pencapaian mdgs dan tindak lanjut pasca 2015

78
Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019 Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari 2014

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 21-Oct-2015

981 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Disampaikan oleh Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas pada "Dialog Rencana Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019" di Bappenas tgl 30 Januari 2014.

TRANSCRIPT

Page 1: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019

Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari 2014

Page 2: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

OUTLINE

PENDAHULUAN

RINGKASAN KEMAJUAN MDGs

URAIAN PENCAPAIAN MDGs

TINDAK LANJUT MDGs PASCA 2015

Page 3: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

PENDAHULUAN

Page 4: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

• Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs

mencerminkan komitmen negara untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyatnya dan berkontribusi pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia.

• MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan

dokumen RPJPN 2005-2025, RPJMN 2004-2009 dan

2010-2014, RKP Tahunan, dan APBN.

• Capaian Tujuan MDGs 2013 :

1. Tujuan MDGs yang telah tercapai;

2. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan

dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track);

3. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih

diperlukan kerja keras.

Page 5: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

RINGKASAN STATUS

KEMAJUAN MDGs

Page 6: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

6

•MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang

dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari.

•MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat

pendidikan dasar, menengah dan tinggi; dan rasio angka

melek huruf perempuan terhadap laki-laki umur 15-24

tahun.

•MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian,

serta proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan,

diobati dan disembuhkan dalam program Directly

Observed Treatment Short Course (DOTS).

•MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler

TARGET YANG TELAH TERCAPAI

Page 7: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan

dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track):

• MDG 1, indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang

berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan

kerja, dan prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi.

• MDG 2, APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan

sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun

(perempuan dan laki-laki).

• MDG 3, rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A,

SMP/MTs/Paket B, dan pendidikan tinggi serta kontribusi perempuan

dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian, dan proporsi kursi yang

diduduki perempuan di DPR.

• MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak

usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak.

TARGET ON TRACK

7

Page 8: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

8

• MDG 5, Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih, Angka

pemakaian kontrasepsi /CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 semua cara,

dan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan.

• MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk), proporsi penduduk

terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV)

• MDG 7, konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak

melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung terhadap

total luas kawasan hutan dan rasio rasio kawasan lindung perairan terhadap

total luas perairan teritorial, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan

terhadap sanitasi dasar layak di perkotaan.

• MDG 8, rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap

simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR,

rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dan rasio pembayaran pokok utang

dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor (DSR),

proporsi penduduk yang memiliki jaringan telepon tetap.

TARGET ON TRACK

Page 9: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TARGET PERLU USAHA KERAS

(OFF TRACK)

9

Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras :

• MDG 1, persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional,

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400

kkal/kapita/hari dan 2000 kkal kkal/kapita/hari

• MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, Angka pemakaian

kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini, cara

modern, angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan

usia 15-19 tahun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

• MDG 6, prevalensi HIV dan AIDS, penggunaan kondom pada hubungan seks

berisiko tinggi, dan proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan

komprehensif tentang HIV dan AIDS, dan proporsi anak balita yang tidur dengan

kelambu berinsektisida

• MDG 7, rasio luas kawasan tertutup pepohonan, jumlah emisi CO2, konsumsi energi

primer per kapita, elastisitas energi, proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap sumber air minum layak di perdesaan, dan proporsi rumah

tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar layak di perdesaan.

• MDG 8, peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses internet dan kepemilikan

komputer pribadi.

Page 10: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

URAIAN PENCAPAIAN MDGS

Page 11: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 1: MENANGGULANGI

KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Page 12: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Indikator Acuan

Dasar Data Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat

pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1

Proporsi penduduk

dengan pendapatan

kurang dari USD 1,00

(PPP) per kapita per

hari

20,60%

(1990) 5,90 (2008) 10,30% ●

Bank Dunia

dan BPS

1.1a

Persentase penduduk

yang hidup di bawah

garis kemiskinan

nasional

15,10%

(1990) 11,47 (2013) 7,55% ▼

BPS,

Susenas

1.2 Indeks Kedalaman

Kemiskinan

2,70%

(1990) 1,75 (2013) Berkurang ►

BPS,

Susenas

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 13: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Persentase Penduduk yang Hidup di Bawah Garis

Kemiskinan Nasional

Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun penerbitan

Page 14: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Indikator Acuan

Dasar Data Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1B: Menciptakan Kesempatan Kerja Penuh dan Produktif dan Pekerjaan Yang Layak

