pendahuluan.doc

Upload: uvitilupitasupriyanto

Post on 03-Mar-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

188

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan

1. Memahami dan menjelaskan Budaya Organisasi

2. Memahami dan menjelaskan Budaya Pemberdayaan3. Memahami dan menjelaskan Menciptakan Iklim PemberdayaanII. BUDAYA2.1 Pengertian Memberdayakan Orang LainMemberdayakan orang lain bukan hanya akan menyelesaikan banyak hal, tetapi juga memancarkan sikap positif dalam kelompok. Ketika semua orang merasa memiliki kendali dan merasa punya andil dan bagian, akan ada banyak hal yang terselesaikan, dan hasil yang muncul juga akan lebih baik. Siapa pun yang ingin Anda berdayakan, baik karyawan, anak-anak, atau sekelompok orang, sikap positif, percaya diri, dan kesempatan harus Anda munculkan dari upaya Anda. Memberdayakan Pegawai

1. Kenali mereka

Menilai orang lain dan mencari alasan untuk tidak memberdayakan mereka adalah hal yang mudah. Kenali keahlian dan kualifikasi mereka. Tinjau kembali CV dan cari tahu kelebihan dan kemampuan mereka. Ini akan membentu anda memaksimalkan potensi. Daripada bicara, dengarkan mereka lebih sering. Sadari latar belakang emosional yang mereka lalui dan situasi sulit yang mungkin menyebabkan mereka merasa malu.

Tanyakan apa yang paling bisa dan suka mereka kerjakan yang tentunya masih dalam lingkup pekerjaan. Dengan begitu anda bisa mendorong mereka untuk berkontribusi di area yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka, dan memastikan dia memang bisa melakukannya serta memberikan hasil terbaik.

2. Beri pujian secara berkala atas kerja keras mereka tiap hari

Kebanyakan orang akan berkembang dalam lingkungan yang terus memberikan umpan balik positif pada mereka. Ini akan membantu mereka untuk tahu apasaja dari pekerjaan mereka yang dihargai dan akan mendorong mereka untuk terus bekerja dengan keras dan baik serta merasa diberdayakan.

Ciptakan lingkungan yang memuji sukses dan juga kegagalan. Anda juga perlu memuji pegawai yang berani mengambil resiko tetapi ternyata tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Tetapi darisana mereka mendapat pelajaran yang berharga untuk diri sendiri dan juga perusahaan. Mereka cukup berani untuk menjadi contoh dan panutan bagi diri sendiri serta orang lain.

3. Jika memungkinkan hindari memberikan kritikan sama sekali

Kritik memiliki efek yang berlawanan dengan pujian, yaitu mengecilkan hati orang lain dan sering kali mematikan semangat mereka. Bersikaplah positif dan pengertian setiap saat, pikirkan sesuatu dari segi positifnya dan bandingkan kesalahan yang mereka lakukan dengan kesalahan yang pernah atau mungkin sempat hendak anda lakukan.

Jika anda memang terpaksa harus memberi kritik, pastikan kritik tersebut bersifat membangun. Selalu buka dengan pujian dan kemudian berikan saran yang jelas yang mengarah pada perbaikan dan peningkatan. Kritikan yang sama sekali tidak menawarkan solusi adalah hal yang jahat dan tidak perlu dilakukan.

4. Berikan kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan lanjutan

Biarkan pegawai anda mengembangkan pengetahuan dan keahlian mereka sehingga mereka bisa berkontribusi lebih. Terutama di tempat kerja, orang merasa tidak berdaya dan pekerjaannya tidak berarti ketika mereka mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan keahlian mereka akan merasa bahwa mereka adalah orang yang penting dan layak berada di perusahaan tersebut.

Pastikan pegawai anda punya semua benda canggih yang mereka perlukan untuk bekerja secara efektif dan pastikan mereka juga tahu bagaimana cara menggunakannya. Katakana juga jika ada pertanyaan jangan malu bertanya dan minta bantuan secara sungguh sungguh.

Ajak pegawai anda untuk meluangkan waktu 10 menit tiap hari untuk mempelajari keahlian baru di iPhone, computer atau keahlian non teknis lain yang bisa mereka pergunakan di kehidupan sehari hari.5. Sebarkan informasi secara terbuka dan cepat

Menyebarkan informasi ke pegawai anda adalah hal yang melibatkan setengah kepercayaan dan setengah sumber daya menyebarkan informasi akan memperlihatkan kepercayaan antara anda dan pegawai. Lagipula, anda juga tidak akan menyebarkan informasi ke orang yang tidak anda percaya. Menyebarkan informasi juga memberi sumberdaya yang dibutuhkan pegawai untuk menjadi kompeten dalam tugasnya. Pegawai anda akan kesulitan mengambil keputusan terbaik jika dia tidak memiliki semua informasi yang dia perlu ketahui untuk mengambil tindakan atau keputusan.

Tentukan tujuan dan sasaran perusahaan dan komunikasikan kesemua pegawai dengan jelas. Pastikan anda menjabarkan semua hal dengan jelas, mulai dari misi perusahaan dan visi pendiri perusahaan sampai ke tujuan serta peran tiap divisi dan individu. Pegawai akan merasa paling diberdayakan ketika mereka paham gambaran besar dan kecil perusahaan dan tidak dipaksa untuk melakukan improvisasi mendadak.

6. Buat lingkunyan pembelajaran

Tiap minggu ajak tim anda berkumpul untuk melihat berbagai situasi dan mendiskusikannya bersama dengan tujuan menentukan bagaimana mereka akan menangani tiap masalah secara berbeda ke depannya dan mendapat hasil yang berbeda. Karena, berapapun usianya, hidup kita selalu penuh dengan mempelajari hal baru dan salah satu yang dipelajari adalah hal yang kita lakukan dimasa lalu.

Buat lingkungan yang membuat kesalahan bisa diterima dengan baik memberdayakan pegawai anda terkadang berarti memberi mereka kesempatan untuk mencoba hal yang mereka belum pernah coba dan menerima hasil yang tidak pasti. Pegawai yang takut mencoba hal baru karena takut akan dampak buruk atau kritikan tidak akan bisa berkembang dari peran yang saat itu mereka pegang dan itu akan membuat mereka merasa tidak diberdayakan. Dengan membuat batasan yang masuk akal, misalnya diskriminasi atau tindakan yang tidak terpuji usahakan untuk menumbuhkan lingkungan yang mau mengambil resiko yang sehat. Ketika pegawai anda melakukan kesalahan semangati mereka untuk belajar dari kesalahan tersebut dan terus maju.

