pendahuluan a. latar belakang dalam kehidupan politik …/surat...membentuk budaya dan wacana...

32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik di masa sekarang ini, media massa memiliki peranan yang sangat vital. Media bukan saja sebagai sumber informasi politik, melainkan juga kerap menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan politik, karena media massa memiliki kekuatan untuk membentuk budaya dan wacana politik. Pada kenyataannya sebuah berita tidak akan pernah bisa benar-benar objektif dalam proses pemuatannya. Ibnu Hamad mengatakan, hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena saat ini politik berada di era mediasi, yakni hampir mustahil kehidupan politik dipisahkan dari media massa. Karena para tokoh politik senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar kegiatan politiknya mendapat liputan dari media massa. Kedua, peristiwa politik baik yang berupa tingkah laku atau pernyataan dari aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik itu bersifat rutin. (Ibnu Hamad, 2004:1). Namun demikian, sebuah kewajiban moral bagi media massa untuk berusaha menjadi pihak yang netral dalam penyampaian ataupun pemuatan sebuah materi berita. Pengutamaan pemuatan berita salah satu pihak saja tentu akan melanggar tugas dasar sebuah media yang harus tetap netral dalam pemuatan sebuah berita. Dengan kata lain, media harus bersikap

Upload: truongcong

Post on 13-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan politik di masa sekarang ini, media massa

memiliki peranan yang sangat vital. Media bukan saja sebagai sumber

informasi politik, melainkan juga kerap menjadi faktor pendorong terjadinya

perubahan politik, karena media massa memiliki kekuatan untuk

membentuk budaya dan wacana politik.

Pada kenyataannya sebuah berita tidak akan pernah bisa benar-benar

objektif dalam proses pemuatannya. Ibnu Hamad mengatakan, hal ini

disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena saat ini politik berada di era

mediasi, yakni hampir mustahil kehidupan politik dipisahkan dari media

massa. Karena para tokoh politik senantiasa berusaha menarik perhatian

wartawan agar kegiatan politiknya mendapat liputan dari media massa.

Kedua, peristiwa politik baik yang berupa tingkah laku atau pernyataan dari

aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

itu bersifat rutin. (Ibnu Hamad, 2004:1).

Namun demikian, sebuah kewajiban moral bagi media massa untuk

berusaha menjadi pihak yang netral dalam penyampaian ataupun pemuatan

sebuah materi berita. Pengutamaan pemuatan berita salah satu pihak saja

tentu akan melanggar tugas dasar sebuah media yang harus tetap netral

dalam pemuatan sebuah berita. Dengan kata lain, media harus bersikap

Page 2: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

objektif. Kusumaningrat mengungkapkan, “Media massa memang tidak

mungkin untuk bisa bersikap 100% objektif karena berita diproduksi oleh

wartawan yang memiliki latar belakang berbeda-beda, namun berita yang

ditulis harus diupayakan netral dan tidak memihak”. (Kusumaningrat,

2006:54).

Senada dengan yang diungkapan Everette Dennis, “Jurnalisme

objektif bukanlah hal yang mustahil. Misalnya dengan memisahkan fakta

dan opini, memberi prinsip keseimbangan dan keadilan dan melihat

peristiwa dari dua sisi”. (Everette Dennis dalam Siahaan, 2001:61).

Provinsi DKI Jakarta baru saja menggelar pesta demokrasi untuk

memilih gubernur dan wakil gubernur yang akan memimpin DKI Jakarta

untuk periode lima tahun mendatang. Dalam PILKADA 2012 ini ada enam

pasang cagub dan cawagub yang bersaing untuk menjadi gubernur baru

Jakarta. Berikut seluruh nama pasangan cagub dan cawagub yang

mencalonkan diri yang Peneliti himpun dari website resmi KPU Jakarta

(http://www.kpujakarta.go.id) :

1. Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.2. Mayjen (purn) H. Hendardji Soepandji dan Ir. H. Ahmad Riza

Patria, M.B.A.3. Ir. H. Joko Widodo dan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M.4. Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, M.A dan Prof. Dr. Didik Junaidi

Rachbini.5. Faisal Basri dan Biem T. Benyamin.6. H. Alex Noerdin dan Letjen TNI (Marinir) Purn. H. Nono

September 2012 silam, PILKADA untuk wilayah DKI Jakarta

memasuki putaran ke-2 yang mana telah menyisihkan dua nama kandidat

Page 3: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

terkuat untuk bersaing memperebutkan kursi jabatan DKI 1, yakni pasangan

calon gubernur Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli dan pasangan calon

gubernur Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama.

Bagi Peneliti, ada beberapa alasan memilih tema ini untuk diteliti.

Pertama, pemilihan Jokowi sebagai subjek yang diangkat dalam penelitian

ini karena beliau cukup unik dan berbeda dari calon yang lain. Beliau

dicalonkan oleh parpol pengusungnya PDI-P dan partai Gerindra untuk

maju menjadi salah satu calon gubernur DKI ketika beliau masih aktif

menjabat Walikota Solo dan masih menjalankan tugasnya. Selain masih

menjabat sebagai seorang Walikota, Jokowi juga menjadi salah satu

Walikota yang mempunyai trek record baik dengan kesuksesan beliau

memimpin Kota Solo yang sudah hampir 2 periode ini hingga nanti tahun

2015. Nama beliau mulai diperhitungkan setelah beliau sukses merelokasi

hampir 1000 pedagang kaki lima di wilayah Pasar Legi daerah Banjarsari ke

pasar klithikan Semanggi nyaris tanpa bentrokan yang melibatkan petugas

dan pedagang. Sehingga Peneliti beranggapan bahwa Beliau memiliki

kemampuan istimewa dalam memimpin suatu wilayah.