Untuk Semua, Termasuk Perempuan dan Kaum Muda

1.4 Laju pertumbuhan

PDB per tenaga kerja*

3,52%

(1990)

5,24%

(2012) -

PDB

Nasional dan

Sakernas

1.5

Rasio kesempatan

kerja terhadap

penduduk usia 15

tahun ke atas

65% (1990) 63,71%

(2012) - -

BPS,

Sakernas

1.7

Proporsi tenaga kerja

yang berusaha sendiri

dan pekerja bebas

keluarga terhadap

total kesempatan

kerja**

71% (1990) 55,32%

(2012) Menurun ►

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 15: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Kerja Tahun 2012

Sumber: PDB Nasional dan Sakernas 2012

-5

0

5

10

15

20

PA

PU

A

NU

SA T

ENG

GA

RA

BA

RA

T

DK

I JA

KA

RTA

JAW

A B

AR

AT

D.I

. YO

GYA

KA

RTA

KA

LIM

AN

TAN

TIM

UR

KEP

ULA

UA

N R

IAU

BA

LI

BA

NTE

N

RIA

U

JAW

A T

ENG

AH

MA

LUK

U U

TAR

A

IND

ON

ESIA

NU

SA T

ENG

GA

RA

TIM

UR

KA

LIM

AN

TAN

SEL

ATA

N

SULA

WES

I BA

RA

T

JAW

A T

IMU

R

SUM

ATE

RA

SEL

ATA

N

BA

NG

KA

BEL

ITU

NG

LAM

PU

NG

GO

RO

NTA

LO

KA

LIM

AN

TAN

BA

RA

T

SUM

ATE

RA

BA

RA

T

JAM

BI

NA

NG

GR

OE

AC

EH D

AR

USS

ALA

M

SULA

WES

I SEL

ATA

N

SUM

ATE

RA

UTA

RA

KA

LIM

AN

TAN

TEN

GA

H

SULA

WES

I UTA

RA

BEN

GK

ULU

PA

PU

A B

AR

AT

MA

LUK

U

SULA

WES

I TEN

GG

AR

A

SULA

WES

I TEN

GA

H

Provinsi

5,24

Page 16: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Indikator Acuan

Dasar Data Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan

dalam kurun waktu 1990-2015

1.8

Prevalensi balita

dengan berat badan

rendah / kekurangan

gizi

31,0%

(1989)*

19,60%

(2013) ** 15,50% ►

* BPS,

Susenas

**Kemenkes,

Riskesdas 1.8a

Prevalensi balita gizi

buruk

7,2%

(1989)*

5,70% (2013)

** 3,60% ►

1.8b Prevalensi balita gizi

kurang

23,8%

(1989)*

13,90%

(2013) ** 11,90% ►

1.9

Proporsi penduduk

dengan asupan kalori

di bawah tingkat

konsumsi minimum:

BPS,

Susenas

- 1400

Kkal/kapita/hari

17,00%

(1990)

19,04%

(2013) 8,50%

- 2000

Kkal/kapita/hari

64,21%

(1990)

68,25%

(2013) 35,32%

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 17: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Persen Gizi Kurang dan Stunting pada Anak

Balita,

Tahun 2007 - 2012

Sumber: Kemenkes, Riskesdas 2007, 2010, dan 2013

Page 18: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori

< 1.400 Kkal dan < 2.000 Kkal Tahun 2013

Sumber BPS, Susenas 2013

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Bal

i

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Kal

iman

tan

sel

atan

DI Y

ogy

akar

ta

Ban

ten

Sula

wes

i Sel

atan

Sula

wes

i Bar

at

Ke

pu

lau

an R

iau

Sum

ater

a B

arat

Sula

wes

i Uta

ra

Sula

wes

i Te

nga

h

Ria

u

Be

ngk

ulu

Sum

ater

a U

tara

Jaw

a B

arat

Sum

ater

a Se

lata

n

Sula

wes

i Te

ngg

ara

Ind

on

esi

a

Kal

iman

tan

Bar

at

Lam

pu

ng

Ace

h

Kal

iman

tan

Ten

gah

DK

I Jak

arta

Jaw

a Te

nga

h

Jaw

a Ti

mu

r

Jam

bi

Ban

gka

Be

litu

ng

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

Mal

uku

Go

ron

talo

Pap

ua

Bar

at

Kal

iman

tan

Tim

ur

Pap

ua

Mal

uku

Uta

ra

Konsumsi Kalori < 1400 Kkal Konsumsi Kalori < 2000 Kkal

Page 19: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 2: MENCAPAI

PENDIDIKAN DASAR UNTUK

SEMUA

Page 20: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

2.1 Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/sederajat

88,70% (1990)*

95.71% (2012)**

100,0 ► *BPS, **Kemendikbud

2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD

62,00% (1990)

