penatausahaan-aset

89
Muhtar Mahmud Muhtar Mahmud

Upload: gheetheea

Post on 31-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang manajemen aset

TRANSCRIPT

Page 1: Penatausahaan-Aset

Muhtar MahmudMuhtar Mahmud

Page 2: Penatausahaan-Aset

HUBUNGAN PERATURAN PERUNDANG-HUBUNGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN UNDANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DGN PBMN/PBMDDAERAH DGN PBMN/PBMD

UU 32/2004UU 33/2004

Peraturan KDH

PERDA

PP 58/2005

UU 32/2004UU 33/2004

UU 17/2003

UU 1/2004

UU 15/2004

PP 24/2005PP 58/2005

PBMN/PBMDPP 6/2006, PP 38/2008

OMNIBUS REGULATIONS

PERMENDAGRI13/2006,59/07

PP 38 /2007

PP 41/2007PP 3/2007

Permendagri17 /2007

Page 3: Penatausahaan-Aset

LANDASAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAHLANDASAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

1.1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;Pokok-pokok Agraria;

2.2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;Daerah;

3.3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

4.4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5.5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;Negara;

6.6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas;Kendaraan Perorangan Dinas;

7.7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 jo Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentang Penjualan Rumah Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentang Penjualan Rumah Negara;Negara;

8.8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah;Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah;

9.9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;Akuntansi Pemerintahan;

Page 4: Penatausahaan-Aset

1.1. Praetorian Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Praetorian Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;Keuangan Daerah;

2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;Barang Milik Negara/Daerah;

3.3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;

4.4. Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Kepentingan Umum Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Kepentingan Umum sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2005;Tahun 2005;

5.5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah;Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah;

6.6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;Provinsi/Kabupaten/Kota;

7.7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian Barang Daerah;Pedoman Penilaian Barang Daerah;

8.8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentang Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Yang Dipisahkan; danPedoman Pengelolaan Barang Daerah Yang Dipisahkan; dan

9.9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pegelolaan Keuangan Daerah.Pedoman Pegelolaan Keuangan Daerah.

Page 5: Penatausahaan-Aset

PerencanaanPerencanaan

LINGKUP LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN/BARANG PENGELOLAAN KEUANGAN/BARANG DAERAHDAERAH

Pelaksanaan

Pengawasan/

Pengendalian

Input Proses Output/ Input

Proses Output/Input Proses Output

Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

ProgramKegiatan

Anggaran

APBD

Akuntansi

Laporan Pelaksanaan

APBD

Evaluasi Kinerja

Hasil

Evaluasi

•Renstrada•Dokumen

Perencanaan Lainnya

•Penjaringan Aspirasi

• Kinerja Masa Lalu • Kebijakan Pemerintah

Pusat

• Tolok Ukur Kinerja

• Standar Analisa Belanja •Standar Biaya

• Perda APBD

• Dokumen•Catatan

• Triwulanan•Akhir Tahun

(LPJ)

PPAS

Page 6: Penatausahaan-Aset

Barang milik Barang milik negara/daerah (BMN/D)negara/daerah (BMN/D)

• Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D;APBN/D;

• Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang syah:syah:– Diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;Diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;– Diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;Diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;– Diperoleh berdasarkan ketentuan UU;Diperoleh berdasarkan ketentuan UU;– Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah

berkekuatan hukum tetap.berkekuatan hukum tetap.

Page 7: Penatausahaan-Aset

Mapping Peng Barang Mapping Peng Barang DaerahDaerah

PerencanaaPerencanaann

PelaksanaanPelaksanaan PenatausahaanPenatausahaan PertangjwbPertangjwbnn

PengawasanPengawasan

- Tupoksi Tupoksi SkpdSkpd

- Pelayanan Pelayanan MinimalMinimal

- Jumlah KebJumlah Keb

- RKPDRKPD

- KUAKUA

- PPAPPA

- RKARKA

-DPADPA

-Anggaran KasAnggaran Kas

-Di belanjakan Di belanjakan KapanKapan

•SPP-LSSPP-LS

•SPM-LSSPM-LS

•SP2D-LSSP2D-LS

•Administrasi Administrasi peng BMDpeng BMD

•Akuntansi Akuntansi AsetAset

LRALRA

NeracaNeraca• Pemberian Pemberian

PedomanPedoman

• Pengkodean Pengkodean barangbarang

• Pengkodean Pengkodean rekeningrekening

• Bimbingan

• Supervisi

• Konsultasi

• Pendidikan

• Pelatihan

• Penelitian dan Pengembangan

• Pengawasan

• Pengendalian internal

• Pemeriksaan Ekstrn

Page 8: Penatausahaan-Aset

Asas Pengelolaan BMN/D Asas Pengelolaan BMN/D

• Pengelolaan barang milik negara/daerah Pengelolaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan asas: dilaksanakan berdasarkan asas: – fungsional, fungsional, – kepastian hukum, kepastian hukum, – transparansi dan keterbukaan, transparansi dan keterbukaan, – efisiensi, efisiensi, – akuntabilitas, dan akuntabilitas, dan – kepastian nilai.kepastian nilai.

Page 9: Penatausahaan-Aset

Tugas Dan Fungsi Kepala Tugas Dan Fungsi Kepala Daerah:Daerah:

1.1. menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

2.2. menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan tanah dan bangunan;tanah dan bangunan;

3.3. menetapkan kebijakan, pengamanan barang milik daerah;menetapkan kebijakan, pengamanan barang milik daerah;

4.4. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

5.5. menyetujui atau menolak usul pemindahtanganan, penghapusan menyetujui atau menolak usul pemindahtanganan, penghapusan barang milik daerah sesuai batas kewenangannya;barang milik daerah sesuai batas kewenangannya;

6.6. menyetujui atau menolak usul pemanfaatan barang milik daerah menyetujui atau menolak usul pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan; danselain tanah dan/atau bangunan; dan

7.7. menyetujui dan menetapkan penjualan barang milik daerah menyetujui dan menetapkan penjualan barang milik daerah yang tidak melalui kantor lelang negara sesuai ketentuan yang tidak melalui kantor lelang negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.peraturan perundang-undangan.

Page 10: Penatausahaan-Aset

Tugas Dan Fungsi Sekretaris Tugas Dan Fungsi Sekretaris Daerah Selaku Pengelola BarangDaerah Selaku Pengelola Barang

1.1. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah;barang milik daerah;

2.2. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah;daerah;

3.3. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/ meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/ perawatan barang milik daerah;perawatan barang milik daerah;

4.4. mengatur pelaksanaanmengatur pelaksanaan pemanfaatan,pemanfaatan, penghapusanpenghapusandan pemindah tanganan barang milik daerah yang telah dan pemindah tanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Kepala Daerah atau DPRD;disetujui oleh Kepala Daerah atau DPRD;

5.5. melakukan koordinasi dalam pelaksaan inventarisasi barang melakukan koordinasi dalam pelaksaan inventarisasi barang milik daerah; danmilik daerah; dan

6.6. melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah.barang milik daerah.

Page 11: Penatausahaan-Aset

Tugas dan Tugas dan Tanggungjawab Kepala Tanggungjawab Kepala SKPD:SKPD:1.1. mengajukan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik mengajukan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik

daerah bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya daerah bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada pengelola barang;kepada pengelola barang;

2.2. mengajukan permohonan penetapan status untuk penggunaan mengajukan permohonan penetapan status untuk penggunaan dan/atau penguasaan barang milik daerah yang diperoleh dari dan/atau penguasaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan/atau perolehan lainnya yang sah kepada Kepala beban APBD dan/atau perolehan lainnya yang sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang;Daerah melalui pengelola barang;

3.3. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;berada dalam penguasaannya;

4.4. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;

5.5. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;dalam penguasaannya;

Page 12: Penatausahaan-Aset

6. 6. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD;bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD;

7. 7. menyerahkan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah menyerahkan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk dan/atau bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang;dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang;

8. 8. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaan nya; danbarang milik daerah yang ada dalam penguasaan nya; dan

9. 9. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus) (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.

