pendahuluan - narotama.ac.id filemengajar dengan effectifitas, efficiency dan system edutaiment”...

16
Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 1 Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” PENDAHULUAN Hakekat kualitas pendidikan merupakan suatu proses bukan hanya substansi produk, berlangsung terus menerus tanpa dibatasi oleh target tertentu. Sehingga tidak mudah diukur, karena menyangkut penilaian dari masyarakat/konsumen yang menggunakan jasa pendidikan tersebut. Untuk itu sangatiah ironis jika sebuah perguruan tinggi menetapkan standar kualitas secara absolut padahal demandnya selalu berubah. Perguruan tinggi pada prinsipnya adalah juga sebuah jasa pendidikan yang basik prosesnya adalah pelayanan, yang selalu berupaya memenuhi keinginan pelanggan dan memuaskan pelangganya jika ingin tetap survive. Pelanggan disini adalah stake holder perguruan tinggi baik yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung, atas pelaksanaan pendidikan maupun hasil-hasilnya : meliputi, dunia profesi, masyarakat, staf perguruan tinggi, pemerintah. Berbagai kepentingan yang beradar dari stake holder tersebut harus mampu diakomodasikan untuk kemudian dirumuskan dalam setiap merencanakan maupun melaksanakan pendidikan. Kebijakan "keterkaitan dan kesepadanan antara Pendidikan Tinggi dan stake holder dalam arti luas menjadi suatu syarat kunci bagi keberhasilan suatu Universitas. Salah satu sasaran dalam Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996 - 2005 adalah mengembangkan pola pendekatan baru dalam manajemen tinggi, yang berpandangan ke depan serta berdaya cipta agar mampu menjawab tantangan Pembangunan Nasional,

Upload: dotram

Post on 27-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 1Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

PENDAHULUAN

Hakekat kualitas pendidikan merupakan suatu proses bukan hanya

substansi produk, berlangsung terus menerus tanpa dibatasi oleh target

tertentu. Sehingga tidak mudah diukur, karena menyangkut penilaian

dari masyarakat/konsumen yang menggunakan jasa pendidikan tersebut.

Untuk itu sangatiah ironis jika sebuah perguruan tinggi menetapkan

standar kualitas secara absolut padahal demandnya selalu berubah.

Perguruan tinggi pada prinsipnya adalah juga sebuah jasa pendidikan

yang basik prosesnya adalah pelayanan, yang selalu berupaya memenuhi

keinginan pelanggan dan memuaskan pelangganya jika ingin tetap

survive. Pelanggan disini adalah stake holder perguruan tinggi baik yang

mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung, atas

pelaksanaan pendidikan maupun hasil-hasilnya : meliputi, dunia profesi,

masyarakat, staf perguruan tinggi, pemerintah. Berbagai kepentingan

yang beradar dari stake holder tersebut harus mampu diakomodasikan

untuk kemudian dirumuskan dalam setiap merencanakan maupun

melaksanakan pendidikan.

Kebijakan "keterkaitan dan kesepadanan antara Pendidikan Tinggi dan

stake holder dalam arti luas menjadi suatu syarat kunci bagi

keberhasilan suatu Universitas.

Salah satu sasaran dalam Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi

Jangka Panjang 1996 - 2005 adalah mengembangkan pola pendekatan

baru dalam manajemen tinggi, yang berpandangan ke depan serta

berdaya cipta agar mampu menjawab tantangan Pembangunan Nasional,

Page 2: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 2Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

perubahan masyarakat, dan globalisasi, secara efektif, Manajemen

seperti itu telah dirasakan keperluannya (KPPJP Dirjen Dikti).

Menyadari sasaran tersebut untuk mengembangkan suatu Universitas

harus mengedepankan efektifitas dan efisiensi pembelajaran dengan

menggunakan edutainment system (menggabungkan antara education

dan entertainment) pada setiap pelaksanaannya secara optimal.

