pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

27
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR (TERBUKA) DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4A 1. Soni Puji Santoso (130421100073) 2. Achmad Agung Ferrianto (130421100077) 3. Arifin (130421100078) 4. Diah Rukmana (130421100095) Dosen: Retno Indriartiningtias, ST., S.E., MT. TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Tahun Akademik 2012-2013

Upload: achmad-agung-ferrianto

Post on 28-Jul-2015

344 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGANEMPAT SEKTOR (TERBUKA)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4A

1. Soni Puji Santoso (130421100073)

2. Achmad Agung Ferrianto (130421100077)

3. Arifin (130421100078)

4. Diah Rukmana (130421100095)

Dosen:

Retno Indriartiningtias, ST., S.E., MT.

TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Tahun Akademik 2012-2013

Page 2: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Allah yang selalu tercurahkan untuk umatnya. Kami

bersyukur telah diberi kesehatan dan kemampuan olehNya sehingga kami mampu

menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat

Sektor” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tidak luput dari kekurangan

kesalahan penulisan, materi yang tidak lengkap, tata bahasa,dan seterusnya. Oleh karena

itu, kami mengharapkan saran dan koreksi dari pembaca untuk makalah ini agar lebih baik

lagi. Selain itu, kami mengharapkan dukungannya untuk penyempurnaan makalah ini agar

menjadi referensi yang lebih baik bagi pembaca.

Demikian yang dapat kami sampaikan walaupun dengan keadaan yang sederhana.

Kami berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat. Amin.

Bangkalan, 04 November 2013

Penyusun

Page 3: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2

1.5 Metode Penulisan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ....................................................... 3

2.2 Hubunngan Dagang Dengan Luar Negeri ................................................... 4

2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka .............................................. 7

2.4 Komponen Pengeluaran Agregat .................................................................. 8

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor .................................................. 9

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor .................................................... 9

2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka ............................................. 10

2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka .......... 11

2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka.................................. 12

2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ...................................................... 13

2.11 Perubahan-perubahan Keseimbangan......................................................... 14

2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka............................ 14

2.13 Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka .................................................. 17

Page 4: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

iii

2.14 Membandingkan Multiplier Perekonomian Tertutup dan Terbuka ............ 18

2.15 Persamaan Multiplier Perekonomian Terbuka ........................................... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 20

3.2 Saran ............................................................................................................. 20

Daftar Referensi.............................................................................................................. 21

Lampiran......................................................................................................................... 22

Page 5: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam keseimbangan perekonomian dua sektor dan tiga sektor yang dapat

menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Akan tetapi analisis mengenai

penentuan kegiatan ekonomi negara tersebut belum sesuai dengan realiti sebenarnya

oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan

keadaan dalam perekonomian. Dua kegiatan pengelaran yang penting dalam setiap

ekonomi, yaitu ekspor dan impor, belum diperhitungkan dalam analisis tersebut. Oleh

karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan

dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan

impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu

perekonomian.

Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan

keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan eknomi dalam

suatu negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud

dalam realitas. Maka dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya, perekonomian dapat

dibedakan kepada empat sektor, yaitu ditambah dengan sektor luar negeri, di mana

kegiatan ekspor dan impor dijalankan. Analisis penentuan pendapatan nasional dalam

perekonomian seperti itu dinamakan sebagai: keseimbangan pendapatan nasional

empat sektor, yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor impor. Oleh

karena analisis ini telah menggambarkan penentuan kegiatan yang sebenarnya berlaku

dalam suatu perekonomian, maka analisis mengenai penentuan keseimbangan yang

disebut juga keseimbangan makroekonomi. Hal ini yang membuat kami mengangkat

topik tentang “Pendapatan Nasioanal Keseimbangan Empat Sektor”.

Page 6: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

2

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang tertulis dalam latar belakang di atas, maka

perumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah perekonimian terbuka atau empat sektor itu?

