk menolong, membantu
dan membina mereka, terutama golongan fakir miskin,
ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera,
sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT,
terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus
menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin
timbul dari kalangan mereka ketika melihat golongan
kaya yang berkecukupan hidupnya. Zakat, sesungguhnya
bukan sekedar memenuhi kebutuhan yang bersifat
konsumtif yang sifatnya sesaat, akan tetapi memberikan
kecukupan dan kesejahteraan pada mereka, dengan cara
menghilangkan atau memperkecil penyebab kehidupan
mereka menjadi miskin dan menderita.15
8. Sasaran Pendayagunaan Dana Zakat
Pembicaraan tentang sistem pendayagunaan zakat,
berarti membicarakan usaha atau kegiatan yang saling
berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari
penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah.
Kalau berbicara tentang kemashlahatan, senantiasa
berkembang sesuai dengan perkembangan dan tuntunan
15
Didin Hafidhuddin, Zakat Sebagai Tiang Utama ekonomi
Syariah, Makalah disampaikan pada acara Seminar Bulanan Masyarakat
ekonomi Syariah, (Jakarta, Aula bank Mandiri Tower, 2006)
42
kebutuhan umat. Untuk tingkat kemaslahatan, biasa di
kenal dengan adanya skala prioritas. Metode prioritas ini
dapat di pakai sebagai alat yang efektif untuk
melaksanakan fungsi alokasi dan distribusi dalam
kebijaksanaan pendayagunaan zakat, misalnya kita ambil
contoh salah satu ashnaf (golongan) yang menerima
zakat ibnu sabil, ibnu sabil mempunyai pengertian yang
secara bahasa berarti musafir yang kehabisan bekal,
tetapi juga untuk keperluan pengungsi, bencana alam
dan sejenisnya.16
Berdasarkan penjelasan diatas, agar zakat dapat
berdaya guna secara maksimal, maka pemaknaan
kontekstual terhadap delapan ashnaf yang dapat dialami
dengan zakat adalah sebagai berikut :
a. Fakir Miskin
Fakir miskin adalah mustahiq yang mempunyai
dua ciri
1) Kelemahan dalam bidang fisik
2) Kelemahan dalam bidang harta benda
Penyerahan bisa disampaikan langsung kepada
fakir miskin atau melalui badan pengelola,
sedangkan sistem pendayagunaannya bisa bersifat
konsumtif.
16
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h.
53
43
b. Amil
Amil orang yang menyibukkan dan
mengabdikan dirinya untuk kepentingan umat Islam
untuk mengumpulkan dana zakat, besarnya dana
zakat yang dipakai disesuaikan dengan berat
ringannya kerja mereka. Yusuf Qardhawi
memberikan batasan yang rinci tentang amil yaitu
semua orang yang terlibat atau ikut aktif dalam
organisasi zakat, termasuk penanggung jawab, para
penghimpun, penyaluran, bendaharawan, sekretaris
dan sebagainya.
c. Muallaf
Muallaf pada umumnya dipahami dengan orang
lain yang baru masuk Islam, namun dilihat dari
sejarahnya, pada masa awal masuk Islam muallaf
yang diberikan dana zakat dibagi kepada dua
kelompok yaitu kafir, yang diharapkan dapat masuk
Islam dan yang dikhawatirkan menyakiti umat
Islam. Orang Islam, terdiri dari pemula muslim yang
disegani oleh orang kafir, muslim yang masih lemah
imannya agar dapat konsisten pada keimanannya,
muslim yang berada di daerah musuh. Penyerahan
bisa disampaikan langsung melalui badan pengelola,
sedangkan sistem pendayagunaannya bisa bersifat
konsumtif.17
17
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, h. 54
44
d. Riqab.
Dilihat dari makna harfiah, dan demikianlah
kitab-kitab fiqh mengartikannya, riqab artinya
adalah budak. Untuk masa sekarang, manusia
dengan status budak sudah tidak ada. Akan tetapi
jika menengok pada maknanya yang lebih dalam
lagi, arti riqab secara luas jelas menunjukkan bahwa
pada gugus manusia yang tertindas dan
tersekploitasi oleh manusia lain baik secara personal
ataupun struktural. Penyerahan bisa disampaikan
langsung melalui badan pengelola, sedangkan
sistem pendayagunaannya bisa bersifat konsumtif.
e. Gharim.
Pemahaman terhadap gharim dalam sebagian
besar literatur tafsir atau fiqh dibatasi pada orang
yang punya hutang untuk keperluannya sendiri.
Namum beberapa pendapat membedakan kepada
dua kelompok, yaitu orang-orang yang berhutang
untuk keperluannya sendiri dan orang yang
berhutang untuk kepentingan orang lain. Penyerahan
bisa disampaikan langsung melalui badan pengelola,
sedangkan sistem pendayagunaannya bisa bersifat
konsumtif.
f. Sabilillah.
Sabilillah pada awal Islam dipahami dengan
jihad fisabilillah, namun dalam perkembangannya
45
sabilillah tidak hanya terbatas pada jihad, akan
tetapi mencakup semua program dan kegiatan yang
memberikan kemashlahatan pada umat. Penyerahan
bisa disampaikan langsung kepada sabilillah atau
melalui badan pengelola, sedangkan sistem
pendayagunaannya bisa bersifat konsumtif bisa
produktif.
g. Ibnu Sabil.
Para fuqoha selama ini mengartikan ibnu sabil
dengan “Musafir yang kehabisan bekal”. Dana zakat
untuk sektor ibnu sabil dapat dialokasikan bukan
hanya untuk keperluan musafir yang kehabisan
bekal melainkan juga untuk keperluan para
pengungsi baik karena alasan lingkungan atau
bencana alam. Penyerahan bisa disampaikan
langsung kepada Ibnu Sabil atau melalui badan
pengelola, sedangkan sistem pendayagunaannya
bisa bersifat konsumtif bisa produktif.18
9. Bentuk Pendayagunaan Zakat
Ada dua bentuk penyaluran dana zakat yaitu:
a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti zakat hanya
diberikan kepada seseorang satu kalo atau sesaat
saja. Dalam hal ini juga berarti bahwa penyaluran
kepada mustahik tidak disertai target terjadinya
kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini
dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak
18
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, h. 55
46
mungkin lagi mandiri, seperti pada diri orang tua
yang sudah jompo dan orang cacat. Sifat bantuan
sesaat ini idealnya adalah hibah.
b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat
yang disertai target merubah keadaan penerima dari
kondisi kategori mustahik menjadi kategori
muzakki. Target ini adalah target besar yang tidak
dapat dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
Untuk itu, penyaluran zakat harus disertai dengan
pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang
ada pada penerima. Apabila permasalahannya
adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui
penyebab kemiskinan tersebut sehingga dapat
mencari solusi yang tepat demi tercapainya target
yang dicanangkan.19
Menurut Widodo yang dikutip dalam buku Lili
Bariadi dan kawan-kawan bahwa sifat dana bantuan
terdiri dari tiga, yaitu:
a. Hibah, zakat pada asalnya ahrus diberikan berupa
hibah, artinya tidaka da ikatan antara pengelola dan
mustahik setelah penyerahan zakat.
b. Dana bergulir, zakat dapat diberikan berupa dana
bergulir oleh pengelola kepada mustahik dengan
catatan harus qhardul hasan, artinya tidak boleh ada
kelebihan yang harus diberikan oleh mustahik
kepada pengelola ketika pengembalian pinjaman
19
Lili Bariadi et.al, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005) h. 25
47
tersebut. Jumlah pengembalian sama dengan jumlah
yang dipinjamkan.
c. Pembiayaan, penyaluran zakat oleh pengelola
kepada mustahik tidak boleh dilakukan berupa
pembiayaan, artinya tidak boleh ada ikatan seperti
shabil maal (pemilik harta) dengan udharib
(pengelola) dalam penyaluran zakat.20
Menurut M. Daud Ali pemanfaatan dana zakat
dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Konsumtif Tradisional, pendayagunaan zakat secara
konsumtif tradisional adalah zakat dibagikan kepada
mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung untuk
kebutuhan konsumsi sehari-hari, seperti pembagian
zakat fitrah berupa beras dan uang kepada fakir
miskin setiap idul fitri atau pembagian zakat mal
kepada korban bencana alam.
b. Konsumtif Kreatif, pendayagunaan zakat secara
konsumtif kreatif adalah zakat diwujudkan dalam
bentuk lain dari barang semula, seperti pemberian
alat-alat sekolah dan beasiswa untuk para pelajar,
atau bantuan sarana ibadah seperti sarung dan
mukena.
c. Produktif Tradisional, pendayagunaan zakat secara
produktif tradisional adalah zakat yang diberikan
dalam bentuk barang-barang produktig, seperti
pemberian bantuan ternak kambing, sapi perahan
20
Lili Bariadi et.al, Zakat dan Wirausaha, h. 85-86
48
atau untuk membajak sawah, alat pertukangan,
mesin jahit. Pemberian dalam bentuk ini akan
mampu menciptakan suatu usaha dan membuka
lapangan kerja bagi fakir miskin.
d. Produktif Kreatif, pendayagunaan zakat secara
produktif kreatif adalah zakat yang diwujudkan
dalam bentuk pemberian modal, baik untuk
membangun proyek sosial atau menambah modal
usaha kecil, seperti pembangunan sekolah, sarana
kesehatan atau tempat ibadah maupun sebagai
modal usaha untuk pengembangan usaha para
pedagang kecil21
B. Konsep Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah
bahasa Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan
(empowerment) berasal dari kata power yang berarti
kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau
memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin dan
yunani, yang berarti di dalamnya, karena itu
pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri
manusia, suatu sumber kreatifitas.22
21
M. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI-
Press, 1998), h. 62 22
Lili Bariadi, Muhamad Zen & M. Hudri, Zakat dan Wirausaha
(Jakarta: CED, 2005), h. 53
49
2. Tujuan Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat atau community
development (Comdev), memiliki tujuan utama yaitu
memberdayakan individu-individu dan kelompok-
kelompok orang melalui penguatan kapasitas (termasuk
kesadaran, pengetahuan dan keterampilan-keterampilan)
yang diperlukan untuk mengubah kualitas kehidupan
komunitas mereka. Kapasitas tersebut seringkali
berkaitan dengan penguatan aspek ekonomi dan politik
melalui pembentukan kelompok-kelompok sosial besar
yang bekerja berdasarkan agenda bersama.23
3. Pola-pola Pemberdayaan
Pola pemberdayaan ini mempunyai ciri-ciri atau unsur-
unsur pokok sebagai berikut:24
a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai
b. Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir
c. Aktivitas yang dilakukan terencana serta ahrus
sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya setempat.
d. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran
selama tahap-tahap pemberdayaan
e. Menekankan pada peningkatan partisipasi
masyarakat dalam ekonomi terutama dalam
wirausaha.
23
Edi Suharto, CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 67 24
Lili Bariadi, Muhamad Zen & M. Hudri, Zakat dan Wirausaha
(Jakarta: CED, 2005), hal. 54
50
f. Ada keharusan membantu seluruh lapisan
masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah.
Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama sulit
dicapai.
Dengan demikian, pola-pola pemberdayaan
ekonomi masyarakat bukan sekedar diartikan sebagai
keharusan masayarakat untuk mengikuti suatu kegiatan
tetapi kontribusi mereka dalam setiap tahapab yang
mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan
ekonomi masayarakat.
Dalam menggerakan partisipasi masyarakat,
pendekatan yang dilakukan haruslah mendasarkan pada
kebutuhan yang dirasakan (felt needs). Sekurangnya ada
empat perspektif dalam melihat felt needs, yaitu:
a. Penliaian agen pembangunan tentang Community
needs dari sudut pandang tujuan pemberdaya itu
sendiri.
b. Penliaian agen pembangunan tentang Community
needs yang dipeoleh dari pemahaman tentang tujuan
komunitas ini.
c. Penilaian komunitas yang diperoleh dari pengertian
mereka tentang tujuan agen pembangunan.
d. Konsepsi komunitas tentang needs
Sedangkan untuk tercapainya kondisi ekonomi
masyarakat yang baik perlu adanya pendekatan non
direktif (partisipatif) maka community woker dapat
melakukan tugas di bawah ini, yaitu:
51
a. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk
berwiraswasta bergelut dalam aspek ekonomi,
bertindak dengan merancang munculnya diskusi
tentang apa yang menjadi masalah dalam
masyarakat.
b. Memberikan informasi tentang pengalaman
kelompok lain yang telah sukses dan sejahtera,
c. Membantu masyarakat untuk membuat analisis
situasi usaha yang prospektif secara sistematik
tentang hakekat dan penyebab dari masalah
berbisnis.
d. Menghubungkan masayarakat degan sumber yang
dapat dimanfaatkan.25
4. Tahap-tahap pemberdayaan
Guna mencapai perubahan yang lebih baik maka tahapan
siklikal pemberdayaan haruslah melewati beberapa
tahapan yaitu:
a. Tahapan pengenalan masyarakat terhadap ekonomi
b. Tahapan pengenalan permasalahan dan identifikasi
kebutuhan wirausaha.
c. Tahapan penyadaran masyarakat akan pentingnya
pengusaha
d. Tahapan implementasi rencana kegiatan
e. Tahapan evaluasi implementasi rencana kegiatan
f. Tahapan perluasan pemberdayaan masyarakat
25
Lili Bariadi, Muhamad Zen & M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.
56
52
Tahapan di atas merupakan tahapan siklikal yang
dapat berputar seperti suatu siklus guna mencapai
perubahan yang lebih baik. Merujuk pada berbagai
literatur, maka upaya memberdayakan masyarakat
haruslah:
a. Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang
dalam berwirausaha skala kecil dan menengah.
Dalam menciptakan iklim ini kebijaksanaan harus
berpihak pada masyarakat, disertai dukungan
infrasttruktur kelembagaan sosial, ekonomi, politik
yang memadai.
b. Pemberdayaan dengan cara membangun daya,
mendorong, memotivasi dan membangkitkan
kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta
berupaya untuk mengembangkan kualitas sumber
daya manusia harus menjadi fokus diprioritaskan.
c. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat, dalam kontek ini maka pembangunan
kelembagaan sosial, ekonomi, politik menjadi
penting adanya.
d. Menyediakan berbagai masukan (input).
e. Pembukaan akses kepada berbagai peluang
(opportunities) yang akan membuat masyarakat
makin berdaya.26
26
Lili Bariadi, Muhamad Zen & M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.
61
53
5. Indikator pemberdayaan
Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat
sebagai sebuah proses seringkali diambil dari tujuan
sebuah pemberdayaan yang menunjukan pada keadaan
atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan
sosial yaitu: masyarakat miskin yang berdaya, memiliki
kekuasaaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang
bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,
mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-
tugas kehidupannya.27
Sedangkan indikator keberhasilan program yang
dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program
dari sebuah pemberdayaan masyarakat adalah sebagai
berikut:28
a. Berkurangnya jumlah penduduk miskin
b. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan
yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
c. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap
upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskn
dilingkungannya.
27
Achmad Subianto, Ringkasan dan Bagainana Membayar Zakat,
(Yayasan bermula dari kanan: Jakarta, 2004), h. 40 28
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat Dan
Jaringan Pengaman Sosial, (Gramedia Pustaka Mas: Jakarta: 1999), h. 29
54
d. Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai
dengan semakin berkembangnya usaha produktif
anggota dan kelompok, semakin kuatnya
permodalan kelompok, makin rapih sistem
administrasi kelompok, serta semakin luasnya
interaksi kelompok dengan kelompok lain di dalam
masyarakat.
e. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan
pendapatan yang ditandai oleh peningkatan
pendapatan keluarga miskin yang mampu
memenuhinkebutuhan pokok dan kebutuhan sosial
dasarnya.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKUN, KOTA
MALANG DAN RUMAH ZAKAT
A. Profil Kecamatan Sukun
Kecamatan Sukun merupakan kecamatan yang terletak
di bagian barat daya wilayah Kota Malang. Sukun
merupakan satu dari dua wilayah kecamatan yang tergolong
baru di Kota Malang. Dibilang baru, karena sejak tahun
1942, 28 tahun setelah ditunjuk sebagai Kotapraja, Kota
Malang hanya dibagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan
Klojen, Kecamatan Blimbing dan Kecamatan
Kedungkandang.
Baru pada tahun 1988, wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Malang mendapat tambahan 12 desa dari
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Malang, atas dasar
pelaksanaan program pemekaran kecamatan dari 3
kecamatan menjadi 5 kecamatan. Dua baru itu adalah
Kecamatan Sukun dan Kecamatan Lowokwaru. Dari
pemekaran wilayah tersebut, 4 kelurahan di wilayah
Kecamatan Klojen dimasukkan ke wilayah Kecamatan
Sukun, yaitu Kelurahan Ciptomulyo, Sukun, Tanjungrejo,
dan Pisangcandi.
Saat ini, Kecamatan Sukun memiliki total 11 kelurahan.
Mulai dari Kelurahan Bandulan, Kelurahan Karangbesuki,
Kelurahan Pisangcandi, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan
Sukun, Kelurahan Tanjungrejo, Kelurahan Bakalankrajan,
56
Kelurahan Bandungrejosari, Kelurahan Ciptomulyo,
Kelurahan Gadang, dan Kelurahan Kebonsari.
Untuk mengurus administrasi kependudukan, warga
setempat bisa datang ke Kantor Kecamatan Sukun Kota
Malang yang beralamatkan di Jalan Keben Nomor 1 Kota
Malang. Berdasarkan laman resminya, Kecamatan Sukun
memiliki luar area 2.655,19 Ha. Kecamatan ini terletak 440-
460 meter di atas permukaan air laut. Suhu setiap harinya
berkisar antara 20 derajat hingga 30o derajat Celcius.
Sementara curah hujannya sekitar 210 mm/th.
Secara administratif, Kecamatan Sukun berbatasan
dengan tiga wilayah kecamatan di Kota Malang lainnya dan
kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Di sebelah utara,
kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan
Lowokwaru dan Kecamatan Klojen. Sedangkan di sebelah
timur, kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan
Kedungkandang. Di sebelah selatan, Kecamatan Sukun
berbatasan langsung dengan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten
Malang. Sementara itu, di sebelah barat, kecamatan ini
berbatasan langsung dengan Kecamatan Wagir dan
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Kecamatan Sukun memiliki beberapa lembaga
kemasyarakatan yang dibawahi. Mulai dari PKK, LPMK,
BKM, Karang Werda, Karang Taruna, Forum Kecamatan
dan Kelurahan Sehat, hingga Forum Anak. Selain itu, pihak
kecamatan ini juga mewadahi puluhan UKM (Usaha Kecil
dan Menengah).
57
Sebagai kota pendidikan, sekolah-sekolah pun tersebar
di berbagai wilayah di Kota Malang, tak terkecuali di daerah
Kecamatan Sukun. Data terbaru menyebutkan di kecamatan
ini terdapat banyak sekolah mulai jenjang dasar hingga
menengah atas, yang terdiri dari 58 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah, 16 Sekolah Menengah Pertama dan
Madrasah Tsanawiyah, 6 Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah, serta 9 Sekolah Menengah Kejuruan. SMA
Negeri 11 menjadi sekolah negeri andalan di kecamatan ini.
Sementara untuk sekolah kejuruan, SMK Grafika Karya
Nasional menjadi yang terdepan.
Selain sekolah, Kecamatan Sukun juga memiliki fasilitas
umum lainnya. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan, di
Kecamatan Sukun ini ada Rumah Sakit Tentara Dr.
Soepraoen di Jalan Sudanco Supriadi Nomor 22, Puskesmas
Janti di Jalan Janti Barat Nomor 88, Puskesmas Ciptomulyo
di Jalan Kolonel Sugiono VIII Nomor 54, dan Puskesmas
Mulyorejo di Jalan Budi Utomo 11-A Malang.1
B. Sejarah Singkat Rumah Zakat
Dilandasi dengan semangat untuk menjadi NGO terbaik
dalam menyalurkan kebahagiaan antara para donatur dan
juga penerima manfaat, Rumah Zakat tidak hanya
berkomitmen menjadi lembaga yang terpercaya, progresif,
dan profesional, tapi juga dapat berkolaborasi dengan
beragam pihak demi terciptanya pemberdayaan masyarakat
1 https://ngalam.co/2015/12/30/profil-kecamatan-sukun-malang
diakses pada tanggal 16 Oktober 2018 Pukul 00.25 W.I.B
58
Indonesia. Alhamdulillah saat ini Rumah Zakat menjadi
salah satu LAZNAS yang paling dipercaya oleh masyarakat.
Tumbuhnya Rumah Zakat sebagai LAZNAS terpercaya
tidak terlepas dari sejarah panjangnya yang berawal
kelompok pengajian Majlis Taklim Ummul Quro sepakat
membentuk lembaga sosial yang concern pada bantuan
kemanusiaan. 2 Juli 1998 terbentuklah organisasi bernama
Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ).
Transformasi DSUQ terjadi sangat dinamis dari tahun
ketahun, transformasi pertama adalah menjadi Rumah Zakat
Indonesia DSUQ ditandai dengan turunnya SK Menteri
Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003 yang
mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat
Nasional.
Pada tahun 2004 RUMAH ZAKAT INDONESIA
DSUQ kembali bertransformasi dengan nama Rumah Zakat
Indonesia. Babak sejarah baru Transformation From
Traditional Corporate to Professional Corporate –pun
dimulai. Pengelolaan yang semakin baik menjadikan Rumah
Zakat Indonesia mendapatkan beberapa penghargaan : #2
LAZNAS Terbaik dalam ISR Award (Islamic Social
Responsibility Award 2009), The Best Organization in Zakat
Development oleh IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat).
Selanjutnya transformasi ketiga terjadi pada 5 April
2010, RUMAH ZAKAT diresmikan menggantikan brand
sebelumnya RUMAH ZAKAT INDONESIA. Dengan
mengusung tiga brand value baru : Trusted, Progressive dan
59
Humanitarian, organisasi ini menajamkan karakter menuju
“World Class Socio-Religious Non Governance Organization
(NGO)”.
Rumah Zakat juga berhasil memperoleh ISO 9001:2008
untuk kategori Provision of Distribution of Zakat Services
pada September 2012. Keberhasilan ini menjadi pendorong
manajemen untuk lebih meningkatkan profesionalisme dalam
implementasi penyelenggaraan program-programnya.
Dengan semangat terus berinovasi, pada bulan
September 2013 Rumah Zakat kembali mengubah diri
menjadi RZ. Perubahan ini bukan hanya terjadi pada logo
yang akan diaplikasikan pada berbagai perangkat, tapi juga
pada budaya kerja para amil agar dapat bergerak lebih cepat,
gesit, tapi menghasilkan karya yang besar dalam upaya
pemberdayaan.
RZ sebagai mitra dalam berbagi berupaya menjembatani
setiap sinergi dilakukan secara menyenangkan sehingga
menjadi bagian gaya hidup baru yang lebih bermakna. Pada
tahun 2014, Kebun Gizi Mandiri binaan RZ berhasil meraih
Indonesia MDG Award (IMA) 2013 untuk kategori nutrisi.
Penghargaan Top of Mind Zakat Management 2014
dalam Indonesia Middle-Class Brand Forum (IMBF) III yang
diselenggarakan Majalah SWA dan Center for Middle-Class
Consumer Studies (CMCS) berhasil diraih. Tidak hanya itu
RZ juga mendapat penghargaan Mitra Bakti Kesra Utama
2014 dari Kementerian Bidang Koordinasi Kesejahteraan
Rakyat Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan
60
karena RZ telah menjadi satu-satunya NGO dalam kegiatan
Ekspedisi Bhakesra yang konsisten berpartisipasi setiap
tahunnya.
Semakin menguatkan karakter World Class Socio-
Religious Non Governance Organization, RZ bersama NGO
dari berbagai negara di dunia pada tanggal 30-31 Agustus
2016, turut merumuskan pembangunan kembali Gaza
melalui Conference of International Public Foundation to
Aid Gaza, di Turki. Bantuan dari para donatur untuk
Palestina juga sudah disalurkan hingga ke pengungsi
Palestina yang ada di Lebanon oleh para relawan RZ. Pada
tahun yang sama Rumah Zakat mendapat penghargaan
sebagai #1 Champion Indonesia Original Brand 2016 dalam
ajang penghargaan majalah SWA, hal tersebut merupakan
pengakuan sebagai brand lokal terkemuka di Indonesia yang
menjadi pilihan utama konsumen dan telah menguasai pasar
di Indonesia.