Page 13: Penatausahaan-Aset
Page 14: Penatausahaan-Aset

Menurut Permendagri Bagan Perkiraan Standar SABMD

Kode Barang

Uraian Kode Nama Perkiraan

4 Persediaan 1151 Persediaan

11511 Persediaan untuk Bahan Operasional

4.01.03.01 4.01.03.02

Alat Tulis Kantor Kertas dan Cover

115111 Barang Konsumsi

4.01.03.03 Bahan Cetak 4.01.03.04 4.01.03.06

Bahan Komputer Alat Listrik

4.01.01.03 Bahan Peledak 115112 Amunisi 4.01.03.05 Perabot Kantor 115113 Bahan untuk Pemeliharaan 4.01.02.00 Suku Cadang 115114 Suku Cadang

11512 Persediaan untuk dijual/ diserahkan kepada Masyarakat

Tidak ada 115121 115122

Pita Cukai, Meterai dan leges Tanah dan Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat

Page 15: Penatausahaan-Aset

Menurut Permendagri Bagan Perkiraan Standar SABMN

Kode Barang

Uraian Kode Nama Perkiraan

115123 Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat

11513 Persediaan Bahan untuk Proses

Produksi

4.01.01.01 4.01.01.02

Bahan Bangunan dan Konstruksi Bahan Kimia

115131 Bahan Baku

4.01.01.04 Bahan Bakar dan Pelumas 4.01.01.05 Bahan Baku 4.01.01.06 Bahan Kimia Nuklir

Tidak ada 115132 Barang dalam Proses

4.02.01.00 4.02.02.00 4.03.01.00

Tidak ada Komponen PipaKomponen Bekas dan Pipa Bekas

11519 115191 115192

Persediaan Bahan Lainnya Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga Persediaan Lainnya

Page 16: Penatausahaan-Aset

Kode Barang

Nama Barang Kode Nama Perkiraan

1.01 Tanah 131111 Tanah

2.01 Alat Besar 131311 Peralatan dan Mesin 2.02 2.03 2.04

Alat Angkutan Alat Bengkel dan Alat Ukur Alat Pertanian

2.05 2.06 2.07

Alat Kantor & Rumah Tangga Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar Alat Kedokteran dan Kesehatan

2.08 Alat Laboratorium 2.11 2.12 2.13 2.14

Alat Persenjataan Komputer Alat Eksplorasi Alat Pemboran

2.15 Alat Produksi, Pengolahan & Pemurnian 2.16 2.17 2.18 2.19

Alat Bantu Eksplorasi Alat Keselamatan Kerja Alat Peraga Unit Peralatan Proses/ Produksi

Page 17: Penatausahaan-Aset

1.06 1.07 1.08 1.09

Bangunan Gedung Monumen Bangunan Menara Rambu-rambu

131511 Gedung dan Bangunan

1.10 Tugu Titik Kontrol/Pasti

1.02 1.03 1.04 Jalan dan jembatan Bangunan Air Instalasi

131711 Jalan, Irigasi dan Jaringan

1.05 Jaringan

2.09 2.10 3.01

Koleksi Perpustakaan/Buku Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/Olah Raga Hewan

131911 Aset Tetap Lainnya

3.02 Ikan 3.03 Tanaman

- Tidak ada 132111 Konstruksi dalam pengerjaan

Page 18: Penatausahaan-Aset

Pengelolaan BMN/DPengelolaan BMN/D

• Pengelolaan BMN/D meliputi:Pengelolaan BMN/D meliputi:a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;b. pengadaan;b. pengadaan;c. penggunaan;c. penggunaan;d. pemanfaatan;d. pemanfaatan;e. pengamanan dan pemeliharaan;e. pengamanan dan pemeliharaan;f. penilaian;f. penilaian;g. penghapusan;g. penghapusan;h. pemindahtanganan;h. pemindahtanganan;i. penatausahaan;i. penatausahaan;j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Page 19: Penatausahaan-Aset

Pejabat Pengelolaan BMN/DPejabat Pengelolaan BMN/D

• Pengelola BarangPengelola Barang– Menteri Keuangan selaku BUN adl Menteri Keuangan selaku BUN adl pengelolapengelola barangbarang

milik negara;milik negara;– Gubernur/bupati/walikota adl Gubernur/bupati/walikota adl pemegang kekuasaanpemegang kekuasaan

pengelolaan barang milik daerah.pengelolaan barang milik daerah.– Sekretaris daerah adalah Sekretaris daerah adalah pengelolapengelola barangbarang milik milik

daerah;daerah;– Dimana posisi SKPKD? Dimana posisi SKPKD? (lihat UU 1/04 psl 43(2))(lihat UU 1/04 psl 43(2))

Page 20: Penatausahaan-Aset

Wewenang Pemegang Wewenang Pemegang Kekuasaan Pengelolaan BMD Kekuasaan Pengelolaan BMD (G/B/W)(G/B/W)• Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan dan Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan dan

pengamanan BMD;pengamanan BMD;• Menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau Menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau

pemindahtanganan tanah dan bangunan;pemindahtanganan tanah dan bangunan;• Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik

daerah yang memerlukan persetujuan DPRD; daerah yang memerlukan persetujuan DPRD; • Menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan Menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan

BMD sesuai batas kewenangannya; BMD sesuai batas kewenangannya; • Menyetujui usul pemanfaatan BMD selain tanah Menyetujui usul pemanfaatan BMD selain tanah

dan/atau bangunan.dan/atau bangunan.

Page 21: Penatausahaan-Aset

Wewenang Sekda selaku Wewenang Sekda selaku Pengelola BMDPengelola BMD• Menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan BMD;Menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan BMD;• Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMD;Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMD;• Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan

pemeliharaan/perawatan BMD;pemeliharaan/perawatan BMD;• Mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan, dan Mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan, dan

pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh gubernur/bupati/walikota atau DPRD;gubernur/bupati/walikota atau DPRD;

• Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi BMD;BMD;

• Melakukan pengawasan dan pengendalian atas Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMD.pengelolaan BMD.

Page 22: Penatausahaan-Aset

Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang/Kuasa Pengguna BarangPengguna Barang

• Menteri/pimpinan lembagaMenteri/pimpinan lembaga selaku pimpinan kementerian selaku pimpinan kementerian negara/lembaga adalah negara/lembaga adalah pengguna barangpengguna barang milik negara. milik negara.

• Kepala KantorKepala Kantor dalam lingkungan kementerian dalam lingkungan kementerian negara/lembaga adalah negara/lembaga adalah kuasa pengguna barangkuasa pengguna barang milik milik negara dalam lingkungan kantor yang dipimpinnya.negara dalam lingkungan kantor yang dipimpinnya.

• Kepala SKPDKepala SKPD adalah adalah pengguna barangpengguna barang milik daerah. milik daerah.

Page 23: Penatausahaan-Aset

Wewenang dan Tanggung Wewenang dan Tanggung Jawab Jawab Kepala SKPDKepala SKPD• Mengajukan rencana kebutuhan BMD bagi satuan kerja perangkat Mengajukan rencana kebutuhan BMD bagi satuan kerja perangkat

daerah yang dipimpinnya;daerah yang dipimpinnya;• Mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan Mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan

penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;lainnya yang sah;

• Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD yang berada dalam Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD yang berada dalam penguasaannya;penguasaannya;

• Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya untuk Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;perangkat daerah yang dipimpinnya;

• Mengamankan dan memelihara BMD yang berada dalam Mengamankan dan memelihara BMD yang berada dalam penguasaannya;penguasaannya;

Page 24: Penatausahaan-Aset

Wewenang danWewenang danTanggung Jawab Kepala SKPDTanggung Jawab Kepala SKPD• Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah

berupa tanah dan/atau bangunanyang tidak memerlukan berupa tanah dan/atau bangunanyang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan bangunan;persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan bangunan;

• Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan Tupoksi SKPD yang untuk kepentingan penyelenggaraan Tupoksi SKPD yang dipimpinnya kepada G/B/W melalui pengelola barang;dipimpinnya kepada G/B/W melalui pengelola barang;

• Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMD yang ada dalam penguasaannya;BMD yang ada dalam penguasaannya;

• Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dlm penguasaannya kepada pengelola (LBPT) yang berada dlm penguasaannya kepada pengelola barang.barang.

