pencapaian sasaran tahun 2017 secara umum

80
IKHTISAR EKSEKUTIF L aporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2017 merupakan wujud Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan kepada publik/pemberi mandat yang sekaligus memberikan gambaran mengenai keberhasilan Dinas Pendidikan dalam melaksanakan urusan wajib yang menjadi kewenangannya sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004, serta pelaksanaan Rencana Kinerja tahun 2017 yang didasari oleh Rencana Stratejik Dinas Pendidikan Tahun 2014-2019 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Cirebon Nomor 41 Tahun 2016. Selain media pertanggungjawaban Kinerja kepada publik/pemberi mandat, Laporan Akuntabilitas ini merupakan instrumen untuk mengevaluasi pencapaian Kinerja Dinas Pendidikan yang dapat dijadikan umpan balik bagi perbaikan Kinerja di tahun-tahun yang akan datang. Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2017 telah ditetapkan 7 (Tujuh) sasaran stratejik yang harus dicapai oleh Dinas Pendidikan. Rata-rata capaian Kinerja sasaran berdasarkan indikator yang ditetapkan pada Rencana Kinerja tahun 2017 menunjukkan angka keberhasilan sebagai berikut : 86,36 13,63 Pencapaian Sasaran Tahun 2017 secara umum 86, 36 Trecapai 13,63 Tidak tercapai Dari tabel diatas terlihat 86,36% Mencapai target/meningkat dan 13,63% tidak mencapai target. Sedangkan berdasarkan perubahan APBD Kabupaten Cirebon anggaran Dinas Pendidikan tanpa menghitung anggaran BOS sebesar Rp. 65.746.891.838,- dan realisasi sebesar Rp. 62.000.695.125,- Secara keseluruhan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon pada tahun 2017 telah memenuhi harapan. Meskipun demikian pada tahun 2017 dan seterusnya akan terus 1

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IKHTISAR EKSEKUTIF

L aporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2017 merupakan wujud

Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan kepada publik/pemberi mandat yang sekaligus

memberikan gambaran mengenai keberhasilan Dinas Pendidikan dalam

melaksanakan urusan wajib yang menjadi kewenangannya sesuai UU Nomor 32

Tahun 2004, serta pelaksanaan Rencana Kinerja tahun 2017 yang didasari oleh

Rencana Stratejik Dinas Pendidikan Tahun 2014-2019 sebagaimana ditetapkan dalam

Peraturan Bupati Cirebon Nomor 41 Tahun 2016. Selain media pertanggungjawaban Kinerja

kepada publik/pemberi mandat, Laporan Akuntabilitas ini merupakan instrumen untuk

mengevaluasi pencapaian Kinerja Dinas Pendidikan yang dapat dijadikan umpan balik bagi

perbaikan Kinerja di tahun-tahun yang akan datang.

Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2017 telah ditetapkan 7 (Tujuh) sasaran stratejik yang

harus dicapai oleh Dinas Pendidikan. Rata-rata capaian Kinerja sasaran berdasarkan indikator

yang ditetapkan pada Rencana Kinerja tahun 2017 menunjukkan angka keberhasilan sebagai

berikut :

86,36

13,63

Pencapaian Sasaran Tahun 2017 secara umum

86, 36 Trecapai

13,63 Tidak tercapai

Dari tabel diatas terlihat 86,36% Mencapai target/meningkat dan 13,63% tidak mencapai

target. Sedangkan berdasarkan perubahan APBD Kabupaten Cirebon anggaran Dinas

Pendidikan tanpa menghitung anggaran BOS sebesar Rp. 65.746.891.838,- dan realisasi

sebesar Rp. 62.000.695.125,-

Secara keseluruhan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon pada tahun 2017 telah

memenuhi harapan. Meskipun demikian pada tahun 2017 dan seterusnya akan terus

1

ditingkatkan akselerasinya dengan melakukan upaya yang lebih keras, cerdas dan terarah

melalui percepatan pembangunan manusia dari aspek pendidikan.

Sumber, 06 Februari 2017

Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Cirebon

Drs. H ASDULLAH SA,MM Nip. 19640203 199009 1 001

2

B  A I PENDAHULUAN B A. GAMBARAN SINGKAT ORGANISASI

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator kesejahteraan masyarakat yang diadopsi

oleh Pemerintah dari konsep UNDP yang menunjukkan laju perkembangan tingkat kesejahteraan

penduduk di suatu wilayah. IPM dibentuk atas dasar 3 (tiga) komponen, yaitu Indeks Pendidikan

(IP), Indeks Kesehatan (IK), dan Indeks Daya Beli (IDB). Masing-masing komponen memberikan

tingkat kontribusi yang sama terhadap besaran IPM.

Pemerintah Kabupaten Cirebon konsisten menggunakan IPM sebagai indikator keberhasilan

pembangunan kesejahteraan masyarakat, dan berharap mampu mencapai angka IPM 76,74 pada

tahun 2019. Untuk setiap kenaikan 1 (satu) angka IPM diperlukan perubahan paradigma, baik

dalam aspek manajemen, kinerja aparatur, budaya kerja, dan penyediaan anggaran biaya. Untuk

mencapai target IPM tersebut perlu adanya upaya-upaya strategis untuk mengakselerasi

pencapaiannya.

Pembangunan pendidikan harus dilakukan secara lintas sektoral dan terpadu antar instansi

pemerintah serta antara pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Untuk itu perlu dikembangkan

iklim pembangunan pendidikan yang memungkinkan bagi setiap komponen pemerintahan

maupun masyarakat untuk bisa secara bersama-sama membahas pendidikan sesuai dengan fungsi

dan kapasitasnya masing-masing.

Masalah-masalah teknis non-kependidikan yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

antara lain komunikasi, transportasi, sosial budaya, dan sosial ekonomi Penanganannya perlu

dilakukan secara lintas sektoral, agar pemerataan pendidikan dan pemberian pelayanan pendidikan

minimal bagi masyarakat bisa diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

Salah satu komponen IPM adalah indek pendidikan, sedangkan RLS dan AMH merupakan

indikator dalam pencapaian indek pendidikan. Dengan demikian perlu adanya data yang lengkap

dan akurat sebagai dasar penyusunan perencanaan tentang jumlah penduduk usia sekolah,

3

peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana dan prasarana, karena semua itu

saling terkait dalam meningkatkan RLS dan AMH sehingga pada gilirannya dapat mendongkrak

IPM sesuai target yang ditetapkan.

1. Jumlah penduduk usia sekolah Penduduk Kabupaten Cirebon berjumlah 2,263,978 orang, laki-laki 1,161,808 Orang dan

perempuan 1,102,170 orang tersebar di 40 Kecamatan / 424 desa dan kelurahan dengan

kondisi ekonomi keluarga 18,08% pra KS, 20,22% KS 1, 24,05 % KS 13,54% KS 111

dan selebihnya merupakan keluarga KS 111+ . Dari jumlah tersebut penduduk usia

sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SM sumber data Suseda tahun 2011 sebanyak

520.574 orang terdiri dari laki-laki 276.200 orang dan perempuan 244.374 orang.

Penduduk Usia Prasekolah – Sekolah Menengah Pertama No Umur Laki – laki Perempuan Jumlah

1. 04-06 51.500 47.394 98.8942. 07-12 97.945 91.503 189.4483. 13-15 50.567 47.317 97.884

Jumlah : 200.012 186.214 386.226

Sumber data : Profil Pendidikan 2017/2018

2. Jumlah peserta didik

Banyak sedikitnya jumlah peserta didik berpengaruh langsung pada tingkat capaian RLS

sekaligus tingkat capaian APK, APM pada semua jenjang pendidikan. Dengan demikian perlu

adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk terus meningkatkan jumlah peserta didik pada

semua jenjang.

Jumlah peserta didik No JENJANG FORMAL NON FORMAL JUMLAH 1. PAUD 31.812 17.035 48.847 2. SD, SDLB, MI 229.384 303 229.687 3. SMP, SMPT, SMPLB, MTS 111.862 1.124 112.986 4. JUMLAH 373.058 18.462 391.520

Sumber data : Profil Pendidikan 2017/2018.

4

3. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan

Dalam rangka merealisasikan visi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon diperlukan tenaga

pendidik dan kependidikan dengan jumlah yang memadai. Saat ini jumlahnya masih sangat

kurang atau belum sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (

SPM ) bidang pendidikan sehingga mayoritas sekolah mengangkat tenaga honorer untuk menutup

kebutuhan tersebut. Selain itu masih terdapat berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi

guru, antara lain ; (1) adanya keberagaman kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan

penguasaan pengetahuan, (2) belum adanya alat ukur yang akurat untuk mengetahui kemampuan

guru (3) pembinaan yang dilakukan belum mencerminkan kebutuhan, dan (4) kesejahteraan guru

yang belum memadai. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada

rendahnya kualitas pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut dibawah ini dapat dilihat jumlah

tenaga penndidik dan kependidikan di Kabupaten Cirebon.

Jumlah Tenaga Pendidik

No JENJANG FORMAL NON FORMAL JUMLAH

1. PAUD 2.175 1.956 4.131

2. SD, SDLB, MI 11.419 601 12.020

3. SMP, SMPT, SMPLB, MTS 6.788 601 7.389

JML 20.382 3.158 23.540 Sumber data : Profil Pendidikan 2017/2018.

4. Jumlah sarana dan prasarana

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan adanya sarana dan prasarana

yang memadai baik jumlah maupun kwalitasnya. Saat ini yang terlihat jelas adalah masih

kurangnya daya tampung apabila dibandingkan antara rasio jumlah penduduk usia sekolah

dengan jumlah ruang kelas yang ada pada setiap jenjang pendidikan. Apabila tidak segera diatasi

maka akan berdampak pada rendahnya APK, APM di Kabupaten Cirebon.

5

Jumlah lembaga/Sekolah dan Ruang Kelas

No JENJANG

FORMAL Lembaga R. Kelas

1. PAUD 528 1.337

2. SD, SDLB, MI 1.085 7.081

3. SMP, SMPT, SMPLB, MTS 326 3.164

JUMLAH 1.939 11.582

Sumber data : Profil Pendidikan 2017/2018.

5. Manajemen pengelolaan pendidikan

Seiring bergulirnya era otonomi daerah dimana terdapat pembagian kewenangan antara Pusat

dan Daerah sehingga membawa nuansa baru dalam sistem pengelolaan pendidikan di Kabupaten

Cirebon.

Otonomi pendidikan memerlukan profesionalisme pengelolaan manajemen baik tingkat

Kabupaten , kecamatan maupun tingkat sekolah. Sebagian besar pelaksanaan yang berkaitan

dengan pengelolaan manajemen pendidikan di Kabupaten Cirebon sudah berjalan baik. Namun

demikian masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti kinerja manajemen

birokrasi pendidikan masih dirasa kurang sehingga tingkat efisien dan efektifitasnya masih rendah.

Kurang tersedia data pendidikan yang akurat, tepat dan akuntabel, untuk itu perlu secepatnya

dibangun sistem pendataan pendidikan yang terpadu antara Dinas sampai ke sekolah-sekolah

dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang handal.

Otonomi Daerah juga berdampak pada pengelolaan manajemen ditingkat sekolah yang dikenal

dengan manajemen berbasis sekolah atau school based management. Saat ini seluruh sekolah di

Kabupaten Cirebon telah melakasanakan MBS ditandai dengan adanya beberapa prinsip umum

yang patut menjadi pedoman dalam pelaksanaan MBS diantaranya : sekolah telah memiliki visi,

misi dan strategi kearah pencapaian mutu pendidikan, melibatkan partisipasi masyarakat,

terbentuknya Komite Sekolah serta adanya transparansi dan akuntabilitas dimana sekolah beserta

Komite Sekolah merupakan institusi terdepan yang paling bertanggungjawab dalam pengeloaan

sekolah.

6

B.TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan ( Lembaran Daerah Kabupaten

Cirebon Nomor 33 Tahun 2016 Nomor Seri D 13 ), susunan organisasi Dinas Pendidikan

sebagai berikut :

1. KEPALA DINAS

(1) Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis dan

rencana kerja bidang pendidikan;

b. perumusan dan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target

capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik

(SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang pendidikan,

c. perencanaan dan pengendalian anggaran Dinas;

d. pengendalian urusan administrasi Dinas;

e. penetapan pedoman teknis pengaturan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria

(NSPK) bidang pendidikan, (PAUD, SD, SMP dan Pendidikan Non Formal)

sesuai aturan yang berlaku;

f. penyelenggaraan dan pengelolaan program wajib belajar pendidikan dasar

9 (sembilan) Tahun;

g. pengendalian bidang pendidikan serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) sesuai

dengan lingkup tugas;

h. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kerjasama Bidang pendidikan di

antara Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah

dan instansi terkait;

i. pemantauan dan evaluasi kinerja bidang pendidikan, serta UPT sesuai

dengan lingkup tugas;

j. penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

7

(2) Kepala Dinas adalah pimpinan Dinas yang bertanggungjawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah;

(3) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

melaksanakan urusan, fungsi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan

meliputi: merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi dan

teknis, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta mengevaluasi

penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pendidikan.

2. SEKRETARIAT

(1) Sekretariat mempunyai fungsi:

a. perumusan rencana kerja/program Sekretariat;

b. penyusunan rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) Dinas;

c. pengelolaan administrasi keuangan Dinas;

d. pengendalian dan pengelolaan urusan administrasi umum, ketatausahaan

dan kepegawaian Dinas;

e. pengelolaan perlengkapan dan sarana kerja dan aset Dinas dan UPT

Pendidikan Kecamatan;

f. pembinaan dan pengembangan pegawai Dinas;

g. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas;

h. pengendalian data informasi hasil kegiatan Dinas dan informasi lainnya

terkait layanan publik;

i. pengelolaan hubungan masyarakat dan keprotokolan Dinas;

j. Pengelolaan web site Dinas;

k. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan (SP), dan Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM); dan

l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

8

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris sebagai unsur staf yang dalam

melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Dinas.

(3) Sekretariat mempunyai tugas pokok mengelola urusan kesekretariatan yang

meliputi administrasi umum, ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan

sarana kerja/aset, keuangan, dan program/rencana kerja Dinas.

2.1 Subbagian Umum dan Kepegawaian

(1) Subbagian Umumdan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan perencanaan program Subbag Umum dan Kepegawaian;

b. pelaksanaan koordinasi kegiatan umum dan ketatalaksanaan dinas;

c. pelaksanaan tugas administrasi umum Dinas;

d. pengelolaan administrasi kepegawaian dan kearsipan Dinas;

e. pengelolaan kehumasan dan keprotokolan Dinas;

f. pengelolaan, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan, sarana dan rumah

tangga Dinas dan UPT Pendidikan Kecamatan;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Subbagian Umum dan

Kepegawaian; dan

h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Subbagian (unsur

staf) yang melaksanakan tugas dibawah dan bertanggungjawab kepada

Sekretaris.

(3) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan administrasi umum, perlengkapan, sarana,

kepegawaian, hubungan masyarakat dan keprotokolan Dinas.

9

2.2 Subbagian Keuangan dan Aset

(1) Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi:

a. penyusunan perencanaan program Subbagian Keuangan dan aset;

b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi keuangan Dinas;

c. pelaksanaan penatausahaan keuangan Dinas;

d. pelaksanaan verifikasi SPP;

e. penyiapan surat perintah membayar;

f. pelaksanaan verifikasi;

g. pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas;

h. penyusunan laporan keuangan Dinas;i. pelaksanaan penatausahaan

(pencatatan dan pelaporan) barang/aset Dinas;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Keuangan dan

Aset; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian (unsur staf)

yang melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Sekretaris.

(3) Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

administrasi keuangan dan penatausahaan keuangan serta

pencatatan/pelaporan barang/aset Dinas.