Di tahun 2017 Rumah Zakat bertransformasi kembali
menjadi entrepenerial institution dalam rangka meningkatkan
kepuasan serta loyalitas donatur dan penerima dana zakat.
Transformasi ini adalah penggabungan proses transformasi
rebranding dan mindset, dimana salah satu outputnya
memberikan layanan lebih kepada publik baik itu muzzaki,
penerima manfaat, serta kepada amil Rumah Zakat.
Rumah Zakat juga membenahi 22 titik sentuh (touch
point management) yang bersentuhan langsung dengan
61
publik mulai dari pra interaksi, konsultasi zakat, doa hingga
penyampaian laporan.
Inovasipun terus dilakukan Rumah Zakat, salah satunya
melalui platform crowdfunding sharinghappiness.org yang
merupakan media kolaborasi antara Rumah Zakat dan
masyarakat. Melalui website sharinghappiness.org,
masyarakat dapat menuangkan ide sekaligus menyalurkan
bantuan untuk berbagai kategori programz seperti bantuan
kepada anak yatim-piatu dan dhuafa, pembangunan
infrastruktur atau program kemanusiaan seperti aksi peduli
bencana.
Desa Berdaya yang pada semula adalah Integrated
Community Development area adalah salah satu program
unggulan Rumah Zakat yang mengoptimalkan dana zakat,
infak dan sedekah serta dana kemanusiaan dari para donatur
untuk membangun desa melalui program pendidikan,
ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
Rumah Zakat pun giat menghimpun donatur melalui
kanal digital untuk mengoptimalkan teknologi digital sebagai
sarana utama untuk menggaet donatur baru dan melayani
donatur yang eksisting, serta berkolaborasi dengan pihak
lain.
Pada bulan Juli 2017 Rumah Zakat kembali menduduki
peringkat pertama pada survey Indonesia Original Brand
oleh majalah SWA. Hal ini kian membuktikan bahwa Rumah
62
Zakat semakin dipercaya publik untuk terus menebarkan
kebahagian untuk umat.2
C. Visi Misi Rumah Zakat
Visi Rumah Zakat adalah menjadi lembaga Filantropi
Internasional berbasis pemberdayaan yang professional,
sedangjan Misi Rumah Zakat yaitu:
1. Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi
Internasional
2. Memfasilitasi kemandirian masyarakat
3. Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui
keunggulan insane
D. Budaya Kerja
Tabel 3.1
Budaya Kerja Rumah Zakat
Value Deskripsi Key Behavior
Collaborative
Selalu siap
bekerjasama dan
berkolaborasi
dengan setiap
komponen untuk
menghasilkan hasil
yang optimal,
efektif, dan efisien.
1. Menjadi pribadi
yang
menyenangkan
2. Berpotensi pada
hasil
3. Berjiwa sportif
2 https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/sejarah/ diakses pada
tanggal 8 September Pukul 23.00 W.I.B
63
Progresive
Semangat untuk
menghasilkan
karya yang kreatif
meliputi
nilai, ide, gagasan,
dan produk untuk
memberikan
pengaruh
kepada lingkungan.
1. Kemampuan
membina
2. Kemampuan
mempengaruhi
3. Kreatif
Trusted
Selalu bersemangat
memberikan
pengabdian
tertinggi kepada
Allah SWT Sang
Pencipta, menjaga
integritas, dan setia
pada visi misi.
1. Tanggungjawab
2. Berdedikasi
3. Jujur
Humanatarian
Sikap yang
dilandasi
pemahaman yang
baik atas aturan-
aturan dan
direalisasikan
dalam bentuk
kinerja yang prima.
1. Taat pada aturan
2. Berdisiplin
3. Selalu
berorientasi
pada
produktivitas
Sumber : Annual Report Rumah Zakat 2017
E. Struktur Organisasi Rumah Zakat
Berikut ini adalah struktur kepengurusan Rumah Zakat:3
DEWAN PEMBINA :
H. Yayan Somantri
DEWAN PENGAWAS SYARIAH :
K.H Ma’ruf Amin
Kardita Kintabuwana, Lc., MA
3 https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/manajemen-2/ diakses
pada tanggal 18 September 2018 pukul 19.34 W.I.B
64
REFERENSI SYARIAH
Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc., MM
DEWAN DIREKSI :
Chief Executive Officer (CEO)
Nur Efendi
Chief Program Officer (CPO)
Murni Alit Baginda
Chief Marketing Officer (CMO)
Irfan Nugraha
Chief Technology and Operational Officer (CTPO)
H. Herry Hermawan
KONSORSIUM KONSULTAN AHLI
Konsultan Legal
Yayan Sutarna, SH., MH
Konsultan Marketing
AM. Adhy Trisnanto
AUDITOR INDEPENDEN
KAP Kanaka Puradiredja Suhartono
F. Makna Logo Rumah Zakat
Gambar 3.1 : Logo Rumah Zakat
Sumber : Dokumen Rumah Zakat
Rumah Zakat menjadi energi bagi umat manusia untuk
mendapatkan dan berbagi kebahagiaan. Bentuk energi yang
65
disalurkan berubah sesuai potensinya untuk menciptakan
kebahagiaan dengan kemanfaatan yang paling utama.
Collaborative, Progressive, Trusted, Humanitarian
adalah Brand personality Rumah Zakat sebagai organisasi
sosial.
Collaborative; Rumah Zakat menjalin kerjasama inter
unit dan antar NGO karena Rumah Zakat meyakini bahwa
memperbaiki dunia adalah usaha bersama yang melibatkan
banyak pihak.
Progressive; Rumah Zakat selalu meningkatkan
performa dengan memberikan layanan yang lebih baik dan
selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam
pelayanan.Senantiasa memperbaiki kualitas danselalu
memberikan manfaat yang lebih.
Trusted; Rumah Zakat melakukan yang terbaik untuk
mengikat kepercayaan donatur dengan profesionalisme serta
pelaporan dengan tingkat akuntabilitas tinggi.
Humanitarian; Rumah Zakat menyalurkan kebaikan
lintas batas wilayah, serta lintas agama dengan cara yang
humanis. Menyalurkan kebahagiaan kepada seluruh umat
manusia atas dasar kekeluargaan universal.
Makna Keseluruhan logo Rumah Zakat
Ketulusan hati membawa kita pada keseimbangan untuk
tidak hanya menyempurnakan hubungan horizontal sesama
manusia namun juga hubungan vertikal dengan Allah S.W.T.
melalui sebuah niat yang tulus menjadi energi yang kuat
untuk menyampaikan dan mengalirkan kebahagiaan kepada
66
setiap orang agar memiliki kehidupan yang lebih baik dan
menjalankan sebagaimana perintah agama Islam. Dan segala
sesuatu kebaikan kita mulai dari sebelah kanan yang
tergambarkan melalui simbol identitas Rumah Zakat.4
G. Legal Formal
Rumah zakat adalah lembaga Amil Zakat Nasional yang
telah memiliki legitimasi melalui aspek legal formal sebagai
berikut:
1. Akta pendirian:
Dr. Wiratno Ahmadi, SH Nomor 31 tanggal 12 Juli 2001
tentang Pendirian Yayasan Dompet Sosial Ummul Quro
(DSUQ)
2. Akta perubahan:
a. Notaris Irma Rachmawati, SH Nomor 17 tanggal 25
Oktober 2005 Akta tentang Perubahan struktur
Yayasan Rumah Zakat
b. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia Nomor C-1490.HT.01.02/Th.2006 tanggal
25 Juli 2006 tentang Pengesahan Akta Pendirian
Yayasan Rumah Zakat Indonesia.
c. Perubahan Akta Yayasan Notaris Zulhijah Arni, SH
No 02 Tanggal 21 Desember 2011
4https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/brand-story/ diakses pada
tanggal 8 September 2018 pukul 23.05 W.I.B
67
d. Surat Kementrian Hukum dan HAM Nomor : AHU-
AH.01.06-33 sesuai Akta Nomor 02 tanggal 21
Desember 2011 telah tercatat dalam daftar yayasan.5
3. Akta perubahan terbaru:
a. Notaris Surjadi Jasin, S.H. No. 49 tanggal 25 Juli
2017, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Luar
Biasa Pembina Yayasan Rumah Zakat Indonesia.
b. Keputusan Menkumham RI tanggal 01 Agustus
2017
No. AHU-AH.01.06 – 00060416
4. LKS Nasional:
Keputusan Menteri Sosial RI No. 107/HUK/2014
tentang Pengakuan Yayasan Rumah Zakat Indonesia
sebagai LAZ Skala Nasional.
5. LAZ Nasional:
a. Keputusan Menteri Agama RI No. 421 Tahun 2015
Pemberian Izin Kepada Yayasan Rumah Zakat
Indonesia Sebagai Lembaga Amil Zakat Skala
Nasional
b. Keputusan Menteri Agama RI No. 42 Tahun 2017
tentang pengukuhan Yayasan Rumah Zakat
Indonesia Sebagai Lembaga Amil Zakat Skala
Nasional.7
5 https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/legal-formal/ diakses
pada tanggal 8 September 2018 pukul 23.08 W.I.B 6 Annual Report Rumah Zakat2017
7 https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/legal-formal/ diakses
pada tanggal 8 September 2018 pukul 23.08 W.I.B
68
H. Program Rumah Zakat
Rumah Zakat memiliki empat program utama, yaitu
Senyum Juara, Senyum Mandiri, Senyum Sehat, dan Senyum
Lestari. Selain itu, Rumah Zakat juga memiliki program
seasonal seperti Ramadhan Berdaya, Bantuan Kemanusiaan,
dan Superqurban. Untuk lebih jelasnya, berikut program
Rumah Zakat:
1. Senyum Juara
Dengan program Senyum Juara, Rumah Zakat
berkomitmen untuk melakukan perbaikan kualitas
pendidikan yang mencakup kategori penerima manfaat:
siswa, infrastruktur, dan tenaga didik yang berkualitas
sesuai dengan tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals) yang memastikan bahwa seluruh anak Indonesia
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang
gratis, merata dan berkualitas yang mengarah pada
dampak pembelajaran yang relevan dan efektif.
Senyum Juara memiliki beberapa sub program
sebagai berikut:
a. Beasiswa anak juara
Beasiswa Anak Juara ditujukan untuk
meringankan biaya pendidikan sehingga anak- anak
tersebut bisa mendapatkan fasilitas pendukung
untuk menyelesaikan wajib belajar. Harapannya
para penerima beasiswa ini pun dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu
RZ pun memfasilitasi anak-anak asuh dengan
69
pembinaan, yang dirancang untuk mengakomodasi
anak- anak dalam memperoleh pendidikan formal di
sekolah maupun materi keagamaan.
b. Beasiswa sekolah juara
Beasiswa sekolah Juara ditujukan untuk siswa
sekolah Juara, dengan beasiwa ini Siswa Juara
memperoleh segala benetuk fasilitias sekolah secara
gratis dari mulai sarana pendidikan, pembelajaran
yang berkualitas, outing dan segala bentuk kegiatan
pendidikan lainnya. Dengan menggunakan
pendekatan multiple intelligence, dan penerapan
core value yang merupakan program untuk
membentuk karakter siswa, diharapkan para
penerima maanfaat menjadi siswa yang berkarakter
Juara dan religius.
c. Pembangunan Sekolah juara
Program pembangunan sekolah juara gratis
untuk anak dari keluarga yang kurang mampu,
Program ini mengakomodasi siswa untuk
memperoleh bagunan Sekolah Juara yang aman dan
nyaman, dan bebas biaya.
d. Guru Juara
Guru Juara adalah Program pemberian bantuan
untuk guru pedesaan berupa peningkatan
kompetensi / pengetahuan, bantuan sarana dan
prasarana guru dalam melakukan kegiatan mengajar.
Dengan program ini para Guru akan memperoleh
70
berbagai pelatihan untuk peningkatan kompetensi,
sarana mengajar dan bantuan ekonomi. Harapannya
para guru penerima manfaat yang berada di pedesan
dapat menghadirkan pendidikan yang berkualitas
kepada siswa dipedesaan, sehingga pemerataan
kualitas pendidikan dapat tercapai.
e. Mobil juara
Program pengadaan media pembelajaran berupa
kendaraan mobil yang didesain untuk mobile dan
bisa menghadirkan nuansa pembelajaran yang
atraktif. Mobil Juara disertai buku, audio visual,
serta Komputer yang terhubung ke internet sehingga
mengakomodasi anak sekolah untuk belajar dengan
menggunakan fasilitas yang lebih modern dan
atraktif.
f. Bantuan Sekolah
Program bantuan untuk sekolah di pedesaan,
program ini berusaha menghadirkan sarana
pendidikan berupa pemberian alat-alat olahraga,
buku bacaan yang mendidik, peralatan praktikum
dan/atau renovasi sekolah.8
2. Senyum Mandiri
Senyum Mandiri merupakan program
pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro bagi masyarakat
8 https://www.rumahzakat.org/program/senyum-juara/ diakses pada
tanggal 8 September 2018 pukul 23.15 W.I.B
71
kurang mampu untuk mengurangi tingkat kemiskinan.
Berikut program-program Senyum Mandiri:
a. Pemberdayaan UMKM
Program pemberdayaan ekonomi berbasis usaha
kecil dan mikro binaan RZ, dalam bentuk
pengadaan modal dan/atau infrastruktur serta sarana
penunjang aktivitas usaha yang telah dimilikinya
yang berdasar atas assessment kenbutuhan calon
penerima manfaat.
Sasaran Penerima Manfaat: Warga kurang
mampu yang memiliki usaha/bisnis kecil dan mikro
yang memerlukan bantuan finansial, mentoring
maupun pendampingan.
b. Pertanian Produktif
Pertanian produktif adalah program
pemberdayaan untuk mendorong petani muda
melalui bantuan sarana produksi, alat mesin
pertanian, bibit unggul dan pendampingan. Sasaran
Penerima Manfaat: Petani muda kurang mampu
yang memerlukan dukungan operasional pertanian
juga pendampingan.
c. Ternak Produktif
Ternak produktif adalah program untuk
membantu petani memiliki penghasilan tambahan
72
dari beternak, melalui bantuan bibit unggul dan
sarana produksi.9
3. Senyum Sehat
Senyum Sehat merupakan program perbaikan
kualitas kesehatan masyarakat yang berbasis individual,
komunal, swadaya masyarakat. Adapun realisasi
program tersebut berupa Khitanan Massal, Ambulance
Gratis, Siaga Sehat, Bantuan Kesehatan, Kebun Gizi,
Klinik Gratis, dll. Program ini juga aktif menggandeng
berbagai instansi untuk bekerja sama, seperti korporasi-
korporasi juga lembaga terkait lainnya. Berikut program-
programnya:
a. Khitanan Massal
Sebuah program untuk menyediakan Khitan
gratis untuk anak – anak kurang mampu. Sasaran
Penerima Manfaat: Anak kurang mampu yang
memerlukan pelayanan berkhitan.
b. Ambulan Gratis
Program pengadaan fasilitas ambulans yang
memberikan layanan pengantaran pasien/jenazah
secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sasaran Penerima Manfaat: Masyarakat yang
memerlukan bantuan darurat untuk ditransfer ke
pusat pelayanan kesehatan.
9 https://www.rumahzakat.org/program/senyum-mandiri/ diakses pada
tanggal 8 September 2018 pukul 23.20 W.I.B
73
c. Klinik Gratis
Program bantuan biaya operasional klinik
rumah bersalin gratis yang memberikan layanan
pengobatan umum, layanan kesehatan ibu dan anak,
KB dan layanan bersalin secara gratis dan juga
membantu pembayaran iuran BPJS masyarakat
kurang mampu dan/atau bantuan kemudahan
mengakses fasilitas kesehatan yang ditunjuk di
lokasi terdekat dari masyarakat kurang mampu.
Sasaran Penerima Manfaat: Masyarakat kurang
mampu, termasuk ibu dan anak yang membutuhkan
pelayanan klinik untuk menyehatkan diri.
d. Bantuan Kesehatan
Program penyaluran bantuan langsung, yaitu
dana yang disalurkan kepada penerima manfaat
dalam bentuk tunai untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan. Sasaran Penerima Manfaat: Masyarakat
miskin yang memerlukan bantuan kesehatan tunai
untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya
e. Kebun Gizi
Program berbasis masyarakat sebagai upaya
dalam memenuhi kebutuhan makan buah dan sayur
di masyarakat dengan cara pemanfaatan lahan
pekarangan maupun media lain. Sasaran Penerima
74
Manfaat: Masyarakat yang kurang terpenuhi
kebutuhan gizi dari buah dan sayur.10
f. Siaga sehat
Program layanan kesehatan berupa penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan hingga pengobatan gratis
bagi warga kurang mampu.
g. Siaga Gizi Balita
Program perbaikan gizi balita yang terindikasi
BGM (Bawah Garis Merah) dalam Kartu Menuju
Sehat (KMS).11
4. Senyum Lestari
Melalui program Senyum Lestari yang merupakan
program yang terfokus pada permasalahan lingkungan,
RZ berkomitmen untuk memperbaiki kualiitas
lingkungan dan mengurangi permasalahan sosial yang
berkaitan dengan lingkungan terutama Air, sanitasi dan
Kebersihan, RZ bekerja di ratusan wilayah binaan (ICD)
untuk meningkatkan akses akan kebutuhan air bersih,
fasilitas sanitasi dan kebersihan dengan menggulirkan
beberapa program sebagai berikut:
a. Waterwell and sanitation for all
Air adalah sumber kehidupan, namun ketika air
tidak aman dan sanitasi buruk, air dapat berubah
menjadi sumber penyakit. Melalui program water
10
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-sehat/ diakses pada
tanggal 8 September 2018 pukul 23.25 W.I.B 11
Annual Report Rumah Zakat 2017
75
well dan Berbagi air bagi kehidupan RZ
memberikan akses sarana air bersih dan sanitasi
publik di wilayah binaan.
1) Water well
Program pengadaan sarana air bersih dan
sanitasi publik di wilayah ICD (integrated
community Development) sebagai penunjang
implementasi perilaku hidup bersih di tempat
tinggal warga.
2) Berbagi Air Kehidupan
Program layanan pendistribusian air bersih
bagi masyarakat didaerah bencana atau wilayah
rawan kekeringan
b. Bank Sampah
Merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
berbasis pengelolaan sampah di lingkungan tempat
tinggal masyarakat. Melalui kegiatan bank Sampah
RZ bekerja untuk mengedukasi masyarakat
mengenai pengelolaan sampah, memfasilitasi
masyarakat dalam mendirikan bank sampah serta
mendirikan tempat pengolahan sampah, melalui
program ini diharapan menjadi solusi dalam
menangulangi masalah sampah di lingkungan
sekaligus dapat memberdayakan masyarakat12
.
12
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-lestari/ diakses pada
tanggal 8 September 2018 pukul 23.35 W.I.B
76
c. Pos Kemandirian Sanitasi
Program pendampingan komunitas peduli
sanitasi, edukasi sanitasi, penyediaan akses air
bersih dan jamban.
5. Program Seasonal
a. Bantuan Kemanusiaan
Bantuan kemanusiaan diantaranya disalurkan
kepada korban kemanusiaan seperti bencana
ataupun konflik di dalam dan luar negeri.
b. Superqurban
Superqurban adalah salah satu produk inovasi
Rumah Zakat dalam program optimalisasi
pelaksanaan ibadah qurban dengan mengolah dan
mengemas daging qurban menjadi kornet. Produk
Superqurban mampu menjawab permasalahan
pendistribusian daging qurban sampai ke daerah-
daerah pelosok dan terdepan di nusantara. Kornet
yang tahan hingga 3 tahun, dapat didistribusikan
sepanjang tahun, dan efektif untuk pembinaan gizi
dan aqidah. Sehingga Rumah Zakat banyak meraih
penghargaan dari program Superqurban sebagai
produk inovasi optimalisasi daging hewan qurban.
Mitra kami yang turut bersinergi dengan kami dalam
program Superqurban di tahun 2017 ini diantaranya
77
adalah: ACC, BNI Syariah, Bukalapak, Elevania,
Mandiri Tokone, MTTG, dan PGN.13
c. Ramadhan
1) Berbagi Buka Puasa
Lipat gandakan pahala dengan Berbagi Buka
Puasa bersama mereka yang membutuhkan.
Paket makanan lengkap untuk buka puasa ini
menjadi hidangan istimewa bagi mereka.
2) Kado Lebaran Yatim
Berbagi Kado Lebaran Yatim untuk
bahagiakan anak yatim dan kurang mampu.
Kado berisi paket makanan, susu, dan
perlengkapan sekolah untuk anak.
3) Bingkisan Lebaran Keluarga
Hadirkan senyum keluarga prasejahtera
dengan Bingkisan Lebaran Keluarga. Bingkisan
berupa paket bahan pokok serta sarung dan
jilbab.
4) Syiar Quran
Program Syiar Quran mendistribusikan Al
Quran dan Iqro ke Desa Berdaya dan berbagai
wilayah lainnya di Indonesia. Mari jadikan
semakin banyak warga yang merasakan
indahnya membaca dan mengkaji Al Quran.
13
Annual Report Rumah Zakat 2017
78
5) Janda Berdaya
Berdayakan para janda yang menjadi pencari
nafkah, dengan program Janda Berdaya.
Program terdiri dari bantuan pangan dan uang
tunai untuk membantu penghidupan
keluarganya.
6) Ramadhan Bebas Hutang
Memberikan bantuan pelunasan hutang bagi
keluarga kurang mampu yang kesulitan
membayar. Prioritas utama yang dibantu adalah
hutang untuk alasan kebutuhan biaya
pendidikan dan kesehatan.14
I. Sertifikasi dan Penghargaan
1. ISO 9001:2015 dari BSI
2. Apresiasi Ketua MPR RI atas kiprah Rumah Zakat
dalam pemberdayaan Masyarakat Indonesia.
3. DMID mendapatkan predikat Highly Commended for
The Best Brand Evolution Category dalam Transform
Awards Asia Pasific 2017 yang digelar oleh Transform
Magazine.
4. Rumah Zakat menjadi #1 Champion Indonesia Original
Brand (IOB) yang dirilis oleh Majalah SWA & SWA
Business Digest, untuk Kategori ZIS.15
14
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-ramadhan/ diakses
pada tanggal 9 September 2018 pukul 00.15 W.I.B 15
Annual Report Rumah Zakat 2017
79
J. Proses penghimpunan Dana ZIS Rumah Zakat
Proses penghimpunan dana ZIS di RZ itu menghimpun
dari cabang-cabang, lalu disetorkan ke pusat. Setelah itu dari
pusat diberikan lagi ke cabang sesuai kebutuhan. Adapun
mekanisme penghimpunan dana ZIS di RZ adalah sebagai
berikut:
1. Donatur menyerahkan Donasi
2. Kemudian Customer Service melakukan:
a. Mencatat donasi dan mencetak bukti donasi
(kwitansi)
b. Menyerahkan bukti transaksi
Proses ini terjadi ketika donatur langsung datang ke
kantor pusat RZ maupun kantor cabang. Selain datang
langsung ke kantor RZ, RZ pun memberikan kemudahan
dengan memfasilitasi cara berzakat secara transfer dan
layanan jemput zakat.16
Yang menariknya adalah ketika donatur ingin
menunaikan zakat, infaq, atau shodaqoh di kantor RZ, maka
nantinya pihak RZ akan menawarkan program yang akan
didonasikan.17
RZ selalu berupaya agar donasi tiap tahunnya
bertambah. Beberapa upaya yang dilakukan RZ adalah
melakukan audit eksternal tiap tahun dan kampanye zakat.
16
Wawancara pribadi dengan Syamsudinar Syafri. Selasa, 25
September 2018 pukul 16.00 W.I.B di kantor pusat Rumah Zakat 17
Wawancara pribadi dengan Pandu, Relawan Rumah Zakat bidang
pendidikan dan kesehatan. Jum’at, 28 September 2018 pukul 17.00 di alun-
alun Kota Malang.
80
Pak Syafri mengatakan: “Setiap tahunnya kita adakan audit
eksternal, dan alhamdulillah sudah enam kali WTP. Karena
yang terpenting menurut masyarakat adalah transparansi
keuangan. Selain itu kita juga melakukan kampanye
Zakat.”18
Sharing Happiness adalah upaya Rumah Zakat untuk
melakukan kampanye dan gerakan BERBAGI melalui
berbagai program perbaikan kondisi sosial masyarakat.
