pencemaran air di china

35
Cina adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, akan tetapi dibalik kesuksesan tersebut ternyata terdapat bahaya lingkungan yang membuat dunia internasional menjadi kaget. Salah satu indikatornya ialah pencemaran air sungai yang begitu parah. Cina dikenal sebagai negeri dengan jumlah sungai yang tidak terhitung. Sayangnya mayoritas sungai di Cina telah pencemaran air karena adanya polusi limbah pabrik-pabrik kecil dan besar, dan hal itu ditambah lagi dengan pembuangan sampah dari penduduk sekitar sungai yang semakin memperburuk keadaan sungai-sungai di Cina. Beberapa minggu yang lalu telah dilaporkan ada lebih dari 2.000 babi mati ditemukan mengambang di sebuah sungai di Shanghai, padahal sungai itu merupakan sumber air utama bagi 23 juta warga kota Shanghai. Seorang nelayan mengambil air penuh Ganggang di Danau Chaohu Hefei, provinsi Anhui Cina. Peneliti Gu Yongqiang berpendapat bahwa kegagalan Cina untuk mengatasi masalah pencemaran air sungai

Upload: mayang-afi-fadiyah

Post on 20-Jan-2016

947 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

pencemaran air di cina merupakan pencemaran air yang terkenal di dunia.

TRANSCRIPT

Cina adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, akan tetapi dibalik kesuksesan

tersebut ternyata terdapat bahaya lingkungan yang membuat dunia internasional menjadi kaget.

Salah satu indikatornya ialah pencemaran air sungai yang begitu parah. Cina dikenal sebagai negeri

dengan jumlah sungai yang tidak terhitung. Sayangnya mayoritas sungai di Cina telah pencemaran

air karena adanya polusi limbah pabrik-pabrik kecil dan besar, dan hal itu ditambah lagi dengan

pembuangan sampah dari penduduk sekitar sungai yang semakin memperburuk keadaan sungai-

sungai di Cina. Beberapa minggu yang lalu telah dilaporkan ada lebih dari 2.000 babi mati ditemukan

mengambang di sebuah sungai di Shanghai, padahal sungai itu merupakan sumber air utama bagi 23

juta warga kota Shanghai.

Seorang nelayan mengambil air penuh Ganggang di Danau Chaohu Hefei, provinsi Anhui Cina.

Peneliti Gu Yongqiang berpendapat bahwa kegagalan Cina untuk mengatasi masalah pencemaran air

sungai lingkungan bukan merupakan akibat dari kendala teknis atau keuangan, melainkan kurangnya

motivasi yang dimiliki pihak berwenang. Masyarakat yang menjadi korban pencemaran air sungai

menjadi marah. Masyarakat yang dibantu oleh kekuatan media sosial mulai mendorong para pejabat

untuk mengambil tindakan langsung tentang masalah polusi sungai Cina. Dilaporkan bahwa

pemerintah sudah mulai bergerak, mereka telah mengalokasikan dana $16juta untuk menangani

pencemaran air sungai di Beijing selama 3 tahun ke depan, seperti yang dilansir Reuters. Berikut ini

beberapa gambaran betapa buruknya pencemaran air sungai di Cina.

1. 2.200 Babi Ditemukan Mati Di Sungai Shanghai

Polusi di Sungai Shanghai Telah ditemukan lebih dari 2.200 babi mati dan mengambang di sungai

Shanghai yang merupakan salah satu sumber air utama bagi warga kota.

http://uniqpost.com/71610/gambaran-parahnya-pencemaran-air-sungai-di-cina/

Minggu, 13 Mei 2012

Pencemaran Air

Pengertian Pencemaran air adalah keadaan suatu perubahan di suatu tempat penampungan air seperti lautan, sungai, danau, dan air tanah yang terjadi akibat aktivitas manusia. Lautan, sungai, danau dan air tanah adalah suatu bagian yang sangat penting dalam suatu siklus kehidupan manusia dan hal itu merupakan salah satu bagian dari siklus yang disebut siklu hidrologi.

Selain berfungsi untuk mengalirkan air juga berfungsi untuk mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya memang sangat membantu untuk kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar lautan, sungai, danau dan air tanah adalah untuk membantu dalam irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan hal ini sebenarnya juga sangat berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun keadaan fenomena alam yang sering terjadi seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, tetapi hal ini tidak dianggap sebagai suatu pencemaran.

Pencemaran air merupakan suatu masalah global utama yang sangat membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkatan, yaitu dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur. saat ini banyak yang telah mengatakan bahwa polusi air adalah merupakan penyebab utama di dunia untuk kematian dan penyakit, dan saat ini tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.

Saat ini di negara India diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal dikarenakan penyakit diare setiap hari.

Sedangkan di negara China sekitar 90% dari kota-kota di Cina menderita polusi air hingga pada tingkatan tertentu, dan saat ini hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain adanya polusi air merupakan masalah utama di negara berkembang, di negara-negara industri atau maju pada umumnya masih berjuang dengan masalah polusi ini.

Dalam laporan nasional yang diterima yang paling baru adalah masalah pada kualitas air di negara Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut sebagai air yg tercemar ketika air tersebut terganggu oleh kontaminan antropogenik, dan ketika air tidak bisa mendukung untuk kebutuhan kehidupan manusia sehari hari, sebagai contoh seperti air minum, atau saat ini mengalami pergeseran yang ditandai didalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.

Penyebab Pencemaran AirPebyebabnya dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, diantaranya adalah sebagai berikut Meningkatnya kandungan nutrien yang dapat mengarah pada eutrofikasi

Berbagai sampah organik seperti air comberan atau sewage juga dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air, yang menerimanya, yang mengarah pada berkurangnya oksigen dan dapat berdampak sangat parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri atau pabrik yang sering membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Banyak juga contoh seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai, seperti di sungai citarum

Pencemaran yang disebabkan air oleh pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat di sungai

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak akan menyebabkan Pencemaran air

Akibat atau Dampak Pencemaran Air bagi lingkungan dan kehidupan Dapat menyebabkan banjir

Pencemaran Air juga dapat menyebabkan Erosi

Kekurangan sumber air

Dapat membuat sumber penyakit

Menyebabkan terjadinya Tanah Longsor

Dapat merusak Ekosistem sungai

Kerugian untuk Nelayan jika ada yang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan

Saat ini Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia seperti, meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk juga pertambangan. 