2.2 Budaya Kekuasaan2.2.1 Kekuasaan dalam Organisasi ada Beberapa Pendekatan:Orang - orang yang berada pada pucuk pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur, kepala dan sebagainya, memiliki kekuasaan (power) dalam konteks mempengaruhi perilaku orang - orang yang secara struktural organisator berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. Namun, sebagian pimpinan lainnya tidak mampu memakai kekuasaan dengan efektif, sehingga aktivitas untuk melaksanakan pekerjaan dan tugas tidak dapat dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya kita bahas secara terperinci tentang jenis - jenis kekuasaan yang sering digunakan dalam suatu organisasi.Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent in an interaction between two or more individuals). Jika setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.Menurut French dan Raven, ada lima tipe kekuasaan, yaitu :1. Reward powerTipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkrit adalah jika anda dapat menjamin atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya meningkat, anda dapat menggunkan reward power anda kepada saya. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa seseorang dapat melalukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan kepada orang lain.2. Coercive powerKekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai lisensi untuk menghukum dengan tugas - tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan. Menurut David Lawless, jika tipe kekuasaan yang poersif ini terlalu banyak digunakan akan membawa kemungkinan bawahan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan atau hukuman yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin bawahan atau karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.3. Referent powerTipe kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan kesukaan atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.4. Expert powerKekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diripada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan. Seorang atasan akan dianggap memiliki expert power tentang pemecahan suatu persoalan tertentu, kalau bawahannya selalu berkonsultasi dengan pimpinan tersebut dan menerima jalan pemecahan yang diberikan pimpinan. Inilah indikasi dari munculnya expert power.5. Legitimate powerKekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi. Tipe kekuasaan ini bersandar pada struktur social suatu organisasi, dan terutama pada nilai - nilai cultural. Dalam contoh yang nyata, jika seseorang dianggap lebih tua, memiliki senioritas dalam organisasi, maka orang lain setuju untuk mengizinkan orang tersebut melaksanakan kekuasaan yang sudah dilegitimasi tersebut.Dari lima tipe kekuasaan di atas mana yang terbaik? Scott dan Mitchell menawarkan satu jawaban. Harus dingat bahwa kekuasaan hampir selalu berkaitan dengan praktik - praktik seperti penggunaan rangsangan (insentif) atau paksaan (coercion) guna mengamankan tindakan menuju tujuan yang telah ditetapkan. Seharusnya orang - orang yang berada di pucuk pimpinan, mengupayakan untuk sedikit menggunakan insentif dan koersif. Sebab secara alamiah cara yang paling efisien dan ekonomis supaya bawahan secara sukarela dan patuh untuk melaksanakan pekerjaan adalah dengan cara mempersuasi mereka. Cara - cara koersif dan insentif ini selalu lebih mahal, dibanding jika karyawan secara spontas termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi yang mereka pahami berasal dari kewenangan yang sah (legitimate authority).2.2.2 Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi dalam OrganisasiSalah satu karakteristik antar manusia (human comunication) menegaskan, bahwa tindak komunikasi akan mempunyai efek yang dikehendaki (intentional effect) dan efek yang tidak dikehendaki (unintentional effect). Pernyataan tersebut bermakna, bahwa apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan pada orang lain tidak selalu diinterpretasi dan sama seperti yang kita kehendaki. Kenyataan ini dapat terjadi pada setiap konteks komunikasi, baik konteks komunikasi antar pribadi, kelompok, massa, ataupun komunikasi organisasi.Prinsip - prinsip umum untuk memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi, yaitu :a. Prinsip yang pertama adalah bagaimana mendefinisikan tujuan kita berkomunikasi. Orang berkounikasi untuk memperoleh hasil yang diharapkan, namun mereka tidak selalu tahu dengan tepat hasil - hasil apa yang mereka cari. Untuk inilah, memberi batasan terhadap tujuan kita berkomunikasi merupakan faktor yang menentukan keberhasilan kita berkomunikasi dalam suatu organisasi.Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendefinisikan tujuan berkomunikasi, yaitu: Apa yang kita inginkan untuk terjadi. Artinya pastikan bahwa tujuan kita berkomunikasi sudah specifik, karena kalau tujuan kita tidak jelas, maka kita tidak akan selalu siap untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Memastikan apa tujuan kita realistis, dalam arti apakah tujuan yang kita harapkan memiliki peluang untuk berhasil atau tidak. Misalnya, apakah atasan kita akan mempromosikan jabatan kita atau menaikkan gaji kita, kalau penampilan dan prestasi kerja kita masih di bawah ukuran normal? Kalau itu yang terjadi, maka tujuan kita tidak realistis.b. Prinsip kedua dalam memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi adalah bagaimana memilih audiens yang terbaik. Setiap pesan yang kita sampaikan, akan mempunyai beberapa audiens yang potensial, karena berkomunikasi dengan setiap orang mensyaratkan satu pendekatan yang berbeda dan kemungkinan akan mendapatkan hasil yang berbeda - beda pula.Dalam suatu organisasi, prosedur yang ada biasanya mensyaratkan orang untuk menjelaskan setiap gagasan ataupun persoalannya kepada orang lain dengan tegas. Kalau pimpinan suatu organisasi terlalu sibuk, tidak ramah ataupun tidak tertarik dengan gagasan atau pun persoalan yang kita lontarkan, masih ada cara lain untuk menyampaikan keinginan itu, misalnya dalam suatu pertemuan yang diadakan. Oleh karena itu, memilih siapa audiens yang memungkinkan kita dapat menyampaikan persoalan, pendapat ataupun gagasan secara bebas, perlu kita perhatikan kalau kita menginginkan pesan - pesan organizational yang kita sampaikan sesuai dengan apa yang kita harapkan.c. Prinsip ketiga adalah menggunakan saluran (channel) yang terbaik. Ada beberapa saluran komunikasi baik secara lisan maupun tertulis yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan - pesan organisasional. Memilih satu dari beberapa saluran komunikasi yang ada seharusnya tidak menjadi keputusan yang dilakukan sambil lalu, karena setiap saluran komunikasi mempunyai keuntungan sekaligus kerugian.Ada dua jenis saluran, yaitu: Saluran komunikasi lisan (oral communication). Saluran komunikasi lisan mempunyai beberapa keuntungan yaitu:1. Keuntungan terbesar dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam arti ketika kita melakukan tindak komunikasi dengan orang lain, pesan dapat disampaikan dengan segera. Aspek kecepatan ini akan bermakna kalau waktu menjadi persoalan yang esensial.2. Munculnya umpan balik segera (instant feedback). Artinya penerima pesan dapat dengan segera memberi tanggapan atas pesan - pesan yang kita sampaikan.3. Memberi kesempatan kepada pengirim pesan untuk mengendalikan situasi, dalam arti sender dapat melihat keadaan penerima pesan pada saat berlangsungnya tindak komunikasi tersebut. Jika kita memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik, memungkinkan pesan - pesan yang kita sampaikan akan menjadi lebih jelas dan cukup efektif untuk dapat diterima oleh receiver. Saluran komunikasi tertulis (written communication). Pada komunikasi tertulis, keuntungannya adalah 1. Bahwa ia bersifat permanen, karena pesan - pesan organisasional yang disampaikan dilakukan secara tertulis.2. Catatan - catatan tertulis juga mencegah kita untuk melakukan penyimpangan (distorsi) terhadap gagasan - gagasan yang kita sampaikan. Dengan perkataan lain, ada jaminan bahwa apa yang kita katakan adalah apa yang akan diterima receiver.Mana yang terbaik dari kedua saluran komunikasi di atas? Tidak ada jawaban atas pertanyaan tersebut, karena beberapa pesan hanya akan efektif kalau disampaikan secara lisan dan beberapa pesan lain akan lebih mudah kalau disampaikan secara tertulis. Oral communication biasanya disarankan untuk dilakukan, kalau pesan yang ingin disampaikan bersifat pribadi. Ia juga berguna kalau kita membutuhkan umpan balik yang cepat. Sementara komunikasi tertulis merupakan pilihan terbaik kalau kita menginginkan pesan yang kita sampaikan menjadi lebih formal atau resmi. Juga saluran tertulis akan lebih baik jika kita harus memilih kata - kata dengan cermat, di samping juga kalau kita ingin mengkomunikasikan gagasan - gagasan yang rumit (complicated).Beberapa Pendekatan Dalam Komunikasi OrganisasiSosiolog Aimitai Etzioni mengatakan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat organisasi. Kita dilahirkan dalam organisasi dan dididik dalam suatu organisasi pula serta sebagian besar dari kita menghabiskan mayoritas hidupnya dengan bekerja untuk organisasi.Beberapa pendekatan yang berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi dalam suatu organisasi. Pendekatan - pendekatan tersebut meliputi:1. Pendekatan Struktur dan Fungsi OrganisasiTeori pertama yang memiliki berkaitan dengan pendekatan ini adalah teori birokrasi yang diperkenalan oleh Max Weber, seorang teoritis terkenal sepanjang zaman. Ia mendefinisikan organisasi sebagai sistem dari suatu aktivitas tertentu yang bertujuan dan berkesinambungan. Inti dari teori Weber mengenai birokrasi adalah konsep mengenai kekuasaan,Wewenang dan leitimasi. Menurut Weber, kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam setiap hubungan sosial guna mempengaruhi orang lain. Ia juga mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan (otoritas) yaitu:a) Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagi sesuatu yang sudah pantas atau sudah benar menurut ukuran tradisi.b) Kewenangan birokratik merupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi, karena kekuasan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang disepakati oleh seluruh anggota organisasi.c) Kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang.Selain itu, Weber juga mengemukakan pandangannya mengenai enam prinsip birokrasi yang terdiri atas: Birokrasi didasarkan pada aturan-aturan yang memungkinkan diseselasikannya suatu persoalan. Birokrasi mengenal pembagian kerja secara sistematis terhadap tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki hak dan kekuasaan yang terdefenisikan secara jelas. Inti dari birokrasi adalah adanya penjenjangan (hirarki). Pimpinan diangkat berdasarkan kemampuan dan pendidikan mereka. Birokraasi harus memiliki kebebasan untuk mengalokasikan sumber-sumber yang ada dalam lingkup pengaruhnya. Birokrasi mensyaratkan pengelolaan arsip yang rapi.Teori lain yang berhubungan dengan pendekatan struktur dan fungsi organisasi adalah teori sistem. Menurut Chester Barnard, organisasi hanya dapat berlangsung melalui kerjasama antarmanusia, dan bahwa kerjasama adalah sarana di mana kemampuan individu dipadukan guna ,mencapai tujuan bersama atau tujuan yang lebih tinggi.Sementara menurut Daniel Katzdan Robert Kahn, sebagai suatu sistem sosial organisasi memiliki keunikan di dalam kebutuhannya guna memelihara berbagai masukan untuk menjaga agar berbagai perilaku manusia di dalam organisasi tersebut tetap terkendali. Itu artinya, sistem memiliki tujuan - tujuan bersama yang mengharuskan menomor duakan kebutuhan individu - individu.1) Pendekatan Hubungan Manusiawi (Human Relation).Pendekatan struktural dan fungsional mengenai organisasi dianggap hanya menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas, sedangkan faktor manusia yang diabaikan. Menurut Chris Agrys, praktik organisasi yang demikian dipandang tidak manusiawi, karena penyelesaian suatu pekerjaan telah mengelahkan perkebangan individu dan keadaan ini berlangsung secara berulang. Ketika kompetensi teknis dinomorsatukan maka kompetensi antarpribadi dikurangi. Berdasarkan pemikiran itu maka pendekatan human realtions ini muncul. Ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan ini: Produktivitas ditentukan oleh norma sosial, bukan psikologis. Seluruh imbalan yang bersifat non ekonomis, sangat penting dalam memotivasi para karyawan. Karyawan biasanya memberikan suatu reaksi persoalan, mengutamakan kelompok daripada individu. Kepemimpinan memberikan peranan yang sangat penting dan mencakup aspek formal dan informal. Komunikasi merupakan proses penting dalam pengambilan keputusan.2) Pendekatan Komunikasi sebagai Proses Pengorganisasiandidasarkan pada anggapan bahwa komunikasi organisasi sebagai suatu proses pengorganisasian. Teori pengorganisasian memandang organisasi bukan sebagai suatu struktur atau kesatuan, tetapi suatu aktivitas. Jadi organisasi adalah sesuatu yang akan dicapai oleh sekelompok orang melalui proses yang terus menerus dilaksanakan. Artinya sekelompok orang melakukan apa yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Inti dari setiap organisasi adalah bahwa orang bertindak dalam suatu cara tertentu, sehingga perilaku mereka saling terkait, perilaku seseorang bergantung pada perilaku yang lain. Ukuran dari itu komunikasi memainkan peran di dalamnya. Jadi aktivitas pengorganisasian terdiri dari interaksi ganda, yaitu suatu tindakan yang diiukuti oleh suatu respon dan kemudian tindakan penyesuaian. Pemikiran strukturasi dalam organisasi oleh Poole dan McPhee dijelaskan bahwa struktur organisasi diciptakan ketika sekelompok orang saling berkomunikasi melalui saluran tertentu. Komunikasi tersebut terbagi dalam tiga jenjang, yaitu: Konsepsi, pemikiran yang meliputi seluruh bagian dari kehidupan organisasin di mana orang-orang membuat berbagai keputusan dan pilihan. Tahap ini dilakukan oleh top manajemen. Implementasi, yaitu penjabaran formal dari konsep yang diputuskan atau dipillih. Taha ini dilakukan oleh midle manajemen. Penerimaan, yaitu tindakan - tindakan yang mengacu pada keputusan-keputusan organisasi. Tahap ini biasanya dilakukan oleh karyawan.3) Pendekatan Organisasi sebagai KulturDikemukakan oleh Michael Paconowsky dan Nock oDonnelTrijullo yang memandang organiasasi sebagai suatu kultur, dalam arti bahwa komunikasi organisasi merupakan pandangan hidup (way of life) bagi para anggotanya. Menurut Pacanowsky dan Trujillo ada lima bentuk penampilan organisasi, yaitu: Ritual yaitu merupakan bentuk penampilan yang diulang-ulang secara teratur, suatu aktuvutas yang dianggap oleh suatu kelompok sebagai sesuatu yang sudah biasa dan rutin. Ritual merupakan bentuk penampilan yang penting karena secara tetap akan memperbarui pemahaman kita mengenai pengalaman bersama dan memberikan legitimasi terhadap sesuatu yang kita pikirkan, rasakan dan kita lakukan. Hasrat yaitu bagaimana para karyawan dapat mengubah pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan menjadi menarik dan merangsang minat. Cara yang biasa digunakan adalah dengan penuturan pengalaman pribadi, rekan sekerja ataupun pengalaman yang diorganisasi ataupun perusahaan tempat ia bekerja. Sosialitas yaitu bentuk penampilan yang memperkuat suatu pengertian bersama mengeni kebenaran ataupun norma-norma dan penggunaan aturan - aturan dalam organisasi, seperti kata susila dan sopan santun. Aspek lain dari sosialitas adalah privacy, yaitu penampilan sosialitas yang dikomunikasikan dengan penuh perasaan dan bersifat sangat pribadi seperti pengakuan, memberi nasihat dan penyampaian kritik. Politik organisasi yaitu merupakan bentuk penampilan yang menciptakan dan memperkuat minat terhadap kekuasaan dan pengaruh, seperti memperlihatkan kakuatan diri, kekuatan untuk mengadakan proses tawar menawar (bargaining power) dan sebagainya. Enkulturasi yaitu proses mengajarkan budaya kepada para anggota organisasi. Contoh bentuk penampilan ini adalah learning theropes yang terdiri dari urut - urutan penampilan ketika orang mengajarkan kepada orang lain tentang bagaimana mengerjakan sesuatu.a. Teori Integritas dalam Komunikasi OrganisasiTeori system dalam komunikasi organisasi biasanya dipandang pula sebagai struktural fungsional. Berangkat dari kerangka pikir klasik yang dikemukakan oleh Weer mengenai struktur dan fungsi organisasi, Katz dan Robert Kahn, Herbert Simon dan James March, dianggap telah memberikan semacam otot dan daging bagi kerangka yang telah disusun oleh Weber. Teori - teori yang mereka kemukakan telah memberikan lebih banyak subtansi, kompleksitas dan reliabilitas mengenai organisasi daripada yang dilakukan oleh aliran klasik.Pada bagian barikut kita akan membahas lebih lanjut suatu pendekatan system yang menekankan pada proses integrative dari konsep - konsep system.b. Teori IntegratifTeori yang dikemukakan oleh Richard Farace, Peter Monge, dan Hamish Russel ini menunjukkan suatu pandangan umum yang sangat menarik mengenai konsep-konsep sistem dari organisasi. Karya mereka merupakan integrasi dari berbagai gagasan terbaik ke dalam suatu bentuk yang secara internal telah memberikan suatu sintetis mengenai pandangan sistem. Sebagai tambahan, karya mereka juga menyatukan sejumlah besar pemikiran yang didasarkan atas penelitian, yang terakhir mereka menempatkan komunikasi sebagai pusat dari struktur organisasai.Mereka mendefinisikan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang setidaknya terdiri dari dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses dan output. Kelompok ini berkomunikasi dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu hasil akhir dengan menggunakan energi, informasi, dan bahan - bahan lain dari lingkungan.Salah satu sumber daya penting dalam organisasi adalah informasi. Dengan menggunakan teori informasi sebagai dasar, Farace dan rekannya mendefinisikan informasi dalam pengertian untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika orang mampu untuk memperkirakan pola-pola yang akan terjadi dalam aliran tugas dan hubungan-hubungannya, maka ketidakpastian dapat dikurangi dan informasi berhasil diperoleh. Komunikasi sendiri sebagian merupakan pengurai ketidakpastian melalui informasi, karena komunikasi mencakup penggunaan bentuk-bentuk simbolis umum yang saling dimengeri oleh para partisipannya.