Perkembangan Dunia Global tidak menampakkan sesuatu yang pasti dan

sukar diramal. Namun dapat dipastikan bahwa perubahan adalah hal

yang mutlak yang harus dilakukan, dan setiap orang ditunut untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi penopang

bagi kemajuan kehidupan masyarakat di sebagian besar negara di dunia.

Keberhasilan perguruan tinggi dalam pasar terbuka ditentukan oleh

produktifitas dan efisiensi dalam produksi. Modal penggeraknya adalah

simberdaya manusia yang andal, dana yang memadai dan penguasaan

teknologi.

Fenomena di atas menunjukkan betapa besar tantangan yang harus kita

hadapi sekarang dan dimasa depan, serta betapa penting peran tenaga

akademik dan profesional andal berkemampuan tinggi, yang dapat

meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berproduksi agar

Universitas berdaya saing tinggi.

Menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya hanya akan

dapat diwujudkan oleh tenaga profesional yang berkinerja baik adalah

merupakan gambaran dari lingkup tugas Universitas.

Kemandirian perguruan tinggi merupakan syarat utama untuk

mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

diperlukan sebagai landasan pembangunan bangsa di masa depan. Ilmu

Page 3: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 3Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan

persaingan antara masyarakat-masyarakat bangsa di dunia.

Relevansi dan kualitas adalah syarat mutlak bagi keberadaan perguruan

tinggi dan selayaknya diangkat sebagai masalah utama untuk ditangani

oleh semua pihak yang terkait dalam pengelolaan Universitas.

Untuk mengantisipasi tugas tersebut di atas perlu manajemen baru di

Universitas. Format manajemen baru ini adalah peningkatan kualitas

layanan jasa pendidikan secara berkelanjutan, dengan mernasukkan asas

otonomi pada setiap unit yang ada di Universitas sebagai daya gerak

untuk membuat sistem Iebih dinamis, akuntabilitas atau tanggungjawab.

Agar otonomi terselenggara secara bertanggungjawab memerlukan

manajer yang tepat untuk menjamin kualitas operasi, dan evaluasi diri

agar proses pengambilan keputusan dari perencanaan yang didasa.kan

atas data informasi yang akurat.

Penerapan paradigma baru dalam sistem manajemen Universitas ini

sangat menantang namun juga berat, mengingat bahwa

pengembangannya menuntut kesediaan dari semua pihak untuk berubah

dari pola manajemen yang lebih terpusat ke arah manajemen dengan

pusat-pusat keputusan yang lebih terbesar.

Diharapkan bahwa dengan paradigma baru ini tercipta sebuah sistem

yang lebih dinamis, cerdasa, bijaksana dan efektif.

VISI DAN MISI UNIVERSITAS

1. Visi :

Menjadi Universitas yang modern dan mandiri, mempunyai

komitmen pada mutu dengan karakteristik yang spesifik "Menjadi

Page 4: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 4Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

lembaga pendidikan tinggi yang mampu menjadikan profesionalisme

pendidikan sebagai alat dan media untuk meningkatkan mutu

manusia Indonesia yang berwawasan global".

Gambaran yang diinginkan tentang karakteristik Universitas

pada tahun 2010;

Menjadi perguruan tinggi yang mampu menghasilkan sarjana

yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral

Pancasila, memiliki rasa cinta tanah air, memiliki kemampuan

penalaran akademika dan/atau profesional yang tinggi,

menguasai pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

informasi serta mandiri dalam mengembangkan dan

mengabdikannya untuk hajat hidup masyarakat, bangsa dan

negara.

Menjadi Universitas yang menghasilkan insan akademik yang

inovatif dan produktif, didalam menciptakan dan membangun

dunia usaha untuk percepatan pembangunan masyarakat, bangsa

dan negara.

Menjadi Edutaintment Universitas sebagai universitas yang

memiliki kecepatan ketetapan pelayanan pendidikan, penelitian

dan pengembangan ilmu dan teknologi, secara interaktif dan

komunikatif dan menyenangkan dengan ditunjang teknologi

komunikasi dan informasi.

