pendanaan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan...
TRANSCRIPT
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
Pendanaan Untuk
Pengembangan Energi
Baru dan Terbarukan di
Indonesia
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Bandung, 27 Mei 2016
Kegiatan Bisnis PT SMI
PEMBIAYAAN &
INVESTASI JASA KONSULTASI
(ADVISORY)
PENGEMBANGAN
PROYEK
Pembiayaan Infrastruktur
o Senior loan (KMK, KI) o Complementary perbankan
o Jasa Arranger & Underwriter o Standby Lender PPP o Geothermal Facility Fund
Pembiayaan Pemda (PIP/RIDF)
o Public Sector Advisory o Training & Capacity
Building
o Investment Advisory o Financial Advisory
Fasilitas Pengembangan
Proyek (FPP)
• Proyek KPS Showcase
• Proyek KPS Prioritas
FPP & Pengelolaan dana-dana
donor untuk Pengembangan
Proyek-Proyek Energi Terbarukan
TA & Pengelolaan dana-dana donor
untuk Pengembangan Proyek
Pemerintah Daerah
Fokus Sektor
• Mezzanine
• Penyertaan
Modal
• Take Out Financing
• Promoter Financing
• Subordinated Loan
Ketenagalistrikan Jalan dan
Jembatan
Transportasi
Infrastruktur
Kawasan
Infrastruktur
Pemasyarakatan Rumah Sakit
Pasar Infrastruktur
Pariwisata Telekomunikasi Irigasi Minyak dan
Gas
Manajemen Air Limbah
dan Persampahan Rolling Stock Kereta
Api
Infrastruktur Sosial
Air Minum Energi Efisiensi
Fokus Sektor
Sumber Pendanaan
Penyertaan Modal Negara (PMN) Pasar Modal
(Obligasi, Surat Utang) Sekuritisasi
2
Infrastruktur
Pendidikan
Pinjaman dan Hibah dari Dalam
dan Luar Negeri
3
Portofolio energi terbarukan PT SMI
Hydro Power Plant
Asahan, North Sumatera
Mini Hydro Power Plant
Humbang Hasundutan,
North Sumatera
Mini Hydro Power Plant
South Solok, West
Sumatera
Mini Hydro Power Plant
Lebong, Bengkulu
Mini Hydro Power
Plant
Lebak, Banten
Mini Hydro Power Plant
Banjarnegara, Central
Java
Mini Hydro Power
Plant
Tara Bintang, North
Sumatera
Mini Hydro Power
Plant Mobuya, North
Sulawesi
Wind Energy Power Plant,
Sumba, East Nusa
Tenggara and Lebak,
Banten
Advisory Pembiayaan
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5 6
6
9
7
7
8
8
9
9
10
10 Waste to Energy
Project, Batam and
Nambo
10
4
Pertimbangan Proyek Energi Terbarukan
Konstruksi Start Up Operasi
Risiko
konstruksi
Risiko
keuangan
Delay
Refinancing risk
ramp up
Standar kualitas
Risiko pada siklus proyek
Fase Konstruksi Fase Operasi
Delay & Cost Overrun
dalam pelaksanaan
Default & insolvency
Perizinan pemerintah dan
akuisisi lahan
Risiko permintaan
Risiko offtaker
Penyesuaian tarif dan
persetujuan
Pemutusan kontrak dan
bencana alam
Hal yang harus dipertimbangkan
1. Project sponsor yang kuat
2. Kontraktor EPC dengan track
record yang baik
3. Cashflow yang stabil
4. Dasar/fundamental proyek yang
solid
5. Struktur pembiayaan yang baik
6. Pihak-pihak yang profesional
Hal yang harus diperhatikan
1. Risiko harus dialokasikan kepada
pihak yang paling tepat untuk
mengelola dan meminimalisir
2. Iklim regulasi yang kondusif
Matriks Risiko Berdasarkan Jenis Pembangkit
5
Aspek Teknis/ Teknologi Logistik Safety
Hidro • Deviasi data pengamatan dengan arus aktual
• Konsistensi debit air
• Sedimentasi pada daerah tangkapan
• akses menuju sungai /
bendung
• Risiko Geologi
(longsor dan banjir)
Biogas,
Biomasa
(waste)
• Kontaminasi bahan oleh mikroorganisme dan
jamur
• harga katalis yang berfluktuasi
• Inkonsistensi kualitas
dan fluktuasi kuantitas
feedstock
• akses terhadap sumber
energi biomasa
• Risiko patogen dari
bahan baku
• Risiko kebakaran dan
ledakan
Surya • Kualitas solar panel dan kelengkapan lain
• Korosi dan sedimentasi pada panel surya
• Intensitas sinar matahari inkonsisten
• Perubahan cuaca dan iklim
• Shading akibat tumbuhan atau lain
• Beban angin pada struktur panel surya
• akses menuju lokasi
• Akuisisi lahan
• Repair & replacement
• Pencurian solar panel
• Cuaca ekstrem
• Electrical shock
• Kebakaran dan
ledakan
Angin • Intensitas angin di area • biaya transportasi dan
logistik kicir angin
• Inferensi dengan sinyal
telekomuinikasi, radar
cuaca
• Risiko terhadap
penenerbangan
Panas
Bumi
• Risiko pengeboran sumur
• Aktivitas Micro-Seismic
• Pengurangan Sumber Air
• Kegagalan Instalasi Permukaan
• Bahan Korosif di dalam Air
• Akses menuju konstruksi
• Potensi Limbah
Beracun
Tantangan dalam Proyek Energi Terbarukan
No Item Risiko
1. Design Underperformance akibat
design
2. Perlunya
jaminan
Underperformance atau
malfungsi peralatan elektrik
3. Technology
Malfungsi ,
Underperformance,
Penggantian
4. Pendapatan Perhitungan listrik yang
dihasilkan vs dijual
5. Inter-koneksi
Interkoneksi, transmisi dan
peningkatan sistem terlalu
mahal.
