pencemaran air

20
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air (misalnya danau, sungai , lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup untuk menghilangkan senyawa berbahaya. Pencemaran air mempengaruhi tanaman dan organisme yang hidup di sekitar air. Dalam hampir semua kasus efeknya merusak tidak hanya untuk spesies individu dan populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (internasional sampai ke akuifer individu dan sumur). Masalah ini telah menjadi penyebab utam kematian dan penyakit di dunia, menyumbang kematian lebih dari 14.000 orang setiap hari. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet yang tepat, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita dari beberapa tingkat pencemaran air, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Selain masalah-masalah akut pencemaran

Upload: abd-rahman

Post on 30-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menggambarkan kondisi penyebab pencemar

TRANSCRIPT

Page 1: Pencemaran Air

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air

(misalnya danau, sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi

ketika polutan dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa

penanganan cukup untuk menghilangkan senyawa berbahaya.

Pencemaran air mempengaruhi tanaman dan organisme yang hidup di

sekitar air. Dalam hampir semua kasus efeknya merusak tidak hanya untuk

spesies individu dan populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami.

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang

membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua

tingkat (internasional sampai ke akuifer individu dan sumur). Masalah ini

telah menjadi penyebab utam kematian dan penyakit di dunia,

menyumbang kematian lebih dari 14.000 orang setiap hari. Diperkirakan

700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet yang tepat, dan 1.000

anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90%

dari kota-kota Cina menderita dari beberapa tingkat pencemaran air, dan

hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.

Selain masalah-masalah akut pencemaran air di negara berkembang,

negara maju juga terus berjuang mengatasi masalah polusi. Dalam laporan

nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen

aliran air, 47 persen dari danau, dan 32 persen dari teluk dan muara

diklasifikasikan tercemar. Air biasanya disebut sebagai tercemar ketika

terganggu oleh kontaminan antropogenik dan tidak memungkinkan untuk 

penggunaan oleh manusia misalnya untuk air minum, dan / atau mengalami

pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas-

komunitas pendukung biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung

berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan

perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Page 2: Pencemaran Air

B. Sumber (kontaminan)

Kontaminan tertentu menyebabkan pencemaran dalam air,

mencakupspektrum yang luas dari bahan kimia, patogen, dan perubahan

fisik atau sensorik seperti suhu tinggi dan perubahan warna. Sementara

beberapa bahan kimia mungkin timbul secara alami (missalnya kalsium,

natrium, besi, mangan, dll) konsentrasi suatu zat biasanya dijadikan tolok

ukur dalam menentukan apakah suatu zat merupakan komponen alami dari

air, ataukah merupakan kontaminan. Konsentrasi suatu zat yang melebihi

rata-rata cukup untuk mengklasifikasi bahwa air tersebut sudah tercemar.

Kandungan zat-zat yang mengurangi kadar oksigen mungkin berasal

dari bahan-bahan alami, seperti materi tanaman (misalnya daun dan

rumput) atau bahan kimia buatan manusia. Bahan alami dan antropogenik

lainnya dapat menyebabkan kekeruhan yang menghambat cahaya dan

mengganggu pertumbuhan tanaman, serta mengganggu sistem kerja

insang dari beberapa spesies ikan. Banyak zat kimia adalah beracun.

Mikroorganisme patogen dapat menghasilkan penyakit yang menular

melalui air dan dapat menjangkiti manusia ataupun hewan. Perubahan

kimia fisik air meliputi keasaman (perubahan pH), konduktivitas listrik, suhu,

dan eutrofikasi. Eutrofikasi adalah peningkatan konsentrasi nutrisi kimia

dalam ekosistem. Tergantung pada tingkat keparahannya eutrofikasi

berefek negatif terhadap lingkungan seperti anoksia (berkurangnya

oksigen) dan pengurangan kualitas air. Eutrofikasi mempengaruhi populasi

ikan dan hewan lainnya. Beberapa kontaminan penyebab pencemaran air

adalah:

1. Mikroorganisme patogen

Bakteri coliform merupakan bakteri yang umum digunakan sebagai

bakteri indicator adanya pencemaran air, meskipun Bakteri coliform

bukan merupakan penyebab sebenarnya dari penyakit. Mikroorganisme

lain yang kadang-kadang ditemukan di permukaan air dan

menyebabkan masalah kesehatan manusia meliputi: Burkholderia

pseudomallei,Cryptosporidium parvum, Giardia

Page 3: Pencemaran Air

lamblia, Salmonella, Novovirus dan virus lainnya serta beberapa

jenisCacing parasit.

2. Kontaminan kimia

Kontaminan kimia bisa termasuk  termasuk zat organik dan anorganik.