1. Sharing
Memfasilitasi berbagai kemudahan untuk meningkatkan
semangat dan komitmen untuk berbagi.
2. Happiness
Memprioritaskan kebahagiaan stakeholder lembaga
dalam seluruh bisnis proses.
3. Social Progress
Berupaya memberikan kontribusi indeks pembangunan
melalui beragam program pemberdayaan.19
K. Proses Penyaluran Dana ZIS Rumah Zakat
Proses penyaluran dana zakat di RZ yaitu:
1. Bagian program memberikan instruksii penyaluran yang
disalurkan kepada perwakilan
2. Menyerahkan donasi yang akan disalurkan ke Penerima
Manfaat (Mustahik).
3. Membuat Laporan Penyaluran
18
Wawancara pribadi dengan Syamsudinar Syafri. Selasa 25 Sept
mber 2018 pukul 16.00 W.I.B di kantor pusat Rumah Zakat 19
Anuual Report Rumah Zakat 2017 hal. 11
81
4. Mengirimkan laporan peyaluran ke kantor pusat.
5. Menyerahkan Laporan ke Stakeholder Lembaga.
Bentuk penyaluran di RZ ada dua, yaitu bersifat charity
atau konsumtif, seperti seseorang sedang sakit, lalu
diberikan bantuan untuk membeli obat. Tapi sebagian besar
penyalurannya adalah dengan pembinaan, seperti untuk
program desa berdaya. Untuk jumlah penyalurannya itu
tergantung akad di awal, ada donatur yang berakad mau
menyumbang untuk program ini sekian, maka yang
disalurkan untuk program tersebut ya sesuai jumlah
donasinya.
Bantuan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), dananya bersifat hibah, dikarenakan dana yang
disalurkan berasal dari dana zakat.
Dalam memberdayakan mustahik, RZ melakukan
pembinaan akidah dan akhlak, serta pembinaan wirausaha.
Pak Syafri mengatakan: “Kunci pertama yaitu di aqidah dan
akhlak ini, karena kita ini lembaga zakat yang membawa
label dalam tanda kutip islam ini, maka kita harus sesuaikan
juga. Baru setelah itu, ekonomi. Istilahnya pembinaan
spiritual dulu, untuk membuka mindset, barulah kita
melakukan pembinaan wirausaha.”20
20
Wawancara pribadi dengan Syamsudinar Syafri. Selasa, 25
September 2018 pukul 16.00 W.I.B di kantor pusat Rumah Zakat
82
83
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Pendayagunaan Dana ZIS Untuk Desa Berdaya Sukun
1. Sekilas tentang Desa Berdaya
a. Definisi
Desa berdaya merupakan pola pemberdayaan
berbasis kewilayahan memiliki definisi proses
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh
Fasilitator Rumah Zakat di wilayah dan waktu
tertentu, dengan maksud membantu memberikan
percepatan perbaikan atas permasalahan yang ada di
wilayah tersebut.1
Gambar 4.1
Gambaran Program Desa Berdaya
Sumber: Annual Report Rumah Zakat 2017
1 Annual Report Rumah Zakat 2017
84
Berdasarkan gambar di atas, dapat dipahami
bahwa desa berdaya adalah program yang terdiri
atas senyum juara, senyum sehat, senyum mandiri,
senyum lestari, serta program seasonal. Adapun
deskripsi program-program itu bisa dilihat di Bab
III.
Program senyum mandiri, senyum sehat, dan
senyum juara sudah ada sejak awal berdirinya
Rumah Zakat, yaitu tahun 1998. Senyum Lestari
baru ada setahun setelahnya. Program desa berdaya
diawali pada tahun 1998 itu juga, namun saat itu
namanya masih ICD (Integrated Community
Development). Pada tahun 2016, barulah istilah ICD
diganti menjadi Desa Berdaya. Istilah ini diganti
supaya lebih Indonesia.
Untuk jangka waktu melakukan pemberdayaan
di desa berdaya tidak ada waktu pasti, RZ memiliki
istilah terminasi, yaitu sampai mereka benar-benar
mandiri. Ada desa yang tidak ada kemajuan, atau
desa yang terkena bencana, maka kami tidak
melanjutkan.2
b. Tujuan
Tujuan Program Desa Berdaya adalah
menciptakan perbaikan secara terukur berdasarkan
2 Wawancara pribadi dengan Syamsudinar Syafri. Selasa, 25
September 2018 pukul 16.00 W.I.B di kantor pusat Rumah Zakat
85
permasalahan masyarakat yang terjadi di suatu
wilayah.
c. Prinsip Dasar dan Tagline
Prinsip dasar program Desa Berdaya adalah
berbasis masyarakat, berorientasi masyarakat,
menuntut partisipasi masyarakat, sinergi dan
mengutamakan kualitas program. Adapun tagline
program desa berdaya adalah “Dari Desa
Membangun Negeri”.
d. Sebaran Desa Berdaya
Jumlah Desa Berdaya Rumah Zakat per
Desember 2017 adalah sebanyak 1.056 meliputi:3
Gambar 4.2
Sebaran Desa Berdaya
Sumber: Annual Report Rumah Zakat 2017
3 Annual Report Rumah Zakat 2017
86
2. Pendayagunaan dana ZIS Pada Program Desa Berdaya
Sukun
Sukun, adalah nama salah satu kecamatan di Kota
Malang, Jawa Timur. Adapun mengapa Kecamatan
Sukun yang dipilih oleh Rumah Zakat Malang menjadi
lokasi pemberdayaan ada beberapa alasan, yaitu karena
data kemiskinan, ada penampungan gelandang dan
pengemis, serta adanya kristenisasi.4
Desa berdaya adalah nama program dari Rumah
Zakat. Itulah mengapa pemberdayaan yang dilakukan di
Kecamatan Sukun ini dinamakan “Desa Berdaya
Sukun”. Pendayagunaan dana ZIS di desa berdaya
Sukun itu melalui beberapa program, yaitu Senyum
Mandiri, Senyum Sehat, Senyum Juara, dan Senyum
Lestari.
Program Desa Berdaya Sukun sejak tahun 2014,
awalnya RZ melakukan pemberdayaan se kecamatan
Sukun, namun sekarang ada perbaikan menjadi
kelurahan sukun saja. Program ini berbasis desa, kalau
kota maka hanya fokus satu kelurahan. Untuk
mendampingi desanya itu jangka waktunya lima tahun,
setelah selesai maka diterminasi, setelah itu RZ mencari
desa lain untuk diberdayakan. Intinya program ini ada
4 Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad. Kamis, 27
September 2018 pukul 09.30 W.I.B di Kantor Rumah Zakat Malang
87
keberlanjutan yang dijalankan oleh masyarakat itu
sendiri.5
Gambar 4.3
Program Desa Berdaya Sukun
Adapun program di desa berdaya Sukun ini akan
lebih dijelaskan lagi sebagai berikut:
a. Senyum Mandiri/ Bidang Ekonomi
Di program Senyum Mandiri ini RZ
mengadakan bantuan modal UMKM sekaligus
5 Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad
Senyum
Mandiri
Senyum
Sehat
Senyum
Lestari
Senyum
Juara
Bantuan UMKM : Bantuan modal, pelatihan, pembinaan.
Bank Sampah.
Tanaman Produktif: memberikan
bibit dan pot
Anak Juara: beasiswa SD-
Perguruan Tinggi, pembinaan.
Bimbel Juara: belajar gratis.
Posyandu Balita: cek kesehatan,
timbangan, pemberian makanan.
Ramah Lansia : cek kesehatan,
kunjungan ke rumah, pemberian
buah.
UKS Berdaya : Pelatihan Dokter
kecil
Care For Teen : Pelatihan cek
kesehatan, pembinaan.
88
pembinaan. Adapun proses masyarakat agar bisa
menjadi binaan RZ adalah pertama mendaftar atau
direfrensikan oleh orang lain, setelah itu diseleksi
oleh fasilitator.
Setelah itu fasilitator melakukan survey guna
mendapatkan data mulai dari rumah, kondisi calon
mustahik, dan keadaan keluarga. Hasil survey
tersebut disebut data siap satu, inilah data orang-
orang yang akan ditawarkan oleh RZ kepada
jaringan donaturnya. Nanti kalau ada yang bersedia
berdonasi, baik itu satu donatur membantu satu
orang ataupun dari instansi membantu satu orang.
Dari donasi inilah RZ membantu mustahik.
Uangnya tidak langsung diberikian melainkan
dianalisis terlebih dahulu datanya. Jika
membutuhkan sarana, maka nanti bantuannya
berupa alat. Atau butuh legalitas saja, yaitu
membantu branding sekaligus membantu mengurus
label halal, bantu izin domisili, maka RZ bantu yang
seperti itu. Intinya RZ membantu sesuai kebutuhan.6
1) Kategori Mustahik
Untuk kategori mustahik yang mendapat
bantuan modal dan pembinaan UMKM
umumnya adalah masuk kategori delapan asnaf
6 Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad
89
penerima zakat. Syarat lainnya adalah memiliki
usaha minimal sudah berjalan enam bulan.7
2) Bantuan modal dan pembinaan UMKM
Dalam bantuan UMKM ini RZ sudah
memiliki formula tersendiri, agar terstruktur
dan berjalan dengan baik. Karena sesuatu yang
dikerjakan dengan perencanaan, tentu lebih baik
daripada tanpa perencanaan. Formula tersebut
adalah edukasi kewirausahaan, modal usaha,
sarana usaha, penguatan produk, pendampingan
Good Manufacturing Procces (GMP), legalitas,
dan pemasaran.
a) permodalan, pemberian berupa cash untuk
dibelikan bahan baku;
b) bantuan berupa sarana, alat sesuai
kebutuhan mereka;
c) edukasi wirausaha, semacam pelatihan,
bisa bentuk personal, kegiatan mengundang
pemateri;
d) penguatan produk, membantu kemasan
agar lebih bagus agar nilai produknya
bertambah;
e) penguatan jaringan atau pemasaran,
misalkan membiayai supaya bisa ikut
pasar, pembuatan kartu nama, bantuan ke
marketing online;
7 Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad
90
f) pendampingan GMP, mendampingi agar
proses wirausahanya itu sesuai dengan
standar. Jadi, misalnya makanan agar lebih
higienis, tadinya tidak punya meja dan
proses membuat produknya di lantai, maka
dana bantuan bisa memberikan meja itu.
Misalnya juga air dari sungai, maka dibantu
sumur bor agar lebih higienis;
g) Legalitas, bantu untuk mengurus izin
BPOM atau sertifikasi halal.
Setiap anggota binaan kebutuhannya
berbeda, bisa jadi ada yang hanya butuh tiga
formula saja, ada juga yang butuh semua
formula. Untuk Pemberian modal tidak ada
batasan dari RZ. Jadi sebisa mungkin ketika
mereka butuh sesuatu dipenuhi 100 % selama
ada donasinya.8
Selain mewawancarai fasilitator desa
berdaya Sukun di bidang ekonomi, penulis juga
mewancarai pelaku UMKM binaan Rumah
Zakat Kota Malang agar mendapatkan data
yang lebih akurat. Seperti kepada Bapak
Sulistyo, Bapak Yohannes Wahyudi, dan Bapak
Dicki Mustofa.
Bapak Sulistyo yang memulai usaha
produksii Yoghurt sejak tahun 2015 ini,
8 Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad
91
awalnya bergabung terlebih dahulu dengan
komunitas UMKM binaan Rumah Zakat,
mengikuti pertemuan rutin, setelah bergabung
beberapa bulan barulah mendapat bantuan
modal. Persyaratan member binaan yaitu aktif
kegiatan.
Bapak Sulistyo pertama kali mendapat
bantuan yaitu berupa freezer seharga Rp.
2.000.000; Setahun sekali beliau mendapat
bantuan. Pak Sulistyo mengatakan:
“Bantuannya berupa uang untuk dibelikan
barang. Dikasih waktu seminggu untuk laporan
berupa kuitansi dan juga foto barangnya.
Sempat juga dibantu uang untuk support usaha,
seperti membuat website.”
Karena Bapak Sulistyo sudah merasakan
manfaatnya, beliau pun berpesan bahwa
program yang semisal ini bisa disebarluaskan
lagi ke daerah-daerah yang agak terpencil lagi.
Beliau sendiri yang tinggal di kota merasakan
manfaatnya, apalagi nanti kalau sampe
menjamah ke pelosok nlagi, mereka pasti lebih
terbantu.9
Penerima manfaat selanjutnya adalah
Bapak Dicki Mustofa yang memiliki usaha
9 Wawancara pribadi pak Sulistyo. Kamis, 27 September 2018 pukul
17.10 W.I.B di rumahnya.
92
kacamata kayu dan jam tangan kayu. Memulai
usahanya dari tahun 2014. Pak Dicki
menjelaskan: Selain itu beliau juga
memproduksi miniatur kapal dan jam tangan
kayu. Pak Dicki direkomendasikan oleh senior
binaan RZ bahwa pak Dicki termasuk ke
kriteria binaan.
Bapak Dicki mendapat bantuan dari RZ di
tahun 2017. Adapun yang didapatkan pak Dicki
adalah pelatihan spiritual, bantuan modal,
sesudah direkrut jadi binaan. Total bantuan
yang didapatkan kisaran Rp. 10.000.000;
Pelatihan spiritual itu berbentuk pengajian, ada
segmen ibu-ibu dan bapak-bapak dipisah
seminggu sekali. Ada juga kegiatan kumpul
satu Kecamatan Sukun atau seluruh binaan, tiap
satu bulan sekali. Bantuan yang diberikan RZ
berupa uang, tapi disarankan untuk dibelikan
alat.10
Penerima manfaat selanjutnya adalah
Bapak Yohannes Wahyudi, memiliki usaha
warung Susu Telor Madu Jahe (STMJ) sejak
Agustus 2015 agustus. Pak Yohannes
mengatakan: Awal tahun 2016 Pak Yohannes
dihubungi oleh pihak RZ melalui telpon,
10
Wawancara pribadi dengan pak Dicki Mustofa. Kamis, 27
September 2018 pukul 18.30 W.I.B di rumahnya.
93
padahal tidak mengajukan untuk mendapat
bantuan, lalu ditawarkan untuk dibantu dan
dibina oleh RZ, dan disurvey oleh RZ.
Akhirnya diterima sampai sekarang.
Adapun pemberian modal kepada Bapak
Yohannes diberikan kalau ada donatur saja.
Karena Pak Yohannes termasuk member lama,
Tahun ini beliau sudah tidak mendapat bantuan
lagi, tapi ada donatur dari Adira syariah, jadi
namanya diikut sertakan.
Sebelumnya, tiap semester sekali Bapak
Yohannes mendapat bantuan. Dikasih sesuai
kebutuhan, saat itu ketika butuh freezer, freezer
ini harganya 2.500.000, ya dikasih 2.500.000
dari RZ. Ada juga bantuan untuk
pengembangan produk.
Member binaan UMKM ini prioritas
Kelurahan sukun, ada juga di luar kelurahan
sukun. Untuk tahun ini, dicari se Kota Malang.
Namun, Bapak Yohanes juga mengatakan
bahwa mencari anggota yang mau dibina itu
sulit. Karena syaratnya itu harus mau dibina,
kalau ada pelatihan harus datang.
Adapun pembinaan setiap minggu keempat
tiap bulannya. Ada mentoring bapak-bapak di
pekan pertama setiap hari jumat atau sabtu.
Mentoring ibu-ibu pekan ketiga, pekan kedua
94
ada rapat pengurus komunitas binaan, selain itu
ada pengajian juga. Disamping diberikan
bantuan modal usaha, dibina rohaninya juga.11
3) Kekuatan dan kendala dalam pembinaan
Kekuatan dalam pembinaan ini karena RZ
sudah memiliki formula dan tinggal
menjalankan formula tersebut. Selain itu RZ
juga memiliki banyak donatur.
Adapun kendala yang dihadapi dalam
pembinaan UMKM ini adalah masih rendahnya
kesadaran beberapa anggota binaan agar mau
mendatangi mentornya, selain itu RZ Malang
ini masih kekurangan Sumber Daya Manusia
(SDM) mentor karena binaanya yang banyak.
Pemberdayaan yang terpenting ada pada
edukasinya, dalam aktivitas edukasi para pelaku
usaha kecil itu mereka tidak bisa dikumpulkan
dengan mudah. Mereka lebih sering untuk
didatangi untuk melakukan coaching. Edukasi
ada yang sifatnya class dan personal, coaching
secara class dan personal. Coachnya yang
datang ke rumah anggota binaan. Memang sih
yang efektif itu seperti itu, tapi yang jadi
kendala adalah sdmnya, atau mencari yang mau
mendampingi mereka. Meskipun RZ memiliki
11
Wawancara pribadi dengan pak Yohannes Wahyudi. Rabu, 29
Agustus 2018 pukul 19.40 W.I.B di tempat usahanya.
95
SDM, tetapi anggota binaannya banyak..
Solusinya mungkin mengadakan aplikasi start-
up dimana di situ ada pelaku umkm dan juga
ada yang mau sharing .12
4) Jangka waktu pembinaan
Kalau bantuan person atau per orang itu
maksimal tiga tahun. Target lulus binaan RZ itu
menjadi muzakki. Kalau setahun sudah menjadi
muzakki ya sudah diluluskan. Kalau dalam tiga
tahun omsetnya segitu saja, maka tidak akan
mendapat bantuan lagi. Lalu RZ mencari calon
penerima bantuan yang lain.13
5) Kuota anggota binaan
Kuota pemberdayaan UMKM ada 35
orang, nanti pasti ada yang keluar masuk.
Alasan keluar dari pembinaan RZ bukan karena
dia sudah menjadi muzakki saja, ada yang tidak
aktif dalam pembinaan, istilahnya setelah
dibantu sekali, terus dia tidak mengikuti
pembinaan lagi.14
b. Senyum Lestari/ Bidang Lingkungan
Senyum lestari ini program lingkungan, di desa
berdaya Sukun ada kegiatan bank sampah dan
pemberian tanaman produktif.15
12
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad 13
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad 14
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad 15
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq Mochammad
96
Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Ifa, kader
posyandu sekaligus kader lingkungan: “Dulu ada
kader lingkungan, tapi vakum selama setahun ini.
Ada bimbingan dr RZ, relawan banyak mahasiswa.
Masuk ke desa sesuai kebisaan.”
RZ memberikan bibit jahe merah, lalu ada
tanaman hias, diberikan Pot juga. Selain itu, ada
program Bank sampah. Jadi ibu-ibu pkk
mengumpulkan sampah setiap bulan. Setelah itu ada
lomba mural catnya dari RZ.
Tanaman yang ada di Jl. S. Supriadi RW 04,
yang menanam adalah kader lingkungan.
Manfaatnya lingkungan jadi bersih, kegiatan juga
berjalan karena adanya barang dan dana16
.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Siti
Zaitun, yang mengatakan: “Kegiatannya selain
posyandu lansia ada kader lingkungan, lomba 17an,
lomba kampung sehat, lomba mewarnai,17
c. Senyum Juara/ Bidang Pendidikan
Program Senyum Juara ini ada pemberian
beasiswa dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi. Selain itu ada pusat pengembangan anak
atau bimbel, belajar seni, teater, tilawah quran.
16
Wawancara pribadi dengan Ibu Dewi Masrifah. Jum’at, 28
September 2018 pukul 15.00 W.I.B di rumahnya. 17
Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Zaitun. Sabtu, 29 September
2018 pukul 09.00 W.I.B di rumahnya.
97
Syarat mustahiq, mereka awalnya daftar, lalu
diseleksi, kategorinya yang utama itu dhuafa dan
yatim piatu. Setelah daftar, Tim RZ melakukan
survey untuk memastikan apakah layak untuk
emndapat bantuan atau tidak.
Kesulitannya, karena lingkungan pendidikan
yang kurang, kesadaran orang tua juga kurang.
Saudari Dwi Maslikhatun mengatakan: “Misal ada
anak ga mau skolah karena ada masalah, tapi
dibiarkan sama orang tua. Kita udah coba motivasi,
tapi dari pihak keluarga tidak mendukung ya sama
saja.”
Kekuatannya adalah RZ memiliki relawan lokal
yang banyak membantu, biasa disebut koordinator
wilayah. Pemilihan korwil itu harus mengerti tujuan
pembinaan, dan tau daerah situ.18
Adapun program Senyum Juara terdiri dari:
1) Anak Juara
Anak juara ini adalah pemberian beasiswa
dari SD sampai perguruan tinggi. Beasiswa
berupa uang tunai, kalau SD sejumlaj Rp.
80.000, SMP Rp.100.000, SMA Rp. 120.000,
kuliah Rp. 325.000. Biasanya penerima manfaat
Anak Juara yang sudah kuliah ditarik menjadi
mentor. Untuk mengajari anak-anak juara mulai
18
Wawancara pribadi dengan Dwi Maslikhatun. Kamis, 27
September 2018 pukul 10.00 W.I.B di Kantor Rumah Zakat Malang
98
dari SD-SMA. Donasinya baru bisa turun kalau
mau mentoring adik-adik binaan.
Ada tiga wilayah lokasi Anak Juara di Kota
Malang, yaitu di Bandulan, Sukun Tanjungrejo,
dan Klojen. Pandu sebagai korwil Klojen.
Setiap Korwil membawahi enam mentor,
ikhwan akhwat SD, ikhwan akhwat SMP,
ikhwan akhwan SMA. Nanti mentor
membawahi adek adek siswa, hasilnya
dilaporkan ke korwil, korwil melapor ke mba
Dwi Maslikhatun. Korwil tugasnya lebih ke
arah mengkoordinir orang tua anak juara. Anak
juara bedanya sama bimbel itu mereka satu
anak dapet satu donatur tetap.
Bedanya anak juara dengan bimbel juara
lebh ke arah donaturnya. Anak juara mendapat
materi tiap satu bulan empat kali, setiap hari
minggu, semuanya saat pemberian materi
berlokasi di masjid. Daerah Klojen di masjid
alun-alun, kalau bandulan di masjid Al-fajr,
kalau sukun Tanjungrejo ini di masjid Al-
anshor. Tapi kadang ada semua wilayah
dikumpul jadi satu, pembinaannya satu tempat,
seperti kemarin ke kampung sapi, outdoor. Itu
mungkin 4 bulan sekali.
Materi yang didapatkan tentang akidah
akhlak, jadi RZ punya kurikulum sendiri.
99
Sebagai contoh anak-anak binaan harus sudah
hafal juz 30 ketika sudah kelas berapa. Kriteria
anak juara ini, golongan tidak mampu, juga
punya prestasi apapun baik di sekolah maupun
diluar sekolah.
Mereka juga mendapatkan uang transport
sebesar Rp. 20.000, karena mereka berangkat
dari rumah menggunakan angkot. Tapi yang
diharapkan dari RZ itu bukan beasiswanya saja,
tapi ke arah pendidikannya. Banyak kasus dulu
saat pembagian beasiswa di Kantor RZ, dimana
orangtuanya yang datang tapi anaknya tidak
datang. Akhirnya disisasati, sekarang beasiswa
menggunakan rekening. Jadi kalau dari cabang
laporan orangtua dan anak tidak aktif, maka
uang beasiswanya dipending. Uangnya
disimpan, lalu menjelaskan ke donatur dan anak
binaan tersebut terancam untuk diganti.
Sekarang sudah ada antrian yang daftar jadi
anak juara menunggu donatur. Beasiswa nya
perbulan. Sedikit memang , jadi anak-anak di
kasih materi, orang tuanya juga. Mentor
mengurus anak-anak kalau korwil mengurus
orang tua.
Adapun materi yang diberikan adalah materi
marketing, dan ibadah. Pembinaan dilakukan di
tempat yang sama, waktu yang sama, hanya
100
ruangan yang berbeda. Tapi untuk orang tua
diberi kelonggaran, karena mungkin ada yang
kerja, minimal dateng dua kali perbulan.19
Selain mewancarai relawan RZ bidang
pendidikan, penulis juga mewancarai penerima
manfaat, yaitu Virda Nur Hidayah dan Luqman
Hakim.
Virda Nur Hidayah, mahasiswa Universitas
Brawijaya mendapat bantuan beasiswa sejak
SD. Virda mendapat bantuan dari RZ sejak SD
kelas 6. Pembinaannya seminggu sekali, SMA
itu lebih ditekankan, karena SMA itu masih
labil, makanya dibina, sedangkan SD dan SMP
itu mungkin satu bulan dua kali.