2. Misi :

Sebagai institusi yang menghasilkan sarjana Profesional berjiwa

Nasional dan berwawasan Global.

Page 5: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 5Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi yang mampu

bersaing di pasar global dengan meningkatkan kegiatan

Penelitian dan Diskusi Ilmiah.

Meningkatkan kualitasa layanan dengan menciptakan suasana

kampus dalam suasana ilmiah serta mengembangkan system

belajar/education di semua bidang ilmu dengan penerapan

edutainment.

Dengan mempertimbangkan tugas yang diemban sebagai sub

sistem pendidikan tinggi nasional pada umumnya serta visi

Universitas pada khususnya, Universitas menetapkan misi yang akan

dilaksanakan dari saat sekarang 2002 sampai tahun 2010;

Meningkatkan kualitas dan jati diri sumber daya manusia yang

memiliki kepekaan sosial dan rasa cinta tanah air, etos kerja yang

tinggi, serta memiliki sikap kewirausahaan yang kompetitif dan

unggul dalam memasuki maupun menciptakan pasar kerja.

Mendorong percepatan sector reil melalui pengembangan

kewirausahaan yang tepat guna.

Memberdayakan masyarakat dengan mengangkatnya dari

keterbatasan mengentaskan kemiskinan, meningkatnya

kemampuan sebagai subyek pembangunan, melalui proses

percepatan layanan pendidikan dan informasi untuk pemanfaatan

potensi dan peluang yang ada.

3. Tujuan :

Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan dan

keterampilan manajerial dan mampu mengembangkan diri menjadi

Page 6: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 6Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

praktisi yang profesional, memiliki kepekaan, kemampuan

menganalisis dan inovasi yang tinggi untuk menjadi problem solver

bagi masyarakat.

4. Sasaran :

Menghasilkan lulusan yang mempunyai kepekaan dalam

kemampuan menangkap fenomena-fenomena sosial, menganalisis,

memecahkan persoalan secara rasional, strategis, dan etis sesuai

dengan bidangnya. Dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia

(Dosen, Mahasiswa dan tenaga administrasi, alumnus) pada

kemampuan software, hardware dan brainware, serta ketrampilan

metodologis dalam bidang riset sosial dan teknik.

LANGKAH REALISTIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN

SASARAN

Untuk 10 tahun mendatang Universitas menetapkan

mengembangkan SDM sebagai penunjang percepatan pembangunan

nasional sebagai tema pokok.

1. Menghasilkan tenaga ahli yang cinta tanah air, profesional, mandiri,

berjiwa wirausaha, lulusan bermutu tinggi berwawasan luas dan

memiliki kepribadian yang berintegritas tinggi.

2. Menghasilkan karya ilmiah yang bermutu tinggi dan tepat guna.

3. Menghasilkan pelayanan yang cepat dan memuaskan didasarkan

pada pengalaman bidang iimu pada masyarakat.

4. Menghasilkan konsep untuk menumbuhkan percepatan

pembangunan ekonomi melalui sektor riel. Terselenggaranya

Page 7: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 7Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

keterpaduan Relevansi dan kualitas dalam segala kegiatan

dan pengembangannya, agar Universitas lebih memiliki ciri

universitas yang berbeda dengan lainnya. Pemantapan dan

pelaksanaan otonomi pada setiap unit-unit yang ada menuju

kemandirian Universitas.

STRATEGI PENGEMBANGAN UNIVERSITAS

Meskipun unit-unit yang ada dikelola berdasarkan otonomi,

namun pelaksanaannya harus disertai pertanggungjawaban atau

akuntabilitas. Secara harafiah, pertanggungjawaban tersebut

menyangkut bagaimana sumber daya yang diterima oleh unit tersebut

dimanfaatkan dalam upaya dan kegiatan untuk menciptakan tujuannya.

Pertanggungjawaban menyangkut derajat kehematan, kesesuaian dengan

norma dan peraturan yang belaku umum serta keterbukaan terhadap

penilikan dan pemantauan oleh pihak yang berkepentingan mengenai

penyelenggaraan Tridarma perguruan tinggi.

