pencemaran air
TRANSCRIPT
MAKALAH DISKUSI
“Pencemaran Lingkungan Fisik :
Pencemaran Air”
Disusun Oleh:
Kholisotul HikmahNIM. 20111320149
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
2014
0
PENCEMARAN AIR
A. Pengertian
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan bahwa
pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energy, dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya (Mulia, 2005).
B. Sumber Pencemar Air
Sumber pencemar air (Warlina, 2004) dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
1. Sumber langsung
Sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari
sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan
dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas
cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini
langsung di buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai ,
kanal, parit atau selokan
2. Kontaminan tidak langsung
Sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air
tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari
limbah industri maupun dari limbah domestik atau kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan
(Pencemaran Ling. Online 2003 dalam Warlina 2004).
1
C. Komponen Pencemar Air
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air dapat
dikelompokkan sebagai bahan buangan:
1. Bahan buangan padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat,
baik yang kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan
menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat
membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila
dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme,
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan
terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan
anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan
penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As),
Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium
(Ca), Magnesium (Mg) dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan
mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak
mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan
2
dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan
menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh
mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan panas (thermal)
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat
menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan
mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan
akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk
itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-
industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus
memperhatikan hal ini.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan
pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya)
Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air
lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :
1) Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat
menggangg kehidupan organisme di dalam air. Deterjen
yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH
air sampai sekitar 10,5-11
3
2) Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam
sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro
organisme di dalam air, bahkan dapat mematikan
3) Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat
dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di
dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan
lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak
digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradsi
oleh mikroorganisme
b. Bahan pemberantas hama (insektisida)
Pemakaian bahan pemberantas hama (insektisida) pada
lahan pertanian seringkali mekiputi daerah yang sangat luas,
sehingga sisa insektisida pada daerah pertanian tersebut cukup
banyak. Bahan insektisida dalam air sulit untuk dipecah oleh
mikroorganisme, kalaupun biasanya hal itu akan berlangsung
dalam waktu yang lama. Waktu degradasi oleh mikroorganisme
berselang antara beberapa minggu sampai dengan beberapa
tahun. Bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa
minyak bumi sehingga air yang terkena bahan buangan
pemberantas hama ini permukaannya akan tertutup lapisan
minyak
c. Zat warna kimia
Berdasarkan bahan susunan zat warna dan bahan-bahan
yang ditambahkan, dapat dimengerti bahwa hampir semua zat
warna kimia adalah racun. Apabila masuk ke dalam tubuh
4
manusia dapat bersifat carcinogenik, yaitu merangsang
tumbuhnya kanker. Oleh sebab itu, pembuangan zat kimia ke air
lingkungan sangatlah berbahaya. Selain sifatnya racun, zat
warna kimia juga akan mempengaruhi kandungan oksigen
dalam air mempengaruhi pH air lingkungan, yang menjadikan
gangguan bagi mikroorganisme dan hewan air.
d. Zat radioaktif
Tidak tertutup kemungkanan adanya pembuangan sisa zat
radioaktif ke air lingkungan secara langsung. Ini dimungkinkan
karena aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan zat
radioaktif pada berbagai bidang sudah banyak dikembangkan,
sebagai contoh adalah aplikasi teknologinuklir pada bidang
pertanian, kedokteran, farmasi dan lain lain. Adanya zat
radioaktif dalam air lingkungan jelas sangat membahayakan
bagi lingkungan dan manusia. Zat radioaktif dapat menimbulkan
kerusakan biologis baik melalui efek langsung atau efek
tertunda.
D. Indikator Pencemaran Air
1. Karakteristik fisik
a. Perubahan suhu air
Semakin tinggi suhu air maka semakin sedikit kadar oksigen
yang terlarut di dalam air. Kegiatan industri dapat menimbulkan
panas yang umumnya berasal dari gerakan mesin. Jika air hasil
5
industri tersebut dibuang ke lingkungan, maka suhu air menjadi
panas.
b. Perubahan pH
Air dapat bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH.
Air limbah dan buangan dari industri yang dibuang ke badan air
akan mengubah pH air, sehingga dapat mengganggu kehidupan
organisme air.
Tabel 1. Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan
Nilai pH Pengaruh Umum
6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan
5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti
3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral
5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan bentos semakin besar
2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos
3. Algae hijau berfilamen semakin banyak4. Proses nitrifikasi terhambat
4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan bentos semakin besar
2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa
6
zooplankton dan bentos3. Algae hijau berfilamen semakin banyak4. Proses nitrifikasi terhambat
c. Perubahan warna, bau dan rasa
2. Karakteristik kimiawi
Pengamatan pencemaran air berdasarkan kandungan zat kimia
organik maupun anorganik.
3. Karakteristik biologis
Pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada
dalam air, terutama ada tidaknya patogen.
E. Dampak Pencemaran Air
Dampak pencemaran air (KLH, 2004) dibagi menjadi 3, yaitu sebagai
berikut.
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga
mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen
terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air
secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga
terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri
juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
7
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh
suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam
antara lain :
a. Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
c. Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
d. Air sebagai media untuk hidup vector penyakit
Tabel 2. Agen biologis Water Born-Diseases
8
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar
yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.
F. Pengendalian Pencemaran Air
9
Agen Penyakit
VirusRotavirus Diare pada anakVirus Hepatitis A Hepatitis AVirus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)BakteriVibrio cholerae CholeraEscherichia Coli Diare/DysenterieEnteropatogenikSalmonella typhi Typhus abdominalisSalmonella paratyphi ParatyphusShigella dysenteriae DysenterieProtozoaEntamuba histolytica Dysentrie amoebaBalantidia coli BalantidiasisGiarda lamblia GiardiasisMetazoaAscaris lumbricoides AscariasisClonorchis sinensis ClonorchiasisDiphyllobothrium latum DiphylobothriasisTaenia saginata/solium TaeniasisSchistosoma Schistosomiasis
Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin agar sesuai dengan baku mutu air. Tujuannya adalah untuk
mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran air atau menghasilkan
zero polution ( tidak ada polutan dalam air ).
1. Pemerintah
a. Mengeluarkan produk hukum
b. Pendekatan kelembagaan
c. Kerjasama dengan LSM
d. Studi pengendalian pencemaran air
e. Program atau kegiatan
1) Program pengendalian pencemaran air seperti
pengembangan produk ramah lingkungan serta peningkatan
peran masyarakat
2) Program peningkatan pengendalian polusi melalui kegiatan
penyuluhan
2. Industri
a. Melakukan pengolahan limbah secara mandiri
b. Melakukan program pembinaan terhadap lingkungan sehingga
menjadi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan
c. Mendukung program kegiatan pemerintah yang berkenaan
dengan lingkungan hidup
3. Masyarakat
a. Memanfaatkan sisa sampah rumah tangga menjadi barang yang
berguna dan bernilai ekonomi
10
b. Ikut berpartisipasi mendukung program pemerintah yang
berkenaan dengan pelestarian lingkungan hidup
c. Meminimalisir penggunaan produk yang berpotensi sebagai
bahan pencemar
11
DAFTAR PUSTAKA
Mina. 2010. Dampak Pencemaran Air. Diakses dari https://minamini.wordpress.com/tag/dampak-pencemaran-air/. 31 Maret 2014
Sentra, Edukasi. 2010. Macam-macam Penceemaran Lingkungan.diakses dari http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-upaya.html. 31 Maret 2014
12