3.3 Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi:

a. penyusunan dan pengoordinasian perencanaan program Subbagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dan Dinas;

b. Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) dan Rencana Kerja ( Renja (

Dinas;

10

c. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) dan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran ( DPA ) Dinas;

d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan (SP), dan Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Dinas;

e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas;

f. pengelolaan data dan informasi Dinas;

g. pengelolaan sistem informasi/ web site Dinas;

h. penyusunan profil Dinas;

i. penyusunan laporan Dinas;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana, program,

kegiatan dan anggaran; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala

Subbagian (unsur staf) yang melaksanakan tugas berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Sekretaris.

(3) Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan

Dinas.

3. BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

(1) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai fungsi;

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan sekolah dasar (kurikulum,

tenaga teknis pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data

Sekolah Dasar);

b. perumusan rencana dan program kerja bidang Pendidikan Sekolah Dasar;

11

c. perumusan norma, standar operasional, kriteria, pedoman dan prosedur

pengembangan Pendidikan Sekolah Dasar (SD);

d. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal Sekolah Dasar;

e. penyusunan bahan akreditasi, penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan Sekolah Dasar;

f. pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data Sekolah Dasar (SD);

g. pengendalian, pemantauan dan evaluasi mutu guru,

kurikulum, tenaga teknis pendidik dan kependidikan, dan sarana prasarana,

aset dan data Sekolah Dasar;

h. pelaporan kurikulum, tenaga teknis pendidik dan kependidikan, sarana

prasarana, aset dan data Sekolah Dasar;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(2) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

(unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(3) Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai tugas pokok

mengelola (merumuskan, menyusun dan melaksanakan) kebijakan urusan

pemerintah daerah di bidang pendidikan Sekolah Dasar.

3.1 Seksi Kurikulum

(1) Seksi Kurikulum mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan seksi kurikulum;

b. penyusunan kebijakan teknis kurikulum pendidikan Sekolah Dasar;

c. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan

Sekolah Dasar;

d. pengelolaan kalender pendidikan Sekolah Dasar;

12

e. penyelenggaraan, pengendalian dan penerbitan izin pendirian, penataan,

dan penutupan pendidikan Sekolah Dasar;

f. pembinaan teknis perpustakaan dan laboratorium sekolah bagi pendidikan

SD;

g. pelaksanaan dan pembinaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

Pendidikan Sekolah Dasar;

h. pembinaan prestasi gugus Pendidikan Sekolah dasar;

i. pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik

Sekolah Dasar;

j. pengendalian, penyelenggaraan dan penerimaan peserta didik/siswa baru,

mutasi siswa pendidikan Sekolah Dasar

k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, tugas/kegiatan Seksi Kurikulum, sesuai

ketentuan yang berlaku; dan

l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan Sekolah Dasar sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya.

(2) Seksi Kurikulum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang

melaksanakan tugas langsung berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

(3) Kepala Seksi Kurikulum mempunyai tugas pokokmelaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penetapan dan

pengurusan kurikulum pendidikan sekolah dasar.

3.2 Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan

(1) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis tenaga teknis pendidik dan kependidikan

Sekolah Dasar;

b. pendataan dan pemetaan Tenaga Pendidik dan

Kependidikan pada pendidikan Sekolah Dasar (SD);

13

c. penyusunan petunjuk teknis operasional, Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria (NSPK) kegiatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar

sesuai kewenangannya ;

d. penyusunan rencana kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

pendidikan Sekolah Dasar;

e. pengendalian usulan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan Tenaga

Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar;

f. pengusulan/ rekomendasi pemindahan, pemberhentian Tenaga Pendidik dan

Kependidikan Sekolah Dasar;

g. pengendalian data dan Sistem Informasi Manajemen Tenaga Pendidik dan

Kependidikan;

h. pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar;

i. pelaksanaan peningkatan kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Sekolah Dasar;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Tenaga

Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan Sekolah Dasar, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas

langsung berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pendidikan Sekolah Dasar.

(3) Kepala Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan sekolah dasar

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan pembinaan dan pengurusan tenaga teknis pendidik dan

kependidikan sekolah dasar;

14

3.3 Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data Sekolah Dasar

(1) Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data Sekolah Dasar mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana dan program kerja/kegiatan Seksi;

b. penyusunan data dan pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan SD;

c. pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sekolah

dasar;

d. penyelenggaraan dan pengawasan bantuan Sekolah Dasar;

e. penyusunan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan SD;

f. pencatatan dan pelaporan (penatausahaan) sarana dan prasarana/aset

pendidikan sekolah dasar;

g. pelaksanaan sistem aplikasi pengelolaan dan inventarisasi aset sekolah

dasar;

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan

Sekolah Dasar sesuai dengan tugas dan fungsinya

(2) Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data Sekolah Dasar dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan

Sekolah Dasar.

(3) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai

tugas pokok menyusun rencana, mengolah data, mengkaji, dan memfasilitasi

pengadaan dan pendistribusian sarana dan prasarana serta

penatausahaan/pencatatan aset pendidikan SD.

15

4. BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

(1) Bidang pendidikan Sekolah Menengah Pertama mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) (kurikulum, tenaga teknis pendidik dan kependidikan, sarana

prasarana, aset dan data SMP );

b. perumusan rencana dan program kerja/kegiatan bidang Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP);

c. perumusan norma, standar operasional, kriteria, pedoman dan prosedur

pengembangan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP);

d. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal Sekolah Menengah

Pertama (SMP)

e. penyusunan bahan akreditasi, penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan Sekolah Menengah Pertama (SMP);

g. pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data sekolah menengah

pertama(SMP);

h. pengendalian, pemantauan dan evaluasi mutu guru, kurikulum, tenaga teknis

pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data Sekolah

Menengah Pertama (SMP);

i. pelaporan kurikulum, tenaga teknis pendidik dan kependidikan, sarana

prasarana, aset dan data Sekolah Menengah Pertama (SMP);

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris

Dinas.

16

(3) Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempunyai

tugas pokok menyusun, mengelola dan melaksanakan kebijakan urusan

pemerintah daerah di bidang pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

4.1 Seksi Kurikulum

(1) Seksi Kurikulum mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan seksi kurikulum;

b. penyusunan kebijakan teknis kurikulum pendidikan Sekolah Menengah

Pertama;

c. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan

Sekolah Menengah Pertama;

d. pengelolaan kalender pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

e. pembinaan teknis perpustakaan dan laboratorium sekolah bagi pendidikan

SMP

f. penyelenggaraan, pengendalian dan penerbitan izin pendirian, penataan,

dan penutupan pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

g. pelaksanaan dan pembinaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

h. pembinaan prestasi gugus Pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

i. pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik

Sekolah Menengah Pertama;

j. pengendalian, penyelenggaraan dan penerimaan peserta didik/siswa baru,

mutasi siswa pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi

Kurikulum, sesuai ketentuan yang berlaku;

l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama sesuai dengan fungsi dan tugas

pokoknya.

17

(2) Seksi Kurikulum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang

melaksanakan tugas langsung berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

(3) Kepala Seksi Kurikulum mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penetapan dan

pengurusan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

4.2 Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan SMP

(1) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan SMP mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis tenaga teknis pendidik dan kependidikan SMP;

b. pendataan dan pemetaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP;

c. penyusunan petunjuk teknis operasional, Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria (NSPK) kegiatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP sesuai

kewenangannya;

d. penyusunan rencana kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

pendidikan SMP;

e. pengendalian usulan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga

pendidik dan kependidikan SMP;

f. pengusulan/ rekomendasi pemindahan, pemberhentian tenaga pendidik dan

kependidikan SMP;

g. pengendalian data dan Sistem Informasi Manajemen Tenaga Pendidik dan

Kependidikan pendidikan SMP;

h. pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP;

i. pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan Kependidikan SMP;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi tenaga

pendidik dan kependidikan SMP; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan SMP, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

18

(2) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan SMP dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan SMP.

(3) Kepala Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan SMP mempunyai

tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

pembinaan dan pengurusan tenaga teknis pendidik dan kependidikan SMP.

4.3 Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data SMP

(1) Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data SMP mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana dan program kerja/kegiatan Seksi;

b. penyusunan data dan pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan SMP;

c. pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan SMP;

d. penyelenggaraan dan pengawasan bantuan SMP;

e. penyusunan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan SMP;

f. pencatatan dan pelaporan (penatausahaan) sarana dan prasarana/aset

pendidikan SMP;

g. pelaksanaan sistem aplikasi pengelolaan dan inventarisasi aset SMP;

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; dan

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan SMP sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan SMP.

(3) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP mempunyai tugas

pokok tugas pokok menyusun rencana, mengolah data, mengkaji, dan

19

memfasilitasi pengadaan dan pendistribusian sarana dan prasarana

pendidikan SMP.

5. BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

(1) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis kurikulum, tenaga teknis pendidik dan

kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang Pendidikan Anak

Usia Dini;

b. pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang Pendidikan

Anak Usia Dini;

c. penyusunan dan penetapan kurikulum muatan lokal Pendidikan Anak Usia

Dini;

d. penyelenggaraan izin pendirian, penataan dan penutupan satuan pendidikan

anak usia dini;

e. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang Pendidikan

Anak Usia Dini;

f. pelaporan pelaksanaan kegiatan kurikulum, tenaga teknis pendidik dan

kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di Bidang Pendidikan Anak

Usia Dini; dan

g. pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

(unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(3) Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas pokok

mengelola urusan pemerintah daerah di bidang pendidikan anak usia dini.

20

5.1 Seksi Kurikulum

(1) Seksi Kurikulum mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan seksi kurikulum;

b. penyusunankebijakan teknis kurikulum pendidikan PAUD;

c. pembinaan teknis sarana bermain bagi pendidikan PAUD;

d. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan

PAUD;

e. pengelolaan kalender pendidikan PAUD;

f. penyelenggaraan, pengendalian dan penerbitan izin pendirian, penataan,

dan penutupan PAUD;

g. pembinaan prestasi gugus PAUD;

h. pembinaanminat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik

PAUD;

i. pengendalian, penyelenggaraan dan penerimaan peserta didik/siswa baru,

mutasi siswa PAUD;

j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi

Kurikulum, sesuai ketentuan yang berlaku; dan

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan PAUD sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya.

(2) Seksi Kurikulum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang

melaksanakan tugas langsung berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini.

(3) Kepala Seksi Kurikulum mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penetapan dan

pengurusan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.

5.2 Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan PAUD

(1) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan PAUD mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis tenaga teknis pendidik dan kependidikan

PAUD;

21

b. pendataan dan pemetaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada

pendidikan PAUD;

c. penyusunan petunjuk teknis operasional, Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria (NSPK) kegiatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD sesuai

kewenangannya ;

d. penyusunan rencana kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

pendidikan PAUD;

e. pengendalian usulan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga

pendidik dan kependidikan PAUD;

f. pengusulan/ rekomendasi pemindahan, pemberhentian tenaga pendidik dan

kependidikan PAUD;

h. pengendalian data dan Sistem Informasi Manajemen Tenaga Pendidik dan

Kependidikan pendidikan PAUD;

i. pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD;

j. pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan Kependidikan PAUD;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi tenaga

pendidik dan kependidikan PAUD; dan

l. pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan PAUD, sesuai dengan tugas dan fungsinya

(2) Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan PAUD dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan

Anak Usia Dini.

(3) Kepala Seksi Tenaga Teknis Pendidik dan Kependidikan PAUD mempunyai

tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

pembinaan dan pengurusan tenaga teknis pendidik dan kependidikan PAUD.

5.3 Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data PAUD

(1) Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data PAUD mempunyai fungsi:

22

a. penyusunan rencana dan program kerja/kegiatan Seksi;

b. penyusunan data dan pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan PAUD;

c. pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan PAUD;

d. penyelenggaraan dan pengawasan bantuan PAUD;

e. penyusunan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan PAUD;

f. pencatatan dan pelaporan (penatausahaan) sarana dan prasarana/aset

pendidikan PAUD;

g. pelaksanaan sistem aplikasi pengelolaan dan inventarisasi aset PAUD;

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; dan

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang PAUD

sesuai dengan tugas dan fungsinya

(2) Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data PAUD dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi (unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang PAUD melalui

Sekretaris Dinas.

(3) Kepala Seksi Sarana Prasarana, Aset dan Data PAUD mempunyai tugas

pokok melaksanakan, menyusun rencana, mengelola dan engolah data,

mengiventarisasi, memfasilitasi pengadaan dan pendistribusian sarana dan

prasarana/aset PAUD.

6. BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL

(1) Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai fungsi:

a) perumusan kebijakan teknis kurikulum, keaksaraan dan kesetaraan, dan

kursus dan kelembagaan bidang Pendidikan Non Formal;

b) pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang pendidikan

Non Formal;

c) penyusunan dan penetapan kurikulum muatan lokal Pendidikan Non Formal;

23

d) penyelenggaraan izin pendirian, penataan dan penutupan satuan pendidikan

Non Formal;

e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kurikulum, tenaga teknis pendidik

dan kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang pendidikan

Non Formal;

f) pelaporan pelaksanaan kegiatan kurikulum, tenaga teknis pendidik dan

kependidikan, sarana prasarana, aset dan data di bidang Non Formal;

g) pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(2) Bidang Pendidikan Non Formal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (unsur

pelaksana) yang melaksanakan tugas dibawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(3) Kepala Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas pokok

mengelola, melaksanakan urusan/kebijakan pemerintah daerah di bidang

pendidikan Non Formal.

6.1 Seksi Kurikulum

(1) Seksi Kurikulum mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan seksi kurikulum;

c. penyusunan kebijakan teknis kurikulum pendidikan Non Formal;

d. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan

Non Formal;

e. perencanaan dan pendataan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan

Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP dan Kejar Paket C

setara SMA dan Keaksaraan;

f. pembinaan tenaga teknis pendidik dan kependidikan Kejar Paket A setara

SD, Kejar Paket B setara SMP dan Kejar paket C setara SMA dan

Keaksaraan;

24

g. pengendalian usulan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga

pendidik dan kependidikan Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara

SMP dan Kejar paket C setara SMA dan Keaksaraan;

h. pelaksanaan pembinaan Tutor Kejar Paket A, Paket B dan Paket C;

i. pelaksanaan ujian nasional Kejar Paket A, Paket B dan Paket C dan

keaksaraan;

j. pengendalian data dan Sistem Informasi Manajemen Tenaga Pendidik dan

Kependidikan pendidikan Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara

SMP, Kejar Paket C setara SMA dan keaksaraan;

k. pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kejar Paket A setara SD,

Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA dan keaksaraan;

l. pelaksanaan kompetensi pendidik dan Kependidikan Kejar Paket A setara

SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA dan keaksaraan;

m. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Kurikulum

Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara

SMA dan keaksaraan;

n. pengelolaan kalender pendidikan Non Formal;

o. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi

Kurikulum, sesuai ketentuan yang berlaku; dan

p. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan Non Formal sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya.

(2) Seksi Kurikulum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (unsur pelaksana) yang

melaksanakan tugas langsung berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Pendidikan Non Formal.

(3) Kepala Seksi Kurikulum mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penetapan dan

pengurusan kurikulum Pendidikan Non Formal.

25

6.2 Seksi Kesetaraan Dan Keaksaraan

a. Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan mempunyai fungsi:

b. penyusunan rencana program kegiatan seksi;

c. penyusunan kebijakan teknis Kesetaraan dan Keaksaraan;

d. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan Kesetaraan dan Keaksaraan

e. pelaksanaan proses pemberian izin pendirian serta pencabutan izin

penyelenggaraan Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP dan

Kejar paket C setara SMA dan Keaksaraan;

f. penyusunan standar norma, pedoman, kriteria dan prosedur pendirian Kejar

Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP dan Kejar paket C setara SMA

dan Keaksaraan;

g. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi, program Kejar Paket A setara SD,

Kejar Paket B setara SMP dan Kejar paket C setara SMA dan Keaksaraan;

h. pelaksanaan lomba pendidik dan kependidikan Kejar Paket A setara SD,

Kejar Paket B setara SMP dan Kejar paket C setara SMA dan Keaksaraan;

dan

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pendidikan Non Formal, sesuai dengan tugas dan fungsinya

(1) Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

(unsur pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Non Formal.