Alasan yang kedua, pemilihan tanggal 12 Juli – 30 September 2012

karena ini merupakan periode dilaksanakannya Pilgub DKI putaran final

atau putaran kedua yang akan menentukan siapa diantara Fauzi Bowo atau

Joko Widodo yang menjadi Gubernur baru DKI Jakarta nanti.

Page 4: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Alasan ketiga, saat ini (2011), Harian Kompas Cetak (bukan versi

digital) memiliki sirkulasi oplah rata-rata 500 ribu eksemplar per hari,

dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang

terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan oplah rata-rata 500 ribu

eksemplar setiap hari dan mencapai 600 ribu eksemplar untuk edisi Minggu,

Kompas tidak hanya merupakan koran dengan oplah terbesar di Indonesia,

tetapi juga di Asia Tenggara.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas_(surat_kabar)#Oplah_dan_Pembaca).

Dengan jumlah oplah sebesar itu, pastilah Kompas memiliki

kredibilitas yang tidak perlu dipertanyakan lagi dan benar-benar menjaga

keobjektivitasan dalam memuat suatu berita.

Maka berdasarkan pemaparan diatas, penulis ingin meneliti

fenomena tersebut, dengan mengangkat judul : Studi Deskriptif Analisis

Isi Objektivitas Berita Calon Gubernur Jokowi Pada Koran Kompas

Selama Putaran ke 2 Periode 12 Juli – 30 September 2012.

Berikut daftar berita yang dimuat di koran Kompas mengenai Pilgub

DKI 2012

Page 5: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1.1

Daftar Berita Mengenai Jokowi dalam Pilgub DKI selama putaran 2

Periode 12 Juli – 30 September 2012

No Tanggal Hal Judul Berita1 Kamis 12 Juli 2012 I DKI Siapkan Putaran Kedua:

Hasil Hitung Cepat PastikanJokowi Dan Fauzi BowoBertarung

2 Sabtu 15 September 2012 I Warga Sambut KampanyePutaran Kedua

3 Minggu 16 September 2012 I Pemukiman Padat Ditata

4 Kamis 20 September 2012 I KPU Antisipasi Kecurangan

5 Jumat 21 September 2012 I Fauzi Beri Selamat Jokowi:Pelantikan Kepala DaerahTerpilih 7 Oktober

6 Sabtu 22 September 2012 I Harapan Besar Warga Jakarta7 Senin 24 September 2012 I Demokrasi Kian Matang

8 Sabtu 29 September 2012 IV Masyarakat Rindukan Pelayan

9 Minggu 30 September 2012 I Jokowi, Harapan Baru

Ket: Berita yang tersaji diatas diambil dari koran Kompas edisi 12 Juli - 30 September

2012. Namun pada bulan Agustus tidak terdapat berita mengenai pilgub DKI yang

dimuat di koran Kompas.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

“Bagaimanakah Ojektivitas Berita Calon Gubernur Jokowi di Koran

Kompas Selama Putaran ke 2 Periode 12 Juli – 30 September 2012?”

Page 6: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apakah Koran Kompas sudah objektif dalam

pemberitaan mengenai Jokowi pada DKI Jakarta 2012 selama

putaran ke 2 mulai tanggal 12 Juli – 30 September 2012.

2. Untuk melengkapi syarat akademik guna memperoleh gelar sarjana

dalam bidang Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. MANFAAT

Manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah:

Manfaat teoritis

Menambah perbendaharaan penelitian di Ilmu Komunikasi

khususnya tentang analisis isi.

Manfaat Praktis

a. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir

dinamis sekaligus mengetahui kemampuan penulis dalam rangka

menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang

terkait dan dapat berguna bagi para pihak yang berminat

terhadap masalah ini.

Page 7: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. KERANGKA PEMIKIRAN DAN TEORI

E.1. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1

Surat Kabar Kompas

Peristiwa Pilgub DKI Jakarta 2012Putaran Ke-2

Proses Produksi Berita Mengenai Jokowi selamaputaran ke 2 Pilgub DKI 2012 di Surat KabarKompas Periode 11 Juli – 30 September 2012

Objektivitas Pemberitaan Koran Kompas TerhadapJokowi selama putaran ke 2 Pilgub DKI 2012 periode

11 Juli – 30 September 2012

Konstruksi KategoriObjektivitas Pemberitaan

Faktualitas

1. Trutha. Faktualb. akurat

2. Relevan

Imparsialitas

1. Berimbang (cover both side)2. Netral

Analisis isi pesan secara kualitatif

Page 8: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

E.2.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan bentuk aktivitas kehidupan manusia. Sebab

sebagai sorang makhluk sosial, manusia yang hidup dimuka bumi ini

pastilah melakukan komunikasi untuk menyampaikan tujuan ataupun

pesannya kepada si penerima pesan. Tetapi komunikasi bukan hanya

bagaimana proses sebuah pesan disampaikan namun juga ternyata juga

dikonstruksi dan dipengaruhi untuk menimbulkan makna baru di mata

penerima pesan.

Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator

kepada komunikann. Effendy mendefinisikan komunikasi sebagai proses

pengiriman pesan dari komunikator melalui saluran tertentu kepada

penerima pesan. (Onong Uchana Effendy, 2000:28).