Dalam teorinya, mereka mengemukakan dua bentuk komunikasi yang berkaitan dengan dua bentuk informasi, yaitu:1. Informasi absolut adalah keseluruhanan informasi yang dikomunikasikan suatu dalam organisasi. Informasi ini terdiri dari keseluruhan kepingan pengetahuan yang ada dalam sistem.2. Informasi yang didistribusikan adalah informasi yang telah disebarkan melalui organisasi.Kenyataan bahwa informasi yang ada dalam suatu organisasi, tidak menjamin bahwa informasi tersebut cukup dikomunikasikan di dalam sistem. Pertanyaan mengenai informasi absolut berkenaan dengan apa yang diketahui, sedangkan pertanyaan mengenai informasi distribusi berkenaan dengan siapa yang mengetahuinya. Implikasi praktis dari perbedaan teoritis ini adalah bahwa kegagalan dalam kebijakan distribusi informasi disebabkan oleh kegagalan manajer untuk mengenali kelompok mana yang perlu mengetahui suatu hal tertentu, atau kesalahan untuk mengarahkan di mana seharusnya kelompok-kelompok tersebut dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan.Kerangka struktural fungsional bagi komunikasi organisasi terletak pada dimensi analitis yang terdiri atas:

1) System level yang terdiri atas empat sub-evel: individual, dyadic, kelompok, dan organisasional, dalam suatu prinsip hierarki system. Individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam dyadic, beberapa dyadic berkerumun bersama-sama ke dalam kelompok. Organisasi sebagai suatu keseluruhan adalah suatu sistem dari kelompok-kelompok yang saling berhubungan dan membentuk suatu jaringan kerja makro.2) Level analisis. Pada setiap level analisis, kita dapat mengamati fungsi-fungsi komunikasi sekaligus juga merupakan dimensi analisis yang kedua. Di antara berbagai fungsi komunikasi yang ada, Farace menekankan pada tiga fungsi, yaitu:a. Produksi yang mengacu pada pengarahan, koordinasi kontrol terhadap aktivitas organisasi.b. Inovasi yang membangkitkan atau mendorong perubahan dan gagasan baru dalam sistem.c. Pemeliharaan diartikan untuk melindungi nilai-nilai individual dan hubungan antarpribadi yang dibutuhkan untuk mempertahankan sistem.3) Dimensi struktur. Jika fungsi berkaitan dengan isi pesan, maka struktur berkaitan dengan tumbuhnya pola-pola atau aturan-aturan dalam penyampaian pesan.Pada setiap level organisasi (individual, dyadic, kelompok dan organisasional) kita dapat meneliti cara-cara bagaimana komunikasi dapat berfungsi dan distrukturkan. Selanjutnya, Ferace mengemukakan secara terperinci masing-masing dari keempat level pengorganisasian. Tetapi, pada bagian berikut ini kita hanya akan membahas level, individu, dyadic, dan kelompok secara ringkas, sekedar untuk memperoleh gambaran umum sebagai latar belakang. Oleh karena fokus perhatian Ferace lebih kepada jaringan kerja makro, sebagai kontribusi terpenting teori ini, maka kita akanlebih banyak memusatkan perhatian pada masalah tersebut.Konsep kunci yang berhubungan dengan komunikasi individu dalam organisasi adalah beban (load). Beban/muatan komunikasi adalah tingkatan dan kompleksitas dari masukan informasi terhadap seseorang.

Tingkatan adalah kuantitas dari masukan seperti pesan-pesan atau pemintaan-permintaan.

