1

HEALTH, SAFETY AND ENVI RONMENT MANAGEMENT SYSTEM

[HSE MS]

Dr. I r. KARNATA ARDJ ANI M.Sc.

PENDAHULUAN

A. UMUM

DEFINISIKeselamatan Kerja = pengkhususan ilmu teknik pelaksanaan

kerja dan peralatan/instalasi, yg ditujukan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi terjadinya peristiwa yg dapat menimbulkan kecelakaan terhadap tenaga kerja dan kerusakan terhadap peralatan, instalasi, bangunan dan bahan-bahan, serta kerusakan lingkungan hidup.

2. SASARAN:

MELINDUNGI MANUSIA, BARANG DAN LINGKUNGAN HIDUP DARI KECELAKAAN/KERUSAKAN/PENCEMARAN

3. PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN :

KECELAKAAN DAPAT TERJADI : a. UNSAFE ACT à MANUSIA MELAKUKAN TINDAKAN YG TIDAK AMAN b. UNSAFE CONDITION à LINGKUNGAN/TEMPAT KERJA ATAU PERKAKAS/PERALATAN TIDAK AMAN

4. AKIBAT KECELAKAAN :

KECELAKAAN DAPAT MENYEBABKAN :MANUSIA à LUKA (RINGAN, BERAT), CACAT SEMENTARA, CACAT

PERMANEN, MATI.BARANG DAN PERALATAN à RUSAK (RINGAN, PARAH), MUSNAH LINGKUNGAN HIDUP à TERCEMAR (SEMENTARA, PERMANEN),

RUSAK PERMANEN

B. PENCEGAHAN KECELAKAAN

“3 (TIGA)” FAKTOR PENTING YANG DIPERLUKAN :

1. FAKTOR ADANYA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, 2. FAKTOR PARTISIPASI TENAGA KERJA, 3. FAKTOR PARTISIPASI PERUSAHAAN

B.1. FAKTOR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (1)

“PEMBUKAAN UUD RI 1945” ALINEA KE 4 “KEMUDIAN DARI PADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH

NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN ………DST”

PEMERINTAH RI DIBEBANI KEWAJIBAN UNTUK MELINDUNGI WARGA NEGARA NYA DARI SEGALA MARA BAHAYA, TERMASUK MELINDUNGI DARI :

PENYAKIT KARENA PEKERJAAN KECELAKAAN DAN KEBAKARANPENGARUH LINGKUNGAN YG TIDAK SEHAT KARENA LINGKUNGAN YG

RUSAK ATAU TERCEMAR

JUGA YG TAK KALAH PENTINGNYA :

MELINDUNGI SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DARI KERUSAKAN KARENA :01. PENGGUNDULAN HUTAN,

YG MENGAKIBATKAN: TANAH LONGSOR, BANJIR BESAR YG MEMAKAN KORBAN JIWA

DAN HARTA RAKYAT INDONESIA SERTA MENYENGSARAKAN RAKYAT BANYAK,02. PENGGUNDULAN HUTAN BAKAU

YG MENGAKIBATKAN:KERUSAKAN PANTAI DAN DAERAH TEMPAT PERKEMBANG

BIAKAN UDANG, IKAN DAN KEHIDUPAN LAUT LAINNYA

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG KESELAMATAN KERJA

“UU KECELAKAAN NO. 33 TAHUN 1947” MENGATUR :PENGUSAHA/MAJIKAN WAJIB BAYAR GANTI RUGI KEPADA

PEKERJA YG MENGALAMI KECELAKAAN KARENA KERJA DI PERUSAHAANNYA

GANTI RUGI MELIPUTI :

BIAYA à PENGANGKUTAN, PENGOBATAN. PERAWATAN DAN PENGUBURAN

TUNJANGAN à TAK MAMPU KERJA SEMENTARA, TAK MAMPU KERJA SEBAGIAN TETAP, CACAT TETAP,TAK MAMPU KERJA TETAP

PENYAKIT YG TIMBUL KARENA KERJA DIANGGAP KECELAKAAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG KESELAMATAN KERJA

“UU KESELAMATAN KERJA NO. 1 TAHUN 1970 ”PENGUSAHA/MAJIKAN DI INDONESIA WAJIB MELAKUKAN PENGAMANAN

AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN DI PERUSAHAANNYA DAN AGAR PARA TENAGA KERJA NYA TERHINDAR DARI KECELAKAAN

PP NO 19 / 1973 PENGATURAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA

PADA PERTAMBANGAN DILIMPAHKAN KEPADA MENTERI BIDANG PERTAMBANGAN.