Harold Laswell menyatakan untuk menjelaskan komunikasi adalah

dengan menjawab pertanyaan “Who Says What in Which Channel to Whom

with What Effect?”. Ini menunjukkan bahwa komunikasi terdiri atas 5 unsur

yaitu : (a). Komunikator (Source, Sender, Communicator), (b). Pesan

(Message), (c). Saluran (Channel), (d). Komunikan, (Receiver,

Communicant), (e). Efek

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

penyampaian atau pengiriman sesuatu dapat berupa lambang atau simbol

dalam bentuk informasi, atau dengan kata lain komunikasi itu dapat

dilakukan dengan menggunakan media atau tanpa media. Media yang

Page 9: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

digunakan secara umum dibagi dua yaitu menjadi media cetak dan media

elektronik. Penggunaan media dalam komunikasi sebagai proses dalam

penyampaian pesan kepada khalayak disebut dengan komunikasi massa.

Seiring dengan pertumbuhan manusia yang tidak terlepas dari

kebutuhan akan informasi, komunikasi massa menempati urutan yang

sangat penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja, secara sederhana

komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa.

Komunikasi massa ini timbul akibat dari komunikasi interpersonal yang

pada umumnya dilakukan dalam bentuk tatap muka yang tidak sebanding

dengan jumlah penduduk yang kian membeludak. Pengiriman pesan yang

biasanya dilakukan dalam bentuk interpersonal tidak dapat menjangkau

khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang cepat. Untuk itu

diperlukan media sebagai jembatan bagi khalayak, artinya pesan yang

disampaikan melaui suatu media dapat diterima banyak orang dan dalam

waktu yang singkat pula, kegiatan semacam ini disebut dengan komunikasi

massa.

Jadi komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui

media massa yang ditujukan kepada khalayak besar dan heterogen. Oleh

karena itu sifat dari komponen yang dimiliki komunikasi massa itu memiliki

ciri khas sebagai berikut:

a. Komunikasi massa berlangsung satu arah, yang memungkinkantidak terdapatnya arus balik dari komunikan kepada komunikatorsecara langsung.

b. Komunikator pada komuniaksi massa bersifat melembaga(bersifat organisasi).

Page 10: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, karena ditujukankepada umum dan mengenai kepentingan umum, jadi tidakditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang tertentu.

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, ciri inimerupakan kemampuan komunikasi massa untuk menumbuhkanpada pihak khalayak dalam menerima pesan yang disebarkan.

e. Komunikasi bersifat heterogen, dan sebagai bentuk komunikasiyang berfungsi untuk menyampaikan informasi, mendidik,menghibur, dan melakukan sosial kontrol. (Effendy 1990:22).

E.2.2. Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan semua proses penyampaian informasi

termasuk fakta-fakta, pendapat, keyakinan dan seterusnya, pertukaran dan

pencarian tentang itu semua dilakukan oleh para partisipan dalam konteks

kegiatan politik yang melembaga. (McQuail dalam Pawito 2001:2)

Sedangkan pakar lain menyebutkan komunikasi politik merupakan

proses dimana kepemimpinan nasional, media dan masyarakat saling

bertukar dan memberi makna terhadap pesan-pesan yang berhubungan

dengan kebijakan publik. (Perloff, 1998:23).

Definisi Perloff di atas mengandung beberapa unsur yakni,

komunikasi politik merupakan sebuah proses. Komunikasi politik tidak

dapat terjadi secara otomatis begitu saja, di dalamnya terdapat serangkaian

kegiatan yang kompleks dan dinamis. Di samping itu, proses tersebut juga

mengandung adanya tarik-menarik pengaruh. Pemerintah mempengaruhi

media dengan menawarkan bahan untuk pemberitaan, sementara media

mendesak para politisi melalui serangkaian mekanisme institusional sebagai

Page 11: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

deadline dan nilai berita. Pada sisi yang lain media juga dapat

mempengaruhi masyarakat, namun masyarakat juga dapat membentuk

agenda media.

Pakar lain pun berpendapat bahwa komunikasi politik merupakan

“public discussion about the allocation of public resources (revenues),

official authority (who is given the power to make legal, legislative and

executive decision), and official sanctions (what the state rewards or

punishes)”. (Denton dan Woodward dalam McNair, 1995 :3).

Dari kesimpulan ini memberikan pengertian bahwa komunikasi

politik merupakan segenap tindakan berupa penyebaran aksi, makna, atau

pesan yang terkait dengan fungsi suatu sistem politik, yang melibatkan

unsur-unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan dan efek).

E.2.3. Jurnalistik

Jurnalistik adalah “istilah yang berasal dari bahasa Belanda

“Journalistik” atau bahasa Inggris Journalism, yang bersumber pada

perkataan “journal” sebagai terjemahan dari bahasa Latin “diurnal” yang

berarti “Surat Kabar” atau setiap hari. (Effendy, 2003: 95).

Jurnalistik merupakan keterampilan atau kegiatan mengelola bahan

berita, mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak

disebarluaskan kepada masyarakat. (Effendy dalam Muhtadi, 1999:26).

Page 12: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Selain pengertian-pengertian dari beberapa ahli diatas, jurnalistik

jika dilihat dari kamus menyatakan bahwa jurnalistik dijelaskan sebagai

“kegiatan untuk menyampaikan, mengedit dan menulis surat kabar, majalah,

atau media cetak lain berkala lainnya”. Dari definisi tersebut, jurnalistik

sebagai kegiatan mengelola berita mulai dari mendapatkan berita sampai

menyebarluaskan kepada khalayak melalui media. (Assegaff, 1991:9)

Dari definisi tersebut, Peneliti memahami bahwa jurnalistik adalah

kegiatan mengelola informasi mulai dari peliputan, mengelola dan

kemudian mempublikasikannya kepada khalayak dengan menggunakan

media.

Pada jaman modern ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita,

tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsinya,

bukan lagi menyiarkan informasi, melainkan juga mendidik, menghibur dan

mempengaruhi khalayak melakukan kegiatan tertentu.