Meskipun ada pembinaan yang dilakukan
RZ terhadap penerima manfaat Anak Juara ini,
RZ tidak terlalu membebani Virda, karena
Virda kuliah sambil mondok, dan dari mondok
itulah Virda suah mendapatkan pembinaan.
Adapun Pembinaan yang dilakukan RZ berupa
materi, keagamaan, kewirausahaan. Virda
mengatakan: “Pokoknya kita itu dibentuk
gimana caranya supaya terjun ke masyarakat
udah bisa mandiri, terus gimana caranya kita ga
ngandelin orang tua, ga ngandelin bantuan
pemerintah, memang dasarnya RZ itu buat
19
Wawancara pribadi dengan Pandu.
101
mendayagunakan masyarakat agar berdaya. Jadi
nda stagnan kehidupan ekonominya. Di RZ
juga ada les, jadi nanti ada buat kerajinan, terus
ada seminar seminar.”
Virda megaku bahwa dirinya
direkomendasikan oleh tetanggnya sewaktu
masih di Kediri untuk mendapat beasiswa. Jadi
RZ sendiri buka lowongan untuk Anak Juara,
sudah ada donatur dan tinggal mencari anak
juaranya, kebetulan Virda terpilih. Karna status
Virda saat itu sebagai anak yatim, dan Virda
juga juara kelas.
Meskipun Virda mendapat bantuan dari RZ
Kediri, namun saat Virda berkuliah di Malang,
tidak dilepas begitu saja. Virda tetap
mendapatkan beasiswa..
Virda pun berpesan agar RZ bertambah baik,
bagi masyarakat yang mampu untuk mau
berdonasi di RZ. Semoga kegiatannya tetap
terlaksana. Yang mendonasikan semakin
bertambah, dengan donasinya yang banyak, bisa
menjangkau yang lebih luas lagi.20
Penerima manfaat selanjutnya adalah
Luqman Hakim, mahasiswa Universitas
Brawijaya sekaligus relawan RZ sebagai mentor
20
Wawancara pribadi dengan Virda Nur Hidayah. Sabtu, 29
September 2018 pukul 19.00 W.I.B di alun-alun kota Malang.
102
Anak Juara. Luqman mengatakan: Bantuan
yang diberikan kepada Luqman yaitu beasiwa
nominal uang saku dengan feedback Luqman
memberikan tenaganya sebagai pendamping.
Selain dapat beasiswa, juga mendapat faktor
psikologi dan sosial, misalnya belajar
bagaimana cara mendidik anak, mentor-mentor
Anak Juara di upgrade terus dengan pelatihan-
pelatihan.
Luqman mendapat bantuan sejak masih di
Depok. Saat itu RZ buka bimbel untuk
SBMPTN di Depok, lalu Luqman daftar dan
masuk di sana, sebulan masuk itu gratis.
Adapun alasan mengapa Luqman Hakim
mendapat bantuan dari RZ adalah karena
Luqman memiliki prestasi karena sudah
menghafal Qur’an 30 Juz. Akhirnya Luqman
lulus SBMPTN dan masuk Universiras
Brawijaya. Sejak mengikuti bimbel tersebut RZ
mantau, dari anak anak yang ikut bimbel yang
sekiranya potensial, yang bisa diajak kerjasama
itu siapa aja, termasuk Luqman ditawarkan
karena dianggap berpotensi di bidang
komunikasi. Kemudian Luqman bergabung jadi
103
relawan di Depok selama dua minggu,
kemudian masuk UB dan mutasi ke Malang.21
2) Bimbel Juara
Selain Anak Juara ada juga program
bimbel gratis atau disebut bimbel juara yang
dimulai sejak tahun 2014. Jadi bimbel juara itu
mengakomodir adik-adik dari golongan
menengah ke bawah untuk bisa belajar gratis,
setelah mereka pulang sekolah. Yang mengajar
itu kita ambil dari teman-teman mahasiswa. RZ
melakukan open recrutment untuk mejadi
pengajar.
Bimbel juara ini awalnya hanya
memfasilitasi adik-adik untuk belajar biasa,
seperti kalau ada PR dibantu ajarkan PR nya,
lalu belajar materi yang akan dipelajari
esoknya. Seiring perkembangan waktu, Pandu
dan relawan RZ lainnya melihat adik-adik ini
justru ketika bimbel merasa bosan dengan
belajar terus-menerus, karena sistem di sekolah
sekarang sudah fullday. Akhirnya ada usulan
kalau pada hari rabunya mengadakan acara lain.
Jadwal hari senin fokus belajar, selasa dan rabu
lebih ke arah character building adik-adik.
Karena di Bandulan sendiri masih banyak
21
Wawancara pribadi dengan Luqman Hakim. Minggu, 30 September
2018 pukul 20.15 W.I.B di alun-alun kota Malang.
104
pergaulan yang tidak baik, ada jaran kepang,
yang seperti kerasukan-kerasukan atau berbau
mistis.
Akhirnya pihak RZ melakukan kerjasama
dengan TPQ-TPQ setempat, hari selasa
mengajak guru TPQ untuk datang mengajari
adik-adik tentang ilmu agama, akidah akhlak,
materinya disinkronkan dengan character
building. Jadi agamanya dapat, tapi goal
akhirnya fondasi karakternya terbentuk. Setelah
itu ada goal baru, adik-adik yang SMA ngajarin
yang SMP, yang SMP ngajari yang SD.
Pandu mengaku terpintas dibenaknya
bahwa program ini akan dijalankan di tempat
lain. Dari program bimbel juara tersebut
akhirnya ada tawaran di kampung warna-warni,
dan akan dijalankan pada Desember nanti.
Kendala di lapangan untuk bimbel juara,
Pandu dan kawan-kawan berhadapan dengan
bimbel-bimbel kecil di tempat tersebut, yang
berbayar. Dan hampir di rumah-rumah itu ada.
Saat diadakan bimbel gratis, adik-adik lebih
tertarik untuk ikut kesitu daripada bimbel-
bimbel berbayar, akhirnya mendapatkan protes
dari Ibu-ibu yang memiliki usaha bimbel.
Kendala kedua dari pak RW, sempat Pandu dan
kawan-kawan ingin meminjam tempat untuk
105
binbel, namun tidak diberikan. Sampai akhirnya
ada warga yang ngasih tempat untuk bimbel.
Lama kelamaan Pak RW tersebut akhirnya
mengizinkan untuk memakai Balai RW sebagai
lokasi bimbel.
Selain itu, kendalanya pada saat awal-awal
kegiatan itu ada di mentor, yang rata-rata adalah
mahasiswa. Karena jadwalnya yang sewaktu-
waktu bisa berubah, sehingga kadang Pandu
kebingungan mencari siapa yang mau mengajar
pada hari itu. Pandu mengatakan: “Dulu ada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang
kosannya jauh dari tempat, bela-belain buat
ngajar, sampai jatuh sakit. Tapi sekarang
teratasi karna adik-adik udah bisa megang
adeknya lebih kecil.”
Dulu bimbel juara sempat terhenti,
dikarenakan saat itu sedang maraknya pemilu
sehingga kegiatan ini dikira partai, dan tidak
diizinkan walau sudah dijelaskan. Lalu sempat
juga ketika ada warga yang sudah memberikan
tempatnya untuk lokasi bimbel, tetapi selang
beberapa saat beliau meninggal dunia. Sebelum
meninggal, beliau berpesan agar tempat ini
tetap dijadikan lokasi bimbel kalau beliau sudah
tiada, kendati demikian, sang anaklah yang
106
menempati rumah tersebut dan akhirnya
kegiaan bilbel juara ini mencari lokasi baru.
Namun, ada kendala yang saat ini belum
teratasi, yaitu masalah tempat bimbel tersebut.
Walaupun ditawari untuk kegiatan ini diadakan
di balai RW, tapi balai RW ini dipakai untuk
kegiatan bulutangkis, ada warga ada pemuda.
Siswa bimbel dari waktu ke waktu semakin
bertambah. Rumah ma’ Lim yang dipakai
sebagai lokasi bimbel itu agak kecil, sehingga
sulit untuk menampung murid yang semakin
bertambah. Kalau hujan, air bisa masuk ke
ruang tengah, jadi numpuk dan tidak kondusif.
Persyaratan bagi anak-anak yang ingin
mengikuti bimbel juara yaitu menyetor fotocopy
KTP orang tua dan fotocopy Kartu Keluarga,
Pandu mengatakan: Tujuannya adalah para
mentort tahu latar belakang adik-adik seperti
apa. Tiap semester bimbel juara huara ini ada
penilaian sendiri, rapot sendiri, berdasarkan
kurikulum sendiri.
Bimbel juara ini ada sistem adik dan kakak
asuh, yang di mana kakak asuh setiap bulannya
berinfaq Rp. 20.000, ada yang memberi lebih.
Hak kakak asuh yaitu mendapatkana adik asuh,
berhak mengajar bimbel, juga boleh mengajak
adik asuh. Alhamdulillah sampai hari ini sudah
107
ada 60 adek-adek yang mendapat kakak asuh.
Kebanyakan kakak asuh nya itu mahasiswa dari
UM dan UB. Jadi para relawan RZ
memfasilitasi mereka kalau mau datang ngajar,
ya monggo. Jadi dari teman-teman mentor
bimbel, ngasih tau ke temen mereka masing-
masing bahwa ada program bimbel juara dan
nantinya dapet adik asuh.
Pernah ada kakak asuh yang dokter ingin
mengajak adik asuhnya ke Selecta. Akhirnya
minta izin kepada relawan RZ mau ajak adik
asuhnya ke Selecta, terus dari relawan RZ
diarahkan langsung minta izin ke orang tuanya
dan kalau bisa ajak keluarganya sekalian.
Akhirnya diajaklah sekeluarga itu ke Selecta.
Setiap hari rabu kegiatannya di luar
belajar, seperti nonton bareng, lomba
menggambar, bikin kerajinan tangan.
Untuk uang infaq dari kakak asuh senilai
Rp. 20.000 itu tidak diberikan langsung ke
adik-adik, melainkan dikumpulkan, lalu
digunakan untuk operasional. Jadi setiap bulan
ada pemilihan siswa terbaik, penghargaan untuk
siswa terajin, dan di akhir semester kita adakan
penghargaan untuk adik-adik yang rangkingnya
108
bagus. Selain dana infaq tersebut, juga ada dana
yang diberikan oleh RZ.22
d. Senyum Sehat/ Bidang Kesehatan
Senyum sehat adalah program kesehatan yang
terdiri dari pelayanan kesehatan, pembinaan ke
masyarakat yang meliputi ukbm (unit kesehatan
berbasis masyarakat), ramah lansia, kemudian ada
pembinaan remaja (care for teen), kemudian ada
pendampingan dokter kecil, disebut UKS berdaya.
Untuk bantuan kesehatan kategori penerima
manfaatnya adalah golongan miskin, yang
kesehatannya kurang baik, tidak punya bpjs.
Adapun kendala yang dihadapi dalam
pelayanan kesehatan adalah menghadrikan warga,
serta belum ada rasa solidaritas. Saudari Dwi
Yuliani mengatakan: “Bagaimana menghadirkan
agar warga hadir semua, kebanyakan kadernya
jemput bola, datang ke rumah-rumah lalu
melakukan pemeriksaan. Tidak semua masyarakat
di lokasi pemberdayaaan termasuk miskin, masih
belum ada kesadaran untuk saling membantu.
Kekuatannya, birokrasi ke RW itu sangat
mendukung, jadi mudah masalah perizinan,
masyarakat kompak dalam kegiatan tertentu.23
22
Wawancara pribadi dengan Pandu 23
Wawancara pribadi dengan Dwi Yuliani. Kamis, 27 September
2018 pukul 10.15 W.I.B di Kantor Rumah Zakat Malang
109
Adapun Senyum Juara terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1) Posyandu balita
Kegiatan posyandu ini pendampingan di
lokasi desa berdaya, jadi RZ support untuk
fasilitas sarana prasarana sekaligus melakukan
pembinaan. Jadi diawal pihak RZ assesment
dulu kebutuhan posyandunya itu apa saja, lalu
diadakan pelatihan kadernya. Setelah itu
diketahuilah apa saja kebutuhannya, seperti
memang kendalanya di masalah fisik, ga punya
timbangan maka dibantunya disitu. Setiap bulan
diadakan pendampingan ke kadernya. Pihak RZ
ingin memastikan kegiatan posyandu itu
berjalan sesuai dengan standar minimal
posyandu. Juga mendampingi posyandu itu agar
menjadi posyandu yang mandiri secara
pendanaan maupun pelayanan. Setiap bulan
juga diberikan tambahan makanan untuk
balita.24
RZ ini sebagai fasilitator, memberikan
bantuan dana, berupa barang atau peralatan,
timbangan, kursi, juga dikasih buah, untuk
balita ada cek timbangan. Dulu makanan
tambahan sebelum buah itu berupa uang.
Kegiatan posyandu ini sebulan sekali. Pernah
24
.Wawancara pribadi dengan Dwi Yuliani
110
diberikan kaos untuk posyandu, biasanya anak
yang timbangannya kurang dikasih vitamin.
Ibu Ifa mengaku bahwa kegiatan posyandu
balita ini Ingin mandiri, tidak menerima dana
dari RZ saja. Salah satu upayanya adalah
dengan program bank sampah.25
2) Ramah lansia
Ramah lansia ini sama sepeerti posyandu
balita, tapi sasarannya lansia. Lansia yang ada
di desa berdaya itu difasilitasi untuk cek
kesehatannya tiap bulan, seperti tensi, gula
darah, kolesterol, asam urat. Untuk lansia yang
terkendala dengan aktivitas, diadakan
kunjungan ke rumah, fasilitator bersama
relawan dan tim medis melakukan kunjungan
ke rumah lansia yang memang tidak bisa datang
ke posyandu.26
RZ ini sebagai fasilitator, memberikan
bantuan berupa dana, memberikan sarana alat
tensi, stick, timbangan., kader posyandu lansia
dapat bimbingan dari RZ tentang tatacara cek
kesehatan. Kemudian ada cek kesehatan gratis
di hari-hari besar. Rw 04 dipilih sebagai lokasi
pemberdayaan RZ.
25
Wawancara pribadi dengan Ibu Ifa 26
Wawancara pribadi dengan Mba Dwi Yuliani
111
Dokter Amir, setiap bulannya melakukan
kunjungan ke lansia yang sudah tidak bisa
datang atau berbaring, ditemani relawan rz,
untuk cek darah tinggi, dan cek penyakit
lainnya.
Ibu Siti Zaitun, kader posyandu lansia yang
berlatar belakang lulusan farmasi senang bisa
membantu para lansia. Pernah ada juga donatur
yang diajak berkunjung ke lansia langsung,
tetap didampingi RZ. Biasanya untuk lansia
yang dikunjungi, diberikan uang Rp. 100.000,
dan buah. Selain posyandu, RZ juga
mengadakan bantuan ambulan gratis, rumah
bersalin gratis yang bekerjasama dengan RZ.27
3) Care for teen
Care for teen ini pembinaan remaja. RZ
memiliki sekolah binaan, melakukan
pendampingan ke siswa di sekolah
tersebutmereka tentang tiga aspek, keagamaan,
motivasi, dan keorganisasian. Istilahnya agar
mereka di usia remaja, bisa membuat sesuatu
yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Adapun lokasi binaannya di SMP
Muhammadiyah 6 Kota Malang. Pembinaan
rutin setiap hari kamis, untuk tema bergantian
27
Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Zaitun
112
sekaligus diadakan praktek. Selain itu ada
kegiatan senam, cek kesehatan atau posyandu.28
Kegiatannya satu minggu satu kali, selain
pembinaaan kesehatan, ada leadership,
lingkungan, keagamaan, ada juga tentang
ekonomi. Setiap satu bulan satu kali ada
kegiatan posyandu remaja. Di sana ada kegiatan
cek tinggi, mengukur berat badan, cek tekanan
darah, ada senam juga. Kegiatan ini sejak tahun
2014.
Pak Deny mengaku kendala dalam
pembinaan ini sudah teratasi. karena kerjasama
dengan relawan-relawan lain. Dengan adanya
kolaborasi ini, kendalanya teratasi.29
Nur, salah satu siswi yang mengikuti
kegiatan Care For Teen mengatakan: “Ada
pelatihan tentang kesehatan, membuat prakarya,
senam satu bulan sekali, cek kesehatan, UKS,
penambahan materi, mengukur tinggi badan,
berat badan.”30
Salah satu siswa lainnya yang mengikuti
program Care For Teen ini, yaitu Bagus yang
sudah mengikuti kegiatan ini sejak kelas 1, dan
28
Wawancara pribadi dengan Dwi Yuliani 29
Wawancara pribadi dengan pak Deny Prabasworo. Kamis, 27
September 2018 pukul 15.30 W.I.B di SMP Muhammadiyah 6 Malang. 30
Wawancara pribadi dengan Nur. Jum’at, 28 September 2018 pukul
09.00 W.I.B di SMP Muhammadiyah 6 Malang.
113
sekarang sudah kelas 2. Mengikutinya karena
keinginan pribadi, agar mengetahui tentang
kesehatan. Manfaat yang dirasakan oleh Bagus
itu menambah pengetahuan, bisa mendaur
ulang, bisa menghias pot dari kardus, koran.
bisa mengukur tinggi dan berat badan. Kegiatan
ini dibina oleh Pak Deni dan relawan RZ.31
4) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) berdaya atau
siaga UKS
Kegiatan ini diadakan di SDN Sukoharjo 2,
setiap dua pekan sekali pembinaan dokter kecil.
Siswa terpilih yang diseleksi oleh sekolah, tiap
bulan diajari dan dibina, diajari skill-skill
sederhana tentang kesehatan, kemudian tiap
bulan juga RZ melakukan pendampingan siswa
dokter kecil ini untuk melakukan pemeriksaan
ke teman-temannya sendiri.32
Pandu selaku relawan RZ bagian
pembinaan UKS Berdaya mengatakan program
UKS Berdaya dimulai pada tahun 2017.
Awalnya RZ melihat UKS-UKS di SD Negeri
maupun swasta di Malang itu tidak berfungsi
dengan baik. Setelah tim RZ survey, pihak
sekolah beranggapan di UKS itu kalau mau
31
Wawancara pribadi dengan Bagus. Jum’at, 28 September 2018
pukul 09.00 W.I.B di SMP Muhammadiyah 6 Malang. 32
Wawancara pribadi dengan Dwi Yuliani.
114
mengelola biayanya mahal, seperti membayar
tenaga kesehatan, belum lagi penyuluhan-
penyuluhan, lalu mendatangkan pemateri dari
pihak luar. Itu pikiran dari pihak sekolah.
Akhirnya program ini diadakan di SDN
Sukoharjo 2, dengan pertimbangan sekolah ini
punya potensi, karena memenangkan lomba
green school. Namun, pengelolaan kesehatan
masih kurang. Pandu mengatakan: “Jadi kita
mengawal adik-adik untuk jadi dokter kecil,
kita ambil sample 20 anak, kita ajari anak-anak
agar bisa mengelola UKS, bisa cek kesehatan
teman-temannya sendiri. Goal-nya adalah
merekalah yang akan mengelola UKS itu tanpa
harus bayar. Nah pemateri untuk membina dari
mana? Alhamdulillah ada relawan yang
backgroundnya kesehatan, ada dokter, dokter
gigi, perawat, apoteker. Akhirnya kita undang
teman-teman relawan yang punya basic
kesehatan, selain itu kita sisipkan materi
leadership teamwork. Kita juga berkolaborasi
dengan NGO karna programnya mirip, seperti
komunitas greenpreneur Malang itu fokus di
tanaman Toga, itu kan bisa dimasukan ke
materi di UKS, termaasuk pengenalan obat
keras, obat yang bisa dikonsumsi.”
115
Setelah setahun berjalannya pembinaan ini,
ssiwa-siswa tersebut, sudah bisa
mempresentasikan, memberikan penyuluhan ke
teman-temannya sendiri. Setiap jumat ada
pemeriksaan kesehatan gratis yang dipegang
oleh siswa-siswa tersebut, seperti mengukur
tinggi, berat badan, lingkar kepala, cek kuku,
penyuluhan cara mencuci tangan.
Pandu menceritakan bahwa saat ini timnya
ingin merenovasi UKS tersebut. Dikarenakan
saat ini, UKS masih digabung dengan dapur,
tujuanya adalah agar kegiatan UKS lebih
kondusif.
Kalau sudah selesai pembinaan, maka RZ
akan melepas, dan melakukan kontrol dari jauh,
lalu pergi ke sekolah lainnya untuk dibina.
Harapannya minimal di kota Malang UKS-UKS
seperti itu bisa saling berkompetisi.
Adapun kendalanya ada di arah peran
serta pihak di luar sekolah. Harusnya ketika
mulai belajar, didukung dengan atmosfer
kompetisi yang baik. Pandu mengatakan:
“Adik-adik ini lebih teruji di sekolahnya
sendiri, tapi mereka kalau keluar merka jadi
kecil lagi. Kemaren hari anti rokok, adik-adik
kita kasih buah dan snack, kita challenge
meminta mereka untuk menukar dengan
116
perokok yang ditemui di jalanan, untuk ditukar
dengan buah atau snack. Mereka masih dorong-
dorongan.”
Karena para relawan ingin membawa adik-
adik binaan tersebut ke sekolah lain untuk
percontohan. Ada beberapa sekolah yang minta
pihak RZ untuk membuka UKS. Namun karena
sudah berkomitmen, maka RZ memutuskan
untuk melakukan pembinaan di SDN Sukoharjo
2 saja selama setahun ini sampai bisa mandiri.33
B. Dampak Pendayagunaan Dana ZIS Untuk Desa Berdaya
Sukun
Tabel 4.1
Dampak Program Desa Berdaya Sukun
Bidang Ekonomi dan Lingkungan
No. Ekonomi Lingkungan
1 Lebih disiplin kerja,
Peningkatan Omset,
transformasi mustahik
menjadi muzakki
Lingkungan menjadi bersih,
dan sudah banyak tanaman di
sekitar lokasi pemberdayaan.
Sumber: data diolah
33
Wawancara pribadi dengan Pandu
117
Tabel 4.2
Dampak Program Desa Berdaya Sukun
Bidang Pendidikan dan Kesehatan
No. Pendidikan Kesehatan
1 Bisa melanjutkan
sekolah, menambah
ilmu pengetahuan, nilai
rapot meningkat, anak
binaan diterima di
sekolah negeri,
menambah relasi
Posyandu mandiri, dapat
mendeteksi penyakit sejak
dini jadi bisa antisipasi,
anak-anak binaan bisa cek
kesehatan sendiri.
Sumber: data diolah
1. Senyum Mandiri
a. Lebih disiplin
Ada manfaat yang dirasakan Bapak Sulistyo
setelah bergabung menjadi binaan RZ. Sebelum
bergabung, usaha ya semaunya. Tapi, setelah ikut
pembinaan itu dituntut agar rapih dan tertib, setiap
bulan ada laporan pemasukan dan pengeluaran, nah
disitu yang memacu Bapak Sulistyo untuk evaluasi.
34
Manfaat yang dirasakan Bapak Dicki adalah
lebih disiplin dalam menjalankan usahanya.
Sebelumnya sistem kerjanya masih sporadis dalam
artian masih acak-acakan, karena background
pendidikan rendah tapi kemauan keras. Jadi
pelatihan-pelatihan yang diadakan RZ diaplikasikan
dalam usahanya. Jadi sekarang sudah disiplin, mulai
34
Wawancara pribadi Pak Sulistyo
118
dari penataan ruangan, S.O.P usaha. Setelah dibina,
jadi terplanning, produksinya lebih terdeteksi
kesalahan-kesalahan. Dari segi omset ada
peningkatan.35
b. Peningkatan omset
Sebelum bergabung menjadi anggota boinaan
RZ, omset Bapak Sulistyo masih Rp. 5.000.000,
setelah mengikuti pembinaan sekarang sudah
mencapai Rp. 20.000.000. Tapi, Sejauh ini tidak
dituntut untuk menjadi donatur dari pihak RZ.36
c. Transformasi mustahik menjadi muzakki
Dalam setahun itu, RZ menargetkan minimal
melahirkan satu muzakki. Sampai sejauh ini sudah
ada lima orang yang menjadi muzakki. Susah
memang, perjuangannya luar biasa. Tapi tetep ada
perbaikan, supaya nanti menjadi muzakki nya
tidak lama-lama.