Dalam hal ini Limbah pemukiman mempunyai pengertian bahwa segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa juga berupa sampah organik seperti kayu, daun dll, dan sampah nonorganik berupa plastik, logam, dan deterjen.

Untuk Limbah pertanian mempunyai pengertian yaitu segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian berupa penggunaan pestisida dan pupuk. Sedangkan untuk limbah industri mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering menghasilkan bahan berbahaya dan beracun atau B3Diposkan oleh admin di 07.38 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: dampak pencemaran air, Pencemaran Air, pencemaran air sungai, pengertian pencemaran air

http://pencemaran--air.blogspot.com/2012/05/pencemaran-air.html

BEIJING – Seorang warga China menantang pejabat lingkungan di kota tempat tinggalnya untuk

berenang di sebuah sungai yang tercemar polusi. China memang seringkali menghadapi

masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan lemahnya pengawasan pemerintah.

 

Warga yang bernama Jin Zengmin itu menawarkan hadiah sebesar USD30 ribu atau setara

dengan Rp291 juta (Rp9.705 per USD) apabila pejabat di kotanya berani melakukan tantangan

tersebut. Zengmin sendiri tinggal di Kota Rui’an yang terletak di wilayah pesisir timur China.

 

Zengmin mengeluarkan tantangan itu di situs blog miliknya Sabtu (16/2/2013) lalu. Pria yang

bekerja sebagai pengusaha itu juga memposting foto sungai di Kota Rui’an yang ditutupi oleh

sampah dalam blognya.

 

Zengmin mengeluarkan tantangan tersebut sebagai bentuk sindiran kepada pejabat kota yang

dianggap tidak berbuat apa-apa untuk menangani masalah pencemaran tersebut. Tantangan  itu

pun disambut baik oleh warga Rui’an lainnya yang juga  kesal dengan kondisi lingkungan di

kotanya, seperti diberitakan Associated Press, Rabu (20/2/2013).

 

Seorang warga yang ditutupi identitasnya bahkan berjanji akan menambah jumlah hadiah

menjadi USD48 ribu atau setara dengan Rp465,8 juta (Rp9.705 per USD).

 

Pejabat lingkungan di Kota Rui’an sendiri menolak untuk menanggapi tantangan itu. Mereka

menyebut tantangan tersebut adalah bentuk kontrol masyarakat terrhadap pemerintah dan

berjanji akan segera mengatasi pencemaran di sungai Kota Rui’an.

(AUL)

http://international.okezone.com/read/2013/02/20/413/764900/pejabat-china-ditantang-

berenang-di-sungai-tercemar

 China

Perairan pesisir Cina semakin tercemar oleh segala sesuatu mulai dari minyak,

pestisida, dan air limbah. Pencemaran ini membantu Cina mendapatkan peringkat

pertama untuk pencemaran air di dunia. Di Cina, 20 juta orang tidak memiliki akses

terhadap air minum bersih; lebih dari 70 persen dari danau dan sungai tercemar, dan

insiden polusi besar terjadi di dekat rumah-rumah. Organisasi Kesehatan Dunia baru-

baru ini memperkirakan bahwa hampir 100 ribu orang meninggal setiap tahunnya

karena penyakit yang bersumber dari polusi air. Di China, kepentingan pembangunan

ekonomi selalu lebih dimenangkan atas usaha penjagaan dan perlindungan lingkungan.

http://unikdunia.com/2013/07/8-negara-penyumbang-kerusakan-bumi-terbesar-di-dunia.html

Pencemaran Sungai Yangtze dan Delta

Pearl di Cina, Apakah Sungai Citarum

akan mengalami hal serupa?Blog ditulis oleh Ahmad Ashov - Jurukampanye Air - 21 Juli, 2011 di 7:33komentar

Greenpeace baru saja meluncurkan laporan

global“Dirty Laundry” untuk menyoroti pencemaran industri pada Sungai Yangtze dan

Delta Pearl di Cina. Hasil investigasi selama kurang lebih setahun menyingkap hubungan

antara beberapa merek pakaian olahraga ternama di dunia (Nike, Adidas dan beberapa

lainnya) melakukan praktek pembuangan limbah kimia berbahaya ke Sungai Yangtze

dan Delta Pearl di Cina oleh dua pabrik tekstil; Youngor Textile City Complex dan Well

Dyeing Factory Limited.

Dari hasil investigasi berupa sampel limbah cair kedua pabrik tersebut ditemukan

kandungan bahan kimia berbahaya yang persisten (sulit terurai), bioakumulatif

(terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup) yang dapat mengganggu sistem hormon

yang dalam jangka panjang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam sampel tersebut adalah alkyphenols

(termasuk nonyphenol), perfluorinated chemicals (PFCs) dan Perfluorooctane sulphorate

(PFSs).

Sungai Yangtze secara merupakan pusat dari aktivitas industri negara Cina

(menyumbang 40% GDP Cina) dan juga sumber air minum untuk 20 juta orang di

Shanghai dan 15 kota lainnya. Temuan bahan kimia berbahaya yang dibuang ke dalam

Sungai Yangtze tentunya sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2008 setidaknya 15%

sungai di Cina tidak memenuhi standard untuk menjadi sumber air minum.  Pada tahun

2010, investigasi Greenpeace bahkan menemukan kandungan bahan kimia berbahaya

serupa dalam sampel tubuh ikan yang biasa disantap dari sungai Yangtze.