Secara umum, jurnalistik – pers (media massa) mempunyai fungsi

penting pada masyarakat, yaitu:

a) Fungsi memberikan informasi dan pendidikan massal

Kegiatan jurnalistik menghasilkan produk berupa berita dan

informasi, kejadian – kejadian yang ada di masyarakat yang

memiliki nilai berita dan orang merasa berkepentingan dengan berita

tersebut maka jurnalis berkewajiban meliputnya. Misalnya kejadian

tentang bencana alam, ketokohan seseorang, fenomena yang baru

terjadi ataupun yang lain-lainnya.

Selain fungsinya sebagai media informasi, jurnalistik juga

berfungsi mendidik, tulisan ataupun segala sesuatu yang dihasilkan

Page 13: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

oleh jurnalistik tentu mengandung muatan edukasi. Misalnya

informasi tentang temuan hasil karya dari seorang ilmuwan, atau

juga informasi kesehatan yang masyarakat wajib untuk

mengetahuinya.

b) Fungsi memberikan hiburan

Para jurnalis akan menulis suatu berita dengan hidup dan

menarik. Mereka menyajikan informasi yang bersifat menhibur

misalnya humor atau berita – berita ringan dimana seseorang tidak

diharuskan berfikir secara tajam ataupun keras untuk memahami

informasi tersebut.

Sebagaimana keberadaan jurnalistik itu sendiri, kehadiran

jurnalistik hanyalah untuk memenuhi kebutuhan seseorang akan

infomasi. Seseorang yang telah beraktifitas ataupun bekerja pastinya

memberikan refreshing atau hiburan bagi dirinya.

c) Fungsi melakukan pengawasan oleh masyarakat (social

control)

Beberapa jurnalis, yang dalam pencarian informasi

memasuki wilayah politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dan mereka

biasanya menggunakan paham kritis. Berita yang disampaikan tidak

sekedar pemindahan informasi dari satu mulut ke telinga lain, tapi

juga menelisik secara mendalam dan membaca muatan yang

terkandung dalam suatu berita. (Samanto, 2002:64)

E.2.4. Surat Kabar

Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang

terjadi di masyarakat, dengan ciri-ciri : terbit secara periodik, bersifat

umum, isinya termasa, atau aktual, mengenai apa saja dan dari mana saja di

Page 14: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

seluruh dunia, yang mengandung nilai untuk diketahui khalayak pembaca

(Effendy, 1989:241).

Sedangkan menurut ahli yang lain, surat kabar yaitu kumpulan

berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran

kertas ukuran plano, terbit secara teratur, bisa setiap hari atau seminggu satu

kali. (Totok Djuroto, 2004:11).

Surat kabar adalah sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalammedia massa tercetak, berupa lembaran-lembaran berisi berita-berita,karangan-karangan dan iklan-iklan dan diterbitkan secara berkala bisa SuratKabar, mingguan, bulanan, serta diedarkan secara umum, isinya pun harusaktual juga bersifat universal, maksudnya pemberitaannya harus bersangkutpaut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan. (Junaedhie,1999:257).

Dari definisi diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa surat kabar

adalah lembaran tercetak yang berisi tentang suatu peristiwa yang terjadi

atau iklan yang terbit secara periodik, bersifat aktual, universal dan

menyangkut human interest.

Istilah pers berasal dari istilah asing, yakni Press, yang berarti

“percetakan” atatu “mesin cetak”. Mesin cetak inilah rupanya yang

memungkinkan terbitnya surat kabar, sehingga orang mengatakan pers itu

untuk maksud persuratkabaran. Dari gambaran tersebut dapat dipahami

adanya dua pengertian umum dari pers.

Pertama, secara sempit pers dimaksudkan sebagai persuratkabaran.

Kedua, secara umum, pers adalah sarana yang menyiarkan prodik

jurnalistik. Pada zaman modern sekarang ini jurnalistik tidak hanya

Page 15: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar atau

majalah. Dan defenisi pers tidak hanya terbatas pada media cetak, namun

juga media massa jurnalistik.

Secara yuridis formal, menurut UU Pers No. 40 tahun 1999 pasal 1

ayat 1 mendefinisikan pers sebagai berikut:

“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yangmelaksanakan kegiatan jurnalistik meliput, mencari, memperoleh, memiliki,meyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam betuktulisan, suara, gambar suara dan gambar serta data dan grafik maupun dalambentuk lainnya dalam menggunakan media cetak, media elektronik dansegala jenis saluran yang tersedia.”

Berdasarkan jenis dan wilayah sirkulasi, segmentasi dan pangsa

pasar, pers dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, antara lain:

a. Pers KomunitasPers komunitas memiliki jangkauan wilayah sirkulasi yangsangat terbatas. Biasanya anya mencakup satu atau beberapadesa dalam satu kecamatan. Kebijakan pemberitaan perskomunitas lebih banyak diarahkan untuk mengangkatberbagai potensi dan masalah aktual di desa atau kecamatansetempat. Fungsi lebih banyak dikembangkan pada perskomunitas adalah penyebarluasan informasi dan edukasi.

b. Pers LokalPers lokal hanya beredar di sebuah kota dan sekitarnya.Kebijaksanaan redaksional pers local lebih bertumpu padapengembangan dimensi kedekatan geografis dan kedekatanpsikologi (proximity) dalam segala dimensi dan implikasinya.

c. Pers RegionalPers regional berkedudukan di ibu kota provinsi. Wilayahsirkulasiny meliputi seluruh kota yang terdapat dalamprovinsi tersebut. Dalam situasi normal, kebijakanredaksional pers regional tidak jauh berbeda dengan perslokal. Motivasi dan ambsisi pers regional adalah tetap

