pencapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran teknik ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf ·...

164
PENCAPAIAN KOMPE KELAS X PROG SMK N Diajukan Ke untuk Me PROGR U i ETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN GRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA N 3 WONOSARI DENGAN METODE INQUI TUGAS AKHIR SKRIPSI epada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yog emenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mempe Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Hangga Rachditya Asngadi NIM. 10501244024 RAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 N TEKNIK LISTRIK A INDUSTRI UIRY gyakarta eroleh TRO

Upload: phungduong

Post on 11-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK N 3 WONOSARI

Diajukan Kepada untuk Memenuhi Sebagian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

i

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK N 3 WONOSARI DENGAN METODE INQUIRY

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri YogyakartaMemenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Hangga Rachditya Asngadi

NIM. 10501244024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK LISTRIK

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

INQUIRY

Universitas Negeri Yogyakarta Persyaratan Guna Memperoleh

ELEKTRO

Page 2: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

ii

Page 3: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

iii

Page 4: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran
Page 5: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

v

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. Al- Baqarah: 286)

“ Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada jalan keluar (kemudahan) maka

apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain “

(QS. Al-Insyirah: 6)

“...Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajad (tingkatan)”

(QS. Al Mujaadilah: 11)

Menghindar artinya menambah masalah, hadapi dan jalani sembari berdoa karena suskses itu membutuhkan proses.

(Penulis)

Stop wishing, start doing.

(Anonim)

If you want to make your dreams come true, the first thing you have to do is wake up

(J.M. Power)

Education is the most powerful weapon, we can use to change the world

(Nelson Mandela)

Always do your best, what your plant now, you will haervest later

(Og Mandino)

Page 6: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT karya ini Penulis

persembahkan kepada:

Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa tak pernah lelah dalam memberikan

doa, nasehat, perhatian, dan motivasinya, serta selalu memberikan hal terbaik

dari awal masuk kuliah hingga selesainya skripsi ini.

Adikku Dewi dan Bagus atas doa, perhatian, dan dukungannya.

Seluruh keluarga besar H. Abunawas dan Aris Moenandar atas doa,

perhatian, dan dukungannya.

Guru-guru serta siswa-siswi SMK N 3 Wonosari yang telah membantu

selama pelaksanaan penelitian.

Asep, Bonggo, Singgih, Ndaru, Rahman, Dimas, Asni, Yossi, Imam,

Apriyansyah, Mbak Fatimah dan Mbak Amel yang telah memberikan

bantuan dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi.

Teman-teman grup D-FET Gek Ndang Lulus (Agus, Akung, Budi, Irfan,

Sugeng, Topik, Wawan, Wening, zhainab) yang merupakan teman-teman

senasib dan seperjuangan dalam penyelesaian skripsi, semoga kalian segera

menyusul.

Seluruh teman-teman Pendidikan Teknik Elektro D2010 (D-FET),

terimakasih atas kebersamaan, keceriaan, dan kekompakan selama ini.

Teman-teman geng Poker (Adam, Ajeng, Wiji, Zamzam), geng Power Ranger

(Hendri, Nafis, Putri, Zhainab), geng Perpusda Kebumen (Bonggo, Ita,

Puspita), grup Veteran Perhimak Kebumen yang telah memberikan doa dan

dukungannya.

Amalia, Amel, Erma, dan Mita yang selalu memberi semangat, perhatian,

dukungan dan doanya selama pengerjaan skripsi hingga terselesaikannya

skripsi ini.

Page 7: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

vii

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X SMK N 3 WONOSARI DENGAN

METODE INQUIRY

Oleh: Hangga Rachditya Asngadi

10501244024

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Pencapaian kompetensi siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada yang diajar menggunakan metode konvensional; (2) perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Pencapaian kompetensi siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada yang diajar menggunakan metode konvensional.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain penelitian pretest-posttest kontrol grup. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X EI-1 dan EI-2 SMK N 3 Wonosari. Setiap kelas terdiri dari 31 siswa. Tenik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kelas X EI-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X EI-2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data untuk variabel kompetensi ranah kognitf menggunakan tes, sedangkan untuk variabel kompetensi ranah afektif siswa menggunakan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Pencapaian kompetensi siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari (thitung > ttabel = 3,058 > 2,000 pada taraf signifikansi 5%); (2) terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Pencapaian kompetensi siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari (thitung > ttabel = 3,882 > 2,000 pada taraf signifikansi 5%).

Kata Kunci : kuasi eksperimen, kompetensi, metode inquiry, teknik listrik.

Page 8: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang berkat bimbingan dan karunia-Nya,

Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatka gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Pencapaian Kompetensi

Siswa dalam Pembelajaran Tenik Listrik Kelas X Program Keahlian Teknik

Elekronika Industri SMK N 3 Wonosari dengan Metode Inquiry” dapat disusun

dengan susai harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari

bantuan dan kerjasama pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis

menyapaiakn ucapan terimakasih yang terhormat kepada:

1. Dr. Edy Supriyadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah

memberikan arahan, semangat, dan bimbingan selama penyusunan Tugas

Akhir Skripsi ini.

2. Totok Sukisno, M.Pd dan Sardjiman DP, M.Pd selaku validator instrumen

penelitian TAS yang memberikan saran perbaikan sehingga penelitian TAS

dapat terlaksana sesaui dengan tujuan.

3. Drs. Sunyoto, M.Pd dan Arieadi Chandra Nugraha, M.T, selaku Penguji dan

Sekretaris yang memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif

terhadap TAS ini.

4. Totok Heru Tri M, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan

Ketua Program Strudi Pendidikan Teknik Elektro beserta dosen dan staf yang

telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses penyususnan poposal

sampai dengan selesainya TAS ini.

Page 9: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran
Page 10: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv

MOTTO ..................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6

C. Batasan masalah ........................................................................... 6

D. Rumusan masalah ................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 9

A. Kajian Teori ........................................................................... 9

1. Pembelajaran ................................................................ 9

2. Kompetensi ........................................................................... 10

3. Model pembelajaran konvensional .......................................... 14

4. Metode pembelajaran inquiry .......................................... 15

5. Media Pembelajaran ................................................................ 18

6. Pembelajaran Teknik Listrik Menggunakan Metode Inquiry ........ 20

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................... 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................ 24

D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 27

A. Desain dan Prosedur Penelitian ...................................................... 27

1. Tahap Persiapan ................................................................ 28

2. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 29

3. Tahap Akhir ........................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 32

Page 11: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xi

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 32

1. Populasi ........................................................................... 32

2. Sampel ........................................................................... 32

D. Definisi Operasional ................................................................ 32

1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ........................................... 32

2. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ........................................... 33

3. Metode Pembelajaran Inquiry .......................................... 33

4. Metode Pembelajaran Konvensional .......................................... 33

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 33

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 34

1. Tes ..................................................................................... 34

2. Observasi ........................................................................... 35

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................... 36

1. Validitas ........................................................................... 36

2. Reliabilitas ........................................................................... 37

3. Analisi Butir Soal ................................................................ 38

H. Validitas Rancangan Soal ................................................................ 40

1. Validitas Internal ................................................................ 40

2. Validitas Eksternal ................................................................ 41

I. Teknik Analisis Data ................................................................ 42

1. Deskripsi Data ................................................................ 42

2. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................... 43

3. Uji Hipotesis ........................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 45

A. Deskripsi Data ................................................................ 45

1. Pencapaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ...... ............. 45

2. Pencapaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ........ ........... 52

B. Uji Prasyarat Analisis ................................................................ 57

1. Uji Normalitas ................................................................ 57

2. Uji Homogenitas ................................................................ 58

C. Uji Hipotesis ........................................................................... 59

1. Hipotesis Pertama ..................................... ......................... 60

2. Hipotesis Kedua ........................................ ...................... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 62

1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ..................................... ... 63

2. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif .................................... .... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 67

A. Kesimpulan ........................................................................... 67

B. Implikasi ...................................................................................... 68

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 68

Page 12: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xii

D. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................. 73

Page 13: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ...................................................... 34

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi ...................................................... 35

Tabel 3. Kriteria Tingkat Kesukaran ...................................................... 39

Tabel 4. Kriteria Daya Pembeda Soal ..................................................... 40

Tabel 5. Kategorisasi Nilai ................................................................ 42

Tabel 6. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Kontrol ........................................... 46

Tabel 7. Distribusi Kategori Nilai Pretest Kelas Kontrol ..................... 46

Tabel 8. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ................................ 47

Tabel 9. Distribusi Kategori Nilai Pretest Kelas Eksperimen ..................... 48

Tabel 10. Deskripsi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................ 48

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol ..................... 49

Tabel 12. Distribusi Kategori Nilai Posttest Kelas Kontrol ..................... 50

Tabel 13. Deskripsi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ................................ 50

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen ..................... 51

Tabel 15. Distribusi Kategori Nilai Posttest Kelas Eksperimen .......... 52

Tabel 16. Deskripsi Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol ..................... 53

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Ranah Afektif Kelas Kontrol ..................... 53

Tabel 18. Distribusi Kategori Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol .......... 54

Tabel 19. Deskripsi Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen ..................... 55

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Ranah Afektif Kelas Eksperimen .......... 56

Tabel 21. Distribusi Kategori Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen .......... 57

Tabel 22. Data Hasil Uji Normalitas Ranah Kognitif ................................ 58

Tabel 23. Data Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif ................................... 58

Page 14: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xiv

Tabel 24. Data Hasil Uji Homogenitas ........................................... 59

Tabel 25. Data Hasil Uji Pretest Siswa .......................................... 60

Tabel 26. Data Hasil Uji Posttest Siswa .................................................. 61

Tabel 27. Data Hasil Hasil Uji Ranah Afektif Siswa ............................... 62

Page 15: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Desain Penelitian ................................................................ 28

Gambar 2. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian ................................ 31

Gambar 3. Grafik Histogram Distribusi Data Posttest Kelas Kontrol .......... 49

Gambar 4. Grafik Histogram Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen .... 51

Gambar 5. Grafik Histogram Distribusi Ranah Afektif Kelas Kontrol .......... 54

Gambar 6. Grafik Histogram Distribusi Ranah Afektif Kelas Eksperimen .... 56

Gambar 7. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa

Ranah Afektif ................................................................ 66

Page 16: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ........................................................................... 74

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 77

Lampiran 3. Data Populasi ................................................................ 97

Lampiran 4. Uji Coba Instrumen .....................................................100

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen .....................................................103

Lampiran 6. Instrumen Penelitian .....................................................106

Lampiran 7. Data Hasil Belajar .....................................................118

Lampiran 8. Uji Normalitas ................................................................123

Lampiran 9. Uji Homogenitas ................................................................125

Lampiran 10 Uji Hipotesis ................................................................127

Lampiran 11. Expert Judgement .....................................................130

Lampiran 12. Dokumentasi ................................................................135

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian .....................................................141

Lampiran 14. Surat Keputusan Dekan ..........................................147

Page 17: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah menengah Kejuruan adalah suatu lembaga pendidikan menengah

yang ditujukan untuk mempersiapkan siswa dengan keahlian dibidang tertentu

untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan kejuruan merupakan jenis pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang

tertentu (UU No. 20 Tahun 2003). Sekolah sebagai lingkungan penunjang siswa

untuk mengembangkan keahliannya, diharapkan mampu menciptakan lulusan

yang berkualitas sesuai dengan kriteria tenaga kerja yang diinginkan oleh

industri.

Pengembangan potensi sumber daya manusia yang dimiliki siswa erat

kaitannya dengan penggunaan kurikulum yang digunakan. Kurikulum bertujuan

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud No. 70 Tahun 2013).

Penggunaan kurikulum yang tepat diharapkan dapat menggali kemampuan

siswa secara maksimal.

Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Upaya nyata kementerian

pendidikan dan kebudayaan dewasa ini yaitu membuat kebijakan berupa

penerapan kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan untuk

Page 18: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

2

menjawab tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir,

dan penguatan tata kelola kurikulum (Permendikbud No.70 Tahun 2013).

Penerapan kebijakan mengenai kurikulum 2013 diimplementasikan mulai tahun

ajaran 2013/2014 yang dilakukan secara bertahap di 6.236 sekolah (SD, SMP,

SMA/SMK) pada 295 kabupaten/kota di 33 provinsi Indonesia (news.detik.com

21 Februari 2013 pukul 20.37).

Guru merupakan kunci utama dalam implementasi kurikulum 2013,

perannya dalam proses pembelajaran menentukan keberhasilan penerapan

kurikulum. Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk bisa menggunakan

pendekatan scientific. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian

daripada transfer pengetahuan, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran dan guru ditempatkan hanya sebagai fasilitator yang membimbing

dan mengkoordinasikan kegiatan belajar (kompasiana.com pada 31 Desember

2015 Pukul 04.45). Akan tetapi, pada realitanya rata-rata guru masih

menggunakan metode pembelajaran lama dikarenakan guru masih mengalami

kendala untuk beralih ke metode pembelajaran baru yang dituntut dalam

kurikulum 2013. Kurangnya pelatihan yang diberikan dianggap sebagai penyebab

guru masih belum dapat sepenuhnya mendalami tuntutan kurikulum, sehingga

guru pun masih setengah-setengah dalam menjalankan kurikulum baru ini.

Kurikulum 2013 di dalamnya memuat proses pembelajaran yang

cenderung berpusat pada siswa. Akan tetapi, masih banyak ditemukan di

lapangan guru masih belum siap dan kurang kreatif dalam mengelola kelas,

akibatnya siswa menjadi cepat bosan dan tidak mau aktif bertanya. Hal tersebut

dikarenakan beberapa faktor diantaranya keterbatasan kemampuan guru,

Page 19: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

3

penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai, dan kurangnya

keterampilan yang dimiliki membuat guru kesulitan mengembangkan bahan ajar

sehingga mempengaruhi minat siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut data nilai siswa semester ganjil 2013/2014 yang diperoleh dari

guru mata pelajaran Teknik Listrik di SMK N 3 Wonosari, total dari 64 siswa yang

mendapat nilai 75 sebanyak 32,81%, nilai 76 sebanyak 7,81%, nilai 77 sebanyak

10,94%, nilai 78 sebanyak 18,75%, nilai 79 sebanyak 15,63%, dan nilai di atas

80 sebanyak 14,06%. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran

Teknik Listrik, siswa yang mendapatkan nilai 75 merupakan siswa yang

melakukan remidial pada ujian akhir semester. Sedangkan siswa yang mendapat

nilai di atas 80 merupakan siswa yang dinyatakan lulus ujian akhir semester

tanpa remidial.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK N 3 Wonosari pada 13

Oktober 2014, kebanyakan guru masih menggunakan metode konvensional

dalam menyajikan materi pembelajaran. Materi pembelajaran disajikan secara

lisan, sedangkan aktivitas siswa sebatas mendengarkan dan mencatat materi

yang diajarkan. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung hanya satu arah

antara guru dan siswa, jarang ditemukan interaksi siswa dengan guru maupun

siswa dengan siswa lain, akibatnya kegiatan belajar-mengajar berjalan kurang

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran

Penggunaan metode konvensional dan media papan tulis yang dilakukan

secara terus-menerus berdampak pada tingkat antusiasme siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Banyak siswa yang merasa bosan sehingga

partisipasi aktif dalam kegiatan belajar-mengajar menjadi turun. Untuk membuat

Page 20: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

4

siswa menjadi aktif dan berpikir kreatif dalam pembelajaran diperlukan

kemampuan mengelola kelas yang baik dan persiapan pembelajaran berupa

perangkat yang sudah terencana. Ketika keduanya sudah disiapkan dengan baik

maka arah pembelajaran akan jelas dan pembelajaran akan berlangsung efektif,

sehingga tujuan membentuk manusia yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif

dapat terwujud.

Keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran tidak lepas

dari dukungan komponen belajar yang memadai. Peranan guru sebagai

fasilitator, diharapkan mampu meningkatkan daya tarik siswa untuk mengikuti

pembelajaran. Guru diharapkan mampu secara kreatif dalam mengelola kelas

terutama penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran

memiliki peran yang penting terhadap motivasi belajar siswa. Pemilihan media

yang tepat dan cenderung bervariasi dapat membuat siswa lebih tertarik dalam

mengikuti pembelajaran sehingga dapat mengurangi kecenderungan kepasivan

siswa.

Penguasaan suatu konsep sangat dibutuhkan dalam kegiatan

pembelajaran. Penguasaan konsep yang baik dapat diartikan bahwa siswa dapat

memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru. Selain itu, penguasaan konsep

yang baik membuat siswa dapat memecahkan masalah dengan baik.

Penguasaan konsep yang dimiliki siswa akan mempengaruhi kualitas belajar

siswa, sehingga kompetensi yang dicanangkan dapat tercapai.

Variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran juga

merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pemilihan metode

pembelajaran yang tepat akan dapat mendukung pembelajaran yang sesuai

Page 21: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

5

dengan tujuan pembelajaran. SMK N 3 Wonosari merupakan salah satu sekolah

menengah kejuruan yang menjadi sekolah percontohan dengan kurikulum 2013.

Pembelajaran yang dilakukan seharusnya mengacu pada aturan yang sesuai

dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran dengan pendekatan

ilmiah diantaranya project based learning, problem based learning, discovery

learning, dan inquiry learning. Pada proses pembelajaran teknik listrik di SMK N

3 Wonosari sudah berlangsung cukup baik, akan tetapi perlu adanya

peningkatan. Peran guru masih dominan dalam pembelajaran di kelas dan

pemanfaatan media pembelajaran yang masih belum maksimal mengakibatkan

siswa menjadi kurang aktif dan sulit memahami konsep materi yang diajarkan.

Pembelajaran dengan metode ilmiah diharapkan dapat menjadikan siswa

sebagai pusat pembelajaran dan membentuk siswa untuk aktif dalam mencari

dan menemukan konsep, prinsip kerja, maupun solusi atas permasalahan yang

ada. Salah satu pendekatan ilmiah adalah metode pembelajaran inquiry. Metode

pembelajaran Inquiry merupakan teori belajar yang membangun pengetahuan

siswa dengan cara belajar mandiri (Sigit Mangun Wardoyo, 2013: 66). Siswa

diajak untuk berfikir aktif dalam memecahkan suatu masalah, sehingga

menghasilkan pengetahuan yang bermakna.

Berdasarkan uaraian di atas, dapat ditegaskan bahwa diperlukan inovasi

pembelajaran pada materi pelajaran teknik listrik menggunakan metode inquiry

yang dilengkapi dengan multimedia interaktif. Metode ini dipilih karena

pembelajarannya yang berbasis penemuan, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan penalaran siswa dan memungkinkan pengetahuan yang diperoleh

siswa dapat bertahan lama, serta dipercaya dapat mengembangkan sisi afeksi

Page 22: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

6

siswa. Sebagai penunjang proses pembelajaran, digunakan multimedia interaktif

untuk menarik minat siswa dalam belajar teknik listrik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran teknik listrik di SMK N 3

Wonosari. Permasalahan tersebut diidentifikasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran teknik listrik di SMK N 3

Wonosari belum optimal.

2. Pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yang menekankan

pada aktivitas guru.

3. Pemanfaatan media yang masih belum optimal.

4. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

5. Implementasi kurikulum 2013 memerlukan pendekatan saintifik, antaralain

metode project based learning, problem based learning, discovery learning,

dan inquiry learning.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah

agar penelitian lebih fokus pada permasalahan yang akan diteliti. Masalah yang

akan diteliti pada penelitian ini adalah pencapaian kompetensi siswa dalam

pembelajaran teknik listrik kelas X SMK N 3 Wonosari dengan metode inquiry

berbantu multimedia interaktif sebagai pendukung. Materi yang diteliti dibatasi

pada satu kompetensi dasar yaitu menganalisis hukum-hukum dan teori

Page 23: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

7

kelistrikan. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah kompetensi

belajar siswa pada ranah kognitif menggunakan tes dan afektif menggunakan

observasi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara

siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia

interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari?

2. Apakah terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara

siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia

interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.