Temuan investigasi Greenpeace merupakan suatu potret dari jenis bahan kimia

berbahaya yang dibuang oleh industri tekstil kedalam air di seluruh dunia dan

merupakan indikasi dari suatu masalah yang jauh lebih luas dan besar yang mempunyai

konsekuensi serius dalam jangka panjang bagi manusia dan lingkungan.http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/pencemaran-sungai-yangtze-dan-delta-pearl-di-/blog/

35805/

Cara Pemerintah Cina Petakan Pencemaran Air

Oleh Isyana Artharini | Newsroom Blog – Sen, 18 Jun 2012

Cina adalah pabrik dunia. Produksi berbagai gadget elektronik terbaru, komponen

dalam smartphone atau tablet, sampai pakaian merek terkenal atau sepatu yang

dikenakan penduduk dunia sebagian besar berasal dari pabrik-pabrik di sana. 

Bukan hanya dari pabrik-pabrik yang mengerjakan pesanan dari perusahaan global,

aktivitas produksi perusahaan lokal di Cina pun tak kalah aktifnya. Terlihat dari

bagaimana produk-produk Cina membanjiri pasar dunia, termasuk ke Indonesia.

Aktivitas-aktivitas produksi dalam skala masif tersebut tentu punya dampak

merusak lingkungan. Salah satunya adalah rusaknya sumber air, racun serta limbah

berbahaya masuk ke sungai-sungai yang sebenarnya menjadi sumber air minum. 

Kerusakan lingkungan akibat aktivitas produksi ini sering luput dari perhatian

publik. Jangankan memperhatikan, mungkin banyak dari kita yang tidak tahu

apakah air yang kita pakai sehari-hari tercemar limbah pabrik atau tidak.  

Berbeda dengan Indonesia yang sering menutup-nutupi atau memoles data

pencemaran lingkungan yang terjadi, pemerintah Cina justru transparan terhadap

rakyatnya dalam menyediakan data soal polusi air. Data ini bahkan bisa diakses

semua orang dengan akses internet karena ditampilkan lewatpeta digital.

Pemerintah Cina bahkan ingin data pencemaran lingkungan ini semakin banyak

terkumpul dengan kualitas yang semakin tajam.

Lewat peta itu, warga negara Cina bisa melihat langsung data terbaru polusi yang

terjadi di sungai-sungai di 300 kota di 31 provinsi yang ada di negara itu. Dan yang

terpenting lagi, mereka bisa langsung melihat siapa saja perusahaan yang

bertanggungjawab melakukan pencemaran air tersebut dan melanggar aturan

perlindungan lingkungan di negara itu.

Adalah Ma Jun, Direktur Institut Urusan Lingkungan dan Publik (Institute of Public

and Environmental Affairs -- IPE), sebuah institusi resmi pemerintah, yang menjadi

motor di balik munculnya peta tersebut.

Kerusakan sumber-sumber air bersih tentu menjadi masalah serius yang harus

diatasi. Sayangnya, perusahaan-perusahaan yang sering mencemari sungai itu

enggan membenahi rantai produksinya. Dari sinilah ide akan peta tersebut muncul.

Tak mempan dengan perusahaan, Ma Jun pun mendekati dari sisi konsumen. Peta

ini memberi konsumen akses informasi seluas-luasnya akan siapa saja para

perusahaan pelaku pencemaran lingkungan tersebut.

Dalam presentasinya soal membersihkan rantai suplai Cina di Rio de Janeiro,

Minggu (17/6), Ma Jun menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Cina menjadikan

negara tersebut sebagai salah satu pengonsumsi terbesar di dunia. 

Di sisi lain, negara ini juga menjadi produsen besar. Meski begitu banyak konsumen

yang tidak sadar akan dampak kerusakan lingkungan seperti apa yang muncul dari

produk-produk yang mereka gunakan. Ia pun kemudian meluncurkan kampanye

Green Choice pada 2007.

"Kampanye kami hanya menghubungkan antara dua titik, konsumsi dan dampaknya

pada lingkungan. Kami menggunakan kekuatan konsumen untuk mengubah

perilaku perusahaan," kata Ma Jun.

"Daripada kami pergi ke satu-satu pabrik-pabrik yang mencemari lingkungan atau

mendekati merek terkenal, kami langsung menyoroti produk-produk apa saja yang

menyebabkan kerusakan lingkungan atau polusi."

Semua temuan itu mereka daftar, kemudian daftar tersebut bisa diakses oleh publik

lewat situs mereka. Bukan hanya daftar nama produk, foto produk tersebut dan

kerusakan yang ditimbulkannya ikut mereka unggah. Sehingga ketika konsumen

akan membeli telepon seluler, sepatu di mal, atau biskuit di supermarket, mereka

langsung tahu apakah  produksi benda-benda tersebut mencemari lingkungan di

sekitar mereka? Dan jika iya, seperti apa kerusakannya? 

Tak berhenti di situ, Ma Jun dan timnya di IPE pun membuat sebuah mesin pencari

produk. "Konsumen bisa langsung memasukkan produk yang akan mereka beli di

search engine tersebut, lalu mereka bisa langsung melihat, apakah produk tersebut

bermasalah atau tidak dari segi lingkungan," kata Ma Jun.

Ma Jun dan timnya juga melakukan investigasi sendiri terhadap praktik produksi

para suplier industri teknologi informasi di Cina. Ada 31 merek yang diinvestigasi

oleh tim Ma Jun, termasuk Apple, Canon, LG, Hewlett-Packard beberapa di

antaranya, semua nama-nama besar di dunia IT.

Investigasi timnya pun menemukan hasil, salah satunya bahwa rantai produksi

Apple bertanggungjawab akan pencemaran logam berat beracun di Cina.  

 

Dari hasil investigasi ini pun, IPE mengeluarkan peringkat buat perusahaan-

perusahaan mana saja yang sudah memenuhi standar lingkungan dalam proses

produksinya. Konsumen bisa langsung melihat daftar ini dan kemudian menuntut

perusahaan untuk 'membersihkan diri'. 