2. Bagaimana sirkulasi pendapatan perekonomian empat sektor?

1.3 TUJUAN

TUJUAN UMUM

Dapat mengetahui apa pengertian keseimbangan pendapatan nasioanal, sirkulasi,

syarat-syarat dan faktor-faktornya.

TUJUAN KHUSUS

Dapat menganalisis dan membandingkan perekonomian empat sektor dengan

perekonomian dua sektor ataupun tiga sektor.

1.4 MANFAAT

1. Pemahaman yang mendetail tentang keseimbangan pendapatan nasional empat

sektor.

2. Dapat membandingkan antara keseimbangan pendapatan nasional empat sektor

dan perekonomian sebelumnya dengan menggunakan permisalan contoh angka.

1.5 METODE PENULISAN

Makalah ini berisi kata, kalimat dan paragraf yang dikutip dari buku karangan

yang di terbitkan oleh entitas tertentu dan juga berisi dari sumber beberapa jurnal

yang kita kutip dari internet. Dengan demikian, kami harap dan yakin materi ini

sesuai dengan materi yang diberikan meskipun belum selengkap yang di inginkan.

Page 7: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri ikut dimasukkan dalam

perhitungan pendapatan nasional. Indikator adanya perdagangan luar negeri adalah

adanya ekspor dan impor.

Masuknya pemerintah menyebabkan kini di dalam perekonomian terdapat tiga

pihak yang aktif menjadi pelakunya, yakni konsumen, bisnis, dan pemerintah. Bersama

dengan peranan luar negeri di bagian B nanti

Di dalam teori ekonomi, bentuk campur tangan pemerintah di lapangan

perekonomian dirumuskan sebagai tindakan pemerintah dalam bidang pengeluaran

pemerintah (G), dan pemungutan pajak (T).

Pengeluaran pemerintah G adalah peubah atau variable yang lebih banyak

ditentukan oleh pertimbangan social dan politik dari pada pertimbangan ekonomi. Oleh

karena itu, besarnya tidak tergantung kepada Grows Nasional Product (GNP).

Sehubungan dengan hal itu, peubah G ini untuk selanjutnya akan dianggap sebagai

peubah eksogen yakni peubah yang besarnya ditentukan berdasarkan hal-hal yang ada

diluar system persamaan yang hendak kita kaji, atau (G = G0) dimana subskrip nol (0)

itu menunjukkan sifat G yang otonom atau eksogen.

Lain halnya dengan pajak T. Di dalam teori ekonomi dikenal adanya dua bentuk

pajak, yaitu pajak tidak langsung dan pajak langsung . Pajak tidak langsung ini juga

bersifat eksogen karena besarnya tidak dinyatakan sebagai bagian tertentu dari GNP.

Sementara itu pajak langsung bersifat endogen karena besarnya dinyatakan sebagai

bagian tertentu dari GNP.

Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibayar secara tidak langsung oleh wajib

bayarnya. Contohnya , pajak tontonan. Sedangkan pajak langsung adalah pajak yang

dibayar langsung oleh wajib pajaknya. Contoh pajak jenis ini adalah pajak penghasilan.

Dalam pembicaraan kita berikut mula-mula akan di bicarakan pajak tidak langsung saja,

lalu akan dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai pajak tidak langsung dan pajak

Page 8: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

4

langsung bersama-sama. Jadi, pada kesempatan pertama ini nanti akan dianggap bahwa

pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak tidak langsung saja, atau (T = T0)

dimana T0 adalah pajak tidak langsung.

2.2 Hubungan Dagang Dengan Luar Negeri

Persoalan terakhir yang masih harus kita selesaikan adalah mengenai hubungan

dagang dengan luar negeri. Dalam teori keseimbangan perekonomian, persoalan ini

mencakup dua kegiatan, yaitu ekspor (X) dan impor (M) barang maupun jasa.

Ekspor suatu Negara ke Negara lain, banyak sekali dipengaruhi oleh hal-hal seperti

permintaan dunia, hubungan politik antar Negara, dan sebagainya. Semua hal itu hampir

tidak ada hubungannya dengan pembicaraan kita mengenai GNP keseimbangan.