Page 24: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

8

2. Mengetahui perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.

F. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

a. Meningkatkan penguasaan konsep pada mata pelajaran teknik listrik.

b. Memberikan situasi proses belajar dengan strategi dan media pembelajaran

yang lebih variatif dari sebelumnya.

2. Guru

a. Menambah wawasan guru mengenai penggunaan metode pembelajaran

2013, khususnya pembelajaran Inquiry.

b. Menambah referensi guru mengenai inovasi dalam penggunaan media

pembelajaran agar efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa.

3. Sekolah

a. Memberikan masukan dalam mengembangkan aspek afektif dan kognitif.

b. Memberikan sumbangan dalam upaya perbaikan pembelajaran di dalam

kelas dan peningkatan kualitas sekolah yang diteliti.

4. Peneliti

a. Menambah wawasan tentang penerapan kurikulum 2013.

b. Menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran baru yang terdapat di

kurikulum 2013.

Page 25: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suasana

agar peserta didik dapat belajar (Sugihartono. et. al 2007: 73). Muhammad

Yaumi (2013: 9) memaparkan bahwa pembelajaran adalah usaha sengaja

mengelola aktifitas belajar dalam memfasilitasi peserta didik sehingga

memperoleh tujuan yang dipelajari. Pendapat lain dikemukakan Sigit Mangun

Wardoyo (2013: 12) yang memaparkan bahwa pembelajaran diartikan sebagai

menyiapkan peserta didik agar dapat memiliki kompetensi kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa pembelajaran

merupakan suatu kegiatan untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat

memiliki kompetensi afektif, psikomotorik, dan kognitif sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan zaman.

Pembelajaran harus mempunyai tujuan yang jelas, agar pembelajaran

tersebut dapat berjalan efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Muhammad Yaumi (2013: 81) mengungkapkan bahwa rumusan tujuan

merupakan aspek mendasar dalam mengarahkan proses pembelajaran yang

baik. Sigit Mangun Wardoyo (2013: 2) menjelaskan bahwa kunci utama

tercapainya tujuan pembelajaran terletak pada proses pembelajaran yang

berlangsung di kelas. Ketercapaian tujuan pembelajaran harus didukung oleh

peranan guru secara maksimal yaitu harus mengetahui dan menerapkan

Page 26: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

10

langkah yang tepat ketika menyampaikan materi pembelajaran pada siswa

(Sigit Mangun Wardoyo, 2013: 2). Guru harus dapat menentukan strategi

pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran tercapai.

2. Kompetensi

Kompetensi dapat diperoleh melalui jalan pendidikan. Wina Sanjaya

(2009: 70) memaparkan bahwa kompetensi merupakan kombinasi dari

pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang dicerminkan dalam kegiatan

berfikir dan bertindak. Pendapat lain menyatakan bahwa kompetensi adalah

gabungan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melakukan suatu

kegiatan secara efektif berdasarkan standar yang diberikan (Muhammad Yaumi,

2013: 109). Kemudian UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional memaparkan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan pendapat tersebut, kompetensi adalah kemampuan yang diperoleh

perserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang mencakup tiga ranah

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Bloom merumuskan kompetensi menjadi beberapa ranah yang memiliki

tingkatan berbeda, yaitu kongnisi, afeksi, dan psikomotorik.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan penggunaan otak untuk berpikir

(Jogiyanto H.M, 2009: 21). Pendapat tersebut diperkuat oleh M. Atwi

Suparman (2014: 146) yang menyatakan bahwa kawasan kognitif berisikan

tujuan pendidikan yang berkaitan dengan daya ingat atau pengenalan atas

pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan

Page 27: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

11

berpikir. Bermawy Munthe (2014: 36) menjelaskan bahwa domain kognisi

berorientasi pada kemampuan intelektual paling sederhana hingga yang

kompleks. Maka, dapat disimpulkan bahwa ranah kognitif merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki peserta didik yang berkenaan dengan kemampuan

intelektual. Bloom (dalam Muhammad Yaumi, 2013: 90) merumuskan domain

afektif terdiri dari enam tingkat aspek yaitu: (1) pengetahuan, (2) pemahaman,

(3) aplikasi, (4) analisis, (5) Sintesis, dan (6) evaluasi.

1) Pengetahuan. Merupakan tingkatan paling rendah. Pada tingakatan ini

peserta didik mampu mengingat atau menghafal informasi yang konkret ke

informasi yang abstrak.

2) Pemahaman. Pada tingkat ini peserta didik mampu menerjemahkan,

menginterpretasi, dan menyatakan sesuatu tentang materi pelajaran yang

disampaikan guru.

3) Aplikasi. Pada tingkatan ini dapat menerapkan konsep yang sesuai kedalam

dalam kehidupan sehari hari.

4) Analisis. Pada tingkatan ini peserta didik dapat memilah dan membagi

materi ke dalam beberapa bagian dan mampu Sintesis, mendefinisikan

hubungan antara bagian-bagian tersebut.

5) Sintesis. Pada tingkat ini peserta didik mampu menciptakan produk,

menggabungkan bagian bagian dari pengalaman sebelumnya dengan

bagian yang baru untuk menciptakan keseluruhan bagian.

6) Evaluasi. Pada tingkat ini peserta didik mampu memberikan keputusan

terhadap nilai dari suatu materi pembelajaran, argumen, atau pandangan

berdasarkan kemampuan yang telah dimilikinya.

Page 28: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

12

b. Ranah afektif

Bermawy Munthe (2014: 37) menyatakan bahwa orientasi domain afeksi

terletak pada perasaan, emosi sistem nilai dan sikap. Hal tesebut senada

dengan pernyataan Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2013: 58) yang

menyatakan bahwa kawasan afektif merupakan domain terkait sikap, nilai-nilai

interest, apresisasi, dan penyesuaian sikap sosial. Berdasarkan uraian diatas,

dapat disimpulkan bahwa ranah afektif merupakan suatu kemampuan yang

dimiliki peserta didik yang berkenaan dengan sikap sosial. Muhammad Yaumi

(2013: 94-95) memaparkan domain afektif terrdiri dari kemampuan umum

seperti penerimaan, tanggapan, penilaian organisasi dan internalisasi.

(1) Penerimaan adalah kemauan peserta didik untuk mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

(2) Tanggapan adalah reaksi yang ditunjukkan peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

(3) Penilaian adalah pencapaian hasil belajar yang menggambarkan

penguasaan terhadap informasi yang telah diberikan.

(4) Organisasi adalah usaha menyatukan nilai yang berbeda, menyelesaikan

konflik, dan membangun sistem yang konsisten.

(5) Internalisasi berkaitan dengan keterpaduan nilai-nilai ke dalam sistem

yang mengontrol perilaku.

c. Ranah psikomotorik

Wilayah Psikomotor mencakup tujuan yang berubungan dengan

keterampilan, baik bersifat manual maupun motorik (Hamzah B. Uno, Nina

Lamatenggo, & Satria Koni. 2010: 71). Bermawy Munthe (2014: 37)

Page 29: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

13

menjelaskan bahwa orientasi domain psikomotor terletak pada keterampilam

motorik fisik, yaitu keterampilan terkait dengan anggota badan yang

memerlukan koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaaan dan

mental. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ranah

psikomotorik merupakan suatu kemampuan yang dimiliki peserta didik yang

berhubungan dengan keterampilan fisik. Menurut Muhammad Yaumi (2013:

98-99), domain psikomotorik terdiri dari tujuh kategori yaitu: (1) persepsi, (2)

kesiapan, (3) respons terbimbing, (4) mekanisme, (5) respons kompleks, (6)

adaptasi, dan (7) organisasi.

(1) Persepsi adalah kemampuan untuk menggunakan isyarat indra untuk

mengarahkan aktivitas motorik.

(2) Kesiapan. Pada tingkatan ini peserta didik siap untuk melakukan aktivias

yang mencakup kesiapan mental, fisik, dan emosional.

(3) Respons terbimbing adalah melakukan aktivitas meniru dan mempraktikkan

keterampilan dengan cara berlatih.

(4) Mekanisme adalah melakukan pembiasaan belajar terhadap respons

sehingga pada akhirnya didapat keterampilan tetap.

(5) Respons kompleks adalah menanggapi permasalahan dengan cepat dan

otomatis.

(6) Adaptasi adalah menyesuaikan keterampilan yang sesuai dengan

memodifikasi pola untuk memecahkan suatu masalah.

(7) Organisasi adalah menciptakan pola-pola baru untuk memecahkan suatu

masalah pada situasi tertentu.

Page 30: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

14

3. Metode Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran yang ditujukan kepada siswa dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah

satunya yaitu berupa metode pembelajaran konvensional. Metode

pembelajaran konvensional juga sering disebut sebagai metode pembelajaran

tradisional atau metode pembelajaran ceramah. Ceramah merupakan salah

satu metode untuk menyampaikan materi kepada siswa melalui bahasa lisan

baik verbal maupun nonverbal (Sugihartono. et. al, 2007: 81). Wina Sanjaya

(2009: 147) memaparkan bahwa ceramah merupakan salah satu cara

penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan atau penjelasan

langsung dihadapan sekelompok siswa. Pendapat yang sama dipaparkan oleh

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2013: 99) bahwa metode pembelajaran

ceramah adalah metode yang menginginkan adanya persamaan informasi

yang didapat oleh sejumlah siswa, dimana penyampaian informasi dilakukan

secara verbal dan cenderung searah. Berdasarkan uraian diatas, metode

pembelajaran konvensional dapat diartikan sebagai suatu metode

pembelajaran yang dalam penyampaian informasinya menggunakan bahasa

lisan dan menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran.

Cara pengajaran dengan ceramah merupakan metode tradisional yang

telah lama dijalankan dalam pendidikan. Sejak dahulu metode ini digunakan

guru untuk menularkan ilmunya pada siswa karena metode ini dianggap

mudah dan murah. Hingga saat ini, penggunaan metode konvensional masih

sering dijumpai dalam pembelajaran. Ada beberapa alasan ataupun

pertimbangan mengapa metode tersebut masih sering digunakan, yaitu

Page 31: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

15

sebagai berikut: (1) Guru mudah menguasai kelas; (2) Mudah

mengorganisasikan tempat/ kelas; (3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang

besar; (4) Mudah menyiapkan dan melaksanakannya; (5) Guru mudah

menerangkan dengan baik. Adapun kekurangan pada metode ini diantaranya:

(1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata); (2) Terdapat pebedaan

tingkat pemahaman antara siswa yang visualis dengan auditif. (3)

Membosankan ketika digunakan terlalu lama. (4) Sulit membuat siswa

mengerti dan tertarik pada ceramah yang disampaikan; (5) Menyebabkan

siswa menjadi pasif (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2013: 97-98)

4. Metode pembelajaran Inquiry

Keberhasilan suatu pembelajaran erat kaitannya dengan metode

pembelajaran yang digunakan. Metode pembelajaran diperlukan untuk

mencapai suatu tujuan pendidikan yang sudah dirancang dengan harapan

terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Saat ini metode pembelajaran yang

idael menurut kurikulum yaitu metode yang menitik beratkan siswa sebagai

pusat kegiatan belajar mengajar. Siswa dituntut aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Implementasi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik secara tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, semakin

menguat daya pemahaman, semakin memperdalam pengetahuan yang

dipelajari, dan semakin positif sikap peserta didik terhadap mata pelajaran

yang diajarkan (Muhammad Yaumi, 2013: 13).

Inquiry merupakan istilah bahasa inggris yang merupakan salah satu

cara guru untuk mengajar siswanya di depan kelas. “inquiry training was

developed by Richard Suchman to teach students a process for investigating

Page 32: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

16

and explaining unusual phenomena” (Joice, B. and M. Weil, 1980: 62). Eggen,

P. dan D. Kauchak (2012: 238) memaparkan bahwa inquiry adalah metode

mengajar yang memberikan pengalaman kepada siswa dengan pendekatan

saintifik. Inquiry dikembangkan oleh Richard Suchman untuk mengajarkan

siswa suatu proses untuk menyelidiki dan menjelaskan fenomena yang tidak

biasa. Dengan inquiry diharapkan siswa dapat lebih berperan aktif dalam

pembelajaran karena siswa diajak untuk meneliti, menjelaskan, dan

memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah.

Inquiry adalah strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk

berfikir kritis, analitis, dan sistematis dalam menemukan jawaban secara

mandiri untuk memecahkan pemasalahan yang diutarakan (Rudi Hartono,

2014: 61). Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri (2013: 63) memaparkan

inquiry adalah suatu teknik yang digunakan pendidik dalam upaya merangsang

keaktifan siswa untuk mencari dan meneliti sendiri pemecahan masalah

tentang pengetahuan yang sedang dipelajari. Pendapat lain diutarakan Wina

Sanjaya (2009: 196) mendefinisikan inquiry sebagai rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menitik beratkan proses berfikir secara kritis dan analitis

dengan tujuan mencari dan menemukan sendiri penyelesaian masalah yang

dihadapi. Berdasarkan uraian diatas, inquiry adalah suatu strategi

pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa untuk aktif dalam menyelidiki

dan mencari solusi dari suatu masalah yang ditanyakan.

Wina Sanjaya (2009: 196) mengemukakan beberapa ciri utama strategi

pembelajaran inquiry, yaitu: (1) Menekankan pada aktivitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan; (2) Seluruh aktivitas siswa

Page 33: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

17

diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang

dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri;

(3) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis

logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses

bagian dari proses mental.

Proses pembelajaran dengan inquiry menginginkan adanya dasar-dasar

berpikir ilmiah yang tertanam dalam diri siswa, sehingga siswa diajak lebih

banyak mandiri dalam belajar dengan tujuan dapat mengembangkan

kreativitasnya dalam memecahkan masalah. Dalam proses pembelajaran,

siswa diperlakukan sebagai subjek belajar, dimana siswa saling berinteraksi

dan bekerja sama dengan sesama siswa lain maupun dengan guru, selain itu

siswa diberikan kebebasan untuk mengajukan pertanyaan maupun

menyatakan pendapatnya. Dalam proses pembelajaran ini, guru memiliki

peran untuk: (1) Memberikan stimulus dan menantang siswa untuk berpikir;

(2) Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif atau bertindak;

(3) Memberikan dukungan untuk inquiry; (4) Menentukan diagnosa kesulitan-

kesulitan siswa dan membantu mengatasinya; (5) mengidentifikasi dan

menggunakan teach able moment dengan sebaik-baiknya (Roestiyah N.K,

2008: 79).

Langkah-langkah strategi pembelajaran inquiry lebih jelas dinyatakan

Wina Sanjaya (2009: 202-205) melalui tahapan berupa orientasi, merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan

merumuskan kesimpulan.

Page 34: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

18

a. Orientasi merupakan tahap dimana guru bertanggung jawab untuk

membina suasana pembelajaran yang responsif.

b. Merumuskan masalah merupakan tahap dimana siswa diajak untuk

memecahkan permasalahan dengan proses berpikir.

c. Mengajukan hipotesis merupakan tahapan dimana siswa diajak untuk

merumuskan jawaban sementara dari permasalahan yang dihadapi sesuai

dengan kapasitas kemampuan berpikirnya.

d. Mengumpulkan data merupakan tahapan dimana siswa siswa melakukan

aktivitas mengambil informasi untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan.

e. Menguji hipotesis merupakan tahapan dimana siswa menentukan jawaban

yang dianggap diterima sesuai dengan informasi yang didapat dari proses

pengumpulan data.

f. Merumuskan kesimpulan merupakan tahapan dimana siswa

mendeskripsikan temuannya berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis.

5. Media Pembelajaran

Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum

untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan dalam belajar–mengajar befungsi

untuk merubah tingkah laku siswa menjadi lebih berintelektual. Tujuan

belajar-mengajar dapat tercapai sesuai rencana apabila ditunjang beberapa

faktor, salah satunya adalah media pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga dapat

meningkatkan kualitas hasil belajar (Muhammad Zaini, 2009: 91). Media

menagajar merupakan semua bentuk perangsang dan alat yang guru sediakan

Page 35: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

19

untuk mendorong siswa agar belajar (Muhammad Zaini, 2009: 91). Oemar

Hamalik (2012: 64) memaparkan bahwa media pembelajaran merupakan

salah satu faktor yang membantu guru dalam menyampaiakan materi

pembelajaran terkait tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Muhammad

Yaumi (2013: 231) mendefinisikan media pembelajaran sebagai seluruh

peralatan fisik, bahan atau perangkat yang digunakan untuk menciptakan

efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat

tersebut media pembelajaran merupakan suatu alat bantu pendidik untuk

mempermudah penyampaian materi pembelajaran dalam upaya menciptakan

keefektifan dan efisiensi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang telah direncanakan.

Oemar Hamalik (20112: 65) menjelaskan hambatan-hambatan dalam

belajar-mengajar yang dapat diatasi menggunakan media pendidikan, yaitu:

(1) verbalisme, (2) kekacauan penafsiran, (3) perhatian anak didik yang

bercabang, (4) kurangnya respons anak, (5) kurang perhatian, dan (6)

keadaan fisik lingkungan belajar.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011: 2-3) mengungkapakan ada

beberapa alasan sebab media pembelajaran dapat mempertinggi proses

belajar siswa, yaitu: (1) berkenaan dengan manfaat media dan (2) berkenaan

dengan taraf berfikir siswa.

Manfaat media pengajaran dalam proses belajar mengajar siswa

antara lain (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 2):

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,

Page 36: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

20

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih berfvariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila mengajar untuk setiap jam mengajar.

d. Siswa lebih banyak melakukana kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetaoi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan tujuan, materi,

dan metode yang akan disampaikan (Muhammad Yaumi,2013: 231), agar

kegiatan pembelajaran berjalan efektif dan efisien sesuai tujuan yang

direncanakan. Oleh karena itu pendidik harus bisa memilih media yang tepat

untuk kepentingan pengajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011: 4)

memaparkan kriteria-kriteria dalam memilih media, yaitu (1) ketepatannya

dengan tujuanpengajaran, (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, (3)

kemudahan memperoleh media, (4) keterampilan guru dalam

menggunakannya, (5) tersedia waktu untuk menggunakannya, (6) sesuai

dengan taraf berpikir siswa.

6. Pembelajaran Teknik Listrik Menggunakan Inquiry

Mata pelajaran teknik listrik merupakan mata pelajaran yang terdapat

dalam struktur kurikulum 2013 kelompok kejuruan pada Dasar Bidang

Keahlian. Teknik listrik merupakan mata pelajaran dasar listrik pada kurikulum

sebelumnya. Teknik listrik merupakan mata pelajaran dasar yang wajib

dikuasai siswa dengan basis kejuruan listrik, karena di dalamnya memuat ilmu

berupa hukum-hukum dan teori kelistrikan yang berkaitan dengan mata

pelajaran pada tingkatan kelas berikutnya. Budiono Mismail (2006: 1)

memaparkan bahwa, ketika hukum-hukum dasar itu dipelajari dan dipahami

Page 37: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

21

maka akan diperoleh pengetahuan yang luas dan dapat membantu dalam

memahami cabang-cabang ilmu teknik yang bersesuaian dengan hukum

tersebut.

Kompetensi menganalisisis hukum-hukum dan teori kelistrikan

merupakan pokok bahasan dalam teknik listrik yang harus dikuasai siswa SMK

sebagai dasar ilmu Program Keahlian Teknik Elektronika Industri. Pada

kompetensi ini diajarkan tentang macam-macam hukum-hukum dan teori

kelistrikan yang meliputi hukum Ohm, hukum Kirchoff tegangan, hukum

Kirchoff arus, dan teori thevenin dalam rangkaian listrik. Beberapa indikator

kompetensi yang harus dikuasai siswa kelas X dalam silabus teknik listrik SMK

N 3 Wonosari adalah sebagai berikut:

1) Menganalisis hasil eksperimen hukum Ohm.

2) Menganalisis hasil eksperimen hukum Kirchoff tegangan.

3) Menganalisis hasil eksperimen hukum Kirchoff arus.

4) Menganalisis hasil eksperimen teori thevenin dalam rangkaian listrik.