Dalam pengelolaan unit-unit maka akuntabilitas digunakan

sebagai acuan dasar untuk mengembangkan perangkat aturan, peraturan

dan kesepakatan yang mengikat baoi keseluruhan sivitas akademika,

agar menghasilkan kinerja yang serasi dengan tuntutan masyarakat.

Sebagai langkah strategi dalam menghadapi persaingan yang

sangat ketat maka setiap unit diharapkan selalu dikembangkan

berdasarkan prinsip peningkatan kualitas pelayanan yang memuaskan

pelanggan. Hal ini hanya dapat terjadi bila program pengembangan

direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan kemampuan dan kemauan

yang sepadan serta senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Page 8: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 8Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

Oleh sebab itu setiap unit harus dapat melakukan evaluasi diri atau

pengenalan diri mengenai kualitas kinerjanya.

MODEL SISTEM EDUTAINMENT

Fungsi utama dad seseorang/lembaga pendidikan adalah

memberikan pengajaran, yang kata dasarnya adalah ajar. Kemudian

bermetamorfosis menjadi "belajar", yang bermakna (1) berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu; (2) berlatih; dan (3) berubah

ditingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Kemudian kita mendapatkan kata-kata baru "pembelajaran" yang berarti

proses, cara, menjadikan prang atau makhluk hidup belajar. Dan

sampailah kita pada kata "mengajar". Mengajar adalah memberi

pelajaran, sedangkan "mengajarkan" adalah memberikan pelajaran

kepada seseorang/pelajar. Pelajar adalah anak didik, murid, atau siswa,

Mahasiswa.

Bagaimana apabila kata "mengajar" ditambah dengan katakata

"di era cyberspace”? Inilah masalah yang akan kita hadapi.

Pertanyaannya adalah bagaimana seorang pengajar menyadari

keadaan dan kehadirannya di sebuah masa yang sudah amat lain dengan

masa-masa sebelumnya? Apabila pertanyaan tersebut ingin dijawab

segera, jawabannya, mungkin adalah : Apakah sistem pengajaran di

sekolah harus berubah ? Apa yang harus berubah ? Siapa yang berubah ?

Pertama, salah satu ciri menonjol era cyberspace adalah adanya

istilah baru "edutainment; Ini berarti gabungan kata "education" dan

"entertainment': Kalau dimaknai secara bersamaan, "edutainment"

berarti sebuah keadaan yang menunjukkan bahwa pendidikan di masa

Page 9: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 9Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

kini selayaknya beraromakan gembira (untuk tidak mengatakan melulu

dipenuhi oleh "hiburan"). "Learning is most effective when it's fun," kata

Peter Kline. Bagaimana membuat suasana kelas berlangsung gembira,

menggairahkan adalah tugas tambahan guru dan era sekarang ini.

"Edutainment" juga berarti menyenangkan dan memberikan tingkat

kepuasan yang tinggi, tidak hanya pada ketepatan pembelajaran yang

relevan dengan permintaan pelanggan, tetapi juga kecepatan dan

efisiensi pelayanan.

Kedua, siswa-siswa sekarang kadang menerima informasi dari

sumber-sumber yang amat kaya dan beragam. Tidak hanya radio,

televisi, atau Internet, tetapi juga dari lingkungannya yang amat luas.

Lingkungan amat luas adalah mall, konser-konser musikm,

pertandinganpertandingan olah raga, majalah, VCD, PlayStation, MP3,

dan masih banyak lagi. Ini berarti, interaksi siswa dengan lingkungannya

berlangsung amat-sangat beragam dan kadang tak terduga. Apakah guru

juga melakukan hal yang sama? Apakah sekolah juga memberikan hal-

hal menggairahkan sebagaimana lingkungan luar sekolah? Seorang guru

di masa kini perlu berinteraksi dengan lingkungan yang luas

sebagaimana muridnya berinteraksi.