Selesai dengan industri teknologi informasi, pada April 2012 lalu, Ma Jun dan

timnya melakukan investigasi serupa terhadap 41 industri pakaian yang memiliki

pabrik di Cina. Ada Levi's Puma, Next, Adidas, Nike, Zara, beberapa di antaranya.

Hasilnya tentu akan keluar dalam bentuk peringkat juga yang bisa diakses semua

orang.

Ma Jun dan timnya di IPE tentu tak sendiri. Meski berada di sisi pemerintah, ia

mengundang lembaga swadaya masyarakat untuk mengawasi 650 perusahaan yang

berada dalam daftar hitam mereka. 

"Pemerintah Cina memang punya banyak kecurigaan terhadap LSM dan ada minim

rasa percaya, tapi di sisi lingkungan kami punya lebih banyak kesamaan daripada

perbedaan. Pemerintah Cina lebih menoleransi LSM di bidang lingkungan. Kami

memang bukan negara demokrasi dan tidak memiliki sistem hukum yang

independen, tetapi setidaknya kami bisa membuat orang-orang memiliki akses lebih

pada informasi seperti ini."

Saking revolusionernya peta pencemaran lingkungan ini, negara-negara yang

menjadi pusat produksi berbagai merek internasional seperti Bangladesh dan

Vietnam sudah menyatakan ketertarikannya untuk membuat peta serupa. 

Menurut Ma Jun, Indonesia pun sebagai salah satu negara yang ingin menyaingi

Cina untuk menjadi 'pabrik dunia' patut memiliki peta serupa. "Kita harus

memastikan bahwa ke manapun perusahaan-perusahaan pencemar lingkungan ini

memindahkan pabrik-pabriknya, mereka tidak akan melakukan pencemaran di

negara lain. Tidak ada tempat aman bagi para perusahaan pencemar lingkungan

ini."

   

http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/cara-pemerintah-cina-petakan-pencemaran-

air.html

Dampak Pencemaran Air Sungai, Tanah dan Laut

Akhir-akhir ini penulis banyak menulis tentang pencemaran alam, meliputi pencemaran tanah dan

pencemaran suara. Kali ini kami akan mengupas tuntas tentang pencemaran sungai yang akhir-akhir

ini sudah sangat memprihatinkan.

Pencemaran air dapat terjadi pada semua penampungan air yang terdapat di alam seperti sungai, air

tanah, danau maupun laut. Seringkali pencemaran terjadi karena aktivitas manusia baik itu disengaja

maupun karena kecelakaan. Pemahamam akan pentingnya sumber daya perairan masing sangat

kurang di tengah-tengah masyarakat kita. Padahal sungai, danau, laut adalah penting dalam siklus

kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Adanya pencemaran air

dapat merugikan manusia itu sendiri. Bahkan polusi air adalah salah satu penyebab kematian dan

penyakit. Tidak kurang 14.000 orang meninggal setiap harinya karena pencemaran air. Salah satu

negara yang menderita karena pencemaran air adalah India, dimana hampir 700 juta orang India

tidak mempunyai akses ke toilet yang layak. Selain itu, China juga mengalami masalah pencemaran

air yang serius, saat ini 90% dari kota-kota di Cina menderita polusi air.

Tidak hanya di Indonesia saja yang sedang mengalami masalah pencemaran air. Problem ini

merupakan masalah global utama yang membutuhkan perhatian dari semua pihak untuk

mengevaluasi dan merevisi kebijakan sumber daya air.

Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari pencemaran karena limbah

domestik sampai limbah pabrik. Tiap penyebab memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya

pencemaran pada tingkat rumah tangga, dimana sampah organik seperti selokan menyebabkan

peningkatan kebutuhan oksigen didalam air yang pada akhirnya menyebabkan berkurangnya

oksigen sehingga membuat ekosistem didalam air kekurangan oksigen yang menyebabkan kematian

organisme-organisme didalam ekosistem tersebut.

Sedangkan limbah industri sebagian besar mengandung logam berat, toksin organik, minyak, nutrien

dan padatan. Zat-zat berbahaya tersebut dapat menyebabkan pula matinya organisme dalam

ekosistem air.

Beberapa akibat pencemaran air diantaranya adalah:

- Tersumbatnya saluran air yang dapat menyebabkan banjir

- Tercemarnya sumber air mengakibatkan sulitnya pasokan air bersih

- Mudahnya tersebar banyak penyakit

- Rusaknya ekosistem perairan yang dapat merugikan nelayan

http://bungkusdah.com/dampak-pencemaran-air-sungai-tanah-dan-laut/

Pabrik Besar Penyebab Memburuknya Pencemaran Air Di CinaSabtu, 07 November 2009 18:31 Shuk-Wah Chung

 Pencemaran air adalah salah satu masalah lingkungan Cina yang paling parah. Menurut para pemantau lingkungan, pencemaran itu terjadi di hampir 70 persen sungai, danau dan waduk di negara itu. 

Salah satu penyebab utamanya adalah polusi dari industri. Dan walau pemerintah berusaha bertindak, banyak pabrik yang tidak acuh. Jadi siapa mereka? Seperti yang coba ditelusuri Shuk-Wah Chung, beberapa dari mereka adalah nama-nama yang mungkin Anda kenal dengan baik. Ini adalah hari yang sibuk di toko telepon genggam di Beijing. Model-model baru yang mengkilap keluar dari bawah lemari kaca. Merknya pun akrab ditelinga: Nokia, Sony, LG...dan yang satu ini.