Penilaian pada kompetensi menganalisisis hukum-hukum dan teori

kelistrikan pada rangkaian kelistrikan dilakukan pada ranah kognitif dan

afektif.

Oemar Hamalik (2013: 221) mengungkapkan bahwa, pada proses

inquiry siswa didiorong untuk mecari pengetahuan sendiri sedangkan peran

guru sebagai fasilitator, nara sumber dan penyuluh kelompok. Rudi Hartono

(2014: 61) memaparkan pada proses pembelajaran inquiry, siswa tidak hanya

menerima materi dari keterangan verbal guru akan tetapi ikut aktif dalam

menemukan sendiri makna pembelajaran tersebut. Berdasarkan pendapat

Page 38: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

22

tersebut, gambaran kegiatan pembelajaran teknik listrik terdiri dari kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup. Pada bagian pendahuluan berisikan

penyampaian tujuan pembelajaran. Bagian inti terdiri dari tahap orientasi,

merumuskan masalah, murumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji

hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Kemudian pada bagian penutup

berisikan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Amelia Fauziah Husna pada tahun 2013

dengan judul “Peningkatan kompetensi pengoperasian PLC siswa Kelas XII

Program Keahlian Otomasi Industri SMK N 3 Depok melalui strategi Inkuiri".

Penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen dengan dengan

desain penelitian kuasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas XII Program

Keahlian Otomasi Industri di SMKN 2 Depok berjumlah 31 siswa. Teknik

pengumpulan data untuk variabel hasil belajar siswa menggunakan tes,

sedangkan untuk variabel afeksi siswa menggunakan angket. Analisis data

dalam penelitian yaitu menggunakan analisis deskriptif dan uji-t. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa yang mengikuti proses

pembelajaran pengoperasian PLC dengan menggunakan strategi pembelajaran

inkuiri dan media pembelajaran distributing station mengalami kenaikan

sebesar 16,29 dari nilai 77,78 menjadi 94,07 serta yang menggunakan strategi

konvensional mengalami kenaikan sebesar 10,74 dari nilai 78,52 menjadi

89,26. (2) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

mengikuti proses pembelajaran pengoperasian PLC menggunakan strategi

Page 39: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

23

pembelajaran inkuiri dan media pembelajaran distributing station dengan

strategi konvensional, (3) terdapat perbedaan afeksi yang signifikan antara

siswa yang mengikuti proses pembelajaran pengoperasian PLC menggunakan

strategi pembelajaran inkuiri dan media pembelajaran distributing station

dengan menggunakan strategi konvensional.

Wahyudin dalam penetitiannya pada tahun 2009 yang berjudul

“Keefektivan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode

Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa”.

Wahyudin menggunakan media animasi macromedia flash 8 professional. Data

kognitif diperoleh melalui tes, sedangkan afektif siswa diperoleh melalui

lembar kuisioner. Terjadi peningkatan yang signifikan terlihat dari percapaian

ketuntasan belajar siswa dari 13 menjadi 38 siswa, sedangkan tingkat ketidak

pahaman siswa menurun dari 60% menjadi 5%, dan nilai rata-rata tanggapan

siswa meningkat menjadi 76,81%.

Penelitian yang dilakukan Dhidik Setiawan, I.G.P.A Buditjahjanto pada

tahun 2012 dengan judul ”Pengaruh Metode Pembelajaran Iinkuiri terhadap

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa di SMK N 3 Buduran Sidoarjo”. Penelitian ini

berkesimpulan bahwa berdasarkan lembar aktifitas siswa menunjukkan

metode pembelajaran inkuiri mempunyai hasil rata-rata setiap pertemuan

sebesar 77% dikategorikan baik dan hasil uji-t yang diperoleh ttest = 4,614 dan

ttabel = 2,0 sehingga thitung > ttabel (2,58 > 1,994) maka Ha diterima, dengan

demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa menggunakan metode inkuiri

lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Page 40: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

24

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan pembelajaran yang berjalan di SMK N 3 Wonosari khsususnya

pada mata pelajaran Teknik Listrik terlihat masih belum optimal. Guru masih

menggunakan metode konvensional untuk menyajikan materi, sehingga

menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran (Teacher Centered Learning).

Guru menjelaskan materi secara penuh di depan kelas, sedangkan aktivitas

siswa sebatas mendengarkan informasi yang guru sampaikan. Ketika kegiatan

pembelajaran berlangsung, siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang baik yaitu ketika melibatkan siswa untuk ikut berpartisipasi

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang

tepat akan berdampak pada kualitas pemahaman siswa terhadap materi. Salah

satu metode yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran (Student

Centered Learning) adalah metode inquiry. Metode ini mengajak siswa untuk

berfikir kritis, analitis, dan sistematis dengan cara mencari dan menemukan

jawaban dari permasalahan yang sedang dipelajari. Berdasarkan uraian

tersebut, maka muncul dugaan terdapat perbedaan pencapaian kompetensi

belajar siswa dalam penguasaan konsep antara yang mengikuti metode

pembelajaran inquiry dengan yang mengikuti metode pembelajaran

konvensional.

Kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional juga

menunjukkan rendahnya afeksi siswa selama kegiatan pembelajaran

berlagsung. Hal tersebut ditandai dengan rendahnya kemauan siswa untuk

bertanya kepada guru ataupun teman sejawat mengenai kesulitan yang

ditemui ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Pemilihan metode

Page 41: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

25

pembelajaran yang tepat juga dapat menciptakan dan meningkatkan afeksi

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Metode inquiry berisikan

rangkaian kegiatan yang mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses

kegiatan belajar mengajar. Pada metode ini, interaksi lebih terjalin antara

siswa satu dengan yang lain maupun siswa dengan guru. Siswa lebih aktif

menanyakan kesulitan yang dihadapi kepada teman sejawat maupun dengan

guru. Berdasarkan uraian di atas, dalam penerapan kedua metode tersebut

diduga terdapat perbedaan pencapaian kompertensi ranah afektif antara siswa

yang mengikuti metode pembelajaran inquiri dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional

Media pembelajaran juga memiliki peranan untuk meningkatkan

kompetensi siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat sesuai materi

dan tujuan pembelajaran akan berjalan lebih efektif dan efisien. Penggunaan

media pembelajaran macromedia flash akan mendapatkan gambaran lebih

nyata dalam kompetensi ini.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik. Pencapaian kompetensi ranah kognitif siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

Page 42: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

26

lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik

di SMK N 3 Wonosari.

2. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik. Pencapaian kompetensi ranah afektif siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik

di SMK N 3 Wonosari.

Page 43: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Desain penelitian adalah rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa

sehingga mendapat jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian. Nana

Sudjana dan Ibrahim (2004: 31) memaparkan ada dua fungsi desain eksperimen:

(1) memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntut oleh

hipotesis penelitian, (2) memungkinkan peneliti membuat interpretasi dari hasil

studi melalui analisis data secara statistik. Desain penelitian terbagi menjadi

desain pra-eksperimen, desain eksperimen sejati (true experimental design),

desain eksperimen semu (quasi-experimental design). Pada penelitian ini, desain

yang digunakan adalah kuasi eksperimen.

Kuasi eksperimen itu sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni (1) desain

pretest-posttest kontrol grup, dan (2) desain berimbang. Penelitian ini

menggunakan desain pretest-posttest kontrol grup. Pemilihan desain ini

dikarenakan subjek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi

diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami.

Desain penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu satu kelompok

sebagai kelompok eksperimen dan kelompok lain sebagai kelompok kontrol.

Penentuan kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan secara random.

Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan

(treatment) menggunakan metode pembelajaran Inquiry berbantu multimedia

interaktif sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol yang

menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Page 44: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

28

Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

�1 X1 ��

�3 X2 �4

Gambar 1. Desain Penelitian

Keterangan:

�1 = Pretest kemampuan awal kelas eksperimen.

�� = Postest kemampuan akhir kelas eksperimen.

X1 = Treatment untuk kelompok eksperimen menggukanan metode

Pembelajaran Inquiry berbantu media pembelajaran Interaktif.

X2 = Treatment untuk kelompok kontrol menggukanan metode

pembelajaran Konvensional menggunakan media papan tulis.

�3 = Pretest kemampuan awal kelas kontrol.

�4 = Postest kempuan akhir kelas kontrol.

(Sugiyono, 2012:118)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan obeservasi lokasi penelitian, kemudian mencari permasalahan

dalam pembelajaran

b. Membuat rancangan penelitian

c. Mencari literatur yang relevan dengan penelitian

d. Mengumpulkan dan membuat instrumen penelitian, media, dan bahan ajar,

kemudian melakukan proses expert judgement.

e. Mengurus ijin penelitian pihak terkait

Page 45: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

29

2. Tahap pelaksanaan

a. Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen

b. Melakukan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

c. Melakukan kegiatan belajar mengajar

d. Melakukan postest pada kelas krontrol dan eksperimen

3. Tahap Akhir

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

b. Membandingkan data kelas kontrol dan kelas eksperimen

c. Menyelesaikan laporan

Tahap persiapan dalam penelitian dimulai dengan melakukan observasi di

SMK N 3 Wonosari yang beralamat di Jalan Pramuka Tawarsari Wonosari yang

bertujuan untuk menemukan permasalahan dalam kegiatan pembelaaran di SMK

tersebut, kemudian dibuat suatu rancangan penelitian. Kegiatan berikutnya

adalah mencari literatur berupa penelitian yang relevan dengan permasalahan

yang akan diteliti. Tahap selanjutnya instrumen penelitian dan bahan ajar dibuat

untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang harus melewati uji validasi

terlebih dahulu, kemudian mengurus surat ijin penelitian kepada pihak terkait.

Tahap pelaksanaan berawal dari menentukan kelas yang akan digunakan

sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas kontrol dan

eksperimen dilakukan secara random. Setelah penentuan kelas, kemudian

dilakukan pretest dengan instrumen yang sama diberikan pada kelas kontrol

maupun kelas eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa. Setelah itu, kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan materi

pembelajaran yang sama sesuai dengan silabus yang ada. Kegiatan

Page 46: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

30

pembelajaran disini dibedakan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Pada kelas kontrol metode pembelajaran dan media pembelajaran yang

digunakan sama seperti yang biasa guru berikan yaitu metode ceramah dan

media papan tulis. Pada proses pembelajaran kelas kontrol, siswa tidak dibuat

suatu kelompok dan hanya mendengarkan materi yang diberikan oleh pemateri

di depan kelas dengan media papan tulis.

Pada kelas ekperimen menggunakan pembelajaran Inquiry dengan

bantuan multimedia interaktif berupa macro media flash Pada proses

pembelajaran kelas eksperimen, diawali pemberian materi pembelajaran secara

umum, kemudian siswa diperlihatkan media ineteraktif dan diberikan motivasi

untuk belajar mencari dan meneliti dalam memecahkan permasalahan tentang

materi yang sedang dipelajari, pada saat yang bersamaan dibagikan pula modul

pembelajaran untuk menunjang dan memperjelas terkait materi yang ada di

media interaktif.

Kemudian siswa dalam kelas dikelompokkan ke dalam 5 kelompok yang

terdiri dari siswa yang pintar, menengah, dan kurang pintar. Selanjutnya

kelompok tersebut diberikan permasalahan yang harus dipecahkan bersama-

sama. Kemudian di akhir pembelajaran perwakilan kelompok melaporkan hasil

diskusinya dan peneliti memberikan penguatan serta penyempurnaan terhadap

hasil diskusi tersebut. Setelah kegiatan belajar mengajar selesai maka siswa

kedua kelas diuji dengan posttest untuk dilihat perbedaan peningkatan di kedua

kelas tersebut.

Tahap akhir penelitian berisikan mengenai data dan penulisan laporan.

Setelah data-data yang diperlukan untuk penelitian didapatkan maka langkah

Page 47: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

31

selajutnya adalah mengolah dan menganalisis data tesebut berdasarkan

pedoman penelitian. Kemudian hasil olah dan analisis data tersebut digunakan

untuk membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga terlihat

perbedaannya. Hasil perhitungan tersebut kemudian dituliskan ke dalam laporan.

Tahapan secara lebih jelas dan rinci sudah diterjemahkan ke Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran yang terdapat di lampiran.

Berikut merupakan gambaran secara garis besar alur penelitian:

Gambar 2. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian

Tahap Persiapan:

a. Observasi dan mencari permasalahan dalam pembelajaran b. Merancang penelitian c. Mencari literatur yang relevan d. Mengumpulkan dan membuat instrumen penelitian, media, dan bahan

ajar, kemudian melakukan proses expert judgement. e. Mengurus perijinan

Tahap Akhir

a. Mengolah dan mengalisis data hasil penelitian b. Mengkomparasi data kelas kontrol dan kelas eksperimen c. Penyelesain laporan

Tahap Pelaksanaan

Kelas Kontrol

a. Pretest b. Kegiatan belajar mengajar

dengan model konvensional c. Postest

Kelas Eksperimen

a. Pretest b. Kegiatan belajar mengajar

dengan metode inquiry menggunakan multimedia interaktif.

c. Postest

Page 48: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

32

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Wonosaari yang beralamat di

jalan Pramuka Tawarsari, Wonosari, Gunung kidul, DIY. Penelitian dilaksanakan

pada Oktober 2014 sampai dengan November 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X program keahlian

Elektronika Inndustri SMK N 3 Wonosari yang mengikuti mata pelajaran Teknik

Listrik dengan kompetensi dasar menganalisis hukum-hukum dan teori

kelistrikan dengan jumlah dua kelas.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah kelas EI-1 dan EI-2 SMK Negeri 3 Wonosari.

Jumlah siswa tiap-tiap kelas sebanyak 31 siswa. Teknik yang digunakan untuk

menentukan sampel yaitu purposive sampling. Kelas EI-1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas EI-2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan populasi pada

kelas X karena terkait mata pelajaran teknik listrik diajarkan di kelas X.

D. Definisi Oeperasional

1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Hasil belajar ranah kognitif pada mata pelajaran teknik listrik diambil dari

hasil penilaian posttest siswa kelas kontrol maupun eksperimen pada akhir

kegiatan pembelajaran yang teridiri dari 20 soal.

Page 49: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

33

2. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Hasil belajar ranah afektif pada mata pelajaran teknik listrik diambil dari

hasil pengisian tanda cek (checklist) pada lembar observasi berdasarkan

pengamatan yang dilakukan observer selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

3. Metode Pembelajaran Inquiry

Metode inquiry merupakan suatu teknik yang digunakan pendidik dalam

pembelajaran yang meliputi tahapan orientasi, merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotes, merumuskan

kesimpulan.

4. Metode Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang

aktivitasnya didominasi guru melalui ceramah (komunikasi satu arah), yang

meliputi kegiatan pendahuluan berupa penyampaian tujuan pembelajaran,

kegiatan inti berupa penyampaian materi pembelajaran menggunakan ceramah

dan terkadang diselingi tanya jawab, kemudian dibagian akhir berisikan

simpulan materi yang telah dipelajari.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dala penelitian ini berupa

penialaian tertulis dan penilaian afektif.

1. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan pada ranah

kognitif siswa. Penilaian tertulis diukur menggunakan tes karena dirasa tepat

Page 50: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

34

untuk mengukur kemampuan siswa. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu,

pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal

siswa sebelum diberikan perlakuan, sedangkan posttest dilakukan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah menerima perlakuan. Tes yang

digunakan untuk mengumpulkan data ini berupa soal pilihan ganda yang

diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan bobot dan kualitas

soal yang sama.

2. Penilaian Afektif

Penilaian ranah afektif merupakan penilaian yang digunakan untuk

mengukur tingkah laku siswa ketika mengikuti pembelajaran. Pengukuran pada

ranah afektif menggunakan lembar observasi yang mencakup lima indikator

yaitu penerimaan, partisiapsi, penilaian, organisasi, dan pembentukan pola

hidup. Pengamat (observer) melakukan penilaian dengan cara memberikan

tanda checklist pada tiap kegiatan yang diamati, sesuai dengan apa yang

nampak dalam pengamatannya.

F. Instrumen Penelitian

1. Tes

Instrumen berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan

siswa. Instrumen tes yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu pretest

dan postest. Pretest merupakan test yang dilakukan untuk mengetahiu

kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan. Sedangkan posttest

digunakan untuk mengukur keberhasilan dan mengetahui seberapa besar

Page 51: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

35

perubahan proses pembelajaran setelah siswa diberikan suatu tindakan.

Indikator yang digunakan untuk menentukan tes ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

Kompetensi

Dasar

Indikator Penelitian Nomor Butir

Menganalisis

hukum-hukum

kelistrikan dan

teori kelistrikan.

Menganalisis hasil eksperimen

hukum Ohm

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8

Menganalisis hasil eksperimen

hukum Kirchhoff tegangan

15, 16, 17, 18,

19, 20

Menganalisis hasil eksperimen

hukum Kirchhoff Arus

9, 10, 11, 12, 13,

14

Menganalisis hasil hasil eksperimen

teori Thevenin dalam rangkaian

listrik sederhana.

21, 22, 23, 24, 25

2. Observasi

Keberhasilan dalam pembelajaran dapat diamati melalui penilaian afeksi

siswa. Untuk melakukan pengukuran afeksi ini menggunakan tanda cek

(checklist) sesuai dengan afeksi siswa selama kegiatan belajar mengajar.

Indikator yang digunakan untuk menentukan instrumen ini dapat dilihat pada

tabel 2.

Page 52: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

36

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi

Variabel Indikator Sub Indikator

Ranah

Afektif

Penerimaan Perhatian siswa terhadap pembelajaran

Tanggap terhadap tugas yang diberikan guru

Partisipasi Mengajukan pertanyaan

Menjawab pertanyaan guru

Penilaian Interaksi siswa dengan siswa

Menggambarkan penguasaan materi yang dicapai

Organisasi Mengerjakan tugas yang diberikan oleh kelompok

Mengajukan pendapat dalam tim

Pembentukan

Pola Hidup

Menghargai pendapat teman yang lain

Kepedulian terhadap kesulitan teman

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Instrumen dikatakan valid ketika dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur (Sugiono, 2012: 168). Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa

instrumen yang valid menghasilkan informasi yang akurat berdasarkan keadaan

yang sebenarnya.

a. Validitas Isi

Pengukuran prestasi belajar menggunakan instrumen berupa tes harus

memiliki validitas isi. Agar mempunyai validitas isi, instrumen tersebut harus

disusun sesuai dengan materi yang diajarkan. Kemudian instrumen tersebut

dikonsultasikan pada dosen ahli untuk diuji.

b. Validitas Konstruk

Setelah instrumen tes tersebut dikonstruksi sesuai aspek-aspek yang

akan diukur berdasarkan teori tertentu, kemudian dikonsultasikan dengan

Page 53: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

37

dosen ahli. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

korelasi point biserial. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

��� = [(�� − ��)/�� ] �[�/(1 − �)]

Keterangan:

��= Mean skor tes (X) dari seluruh subjek yang mendapat angka 1 pada aitem yang bersangkutan

�� = Mean skor tes dari seluruh subjek

�� = Deviasi standar skor tes � = Proporsi subek yang mendapat angka 1 pasda aitem yang

bersangkutan

(Saifuddin Azwar, 2012: 23)

Instrumen tes dikatakan valid apabila rhitung > rtabel, sebaliknya apabila

rhitung < rtabel maka instrumen tersebut tidak valid. Jumlah siswa yang digunakan

untuk uji coba instrumen sebanyak 30 orang, sehingga rtabel yang digunakan

adalah 0,374. Berdasarkan hasil perhitungan pada 25 soal yang diuji, diperoleh

20 soal valid dan 5 soal dinyatakan tidak valid sehingga gugur tidak digunakan.

2. Reliabilitas

Saifuddin Azwar (2012: 7) memaparkan bahwa konsep reliabilitas

mengacu dari sejauhmana hasil suatu proses pengukuran dapat diercaya.