Kompleksitas adalah jumlah faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam memproses informasi.Ada dua lingkup persoalan berkaitan dengan muatan tersebut, yaitu:1. Underload, yaitu yang terjadi ketika aliran pesan kepada seseorang berada di bawah kapasitas orang tersebut untuk memprosesnya.2. Overload, yaitu terjadi ketika muatan melampaui kapasitas.Sementara pengertian mengenai load, underload, dan overload berhubungan secara optimal dengan komuniksi yang diterima individu tunggal, sehingga konsep ini juga dapat diterapkan pada seluruh level lainnya, termasuk dyadic, kelompok, dan organisisonal. Jadi, ada kemungkinan suatu keseluruhan organisasi dapat menadi underload atau overload.Konsep kunci yang dapat diterapkan pada level dyadic adalah aturan - aturan (rush). Para anggota dyadic saling berhubungan sesuai dengan pola - pola harapan/tuntutan, di samping aturan-aturan eksplisit maupun implisit untuk berkomunikasi. Aturan-aturan ini secara eksplisit maupun implisit menunjukkan kebijakan komunikasi dari organisasi. Isinya mengajarkan pada anggota organisasi bagaimana harus berkomunikasi, kapan harus dikomunikasikan. Beberapa topik umum mengenai aturan-aturan tersebut antara lain meliputi siapa yang berinisiatif untuk berinteraksi, bagaimana memperlakukan penundaan, topic - topik apa yang dibicarakan dan bagaimana menyeleksinya, bagaimana menangani perubahan topik, bagaimana mengakhiri interaksi, dan seberapa sering komunikasi terjadi.

Melalui kontak setiap hari antarangota organisasi, individu-individu dalam berbagai kelompok cenderung untuk bekrja berinteraksi, dan berkmunikasi satu bersama - sama. Kenyataan menunjukkan bahwa struktur dari keseluruhan organisasi tergantung pada pengelompokkan ini. Sejak orang bekerja bersama - sama dalam kelompok dan fungsi yang berbeda, maka muncul berbagai jenis kelompok yang berbeda dalam suatu organisasi. Dan seseorang secara bersamaan dapat menjadi anggota dari beberapa kelompok sekaligus. Dengan menganalisis lebih jauh, kita harus menyadari bahwa organisasi terdiri dari banyak struktur (multiple sructures). Misalnya; struktur dapat dibentuk berdasarkan hubungan tugas, hubungan kekuasaan, kesukaandan sebagainya. Kita akan kembali pada struktur organisasional kemudian, namun sebelumnya kita akan elihat pada beberapa aspek dari berbagai kelompok individual.

2.3 Budaya Peran2.3.1 Peranan Manajer dalam kegiatan ManajemenManajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan efisien.Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.Sementara itu, menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan manjerial yakni:

a. Peranan Antar Pribadi Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan social, sebagai wakil organisasi yang bersangkutan). Peranan sebagai pemimpin. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.b. Peranan Informasional Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian sebuah perusahaan). Peranan sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada pihak bawahan). Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di luar organisasi yang bersangkutan).c. Peranan Keputusan Peranan sebagai wirausahawan. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-kelompok orang).2.3.2 Teori Manajer dalam ManajemenAda 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).1. Model TradisionalDalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itu sendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan. Dengan demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah ditetapkan.2. Model Human RelationsDalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu, maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna, selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran diri (secara sukarela). (Keban)3. Model Human ResourcesDalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan maupun dengan bawahan. Tugas - tugas manajer adalah:1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.6. Manajer harus membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.Sesungguhnya, manajer bertanggung jawab dalam mengarahkan visi serta sumber - sumber daya kejurusan yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling efektif.

2.3.3 Budaya OrganisasiSetiap individu mempunyai karakter yang bervariasi dan mempunyai kepribadian yang berbeda-beda,yang dapat memberikan respon yang berbeda-beda saat bertindak,berinteraksi,dan mengambil keputusan. Begitu pula dalam suatu perusahaan atau organisasi juga mempunyai karakter yang berbeda-beda yang di sebutBudaya. Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan ,sebagaian besar cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu mewakili persepsi yang di anut bersama oleh organisasi tersebut yang menentukan anggota-anggotanya harus berperilaku.

Definisi kita mengenai budaya menyiratkan beberapa hal. Pertama, budaya adalahpersepsi.Individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat ,dengar atau alami dalam organisasi itu. Kedua,meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja pada tingkatan yang berbeda di organisasi tersebut dengan istilah yang sama,dan itulah yang disebut aspek budayabersama.Terakhir ,budaya organisasi adalah istilahdeskriptif, budaya itu menyangkut bagaimana anggota mempersepsikan organisasi tersebut,bukan menyangkut apakah mereka menyukainya .Budaya itu menggambarkan bukan menilai. Dimensi Budaya OrganisasiRiset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Setiap dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata disebut bukan sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi). Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu akan memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk budaya organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah sati dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya membentuk kepribadian organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi. Sebagai contoh, Sony Corporation yang berfokus pada inovasi produk. Perusahaan hidup dan bernafas dalam pengembangan produk baru (orientasi hasil), dan keputusan kerja, sikap, dan tindakan-tindakan karyawan yang mendukung sasaran. Sebaliknya, Soutwest Airlines membuat para karyawannya sebagai bagian pusat budaya (orientasi orang).Dimensi-dimensi budaya organisasi tersebut yaitu :

1. Inovasi dan Pengambilan ResikoKadar seberapa karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.2. Perhatian Pada DetailKadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada detail.3. Orientasi HasilKadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada cara mencapai hasil itu.4. Orientasi OrangKadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi.5. Orientasi TimKadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.6. KeagresifanKadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada bekerjasama.7. Stabilitas

Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankan usaha untuk mempertahankan status. Sumber BudayaAdat istiadat,tradisi,dan cara umum melakukan segala sesuatu di organisasi tertentu saat ini pada umumnya di timbulkan oleh apa yang telah dilakukan sebelumnya dan tingkat keberhasilan usaha itu . Sumber asli budaya organisasi lazimnya mencerminkan visi atau misi para pendiri organisasi tersebut. Para pendiri menetapkan budaya awal dengan membayangkan citra seperti apa yang akan menempel pada perusahaan tersebut. Budaya Organisasi BerlanjutSekali suatu budaya di tempatkan, praktik organisasi tertentu membantu memliharanya. Tindakan dari para eksekutif tingkat puncak juga mempunyai dampak besar pada budaya organisasi. Melalui apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka bersikap para manajer tingkat puncak menetapkan norma-norma yang menyaring melalui organisasi.Akhirnya , suatu organisasi harus membantu para karyawan beradaptasi dengan budayanya melalui suatu proses yang di sebutsosialisasi .melalui proses sosialisasi karyawan baru mempelajari cara organisasi melakukan sesuatu. Keuntungan lain dari sosialisasi adalah karena karyawan baru belum mengenal budaya organisasi,sehingga ada kemungkinan mereka dapat mengubah keyakinan dan kebiasaan yang telah ada. Budaya Organisasi Diciptakan dan DipeliharaBudaya asli diturunkan dari falsafah pendiri . Hal ini nantinya berpengaruh kuat pada kriteria yang digunakan dalam proses pengupahan dan penyeleksian karyawan.tindakan manajer tingkat puncak sekarang adalah menetapkan pengharapan umum seperti apa sikap yang dapat diterima dan apa yang tidak. Proses sosialisasi ,jika berhasil akan menyesuaikan nilai-nilai karyawan baru pada organisasi selama proses seleksi dan memberikan dukungan selama saat-saat penting ketika para karyawan telah bergabung dengan organisasi dan mempelajari seluk-beluknya. Para Karyawan Mempelajari BudayaKebudayaan itu disampaikan kepada para karyawan dengan berbagai macam cara. Yang paling banyak digunakan adalah cerita, upacara, simbol dan bahasa.1. CeritaCerita-cerita organisasi lazimnya mengandung penggambaran peristiwa yang signifikan, atau manusia, yang mencakup hal-hal seperti para pendiri organisasi itu, pelanggaran peraturan, tanggapan terhadap kesalahan-kesalahan masa lalu, dan sebagainya.2. RitualRitual-ritual perusahaan adalah serangkaian kegiatan berulang yang mengungkapkan dan meneguhkan nilai-nilai organisasi, sasaran-sasaran apa yang paling penting dan orang-orang mana yang penting.3. SimbolKetika anda memasuki bisnis yang berbeda, apakah Anda memperoleh perasaan tentang tempat tersebut-formal, kasual, gembira, serius, dan sebagainya? Perasaan yang Anda peroleh itu menunjukkan kekuatan simbol-simbol materi dalam menciptakan kepribadian organisasi.Tata letak fasilitas organisasi, cara karyawan berpakaian, jenis mobil yang disediakan bagi eksekutif puncak, dan ketersediaan pesawat milik perusahaan merupakan contoh simbol-simbol materi. Simbol-simbol materi itu mengatakan kepada para karyawan siapa yang penting, tingkat kesamaan yang dikehendaki oleh pucuk pimpinan, dan berbagai jenis perilaku (misalnya menanggung risiko, bersikap konservatif, otoriter, partisipatif, individualistis, dan sebagainya) yang diharapkan dan layak.4. BahasaBanyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan bahasa sebagai cara untuk mengidentifikasi para anggota sebuah budaya. Dengan mempelajari bahasa itu, para anggota menyatakan penerimaan mereka terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk membantu melestarikannya.Dari waktu ke waktu,organisasi sering mengembangkan istilah-istilah unik untuk menggambarkan peralatan, orang-orang penting, para pemasok, pelanggan, proses, atau produk-produk yang berkaitan denga bisnis mereka. Karyawan-karyawan baru sering merasa kewalahan dengan berbagai akronim dan istilah khusus yang, dalam waktu singkat, menjadi bagian wajar bahasa mereka. Setelah terasimilasi, bahasa itu berfungsi sebagai penanda umum yang mempersatukan para anggota budaya tertentu. Budaya Memengaruhi ManajerKarena menjadi kendala atas apa yang dapat dan tak dapat mereka lakukan, budaya organisasi terutama releva bagi para manajer. Kendala-kendala itu jarang yang bersifat eksplisit (terungkap). Kendala-kendala itu tidak tertulis. Kecil kemungkinan bahwa kendala-kendala itu bahkan akan diucapkan. Tetapi kendala itu memang ada, dan semua manajer dengan cepat mengetahuiapa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka. Budaya suatu organisasi, terutama budaya yang kuat, membatasi pilihan-pilihan pengambilan keputusan oleh seorang manajer dalam segala fungsi manajemen. Wilayah-wilayah penting tugas seorang manajer dipengaruhi oleh budaya tempat dia beroperasi.Masalah Budaya Organisasi Terkini yang Dihadapi oleh Manajer terdapat empat masalah budaya yang harus diperhatikan oleh manajer, yaitu:a) Menciptakan etika budayaSuatu budaya organisasi yang kebanyakan membentuk standar etika yang tinggi merupakan salah satu yang mempunyai resiko toleransi tingi, peningkatan tingkat agresif rendah, danmemfokuskan sama seperti hasil. Manajer dalam budaya semacam ini didukung untuk mengambil risiko dan berinovasi, disorong untuk terlibat dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberi perhatian pada bagaimana tujuan akan tercapai sama seperti apa tujuan yang akan dicapai. Sarannya adalah Jadilah model peran yang terlihat, komunikasikan pengharapan etis, dan sediakan pelatihan etika.b) Menciptakan budaya yang inovatifPara manajernya menyatakan bahwa budaya organisasi berdasarkan pada keterlibatan, komunikasi, kreativitas, dan keragaman (dimana mereka melihatnya sebagai kunci inovasi).c) Menciptakan budaya yang tanggap terhadap konsumenKaryawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu berada diluar persyaratan pekerjaan mereka, untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasar pada karakteristik ini, apa yang dapat dilakukan manajer untuk membuat budayanya menjadi lebih tanggap terhadap konsumen, mensosialisasikan layanan baru-menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-nilai organisasi.d) Budaya dan spiritualitas organisasiApakah spritualitas tempat kerja itu?Spiritualitas tempat kerja dikenal sebagai orang yag mempunyai kepribadian yang berkembang dan terus berkembang dengan pekerjaan yang dilakukan didalam komunitas. Spiritualitas tampaknya menjadi penting sekarang ini untuk beberapa alasan. Karyawan mencari cara-cara untuk menyeimbangkan stress dan tekanan arus kehidupan yang selalu berubah. Mendefinisikan Lingkungan EksternalLingkungan eksternal, mengacu pada lembaga atau kekuatan yang berada diluar organisasi tertentu yang berpotensi? Kinerja organisasi itu. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, lingkungan khusus dan lingkungan umum :1) Lingkungan KhususLingkungan Khusus mencakup kekuatan-kekuatan luar yang mempunyai dampak langsung dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung terhadap pencapaian sasaran organisasi adalah unik dan berubah-ubah mengikutin perubahan kondisi. Unsur yang membentuk lingkungan khusus? Yang utama adalah konsumen, pemasok, pesaing, dan kelompok penekan.a. KonsumenSeperti yang telah dikatakan berkali-kali, organisasi ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Adalah konsumen atau klien yang menyerap hasil dari organisasi. Ini benar bahkan untuk organisasi pemerintahan dan nirbala. Selera para konsumen dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas dengan jasa atau produk organisasi itu. Tentu saja, beberapa organisasi mengahadapi ketidakpastian yang jauh lebih besar yang dakibatkan oleh konsumen mereka dibandng organisasi lain.b. Pemasok Ketika Anda berpikir bahwa pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya anda membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan perlatan. Tetapi, istilah pemasok juga mencakup penyedia input keuangan dan tenaga kerja. Para manajer berusaha menjamin keberlangsungan aliran input yang diperlukan dengan harga serendah mungkin. Karena input tersebut menunjukan ketidakpastian artinya, ketidaktersediaan atau penundaannya dapat secara signifikan mengurangi efektivitas organisasi tersebut biasanya para manajer berusaha keras untuk menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan prinsip dan metode e-bisnis telah mengubah cara organisasi berurusan dengan pemasok.c. PesaingSemua organisasi mempunyai pesaing satu atau lebih. Antara lain Nike bersaing melawan reebok. Adidas dan Fila. Coca-cola bersaing melawan Pepsi dan perusahaan minuman ringan lainnya. Organisasi-organisasi nirbala, seperti The Metropolotan Museum of Art and Girl Scout USA berasaing pula merebutkan dana, relawan dan pelanggan. Para manajer tidak boleh mengabaikan persaingan. Apabila mereka mengbaikannya mereka akan mebayar mahal. Pesaing dalam bentuk penetapan harga, pengembangan produk-produk baru, jasa yang ditawarkan, dan semacamnya merupakan kekuatan penting lingkungan ang harus dipantau oleh para manajer dan yang harus siap ditanggapi.d. Kelompok penekananPara manajer harus mengenali kelompok-kelompok kepentingan khusu yang berusaha untuk memengaruhi tindakan berorganisasi. Contohnya, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) menekan McDonalds Corporation atas penanganannya pada hewan sewaktu proses penyembelihan membuat McDonalds memenuhi standar McDonalds dalam memprosesnya2) Lingkungan UmumLingkungan Umum mencakup kondisi umum ekonomi, politik/hukum. Social budaya, demografi, teknologi, dan kondisi umum yang mungkin memengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah bidang itu biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan khusus, tetapi manajer harus mempertimbangkan bidang-bidang itu ketika mereka merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.a. Kondisi EkonomiTingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan, indeks pasar saham, dan tahap siklus bisnis umum merupakan beberapa faktor ekonomi dalam lingkungan umum yang dapat memengaruhi praktik manajemen dalam organisasi tertentu. Bahkan organisasi amal seperti the United Way atau Muscular Dystrophy Association, merasakan dampak faktor-faktor ekonomi. Selama kemunduran ekonomi, permintaan masyarakat akan jasa organisasi itu meningkat, sementara sumbangan amal kepada organisasi itu biasanya menurun.b. Kondisi Politik/HukumPemerintah federal, negara bagian dan lokal memengaruhi apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan organisasi. Beberapa peraturan federal mempunyai dampak yang signifikan. Sebagai contoh, American with Disabilities Act of 1990 (ADA) dirancang dalam rangka membuat pekerjaan dan fasilitas lebih dapat diakses oleh orang-orang yang cacat baik sebagai konsumen ataupun karyawan. Aspek lain daro sector politik/hukum adalah kondisi dan stabilitas umum suatu Negara tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabata pemerintah terpilih terhadap bisnis.c. Kondisi Sosial BudayaDirektur riset dan pengembangan di Frito Lay, sebuah unit makanan ringan diPepsiCo Inc, sedang mencari suatu langkah untuk dan membuat makanan camilannya menjadi lebih sehat. Salah satu uji produknya adalah keripik kentang brokoli. Mengapa Frito Lay mencari produk yang berbeda semacam itu? Karena kementrian kesehatan dan konsumen semakin cemas tentang bahaya dari kegemukan dan diet yang buruk. Para manajer harus menyesuaikan praktik mereka dengan harapan masyarakat yang berubah-ubah ditempat mereka bekerja. Karena nilai, kebiasaan, dan selera berubah, para manajer harus pula berubah. Jika organisasi melakukan bisnis dinegara lain, manajer perlu mengenal nilai dan budaya Negara tersebut dan mengelola organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social budaya tertentu itu.d. Kondisi DemografiKondisi demografi meliputi kecendrungan karakteristik fisik populasi, seperti jenis kelamin umur, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, komposisi keluarga, dan sebagainya. Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer merencanakan, mengelola, memimpin, dan mengendalikan.e. TeknologiDalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pesat selama seperempat abad terakhir terjadi pada bidang teknologi. Kita hidup ketika teknologi terus-menerus berubah. Contohnya seperti Prime Trucking Inc, dan Amazon.com, menggunakan informasi sebagai keunggulan berasaing dan telah menganut sistem e-bisnis yang berteknologi maju untuk tetap berada didepan pesaingnya. Keseluruhan bidang teknologi secara radikal mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara manajer meneglola.f. GlobalPada akhir dekade ini Nigeria akan mempunyai populasi yang lebih besar dari Rusia. Ethiopia akan memiliki banyak penduduk daripada Jerman dan Maroko akan lebih padat daripada Kanada. Globalisasi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi para manajer dan organisasi. Para pesaing global dan pasar konsumen. Lingkungan Memengaruhi Para ManajerMengetahui apa saja komponen lingkungan itu penting bagi manajer. Walau begitu, memahami bagaimana lingkungan memahami manajer sama pentingnya. Lingkungan memengaruhi manajer melalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarang dan melalui berbagai hubungan pemegang saham (stockholders) yang terjadi antara organisasi dan kelompok pendukung eksternal.1. Menilai Ketidakpastian LingkunganTidak semua lingkungan itu sama Lingkungan itu berbeda-beda menurut apa yang kita sebut derajat ketidakpastian lingkungan, yang ditentukan oleh dua dimensi: derajat perubahan dan derajat kerumitan lingkungan organisasi. Yang pertama dari dimensi itu adalah derajat perubahan, jika komponen dalam lingkungan organisasi sering berubah kita menyebutnya lingkungan yang dinamis, jika prubahan minimum kita meneybutnya lingkungan yang stabil. Lingkungan yang stabil mungkin adalah lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru. Kebanyakan industri sekarang ini menghadapi perubahan yang lebih dinamis, sehingga membuat lingkungan mereka makin tidak pasti.2. Mengelola Hubungan StakeholderSifat dasar hubungan stakeholder hubungan eksternal merupakan cara lain lingkungan memengaruhi manajer, semakin jelas dan aman hubungan itu semakin besar pengaruh manajer terhadap hasil organisasinya. Siapakah stakeholder itu? Pemercaya adalah semua pihak dalam lingkungan eksternal organisasi yang terpengaruh oleh keputusan dan tindakan organisasi. Mengapa pengelolaan dengan stakeholder itu penting? Mengapa para manajer harus peduli terhadap pengelolaan hubungan dengan stakeholder? Salah satu alasanna adalah pengelolaan tersebut dapat berakibat pada hasil organisasi lainnya seperti membaiknya prediksi terhadap perubahan lingkungan , inovasi yang lebih sukses dan lain-lain. Makin menentukan stakeholder itu dan makin tidak pasti lingkungannya, makin perlu para manajer membangun kemitraan yang eksplisit dengan stakeholder itu daripada hanya mengetahui keberadaannya.2.4 Budaya Tugas2.4.1 Tugas Pokok KepemimpinanTugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi - fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.Terlaksananya tugas - tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang - orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas - tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :

1. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :

Penyusunan Rencana

Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian

Pelaporan

2. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun

3. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara baik

4. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

5. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

6. Menyusun fungsi manajemen secara baik

7. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas

8. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar2.4.2 Fungsi KepemimpinanFungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial kelompok atau organisasinya.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:

Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang - orang yang dipimpinya.

Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:

a. Fungsi Instruktif

Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.

b. Fungsi konsultatif

Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang - orang yang dipimpinnya.

c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.

d. Fungsi Delegasi

Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.

e. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama - tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah : Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar. Sebagai komunikator yang efektif. Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.Fungsi pokok pimpinan adalah:

Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.

Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin

Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luarFungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.

Fungsi - fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:

a. Pengambilan keputusan

b. Pengembangan imajinasi

c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan

d. Pengembangan kesetiaan para bawahan

e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana

f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana

h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan

i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi

j. Pertanggungjawaban semua tindakanTugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mengelompokkan, memberi petunjuk, mendidik, membimbing an sebagainya, yang secara singkat menggerakkan enam M. agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi, hanya dapat melaksanakan secara baik bila seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.

Fungsi fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :1. Fungsi PerencanaanSeorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat manfaat tersebut antara lain : Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan

Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan keputusan yang berdasarkan atas fakta fakta yang diketahui

Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.

Perencanaan meliputi dua hal, yaitu :

Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.

Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan prosedur prosedur yang diperlukan

Setiap rencana yang baik akan berisi :

a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami

b. Penggunaan sumber sumber enam M secara tepat

c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut

2. Fungsi memandang ke depan

Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.3. Fungsi pengembangan loyalitas

Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

5. Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik - baiknya dari :

a. Perasaan, firasat atau intuisi

b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional sistematis.

c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.

d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode metode sebagai berikut :

1) Keputusan keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.

2) Keputusan keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer.

3) Keputusan keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.

Keputusan keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan perhitungan secara teknis juga diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

6. Fungsi memberi motivasi

Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.

Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.

Menurut William R. Lassey dalam bukunya Dimension of Leadership, menyebutkan dua macam fungsi kepemimpinan, yaitu kepemimpinan, yaitu :

a) Fungsi menjalankan tugas

Fungsi ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang tergolong fungsi ini adalah :

Kegiatan berinisiatif, antara lain usul pemecahan masalah, menyarankan gagasan gagasan baru, dan sebagainya.

Mencari informasi, antara lain mencari klasifikasi terhadap usul usul atau saran serta mencari tambahan informasi yang diperlukan.

Menyampaikan data atau informasi yang sekiranya ada kaitannya dengan pengalamannya sendiri dalam menghadapi masalah yang serupa.

Menyampaikan pendapat atau penilaian atas saran saran yang diterima.

Memeberikan penjelasan dengan contoh contoh yang lebih dapat mengembangkan pengertian.

Menunjukkan kaitan antara berbagai gagasan atau saran-saran dan mencoba mengusulkan rangkuman gagasan atau saran menjadi satu kesatuan.

Merangkum gagasan-gagasan yang ada kaitannya satu sama lain menjadi satu dan mengungkapkan kembali gagasan tersebut setelah didiskusikan dalam kelompok.

Menguji apakah gagasan-gagasan tersebut dapat dilaksanakan dan menilai keputusan-keputusan yang akan dilaksanakan.

Membandingkan keputusan kelompok dengan standar yang telah ditetapkan dan mengukur pelaksanaannya dengan tujuan yangb telah ditetapkan.

Menentukan sumber-sumber kesulitan, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan, dan mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai kemajuan yang diharapkan.

b) Fungsi pemeliharaan.

Fungsi ini mengusahakan kepuasan, baik bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungan hidupnya. Yang termasuk fungsi ini antara lain :

Bersikap ramah, hangat dan tanggap terhadap orang lain, mau dan dapat memujiorang lain atau idenya, serta dapat menerima dan menyetujui sumbangan fikiran orang lain.

Mengusahakan kepada kelompok, mengusahakan setiap anggota berbicara dengan waktu yang dibatasi, sehingga anggota kelompok lain berkesempatan untuk mendengar.

Menentukan penggunaan standar dalam pemilihan isi, prosedur dan penilaian keputusan serta mengingatkan kelompok untuk meniadakan keputusann yang bertentangan dengan pedoman kelompok.

Mengikuti keputusan kelompok, menerima ide orang lain, bersikap sebagai pengikut/pendengar sewaktu kelompok sedang berdiskusi dan mengambil keputusan.

Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat dan bertindak sebagai penengah untuk mengkompirmasikan pemecahan masalah.Disamping kedua pendapat tersebut tentang fungsi kepemimpinan, pendapat lain mengemukakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memberikan pendapat yang terakhir mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah menciptakan struktur untuk pencapaian tujuan, mempertahankan dan mengamankan integritas organisasi dan medamaikan perbedaan yang terjadi dalam kelompok menuju ke arah kesepakatan bersama.

2.5 Budaya Komunikasi2.5.1 Arti Penting Komunikasi

Di setiap kehidupan manusia baik secara individu, kelompok, maupun organisasi tidak akan pernah lepas dalam berinteraksi atau saling berkomunikasi, sehingga komunikasi menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Komunikasi ini dapat dilakukan antar sesama individu, kelompok, dan organisasi maupun komunikasi antara individu dan kelompok, kelompok dan organisasi, dst. Komunikasi membantu kita dalam banyak hal. Negosiasi antar perusahaan untuk saling bekerjasama dan saling menguntungkan dibuahkan dari suatu proses komunikasi. Komunikasi yang efektif wajib memenuhi dua syarat berikut: (1) men-transfer sebuah arti; dan (2) memahami arti tersebut.Sedemikian pentingnya komunikasi bagi kehidupan manusia sehingga tidak mengherankan bahwa orang yang memiliki kebutuhan khusus sekalipun (bisu, tuli) juga membutuhkan komunikasi lewat media-media seperti salah satunya bahasa isyarat. Pentingnya peran komunikasi menuntut kita untuk memahami lebih jauh tentang komunikasi serta membangun komunikasi yang efektif.2.5.2 Fungsi fungsi KomunikasiBerikut ini diberikan beberapa fungsi komunikasi yang ada di setiap kehidupan manusia yang akan berguna bagi organisasi secara keseluruhan.1. KontrolSuatu perusahaan memiliki fungsi manajemen yang salah satunya adalah controlling. Komunikasi bisa menjadi suatu alat pengendali dalam sebuah manajemen. Suatu proyek yang dikerjakan berdasarkan SOP (Standart Operating Procedure) menuntut pekerja untuk bekerja melalui SOP tertulis yang ditetapkan. Dalam hal ini, para pekerja dibatasi dan dikontrol untuk bekerja sesuai standar yang dikomunikasikan melalui SOP.2. MotivasiSeorang pemimpin diharapkan tidak hanya mampu untuk membuat rencana-rencana strategis perusahaan, namun juga memiliki keahlian dalam memotivasi orang lain (karyawannya). Pada dasarnya, sifat manusia senang jika diberikan pujian, motivasi, dan semangat. Hal ini akan berdampak pada kinerja karyawan. Motivasi tersebut tidak hanya dalam bentuk reward (penghargaan), dalam hal ini komunikasi bisa menjadi sarana untuk memotivasi orang lain melalui pernyataan (statement) yang diberikan. Kinerja saudara memberikan progres yang baik. Kalimat yang sederhana, namun bisa menjadi motivasi bagi orang lain untuk semakin berkembang dan berkarya. Inilah fungsi komunikasi sebagai motivasi.3. Ekspresi EmosionalKaryawan yang merasa nyaman atau kurang nyaman dalam lingkungan kerjanya entah dari sisi psikologis atau biologis akan terlihat dalam ekspresi emosionalnya. Hal ini tentu berpengaruh bagi kinerja seseorang. Ekspresi emosional juga bisa terpengaruh dari suasana hati seseorang sehingga akan terlihat orang ini mengalami stress kerja, lingkungan kerja kurang menyenangkan, dsb. Ketika ekspresi emosionalnya terlihat, inilah fungsi komunikasi untuk memberi gambaran tentang ekspresi emosional seseorang.

