kebijakan fiskal dan keseimbangan pendapatan...
TRANSCRIPT
Pengantar Ilmu Ekonomi
Kebijakan Fiskal danKeseimbangan Pendapatan
Nasional.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Pokok bahasan pertemuan ke-11
Pengertian kebijakan fiskal.
Jenis Pajak.
Efek Pajak otonom tehadap keseimbangan pendapatan nasional.
Efek Pajak Proporsioanl terhadap keseimbangan pendapatan nasional.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal adalahkebijakan ekonomi yang digunakanPemerintah untuk mengelola atau mengarahkanperekonomian ke kondisi yang diinginkandengan cara mengubah-ubah penerimaan danpengeluaran pemerintah.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Kebijakan pemerintah yg berkaitandengan APBN untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian guna mencapaisasaran / tujuan tertentu
Misal: menaikkan/menurunkan budget
- perpajakan/subsidi
- pinjaman masyarakat/luar negeri
DI RI: tercermin dalam APBN
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Merupakan bentuk intervensi pemerintah
dalam pengendalian perekonomian
Kebijakan ini dilakukan untuk, misalnya:
Mengatasi pengangguran
Mengendalikan inflasi/deflasi
Pemerataan
Penggunaan pengeluaran pemerintah dan pajak untuk mencapai
tujuan makroekonomitertentu tersebut disebut kebijakan fiskal
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Tujuan kebijakan fiskal, antara lain pemerintah dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan nasional, dapat
mempengaruhi kesempatan kerja, dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya investasi nasional, dan dapat
mempengaruhi distribusi penghasilan nasional,
memelihara stabilitas ekonomi internal (dalam negeri)
dan eksternal (luar negeri), serta mengendalikan tingkat
inflasi.
Alat kebijakan fiskal. Untuk mewujudkan tujuan
kebijakan fiskal, pemerintah menggunakan alat-alat
kebijakan fiskal antara lain pajak, pinjaman publik, dan
subsidi.
Klasifikasi Pajaka. Pajak Obyektif : pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitasekonomi para wajib pajak.b. Pajak Subyektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuanwajib pajak.c. Pajak Langsung : beban pajak yang tidak dapat digeser kepadawajib pajak laind. Pajak tidak Langsung : beban pajak yang dapat digeser kepadawajib pajak lain
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Tarif Pajak1. Pajak Nominal : pajak yang pengenaannyaberdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu.2. Pajak Prosentase : pajak yang pengenaannnya berdasarkan persentase tertentudari dasar pengenaan pajak.
a. Pajak Proporsional : tarif persentasenyatetap.
b. Pajak Progresif : tarif makin tinggi biladasar pengenaan pajak makin tinggi.
c. Pajak Regresif : tarif makin rendah biladasar pengenaan pajak makin tinggi.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Pajak otonom adalah penetapan pajak yang
besarnya tidak tergantung pada tingkatpendapata
n, melainkan ditetapkan secara otonom oleh
pemerintah
Misalnya, mula-mulatuliskan kembali identitas
pendapatan nsional yaitu Y = C + I + G, dimana C
= a + bYddan Yd = Y – T
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Pajak Proporsional bersifat built-in flexible atau
pajak progresif, yaitu pajak dimana nilainya
berubah secara positif dengan tingkat
pendapatan dan memiliki hubungan yang linier.
T = T0 + t Y dimana (0 ≤ To ≤ 0 dan 0<t<1)
Keterangan
T : penerimaan pajak total,
T0 : bagian penerimaan pajak yang bersifat otonom (pajak tetap) besar
kecilnya tidak tergantung pada pendapatan
t : tarif pajak marjinal (marginal rate of taxation) yang merupakan nilai
perbandingan perubahan
jumlah pajak dengan perubahan jumlah pendapatan
Y : tingkat pendapatan nasional.
Fungsi pajak tersebut mempunyai arti bahwakalau pendapatan naik, maka pajak juga akan naik
built-in flexible dimana penerimaan pajak proporsional, besar kecilnya
tergantung kepada besar-kecilnya tingkat pendapatan.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Jenis Kebijakan Fiskal
1. Discretionary (kebijakan fiskal ygdisengaja/aktif): kebijakan yg sengajadilakukan untuk mencapai target tertentu.
Misal:
kebijakan Menaikkan pengeluranpemerintah (G) untuk mendorong produksisehingga pendapatan nasional meningkat
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
2. Built in/Automatic Stabiliers (Keb Fiskal
yang pasif): merupakan reaksi otomatis
dari keadaan perekonomian yg ada.
Misalnya:
pendapatan
masyarakat
naik
penerimaan
pemerintah
dari pajak
meningkat
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan NasionalPendapatan Nasionaladalah jumlahpendapatan yang diterimaoleh seluruh rumahtangga keluarga (RTK) di suatu negara daripenyerahan faktor-faktorproduksi dalam satuperiode, biasanya selamasatu tahun.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Fungsi Pendapatan Nasional
Dengan memasukkan unsur pemerintah(Kebijakan Fsikal dalam perekonomian, makapersamaan pendapatan nasional menjadi:
Y = C + I + G
Ini menggambarkan perekonomian 3 Sektor
Misal: Pemerintah ingin menaikkanpendapatan nasional melalui kebijakan fiskalbisa dilakukan misalnya dengan menaikkanpengeluaran pemerintah
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Man
faat
dari
mem
pela
jari
pen
dap
ata
nn
asi
on
al
Kita dapat mengukur tingkat kemakmuran suatu
negara dan untuk mendapatkan data terperinci
mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara selama satu periode.
Untuk mengetahui dan menelaah struktur
perekonomian nasional dan untuk
menggolongkan suatu negara menjadi negara
industri, pertanian, atau negara jasa.
Kita dapat menentukan besarnya kontribusi
berbagai sektor perekonomian terhadap
pendapatan nasional.
Untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari
waktu ke waktu, membandingkan perekonomian
antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan
perumusan kebijakan pemerintah.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan
oleh suatu perekonomian tiga cara perhitungan dapat digunakan yaitu :
• pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai goolongan
masyarakat ke atas barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
di produksikan dalam perekonomian tersebut.
• Barang-barang yang masih akan di proses lagi, nilainya
tidak turut dihitung di dalam penghitungan pendapatan
nasional dengan cara pengeluaran, karena untuk
menghindari berlakunya perhitungan dua kali.
• penting untuk membedakan dengan baik antara barang-
barang jadi dan barang-barang setengah jadi
1. CARA PENGELUARAN.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
2. CARA PRODUKSI ATAU CARA PRODUK netto
Dengan cara ini, pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan nilai produksi barang atau jasa yang
diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam
perekonomian. Penggunaan cara ini mempunyai dua
tujuan penting :
1. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai
faktor ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan
nasional.
2. Sebagai salah satu cara untuk menghindari
penghitungan dua kali, yaitu dengan hanya menghitung
nilai produk netto yang diwujudkan pada berbagai
tahap proses produksi.
Saturday, June 25, 2016 Chapter 11 | Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.
3. CARA PENDAPATAN
Pendapatan nasional tidak ditentukan dengan menghitung dan
menjumlahkan seluruh gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan
yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun
tertentu. Oleh karenanya, penghitungan pendapatan nasional
dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan
pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut :
1. Pendapatan pekerja, yaitu gaji dan upah.
2. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
3. Pendapatan dari sewa.
4. Bunga netto, yaitu nilai pembayaran bunga yang dilakukan
dikurangi bunga ke atas pinjaman kondsumsi dan bunga ke atas
pinjaman pemerintah.
5. Keuntungan perusahaan.