Dari kenyataan-kenyataan tersebut diatas, dapatlah kemudian ditarik sebuah

kesimpulan sederhana, yakni bahwa angka pengganda pada perekonomian terbuka

(empat sektor) lebih kecil dibanding dengan pada perekonomian tertutup (dua maupun

tiga sektor).

Dengan memperhatikan besarnya masing-masing koefisien pengganda itu, dapatlah

dihitung besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan masing-masing peubah

terhadap GNP.

Oleh karena itu, sebagaimana yang telah dilalukan di dalam bagian pertama bab ini

(paragraf A : Campur Tangan Pemerintah), dalam perekonomian empat sektor ini pun

dapat pula dibicarakan keseimbangan moneter. Di dalam perekonomian tiga sektor,

keseimbangan moneter tercapai apabila:

S + T = I + G

Yang menunjukkan bahwa dalam kondisi keseimbangan moneter, yakni selisih

antara investasi dan tabungan akan saling mengimbangi antara penerimaan dan

pengeluaran pemerintah. Kini setelah kita mempelajari keseimbangan empat sektor,

dengan masuknya ekspor dan impor, keseimbangan moneter itu dapat pula kita

bicarakan lebih lanjut. Dalam hubungan ini, harap dicatat bahwa impor M, adalah

peubah kebocoran, sedangkan ekspor X, adalah peubah injeksi. Mengingat hal ini,

persamaan diatas dapat dilanjutkan menjadi sebagai berikut.

S + T + M = I + G + X

Page 9: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

5

Untuk perekonomian terbuka dimana pemerintah terlibat didalamnya, terkadang

disebur sebagai perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal dengan persamaan

sebagai berikut.

Y= C+I+G+(X-M), khusus untuk (X-M) kadang disebut sebagai ekspor t netto = NX

2.2.1 Keseimbangan untuk faktor-faktor pengeluaran bersifat otonom

Bila diketahui bahwa :

C=Co+cYD

I = Io ( Investasi otonom)

G = Go

X = Xo

M = Mo

Tx = To

Maka keseimbangan perekonomian 4 sektor tanpa Tr adalah sebagai berikut.

Y

( Keseimbangan PN 4 sektor untuk semuan faktor otonom, tanpa Tr)

Contoh 1:

Bila diketahui bahwa :

C = 20 + 0,8YD

I = 20

G = 40

X = 50

M = 45

Tx = 30

Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangan 4 sektor adalah := 20 − (0,8 ∗ 30) + 20 + 40 + 50 − 450,2 = 85 − 240,2 = 610,2 = 305YD = Y-Tx = 305-30 = 275

C = 20 + 0,8(275) = 20+220 = 240

S = YD-C = 275-240=35

Page 10: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

6

2.2.2 Keseimbangan 4 sektor untuk faktor M (impor) dan Tx (pajak) bersifat induced

Bila diketahui bahwa :

C = Co + cYd

I = Io ( Investasi otonom )

G = Go

X = Xo

M = Mo + mY , dimana m = MPM

Tx = to + hY

Nx = ( X - ( Mo + mY) =Xo –Mo – mY

YD = ( Y – Tx ) = Y - to – hY

Sehingga pendapatan nasional ekuilibrium (tanpa Tr) untuk perekonomian 4

sektor adalah sebagai berikut.

Y = Co + c ( Y – to – hY) + Io + Go + Xo –Mo – mY

Y = Co + cY – cto – chY + Io + Go + Xo –Mo – mY

Y – cY + chY + mY = Co –cto + Io + Go + Xo – Mo

(1-c+ch+m) = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo

Y = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo / (1-c+ch+m)

Dengan demikian, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.= Co − cto + Io + Go + Xo − Mo(1 − c + ch + m)(Keseimbangan PN 4 sektor untuk investasi otonom, pajak fungsional, tanpa Tr)

Contoh 2 :

Bila diketahui bahwa :

C = 20 + 0.8YD

I = 20

G = 40

X = 50

M = 35 + 0,1Y , dimana m = MPM

Tx = -10 + 0,15Y

Page 11: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

7

Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.