Ketiga, di dalam era cyberspace seperti saat inilah kata-kata yang

di depannya ada kata "multi" berhamburan secara luar biasa:

multimedia, multisensori, multiguna, multijutawait, dan sebagainya. Ini

menandakan bahwa "dunia" tidak cukup dihadapi dengan kekuatan yang

bersifat "tunggal". "Dunia" pada masa kini hanya bisa dikendalikan

apabila yang mengendalikan memiliki kemampuan yang beraneka

ragam. Guru pada masa kini perlu menunjukkan bahwa dirinya serba

Page 10: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 10Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

bisa dan murid-muridnya perlu dibangkitkan tidak hanya pusat

berpikirnya saja, tetapi juga emosi, imajinasi, visualisasi, dan

sebagainya.

Akhirnya, mengajar pada masa kini memang tidak sekadar

mengajar bahan yang ingin diajarkan. Mengajar di era sekarang bagai

bermai orkestra, bermain teater sebagaimana Quantum Teaching

melukiskannya. Seorang guru harus bertindak bagaikan dirigen mudik

yang mengelola seluruh irama yang ada di kelas menjadi sekumpulan

harmoni. (Mizan).

Dapat disimpulkan bahwa :

Inti sistem edutainment adalah perubahan dalam dunia

Pendidikan yang membutuhkan fleksibilitas, pengelolaan organisasi,

memperbesar keterlibatan Individu, hubungan yang lebih lateral. Dan

kepemimpinan Yang demokratis untuk menghasilkan suatu proses dan

Pelayanan yang menyenangkan.

Ada tiga yang memicu perubahan-perubahan di dunia dewasa ini

: (1) perubahan dan penyempurnaan teknologi, yang terjadi secara cepat

dan terus menerus (2) perkembangan teknologi informasi yang

mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap individu,

organisasi, maupun industri karena merupakan eiemen utama dalam

arsitektur jejaring organ;sasi. Hal ini disebabkan karena organisasi yang

berkembang pesat memiliki unit-unit yang terbesar secara geografis,

padahal mereka merasa perlu untuk tetap bersaing sebagai satu kesatuan,

tanpa dibatasi oleh batas negara. Berbagai hasil studi juga menunjukkan

bahwa teknologi informasi selama satu dekade terakhir menjadi sumber

Page 11: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 11Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

keunggulan bersaing organisasi. Selain karena kemampuan mengubah

basis persaingan di industri. Studi perbandingan pada perusahaan-

perusahaan manufaktur di Amerika, Korea Selatan, dan Swedia,

menunjukkan bahwa keunggulan bersaing dari teknologi informasi,

diperoleh melalui kemampuan organisasi meningkatkan kecepatan

dalam mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produknya,

serta meningkatkan kecepatan memperoleh dan meningkatkan ketepatan

informasi akan pasar. (3) Globalisasi Pendidikan, lembaga pendidikan

modern berloma-lomba menerapkan strategi diversifikasi yang unik

untuk dapat bersaing secara efektif di lingkungan global mereka

mengacu pada globalisasi pendidikan dengan menggunakan cyberspace

sebagai medianya.

STRATEGI FLEKSIBILITAS

Setelah visi dan misi ditetapkan strategi dalam pengembangan

organisasi Universitas maka perlu beberapa uraian berikut perlu

dicermati.

Pertama. Dalam konsep strategi lama, organisasi memperoleh

keunggulan dalam bersaing dengan mengandalkan pada : (1)

kemampuan keuangan yang luar biasa (para pemilik adalah orang-orang

yang maha kaya atau dekat dengan sumber daya keuangan) ; (2) sumber

daya manusia yang luar biasa, (misal, lulusan universitasuniversitas

terkemuka dan berpengalaman dibidangnya); (3) penguasaan atas

sumber daya alam yang diperebutkan; dan (4) teknologi tinggi yang

hanya dimiliki oleh organisasi tersebut.