Page 25: Penatausahaan-Aset

Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggarandan Penganggaran• Perencanaan kebutuhan BMN/D disusun dalam RKA-Perencanaan kebutuhan BMN/D disusun dalam RKA-

SKPD;SKPD;• Berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, Berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan,

dan standar harga.dan standar harga.• KPB mengusulkan rencana kebutuhan BMN/D kpd PB KPB mengusulkan rencana kebutuhan BMN/D kpd PB

yang kemudian meneruskan ke Pengelola Barang.yang kemudian meneruskan ke Pengelola Barang.• Pengelola barang bersama pengguna barang Pengelola barang bersama pengguna barang

membahas usul tersebut dgn memperhatikan data membahas usul tersebut dgn memperhatikan data barang pada pengguna barang dan/atau pengelola barang pada pengguna barang dan/atau pengelola barang untuk ditetapkan sebagai Rencana Kebutuhan barang untuk ditetapkan sebagai Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah (RKBMN/D).Barang Milik Negara/Daerah (RKBMN/D).

Page 26: Penatausahaan-Aset

Pengadaan BMN/DPengadaan BMN/D

• Pengadaan BMN/D dilaksanakan berdasarkan prinsip-Pengadaan BMN/D dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.

• Pengaturan mengenai pengadaan tanah mengikuti UU.Pengaturan mengenai pengadaan tanah mengikuti UU.• Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pengadaan Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pengadaan

BMN/D BMN/D selain tanahselain tanah diatur dgn Peraturan Presiden diatur dgn Peraturan Presiden (Perpres).(Perpres).

Page 27: Penatausahaan-Aset

Penggunaan BMN/DPenggunaan BMN/D

• Status penggunaan barang ditetapkan dengan Status penggunaan barang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:ketentuan sebagai berikut:– Barang milik negara oleh pengelola barang;Barang milik negara oleh pengelola barang;– Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/ walikota.Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/ walikota.

Page 28: Penatausahaan-Aset

Tata Cara Penetapan Status Tata Cara Penetapan Status Penggunaan BMNPenggunaan BMN

• Pengguna barang melaporkan BMN yang Pengguna barang melaporkan BMN yang diterimanya kepada pengelola barang disertai diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul penggunaan;dengan usul penggunaan;

• Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan menetapkan status penggunaan BMN dimaksud.menetapkan status penggunaan BMN dimaksud.

Page 29: Penatausahaan-Aset

Tatacara Penetapan Status Tatacara Penetapan Status Penggunaan BMDPenggunaan BMD

• PB melaporkan barang milik daerah yang PB melaporkan barang milik daerah yang diterimanya kepada pengelola barang disertai diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul penggunaan;dengan usul penggunaan;

• Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan mengajukan usul penggunaan dimaksud kepada mengajukan usul penggunaan dimaksud kepada gubernur/bupati/walikota untuk ditetapkan status gubernur/bupati/walikota untuk ditetapkan status penggunaannya.penggunaannya.

Page 30: Penatausahaan-Aset

Tatacara Penetapan Status Tatacara Penetapan Status Penggunaan BMDPenggunaan BMD

• BMN/D dapat ditetapkan status penggunaannya BMN/D dapat ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan Tupoksi KL/SKPD, untuk untuk penyelenggaraan Tupoksi KL/SKPD, untuk dioperasikan oleh pihak lain dlm rangka dioperasikan oleh pihak lain dlm rangka menjalankan pelayanan umum sesuai Tupoksi menjalankan pelayanan umum sesuai Tupoksi kementerian negara/lembaga/SKPD ybs.kementerian negara/lembaga/SKPD ybs.

Page 31: Penatausahaan-Aset

PemanfaatanPemanfaatan

• Pemanfaatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan Pemanfaatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola barang.dilaksanakan oleh pengelola barang.

• Pemanfaatan BMD berupa tanah dan/atau bangunan Pemanfaatan BMD berupa tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat dilaksanakan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W.persetujuan G/B/W.

• Pemanfaatan BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan Pemanfaatan BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan Tupoksi PB/KPB dilakukan oleh PB dengan persetujuan Tupoksi PB/KPB dilakukan oleh PB dengan persetujuan pengelola barang.pengelola barang.

Page 32: Penatausahaan-Aset

Pemanfaatan BMN/DPemanfaatan BMN/D

• Pemanfaatan BMN/D selain tanah dan/atau Pemanfaatan BMN/D selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh PB dengan bangunan dilaksanakan oleh PB dengan persetujuan pengelola barang.persetujuan pengelola barang.

• Pemanfaatan BMN/D dilaksanakan berdasarkan Pemanfaatan BMN/D dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis dengan memperhatikan pertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan negara/daerah dan kepentingan kepentingan negara/daerah dan kepentingan umum.umum.

Page 33: Penatausahaan-Aset

Bentuk2 Pemanfaatan Bentuk2 Pemanfaatan BMN/DBMN/D

• Sewa;Sewa;• Pinjam pakai;Pinjam pakai;• Kerjasama pemanfaatan;Kerjasama pemanfaatan;• Bangun guna serah dan bangun serah guna.Bangun guna serah dan bangun serah guna.

Page 34: Penatausahaan-Aset

1. Sewa1. Sewa

• Bentuk penyewaan BMN/D:Bentuk penyewaan BMN/D:– Penyewaan BMN atas tanah dan/atau bangunan yang sudah Penyewaan BMN atas tanah dan/atau bangunan yang sudah

diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola (dilaksanakan oleh Pengelola Barang)(dilaksanakan oleh Pengelola Barang);;

– Penyewaan BMD atas tanah dan/atau bangunan yang sudah Penyewaan BMD atas tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada gubernur/bupati/ diserahkan oleh pengguna barang kepada gubernur/bupati/ walikota walikota (dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah (dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan gubernur/bupati/walikota)mendapat persetujuan gubernur/bupati/walikota);;

– Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang masih digunakan oleh pengguna barang (dilaksanakan oleh (dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang)Pengelola Barang);;

– Penyewaan atas BMN/D selain tanah dan/atau bangunan Penyewaan atas BMN/D selain tanah dan/atau bangunan (dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat (dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang)persetujuan dari Pengelola Barang)..

Page 35: Penatausahaan-Aset

1. Sewa (lanj.)1. Sewa (lanj.)

• Persyaratan Sewa:Persyaratan Sewa:– BMN/D dapat disewakan kepada pihak lain sepanjang BMN/D dapat disewakan kepada pihak lain sepanjang

menguntungkan negara/daerah.menguntungkan negara/daerah.– Jangka waktu penyewaan barang milik negara/daerah Jangka waktu penyewaan barang milik negara/daerah

paling lama lima tahun dan dapat diperpanjang.paling lama lima tahun dan dapat diperpanjang.– Penetapan formula besaran tarif sewa dilakukan dengan Penetapan formula besaran tarif sewa dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:ketentuan sebagai berikut:• Barang milik negara oleh pengelola barang;Barang milik negara oleh pengelola barang;• Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota.Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota.

Page 36: Penatausahaan-Aset

1. Sewa (lanj.)1. Sewa (lanj.)

• Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian sewa-menyewa, yang sekurang-kurangnya perjanjian sewa-menyewa, yang sekurang-kurangnya memuat:memuat:– Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;– Jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka Jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka

waktu;waktu;– Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan

pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;– Persyaratan lain yang dianggap perlu.Persyaratan lain yang dianggap perlu.

Page 37: Penatausahaan-Aset

• Hasil penyewaan merupakan penerimaan Hasil penyewaan merupakan penerimaan negara/daerah dan seluruhnya wajib disetorkan ke negara/daerah dan seluruhnya wajib disetorkan ke rekening kas umum negara/daerah.rekening kas umum negara/daerah.

1. Sewa (lanj.)1. Sewa (lanj.)

Page 38: Penatausahaan-Aset

2. Pinjam Pakai 2. Pinjam Pakai

1.1. Pinjam pakai barang milik negara/daerah dilaksanakan Pinjam pakai barang milik negara/daerah dilaksanakan antara Pempus dengan Pemda atau antar Pemda.antara Pempus dengan Pemda atau antar Pemda.