= 20 − (0,8 ∗ −10) + 20 + 40 + 50 + 35(0,2 + 0,8 ∗ 0,15 + 0,1) = 1030,42 = 245,23Tx = -10 + 0,15 (245.23) = 26.79

YD = 245,23 – 26,79 = 218,44

C = 20 + 0,8 (218,44) = 20 + 174,52 = 194,52

S = 218,44 – 194,52 = 23,92

M = 35 + 0,1(245,23) = 35 + 24,523 = 59,523

2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem

ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di

dunia. Dalam perekonomian terbuka dibedakan empat golongan yaitu : rumah tangga,

perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

2.3.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan

Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan

mewujudkan aliran pendapatan kesektor rumah tangga. Aliran pendapatan

tersebut meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan yaitu seperti yang

ditunjukan oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak

keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan

perseorangan atau individu.

Rumah tangga, yang menawarkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan

untuk memperoleh berbagai pendapatan diatas, akan menggunakan dan

membelanjakan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

berikut :

1. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah dan pengeluaran

ini ditunjukan oleh aliran 3. Seperti telah diterangkan pendapatan yang

diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.

Page 12: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

8

2. Pendaapatan disposebel yang diterima rumah tangga terutama akan

digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan di dalam

negeri. Pengeluaran ini akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi

keatas barang-barang dalam negeri atau secara ringkas: Cdn. Pengeluaran ini

digambarkan oleh aliran 4.

3. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di negara-negara lain.

Pengeluaran ini ditunjukan oleh aliran 5. Gabungan diantara aliran 4 dan

aliran 5 meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga yaitu nilai ‘’C’’.

4. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau

badan keuangan seperti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi

penabungan lainnya. Penyimpanan artau penabungan ini ditunjukan oleh

aliran 6.

Gambar 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan

2.4 Komponen Pengeluaran Agregat

Dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran

berikut :

1. Pengeluran konsumsi rumah tangga ke atas berang-barang yang dihailkan dalam

negeri (Cdn)

2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan

menghasilkan barangdan jasa.

Page 13: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

9

3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G)

4. Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan

di dalam negeri(X)

5. Barang impor yaitu barang yang di beli dalam negeri.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor

Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang

tersebut diperlukan oleh negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang

tersebut atau produksinya tidak apat memenuhi keperluan dalam negeri. Faktor yang

lebih penting adalah kemampuan negara tersebut untuk mengeluarkan barang-

barang yang dapat bersaing dalam pasar luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga

barang yang diekspor haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang

diperjualbelikan dalam pasar luar negeri.

Ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yaitu pengeluaran yang besarnya

tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Sedangkan, kenaikan pendapatan

nasional karena kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan,

pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam

negeri. Ciri ekspor adalah sama denganinvestasi perusahaan dan pengeluaran

pemerintah, yaitu jumlahnya tidak ditentukan pendapatan nasional.

Fungsi ekspor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tingkatnya tidak dipengaruhi oleh

pendapatan nasional. Keadaan ini menggambarkan bahwa eksor adalah pengeluaran

otonomi.

Faktor yang dapat memindahkan fungsi X0 menjadi X1, seperti perubahan cita rasa

menyebabkan negara lain lebih banayak mengimpor dari negara tersebut,

perkembangan teknologi menaikkan mutu barang dan menambah permintaannya.

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor

Rumah tangga yang membeli barang barang dari luar negeri. Barang buatan luar

negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah.

Perusahaan mengimpor barang mentah dan barang modal dari luar negeri. Yaitu

pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Analisis

makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga.

Page 14: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

10

Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Fungsi impor

adalah kurva yang menggambarkan hubungan di antara nilai impor yang dilakukan

dengan tingkat pendapatan nasipnal yang dicapai. Fungsi impor (M) menanjak

kesebelah kanan.

