pendanaan sanitasi melalui apbn, dak dan csr

23
OLEH KP-PIU TEKNIS Lokakarya Memorandum Program Sanitasi Malang, 22 23 Juli 2013

Upload: infosanitasi

Post on 21-Dec-2014

662 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

TRANSCRIPT

Page 1: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

OLEH

KP-PIU TEKNIS

Lokakarya Memorandum Program Sanitasi

Malang, 22 – 23 Juli 2013

Page 2: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

Pembangunan sanitasi merupakan salah satu bagian dari seluruh pembangunan. sehingga perlu diketahui jenis-jenis pembiayaan yang dapat digunakan untuk pembangunan sanitasi. Dan juga dipahami mekanisme kriteria pendanaan pembangunan secara umum. Kebutuhan pendanaan pembangunan bisa didapat melalui pendanaan pemerintah, yaitu dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi dan APBN, maupun pendanaan dari non Pemerintah yang sah .

1. Pendanaan Pemerintah

a) APBD

b) APBN

2. Pendanaan Non Pemerintah

a) Corporate social Responsibility (CSR)

b) Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

c) Perusahaan Swasta atau Lembaga Non-Pemerintah Peduli

Sanitasi

2

Page 3: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

Gambar 1. Alur Akses Pendanaan Pembangunan Sanitasi

ALUR AKSES PENDANAAN PEMBANGUNAN

SANITASI

Pembangunan sanitasi pada prinsipnya adalah

merupakan tanggung jawab utama Pemerintah

Kabupaten/Kota itu sendiri, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Ketika

pembangunan sanitasi tidak dapat didanai

seluruhnya dari Pemerintah Kabupaten/Kota,

maka kebutuhan pendanaan pembangunan sanitasi

tersebut dapat diakses ke APBD Provinsi, APBN,

atau sumber lainnya yang sah

3

Page 4: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

PENDANAAN PEMERINTAH

Gambar 2. Penyaluran Dana Pembangunan Melalui APBD Provinsi

• APBD merupakan

sumber pendanaan

pembangunan yang

berasal dari daerah.

Penyaluran dana

pembangunan melalui

APBD Kabupaten/Kota

ataupun dari APBD

Provinsi.

Gambar 1. Penyaluran Dana Pembangunan Melalui APBD Kab/Kota

4

Page 5: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

PENDANAAN PEMERINTAH

Gambar 3. Penyaluran Dana Pembangunan Melalui APBN

• APBN merupakan sumber pendanaan pembangunan yang berasal dari pusat.

5

Page 6: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

DANA DEKONSTRASI DANA TUGAS PEMBANTUAN

• Sifat kegiatan non-fisik

• Dapat ditunjang dengan subkegiatan bersifat fisik,

disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-

masing kementerian/ lembaga berdasarkan asas

kepatutan, kewajaran, ekonomis, dan efisien

• Sub kegiatan yang bersifat fisik tidak melebihi dari

total anggaran kegiatan non-fisik

• Sifat kegiatan fisik

• Dapat ditunjang dengan subkegiatan bersifat fisik

• Subkegiatan non fisik tidak melebihi dari total

anggaran kegiatan fisik yang bersangkutan

Prinsip Pendanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

6

Page 7: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

Sumber Utama Pendanaan Sanitasi

7

Page 8: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

Sumber-sumber Pendanaan Sanitasi Lainnya Yang

Dapat Diakses

8

Page 9: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

9

Page 10: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

10

Page 11: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

11

Page 12: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

12

Page 13: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

I. Kementrian Kelautan & Perikanan

II. Kementrian Kesehatan

III.Kementrian Lingkungan Hidup

IV. Kementrian Perumahan Rakyat

V. Kementrian Pekerjaan Umum

Anggaran Belanja Pusat Melalui K/L

Anggaran Belanja dan Pembiayaan (Kemenkeu selaku BUN)

I. Kementrian Lingkungan Hidup

III. Kementrian Perumahan Rakyat

IV. Kementrian Pekerjaan Umum

Pendanaan Pemerintah

13

Page 14: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

I. KEMENTRIAN KELAUTAN & PERIKANAN

1. Keluaran Program/Kegiatan :

Peningkatan kualitas di pulau-pulau kecil seperti :

a. Pelatihan Pengelolaan Sampah

b. Pelatihan pembuatan resapan Biopori

c. Pembuatan & perbaikan MCK

d. Pembuatan komposter

e. Pembuatan tempat sampah portable dll

2. Kriteria :

a. Kriteria Umum antara lain :

- Pulau kecil berpenduduk

- Kondisi sampah belum terkelola

- Terjadinya pencemaran lingkungan

- Kondisi permukiman belum tertata

b. Kriteria Khusus antara lain :