2.2. Jangka waktu pinjam pakai BMN/D Jangka waktu pinjam pakai BMN/D paling lama dua tahunpaling lama dua tahun dan dan dapat diperpanjangdapat diperpanjang..

3.3. Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:yang sekurang-kurangnya memuat:– Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;– Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka

waktu;waktu;– Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan

pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;– Persyaratan lain yang dianggap perlu.Persyaratan lain yang dianggap perlu.

Page 39: Penatausahaan-Aset

3. Kerjasama 3. Kerjasama PemanfaatanPemanfaatan• Kerjasama pemanfaatan BMN/D dengan pihak lain Kerjasama pemanfaatan BMN/D dengan pihak lain

dilaksanakan dalam rangka:dilaksanakan dalam rangka:– Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMN/D; danMengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMN/D; dan– Meningkatkan penerimaan negara/pendapatan daerah.Meningkatkan penerimaan negara/pendapatan daerah.

Page 40: Penatausahaan-Aset

3. Kerjasama 3. Kerjasama PemanfaatanPemanfaatan

Bentuk Kerjasama Pemanfaatan:Bentuk Kerjasama Pemanfaatan:• Kerjasama pemanfaatan BMN atas tanah dan/atau Kerjasama pemanfaatan BMN atas tanah dan/atau

bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola barang kepada pengelola barang (oleh Pengelola Barang);(oleh Pengelola Barang);

• Kerja sama pemanfaatan BMD atas tanah dan/atau Kerja sama pemanfaatan BMD atas tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada G/B/W kepada G/B/W (dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah (dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan gubernur/bupati/walikota)mendapat persetujuan gubernur/bupati/walikota);;

• Kerja sama pemanfaatan atas sebagian tanah dan/atau Kerja sama pemanfaatan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang;bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang;

• Kerja sama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah Kerja sama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan selain tanah dan/atau bangunan (dilaksanakan oleh (dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang)Pengelola Barang)..

Page 41: Penatausahaan-Aset

3. Kerjasama 3. Kerjasama PemanfaatanPemanfaatan• Ketentuan2 penting:Ketentuan2 penting:

– Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBN/DTidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBN/D untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/perbaikan untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/perbaikan yang diperlukan terhadap BMN/D di maksud;yang diperlukan terhadap BMN/D di maksud;

– Mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tenderMitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikutsertakan sekurang-kurangnya lima dengan mengikutsertakan sekurang-kurangnya lima peserta/peminat, peserta/peminat, kecualikecuali untuk BMN/D yang bersifat khusus untuk BMN/D yang bersifat khusus dapat dilakukan penunjukan langsung;dapat dilakukan penunjukan langsung;

– Mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi Mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi tetaptetap ke rekening kas umum negara/daerah setiap tahun ke rekening kas umum negara/daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan dan pembagian keuntungan hasil kerjasama;dan pembagian keuntungan hasil kerjasama;

Page 42: Penatausahaan-Aset

3. Kerjasama 3. Kerjasama PemanfaatanPemanfaatan

– Besaran pembayaran kontribusi tetapBesaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan ditetapkan dari ditetapkan dari hasil perhitungan timhasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang;berwenang;

– Besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian Besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan harus keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan harus mendapat mendapat persetujuan pengelola barangpersetujuan pengelola barang;;

– Selama jangka waktu pengoperasian, Selama jangka waktu pengoperasian, mitra kerjasama mitra kerjasama pemanfaatan dilarang menjaminkan/menggadaikan BMN/Dpemanfaatan dilarang menjaminkan/menggadaikan BMN/D yang menjadi obyek kerjasama pemanfaatna;yang menjadi obyek kerjasama pemanfaatna;

– Jangka waktu kerjasama pemanfaatan Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 30 tahunpaling lama 30 tahun sejak perjanjian ditandatangani dan sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjangdapat diperpanjang..

Page 43: Penatausahaan-Aset

4. Bangun Guna Serah dan 4. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna (BGS-BSG)Bangun Serah Guna (BGS-BSG)

Persyaratan:Persyaratan:• Pengguna barang memerlukan bangunan dan Pengguna barang memerlukan bangunan dan

fasilitasfasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan bagi penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah untuk kepentingan pelayanan umum negara/daerah untuk kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan Tupoksi; dandalam rangka penyelenggaraan Tupoksi; dan

• Tidak tersedia dana dalam APBN/DTidak tersedia dana dalam APBN/D untuk untuk pengyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud.pengyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud.

Page 44: Penatausahaan-Aset

4. Bangun Guna Serah dan 4. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna (BGS-BSG)Bangun Serah Guna (BGS-BSG)

• Bangun guna serah dan bangun serah guna BMN Bangun guna serah dan bangun serah guna BMN dilaksanakan dilaksanakan oleh pengelola barangoleh pengelola barang, ,

• Untuk BGS dan BSG BMD dilaksanakan Untuk BGS dan BSG BMD dilaksanakan oleh oleh pengelolan barang setelah mendapat pesetujuan pengelolan barang setelah mendapat pesetujuan G/B/WG/B/W..

Page 45: Penatausahaan-Aset

4. Bangun Guna Serah dan 4. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna (BGS-BSG)Bangun Serah Guna (BGS-BSG)

• Tanah yg status penggunaanya ada pada PB dan Tanah yg status penggunaanya ada pada PB dan direncanakan untuk penyelenggaraan Tupoksi PB ybs. direncanakan untuk penyelenggaraan Tupoksi PB ybs. dapat dilakukan BGS-BSG setelah terlebih dahulu dapat dilakukan BGS-BSG setelah terlebih dahulu diserahkan kepada:diserahkan kepada:– Pengelola barang untuk barang milik negara;Pengelola barang untuk barang milik negara;– Gubernur/bupati /walikota untuk barang milik daerah.Gubernur/bupati /walikota untuk barang milik daerah.

• BGS-BSG ini dilaksanakan oleh pengelola barang BGS-BSG ini dilaksanakan oleh pengelola barang dengan mengikutsertakan PB dan/atau KPB sesuai dengan mengikutsertakan PB dan/atau KPB sesuai tugas pokok dan fungsinya.tugas pokok dan fungsinya.

Page 46: Penatausahaan-Aset

4. Bangun Guna Serah dan 4. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna (BGS-BSG)Bangun Serah Guna (BGS-BSG)

• Jangka waktu bangun guna serah dan bangun Jangka waktu bangun guna serah dan bangun serah guna serah guna paling lamapaling lama 30 tahun30 tahun sejak perjanjian sejak perjanjian ditandatangani.ditandatangani.

• Penetapan mitra BGS dan mitra BSG dilaksanakan Penetapan mitra BGS dan mitra BSG dilaksanakan melalui tendermelalui tender dengan mengikutsertakan dengan mengikutsertakan sekurangnya lima peserta/peminat.sekurangnya lima peserta/peminat.

Page 47: Penatausahaan-Aset

Kewajiban Mitra BGS dan Mitra Kewajiban Mitra BGS dan Mitra BSGBSG

Selama jangka waktu pengoperasian mitra harus Selama jangka waktu pengoperasian mitra harus memenuhi kewajiban sebagai berikut:memenuhi kewajiban sebagai berikut:– Membayar kontribusi ke rekening kas umum Membayar kontribusi ke rekening kas umum

negara/daerah setiap tahun, yang besarannya negara/daerah setiap tahun, yang besarannya ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang;dibentuk oleh pejabat yang berwenang;

– Tidak menjaminkan, menggadaikan atau Tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahkantangankan objek BGS dan BSG;memindahkantangankan objek BGS dan BSG;

– Memelihara objek BGS dan BSG.Memelihara objek BGS dan BSG.