Fungsi impor yaitu M = m Y dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor

akibat dari perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Impor tidak

dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misal pengusaha membeli barang modal dari

luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional). Fungsi impor haruslah

digambarkan oleh fungsi M = M o + m Y, dimana M o merupakan nilai impor yang

tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Fungsi impor akn dinyatakan dengan

menggunakan persamaan : M = M o + mY.

Perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Kecondonagn

mengimpor, yaitu nilai m, menagalami perubahan. Pergeseran M1 ke M2

menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan cita rasa masyarakat

yang lebih menyukai barang – barang produksi dosmetik merupakan salah satu faktor

penting yang dapat menyebabkan perubahan tersebut. (ii) ditunjukkan perubahan

fungsi impor yang sejajar.

2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana (i)

penawaran agrerat sama dengan pengeluaran agrerat, dan (ii) suntikan sama dengan

bocoran.

Bila perekonomian 2 sektor syarat keseimbangannya adalah S=1 dan untuk tiga

sektor syarat keseimbangannya adalah S+Tx=1+G, maka syarat keseimbangan untuk 4

sektor dapat dirinci sebagai berikut :

Y = C+1+G+ (X-M)

YD = C+S = Y-Tx

C+S+Tx = C +I+G+X-M

S+Tx+M = I +G+X --------- (a)

Page 15: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

11

Bukti :

Hasil perhitungan pada contoh 1 diatas : 35+30+45=110=20+40+50

Hasil perhitungan pada contoh 2 diatas : 23,92 + 26,79+ 59,23 = 110=20+40+50

Sisi sebelah kiri adalah sisi pengeluaran dan sisi sebelah kanan adalah sisi pemasukan.

Perhatikan lagi bahwa :

(S-1)+(Tx-G) = (X-M)....... (b)

(1) (2) (3)

Dari persamaan (b) dapat dilihat bahwa terdapat tiga kebijakan yang dapat

dilakukan oleh pemerintah guna menstabilkan kondisi perekonomiannya apabila suatu

saat terjadi ketidak seimbangan dalam perekonomian. Yang pertama adalah yang

berhubungan dengan kebijakan moneter (S-I), yang kedua adalah kebijakan fiskal (Tx-

G),dan ketiga adalah kebijakan perdagangan luar negeri (X-M). Bila dalam

perekonomian terjadi inflasi, dimana I>S, untuk menyeimbangkannya, bila S tidak

bisa diperbesar, maka pemerintah dapat menurunkan belanjanya, menaikkan pajak

atau impor. Akan tetapi, mengingat kebijakan pajak tidak begitu populer dimata

masyarakat dan menurunnya pengeluaran pemerintah adalah juga beresiko politik

yang kurang baik (karena kebijakan menurunkan pengeluaran pemerintah salah

satunya adalah menurunnya gaji PNS, mengurangi subsidi atau mengurangi belanja

luar negeri dengan menutup kedutaan diluar negeri misalnya), maka biasanya yang

dilakukan adalah menaikkan impor.

2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka

Barang dan jasa yang diperjual belikan didalam negeri terdiri dari dua golongan

barang : (i) yang diproduksi didalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y), dan

(ii) yang diimpor dari luar negeri. Pendapatan nasional (Y) dan impor (M).

AS = Y + M

Pengeluaran agrerat (AE) meliputi lima kompenen berikut : pengeluaran rumah

tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn),investasi swasta (I), pengeluaran

pemerintah (G), ekspor (X), dan pegeluaran keatas impor (M). Dalam persamaan :

AE = Cdn + I + G + X + M

Page 16: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

12

Pengeluaran keatas barang dalam negeri dan pengeluaran keatas impor.

C = Cdn + M

Berdasarkan persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi :

AE = C + I + G + X

Dalam perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai

apabila :

Y + M = C + I + G + X

Atau

Y = C + I + G +( X – M )

2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka

I + G + X = S + T + M

Aliran 1 pada dasarnya menggambarkan pendapatan nasional (Y) yang telah

dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan (Aliran 2). Pendapatan nasional yang

mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu

(Aliran 3). Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebe (Yd).

Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu

Atau

Yd = Y – T

Disposebel tersebut digunakan untuk tujuan – tujuan berikut :

i. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan barng impor. Dalam persamaan :

C = Cdn + M

ii. Untuk ditabung, yaitu sebanyak S.

Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T

Page 17: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

13

2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Y – T = C + S

Atau

Y = C + S + T

C adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang luar negeri dan barang

impor.

Keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut :

C + I +G + (X – M) = C + S + T

Atau

I + G + X = S + T + M

Perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran

agrerat akan bertambah sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X – M ). Nilai ekspor

neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agrerat untuk perekonomian

tertutup ( AE = C + I + G) dan akan diperoleh fungssi pengeluaran agrerat untuk

ekonomi empat sektor, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).

Akibat dari perusahaan ini keseimbangan pendapatan nasional pindah dari Eo

menjadi E1, dan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y3 ( Pendapatan

nasional dalam perekonomian tertutup ) menjadi Y4 ( Pendapatan nasional dalam

perekonomian terbuka ). Fungsi AE = C + I + G + ( X - M ) tidak sejajar degan AE =

C + I + G dan dengan fungsi konsumsi ( C). Impor ( M ) nilainya G sebanding

(proportional) dengan pendapatan nasional, aka fungsi AE = C + I + G + ( X – M )

lebih landai.

Perubahan ekonomi tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan :

i. Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G manjadi I + G + X. Perubahannya

sejajar karena ekspor adalah pengeluaran ekonomi.

Page 18: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

14

ii. Bocoran bertanmbah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M. Fungsi S + T +

M bermula dari garis asal S + T dn semakin menjauhi S + T karena M adlah

pengeluarn terpengaruh ( sebanding dengan prndapatan nasional ).

Pengeluaran rumah tangga terhadap produksi dalam negeri, tabungan rumah

tangga, pajak perusahaan dan individu yang dibayar dan pengeluaran keatas barang

impor. Dengan persamaan :

Y = C dn = S + T + M

Oleh karena persamaan diatas maka apabila Y = Cdn dengan sendirinya S + T + M = 0

2.11 Perubahan – perubahan Keseimbangan

Perubahan pengeluran rumah tangga, perubahan komponen – komponen suntikan (

I, G dan X ) dan perubahan komponen –komponen bocoran ( S, T, atau M ) akan

menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam

pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan

menaikkan pendapatan nasional. Pada akhirnya menyebabkan pertambahan

pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang

berlaku. Dalam ekonomi empat sektor nilai multipilier adalah lebih kecil dari ekonomi

tiga sektor.

Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional.

Proses multipilier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dati

kenaikan bocoran.

2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka

Beberapa Pemisalan Dan Pertanyaan

Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi : pengeluaran rumah

tangga, pajak pemerintah, pengeluaran pemerintah ,investasi swasta, , ekspordan

impor adlah seperti dibawah ini :

i. Fungsi penggunaan adalah C = 500 + 0,8 Yd.

ii. Pajak adalah 25 persen dari pendapatan nasional ( T = 0,25 Y )

Page 19: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

15

iii. Investasi swasta bernilai: I = 500 , sedangkan pengeluarn pemerintah bernilai : G

= 1000

iv. Ekspor negara tersebut bernilai X = 800 manakala impor adalah 10 persen dari

pendapatan nasional ( M = 0,1 Y ).

Grafik Keseimbangan Yang Sesuai Dengan Perhitungan

i. Sebagai fungsi Y, fungsi konsumsi adalah: C = 500 + 0,6Y.

ii. Investasi perusahaan, pengeluarn pemerintah dan ekspo r masing – masing

adalah 500, 1000 dan 800. Maka pada sumbu tegak (pada Y = 0 ) nilai C + I + G

+ X adalah = 500 + 500 + 1000 + 800 = 2800.

iii. Keseimbangan pendapatan nasional adalah pada Y = 5600.