Page 16: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

selamanya menjadi raja di wilayah suatu provinsi. Ini berarti,pers regional masih tetap tidak akan beranjak dari teoriproximity dengan cara membangun dan mengembangkankedekatan geografis dan kedekatan sosiokultural dengankhalayak serta kultur daerahnya. Muncul fenomena menarikketika grup-grup pers regional menerbitkan pers-pers lokalyang ditentukan antara lain menurut kriteria zona wilayah.Pers lokal sengaja diciptakan untuk pada akhirnya dijadikansebagai penyangga atau bahkan menjadi bumber persregional yang menjadi induknya.

d. Pers NasionalPers nasional lebih banyak berkedudukan di ibu kota Negara.Wilayah sirkulasinya meliputi seluruh provinsi. Kebijakanredaksional lebih banyak menekankan kepada masalah, isu,aspirasi, tuntutan dan kepentingan nasional secarakeseluruhan tanpa memandang sekat-sekat.

e. Pers InternasionalHadir di sejumlah Negara dengan menggunakan teknologisistem cetak jaraj jauh dengan pola pengembangan zona atauwilayah. Wilayah sirkulasi pers internasional lebih banyakterpusat di ibu kota Negara dan beberapa kota besar Negarasetempat yang masuk dalam satelit pengaruhnya, baik secarapolitis maupun secara industry dan bisnis. (Sumandaria,2006:41).

Berita dapat diklasifikan menjadi dua kategori yaitu berita berat

(hard news) dan berita ringan (soft news). Selain itu, berita juga dapat

dibedakan menurut lokasi peristiwanya, yaitu di tempat terbuka dan di

tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita dibagi menjadi

berita diduga dan berita tak terduga. (Sumandiria, 2006:65).

Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat

digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan

berita dan memilih mana yang lebih baik. Antara lain:

Page 17: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1. Keluarbiasaan (unussualness)

Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Berita bukanlah suatu

peristiwa biasa. Semakin besar peristiwa, maka semakin

besar pula nilai beritanya. Nilai berita luar biasa paling tidak

dapat dilihat dari lima aspek, yakni lokasi peristiwa, jumlah

korban, daya kejut peristiwa, waktu peristiwa, dan dampak

dari peristiwa tersebut.

2. Kebaruan (newness)

Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru.

3. Akibat (impact)

Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu

peristiwa yang tidak jarang berdampak besar dalam

kehidupan masyarakat.

4. Aktual (timeliness)

Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru saja terjadi.

5. Kedekatan (proximity)

Berita adalah kedekatan. Kedekatan disini adalah kedekatan

geografis dan kedekatan psikologos. Kedekatan geografis

menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di

sekitar tempat kita tinggal. Sedangkan kedekatan psikologis

adalah lebih banyak ditentukan oleh keterikatan pikiran,

perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek

peristiwa atau berita.

6. Informasi (information)

Berita adalah informasi. Setiap informasi belum tentu

memiliki nilai berita. informasi yang tidak memiliki nilai

Page 18: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

berita tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan

media massa. Hanya informasi yang memberi manfaat

kepada khalayak banyak.

7. Konflik (conflict)

Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung

unsur dan sarat dengan dimensi pertentangan.

8. Orang penting (prominence)

Berita adalah tentang orang-orang penting, ternama, pesohor,

selebriti dan lain sebagainyabaik dalam kondisi biasa atau

luar biasa.

9. Keterkaitan manusiawi (human interest)

Kadang peristiwa tidak memberikan efek berarti kepada

seseorang, kelompok, atau lebih jauh lagi kepada masyarakat.

Tetapi lebih menimbulkan getaran suasana hati, suasana jiwa

dan alam perasaannya. Apa saja yang dinilai mengandung

minat insani, menimbulkan ketertarikan manusiawi,

mengembangkan hasrat dan naluri ingin tahu merupakan

salah satu contoh keterkaitan manusiawi.

10. Kejutan (surprising)

Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, diluar

dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, dan tidak

diketahui sebelumnya. (Sumandiria, 2006:80-92).

Page 19: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

E.2.5. Objektivitas Berita

Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang

dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik

perhatian pembaca entah karena ia luar biasa, entah karena penting atau

akibatnya, entah pula karena mencakupi human interest, emosi, ketegangan

(Assegaf, 1991:24).

Berdasarkan definisi diatas, fokus dari berita adalah pada hasil

penulisan. Ditegaskan berita yang merupakan fakta haruslah bersifat

objektif, tidak ada pencampuran antara fakta dan opini. Berbeda dengan

Assegaf yang menjelaskan terdapat seleksi dalam penempatan berita, ini

mengisyaratkan sepertinya terdapat subjektivitas. Meskipun demikian

berita-berita yang dihasilkan juga bersifat objektif. Subjektif hanya berlaku

dalam penyeleksian berita yang berkaitan dengan kebijaksanaan redaksional

yang telah ditentukan. Tetapi dalam penulisan berita prinsip objektivitas

tetap dijunjung dan diterapkan.

Objektivitas yang dihubungkan dengan surat kabar khususnya isi

berita adalah melaporkan keadaan senyatanya dan apa adanya, tanpa

dipengaruhi pendapat dan analisis lepas dari perseorangan, tidak memihak,

dan tidak miring sebelah.

Sehingga objektivitas dalam perngertian sempit yaitu hanya

melaporkan apa yang penting untuk dikatakan dan dilakukan. Wartawan

hanya bertindak sebagai penonton dari berita dan mengumpulkan dan

Page 20: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menyajikan fakta. Wartawan tidak terlibat dalam berita, artinya disini

wartawan bertindak sebagai pengamat yang netral. Sehingga dalam

peliputan atau penerbitan berita, sebuah media harus tetap memegang teguh

prinsip-prinsip baku jurnalisme, yakni fairness, balance, dan cover both

side.