6. Pengalaman
investasi
pengalaman untuk investasi
membangun dan
mengoperasikan pembangkit
listrik.
Isu Penting Dalam Pembiayaan Proyek Energi Terbarukan di Indonesia
6
Studi Kasus: struktur proyek, isu dan tantangan
7
Overview Proyek
Studi Kasus: PLT Bayu 750 KW
Lokasi: Leipori, East Sumba, East Nusa Tenggara,
Indonesia
Koordinat pengukuran angin 9⁰38’24.17”S –
120⁰26’51.86”E
Periode pengukuran angin 2013-2014, pada
ketinggian 50 m
wind speed : 5.86 m/s
power density : 190 W/m2
Data intensitas angin digunakan untuk menentukan
capacity factor turbin.
No Brand Hub Height (m) Dia.Rotor
(m)
Capacity
(MW)
CF
(%)
1 Enercon E33 50 33 0.330 23.59
2 Enercon E53 73 53 0.800 24.40
3 Gamesa G58 55 58 0.850 25.28
4 Unison U57 68 57 0.750 25.28
5 Vensys 77 85 77 1.500 25.16
6 Vergnet 275 55 32 0.275 20.38
7 Vestas V110 95 110 2.000 22.93
Wind turbine options
Phase Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
Preparation
Civil
Turbine Installation
Commissioning
Operation
Project construction phases
*The costs depend on the project size
**The costs do not depend on the project size
8
Capital expenditures (Rp Juta) Weighted-average capital cost
Asumsi Finansial Capital expenditures, tariff, nilai tukar, dan WACC
Components Cost
Variable component of capex*
Wind turbines 15,469
Foundations 851
Civil works, access roads, fences, gates 727
Land lease during construction 310
Purchase of land and building permit 928
Financing and legal costs, bank fees 773
Fixed component of capex**
Substation 927
Remote monitoring 696
General contractor 1,160
Pre-operation costs 1,392
TOTAL CAPEX 23,233
Description Figure
Risk free 8.29%
Risk premium 8.30%
Default spread 2.20%
Unlevered beta 0.47
Levered beta 1.12
Debt portion 70.00%
Equity portion 30.00%
Tax 25.00%
After tax cost of debt 9.00%
Cost of equity 15.41%
WACC 10.92%
Tariff dan Nilai Tukar
Description Value
Tariff (Rp per kWh) 1,800
Rp / US$ 12,500
9
Struktur Modal (Rp juta) Ukuran Kelayakan
Analisa Kelayakan Finansial Scenario 1 – Project dibiayai dengan equity dan hutang
Parameters Values Benchmark
NPV (Rp mio) -6,887 0
IRR 5.83% 10.92%
Payback period 12 years 10 years
Average DSCR 0.82 1.20
Minimum
DSCR 0.57 1.00
25,369
16,263
2,136
6,970
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Total Capex IDC Equity Debt
Analisa Kelayakan
Termasuk IDC, total capex mencapai Rp 25,369 juta.
NPV = Rp6,887 juta
IRR = 5.83%, lebih rendah dari WACC = 10.92%
DCSR di bawah 1.00
Kesimpulan: Proyek tidak feasible tanpa komponen hibah
10
Ukuran Kelayakan
Analisa Kelayakan Finansial Scenario 2 – Proyek dibiayi dengan equity, hutang dan hibah
Parameters Values Benchmark
NPV (Rp mio) 2,386 0
IRR 13.83% 10.92%
Payback period 7 years 10 years
Average DSCR 1.49 1.20
Minimum
DSCR 1.04 1.00
24,408
8,945 8,945
10,455
1,175
3,833
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
TotalCapex
Grant IDC Equity Debt
Hibah sebesar 45% dari capex
Rp23,233 juta
Analisa Kelayakan
Termasuk IDC total capex mencapai Rp 24,408 juta.