Angka Pengganda

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pendapatan nasional ekulibrium untuk

perekonomian terbuka (4 sektor) untuk impor dan pajak induced adalah sebagai

berikut.

Y = Co+Go+Io+Xo+cto-Mo/(1-c+ch+m)

Dengan demikian, persamaan-persamaan matematis yang terjadi adalah sebagai

berikut.

1. Angka pengganda Konsumsi = (Ingat, Y =Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo)

Y+∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo+cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m)

∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m) = Y

∆Y / ∆Co = 1/(1-c+ch+m)

2. Angka pengganda Investasi = ∆Y/DI = 1/(1-c+ch+m)

Dimana yang berubah adalah Io menjadi : Io + ∆I

3. Angka pengganda Ekspor = ∆Y/∆X = 1/ (1-c+ch+m)

Yang berubah adalah X menjadi : X + ∆X

4. Angka pengganda Impor = ∆Y / ∆Mo = -1 / (1-c+ch+m)

Yang berubah adalah Mo menjadi : - (Mo+∆Mo) = -Mo-∆Mo

5. Angka pengganda Pajak = ∆Y /∆to = -c /(1-c+ch+m)

Yang berubah adalah to menjadi : -c(to+Dto) = -cto-Dcto

6. Angka pengganda G = ∆Y/ ∆Go = 1 / (1-c+ch+m)

Yang berubah adalah G menjadi : Go+∆G

Page 20: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

16

7. Angka pengganda anggaran berimbang

keG+ keTx =1/(1-c+ch+m) + -c/ (1-c+ch+m)=1 –c / (1-c+ch+m)

Perhitungan pendapatan nasional dengan memasukkan TR sebagai variabel

Tr atau subsidi atau transfer of payment adalah kewajiban yang diberikan oleh

pemerintah kepada masyarakat karena masyarakat telah memberikan baktinya atau

jasanya kepada negara, misalnya berupa pensiun, subsidi pupuk, pendidikan dan

sebagainya. Oleh karena kebijakan pemberian Tr adalah termasuk dalam kebijakan

fiskal, maka dalam teorinya, variabel ini hanya ada dalam pembahasan ekonomi 3

sektor dan 4 sektor.

Untuk Perekonomian 4 sektor

Untuk perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka diketahui pendapatan

nasional keseimbangan adalah :

Y = C + I +G+ (X-M)

Dengan demikian bila perhitungan pendapatam nasional keseimbangannya lebih

merinci tentang pajak dan investasi, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Untuk pajak yang Proporsional dan Investasi Otonom

C= Co +cYd

I = Io

G=Go

X=Xo

Tx= -t + tY

M = Mo + mY

Yd = Y + Tr –Tx, maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah:

C = Co + c (Y+Tr-(-to+tY)

C=Co+cY+cTr+cto–ctY

Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go + ( Xo-(Mo+mY)

Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go+ Xo –Mo – mY

Y-cY + ctY + mY = Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo

Bila : Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo = AN, maka :

(1 – c + ct + m ) Y = AN

Page 21: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

17

Selanjutnya, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.= AN( 1 − + + )(Keseimbangan PN untuk pajak fungsional, investasi otonom dengan memasukkan Tr)

2. Pajak Proporsional dan Investasi Induced

Telah kita ketahui bahwa pendapatan keseimbangan untuk investasi otonom dan

pajak proporsional perekonomian 4 sektor adalah sebagai berikut.