96.43% (2012)

100,0 ► Kemendikbud

2.3. Angka melek huruf

penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki

96,60% (1990)

99.08% (2012)

100,0 ► BPS

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 21: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Perkembangan APM dan APK Jenjang SD/MI dan

SMP/MTs tahun 1992-2012

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0

20

40

60

80

100

120

1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

APK SD/MI/Paket A APM SD/MI/Paket A

APK SMP/MTs/Paket B APM SMP/MTs/Paket B

Page 22: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Perbedaan APM dan APK Jenjang SD/MI/sederajat

Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2012

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013

0

20

40

60

80

100

120

140

Bal

iN

TBD

KI J

akar

taM

alu

ku U

tara

DI Y

ogy

akar

taK

ep

ula

uan

Ria

uSu

mat

era

Bar

atK

alim

anta

n T

imu

rN

TTB

angk

a B

elit

un

gK

alim

anta

n T

en

gah

IND

ON

ESIA

Ban

ten

Jaw

a Te

nga

hSu

law

esi

Uta

raJa

wa

Tim

ur

Sula

we

si S

ela

tan

Kal

iman

tan

Se

lata

nJa

mb

iIN

DO

NES

IALa

mp

un

gSu

law

esi

Te

nga

hSu

mat

era

Uta

raR

iau

Go

ron

talo

NTT

Sum

ate

ra S

ela

tan

Kal

iman

tan

Bar

atN

TBM

alu

kuP

apu

aSu

law

esi

Bar

atP

apu

a B

arat

Ace

h

APM

APK

Page 23: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN

GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Page 24: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada

tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

3.1

Rasio perempuan terhadap laki-laki di

tingkat pendidikan dasar, menengah dan

tinggi

- Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD 100,27

(1993)

99.81

(2013)* 100,00 ●

BPS,

Susenas

- Rasio APM perempuan/ laki-laki di

SMP

99,86

(1993)

105.69

(2013)* 100,00 ●

- Rasio APM perempuan/ laki-laki di

SMA

93,67

(1993)

100.66

(2013)* 100,00 ●

- Rasio APM perempuan/ laki-laki di

Perguruan Tinggi

74,06

(1993)

109.73

(2013)* 100,00 ●

3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan

upahan di sektor nonpertanian

29,24%

(1990)

35.10%

(2013) Meningkat ►

BPS,

Sakernas

3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan

di DPR

12,50%

(1990)

16.79%

(2013) Meningkat ► KPU

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Keterangan: *angka pada triwulan I 2013

Page 25: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Kecenderungan Rasio APM Perempuan

terhadap Laki-laki menurut Jenjang

Pendidikan, Tahun 2000-2013

Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun

85

90

95

100

105

110

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ra

sio

AP

M

Tahun Rasio APM perempuan/laki-laki di SD

Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP

Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA

Page 26: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam

Pekerjaan Upahan Di Sektor Nonpertanian, 2000-2013

33,5

32,3 31,9 31,7 31,5

32,9

34,3

33,3

35,4

37,1 36,6 36,7

35,8

35,1

30

32

34

36

38

2000

2001

2003

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Pe

rse

nta

se

Tahun

Sumber: BPS, Sakernas berbagai tahun

Page 27: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam

Pekerjaan Upahan Di Sektor

Nonpertanian Antarprovinsi, 2013

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2013

44

,7

42

,3

40

,2

39

,1

39

,0

38

,6

38

,4

38

,1

37

,7

37

,6

37

,4

37

,2

36

,7

36

,4

36

,1

35

,6

35

,2

35

,1

34

,8

34

,3

34

,2

33

,9

33

,9

32

,9

32

,8

31

,5

31

,3

30

,6

30

,1

29

,4

29

,1

27

,9

26

,7

25

,1

0

10

20

30

40

50

Pe

rse

nta

se

Provinsi

Page 28: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Kecenderungan Keterwakilan Perempuan

dalam DPR menurut Periode Pemilihan,

Tahun 1950-2014

3,8

6,3 5,1

7,8

6,3

8,5

13,0 12,5

10,8

9,0

11,6

16,7

2

6

10

14

18

195

0-1

95

5

195

5-1

96

0

195

6-1

95

9

197

1-1

97

7

197

7-1

98

2

198

2-1

98

7

198

7-1

99

2

19

92

-19

97

199

7-1

99

9

199

9-2

00

4

200

4-2

00

9

200

9-2

01

4

Pe

rse

nta

se

Periode

Sumber: BPS; Keterangan: Data periode 2009-2014 adalah kondisi akhir tahun

2013

Page 29: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 4:

MENURUNKAN ANGKA

KEMATIAN ANAK

Page 30: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun

waktu 1990-2015

4.1 Angka Kematian Balita per 1000

kelahiran hidup 97 (1991)

40

( 2012) 32 ►/ ▼

BPS, SDKI

4.2

Angka Kematian Bayi (AKB) per

1000 kelahiran hidup 68 (1991)

32

(2012) 23 ► / ▼

4.2a Angka Kematian Neonatal per

1000 kelahiran hidup 32 (1991)

19

(2012) Menurun ►

4.3 Persentase anak usia 1 tahun

yang diimunisasi campak

44,5%

(1991)

74,20 %

(2013)** Meningkat ►

*BPS,

SDKI

**BPS,

Susenas

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 31: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi telah mengalami penurunan tajam tetapi diperkirakan

masih belum mencapai target pada tahun 2015

Angka Kematian Neonatal tidak turun dibandingkan sebelumnya

Kematian Neonatal merupakan komponen besar terhadap kematian Bayi dan Balita

Page 32: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 5:

MENINGKATKAN

KESEHATAN IBU

Page 33: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Indikator Acuan

Dasar Data Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015

5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000

kelahiran hidup

390

(1991) 359 (2012) 102 ▼ BPS, SDKI

5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong

tenaga kesehatan terlatih

40,70

%

(1992)

83,10 % (2012) Meningkat ► BPS, Susenas

Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

5.3

Angka pemakaian kontrasepsi /CPR

bagi perempuan menikah usia 15-49,

semua cara

49,7%

(1991) 61,9 % (2012) Meningkat ►

BPS, SDKI

*BPS, Susenas

**Kemenkes,

Riskesdas

5.3a

Angka pemakaian kontrasepsi (CPR)

pada perempuan menikah usia 15-49

tahun saat ini, cara modern

47,1%

(1991) 57,90 % (2012) Meningkat ▼

5.4

Angka kelahiran remaja (perempuan

usia 15-19 tahun) per 1000

perempuan usia 15-19 tahun

67

(1991) 48 (2012) Menurun ▼

5.5

Cakupan pelayanan Antenatal

(sedikitnya satu kali kunjungan dan

empat kali kunjungan)

- 1 kunjungan: 75,0% 96,9 % (2012)

Meningkat ►

- 4 kunjungan: 56,0%

(1991) 73,5% (2012)

5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga

berencana/KB yang tidak terpenuhi)

12,70

%

(1991)

11,4% (2012) Menurun ▼

Page 34: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber: SDKI berbagai tahun

Page 35: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber: BPS, Susenas

Page 36: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Inkonsistensi antara Peningkatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan AKI

pencegahan dan penanganganan komplikasi kebidanan serta pencegahan kematian ibu tidak sepenuhnya bisa dilakukan oleh tenaga

kesehatan.

sebagian besar komplikasi kebidanan tidak dapat diprediksi (unpredictable)

Kesiapan pelayanan 24/7 di semua tingkat pelayanan

sering terjadi keterlambatan baik pada tingkat pelayanan primer,

keterlambatan dalam proses rujukan keterlambatan dan

keterlambatan pelayanan di RS.

masih banyak Puskesmas PONED yang tidak perfungsi sebagai

fasilitas PONED

Page 37: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015
Page 38: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS,

MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR

LAINNYA

Page 39: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun

2015

6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total

populasi -

0,43%

(2012)* Menurun ▼

Pemodelan

matematika

HIV di

Indonesia

tahun 2012

6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks

berisiko tinggi terakhir

12,8%

(2002/03)

37.6%

(2011) Meningkat ▼

*BPS,

SKRRI

** STBP,

Kemenkes

6.3

Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun

yang memiliki pengetahuan komprehensif

tentang HIV/AIDS

-

21.25%

Rapid survey

tahun 2012 di

Prov. Jabar,

Lampung,

Sulsel, Papua,

Kaltim, NTB)

Rapid

survey,

Kemenkes

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai

dengan tahun 2010

6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang

memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral -

84,67%

(2013) Meningkat ► Kemenkes

Page 40: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Angka Kumulatif HIV-Juni 2013*

Sumber: Kemenkes RI, 2013

Page 41: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Angka kumulatif AIDS sampai dengan