Polutan air organik meliputi: Deterjen, By Product desinfektan, limbah

pengolahan makanan yang dapat mencakup zat-zat lemak dan minyak,

Insektisida dan herbisida, sejumlah besar organohalides dan senyawa

kimia lainnya, Minyak hidrokarbon, termasuk bahan bakar (bensin, solar,

bahan bakar jet, dan minyak bakar) dan pelumas (oli motor), dan produk

sampingan pembakaran bahan bakar, serpihan dari kegiatan

penebangan pohon dan semak, senyawa volatil organik (VOC) seperti

pelarut industri dari penyimpanan yang tidak tepat., bifenil

Polychlorinated (PCB), Trichloroethylene, Perklorat, Berbagai senyawa

kimia yang ditemukan dalam produk kebersihan pribadi dan produk

kosmetik.

Polutan air anorganik meliputi: Limbah industri (terutama sulfur

dioksida), Amonia dari limbah pengolahan makanan, Limbah kimia

sebagai produk sampingan industry, Pupuk yang mengandung nutrisi –

nitrat dan fosfat, Logam berat dari kendaraan bermotor, sedimen dari

buangan lokasi konstruksi, penebangan, dan situs pembukaan lahan.

Item makroskopik kasat mata yang disebut “floatables” atau sampah laut

saat ditemui di laut lepas, dapat mencakup item seperti: Sampah

(misalnya kertas, plastik, atau makanan sampah) dibuang oleh orang-

orang di tanah, bersama dengan disengaja atau pembuangan sampah,

yang dicuci oleh curah hujan ke saluran badai dan akhirnya dibuang ke

air permukaan, Kapal Karam.

Sementara jika ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain:

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk

organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai

Page 4: Pencemaran Air

tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang

memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar

memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh

hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh

mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.

Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik

yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi).

Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur

(blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian

bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati

karenanya.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air.

Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan

organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan

manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.

Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan

botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat

saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari

limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit

penyakit, bakteri, dan jamur.

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan

pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis

sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik

meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan

bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator)

parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.

Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau

yang menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada

organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan

Page 5: Pencemaran Air

limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di

Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

3. Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam

polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin

berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih,

berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam

belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).

Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan

pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus

diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi

pencemaran.

Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan

dengan kapal lain atau karang. Minyak yang ada di dalam kapal

tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan,

terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang

mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa

mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan

ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Beberapa penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba

(racun dari tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap ikan

tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak

hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih

kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan

jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan

ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan

perairan dan menurunkan sumber daya perairan.

Page 6: Pencemaran Air

C. Parameter dan Pengujian Pencemaran Air

Pencemaran air dapat dianalisis melalui beberapa kategori metode:

fisik, kimia dan biologi. Sebagian besar melibatkan pengumpulan sampel,

diikuti oleh tes analitis khusus. Beberapa metode dapat dilakukan langsung

di tempat, tanpa pengambilan sampel, seperti suhu. Instansi pemerintah

dan organisasi penelitian telah telah diatur, divalidasi metode pengujian

analitis standarnya untuk memfasilitasi komparabilitas hasil dari peristiwa

pengujian yang berbeda.

Sampling air untuk pengujian fisik atau kimia dapat dilakukan dengan

beberapa metode, tergantung pada keakuratan yang dibutuhkan dan

karakteristik kontaminan. Banyak kejadian kontaminasi yang tajam dibatasi

dalam waktu, paling sering dalam hubungan dengan peristiwa hujan. Untuk

alasan ini pengambilan sampel sering tidak sepenuhnya representatif untuk

diukur tingkat kontaminannya. Para ilmuwan dalam mengumpulkan jenis

data biasanya menggunakan perangkat auto-sampler yang memompa air

baik pada waktu tertentu atau debit tertentu.

Sampling untuk pengujian biologis melibatkan pengumpulan

tumbuhan dan / atau hewan dari sekitar air permukaan yang diuji.

Tergantung pada jenis penilaian, organisme dapat diidentifikasi untuk

biosurveys atau mereka dapat dibedah untuk uji biologis dalam penentuan

toksisitas.

Adapun macam pengujian yang mungkin dilakukan dalam penentuan

pencemaran air antara lain:

1. Pengujian kimia

Sampel air dapat diperiksa menggunakan prinsip-prinsip kimia analitik.

Banyak metode pengujian yang diterbitkan tersedia untuk senyawa

organik dan anorganik. Parameternya berupa:

a. DO (Dissolved Oxygen)

Yang dimaksud dengan DO adalah oksigen terlarut yang terkandung

di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis

tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di

Page 7: Pencemaran Air

air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk

mikroorganisme seperti bakteri. Agar ikan dapat hidup, air harus

mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per

million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati,

tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5

ppm akan berkembang.

b. BOD (Biochemical Oxygent Demand)

BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara

global proses mikrobiologis yang benar -benar terjadi dalam air.

Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran

akibat air buangan dan untuk mendesain sistem pengolahan secara

biologis. Dengan tes BOD  kita akan mengetahui kebutuhan oksigen

biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam

reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik

dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin

rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l

atau 1ppm, jika B.O.D nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.

c. COD (Chemical Oxygent Demand)

COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk

mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air,

dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber oksigen.

Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan pengujian BOD yaitu : Sanggup menguji air limbah

industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena

bakteri akan mati dan waktu pengujian yang lebih singkat, kurang

lebih hanya 3 jam

d. TSS (Total suspended Solid)

TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada

dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran

berukuran 0,45 mikron. Air alam mengandung zat padat terlarut yang

berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air

Page 8: Pencemaran Air

mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari

oleh limbah yang berasal dari industri, pertambangan dan pertanian,

kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat

terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran

air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat

pencemaran dan juga berguna untuk penentuan efisiensi unit

pengolahan air .

e. Ph

pH adalah drajat keasaman suatu zat. pH normal adalah 6-8. Tujuan

metode pengujian ini untuk memperoleh drajat keasaman (pH) dalam

air dan air limbah dengan  menggunakan alat pH meter

f. Total organik karbon (TOC) , Total Carbon (TC), Inorganic Carbon

(IC)

TOC adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa

organik dan sering digunakan sebagai indikator tidak spesifik dari

kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik. Total Carbon (TC) –

semua karbon dalam sample, Total Inorganic Carbon (TIC) – sering

disebut sebagai karbon anorganik (IC), karbonat, bikarbonat, dan

terlarut karbon dioksida (CO 2); suatu material yang berasal dari

sumber non-hidup. Dalam menganalisa TOC, TC, dan IC kita bisa

menggunakan TOC analyzer.

2. Parameter Logam

Spektroskopi penyerapan atom adalah teknik untuk menentukan

konsentrasi elemen logam tertentu dalam sampel. Teknik ini dapat

digunakan untuk menganalisa konsentrasi lebih dari 70 jenis logam yang

berbeda dalam suatu larutan.  beberapa logam yang berbahaya

diantaranya : Hg (merkuri) , Ar (arsen), Cd (kadmium), Pb (timbal)

3. Parameter Fisika

Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu:

padatan, kekeruhan, bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna.

Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut,

Page 9: Pencemaran Air

mengendap maupun suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan

tumbuhnya tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk

lain.Pengukuran daya hantar listrik ini untuk melihat keseimbangan

kimiawi dalam air dan pengaruhnya terhadap kehidupan biota.Warna

timbul akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping

adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam

berat. Bau disebabkan karena adanya campuran dari nitrogen, fospor,

protein, sulfur, amoniak, hidrogen sulfida, carbon disulfida dan zat

organik lain.Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi

kimia serta tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan

aktivitas kimiawi biologis pada benda padat dan gas dalam air.

4. Parameter Biologi;

Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran secara biologi

berupa mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan

plankton. jenis- jenis mikroorganisme di air yang tercemar

seperti : Escherichia coli, Entamoeba  coli, dan Salmonella thyposa

D. Dampak Pencemaran Air

Pada Awal abad XXI ini, limbah kegiatan industri dikatakan telah

mengancam seluruh.negeri. Hal ini disebabkan karena melalui mekanisme

alam seperti tiupan angin, aliran air sungai, daya rambat di tanah melalui

difusi limbah tersebut dapat menyebar ke mana-mana.

Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan biota dalam

bentuk keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan

telah menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan

(ikan dan udang). Kelebihan pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau

dapat menimbulkan suburnya enceng gondok. Selain itu, erosi lumpur yang

terbawa ke laut kemudian diendapkan mengakibatkan tertutupnya

permukaan karang yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.

Akibat pencemaran itu  kehidupan dalam air dapat terganggu dengan

mematikan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena

Page 10: Pencemaran Air

oksigen yang terlarut dalam air  akan habis dipakai untuk dekomposisi

aerobik dari zat-zat organik yang banyak terkandung dalam air buangan.

Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan-

bahan pencemar adalah :

1. Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah

cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara

yang masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan

pertumbuhan yang sangat cepat dari algae atau tanaman air, sehingga

menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya seperti ikan dan

kerang-kerangan.

2. Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh biota air, dapat

merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya, satu jenis akan

tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain justru dapat

terhambat. Kelakuan ikan yang selalu berpindah (migration) dapat

berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang relatif cepat pada

jarak yang pendek.

3. Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang baik  dapat

diendapkan di pantai-pantai dan mematikan kehidupan karang atau

merusak tempat berpijak biota perairan.

4. Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat mengambil zat

asam dari air terlalu banyak, sehingga membahayakan kehidupan di

tempat itu.

5. Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai dapat

membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran massa air dengan

lapisan air yang lebih subur dari bawah.

Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan

diantisipasi dengan baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air sungai

dipakai penduduk untuk berbagai keperluan. Pencemaran sungai oleh air

buangan ditinjau dari sudut mikrobiologi antara lain : pencemaran bakteri

patogen dan non patogen serta bahan organik. Banyaknya bahan organik

akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme menjadi pesat. Hal ini

Page 11: Pencemaran Air

mengakibatkan pemakaian oksigen akan cepat dan meningkat, akibatnya

kadar oksigen terlarut dalam air akan menipis dan menjadi sedikit sekali,

yang akhirya mengakibatkan mikroorganisme dan organisme air lainnya

yang memerlukan oksigen mati. Ekologi air akan berubah drastis. Keadaan

menjadi anaerobik, sehingga air sungai busuk, dan tidak sehat bagi

pertumbuhan mikroorganisme flora dan fauna air itu. Lingkungan hidup yang

demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita.

E. Penanggulangan Pencemaran Air

Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah

tentu harus berbeda. Sebagai contoh misalnya:

1. Usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai

(DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi.

2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim penangkapan,

mata jaring, jenis alat-alat penangkapan tertentu dan lain-lain).

3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri dengan

segala sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah pesisir

pantai.

4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan ekosistem

laut yang menunjukkan telah terjadinya pencemaran, kerusakan, dan

gangguan.

Selain cara penanggulangan yang telah disebutkan di atas, kita

juga dapat melakukan penanggulangan lain seperti di bawah ini:

1. Menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau

mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan tidak

adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan mencukupi

terutama di kota-kota besar. Sering kita melihat penumpukan sampah di

daerah-daerah yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah.

3. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai.

Hal ini mutlak dilakukan agar sistem pembuangan sampah dapat

Page 12: Pencemaran Air

berjalan dengan baik dan lancar. Sampah menjadi kontribusi tertinggi

dalam pencemaran air. Jika masalah sampah dapat segera teratasi

maka pencemaran air pun juga akan teratasi dengan cepat.

4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga yang nantinya bersatu

dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. Hal ini

telah diregulasi oleh pemerintah. Ini menunjukkan komitmen pemerintah

dalam mengatasi pencemaran ini. namun komitmen seluruh perusahaan

penyumbang limbah ini juga sangat dibutuhkan agar semua pihak dapat

turut menjaga kelestarian lingkungan yang ada.

6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air

bersih lainnya tidak tercemar.

Sedangkan untuk menyikapi pencemaran air, dapat dilakukan

beberapa cara sebagai berikut:

1. Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan

2. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh indutri dan domestik.

3. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup

1. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

2. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan

bencana.

3. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

4. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air ini

kita dapat melakukan usaha pencegahan pencemaran air. usaha

pencegahan pencemaran air ini bukan merupakan proses yang sederhana,

tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:

1. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu

sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan

pemerintah.

Page 13: Pencemaran Air

2. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang

tumpah di perairan.

3. Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan.

Hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.

4. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung bahaya

radiasi dan barulah dibuang di perairan.

5. Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan

menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam

perairan umum.

6. Semua ketentuan di atas bila tidak dapat dipenuhi dapat dikenakan

sanksi.

Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani

pencemaran air bersih ini. namun semua itu tidak ada artinya bila kita sendiri

sebagai masyarakat tidak mendukung teciptanya lingkungan yang bersih dan

nyaman. Semua itu tergantung pada kesadaran kita masing-masing untuk

menjaga lingkungan. Kita dapat menanamkan sikap cinta lingkungan sejak

dini di lingkungan keluarga. misalnya saja melakukan kerja bakti

membersihkan rumah sebulan sekali, mencontohkan langsung kepada anak

bahwa kita harus membuang sampah di tempatnya, jangan menggunakan air

lebih dari kebutuhan, mengajarkan kepada anak untuk menanam tanaman di

sekitar rumah.

Selain itu kita juga dapat membuat daerah resapan air di sekitar

rumah dengan cara membuat lubang-lubang kecil di sekitar rumah yang

kemudian di isi dengan sampah organik seperti daun-daun kering sehingga

nantinya akan menjadi kompos dan dapat menambah unsur hara di dalam

tanah. Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas organisme yang ada di

dalam tanah seperti cacing untuk membuat ruang resapan air. Dengan begitu

air yang tertampung akan semakin banyak dan diharapkan kualitas air akan

bertambah. Tindakan yang nyata akan lebih berguna daripada hanya ceramah

tanpa diimbangi dengan perbuatan.