pencegahan bab ii

7
  Pencegahan 2.8.1. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari berba gai faktor resiko . Beber apa pencegahan yang dapat dil akukan, antara lain: a. Modifikasi gaya hidup Pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan seseorang. Mengatur pola makan ren dah lemak dan mengurangi garam, minum air yang cukup (disarankan 10 gelas atau dua liter per hari), berolahraga secara teratur dan mengatur be rat bad an ideal, hi dup dengan santai merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga fungsi organ tubuh untuk dapat bekerja maksimal. Bernafas dalam dan perlahan selama beberapa menit perhari dapat menurunkan hormon kortisol sampai 50%. Kortisol adalah hormon stress yang apabila terdapat dalam jumlah berlebihan akan mengganggu fun gsi hampir semua sel di dalam tubuh. Ber santai dan melakuka kn latihan relaksas i serta mendengar kan musik juga merupakan alternatif untuk mengurang i st ress. b. Hindari pemakai an obat-obat atau zat -zat yang bersifat n efrotoksik tanpa sepengetahuan dokter, misaln ya ob at pereda nyeri yan g dijual bebas dan mengandung ibuprofen maupun obat-obatan herbal yang belum jelas kandungann ya. c. Monitoring fungsi ginjal yang telit i pada saat pemakaia n obat-obat yang diketahui nefrotoksik. Universitas Sumatera Utara 

Upload: dani-a-nugraha

Post on 11-Jul-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 1/6

 

Pencegahan 

2.8.1. Pencegahan Primer 

Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari

diri dari berbagai faktor resiko. Beber apa pencegahan yang dapat dilakukan, antara

lain:

a. Modifikasi gaya hidup

Pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan

seseorang. Mengatur pola makan rendah lemak dan mengurangi garam, minum air

yang cukup (disarankan 10 gelas atau dua liter per hari), berolahraga secara teratur

dan mengatur berat bad an ideal, hidup dengan santai merupakan upaya yang dapat

dilakukan untuk menjaga fungsi organ tubuh untuk dapat bekerja maksimal.

Bernafas dalam dan perlahan selama beberapa menit perhari dapat

menurunkan hormon kortisol sampai 50%. Kortisol adalah hormon stress yang

apabila terdapat dalam jumlah berlebihan akan mengganggu fun gsi hampir semua sel

di dalam tubuh. Bersantai dan melakukakn latihan relaksasi serta mendengar kan

musik juga merupakan alternatif untuk mengurangi stress.

b. Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik tanpa

sepengetahuan dokter, misalnya ob at pereda nyeri yan g dijual bebas dan mengandung

ibuprofen maupun obat-obatan herbal yang belum jelas kandungann ya.

c. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang

diketahui nefrotoksik.

Universitas Sumatera Utara 

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 2/6

 

2.8.2. Pencegahan Sekunder 

a. Penegakan diagnosa secara tepat 29

Pengelolaan terhadap penyakit ginjal yang efektif hanya dapat dimungkin kan

apabila diagnosisnya benar. Pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemilahan maupun

interpretasi pemeriksaan laboratorium yang tepat amat membantu penegakan

diagnosis dan pengelolaannya. Ginjal mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi

organ-organ lain dan demikian pula sebaliknya, oleh karena itu haruslah penderita

dihadapi secara utuh bukan hanya ginjalnya saja, baik pada pengambilan anamnesis

maupun pada pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan lainn ya.

b. Penatalaksanaan medik yang adekuat 29

Pada penderita gagal ginjal, penatalaksanaan medik bergantung pada proses

penyakit. Tujuannya untuk memelihara keseimbangan kadar normal kimia dalam

tubuh, mencegah komplikasi, memperbaiki jaringan, serta meredakan atau

memperlambat gangguan fungsi ginjal progresif. Tindakan yang dilakukan

diantaran ya:

b.1. Penyuluhan pasien/keluarga 30

Pasien lebih mampu menerima pendidikan setelah tahap akut. Materi yang

dapat dimasukkan dalam pendidikan kesehatan meliputi: pen yebab kegagalan ginjal,

obat yang dipakai (nama obat, dosis, rasional, serta efek dan efek samping), terapi

diet termasuk pembatasan cairan ( pembatasan kalium, fosfor dan protein, makan

sedikit tetapi sering), perawatan lanjutan untuk gejala/tanda yang memerlukan

bantuan medis segera (perubahan haluaran urine, edema, berat badan bertambah tiba-

tiba, infeksi, meningkatnya gejala uremia).