Proses menjadi muzakki, indikatornya dari
pendapatan bersih, karena ada laporan omset atau
laba. RZ menggunakan standar ada rumusnya yang
sudah ditentukan dewan syariah. Misalnya
penghasilan 4 juta, harus stabil minimal selama 3
bulan.37
35
Wawancara pribadi Pak Dicki 36
Wawancara pribadi Pak Sulistyo 37
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq
119
Transofrmasi mustahik menjadi muzakki, yatu
keuntungan bersihnya di atas Rp. 4.000.000; Kalau
sudah Rp. 4.000.000; atau Rp. 5.000.000; berarti
sudah dianggap muzakki. Sudah lepas dari binaan,
menjadi muzakki, sekaligus menjadi mentor
bisnis.38
Salah satu yang statusnya sudah menjadi
Muzakki adalah Bapak Sulistyo, seperti yang saya
tuliskan di atas, omset Pak Sulistyo mencapai Rp.
20.000.000, dan pendapatan bersihnya bisa 30% dari
omset tersebut. Dengan begitu, penghasilan bersih
Bapak Sulistyo sudah sesuai dengan ketetapan
perhitungan menjadi muzakki menurut RZ.
Meskipun begitu, pihak RZ tidak pernah menuntut
Bapak Sulistyo untuk menjadi donatur.
Setelah mendapat bantuan dari RZ, dan
ditetapkan statusnya sebagai muzakki, salah satu
buktinya adalah Bapak Sulistyo memberikan
sedekahnya kepada yayasan Nurul Hayat.39
Selain Bapak Sulistyo, ada juga Bapak
Yohannes Wahyudi yang telah ditetapkan sebagai
muzakki. Bapak Yohannes Wahyudi, melakukan
sedekah setiap ada perkumpulan mentoring atau
perkumpulan komunitas binaan RZ.40
38
Wawancara pribadi dengan pak Yohanes 39
Wawancara pribadi dengan pak Sulistyo 40
Wawancara Pak Yohannes
120
2. Senyum Lestari
Dampak senyum lestari, biasanya dari pemerintah
mengadakan kompetisi atau lomba kebersihan
lingkungan, target RZ ya hasil dari programnya
diapresiasi oleh pemerintah. Ketika ada desa yang
kumuh tidak permah dapat penghargaan, disitulah RZ
masuk melakukan pembinaan. Setelah itu baru bisa
dilihat kasat mata, ada banyak tanaman di desa tersebut,
sampahnya juga sudah bersih.41
Bu Ifa mengaku program Senyum lestari ini
meningkatkan kesadaran warga, dulu tidak ada yang
menanam, sekarang mulai menanam. Kalau tidak ada RZ
mungkin kampungnya kumuh, dulu itu memang kotor
tidak sebersih sekarang. Jadi RZ masuk kita diberi
materi, pelatihan tentang kebersihan.42
3. Senyum Juara
Untuk goal nya dari program ini anak-anak binaan
nilainya meningkat. Kemudian banyak yang diterima di
sekolah negeri karena nilainya bagus. Karena pembinaan
jadi melek pendidikan, jadi banyak yang ingin lanjut
kuliah.43
Bagi Virda dampak dari program Anak Juara ini
yaitu uang saku bertambah, yang dimana uang itu
dipergunakan untuk les lagi, kadang buat beli
41
Wawancara pribadi dengan pak Rudeq. 42
Wawancara pribadi dengan bu Ifa. 43
Wawancara pribadi dengan Dwi Maslikhatun.
121
perlengkapan sekolah atau kuliah. Darisegi pembinaan,
ada peningkatan percaya diri. Virda mengatakan: “Kayak
di peringatan hari ibu, bener-bener didatengin orang tua
dan anak, ada adegan ngasih bunga, kasih hadiah. Selain
itu dampaknya adalah bisa mengenal satu sama lain,.
Tambah temen, tambah relasi, tambah informasi.”44
Selain itu dampaknya terhadap Luqman yang
menerima manfaat sekaligus menjadi relawan RS adalah
jadi peka sosial, karna yang diajari ini anak-anak kurang
mampu, ada yang orang tuanya sudah meninggal, secara
sifat ini keras ibaratnya liar. Jadi agak kesulitan untuk
ngajar anak-anak. Juga, dapat keuntungan relasi, karena
RZ ini banyak cabangnya ya.45
Adapun dampak dari bimbel juara yaitu sekarang
sudah ada struktur yang bagus. Pandu mengatakan:
“Kalau dulu sehabis maghrib ya maen aja gitu, kalo
sekarang bisa mengkelompok-kelompokan, sd ada
tempat sendiri, gitu juga demgan smp dan sma. Dan
sudah mulai memutar. Dulu kita kebingungan siapa ya
yang ngajar hari ini, kalo sekarang nda perlu, karna adik-
adik udah bisa mengawal yang lebih kecil.”
Dampak di pembelajaran, mereka lebih senang
untuk belajar, berani memaparkan pendapat. Jadi minat
belajarnya makin tinggi.46
44
Wawancara pribadi dengan Virda. 45
Wawancara pribadi dengan Luqman. 46
Wawancara pribadi dengan Pandu.
122
4. Senyum Sehat
Dampaknya, kalau yang terlihat ya dari partisipasi
masyarakat menjadi antusias, terbukti dari kegiatan
posyandu dibanding wilayah lain, posyandu binaan RZ
yang paling bagus. Ada studi banding dari kelurahan,
kebetulan Posyandi di RW yang didampingi RZ yang
paling bagus.47
Manfaat di UKS Berdaya, anak-anak jadi lebih
percaya diri, dulu masih dorong dorongan, sekarang tau
artinya kerjasama. Seperti untuk meriksa teman kan ada
yang ngukur ada yang nyatet. Mereka juga sudah bisa
briefing untuk membagi tugas, tanpa harus diawasi
kakak-kakaknya. Mereka berani melakukan penyuluhan
kepada orang tua. Setiap bulan ada pertemuan wali
murid, bulan kemarin kita coba minta tempat untuk adik-
adik untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan,
tentang nyamuk skema 3M, budaya hidup bersih dan
sehat, justru adik-adik semangat sekali sampai orang
tuanya itu banyak nanya dan mereka bisa menjawab.48
Dampak pada kegiatan care for teen dari segi
pengetahuan yang awalnya tidak paham tentang
kesehatan, setelah ada pembinaan mereka jadi sudah
paham dan mengerti. Seperti dengan adanya pembinaan
ini mereka jadi tahu bagaimana mengukur berat badan
yang ideal. Dari segi sikap,tingkah laku ada perubahan.
47
Wawancara pribadi dengan Dwi Yuliani. 48
Wawancara pribadi dengan Pandu
123
Yang awal mulanya tidak sopan, sekarang lebih baik
lagi.49
Adapun dampak dari posyandu lansia yang dulu
awalnya para lansia untuk menuju puskesmas itu
enggan, sekarang karena ada posyandu yang dibanrtu RZ
ini sehingga lansia mau cek kesehatan di situ. Ibu Siti
Zaitun mengatakan: Setiap bulan sekali, hari selasa,
minggu kedua. Alhamdulillah banyak yang terdeteksi
sejak dini penyakit asam urat, kolesterol, gulanya.
Mereka jadi tahu, dan bisa antisipasi. Posyandu ini kan
bukan bantu pengobatan, tapi bantu mendeteksi saja.50
C. Analisis
1. Analisis Pendayagunaan Dana ZIS
Berdasarkan teori di BAB II yang menyatakan
bahwa Pendayagunaan Dana ZIS adalah sebuah
pengusahaan agar dana ZIS dapat bernilai guna untuk
kemashlahatan umat. Hal ini senada dengan program
Desa Berdaya Sukun, yang memanfaatkan Dana ZIS
untuk kemashlahatan ummat, seperti bantuan UMKM,
bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, dan bantuan
lingkungan.
Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Desa
Berdaya Sukun sudah sangat baik, karena dana Zakat
diberikan kepada delapan asnhaf penerina zakat yang
sudah disebutkan di bab II Skripsi ini, yaitu fakir,
49
Wawancara pribadi dengan Pak Deny. 50
Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Zaitun.
124
miskin, amil, gharimin, riqab, muallaf, sabilillah, dan
ibnu sabil. Yang dimana dana ini tidak diberikan begitu
saja, melainkan pihak RZ melakukan survey dan analisis
data, yang kemudian menyeleksi calon penerima
manfaat tersebut.
Masalah kemiskinan sebagai masalah utama
dimanapun yang sudah disebutkan di BAB I, bisa
teratasi dengan adanya Pendayagunaan Dana ZIS ini.
Dana ZIS diberikan dalam bentuk bantuan modal
sekaligus diadakan pembinaan terhadap anggota
binaannya. Hasilnya adalah peningkatan omset yang
dimana itu menjadi salah satu ukuran keluar dari zona
kemiskinan.
Jika menggunakan teori dari Lili Bariadi dalam
bukunya Zakat dan Wirausaha, yang menyebutkan
bahwa bentuk pendayagunaan ada dua, yaitu bentuk
sesaat dan bentuk pemberdayaan. Pada Program Desa
Berdaya Sukun ini, bentuk pendayagunaan diberikan
dalam dua bentuk tersebut. Bentuk sesaat diberikan
berupa santunan yatim dan dhuafa, bantuan kesehatan,
beasiswa pendidikan, bimbel gratis dan rumah bersalin
gratis. Bentuk pemberdayaan diberikan berupa bantuan
modal UMKM dan pembinaan, yang dimana hasilnya
sudah ada yang menjadi Muzakki.
Jika menggunakan teori Widodo maka dana ZIS
ini diberikan dalam bentuk hibah, yaitu memberikan
125
kepada mustahik tanpa harus mengembalikannya, bukan
dalam bentuk pinjaman maupun pembiayaan.
Kalau menggunakan teori M. Daud Ali, maka
dana ZIS ini diberikan dalam bentuk konsumtif dan
produktif. Konsumtif tradisional yaitu diberikan untuk
santunan yatim dan dhuafa, bantuan biaya pengobatan.
Konsumtif kreatif diberikan untuk bantuan sarana
prasarana kesehatan posyandu, memberikan buah dan
makanan tambahan, serta bimbel gratis dan pemberian
beasiswa. Produktif kreatif diberikan dalam bentuk
bantuan modal, pengadaan infrastruktur usaha dan
pembinaan UMKM.
Tabel 4.3
Pemanfaatan Dana ZIS di Desa Berdaya Sukun
No. Pemanfaatan ZIS
Konsumtif Produktif
Tradisional Kreatif Kreatif
1 Santunan
yatim dan
dhuafa,
bantuan biaya
pengobatan,
Bantuan sarpras
posyandu,
memberikan
buah dan
makanan
tambahan,
beasiswa, dan
bimbel gratis
Bantuan modal dan
pengadaan infrastuktur
usaha serta pembinaan
terhadap UMKM.
Sumber: data diolah
2. Analisis Pemberdayaan
Pola pemberdayaan pada desa berdaya Sukun ini
sesuai dengan teori Lili Bariadi dalam bukunya “Zakat
dan Wirausaha” yaitu sebagai berikut:
126
a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai, tujuannya
adalah agar masyarakat itu mandiri secara ekonomi,
kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
b. Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir.
Wadahnya dalam bentuk program senyum mandiri,
senyum sehat, senyum juara, dan senyum leatri.
c. Aktivitas yang dilakukan terencana serta harus
sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya
setempat.Pihak RZ melakukan survey terlebih
dahulu, agar kegiatannya terencana dan mengetahui
sumber daya tersebut.
d. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran
selama tahap-tahap pemberdayaan. Sebagai
contohnya dalam usaha menjadi disiplin, lebih
senang dalam belajr.
e. Menekankan pada peningkatan partisipasi
masyarakat dalam ekonomi terutama dalam
wirausaha. Pada kegiatan bantuan modal UMKM ini
ada pembinaan yang menuntut anggota binaan turut
hadir.
f. Ada keharusan membantu seluruh lapisan
masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah.
Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama sulit
dicapai. RZ memfokuskan untuk membantu
golongan fakir dan miskin yang termasuk lapisan
bawah.
127
Sedangkan indikator keberhasilan program yang dipakai
untuk mengukur pelaksanaan program-program dari
sebuah pemberdayaan masyarakat menurut Gunawan
Sumodiningrat, dalam bukunya Pemberdayaan
Masyarakat Dan Jaringan Pengaman Sosial adalah
sebagai berikut:
a. Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Dengan
bantuan modal dan pembinaan UMKM, ada
beberapa yang usahanya sudah maju dan bahkan
sudah menjadi muzakki. Itu menandakan bahwa
dengan adanya pemberdayaan ini, mengurangi
jumlah penduduk miskin.
b. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan
yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dalam
bantuan modal dan pembinaan UMKM ini, ada
peningkatan omset seperti yang terjadi pada Bapak
Dicki, Bapak Yohannes, dan Bapak Sulistyo. Selain
itu, mereka memanfaatkan sumber daya yang
tersedia dalam usahanya, seperti membuat kacamata
dari kayu, produksi yoghurt, dan stmj yang dimana
bahan-bahan itu telah tersedia.
c. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan
pendapatan yang ditandai oleh peningkatan
pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi
kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.
Sebagai contoh Bapak Sulistyo yang mengalami
128
peningkatan omset dari Rp. 5.000.000 menjadi Rp.
20.000.000, dengan tanggungan nafkah 1 orang istri
dan 3 anak sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok
dan bahkan sudah menyedekahkan sebagian
hartanya.
129
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang
berhubungan dengan “Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq,
Sedekah Rumah Zakat Melalui Program Desa Berdaya,
Kecamatan Sukun, Kota Malang”. Maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Desa Berdaya
Sukun
a. Pendayagunaan Dana ZIS yang dilakukan Rumah
Zakat untuk program desa berdaya di Kecamatan
Sukun adalah menyalurkannya kepada mustahik
melalui 4 rumpun senyum sesuai program Rumah
Zakat itu sendiri yaitu senyum mandiri atau
ekonomi, senyum sehat atau kesehatan, senyum
lestari atau lingkungan, senyum juara atau
pendidikan.
b. Senyum mandiri ada bantuan dan pembinaan
UMKM.
c. senyum sehat ada bantuan posyandu, ramah lansia,
UKS Berdaya, dan care for teen,
d. Senyum Lestari ada bank sampah, bantuan tanaman.
e. Senyum juara ada beasiswa untuk anak juara dan
bimbel juara.
130
f. Pendayagunaan Dana ZIS diberikan dalam bentuk
konsumtif dan produktif.
2. Dampak Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Desa
Berdaya Sukun
a. Senyum Mandiri memberikan dampak lebih disiplin
kerja, peningkatan omset, dan Transformasi
mustahik menjadi muzakki.
b. Senyum Lestari berdampak lingkungan jadi bersih,
banyak tanaman di desa, meingkatkan kesadaran
warga.
c. Senyum Juara berdampak pada meningkatnya nilai
rapot siswa binaan, menambah wawasan,
membentuk karakter, membantu untuk keperluan
sekolah, menambah relasi.
d. Senyum Sehat berdampak pada berjalannya UKS
yang sebelumnya vakum, mendeteksi penyakit di
posyandu jadi bisa mengantisipasi, membentuk
karakter anak-anak, memberikan pengetahuan,
anak-anak mandiri dalam hal cek kesehatan,
posyandu mandiri dan menjadi percontohan.
B. Saran
1. Sebaiknya alokasi dana untuk program Senyum Mandiri
lebih digencarkan lagi dalam penghimpunannya,
sehingga bisa mencakup lebih luas lagi dalam
penyalurannya.
131
2. Ada baiknya donatur diajak pada saat penyaluran atau
pembinaan terhadap mustahik di semua program.
3. Kemudian, ada baiknya program desa berdaya ini
diteruskan, jika nanti pindah ke desa lainnya, baiknya
untuk melakukan pemberdayaan ke daerah yang lebih
pelosok lagi.
132
133
Daftar Pustaka
Abidin, Hamid (ed). 2004. Reintertpretasi Pendayagunaan ZIS.
Jakarta: Piramedia.
Abu Al Qasim Al Ashfahano, Mufradat Alfazh Al-Qur’an,
(Damsyiq, Darr Al-Qalam, t.t
Ali, Mohammad Daud. 2012. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf. Jakarta: UI-Press.
An Nawawi. 1982. Sahih Muslim bi Syahri An Nawawi Juz VII .
Beirut: Darul Fikr.
Annual Report Rumah Zakat 2017
Az zaibari, dan Sa’id, Amir. 1998.. Kiat Menjadi Pakar Fikih.
Bandung: Gema Risallah Press.
Bariadi, Lili, dkk. 1998. Zakat Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
_____________. 2005. Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED.
Depag RI, 2006. Pedoman Zakat 9 Seri. Jakarta: Proyek
Pembinaan Zakat dan Wakaf.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik. Jakarta: PT BUMI.
Hafiduddin, Didin. 1998. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq,
dan Sedekah Jakarta: Gema Ismani,.
______________. Zakat Sebagai Tiang Utama ekonomi
Syariah, Makalah disampaikan pada acara Seminar Bulanan
Masyarakat ekonomi Syariah, (Jakarta, Aula bank Mandiri
Tower, 2006)
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT.
Grasindo.
Kadarman, AM dan Udaya, Yusuf. 2001. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Kadarmin, Adi dan Udaya, Yusuf. 1999. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
134
Karim, Helmi. 2003. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Press.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM)
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2010. Indonesia
Economic Outlook 2010. Jakarta: Grasindo.
Mahmud Hamid Utsman. 2002. Al-Qamus Al-Mubin Fi Ishtilahat
Al-Ushuliyyin. Riyad : Dar Al-Zahim.
Majalah Tazkiah
Mardalis. 2002. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.
Jakarta: Bumi Aksara.
Moeloeng, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif:
Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya. Bandung: Rosdakarya.
Pedoman Zakat, (Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan
Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta, 1997/1998).
Profile Rumah Zakat
Poerwadaminta, W.H.S. 1991. Kamus umum Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Poerwandari, E. Kristi. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam
Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI.
Ridwan, Ahmad Hasan. Edisi Januari- Maret 2008.
Pemberdayaan Zakat,
Muhammad Z, Maulana. 2006. Fadilah Sedekah. Yogyakarta:
Ash-Shaff.
RZ Magazine edisi April 2018
Sangid, Ahmad. 2008. Dahsyatnya Sedekah. Jakarta: Qultum
Media.
135
Shaleh, Abdul Rosyad. 1993. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta:
Bulan Bintang,
Subianto, Achmad. 2004. Ringkasan dan Bagainana Membayar
Zakat. Jakarta: Yayasan bermula dari kanan.
Sudirman. 2007. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas.
Malang: UIN Malang Press.
Suharto, Edi. 2010. CSR & COMDEV Investasi Kreatif
Perusahaan. Bandung: Alfabeta.
Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat Dan
Jaringan Pengaman Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka
Mas: Jakarta.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Widodo, Hertanto dan Kusniawan, Teten. 2001. Akuntansi dan
Manajemen Keuangan Untuk Organisasi Pengelola Zakat.
Bandung: Asy Syaamil Press dan Grafika.
INTERNET
http://kbbi.web.id/dana.html
https://kbbi.web.id/dokumentasi
https://ngalam.co/2015/12/30/profil-kecamatan-sukun-malang
https://www.rumahzakat.org/perbedaan-zakat-infak-dan-
shadaqah-2/
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-juara/
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-lestari/
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-mandiri/
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-ramadhan/
https://www.rumahzakat.org/program/senyum-sehat/
136
https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/brand-story/
https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/legal-formal/
https://www.rumahzakat.org/tentang-kami/sejarah/
SKRIPSI
Annisa Hartiwi Wulandari, Strategi Pendayagunaan Dana Zakat
Melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Rumah
Zakat), Fakultas Syari’ah dan Hukum: UIN Jakarta, 2010.
Nurlaelatul Afifah, Stategi Fundraising Program Pemberdayaan
Ekonomi (Senyum Mandiri) Pada Rumah Zakat, Fakultas
Syari’ah dan Hukum: UIN Jakarta, 2011.
Syarifatul Jannah, Pola Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha
Produktif di LAZ RZ (Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat),
Fakultas Ekonomi dan Bisnis: UIN Jakarta, 2017.