Tetapi pada keyataanya, kelaziman objektifitas pemberitaan dalam

jurnalistik di sebuah negara atau sebuah wilayah dapat dipengaruhi beberapa

faktor. Yasmine T. Dabbous dalam International Journal of Communication

Vol 4, 2010, dengan judul Media With a Mission: Why Fairness and

Balance Are Not Priorities in Lebanon’s Journalistic Codes, Lousiana State

University, mengatakan

Commercialism, industrialization, urbanization, and the rise of the

scientific approach in social sciences have all contributed to the

prevalence of the objectivity standard in journalism.

( http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/487/444)

Dapat dijelaskan bahwa komersialisme, industrialisasi, urbanisasi,

dan munculnya pendekatan ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial telah

berkontribusi terhadap kelaziman standar objektivitas dalam jurnalisme.

Sehingga berdasarkan ungkapan tersebut, Peneliti ingin meneliti

apakah hal tersebut juga mempengaruhi pemberitaan Harian Kompas pada

Pilgub DKI Jakarta 2012 ini.

Page 21: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Objektivitas adalah tindakan atau sikap tertentu terkait dengan

pengumpulan, pengolahan dan penyebarluasan informasi (Morrisan dkk,

2010:65).

Berdasar kerangka objektivitas berita dari Westertahl (1983), berita

harus memenuhi dua kriteria. Pertama, berita harus faktual, yang artinya

berita harus ditulis berdasarkan fakta (factuality) dan kedua, berita harus

tidak berpihak (impartiality). (McQuail dalam Eriyanto, 2011:194).

Gambar 1.2

Kerangka objektivitas berita

Sumber: McQuail dalam Eriyanto, 2011:194

objektivitas

faktualitas imparsialitas

truth relevan berimbang netral

faktual

akurasi

normatif

jurnanistik

khalayak

Real-world

Aksesproporsional

Dua sisi

Non-evaluatif

Non-sensasional

Page 22: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Faktual (faktualitas) mengacu pada bentuk laporan, berupa peristiwa

atau pernyataan yang dapat diperiksa kebenarannya kepada narasumber, dan

tidak memasukkan opini ke dalam laporan, atau setidaknya dapat dibedakan

secara jelas antara fakta dan opini.

Unsur yang menunjang sebuah berita disebut faktual yakni dengan

akurasi (ketepatan) dan relevansi. Akurasi mempunyai makna berhubungan

dengan ketepatan data seperti jumlah, tempat, waktu, nama dan sebagainya

(Siahaan, 2001 :65). Akurasi hanya dapat diperoleh apabila wartawan

melakukan penggalian data dan informasi dengan cermat ketika di lapangan.

Lazimnya untuk memperoleh berita yang akurat, wartawan melakukan

check dan recheck yakni mengkonfirmasi/ menguji kebenaran dan ketepatan

fakta kepada subjek, objek, atau saksi berita yang diyakini mengetahui

persis masalahnya.

Sedangkan relevansi atau kelengkapan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1996:1151) relevan artinya sesuai, selaras, ada kaitannya.

Kesesuaian disini artinya berita menampilkan atau menyampaikan fakta

yang sesuai dan ada kaitannya dengan peristiwa yang terjadi. Tidak

menutup kemungkinan fakta yang didapat melebar ke persoalan lain.

Sehingga fakta tersebut harus berhubungan dengan peristiwa awal yang

diberitakan.

Komponen kedua yang menentukan objektivitas berita adalah sikap

tidak berpihak (imparsialitas). Media tidak boleh berpihak pada salah satu

Page 23: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kubu atau salah satu kelompok tertentu. Imparsialitas terdiri dari dua

indikator yakni mengenai netralitas dan balance.

Netralitas dapat dipahami sebagai sejauh mana sikap wartawan yang

tidak memihak dalam menyajikan berita. (Siahaan, 2001:100). Netralitas

dapat diukur dengan nilai imbang. Nilai imbang yakni menyajikan evaluasi

dua sisi (aspek negatif dan positif) terhadap fakta maupun pihak-pihak yang

menjadi berita secara bersamaan dan proporsional. (Siahaan, 2001: 102).

Kemudian balance dapat dipahami sebagai keseimbangan dalam

penyajian fakta suatu berita. Untuk mengetahui apakah berita tersebut telah

seimbang dalam penyajiannya yakni dengan menggunakan indikator cover

both side. Cover both side dapat dipahami sebagai menyajikan dua/ lebih

gagasan/tokoh atau pihak-pihak yang berlawanan secara bersamaan dan

proporsional.

E.2.6. Analisis Isi

Analisis isi merupakan suatu teknik yang tersistematis untuk

menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk

mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari

komunikator yang dipilih. (Bagong Suyanto dan Sutinah, 2004:126)

Sedangkan ahli yang lain menyatakan analisis isi merupakan suatu

teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan

Page 24: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif karakteristik – karakteristik

khusus dalam sebuah teks. (Krippendorff, 1993:19).

Tujuan dilakukannya analisis terhadap isi pesan komunikasi adalah

sebagai berikut

a) Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadapisi media.

b) Membuat perbandingan antara isi media dengan realitassosial.

c) Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial danbudaya serta sistem kepercayaan masyarakat.

d) Mengetahui fungsi dan efek media.e) Mengevaluasi media performance.f) Mengetahui apakah ada bias media. (McQuail dalam

Kiryantono, 2007:229-230).

