pendahuluan bab i
DESCRIPTION
INDUSTRITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang (1, 5, 7)
Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat
dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan. Dalam sejarahnya,
pendidikan tinggi farmasi di Indonesia dibentuk untuk menghasilkan apoteker
sebagai penanggung jawab apotek, dengan pesatnya perkembangan ilmu
kefarmasian maka apoteker atau dikenal pula dengan sebutan farmasis, telah dapat
menempati bidang pekerjaan yang makin luas, antara lain; apotek, rumah sakit,
lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, laboratorium
pengujian mutu, laboratorium klinis, laboratorium forensik, dan berbagai jenis
industri farmasi. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1799/Menkes/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
Pembuatan obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat yang
meliputi pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan,
pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk
didistribusikan.
Mutu suatu obat tergantung pada bahan awal, proses pembuatan dan
pengawasan mutu, bangunan atau sarana produksi, mesin dan peralatan, serta
personalia yang terlibat dalam pembuatan obat. Berdasarkan hal tersebut,
diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan produk yang
bermutu yaitu dengan penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sesuai
1
2
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.43/ Menkes/ II/1988 pada
tanggal 2 Februari 1988. Pada tahun 2001, pemerintah telah memperbaharui
CPOB ini, dan sekarang dikenal dengan CPOB Terkini atau Current Good
Manufacturing Product (c-GMP) yang berlaku pada tahun 2006, sehingga dikenal
juga CPOB 2006.
Proses dan kegiatan yang dilakukan industri farmasi sangat beragam
tergantung dari produk yang dihasilkan. Dalam memproduksi sediaan farmasi
industri farmasi tersebut melaksanakan suatu proses yang disebut flow material.
Flow material adalah bagian dari produksi yang merupakan salah satu aspek
CPOB 2006. Flow material merupakan alur pembuatan obat mulai dari
perencanaan, pengadaan bahan baku, proses produksi hingga produk jadi
didistribusikan. PT.Bio Farma (Persero) merupakan industri farmasi yang
memproduksi vaksin dan serum. Flow Material dari serum anti difteri dimulai
dari proses perencanaan bahan, pengadaan bahan, penyimpanan bahan, dan proses
produksi hingga menjadi produk jadi yang siap didistribusikan dan untuk
menghasilkan produk yang bermutu PT.Bio Farma (Persero) telah menerapkan
prinsip – prinsip CPOB 2006.
Serum merupakan produk biologik yang berfungsi untuk memberikan
kekebalan terhadap infeksi tertentu untuk jangka waktu yang pendek, dan
diberikan kepada yang diduga terpapar/beresiko. Sedangkan Anti serum
merupakan serum yang diambil dari hewan yang sebelumnya telah di suntik
antigen, kemudian darahnya diambil dan dipurifikasi.
3
Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan
oleh Corynebacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudo-
membran pada kulit dan/atau mukosa. Pada serangan difteri berat akan ditemukan
pseudomembran, yaitu lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang mati,
bakteri dan bahan lainnya, di dekat amandel dan bagian tenggorokan yang lain.
Membran ini tidak mudah robek dan berwarna abu-abu. Jika membran dilepaskan
secara paksa, maka lapisan lendir dibawahnya akan berdarah. Membran inilah
penyebab penyempitan saluran udara atau secara tiba-tiba bisa terlepas dan
menyumbat saluran udara, sehingga anak mengalami kesulitan bernafas. Melihat
bahaya nya penyakit ini, maka PT. Bio Farma (Persero) memproduksi Serum Anti
difteri.
Perguruan tinggi sebagai sarana pendidikan apoteker sejak awal perlu
mempersiapkan para lulusannya tidak semata-mata hanya dalam aspek teoritis
tetapi juga dalam aspek praktis untuk menghasilkan apoteker yang dapat bekerja
profesional. PT. Bio Farma (Persero) dan PT. Indofarma (Persero) Tbk., dalam
menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di lingkungan industri
farmasi. PKPA ini dilaksanakan pada tanggal 23 november sampai dengan 29
november 2013.
I.2 Maksud Dan Tujuan PKPA Farmasi Industri
a) Maksud
Mengetahui dan memahami tentang penerapan CPOB di industri farmasi
dan dapat melihat serta membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dengan praktek di industri farmasi yakni PT. Bio Farma (Persero) dan PT.
4
Indofarma (Persero) Tbk. sehingga dapat menghasilkan tenaga farmasi yang siap
pakai dan berkompeten.
b) Tujuan
Praktek Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi bertujuan untuk
menambah pengetahuan calon apoteker tentang penerapan CPOB dalam suatu
industri farmasi khususnya pada alur produksi Serum Anti Difteri di PT. Bio
Farma (Persero).