pencernaan
DESCRIPTION
Mekanisme Gerak Peristaltik pada sistem pencernaanTRANSCRIPT
Gerak Peristaltik, Proses Menelan, dan Absorbsi pada Pencernaan
PADA MULUT
PADA TAHAP INI MAKANAN DIKONSUMSI DAN DIOLAH DENGAN CARA DIKUNYAH, DIGIGIT, DAN DITELAN.
KETIGA PROSES TERSEBUT MERUPAKAN BAGIAN DARI PERISTALTIK YANG TERDAPAT PADA OTOT MULUT DAN
LIDAH
TEETH
Incisors
Canine
Premolars
Molars
“Wisdom” tooth
Tongue
Salivary glands
Opening of a salivary gland duct
Sphincter contracted
Pharynx
Larynx
Trachea (windpipe)
Tongue
Sphincter relaxed
Larynx up
Epiglottis down
Esophagus
Sphincter contracted
Larynx down
Bolus of food
Epiglottis up
Esophageal sphincter
Esophagus
PADA ESOFAGUS (KERONGKONGAN)
Gerakan peristaltik pada kerongkongan adalah gerakan kerongkongan mendorong makanan agar masuk ke dalam lambung. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan
melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam
lambung.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik.
Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan
tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak
menurut kehendak kita (tidak disadari).
Food particle
Pyloric sphincter
STOMACH
Gastric juice
Interior surface of stomach
Gastric gland
Pits
Gastric juice (mucus, HCI, and pepsinogen)
Epithelium
Chief cells
Pariental cells
Pepsinogen
1
2
3
HCI
Pepsin (active enzyme) Mucous
cells
PADA LAMBUNG
Gerakan peristaltik di lambung merupakan gerakan mengduk dan mendorong makanan untuk sampai ke usus, di inisiasi oleh dinding-dinding mukosa pada lambung.
Selain pencernaan secara mekanis melalui gerak peristaltik dibantu oleh mekanisme pencernaan secara
enzimatik, terdapat enzim pepsin, renin, dan HCl
Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung
kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan
berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit
demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
Muscle layers
Circular folds
Villi
INTESTINAL WALL
Blood vessel with blood en route to the liver
INTERIOR OF INTESTINE
Nutrient absorption
Epithelial cells
Lumen
Blood capillaries
Lymph vessel
Nutrient absorption
VILLI
Nutrient absorption
Microvilli
EPITHELIAL CELLS
PADA USUS HALUS
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejenum), Usus penyerap
(ileum)
Dinding usus halus berlipat-lipat dan dilapisi oleh lapisan kecil seperti jari yang disebu villi
Villi memperluas permukaan penyerapan. Sari-sari makanan yang meliwati epitel vili akan masuk ke dalam saluran darah. Darah mengalir menuju hati, di hati sari-sari makanan diambil dan diolah kembali menjadi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh
Bahan makanan yang tidak dicerna dimasukkan ke dalam colon (usus besar) dimana terjadi
– Penyerapan Sisa air
– ProduksiFeces
Figure 21.11
Large intestine (colon)
End of small intestine
Nutrient flow
Appendix
Cecum
Anus
Rectum
Small intestine
back
PADA USUS BESAR
Usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia. Memiliki panjang kurang lebih satu meter dan terdiri atas dua bagian, yaitu usus tebal (colon) dan poros usus (rektum).
Sisa-sisa makanan yang sudah diserap sari-sarinya oleh usus halus akan terdorong masuk ke dalam usus besar. Di dalam usus besar, air dan garam mineral yang masih
terdapat dalam sisa-sisa makanan ini akan diserap kembali oleh dinding colon. Setelah itu, sisa-sisa makanan akan ditampung di dalam rektum untuk
dibusukkan oleh bakteri pembusuk yang disebut dengan Escherichia coli. Zat-zat sisa makanan yang sudah
menjadi feses (tinja) ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.