Page 48: Penatausahaan-Aset

Perjanjian BGS dan BSGPerjanjian BGS dan BSG

BGS dan BSG dilaksanakan berdasarkan surat BGS dan BSG dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:– Pihak-pihakPihak-pihak yang terikat dalam perjanjian ; yang terikat dalam perjanjian ;– ObjekObjek bangun guna serah dan bangun serah guna; bangun guna serah dan bangun serah guna;– Jangka waktuJangka waktu bangun guna serah dan bangun serah guna; bangun guna serah dan bangun serah guna;– Hak dan kewajibanHak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam para pihak yang terikat dalam

perjanjian;perjanjian;– Persyaratan lainPersyaratan lain yang dianggap perlu. yang dianggap perlu.

Page 49: Penatausahaan-Aset

Lain-lain Lain-lain

• Izin mendirikan bangunan hasil bangun guna serah Izin mendirikan bangunan hasil bangun guna serah dan bangun serah guna harus diatasnamakan dan bangun serah guna harus diatasnamakan Pemerintah RI/Pemda.Pemerintah RI/Pemda.

• Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan BGS dan BSG pelaksanaan BGS dan BSG tidak dapattidak dapat dibebankan dibebankan pada APBN.pada APBN.

Page 50: Penatausahaan-Aset

Penyerahan BGS-BSGPenyerahan BGS-BSG

• Mitra BGS BMN harus menyerahkan objek BGS kepada Mitra BGS BMN harus menyerahkan objek BGS kepada pengelola barang pada akhir jangka waktu pegoperasian, pengelola barang pada akhir jangka waktu pegoperasian, setelah dilakukan audit oleh aparat pegawasan fungsional setelah dilakukan audit oleh aparat pegawasan fungsional pemerintah.pemerintah.

• Mitra BGS BMD harus menyerahkan objek bangun guna Mitra BGS BMD harus menyerahkan objek bangun guna serah kepada gubernur/bupati/walikota pada akhir jangka serah kepada gubernur/bupati/walikota pada akhir jangka waktu pegoperasian, setelah dilakukan audit oleh aparat waktu pegoperasian, setelah dilakukan audit oleh aparat pegawasan fungsional pemerintah.pegawasan fungsional pemerintah.

Page 51: Penatausahaan-Aset

Penyerahan BGS-BSGPenyerahan BGS-BSG

BSGBSG barang milik kekayaan negara dilaksanakan dengan barang milik kekayaan negara dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:ketentuan sebagai berikut:

• Mitra Mitra BSGBSG harus menyerahkan objek bangunan serah guna harus menyerahkan objek bangunan serah guna kepada pengelola barang segera setelah selesainya kepada pengelola barang segera setelah selesainya pembangunan;pembangunan;

• Mitra Mitra BSGBSG dapat mendayagunakan BMN tersebut sesuai dapat mendayagunakan BMN tersebut sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian;jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian;

• Setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek BSG Setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek BSG terlebih dahulu diaudit oleh aparat pengawasan fungsional terlebih dahulu diaudit oleh aparat pengawasan fungsional pemerintah sebelum penggunaannnya ditetapkan oleh pemerintah sebelum penggunaannnya ditetapkan oleh pegguna barang.pegguna barang.

Page 52: Penatausahaan-Aset

Penyerahan BGS-BSGPenyerahan BGS-BSGBSG barang milik kekayaan daerah dilaksanakan BSG barang milik kekayaan daerah dilaksanakan

dgn ketentuan sbb:dgn ketentuan sbb:• Mitra BSG harus menyerahkan objek bangunan serah Mitra BSG harus menyerahkan objek bangunan serah

guna kepada G/B/W segera setelah selesainya guna kepada G/B/W segera setelah selesainya pembangunan;pembangunan;

• Mitra BSG dapat mendayagunakan barang milik negara Mitra BSG dapat mendayagunakan barang milik negara tersebut sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam tersebut sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian;perjanjian;

• Setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek Setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek bangun serah guna terlebih dahulu diaudit oleh aparat bangun serah guna terlebih dahulu diaudit oleh aparat pengawasan fungsional pemerintah sebelum pengawasan fungsional pemerintah sebelum penggunaannnya ditetapkan oleh G/B/W.penggunaannnya ditetapkan oleh G/B/W.

Page 53: Penatausahaan-Aset

Pengamanan dan Pengamanan dan PemeliharaanPemeliharaan

• Pengelola barang, PB dan/atau KPB wajib Pengelola barang, PB dan/atau KPB wajib melakukan pengamanan BMN/D yang berada melakukan pengamanan BMN/D yang berada dalam penguasaannya.dalam penguasaannya.

• Pengamanan BMN/D meliputi:Pengamanan BMN/D meliputi:– pengamanan administrasi, pengamanan administrasi, – pengamanan fisik, pengamanan fisik, – pengamanan hukum.pengamanan hukum.

Page 54: Penatausahaan-Aset

Sertifikasi dan Bukti Sertifikasi dan Bukti KepemilikanKepemilikan

• BMN/D berupa tanah harus disertifikatkan a/n BMN/D berupa tanah harus disertifikatkan a/n Pemerintah RI/Pemda ybs;Pemerintah RI/Pemda ybs;

• BMN/D berupa bangunan harus dilengkapi dengan BMN/D berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilkan atas nama Pemerintah RI/Pemda ybs.bukti kepemilkan atas nama Pemerintah RI/Pemda ybs.

• BMN selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi BMN selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukit kepemilikan atas nama pengguna barang.dengan bukit kepemilikan atas nama pengguna barang.

• BMD selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi BMD selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukit kepemilikan atas nama Pemda ybs.dengan bukit kepemilikan atas nama Pemda ybs.

Page 55: Penatausahaan-Aset

Sertifikasi dan Bukti Sertifikasi dan Bukti KepemilikanKepemilikan

• Bukti kepemilikan BMN/D wajib disimpan dengan Bukti kepemilikan BMN/D wajib disimpan dengan tertib dan aman oleh:tertib dan aman oleh:– BMN berupa tanah & bangunan: pengelola barang.BMN berupa tanah & bangunan: pengelola barang.– BMN selain tanah dan/atau bangunan: PB/KPB.BMN selain tanah dan/atau bangunan: PB/KPB.– BMD: pengelola barang.BMD: pengelola barang.

Page 56: Penatausahaan-Aset

PemeliharaanPemeliharaan

• PB dan/atau KPB bertanggung jawab atas PB dan/atau KPB bertanggung jawab atas pemeliharaan BMN/D yang ada di bawah pemeliharaan BMN/D yang ada di bawah penguasaannya.penguasaannya.

• Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB).Pemeliharaan Barang (DKPB).

• Biaya pemeliharaan BMN/D dibebankan pada Biaya pemeliharaan BMN/D dibebankan pada APBN/D.APBN/D.

Page 57: Penatausahaan-Aset

PENILAIANPENILAIAN• Penilaian BMN/D dilakukan dalam rangka Penilaian BMN/D dilakukan dalam rangka

penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah, penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah, pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMN/D.pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMN/D.

• Penetapan nilai BMN/D dalam rangka Penetapan nilai BMN/D dalam rangka penyusunan neraca Pempus/Pemda dengan penyusunan neraca Pempus/Pemda dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).(SAP).

• Penilaian dapat melibatkan Tim Independen.Penilaian dapat melibatkan Tim Independen.

Page 58: Penatausahaan-Aset

PenilaianPenilaian

• Tanah dan Bangunan:Tanah dan Bangunan:– Dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar, dengan estimasi Dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar, dengan estimasi

terendah menggunakan NJOP.terendah menggunakan NJOP.– BMN: Tim/penilai independen ditetapkan oleh Pengelola Barang.BMN: Tim/penilai independen ditetapkan oleh Pengelola Barang.– BMD: tim yang ditetapkan oleh G/B/W, dan dapat melibatkan BMD: tim yang ditetapkan oleh G/B/W, dan dapat melibatkan

penilai independen yang ditetapkan oleh G/B/W.penilai independen yang ditetapkan oleh G/B/W.

• Hasil penilaian BMN/D ditetapkan oleh:Hasil penilaian BMN/D ditetapkan oleh:– Pengelola Barang untuk BMN;Pengelola Barang untuk BMN;– G/B/W untuk BMD.G/B/W untuk BMD.