Instrumen tersebut menghasilkan suatu pengukuran yang dapat dipercaya

apabila pengukuran dilakukan beberapa kali terhadap kelompok subjek yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama. Penelitian ini menggunakan rumus

Kuder dan Richardson (K-R-20) untuk menetukan reliabilitas instrumen. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

��� = ��

� − 1� �

�� − ∑ ��

���

Keterangan:

��� = reliabilitas instrumen

Page 54: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

38

� = jumlah butir pertanyaan �� = varian total � = proporsi responden yang menjawab “Ya” pada setiap butir

pertanyaan

(Syofian Sireger, 2014: 111)

Siregar (2013; 111) memaparkan bahwa instrumen penelitian dapat

dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas instrumen (���) > 0,7. Berdasarkan

hasil perhitungan, didapat nilai reliabilitas sebesar 0,814 sehingga dapat

disimpulkan bahwa instrumen test yang digunakan reliabel.

3. Analisis Butir Soal

a. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan kemampuan tes dalam menyaring siswa

yang dapat mengerjakan soal dengan benar. Soal dikatakan baik apabila

mempuyai tingkat kesukaran yang merata antara jumlah soal yang mudah,

sedang, maupun sulit. Besarya tingkat kesukaran dinamakan indeks kesukaran

dan dapat dicari dengan rumus:

� =�

keterangan: P = indeks kesukaran B = subyek yang menjawab betul J =banyaknya subyek yang ikut mengerjakan tes

(Suharsimi Arikunto, 2010: 176)

Perhitungan uji tingkat kesukaran dilakakukan berbantu program

komputer Microsoft Excel 2007, dari 25 soal yang diuji diperoleh hasil kategori

mudah sebanyak 17 butir dan 8 butir sisanya berkategori sedang.

Page 55: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

39

Tabel 3. Kriteria Tingkat Kesukaran

Nilai p Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Suharsimi Arikunto, 2013: 225)

b. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

subjek yang memiliki kemampuan tinggi (pandai) dengan subjek yang memiliki

kemampuan rendah (kurang pandai). Daya beda dihitung berdasarkan

pembagian siswa ke dalam dau kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok

bawah. Indeks diskriminasi (D) merupakan besaran angka yang menunjukkan

besarnya daya pembeda. Indeks diskriminasi memiliki rentang antara 0,00

sampai 1,00. Tanda negatif (-) pada indeks kesukaran dapat terjadi, hal

tersebut merupakan penunjukkan sifat terbalik, yaitu anak yang dianggap

bodoh dan bodoh dianggap pandai. Daya pembeda tiap butir soal dilakukan

dengan perhitungan menggunakan rumus:

� = ��

��−

��

��

keterangan: D = daya pembeda butir BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA = banyaknya subyek kelompok atas BB = banyaknya subyek koelompok bawah yang menjawab betul JB = banyaknya subyek kelompok bawah

(Suharsimi Arikunto, 2013: 228)

Hasil perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal kemudian

dicocokkan dengan klasifikasi daya pembeda. Klasifikasi daya pembeda dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 56: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

40

Tabel 4. Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Nilai D

Kategori

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat Baik

(Suharsimi Arikunto, 2013: 228)

Hasil pengujian 25 butir soal menggunakan Microsoft Excel 2007

diperoleh data sebanyak 10 butir soal memiliki klasifikasi jelek, 9 butir soal

memiliki klasifikasi cukup, 4 butir soal memiliki klasifikasi baik dan sisanya 2

butir soal memiliki diskriminasi negatif yang kemudian dibuang.

H. Validitas Rancangan Penelitian

1. Validitas Internal

Validitas Internal digunakan untuk mengetahui sejauhmana hubungan

sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat yang ada dalam

penelitian.

a. History, faktor ini dikendalikan dengan penggunaan kedua kelompok subjek

penelitian yang memiliki riwayat pendidikan yang setara, yaitu lulusan

Sekolah Menengah Pertama yang lolos seleksi untuk masuk ke program

keahlian Teknik Elektronika Industridi SMK N 3 Wonosari.

b. Maturation, faktor ini dikendalikan dengan pemberian perlakuan pada

masing-masing kelompok subjek penelitian dalam jangka waktu yang tidak

terlalu lama, sehingga tidak sampai mempengaruhi perubahan fisik dan

mental yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan penelitian.

Page 57: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

41

c. Testing, faktor nii dikendalikan dengan memberikan masing-masing

kelompok subjek penelitian dua kali tes, yaitu pretest dan posttest dengan

soal yang sama.

d. Instrumentation, faktor ini dikendalikan dengan penggunaan instrumen yang

sudah divalidasi oleh para ahli yang ditunjuk dan melalui uji validitas

instrumen.

e. Selection, fakor ini dikendalikan dengan penggunaan kelompok subjek

penelitian yang telah ditentukan oleh pihak sekolah tanpa adanya

perubahan, yaitu kelas EI 1 dan EI 2.

f. Statistical Regression, faktor ini dikendalikan dengan penggunaan instrumen

penelitian yang reliabel. Reliabilitas instrumen menandakan suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

g. Eksperiment mortality, faktor ini dikendalikan dengan penggunaan jumlah

data pengukuran awal dan akhir yang sama baik pada kelompok kontrol

maupun eksperimen.

2. Validitas Eksternal

Validitas eksternal adalah sejauh mana sebuah penelitian berlaku untuk

populasi yang lebih luas.

a. Interaction of selection and treatment, faktor ini dikontrol dengan memilih

secara acak kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan penggunaan dua kelas X pada program keahlian yang sama.

b. Interaction of setting and treatment, faktor ini dikendalikan dengan

pengkondisian kelas yang sama, rentan waktu perlakuan yang sama, serta

pemberian materi yang sama pada masing-masing kelas.

Page 58: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

42

c. Multiple treatments interference, faktor ini dikendalikan dengan

mengupayakan agar masing-masing kelompok tidak mendapatkan perlakuan

pembelajaran teori dan hukum-hukum kelistrikan menggunakan metode

nquiry sebelum dilakukannya penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah memperoleh data hasil validitas dan

reliabilitas pada uji coba instrumen. Setelah data dinyatakan valid dan reliabel

maka analisis berikutnya yaitu melakukan kategorisasi kecenderungan skor agar

mudah dalam menginterpretasikan. Setelah itu dilakukan uji prasyarat yang

kemudian dilanjut ke uji hipotesis.

1. Deskripsi Data

Tabel 5. Kategorisasi Nilai

Rentang Skor Kreiteria

X ≤ Mi – 1,5 SDi Sangat Rendah

Mi – 1,5 SDi < x ≤ Mi – 0,5 SDi Rendah

Mi – 0,5 SDi < x ≤ Mi + 0,5 SDi Sedang

Mi + 0,5 SDi < x ≤ Mi + 1,5 SDi Tinggi

Mi + 1,5 SDi < X Sangat Tinggi

Keterangan:

Mi = Reratamean ideal = ½ (Skor maksmimum + Skor minimum) SDi = Standar Deviasi Ideal = 1/6 (Skor maksimum – Skor minmum)

(Saifuddin Azwar, 2012:148)

Page 59: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

43

2. Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah analisis data

untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data tergolong

normal atau tidak (Siregar, 2013: 153). Apabila data yang didapat memiliki

distribusi normal, maka menggunakan uji statistik jenis paramatrik. Sedangkan

apabila data memiliki distribusi data tidak normal, maka menggunakan uji

statistik jenis nonparametrik. Uji normalitas diujikan pada data nilai kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

metode Kolmogorov-Smimov dengan taraf signifikansi 0,05 menggunakan

bantuan SPSS® Statistics Version 16.0. Data dikatakan berdistribusi normal

apabila taraf signifikansi melebihi 0,05

b. Homogenitas

Tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah objek yang

diteliti memiliki varian yang sama (Siregar, 2013: 167). Data memiliki sifat

homegen ketika data yang diperoleh memiliki varian yang sama. Pengujian

homogenitas menggunakan aturan levene dengan bantuan SPSS® Statistics

Version 16.0.

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas pada pengujian pretest

dan posttest kelas kontrol maupun eksperimen, apabila sebaran data normal

dan homogen maka dilanjutkan uji hipotesis menggunakan uji statistik

parametrik. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t yang terdiri

Page 60: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

44

dari uji-t sampel tidak berkolerasi (independent samples test). Pada uji-t sampel

tidak berkolerasi (independent samples test) anggota sampel suatu kelompok

tidak menjadi anggota kelompok lain. Rumus yang digunakan adalah sebagia

berikut:

������� = ����� − ��

���

�(�� − 1)��

� + (�� − 1)���

�� + �� − 2 �

1��

+ 1

���

Keterangan: ����� = nilai rata-rata data pengukuran kelompok eksperimen ����� = nilai rata-rata data pengukuran kelompok kontrol ��

� = nilai varian kelompok eksperimen ��

� = nilai varian kelompok kontrol �� = jumlah responden kelompok eksperimen �� = jumlah responden kelompok kontrol

Kaidah pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima.

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak.

Taraf signifikansi α = 0,05 dan db= n – 2.

(Syofian Siregar, 2013: 236-238)

Page 61: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelelitian dan pembahasan dalam Bab IV ini meliputi deskripsi data,

pengujian prasyarat analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian.

Data yang diperoleh merupakan hasil pretest dan posttest ranah kognitif dan

hasil pengamatan ranah afektif yang diujikan kepada siswa kelas X program

keahlian Elektronika Industri kelas EI 1 dan EI 2.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 sampai dengan

19 November 2014 di SMK Negeri 3 Wonosari. Sampel dalam penelitian ini kelas

X EI 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X EI 2 sebagai kelas kontrol.

1. Pencapaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Data diperoleh dari tes pilihan ganda yang diujikan kepada responden

sejumlah 31 orang pada masing-masing kelas kontrol dan eksperimen. Data yang

didapat kemudian diolah menggunakan program olah data SPSS® Statistics

Version 16.0. Skor maksimal tes ini sebesar 100 dan skor minimal sebesar 0.

Berdasarkan hasil uji coba tes didapatkan 20 soal valid dari 25 soal yang diujikan.

Besarnya reliabilitas diperoleh sebesar 0,821; sehingga instrumen tersebut

dinyatakan reliabel.

a. Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pengujian ranah kognitif diawali dengan menguji pretest kelompok kontrol

dan eksperimen terlebih dahulu sebelum menguji pencapaian hasil belajar

setelah pemberian perlakuan (treatment). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

Page 62: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

46

mengetahui apakah ada perbedaan penguasaan konsep awal siswa pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen sebelum pemberian perlakuan (treatment).

1) Kelas Kontrol

Deskripsi nilai pretest siswa pada kelas kontrol yaitu kelompok dengan

pembelajaran konvensional disajikan dalam tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Kontrol

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 65

Nilai Terendah 10

Rata-rata 37,41

Standar Deviasi 13,09

Jumlah siswa yang mencapai KKM 0

Berdasarkan tabel 6, hasil pretest siswa kelas kontrol yang berjumlah 31

siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 65 dan nilai terendah sebesar 10. Rata-rata

nilai pretest kelas kontrol sebesar 37,41 dan standar deviasi sebesar 13,09. Pada

hasil pretest kelas kontrol tidak ditemukan siswa yang mencapai KKM.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk membuat tabel

dan grafik berdasarkan kategori sesuai skor ideal tes.

Tabel 7. Distribusi Kategori Nilai Pretest Kelas Kontrol

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 25 Sangat Rendah 5 16,13%

25 < X ≤ 41,67 Rendah 17 54,84%

41,67 < X ≤ 58,33 Sedang 6 19,35%

58,33 < X ≤ 75 Tinggi 3 9,68%

75 < X Sangat Tinggi 0 0%

Jumlah 31 100%

Page 63: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

47

Hasil pretest siswa kelas kontrol dapat diketahui sebanyak 16,13% siswa

berada pada kategori sangat rendah, sebanyak 54,84% siswa berada pada

kategori rendah, sebanyak 19,36% siswa berada pada kategori sedang,

sebanyak 9,68% siswa berada pada kategori tinggi. Dari penjelasan di atas,

dapat disimpulkan bahwa nilai pretest siswa kelas kontrol berada pada kategori

rendah.

2) Kelas Eksperimen

Deskripsi nilai pretest siswa pada kelas eksperimen yaitu kelompok dengan

pembelajaran inquiry disajikan dalam tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 55

Nilai Terendah 20

Rata-rata 35,97

Standar Deviasi 9,70

Jumlah siswa yang mencapai KKM 0

Berdasarkan tabel 8, hasil pretest siswa kelas eksperimen yang berjumlah

31 siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 55 dan nilai terendah sebesar 20. Rata-

rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 35,97 dan standar deviasi sebesar

9,70. Pada hasil pretest kelas eksperimen tidak ditemukan siswa yang mencapai

KKM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk membuat

tabel dan grafik berdasarkan kategori sesuai skor ideal tes. Berikut ini kategori

berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dapat dilihat pada

tabel 9.

Page 64: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

48

Tabel 9. Distribusi Kategori Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 25 Sangat Rendah 8 25,81%

25 < X ≤ 41,67 Rendah 16 51,61%

41,67 < X ≤ 58,33 Sedang 7 22,58%

58,33 < X ≤ 75 Tinggi 0 0%

75 < X Sangat Tinggi 0 0%

Jumlah 31 100%

Hasil pretest siswa kelas eksperimen dapat diketahui sebanyak 25,81%

siswa berada pada kategori sangat rendah, sebanyak 51,61% siswa berada pada

kategori rendah, sebanyak 22,58% siswa berada pada kategori sedang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pretest siswa

kelas eksperimen berada pada kategori rendah.

b. Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1) Kelas Kontrol

Deskripsi nilai posttest siswa pada kelas kontrol yaitu kelompok dengan

pembelajaran konvensional disajikan dalam tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Deskripsi Nilai Posttest Kelas Kontrol

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Rata-rata 70,81

Standar Deviasi 10,57

Jumlah siswa yang mencapai KKM 15 1)

Berdasarkan tabel 10, hasil posttest siswa kelas kontrol yang berjumlah 31

siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 50. Rata-rata

Page 65: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

49

nilai posttest kelas kontrol sebesar 70,81 dan standar deviasi sebesar 10,57.

Pada hasil posttest kelas kontrol terdapat 15 siswa yang telah mencapai KKM.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk membuat grafik

histogram, dengan jumlah kelas interval 6 dan panjang interval 6,66. Berikut

frekuensi nilai posttest kelas kontrol yang disajikan dalam tabel 11 dan gambar3.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol

Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 50,00 – 56,66 5 16,13%

2 56,67 – 63,33 2 6,45%

3 63,34 – 70,00 9 29,03%

4 70,01 – 76,67 7 22,58%

5 76,68 – 83,34 3 9,68%

6 83,35 – 90,00 5 16,13%

Jumlah 31 100%

Gambar 3. Grafik Histogram Distribusi Data Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar di atas, frekuensi nilai posttest terbanyak pada kelas

kontrol pada rentang nilai 63,34 sampai 70,00 dengan siswa sebanyak 9 orang

(29,03%). Frekuensi nilai pretest terendah kelas kontrol berada pada rentang

5

2

9

7

3

5

0

2

4

6

8

10

50,00 - 56,66 56,67 - 63,33 63,34 - 70,00 70,01 - 76,67 6,68 - 83,34 83,35 - 90,00

Fre

kue

nsi

Nilai Posttest Kelas Kontrol

Page 66: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

50

56,67 sampai 63,33 yaitu dengan jumlah siswa 2 orang (6,45%). Berikut ini

kategori berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dapat

dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Distribusi Kategori Nilai Posttest Kelas Kontrol

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 25 Sangat Rendah 0 0%

25 < X ≤ 41,67 Rendah 0 0%

41,67 < X ≤ 58,33 Sedang 5 16,13%

58,33 < X ≤ 75 Tinggi 18 58,06%

75 < X Sangat Tinggi 8 25,81%

Jumlah 31 100%

Hasil belajar siswa kelas kontrol dapat diketahui sebanyak 16,13% siswa

berada pada kategori sedang, sebanyak 58,06% siswa berada pada kategori

tinggi, sebanyak 25,81% siswa berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan

penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil posttest siswa kelas kontrol

berada pada kategori tinggi.

2) Kelas Eksperimen

Deskripsi nilai posttest siswa pada kelas kontrol yaitu kelompok dengan

pembelajaran konvensional disajikan dalam tabel 13 berikut ini.

Tabel 13. Deskripsi Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Rata-rata 78,06

Standar Deviasi 7,92

Jumlah siswa yang mencapai KKM 23 3)

Page 67: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

51

Berdasarkan tabel 13, hasil posttest siswa kelas eksperimen yang

berjumlah 31 siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah

sebesar 60. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 78,06 dan standar

deviasi sebesar 7,92. Pada hasil posttest kelas terdapat 23 siswa yang telah

mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk

membuat grafik histogram, dengan jumlah kelas interval 6 dan panjang interval

5. Berikut frekuensi nilai posttest kelas eksperimen yang disajikan dalam tabel 14

dan gambar 4.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen

Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 60,00 – 65,00 2 6,45%

2 65,01 – 70,01 6 19,36%

3 70,02 – 75,02 7 22,58%

4 70,03 – 80,03 7 22,58%

5 80,04 – 85,04 4 12,90%

6 85,05 – 90,00 5 16,13%

Jumlah 31 100%

Gambar 4. Grafik Histogram Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen

2

6

7 7

4

5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

60,00 - 65,00 65,01 - 70,01 70,02 - 75,02 75,03 - 80,03 80,04 - 85,04 85,05 - 90,00

Fre

kue

nsi

Nilai Posttest Kelas Ekperimen

Page 68: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

52

Berdasarkan gambar di atas, frekuensi nilai posttest terbanyak pada kelas

eksperimen pada rentang nilai 70,02 sampai 75,02 dan pada rentang 75,03

sampai 80,03 dengan siswa sebanyak 7 orang (22,58%). Frekuensi nilai posttest

terendah kelas eksperimen berada pada rentang 60,00 sampai 65,00 yaitu

dengan jumlah siswa 2 orang (6,45%). Berikut ini kategori berdasarkan pada

nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Distribusi Kategori Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 25 Sangat Rendah 0 0%

25 < X ≤ 41,67 Rendah 0 0%

41,67 < X ≤ 58,33 Sedang 0 0%

58,33 < X ≤ 75 Tinggi 15 48,39%

75 < X Sangat Tinggi 16 51,61%

Jumlah 31 100%

Hasil posttest siswa kelas eksperimen dapat diketahui sebanyak 48,39%

siswa berada pada kategori tinggi, sebanyak 51,61% siswa berada pada kategori

sangat tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

posttest siswa kelas eksperimen berada pada kategori sangat tinggi.

2. Pencapaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Data pengukuran ranah afektif diperoleh dari pengisian instrumen checlist

berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer. Instrumen ini terdiri dari

10 butir yang mempunyai nilai minimal 1 dan nilai maksimal 4 pada tiap butirnya.

Total nilai minimal yang akan didapat siswa pada instrumen ini adalah 10

sedangkan total nilai maksimalnya adalah 40. Data yang didapat kemudian diolah

mengggunakan program olah data SPSS® Statistics Version 16.0.

Page 69: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

53

1) Kelas Kontrol

Pengujian ranah afektif siswa kelas Kontrol yaitu kelompok dengan

pembelajaran konvensional disajikan dalam tabel 16 berikut ini.