 Motorola ... adalah salah satu merek ponsel terkemuka di Cina. Tetapi menurut laporan Greenpeace baru-baru ini, mereka juga salah satu dari pencemar lingkungan terbesar negara itu. Bersama dengan Shell, Nestle dan banyak perusahaan lain dalam daftar 500 perusahaan papan atas Fortune, mereka diduga melepaskan zat kimia beracun ke air. Sejak bulan Mei tahun lalu, pabrik-pabrik harus mematuhi UU Keterbukaan Informasi Lingkungan. Disebutkan, jika mereka melebihi batas polusi, mereka harus membuka informasi itu kepada masyarakat dalam 30 hari. Tapi penyelidikan Greenpeace baru-baru ini menemukan perusahaan-perusahaan ini melanggar hukum karena gagal mematuhinya. Ma Tianjie, Juru Kampanye Toxics Greenpeace menjelaskan bagaimana perusahaan Cina tersebut melakukannya. “Pemerintah di provinsi Hunan menemukan sebuah perusahaan sering melebihi standar pelepasan timbal, kadmium, dan semua logam berat lain. Pencemaran logam berat adalah masalah besar di Cina dan perusahaan-perusahaan seperti ini tidak membagikan informasi pencemaran apa pun kepada publik.” Saya mencoba menghubungi lima perusahaan besar untuk mendapatkan tanggapan mereka, tapi semua menolak untuk berbicara. Sementara ada dua tanggapan balasan melalui email. Motorola menegaskan mereka tidak melampaui tingkat polusi sejak Mei 2008. Sementara raksasa elektronik, Samsung, menyatakan sudah mulai menerbitkan laporan lingkungan hidup tahun ini dan akan memperluas jangkauannya. Tapi Ma Tianjie harus lebih dari sekadar sesuai dengan peraturan pemerintah. Informasi perlu menjangkau mereka yang paling terkena dampak yaitu masyarakat. “Intinya mereka mengkoreksi perilaku pencemaran itu  sehingga mereka merasa tidak memiliki kewajiban untuk membagikan informasi lingkungan lagi. Tapi bagi kami, perlindungan lingkungan tidak hanya antara pemerintah dan perusahaan. Anda masih memiliki tanggung jawab untuk membagikan informasi lingkungan Anda kepada publik sehingga masyarakat dapat memantau atau mengawasi perilaku Anda dalam jangka panjang.” Pencemaran air adalah salah satu masalah yang paling mengancam lingkungan di Cina. Pemerintah Cina menemukan 48 danau besar tercemar serius, dan hampir seperempat penduduk Cina tidak memiliki akses terhadap air minum yang bersih. Geoffery Crothall dari Bulletin Buruh Cina mengatakan dia tidak terkejut dengan laporan Greenpeace. “Kami sudah lama sadar kalau air di Delta Sungai Mutiara sangat tercemar. Sangat umum melihat kanal-kanal dan jalur air yang sangat hitam dan tak mengalir serta berbau busuk. Sama sekali tidak ada yang hidup di air itu tentunya, dan ini melingkupi bermil-mil daerah di sekitar pabrik di Delta Sungai Mutiara.” Ahli lingkungan, Ma Jun, mengatakan jika tidak dilakukan sesuatu untuk mengatasi hal ini, maka sumber daya air Cina bisa segera hilang. ”Pencemaran air dan udara adalah masalah serius bagi kami dan jelas perubahan iklim merupakan ancaman yang membayangi. Semua adalah masalah lingkungan besar yang kita perlu atasi. Tapi air agak berbeda dari udara - setidaknya Anda masih memiliki udara untuk bernapas. Namun, dalam hal air, jika kita tetap membiarkan sumber daya air segar dihancurkan, kita akan kehabisan air.”

 Tapi itu bukan hanya tanggung jawab pabrik-pabrik. Ma Tianjie dari Greenpeace mengatakan pemerintah harus lebih memperkuat peraturannya dengan menekankan aturan Ketebukaan Informasi Lingkungan. “Kami menemukan beberapa biro perlindungan lingkungan daerah tidak memberlakukan peraturan ini sebagaimana mestinya. Misalnya, peraturan mengatakan ketika perusahaan tidak membuka informasi lingkungan sesuai aturan hukum, maka otoritas pemerintah berhak mendenda atau membagikan informasi atas nama perusahaan tersebut. Tapi menurut penelitian kami, tak satu pun dari biro perlindungan lingkungan yang benar-benar berusaha menekan perusahaan untuk membagikan informasi lingkungannya.” Dia menambahkan transparansi yang lebih besar perlu diberikan dalam peraturan, karena banyak biro lingkungan tidak yakin dengan apa yang dianggap sebagai bahan pencemaran utama. Ma Jun setuju, dan ia terkejut betapa sedikit lembaga pemerintah yang sadar hukum. “Beberapa lembaga lokal tidak begitu paham dengan UU baru ini, apalagi pentingnya undang-undang itu. Perusahaan pertama yang menerima surat dari kami, langsung mendatangi badan lingkungan dan pegawai di sana bilang kalau dia tidak tahu soal UU baru itu. Tapi surat kami dengan jelas mengutip UU tersebut dan tampak seperti persyaratan hukum. Jadi mereka mendorong para pencemar mendatangi kami. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan hal ini.” http://www.asiacalling.org/in/berita/china/958-major-factories-cause-chinas-water-pollution-to-

worsen

PENCEMARAN AIR19 April 2013 · by hanif.is.me · in Learning. ·

Pencemaran Air (Pengertian, Sumber, Parameter, Dampak dan

Penanggulangan)

Pengertian

Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air (misalnya

danau, sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan

dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup

untuk menghilangkan senyawa berbahaya.

Pencemaran air mempengaruhi tanaman dan organisme yang hidup di

sekitar air. Dalam hampir semua kasus efeknya merusak tidak hanya untuk

spesies individu dan populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami.

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan

evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat

(internasional sampai ke akuifer individu dan sumur). Masalah ini telah

menjadi penyebab utam kematian dan penyakit di dunia, menyumbang

kematian lebih dari 14.000 orang setiap hari. Diperkirakan 700 juta orang

India tidak memiliki akses ke toilet yang tepat, dan 1.000 anak-anak India

meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina

menderita dari beberapa tingkat pencemaran air, dan hampir 500 juta orang

tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Selain masalah-

masalah akut pencemaran air di negara berkembang, negara maju juga terus

berjuang mengatasi masalah polusi. Dalam laporan nasional yang paling baru

pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen aliran air, 47 persen dari

danau, dan 32 persen dari teluk dan muara diklasifikasikan tercemar. Air

biasanya disebut sebagai tercemar ketika terganggu oleh kontaminan

antropogenik dan tidak memungkinkan untuk  penggunaan oleh manusia

misalnya untuk air minum, dan / atau mengalami pergeseran ditandai dalam

kemampuannya untuk mendukung komunitas-komunitas pendukung biotik,

seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai,

dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan

status ekologi air.