KECELAKAAN YG TERJADI PADA PERTAMBANGAN DAN KEGIATAN USAHA MIGAS DILAPORKAN KEPADA DEPARTEMEN BIDANG PERTAMBANGAN – DEP ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. UU NO. 11/1967 UU POKOK PERTAMBANGAN.UU NO. 22/2001 UU MINYAK DAN GAS BUMIUU NO. 31/1964 UU TENAGA ATOM

MPR SB 1930 NO. 341 - PERATURAN KESELAMATAN KERJA PERTAMBANGAN.PP NO.17/1974 PP PENGAWASAN PELAKSANAAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI DAERAH LEPAS PANTAI. PP NO.11/1979 PP PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA PADA PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMIPOO Sb. 1927 No. 199, Keselamatan Kerja Penimbunan Minyak Bumi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Sb.1928 No. 547, Sb 1930 No. 39, Sb 1931 No. 168, Sb 1935 No. 79 dan Sb 1940 No. 252.POV Sb. 1927 No. 200, Peraturan Pelaksanaan KK Penimbunan Minyak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Sb 1927 No. 482, Sb 1928 No. 435, Sb 1929 No. 30, Sb 1931 No. 373, Sb 1931 No. 510, Sb 1935 No. 80 dan Sb 1940 No. 150.PVO Sb 1927 No. 214, Keselamatan Kerja Pengangkutan Minyak Bumi.PVV Sb 1928¸ No. 144, Peraturan Pelaksanaan KK Pengangkutan Minyak Bumi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Sb 1940 No. 82, Sb 1947 No. 5

B.2. FAKTOR PARTISIPASI TENAGA KERJA

LEBIH DARI 90 % KECELAKAAN YG TELAH TERJADI DISEBABKAN TINDAKAN YG TIDAK AMAN DARI TENAGA KERJA.

TENAGA KERJA HARUS SEHAT

TENAGA KERJA HARUS MEMILIKI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN DENGAN AMAN

TENAGA KERJA DENGAN SADAR BERPARTISIPASI DALAM MENCEGAH KECELAKAAN

B.3. FAKTOR PARTISIPASI PERUSAHAAN [1]

PEMILIK MODAL / PENGUSAHA / MAJIKAN HARUS BERUSAHA MENGGUNAKAN TENAGA KERJA YG SEHAT DAN MAMPU BEKERJA DENGAN AMAN

SELEKSI PENERIMAAN TENAGA KERJA HARUS DILAKUKAN AGAR DIDAPAT TENAGA KERJA YG SEHAT JASMANI / ROHANI DAN MAMPU MELAKSANAKAN PEKERJAAN

PENGUSAHA/MAJIKAN WAJIB MEMELIHARA KESEHATAN TENAGA KERJA DAN MEMBERIKAN PELATIHAN YG DIPERLUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJALANKAN TUGAS

PENGUSAHA/MAJIKAN WAJIB MENYEDIAKAN TEMPAT KERJA, PERALATAN KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI YG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN

PENGUSAHA/MAJIKAN HARUS MEMAHAMI, BAHWA KECELAKAAN DAPAT MENYEBABKAN:

1 KEHILANGAN JAM KERJA KARENA TENAGA KERJA MENGALAMI KECELAKAAN, KERUSAKAN ALAT PRODUKSI

2 TERTUNDANYA PENYEDIAAN PRODUKSI

3 KEHILANGAN KEPERCAYAAN DARI PARTNER ATAU PELANGGAN

DENGAN MEMAHAMI HAL DI ATAS, PENGUSAHA/ MAJIKAN DIHARAPKAN AKAN MENYEDIAKAN LINGKUNGAN KERJA YG AMAN, SEHAT SERTA TIDAK MENYEBABKAN GANGGUAN KE SEKITARNYA