Tabel 16. Deskripsi Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 34

Nilai Terendah 23

Rata-rata 28,42

Standar Deviasi 2,72

Jumlah siswa yang mencapai KKM 11 1)

Berdasarkan tabel 16, hasil ranah afektif siswa kelas kontrol yang

berjumlah 31 siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 34 dan nilai terendah sebesar

23. Rata-rata nilai ranah afektif siswa kelas kontrol sebesar 28,42 dan standar

deviasi sebesar 2,72. Pada hasil pengamatan ranah afektif kelas kontrol terdapat

11 siswa yang telah mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan

perhitungan untuk membuat grafik histogram, dengan jumlah kelas interval 6

dan panjang interval 1,83. Berikut frekuensi nilai ranah afektif kelas kontrol yang

disajikan dalam tabel 17 dan gambar 5.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Ranah Afektif Kelas Kontrol

Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 23,00 – 24,83 2 6,45%

2 24,84 – 26,67 7 22,58%

3 26,68 – 28,51 6 19,36%

4 28,52 – 30,35 9 29,03%

5 30,36 – 32,19 4 12.90%

6 32,20 – 34,00 3 9,68%

Jumlah 31 100%

Page 70: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

54

Gambar 5. Grafik Histogram Distribusi Ranah Afektif Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar di atas, frekuensi nilai ranah afektif terbanyak pada

kelas kontrol pada rentang nilai 28,52 sampai 30,35 dengan siswa sebanyak 9

orang (29,03%). Frekuensi nilai Ranah Afektif terendah kelas kontrol berada

pada rentang 23,00 sampai 24,83 yaitu dengan jumlah siswa 2 orang (6,45%).

Berikut ini kategori berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi

dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Distribusi Kategori Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 17,5 Sangat Rendah 0 0%

17,5 < X ≤ 22,5 Rendah 0 0%

22,5 < X ≤ 27,5 Sedang 12 38,71%

27,5 < X ≤ 32,5 Tinggi 16 51,61%

32,5 < X Sangat Tinggi 3 9,68%

Jumlah 31 100%

Hasil belajar ranah afektif siswa kelas kontrol dapat diketahui sebanyak

38,71% siswa berada pada kategori sedang, sebanyak 51,61% siswa berada

pada kategori tinggi, sebanyak 9,68% siswa berada pada kategori sangat tinggi.

2

76

9

43

0

2

4

6

8

10

23,00 - 24,83 24,84 - 26,67 26,68 - 28,51 28,52 - 30,35 30,36 - 32,19 32,2 - 34,00

Fre

kue

nsi

Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol

Page 71: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

55

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil ranah afektif

siswa kelas kontrol berada pada kategori tinggi.

2) Kelas Eksperimen

Pengujian ranah afektif siswa kelas Kontrol yaitu kelompok dengan

pembelajaran konvensional disajikan dalam tabel 19 berikut ini.

Tabel 19. Deskripsi Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 37

Nilai Terendah 26

Rata-rata 31,16

Standar Deviasi 2,78

Jumlah siswa yang mencapai KKM 23 1)

Berdasarkan tabel 19, hasil ranah afektif siswa kelas kontrol yang

berjumlah 31 siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 37 dan nilai terendah sebesar

26. Rata-rata nilai ranah afektif siswa kelas kontrol sebesar 31,16 dan standar

deviasi sebesar 2,78. Pada hasil pengamatan ranah afektif kelas kontrol terdapat

23 siswa yang telah mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan

perhitungan untuk membuat grafik histogram, dengan jumlah kelas interval 6

dan panjang interval 1,83. Berikut frekuensi nilai ranah afektif kelas kontrol yang

disajikan dalam tabel 20 dan gambar 6.

Page 72: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

56

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Ranah Afektif Kelas Eksperimen

Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 26,00 – 27,83 3 9,68%

2 27,84 – 29,67 5 16,13%

3 29,68 – 31,51 10 32,26%

4 31,52 – 33,35 6 19,35%

5 33,36 – 35,19 5 16,13%

6 35,20 – 37,00 2 6,45%

Jumlah 31 100%

Gambar 6. Grafik Histogram Distribusi Ranah Afektif Kelas Eksperimen

Berdasarkan gambar di atas, frekuensi nilai ranah afektif terbanyak pada

kelas kontrol pada rentang nilai 29,68 sampai 31,51 dengan siswa sebanyak 10

orang (32,26%). Frekuensi nilai Ranah Afektif terendah kelas kontrol berada

pada rentang 35,20 sampai 37,00 yaitu dengan jumlah siswa 2 orang (6,45%).

Berikut ini kategori berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi

dapat dilihat pada tabel 21.

3

5

10

65

2

0

2

4

6

8

10

12

26,00 - 27,83 27,84 - 29,67 29,68 - 31,51 31,52 - 33,35 33,36 - 35,19 35,2 - 37,00

Fre

kue

nsi

Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen

Page 73: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

57

Tabel 21. Distribusi Kategori Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen

Rentang Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

X ≤ 17,5 Sangat Rendah 0 0%

17,5 < X ≤ 22,5 Rendah 0 0%

22,5 < X ≤ 27,5 Sedang 3 9,68%

27,5 < X ≤ 32,5 Tinggi 19 61,29%

32,5 < X Sangat Tinggi 9 29,03%

Jumlah 31 100%

Hasil belajar ranah afektif siswa kelas eksperimen dapat diketahui sebanyak

9,68% siswa berada pada kategori sedang, sebanyak 61,29% siswa berada pada

kategori tinggi, sebanyak 29,03% siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil ranah afektif

siswa kelas kontrol berada pada kategori tinggi.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

a. Kompetensi Belajar Siswa Ranah Kognitif

Hasil uji normalitas ranah kognitif diperoleh dari pengujian pretest,

posttest, dan nilai gain yang dilakukan pada siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas ranah kognitif dapat dilihat pada

tabel 22.

Page 74: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

58

Tabel 22. Data Hasil Uji Normalitas Ranah Kognitif

Konitif Siswa Dhitung Sig. Dtabel α Keterangan

Pretest Kelas

Kontrol

0,169 0,184 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Pretest Kelas

Eksperimen

0,147 0,095 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Posttest Kelas

Kontrol

0,139 0,138 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Posttest Kelas

Eksperimen

0,136 0,163 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel 22, hasil pengujian ranah kognitif berupa data pretest,

posttest, dan nilai gain pada kelas kontrol maupun eksperimen memiliki

Dhitung ≤ Dtabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data pretest maupun posttest pada kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

b. Kompetensi Belajar Siswa Ranah Afektif

Uji Normalitas dilakukan pada data afektif kelas kontrol dan eksperimen.

Hasil perhitungan uji normalitas ranah afektif dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Data Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif

Afektif Siswa Dhitung Sig. Dtabel α Keterangan

Kontrol 0,099 0,200 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Eksperimen 0,105 0,200 0,242 0,05 Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel 23, hasil pengujian ranah afektif pada kelas kontrol dan

eksperimen memiliki Dhitung ≤ Dtabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data checklist pada kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

Page 75: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

59

2. Uji Homogenitas

Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24. Data Hasil Uji Homogenitas

Ranah Sig. α Keterangan

Pretest Kognitif 0,356 0,05 Homogen

Posttest Kognitif 0,127 0,05 Homogen

Afektif 0,827 0,05 Homogen

Berdasarkan tabel 24, signifikansi atas pengujian homogenitas pada data

pretest konitif, posttest kognitif, dan afektif memiliki nilai signifikasi di atas 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa semua data tersebut bersifat homogen.

C. Uji Hipotetsis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, data-data tersebut

memiliki distribusi normal dan memiliki varian yang sama, sehingga pengujian

hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t. Pengujian dilakukan

menggunakan uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Sample T Test)

dengan resiko kesalahan (signifikansi) sebesar 5%. Ho diterima apabila

ttabel ≤thitung dan signifikansi > 0,05. Pengujian hipotesis menggunakan bantuan

program SPSS® Statistics Version 16.0 dan perhitungan manual menggunakan

Microsoft Excel 2007.

Pengujian ranah kognitif diawali dengan menguji pretest kelompok kontrol

dan eksperimen terlebih dahulu sebelum menguji perbedaan pencapaian hasil

belajar setelah pemberian perlakuan (treatment). Hal ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah ada perbedaan penguasaan konsep awal siswa pada

Page 76: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

60

kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pemberian perlakuan (treatment).

Pengujian dilakukan menggunakan uji dua sampel tidak berhubungan

(Independent Sample T Test) pada signifikansi 0,05. Kriteria hipotesis yang

digunakan yaitu H0 diterima jika -ttabel ≤thitung ≤ttabel, dan H0 ditolak jika thitung

>ttabel. Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

Ho : Tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep awal yang signiikan antara

pretest siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.

Ha : Terdapat perbedaan penguasaan konsep awal yang signiikan antara pretest

siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.

Tabel 25. Data Hasil Uji Pretest Siswa

Kelas

ttabel Uji t Ms. Excel Uji t SPSS Signifikansi

Mean thiting Mean thiting

5% Eksperimen

2,000 35,97

-0,496 35,97

-0,496 Kontrol 37,42 37,42

Berdasarkan tabel 25, nilai thitung < ttabel pada signifikansi 5%. Maka, hal

tersebut menandakan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan penguasaan konsep awal yang signiikan antara pretest siswa

kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi:

Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan

siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik

listrik. Pencapaian kompetensi ranah kognitif siswa yang diajar menggunakan

Page 77: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

61

metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada metode

konvensional pada pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.

Tabel 26. Data Hasil Uji Posttest Siswa

Kelas

ttabel Uji t Ms. Excel Uji t SPSS Signifikansi

Mean thiting Mean thiting

5% Eksperimen

2,000 78,06

3,058 78,06

3,058 Kontrol 70,81 70,81

Berdasarkan tabel 26, nilai thitung > ttabel pada signifikansi 5%. Maka, hal

tersebut menandakan Hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa yang

diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa

yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik

di SMK N 3 Wonosari. Berdasarkan data tersebut juga menunjukkan bahwa

Pencapaian kompetensi ranah kognitif siswa yang diajar metode inquiry berbantu

multimedia interaktif lebih baik daripada metode konvensional.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua berbunyi:

Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan

siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik

listrik. Pencapaian kompetensi ranah afektif siswa yang diajar menggunakan

metode inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada metode

konvensional pada pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.

Page 78: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

62

Tabel 27. Data Hasil Hasil Uji Ranah Afektif Siswa

Kelas

ttabel Uji t Ms. Excel Uji t SPSS Signinfikansi

Mean thiting Mean thiting

5% Eksperimen

2,000 31,16

3,883 31,16

3,883 Kontrol 28,42 28,42

Berdasarkan tabel 27, nilai thitung > ttabel pada signifikansi 5%. Maka hal

tersebut menandakan hipotesis diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa yang diajar

menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang

diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik.

Berdasarkan data tersebut juga menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi

ranah afektif siswa yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu

multimedia interaktif lebih baik daripada metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pencapaian kompetensi belajar

dalam menganalisis hukum-hukum dan teori kelistrikan dengan model

konvensional dan metode inquiry berbantu multimedia interaktif pada mata

pelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari. Kompetensi yang diamati pada

penelitian ini mencakup hasil belajar siswa ranah kognitif dan afektif. Terdapat

dua sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X EI-1 sebagai kelas eksperimen dan

X EI-2 sebagai kelas kontrol.

Siswa kelas kontrol mengikuti pembelajaran konvensional, sedangkan siswa

kelas eksperimen mengikuti pembelajaran inquiry disertai multimedia interaktif.

Page 79: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

63

Perbedaan perlakuan pembelajaran yang dilakukan pada dua kelas tersebut

berakibat pada hasil siswa pada ranah kognitif dan afektif. Pembahasan secara

rinci dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Pengukuran hasil belajar siswa terhadap konsep materi teknik listrik ini

didapat dari hasil pengujian pada postest kelas eksperimen dengan skala nilai

minimal 0 dan maksimal 100. Nilai-nilai tersebut kemudian diolah dengan

menggunakan uji statistik secara manual dan dengan bantuan program SPSS®

Statistics Version 16.0. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa sampel

objek penelitian pada uji prasyarat berdisitribusi normal dan homogen, kemudian

tahap selanjutnya dilakukan uji-t.

Berdasarkan hasil uji normalitas posttest diperoleh data berupa signifikansi

lebih besar dari 0,05 dan Dhitung < Dtabel yaitu sebesar 0,242. Hasil uji normalitas

posttest diperoleh signifikansi sebesar 0,138 (kelas kontrol) dan 0,163 (kelas

eksperimen), sedangkan Dhitung 0,139 (kelas kontrol) dan 0,136 (kelas

eksperimen). Hal ini menyatakan bahwa data hasil posttest kedua kelas tersebut

berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas posttest diperoleh signifikansi di atas

0,05; yaitu sebesar 0,127. Hal tersebut menyatakan bahwa data hasil posttest

bersifat homogen. Berdasarkan hasil uji prasyarat yang telah dilakukan maka

dapat dilakukan uji-t.

Pencapaian hasil belajar ranah kogniitif dilihat dari pengujian hipotesis

menggunakan uji-t. Hasil pengujian diperoleh data thitung sebesar 3,058; dengan

df=60. Nilai ttabel yang digunakan adalah 2,000 pada signifikansi 5%.

Berdasarkan data tersebut, sehingga didapat perbandingan bahwa nilai thitung >

Page 80: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

64

ttabel pada signifikansi 5%. Perbedaaan besar thitung dan ttabel tersebut

membuktikan bahwa pencapaian hasil belajar siswa ranah kognitif yang

mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

lebih baik daripada model konvensional pada pembelajaran teknik listrik.

Berdasarkan data distribusi frekuensi kedua kelas, masih ditemukan

beberapa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. Penilaian hasil belajar ranah

kognitif terdiri dari empat indikator. Pada kelas eksperimen, siswa yang masih

belum mencapai KKM sebanyak 8 orang. Kelemahan siswa tersebut sebagian

besar tidak menguasai materi pada indikator menganalisis hasil teori thevenin.

Ketercapaian hasil belajar dengan indikator menganalisis hasil teori thevenin

yaitu sebesar 53,76%. Hal tersebut dikarenakan kurangnya keaktifan siswa

ketika proses pembelajaran hukum thevenin berlangsung.

Pada kelas kontrol sebanyak 16 siswa masih belum mencapai KKM.

Ketercapaian hasil belajar dengan indikator menganalisis hasil teori thevenin

yaitu sebesar 41,94%. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran

yang kurang variatif, penggunaan pembelajaran konvensional mengakibatkan

siswa pasif dan sulit memahami materi yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu

khusus pada beberapa siswa yang belum mencapai KKM perlu diadakan remidial

untuk perbaikan nilai dan penambahan waktu khusus.

Berdasarkan uraian di atas, menyatakan bahwa tingkat ketercapaian siswa

yang mencapai KKM pada pembelajaran konvensional masih lebih rendah

dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran inquiry. Maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran konvensional kurang tepat

Page 81: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

65

digunakan untuk kegiatan pembelajaran teknik listrik, guru sebaiknya berlaih ke

metode pembelajaran inquiry.

2. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif menggunakan lembar observasi berupa checklist

yang penilaiannya diisi oleh observer sesuai dengan pengamatan selama

pembelajaran berlangsung. Pada uji normalitas afektif diperoleh data signifikansi

lebih besar dari 0,05 dan Dhitung < Dtabel yaitu sebesar 0,242. Hasil analisis uji

normalitas pada kelas kontrol dan eksperimen menghasilkan signifikansi yang

sama besar yaitu sebesar 0,200; sedangkan Dhitung kelas kontrol 0,103 dan 0,105

merupakan Dhitung kelas eksperimen. Hal ini menyatakan bahwa data hasil

penilaian afektif tersebut berdistribusi normal. Pada pengujian homogenitas

ranah afektif diperoleh signiikansi lebih dari 0,05; yaitu sebesar 0,827. Hal

tersebut menyatakan bahwa analisis data hasil penilaian afektif bersifat

homogen.

Hasil perhitungan rerata ranah afektif pada kelas kontrol yaitu 28,42;

sedangkan nilai rerata pada kelas eksperimen sebesar 31,16. Nilai rerata kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu dengan selisih sebesar 2,74.

Perbandingan nilai rerata kelas kontrol dan kelas eksperimen digambarkan

dengan histogram berikut.

Page 82: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

Gambar 7. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah

Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji

ranah afektif dengan df= 60 menghasilkan data berupa t

Nilai thitung > ttabel sebes

Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif

yang mengikuti pembelajaran dengan metode

interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran

siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga

terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk

memecahkan suatu masalah.

sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam

pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan

pembelajaran.

27

28

29

30

31

32

66

. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah

Afektif.

Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji

dengan df= 60 menghasilkan data berupa thitung

sebesar 2,000 pada signifikansi 5%.

Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif

yang mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu m

interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran

siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga

terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk

memecahkan suatu masalah. Peran media dalam pembelajaran

sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam

pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan

28,42

31,16

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah

Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji-t

hitung sebesar 3,883.

Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif

berbantu multimedia

interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran inquiry

siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga

terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk

Peran media dalam pembelajaran inquiry juga

sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam

pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 83: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa

yang diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada

pembelajaran teknik listrik Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh nilai

thitung > ttabel = 3,058 > 2,000 pada signifikansi 5%. Selain itu, berdasarkan

data juga menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi siswa ranah kognitif

yang mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu multimedia

interaktif lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik

listrik di SMK N 3 Wonosari.

2. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa yang

diajar menggunakan metode inquiry berbantu multimedia interaktif dengan

siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran

teknik listrik. Berdasarkan analisis uji-t menghasilkan data thitung > ttabel =

3,883 > 2,000 pada signifikansi signifikansi 5%. Selain itu, berdasarkan data

juga menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi siswa ranah afektif yang

mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu multimedia

interaktif lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik

listrik di SMK N 3 Wonosari.

Page 84: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

68

B. Implikasi

Pembelajaran inquiry merupakan salah satu jenis pembelajaran yang tepat

diterapkan di kurikulum 2013, di mana dalam pembelajaran siswa berinteraksi

aktif dengan siswa lain maupun dengan guru sehingga tercapai tujuan yaitu

siswa sebagai pusat pembelajaran (student center learning). Penambahan

inovasi berupa multimedia interaktif memberikan dampak positif dalam kegiatan

pembelajaran. Pemberian variasi bahan ajar menjadikan siswa lebih tertarik

sehingga fokus dalam mendalami materi dan mudah memahami materi yang

diajarkan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:

1. Tidak dapat melakukan pemilihan sampel secara acak, karena susunan

kelompok sudah ditentukan oleh sekolah.

2. Kemungkinan terjadi bias dalam penelitian sebab sampel penelitian masih

dalam satu lingkup sekolah yang sama yaitu SMK N 3 Wonosari.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada materi Hukum-Hukum dan Teori

Kelistrikan, sehingga bahan ajar yang digunakan hanya terbatas pada materi

tersebut.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan. Saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Page 85: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

69

a. Penggunaan pembelajaran berbasis inquiry sebaiknya digunakan pada

mata pelajaran Teknik Listrik, karena dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.

b. Penggunaan variasi media pembelajaran dapat menarik perhatian dan

pemahaman siswa, sehingga dapat dijadikan sarana pendukung

pembelajaran.

2. Bagi Peneiliti

Perlu dilakukan peneltian lebih lanjut pada pembelajaran berbasis inquiry

dengan sampel penelitian yang berbeda dan variasi lain berupa media

ataupun populasi yang lebih luas.

Page 86: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

70

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Mendikbud Banggakan Program Unggulan di Kementeriannya di 2013. Diakses dari http://news.detik.com/berita/2454268/mendikbud-banggakan-program-unggulan-di-kementeriannya-di-2013. pada tanggal 21 Febrauari 2014 pukul 20.37.

Amelia Fauziah Husna. (2013). Peningkatan Kompetensi Pengoperasian PLC Siswa Kelas XII Program Keahlian Otomasi Industri SMK N 2 Depok melalui Strategi Inkuiri. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Bermawy Munthe. (2014). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Budiono Mismail. (2006). Dasar Teknik Elektro. Malang: Bayumedia.

Dhidik Setiawan, I.G.P.A Buditjahjanto. (2012). Pengaruh Metode Pembelajaran Iinkuiri terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Siswa di SMK N 3 Buduran Sidoarjo. Skripsi Universitas Negeri Surabaya.

Duwi Priyatno. (2009). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution). Jakarta: PT. Buku Kita.

Eggen, P. dan D. Kauchak. (2012).Strategies and Models for Teachers. Boston: Pearson.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. (2013). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, & Satria Koni. (2010). Desain Pembelajaran. Bandung MQS Publishing.

Jogiyanto H.M. (2009). Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: Andi Offset.