Juni 2013*

Sumber: Kemenkes RI, 2013

Page 42: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

AIDS Case Rate Provinsi dan Nasional sampai

dengan Juni 2013

Sumber: Kemenkes RI, 2013

Page 43: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN

PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Indikator Acuan

Dasar Data Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit

utama lainnya hingga tahun 2015

6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat

Malaria

66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk) 4,68

(1990) 1,69% (2012) Menurun ► Kemenkes

6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan

kelambu berinsektisida - 16,5% (2010)* Meningkat ▼

*Kemenkes,

RIskesdas

2010

6.8 Proporsi anak balita dengan demam yang

diobati dengan obat anti malaria yang tepat - 34,7% (2010)

Riskesdas

2010

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 44: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber: Kemenkes, berbagai tahun

Page 45: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber: Kemenkes RI, 2013

Page 46: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN

PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit

utama lainnya hingga tahun 2015

6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat

kematian akibat Tuberkulosis

6.9a Angka kejadian Tuberkulosis (semua

kasus/100,000 penduduk/tahun)

343

(1990)

187

(2012) Dihentikan,

mulai

berkurang

Laporan TB

Global WHO,

2011

6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per

100,000 penduduk)

443

(1990)

213

(2012)

6.9c Tingkat kematian karena Tuberkulosis

(per 100,000 penduduk)

92

(1990)

27

(2012)

6.10

Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis

yang terdeteksi dan diobati dalam

program DOTS

6.10

a

Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis

yang terdeteksi dalam program DOTS

20,0%

(2000)*

84,41%

(2012)** 70,0% ●

*Laporan TB

Global WHO

**Laporan

Kemenkes,

2011

6.10

b

Proporsi kasus Tuberkulosis yang

diobati dan sembuh dalam program

DOTS

87,0%

(2000)*

90,2%

(2012)** 85,0% ●

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 47: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber: Kementerian Kesehatan

Page 48: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015
Page 49: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs

2015 Status Sumber

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan

program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan

7.1

Rasio luas kawasan tertutup

pepohonan berdasarkan hasil

pemotretan citra satelit dan

survei foto udara terhadap luas

daratan

59,97%

(1990) 52.54% (2012) Meningkat ▼

Kementerian

Kehutanan

7.2 Jumlah emisi karbon dioksida

(CO2)

1.377.983

Gg CO2e

(2000)

1,791,372 Gg

CO2e (2005) Berkurang ▼

Kementerian

Lingkungan

Hidup

7.2a Jumlah konsumsi energi primer

(per kapita)

2,64 BOE

(1991)

4.95 BOE

(2010) Berkurang ▼

Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral

7.2b Intensitas energi

5,28 SBM/

USD 1,000

(1990)

4.61 SBM/USD

1,000 (2010) Menurun ▼

7.2c Elastisitas energi 0,98 (1991) 1.6 (2010) Menurun ▼

7.2d Bauran energi untuk energi

terbarukan

3,5%

(2000) 5.00% (2010) - ▼

Page 50: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan

program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan

7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak

ozon (BPO) dalam metrik ton

8.332,7

metrik ton

BPO

(1992)

202 metric tons

methyl bromide

5,001.87 metric

tons (2012)

0 CFCs

sementara

HCFCs

menurun

Kementerian

Lingkungan

Hidup

7.4

Proporsi tangkapan ikan yang

berada dalam batasan biologis

yang aman

66,08%

(1998) 96.86% (2011)

Tidak

terlampaui ►

Kementerian

Kelautan &

Perikanan

7.5

Rasio luas kawasan lindung untuk

menjaga kelestarian

keanekaragaman hayati terhadap

total luas kawasan hutan

26,40%

(1990) 28.45% (2012) Meningkat ►

Kementerian

Kehutanan

7.6

Rasio kawasan lindung perairan

terhadap total luas perairan

teritorial

0,14%

(1990)

*

4.97% (2011)** Meningkat ►

*Kem.