Page 59: Penatausahaan-Aset

PenilaianPenilaian

• Selain Tanah dan Bangunan:Selain Tanah dan Bangunan:– Penilaian barang milik negara/daerah dilaksanakan untuk Penilaian barang milik negara/daerah dilaksanakan untuk

mendapatkan nilai wajar.mendapatkan nilai wajar.– BMN:BMN: dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh pengguna barang, dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh pengguna barang,

dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh pengguna barang.pengguna barang.

– BMD:BMD: tim yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dpt tim yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dpt melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh pengelola melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh pengelola barang.barang.

• Hasil penilaian BMN/D ditetapkan oleh:Hasil penilaian BMN/D ditetapkan oleh:– Pengelola/Pengguna Barang untuk BMN;Pengelola/Pengguna Barang untuk BMN;– Gubernur/bupati/walikota untuk BMD.Gubernur/bupati/walikota untuk BMD.

Page 60: Penatausahaan-Aset

PENGHAPUSAN BMN/DPENGHAPUSAN BMN/D

• Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi:Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi:– Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau

kuasa pengguna;kuasa pengguna;– Penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah.Penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah.

Page 61: Penatausahaan-Aset

Penghapusan dari daftar barang Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa penggunapengguna dan/atau kuasa pengguna• Penghapusan BMN/D dilakukan dalam hal BMN/D Penghapusan BMN/D dilakukan dalam hal BMN/D

dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan PB dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan PB dan/atau KPB;dan/atau KPB;

• Penghapusan dilakukan dengan penerbitan Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat surat keputusan penghapusankeputusan penghapusan dari: dari:– Pengguna barang setelah mendapat persetujuan dari pengelola Pengguna barang setelah mendapat persetujuan dari pengelola

barang untuk barang milik negara;barang untuk barang milik negara;– Pengguna barang setelah mendapat persetujuan G/B/W atas usul Pengguna barang setelah mendapat persetujuan G/B/W atas usul

pengelola barang untuk barang milik daerah.pengelola barang untuk barang milik daerah.• Pelaksanaan atas penghapusan selanjutnya dilaporkan Pelaksanaan atas penghapusan selanjutnya dilaporkan

kepada pengelola barang.kepada pengelola barang.

Page 62: Penatausahaan-Aset

Penghapusan dari daftar barang milik Penghapusan dari daftar barang milik negara/daerahnegara/daerah

• Penghapusan BMN/D dari daftar barang milik Penghapusan BMN/D dari daftar barang milik negara/daerah dilakukan dalam hal BMN/D dimaksud negara/daerah dilakukan dalam hal BMN/D dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain.karena sebab-sebab lain.

• Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat keputusan penghapusan dari:keputusan penghapusan dari:– Pengelola barang untuk barang milik negara;Pengelola barang untuk barang milik negara;– Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk

barang milik daerah.barang milik daerah.

Page 63: Penatausahaan-Aset

PemusnahanPemusnahan

• Penghapusan BMN/D dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan Penghapusan BMN/D dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila BMN/D dimaksud:apabila BMN/D dimaksud:– Tidak data digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat Tidak data digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat

dipindahtangankan; ataudipindahtangankan; atau– Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

• Pemusnahan dilaksanakan oleh:Pemusnahan dilaksanakan oleh:– Pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang untuk Pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang untuk

BMN;BMN;– Pengguna barang dengan surat keputusan dari pengelola barang setelah Pengguna barang dengan surat keputusan dari pengelola barang setelah

mendapat persetujuan G/B/W untuk BMDmendapat persetujuan G/B/W untuk BMD• Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam berita acara dan Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam berita acara dan

dilaporkan kepada pengelola barang.dilaporkan kepada pengelola barang.

Page 64: Penatausahaan-Aset

PEMINDAHTANGANANPEMINDAHTANGANAN

• Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tidak Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tidak lanjut atas penghapusan BMN/D meliputi:lanjut atas penghapusan BMN/D meliputi:– Penjualan;Penjualan;– Tukar-menukar;Tukar-menukar;– Hibah;Hibah;– Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah.Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah.

Page 65: Penatausahaan-Aset

PemindahtangananPemindahtanganan

• BMN: harus mendapat persetujuan DPR jika:BMN: harus mendapat persetujuan DPR jika:– Tanah dan bangunanTanah dan bangunan– selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari

Rp100.000.000.000 (100M).Rp100.000.000.000 (100M).• diajukan oleh pengelola barangdiajukan oleh pengelola barang

• BMD: harus mendapat persetujuan DPRD jika:BMD: harus mendapat persetujuan DPRD jika:– Tanah dan bangunanTanah dan bangunan– selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari

Rp5.000.000.000 (5M).Rp5.000.000.000 (5M).• diajukan oleh G/B/W.diajukan oleh G/B/W.

Page 66: Penatausahaan-Aset

PemindahtangananPemindahtanganan

• Pemindahtanganan BMN/D berupa tanah dan/atau Pemindahtanganan BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan bangunan tidak memerlukan persetujuantidak memerlukan persetujuan DPR/DPRD, DPR/DPRD, apabila:apabila:– Sudah Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan

kotakota;;– Harus dihapuskan karena anggaran utk Harus dihapuskan karena anggaran utk bangunan pengganti bangunan pengganti

sudah disediakansudah disediakan dalam dokumen penganggaran; dalam dokumen penganggaran;– Diperuntukkan bagi Diperuntukkan bagi pegawai negeripegawai negeri;;– Diperuntukkan bagi Diperuntukkan bagi kepentingan umumkepentingan umum;;– Dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan, yang telah Dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan, yang telah

memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perUUan, yang jika status kepemilikannya ketentuan perUUan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan dipertahankan tidak layak secara ekonomistidak layak secara ekonomis..

Page 67: Penatausahaan-Aset

PemindahtangananPemindahtanganan

Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau bangunan:Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau bangunan:• Untuk tanah dan/atau bangunan yang bernilai di atas Untuk tanah dan/atau bangunan yang bernilai di atas

Rp10.000.000.000 (>10M) dilakukan Rp10.000.000.000 (>10M) dilakukan oleh pengelola barangoleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan Presiden;setelah mendapat persetujuan Presiden;

• Untuk tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai Untuk tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp10.000.000.000 (≤10M) dilakukan dengan Rp10.000.000.000 (≤10M) dilakukan oleh oleh pengelola barangpengelola barang;;

• Pemindahtanganan BMD berupa tanah dan/atau bangunan Pemindahtanganan BMD berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan dilakukan oleh pengelola barangoleh pengelola barang setelah mendapat setelah mendapat persetujuan G/B/W.persetujuan G/B/W.

Page 68: Penatausahaan-Aset

PemindahtangananPemindahtanganan

• Pemindahtanganan BMN selain tanah dan/atau bangunan Pemindahtanganan BMN selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai ≤10M dilakukan oleh pengguna barang yang bernilai ≤10M dilakukan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang.setelah mendapat persetujuan pengelola barang.

• Pemindahtanganan BMN selain tanah dan/atau bangunan Pemindahtanganan BMN selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai >10M s/d 100M dilakukan oleh pengguna yang bernilai >10M s/d 100M dilakukan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan Presiden;barang setelah mendapat persetujuan Presiden;

• Usul untuk memperoleh persetujuan Presiden diajukan oleh Usul untuk memperoleh persetujuan Presiden diajukan oleh pengelola barang.pengelola barang.

Page 69: Penatausahaan-Aset

PemindahtangananPemindahtanganan

• Pemindahtanganan BMD selain tanah dan/atau Pemindahtanganan BMD selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai ≤5M dilakukan oleh bangunan yang bernilai ≤5M dilakukan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W.G/B/W.

Page 70: Penatausahaan-Aset

PenjualanPenjualanPenjualan BMN/D dilaksanakan dengan pertimbangan:Penjualan BMN/D dilaksanakan dengan pertimbangan:

– Untuk optimalisasi barang milik negara yang berlebih/Untuk optimalisasi barang milik negara yang berlebih/idleidle;;– Secara ekonomis lebih menguntungkan apabila dijual;Secara ekonomis lebih menguntungkan apabila dijual;– Sebagai pelaksanaan ketentuan perUUan yang berlaku.Sebagai pelaksanaan ketentuan perUUan yang berlaku.