Joice, B. dan M. Weil. (1980). Models of Teaching. New Jersey: Prentince-Hall International.

Khairul Akbar. (2015). Kurikulum 2013 dengan Pendekatan scientific dalam Pembelajaran Matematika. Diakses dari http://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280ee. Pada 31 Desember 2015 pukul 04.45.

Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Karya.

M. Atwi Suparman. (2014).Desain intrusional modern. Jakarta: Erlangga.

Page 87: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

71

Muhammad Yaumi. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Muhammad Zaini. (2009). Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Teras.

Nana Sudjana, dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Oemar Hamalik. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta.

Roestiyah N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rudi Hartono. (2014). Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Yogyakarta: Diva Press.

Saifuddin Azwar. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

_____________. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sigit Mangun Wardoyo. (2013). Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.

Sugihartono. et. al. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

_______. (2014). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_______________. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Syofian Siregar. (2014). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 88: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

72

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.

Wahyudin. (2009). Keefektivan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika.

Widhiarso. (2011). Mengaplikasikan Uji-t untuk Membndingkan Gain Score antar Kelompok dalam Eksperimen. Fakultas Psikologi UGM.

Wina Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Page 89: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

73

Page 90: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

74

LAMPIRAN 1

SILABUS

Page 91: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

75

Lampiran 1. Silabus

SILABUS

Program Studi Teknik Keahlian Elektronika Industri

Nama Sekolah : SMK N 3 Wonosari

Mata Pelajaran : Teknik Listrik

Kelas/Semster : X/1

Kompetensi

Dasar

Indikator

Materi Pokok

Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

Waktu

3.4.Menganalisis

hukum-

hukum

kelistrikan

dan teori

kelistrikan.

3.4.1. Menganalisa hasil eksperimen

hukum Ohm.

3.4.2. Menganalisa hasil eksperimen

hukum Kirchhoff tegangan.

3.4.3. Menganalisa hasil eksperimen

hukum Kirchhoff arus.

3.4.4. Menganalisa hasil eksperimen

teori Thevenin dalam

rangkaian listrik sederhana.

3.4.5. Menganalisa hasil eksperimen

teori Norton dalam rangkaian

• Hukum Ohm

• Hukum Kirchhoff

tegangan.

• Hukum Kirchhoff

arus.

• Teori Thevenin dalam

rangkaian listrik

sederhana.

• Teori Norton dalam

rangkaian listrik

Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek (Project

Based

Learning- PBL)

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

A. Aspek penilaian siswa meliputi:

Kognitif (pengetahuan)

Psikomorik (keterampilan)

Afektif (Sikap)

B. Jenis Penilaian

Tulis Lisan

8 JP

Page 92: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

76

listrik sederhana.

3.4.6. Menganalisa hasil eksperimen

teori Superposisi dalam

rangkaian listrik sederhana

sederhana.

• Teori Superposisi

dalam rangkaian

listrik sederhana

(Problem Based Learning-PrBL)

Model Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based Learning-TBL)

Model

Pembelajaran

Berbasis

Computer

(Computer

Based Learning

(CBL)

(Wawancara)

Praktek

4.4. Menguji

hukum-

hukum

kemagnetan

pada

rangkaian

kelistrikan

4.4.1. Melakukan eksperimen

hukum Ohm pada rangkaian

listrik.

4.4.2. Melakukan eksperimen

hukum Kirchoff tegangan.

4.4.3. Melakukan eksperimen

hukum Kirchoff arus.

4.4.4. Melakukan eksperimen teori

Thevenin dalam rangkaian

listrik sederhana.

4.4.5. Melakukan eksperimen teori

Norton dalam rangkaian listrik

sederhana.

4.4.6. Melakukan eksperimen teori

Superposisi dalam rangkaian

listrik sederhana.

8 JP

Page 93: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

77

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Page 94: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

78

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Wonosari

Kelas/Semester : X / Gasal

Mata Pelajaran : Teknik Listrik

Materi Pokok : Menganalisis hukum-hukum

kelistrikan dan teori kelistrikan

Alokasi Waktu : 1 x 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang

spesifik untuk memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik

dibawah pengawasan langsung

B. KOMPETENSI DASAR

3.4. Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan

Page 95: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

79

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan :

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran memahami hukum-hukum kelistrikan

dan teori kelistrikan dalam rangkaian listrik arus searah.

2. Mampu bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

4. Mampu menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan

dalam rangkaian listrik arus searah.

5. Mampu menalar hasil perhitungan arus dan tegangan dalam rangkaian

listrik arus searah terkait dengan hukum-hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui bahan bacaan membaca tentang rangkaian listrik arus searah,

terutama dalam hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

2. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang rangkaian listrik arus

searah/DC dalam menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian listrik arus searah.

3. Melalui eksplorasi dapat menghitung besarnya arus dan tegangan

terkait dengan hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

4. Mengolah data hasil perhitungan arus dan tegangan terkait dengan

hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam rangkaian listrik

arus searah.

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific), model

Inquiry learning.

Page 96: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

F. MATERI PEMBELAARAN

1. Hukum Ohm

a. Hukum O

dan resistansi dalam suatu rangkaian

hukum ohm adalah besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian

tergantung dari besar teganganan dan reisistansi pada rangkaian

tersebut.

b. Persamaan umum

� =

c. Gambar:

2. HUKUM KIRCHHOOFF ARUS

a. Hukum

dalam suatu titik percabangan suatu rangkaian. Yang dimaksud

dengan hukum kirchhoff arus ad

menuju titik percabangan suatu rangkaian sama dengan arus yang

mengalir meninggalkan titik percabangan dalam rangkaian tersebut.

b. Persamaan umum

80

MATERI PEMBELAARAN

Hukum Ohm

Ohm membahas tentang hubungan antara arus, tegangan,

dan resistansi dalam suatu rangkaian kelistrikan. Yang dimaksud

hukum ohm adalah besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian

tergantung dari besar teganganan dan reisistansi pada rangkaian

tersebut.

Persamaan umum Hukum Ohm adalah

= ��

� dimana �� = Tegangan pada beban

� = Arus yang melewati rangkaian

� = Resistansi rangkaian

Gambar:

Gambar 1.1

HUKUM KIRCHHOOFF ARUS

Hukum Kirchoff Arus membahas tentang hubungan atar arus dalam

dalam suatu titik percabangan suatu rangkaian. Yang dimaksud

dengan hukum kirchhoff arus adalah besar arus arus yang mengalir

menuju titik percabangan suatu rangkaian sama dengan arus yang

mengalir meninggalkan titik percabangan dalam rangkaian tersebut.

Persamaan umum Hukum Kirchoff Arus:

I = 0

hm membahas tentang hubungan antara arus, tegangan,

kelistrikan. Yang dimaksud

hukum ohm adalah besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian

tergantung dari besar teganganan dan reisistansi pada rangkaian

Tegangan pada beban

Arus yang melewati rangkaian

Resistansi rangkaian

rus membahas tentang hubungan atar arus dalam

dalam suatu titik percabangan suatu rangkaian. Yang dimaksud

alah besar arus arus yang mengalir

menuju titik percabangan suatu rangkaian sama dengan arus yang

mengalir meninggalkan titik percabangan dalam rangkaian tersebut.

Page 97: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

c. Gambar:

3. HUKUM KIRCHHOOFF

a. Hukum Kirchoff T

dalam suatu rangkaian. Yang dimaksud hukum kirchhooff tegangan

adalah besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban yang yang

ada dalam rangkaian tersebut.

b. Persamaan umum

c. Gambar:

4. KAIDAH RANGKAIAN SERI

a. Kaidah rangkaian seri membahas mengenai hubungan dari sejumlah

resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga hanya ada satu

81

Gambar:

Gambar 1.2

HUKUM KIRCHHOOFF TEGANGAN

Hukum Kirchoff Tegangan membahas tentang hubungan tegangan

dalam suatu rangkaian. Yang dimaksud hukum kirchhooff tegangan

adalah besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban yang yang

dalam rangkaian tersebut.

Persamaan umum Hukum Kirchoff Tegangan:

V = 0 atau E = 0

Gambar:

Gambar 1.3

KAIDAH RANGKAIAN SERI

Kaidah rangkaian seri membahas mengenai hubungan dari sejumlah

resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga hanya ada satu

egangan membahas tentang hubungan tegangan

dalam suatu rangkaian. Yang dimaksud hukum kirchhooff tegangan

adalah besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban yang yang

Kaidah rangkaian seri membahas mengenai hubungan dari sejumlah

resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga hanya ada satu

Page 98: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

ujung pertama dan satu ujung terakhir yang keluar dari rangkaian

tersebut. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian seri adalah bes

resistansi total dari sejumlah resistor yang dirangkai secara seri

yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu resistor

penggati.

b. Persamaan umum kaidah rangkaian seri:

c. Gambar:

5. KAIDAH RANGKAIAN PARALEL

a. Kaidah rangkaian paralel membahas mengenai hubungan dari

sejumlah resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga dari

sejumlah resistor ujung

atau arus. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian paralel adalah

besar re

paralalel yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu

resistor pengganti.

b. Persamaan umum kaidah rangkaian paralel adalah

82

ujung pertama dan satu ujung terakhir yang keluar dari rangkaian

tersebut. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian seri adalah bes

resistansi total dari sejumlah resistor yang dirangkai secara seri

yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu resistor

penggati.

Persamaan umum kaidah rangkaian seri:

Rs = R1 + R2 + . . . + Rn

Gambar:

Gambar 1.4

KAIDAH RANGKAIAN PARALEL

aidah rangkaian paralel membahas mengenai hubungan dari

sejumlah resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga dari

sejumlah resistor ujung-ujungnya dihubungkan ke terminal sumber

atau arus. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian paralel adalah

besar resistansi total dari sejumlah resistor yang dirangkai secara

paralalel yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu

resistor pengganti.

Persamaan umum kaidah rangkaian paralel adalah

1

��=

1

��+

1

�� + . . . +

1

��

ujung pertama dan satu ujung terakhir yang keluar dari rangkaian

tersebut. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian seri adalah besar

resistansi total dari sejumlah resistor yang dirangkai secara seri

yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu resistor

aidah rangkaian paralel membahas mengenai hubungan dari

sejumlah resistor yang disambung sedemikian rupa, sehingga dari

ujungnya dihubungkan ke terminal sumber

atau arus. Yang dimaksud dengan kaidah rangkaian paralel adalah

sistansi total dari sejumlah resistor yang dirangkai secara

paralalel yang besar resistansinya dapat digantikan dengan satu

Page 99: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

c. Gambar:

G. KKM : 75

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Guru

Pendahu-

luan

Kegiatan pendahuluan

diawali dengan

orientasi

mencakup

1. Guru memberikan

salam dan memberikan

pertanyaan tentang

pembelajaran

sebelumnya.

2. Guru menyapaikan

tujuan pembelajaran.

3. Guru menjelaskan

hubungan materi yang

akan disampaikan

dengan materi

sebelumnya.

83

Gambar:

Gambar 1.5

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1

Kegiatan Guru Alokasi

Waktu

Kegiatan Siswa

Kegiatan pendahuluan

diawali dengan tahapan

orientasi yang

mencakup:

Guru memberikan

salam dan memberikan

pertanyaan tentang

pembelajaran

sebelumnya.

Guru menyapaikan

tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan

hubungan materi yang

akan disampaikan

dengan materi

sebelumnya.

10

menit

1. Siswa merespon salam dan

pertanyaan dari guru

berhubungan dengan

kondisi dan pembelajaran

sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama mengenai

tujuan pembela

akan berlangsung.

3. Siswa menerima informasi

tentang keterkaitan

pembelajaran sebelumnya

dengan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Kegiatan Siswa

Siswa merespon salam dan

pertanyaan dari guru

berhubungan dengan

kondisi dan pembelajaran

sebelumnya.

Siswa mendengarkan

dengan seksama mengenai

tujuan pembelajaran yang

akan berlangsung.

Siswa menerima informasi

tentang keterkaitan

pembelajaran sebelumnya

dengan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Page 100: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

84

Inti Pendekatan yang

digunakan adalah

pendekatan scientific

dengan metode inquiry

yang mencakup langkah-

langkah sebagai berikut:

A. Mengamati

Guru memberikan

referensi berupa buku,

handout, maupun media

pembelajaran interaktif

berupa Macro Media

Flash terkait dengan

materi Hukum Ohm,

Hukum Khirchoff

Tegangan dan Hukum

Kirchoff Arus.

B. Menanya

Kegiatan menanya

terdiri dari tahapan

merumuskan

masalah dan

mengajukan

hipotesis.

1. Guru memotivasi

siswa untuk mencari

dan meneliti sendiri

pemecahan masalah

terkait materi

pembelajaran yang

ditampilkan di media

interaktif maupun

10 menit

30 menit

Membaca referensi tentang

rangkaian listrik arus searah,

terkait mengenai Hukum Ohm,

Hukum Khirchoff Tegangan

dan Hukum Kirchoff Arus.

1. Siswa mencari dan meneliti

sendiri pemecahan masalah

terkait materi yang diberikan

melalui media yang ada.

Page 101: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

85

handout.

2. Guru merangsang

siswa untuk

membiasakan

mengajukan

pertanyaan secara

aktif dan mandiri

tentang Hukum Ohm,

Hukum Khirchoff

Tegangan dan Hukum

Kirchoff Arus.

3. guru melakukan

bimbingan atas

kesulitaan siswa.

C. Mengekplorasi

Kegiatan

mengeksplorasi

merupakan tahapan

mengumpulkan data

yang mencakup:

1. Guru mengkondisikan

belajar dengan

membagi satu kelas

menjadi 5 kelompok

(setiap kelompok

berisikan 5-6 orang

siswa).

2. Guru memberikan

penugasan kelompok

untuk:

a. Menghitung

65 menit

2. siswa mengajukan

pertanyaan yang dianggap

sulit terkait materi Hukum

Ohm, Hukum Khirchoff

Tegangan dan Hukum

Kirchoff Arus.

3. Siswa memperhatikan

bimbingan yang diberikan

oleh guru

1. Siswa membentuk kelompok

sesuai instruksi dari guru.

2. Secara berkelompok siswa

melakukan diskusi untuk:

a. Menghitung besarnya arus

Page 102: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

86

besarnya arus yang

mengalir pada

rangkaian listrik

arus searah.

b. Menghitung

besarnya tegangan

yang melalui pada

rangkaian listrik

arus searah.

c. Menghitung

besarnya arus yang

mengalir pada

salah satu resistor

dalam rangkaian

arus searah.

d. Menghitung

besarnya tegangan

yang ada pada

salah satu resistor

dalam rangkaian

arus searah.

3. Guru melakukan

bimbingan atas

kesulitan-kesulitan

yang mengalir pada

rangkaian listrik arus searah

terkait dengan hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

b. Menghitung besarnya

tegangan yang melalui pada

rangkaian listrik arus searah

terkait dengan hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

c. Menghitung besarnya arus

yang mengalir pada salah

satu resistor dalam

rangkaian arus searah

terkait dengan hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

d. Menghitung besarnya

tegangan yang ada pada

salah satu resistor dalam

rangkaian arus searah

terkait dengan hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

3. Siswa memperhatikan

dengan seksama atas

bimbingan yang diberikan

Page 103: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

87

yang dihadapi siswa.

D. Mengasosiasi

Kegiatan mengasosiasi

merupakan tahapan

menguji hipotesis

yang mencakup:

1. Guru melakukan

bimbingan atas

kesulitan-kesulitan

yang dihadapi siswa.

2. Guru menunjuk

perwakilan kelompok

untuk melaporkan

hasil diskusi.

3. Guru memberikan

penguatan dan

penyempurnaan

terhadap hasil diskusi

maupun presentasi

dari siswa.

E. Menyimpulkan

Kegiatan

menyimpulkan

merupakan tahapan

merumuskan

kesimpulan yaitu:

Guru bersama siswa

mebuat rangkuman/

45 menit

10 menit

oleh Guru

1. Mengolah data hasil

perhitungan arus dan

tegangan menurut hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

2. Melaporkan hasil diskusi

kelompok melalui

presentasi.

3. Menyimpulkan hasil diskusi

tentang rangkaian listrik

arus searah terkait dengan

hukum-hukum kelistrikan

dan teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

Siswa bersama-sama guru

membuat

Page 104: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

88

simpulan pelajaran rangkuman/simpulan

pelajaran.

Penu-

tup

1. Refleksi terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakan sehingga

siswa mengerti

manfaat yang

diperoleh dalam

belajar menganalisis

Hukum Ohm, Hukum

Khirchoff Tegangan

dan Hukum Kirchoff

Arus.Guru

memberikan

penugasan.

2. Berdoa dan

mengucapkan salam

10

menit

1. refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan.

Siswa mendengarkan dan

mencatat penugasan yang

diberikan oleh guru.

2. Siswa berdoa dengan

Khusyuk dan menjawab

salam dari guru.

I. ALAT /BAHAN/ SUMBER BAHAN:

1. Alat:

a. White Board dan Spidol

b. LCD, Komputer/Laptop

c. Lembar Observasi dan Lembar Tugas

2. Sumber Belajar:

a. Listrik Dasar Imam Mustoliq Mussama

b. Media pembelajaran interaktif

Page 105: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Wonosari

Kelas/Semester : X / Gasal

Mata Pelajaran : Teknik Listrik

Materi Pokok : Menganalisis hukum-hukum

kelistrikan dan teori kelistrikan

Alokasi Waktu : 1 x 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang

spesifik untuk memecahkan masalah

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik

dibawah pengawasan langsung

B. KOMPETENSI DASAR

3.4. Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan

Page 106: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

90

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan :

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran memahami hukum-hukum

kelistrikan dan teori kelistrikan dalam rangkaian listrik arus searah.

2. Mampu bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan

kreatif .

4. Mampu menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan

dalam rangkaian listrik arus searah.

5. Mampu menalar hasil perhitungan arus dan tegangan dalam

rangkaian listrik arus searah terkait dengan hukum-hukum kelistrikan

dan teori kelistrikan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui bahan bacaan membaca tentang rangkaian listrik arus searah,

terutama dalam hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

2. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang rangkaian listrik arus

searah/DC dalam menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian listrik arus searah.

3. Melalui eksplorasi dapat menghitung besarnya arus dan tegangan

terkait dengan hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

4. Mengolah data hasil perhitungan arus dan tegangan terkait dengan

hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan dalam rangkaian listrik

arus searah.

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific), model

Inquiry learning.

Page 107: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

F. MATERI PEMBELAARAN

1. Theori Thevenin

Salah satu cara yang umum digunakan dalam menganalisis

rangkaian satu sumber adalah theorema Thevenin. Thevenin beranggapan,

bahwa suatu sumber tegangan yang mempunyai rangkaian yang cukup

rumit dapat disederhanakan menjadi satu sumber, dengan resistansi yang

tersambung seri dengan sumber tersebut. Sehin

tegangan ala Thevenin (Eth) dan resistansi dalam sumber ala thevenin

(Rth). Perhatikan gamabr 3.8 dan 3.9 berikut:

Gambar 3.8

G. KKM : 75

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Guru

Pendahu-

luan

Kegiatan pendahuluan

diawali dengan tahapan

91

MATERI PEMBELAARAN

Theori Thevenin

Salah satu cara yang umum digunakan dalam menganalisis

rangkaian satu sumber adalah theorema Thevenin. Thevenin beranggapan,

bahwa suatu sumber tegangan yang mempunyai rangkaian yang cukup

rumit dapat disederhanakan menjadi satu sumber, dengan resistansi yang

tersambung seri dengan sumber tersebut. Sehingga akan didapat sumber

tegangan ala Thevenin (Eth) dan resistansi dalam sumber ala thevenin

(Rth). Perhatikan gamabr 3.8 dan 3.9 berikut:

Gambar 3.8 Gambar 3.9

��� = ���

��� + ��

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-2

Kegiatan Guru Alokasi

Waktu

Kegiatan Siswa

Kegiatan pendahuluan

diawali dengan tahapan

10

menit

Salah satu cara yang umum digunakan dalam menganalisis suatu

rangkaian satu sumber adalah theorema Thevenin. Thevenin beranggapan,

bahwa suatu sumber tegangan yang mempunyai rangkaian yang cukup

rumit dapat disederhanakan menjadi satu sumber, dengan resistansi yang

gga akan didapat sumber

tegangan ala Thevenin (Eth) dan resistansi dalam sumber ala thevenin

Gambar 3.9

Kegiatan Siswa

Page 108: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

92

orientasi yang

mencakup:

1. Guru memberikan

salam dan memberikan

pertanyaan tentang

pembelajaran

sebelumnya.