Kehutanan

**Kem. Kelautan

&

Perikanan

Page 51: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses

berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015

7.8

Proporsi rumah tangga dengan

akses berkelanjutan terhadap

air minum layak, perkotaan dan

perdesaan

37,73%

(1993)

64.60%

(2012) 68.87% ▼

BPS,

Susenas 7.8a Perkotaan

50,58%

(1993)

76.41%

(2012) 75.29% ●

7.8b Perdesaan 31,61%

(1993)

52.98%

(2012) 65.81% ▼

7.9

Proporsi rumah tangga dengan

akses berkelanjutan terhadap

sanitasi layak, perkotaan dan

perdesaan

24,81%

(1993)

57.82%

(2012) 62.41% ▼

7.9a Perkotaan 53,64%

(1993)

73.15%

(2012) 76.82% ►

7.9b Perdesaan 11,10%

(1993)

42.73%

(2012) 55.55% ▼

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 52: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Terhadap

Air Minum dan Sanitasi Layak

Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun

37,7

37,7

38,0

41,3

42,7

42,0

42,2 37,5

48,7

48,3

47,7

48,8

47,6

47,8

48,3

68,9

24,8 27

,5

21,9 25

,2 27,5 28

,9 32,6

32,7 34

,3 35,6

35,6 38

,1

35,0

44,2

62,4

46,547,7 44,2

42,8

55,6

55,5

51,2

48,6

0

25

50

75

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

Akses terhadap air

minum layak

Akses terhadap

sanitasi layak

Page 53: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan

Terhadap Sumber Air Minum Layak, Perkotaan,

Perdesaan, Serta Perkotaan Dan Perdesaan, 2011

Sumber: Susenas (BPS), berbagai tahun

Page 54: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan

Terhadap Sanitasi Layak, Perkotaan, Perdesaan, Serta

Total (Perkotaan Dan Perdesaan) Tahun 2012

Sumber : BPS, Susenas berbagai tahun

Page 55: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses

Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak, Menurut

Provinsi Tahun 2012

Sumber : BPS, Susenas 2012

Page 56: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 8: MEMBANGUN

KEMITRAAN GLOBAL UNTUK

PEMBANGUNAN

Page 57: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs 2015 Status Sumber

TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Target 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis

peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif

8.6a

Rasio ekspor dan impor

terhadap PDB (indikator

keterbukaan ekonomi)

41,60%

(1990)*

43,62%

(2012)** Meningkat ►

* BPS &

Bank

Dunia

** BPS

8.6b Rasio pinjaman terhadap

simpanan di bank umum

45,80%

(2000)

84,51%

(2012) Meningkat ► Statistik

Perbankan

Indonesia,

BI 8.6c Rasio pinjaman terhadap

simpanan di BPR

101,30%

(2003)

111,64%

(2012) Meningkat ►

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 58: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Sumber : BPS, berbagai tahun

Perkembangan Impor, Ekspor, Pertumbuhan

PDB dan Rasio Ekspor dan Impor

terhadap PDB

41,4%

45,0%

43,62%

41,41%

-

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1.000

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

19

90

19

91

19

92

19

93

19

94

19

95

19

96

19

97

19

98

19

99

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

Sem

I 2

01

3

Mili

ar U

SD

Pe

rse

nta

se T

ingk

at K

ete

rbu

kaan

Eko

no

mi)

Tingkat Keterbukaan Ekonomi Ekspor Impor GDP Harga Berlaku (billion USD)

Page 59: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Target 8D :Menangani Utang Negara Berkembang Melalui Upaya Nasional Maupun

Internasional Untuk Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang

8.12 Rasio pinjaman luar negeri

terhadap PDB

24,59%

(1996)

7,40%

(2012) Berkurang ►

Kementerian

Keuangan

8.12

a

Rasio pembayaran pokok

utang dan bunga utang luar

negeri terhadap penerimaan

hasil ekspor (DSR)

51,00%

(1996)

4,60%

(2012)* Berkurang ►

Statistik

Utang Luar

Negeri

Indonesia

*Profil Utang

Pemerintah

Pusat

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 60: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Outstanding Pinjaman Luar Negeri mengalami peningkatan

dari Rp 614,81 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 640,66

triliun pada pertengahan Agustus 2013.

KEADAAN DAN KECENDERUNGAN

Penurunan rasio pembayaran kewajiban utang luar negeri

Pemerintah terhadap Penerimaan Hasil Ekspor (Debt Service

Ratio/DSR) pada tahun 2012 mencapai 4,61%.

Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu dari 8,3% pada tahun

2011, menjadi 7,4% pada tahun 2012, bahkan mencapai 6,8%

pada bulan Agustus 2013.