(2) Kepala Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan

pengurusan keaksaraan dan kesetaraan.

6.3 Seksi Kursus dan Kelembagaan

(1) Seksi Kursus dan Kelembagaan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan seksi;

26

b. penyusunan kebijakan teknis kursus dan kelembagaan;

c. pembinaan, penetapan dan pelaksanaan kursus dan kelembagaan;

d. perencanaan dan pendataan kebutuhan tenaga pendidik dan

kependidikan kursus dan kelembagaan;

e. pembinaan tenaga teknis pendidik dan kependidikan kursus dan

kelembagaan;

f. pengendalian usulan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga

pendidik dan kependidikan kursus dan kelembagaan;

g. pelaksanaan proses pemberian izin pendirian serta pencabutan izin

penyelenggaraan kursus dan kelembagaan;

h. penyusunan standar norma, pedoman, kriteria dan prosedur pendirian kursus

dan kelembagaan;

j. pelaksanaan lomba pada lembaga kursus dan kelembagaan berprestasi;

k. pelaksanaan monitoring kompetensi pada lembaga kursus; dan

l. pelaksanaan pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan lembaga kursus

dan kelembagaan;

(2) Seksi Kursus dan Kelembagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (unsur

pelaksana) yang melaksanakan tugas langsung berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Non Formal melalui Sekretaris

Dinas.

(3) Kepala Seksi Kursus dan Kelembagaan mempunyai tugas pokok tugas

pokok melaksanakan, menyusun rencana, mengelola dan mengolah data,

pembinaan kursus dan kelembagaan di Bidang Pendidikan Non Formal.

27

C.DASAR HUKUM

1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.

2. Landasan Konstitusional, yaitu Undang-Undang dasar 1945.

3. Landasan Operasional, yaitu :

a. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah; c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, tentang Standar

Nasional Pendidikan; d. Keputusan Mendiknas RI nomor 052/U/2001, tentang Pedoman Standar Pelayanan

Minimal, Penyelenggaraan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah; e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan

Pra Sekolah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3411 );

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1998 tentang Pendidikan Dasar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3761 );

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3413 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1998 tentang Pendidikan Dasar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3762 );

h. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Percepatan Wajib Belajar dan Percepatan Pemberantasan Buta Aksara;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Cirebon ( Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Th. 2008 Seri D. 4);

j. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 46 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan ( Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 46 Tahun 2008 Nomor Seri D.4 ).

k. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 64 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan ( Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 64 Tahun 2016 Nomor Seri D.13 ).

28

D.SISTEMATIKA PENYAJIAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

A Gambaran Singkat Organisasi

Dalam gambaran singkat organisasi ini menerangkat tentang keadaan dinas

pendidikan

B Isu Strategis Yang Berpengaruh

Isu Strategis yang sedang terjadi di bidang pendidikan khususnya di kabupaten

Cirebon

C Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi disini membahas tengang:perumusan kebijakan teknis

di bidang pendidikan;penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang pendidikan;pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pra

sekolah dan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan

informal, sarana dan prasarana serta fungsional;pelaksanaan pembinaan

administrasi ketatausahaan Dinas; penyelenggaraan pembinaan teknis dan

administrasi terhadap UPT Dinas; dan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

D Dasar Hukum

Memuat tentang dasar hukum yang menaungin pentinganya pembuatan Laporan

Akuntabilitas Kinrja Instansi Pemerintahan.

E Sistematika Penyajian

Tentang peyajian Laporan Akuntabilitas Kinrja Instansi Pemerintahan secara

garis besar.

BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

A

Rencana Stratejik

Memuat Visi dan Misi,Tujuan dan Sasaran,Strategi(cara pencapaian tujuan dan

sasaran) yang didalanya mencakup kebijakan dan program

B Penetapan Kinerja Tahun 2017

29

Membahas tentang penetapan kinerja tahun 2016 sebagai pedoman dalam

menjalankan kinrja dibang pendidikan di tahun 2016

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

A Kerangka Pengukuran Kinerja

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian

Sasaran dimana pencapaian Sasaran tersebut diperoleh dengan cara

membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Sasaran.

B Evaluasi dan Analisa Kinerja

Keberhasilan pencapaian ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran.

Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya

C Pembandingan Data Kinerja

Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2017 berjalan

dengan target kinerja tahunan yang direncanakan mulai tahun 2015 sampai

dengan tahun 2017

D Akuntabilitas Keuangan

Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran

yang telah ditetapkan

E Analisa Efesiensi dan Efektifitas

BAB IV PENUTUP

30

B II A

B

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mempunyai rencana

strategi yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun, yaitu

untuk tahun 2014 – 2019 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada

atau mungkin timbul. Rencana Strategi Dinas Pendidikan Kabupaten mencakup Visi, Misi,

Tujuan, Sasaran, serta Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran tersebut akan diuraikan dalam

bab ini. Selanjutnya, sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2016 akan dijelaskan dalam

Rencana Kinerja 2017.

A. RENCANA STRATEJIK

1. V I S I DAN MISI

V I S I

Visi Dinas Pendidikan mengacu kepada Visi Pemerintah Kabupaten Cirebon dan merupakan komitmen

( keinginan dan cita-cita ) segenap jajaran Pengelola dan Pemerhati Bidang pendidikan di Kabupaten

Cirebon. Visi tersebut merupakan kesimpulan dari hasil serangkaian pembahasan yang melibatkan

unsur-unsur pengelola dan pemerhati pendidikan di lingkungan pemerintah Kabupaten Cirebon.

Visi pendidikan dirumuskan dengan sepenuhnya memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi-

kondisi nyata serta permasalahan pendidikan di Kabupaten Cirebon, dan untuk pencapaiannya harus

dilakukan melalui penggalian, pengerahan dan pengembangan potensi-potensi bidang pendidikan

yang ada agar dapat membelikan pelayanan pendidikan yang bermutu sehingga berdampak pada

kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon.

Keberhasilan pencapaian visi Dinas pendidikan diukur dengan tingkat pencapaian Angka Melek

Huruf (AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) ditandai dengan pencapaian Angka Partisipasi Kasar

31

(APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada

pencapaian IPM di Kabupaten Cirebon.

Pemikiran-pemikiran di atas menjadi dasar penetapan visi Dinas Pendidikan dalam rangka

pengelolaan pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu 5 ( Lima ) tahun

ke depan. Visi tersebut adalah “ TERSELENGGARANYA LAYANAN PRIMA PENDIDIKAN UNTUK MEMBENTUK MASYARAKAT KABUPATEN CIREBON YANG CERDAS DAN KOMPETITIF “

MISI

Guna pencapaian visi ditetapkan 5 ( Lima ) misi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sebagai

berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik;

2. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten;

3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasaran pendidikan; 4. Meningkatkan tatakelola layanan pendidikan.

Adapun penjelasan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sebagai berikut :

Pertama, Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta

didik

Tuntutan dunia global diantaranya layanan pendidikan yang bermutu. Kata bermutu

diatas mengandung makna sangat kompleks seiring dengan kompleksnya peserta

didik itu sendiri, karena salah satu tugas guru harus dapat memanusiakan manusia.

Layanan pendidikan yang bermutu meliputi 1) Sumber Daya Manusia/SDM, 2) sarana

prasarana serta 3) manajemen pendidikan.

SDM pendidikan atau guru menempati posisi sangat penting dalam menjembatani

tranformasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan potensi siswa

sesuiai bakat, minat yang dimiliki. Oleh karena itu agar terselenggaranya pendidikan

yang bermutu, perlu adanya guru yang profesional ditandai dengan kualifikasi

32

pendidikan S1, tersertifikasi, memiliki kompetensi paedagogik, kompetensi

profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.

Kurikulum pendidikan dari waktu ke waktu mengalami perubahan sesuai

perkembangan dan sebagai bentuk upaya penyempurnaan diberbagai bidang. Tahun

1947 disebut Rencana Pelajaran berkembang terus sampai pada tahun 1984

dinamakan Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA ), 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi

( KBK ), 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) dan terakhir tahun 2013

Kurkulum 2013 ( KURTILAS ).

Begitu pentingnya sehingga kurikulum selalu mengalami perubahan dengan tujuan

dapat memaksimalkan hasil pendidikan dengan cara menjalankannya sesuai aturan

dan kabijakan yang telah ditetapkan.

Kedua, Meningkatkan ketersediaan layanan pendidik dan tenaga kependidikan yang

berkompeten

Salah satu penentu kegiatan pembelajaran adalah guru. Kualitas guru sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan proses berlangsungnya pendidikan. Guru

hendaknya memiliki kemampuan untuk membentuk manusia cerdas dalam

memahami, mencerna dan melakukan berbagai hal, membentuk pribadi yang

memiliki jati diri bangsa, sehingga kelak kemudian hari mampu mengisi kemerdekaan

ini dengan berbagai potensi yang dikuasai sehingga pembangunan pendidikan dapat

terwujud dengan sempurna karena di isi oleh generasi muda yang berkualitas.

Selain kualifikasi guru, jumlah gurupun hendaknya mencukupi untuk semua jenjang

pendidikan. Rasio guru SD sama dengan 1 orang guru berbanding 1 rombongan

belajar, untuk jenjang SMP, 24 jam pelajaran tersedia 1 orang guru serta pelajaran

yang diampu sesuai dengan basic yang dimilikinya.

Ketiga, Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasaran pendidikan

Sarana prasarana untuk menunjang terselenggaranya layanan pendidikan juga

sangat penting dan menentukan. Upaya untuk memenuhi sarana prasaran dengan

melakukan pembengunan USB, ruang kelas baru, laboratorium, perpustakaan,

rehabilitasi, pengadaan perlengkapan sekolah, alat peraga pendidikan dan lain-lain

menuju tercapainya Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan sesuai

Kepmenpan nomor 25 tahun 2004.

33

Keempat, Meningkatkan tatakelola layanan pendidikan

Manajemen pendidikan tidak kalah pentingnya dalam mewujudkan layanan yang

bermutu. Laju teknologi yang begitu cepat memaksa satuan pendidikan melakukan

perubahan tata kerja meliputi tata cara kolekting data saswa dan lain-lain,

pengolahan dan analisis data serta produksi dan pendayagunaan data. Selain itu

sinergitas antar pelaksana pelayanan perlu realisasikan dalam kegiatan sehari-hari

serta memiliki cara pandang yang sama agar tercapai sinergitas seluruh komponen

manajerial demi terwujudnya manajemen yang baik pada satuan pendidikan.

2. TUJUAN DAN SASARAN

2.1.TUJUAN

A. Meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah ( RLS )

Pembangunan manusia kian mendapat perhatian dari penyelenggara pemerintahan di

pusat dan daerah. Indikasinya, pembangunan manusia dimanifestasikan dalam bentuk

indeks pembangunan manusia atau IPM.

Adanya target IPM dalam rencana pembangunan selayaknya disambut positif. karena IPM

merupakan gambaran tingkat kemampuan sumber daya manusia yang terukur.

Target IPM harus obyektif dan rasional. Indikator yang mendasari IPM perlu diupayakan

secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat

sehingga target yang telah dicanangkan dapat tercapai. Indikator tersebut salah satunya

adalah angka Rata-Rata Lama Sekolah.

Berdasarkan data Statistik Sosial Ekonomi Daerah tahun 2016 RLS Kabupaten Cirebon

baru mencapai 6.41 tahun dan sasaran tahun 2019 ditargetkan mencapai 8 tahun. Hal ini

menandakan bahwa pada tahun 2019 masyarakat Kabupaten Cirebon minimal dapat

menamatkan sekolah sampai jenjang SMP sederajat.

B. Meningkatkan Angka Melek Huruf ( AMH )

Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa

34

membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-

hari. Sebaliknya, Angka Buta Huruf menunjukkan ketertinggalan sekelompok penduduk

tertentu dalam mencapai pendidikan. Angka Buta Huruf ini juga merupakan cerminan besar

kecilnya perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah terhadap pendidikan

penduduknya.

Berdasarkan data Statistik Sosial Ekonomi Daerah tahun 2016 AMH di Kabupaten Cirebon

baru mencapai 94,77% dan sasaran pada tahun 2019 ditargetkan 95,74%. Hal ini perlu

dukungan dan komitmen dari berbagai pihak karena AMH merupakan salah satu indikator

yang dapat menentukan tinggi rendahnya IPM di Kabupaten Cirebon. Selain itu AMH dapat

digunakan untuk mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf,

terutama di daerah pedesaan dimana masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah

bersekolah atau tidak tamat SD. Selain itu AMH dapat :

• menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari

berbagai media.

• menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga

angka melek huruf dapat mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus

kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Keberhasilan tujuan pelayanan pendidikan di Kabupaten Cirebon meliputi RLS dan AMH

seyogianya dibarengi dengan semakin tingginya tingkat kecerdasan masyarakat Kabupaten

Cirebon secara komprehensif meliputi kecerdasan verbal, kecerdasan matematis,

kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan musikal, kecerdasan inter

personal, kecerdasan intra personal dan kecerdasan natural ( multiple intelegence ) serta

memiliki jiwa kompetitif.

Pengertian Cerdas dan Kompetitif

Cerdas dan Komprehensif

Multiple Intelegence

• Kecerdasan Verbal

Beraktualisasi diri melalui kecerdasan menggunakan kata-kata dan

bahasa untuk mengekspresikan makna, ide atau gagasan-gagasan.

• Kecerdasan Matematis

35

Cerdas dan Komprehensif

Beraktualisasi diri melaui kecerdasan penggunaan logika untuk

memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi serta operasi-operasi

matematika.

• Kecerdasan Visual Spasial

Beraktualisasi melalui penggunaan kecerdasan olah bentuk dan ruang

tiga dimensi.

• Kecerdasan Kinestetis – Fisik

Beraktualisasi melalui penggunaan kecerdasan olah fisik.

• Kecerdasan Musikal

Beraktualisasi melalui penggunaan kecerdasan sensitivitas terhadap

pola titi nada, melodi, ritme dan nada.

• Kecerdasan Inter – Personal

Beraktualisasi diri melalui pemahaman dan berinteraksi secara efektif

dengan orang lain (Learning to life together ).

• Kecerdasan Intra – Personal

Beraktualisasi diri untuk memahami diri sendiri dan pengendalian diri

untuk menumbuhkan/memperkuat keimanan dan ketaqwaan.

• Kecerdasan Natural

Beraktualisasi diri melalui kemampuan mengobservasi pola – pola

alam dan memahami sistem alamiah atau sistem buatan manusia.

Kompetitif

• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat

juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, bersahabat dengan

perubahan, inovatif, menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu,

berorientasi global, pembelajar sepanjang hayat.

Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon lebih menekankan pada pendidikan

transformatif, yang menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari

masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu

diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat

yang potensi kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan

berkembang yang mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Bahkan di

36

era global sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian

mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society).

Di dalam masyarakat berbasis pengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi

sangat dominan. Masyarakat Indonesia yang indeks teknologinya masih rendah belum

secara optimal memanfaatkan Iptek sebagai penggerak utama (prime mover) perubahan

masyarakat. Pendidikan memfasilitasi peningkatan indeks teknologi tersebut, namun

demikian, peningkatan indeks teknologi tidak semata-mata ditentukan oleh pendidikan,

melainkan juga oleh transfer teknologi yang biasanya menyertai investasi. Oleh karena itu,

kebijakan pendidikan harus sinkron dengan kebijakan investasi.