137
LAMPIRAN
Daftar Hadir Care For Teen
SMP Muhammadiyah 6 Malang
No Nama Umur Kelas L/P
1 Abdillah Daffa Nugroho 13 7 L
2 Achmad Zidan 14 7 L
3 Asmaul Husna 13 7 P
4 Aisylufia Riswandhani 13 7 P
5 Farel Faula Zamzamy 13 7 L
6 Huzaini 14 7 L
7 Imam Arifin 13 7 L
8 Lala Nirmala 12 7 P
9 Muthia Aprilia Geraldin 12 7 P
10 M. Dimas Ali 13 7 L
11 M. Zainul Rizqi 13 7 L
12 Salwa Ayu Azzarah 12 7 P
13 Sivaul Ibat 14 7 L
14 Sudia Karno 12 7 L
15 Kholifah 13 7 P
16 Achmad Nadhir F. 13 8 L
17 Achmad Restu 13 8 L
18 Aldy Yamara 13 8 L
19 Alfan Eka Prasetyo 13 8 L
20 Alfin Dwi Prasetyo 13 8 L
21 Annisa Ayu Qurota Aini 12 8 P
22 Aris Adrian M. 13 8 L
23 Bagus Nurfauzi 13 8 L
24 Bahrul Ulum 13 8 P
25 Czeva Eka M. 12 8 L
26 Dato Mas Abd. S. S 13 8 L
27 Galih Ilham 13 8 L
28 Hammam Ramadhani 13 8 L
29 Julio Bagus Saputro 14 8 L
30 Kaka Satria Teguh R. 12 8 L
31 Linda Salma F. 12 8 P
32 M. Ridwan Rivaldi 12 8 L
33 M. Cholil 14 8 L
34 M. Mucklis 14 8 L
35 M. Nuval 13 8 L
36 Nur Hayati 14 8 P
37 Rizal Musthofainal
Akhyaro 14 8 L
38 Roby Irawan 12 8 L
39 Ruslan Ahmad 14 8 L
40 Sheva Satria Teguh R. 14 8 L
41 Siti Aisyah 14 8 P
42 Yaumul Izhar 14 8 L
43 Abdillah Ramadhani 15 9 L
Daftar Penerima Manfaat Anak Juara
NO Nama Lengkap Jenjang Asnaf Status_ortu
1 Pasa Alfiya SD Miskin Dhuafa
2 Abdul Halim Wicaksono PT Miskin Dhuafa
3 Ade Yanda SMP Miskin Yatim
4 Aditia SMP Miskin Dhuafa
5 Afif Roidhotul Ulum SMP Miskin Dhuafa
6 Agum Putra Wijaya SMP Miskin Dhuafa
44 Akhmat Khoirul Anam 14 9 L
45 Andri Kurniawan 17 9 L
46 Candra Yulianto S. 14 9 L
47 Citra Ilma Aziziah 12 9 P
48 Hasna Sofia Effendi 12 9 P
49 Khoirul Anam 13 9 L
50 M. Edwin Kusuma 13 9 L
51 M. Fuad 14 9 L
52 M. Hafid Al Farisy 14 9 L
53 M. Ilham 14 9 L
54 M. Nando Gita Rizky 14 9 L
55 Noorqy Hadi Prakoso 12 9 L
56 Putri Mukhaddimah 12 9 L
57 Rifqi Muwafiq 13 9 L
58 Saiful Hadi 13 9 L
59 Tsabita Nur Izzadiana 14 9 P
60 Yurida Kismiati 13 9 P
7 Ahmad Fani Faturrahman SMA Miskin Yatim
8 Ahmad Farouq Al Amudi SD Miskin Dhuafa
9 Ahmad Razak Maulana SMA Miskin Dhuafa
10 Ahmad Rohman SMP Miskin Dhuafa
11 Aiko SD Miskin Dhuafa
12 Aisyah Intan Nurhaliza SMP Miskin Dhuafa
13 Aisyah Kartika Putri SD Miskin Dhuafa
14 Ajeng Islami SMP Miskin Dhuafa
15 Aji Pangestu SMA Miskin Dhuafa
16 Alfina Damayanti SMA Miskin Dhuafa
17 Alif Arwan Prasetyo SMA Miskin Dhuafa
18 Alif Firmansyah SMA Miskin Dhuafa
19 Allif Fatur Roffiah SD Miskin Yatim
20 Alya Dinda Syaharani SD Miskin Dhuafa
21 Amalia Restu Inayah SMP Miskin Dhuafa
22 Amanda Nur Agustina SD Miskin Dhuafa
23 Ananda Khuzaimah SD Miskin Dhuafa
24 Ananda Tri Nurranti SD Miskin Piatu
25 Andika Cahya
Pamungkas SMP Miskin Dhuafa
26 Andini Cahyaningrum SMP Miskin Dhuafa
27 Andini Melika Candra SD Miskin Dhuafa
28 Angga Saputra SMA Miskin Dhuafa
29 Anggun Nauria Septya
putri SD Miskin Dhuafa
30 Anik Nasofa Putri SD Miskin Piatu
31 Anisa Nur Romadhoni SD Miskin Dhuafa
32 Aprilia Puspitasari SD Miskin Dhuafa
33 Aprillia Indah Maharani SD Miskin Dhuafa
34 Ardiyansyah Ahmad
Fardan SD Miskin Dhuafa
35 Ariesta Ayu
Setiyaningrum SMA Miskin Dhuafa
36 Arifatul Ashrin SD Miskin Dhuafa
37 Arum Karisma SD Miskin Dhuafa
38 Asad Sulaiman SMP Miskin Dhuafa
39 Aura Gina Mutiara Zarha SD Miskin Dhuafa
Thusita
40 Aura Nisa Billah SD Miskin Piatu
41 Aura Rahmadani SD Miskin Dhuafa
42 Azis Ardiyansyah SD Miskin Dhuafa
43 Azzahra Damayanti SD Miskin Dhuafa
44 Baktiar Arwansyah SD Miskin Dhuafa
45 Bayu Saputra SD Miskin Dhuafa
46 Billy Otto Adinata SD Miskin Yatim
47 Bima Eka Prasetiya SD Miskin Dhuafa
48 Bintang Pria Arif Effendi SD Miskin Yatim
49 Carent Ayu Sukma Dewi SD Miskin Yatim
50 Catur Fanda Firmansyah SD Miskin Yatim
51 Choirul Anam SMA Miskin Dhuafa
52 Dafis Manuarfa SD Miskin Dhuafa
53 Dea Amanda Reysta SD Miskin Dhuafa
54 Dea Cholifatul Arimbi SMP Miskin Dhuafa
55 Desi Novitasari SMA Miskin Dhuafa
56 Dian Ashari SD Miskin Dhuafa
57 Dian Istigfar Rini SD Miskin Dhuafa
58 Dieyo Rahmaddian
Handayanto SD Miskin Dhuafa
59 Dika Nur Aisyah SMA Miskin Dhuafa
60 Dimas Alfiansyah SMP Miskin Dhuafa
61 Dimas Puji Lestari SMP Miskin Dhuafa
62 Dinar Fairus Salsa Bila SMP Miskin Dhuafa
63 Dinny Anggita SD Miskin Dhuafa
64 Dira Aisyah Febina Putri SMA Miskin Dhuafa
65 Dita Novita Sari SMA Miskin Yatim
66 Divalina Putri SMP Miskin Dhuafa
67 Dwi Satria SD Miskin Yatim
68 Dwiki Agus Tiawan Putra SD Miskin Yatim
69 Elma Ragil Nur Azizah SMP Miskin Piatu
70 Enzo Arsyah Ramadhan SD Miskin Yatim
71 Erisa Dewi Rukmana SD Miskin Yatim
72 Erlina Wahyu SMA Miskin Yatim
73 Fahmi Setya Candra SD Miskin Dhuafa
74 Fakhturahma SMA Miskin Dhuafa
75 Faradilla Mayahani
Hermanto SD Miskin Dhuafa
76 Fatya Nuraini SD Miskin Piatu
77 Fauzia Friska Syahputri SD Miskin Dhuafa
78 Fentik Melani SMA Miskin Dhuafa
79 Fery Muchlis SMP Miskin Dhuafa
80 Figgo Ramadhany SD Miskin Dhuafa
81 Fitriani SMP Miskin Yatim
82 Galang Wisnu Bhaskara SD Miskin Yatim
83 Gardena Lesthia Natalia SMA Miskin Dhuafa
84 Gilang Ramadhan SMP Miskin Dhuafa
85 Gilang Rayivent
Firdausyah SD Miskin Yatim
86 Hawa Puti Farisa SD Miskin Dhuafa
87 Husien Rifai Munir SD Miskin Yatim Piatu
88 Ichsan Andy Darmawan SD Miskin Dhuafa
89 Ika Setyaningsih SMA Miskin Dhuafa
90 Indah Rahayu putri SMP Miskin Dhuafa
91 Intan Putri Patricia SD Miskin Dhuafa
92 Irgi Suryanto SD Miskin Dhuafa
93 Isnar Choirul Anam SD Miskin Yatim
94 Jihan Nur Majid SMA Miskin Dhuafa
95 Jingga Aulia Firdaus Al
Ubaidah Lubis SMP Miskin Dhuafa
96 Johan Maulana SD Miskin Dhuafa
97 Juliastutik SD Miskin Dhuafa
98 Karina Shella Shabillah SMA Miskin Yatim
99 Karuna Berlina Putri SMA Miskin Piatu
100 Ken Zein Nagata SMP Miskin Dhuafa
101 Khanza Tabita Sakhi SD Miskin Yatim
102 Kharine Nur Azizah SD Miskin Dhuafa
103 Khirannie Alikha Ananda
Susilo SD Miskin Dhuafa
104 Kikiy Rahmandani SMA Miskin Dhuafa
105 Krisna Aji Purnama SMP Miskin Dhuafa
106 Kunco Kawiji SMP Miskin Dhuafa
107 Kurnia Putri SD Miskin Dhuafa
108 Lailatul Rohmadona SD Miskin Dhuafa
109 Lilis Purwaningsih SD Miskin Dhuafa
110 Luna Anastasia Elba SD Miskin Yatim
111 Luqman Abdul Hakim PT Miskin Dhuafa
112 Lutfiana Febrianti SD Miskin Yatim
113 Lutvi Fauzia Denata SD Miskin Dhuafa
114 M. Izzah Hidul Arif SMP Miskin Dhuafa
115 M.Muhyi Abdul Ghani SD Miskin Dhuafa
116 Marhendra Kurniawan SD Miskin Yatim
117 Marsya Zarwah Rahillah
Islam SMP Miskin Dhuafa
118 Maulidia Iftitakhur
Rohma SMP Miskin Dhuafa
119 Maulidia Muntakinah SD Miskin Dhuafa
120 Maulina Tri Rahayu SD Miskin Dhuafa
121 Meydi Dwi Berliani SD Miskin Dhuafa
122 Miftakhul Hikmah
Ramadhan Basori SMP Miskin Dhuafa
123 Moch Annas Pramisworo SMP Miskin Dhuafa
124 Moch Iqbal Pangestu SMP Miskin Dhuafa
125 Moch. Fatih Firmansyah
Din Salim PT Miskin Yatim
126 Moch. Rosyid Olio SMA Miskin Yatim
127 Mochamad Hasim SMA Miskin Yatim
128 Mochamad Riski
Nurrochman SD Miskin Dhuafa
129 Moh. Nur Alviansyah SMA Miskin Dhuafa
130 Moh. Septia Hanafi SMP Miskin Dhuafa
131 Muchammad Rizqi
Maulana SD Miskin Dhuafa
132 Muhamad Kholilur
Rahman SD Miskin Yatim
133 Muhamat Yoski
Adeirawan SMP Miskin Dhuafa
134 Muhammad Ainur Ridho SMP Miskin Yatim
135 Muhammad Arya Ditama SD Miskin Dhuafa
136 Muhammad Choirul
Anang SMP Miskin Dhuafa
137 Muhammad Fardan SD Miskin Dhuafa
138 Muhammad Habibi A SD Miskin Dhuafa
139 Muhammad Ikbal Lionnat SD Miskin Dhuafa
140 Muhammad Ikballul
Furqob Juliansyah SD Miskin Dhuafa
141 Muhammad Imam
Mashuri SD Miskin Dhuafa
142 Muhammad Marix SD Miskin Dhuafa
143 Muhammad Maulana
Rukhiyat SD Miskin Dhuafa
144 Muhammad Nur Alif SMP Miskin Yatim
145 Muhammad Reyhan SMP Miskin Dhuafa
146 Muhammad Ridho
Ardiansyah SD Miskin Piatu
147 Muhammad Salman
Alfarisi SMP Miskin Dhuafa
148 Muhammad Yulizar
Alvian Akbar SD Miskin Dhuafa
149 Muhammad Zainul R.
Arifin SD Miskin Dhuafa
150 Muhammad Zam Zam
Roro Bayu SMP Miskin Piatu
151 Muhammad Zidane
Alfarizi SMP Miskin Dhuafa
152 Mustika Andria Septiana SMA Miskin Yatim
153 Nabila Nur Surya SMP Miskin Dhuafa
154 Nadiah Candra Nengtias SD Miskin Dhuafa
155 Natasya Arsya Aurelya SD Miskin Dhuafa
156 Naylazahwa Amour
Praditya SD Miskin Dhuafa
157 Nia Nabilla Azzakiyah SD Miskin Dhuafa
158 Niken Aira Vemione Putri SD Miskin Dhuafa
159 Niki Hidayat Saputra SD Miskin Dhuafa
160 Nilam Urshitha Liliana SD Miskin Dhuafa
161 Niluh Sabrina Paramitha SD Miskin Dhuafa
162 Nirmala Putri Rahillah
Islam SD Miskin Dhuafa
163 Nora Lyonny Syabrina SD Miskin Dhuafa
164 Novelita Faizatus Salasa SD Miskin Yatim
165 Novi Surya Brata SMA Miskin Yatim
166 Nur Afni Octavia SMP Miskin Yatim
167 Nur Elifianita Susanti SMA Miskin Dhuafa
168 Nur Rojabi Rokhyanti SD Miskin Dhuafa
169 Nurul Aisyah Rahmadani SD Miskin Yatim
170 Nurus Selfiyah SMP Miskin Dhuafa
171 Nyi Dewi Miranda SMP Miskin Dhuafa
172 Olivia Kana Dewi SD Miskin Dhuafa
173 Orisna Isnaini
Fasitaningtias SMP Miskin Dhuafa
174 Parianti SD Miskin Dhuafa
175 Peri Ardiansyah SD Miskin Yatim
176 Putri Bilqist Aprillia Al
Ubaidah Lubis SMP Miskin Dhuafa
177 Putri Eka Dewi SMA Miskin Dhuafa
178 Putri Meilani Diantina SMA Miskin Dhuafa
179 Raffi Rizky Romadhon SD Miskin Yatim
180 Rahma Qomar Romadhon SD Miskin Piatu
181 Rahmat Nur Habibi SD Miskin Dhuafa
182 Raihan Meidiansyah
Pamungkas SD Miskin Piatu
183 Raudina Amalia Santoso SMA Miskin Dhuafa
184 Retno Pamungkas SD Miskin Dhuafa
185 Revaldo Nathan
Ardiansyah SD Miskin Dhuafa
186 Revalina Lidyana Djoko SD Miskin Dhuafa
187 Revellino Andiansyah
Djoko SD Miskin Dhuafa
188 Rhona Rosmawati SMP Miskin Yatim
189 Rio Gilang Sabila SMP Miskin Yatim
190 Rio Rohanda Saputra SD Miskin Dhuafa
191 Rizal Muhaimin SMP Miskin Dhuafa
192 Rizki Romadhoni SD Miskin Dhuafa
193 Rizki Triputra Ramadhan SD Miskin Dhuafa
194 Rizky Adi Saputra SMP Miskin Piatu
195 Robbin Rizqon N SMP Miskin Dhuafa
196 Rochma Sabillah PT Miskin Piatu
197 Roikhanah Lailatul
Sajidah SMA Miskin Dhuafa
198 Rosa Apriliya SMA Miskin Dhuafa
199 Safira Tiara Afrida SMA Miskin Dhuafa
200 Saifuddin Zuhrizal SMA Miskin Dhuafa
201 Salva Widiansyah SMA Miskin Yatim
202 Sarah Syawallia Safitri SD Miskin Dhuafa
203 Satria Radistya SD Miskin Dhuafa
204 Sekar Ayu Setiawati SD Miskin Yatim
205 Serly Setyawati SMP Miskin Dhuafa
206 Setyo Dwi Waskito SD Miskin Dhuafa
207 Shagah Ramadhani SD Miskin Dhuafa
208 Shelly Aprilianti Putri SD Miskin Dhuafa
209 Silmi Qurrotul Ayunina SMP Miskin Yatim
210 Siti Nur Halizah SMP Miskin Yatim
211 Siti Nurhasanah SD Miskin Dhuafa
212 Suhariani SD Miskin Yatim
213 Syafira Salsabila SMP Miskin Dhuafa
214 Syarifatu Azillah SMA Miskin Dhuafa
215 Syayyidah Hanifah SMP Miskin Dhuafa
216 Syifa Rizki Aulia SD Miskin Dhuafa
217 Tanti Putri Pratama SMA Miskin Dhuafa
218 Tegar Satriawan SMA Miskin Yatim
219 Thyfani Alfiolila Adiputri SD Miskin Dhuafa
220 Tisa Isyana SMA Miskin Dhuafa
221 Tria Agustin Setyani SD Miskin Dhuafa
222 Ummi Muslimawati SMA Miskin Dhuafa
223 Umy Khory Kaesty SD Miskin Piatu
224 Unsho Febriantika SMP Miskin Piatu
225 Usama Al Amudi SD Miskin Dhuafa
226 Velinda Putri Nindiani SMA Miskin Dhuafa
227 Veronica Era Mania SMA Miskin Dhuafa
228 Virda Nur Hidayah PT Miskin Yatim
229 Wahyu Afdelullaili SMP Miskin Yatim
230 Wahyuningtyas Putri
Rahmadhani SMA Miskin Yatim
231 Wulan Suci SD Miskin Yatim
232 Yanti Suliha SMP Miskin Dhuafa
233 Yogi Nusa Mahardika
Punuf SMP Miskin Yatim
234 Yunita Alfiana SMA Miskin Dhuafa
235 Yusuf Firmansyah SD Miskin Yatim
236 Zaimul Umam SD Miskin Dhuafa
237 Zakiyah Azzahroh SD Miskin Dhuafa
Daftar Penerima Manfaat Senyum Mandiri
Nama Jenis
Kelamin No Tlp/HP Tgl Lahir Jenis Usaha
Siti Rochmah Perempuan 085233342564
05
Februari
1975
Handycraft
Yohannes
Wahyudi Laki-Laki 085746960639
22
Agustus
1978
Makanan/Minuman
non kemasan
Nur Chamidah Perempuan 085101346646
01
Februari
1969
Jasa
Wahyu Maria
Magdalena Perempuan 081233460519
18
Oktober
1975
Makanan/minuman
non kemasan
Sulistiyo Laki-Laki 081945901691 23 Juli
1985
Makanan/minuman
kemasan
Kholifah Laki-Laki 081233663913
24
Februari
1977
Jasa
Lilis Indayati Perempuan 087859985026 09 Juni
1982 Handycraft
Syaiful Anam Laki-Laki 089681934270 05 Januari
1982
Makanan/minuman
non kemasan
Ayusri Lestari Perempuan 08574947228
26
Oktober
1992
Jasa
Dewi Masrifah Perempuan 085731367334 08 Mei
1974 Warung
Sulih Hadi
Santoso Laki-Laki 085100432069
06 April
1974
Makanan/minuman
kemasan
Herman
Widyanto Laki-Laki 083834500034
06
Nopember
1984
Handycraft
Nur Chotimah Perempuan 08972468573 17 Mei
1983 Jasa
Etik Purwati Perempuan 085232166865
18
Nopember
1977
Jasa
Decky Mustofa Laki-Laki 085234272473 02 Juni
1979 Handycraft
Siti Maryam Perempuan 087859486380 02 Juni
1981 Jasa
Andi Wijaya Laki-Laki 0895330414591
27
September
1985
Makanan/minuman
kemasan
Eny Ferdian
Agustina Perempuan 085648975755
22
Agustus
1987
Makanan/minuman
kemasan
Dimas Yuono
Septo Wibowo Laki-Laki 081931841593
01
September
1978
Makanan/minuman
non kemasan
Anang
Sulistyono Laki-Laki 081331420403
23 Juli
1973 Handycraft
Muhlisun Perempuan 08179622664
22
Oktober
1986
Makanan/minuman
kemasan
Hartatik
Purwaningtyas Perempuan 085707759840
11
September
1977
Makanan/minuman
non kemasan
Sugiarto Laki-Laki 0878595056441
23
Nopember
1976
Warung
Tri Winarsih Perempuan 085233342564 01 April
1980
Makanan/minuman
non kemasan
Andri Eka
Setiawan Laki-Laki 083806255765
30
Agustus
1994
Sandang
Surtiningsih Perempuan 085106411241
24
Februari
1976
Handycraft
Sulistyowati Perempuan 082112106813 03 April
1982
Makanan/minuman
non kemasan
Rony Hadi
Susilo Laki-Laki 089697777973
29
Agustus
1994
Jasa
Kristianingsih Perempuan 083834425710 25 Mei
1961
Makanan/minuman
non kemasan
Mastari Laki-Laki 081332442958 25 Mei
1971
Makanan/minuman
non kemasan
Tia Anggraini Perempuan 081330308169
28
Nopember
1986
Makanan/minuman
kemasan
Titis Dewi
Rahmawati Perempuan 081274000356
14 Januari
1983
Makanan/minuman
non kemasan
Marjoko Laki-Laki 087751026759 01 Mei
1977
Makanan/minuman
non kemasan
Kuswatie Perempuan 089661683111
05
Oktober
1969
Makanan/minuman
non kemasan
Eka Fitria
Ningsih Perempuan 0895337134503
21 Maret
1981
Makanan/minuman
kemasan
Amelia Dwi
Marthasari Perempuan 085755744630
05 Maret
1992
Makanan/minuman
kemasan
Hasil Wawancara dengan Pak Syamsudinar Syafri (Education
and Environment Departement Head Rumah Zakat)
1. Bagaimana penghimpunan dan penyaluran ZIS di RZ?
Jawab: Penghimpunannya itu dari Cabang dihimpun, lalu
disetorkan ke pusat. Lalu dari pusat diberikan lagi ke cabang
sesuai kebutuhan. Selain datang langsung ke kantor RZ, RZ
pun memberikan kemudahan dengan memfasilitasi cara
berzakat secara transfer dan layanan jemput zakat. Bentuk
penyaluran di RZ ada dua, yaitu bersifat charity atau
konsumtif, seperti seseorang sedang sakit, lalu diberikan
bantuan untuk membeli obat. Tapi sebagian besar
penyalurannya adalah dengan pembinaan, seperti untuk
program desa berdaya. Setelah penghimpunan, apakah
penyaluran dibagi rata kepada setiap program?
2. Ada Program apa saja di RZ?
Jawab: Untuk jumlah penyalurannya itu tergantung akad di
awal, ada donatur yang berakad mau menyumbang untuk
program ini sekian, maka yang disalurkan untuk program
tersebut ya sesuai jumlah donasinya.
3. Masing-masing program dimulai sejak kapan?
Jawab: Program senyum mandiri, senyum sehat, senyum
juara sudah ada sejak awal berdiri, yaitu tahun 1998. Senyum
lingkungan baru ada setahun setelahnya.
4. Khususnya program desa berdaya, dimulai sejak kapan?
Jawab: Program desa berdaya diawali pada tahun 1998 itu
juga, namun saat itu namanya masih ICD (Integrated
Community Development). Pada tahun 2016, barulah istilah
ICD diganti menjadi Desa Berdaya. Istilah ini diganti supaya
lebih Indonesia.
5. Berapa jangka waktu yang dibutuhkan untuk program desa
berdaya?
Jawab: Tidak ada waktu pasti, kami memiliki istilah
terminasi, yaitu sampai mereka benar-benar mandiri. Ada
desa yang tidak ada kemajuan, atau desa yang terkena
bencana, maka kami tidak melanjutkan.
6. Untuk bantuan umkm, apakah dananya bersifat pinjaman
atau hibah?
Jawab: Dananya bersifat hibah, dikarenakan ini dari dana
zakat. Dana Zakat tidak boleh disalurkan dalam bentuk
pinjaman, maka kami menghibahkan.
7. Apa saja yang dilakukan oleh RZ dalam meningkatkan
kualitas mustahik?
Jawab: Pembinaan akidah dan akhlak, serta pembinaan
wirausahadalam memebrdayakan mustahik.
8. Apa yang dilakukan RZ dalam rangka meningkatkan
kepercayaan masyarakat agar mau berzakat di RZ?
Jawab: Upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
agar mau berdonasi di RZ, sebagai contoh melakukan audit
eksternal tiap rahun, Alhamdulillah sudah 6 kali WTP.
Karena yang terpenting adalah transparansi keuangan. Selain
itu, kita mengadakan kampanye Zakat.
Hasil Wawancara dengan Pak Rudeq Mochammad (Fasilitator
Desa Berdaya Sukun Senyum Mandiri dan Senyum Lestari/
bidang Ekonomi dan lingkungan)
1. Di desa berdaya sukun, ada program apa saja selain bantuan
modal UMKM dan kesehatan?
Jawab: Insyaallah ada keempat program ini, Senyum
Mandiri, Senyum Lesatri, Senyum Juara, dan Senyum Sehat.
2. Mengapa memilih Desa Sukun sebagai lokasi
pemberdayaan?
Jawab: Kami melihat data di wilayah kec. Sukun tingkat
kemiskinan paling tinggi. Kemudian ada juga temoat
penampungan gepeng, gepeng itu gelandangan dan
pengemis. Juga di kecamatan sukun ini basisnya kristenisasi.
Mereka menyasar ke orang-orang tidak mampu.
3. Sejak kapan dimulainya program desa berdaya sukun ini?
Jawab: Sejak tahun 2014, awalnya kami melakukan
pemberdayaan se kecamatan sukun, namun sekarang ada
perbaikan menjadi kelurahan sukun saja.
4. Seperti apa pemberdayaan yang dilakukan oleh RZ untuk
UMKM, kesehatan, dan lainnya?
Jawab: Pemberdayaan umkm, yang pertama para mustahiq
biasanya ada yang merefrensikan, istilahnya dia membantu
RZ dalam menemukan calon mustahiq. Ada yang
tetanggnya, ada yang mengajukan, ada yang temannya. Lalu,
kita perkuat lagi dengan memilih orang yang memang
membutuhkan bantuan pembinaan ekonomi. Setelah itu kita
survey, maka kita mendapatkan data mulaid ari rumah,
kondisi beliau, keluarga. Nah setelah itu barulah disebut data
siap 1, nah inilah data orang orang yg akan kami tawarkan
kepada jaringan donatur kita. Nanti kalau ada yang bersedia
berdonasi, baik itu satu donatur bantu satu orang ataupun dari
instansi membantu satu orang. Nah dari donasi inilah kita
bantu mereka, memberinya dengan formula. Uangnya tdk
langsung diberikian melainkan dianalisis dulu datanya. Jika
membutuhkan sarana, maka nanti bantuannya berupa alat.
Bapak ini tidak butuh alatm tapi butuh legalitas saja, yaitu
membantu branding sekaligus membantu mengurus label
halal, bantu izin domisili. Jika diibaratkan dokter, kita ahrus
tau pasien ini harus diberi obat apa.
Ada 7 formula, 1. permodalan, pemberian berupa cash untuk
dibelikan bahan baku, 2. bantuan berupa sarana, alat sesuai
kebutuhan mereka, 3. edukasi wirausaha, semacam pelatihan,
bisa bentuk personal, kegiatan mengundang pemateri, 4.
penguatan produk, membantu kemasan agar lebih bagus agar
nilai produknya bertambah, 5. penguatan jaringam, misalkan
biayai supaya bisa ikut pasar, pembuatan kartu nama,
bantuan ke marketing online, 6. pendampungan GMP, good
manufacturing proses, jadi kami mendampingi agar proses
wirausahanya itu sesuai dengan standar. Jadi, misalnya
makanan agar lebih higienis, jadi tadinya tidak punya meja
dan proses membuat produknya di lantai, maka dana bantuan
bisa memberikan meja itu. Misalnya juga air dari sungai,
maka dibantu sumur bor agar lebih higienis, 7. Legalitas
seperti BPOM, atau sertifikasi halal. Jadi, setiap anggota
binaan kebutihannya berbeda, bisa jadi ada yang hanya butuh
3 saja.
5. Khususnya bantuan modal umkm, berupa hibah atau
pinjaman?