- Tersedia lahan yang dihibahkan

- Tersedia kelompok penerima bantuan

- Tersedia pengelola sarana

3. Mekanisme Akses :

a. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan Kab/kota yg

akan mendapatkan prog. peningkatan kualitas lingkungan di pulau-pulau kecil

sesuai Rencana Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2010 – 2014

b. Kab/Kota menetapkan Kecamatan/Desa penerima program bln Januari – Februari

tahun sebelumnya ( n-1)

14

Page 15: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

II. KEMENTRIAN KESEHATAN

1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Kegiatan Dekonsentrasi EHRA & STBM antara lain :

- Pelatihan EHRA

- Pelatihan Wirausaha Sanitasi Total Berbasia Masyarakat (STBM) dll

b. Kegiatan Tugas Pembantuan EHRA & STBM antara lain

- Pemicuan dan Monitoring

- Inspect Sarana Sanitasi dasar dll

2. Kriteria :

Memiliki salah satu dari; Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota

(SSK), atau Rencana Aksi Daerah (RAD).

3. Mekanisme Akses :

Kementerian Kesehatan sudah menetapkan Kabupaten/Kota penerima kegiatan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan sanitasi, di tahun 2013 sebanyak 114

Kabupaten/Kota peserta PPSP ditambah dengan 45 Kabupaten/Kota yang belum

menjadi peserta PPSP.

- Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan usulan kegiatan kepada Pemerintah

Provinsi, yang tercantum didalam BPS, SSK dan RAD, selambat-lambatnya

diserahkan pada bulan Juli 2013

- Pemerintah Provinsi memberikan usulan kepada Pusat mengenai data angka

kesakitan, APBD dan status sanitasi

- Kementerian Kesehatan menetapkan Kabupaten/Kota penerima dana Tugas

Pembantuan Sanitasi berdasarkan prioritas kesehatan dan

merekomendasiannya kepada Kemenkeu.

15

Page 16: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

III. KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Dekosentrasi 1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Pembinaan dan pengawasan kajian dampak lingkungan

b. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah melalui 3R

2. Mekanisme Akses :

a. Pemerintah Provinsi menyampaikan usulan ke PPE (Pusat Pengelolaan

Ekoregion) bulan Febuari – Maret pada saat RAKOREK

b. PPE mengusulkan pada saat RAKONAS pada bulan April dan Sebagai MUSRENBANG

c. Hasil dari Musrenbang disinkronisasikan dengan program yang ada di Bappeda

tingkat Provinsi

3.Kriteria

Hanya diperuntukkan bagi Instansi Lingkungan Hidup di Provinsi

B. Tugas Perbantuan

1. Keluaran Program / Kegiatan

Pembangunan IPAL yang memberi dampak strategis lintas sektor dan lintas wilayah

2. Mekanisme ekses : idem

3.Kriteria

Kab/Kota penerima program ditentukan oleh Pemerintah Provinsi, dg ketentuan a.l:

1. Termasuk lokus isu strategis kerusakan ekosistem usulan Provinsi

2. Memiliki institusi lingkungan hidup yg berbentuk Badan setara Dinas

3.Memberikan efek percontohan positif kpd Kab/Kota sekitar dll

16

Page 17: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

IV. KEMENTRIAN PERUMAHAN RAKYAT 1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Air Limbah meliputi

- MCK Komunal

- DED

b. Persampahan meliputi

- TPST

- Tempat Sampah Sementara

- DED

c. Drainase meliputi

- Saluran Drainase Tersier

- DED

2. Kriteria :

a. Syarat Pemilihan Lokasi

- Lokasi sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten/kota

- Sudah ditetapkan sebagai permukiman kumuh oleh bupati/walikota melalui

surat keputusan bupati/walikota

- Lokasi yang mendapatkan bantuan perumahan swadaya (BSPS)

b. Prioritas Pemilihan Lokasi

- Lahan Bebas Sengketa/Legal

- Intensitas permasalahan Sosial cukup tinggi

- Kondisi sarana/prasarana sanitasi tidak lengkap

- Terjadi penurunan kualitas pelayanan rumah

3. Mekanisme Akses :

Kab/Kota Menyampaikan usulan memlalui surat Bupati/Walikota kpd Provinsi

dengan tembusan Kementrian Perumahan pada tahun n-1

17

Page 18: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

V. KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

1. Keluaran Program/Kegiatan :

A. Air Limbah

a. Sistem Air Limbah On site.