Universitas Sumatera Utara 

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 3/6

 

b.2. Pengaturan diet protein, kalium, natrium. 29,30,36

Pengaturan makanan dan minuman menjadi sangat penting bagi penderita

gagal ginjal. Bila ginjal mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan cairan

tubuh yang berlebihan akan menumpuk dalam darah karena tidak bisa dikeluarkan

oleh ginjal. Konsumsi protein terlalu banyak dapat memperburuk kondisi kerusakan

ginjal karena hasil metabolismenya yang paling berbahaya, urea, menumpuk didalam

darah sehingga terjadi peningkatan  Blood Urea Nitrogen (BUN).

Diet gagal ginjal juga didukung den gan pembatasan asupan natrium (garam)

untuk mengatur keseimbangan cairan-elektrolit, pemberian makanan yang kaya

kalsium untuk mencegah osteotrofi ginjal (penurunan masa jarin gan, kelemahan otot)

dan memperbaiki ganggu an irama jantung yang tidak seimbang (aritmia).

b.3. Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit 6,30

Perubahan kemampuan untuk mengatur air dan mengekskresi natrium

merupakan tanda awal gagal ginjal. Tujuan Dari pengendalian cairan adalah

memepertahankan status normotensif (tekanan darah dalam batas normal) dan status

normovolemik (volume cairan dalam batas normal).

Dapat dilakukan dengan pengendalian elektrolit, seperti: Hiperkalemia

dikendalikan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya dengan kalium (pisang,

eruk, kentang, kismis, dan sayuran berdaun hijau).

Universitas Sumatera Utara 

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 4/6

 

2.8.3. Pencegahan Tersier 

Pencegahan tersier merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah

terjadin ya komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan kematian. Pen gobatan penyakit

yang mendasari, sebagai contoh: masalah obstruksi saluran kemih dapat diatasi

dengan meniadakan obstruksinya, nefropati karena diabetes dengan men gontrol gula

darah, dan hipertensi dengan mengontrol tekanan darah. 6

a. Cuci Darah (dialisis)

Dialisis adalah suatu proses dimana solute dan air mengalami difusi secara

pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju

kompartemen cair lainnya. Hemodialisis dan dialysis merupakan dua tek nik utama

yang digunakan dalam dialysis, dan prinsip dasar kedua teknik itu sama, difusi solute

dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi

atau tekanan tertentu. 8

- Hemodialisis klinis di rumah sakit 5,18,30

Cara yan g umum dilakukan untuk menangani gagal ginjal di Indonesia adalah

dengan menggunakan mesin cuci darah ( dialiser  ) yang berfungsi sebagai ginjal

buatan.

- Dialisis peritoneal mandiri berkesinambungan atau CAPD

Dialisis peritoneal adalah metode cuci darah dengan bantuan membran selaput

rongga perut (peritoneu m), sehingga darah tidak perlu lagi dikeluarkan dari tubuh

untuk dibersihkan seperti yang terjadi pada mesin dialisis. CAPD merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara 

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 5/6

 

teknik dialisis kronik dengan efisiensi rendah sehingga perlu dip erhatikan kondisi

pasien terhadap kerentanan perubahan cairan (seperti pasien diabetes dan

kardiovaskular).

b. Transplantasi Ginjal 5,6

Transplantasi ginjal adalah terapi yang paling ideal mengatasi gagal ginjal

karena men gh asilkan rehabilitasi yang lebih baik disbanding dialysis kronik dan

menimbulkan perasaan sehat seperti orang normal. Transplantasi ginjal merupakan

prosedur menempatkan ginjal yan g sehat berasal dari orang lain kedalam tubuh

pasien gagal ginjal. Ginjal yan g b aru mengambil alih fungsi kedua ginjal yang telah

mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsin ya. Seorang ahli bedah

menempatkan ginjal yang baru (donor) pada sisi abdomen b awah dan

menghubungkan arteri dan vena renalis den gan ginjal yang baru. Darah mengalir

melalui ginjal yang b aru yang akan membuat urin seperti ginjal saat masih sehat atau

berfungsi. Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup atau

donor yang baru saja meninggal ( donor kadaver  ).

Universitas Sumatera Utara 

5/11/2018 Pencegahan BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bab-ii 6/6

 

diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan(1,2)

diagnosis dini, dan terapi dini perlu

ditekankan(1,2)

II. 8 Prognosis 

Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.

Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi

yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan memperburuk 

prognosa. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama

saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%), dan gagal multiorgan

dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya. Pasien dengan GGA yang

menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%, karena itu pencegahan,