• Penjualan BMN/D dilakukan secara Penjualan BMN/D dilakukan secara lelanglelang, kecuali , kecuali dalam hal-hal tertentu, yg meliputi:dalam hal-hal tertentu, yg meliputi:– BMN/D yang bersifat khusus;BMN/D yang bersifat khusus;– BMN/D lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh BMN/D lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh

pengelola barang.pengelola barang.

Page 71: Penatausahaan-Aset

PenjualanPenjualan

(1) Penjualan BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan (1) Penjualan BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh:dilaksanakan oleh:– Pengelola barang untuk barang milik negara;Pengelola barang untuk barang milik negara;– Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk

barang milik daerah.barang milik daerah.(2) Penjualan barang milik negara/daerah selain tanah (2) Penjualan barang milik negara/daerah selain tanah

dan/atau bangunan dilaksanakan oleh:dan/atau bangunan dilaksanakan oleh:– Pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola Pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola

barang untuk BMN;barang untuk BMN;– Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk Pengelola barang setelah mendapat persetujuan G/B/W untuk

BMD.BMD.

Page 72: Penatausahaan-Aset

Mekanisme PenjualanMekanisme Penjualan

• Penjualan BMN selain tanah/bangunan oleh Pengguna Barang (Psl 53 Penjualan BMN selain tanah/bangunan oleh Pengguna Barang (Psl 53 ayat 1):ayat 1):– KPB mengajukan usul kepada pengguna barang utk diteliti dan dikaji;KPB mengajukan usul kepada pengguna barang utk diteliti dan dikaji;– Pengguna barang mengajukan usul penjualan kpd pengelola barang;Pengguna barang mengajukan usul penjualan kpd pengelola barang;– Pengelola barang meneliti & mengkaji usul penjualan yang diajukan oleh Pengelola barang meneliti & mengkaji usul penjualan yang diajukan oleh

pengguna barang sesuai dgn kewenangannya;pengguna barang sesuai dgn kewenangannya;– Pengelola barang mengeluarkan keputusan utk menyetujui/tidak menyetujui Pengelola barang mengeluarkan keputusan utk menyetujui/tidak menyetujui

usulan penjualan yang diajukan oleh pengguna barang dlm batas usulan penjualan yang diajukan oleh pengguna barang dlm batas kewenangannya;kewenangannya;

– Untuk penjualan yg memerlukan persetujuan Presiden atau DPR, pengelola Untuk penjualan yg memerlukan persetujuan Presiden atau DPR, pengelola barang mengajukan usul penjualan disertai dgn pertimbangan atas usulan barang mengajukan usul penjualan disertai dgn pertimbangan atas usulan dimaksud;dimaksud;

– Penerbitan persetujuan pelaksanaan oleh pengelola barang utk penjualan Penerbitan persetujuan pelaksanaan oleh pengelola barang utk penjualan dilakukan stlh mendapat persetujuan Presiden atau DPR.dilakukan stlh mendapat persetujuan Presiden atau DPR.

Page 73: Penatausahaan-Aset

Mekanisme PenjualanMekanisme Penjualan

• Penjualan BMD selain tanah/bangunan oleh Pengguna Penjualan BMD selain tanah/bangunan oleh Pengguna Barang (Psl 53 ayat 2):Barang (Psl 53 ayat 2):– Pengguna barang mengajukan usul penjualan kpd pengelola Pengguna barang mengajukan usul penjualan kpd pengelola

barang;barang;– Pengelola barang meneliti dan mengkaji usul penjualan yg Pengelola barang meneliti dan mengkaji usul penjualan yg

diajukan oleh pengguna barang sesuai dgn kewenangannya;diajukan oleh pengguna barang sesuai dgn kewenangannya;– Pengelola barang mengeluarkan keputusan untuk menyetujui atau Pengelola barang mengeluarkan keputusan untuk menyetujui atau

tidak menyetujui usulan penjualan yg diajukan oleh pengguna tidak menyetujui usulan penjualan yg diajukan oleh pengguna barang dlm batas kewenangannya;barang dlm batas kewenangannya;

– Untuk penjualan yang memerlukan persetujuan G/B/W atau Untuk penjualan yang memerlukan persetujuan G/B/W atau DPRD, pengelola barang mengajukan usul penjualan disertai dgn DPRD, pengelola barang mengajukan usul penjualan disertai dgn pertimbangan atas usulan dimaksud.pertimbangan atas usulan dimaksud.

Page 74: Penatausahaan-Aset

Tukar MenukarTukar Menukar

• Tukar menukar BMN/D dilaksanakan dengan Tukar menukar BMN/D dilaksanakan dengan pertimbangan:pertimbangan:– Untuk memenuhi kebutuhan operasional Untuk memenuhi kebutuhan operasional

penyelenggaraan pemerintahan;penyelenggaraan pemerintahan;– Untuk optimalisasi barang milik negara/daerah; danUntuk optimalisasi barang milik negara/daerah; dan– Tidak tersedia dana dalam APBN/D.Tidak tersedia dana dalam APBN/D.

Page 75: Penatausahaan-Aset

Tukar menukarTukar menukar

• Tukar menukar BMN dapat dilakukan dengan pihak:Tukar menukar BMN dapat dilakukan dengan pihak:– Pemerintah daerah;Pemerintah daerah;– Badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah Badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah

lainnya;lainnya;– Swasta.Swasta.

• Tukar menukar BMD dapat dilakukan dengan pihak:Tukar menukar BMD dapat dilakukan dengan pihak:– Pemerintah pusat;Pemerintah pusat;– Badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah Badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah

lainnya;lainnya;– Swasta.Swasta.

Page 76: Penatausahaan-Aset

BMN/D yang BMN/D yang DipertukarkanDipertukarkanTukar menukar BMN/D dapat berupa:Tukar menukar BMN/D dapat berupa:• Tanah dan/atau bangunanTanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada yang telah diserahkan kepada

pengelola barang untuk BMN dan G/B/W untuk BMD;pengelola barang untuk BMN dan G/B/W untuk BMD;• Tanah dan/atau bangunanTanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan untuk yang masih dipergunakan untuk

penyelenggaraan Tupoksi pengguna barang tetapi tidak penyelenggaraan Tupoksi pengguna barang tetapi tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;

• Barang milik negara/daerah Barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau selain tanah dan/atau bangunan.bangunan.

Page 77: Penatausahaan-Aset

HibahHibah• Hibah barang milik negara/daerah dilakukan dengan Hibah barang milik negara/daerah dilakukan dengan

pertimbangan untuk pertimbangan untuk – kepentingan sosial, kepentingan sosial, – keagamaan, keagamaan, – kemanusiaan, dan kemanusiaan, dan – penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah.penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah.

• Hibah harus memenuhi syarat sebagai berikut:Hibah harus memenuhi syarat sebagai berikut:– Bukan merupakan barang rahasia negara;Bukan merupakan barang rahasia negara;– Bukan merupakan barang yg menguasai hajat hidup orang banyak;Bukan merupakan barang yg menguasai hajat hidup orang banyak;– Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan Tupoksi dan penyelenggaraan Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan Tupoksi dan penyelenggaraan

pemerintahan negara/daerah.pemerintahan negara/daerah.

Page 78: Penatausahaan-Aset

HibahHibah

• Hibah barang milik negara/daerah dapat berupa:Hibah barang milik negara/daerah dapat berupa:– Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan

kepada pengelola barang untuk barang milik negara dan kepada pengelola barang untuk barang milik negara dan gubernur/bupati/walikota untuk barang milik daerah;gubernur/bupati/walikota untuk barang milik daerah;

– Tanah dan/atau bangunan yang dari awal Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan sesuai pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran;yang tercantum dalam dokumen penganggaran;

– Barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau Barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan.bangunan.