- Pembangunan IPAL dan Pipa Induk

- Pembangunan IPLT

- Pembangunan SANIMAS pada kawasan‐kawasan tertentu

- Penyediaan/perekrutan TFL

- Pendampingan/ Bantuan Teknis penyusunan studi dan perencanaan teknis

b. Sistem Air Limbah Off site

- Pembangunan IPAL, jaringan pipa induk dan pipa pembawa, rumah

pompa/sistem perpompaan

c. Fasilitasi pembentukan organisasi pengelola

B. Persampahan

a. Pilot Project (percontohan) Sistem 3R Komunal.

b. Perekrutan, Pelatihan, Pengawasan, Pembinaan dan Gaji Fasilitator 3‐R

c. Pilot Project (percontohan) TPST/Stasiun Peralihan Antara (SPA)

d. Pilot Project (percontohan) Pembangunan TPA/TPA Regional

e. Fasilitasi pembentukan organisasi pengelola

C. Drainase

a. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana drainase primer.

b. Pembangunan kolam retensi/polder

c. Fasilitasi pembentukan organisasi pengelola

18

Page 19: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

KEGIATAN DAN MEKANISME APBN

2. Kriteria :

a. Surat minat pembangunan infratruktur;

b. Kesiapan lahan;

c. Pemicuan/penyadaran masyarakat;

d. Kesiapan DED/perencanaan;

e. Kesiapan institusi pengelola paska konstruksi;

f. Tersedia rencana kegiatan rinci;

g. Rencana sesuai dengan dokumen SSK dan RTRW atau RPJMD Kabupaten/kota

3. Mekanisme Akses :

Kabupaten/Kota wajib mengusulkan / memasukkan prog dan kegiatan ke dlm dok RPIJM.

Yaitu dengan mensinkronkan usulan program dan kegiatan dalam SSK/MPS

dengan dokumen RPIJM oleh Pokja Sanitasi di tingkat tingkat Kab/Kota.

Selanjutnya Pokja di tingkat Provinsi melakukan verifikasi hasil/penyaringan

urutan program dan kegiatan tersebut untuk diusulkan ke tingkat Pusat.

19

Page 20: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

I. KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Instalasi pengolahan air limbah komunal

b. Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R

c. Pengadaan unit pengelola limbah organik menjadi biogas

d. Pengadaan pembuatan media tanam

2. Kriteria :

a. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk

b. Kab/Kota punya banyak lahan Areal Kritis

c. Kab/Kota punya banyak sungai tercemar terpanjang

3. Mekanisme Akses :

Bersifat Top down dimana Kab/Kota penerima dana DAK ditetapkan oleh Pusat

20

Page 21: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

II. KEMENTRIAN PERUMAHAN RAKYAT 1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Air limbah berupa Septik Tank Komunal atau IPAL

b. Persampahan berupa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

2. Mekanisme Akses :

‐ Pengajuan usulan/permohonan oleh Pemerintah Kabupaten/kota kepada

Gubernur, dengan tembusan kepada Deputi Bidang Pengembangan Kawasan

Kementerian Perumahan

‐ Surat usulan selambat‐lambatnya sudah diterima oleh Kementerian

Perumahan Rakyat pada bulan Januari tahun sebelumnya (n‐1);

‐ Verifikasi lokasi oleh Tim Kemenpera

21

3. Kriteria :

a. Kriteria teknis:

- Angka jumlah kekurangan rumah pada Kabupaten/kota;

- Angka APBD sektor perumahan dan kawasan permukiman Tahun 2011 dan

tahun 2012 pada Kabupaten/kota;

- Rencana pembangunan rumah per Kabupaten/kota pada tahun 2013;

- Kesiapan lokasi perumahan berdasarkan legalitas RTRW;

- Kinerja pelaksanaan DAK th.2011 bagi Kab/Kota yang sudah mendapatkan bantuan.

b. Persyaratan lokasi:

- Lokasi pembangunan telah disepakati oleh Bupati/Walikota

- Lokasi sesuai dengan rencana tata ruang Kabupaten/kota;

- Rumah yg akan terbangun dan dihuni dg dibuktikan data calon konsumen rumah;

- Pembangunan PSU harus jelas lokasi, luasan, maupun batasan

fisik tanah, dan tidak dalam sengketa;

Page 22: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

III. KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

1. Keluaran Program/Kegiatan :

a. Prioritas Pertama, Pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal, dengan

alternatif kegiatan sbb:

- Modul A : tangki septic komunal untuk 4 atau 5 rumah

- Modul B : MCK++ yang dapat menampung 50 – 200 KK

- Modul C : sistem jaringan perpipaan air limbah skala(50 - 100 KK)

b. Prioritas Kedua, Pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R

(setelah tidak ada BABS)

2. Kriteria :

Kegiatan DAK Sanitasi diberikan kepada kawasan rawan sanitasi pada dokumen BPS

3. Mekanisme Akses :

Kawasan rawan sanitasi pada dokumen BPS

4. Dana

Besaran dana berkisar antara Rp 300 jt,- - Rp 350 .jt per lokasi untuk 50 – 100 KK.

22

Page 23: Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR

23