pencegahan bab ii
TRANSCRIPT
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 1/6
Pencegahan
2.8.1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari
diri dari berbagai faktor resiko. Beber apa pencegahan yang dapat dilakukan, antara
lain:
a. Modifikasi gaya hidup
Pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan
seseorang. Mengatur pola makan rendah lemak dan mengurangi garam, minum air
yang cukup (disarankan 10 gelas atau dua liter per hari), berolahraga secara teratur
dan mengatur berat bad an ideal, hidup dengan santai merupakan upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga fungsi organ tubuh untuk dapat bekerja maksimal.
Bernafas dalam dan perlahan selama beberapa menit perhari dapat
menurunkan hormon kortisol sampai 50%. Kortisol adalah hormon stress yang
apabila terdapat dalam jumlah berlebihan akan mengganggu fun gsi hampir semua sel
di dalam tubuh. Bersantai dan melakukakn latihan relaksasi serta mendengar kan
musik juga merupakan alternatif untuk mengurangi stress.
b. Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik tanpa
sepengetahuan dokter, misalnya ob at pereda nyeri yan g dijual bebas dan mengandung
ibuprofen maupun obat-obatan herbal yang belum jelas kandungann ya.
c. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang
diketahui nefrotoksik.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 2/6
2.8.2. Pencegahan Sekunder
a. Penegakan diagnosa secara tepat 29
Pengelolaan terhadap penyakit ginjal yang efektif hanya dapat dimungkin kan
apabila diagnosisnya benar. Pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemilahan maupun
interpretasi pemeriksaan laboratorium yang tepat amat membantu penegakan
diagnosis dan pengelolaannya. Ginjal mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi
organ-organ lain dan demikian pula sebaliknya, oleh karena itu haruslah penderita
dihadapi secara utuh bukan hanya ginjalnya saja, baik pada pengambilan anamnesis
maupun pada pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan lainn ya.
b. Penatalaksanaan medik yang adekuat 29
Pada penderita gagal ginjal, penatalaksanaan medik bergantung pada proses
penyakit. Tujuannya untuk memelihara keseimbangan kadar normal kimia dalam
tubuh, mencegah komplikasi, memperbaiki jaringan, serta meredakan atau
memperlambat gangguan fungsi ginjal progresif. Tindakan yang dilakukan
diantaran ya:
b.1. Penyuluhan pasien/keluarga 30
Pasien lebih mampu menerima pendidikan setelah tahap akut. Materi yang
dapat dimasukkan dalam pendidikan kesehatan meliputi: pen yebab kegagalan ginjal,
obat yang dipakai (nama obat, dosis, rasional, serta efek dan efek samping), terapi
diet termasuk pembatasan cairan ( pembatasan kalium, fosfor dan protein, makan
sedikit tetapi sering), perawatan lanjutan untuk gejala/tanda yang memerlukan
bantuan medis segera (perubahan haluaran urine, edema, berat badan bertambah tiba-
tiba, infeksi, meningkatnya gejala uremia).
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 3/6
b.2. Pengaturan diet protein, kalium, natrium. 29,30,36
Pengaturan makanan dan minuman menjadi sangat penting bagi penderita
gagal ginjal. Bila ginjal mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan cairan
tubuh yang berlebihan akan menumpuk dalam darah karena tidak bisa dikeluarkan
oleh ginjal. Konsumsi protein terlalu banyak dapat memperburuk kondisi kerusakan
ginjal karena hasil metabolismenya yang paling berbahaya, urea, menumpuk didalam
darah sehingga terjadi peningkatan Blood Urea Nitrogen (BUN).
Diet gagal ginjal juga didukung den gan pembatasan asupan natrium (garam)
untuk mengatur keseimbangan cairan-elektrolit, pemberian makanan yang kaya
kalsium untuk mencegah osteotrofi ginjal (penurunan masa jarin gan, kelemahan otot)
dan memperbaiki ganggu an irama jantung yang tidak seimbang (aritmia).
b.3. Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit 6,30
Perubahan kemampuan untuk mengatur air dan mengekskresi natrium
merupakan tanda awal gagal ginjal. Tujuan Dari pengendalian cairan adalah
memepertahankan status normotensif (tekanan darah dalam batas normal) dan status
normovolemik (volume cairan dalam batas normal).
Dapat dilakukan dengan pengendalian elektrolit, seperti: Hiperkalemia
dikendalikan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya dengan kalium (pisang,
eruk, kentang, kismis, dan sayuran berdaun hijau).
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 4/6
2.8.3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah
terjadin ya komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan kematian. Pen gobatan penyakit
yang mendasari, sebagai contoh: masalah obstruksi saluran kemih dapat diatasi
dengan meniadakan obstruksinya, nefropati karena diabetes dengan men gontrol gula
darah, dan hipertensi dengan mengontrol tekanan darah. 6
a. Cuci Darah (dialisis)
Dialisis adalah suatu proses dimana solute dan air mengalami difusi secara
pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju
kompartemen cair lainnya. Hemodialisis dan dialysis merupakan dua tek nik utama
yang digunakan dalam dialysis, dan prinsip dasar kedua teknik itu sama, difusi solute
dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi
atau tekanan tertentu. 8
- Hemodialisis klinis di rumah sakit 5,18,30
Cara yan g umum dilakukan untuk menangani gagal ginjal di Indonesia adalah
dengan menggunakan mesin cuci darah ( dialiser ) yang berfungsi sebagai ginjal
buatan.
- Dialisis peritoneal mandiri berkesinambungan atau CAPD
Dialisis peritoneal adalah metode cuci darah dengan bantuan membran selaput
rongga perut (peritoneu m), sehingga darah tidak perlu lagi dikeluarkan dari tubuh
untuk dibersihkan seperti yang terjadi pada mesin dialisis. CAPD merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 5/6
teknik dialisis kronik dengan efisiensi rendah sehingga perlu dip erhatikan kondisi
pasien terhadap kerentanan perubahan cairan (seperti pasien diabetes dan
kardiovaskular).
b. Transplantasi Ginjal 5,6
Transplantasi ginjal adalah terapi yang paling ideal mengatasi gagal ginjal
karena men gh asilkan rehabilitasi yang lebih baik disbanding dialysis kronik dan
menimbulkan perasaan sehat seperti orang normal. Transplantasi ginjal merupakan
prosedur menempatkan ginjal yan g sehat berasal dari orang lain kedalam tubuh
pasien gagal ginjal. Ginjal yan g b aru mengambil alih fungsi kedua ginjal yang telah
mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsin ya. Seorang ahli bedah
menempatkan ginjal yang baru (donor) pada sisi abdomen b awah dan
menghubungkan arteri dan vena renalis den gan ginjal yang baru. Darah mengalir
melalui ginjal yang b aru yang akan membuat urin seperti ginjal saat masih sehat atau
berfungsi. Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup atau
donor yang baru saja meninggal ( donor kadaver ).
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 6/6
diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan(1,2)
diagnosis dini, dan terapi dini perlu
ditekankan(1,2)
II. 8 Prognosis
Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.
Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi
yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan memperburuk
prognosa. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama
saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%), dan gagal multiorgan
dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya. Pasien dengan GGA yang
menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%, karena itu pencegahan,