Page 61: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Indikator Acuan

Dasar

Data

Terbaru

Target

MDGs

2015

Status Sumber

TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Target 8F : Bekerja Sama Dengan Swasta Dalam Memanfaatkan Teknologi Baru, Terutama

Teknologi Informasi Dan Komunikasi

8.14

Proporsi penduduk yang

memiliki jaringan PSTN

(kepadatan fasilitas telepon

per jumlah penduduk)

4,02%

(2004)

3,23%

(2012) Meningkat ►

Kemkominfo

8.15 Proporsi penduduk yang

memiliki telepon seluler

14,79%

(2004)

131,41%

(2012) 100,00% ●

8.16 Proporsi rumah tangga

dengan akses internet -

30,66%

(2012) 50,00% ▼ BPS, Susenas

8.16a Proporsi rumah tangga yang

memiliki komputer pribadi -

14,86%

(2012) Meningkat ▼

BPS,

Susenas

Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus

Page 62: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Awalnya jaringan Public Switched Telephone Network

(PSTN) merupakan moda utama bagi komunikasi, sejak

tahun 2002 tren tersebut bergeser ke akses nirkabel

(wireless) termasuk seluler.

Hal ini terlihat dari proporsi penduduk Indonesia yang

memiliki jaringan PSTN hanya 4,02% dibandingkan

dengan seluler sebesar 14,79% pada tahun 2004.

Proporsi penduduk Indonesia yang memiliki telepon

seluler pada tahun 2012 yaitu 131,41%, jauh lebih besar

dari PSTN yang hanya mencapai 3,23% pada tahun

yang sama.

Proporsi rumah tangga dengan

akses internet meningkat dari

11,06% pada tahun 2009

menjadi 26,21% tahun 2011 dan

30,66% pada tahun 2012.

Adapun proporsi rumah tangga

yang memiliki komputer pribadi

juga meningkat dari 10,20%

pada tahun 2009 menjadi

12,30% di tahun 2011 dan

14,86% di tahun 2012.

PSTN dan Seluler

Internet dan Komputer

KEADAAN DAN KECENDERUNGAN

Page 63: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

TINDAK LANJUT

PASCA MDGs 2015

Page 64: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

“Summary Of Papers: “From Millennium

Development Goals To Sustainable

Development Goals”

Source: Commonwealth Ministers Reference Book 2012

64

1. Sustainable Development

Goals

Page 65: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Usulan Goal

SDG 1:

Pada tahun 2030, jika tidak sebelumnya,

semua orang di dunia akan memiliki akses

air dan sanitasi yang aman dan

berkelanjutan, gizi yang cukup,

pelayanan kesehatan dasar, infrastruktur

dasar, termasuk listrik, jalan, dan

konektivitas ke jaringan informasi global.

65

Page 66: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

66

SDG 2: Dari 2015-2030, semua bangsa akan mengadopsi strategi ekonomi yang

semakin membangun teknologi yang berkelanjutan, insentif pasar yang

tepat, dan tanggung jawab individu.

Dunia akan bergerak bersama menuju sistem rendah karbon energi,

sistem pangan yang berkelanjutan, daerah perkotaan yang

berkelanjutan (termasuk ketahanan dalam menghadapi bahaya yang

berkembang), dan stabilisasi populasi dunia melalui pilihan kesuburan

sukarela keluarga yang didukung oleh layanan kesehatan dan pendidikan.

Negara-negara akan mengadopsi langkah perubahan selama 15 tahun ini,

secara individu dan dengan kerja sama global, yang akan memungkinkan

manusia untuk menghindari ambang planet paling berbahaya.

Masyarakat dunia akan membantu negara-negara berpenghasilan

rendah untuk menanggung biaya tambahan yang mereka mungkin

memerlukan adopsi dari sistem yang berkelanjutan untuk energi,

pertanian, dan sektor lainnya.

Page 67: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

67

SDG 3:

Setiap negara akan mempromosikan kesejahteraan dan kemampuan semua warga negara mereka,

memungkinkan semua warga negara untuk mencapai potensi mereka, terlepas dari kelas,

gender, etnis, agama, atau ras.

Setiap negara akan memantau kesejahteraan warganya dengan peningkatan pengukuran dan

pelaporan kepuasan hidup.

Perhatian khusus akan diberikan kepada anak usia dini, remaja, dan orang tua, mengatasi

kerentanan dan kebutuhan masing-masing kelompok usia.

Page 68: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

68

SDG 4:

Pemerintah di semua tingkatan akan bekerja sama

untuk mempromosikan pembangunan

berkelanjutan di seluruh dunia.