Page 79: Penatausahaan-Aset

Penyertaan Modal Penyertaan Modal Pemerintah Pusat/DaerahPemerintah Pusat/Daerah• Penyertaaan modal pemerintah pusat/daearah atas barang Penyertaaan modal pemerintah pusat/daearah atas barang

milik negara/daerah dilakukan milik negara/daerah dilakukan dalam rangka pendirian, dalam rangka pendirian, pengembangan, dan peningkatan kinerja BUMN/Dpengembangan, dan peningkatan kinerja BUMN/D atau atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara/daerah;badan hukum lainnya yang dimiliki negara/daerah;

• Penyertaaan modal pemerintah pusat/daerah dilakukan Penyertaaan modal pemerintah pusat/daerah dilakukan dengan pertimbangan sbb:dengan pertimbangan sbb:– BMN/D yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen BMN/D yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen

penganggaran diperuntukkan bagi BUMN/D atau badan hukum penganggaran diperuntukkan bagi BUMN/D atau badan hukum lainnya yang dimiliki Negara/daerah dalam rangka penugasan lainnya yang dimiliki Negara/daerah dalam rangka penugasan pemerintah; ataupemerintah; atau

– BMN/D lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN/D atau badan BMN/D lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN/D atau badan hukum lainnya yang dimiliki Negara/daerah baik yang sudah ada hukum lainnya yang dimiliki Negara/daerah baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.maupun yang akan dibentuk.

Page 80: Penatausahaan-Aset

Penyertaan modal pemerintah Penyertaan modal pemerintah pusat/daerahpusat/daerah

• Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah atas BMN/D Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah atas BMN/D dapat berupa:dapat berupa:– Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada

pengelola barang untuk BMN dan gubernur/bupati/wallikota untuk pengelola barang untuk BMN dan gubernur/bupati/wallikota untuk BMD;BMD;

– Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk disertakan sebgai modal pemerintah direncanakan untuk disertakan sebgai modal pemerintah pusat/daerah sesuai yang tercantum dalam dokumen pusat/daerah sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran;penganggaran;

– Barang milik Negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan.Barang milik Negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan.

Page 81: Penatausahaan-Aset

PENATAUSAHAANPENATAUSAHAAN

• PembukuanPembukuan• Inventarisasi Inventarisasi • PelaporanPelaporan

Page 82: Penatausahaan-Aset

PembukuanPembukuan

• Pengguna/Kuasa Pengguna melakukan pendaftaran dan Pengguna/Kuasa Pengguna melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam Daftar Barang pencatatan barang milik daerah ke dalam Daftar Barang Pengguna (DBP)/Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) Pengguna (DBP)/Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) menurut penggolongan dan kodefikasi barang.menurut penggolongan dan kodefikasi barang.

• Pencatatan barang milik daerah dimuat dalam Kartu Inventaris Pencatatan barang milik daerah dimuat dalam Kartu Inventaris Barang A, B, C, D, EBarang A, B, C, D, E dan F.dan F.

• (3)(3) Pembantu pengelola melakukan rekapitulasi atas Pembantu pengelola melakukan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah dalam Daftar pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah dalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD).Barang Milik Daerah (DBMD).

• Pengguna/Kuasa Pengguna menyimpan dokumen kepemilikan Pengguna/Kuasa Pengguna menyimpan dokumen kepemilikan barang milik daerah selain tanah dan bangunan.barang milik daerah selain tanah dan bangunan.

• (2) Pengelola menyimpan seluruh dokumen kepemilikan tanah (2) Pengelola menyimpan seluruh dokumen kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah daerahdan/atau bangunan milik pemerintah daerah

Page 83: Penatausahaan-Aset

InventarisasiInventarisasi• Pengelola dan pengguna melaksanakan sensus Pengelola dan pengguna melaksanakan sensus

barang milik daerah setiap 5 (lima) tahun sekali barang milik daerah setiap 5 (lima) tahun sekali untuk menyusun Buku Inventaris dan Buku Induk untuk menyusun Buku Inventaris dan Buku Induk Inventaris beserta rekapitulasi barang milik Inventaris beserta rekapitulasi barang milik pemerintah daerah.pemerintah daerah.

• Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan sensus barang milik daerah.sensus barang milik daerah.

• Pelaksanaan sensus barang milik daerah Pelaksanaan sensus barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.dengan Keputusan Kepala Daerah.

Page 84: Penatausahaan-Aset

Inventarisasi (lanjutan....)Inventarisasi (lanjutan....)

• Sensus barang milik daerah Sensus barang milik daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, dilaksanakan serentak Provinsi/Kabupaten/Kota, dilaksanakan serentak seluruh Indonesia.seluruh Indonesia.

• Pengguna menyampaikan hasil sensus kepada Pengguna menyampaikan hasil sensus kepada pengelola paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pengelola paling lambat 3 (tiga) bulan setelah selesainya sensus.selesainya sensus.

• Pembantu Pengelola menghimpun hasil Pembantu Pengelola menghimpun hasil inventarisasi barang milik daerah.inventarisasi barang milik daerah.

• Barang milik daerah yang berupa persediaan dan Barang milik daerah yang berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan dikecualikan dari konstruksi dalam pengerjaan dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 85: Penatausahaan-Aset

PelaporanPelaporan

• Pengguna/kuasa pengguna menyusun laporan Pengguna/kuasa pengguna menyusun laporan barang semesteran dan tahunan.barang semesteran dan tahunan.

• (2)(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Daerah melalui (1) disampaikan kepada Kepala Daerah melalui pengelola.pengelola.

• (3)(3) Pembantu Pengelola menghimpun laporan Pembantu Pengelola menghimpun laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi Laporan Barang Milik Daerah (LBMD).Laporan Barang Milik Daerah (LBMD).

Page 86: Penatausahaan-Aset

Pelaporan ( lanjutan.....)Pelaporan ( lanjutan.....)

• Laporan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud Laporan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), digunakan sebagai bahan dalam Pasal 28 ayat (3), digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca Pemerintah Daerah.untuk menyusun neraca Pemerintah Daerah.

• Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara berjenjangdisampaikan secara berjenjang

• Untuk memudahkan pendaftaran dan pencatatan Untuk memudahkan pendaftaran dan pencatatan serta pelaporan barang milik daerah secara akurat serta pelaporan barang milik daerah secara akurat dan cepat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, dan cepat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Pasal 27 dan Pasal 28, mempergunakan aplikasi Pasal 27 dan Pasal 28, mempergunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).(SIMBADA).

Page 87: Penatausahaan-Aset

PEMBINAAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENGAWASAN, DAN PENGENDALIANPENGENDALIAN• PembinaanPembinaan• Pengawasan dan PengendalianPengawasan dan Pengendalian

Page 88: Penatausahaan-Aset

GANTI RUGI DAN SANKSIGANTI RUGI DAN SANKSI

• Setiap kerugian negara/daerah akibat kelalaian, Setiap kerugian negara/daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas pengelolaan BMN/D diselesaikan melalui tuntutan pengelolaan BMN/D diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai dengan peraturan perUUan.ganti rugi sesuai dengan peraturan perUUan.

• Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian Negara/daerah dapat dikenakan sanksi Negara/daerah dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan peraturan perUUan.peraturan perUUan.

Page 89: Penatausahaan-Aset

Beberapa Catatan Beberapa Catatan PentingPenting• Apa beda Pengguna Barang dengan Pengelola Apa beda Pengguna Barang dengan Pengelola

Barang?Barang?• Apa konsekuensi tanggung jawabnya?Apa konsekuensi tanggung jawabnya?• Apa beda Pengelola Barang untuk BMN dan BMD?Apa beda Pengelola Barang untuk BMN dan BMD?• Bagaimana keterkaitan pengelolaan barang Bagaimana keterkaitan pengelolaan barang

dengan pendapatan dan kinerja?dengan pendapatan dan kinerja?• Bagaimana hubungan Pengelolaan Barang Daerah Bagaimana hubungan Pengelolaan Barang Daerah

dengan Laporan Keuangan Daerah?dengan Laporan Keuangan Daerah?• Bagaimana keterkaitan Pengelolaan Barang Bagaimana keterkaitan Pengelolaan Barang

Daerah dengan Pertanggungjawaban APBD dan Daerah dengan Pertanggungjawaban APBD dan LKPJ?LKPJ?