Page 12: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 12Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

Kedua. Di setiap organisasi, harus ada cara untuk mengendalikan dan

mengkoordinasikan kegiatan individual, kalau tidak individu-individu

sulit menyelesaikan sasaran bersama. Selama ini, diskusi dalam bidang

akademik jarang mempermasalahkan apakah pengendalian itu perlu atau

tidak, melainkan bagaimana caranya agar dapat melakukan

pengendalian secara baik. Bila banyak terjadi perubahan di lingkungan

organisasi dan berlangsung dalam waktu yang cepat, maka pengendalian

yang efektif adalah hal yang krusial.

Ketiga. Pada organisasi tradisional yang hierarkis, karyawan ditingkat

bawah hanya mengerjakan tugas-tugas rutin, dengan nilai tambah kecil,

dan di bawah supervisi yang ketat pula. Sebaliknya, para karyawan

tingkat menengah dan atas bertanggung jawab atas pekerjaan dengan

nilai tambah besar, misalnya mendesain organisasi, menyusun strategi,

dan mengkoordinasi pekerjaan dari berbagai kelompok dan fungsi.

Begitu sederhananya pekerjaan karyawan di tingkat bawah, sehingga

karyawan yang memiliki keterampilan rendah dengan upah relatif

rendah pun dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut. akibatnya

karyawan tingkat bawah, di negara-negara berkembang menjadi

komoditas.

Keempat. Organisasi yang menganut logika lama sangat menekankan

pada hubungan pelaporan yang bersifat hierarkis. Menurut organisasi

tradisional, proses hierarkis (birokratis) merupakan kunci untuk menjadi

organisasi yang efektif. Sedangkan logika baru lebih menekankan pada

Page 13: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 13Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

hubungan yang lateral, atau side-by-side, karena proses lateral dipercaya

sebagai kunci terwujudnya organisasi yang efektif.

Kelima. Organisasi percaya bahwa kinerja organisasi sangat ditentukan

oleh keahlian yang bersifat fungsional. Hal ini memungkinkan para

spesialis fungsi untuk belajar dari satu sama lain, serta mengikuti

pelatihan dan pengembangan. Pendekatan ini terkesan masuk akal dan

bagus, karena telah sejak lama organisasi distrukstrukan dan

dimanajemeni dengan cara seperti ini. Kekurangan pendekatan ini

adalah, tidak ada satu fungsi pun yang dapat membuat produk yang

melayani dan memuaskan pelanggannya secara mandiri. Organisasi

yang menggabungkan para ahli dari masing- masing fungsi menjadi satu

kesatuan, untuk memproduksi produk yang inovatif dan berkualitas,

serta menjualnya dengan harga yang kompetitif.

Keenam. Organisasi tradisional yang menganut logika lama,

menekankan pentingnya peran REKTOR. Oleh sebab itu efektivitas

REKTOR dianggap sebagai penentu efektivitas organisasi. Organisasi

yang menggunakan pendekatan hierarkis percaya bahwa manajemen

efektif berarti merumuskan, mengevaluasi, menstrukturkan, dan

mengkoordinasikan pekerjaan orang lain. Pada tingkat manajemen yang

lebih tinggi, manajemen yang efektif berarti menyusun strategi,

mengambil keputusan bisnis yang kritis, dan merumuskan tanggung

jawab orang lain.

Strategi lama memberi hanya sedikit perhatian pada kepemimpinan

(leadership), karena sistem manajemen birokratis, memang dirancang

Page 14: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 14Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

untuk beroperasi sebagai substitusi dari kepemimpinan. Sistem

manajemen yang birokratis, menentukan apa yang harus dikerjakan

karywan, memotivasi mereka, dan mengevaluasi kinerjanya. Pemimpin

tidak diperlukan untuk membuat organisasi sukses.

Strategi fleksibelitas (baru) menekankan pada kepemimpinan, bukan

manajemen birokratis, sebagai hal yang teramat panting. Kepemimpinan

tidak mudah untuk didefinisikan, leadership do the right things. Manajer

mempengaruhi orang lain melalui visi dan tantangan. Manager

memotivasi dengan menggunakan imbalan dna hukuman, pemimpin

memotivasi dengan nilai dan tujuan bersama (share goals).