Target ini mencakup komitmen untuk supremasi

hukum, hak asasi manusia, transparansi,

partisipasi, inklusi, dan suara institusi ekonomi

yang mendukung swasta, publik, dan sektor

masyarakat sipil dengan cara yang produktif dan

seimbang. “Power is held in trust to the people, not as a privilege of the state”

Page 69: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Isu Penting dalam OWG SDGs

1. prasyarat pertumbuhan untuk penanggulangan kemiskinan;

2. industrialisasi dan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan;

3. perdagangan terbuka yang adil berdasarkan aturan;

4. akses aman, terjangkau dan energi yang dapat diandalkan;

5. pentingnya peran energi terbarukan dalam sistem energi, dan

6. peran penting dari efisiensi energi dan konservasi sebagai komponen keberlanjutan.

69

Page 70: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Considerable Issues of OWG SDGs

1. Kemiskinan

2. Ketahanan pangan

3. Air dan sanitasi

4. Kesehatan

5. Pendidikan

6. Pekerjaan

7. Pencapaian universal pembangunan

sosial

70

Page 71: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

2. Post-MDGs

“Summary of Report of Secretary - General

A Life of Dignity for All: Accelerating

Progress Towards the Millennium

Development Goals and Advancing the

United Nations Development Agenda

Beyond 2015”

United Nation General Assembly – A/68/202, July 26, 2013

71

Page 72: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Isu Penting 1. Memberantas kemiskinan

dalam segala bentuknya

2. Mengatasi pengecualian dan

ketidaksetaraan

3. Memberdayakan perempuan

dan anak perempuan

4. Memberikan pendidikan yang

berkualitas dan belajar

sepanjang hayat

5. Meningkatkan kesehatan

6. Mengataasi perubahan iklim

7. Mengatasi tantangan

lingkungan

8. Mendorong pertumbuhan

inklusif dan berkelanjutan dan

pekerjaan yang layak 72

9. Mengakhiri kelaparan dan

kekurangan gizi

10. Mengatasi tantangan

demografis

11. Meningkatkan kontribusi

positif migran

12. Mengatasi tantangan

urbanisasi

13. Membangun perdamaian dan

pemerintahan yang efektif

didasarkan pada aturan

hukum dan suara lembaga

14. Mendorong kemitraan global

15. Memperkuat kerangka kerjasama

pembangunan internasional

Page 73: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

3. Post-2015 Development Agenda

“A New Global Partnership: Eradicate

Poverty and Transform Economies Through

Sustainable Development”

The Report of the High-Level Panel of Eminent Persons on

the Post-2015 Development Agenda

Page 74: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

12 Ilustrative Goals

74

“Tujuan Universal, Target Nasional”

‘The Report of the HLPEP on the Post-2015 Development Agenda’

Page 75: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

KONVERGENSI

SDGs, UN GA, DAN HLPEP

75

SDGs

UN GA

HLPEP

KONVERGEN

Page 76: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

PEMETAAN

KONVERGENSI

SDGS, UN GA,

DAN HLPEP

76

NO. AREA FOKUS OWG on

SDGs UN GA HLPEP

1. Kemiskinan ● ● ●

2. Inequality ●

3. Pemberdayaan Perempuan ● ●

4. Kualitas Pendidikan ● ● ●

5. Peningkatan Kesehatan ● ● ●

6. Perubahan Iklim ●

7. Lingkungan ● ● ●

8. Pertumbuhan yang Berkelanjuta ● ●

9. Kelaparan dan Keamanan Makanan ● ● ●

10. Tantangan Demografi ● ●

11. Pekerja Migran ●

12. Urbanisasi ● ●

13. Kedamaian dan Pemerintah ● ● ●

14. Kemitraan Global ● ● ●

15. Pembangunan Internasional ●

16. Air dan Sanitasi ● ●

17. Energi ● ●

18. Aset sumber daya alam ●

19. Infrastruktur ●

20. Pembangunan sosial ●

Page 77: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015

Integrasi MDGs Dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan

RPJPN

RPJMN

RENSTRA K/L

RPJMD

RENSTRA DAERAH

RKP

RKPD

APBN

APBD

TUJU

AN P

EMBA

NG

UN

AN

MIL

ENIU

M/M

DG

s

PELAKSANAANPROGRAM

VISI & MISI PRESIDEN

VISI & MISI KEPALA DAERAH

MDGs telah diarusutamakan dalam berbagai dokumen perencanaan

NASIONAL (RPJPN, RPJMN, RKP), perencanaan K/L (RENSTRA, RENJA KL)

dan implementasi pembiayaan dalam dokumen anggaran (DIPA) 77

MAINSTREAMING MDGs, SDGs, DAN POST 2015 DEVELOPMENT AGENDAS

Page 78: Pencapaian MDGs dan Tindak Lanjut Pasca 2015