Sumber (kontaminan)

Kontaminan tertentu menyebabkan pencemaran dalam air, mencakup

spektrum yang luas dari bahan kimia, patogen, dan perubahan fisik atau

sensorik seperti suhu tinggi dan perubahan warna. Sementara beberapa

bahan kimia mungkin timbul secara alami (missalnya kalsium, natrium, besi,

mangan, dll) konsentrasi suatu zat biasanya dijadikan tolok ukur dalam

menentukan apakah suatu zat merupakan komponen alami dari air, ataukah

merupakan kontaminan. Konsentrasi suatu zat yang melebihi rata-rata cukup

untuk mengklasifikasi bahwa air tersebut sudah tercemar.

Kandungan zat-zat yang mengurangi kadar oksigen mungkin berasal dari

bahan-bahan alami, seperti materi tanaman (misalnya daun dan rumput)

atau bahan kimia buatan manusia. Bahan alami dan antropogenik lainnya

dapat menyebabkan kekeruhan yang menghambat cahaya dan mengganggu

pertumbuhan tanaman, serta mengganggu sistem kerja insang dari beberapa

spesies ikan. Banyak zat kimia adalah beracun. Mikroorganisme patogen

dapat menghasilkan penyakit yang menular melalui air dan dapat

menjangkiti manusia ataupun hewan. Perubahan kimia fisik air meliputi

keasaman (perubahan pH), konduktivitas listrik, suhu, dan eutrofikasi.

Eutrofikasi adalah peningkatan konsentrasi nutrisi kimia dalam ekosistem.

Tergantung pada tingkat keparahannya eutrofikasi berefek negatif terhadap

lingkungan seperti anoksia (berkurangnya oksigen) dan pengurangan kualitas

air. Eutrofikasi mempengaruhi populasi ikan dan hewan lainnya. Beberapa

kontaminan penyebab pencemaran air adalah:

1. Mikroorganisme patogen

Bakteri coliform merupakan bakteri yang umum digunakan sebagai bakteri

indicator adanya pencemaran air, meskipun Bakteri coliform bukan

merupakan penyebab sebenarnya dari penyakit. Mikroorganisme lain yang

kadang-kadang ditemukan di permukaan air dan menyebabkan masalah

kesehatan manusia meliputi: Burkholderia pseudomallei,Cryptosporidium

parvum, Giardia lamblia, Salmonella, Novovirus dan virus lainnya serta

beberapa jenisCacing parasit.

2. Kontaminan kimia

Kontaminan kimia bisa termasuk  termasuk zat organik dan anorganik.

Polutan air organik meliputi: Deterjen, By Product desinfektan, limbah

pengolahan makanan yang dapat mencakup zat-zat lemak dan minyak,

Insektisida dan herbisida, sejumlah besar organohalides dan senyawa kimia

lainnya, Minyak hidrokarbon, termasuk bahan bakar (bensin, solar, bahan

bakar jet, dan minyak bakar) dan pelumas (oli motor), dan produk sampingan

pembakaran bahan bakar, serpihan dari kegiatan penebangan pohon dan

semak, senyawa volatil organik (VOC) seperti pelarut industri dari

penyimpanan yang tidak tepat., bifenil Polychlorinated (PCB),

Trichloroethylene, Perklorat, Berbagai senyawa kimia yang ditemukan dalam

produk kebersihan pribadi dan produk kosmetik.

Polutan air anorganik meliputi: Limbah industri (terutama sulfur dioksida),

Amonia dari limbah pengolahan makanan, Limbah kimia sebagai produk

sampingan industry, Pupuk yang mengandung nutrisi – nitrat dan fosfat,

Logam berat dari kendaraan bermotor, sedimen dari buangan lokasi

konstruksi, penebangan, dan situs pembukaan lahan.

Item makroskopik kasat mata yang disebut “floatables” atau sampah laut

saat ditemui di laut lepas, dapat mencakup item seperti: Sampah (misalnya

kertas, plastik, atau makanan sampah) dibuang oleh orang-orang di tanah,

bersama dengan disengaja atau pembuangan sampah, yang dicuci oleh

curah hujan ke saluran badai dan akhirnya dibuang ke air permukaan, Kapal

Karam.

Sementara jika ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,

pencemaran air dapat dibedakan antara lain:

1.         Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.

Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati

kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan

keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang

berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat

biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan

sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan

pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air

(eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh

subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian

bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati

karenanya.

2.         Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari

limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa

sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air

got/parit, kemudian ikut aliran sungai.

Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang

hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan

mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga

adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan

pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota

air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat

menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini

merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan

organik dari limbah pemukiman.

Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang

menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup

kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah

rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh

limbah yang ada.

3.         Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan

yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan

organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau

mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk),

atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan

untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah

industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak

terjadi pencemaran.

Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan

kapal lain atau karang. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah

menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang,

burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk

mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar,

kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan

minyak.

4.         Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Beberapa penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari

tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan

juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa,

tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang

disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya.

Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan

pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.

Parameter dan Pengujian Pencemaran Air

Pencemaran air dapat dianalisis melalui beberapa kategori metode: fisik,

kimia dan biologi. Sebagian besar melibatkan pengumpulan sampel, diikuti

oleh tes analitis khusus. Beberapa metode dapat dilakukan langsung di

tempat, tanpa pengambilan sampel, seperti suhu. Instansi pemerintah dan

organisasi penelitian telah telah diatur, divalidasi metode pengujian analitis

standarnya untuk memfasilitasi komparabilitas hasil dari peristiwa pengujian

yang berbeda.