4. InformasiSering kita melihat iklan tentang lowongan kerja, promo harga, diskon penjualan, dsb. Sebenarnya itulah fungsi komunikasi sebagai alat informasi. Perusahaan mengkomunikasikan kepada pelanggan, pemasok, atau pihak lain suatu informasi untuk diketahui. Pengumuman tentang kuliah ditiadakan yang ditempel di papan informasi juga menggambarkan fungsi komunikasi sebagai alat informasi kepada pengguna informasi (mahasiswa, staff, dll).2.5.3 Proses KomunikasiDengan mencermati pengertian komunikasi, kita mengetahui bahwa suatu proses komunikasi harus terdiri dari pihak-pihak yang nantinya sebagai pengirim komunikasi (sender) dan penerima komunikasi (receiver). Proses komunikasi diartikan sebagai hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan yang menghasilkan penyampaian dan pemahaman suatu arti. Selengkapnya digambarkan seperti dibawah ini.Pengirim komunikasi melakukan pengkodean pikiran dengan menulis, membaca, berbicara, dsb. Ketika kita menulis, berbicara, melakukan gerak tubuh, ekspresi itu semua bagian dari proses komunikasi yang akan disampaikan kepada penerima komunikasi atau penerima pesan. Proses pengkomunikasian pesan bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (melalui media) seperti surat, e-mail, TV, radio. Orang yang berkebutuhan khusus melakukan komunikasi dengan media seperti bahasa isyarat, huruf braille.Dalam pengkomunikasian pesan, tidak selamanya berlangsung dengan baik melainkan bisa terjadi masalah seperti keributan (bising), kerusakan media elektronik, penyampaian pesan yang tidak sesuai maksud akan menimbulkan eror dalam penyampaian pesan. Bukan hanya itu, ketika penerima pesan tidak memahami dengan baik maksud yang disampaikan pengirim pesan, itu juga masalah dalam proses komunikasi sehingga menjadi tidak efektif.

Komunikasi yang baik dan efektif yaitu komunikasi yang bisa disampaikan dan dipahami dengan baik. Tidak mengherankan apabila Stephen Robbins dan Timothy Judge menulis: Good communication skills are critical to career success. Komunikasi yang baik juga memberi dampak yang baik bagi individu, kelompok, dan organisasi, dan itulah harapannya. 2.5.4 Arah Komunikasi (Direction of Communication)Arah komunikasi dapat secara vertikal maupun lateral (horisontal). Pertama kita bahas mengenai komunikasi dengan arah vertikal yang dibagi menjadi downward communication dan upward communication. Downward communicationYang dimaksud adalah komunikasi dari level manajemen puncak ke tingkatan bawah manajemen, seperti seorang manajer yang melakukan komunikasi manajerial ke bawahannya.Tujuan komunikasi ini adalah menyampaikan tujuan strategis (strategic goals), membagi instruksi kerja, menjelaskan prosedur dan kebijakan kerja, serta memberi umpan balik (feedback).Kewajiban seorang manajer dalam komunikasi ini yakni manajer harus mampu menjelaskan mengapa suatu kebijakan dibuat dan harus dilaksanakan, apa saja tujuan jangka panjang/jangka pendeknya. Hal ini memberikan suatu transparansi yang jelas kepada karyawan pelaksana. Bila perlu, penyampaian serta pengontrolan dilakukan dalam selang waktu dengan berbagai media berbeda. Jika hal ini tidak dilakukan dengan baik, maka komunikasi menjadi tidak efektif bagi organisasi dan itulah masalahnya.

Masalah lainnya yang mungkin timbul dari komunikasi ini bahwa dalam penyampaian rencana serta tujuan strategis, manajer juga perlu untuk mendengar apa tanggapan karyawan pelaksana, apa yang menjadi keluhan mereka, dan bagaimana mereka merespon. Hal ini pun perlu dilakukan level manajemen puncak.

Kesimpulannya, komunikasi downward akan menjadi efektif apabila manajer menjelaskan alasan suatu kebijakan dibuat dan sekaligus terbuka terhadap suara para karyawan pelaksana.

Upward communicationKomunikasi ini kontras dengan downward communication, yaitu komunikasi dari level bawah manajemen ke level manajemen puncak. Berdasarkan penjelasan downward communication diatas, kita melihat bahwa ada interaksi antara manajer dan bawahan. Selain manajer menyampaikan rencana dan tujuan strategis, karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan mereka tentang suatu kebijakan. Komunikasi dari karyawan pelaksana ke manajer merupakan bagian atau contoh dari upward communication.Masalah yang mungkin timbul dari komunikasi ini yakni kurangnya rasa percaya diri karyawan dalam berbicara kepada atasannya atau dengan alasan tertentu terlebih apabila penyampaian tidak diwajibkan secara manajerial.

Komunikasi upward yang efektif tercapai melalui keterbukaan yang baik dari setiap anggota organisasi termasuk level manajemen puncak, sehingga tidak memberi kesan tertutup akan arus informasi dan komunikasi di segala arah.

Lateral communicationMerupakan komunikasi yang kontras dengan komunikasi arah vertikal, yakni arah komunikasi antar pihak yang berada dalam level manajemen yang sama seperti: antara manajer dan manajer, karyawan dan karyawan, supervisor dan supervisor, dsb.Dengan mengacu pada kompleksitas hirarki organisasi, komunikasi lateral ini lebih mudah dilaksanakan/dikoordinasikan karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi dengan level manajemen lainnya yang tidak se-level (mis: pengajuan proposal yang bertahap dari level bawah sampai level puncak membutuhkan selang waktu tertentu).

2.5.5 Interpersonal CommunicationPada bagian inilah kita memahami media-media apa saja yang memfasilitasi jalannya suatu komunikasi. Media tersebut dapat secara lisan (oral), tertulis, dan komunikasi nonverbal. Komunikasi langsung (oral communication)Merupakan komunikasi yang dilakukan secara langsung baik antar individu maupun antarkelompok.

Komunikasi ini tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga lebih efisien waktu dalam penggunaannya. Pihak penerima pesan akan lebih cepat merespon pesan yang diterima.

Komunikasi ini kurang efektif apabila penyampaiannya dilakukan pada banyak orang sekaligus. Setiap orang menyampaikan pesan berdasarkan pada karakter masing-masing. Dalam konteks organisasi, keputusan-keputusan dan pernyataan lainnya yang secara lisan disampaikan lintas hirarki organisasi bisa jadi peluang pesan yang menyimpang dari maksud sebenarnya. Komunikasi tertulis (written communication)Bentuk komunikasi tertulis ini mencakup surat, email, catatan, literatur, memo, proposal, MoU, dan bentuk tertulis lainnya. Komunikasi ini mempunyai kelebihan yakni tahan lama, maksudnya adalah apa yang ditulis/tertulis dapat disimpan dan sewaktu-waktu menjadi acuan dalam suatu perilaku, serta juga berfungsi sebagai pengingat.Namun, bentuk komunikasi ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang relatif lama. Berbicara 15 menit mungkin secara tertulis bisa menjadi lebih dari 15 menit. Dalam konteks organisasi, komunikasi tertulis berupa pengajuan proposal mungkin akan membutuhkan waktu yang lama apalagi lintas hirarki organisasi yang memerlukan persetujuan.

Komunikasi nonverbalJenis komunikasi ini lebih berfokus pada bahasa tubuh atau gerakan-gerakan tubuh yang memberikan arti-arti tertentu. Komunikasi ini ditandai dengan ekspresi wajah senyum, cemberut, gaya jalan seseorang, dan gerak tubuh lainnya. Mengangkat alis sebelah dapat saja memberi arti keragu-raguan terhadap sesuatu tindakan, peristiwa, perilaku, atau respon. Itulah contoh komunikasi nonverbal.

Hal penting yang mesti diketahui dalam jenis komunikasi ini ialah apakah sebagaian besar orang memahami arti dari sebuah gerakan tubuh. Akan menjadi masalah apabila masing-masing receiver mendapat arti berbeda dari sebuah gerak tubuh yang sama yang diberikan oleh sender.

2.5.6 Organizational CommunicationJika pada subbab sebelumnya kita membahas arti penting dan makna komunikasi secara umum, pada bagian ini kita masuk pada pembahasan komunikasi organisasi.