REALISASI STRATEGI FLEKSIBILITAS

Organisasi yang memandang perlu untuk mengadopsi strategi

fleksibelitas ini mempunyai alasan-alasannya. Pertama strategi tersebut

terdengar masuk akal. Kedua organisasi setuju dengan argumentasi yang

melandasi keluhan strategi diatas. Alasan lain organisasi sedang

menghadapi masalah dan berharap untuk berubah dengan jalan

mengadopsi sebagian atau seluruh logika yang telah diuraikan seluruh

alasan diatas sah-sah saja dan berujung pada hal yang sama : Perubahan

Karena perubahan dalam pendekatan manajemen organisasi

adalah suatu proses yang lambat dan membutuhkan banyak waktu untuk

membuahkan hasil, maka penting untuk memiliki pandangan yang

bersifat jangka panjang. Waktu yang dibutuhkan bergantung pada besar

kecilnya organisasi dan kebutuhan untuk berubah. Tulisan ini

dimaksudkan untuk memicu pemikiran tentang kemungkinan organisasi

beroperasi di luar batasan-batasan yang diciptakan oleh pendekatan

Page 15: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 15Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

birokratis, yang selama ini diterapkan untuk mengelola organisasi.

Dengan situasi dan kondisi yang berubah di dunia pada umumnya dan di

Indonesia pada khususnya, maka prinsip-prinsip manajemen sudah tentu

harus mulai ada perubahan. Sebab tidak ada yang pasti dalam dunia.

Semua akan mengalami perubahan. Dan perubahan sendiri menjadi

suatu yang pasti dalam dunia ini.

REALISASI PERUBAHAN DI UNIVERSITAS

Mencermati uraian-uraian tentang perubahan strategi tersebut di

atas maka perubahan harus menjadi dasar yang melandasi setiap

kebijakan dan strategi yang akan dilakukan di UNIVERSITAS. Hal ini

dapat diwujudkan melalui :

Pertama : Pembangunan budaya perubahan yang harus dimiliki oleh Top

Manajemen, dan ini harus diimplementasikan melalui dinamisasi setiap

kegiatan operasi yang mengarah pada peningkatan dan kemauan

universitas. Universitas harus mengikuti setiap perubahan kebutuhan

dan tuntutan konsumen untuk meraih peningkatzn kepuasan menuju

terbentuknya konsumen absolut bagi universitas.

Kedua; Peningkatan kualitas universitas yang diwujudkan dalam

semakin efektifnya Sumber Daya Manusia, yang bekerja dalam

mencapai tujuan UNIVERSITAS yang pada gilirannya tampak pada

peningkatan performance dan Consistency Quality.

Page 16: PENDAHULUAN - narotama.ac.id fileMengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment” pengetahuan dan teknologi berperan dalam menentukan kehidupan, dan persaingan antara

Membangun Universitas “Paradigma Baru Pada Proses Belajar 16Mengajar Dengan Effectifitas, Efficiency dan system Edutaiment”

Ketiga; Pengurangan berbagai penyimpangan dan kesalahan dalam

kegiatan operasi yang diwujudkan dengan penciptaan standaridasi

produksi dan penyederhanaan kerja. Kemudian membangun sistem trust

baik pada manusia maupun tools untuk menjamin efisiensi kegiatan

operasional unversitas.

Keempat; membangun sistem responsi yang efektif terhadap setiap

perubahan yang teriadi untuk meningkatkan kemampuan fleksibelitas

dan mengantisipasi setiap kemungkinan yang terjadi yang

mempengaruhi operasional dan market UNIVERSITAS.

Kelima; Menciptakan pelayanan yang memuaskan dan cepat melalui

inovasi yang cepat dan tepat didalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Demikian semoga sumbangan pemikiran ini dapat dijadikan

acuan dalam melaksanakan tugas membangun Universitas.

Surabaya, 2-2-2002