Sampling air untuk pengujian fisik atau kimia dapat dilakukan dengan

beberapa metode, tergantung pada keakuratan yang dibutuhkan dan

karakteristik kontaminan. Banyak kejadian kontaminasi yang tajam dibatasi

dalam waktu, paling sering dalam hubungan dengan peristiwa hujan. Untuk

alasan ini pengambilan sampel sering tidak sepenuhnya representatif untuk

diukur tingkat kontaminannya. Para ilmuwan dalam mengumpulkan jenis

data biasanya menggunakan perangkat auto-sampler yang memompa air

baik pada waktu tertentu atau debit tertentu.

Sampling untuk pengujian biologis melibatkan pengumpulan tumbuhan dan /

atau hewan dari sekitar air permukaan yang diuji. Tergantung pada jenis

penilaian, organisme dapat diidentifikasi untuk biosurveys atau mereka dapat

dibedah untuk uji biologis dalam penentuan toksisitas.

Adapun macam pengujian yang mungkin dilakukan dalam penentuan

pencemaran air antara lain:

1. Pengujian kimia

Sampel air dapat diperiksa menggunakan prinsip-prinsip kimia analitik.

Banyak metode pengujian yang diterbitkan tersedia untuk senyawa organik

dan anorganik. Parameternya berupa:

A. DO (Dissolved Oxygen)

Yang dimaksud dengan DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam

air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen

diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang

dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri. Agar ikan dapat

hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm

(part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati,

tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm

akan berkembang.

B. BOD (Biochemical Oxygent Demand)

BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global

proses mikrobiologis yang benar -benar terjadi dalam air. Pemeriksaan BOD

diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan dan

untuk mendesain sistem pengolahan secara biologis. Dengan tes BOD  kita

akan mengetahui kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah

oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin

banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan

makin rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau

1ppm, jika B.O.D nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.

C. COD (Chemical Oxygent Demand)

COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi

zat-zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi

K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber oksigen. Pengujian COD pada air

limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD yaitu :

Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji

dengan BOD karena bakteri akan mati dan waktu pengujian yang lebih

singkat, kurang lebih hanya 3 jam

D. TSS (Total suspended Solid)

TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam

limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45

mikron. Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral

dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di

permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri,

pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan

meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator

terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga

menentukan tingkat pencemaran dan juga berguna untuk penentuan

efisiensi unit pengolahan air .

E. pH

pH adalah drajat keasaman suatu zat. pH normal adalah 6-8. Tujuan metode

pengujian ini untuk memperoleh drajat keasaman (pH) dalam air dan air

limbah dengan  menggunakan alat pH meter

F. Total organik karbon (TOC) , Total Carbon (TC), Inorganic Carbon (IC)

TOC adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa organik dan

sering digunakan sebagai indikator tidak spesifik dari kualitas air atau

kebersihan peralatan pabrik. Total Carbon (TC) – semua karbon dalam

sample, Total Inorganic Carbon (TIC) – sering disebut sebagai karbon

anorganik (IC), karbonat, bikarbonat, dan terlarut karbon dioksida (CO 2);

suatu material yang berasal dari sumber non-hidup. Dalam menganalisa TOC,

TC, dan IC kita bisa menggunakan TOC analyzer.

G. Parameter Logam

Spektroskopi penyerapan atom adalah teknik untuk menentukan konsentrasi

elemen logam tertentu dalam sampel. Teknik ini dapat digunakan untuk

menganalisa konsentrasi lebih dari 70 jenis logam yang berbeda dalam suatu

larutan.  beberapa logam yang berbahaya diantaranya : Hg (merkuri) , Ar

(arsen), Cd (kadmium), Pb (timbal)

2. Parameter Fisika

Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu:

padatan, kekeruhan, bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna. Padatan

terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut, mengendap

maupun suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan tumbuhnya

tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk lain.Pengukuran

daya hantar listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan

pengaruhnya terhadap kehidupan biota.Warna timbul akibat suatu bahan

terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping adanya bahan pewarna

tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. Bau disebabkan

karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak,

hidrogen sulfida, carbon disulfida dan zat organik lain.Temperatur air limbah

akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.

Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimiawi biologis pada benda padat

dan gas dalam air.

3. Parameter Biologi;

Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran secara biologi

berupa mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

jenis- jenis mikroorganisme di air yang tercemar seperti : Escherichia coli,

Entamoeba  coli, dan Salmonella thyposa

Dampak Pencemaran Air

Pada akhir abad XX ini, limbah kegiatan industri dikatakan telah mengancam

seluruh.negeri. Hal ini disebabkan karena melalui mekanisme alam seperti

tiupan angin, aliran air sungai, daya rambat di tanah melalui difusi limbah

tersebut dapat menyebar ke mana-mana.

Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan biota dalam bentuk

keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan telah

menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan (ikan

dan udang). Kelebihan pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau dapat

menimbulkan suburnya enceng gondok. Selain itu, erosi lumpur yang

terbawa ke laut kemudian diendapkan mengakibatkan tertutupnya

permukaan karang yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.

Akibat pencemaran itu  kehidupan dalam air dapat terganggu dengan

mematikan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena

oksigen yang terlarut dalam air  akan habis dipakai untuk dekomposisi

aerobik dari zat-zat organik yang banyak terkandung dalam air buangan.

Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan-bahan

pencemar adalah :

1. Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah

cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara

yang masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan

pertumbuhan yang sangat cepat dari algae atau tanaman air, sehingga

menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya seperti ikan

dan kerang-kerangan.

2. Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh biota air,

dapat merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya, satu jenis

akan tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain justru

dapat terhambat. Kelakuan ikan yang selalu berpindah (migration)

dapat berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang relatif cepat

pada jarak yang pendek.

3. Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang baik

dapat diendapkan di pantai-pantai dan mematikan kehidupan karang

atau merusak tempat berpijak biota perairan.

4. Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat mengambil zat

asam dari air terlalu banyak, sehingga membahayakan kehidupan di

tempat itu.

5. Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai dapat

membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran massa air dengan

lapisan air yang lebih subur dari bawah.

Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan diantisipasi dengan

baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air sungai dipakai penduduk

untuk berbagai keperluan. Pencemaran sungai oleh air buangan ditinjau dari

sudut mikrobiologi antara lain : pencemaran bakteri patogen dan non

patogen serta bahan organik. Banyaknya bahan organik akan merangsang

pertumbuhan mikroorganisme menjadi pesat. Hal ini mengakibatkan

pemakaian oksigen akan cepat dan meningkat, akibatnya kadar oksigen

terlarut dalam air akan menipis dan menjadi sedikit sekali, yang akhirya

mengakibatkan mikroorganisme dan organisme air lainnya yang memerlukan

oksigen mati. Ekologi air akan berubah drastis. Keadaan menjadi anaerobik,

sehingga air sungai busuk, dan tidak sehat bagi pertumbuhan

mikroorganisme flora dan fauna air itu. Lingkungan hidup yang demikian ini

sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita.

Penanggulangan Pencemaran Air

Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah tentu harus

berbeda. Sebagai contoh misalnya:

1. Usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai

(DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi.

2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim

penangkapan, mata jaring, jenis alat-alat penangkapan tertentu dan

lain-lain).

3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri

dengan segala sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah

pesisir pantai.

4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan

ekosistem laut yang menunjukkan telah terjadinya pencemaran,

kerusakan, dan gangguan.

Selain cara penanggulangan yang telah disebutkan di atas, kita juga dapat

melakukan penanggulangan lain seperti di bawah ini:

1. Menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau

mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan tidak

adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan mencukupi

terutama di kota-kota besar. Sering kita melihat penumpukan sampah

di daerah-daerah yang bukan merupakan tempat pembuangan

sampah.

3. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai.

Hal ini mutlak dilakukan agar sistem pembuangan sampah dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Sampah menjadi kontribusi tertinggi

dalam pencemaran air. Jika masalah sampah dapat segera teratasi

maka pencemaran air pun juga akan teratasi dengan cepat.

4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga yang nantinya bersatu

dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. Hal ini

telah diregulasi oleh pemerintah. Ini menunjukkan komitmen

pemerintah dalam mengatasi pencemaran ini. namun komitmen

seluruh perusahaan penyumbang limbah ini juga sangat dibutuhkan

agar semua pihak dapat turut menjaga kelestarian lingkungan yang

ada.

6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air

bersih lainnya tidak tercemar.

Sedangkan untuk menyikapi pencemaran air, dapat dilakukan beberapa cara

sebagai berikut:

1. Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan

2. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh indutri dan domestik.

3. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup

1. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

2. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan

bencana.

3. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

4. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air ini kita dapat

melakukan usaha pencegahan pencemaran air. usaha pencegahan

pencemaran air ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi

melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:

1. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu

sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan

pemerintah.

2. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak

yang tumpah di perairan.

3. Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam

perairan. Hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.

4. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung

bahaya radiasi dan barulah dibuang di perairan.

5. Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain

dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke

dalam perairan umum.

6. Semua ketentuan di atas bila tidak dapat dipenuhi dapat dikenakan

sanksi.

Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani pencemaran air

bersih ini. namun semua itu tidak ada artinya bila kita sendiri sebagai

masyarakat tidak mendukung teciptanya lingkungan yang bersih dan

nyaman. Semua itu tergantung pada kesadaran kita masing-masing untuk

menjaga lingkungan. Kita dapat menanamkan sikap cinta lingkungan sejak

dini di lingkungan keluarga. misalnya saja melakukan kerja bakti

membersihkan rumah sebulan sekali, mencontohkan langsung kepada anak

bahwa kita harus membuang sampah di tempatnya, jangan menggunakan air

lebih dari kebutuhan, mengajarkan kepada anak untuk menanam tanaman di

sekitar rumah.

Selain itu kita juga dapat membuat daerah resapan air di sekitar rumah

dengan cara membuat lubang-lubang kecil di sekitar rumah yang kemudian

di isi dengan sampah organik seperti daun-daun kering sehingga nantinya

akan menjadi kompos dan dapat menambah unsur hara di dalam tanah.

Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas organisme yang ada di dalam

tanah seperti cacing untuk membuat ruang resapan air. Dengan begitu air

yang tertampung akan semakin banyak dan diharapkan kualitas air akan

bertambah. Tindakan yang nyata akan lebih berguna daripada hanya

ceramah tanpa diimbangi dengan perbuatan.

http://hanifweb.wordpress.com/2013/04/19/pencemaran-air/

Pencemaran Libah di Cina

Bukan hanya di negara Indonesia, limbah pabrik juga berdampak negatif di negeri Cina. Emisi dari

sebuah pabrik baterai di Cina telah meracuni lebih dari 100 warga di Cina. 35 diantaranya adalah

anak-anak. Kasus ini termasuk kategori kasus berat karena telah dilakukan penelitian. Di dalam

darah sekitar 139 warga terdapat kadar timbel baterai dan yang paling mengkhawatirkan terdapat 3

orang dewasa yang memiliki kadar timbal 3 kali lipat di luar batas aman dalam darah mereka.

Petugas juga telah memeriksa bagaimana proses yang dilakukan pada pabrik tersebut. Memang

proses pembuatan pabrik pada baterai tersebut dalam bentuk gas dan air melebihi batas aman.

Ditakutkan jika dibiarkan akan memengaruhi pada bumi yang luas ini. Untuk diketahui bahwa timbal

pada batu baterai tersebut biasanya digunakan untuk bahan pencetakkan, yang dikenal sebagai

timah hitam. Timbal ini memiliki nomor atom yang tinggi di atas semua unsur-unsur stabil.

Permasalahan limbah pabrik tidak hanya sekedar akibat-akibat saja yang diberitakan. Akibat limbah

ini dapat mengancam kedudukan pejabat yang memiliki limbah tersebut.

http://www.anneahira.com/limbah-pabrik.htm