pencemaran citarum -...

2
OSabtu Pikiran Rakyat OSeninOSelasa ORa~u.KamisOJumat. 2 3 .@S 678910. 11 17 18 192021 22 23242526 1213 27 28 293031 . OJanOPeb OMar' OAprOMeiOJuirOJiilQAgs OSep .OktONovODes Pencemaran Citarum D ARI dahulu, masyara- kat sebenarnya sudah mengetahui kalau Su- ngai Citarum itu sudah terce- mar berat. Secara visual tam- pak jelas dari airnya yang ber- warna hitam pekat bagaikan air kecomberan, terutama pada musim kemarau. Menanggapi sekelompokmasyarakat yang ingin mengetahui sumber pen- cemar dart bahan kimia bera- cun apa saja yang terkandung di dalamnya ("PR", 29-9-2012), tulisan singkat berikut ini memberikan sedikit informasi mengenai hal tersebut, mudah- mudahan ada guna dan man- faatnya. DASCitarum Sebagaimana diketahui bah- wa, Sungai Citarum merupakan sungai terpenting dan sangat potensial di J awa Barat karena sungai ini mempunyai banyak fungsi dan kegunaannya, anta- ra lain sebagai pemasok air un- tuk tiga waduk dan sebagai sumber.air irigasi untukmeng- airi areal persawahan yang ber- ada di daerah sekitarnya. 'pan- jang sungai ini kurang lebih 269 km mulai dari mata air ill Gunung Wayang, Kabupaten Bandung, sampai di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Sungai ini merupakan sungai utama pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang lu- asnya kurang lebih 6.614 kmz, Kualitas air sungai dalam su- atu Daerah Aliran Sungai (DAS) ditentukan oleh penggu- naan lahan dan aktivitas manu- sia di sekitarnya di samping faktor-faktor biofisik DAS ter- sebut. Perairan yang ada di daerah hilir DAS sangat diten- tukan oleh intensitas kegiatan manusia yang dicerminkan oleh pola tata guna lahan dan mata pencaharian penduduk dalam DAStersebut. Oleh kare- na itu pengelolaan perairan baik sungai maupun waduk se- cara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan DASdi daerah hulu. Penggunaan lahan di daerah hulu DAS Citarum, 10-20% merupakan daerah hutan, lebih dari 50% digunakan untuk tu- juan pertanian baik pertanian lahan kering maupun persa- wahan, dan sekitar 30% lagi di- gunakan untuk permukiman atau perkotaan dan industri. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kualitas dan kuantitas sum- . ber daya hutan, tanah, dan air di DAS Citarum menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun. Penurunan kuantitas dan kualitas sumber daya alam ini mengakibatkan penyediaan- nya bagi berbagai keperluan menjadi semakin terbatas. Ke- terbatasan ini mendorong penggunaan sumber daya alam secara tidak tepat dan berlebi- han, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap ling- kungan hidup, seperti terjadi- nya erosi, banjir, dan kekurang- an air. Menurut hasil peneliti- an, tingkat bahaya erosi di DAS Citarum Hulu, 60% tergolong sedang sampai berat. Perairan Citarum Jauh sebelum Waduk Sagu- ling dibangun, kualitas air Su- ngai Citarum kondisinya sudah buruk terutama pada musim kemarau. Menurut hasil pene- litian penulis sendiri, muatan .padatan tersuspensi "(MP'Ddan daya hantar listrik (DHL) di Sungai Citarum terutama di daerah hulu bagian hilir atau daerah sekitar Majalaya, Ban- dung, dan Cimahi, kondisinya sudah rawan bagi kehidupan ikan. Demikian pula di daerah sekitar Majalaya, kandungan sulfida sudah berada pada tingkat yang membahayakan bagi kehidupan ikan. Berdasarkan evaluasi sifat fisika dan kimia air Sungai Ci- tarum hasil analisis bulan April 1997 s.d. Mei 1998 terhadap baku mutu air golongan C (Perikanan), menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Ci- tarum sudah tergolong buruk, terutama pada musim kema- rau. Kondisi tersebut terjadi . mulai dari Kec. Majalaya hing- ga Kec. Margaasih (Nanjung) Kab. Bandung, yang merupa- kan inlet dari Waduk Saguling. Buruknya kualitas air Sungai Citarum tersebut, umumnya lebih banyak disebabkan oleh menurunnya kualitas beberapa parameter sifat kimia air ter- hadap baku mutu air golongan C, yaitu oksigen terlarut (DO), amoniak bebas (NH3-N), nitrit (N02-N), dan asam sulfida (H2S). Sementara dari sifat fisika air, khususnya nilai DHL ter- utama pada musim kemarau, sudah menunjukkan nilai DHL yang tinggi, yaitu berkisar an- tara 627-795 umhos per cmz. Menurut Sylvester (1958), ikan pada perairan lunak (soft wa- ter) dapat hidup layak apabila nilai DHL berkisar antara 150- 500 umhos per cmz, nilai DHL . di atas 500 umhos per cmz ikan mulai mengalami tekanan fisiologis (stress) dan bila nilai DHL 1.000 umhos per cmz atau lebih ikan tidak dapat bertahan lagi. . Selain limbah anorganik yang berasal dari aktivitas in- dustri, tingginya kadar total amonia dan sulfat di ekosistem perairan Sungai Citarum, tidak lepas pula dari pencemaran ba- han organik. Dari hasil analisis selama penelitian terhadap ba- han organik yang dinyatakan 1<llplnl Humas Unpad 2012