Untuk itu, pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan

gerak perkembangan ilmu pengetahuan modern dan inovasi teknologi maju, sehingga tetap

relevan dan kontekstual dengan perubahan zaman. Pendidikan bertugas untuk menyiapkan

peserta didik agar dapat mencapai peradaban yang maju melalui perwujudan suasana

belajar yang kondusif, aktivitas pembelajaran yang menarik dan mencerahkan, serta proses

pendidikan yang kreatif.

Pendidikan juga menciptakan kemandirian baik pada individu maupun bangsa. Pendidikan

yang menumbuhkan jiwa kemandirian menjadi sangat penting justru ketika dunia

dihadapkan pada satu sistem tunggal yang digerakkan oleh pasar bebas. Bangsa Indonesia

sulit bertahan jika tidak memiliki kemandirian karena hidupnya semakin tergantung pada

bangsa-bangsa yang lebih kuat. Selain itu, pendidikan harus menjadi bagian dari proses

perubahan bangsa menuju masyarakat madani, yakni masyarakat demokratis, taat, hormat,

dan tunduk pada hukum dan perundang-undangan, melestarikan keseimbangan

lingkungan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia

Motifasi merupakan alat pemicu untuk medapat suatu yang diharapkan. Tinggi rendahnya

motifasi akan langsung berdampak pada tingkat keberhasilan dan prestasi peserta didik

dalam berbagai hal. Motifasi perlu dipupuk setiap saat oleh pendidik, orang tua, masyarakat

dan oleh peserta didik itu sendiri, karena motifasi tidak serta merta hadir tanpa ada

penyebab, harapan dan cita-cita yang akan dicapai.

Motifasi belajar tidak hanya ditumbuh kembangkan pada peserta didik semata melainkan

pada semua lini yang bersinggungan dengan pengelolaan pendidikan karena diantara

keduanya dapat saling mempengaruhi dan saling memberi energi positif dalam rangka

mengembangkan potensi diri secara maksimal.

37

Banyak kesempatan dan ruang waktu utuk membangkitkan semangat belajar bagi peserta

didik baik pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun dalam kesempatan

lain dalam situasi formal maupun nonformal. Kebersamaan yang intensif antara peserta

didik denga pendidik melahirkan situasi yang strategis untuk memompa motifasi belajar

siswa sehingga dapat mengasah kecerdasan sebagai modal dasar bagi keberhasilan yang

lebih besar pada masa yang akan datang.

Bermacam-macam cara dapat digunakan untuk meningkatkan motifasi belajar peserta didik,

dapat secara langsung maupun tidak langsung, pada saat sendiri ataupun berkelompok.

Sering motifasi belajar timbul setelah peserta didik melihat, mendengar ataupun merasakan

sendiri sesuatu hal yang dapat merubah sikap mental dalam memberikan apresiasi

terhadap pentingnya kecerdasan bagi seseorang dalam meningkatkan taraf hidup sehingga

dapat bersaing pada era global.

2.2. SASARAN

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan

tau bulanan. Sasaran diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan

sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Sasaran-sasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon adalah sesuatu dasar didalam

penilaian dan pemantauan kinerjanya sehingga merupakan alat pemicu agar semua bagian

organisasi sadar akan sesuatu yang harus dicapai dan untuk itulah Dinas Pendidikan

Kabupaten Cirebon telah merumuskan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya kesempatan dan pemerataan pendidikan

Pendidikan harus dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak

ada yang termarjinalisasikan dan terpinggirkan. Pendidikan harus dapat dinikmati

oleh masyarakat dengan kondisi apapun, karenanya pelayanan pendidikan yang

dengan metode atau beragai jalur pendidikan perlu mendapat perhatian. Seperti

38

halnya jalur pendidikan nonformal yang diharapkan dapat melayani siswa dari

keluarga tidak mampu dan sehari-harinya harus bekerja membantu orang tuanya

sehingga tidak memiliki waktu untuk mengikuti pendidikan pada jalur formal. Banyak

kemudahan yang diberikan oleh pendidika jalur non formal seperti paket A, B, C

waktu pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja menyesuaikan

dengan waktu yang dimiliki.

Meskipun demikian izasah yg diperoleh dari pendidikan tersebut dihargai sama

dengan pendidikan formal lainnya sehingga dapat digunakan untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Selain itu pelaksanaan pendidikan melalui SMP Terbuka yang dicanangkan oleh

Pemerintah memberikan akses lebih luas terhadap calon peserta didik yang memiliki

keterbatasan terutama keterbatasan ekonomi karena model pembelajarannya dapat

dilaksanakan secara berkelompok ditempat mereka tinggal sehingga tidak dibebani

dengan pembayaan-pembiayaan seperti transport ke sekolah, pakaian seragam

serta atribut lain layaknya aturan yang diterapkan di sekolah reguler.

Pada saat pelaksanaan ujian peserta didik dari SMP Terbuka bergabung di SMP

induk dan izazahnya resmi dikeluarkan oleh SMPN induk dimana dia tercata dan

mengikuti ujian sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kegiatan lain yang dapat memberikan akses pendidikan adalah pemberian

beasiswa transisi bagi siswa yang terancam tidak dapat melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

sistem doble seep, pembangunan ruang kelas baru, pembangunan unit sekolah

baru, rehabilitasi ruang kelas serta kegiatan lain yang mendukung keterjangkauan

seperti sekolah murah dan lain-lain.

2. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan

Mutu pendidikan mutlak harus diupayakan agar setelah lulus peserta didik dapat

diterima di pasar kerja sebagi manifestasi kebergunaan atau kemampuan peserta

didik yang ditunjukkan lewat skill dan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas dan

mencari solusi serta inovasi.

Mutu pendidikan juga harus dapat menunjukkan tingkat kreatifitas sesuai bakat dan

kemampuan masing-masing peserta didik. Bakat dapat dikembangkan melalui

39

latihan terus menerus dalam durasi waktu yang memadai dan disiplin yang tinggi.

Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi diri

secara maksimal sehingga menghasilkan skill yang dapat diandalkan.

3. Meningkatnya mutu tenaga pendidik dan kependidikan

Kualifikasi pendidikan adalah tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tenaga pendidik

dan kependidikan. Syarat minimal bagi tenaga pendidik pada jenjang SD, SMP,

SMA dan SMK minimal memiliki ijazah S1. Tidak sedikit dari mereka yang belum

sesuai dengan persyaratan tersebut, mulai dari guru SD, SMP dan SMA, SMK.

Sebagian besar terdapat pada jenjang pendidikan SD kemudian SMP dan sebagian

kecil pada jenjang pendidikan lainnya.

Bagi mereka harus diberikan kesenpatan yang seluas-luasnya utuk meningkatkan

kualifikasi pendidikan sampai terpenuhi parsyaratan yang harus dimiliki dengan cara

memberikan beasiswa bagi tenaga pendidik yang memiliki kriteria tertentu dan

memberikan dorongan bagi yang lainnya.

Meingkatkan kualifikasi pendidikan dapat dilakukan kapan saja asal tidak

mengganggu tugas utama sebagai pendidik. Beberapa perguruan tinggi

memberikan pelayanan khusus bagi karyawan apabila yang bersangkutan tidak

dapat mengikuti kuliah pada jalur regurler. Dengan adanya peningkatan kualifikasi

diharapkan mutu pendidikan meningkat pula.

4. Meningkatnya mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan

Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sedangkan prasarana adalah segala

sesuatu yang harus ada tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Idealnya sarana dan prasarana pendidikan harus terpenuhi sesuai standar nasional

yang ada karena kalau tidak demikian maka kegiatan belajar mengajar tidak akan

berjalan sebagaimana mestinya. Seperti ketersediaan ruang kelas yang cukup yang

ditandai dengan rasio siswa per ruang kelas, rasio siswa per sekolah dan lain-lain

40

hal itu sangat berpengaruh pada pelaksaan pelayanan pendidikan bagi seluruh

siswa.

Tanggungjawab pembiayaan pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat dari keluarga mampu termasuk untuk memenuhi sarana prasarana

tersebut. Terpenuhi tidaknya sarana prasarana sangat menentukan keberhasilan

suatu proses pelayanan pendidikan dan memiliki dampak langsung terhadap hasil

akhir dari suatu proses itu sendiri. Disini pemerintah dan masyarakat dituntut untuk

berpartisipasi aktif tidak dapat menggantungkan hanya kepada salah satu stake

holders semata.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah mengamanatkan adanya

kesesuaian / Rasio luas lahan dengan peserta didik, Rasio luas lantai bangunan

dengan peserta didik serta ketentuan lain seperti kesesuaian rasio rung kelas

dengan pserta didik dan lain-lain. Untuk menuju kearah itu perlu secara terus

menerus mengadakan pemenuhan sarana prasarana baik melalui anggaran Pusat,

Provinsi maupun APBD Kabupaten Cirebon, jangan sampai dana yang ada hanya

terserap untuk pemeliharaan.

Pemenuhan sarana prasarana harus dilakukan sesegera mungkin karena apabila

tidak maka pendidikan akan tertinggal oleh arus globalisasi yang semakin deras

sekarang ini. Seperti yang terjadi pada dunia informasi, idealnya seluruh sekolah

dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan

serta bagaimana mengambil manfaat yang positif atas keberadaan teknologi

informasi baik siswa yang ada didaerah perkotaan maupun didaerah terpencil.

5. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan

Manajemen yang efektif dan efisien adalah suatu keadaan dimana pengelolaan

pendidikan telah terencana dengan baik, dilaksanakan secara tepat, serta

memperoleh hasil yang tepat pula. Pengelolaan administrasi baik administrasi

keuangan atau lainnya dapat disajikan dengan benar dan pada waktunya sehingga

dapat memberikan informasi yang akurat guna pengambilan kebijakan dan

41

penentuan langkah berikutnya.

Agar tercipta manajerial yang efektif dan efisien sebaiknya dimanifestasikan pada

seluruh pengelola pendidikan mulai dari sekolah dengan menerapkan manajemen

berbasis skolah ( MBS ) secara utuh sehingga sekolah secara mandiri

melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dengan tetap dalam koridor kebijakan

dan aturan yang berlaku.

6. Meningkatnya peran serta masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah peran serta masyarakat dalam pengelolaan

pendidikan baik moral, konsptual maupun material. Dukungan moral merupakan

salah satu hal yang penting bagi terlaksananya dan keberhasilan pendidikan

khususnya di sekolah. Pelajaran yang diberikan disekolah akan berhasil jika

masyarakat mendukungnya dengan cara menciptakan situasi dan kondisi yang tidak

bertentangan. Selain itu diperlukan konsep dari berbagai pihak untuk memajukan

pendidikan kearah yang lebih baik agar dapat membantu membentuk peserta

didiksebagai pribadi yang mandiri dan memiliki kompetensi yang tinggi. Partisipasi

masyarakat yang tidak kalah pentingnya adalah bantuan pendanaan untuk

memenuhi kebutuhan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu peserta

didik maupun untuk perluasan akses pendidikan, tanpa adanya partisipasi

masyarakat pelayanan pendidikan akan terasa kurang karena pemerintah belum

dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang harus ada.

Partisipasi masyarakat diharapkan tumbuh dari berbagai lini. Banyak kelompok

masyarakat yang dapat diharapkan dapat berpartisipasi dalam pengelolaan

pendidikan seperti Dewan Pendidikan, Ikatan Sarjana Indonesia Kabupaten

Cirebon, PGRI, Dunia Usaha dan Dunia Industri serta masysrakat lainnya baik atas

nama kelompok maupun perorangan. Semua itu merupakan potensi yang perlu

digairahkan agar pendidikan berjalan sesuai yang diinginkan.

Disamping itu perlu tersedia wadah yang secara terus menerus dapat bermitra

dengan satuan pendidikan mulai dari proses perencanaan hingga evaluasi akhir dari

seluruh kegiatan yang direncanakan. Komite sekolah adalah satu-satunya wadah

yang ada disekolah yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan-

permasalahan di sekolah baik permasalahan konseptual maupun material.

42

3.STRATEGI I

Adalah faktor penting dalam proses perencanaan strategis, cara pencapaian tujuan dan

sasaran atau strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai

upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan

kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan

lingkungan yang dihadapi.

Adalah faktor penting dalam proses perencanaan strategis, cara pencapaian tujuan dan

sasaran atau strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai

upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan

kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan

lingkungan yang dihadapi.

Pencapaian tujuan dan sasaran dilengkapi dengan penetapan strategi untuk

pencapaiannya. Strategi yang dibangun ini dilandasi kepada informasi dan data-data yang

diperoleh dari analisis lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan.

Penjabaran strategi diwujudkan dalam bentuk kebijakan program sebagaimana akan

dikemukakan berikut :

Pencapaian tujuan dan sasaran dilengkapi dengan penetapan strategi untuk

pencapaiannya. Strategi yang dibangun ini dilandasi kepada informasi dan data-data yang

diperoleh dari analisis lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan.

Penjabaran strategi diwujudkan dalam bentuk kebijakan program sebagaimana akan

dikemukakan berikut :

Strategi pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaen Cirebon sebagai berikut :

a.Kebijakan

1. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan

Pemerataan pendidikan adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh

komponen masyarakat untuk memperoleh pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh

konstitusi. Program Education for All (Pendidikan Untuk Semua/PUS) menghendaki tidak

ada seorang pun masyarakat Kabupaten Cirebon yang tidak mendapatkan pelayanan

pendidikan. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan dan sistem rekrutmen peserta

didik harus mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat pada setiap jenjang dan jalur

pendidikan serta tidak mempersulit dan memberatkan masyarakat.

Disamping itu perlu dibangun pelayanan pendidikan yang dapat dan mudah dijangkau oleh

seluruh lapisan msyarakat terkait dengan beberapa hal seperti biaya, waktu dan tempat

penyelenggaraan, serta sistem informasi yang mudah diakses sehingga masyarakat dapat

menentukan pilihan dalam memanfaatkan pelayanan pendidikan.

43

Sosialisasi berbagai model pelayanan pendidikan harus menyentuh langsung pada sasaran

tidak hanya dilakukan oleh pengelola pendidikan tetapi juga masyarakat secara keseluruhan

sehingga tercpta jalur – jalur strategis memperoleh pelayanan pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhannya. ebijakan pemenuhan sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan

adalah salah satu faktor penentu bagi semua jalur dan jenjang pendidikan dalam memberikan

pelayanan terbaik sehingga dapat menjangkau sampai kedaerah terpencil sekalipun.

Hal ini dapat diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan seperti membangun USB, RKB,

melaksanakan KBM dengan model double sheep, mendirikan SMP Terbuka, Paket A, B, C serta

kegiatan lain yang dapat melayani semua lapisan masyarakat.

2. Peningkatan Mutu Relevansi dan Daya Saing

Mutu, relevansi dan daya saing adalah hal yang tak dapat dipisahkan dalam kegiatan pelayanan

pendidikan, tidak jarang harapan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui bangku pendidikan

adalah jalan satu-satunya yang dipercaya dapat mewarnai keberhasilan dalam berbagai

kesempatan memperoleh pekerjaan.

Namun demikian peningkatan mutu masih terus harus dipacu mengingat masih rendahnya mutu

pendidikan yang ditandai dengan rendahnya nilai jual lulusan bahkan terhadap pekerjaan tertentu

tanda bukti kelulusan / izazah tidak dijadikan barometer akibatnya sebagian orang berpendapat

bahwa sekolah hanyalah perbuatan sia-sia, membuang waktu dan kesempatan karena dengan

menempuh pendidikan tidak memiliki dampak yang signifikant terhadap dirinya.

Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan melalui berbagai pelatihan teknis

seperti pelaksanaan MGMP dan sejenisnya serta pelatihan yang diberikan langsung terhadap

peserta didik perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dengan melibatkan nara sumber

yang berkompeten sehingga secara bertahap dapat meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing

untuk dapat menapaki pintu gerbang globalisasi.