Jawab: Hibah
6. Apa syarat mustahik untuk mendapatkan bantuan?
Jawab: Pendapatannya, memang masuk kedalam kategori 8
asnaf, diutamakan kategori miskin. Lalu sudah memiliki
usaha minimal sudah 6 bulan. Kita tidak memilih yang masih
0, tapi kita memilih yang sudah ada. Dananya dari dana
zakat, maka tidak boleh keluar dari 8 asnaf. Sedangkan untuk
dana infaq sedekah lebih umum seperti untuk program bank
sampah.
7. Berapa pemberian modal untuk bantuan UMKM?
Jawab: Pemberian modal tidak ada batasan, jadi sebisa
mungkin ketika mereka butuh sesuatu kita penuhi 100 %
selama ada donasinya.
8. Apa yang menjadi kekuatan, serta kendala dalam melakukan
pemberdayaan di desa berdaya sukun?
Jawab: Kendalanya itu pemberdayaan yang terpenting ada
pada edukasinya, dalam aktivitas edukasi para pelaku usaha
kecil itu mereka tidak bisa dikumpulkan dengan mudah.
Mereka lebih sering untuk didatangi untuk melakukan
coaching. Edukasi ada yang sifatnya class dan personal,
coacing secara class dan personal. Masa coachnya yang
dateng ke rumahnya. Memang sih yang efektif itu seperti itu,
tapi yang jadi kendala adalah sdmnya, atau mencatri yang
mau mendampingi mereka. Meskipun RZ memiliki SDM,
tapi kan binaannya banyak. Jadi waktunya yang kurang.
Solusinya mungkin mengadakan aplikasi star up dimana
disitu ada pelaku umkm dan juga ada yang mau sharing .
Kekuatan kita ya karena sudah menjalankan formula
tersebut. Meskipun tidak semuanya menjadi muzakki tapi
minimal ada perbaikan. Lalu ada banyak donatur, itulah yang
menyebabkan kita bisa menyalurkan.
9. Sampai kapan pemberdayaan dilakukan di desa berdaya
Sukun ini?
Jawab: Program ini berbasis desa, kalau kota satu kelurahan.
Untuk mendampingi desanya itu 5 tahun, setelah selesai kita
terminasi, setelah itu kita cari desa lain. Intinya program ini
ada keberlanjutan yang dijalankan oleh masyarakat itu
sendiri. Kalau bantuan person atau per orang itu maks 3
tahun. Target lulus kita itu menjadi muzakki. Kalau setahun
sudah menjadi muzakki ya sudah kita luluskan. Kalau 3
tahun omsetnya segitu yasudah, kita cari calon penerima
bantuan yang lain.
10. Sejauh mana dampak pemberdayaan ini?
Jawab: Kuota pemberdayaan umkm 35 orang, nanti pasti ada
yang keluar masuk. Alasan keluar dari pembinaan kita bukan
karena dia jadi muzakki saja, ada yang tidak aktif, istilahnya
setelah dibantu sekali terus dia tidak mengikuti pembinaan
lagi. dalam setahun itu, minimal kita melahirkan satu
muzakki. Sampai sejauh ini sudah ada 5 orang yang menjadi
muzakki. Susah memang, perjuangannya luar biasa. Tapi
tetep ada perbaikan, supaya nanti menjadi muzakki nya nda
lama-lama.
Proses menjadi muzakki, indikatornya dari pendapatan
bersih, karena ada laporan omset atau laba. Kita pake standar
ada rumusnya yang sudah ditentukan dewan syariah.
Misalnya penghasilan 4 juta, harus stabil minimal selama 3
bulan.
Untuk prorgam lain, kita mengikuti standar pemerintah,
ibaratnya kita ini membantu pemerintah mis mengurangi gizi
buruk, memperbanyak posyandu, dan biasanya RZ ini yang
dilohat masy. Ya dampak dari ekonomi. Ada yg satu
keluarga dapet keempat program, anaknya d bantu beasiswa,
bapaknya modal usaha, ibunya dibantu biaya persalinan,
intinya sesuai kebutuhan.
Dampak senyum lestari, biasanya dari pemerintah
mengadakan kompetisi atau lomba kebersihan lingkungan,
target kita ya hasil dari program kita diapresiasi oleh
pemerintah. Ketika ada desa yang kumuh tidak permah dpt
penghargaan, disitulah rz masuk melakukan pembinaan.
Setelah itu baru bisa d lihat kasat mata, ada banyak tanaman,
sampahnya juga sudah bersih.
Hasil wawancara dengan Dwi Maslikhatun (Fasilitator Program
Senyum Juara/Pendidikan)
1. Senyum Juara ini programnya apa saja?
Jawab: Beasiswa dari sd,smp, sma, dan kuliah. Selain itu ada
pusat pengembangan anak atau bimbel, belajar seni, teater,
tilawah quran.
2. Syarat mustahiq untuk mendapatkan bantuan?
Jawab: mereka awalnya daftar, lalu kita seleksi, kan
kategorinya yang utama itu dhuafa, yatim piatu, setelah
daftar itu kita survey karna kan bisa aja anak yatim tapi
keluarganya mampu. Jadi kita survey ke rumahnya, baru
setelah survey itu di acc atau engga.
3. Kesulitan atau kekuatan yang dihadapi?
Jawab: Kesulitannya, karna lingkungan pendidikan yg
kurang, kesadaran ortu juga kurang., misal anak gamau
skolah krna ada masalah, tapi dibiarkan sama ortu. Kita udh
coba motivasi, tpi dr pihak kluarga tdk mndukung ya sama
saja.
Kekuatan, kita sudah ada banyak relawan lokal yg banyak
membantu, biasa disebut korwil, jadi setiap pekan diadakan
di pembinaan. Dateng ke rumah rumahnya.
4. Seperti apa pemilihan Korwil itu?
Jawab: Harus mengerti tujuan pembinaan, dan tau daerah
situ.
5. Dampak dari program ini?
Jawab: Utk goal nya itu alhamdulillah anak-anak nilainya
meningkat. Terus banyak yang keterima di sekolah negeri
karna nilainya bagus. Terus karna pembinaan jadi melek
pendidikan, jadi banyak yang ingin lanjut kuliah, juga ada
yang ingin fokus di desain intinya mengejar cita-cita.
Hasil Wawancara dengan Dwi Yuliani (Fasilitator Desa Berdaya
Sukun Senyum Sehat/Kesehatan)
1. Kegiatan apa saja di program ini?
Jawab: Pelayanan kesehatan, pembinaan ke masyarakat yang
meliputi ukbm (unit kesehatan berbasis masyarakat), ramah
lansia, kemudian ada pembinaan remaja (care for teen),
kemudian ada pendampingan dokter kecil, jadi kita
menggalakkan uks berdaya.
Posyandu ini kita pendampingan di wilayah desa berdaya
kita, jadi kita support untuk fasilitas sarpras, diawal kita
assesment dulu kebutuhan posyandunya itu apa, lalu kita
adakan pelatihan kadernya, setelah itu misalkan kita memang
kendalanya di masalah fisik, misal ga punya timbangan maka
kita bantunya disitu. Setiap bulan kita adakan pendampingan
ke kadernya. Jadi kita memastikan kegiatan posyandu itu
berjalan sesuai dengan standar minimal posyandu. Kemudia
kita juga mendampingi posyandu itu supaya dia jadi
posyandu yang mandiri secara pendanaan maupun
pelayanan. Kemudian, setiap bulan juga kita memberikan
tambahan makanan untuk balita.
Ramah lansia ini sama kaya posyandu, tapi sasarannya
lansia. Jadi, lansia yg ada di desa berdaya itu kita fasilitasi
untuk cek kesehatannya tiap bulan, tensi, gula darah,
kolesterol, asam urat. Untuk lansia yang terkendala dengan
aktivitas, kita adakan kunjungan ke rumah, jadi kita bersama
relawan dan tim medis melakukan kunjungan ke rumah
;lansia yang memang tidak bisa datang ke posyandu.
Care for teen ini pembinaan remaja. Jadi, kita memiliki
sekolah binaan, kita pendampingan ke mereka tentang 3
aspek, keagamaan, motivasi, dan keorganisasian. Istilahnya
agar mereka di usia remaja, bisa membuat sesuatu yang
bermanfaat untuk lingkungan. Kebetulan binaannya di SMP
Muhammadiyah 6 Kota Malang. Pembinaan rutin setiap hari
kamis, untuk tema bergantian sekaligus diadakan praktek.
Sama ada posyandu juga, senam, pemerikasaan kesehatan,
Ada Uks berdaya atau siaga uks, di SDN Sukoharjo 2, setiap
dua pekan sekqali pembinaan dokter kecil. Jadi., siswa
terpilih yang diseleksi oleh sekolah, tiap bulan kita ajari, kita
ajari skill skill sederhana ttg kesehatan, kemudian tiap bulan
juga kita dampingi siswa dokter kecil ini untuk melakukan
pemeriksaan ke temen-temennya sendiri.
2. Kategori penerima manfaat seperti apa?
Jawab: Kategori penerima manfaatnya adalah miskin, yg
kesehatannya kurang baik, tidak punya bpjs,
3. Kekuatan serta kendala?
Jawab: Kendalanya, bagaimana menghadirkan agar warga
hadir semua, kebanyakan kadernya jemput bola, dateng ke
rumah-rumah lalu melakukan pemeriksaan. Ga semua masy.
Di sini tidak semua miskin, masih belum ada kesadaran
untuk saling membantu. Kekuatan, birokrasi ke RW itu
sangat mendukung, jadi gampang masalah perizinan,
masyarakat kompak dalam kegiatan tertentu.
4. Dampak dari program ini?
Jawab: Kalau yang terlihat ya dari partisipasi masyarakat
menjadi antusias, terbukti dari kegiatan posyandu dibanding
wilayah lain kita yang paling bagus. Ada studi banding dari
kelurahan, kebetulan rw yang kita dampingi yang paling
bagus.
Hasil wawancara dengan Pak Sulistyo (Penerima Manfaat
Senyum Mandiri/Bantuan dan Pembinaan UMKM)
1. Usaha apa yang anda tekuni?
Jawab: Produksi Yoghurt
2. Sejak kapan usaha berdiri?
Jawab: sejak tahun 2015
3. Bagaimana anda bisa mendapatkan bantuan dari RZ?
Jawab: Awalnya bergabung dulu sebagai binaan RZ, ada
pertemuan rutin namun belum mendapat bantuan. Hampir
setahun baru dapet bantuan. Saya daftar, jadi ada
rekomendasi dari temen. Persyaratan member binaan yaitu
aktif kegiatan.
4. Berapa kali anda mendapa bantuan dari RZ?
Jawab: Pertama kali mendapat bantuan yaitu berupa freezer
seharga 2 juta. Setahun sekali mendapat bantuan. Bantuan
berupa uang untuk dibelikan barang. Dikasih waktu
seminggu untuk laporan kuitansi dan juga foto barangnya.
Sempat juga dibantu uang untuk support usaha, seperti
membuat website.
5. Bagaimana pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat?
Jawab: Pemberian modal, meskipun setahun sekali, setiap
sebulan sekali ada kegiatan kumpul antar anggota, isinya ada
materi tentang bisnis, 2 minggu sekali ada program
mentoring bisnis di kelompok kecil. Setiap setahun sekali
ada kegiatan outdoor untuk mengupgrade semangat. Dari
materi-materi itulah kita aplikasiin ke usaha kita masing-
masing.
6. Apa perbedaan sebelum dan sesudah bergabung dengan RZ?
Jawab: Sebelum bergabung, kita usaha ya semaunya. Tapi,
setelah ikut pembinaan kita dituntut agar rapih dan tertib,
setiap bulan ada laporan pemasukan dan pengeluaran, nah
disitu yang memacu kita untuk evaluasi, kok ga meningkat
ya, kalo dulu kan ya sedapetnya aja. Dari segi penghasilan
meningkat.
7. Berapa harga jual produk anda?
Jawab: Rp. 15.000-18.000
8. Apa saran untuk RZ?
Jawab: Program yang semisal ini bisa disebarluaskan lagi ke
daerah-daerah yang agak terpencil lagi. Saya sendiri aja yang
di kota merasakan manfaatnya, apalagi nanti kalo sampe
menjamah ke pelosok nlagi, mereka pasti lebih terbantu.
Mungkin mereka yang dipelosok pikirannya sama kaya saya
dulu, usaha ya sedapetnya orderan aja.
9. Anda termasuk yang sudah menjadi muzakki, bisa
diceritakan bagaimana prosesnya?
Jawab: Dulu saya omset masih 5 juta, seiring berjalannya
waktu sudah sampai 20 juta. Keuntungan bersih bisa 30%
dari omset itu. Tapi, selama ini tidak dituntut untuk menjadi
donatur dari RZ.
10. Profil:
a. Nama : Sulistyo
b. Usia : 34
c. Alamat : Jl. Budi Utomo no. 35 Rt 4 Rw 6 Mulyorejo
d. Alamat usaha : sama dengan rumah
e. Jumlah tanggungan : 1 istri 2 anak
f. Sektor usaha : Makanan dan minuman
Hasil wawancara dengan Dicki Mustofa (Penerima Manfaat
Senyum Mandiri/bantuan dan pembinaan UMKM)
1. Usaha apa yang anda tekuni?
Jawab: Produksi kacamata kayu dan jam tangan kayu.
2. Sejak kapan usaha berdiri?
Jawab: 2014 membuat miniatur kapal, kacamata kayu sekitar
tahun 2016, jam tangan kayu baru sebulan yang lalu.
3. Bagaimana anda bisa mendapatkan bantuan dari RZ?
Jawab: Sebelum bergabung, direkomendasikan oleh senior
binaan RZ bahwa saya termasuk ke kriteria binaan RZ
4. Sejak kapan anda mendapatkan bantuan dari Rumah Zakat?
Jawab: 2017 mendapat bantuan dari RZ, ada pelatihan
spiritual, bantuan modal, sesudah direkrut jadi binaan
5. Berapa bantuan yang diberikan oleh RZ?
Jawab: Bantuan kisaran 10 juta, ber kontinyu, jadi ga
langsung dapet 10 juta.
6. Bagaimana pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat?
Jawab: Spiritual itu ada pengajian, segmen ibu2 dan bapak2
dipisah seminggu sekali. Untuk ketemu satu sukun atau
seluruh binaan, satu bulan sekali
7. Berupa apa bantuan yang diberikan?
Jawab: Bantuan berupa uang tapi disarankan untuk dibelikan
alat, jadi kita mematuhi.
8. Apa perbedaan sebelum dan sesudah bergabung dengan RZ?
Jawab: Sebelumnya sistem kerja kita masih sporadis dalam
artian masih acak-acakan, karena background pendidikan
rendahtapi kemauan keras. Jadi pelatihan-pelatihan yang
diadakan kita serap dan kita istikomahkan utk disiplin kerja.
Jadi sekarang sudah disiplin, penataan ruanganm sop, Setelah
dibina, jadi terplanning, produksinya lebih terdeteksi
kesalahan-kesalahan. omset ada peningkatan, tapi ya
namanya wirausaha pasti ada naik turunnya.
9. Berapa harga jual produk anda?
Jawab: Rp. 500.000-5.000.000
10. Apa saran untuk RZ?
Jawab: Saya sebagai person yg diperhatikan rZ mengucapkan
terimakasih, RZ itu untuk kontribusi pembangunan di desa
sukun ini sangat besar. Untuk mengambil sesuatu yang
dibina, jika ada potensi maka lebih dikerucutkan lagi agar
termotivasi agar naik satu step. Jadi, ada namanya seleksi
alam.
11. Profil:
a. Nama : Dicki Mustofa
b. Usia : 44 tahun
c. Alamat : Jl. S. Supriadi gg.9 No. 14
d. Alamat usaha : sama seperti rumah
e. Jumlah tanggungan : 2 orang
f. Sektor usaha : woodcraft
Hasil wawancara dengan Deny Prabasworo (Relawan RZ,
penanggung jawab Care For Teen)
1. Seperti apa kegiatan Care For Teen ini?
Jawab: Kegiatannya satu minggu satu kali, selain
pembinaaan kesehatan, ada leadership, lingkungan,
keagamaan, ada juga tentang ekonomi. Setiap satu bulan satu
kali ada kegiatan posyandu remaja. Di sana ada kegiatan cek
tinggi berat badan, cek tekanan darah. Ada senam juga.
2. Sejak kapan kegiatan ini?
Jawab: sejak tahun 2014.
3. Kendala serta kekuatan?
Jawab: Kendala, sejauh ini sudah bisa teratasi, karena
kerjasama dengan relawan-relawan lain. Dengan adanya
kolaborasi ini, kendalanya teratasi.
4. Dampak kegiatan ini?
Jawab: dari segi pengetahuan yang awalnya tidak paham
tentang kesehatan, setelah ada pembinaan mereka jadi sudah
paham dan mengerti, seperti dg adanya pembinaan ini
mereka jadi tahu bagaimana mengukur berat badan yang
ideal. Dari segi sikap,tingkah laku ada perubahan. Yg awal
mulanya tidak sopan, sekarang lebih baik lagi.
5. Pesan dan kesan untuk RZ?
Jawab: Terimakasih rumah zakat sudah memberikan bantuan
pembinaan thdp siswa siswi yang ada di SMP
Muhammadiyah 6 Malang ini, semoga pembinaan ini bisa
memberikan kebermanfaatan.
Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Masrifah (Kader Psyandu
Balita yang dibantu dan dibina oleh rZ)
1. Seperti apa peran RZ dalam posyandu ini?
Jawab: Rz sebagai fasilitator, memberikan bantuan dana
berupa barang atau peralatan, timbangan, kursi, ada juga
dikasih buah, balita cek timbangan.
2. Kegiatan apa saja yang berkaitan dengan RZ?
Jawab: Dulu ada kader lingkungan, tapi vakum. Bimbingan
dr RZ, relawan bnyk mhsswa. Masuk ke desa sesuai
kebisaan. RZ membantu kegiatan agustusan dulu makanan
tambahan sebelum buah itu berupa uang. Posyandu sebulan
sekali. Lansia tes darah, kolesterol, asam urat, kaos untuk
posyandu. Anak yg timbangan kurang dikasih vitamin. Ada
acara tahun baru islam ada bantuan dari rumah zakat.
Santunan kaum dhuafa dan yatim.
3. Apa manfaat yang anda rasakan?
Jawab: Manfaatnya dapet ilmu, ada pelatihan dari kader
lingkungan. Kesejahteraan. Meningkatkan kesadaran warga,
dulu tidak ada yang menanam, sekarang mulai menanam,
bibit jahe merah. Tanaman hias. Pot juga. Bank sampah. Jadi
ibu pkk kumpulin sampah tiap bulan. Saya merangkap juga
kader lingkungan, tapi ndak ada yang mau. Lomba mural
catnya dari RZ, tanaman yang ada di sekitar sini, yang nanem
kader lingkungan. Manfaatnya lingkungan jadi bersih,
kegiatan juga berjalan karena adanya barang dan dana.
Inginnya sih mandiri ndak nerima dr rZ aja, kaya ibu pkk
saya galakkan untuk bank sampah, agar ada perputaran uang,
ya seperti untuk membeli taneman. Warga juga jadi sehat.
Kader posyandu lansia ada 24 kader, balita 18. Selain itu,
manfaatnya meningkatkan kesadaran warga, dulu tidak ada
yang menanam, sekarang mulai menanam. Kalo ndak ada RZ
mungkin kampung kita kumuh mas, dulu itu emang kotor
ndak sebersih sekarang. Jadi RZ masuk kita diberi materi,
pelatihan.
4. Pesan dan kesan untuk RZ?
Jawab: RZ the bestlah, kalo ndak ada RZ mungkin kampung
kita kumuh mas, dulu itu emang kotor ndak sebersih
sekarang. Jadi RZ masuk kita diberi materi dan pelatihan.
Hasil wawancara dengan Yudha Pandu Kristiawan (Relawan RZ,
penanggung jawab UKS Berdaya dan Bimbel Juara)
1. Kegiatan apa saja yang diikuti, berkaitan dengan RZ?
Jawab: Tahun 2014 awal masuk RZ langsung diarahkan ke
bidang pendidikan, jadi langsung jadi mentor anak juara di
Klojen. Dulu, bandulan. Sekarang jadi korwil klojen,
awalnya gabung RZ jadi relawan siaga bencana, karna tidak
ada bencana yang terlalu besar di Malang, akhirnya saya
diarahkan ke pendidikan.
Di tahunnya Mba dwi, kegiatan keluar kota diganti dengan
program yang lebih memberdayakan cabang, atau Malang
ini. Akhirnya dibentuk care for teen, siaga UKS.
Selain itu saya mengadakan bimbel gratis di Tahun 2014,
bimbel juara. Itu kita akomodir adek adek dari golongan
menengah ke bawah untuk bisa belajar gratis, setelah mereka
pulang sekolah. Yang mengajar itu kita ambil dari temen-
temen mahasiswa. Jadi kita open recrutment untuk jadi
pengajar. Memang bener bener ga dibayar.
2. Seperti apa kegiatan Bimbel juara ini?
Jawab: Bimbel juara ini awalnya kita hanya memfasilitasi
adek adek untuk belajar biasa, jadi ada PR kita bantu ajarkan
PR nya, lalu belajar materi yang akan dipelajari esoknya.
Seiring perkembangan, kita melihat adek adek ini justru
ketika bimbel justru bosen dengan belajar mulu, karena
sistem di sekolah sekarang sudah fullday.Akhirnya ada
tawaran dari adek-adek kalau seumpama dalam tiga hari,
bimbelnya senen selasa rabu, dihari rabunya kita adain acara
lain bisa gak? Akhirnya kita sepakati hari senin kita fokus
belajar, selasa dan rabu kita lebih kearah vcharacter building
adek adek. Karna di bandulan sendiri anak anak disini masih
banyak pergaulan yg tidak baik, di sini ada jaran kepang.
Yang kaya kerasukan kerasukan gitu lah.Dan adek adek
disana kalau ditanya pengen jadi apa? Ada yg jawab ya jadi
jaran kepang itu. Akhirnya kita kerjasama sama TPQ TPQ,
hari selasa kita mengajak guru TPQ untuk datang mengajari
adek adek tentang ilmu agama, akidah akhlak, materinya kita
sinkronkan dengan karakter building. Jadi agamanya dapet,
tapi goal akhirnya fondasi karakternya terbentuk. Akhirnya
kita dapet goal baru, adek adek yang SMA ngajarin yang
SMP, yang SMP ngajari yang SD.
2 tahun lalu, ada proyek yang lebih besar. Kalau kita bisa
melaksanakan program ini di satu tempat, kenapa engga di
tempat lain. Akhirnya kita dapet tawaran di kampung warna
warni, insyaallah pertengahan desember kita akan
melaksanakan ini di kampung warna warni. Intinya kita ingin
menciptakan tempat belajar dimana adek adek bisa
mengakses dengan bebas tanpa harus membayar, harapannya
dulu bagaimana bisa bertahan di bandulan, kalo sekarang
bagaimana bisa berjalan di tempat lain, tempat kumuh di
Malang.
Bimbel juara ini ada sistem adik dan kakak asuh, yang di
mana kakak asuh setiap bulannya berinfaq Rp. 20.000, ada
yang memberi lebih. Hak kakak asuh yaitu mendapatkana
adik asuh, berhak mengajar bimbel, juga boleh mengajak
adik asuh. “Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 60 adek
adek yang mendapat kakak asuh. Kebanyakan kakak asuh
nya itu temen temen mahasiswa dari UM dan UB. Jadi kita
memfasilitasi mereka kalau mau datang ngajar, ya monggo.
Jadi dari teman-teman mentor bimbel, ngasih tau ke temen
mereka masing-masing bahwa ada program bimbel juara dan
nantinya dapet adik asuh.”
Pernah ada kakak asuh yang dokter ingin mengajak adik
asuhnya ke Selecta. Pandu mengatakan: “Akhirnya dia minta
izin ke kita mau ajak adik asuhnya ke Selecta, terus dari kita
diarahkan langsung minta izin ke orang tuanya dan kalau
bisa ajak keluarganya sekalian. Akhirnya diajaklah
sekeluarga itu ke Selecta.”
Setiap hari rabu kegiatannya di luar belajar, seperti nonton
bareng, lomba menggambar, bikin kerajinan tangan.