Formal Small-Group NetworksAda banyak jaringan komunikasi yang lebih kompleks dan memiliki level hirarki yang lebih tinggi. Pembahasan di topik ini akan menguraikan tiga tipe jaringan komunikasi, yaitu:1. Chain, komunikasi pada tiga level organisasi. Misal: komunikasi antara direktur utama, direktur pemasaran, dan karyawan bagian pemasaran.2. Wheel, penekanan pada seseorang yang menjadi pemimpin dalam komunikasi. Pemimpin tersebut menjadi satu-satunya yang memberi informasi kepada seluruh anggotanya dan sekaligus menjadi satu-satunya yang menerima informasi dari anggotanya. Contoh: kepala departemen penjualan memberi target penjualan kepada anggota departemennya, hasil perolehan penjualan kembali dilaporkan kepada kepala departemen penjualan.3. All channel, semua anggota memiliki kesempatan dalam berkomunikasi dan tidak adanya sosok pemimpin dalam model jaringan komunikasi ini. Contoh: brainstorming. The GrapevineGrapvine didefenisikan sebagai komunikasi dalam organisasi yang bersifat informal. Rumor dan gosip dapat dikategorikan sebagai komunikasi informal dalam sebuah organisasi. Namun, penting untuk mengetahui sumber informasinya. Gosip dapat menyebabkan ambiguitas tentang kebenaran suatu hal.Misalnya saja setiap pergantian manajer, karyawan akan selalu akan mendapat informasi dari berbagai sumber mengenai tipe manajer, kepribadian, dan hal-hal lainnya. Seorang manajer tidak bisa menghilangkan gosip. Yang mesti dilakukan ialah menjaga agar gosip itu tidak bermakna negatif tentang dirinya sendiri atau orang lain melalui sikap dan perilakunya.

Komunikasi ElektronikDi era yang canggih akan teknologi ini, alat-alat komunikasi menjadi semakin canggih. Kantor virtual, penjualan melalui online shopping, dan masih banyak lagi merupakan contohnya. Komunikasi secara elektronik lainnya akan dibahas berikut ini.Email, pasti hampir setiap hari orang/perusahaan saling mengirim surat elektronik atau yang disebut email. Kelebihannya yaitu lebih efisien dalam waktu dan biaya alias lebih cepat mengirim informasi tanpa mengeluarkan biaya kertas, cetak, dsb. Namun, keterbatasannya yaitu sering terjadi kesalahpahaman dalam interpretasi pesan. Juga dapat disebabkan karena keterbatasan dalam menampilkan ekspresi emosional dibandingkan dengan komunikasi verbal.

Media elektronik lainnya yaitu pesan singkat (SMS). Hal ini juga pasti setiap hari dilakukan oleh tiap individu maupun organisasi. Banyak unit bisnis yang operasionalnya didukung dengan pesan singkat melalui SMS. Pemesanan makanan melalui SMS merupakan contohnya.

Social media (facebook, line, instagram, path, twitter, dsb) juga merupakan media komunikasi elektronik. Orang mengetahui keberadaan suatu restoran baru melalui social media.

Mengelola InformasiPada bagian ini, kita akan lebih membahas fungsi komunikasi sebagai penyedia informasi. Sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi untuk mengelola segala informasi yang diperoleh. Perolehan informasi bisa saja tidak dari satu sumber, melainkan dari banyak sumber. Akurasi dan tingkat kepercayaan dari sebuah informasi dapat tergantung dari sumber diperolehnya informasi tersebut, kemudian diolah dengan logika/analisis. Informasi tersebut selanjutnya dapat digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan.

Mengelola informasi yang berlebihan/terlalu banyakSeorang manajer atau orang yang berperan mengambil keputusan seringkali mengalami kebingungan dalam melakukan tugasnya. Ini merupakan kondisi dimana informasi diperoleh dari sangat banyak sumber. Bayangkan saja apabila informasi yang diperoleh dari banyak sumber menunut dirinya untuk mengelola informasi tersebut yang paling baik, mana yang terbaik, apa resiko dan dampaknya, bagaimana mengimplementasikannya, dll.Peran teknologi informasi tidak kalah pentingnya dalam hal ini. PT. Bank Mandiri mengelola informasi tentang nasabah yang mengaktifkan produk mobile banking secara komputerisasi. Data nasabah akan di-update setiap kelipatan dua jam. Hal ini menunjukan perusahaan melakukan pengelolaan informasi dengan mengelompokkan update data nasabah setiap dua jam agar tidak banyak informasi yang di-update sekaligus.

Ancaman terhadap keamanan data Setiap individu bahkan organisasi sekalipun tentu memiliki hal-hal tertentu yang merupakan data dan informasi hanya untuk diketahui oleh pihak internal saja. Informasi ini kemudian yang disebut privasi bagi individu atau organisasi tersebut.Banyaknya privasi atau rahasia perusahaan yang diketahui oleh pihak luar organisasi akan menjadi ancaman bagi kelangsungan bisnis organisasi tersebut. Untuk itu, semua aliran data dan informasi yang diperoleh organisasi melalui komunikasi perlu dijaga kerahasiaannya agar tidak menjadi ancaman bagi internal organisasi.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjaga keamanan data yaitu melalui implementasi yang efektif dari budaya organisasi. Hal inilah yang dilakukan PT. Garuda Indonesia yang didalam budaya perusahannya (Fly-Hi) terkandung nilai untuk menjaga kerahasiaan perusahaan. Anggota organisasi dalam hal ini dituntut untuk menjaga dan melaksanakan nilai-nilai budaya perusahaan dan manajemen bertugas untuk terus laksanakan fungsi pengawasan.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat semakin membuka peluang untuk penyalahgunaan data dan informasi. Untuk itu, dibutuhkan sistem teknologi untuk membatasi komunikasi-komunikasi tertentu yang merupakan privasi perusahaan.

2.5.7 Choice of Communication ChannelTerdapat beberapa jenis saluran komunikasi, dalam setiap jenis saluran komunikasi tersebut masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda untuk menyampaikan informasi. Beberapa jenis saluran komunikasi yaitu : Face to face conversations Video conference, Telephone conversations Life speeches Voice mail Online discussion groups atau groupware Electronic mail Prerecorded speeches

Memo atau letters Format reports atau bulletin

Dari beberapa jenis saluran komunikasi tersebut semakin keatas dapat dikategorikan High channel richness dan semakin kebawah cenderung dikategorikan low channel richness

Jenis saluran komunikasi yang termasuk high channel richness memiliki kelebihan yaitu dapat menangani beberapa isyarat secara stimulant, dapat dengan cepat menerima umpan balik, selain itu dapat bersifat personal.

Dalam hal ini face to face memiliki termasuk High channel richness karena dalam face to face kita dapat memperoleh informasi paling lengkap selain itu kita dapat memperoleh tambahan informasi non verbal seperti kata-kata, postur tubuh, ekspresi wajah, gerak tubuh dan lain-lain), kita juga juga dapat meperoleh umpan balik secara cepat . dalam hal ini yang tmasuk dalam kategri Low Channel Richness yaitu bulentin dan laporan.

Pemilihan jenis saluran komunikasi tergantung pada apakah pesan tersebut rutin atau tidak. Semakin rutin suatu pesan cenderung sederhana dan memiliki ambiguitas yang rendah begitu sebaliknya jika pesan tidak rutin akan cenderung rumit dan memiliki tingkat kesalahpahaman yang tinggi

Strategi untuk menggunakan saluran komunikasi yang kaya informasi non rutin akan teratasi dengan baik dengan mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterlibatan karyawan dengan organisasi .

2.5.8 Komunikasi PersuasifAutomatic and Controlled Processing (Pengolahan otomatis dan terkendali) adalah salah satu cara yang dilakukan dalam mempromosi suatu barang yang membuat kita tertarik terhadap suatu barang karena iklan nya yang menarik atau kemasannya menarik bagi kita bukan karena manfaat atau vitamin yang dimiliki suatu produk. Karena pengetahuan kita yang dangkal dan lebih mudah untuk mengikuti promosi atau iklan yang lebih menarik perhatian kita. Lebih mudah terpengaruh dengan iklan iklan yang menyita perhatian kita. Seperti jingle lagu yang lucu, promosi hot deal, packaging.

Pengolahan audiens terhadap pesan persuasive :

1. Interest Level (tingkat ketertarikan)Proses bagaiaman seseorang bisa menerima pesan persuasive adalah bagaimana sesuai dengan ketertarikan orang itu sendiri. Contoh ketertarikan kepada hasil keputusan yang akan diambil, sehingga kebanyakan orang mencari informasi sebanyak banyak untuk mengambil sebuah keputusan yang penting secara hati hati.2. Prior Knowledge (Pengetahuan sebelumnya)Seseorang biasanya sudah memiliki pemikiran sendiri dari berbagai argumen dalam melakukan suatu aksi/tindakan tertentu. Tidak akan gampang mengubah/mempengaruhi pemikiran orang lain kecuali ada alasan yang bijaksana yang bisa diterima dan dianggap masuk akal. Disisi lain orang yang kurang informasi tentang topic gampang dengan mudah berubah pikiran. Bahkan didalam argument yang kurang akurat sekalipun.3. Personality (kepribadian)Ada 2 jenis kepribadian orang yaitu Kebutuhan lebih akan kognisi dan rendahnya kebutuhan akan kognisi. Tinggi kebutuhan akan kognisi hanya membutuh kan bukti dan fakta-fakta, sedangkan yang kurang kebutuhannya akan kognisi lebih cenderung menggunakan proses otomatis (gampang terpengaruh), mengandalkan intuisi dan memadu evaluasi mereka dengan maksud pesan persuasive

4. Message Characteristic (Kareakteristik pesan)Kebanyakan pesan yang dibuat relative ramping sehingga penyampaian isi pesan kurang dapat dipahami. Sehingga kebanyakan orang gampang terpengaruh dengan iklan-iklan yang menjanjikan memberi manfaat bagi mereka.

2.5.9 Hambatan Komunikasi yang EfektifSejumlah hambatan dapat menghambat atau mengganggu komunikasi yang efektif. Pada bagian ini, a