2. Guru menyapaikan

tujuan pembelajaran.

3. Guru menjelaskan

hubungan materi yang

akan disampaikan

dengan materi

sebelumnya.

1. Siswa merespon salam dan

pertanyaan dari guru

berhubungan dengan kondisi

dan pembelajaran

sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan dengan

seksama mengenai tujuan

pembelaaran yang akan

berlangsung.

3. Siswa menerima informasi

tentang keterkaitan

pembelajaran sebelumnya

dengan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Inti Pendekatan yang

digunakan adalah

pendekatan scientific

dengan metode inquiry

yang mencakup langkah-

langkah sebagai berikut:

A. Mengamati

Guru memberikan

referensi berupa buku,

handout, maupun media

pembelajaran interaktif

berupa Macro Media

Flash terkait dengan

materi teori Thevenin.

B. Menanya

Kegiatan menanya

10 menit

30 menit

Membaca referensi tentang

rangkaian listrik arus searah,

terkait dengan materi teori

Thevenin.

Page 109: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

93

terdiri dari tahapan

merumuskan

masalah dan

mengajukan

hipotesis mencakup:

1. Guru mengkondisikan

belajar dengan

membagi satu kelas

menjadi 5 kelompok

(setiap kelompok

berisikan 5-6 orang

siswa).

2. Guru merangsang

siswa untuk

membiasakan

mengajukan

pertanyaan secara

aktif dan mandiri

tentang teori

Thevenin

3. guru melakukan

bimbingan atas

kesulitaan siswa.

C. Mengekplorasi

Kegiatan

mengeksplorasi

merupakan tahapan

mengumpulkan data

yang mencakup:

1. Guru memberikan

penugasan kelompok

65 menit

1. Siswa membentuk kelompok

sesuai instruksi dari guru.

2. siswa melakukan diskusi

dan mengajukan

pertanyaan yang dianggap

sulit terkait materi tentang

teori Thevenin.

3. Siswa memperhatikan

bimbingan yang diberikan

oleh guru

1. Secara berkelompok siswa

diharuskan untuk berdiskusi:

Page 110: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

94

untuk:

a. Menghitung

besarnya tegangan

ala Thevenin (Eth).

b. Menghitung

besarnya tahanan

ala Thevenin (Rth).

c. Menghitung Arus

yang mengalir pada

beban (RL).

2. Guru melakukan

bimbingan atas

kesulitan-kesulitan yang

dihadapi siswa.

D. Mengasosiasi

Kegiatan mengasosiasi

merupakan tahapan

menguji hipotesis

yang mencakup:

1. Guru melakukan

bimbingan atas

kesulitan-kesulitan yang

dihadapi siswa.

2. Guru menunjuk

perwakilan kelompok

untuk melaporkan hasil

diskusi.

3. Guru memberikan

45 menit

a. Menghitung besarnya

tegangan ala Thevenin

(Eth).

b. Menghitung besarnya

tahanan ala Thevenin

(Rth).

c. Menghitung Arus yang

mengalir pada beban

(RL).

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama atas

bimbingan yang diberikan

oleh Guru

1. Mengolah data hasil

perhitungan arus dan

tegangan menurut hukum-

hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan dalam rangkaian

listrik arus searah.

2. Melaporkan hasil diskusi

kelompok melalui presentasi.

3. Menyimpulkan hasil diskusi

Page 111: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

95

penguatan dan

penyempurnaan

terhadap hasil diskusi

maupun presentasi dari

siswa.

E. Menyimpulkan

Kegiatan menyimpulkan

merupakan tahapan

merumuskan

kesimpulan yaitu:

Guru bersama siswa

mebuat rangkuman/

simpulan pelajaran

10 menit

tentang rangkaian listrik arus

searah terkait dengan

hukum-hukum kelistrikan dan

teori kelistrikan dalam

rangkaian listrik arus searah.

Siswa bersama-sama guru

membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran.

Penu--

tup

1. Refleksi terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakan sehingga

siswa mengerti manfaat

yang diperoleh dalam

belajar menganalisis

rangkaian arus searah

menggunakan teori

Thevenin.

2. Guru memberikan

penugasan.

3. Berdoa dan

mengucapkan salam

10

menit

1. refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan.

2. Siswa mendengarkan dan

mencatat penugasan yang

diberikan oleh guru.

3. Siswa berdoa dengan

Khusyuk dan menjawab

salam dari guru.

Page 112: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

96

I. ALAT /BAHAN/ SUMBER BAHAN:

1. Alat:

a. White Board dan Spidol

b. LCD, Komputer/Laptop

c. Lembar Observasi dan Lembar Tugas

2. Sumber Belajar:

a. Listrik Dasar Imam Mustoliq Mussama

b. Media pembelajaran interaktif

Page 113: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

97

LAMPIRAN 3

DATA POPULASI PENELITIAN

Page 114: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

98

Lampiran 3. Data Populasi Penelitian Kelas Kontrol.

Data Siswa Kelas X EI 2 Program Keahlian Teknik Elektronika Industri

yang Mengikuti Metode Konvensional.

No. Presensi Siswa Kode Siswa Model Pembelajaran 1 A1

Model Pembelajaran

Konvensional

2 A2 3 A3

4 A4 5 A5 6 A6 7 A7 8 A8

9 A9 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13

14 A14 15 A15

16 A16 17 A17 18 A18 19 A19

20 A20 21 A21

22 A22 23 A23 24 A24

25 A25 26 A26 27 A27

28 A28 29 A29 30 A30 31 A31

Page 115: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

99

Lampiran 3. Data Populasi Penelitian Kelas Eksperimen.

Data Siswa Kelas X EI 1 Program Keahlian Teknik Elektronika Industri

yang Mengikuti Metode Inquiry

No. Presensi Siswa Kode Siswa Model Pembelajaran 1 B1

Metode Pembelajaran

Inquiry

2 B2 3 B3

4 B4 5 B5 6 B6 7 B7 8 B8

9 B9

10 B10 11 B11 12 B12 13 B13

14 B14 15 B15 16 B16 17 B17 18 B18

19 B19 20 B20 21 B21 22 B22

23 B23 24 B24 25 B25 26 B26 27 B27 28 B28 29 B29 30 B30

31 B31

Page 116: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

100

LAMPIRAN 4

UJI COBA INSTRUMEN

Page 117: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

101

Lampiran 4. Uji Validitas Instrumen Tes

Uji Validitas Instrumen Tes

No soal rxy hitung rxy tabel Kesimpulan

1 0,381 0,374 Valid

2 0,48 0,374 Valid

3 0,382 0,374 Valid

4 0,414 0,374 Valid

5 0,392 0,374 Valid

6 0,063 0,374 Tidak Valid

7 -0,165 0,374 Tidak Valid

8 0,377 0,374 Valid

9 0,389 0,374 Valid

10 0,443 0,374 Valid

11 0,419 0,374 Valid

12 0,487 0,374 Valid

13 0,393 0,374 Valid

14 0,393 0,374 Valid

15 0,428 0,374 Valid

16 0,48 0,374 Valid

17 0,041 0,374 Tidak Valid

18 0,391 0,374 Valid

19 0,376 0,374 Valid

20 0,39 0,374 Valid

21 0,377 0,374 Valid

22 -0,109 0,374 Tidak Valid

23 0,394 0,374 Valid

24 0,376 0,374 Valid

25 -0,327 0,374 Tidak Valid

Page 118: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

102

Lampiran 4. Uji Daya Beda Instrumen Tes

Uji Daya Beda Instrumen Tes

No. Soal Kesukaran Soal Kategori Daya Beda Kategori

1 0,7 Sedang 0,467 Baik

2 0,933 Mudah 0,133 Jelek

3 0,867 Mudah 0,267 Cukup

4 0,933 Mudah 0,133 Jelek

5 0,933 Mudah 0,133 Jelek

6 0,933 Mudah 0 Jelek

7 0,867 Mudah -0,27 Sangat Jelek

8 0,733 Mudah 0,4 Cukup

9 0,767 Mudah 0,333 Cukup

10 0,9 Mudah 0,2 Jelek

11 0,8 Mudah 0,267 Cukup

12 0,8 Mudah 0,4 Cukup

13 0,7 Sedang 0,333 Cukup

14 0,7 Sedang 0,467 Baik

15 0,767 Mudah 0,333 Cukup

16 0,933 Mudah 0,133 Jelek

17 0,933 Mudah 0,133 Jelek

18 0,8 Mudah 0,133 Jelek

19 0,667 Sedang 0,267 Cukup

20 0,733 Mudah 0,133 Jelek

21 0,733 Mudah 0,533 Baik

22 0,7 Sedang 0,2 Jelek

23 0,567 Sedang 0,6 Baik

24 0,667 Sedang 0,267 Cukup

25 0,4 Sedang -0,2 Sangat Jelek

Page 119: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

103

LAMPIRAN 5

KISI-KISI INSTRUMEN

Page 120: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

104

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Tes

Mata Pelajaran : TEKNIK LISTRIK

Kelas : X / SMK N 3 Wonosari

Kompetensi Inti :

KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik

dibawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :

3.4.Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan.

4.4 Menguji hukum-hukum kelistrrikan pada rangkaian kelistrikan.

Indikator Indikator Penelitian Jumlah Butir No. Butir

Menganalisis

hukum-hukum

kelistrikan dan

teori kelistrikan.

Memahami konsep dasar

hukum Ohm

8 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8

Menganalisis hukum Kirchhoff

tegangan

6 15, 16, 17,

18, 19, 20

Menganalisis hukum Kirchhoff

Arus

6 9, 10, 11,

12, 13, 14

Menganalisis hasil teori

Thevenin dalam rangkaian

listrik.

5 21, 22, 23,

24, 25

Total 25

Page 121: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

105

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Sikap

Variabel Indikator Sub Indikator

Ranah

Afektif

Penerimaan Perhatian siswa terhadap pembelajaran

Tanggap terhadap tugas yang diberikan guru

Partisipasi Mengajukan pertanyaan

Menjawab pertanyaan guru

Penilaian Interaksi siswa dengan siswa

Menggambarkan penguasaan materi yang dicapai

Organisasi Mengerjakan tugas yang diberikan oleh kelompok

Mengajukan pendapat dalam tim

Pembentukan

Pola Hidup

Menghargai pendapat teman yang lain

Kepedulian terhadap kesulitan teman

Page 122: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

106

LAMPIRAN 6

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 123: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

Lampiran 6. Instrumen Penilaian Tes

NAMA

KELAS

PRESENSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

107

. Instrumen Penilaian Tes

TES

INSTRUMEN KOGNITIF

IDENTITAS RESPONDEN:

NAMA :_______________________

KELAS :_______________________

PRESENSI :_______________________

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

:_______________________

:_______________________

:_______________________

ELEKTRO

Page 124: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

PETUNJUK PENGISIAN

Berdoalah sebelum mengerjakan

Jawablah pertanyaan ini dengan memilih jawaban yang paling tepat

Berilah tanda silang pada jawaban yang

lembar jawab yang telah disediakan!

Dilarang melakukan corat

Waktu pengerjaan 45 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini, pilihlah jawaban yang menurut anda

paling benar!

1. Bagaimanakah bunyi Hukum Ohm?

a. Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding terbalik

dengan tegangannya dan berbanding terbalik pula dengan

resistansinya.

b. Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding

lurus dengan tegangannya dan berb

resistansinya.

c. Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tidak terpengaruh

oleh tegangan dan resistansinya.

d. Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian hanya dipengaruhi

oleh tegangan tetapi tidak dengan resistansinya.

e. Semua jawaban salah.

2. Di bawah ini manakah yang merupakan persamaan hukum Ohm?

a. � = ��

b. � = �� . �

c. � = �

��

3.

a. 27, 5 V

b. 37,5 V

108

PETUNJUK PENGISIAN

Berdoalah sebelum mengerjakan!

Jawablah pertanyaan ini dengan memilih jawaban yang paling tepat

Berilah tanda silang pada jawaban yang Anda yakin paling benar

lembar jawab yang telah disediakan!

Dilarang melakukan corat-coret pada soal!

Waktu pengerjaan 45 menit.

soal di bawah ini, pilihlah jawaban yang menurut anda

gaimanakah bunyi Hukum Ohm?

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding terbalik

dengan tegangannya dan berbanding terbalik pula dengan

resistansinya.

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding

lurus dengan tegangannya dan berbanding terbalik dengan

resistansinya.

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tidak terpengaruh

oleh tegangan dan resistansinya.

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian hanya dipengaruhi

oleh tegangan tetapi tidak dengan resistansinya.

jawaban salah.

Di bawah ini manakah yang merupakan persamaan hukum Ohm?

d. �� = �

� e. �� = �

Perhatikan gambar disamping!

nilai VR, apabila IAB= 1,5 A dan R= 25

c. 47,5 V e. 67,5 V

d. 57,5 V

Jawablah pertanyaan ini dengan memilih jawaban yang paling tepat!

paling benar di

soal di bawah ini, pilihlah jawaban yang menurut anda

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding terbalik

dengan tegangannya dan berbanding terbalik pula dengan

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding

anding terbalik dengan

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tidak terpengaruh

Besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian hanya dipengaruhi

Di bawah ini manakah yang merupakan persamaan hukum Ohm?

Perhatikan gambar disamping! Hitunglah

= 1,5 A dan R= 25.

67,5 V

Page 125: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

4. Hitunglah besar arus yang mengalir dalam rangkaian dibawah ini!

5. Suatu rangkaian terdiri dari satu sumber tegangan sebesar 9 Volt dan dua

buah beban yaitu R

secara paralel yang kemudian dihubungkan ke sumber, maka berapakah

besar arus yang dikeluarkan sumber?

a. 5,55 A

b. 5,75 A

c. 6,25 A

6. Perhatikan gambar di bawah ini! Berapakah besar arus yang terbaca oleh

amperemeter apabila R

emas), R2 (dengan kode warna merah, hitam, emas

kode warna kuning, hitam, emas

diberi sumber sebesar 12 Volt?

7. Perhatikan gambar dibawah ini! Berapakah angka yang akan ditunjuk

amperemeter apabila saklar ditutup?

109

Hitunglah besar arus yang mengalir dalam rangkaian dibawah ini!

a. O,5 A

b. 1 A

c. 1,5 A

d. 2 A

e. 2,5 A

Suatu rangkaian terdiri dari satu sumber tegangan sebesar 9 Volt dan dua

buah beban yaitu R1 = 4 dan R2 = 2 . Apabila R1 dan R

secara paralel yang kemudian dihubungkan ke sumber, maka berapakah

besar arus yang dikeluarkan sumber?

d. 6,55 A

e. 6,75 A

Perhatikan gambar di bawah ini! Berapakah besar arus yang terbaca oleh

amperemeter apabila R1 (dengan kode warna oranye, hitam, emas

(dengan kode warna merah, hitam, emas, emas

kode warna kuning, hitam, emas, emas) dihubungkan secara seri dan

diberi sumber sebesar 12 Volt?

a. 0,22 A

b. 0,33 A

c. 1,22 A

d. 1,33 A

e. 2,22 A

gambar dibawah ini! Berapakah angka yang akan ditunjuk

amperemeter apabila saklar ditutup?

a.

b.

c.

d.

e.

Hitunglah besar arus yang mengalir dalam rangkaian dibawah ini!

Suatu rangkaian terdiri dari satu sumber tegangan sebesar 9 Volt dan dua

dan R2 dipasang

secara paralel yang kemudian dihubungkan ke sumber, maka berapakah

Perhatikan gambar di bawah ini! Berapakah besar arus yang terbaca oleh

oranye, hitam, emas,

, emas), R3 (dengan

) dihubungkan secara seri dan

gambar dibawah ini! Berapakah angka yang akan ditunjuk

a. 1,22 A

b. 2,22 A

c. 3,22 A

d. 4,22 A

e. 5,22 A

Page 126: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

8. Perhatikan gambar di bawah ini! Apabila arus yang mengalir dari sumber

sebesar 2,4 A , maka berapakah besar tegagan sumber rangk

tersebut?

9. Bagaimanakah bunyi hukum Kirchhoff Arus?

a. Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

dengan nol.

b. Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

dengan satu.

c. Besar arus yang menuju

dengan tak terhingga.

d. Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian

sama dengan arus yang meninggalkan titik percabangan

dalam rangkaian tersebut.

e. Besar arus yang mengalir menuju titik percabangan suatu ran

tidak sama dengan arus yang mengalir meninggalkan titik

percabangan dalam rangkaian tersebut.

10. Bagaimanakah persamaan hukum Kirchhoff Arus?

a. I = I1 + I

b. I = I1 + I2

c. I = I1 - I2

11. Apabila I = 1,5 A; I

110

Perhatikan gambar di bawah ini! Apabila arus yang mengalir dari sumber

sebesar 2,4 A , maka berapakah besar tegagan sumber rangk

Bagaimanakah bunyi hukum Kirchhoff Arus?

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

dengan nol.

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

dengan satu.

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

dengan tak terhingga.

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian

sama dengan arus yang meninggalkan titik percabangan

dalam rangkaian tersebut.

Besar arus yang mengalir menuju titik percabangan suatu ran

tidak sama dengan arus yang mengalir meninggalkan titik

percabangan dalam rangkaian tersebut.

Bagaimanakah persamaan hukum Kirchhoff Arus?

+ I2 + . . . + In d. I = I1 - I2 -

2 - . . . - In e. I = -I1 + I2

2 + . . . +In

Apabila I = 1,5 A; I1 = 0,4 A; dan I3 = 0,3; berapakah nilai I

a. 0,4 A

b. 0,5 A

c. 0,6 A

d. 0,7 A

e. 0,8 A

Perhatikan gambar di bawah ini! Apabila arus yang mengalir dari sumber

sebesar 2,4 A , maka berapakah besar tegagan sumber rangkaian

a. 10 V

b. 11 V

c. 12 V

d. 13 V

e. 14 V

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian sama

titik percabangan suatu rangkaian sama

Besar arus yang menuju titik percabangan suatu rangkaian

sama dengan arus yang meninggalkan titik percabangan

Besar arus yang mengalir menuju titik percabangan suatu rangkaian

tidak sama dengan arus yang mengalir meninggalkan titik

- . . . - In

2 + . . . + In

= 0,3; berapakah nilai I2?

Page 127: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

12. Berapakah besar arus yang mengalir pada R

13. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada sebuah

voltmeter digital menunjukkan angka 12 V, berapakah penunjukkan pada

amperemeter?

a. 0,4 A

b. 0,5 A

c. 0,6 A

14. Perhatikan gambar dibawah ini! Ketika saklar a

amperemeter-

amperemeter-

a. 1,5 A

b. 1,6 A

c. 1,7 A

111

Berapakah besar arus yang mengalir pada R2 (I2)?

a. 2, 5 A

b. 3,5 A

c. 4,5 A

d. 5,5 A

e. 6,5 A

Perhatikan gambar di bawah ini! Pada sebuah rangkaian tertutup

voltmeter digital menunjukkan angka 12 V, berapakah penunjukkan pada

amperemeter?