Untuk uang infaq dari kakak asuh senilai Rp. 20.000 itu
tidak diberikan langsung ke adik-adik, melainkan
dikumpulkan, lalu digunakan untuk operasional. Jadi setiap
bulan ada pemilihan siswa terbaik, penghargaan untuk siswa
terajin, dan di akhir semester kita adakan penghargaan untuk
adik-adik yang rangkingnya bagus. Selain dana infaq
tersebut, juga ada dana yang diberikan oleh RZ.
3. Seperti apa kegiatan UKS Berdaya?
Jawab: Program UKS Berdaya tahun 2017, kita melihat uks
uks di sd negeri maupun swasta di Malang itu lebih ke arah
hanya melaksanakan uks saja, tanpa melibatkan adek2,
seperti yang penting udah ada UKS. Sebagian uks untuk
tempat tidur aja. Setelah di survey temen2 itu beranggapan di
UKS itu kalo mau mengelola itu mahal, kaya membayar
tenaga kesehatan, belum lagi penyuluhan pen yuluhan,
mendatangkan pemateri dari pihak luar. Itu pikiran dari pihak
sekolah.
4. Di mana lokasi pembinaan UKS Berdaya ini?
Jawab: Akhirnya program ini diadakan di SDN Sukoharjo 2,
dengan pertimbangan lingkungan ini kumuh, lalu sekolah ini
punya potensi, karna menang green school. Tapi pengelolaan
kesehatan masih kurang. Jadi kita mengawal adek adek untuk
jadi dokter kecil, kita ambil sample 20 anak, kita ajari anak
anak agar bisa mengelola uks, bisa cek kesehatan temen
temennya sendiri. Goalnya adalah merekalah yang akan
mengelola uks itu tanpa ahrus bayar. Nah pemateri dari
mana? Alhamdulillah ada relawan yang backgriund
kesehatan, adadokter, dokter gigi, perawat, apoteker.
Akhirnya kita undang temen temen relawan yang punya
basic kesehatan, selain itu kita sisipkan materi leadership
teamwrk. Kita juga berkolaborasi dengan NGO karna
programnya mirip, kaya komunitas greenpreneur Malang itu
fokus di tanaman Toga, itu kan bisa dimasukan ke materi di
UKS, termaasuk pengenalan obat keras, obat yang bisa
dikonsumsi,
Alhamdulillah setelah setahun ini, insyaallah adek adek udah
bisa mempresentasikan memberikan penyuluhan ke temen
temennya sendiri. Sekarang tiap jumat ada pemeriksaan
kesehatan gratis yang dipegang adek adek, ngukur tinggi,
berat, lingkar kepala, cek kuku, cuci tangan. Sekarang kita
ingin memvermak uks nya, karena uks nya bergabung jadi
satu sama dapur, agar kondusif.
Nanti kalau sudah selesai, kita lepas, kontrol dari jauh. Kita
pergi ke sekolah lainnya. Kita cari target baru, harapannya
minimal di kota malang uks uks kaya gini bisa saling
berkompetisi.
5. Berarti RZ berperan sebagai fasilitator?
Jawab: RZ sebagai fasilitator, kemudian relawannya lah yang
bekerja di lapangan yang berhubungan langsung dengan
sekolah. Jadi Mba Dwi hanya menerima laporan dari saya,
saya menerima hasil dari temuan di lapangan. Kalau ada
kurangnya nanti saya sampaikan ke kepsek dan mba dwi,
beliau berdua bertemu untuk membahas apa yang akan
dilakukan selanjutnya untuk uks ini.
6. Apa dampak dari kegiatan ini bagi anak-anak yang
mengikuti?
Jawab: Bimbel gratis bermanfaat, sekarang sudah ada
struktur yang bagus. Kalo dulu abis maghrib ya maen aja
gitu, kalo sekarang bisa mengkelompok,kelompokan, sd ada
tempat sendiri, gitu juga demgan smp dan sma. Dan sudah
mulai memutar. Dulu kuta kebingungan siapa ya yang ngajar
hari ini, kalo sekarang nda perlu, karna adek-adek udah bisa
mengawal adik-adik yang lebih kecil.
Dampak di pembelajaran, mereka lebih seneng untuk belajar,
berani memaparkan pendapat. Jadi minat belajarnya makin
tinggi. Dulu ada insiden anak-anak lebih milih untuk les
daripada acara desa, akhirnya karang taruna dateng ke tempat
bimbel, ini ada apa ya mas kok adek2 gamau ikut acara kita.
Kita jelaskan, dan alhamdulillah dari KT memfasilitasi
tempat untuk nonton bareng dan bahkan temen temen karang
taruna mulai mau bantu mengajar.
Manfaat di UKS, lebih percaya diri, dulu masih dorong
dorongan, sekarang tau artinya kerjasama. Kaya untuk
meriksa temen kan ada yang ngukur ada yang nyatet. Mereka
juga udah bisa briefing untuk bagi tugas. Tanpa harus
diawasi kakak kakaknya. Mereka berani melakukan
penyuluhan kepada ortu. Setiap bulan ada pertemuan wali
murid, bulan kemarin kita coba minta tempat untuk adek
adek untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan,
tentang nyamuk 3M, budaya hidup bersih dan sehat, justru
adek adek semangat sekali sampai ortu nya itu banyak nanya
dan mereka bisa menjawab.
7. Apa kendala dalam pembinaan ini?
Jawab: Kendala di lapangan untuk bimbel, kita berhadapan
dengan bvimbel bvimbel kecil di tempat, yang bayar. Dan
hampir di rumah rumah itu ada. Dan saat kita mengfadakan
bimbel gratis, itu kan adek adek lebioh tertarik ke kita, dulu
banyak ibu2 yang protes. Kedua dari pak Rw, adek adek ini
lebih sering ikut kegiatan kita. karena pak RW ini non
muslim, mengira kegiatan ini lebih ke arah pengajian.
Bahkan saat mau minjem tempat itu tidak disetujui 3 tahun
yang lalu. Sampai akhirnya ada warga yang ngasih tempat
untuk bimbel, pak rw nya itu baru mau setelah kami dapet
tempat kedua dari warga juga. Akhirnya RW nya dateng
untuk menawarkan balai, karna kita udah nyaman, jadi tetep
disitu sampe sekarang.
Dulu awal awal kendalanya di mentor, yang namanya anak
kuliah jadwal kadang acak acakan, dulu ada mahasiswa
muhammadiyah ya g kosannya jauh dari tempat, sampai
jatuh sakit. Tapi sekarang teratasi karna adek adek udah bisa
megang adeknya lebih kecil. Permasalahan yang belum
selesai, karna tadi kita ditawari balai RW, tapi balai RW ini
dipake untuk kegiatan bulutangkis, ada warga ada pemuda,
siswa kita dari waktu ke waktu malah nambah. Rumah
ma;lim itu agak kecil, sehingga sulit untuk menampung
murid yang semakin nambah. Kalau hujan air bia masuk ke
ruang tengah, jadi numpuk dan tidak kondusif.
Kalau untuk yang dokcil, kendala da di arah peran serta
pihak di luar sekolah. Harusnya ketika mulai belajar,
didukung dengan atmosfer kompetisi yang baik. Adek adek
ini lebih teruji di sekolahnya sendiri, tapi mereka kalau
keluar merka jadi kecil lagi. Kemaren hari anti rokok, adek
adek kita kasih buah dan snack, kita challenge meminta
mereka untuk menukar dengan perokok yang ditemui di
jalanan, untuk ditukar dengan buah atau snack. Mereka
masih dorong-dorongan. Karna kita ingin bawa adek adek ke
skolah skolah untuk percontohan. Kemarin ada beberapa
sekolah yang minta kita untuk membuka UKS. Karena kita
komitmen untuk buka satu tempat selama setahun jadi belum
kita terima. Harapannya adek adek di sukoharko 2 ini udah
bisa mandiri, dan kita bawa ke sekolah untuk percontohan.
Dulu bimbel juara sempat terhenti, dikarenakan saat itu
sedang maraknya pemilu sehingga kegiatan ini dikira partai,
dan tidak diizinkan walau sudah dijelaskan. Lalu sempat juga
ketika ada warga yang sudah memberikan tempatnya untuk
lokasi bimbel, tetapi selang beberapa saat beliau meninggal
dunia. Sebelum meninggal, beliau berpesan agar tempat ini
tetap dijadikan lokasi bimbel kalau beliau sudah tiada,
kendati demikian, sang anaklah yang menempati rumah
tersebut dan akhirnya kegiaan bilbel juara ini mencari lokasi
baru.
Namun, ada kendala yang saat ini belum teratasi, yaitu
masalah tempat bimbel tersebut. Walaupun ditawari untuk
kegiatan ini diadakan di balai RW, tapi balai RW ini dipakai
untuk kegiatan bulutangkis, ada warga ada pemuda. Siswa
bimbel dari waktu ke waktu semakin bertambah. “Rumah
ma’ Lim itu agak kecil, sehingga sulit untuk menampung
murid yang semakin nambah. Kalau hujan, air bisa masuk ke
ruang tengah, jadi numpuk dan tidak kondusif.
8. Seperti apa kegiatan Anak Juara?
Jawab: Anak juara ini adalah pemberian beasiswa dari SD
sampai perguruan tinggi. Beasiswa berupa uang tunai, kalau
SD sejumlah Rp. 80.000, SMP Rp.100.000, SMA Rp.
120.000, kuliah Rp. 325.000. Kebetulan dari semua wilayah,
hanya di wilayah saya yang ada anak S-1. Kalau yang lain
kan tetap dapat materi, tapi kalau yang kuliah ini saya tarik
jadi mentor. Saya suruh ajari adik-adik, jadi donasinya baru
bisa turun kalau mau mentoring adik-adik.
Ada tiga wilayah lokasi Anak Juara di Kota Malang, yaitu di
Bandulan, Sukun Tanjungrejo, dan Klojen. Saya sebagai
korwil Klojen. Setiap Korwil membawahi enam mentor,
ikhwan akhwat SD, ikhwan akhwat SMP, ikhwan akhwan
SMA. Nanti mentor membawahi adek adek siswa, hasilnya
dilaporkan ke korwil, korwil melapor ke mba Dwi
Maslikhatun. Korwil tugasnya lebih ke arah mengkoordinir
orang tua anak juara. Anak juara bedanya sama bimbel itu
mereka satu anak dapet satu donatur tetap.
Bedanya anak juara dengan bimbel juara lebh ke arah
donaturnya. Anak juara mendapat materi tiap satu bulan
empat kali, setiap hari minggu, semuanya saat pemberian
materi berlokasi di masjid. Daerah Klojen di masjid alun-
alun, kalau bandulan di masjid Al-fajr, kalau sukun
Tanjungrejo ini di masjid Al-anshor. Tapi kadang ada semua
wilayah dikumpul jadi satu, pembinaannya satu tempat,
seperti kemarin ke kampung sapi, outdoor. Itu mungkin 4
bulan sekali.
Materi yang didapatkan tentang akidah akhlak, jadi kita
punya kurikulum sendiri. Jadi anak anak sudah hafal juz 30
ketika sudah kelas berapa. Pandu menjelaskan: “Mereka juga
dapet uang transport Rp. 20.000, kan mereka berangkat dari
rumah pake angkot. Tapi yang kita harapkan itu bukan
beasiswanya saja, tapi ke arah pendidikannya. Banyak kasus
dulu saat pembagian beasiswa, dimana orangtuanya yang
datang tapi anaknya nda datang. Akhirnya kita sisasati,
sekarang beasiswa kita pake rekening. Jadi kalau dari cabang
laporan orangtua dan anak nda aktif, itu kita pending dulu.
Terus bagaimana dengan donaturnya? Uangnya kita simpan,
kita bilang ke donatur dan terancam untuk diganti. Sekarang
sudah ada antrian yang daftar jadi anak juara nunggu
donatur. Beasiswa nya perbulan. Sedikit memang , jadi anak-
anak kita kasih materi, orang tuanya juga. Mentor mengurus
anak-anak kalau korwil mengurus orang tua.”
9. Apa saja kriteria penerima manfaat Anak Juara?
Jawab: Kriteria anak juara ini, golongan tidak mampu, juga
punya prestasi apapun baik di sekolah maupun diluar
sekolah.
10. Seperti apa materi yang diberikan dalam pembinaan Anak
Juara?
Jawab: Materi yang diberikan adalah materi marketing, dan
ibadah. Pembinaan dilakukan di tempat yang sama, waktu
yang sama, hanya ruangan yang berbeda. “Tapi untuk orang
tua kita beri kelonggaran, karena mungkin ada yang kerja,
minimal dateng dua kali perbulan.
11. Pesan dan kesan untuk RZ?
Jawab: Dari 2014 sampe sekarang, saya tidak pernah
menemukan kecacatan, di sini ukhuwahnya besar,
kekeluargaan erat sekali. Mba Dwi sudah menganggap kita
kita ini seperti adek sendiri, sering dibelikan apa. Pesannya
mungkin lebih disolidkan saja,
Kesan : saya datang ke Malang sebagai gila organisasi, saya
masuk dikampus yang tidak ada kegiatan organisasi dan
sebagian besar dari timur, hampir dua tahun menjadi kupu-
kupu, sampai saya kenal RZ dan potensi saya berkembang
dengan kegiatan-kegiatannya. Dengan adanya RZ, saya
tumbuh dewasa dengan baik, dulu saya berpikir gimana saya
berkegiatan sendiri, namun sekarang saya berpikir
bagaimana orang lain untuk bermanfaat untuk sekitar.
Kuntum khairunnas anfauhum linnas.
12. Bagaimana persyaratan untuk mengikuti kegiatan bimbel dan
uks?
Jawab: Persyaratan bimbel gratis memunta menyetor FC
KTP ortu dan FC KK, karna tiap semester kita ada penilaian
sendiri, rapot sendiri, e=berdasarkan kurikulum kita sndiri.
Agar kita tahu latar belakang adek adek ini seperti apa.
Untuk dokcil, syaratnya harus punya minat, mau didampingi,
mau jadi kader kesehatan utk sekolah.
Hasil wawancara dengan Nur (Siswa yang mengikuti Care For
Teen)
1. Seperti apa kegiatan di Care For Teen ini?
Jawab: Ada pelatihan tentang kesehatan, membuat prakarya,
senam satu bulan sekali, cek kesehatan, UKS, penambahan
materi, mengukur tinggi badan, berat badan.
2. Kenapa mau mengikuti kegatan ini?
Jawab: Agar mengetahui tentang kesehatan, keinginan
sendiri.
Hasil wawancara dengan Bagus (Siswa yang mengikuti Care For
Teen)
1. Sejak kapan mengikuti kegiatan ini?
Jawab: Saya ikut kegiatan ini sejak kelas 1, dan sekarang
sudah kelas 2
2. Kenapa mau mengikuti kegiatan ini?
Jawab: keinginan sendiri, agar mengetahui tentang
kesehatan.
3. Apa manfaat yang kamu rasakan?
Jawab: Manfaat yang saya rasakan itu banyak yang
diketahui, bisa mendaur ulang, bisa menghias pot dari
kardus, koran. bisa mengukur tinggi dan berat badan.
Kegiatan ini dibina oleh Pak Deni dan relawan RZ.
Hasil wawancara dengan Vida Nur Hidayah (Penerima Manfaat
Anak Juara)
1. Seperti apa pembinaan yang dilakukan oleh RZ?
Jawab: Pembinaannya itu bertahap, jadi saya masuk di RZ
sejak SD kelas 6, terus berlanjut sampai sekarang kuliah.
Saya pikir setelah lulus SMA ga dapet beasiswa lagi, tapi
ternyata lanjut sampai kuliah. Pembinaannya seminggu
sekali, SMA itu lebih ditekankan, karena SMA itu masih
labil, makanya dibina, sedangkan sd smp itu mungkin satu
bulan dua kali. Kebetulan karena saya kuliah sambil mondok,
jadi RZ memaklumi dan diberi keringanan, karena kan sudah
dapet pembinaan dari pondok.
2. Materi pembinaannya tentang apa saja?
Jawab: Adapun Pembinaan yang dilakukan RZ berupa
materi, keagamaan, kewirausahaan. Pokoknya kita itu
dibentuk gimana caranya supaya terjun ke masyarakat udah
bisa mandiri, terus gimana caranya kita ga ngandelin orang
tua, ga ngandelin bantuan pemerintah, memang dasarnya RZ
itu buat mendayagunakan masyarakat agar berdaya. Jadi nda
stagnan kehidupan ekonominya. Di RZ juga ada les, jadi
nanti ada buat kerajinan, terus ada seminar seminar.
3. Bagaimana anda bisa mendapat bantuan dari RZ?
Jawab: Jadi ada tetangga saya yang anaknya masuk RZ
Kediri, jadi RZ sendiri buka lowongan ini ada donatur dan
tinggal cari anak juaranya, kebetulan saya kepilih. Karna
waktu itu ayah saya sudah meninggal, dan kebetulan saya
juga juara kelas.
4. Pesan dan kesan untuk RZ?
Jawab: Di era sekarang ada lembaga yang masih peduli
terhadap masa depan anak indonesia, sampai benar-benar
dibina, bukan dari segi ekonomi saja, tapi dari segi
pembinaan karakternya yang dimana itu lebih penting untuk
kedepannya. Semoga RZ bertambah baik, bagi masyarakat
yang mampu untuk mau berdonasi di RZ. Semoga
kegiatannya tetap terlaksana. Yang mendonasikan semakin
bertambah, dengan donasinya yang banyak, bisa menjangkau
yang lebih luas lagi
5. Manfaat yang dirasakan?
Jawab:
Hasil wawancara dengan Luqman Hakim (Penerima Manfaat
Anak Juara)
1. Seperti apa pembinaan yang dilakukan oleh RZ?
Jawab: Saya di sini sebagai penerima beasiswa Anak Juara
sekaligus sebagai relawan. Relawan itu kan bukan internal
dari RZ. Kita ada MOU sendiri, kebetulan saya di sini
sebagai mentor atau pendamping anak juara. Anak juara itu
yang butuh bantuan kita bantu denga beasiswa, lalu
mendapat pembinaan sepekan sekali
2. Bantuan apa yang diberikan oleh RZ?
Jawab: Bantuan apa yang diberikan, buat saya pribadi, itu
beasiwa nominal uang saku dengan feedback saya
memberikan tenaga saya sebagai pendamping. Pokoknya
dapet beasiswa, ada juga dapet faktor psikologi dan sosial,
misalnya saya belajar bagaimana cara mendidik anak,
mentor-mentor ini kan di upgrade terus ya, secara moril kita
dapet sumbangsih dari RZ
3. Bagaimana anda bisa mendapat bantuan dari RZ?
Jawab: Saat itu RZ buka bimbel untuk SBMPTN di Depok,
lalu Luqman daftar dan masuk di sana, sebulan masuk itu
gratis. Akhirnya Luqman lulus SBMPTN dan masuk
Universiras Brawijaya. Luqman mengatakan: “Nah dari situ
RZ mantau, dari anak anak yang ikut bimbel yang sekiranya
potensial, yang bisa diajak kerjasama itu siapa aja, termasuk
saya ditawarkan karena dianggap berpotensi di bidang
komunikasi. Kemudian saya gabung jadi relawan di Depok
selama dua minggu, kemudian masuk UB dan mutasi ke
Malang
4. Manfaat yang dirasakan?
Jawab:
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Zaitun (Kader Posyandu Lansia
yang dibantu dan dibina oleh RZ?
1. Peran RZ dalam posyandu ini?
Jawab: RZ ini sebagai fasilitator, memberikan bantuan
berupa dana, memberikan sarana alat tensi, stick, timbangan.,
dapat bimbingan dari RZ tentang bagaimana mengukur tensi,
asam urat, dll. Kemudian cek kesehatan gratis di hari-hari
besar. Rw 04 dipilih sebagai lokasi pemberdayaan RZ.
2. Apakah ada kunjungan untuk Lansia yang kesulitan hadir ke
Posyandu?
Jawab: Dokter Amir, setiap bulannya melakukan kunjungan
ke lansia yang sudah tidak bisa datang atau berbaring,
ditemani relawan rz, untuk cek darah tinggi, dan cek
penyakit lainnya. Pernah ada juga donatur yang saya ajak
berkunjung ke lansia langsung, tetap didampingi RZ.
Biasanya untuk lansia yang kita kunjungi, kita bagikan uang
Rp. 100.000, dan buah. Selain posyandu, RZ juga
mengadakan bantuan ambulan gratis, rumah bersalin gratis
yang bekerjasama dengan RZ.
3. Apa manfaat dari kegiatan ini?
Jawab: Yang dulu awalnya para lansia untuk menuju
puskesmas itu enggan, sekarang karena ada posyandu yang
dibanrtu RZ ini sehingga lansia mau cek kesehatan di situ.
Setiap bulan sekali, hari selasa, minggu kedua.
Alhamdulillah banyak yang terdeteksi sejak dini penyakit
asam urat, kolesterol, gulanya. Mereka jadi tahu, dan bisa
antisipasi. Posyandu ini kan bukan bantu pengobatan, tapi
bantu mendeteksi saja.
Hasil wawancara dengan Yohannes Wahyudi (Penerima Manfaat
Senyum Mandiri)
1. Usaha apa yang anda jalani?
Jawab: warung yang menjual STMJ
2. Sejak kapan usaha ini?
Jawab: Sejak tahun 2015
3. Apakah saat itu langsung mendapat bantuan dari RZ?
Jawab: Belum, awal tahun 2016 saya baru mendapat bantuan.
4. Bagaimana anda bisa mendapat bantuan dari RZ?
Jawab: Saya ditelpon dari RZ, padahal saya tidak
mengajukan, lalu ditawarkan untuk dibantu dan dibina oleh
RZ, lalu di survey oleh RZ. Akhirnya diterima sampai
sekarang.
5. Setiap berapa tahun atau berapa bulan anda mendapat
bantuan dari RZ?
Jawab: Pemberian modalnya, karena saya termasuk yang
lama, kalau ada program aja, jadi kalau ada donatur yang
mau ngasih aja. Tahun ini saya sudah tidak dapat, tapi ada
donatur dari Adira syariah, jadi nama saya diikutkan.
Sebelumnya, tiap semester sekali dikasih bantuan.
6. Untuk pelaku UMKM yang menjadi anggota binaan dari rZ
apakah harus warga Sukun?
Jawab: Member binaan UMKM ini prioritas Kelurahan
sukun, ada juga di luar kelurahan sukun. Untuk tahun ini,
dicari se Kota Malang. Namun, Nyari anggota yang mau
dibina itu sulit, meskipun dikasih modal. Syarat syaratnya itu
kan harus dibina, kalo ada pelatihan harus dateng.
7. Untuk pembinaannya itu seperti apa?
Jawab: Pembinaan setiap minggu keempat tiap bulannya.
Ada mentoring bapak bapak di pekan pertama setiap hari
jumat atau sabtu. Mentoring ibu-ibu pekan ketiga, pekan
kedua ada rapat pengurus komunitas binaan, selain itu ada
pengajian juga. Disamping diberikan bantuan modal usaha,
dibina rohaninya juga.
8. Bagaimana transformasi mustahik menjadi muzakki?
Jawab: Transofrmasi mustahik menjadi muzakki, yatu
keuntungan bersihnya di atas Rp. 4.000.000; Kalau sudah
Rp. 4.000.000; atau Rp. 5.000.000; berarti sudah dianggap
muzakki. Sudah lepas dari binaan, menjadi muzakki,
sekaligus menjadi mentor bisnis.
9. Profil :
a. Nama: Yohannes Wahyudi
b. Usia : 40 tahun
c. Alamat: Simpang Sukun no.48, Sukun Malang.
d. Alamat usaha: Jl. Terusan merpati selatan Rt 5 RW 3,
Sukun, Malang.
e. Jumlah tanggungan: 2 orang
f. Sektor Usaha : Kuliner minuman
Kegiatan Care For Teen
Posyandu Lansia
Kantor Rumah Zakat Malang UMKM Binaan Rumah Zakat
UMKM Binaan Rumah Zakat
Foto Bersama Pak Syafri Foto bersama fasilitator Desa Berdaya Sukun
Foto bersama pak Deny Foto bersama Nur dan Bagus
Foto Bersama Pak Dicki Foto bersama Pak Sulistyo
Mading masjid di desa berdaya sukun Foto bersama Bu Ifa
Foto bersama Pandu Foto bersama Ibu Siti Zaitun
Absensi Posyandu Lansia
Absensi Posyandu Lansia
Foto bersama penerima manfaat Ramah Lansia
Foto bersama Luqman Foto bersama Vida
Mural di desa berdaya Sukun (S. Supriadi gg.9, Sukun)