NPV = Rp2,386 juta.
IRR =13.83%, lebih tinggi dari WACC = 10.92%.
average DCSR lebih besar dari 1.20,.
Kesimpulan : Proyek feasible
Struktur Modal (Rp Juta)
11
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500T
ah
un 1
Tah
un 2
Tah
un 3
Tah
un 4
Tah
un 5
Tah
un 6
Tah
un 7
Tah
un 8
Tah
un 9
Tah
un 1
0
Tah
un 1
1
Tah
un 1
2
Tah
un 1
3
Ta
hun 1
4
Tah
un 1
5
Tah
un 1
6
Tah
un 1
7
Tah
un 1
8
Tah
un 1
9
Tah
un 2
0
Rp
(ju
ta)
Proyeksi Laba Rugi
Total Revenue Net Profit
-15,000
-10,000
-5,000
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
Tahun 0
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Tahun 7
Tahun 8
Tahun 9
Tahun 1
0
Tahun 1
1
Tahun 1
2
Tahun 1
3
Tahun 1
4
Tahun 1
5
Tahun 1
6
Tahun 1
7
Tahun 1
8
Tahun 1
9
Tahun 2
0
Rp
(ju
ta)
Cash Flows from Operating Activities Cash Flows from Investing Activities
Cash Flows from Financing Activities Cash Balance
Proyeksi Arus Kas
Proyeksi Keuangan: dengan hibah, proyek memiliki kondisi keuangan yang sehat
Project Finance: Pembangkit Listrik Mini-hydro
PLN
• SMI dan institusi internasional (Co-financier)
sebagai Senior Lender
• Tahap selanjutnya: PE overseas & SMI sebagai
Mezzanine Lender
Assets
Senior
Loan
Mezzanine
Equity
Senior
Loan
Assets Mezzanine
Equity
Private Equity
overseas
Project
Sponsor
SMI • Intl Institution
• SMI
• PE overseas
• SMI
Project
Sponsor
Project Finance: Pembangkit Listrik Mini-hydro
Struktur pembiayaan energi terbarukan
12
PLN
PPA PPA
• SMI sebagai Senior Lender
• PE sebagai Mezzanine Lender
13
Inisiatif Strategis SMI dalam
Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
Pembiayaan dan Advisory Kerjasama dengan Institusi
Internasional Geothermal Facility Fund
8 pembiayaan proyek
PLTA dan PLTMH
dengan komitmen
pembiayaan senilai IDR
± 1 trilliun.
2 proyek advisory
tenaga bayu
2 proyek advisory
waste to energy
2 proyek advisory
PLTA dan PLTMH
Pengembangan
pembiayaan ke
sektor Energy
Efficiency
Kerjasama pembiayaan dan
advisory dengan institusi
internasional untuk mempercepat
pengembangan proyek energi
terbarukan di Indonesia.
• PT SMI memilki mandat untuk
mengelola dana senilai IDR
3.1 triliun dalam bentuk
Geothermal Facility Fund
• Dana akan digunakan untuk
kegiatan explorasi dan
eksploitasi geothermal di
Indonesia.
14
Co-financing Model
RE Fund /
Donor PT SMI
RE
Projects
Loan
repayment Loan
repayment
Loan
Co-
financing
Fund Management
RE Fund /
Donor
RE
Projects
Special/
Esc.
Account
Loan
revolving Loan/
Grant
Assign for fund
manager
Capacity building
programme/ PDF
Structure the project &
manage TA Grant
Training Coordinator
PT SMI
Fund management
Fund
disbursement
Intermediary
RE Fund /
Donor
PT SMI
RE
Projects
Loan
repayment
Fund
Loan
/ TA
Bentuk kerjasama dengan institusi internasional
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA Disclaimer
Semua informasi yang disajikan diambil dari berbagai sumber
dan dianggap sebagai benar pada saat mereka ditulis
sepengetahuan PT Sarana Multi Infrastruktur ( Persero ) . PT
Sarana Multi Infrastruktur ( Persero ) tidak dapat bertanggung
jawab dari setiap kesalahan yang terkandung dalam materi.
PT SMI mengikuti semua pedoman internal dan eksternal dan
peraturan yang mengatur proses evaluasi pada pembiayaan
menentukan kelayakan proyek infrastruktur . Setiap keputusan
untuk membiayai atau tidak untuk membiayai proyek karena itu
didasarkan pada proses due diligence yang bertanggung jawab
dan menyeluruh.
Keluhan dapat disampaikan melalui:
Ms. Astried Swastika
Corporate Secretary PT SMI
Tel : +62 21 5785 1499
Fax : +62 21 5785 4298
Email : [email protected]
Pengaduan masyarakat pada layanan PT SMI akan dijaga
kerahasiaannya dan ditangani oleh sebuah komite khusus
untuk memastikan bahwa keluhan ditangani dengan tepat .