Selain paparan mengenai tujuan analisis isi diatas, beberapa manfaat

dari analisis isi antara lain yakni:

a) Menggambarkan isi komunikasi (describingcommunication content). Hal ini berarti analisis isidapat digunakan untuk mengungkapkan kecenderunganyang ada pada isi komunikasi, baik melalui media cetakatau elektronik.

b) Membandingkan isi media dengan dunia nyata(comparing media content to the real world).

c) Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan (testinghipothesis of messages charactheristic).

d) Memperkirakan gambaran kelompok tertentu dimasyarakat (assecing the image of particular groups insociety).

e) Mendukung studi efek media massa. (Wimmer danDominick dalam Suryanto 2005:126-127).

Analisis isi kualitatif bersifat sistematis, analitis, tetapi tidak kaku

seperti penelitian kuantitatif. Kategorisasi hanya dipakai sebagai guide,

Page 25: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi lain muncul selama riset

dilakukan.

Ello S. dan Kyngas H (2008), mendefinisikan analisis isi kualitatif

adalah metode penelitian yang dilakukan secara sistematis dan objektif

untuk menggambarkan dan mengukur fenomena.

Selain itu Krippendorf mengungkapkan analisis isi kualitatif,

membantu peneliti untuk mengkaji keajegan isi komunikasi secara

kualitatif, yaitu peneliti komunikasi memaknakan isi komunikasi, membaca

simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam

komunikasi. (Krippendorff, 1991:29).

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan

suatu fenomena atau peristiwa. Penelitian ini tidak mengadakan perhitungan

atau dengan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain

dari kuantifikasi (Rakhmat, 2004:24).

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk memberikan

penjelasan-penjelasan (explanation), mengontrol gejala-gejala komunikasi,

mengemukakan prediksi-prediksi, atau menguji teori apapun, tetapi lebih

digunakan untuk mengemukakan gambaran dan/atau pemahaman

Page 26: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(understanding) mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau

realitas komunikasi terjadi dalam masyarakat (Pawito, 2007:35). Penelitian

kualitatif cenderung lebih menggunakan analisis induktif. Data

dikumpulkan tidaklah untuk mendukung atau menolak hipotesis yang

diajukan sebelum penelitian dimulai (Sutopo, 1988: 11).

2. Konseptualisasi

a) Koran Kompas adalah suatu perusahaan media massa yang besar

dan prestisius di Indonesia dengan motto ”Amanat Hati Nurani

Rakyat” yang didirikan oleh (Alm.) Auwjong Peng Koen, berserta

Jakob Oetama, terbit pertama kali pada tanggal 7 Agustus 1963.

b) Berita mengenai Jokowi putaran ke-2 peroide 12 Juli – 30

September 2012 adalah kumpulan berita terbitan Koran Kompas

yang memuat tentang Joko Widodo selama putaran kedua Pilgub

DKI dalam kurun waktu 12 Juli – 30 September 2012.

c) Berita objektif adalah berita yang hanya terdiri dari fakta, tanpa

dicampuri opini wartawan.

d) Berita yang akurat adalah berita yang telah dilakukan cek dan

ricek (konfirmasi ulang mengenai kebenaran dan ketepatan

informasi kepada subjek, objek atau sumber berita yang diyakini

mengetahui secara pasti masalahnya).

Page 27: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

e) Berita yang relevan adalah berita yang sesuai. Sesuai disini berarti

fakta yang terkandung dalam berita tersebut sesuai dengan berita

awal yang diberitakan dan tidak melebar ke persoalan lain.

f) Berita yang seimbang adalah berita yang secara seimbang

memuat peryataan-pernyataan dari kedua belah pihak yang

berlawanan (cover both side).

g) Berita yang netral adalah berita yang apa adanya, tidak memihak

salah satu kelompok sehingga dapat menciptakan tren positif atau

negatif terhadap suatu peristiwa.

h) Berita yang bebas opini adalah berita yang ditulis sebagaimana

mengenai peristiwa dan pendapat yang didengar dan disaksikan

oleh wartawan, tanpa melibatkan pendapat pribadi dari wartawan/

media massa tersebut.

3. Objek penelitian

Objek yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sembilan item

teks berita mengenai Joko Widodo di Koran Kompas pada Pilgub DKI

Jakarta 2012 putaran ke-2 periode 12 Juli – 30 September 2012.

4. Sumber Data

a. Sumber data primer

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah teks berita terkait

pemberitaan Joko Widodo di Koran Kompas pada Pilgub DKI Jakarta

Page 28: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2012 putaran ke-2 periode 12 Juli – 30 September 2012 sebanyak

sembilan item berita.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari buku-buku untuk mendukung teori serta laporan dan

naskah-naskah lain untuk mendukung penelitian. Data sekunder

diperoleh dari buku, artikel, dan sumber-sumber lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan data tekstual, dimana data diperoleh dengan metode

dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan teks berita di Surat Kabar Harian

Kompas yang memuat berita mengenai Joko Widodo pada putaran ke-2

periode 12 Juli – 30 September 2012.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah content

analysis. Analisis isi secara sederhana dapat diartikan sebagai metode untuk

mengumpulkan dan menganalisis muatan sebuah teks. Analisis isi berusaha

untuk memahami data bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik, tetapi

sebagai gejala simbolik untuk mengungkap makna yang terkandung dalam

Page 29: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sebuah teks dan memperoleh pemahaman terhadap pesan yang

direpresentasikan.

Untuk melihat seberapa objektif pemberitaan Koran Kompas,

penulis menggunakan pendekatan analisis isi kualitatif. Fokus dalam

penelitian ini adalah teks berita sehingga data penelitian yang diperoleh

berupa teks. Peneliti menggunakan kerangka objektivitas berita dari

Westertahl untuk meneliti apakah berita Kompas sudah memenuhi kriteria

objektif. Adapun langkah yang Peneliti lakukan antara lain:

1). Langkah yang peneliti lakukan yakni dengan membaca dan

menganalisa paragraf per paragraf dari berita yang telah dikumpulkan

sebelumnya. Kemudian setelah melakukan analisa, Peneliti akan mencari

dan kemudian mengelompokkan bagian berita mana saja yang memenuhi

kriteria/ indikator faktualitas dan imparsialitasnya sehingga berita tersebut

dapat dikatakan objektif.