3. Penguatan Tata kelola dan Pencitraan Publik

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh profesionalisme para pelaksana

dalam mendorong terlaksananya manajerial yang tangguh dengan tingkat akuntabilitas yang tinggi

44

45

sehingga dapat mencapai hasil sesuai target.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pendidikan iantaranya harus memiliki visi

dan misi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan serta memiliki tujuan yang dirumuskan

dalam suatu bentuk perencanaan yang akan dicapai dalam sitiap tahapan sesuai target.

Disisi lain pengelolaan pendidikan harus dapat menyajikan data yang akurat, tepat, akuntabel dan

mudah diakses apalagi dalam kondisi saat ini di mana pendidikan sedang menjadi primadona dan

menjadi sorotan hampir seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu perlu secepatnya dibangun sistem

pendataan pendidikan yang terpadu antara Dinas sampai ke sekolah-sekolah dengan

memanfaatkan teknologi internet.

b. Program

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

3. Program Pendidikan Menengah

4. Program Pendidikan Non Formal

5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

7. Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON ESELON II ( PIMPINAN SKPD )

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SRATEGIS FORMULASI PERHITUNGAN SATUAN TARGET PROGRAM Alokasi Anggaran ( Rp)

Meningkatnya indek pendidikan

Angka melek huruf Jml penduduk ≤ 15 th dapat membaca/Jml penduduk ≤ 15 th. % 95 PENDIDIKAN FORMAL DAN INFORMAL 3.256.345.000

1 Angka rata-rata lama sekolah Jml tahun ijazah penduduk ≤ 15 th/Jml penduduk ≤ 15 th % 7,90

Angka Harapan Sekolah % 11,93

Meningkatnya pemerataan dan kesempatan pendidikan MELEK HURUF AL-QUR'AN

2 SD (%) Jml. Siswa SD dapat membaca Al-Qur"an/Jml.siswa SD % 54,8 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA 492.643.250

SMP (%) Jml. Siswa SMP dapat membaca Al-Qur"an/Jml siswa SMP % 61,9

APK

- APK PAUD Jml. Siswa PAUD/Jml penduduk usia 4-6 th. % 37,80 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2.542.740.550

- APK SD/MI Jml. Siswa SD/Jml penduduk usia 7-12 th. % 109

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 9.375.828.600 - APK SMP/MTs Jml. Siswa SMP/Jml penduduk usia 13-15 th. % 110

APM

- APM PAUD Jml. Siswa PAUD usia 4-6 th/Jml penduduk usia 4-6 th. % 37,8

- APM SD/MI Jml. Siswa SD usia 7-12 th/Jml penduduk usia 7-12 th. % 99,94

- APM SMP/MTs Jml. Siswa SMP usia 7-12 th/Jml penduduk usia 13-15 th. % 90,1

Meningkatnya mutu dan relefansi pendidikan

ANGKA PUTUS SEKOLAH (APS)

3 - Angka Putus Sekolah SD Sederajat Jml siswa SD putus sekolah/Jml seluruh siswa SD %

2,26

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 1.022.923.450

- Angka Putus Sekolah SMP Sederajat Jml siswa SMP putus sekolah/Jml seluruh siswa SMP %

0,2

46

ANGKA LULUSAN (AL)

SD (%) Jml peserta US SD yang lulus/Jml peserta US SD % 99,95

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 12.798.542.950 Paket A (%) Jml peserta US Paket A yang lulus/Jml peserta US Paket A % 85

SMP (%) Jml peserta UN SMP yang lulus/Jml peserta UN SMP % 99,94

Paket B (%) Jml peserta US Paket B yang lulus/Jml peserta US Paket B % 85

Paket C (%) Jml peserta US Paket C yang lulus/Jml peserta US Paket C % 85 PENDIDIKAN MENENGAH 1.004.904.000

ANGKA MELANJUTKAN

SD ke SMP sederajat Jml lulusan SD sderajat /Jml siswa baru SMP sederajat % 90,01 PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 458.060.000

RATA-RATA NILAI UN/US

SD (%) Nilai Rata-rata UN Seluruh Siswa SD/Jml Mapel yang di UN kan % 77,55

SMP (%) Nilai Rata-rata UN Seluruh Siswa SD/Jml Mapel yang di UN kan % 28

4 Meningkatnya mutu tenaga pendidik GURU LAYAK MENGAJAR

PAUD (%) Jml guru PAUD ≥S1 kependidikan/Jml guru PAUD % 61,8 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 96.337.000

SD (%) Jml guru SD ≥S1 kependidikan/Jml guru SD % 82,5 PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 978.432.000

SMP (%) Jml guru SMP ≥S1 kependidikan/Jml guru SMP % 96,5

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 359.512.796

5 Meningkatnya mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan

RUANG KELAS BAIK

PAUD (%)

Jml ruang kls PAUD kondisi baik/jml ruang kls PAUD Siswa

66,7

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 214.254.750

SD (%) Jml uang kls SD kondisi baik/jml ruang kls SD Siswa 73,00

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 22.244.782.000 SMP (%) Jml ruang kls SMP kondisi baik/jml ruang kls SMP 79,30

TERAKRIDITASI

SD (%) Jml SD terakriditasi/Jml SD % 99,95

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 327.895.000

SMP (%) Jml SMP terakriditasi/Jml SMP % 98

RASIO GURU/SISWA

SD (%) Jml siswa SD t/jml guru SD

% 22

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 1.577.232.000

SMP (%) Jml siswa SMP /jml guru SMP

% 16

RASIO SISWA/KLS (S/K)

47

48

SD

Jml siswa SD/jml ruang kelas SD %

30,66

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 1.150.854.500

SMP

Jml siswa SMP/jml ruang kelas SMP % 31,66

6 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

SD

Nilai IKM SD / jml SD % 78,5

MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN 84.000.000 SMP

Nilai IKM SMP / jml SMP % 77,28

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

SD (%)

Jml SD yang melaksanakan MBS/jml SD % 100

PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 83.000.000

SMP (%)

Jml SMP yang melaksanakan MBS/jml SMP % 100

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 266.249.900

MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN 756.789.980

7 Meningkatnya peran serta masyarakat KOMITE SEKOLAH

SD (%)

Jml SD yang memiliki Komite sekolah/jml SD %

100

SMP (%) Jml SMP yang memiliki Komite sekolah/jml SMP % 100

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.594.495.900,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.435.837.312,00

NON URUSAN

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1.217.062.500,00

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 295.687.400,00

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 54.606.000,00

Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral 57.875.000,00

JUMLAH TOTAL 65.746.891.838

B A III AKUNTABILITAS KINERJA B

Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab atas kebutuhan informasi

perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai

keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Dinas Pendidikan selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Cirebon

melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Dinas

Pendidikan yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Inpres Nomor 7

Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah memberikan gambaran mengenai tingkat

Pencapaian Kinerja baik keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada

tahun 2017.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja engacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999 dan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon diukur berdasarkan Tingkat

Pencapaian Sasaran dimana pencapaian Sasaran tersebut diperoleh dengan cara

membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Sasaran. Adapun hasil pengukuran

kinerja ( PK ) dapat dilihat pada lampiran Pengukuran Kinerja (PK).

M

Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui

keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah

49

interpretasi atas pencapaian sasaran diberlakukan penggunaan nilai disertai makna dari

nilai tersebut yaitu :

- 100 keatas = Target Tercapai

- Dibawah 100 = Target Tidak Tercapai.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk

memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak

tercapainya kinerja yang diharapkan.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan

indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes).

Indikator Sasaran

Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai

keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan

target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.

50

INDIKATOR KINERJA

SISTEM AKIP & POLA PENETAPAN

MISI (MISSION)

TUJUAN (GOAL)

SASARAN (OBJECTIVES)

STRATEGY AKTIVITAS

SISTEM INFORMASI (PENGUMPULAN DATA)

HASIL

INDIKATOR KINERJA

VISI

B. Evaluasi dan Analisa Kinerja

inerja yang telah dicapai Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon berupa pencapaian

sasaran, sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Pendidikan pada tahun 2017

sebanyak 7 (Tujuh) buah sasaran dengan 24 (Dua puluh dua) indikator, yang terinci

sebagai berikut :

K 18 target tercapai

6 target tidak tercapai

Pada tahun anggaran 2017 sebanyak 7 sasaran telah dilaksanakan. Secara umum dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan kinerja Dinas Pendidikan tahun 2017 beberapa kegiatan

tidak dapat dilaksanakan karena SK. Alokasi dana serta juknis terlambat diterima sehingga

waktu untuk pelaksanaan kegiatan tidak mencukupi. Disamping itu masih terdapat hal-hal

51

yang perlu ditingkatkan seperti masih rendahnya mutu pendidikan, kualitas maupun

kwantitas tenaga pendidik, sarana prasarana serta biaya pendidikan belum sesuai dengan

yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran ( Pengukuran Pencapaian

Kegiatan /PPK )

Hasil Pengukuran, evaluasi dan analisis atas capaian sasaran stratejik meliputi:

a. Meningkatnya kesempatan dan pemerataan pendidikan .

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan ditandai dengan tingkat capaian APK, APM,

Rasio siswa per sekolah ( S/Sek ), Rasio siswa per kelas ( S/K ) serta Rasio kelas per

ruang kelas ( K/RK ).

Keberhasilan pencapaian ini diukur melalui pencapaian 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran.

Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut ini:

1. Angka melek huruf Al-Qur’an

MELEK HURUF AL-QUR'AN No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1 SD 54 79,61 147,432 SMP 61 85,73 140,54 Jml. Rata-rata 57,5 82,67 143,77Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

2. Angka Partisipasi Sekolah ( APK )

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1 PAUD 37,82 49,39 130,59

2 SD sederajat 109,29 120,90 110,63

3 SMP sederajat 110,21 114,41 103,81

Jml. Rata-rata 85,7713 94,9 110,64

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

52

Target APK SD pada tahun ini sebesar 109 atau jumlah siswa SD sebanyak 229.040

siswa sedangkan realisasinya mencapai 120,90 % . Hal ini menggambarkan bahwa

capaian kinerja baik Atau Tercapai walaupun masih terdapat anak usia kurang atau

lebih dari 12 tahun masih berada pada jenjang sekolah dasar. Kondisi demikian terjadi

pada beberapa tahun terahir dikarenakan prioritas program pemerintah untuk

mensukseskan wajib belajar sembilan tahun.

Target APK SMP sebesar 110% atau jumlah seluruh siswa SMP sebanyak 112.248

siswa sedangkan realisasinya mencapai 114,41%. Hal ini menggambarkan bahwa

capaian kinerja belum cukup baik. Meskipun demikian capaian kinerja tersebut dapat

dipastikan lebih tinggi bila siswa yang meneruskan pendidikan keluar kabupaten Cirebon

terdata secara akurat sehingga terdapat jumlah akumulasi penduduk Kabupaten

Cirebon yang bersekolah baik SMP sederajat

3. Angka partisipasi murni ( APM )

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1 PAUD 37,80 49,39 130,66

2 SD sederajat 99,94 106,52 106,58

3 SMP sederajat 90,10 95,54 106,04

Jml.rata-rata 75,9467 83,8167 110,36

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target APM SD sebesar 99.94 % atau jumlah siswa usia 7-12 sebanyak 201.757 siswa

sedangkan realisasinya mencapai 106,52 %. Hal ini menggambarkan capaian kinerja

cukup baik Atau Tercapai walaupun masih terdapat anak usia 7 - 12 tahun masih belum

atau tidak sekolah lagi disebabkan faktor ekonomi keluarga dan lain-lain.

Target APM SMP 99,94% atau jumlah siswa usia 13-15 tahun sebanyak 92.839 siswa

sedangkan realisasinya baru mencapai 95,54%. Hal ini menggambarkan capaian kinerja

belum cukup baik. Bahkan capaian kinerja tersebut dapat dipastikan lebih tinggi bila

53

siswa yang meneruskan pendidikan keluar kabupaten Cirebon terdata secara akurat

sehingga terdapat jumlah akumulasi penduduk Kabupaten Cirebon yang bersekolah

baik SMP sederajat.

B. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan

Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing ditandai dengan Angka lulusan ( AL),

angka mengulang ( AM ), Angka putus sekolah ( APS ).

Keberhasilan pencapaian ini diukur melalui pencapaian 6 ( Enam ) indikator kinerja

sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam tabel berikut ini:

1. Angka Lulusan ( AL )

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 99,95 99,89 99,94

2. SMP 99,94 99,9 99,96

Jml rata-rata : 99,945 99,895 99,95

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target AL pada jenjang SD sebanyak 99.93% dan realisasinyapun sebesar 99,89%

tersebar pada 918 SD Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Di beberapa Kecamatan

telah mencapai 100% sedangkan kecamatan lainnya belum mencapai 100 %. Hal ini

menggambarkan bahwa capaian kinerja belum cukup baik Atau tidak Tercapai

Target AL pada jenjang SMP sebanyak 99,93% sedangkan realisasinya sebesar

99,90%tersebar pada 185 SMP Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Di 6 (Enam)

Kecamatan telah mencapai 100%. Namun di sebagian besar kecamatan belum

mencapai 100% Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja belum cukup baik.

54

2.Angka Mengulang ( AU )

No. Sat.Pdd. AngTarget Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 0,09 1,36 6,62

2. SMP 0,43 0,21 204,76

Jml. Rata-rata : 0,26 0,785 105,69

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target AU pada jenjang SD sebesar 1,09 % sedangkan realisasinya sebesar 1,36 %

tersebar pada 918 SD Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Kecamatan Losari dengan

jumlah AU 3,3% merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan lain.

Sedangkan kecamatan Susukanlebak dengan AU 0,3 % merupakan angka terendah.

Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja cukup baik Atau Tercapai

Target AU pada jenjang SMP sebesar 0.43 % sedangkan realisasinya adalah 0.18%

tersebar pada 185 SMP Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Kecamatan Klangenan

dengan jumlah AU 0.21 % merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan

kecamatan lain. Sedangkan kecamatan beberapa kecamatan telah mencapai 0,00 %.

Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja cukup baik Atau Tercapai

3. Angka Putus Sekolah ( APS )

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 2,26 0,06 3766,67

2. SMP 0,20 0,29 68,97

Jml. Rata-rata : 1,23 0,175 1917,82

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target APS pada jenjang SD sebesar 2.26 % sedangkan realisasinya sebesar tersebar

0,06 % pada 918 SD Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Kecamatan Gempol dengan

jumlah APS sebanyak 0,3 % merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan

55

kecamatan lain dimana kecamatan lain telah mencapai o%. Hal ini menggambarkan

bahwa capaian kinerja cukup baik Atau Tercapai

Target APS pada jenjang SMP sebesar 0.29 % sedangkan realisasinya sebasar 0,29 %

tersebar pada 185 SMP Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Kecamatan

Karangwareng dengan jumlah APS sebanyak 2,97 % merupakan angka tertinggi bila

dibandingkan dengan kecamatan lain. Sedangkan dibeberapa kecamatan telah

mencapai 0 %. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja cukup baik Atau Tercapai

C. Meningkatnya mutu tenaga pendidik

Guru Layak mengajar

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 82,50 91,44 110,84

2. SMP 96,50 94,8 98,24

Jml. Rata-rata : 89,5 93,12 104,54

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target Guru layak mengajar pada jenjang SD sebanyak 82,5 % sedangkan realisasinya

sebesar 91,44 % tersebar pada 918 SD Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Hal ini

menggambarkan bahwa capaian kinerja cukup baik Atau Tercapai

Target Guru layak mengajar pada jenjang SMP sebesar 96,5% sedangkan realisasinya

sebesar 94,8 % tersebar pada 185 SMP Negeri / swasta di kabupaten cirebon. Hal ini

menggambarkan bahwa capaian kinerja menunjukkan kriteria belum cukup baik.