Y = Co + cY + cTr + cto –ctY + Io + Go + Xo – Mo –mY

Bila investasi adalah Induced atau I = Io + iY, pendapatan nasional keseimbangannya

adalah :

Y = Co+cY+cTr+cto-ctY+Io+iY+Go+Xo+Mo+mY

Y-cY+ctY-iY+mY = AN

Bila (1-c+ct-I+m) Y = AN

Maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.= AN( 1 − + − + )(Keseimbangan PN untuk pajak proporsional, investasi induced dengan memasukkan

Tr)

Perhatikan bahwa t dan m adalah penyebab mengapa pendapatan nasional

keseimbangan bertambah kecil, karena kedua variabel inilah yang dalam ekonomi

makro dinamakan penyebab kebocoran (lekeagas), yaitu t mengurangi pendapatan

aktual sehingga menurunkan daya konsumsi, dan m menyedot pendapatan dari ekspor

untuk konsumsi.

Adapun syarat keseimbangan untuk perekonomian 4 sektor dengan memasukkan

variabel Tr adalah sebagai berikut.

S + Tx + M = I + G + X + Tr

2.13 Multipilier Dalam Perekonomian Terbuka

Multipilier dalam ekonomi tiga sektor adalah lebih besar dari Multipilier dalam

ekonomi empat sektor, seterusnya akan diterangkan pada bagaimana menentukan

persamaan multipilier untuk perekonomian terbuka.

Page 22: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

18

2.14 Membandingkan Multipilier Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Perhitunagn tersebut menunjukkan bahwa multipilier untuk perekonomian terbuka

adalah lebih kecil dari multipilier untuk perekonomian tertutup. Keadaan yang

demikian adalah keadaan yang selalu berlaku dan sebabnya adalah karena impor

diasumsiakan adalah proporsional dengan pendapatan nasional ( M = mY). Ciri ini

menyebabkan tingkat bocoran semakin besar dan mengurangi saiz MPCy dan

multipilier.

2.15 Persamaan Multipilier Perekonomian Terbuka

Permisalan:

a. C = a + bYd

b. I = I0

c. G = G0

d. T = tY

e. X = X0

f. M = My

Berdasarkan asumsi-asumsi diatas pendapatan nasional pada keseimbangan adalah :

Y = C + I + G + (X – M)

Y = a + bYd + I0 + G 0

Y = a + b(Y- tY) + I0 + G 0 – My

Y- b(1-t)Y + mY = a + I0 + G 0 + X0

Y 1-b(1-t) + m = a + I0 + G 0 + X0

Y = ( ) (a + I0 + G 0 + X0)

Seterusnya misalkan ekspor meningkat sebanyak ϪX. Maka pendapatan nasional yang

baru adalah :

Y1 = ( ) (a + I0 + G 0 + X0 + ϪX0

Dari perhitungan tersebut dapat ditentukan efek pertambahan ekspor kepada

pendapatan nasional, yaitu :

Y1-Y = ( ) (ϪX)

Page 23: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

19

ϪY = Y1-Y = ( ) (ϪX)

Multiper adalah nisbah pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan

pengeluaran agregat. Dengan demikian multiper dalam perekonomian terbuka bagi

sistem pajak proporsional adalah :

Mtp =ϪϪ = ( ) (ϪX)

Apabila sistem pajak adalah pajak tetap dalam persamaan multiper diatas nilai t = 0,

maka multiper dalam ekonomi terbuka yang bersistem pajak tetap adalah :

Mtp =

Page 24: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

20

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional keseimbangan

empat sektor itu adalah suatu model ekonomi yang membedakan pelaku kegiatan

ekonomi kepada empat golongan, yaitu : perusahaan, rumah tangga, pemerintah dan

sektor luar negeri.

Dalam analisis keseibangan perekonomian empat sektor yaitu ekspor dan impor ke

atas keseimbangan pendapatan nasional.

3.2 Saran

Kami sadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami sebagai

penyaji memohon saran dan kritik pembangun, sebagai alat pacu perbaikan bagi kami.

Demikian penyajian kami atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

Page 25: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

21

Daftar Referensi

Iskandar Putong, S.E., MMSI . 2003. Ekonomi Mikro & Makro (Edisi 2).Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Putong, Iskandar . 2003. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro .Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Sukirno, sadono.2004.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers

Rosyidi, suherman.2005.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

Page 26: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

22

Lampiran

Draft Presentasi

Page 27: Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor

23