Untuk mencari apakah berita tersebut faktual atau tidak, Peneliti

akan menganalisa paragraf-paragraf dan kalimat yang memenuhi aspek

akurasi dan relevansi. Berita yang Peneliti golongkan ke dalam berita

akurat, yakni berita yang tepat dan sesuai dalam pemberitaannya. Akurasi

dapat dicapai apabila telah melakukan konfirmasi ulang kepada sumber

berita baik itu subjek berita, objek berita ataupun saksi berita yang diyakini

mengetahui secara pasti mengenai fakta peristiwa yang terjadi.

2). Selanjutnya untuk mencari tahu berita tersebut telah relevan atau

tidak, Peneliti menganalisa apakah berita tersebut telah sesuai dengan fakta

Page 30: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

peristiwa yang terjadi. Karena dalam pemuatan sebuah berita, tidak menutup

kemungkinan fakta-fakta yang ditampilkan pada berita telah melebar kepada

topik lain sehingga sudah tidak relevan dengan peristiwa awal yang akan

diberitakan.

3). Untuk mencari tahu apakah berita tersebut telah memenuhi aspek

imparsialitas, maka Peneliti akan menganalisa berita tersebut apakah telah

balance dan netral dalam pemberitaannya.

4). Selanjutnya, untuk mencari aspek balance, Peneliti menganalisa

paragraf per paragraf apakah berita tersebut memuat pernyataan-pernyataan

dari kedua pihak yang berlawanan atau dengan kata lain telah melakukan

cover both side kepada dua pihak.

5). Kemudian untuk mencari tahu apakah berita tersebut telah

memenuhi aspek netralitas, Peneliti akan menganalisa dalam berita tersebut

terdapat opini pribadi wartawan atau tidak, dengan mencari apakah terdapat

kata-kata yang mengisyaratkan bahwa itu merupakan opini pribadi dari

wartawan.

Secara garis besar, sebuah berita yang disebut berita yang objektif

adalah berita yang netral, berimbang dan tidak bercampur dengan opini

(wartawan). Objektif artinya berita yang dibuat selaras dengan kenyataan,

tidak berat sebelah, dan bebas dari prasangka (Kusumaningrat, 2005:54).

Fakta adalah kenyataan yang berlangsung di lapangan (Djuroto,

2004:48). Sedangkan Soehoet berpendapat bahwa fakta merupakan berita

tentang suatu peristiwa yang disaksikan oleh reporter dan mengandung

Page 31: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pendapat orang lain mengenai peristiwa itu sebagaimana didengar oleh

reporter tersebut (Soehoet, 2003:32). Sehingga dapat ditarik kesimpulan

fakta merupakan laporan suatu peristiwa, baik yang disaksikan langsung

oleh wartawan ataupun berdasar kesaksian orang lain yang mengetahui

peristiwa tersebut, tanpa melibatkan opini wartawan.

Jika fakta merupakan kenyataan, maka opini adalah pendapat atau

pandangan tentang sesuatu. Opini sifatnya subjektif karena pandangan atau

penilaian seseorang dengan yang lainnya berbeda. (Abdullah, 2000:14).

Namun, opini bisa menjadi fakta, jika disebutkan narasumbernya, inilah

yang yang disebut fakta pendapat (fact in idea). (Djuroto, 2004:48).

Menurut Patton, dalam metode penelitian kualitatif istilah analisis

menyangkut kegiatan (1) pengurutan data sesuai dengan tahap permasalahan

yang akan dijawab, (2) pengorganisasian data dalam formalitas tertentu

sesuai dengan urutan pilihan dan pengkategorian yang akan dihasilkan, (3)

penafsiran makna sesuai dengan masalah yang harus dijawab. (Moeleong,

2002:103).

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka

kegiatan yang dilakukan adalah meneliti kumpulan teks berita di Koran

Kompas berupa paragraf-paragraf yang memberitakan Joko Widodo pada

PILKADA DKI Jakarta 2012. Proses analisa dilakukan dengan meneliti

apakah berita-berita yang terbit di Koran Kompas telah masuk kategori

objektif dengan terpenuhinya dimensi faktualitas dan imparsialitas dalam

berita tersebut.

Page 32: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan politik …/Surat...membentuk budaya dan wacana politik. ... aktor politiknya itu selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

7. Validitas Data

Bermacam-macam pengujian kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan cara

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan

membercheck. (Sugiyono, 2008:270).

Dalam penelitian ini, untuk memeriksa keabsahan data peneliti

menggunakan teknik ketekunan dalam penelitian. Meningkatkan ketekunan

berarti melakukan pengamatan lebih cermat. Peneliti secara tekun

memusatkan diri pada latar penelitian untuk menemukan ciri-ciri dan unsur

yang relevan dengan persoalan yang diteliti. Peneliti mengamati secara

mendalam teks berita agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai

dengan kategori yang telah dibuat dengan tepat.

Ketekunan pengamatan ini bermaksud untuk menemukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dengan situasi yang relevan dengan persoalan penelitian,

dengan kata lain, peneliti menelaah kembali data-data yang terkait dengan

fokus penelitian sehingga data tersebut dapat dipahami dan tidak diragukan.

Sebagai bekal Peneliti untuk meningkatkan ketekunan yakni dengan

membaca dokumentasi, buku-buku dan beberapa artikel di internet

mengenai objektivitas berita.