0,4 A d. 0,7 A

0,5 A e. 0,8 A

Perhatikan gambar dibawah ini! Ketika saklar a-b dalam posisi On,

-1 (A1) terbaca 2,4 A. Berapakah angka yang ditunjuk oleh

-2 (A2) apabila saklar a-b dalam posisi On?

d. 1,8 A

e. 1,9 A

rangkaian tertutup

voltmeter digital menunjukkan angka 12 V, berapakah penunjukkan pada

b dalam posisi On,

1 (A1) terbaca 2,4 A. Berapakah angka yang ditunjuk oleh

Page 128: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

15. Bagaimana bunyi hukum Kirchhoff Tegangan?

a. Besar tegangan sumber suatu rangkaian

b. Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya satu.

c. Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya tak terhingga.

d. Besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban

yang yang ada dalam ran

e. Besar tegangan sumber suatu rangkaian tidak akan terbagi menjadi

beberapa tegangan.

16. Bagaimanakah persamaan hukum Kirchhoff Tegangan?

a. E = VR1

b. E = VR1

c. E = VR1

d. E = VR1

e. E = (VR1

17.

18. Hitung tegangan yang mengalir pada beban 2 (V

19. Sebuah pengukuran suatu rangkaian seri seperti gambar dibawah ini,

ketika saklar a

112

Bagaimana bunyi hukum Kirchhoff Tegangan?

Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya nol.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya satu.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya tak terhingga.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban

yang yang ada dalam rangkaian tersebut.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian tidak akan terbagi menjadi

beberapa tegangan.

Bagaimanakah persamaan hukum Kirchhoff Tegangan?

R1 + VR2 + . . . + VRn

R1 - VR2 + . . . + VRn

R1 + VR2 - . . . - VRn

R1 - VR2 - . . . - VRn

R1 - VR2) + . . . + VRn

Perhatikan gambar disamping!

Hitunglah nilai tegangan sumber (E),

apabila diketahui VR1 = 35 V; V

V; dan VR3 = 15 V.

a. 45 V

b. 55 V

c. 65 V

Hitung tegangan yang mengalir pada beban 2 (VR2)!

a. 0,2 V

b. 0,3 V

c. 1 V

d. 2 V

e. 3 V

Sebuah pengukuran suatu rangkaian seri seperti gambar dibawah ini,

ketika saklar a-b dalam posisi On maka akan didapatkan data pada

Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya satu.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian nilainya tak terhingga.

Besar tegangan sumber suatu rangkaian akan terbagi

menjadi beberapa tegangan sesuai dengan jumlah beban

Besar tegangan sumber suatu rangkaian tidak akan terbagi menjadi

Perhatikan gambar disamping!

tegangan sumber (E),

= 35 V; VR2 = 25

d. 75 V

e. 85 V

Sebuah pengukuran suatu rangkaian seri seperti gambar dibawah ini,

maka akan didapatkan data pada

Page 129: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

Voltmeter-2 (V

Voltmeter-4 (V

emas, emas) dan R2 (kode warna merah, hitam, emas

secara seri, maka berapakah besar tegangan sumber yang terbaca di

Voltmeter-1 (V

20. Suatu rangkaian, terdiri dari sebuah sum

reisitor yang dirangkai secara seri, apabila R

arus sumber (I) yang terbaca pada amperemeter sebesar 0,9 A. Maka

berapakah besar tegangan sumber (E) dan besar tegangan pada R

yang terbaca pada Volt

a. 8 V dan 1,8 V

b. 8 V dan 3,6 V

c. 9 V dan 1,8 V

21. Perhatikan gambar dibawah ini! Berapakah besar tegangan sumber ala

thevenin (Eth)?

22. Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar resistansi

Thevenin (Rth

113

2 (V2)= 3,6 V; pada Voltmeter-3 (V3)= 1,8 V; dan pada

4 (V4)= 3,6 V. Apabila R1=R3 (kode warna: kuning, hitam,

) dan R2 (kode warna merah, hitam, emas, emas

secara seri, maka berapakah besar tegangan sumber yang terbaca di

1 (V1)?

a. 6 V

b. 7 V

c. 8 V

d. 9 V

e. 10 V

Suatu rangkaian, terdiri dari sebuah sumber tegangan dan tiga buah

reisitor yang dirangkai secara seri, apabila R1 = R3 = 4

arus sumber (I) yang terbaca pada amperemeter sebesar 0,9 A. Maka

berapakah besar tegangan sumber (E) dan besar tegangan pada R

yang terbaca pada Voltmeter?

8 V dan 1,8 V d. 9 V dan 3,6 V

8 V dan 3,6 V e. 10 V dan 1,8 V

9 V dan 1,8 V

Perhatikan gambar dibawah ini! Berapakah besar tegangan sumber ala

)?

Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar resistansi

th)?

)= 1,8 V; dan pada

R1=R3 (kode warna: kuning, hitam,

, emas) dirangkai

secara seri, maka berapakah besar tegangan sumber yang terbaca di

ber tegangan dan tiga buah

; R2 = 2; dan

arus sumber (I) yang terbaca pada amperemeter sebesar 0,9 A. Maka

berapakah besar tegangan sumber (E) dan besar tegangan pada R2 (VR2)

Perhatikan gambar dibawah ini! Berapakah besar tegangan sumber ala

a. 2 V

b. 3 V

c. 4 V

d. 5 V

e. 6 V

Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar resistansi sumber ala

Page 130: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

a. 15

b. 16

23. Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar arus yang melewati

beban RL (IRL

a. �

�� �

b. �

�� �

24. Pada suatu percobaan pembuktian hukum Theveniin pada rangkian

dibawah ini didapatkan data berupa tegangan sumber ala Thevenin (E

sebesar 10 V pada Voltmeter. R1 = R2 = R4 = R5 = RL = memiliki kode

warna coklat, hitam, hitam, emas. Maka berapakah besar

sumber ala Thevenin (Rth) pada Ohmmeter?

25. Berdasarkan gambar pada soal nomor 24. Berapakah penunjukkan

Amperemeter pada pengukuran I

a. �

�� �

b. �

�� �

c. �

�� �

114

c. 17 e. 19

d. 18

Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar arus yang melewati

RL)?

c. �

�� �

d. �

�� �

ada suatu percobaan pembuktian hukum Theveniin pada rangkian

dibawah ini didapatkan data berupa tegangan sumber ala Thevenin (E

sebesar 10 V pada Voltmeter. R1 = R2 = R4 = R5 = RL = memiliki kode

warna coklat, hitam, hitam, emas. Maka berapakah besar

sumber ala Thevenin (Rth) pada Ohmmeter?

Berdasarkan gambar pada soal nomor 24. Berapakah penunjukkan

Amperemeter pada pengukuran IRL?

d. �

�� �

e. �

�� �

Berdasarkan gambar nomor 21, berapakah besar arus yang melewati

e. �

�� �

ada suatu percobaan pembuktian hukum Theveniin pada rangkian

dibawah ini didapatkan data berupa tegangan sumber ala Thevenin (Eth)

sebesar 10 V pada Voltmeter. R1 = R2 = R4 = R5 = RL = memiliki kode

warna coklat, hitam, hitam, emas. Maka berapakah besar resistansi

a. 15

b. 16

c. 17

d. 18

e. 19

Berdasarkan gambar pada soal nomor 24. Berapakah penunjukkan

Page 131: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

115

Lampiran 6. Instrumen Penilaian Afeksi

Tujuan : Mendapatkan informasi tentang kompetensi siswa aspek afektif

Petunjuk :

1. Amati komponen afektif yang tampak dalam proses

pembelajaran

2. Ambil posisi tidak jauh dari kelompok atau siswa yang

diamati

3. Tulis angka sesuai dengan indikator deskripsi pencapaian

yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.

Page 132: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

116

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

No. Indikator Keberhasilan

Tindakan

Skor Indikator Deskripsi Pencapaian

1 Perhatian siswa terhadap

pembelajaran

1 Siswa tidak memperhatikan guru ketika

sedang menjelaskan materi

2 Siswa kurang memperhatikan guru

ketika sedang menjelaskan materi

3 Siswa cukup memperhatikan guru ketika

sedang menjelaskan materi

4 Siswa sangat memperhatikan guru

ketika sedang menjelaskan materi

2 Tanggap terhadap tugas

yang diberikan oleh guru

1 Siswa tidak tanggap terhadap tugas

yang diberikan oleh guru

2 Siswa kurang tanggap terhadap tugas

yang diberikan oleh guru

3 Siswa tanggap terhadap tugas yang

diberikan oleh guru

4 Siswa sangat tanggap terhadap tugas

yang diberikan oleh guru

3 Mengajukan pertanyaan 1 Siswa tidak pernah mengajukan

pertanyaan kepada guru

2 Siswa kadang-kadang mengajukan

pertanyaan kepada guru

3 Siswa sering mengajukan pertanyaan

kepada guru

4 Siswa selalu mengajukan pertanyaan

kepada guru

4 Menjawab pertanyaan

guru

1 Siswa tidak pernah menjawab

pertanyaan guru

2 Siswa kadang-kadang menjawab

pertanyaan guru

3 Siswa sering menjawab pertanyaan guru

4 Siswa selalu menjawab pertanyaan guru

5 Interaksi siswa dengan

siswa

1 Siswa tidak pernah berinteraksi dengan

siswa lain

2 Siswa kadang-kadang berinteraksi

dengan siswa lain

3 Siswa sering berinteraksi dengan siswa

lain

4 Siswa selalu berinteraksi dengan siswa

Page 133: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

117

lain

6 Menggambarkan

penguasaan materi yang

dicapai

1 Siswa tidak menguasai materi

2 Siswa kurang menguasai materi

3 Siswa cukup menguasai materi

4 Siswa menguasai materi

7 Mengerjakan tugas yang

diberikan oleh kelompok

1 Siswa tidak pernah mengerjakan tugas

yang diberikan oleh kelompok

2 Siswa kadang-kadang mengerjakan

tugas yang diberikan oleh kelompok

3 Siswa sering mengerjakan tugas yang

diberikan oleh kelompok

4 Siswa selalu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh kelompok

8 Mengajukan pendapat

dalam tim

1 Siswa tidak pernah mengajukan

pendapat dalam tim

2 Siswa kadang-kadang mengajukan

pendapat dalam tim

3 Siswa sering mengajukan pendapat

dalam tim

4 Siswa selalu mengajukan pendapat

dalam tim

9 Menghargai pendapat

teman yang lain

1 Siswa tidak menghargai pendapat

teman yang lain

2 Siswa kurang menghargai pendapat

teman yang lain

3 Siswa sering menghargai pendapat

teman yang lain

4 Siswa selalu menghargai pendapat

teman yang lain

10 Kepedulian terhadap

kesulitan teman

1 Siswa tidak peduli terhadap kesulitan

teman

2 Siswa kurang peduli terhadap kesulitan

teman

3 Siswa cukup peduli terhadap kesulitan

teman

4 Siswa sangat peduli terhadap kesulitan

teman

Page 134: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

118

LAMPIRAN 7

DATA HASIL BELAJAR

Page 135: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

119

Lampiran 7. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Data Nilai Siswa Kelas X EI 2 (Kelas Kontrol)

No Nama Nilai

Pretest Nilai

Posttest

1 A1 35 75

2 A2 25 75

3 A3 40 55

4 A4 55 75

5 A5 35 70

6 A6 40 75

7 A7 40 70

8 A8 45 80

9 A9 40 65

10 A10 15 50

11 A11 60 80

12 A12 65 85

13 A13 40 65

14 A14 30 75

15 A15 35 60

16 A16 30 70

17 A17 30 80

18 A18 35 60

19 A19 35 65

20 A20 50 85

21 A21 10 75

22 A22 25 85

23 A23 40 55

24 A24 60 90

25 A25 30 85

26 A26 45 70

27 A27 40 70

28 A28 45 75

29 A29 10 55

30 A30 45 65

31 A31 30 55

rata-rata 37,42 70,81

nilai max 65 90

nilai min 10 50

simpang baku 13,09 10,57

jumlah siswa yang mencapai KKM 0 15

Page 136: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

120

Lampiran 7. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Data Nilai Siswa Kelas X EI 1 (Kelas Eksperimen)

No Nama Nilai

Pretest Nilai

Posttest

1 B1 50 90

2 B2 35 70

3 B3 40 75

4 B4 20 60

5 B5 25 80

6 B6 25 70

7 B7 40 70

8 B8 40 85

9 B9 50 90

10 B10 30 85

11 B11 25 80

12 B12 25 80

13 B13 30 85

14 B14 55 65

15 B15 40 90

16 B16 40 75

17 B17 30 75

18 B18 40 80

19 B19 50 75

20 B20 20 75

21 B21 45 75

22 B22 40 70

23 B23 25 85

24 B24 40 70

25 B25 30 90

26 B26 35 75

27 B27 50 80

28 B28 35 90

29 B29 35 70

30 B30 25 80

31 B31 45 80

rata-rata 35,97 78,06

nilai max 55 90

nilai min 20 60

simpang baku 9,70 7,92

jumlah siswa yang mencapai KKM 0 24

Page 137: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

121

Lampiran 7. Data Nilai Sikap Kelas Kontrol

Data Nilai Sikap Siswa Kelas X EI 2 (Kelas Kontrol)

No

Kode Siswa

Penerimaan

Partisipasi

Penilaian

Organisasi

Pembentukan Pola Hidup

Total

Nilai

1 A1 6 6 6 5 6 29 72,5

2 A2 4 6 6 5 6 27 67,5

3 A3 5 6 4 6 6 27 67,5

4 A4 6 6 6 6 6 30 75

5 A5 4 5 5 5 6 25 62,5

6 A6 5 5 6 7 6 29 72,5

7 A7 4 5 5 6 6 26 65

8 A8 5 6 6 7 7 31 77,5

9 A9 5 4 4 6 5 24 60

10 A10 6 6 4 5 7 28 70

11 A11 8 6 7 5 7 33 82,5

12 A12 7 6 7 5 6 31 77,5

13 A13 6 7 4 6 7 30 75

14 A14 5 5 6 7 6 29 72,5

15 A15 4 4 4 6 7 25 62,5

16 A16 7 6 5 5 7 30 75

17 A17 8 6 6 5 7 32 80

18 A18 4 5 4 5 5 23 57,5

19 A19 6 6 4 6 7 29 72,5

20 A20 7 5 7 5 6 30 75

21 A21 6 6 6 5 6 29 72,5

22 A22 6 6 6 6 7 31 77,5

23 A23 5 7 5 5 6 28 70

24 A24 7 8 7 6 6 34 85

25 A25 7 7 7 6 6 33 82,5

26 A26 4 5 5 5 7 26 65

27 A27 5 5 5 6 7 28 70

28 A28 5 4 6 5 6 26 65

29 A29 5 6 5 5 6 27 67,5

30 A30 4 5 4 6 6 25 62,5

31 A31 4 6 5 5 6 26 65

Rata-rata 28,4194 71,05 Nilai Maksimum 34 85 Niali Minimum 23 57,5 Simpangan Baku 2,77818 6,945 Jumlah Siswa yang mencapai KKM 11

Page 138: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

122

Lampiran 7. Data Nilai Sikap Kelas Eksperimen

Data Nilai Sikap Siswa Kelas X EI 1 (Kelas Eksperimen)

No Kode Siswa

Penerimaan

Partisipasi

Penilaian

Organisasi

Pembentukan Pola Hidup

Total

Nilai

1 B1 6 6 8 6 8 34 85

2 B2 5 5 5 5 6 26 65

3 B3 5 6 7 6 6 30 75

4 B4 6 6 7 6 6 31 77,5

5 B5 8 6 7 7 6 34 85

6 B6 5 6 6 5 7 29 72,5

7 B7 7 6 7 6 6 32 80

8 B8 8 5 7 7 7 34 85

9 B9 6 7 7 7 6 33 82,5

10 B10 8 7 8 7 7 37 92,5

11 B11 6 6 7 6 6 31 77,5

12 B12 5 6 7 5 6 29 72,5

13 B13 7 7 7 7 7 35 87,5

14 B14 6 6 7 5 7 31 77,5

15 B15 8 6 8 7 7 36 90

16 B16 6 6 7 5 7 31 77,5

17 B17 7 6 7 6 6 32 80

18 B18 6 5 7 6 6 30 75

19 B19 5 6 6 6 6 29 72,5

20 B20 6 7 6 7 6 32 80

21 B21 5 6 6 6 7 30 75

22 B22 4 6 6 6 8 30 75

23 B23 7 7 8 6 7 35 87,5

24 B24 4 4 7 5 6 26 65

25 B25 6 6 7 6 6 31 77,5

26 B26 4 5 7 6 6 28 70

27 B27 4 4 6 6 7 27 67,5

28 B28 5 5 6 6 6 28 70

29 B29 5 6 7 5 7 30 75

30 B30 7 6 7 6 7 33 82,5

31 B31 6 7 7 5 7 32 80

Rata-rata 31,1613 77,9 Nilai Maksimum 37 92,5 Niali Minimum 26 65 Simpangan Baku 2,78205 6,955 Jumlah Siswa yang mencapai KKM 23

Page 139: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

123

LAMPIRAN 8

UJI NORMALITAS

Page 140: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

124

Lampiran 8. Uji Normalitas

Uji Normalitas Ranah Kognitif

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest_Kontrol .132 31 .184 .959 31 .267

Pretest_Eksperimen .145 31 .095 .944 31 .109

Postest_Kontrol .138 31 .138 .957 31 .240

Posttest_Eksperimen .134 31 .163 .941 31 .090

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas Ranah Afektif

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Afektif_Kontrol .099 31 .200* .979 31 .779

Afektif_Eksperimen .104 31 .200* .979 31 .796

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 141: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

125

LAMPIRAN 9

UJI HOMOGENITAS

Page 142: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

126

Lampiran 9. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas Ranah Kognitif

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest .865 1 60 .356

Postest 2.401 1 60 .127

Uji Homogenitas Ranah Afektif

Test of Homogeneity of Variances

Afektif

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.048 1 60 .827

Page 143: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

127

LAMPIRAN 10

UJI HIPOTESIS

Page 144: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

128

Lampiran 10. Uji Hipotesis

Hipotesis I

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Hasil Belajar Kognitif Equal variances assumed 2.401 .127 3.058 60 .003 7.25806 2.37340 2.51056 12.00557

Equal variances not assumed 3.058 55.615 .003 7.25806 2.37340 2.50285 12.01328

Page 145: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

129

Lampiran 10. Uji Hipotesis

Hipotesis II

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Afektif Equal variances assumed .048 .827 3.883 60 .000 2.74194 .70615 1.32943 4.15444

Equal variances not

assumed

3.883 60.000 .000 2.74194 .70615 1.32943 4.15445

Page 146: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

130

LAMPIRAN 11

EXPERT JUDGEMENT

Page 147: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

131

Lampiran 11. Expert Judgement

Page 148: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

132

Lampiran 11. Expert Judgement

Page 149: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

133

Lampiran 11. Expert Judgement

Page 150: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

134

Lampiran 11. Expert Judgement

Page 151: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

135

LAMPIRAN 12

DOKUMENTASI

Page 152: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

136

Lampiran 12. Dokumentasi

Uji Coba Soal

Pengerjaan Soal Tes Awal

Page 153: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

137

Lampiran 12. Dokumentasi

Penyampaian Materi di Kelas Kontrol

Penyampaian Materi di Kelas Eksperimen

Page 154: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

138

Lampiran 12. Dokumentasi

Suasana Pembelajaran di Kelas Kontrol

Suasana Pembelajaran di Kelas Eksperimen

Page 155: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

139

Lampiran 12. Dokumentasi

Proses Bimbingan terhadap Kesulitan Siswa di kelas Kontrol

Proses Bimbingan terhadap Kesulitan Siswa di kelas Eksperimen

Page 156: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

140

Lampiran 12. Dokumentasi

Pengerjaan Soal Tes Akhir

Pengerjaan Soal Tes Akhir

Page 157: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

141

LAMPIRAN 13

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 158: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

142

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian

Page 159: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

143

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian

Page 160: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

144

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian

Page 161: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

145

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian

Page 162: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

146

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian

Page 163: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

147

LAMPIRAN 14

SURAT KEPUTUSAN DEKAN

Page 164: PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK ...eprints.uny.ac.id/33973/1/hangga ra.pdf · pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari ... DAFTAR GAMBAR ... Lampiran

148

Lampiran 14. Surat Keputusan Dekan