D. Meningkatnya mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan.

Keberhasilan pencapaian ini diukur melalui pencapaian 16 (enam belas) indikator kinerja

sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam tabel berikut ini:

56

1. Rasio siswa per sekolah ( S/Sek )

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 236,00 214 110,28

2. SMP 524,00 368 142,39

Jml. Rata-rata : 380 291 126,34

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target rasio siswa per sekolah jenjang pendidikan SD sebesar 236 : 1 sedangkan

realisasinya baru mencapai 214 : 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

cukup baik Atau Tercapai. Pertumbuhan sarana prasarana SD cukup memadai atau

berimbang dengan jumlah siswa.

Target rasio siswa per sekolah jenjang pendidikan SMP sebesar 524: 1 sedangkan

realisasinya sudah mencapai 368 : 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

cukup baik, artinya secara umum sarana/gedung sekolah dapat menampung jumlah

siswa.

1. Rasio Kelas / Ruang Kelas ( K/RK )

No Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 1,25 1,22 102,46

2. SMP 1,37 1,26 108,73

Jml.Rata-rata : 1,31 1,24 105,59

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target rasio kelas per ruang kelas jenjang pendidikan SD sebesar 1.25 : 1 sedangkan

realisasinya sudah mencapai 1,22: 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

menunjukkan kriteria baik. kecamatan Karangwareng merupakan kecamatan dengan

capaian K/RK 0,91 merupakan rasio terendah atau kriteria terbaik.

57

Target rasio kelas per ruang kelas jenjang pendidikan SMP sebesar 1,37 : 1 sedangkan

realisasinya baru mencapai 1,26 : 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

menunjukkan kriteria baik atau tercapai. kecamatan Gegesikl merupakan kecamatan

dengan capaian K/RK 0,74 merupakan rasio terendah atau kriteria terbaik.

2. Rasio Siswa / Kelas ( S/K )

No Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

2. SD 30,66 27 113,57

3. SMP 31,66 30 105,55

JmlRata-rata : 31,164 28,5 109,56

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

Target rasio siswa per kelas jenjang pendidikan SD/MI sebesar 30,7: 1 sedangkan

realisasinya mencapai 27 : 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

menunjukkan kriteria baik atau tercapai . Semua kecamatan telah mencapai target.

Target rasio siswa per kelas jenjang pendidikan SMP sebesar 31 : 1 sedangkan

realisasinya baru mencapai 28,5 : 1. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja

sudah menunjukkan kriteria baik. Ada beberapa kecamatan yang belum mencapai target

, Kondisi demikian terjadi di beberapa sekolah terutama SMP swasta dan SMP yang

berada di daerah terpencil dan terpencar serta daerah yang kepadatan penduduknya

masih rendah.

2. Prosentate ruang kelas kondisi baikProsentate ruang kelas kondisi baik

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 72,99 65,87 90,25

2. SMP 79,28 79,47 100,24

Jml. rata-rata : 76,1366 72,67 95,24

Sumber Data: Buku Profil Pendidikan2017/2018

58

Target Prosentase ruang kelas baik pada jenjang SD sebesar 73 % sedangkan

realisasinya sebesar 65,87 % tersebar pada 918 SD Negeri / swasta di kabupaten

cirebon. Kecamatan Astana japura 46,77 % merupakan angka tertinggi bila

dibandingkan dengan kecamatan lain. Sedangkan kecamatan Suranenggala 86,44 %

merupakan angka terendah. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja sudah

menunjukkan baik atau tercapai.

Target prosentase ruang kelas baik pada jenjang SMP sebesar 79,3 % sedangkan

realisasinya sebesar 79,47 % tersebar pada 185 SMP Negeri / swasta di kabupaten

cirebon. Kecamatan Karangwareng,Gempol merupakan kecamatan dengan capaian

100,00 % merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan lain.

Sedangkan kecamatan Jamblang 61,22 % merupakan angka terendah. Hal ini

menggambarkan bahwa capaian kinerja sudah menunjukkan baik atau tercapai

Target prosentase ruang kelas baik pada jenjang SMA sebesar 80.38 % sedangkan

realisasinya sebesar 74.35 % tersebar pada 44 SMA Negeri / swasta di kabupaten

cirebon. Di beberapa Kecamatan dengan capaian 100,00 % merupakan angka tertinggi

bila dibandingkan dengan kecamatan lain. Sedangkan kecamatan Jamblang 28,57 %

merupakan angka terendah. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja sudah

menunjukkan baik atau tercapai

Target prosentase ruang kelas baik pada jenjang SMK sebesar 89.200 % sedangkan

realisasinya sebesar 94.33 % tersebar pada 105 SMK Negeri / swasta di kabupaten

cirebon. Hal ini menggambarkan bahwa capaian kinerja sudah menunjukkan baik. Hal

ini menggambarkan bahwa capaian kinerja sudah menunjukkan baik atau tercapai

E. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan.

Tata Kelola Akuntabilitas dan Pencitraan Publik dapat ditandai dengan adanya efisiensi

internal sekolah dimana dapat digambarkan melalui pelaksanaan manajemen berbasis

sekolah (MBS )

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh profesionalisme para pelaksana

dalam mendorong terlaksananya manajerial yang tangguh dengan tingkat akuntabilitas yang tinggi

59

sehingga dapat mencapai hasil sesuai target. Manajemen berbasis sekolah merupakan hal yang

tidak dapat dielakkan lagi mengingat saat ini di mana pendidikan sedang menjadi primadona dan

menjadi sorotan hampir seluruh lapisan masyarakat sehingga perlu dibangun transparansi di

semua lini. Secara terperinci dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

MBS

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Kinerja %

1. SD 100 100 100

2. SMP 100 100 100

Jml. rata-rata : 100 100 100

Manajemen berbasis sekolah ( MBS ) merupakan sistem pengelolaan persekolahan yang

memberikan kewenangan lebih luas kepada institusi sekolah untuk mengatur sekolah

sesuai dengan potensi, kebutuhan dan tuntutan sekulah yang bersangkutan. Sekolah

diberi otonomi yang luas dan bertanggungjawabnuntuk mengembangkan berbagai

program sekolah dengan berbagai implikasinya untuk meningkatkan utu pendidikan

secara menyeluruh. Di Kabupaten Cirebon seluruh jenjang pendidikan baik negeri

maupun swasta telah melaksanakan MBS dengan baik meskipun masih terus menerus

perlu peningkatan kualitasnya. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat

mengembangkan potensi dirinya secara maksimal dan menyeluruh.

F. Meningkatnya peran serta masyarakat pa penyelenggaraan pendidikan.

Amanat Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan

tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Berpijak pada aturan

itulah upaya pemberdayaan masyarakat melalui komite sekolah mutlak diperlukan

memngingat kebutuhan sumberdaya pendidikan masih perlu dukungan dari berbagai

pihak melalui wadah komite sekolah.

60

61

Komite Sekolah

No. Sat.Pdd. Target Realisasi Capaian Kinerja %

1. SD 100 100 100

2. SMP 100 100 100

Jml. rata-rata : 100 100 100

Komite sekolah merupakan suatu badan atau lembaga non politis dan non profit,

dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis dibentuk olah stakeholders

pendidikan ditingkat sekolah sebagai representasi dari berbagai unsur yang

bertanggungjawab terhadap kualitas proses dan hasil pendidikan. Seluruh jenjang

pendidikan di Kabupaten Cirebon telah memiliki komite sekolah terdiri dari unsur-unsur

orang tua siswa, wakil siswa, wakil guru, tokoh masyarakat, wakil masyarakat terinstitusi

dan utusan pejabat pengendali pendidikan. Dengan demikian diharapkan terjalin

kerjasama yang baik antara keduanya dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan

kepada siwa secara maksimal.

C. Pembandingan Capaian Kinerja Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2017 berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada uraian dibawah ini

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

SASARAN INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya indek pendidikan

Indeks Pendidikan 77,90 79,44 - 80,04

80,33 - 81,6

81,89 - 82,93

83,22 - 84,27

84,56 - 85,60

85,89 - 86,67

Indeks Pendidikan (IP Min)

77,90 79,44 80,33 81,89 83,22 84,56 85,89

Indeks Pendidikan (IP Maks)

77,90 80,04 81,60 82,93 84,27 85,60 86,67

Angka melek huruf 93,52 93,89 94,26 94,63 95,00 95,37 95,74

AMH Min 93,52 94,50 95,50 96,50 97,50 98,50 99,50

AMH Maks 93,52 95,40 96,40 97,40 98,40 99,40 100,00

Angka rata-rata lama sekolah

6,89 7,01 7,40 7,50 7,90 8,20 8,50

RLS Maks 7,00 7,40 7,50 7,90 8,20 8,50 8,80

RLS Min 6,89 7,18 7,35 7,52 7,69 7,86 8,03

Meningkatnya kesempatan dan pemerataan pendidikan

MELEK HURUF AL-QUR'AN

SD (%) 30,00 38,00 46,00 54,00 62,00 70,00 79,61 147,43

SMP (%) 40,00 47,00 54,00 61,00 68,00 75,00 85,73 140,54

SMA (%) 45,00 52,00 59,00 66,00 73,00 80,00 35.77 35.77 * *

SMK (%) 45,00 52,00 59,00 66,00 73,00 80,00 58.27 58.27 * *

APK

PAUD (%) 33,46 34,55 35,64 36,73 37,82 38,91 40,00 41.46 50,09 49,39 116.33 136,37 130,59

SD (%) 109,90 109,71 109,57 109,43 109,29 109,15 109,00 109.83 104.76 112.92 120,79 120,90 105.25 100.55 103.03 110,38 110,63

SMP (%) 110,60 110,52 110,41 110,31 110,21 110,11 110,00 110.62 124.86 96.04 115,97 114,41 108.07 120.87 86.99 105,13 103,81

SM (%) 78,58 79,06 79,54 80,02 80,50 80,98 81,00 78.58 110.83 117.64 96,64 * 77.01 111.25 147.90 120,77 *

APM

SD (%) 99.90 99,91 99,92 99,93 99,94 99,95 99,96 99.99 100. 99.98 106,50 106,52 101.42 99.99 100.06 106,57 106,58

SMP (%) 89.30 89,50 89,70 89,90 90,10 90,30 90,50 89.30 100. 78.97 94,85 95,54 93.76 89.87 88.04 105,51 106,04

SM (%) 59.88 60,36 60,84 61,32 61,80 62,28 62,76 59.88 100. 85.31 85,40 * 65.99 84.58 140.22 139,27 *

SMK (%) 45,95 46,45 46,95 47,45 47,95 48,45 48,95 85.31 85,40 * 181.70 179,98 *

ANGKA LULUSAN (AL)

SD (%) 99,91 99,92 99,93 99,94 99,95 99,96 99,97 100,00 100.00 96.07 96,46 99,89 100,00 98.94 96.10 96,52 99,94

SMP (%) 99,90 99,91 99,92 99,93 99,94 99,95 99,96 100,00 99.98 91.26 83,23 99,90 100.03 100.02 91.29 83,29 99,96

SMA (%) 99,91 99,92 99,93 99,94 99,95 99,96 99,97 100,00 99.86 96.82 83,61 * 100.25 100.14 96.85 83,66 *

SMK (%) 99.51 99,58 99,64 99,71 99,77 99,84 99,90 99.51 99.97 86.23 66,46 * 100,00 100.03 86.54 66,66 *

Meningkatnya mutu dan relefansi pendidikan

ANGKA PUTUS SEKOLAH (APS)

SD (%) 2,30 2,29 2,28 2,27 2,26 2,25 2,24 0.13 0.10 0.13 1,49 0,06 115.38 100,00 1753,00 152,35 3766,67

SMP (%) 0,24 0,23 0,22 0,21 0,20 0,19 0,18 0.49 0.49 0.68 0,18 0,29 121,00 102.54 179,00 116,67 68,97

SMA (%) 0,68 0,66 0,64 0,62 0,60 0,58 0,56 0.37 0.48 0.44 0,04 * 94.59 100,00 145.45 1550,00 *

62

63

SMK (%) 0,18 0,17 0,16 0,15 0,14 0,13 0,12 0.11 0.64 0.38 0,08 * 100,00 100,00 100,00 187,50 *

ANGKA MENGULANG

SD (%) 0.13 0,12 0,11 0,10 0,09 0,08 0,07 1.09 0.50 2.00 0,09 1,36 100,00 102.78 105.50 111,11 6,62

SMP (%) 0.47 0,46 0,45 0,44 0,43 0,42 0,41 0.08 0.02 0.30 0,32 0,21 49.22 104.76 150. 137,50 204,76

SMA (%) 0.37 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,31 0.04 0.03 0.08 0,29 * 100,00 176.47 437.50 117,24 *

SMK (%) 0.45 0,44 0,43 0,42 0,41 0,40 0,39 0.06 0.05 0.02 0,06 * 100,00 312.50 2150,00 700,00 *

Meningkatnya mutu tenaga pendidik

GURU LAYAK MENGAJAR

SD (%) 77,97 81,00 81,50 82,00 82,50 83,00 83,50 93.06 83.27 89.67 89,45 91,44 100,00 100.33 110.02 109,09 110,84

SMP (%) 94,42 95,00 95,50 96,00 96,50 97,00 97,50 95.83 96.56 93.79 95,05 94,80 101.77 101.64 98.21 99,01 98,24

SMA (%) 95,80 96,25 96,50 96,75 97,00 97,25 97,50 100,00 95.42 97.30 99,07 * 114.72 106.02 100.83 102,40 *

SMK (%) 94.51 94,76 95,01 95,26 95,51 95,76 96,01 94.51 96.30 95.07 96,57 * 110.72 100.31 100.06 101,38 *

Meningkatnya mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan

RASIO SISWA / SEKOLAH

SD (%) 229,00 230,00 232,00 234,00 236,00 238,00 240,00 303.32 303,00 214,00 213,20 214,00 79.78 98.91 108.41 91,11 110,28

SMP (%) 493,00 501,00 509,00 516,00 524,00 532,00 540,00 613.00 403,00 386,00 373,00 368,00 149.10 240.94 131.87 72,29 142,39

SMA (%) 438,00 455,00 472,00 489,00 506,00 523,00 540,00 419.14 386,00 486,00 500,00 * 187.05 223.27 97.12 102,25 *

SMK (%) 465,00 478,00 490,00 503,00 515,00 528,00 540,00 464.55 480,00 479,00 559,73 * 195.89 208.31 102.30 111,28 *

RASIO ROMBEL/RUANG KELAS

SD (Rombel/R. Kelas) % 1.29 1,28 1,27 1,26 1,25 1,24 1,23 1.06 2..19 1.31 1,12 1,22 100,00 60.81 96.95 88,89 102,46

SMP (Rombel/R. Kelas) %

1,63 1,43 1,41 1,39 1,37 1,35 1,33 1.39 1.57 1.12 1,21 1,26 71.94 95.53 125.89 87,05 108,73

SMA (Rombel/R. Kelas) %

0,89 0,90 0,91 0,92 0,93 0,94 0,95 0.89 0.98 0.95 0,97 * 110.44 102.10 98.79 105,43 *

SMK (Rombel/R. Kelas) %

1,17 1,15 1,13 1,11 1,09 1,07 1,05 1.09 1.20 1.06 1,14 * 100,00 82.55 97.41 102,70 *

RASIO SISWA/KLS (S/K)