Upload: dodang

Post on 06-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencemaran Citarum - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/pikiranrakyat-20121004... · semua instansi terkait dan se-mua lapisan masyarakat baik melalui

OSabtu

Pikiran RakyatOSeninOSelasa ORa~u.KamisOJumat.2 3 .@S 678910. 11

17 18 192021 22 232425261213

27 28 293031 .

OJanOPeb OMar' OAprOMeiOJuirOJiilQAgs OSep .OktONovODes

Pencemaran Citarum

D ARI dahulu, masyara-kat sebenarnya sudahmengetahui kalau Su-

ngai Citarum itu sudah terce-mar berat. Secara visual tam-pak jelas dari airnya yang ber-warna hitam pekat bagaikan airkecomberan, terutama padamusim kemarau. Menanggapisekelompokmasyarakat yangingin mengetahui sumber pen-cemar dart bahan kimia bera-cun apa saja yang terkandungdi dalamnya ("PR", 29-9-2012),tulisan singkat berikut inimemberikan sedikit informasimengenai hal tersebut, mudah-mudahan ada guna dan man-faatnya.

DASCitarumSebagaimana diketahui bah-

wa, Sungai Citarum merupakansungai terpenting dan sangatpotensial di J awa Barat karenasungai ini mempunyai banyakfungsi dan kegunaannya, anta-ra lain sebagai pemasok air un-tuk tiga waduk dan sebagaisumber.air irigasi untukmeng-airi areal persawahan yang ber-ada di daerah sekitarnya. 'pan-jang sungai ini kurang lebih269 km mulai dari mata air illGunung Wayang, KabupatenBandung, sampai di MuaraGembong, Kabupaten Bekasi.Sungai ini merupakan sungaiutama pada Daerah AliranSungai (DAS) Citarum yang lu-asnya kurang lebih 6.614 kmz,

Kualitas air sungai dalam su-atu Daerah Aliran Sungai(DAS) ditentukan oleh penggu-naan lahan dan aktivitas manu-sia di sekitarnya di sampingfaktor-faktor biofisik DAS ter-sebut. Perairan yang ada didaerah hilir DAS sangat diten-tukan oleh intensitas kegiatan

manusia yang dicerminkanoleh pola tata guna lahan danmata pencaharian pendudukdalam DAStersebut. Oleh kare-na itu pengelolaan perairanbaik sungai maupun waduk se-cara keseluruhan tidak dapatdipisahkan dari pengelolaanDASdi daerah hulu.

Penggunaan lahan di daerahhulu DAS Citarum, 10-20%merupakan daerah hutan, lebihdari 50% digunakan untuk tu-juan pertanian baik pertanianlahan kering maupun persa-wahan, dan sekitar 30% lagi di-gunakan untuk permukimanatau perkotaan dan industri.Dalam beberapa tahun terakhirini, kualitas dan kuantitas sum- .ber daya hutan, tanah, dan airdi DAS Citarum menunjukkankecenderungan yang semakinmenurun. Penurunan kuantitasdan kualitas sumber daya alamini mengakibatkan penyediaan-nya bagi berbagai keperluanmenjadi semakin terbatas. Ke-terbatasan ini mendorongpenggunaan sumber daya alamsecara tidak tepat dan berlebi-han, sehingga menimbulkandampak negatif terhadap ling-kungan hidup, seperti terjadi-nya erosi, banjir, dan kekurang-an air. Menurut hasil peneliti-an, tingkat bahaya erosi di DASCitarum Hulu, 60% tergolongsedang sampai berat.

Perairan CitarumJauh sebelum Waduk Sagu-

ling dibangun, kualitas air Su-ngai Citarum kondisinya sudahburuk terutama pada musimkemarau. Menurut hasil pene-litian penulis sendiri, muatan

.padatan tersuspensi "(MP'Ddandaya hantar listrik (DHL) diSungai Citarum terutama di

daerah hulu bagian hilir ataudaerah sekitar Majalaya, Ban-dung, dan Cimahi, kondisinyasudah rawan bagi kehidupanikan. Demikian pula di daerahsekitar Majalaya, kandungansulfida sudah berada padatingkat yang membahayakanbagi kehidupan ikan.