SD 28,00 28,67 29,33 30,00 30,66 31,33 32,00 29.53 15.76 28.00 30,00 27,00 119.08 228.40 104.75 100,01 113,57

SMP 23,00 25,17 27,33 29,50 31,66 33,83 36,00 37.15 26.56 37.00 32,00 30,00 99.59 135.55 73.86 108,48 105,55

SMA 35,00 35,17 35,33 35,50 35,66 35,83 36,00 34.56 35.57 36.00 35,00 * 96.47 101.21 98.14 98,60 *

SMK 37,00 36,83 36,67 36,50 36,33 36,17 36,00 37.05 36.93 35.00 41,00 * 89.07 97.49 104.77 112,33 *

RUANG KELAS BAIK

SD (%) 68,97 69,98 70,98 71,99 72,99 74,00 75,00 78.43 66.83 83.39 64,69 65,87 97.62 95.47 117.48 89,87 90,25

SMP (%) 77,85 78,21 78,57 78,92 79,28 79,64 80,00 79.59 78.33 79.69 81,97 79,47 87.61 104.43 101.43 103,86 100,24

SMA (%) 75,77 77,31 78,85 80,38 81,92 83,46 85,00 93.00 80.29 74.31 74,53 * 100,00 100.36 94.24 92,72 *

SMK (%) 88,40 88,67 88,93 89,20 89,47 89,73 90,00 94.09 90.38 92.67 94,33 * 100,00 95.14 104.21 105,75 *

Meningkatnya efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

SD (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

SMP (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

SMA (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 * 100 100 100 100 *

SMK (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 * 100 100 100 100 *

Meningkatnya peran serta masyarakat

KOMITE SEKOLAH

SD (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

SMP (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

SMA (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 * 100 100 100 100 *

SMK (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 * 100 100 100 100 *

Catatan : * SMA, SMK kewenangan Provinsi

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang

telah ditetapkan dapat dirinci sebagai berikut :

N0 Sasaran Renstra

Alokasi

(Rp)

Realisasi

(Rp)

%

1 Meningkatnya indeks

pendidikan 3.266.345.000 3.312.960.000 99,84

2 Meningkatnya pemerataan dan

kesempatan pendidikan 12.411.212.400 11.021.920.200 92,30

3 Meningkatnya mutu dan

relevansi pendidikan 15.284.430.400 12.945.574.400 89,00

4 Meningkatnya mutu tenaga

pendidik 1.434.281.796 1.397.559.600 97,75

5 Meningkatnya mutu jumlah

sarana prasarana pendidikan 25.515.018.250 11.234.025.050 98,91

6 Meningkatnya efektifitas dan

efisiensi manajemen

pendidikan

1.110.039.880 1.003.079.000,00 84,65

7 Meningkatnya Peran serta

masyarakat 80.000.000 643.945.000,00

97,39

8 Non Urusan 6.655.564.112 6.406.374.575 96,26

JUMLAH 65.746.891.838 62.000.695.125 98,71

Dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian

sasaran tersebut, berasal dari APBN, APBD Propinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten

64

Cirebon Tahun Anggaran 2017. Realisasi dana pada anggaran yang tersebut diatas

tidak 100 % dikarenakan adanya sisa lelang, tidak diserapnya biaya asuransi bagi non

PNS, beasiswa transisi tidak diserap ( Ada aturan yang mengamatkan bahwa SKPD

tidak ada kewenangan untuk memberikan beasiswa berupa uang ) dan lain-lain.

E. ANALISA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

Evaluasi dan Analisis Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan Dinas Pendidikan pada tahun 2017 telah melaksanakan berbagai kegiatan dari berbagai

sumber anggaran, untuk mengukur kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut

dilakukan evaluasi dan analisis dengan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara output dan input

baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang

dilakukan dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input

tertentu.

Efisiensi umumnya ditandai dengan adanya penghematan penggunaan dana pada input

dalam menghasilkan output. Adapun rumus yang digunakan dalam pengukuran efesiensi

adalah sebagai berikut:

Realisasi input

Efesiensi = X 100%

Realisasi output

Pengukuran efektivitas dilakukan dengan cara membandingkan antara outcome dengan

outputnya baik rencana maupun realisasinya. Efektifitas umumnya ditandai dengan

berfungsinya seluruh output pada tingkat outcome.

Adapun rumus yang digunakan dalam pengukuran efektifitas adalah sebagai berikut:

Realisasi outcome

65

66

Efektifitas = X 100%

Realisasi output

Adapun standar pencapaian tingkat efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan adalah

sebagai berikut:

> 100% = Efesien/Efektif

< 100% = Inefesien/Inefektif

= 100% = Sesuai harapan

Tabel Analisis Efisiensi dan Efektifitas Kegiatan Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Tahun 2017

NO BIDANG PROGRAM KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME

TARGET REALISASI SISA

(%)

Target REALISASI TARGET (%)

REALI

SASI%

1 2 3 4 5

6

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jumlah Total 284.969.437.800 281.223.241.087 3.746.196.713 98,69 270.709 Satuan 270.659 Satuan 99,98 100 99,68

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

1.594.495.900 1.544.366.275 50.129.625 96,86

14.698 14.698 100

100 100

1 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

320.112.000 270.023.475 50.088.525 84,35

Jasa komunikasi, air dan listrik 42 Unit

kerja 42 Unit kerja 100

Dimanfaatkannya jasa komunikasi, air dan listrik 100 100

2 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.06 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

51.900.000 51.900.000 - 100,00

Surat tanda Nomor Kendaraan /STNK

9 228

Roda 4 Roda 2

9 228

Roda 4 Roda 2 100

Dimanfaatkannya Kendaraan untuk kegiatan dinas

100 100

3 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 449.713.400 449.713.400 -

100,00

Alat Tulis Kantor

1045 Pkt 1045 Pkt 100

Dimanfaatkannya ATK untuk keperluan Administrasi Perkantoran

100 100

4 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

243.593.500 243.589.900 3.600 100,00

Barang Cetakan dan Penggandaan

1045 Pkt 1045 Pkt 100

Dimanfaatkannya Barang Cetakan untuk Menunjang Administrasi Perkantoran

100 100

5 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.12 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

51.200.000 51.200.000 - 100,00

Komponen instalasi listrik

42 Unit kerja 42 Unit

kerja 100

Dimanfaatkannya komponer instalasi listrik

100 100

6 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

167.160.000 167.160.000 - 100,00

Surat kabar berskala Nasional, Regional dan Lokal 12.480 Exp 12.480 Exp 100

Dimanfaatkannya surat kabar ( Dibaca untuk menambah wawasan pengetahuan peraturan perundang-

100 100

67

undangan )

7 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.17 Penyediaan makanan dan minuman

221.397.000 221.397.000 - 100,00

Makanan dan Minuman

42 Unit kerja 42 Unit

kerja 100

Dimanfaatkannnya makanan dan minuman sebagai Penunjang Kelancaran Kegiatan Kantor

100 100

8 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsulati ke Luar Daerah

62.640.000 62.602.500 37.500 99,94

Perjalanan Dinas

2 Unit kerja 2

Unit kerja 100

Mengikuti Rakor dan Konsultasi Keluar Daerah

100 100

9 Sekretariat

01.Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

01.19 Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran

26.780.000 26.780.000 100,0

0

Bimbingan teknis pengelolaan penataan kearsipan dan lomba penataan kearsipan

345 Org 345 Org 100

Arsip tertata dengan baik dan benar

100 100

02. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3.435.837.312 3.333.150.300 102.687.012 97,01

980,00 980,00 100,0

0

100 100

10 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.03 Pembangunan Gedung Kantor 348.960.000 312.795.000 36.165.000 89,64

Pembangunan UPT Pendidikan Kecamatan Jamblang

1 Unit 1 Unit 100

Pelayanan Pendidikan berjalan Lancar

100 100

11 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 444.510.400 428.344.000 16.166.400 96,36

Pengadaan roll opack, brankas, AC, komputer, printer, scanner dan UPS

32 Unit 32 Unit 100

Dimanfaatkannya perlengkapan kantor untuk kegiatan dinas

100 100

12 BIDANG SMP

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.11 Sewa tanah/gedung

210.794.800 207.344.800 3.450.000 98,36

Sewa tanah untuk UPT, TK, SD, SMP dan SLB

19

Lokasi (SMPN, SD, TK

dan SLB)

19

Lokasi (SMPN, SD, TK

dan SLB)

100

Dimanfaatkannya tanah untuk sarana pendidikan

100 100

68

13 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.22 Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

1.098.577.112 1.062.327.500 36.249.612 96,70

Terlaksananya pemeliharaan gedung kantoR

42 Unit kerja 42 Unit

kerja 100

Gedung layak pakai

100 100

14 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.24 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional

706.860.000 698.544.000 8.316.000 98,82

Bahan bakar

236 7 mobil

229 motor

235 8 mobil

227 motor

99,576

Kendaraan layak pakai

100 100

15 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.28 Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor

304.500.000 303.660.000 840.000 99,72

Peralatan gedung kantor 42 Unit

kerja 42 Unit kerja 100

Peralatan gedung kantor terawat / kondisi baik

100 100

16 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.29 Pemeliharaan rutin / berkala meubeulair

72.450.000 72.450.000 - 100,00

Meubeulair

640 Stel 640 Stel 100

Meubeulair layak pakai

100 100

17 Sekretariat

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

02.42 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 249.185.000 247.685.000 1.500.000 99,40

Rehabilitasi gedung kantor

1 UPT Kec.

Plumbon 2 UPT 200

Dimanfaatkannya kantor UPT untuk kegiatan pelayanan pendidikan

100 100

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1.217.062.500 1.129.975.600 87.086.900 92,84

1,00 2,00 200,0

0

100 100

18 Sekretariat

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

03.01 Pengadaan Mesin/Kartu Absensi 7.190.000 6.590.000 600.000 91,66

Mesin absensi

1 Unit 2 Unit 200

Dimanfaatkannya mesin absensi untuk meningkat disiplin pegawai

100 100

19 Sekretariat

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

03.02 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya

1.209.872.500 1.123.385.600 86.486.900 92,85

Pakaian seragam dinas

5251 Stel 6613 Stel 125,94

Dimanfaatkannya pakaian untuk kegiatan menunjang kedisiplinan pegawai

100 100

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

295.687.400 289.227.400 6.460.000 97,82

418,00 418,00 100

100 100

69

20 Bidang SMP

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

05.11 Peningkatan Pengelolaan Aset

295.687.400 289.227.400 6.460.000 97,82

Peserta BINTEK barang daerah ( Target 146 orang ) dan sosialisasi PERMENDAGRI NO 19 TH 2016 ( Target 272 orang )

418

Bintek 146 org

Sosialisasi 272

org

418

Bintek 146 org

Sosialisasi 272

org

100

Data aset sebagai dasar penyusunan laporan keuangan

100 100

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

54.606.000 51.758.000 2.848.000 94,78

12,00 12,00 100

100 100

21 Sekretariat

06 Program Peningkatan Pengembangan

06.02 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

54.606.000 51.758.000 2.848.000 94,78

Laporan keuangan semesteran ( 12 dokumen )

12 Dok 12 Dok 100

Laporan keuangan sebagai dasar pengambilan kebijakan

100 100

07. Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral

57.875.000 57.870.000 5.000 99,99

336 Org 336 Org 100

100

22 Sekretariat

07.Program pengembangan sistem operencanaan sektoral

07.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan Sektoral Rencana Jangka Menengah (RENJA) dan Rencana Strategus (RENSTRA)

57.875.000 57.870.000 5.000 99,99

Sosialisasi Renstra Bidang Pendidikan Tahun 2014-2019 336 Org 336 Org 100

Renstra sebagai dasar perencanaan program

100 100

15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

2.853.332.300 2.687.311.900 166.020.400 94,18

16,00 16,00 100

100 100

23 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.03 Penambahan Ruang Kelas Sekolah 613.693.250 612.163.250 1.530.000 99,75

Ruang kelas baru ( RKB )

4 Lokal 4 Lokal 100

Dimanfaatkannya RKB untuk kegiatan pembelajaran

100 100

70

24 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.07 Pembangunan sarana dan prasaran bermain

127.500.000 126.500.000 1.000.000 99,22

APE luar dan APE dalam

5 Pkt/

PAUD 5 Pkt/

PAUD 100

Dimanfaatkannya APE luar dan APE dalam untuk prmbrlajaran PAUD.

100 100

25 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.09 Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir

243.677.000 243.037.000 640.000 99,74

Pemagaran TK

2 Lokasi 2 Lokasi 100

Lingkungan sekolah aman

100 100

26 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.15 Pengadan Buku-buku dan Alat Tulis Siswa 392.515.000 266.415.000 126.100.000 67,87

Buku Raport PAUD/TK,

1 Pkt 1 Pkt 100

Dimanfaatkannya buku raport untuk laporan evaluasi belajar siswa

100 100

27 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.20 Pengadaan Perlengkapan Sekolah

71.200.000 71.000.000 200.000 99,72

Tong sampah

1 Pkt 1 Pkt 100

Lingkungan sekolah bersih

100 100

28 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.45 Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah

214.254.750 212.679.750 1.575.000 99,26

Ruang kelas / penunjang pembelajaran dalam kondisi baik

3 TKN Satap 3 TKN

Satap 100

Proses belajar mengajar menjadi nyaman 100 100

29 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.57 Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik

38.350.300 35.415.800 2.934.500 92,35

Peserta lomba guru teladanTk Kecamatan

80 Org 40 Org 50

Terpilihnya guru teladan ( Juara I, II, III Tk. Kabupaten

100 100

30 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.58 Pengembangan pendidikan anak usia dini

100.000.000 96.670.000 3.330.000 96,67

Peserta lomba mewarnai (560 org) dan lomba peragaan busana (80 org)

640 Siswa 640 Siswa 100

Terpilihnya Juara I, II, III Tk. Kabupaten

100 100

31 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.59 Penyelenggaraan Anak Usia Dini

339.605.000 311.294.100 28.310.900 91,66

Peserta sosialisasi BOP PAUD 750 Org 683 Org 91,06

7

Pengelolaan dana BOS sesuai aturan 100 100

32 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.62 Pengembangan kurikulum bahan ajar dan model pembelajaran PAUD

96.337.000 95.937.000 400.000 99,58

Peserta Bintek kurikulum bahan ajar dan model pembelajaran PAUD ( Target 100 orang )

100 Org 100 Org 100

Peserta dapat menyusun kurikulum PAUD

100 100

71

33 PAUD 15. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

15.67 Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD)

616.200.000 616.200.000 - 100,00

BOP PAUD

16 TKN 16 TKN 100

Penyelenggaraan TKN berjalan lancar 100 100

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

50.017.550.500 47.006.647.000 3.010.903.500 93,98

6.252 5.795 92,69

100 96,43

34 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.03 Penambahan Ruang Kelas Sekolah 5.188.330.600 5.134.071.000 54.259.600 98,95

Ruang Kelas Baru ( RKB )

36 25 SD 11 SMP 36 25 SD

11 SMP 100

Dimanfaatkannya RKB untuk kegiatan pembelajaran

100 100

35 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.04 Penambahan ruang guru sekolah 866.382.500 846.412.500 19.970.000 97,70

Ruang guru SD

5 Lokal 5 Lokal 100

Dimanfaatkannya ruang guru untuk penunjang kegiatan pembelajaran

100 100

36 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.05 Pembangunan ruang laboratorium dan ruang praktikum sekolah

338.208.700 328.508.700 9.700.000 97,13

Ruang laboratorium

1 SMP 1 SMP 100

Dimanfaatkannya ruang laboratorium untuk menunjang pembelajaran

100 100

37 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.07 Pembangunan sarana dan prasarana olahraga

294.582.500 290.717.500 3.865.000 98,69

Gedung olahraga

2 Ruang 2 Ruang 100

Dimanfaatkannya gedung olahraga untuk kegiatan pembelajaran

100 100

38 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.09 Pembangunan taman, lapangan upacara dan tempat parkir

6.742.624.900 6.724.010.900 18.614.000 99,72

Pavingisasi dan Pemagaran

63 SD 48 SMP 5 70

SD 65 SMP 5

111,11

Lingkungan sekolah aman dan rapih

100 100

39 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.12 Pembangunan perpusatakaan sekolah

483.465.000 478.120.000 5.345.000 98,89

Ruang perpustakaan sekolah

2 Ruang 2 Ruang 100

Dimanfaatkannya ruang perpustakaan untuk menunjang kegiatan pembelajaran

100 100

72

40 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.14 Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi

179.682.500 175.372.500 4.310.000 97,60

Tersedianya sarana air bersih, sanitasi dan MCK

2 Pkt 2 Pkt 100

Dimanfaatkannya sarana air bersih, sanitasi dan MCK untuk menunjang kebersihan dan lingkungan sekolah sehat

100 100

41 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.15 Pembelian buku-buku dan alat tulis siswa

8.335.200.600 7.464.416.600 870.784.000 89,55

Buku referensi, pengayaan, panduan pendidik dan Raport siswa ( Target siswa baru SD, SMP )

2 Pkt (SD, SMP) 2 Pkt (SD,

SMP) 100

Dimanfaatkannya buku referensi, pengayaan, panduan pendidik dan Raport siswa untuk kegiatan pembelajaran

100 100

42 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.18 Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

2.117.471.150 2.102.739.500 14.731.650 99,30

Alat praktik peraga siswa ( Target 13 SMP ) 13 SMP 16 SD,

SMP 123,0

8

Dimanfaatkannya alat praktik dan peraga siswa untuk menunjang pembelajaran

100 100

43 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.19 Pengadaan Mebeleur Sekolah

1.150.854.500 1.119.494.400 31.360.100 97,28

Meubeleur (SD)

50 Lkl 50 Lkl 100

Dimanfaatkannya meubeleur untuk menunjang kegiatan pembelajaran

100 100

44 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.20 Pengadaan perlengkapan sekolah

106.000.000 105.700.000 300.000 99,72

Alat kesenian dan alat perlengkapan sekolah

5

Pkt ( Marchinband,

marawis, laptop,

proyektor,

dekstop Target 5 paket )

5

Pkt ( Marchinband,

marawis, laptop,

proyektor,

dekstop Target 5 paket )

100

Dimanfaatkannya alat kesenian dan perlengkapan sekolah untk menunjang kegiatan pembelajaran

100 100

45 Sarpras 16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.44 Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

14.456.092.100 14.275.298.600 180.793.500 98,75

Rehab ruang kelas

185 SD, SMP 185

SD, SMP

100,00

Dimanfaatnya ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran

100 100

73

46 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.57 Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik 254.960.000 254.960.000 - 100,0

0

Peserta lomba pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi

190

SMP 150 org, SD 40

org

190

SMP 150 org, SD 40

org

100

Terpilihnya juara I, II, III PTK berprestasi tingkat Kabupaten Cirebon.

100 100

47 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.59 Pelatihan penyusunan kurikulum

661.195.000 643.945.000 17.250.000 97,39

Peserta Pelatihan Penyusunan Kurikulum 270 Org 270 Org 100

Tersusunnya kurikulum

100 100

48 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.61 Pembinaan SMP Terbuka

65.120.000 56.820.000 8.300.000 87,25

SMP Terbuka

19 SMPT 16 SMPT 84,21

1

Kegiatan pembelajaran SMP Terbuka berjalan lancar

100 100

49 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.63 Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah jenjan SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta Pesantren Salafiah dan satian pendidikan non islam setara SD dan SMP

4.037.498.000 2.962.094.000 1.075.404.000 73,36

Sosialisasi, Bimtek BOS, pengayaan

2.476

Bintek 2.306 org,

Tray out dan

pengayan 170 org

2.476

Bintek 2.306 org,

Tray out dan

pengayan 170 org

100

Pengelolaan dana BOS sesuai aturan

100 100

50 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.66. Penyediaan Dana Pengembangan Sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs

150.000.000 150.000.000 - 100,00

Dana pengembangan sekolah SMP Satu Atap.

5 SMP 5 SMP 100

Pembelajaran berjalan lancar sesuai aturan 100 100

51 PAUDNI 16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.68 Penyelenggaraan Paktet B Setara SMP 957.803.450 957.803.450 - 100,0

0

Warga Belajar Paket B Setara SMP

1275 Wb 1275 Wb 100

Warga Belajar Paket B sebanyak 1.275 orang mendapatkan Pelayanan Pendidikan

100 100

52 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.69 Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajeman sekolah dengan penerapan MBS di satuan pendidikan dasar

83.000.000 76.000.000 7.000.000 91,57

Lomba gugus dan perpustakaan

40 SD 40 SD 100

Terpilihnya juara I, II, III lomba gugus dan perpustakaan 100 100

74

53 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.70 Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa 847.691.000 578.413.800 269.277.200 68,23

Peserta lomba OSN, O2SN, FLSN, Pasanggiri bahasa/sastra sunda/Cirebon

6 Cabang 6 Cabang 100

Terpilihnya juara I, II, III

100 100

54 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.75 Penyediaan bea siswa transisi 458.060.000 50.560.000 407.500.000 11,04

Pemberian beasiswa dari keluarga tidak mampu

565 Siswa 0 Org 0

Siswa kurang mampu bisa sekolah ke SMP sederajat

100 0

55 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.76 Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar 327.895.000 327.895.000 - 100,0

0

Bimtek penilaian kinerja guru, akriditasi sekolah

1040 Org 1141 Org 109,71

Nilai kinerja kepala sekolah sebagai dasar pengambilan kebijakan

100 100

56 BIDANG SMP

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.78 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

275.924.000 267.816.550 8.107.450 97,06

Pelaksanaan US/UN SD/MI, SMP?MTs ( Target 925 SD dan 202 SMP )

1.127 925 SD

202 SMP

1.127 925 SD

202 SMP

100

Peserta US/UN mendapatkan SKHUN untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

100 100

57 BIDANG SD

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.79 Peningkatan Kesejahteraan Guru PNS dan Guru Bantu Daerah Terpencil

1.577.232.000 1.573.200.000 4.032.000 99,74

Pembayaran guru kontrak dan GBDT 104 Guru 104 Guru 100

Proses pembelajaran di sekolah berjalan lancar

100 100

58 BIDANG PNF

16.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

16.83 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik paket B setara SMP

62.277.000 62.277.000 - 100,0

0

Peserta workshop pembelajaran paket B 60 Org 60 Org 100

Tutor mampu melaksanakan pembelajaran sesuai aturan 100 100

17.Program Pendi- dikan Menengah

1.004.904.000 1.004.364.000 540.000 99,95

1.400 1.380

98,571

100 100

75

59 BIDANG PNF

17.Program Pendidikan Menengah

17.63 Penyelenggaran Paket C Setara SMU

942.252.000 941.712.000 540.000 99,94

Warga Belajar Paket C

1320 Wb 1320 Wb 100

Warga masyarakat putus sekolah sebanyak 1.320 orang mendapatkan pelayanan Pendidikan paket C

100 100

60 BIDANG PNF

17.Program Pendidikan Menengah

17.74 Pelatihan kompetensi pendidik paket C 62.652.000 62.652.000 - 100,0

0

Peserta Bintek tutor paket C

80 Org 60 Org 75

Tutor mampu melaksanakan pembelajaran sesuai aturan 100 100

18.Program Pendidikan Non Formal

3.256.345.000 3.231.445.000 24.900.000 99,24

6.388 6.815

106,68

100 100,0

0

61 BIDANG PNF

18.Program Pendidikan Non Formal

18.01 Pemberdayaan tenaga pendidik non formal 62.460.000 62.460.000 - 100,0

0

Peserta bintek pengelolaan LKP 60 LKP 60 LKP 100

LKP melaksanakan pembelajaran sesuai aturan 100 100

62 BIDANG PNF

18.Program Pendidikan Non Formal

18.03 Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan

116.880.000 116.880.000 - 100,0

0

Peserta Lomba PTK Kursus dan Expo kursus

80 Org 80 Org 100

Terpilihnya Juara I, II dan III dari masing-masing lomba

100 100

63 BIDANG PNF

18.Program Pendidikan Non Formal

18.04 Pengembangan Pendidikan Keaksaraan 2.977.680.000 2.954.280.000 23.400.000 99,21

Warga Belajar Keaksaraan Fungsional

6000 Wb (539 klp) 6000 Wb (539

klp) 100

Masyarakat penyandang buta aksara mendapatkan pelayanan pendidikan

100 100

64 BIDANG PNF

18.Program Pendidikan Non Formal

18.09 Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaranpendidikan nonformal

69.325.000 69.325.000 - 100,00

Peserta workshop model pembelajaran pendidikan non formal

70 Org 70 Org 100

Pembelajaran Keaksaraan sesuai aturan

100 100

65 PAUDNI 18.Program Pendidikan Non Formal

18.13 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 30.000.000 28.500.000 1.500.000 95,00

Verifikasi lembaga PAUD terkait program DAK ( BOP ) PAUD

178 Lembaga 605 Lembag

a 339,8

9

Program bantuan DAK ( BOP ) PAUD tepat sasaran 100 100

76

20.Program Peningkatan Mutu Pendidi dan Tenaga Kependidikan

625.762.696 575.847.300 49.915.396 92,02

2.300 2.300 100

100 100

66 Sekretariat

20.Program Peningkatan Mutu Pendidi dan Tenaga Kependidikan

20.01 Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik 183.512.796 168.473.000 15.039.796 91,80

Peserta Sosialisasi Sertifikasi Pendidik 800 Org 800 Org 100

Memahami persyaratan sertifikasi pendidik 100 100

67 Sekretariat

20.Program Peningkatan Mutu Pendidi dan Tenaga Kependidikan

20.08 Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi PTK

176.000.000 171.967.600 4.032.400 97,71

Peserta Bintek aplikasi Dapodik bagi operator SD, UPT dan SMP

567 Org 567 Org 100

Aplikasi Dapodik sekolah akurat

100 100

68 Sekretariat

20.Program Peningkatan Mutu Pendidi dan Tenaga Kependidikan

20.09 Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

136.249.900 108.756.700 27.493.200 79,82

Peserta bintek Verivikasi dan Validasi (VERVAL) NUPTK ( bagi operator SD, UPT, SMP

567 Org 567 Org 100

PTK sebanyak SD, SMP Negeri/Swasta ber NUPTK

100 100

69 Sekretariat

20.Program Peningkatan Mutu Pendidi dan Tenaga Kependidikan

20.11 Pengembangan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Program Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

130.000.000 126.650.000 3.350.000 97,42

Peserta rakoor (kepala SMA, SMK, SMP dan kepala UPT )

366 Org 366 Org 100

Program sekolah selaras dengan kebijakan dan program Dinas Pendidikan

100 100

22.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

840.789.980 691.672.300 149.117.680 82,26

238.245 238.245 100,0

0

100 100

70 Sekretariat

22.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

22.04 Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan

84.000.000 60.268.500 23.731.500 71,75

Peserta Bimtek survey penyusunan IKM 375 Org 375 Org 100

Dokumen IKM sebagai dasar pengambilan kebijakan 100 100

77

78

71 Sekretariat

22.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

22.07 Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan

598.164.980 497.693.800 100.471.180 83,20

Jasa layanan internet PPDB Online

45 SMPN 45 SMPN 100

PPDB dilaksanakan secara online 100 100

72 Sekretariat

22.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

22.09 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 78.625.000 73.935.000 4.690.000 94,03

Peserta rpt persiapan monev

224 Org 224 Org 100,00

Hasil monev sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan

100 100

73 Sekretariat

22.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

22.16 Penyusunan capaian target SPM bidang pendidikan

80.000.000 59.775.000 20.225.000 74,72

Peserta sosialisasi dan dokumen SPM

349 Org 349 Org 100

Tersusunnya Laporan capaian SPM bidang pendidikan tahun 2017

100 100

BIDANG SD

23 Program Peningkatan Kehidupan Keagamaan

492.643.250 397.060.050 95.583.200 80,60

118.070 118.070 100

100

74 BIDANG SD

23 Program Peningkatan Kehidupan Keagamaan

23.01 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Lembaga keagamaan

492.643.250 397.060.050 95.583.200 80,60

Evaluasi baca tulis Al-Qur'an ( SD: 78.850 dan SMP:39.220 )

118.070

SD 78.850 SMP

39220

118.070

SD 78.850 SMP

39220

100

Siswa mampu membaca Al-Qur'an

100 100

BIDANG SD

27 Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

219.222.545.962 219.222.545.962 - 100,00

100

75 BIDANG SD

27 Progran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

219.222.545.962 219.222.545.962 - 100,00

Sekolah mendapat BOS 1.112 Sekolah 1.112 Sekolah 100

Pembelajaran berjalan lancar 100 100

Dari Table Diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan efesiensi dan efektifitas

kegiatan didapat bahwa tingkat efesiensi dan efektifitas dari 78 kegiatan pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Cirebon tahun anggaran 2017 yaitu:

a. < 100 – 100 Sebanyak 56 kegiatan, telah efesien dan efektif ( 78,66 %) yaitu program

administrasi perkantoran 2 kegiatan, program peningkatan sarana prasarana aparatur 7

kegiatan, program Disiplin aparatur 2 kegiatan, Peningkatan sumber daya aparataur 1

kegiatan, peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

keuangan 1 kegiatan, Program Pendidikan Anak Usia Dini 7 kegiatan, program wajar

dikdas sembilan tahun 19 kegiatan, program pendidikan menengah 1 kegiatan, program

pendidikan non formal dan informal 7 kegiatan, program peningkatan mutu pendidik dan

tenaga kependidikan 4 kegiatan, program manajemen pelayanan pendidikan 4 kegiatan

dan program peningkatan kehiupan keagamaan 1 kegiatan.

b. 100 - < 100 Sebanyak 1 kegiatan termasuk katagori inefisien (1,33 %) yaitu kegiatan

penyediaan beasiswa transisi. Hal ini terjadi dikarenakan telah diterbitkannya aturan

yang mengamanatkan bahwa SKPD tidak memiliki kewenangan untuk memberikan

bantuan berupa uang.

c. 100-100 Sebanyak 18 kegiatan, (20 %) telah sesuai harapan yaitu 7 kegiatan pada

program administrasi perkantoran; 1 kegiatan pada program peningkatan sarana

prasarana aparatur; 1 kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini ; 5 kegiatan

pada program wajar dikdas sembilan tahun; 1 kegiatan pada program pendidikan

menengah, 2 kegiatan pada program pendidikan non formal dan informal; dan 1

kegiatan pada program Bantuan Operasional Sekolah.

79

B A IV B

PENUTUP

Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2017 telah ditetapkan 7 (Tujuh) sasaran

strategis yang harus dicapai oleh Dinas Pendidikan. Rata-rata capaian Kinerja sasaran

berdasarkan indikator yang ditetapkan pada Rencana Kinerja tahun 2017 menunjukkan

angka keberhasilan sebagai berikut : 84.06% Mencapai target/meningkat dan 15.94%

tidak mencapai target.

Pada dasarnya tugas-tugas yang diemban oleh Dinas pendidikan Kabupaten Cirebon

Tahun Anggaran 2017 sesuai yang ditetapkan dalam rencana strategis telah dapat

memenuhi fungsi sebagai Lembaga yang memiliki fungsi pengelolaan pendidikan.

Fungsi utama yang harus dilaksanakan lembaga ini adalah sebagai penyelenggaraan

kegiatan operasional dibidang pendidikan telah berjalan dengan semestinya dan tidak

mendapat hambatan yang berarti (berjalan lancar). Indikator dari kondisi tersebut dapat

dilihat bahwa realisasi keuangan mencapai 98,69% dan realisasi fisik mencapai

99,98%. Dengan adanya kegiatan tersebut terdapat peningkatan mutu pendidikan,

sarana dan prasarana sehingga memperlancar proses belajar mengajar diseluruh

jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.

Disadari atau tidak, kekurangan pasti ada. Namun hal tersebut dapat dijadikan bahan

introspeksi diri guna perbaikan terhadap sesuatu yang dirasa masih kurang dan

mempertahankan serta meningkatkan kinerja yang sudah baik yang telah dicapai oleh

Dinas pendidikan Kabupaten Cirebon.

--------------- *** -------------

80