Berdasarkan evaluasi sifatfisika dan kimia air Sungai Ci-tarum hasil analisis bulan April1997 s.d. Mei 1998 terhadapbaku mutu air golongan C(Perikanan), menunjukkanbahwa kualitas air Sungai Ci-tarum sudah tergolong buruk,terutama pada musim kema-rau. Kondisi tersebut terjadi

. mulai dari Kec. Majalaya hing-ga Kec. Margaasih (Nanjung)Kab. Bandung, yang merupa-kan inlet dari Waduk Saguling.Buruknya kualitas air SungaiCitarum tersebut, umumnyalebih banyak disebabkan olehmenurunnya kualitas beberapaparameter sifat kimia air ter-hadap baku mutu air golonganC, yaitu oksigen terlarut (DO),amoniak bebas (NH3-N), nitrit(N02-N), dan asam sulfida(H2S).

Sementara dari sifat fisikaair, khususnya nilai DHL ter-utama pada musim kemarau,sudah menunjukkan nilai DHLyang tinggi, yaitu berkisar an-tara 627-795 umhos per cmz.Menurut Sylvester (1958), ikanpada perairan lunak (soft wa-ter) dapat hidup layak apabilanilai DHL berkisar antara 150-500 umhos per cmz, nilai DHL

. di atas 500 umhos per cmzikan mulai mengalami tekananfisiologis (stress) dan bila nilaiDHL 1.000 umhos per cmzatau lebih ikan tidak dapatbertahan lagi. .

Selain limbah anorganikyang berasal dari aktivitas in-dustri, tingginya kadar totalamonia dan sulfat di ekosistemperairan Sungai Citarum, tidaklepas pula dari pencemaran ba-han organik. Dari hasil analisisselama penelitian terhadap ba-han organik yang dinyatakan

1<llplnl Humas Unpad 2012

Page 2: Pencemaran Citarum - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/pikiranrakyat-20121004... · semua instansi terkait dan se-mua lapisan masyarakat baik melalui

dengan nilai BOD (BiochemicalOxygen Demand) berkisar an-tara 5,70 mg/L (di Kec. Pacet)sampai dengan 23,84 mg/L (diKec.Margaasih/Nanjung).Bahan organik yang demi-

kian tinggi terutama pada mu-sim kemarau ternyata menim-bulkan masalah yang kompleks,di satu pihak menghasilkan un-sur hara, dan di lain pihak me-ningkatkan konsumsi oksigenterlarut, sehingga dari hasil ana-lisis oksigen terlarut (DO)mulaidari Kec. Maj<¥ayahingga Kec.Margaasih (Nanjung) menun-jukkan konsentrasi yang sangatrendah. Dengan demikian, kon-disi perairan Sungai Citarummulai dari Kec.Majalaya hinggaKec. Maragaasih (Nanjung) su-dah tergolong tingkat pence-maran tinggijberat, terutamapada musim kemarau.

PengendalianDalam upaya mengendalikan

pencemaran Sungai Citarumsehubungan dengan limbah in-dustri, pertanian dan domestik, ,dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:. 1. Melakukan penghutanandan penataan kembali tata gu-na lahan yang ada di DASCita-rum. Kegiatan ini tentunya me-rupakan tugas dan tanggungja-wab pemerintah, baik pemerin-tah pusat maupun pemerintahdaerah yang dapat melibatkansemua instansi terkait dan se-mua lapisan masyarakat baikmelalui program yang sudahada misalnya program kali ber-sih (prokasih) maupun kegiat-an lainnya secara swadaya danswakarsa. Upaya ini telah dila-kukan sejak lama baik oleh Pe-merintah Daerah Tingkat I Ja-wa Barat maupun Pemda Tk. 11Kotamadya Bandung. Namun,hasilnya ternyata masih belummemuaskan masyaraakat.2. Mengendalikan nutrien

terutama pada aliran SungaiCitarum terhadap masukkanbeban limbah yang berasal darikegiatan industri, pertaniandan domestik. Dalam kaitan.ini, kepada para pemilik indu~-

tri diwajibkan untuk meleng-kapi pabrik-pabriknya dengansarana IPAL (Instalasi Peng-olahan Air Limbah). Kebijakanini sebenarnya telah dilakukanoleh Pemprov Jawa Barat mau-pun Pemkot Bandung, tapi pe-laksanaannya sulit dilakukan.Menurut data yang ada, papa

tahun 1984, jumlah industriyang berada di sepanjang DASCitarum adalah sebanyak 394buah, yang berkembang menja-di 490 buah pada tahun 1990.Sebagian besar (93,5%) dari in-dustri tersebut adalah industritekstil~sedangkanyang lainnyaadalah industri Ktdit, '~,mesin dan logam, minyak dancat, serta industri makanan dan 'minuman. Dari sejumlah m-dustri tersebut, hanya 1,3%yang memiliki fasilitas IPAL.Ini berarti sebagian besar dariindustri tersebut, membuanglimbahnya langsung ke SungaiCitarum tanpa melalui prosespengelolaan lebih dahulu.Demikian sedikit informasi

mengenai masalah pencemaranSungai Citarum berserta upayapengendaliannya, mudah-mu-dahan ada guna dan manfaat-nya bagi para pembaca. ***