penatalaksanaan inkontinensia urine

5
Penatalaksanaan Inkontinensia Urine Penatalaksanaan inkontinensia dengan menggunakan tindakan non farmakologis dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku, pengaturan makanan dan minuman, bladder training, penguatan otot panggul. Perilaku Asupan Minuman Mengubah jenis makanan dan minuman dapat membantu seperti membatasi minuman yang mengandung kafein dan alcohol. Kafein dapat mengiritasi kandung kemih dan meningkatkan frekuensi berkemih yang akan memperburuk inkontinensia. Bladder Training Bladder training merupakan latihan kandung kemih sebagai salah satu upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan. Orzeck dan Ouslander mengatakan bahwa bladder training merupakan upaya mengembalikan pola buang air kecil dengan menghambat atau merangsang keinginan buang air kecil. Bladder training merupakan tindakan yang bermanfaat dalam mengurangi frekuensi dari inkontinensia. Bladder training banyak digunakan untuk menangani inkontinensia urin di komunitas. Latihan ini sangat efektif dan

Upload: moi

Post on 25-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PBL

TRANSCRIPT

Page 1: Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

Penatalaksanaan inkontinensia dengan menggunakan tindakan non farmakologis dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku, pengaturan makanan dan minuman, bladder training, penguatan otot panggul.

Perilaku Asupan Minuman

Mengubah jenis makanan dan minuman dapat membantu seperti membatasi minuman yang mengandung kafein dan alcohol. Kafein dapat mengiritasi kandung kemih dan meningkatkan frekuensi berkemih yang akan memperburuk inkontinensia.

Bladder Training

Bladder training merupakan latihan kandung kemih sebagai salah satu upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan. Orzeck dan Ouslander mengatakan bahwa bladder training merupakan upaya mengembalikan pola buang air kecil dengan menghambat atau merangsang keinginan buang air kecil.

Bladder training merupakan tindakan yang bermanfaat dalam mengurangi frekuensi dari inkontinensia. Bladder training banyak digunakan untuk menangani inkontinensia urin di komunitas. Latihan ini sangat efektif dan memiliki efek samping yang minimal dalam menangani masalah inkontinensia urin. Dengan bladder training diharapkan pola kebiasaan disfungsional, memperbaiki kemampuan untuk menekan urgensi dapat diubah dan secara bertahap akan meningkatkan kapasitas kandung kemih dan memperpanjang interval berkemih.

Terdapat tiga macam metode bladder training, yaitu kegel exercises(latihan pengencangan atau penguatan otot-otot dasar panggul), delay urination (menunda berkemih), dan scheduled bathroom trips (jadwal berkemih). Latihan

Page 2: Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

kegel (kegel exercises) merupakan aktivitas fisik yang tersusun dalam suatu program yang dilakukan secara berulang-ulang guna meningkatkan kebugaran tubuh.

Latihan kegel dapat meningkatkan mobilitas kandung kemih dan bermanfaat dalam menurunkan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin. Latihan otot dasar panggul dapat membantu memperkuat otot dasar panggul untuk memperkuat penutupan uretra dan secara refleks menghambat kontraksi kandung kemih.

Metode bladder training dengan jadwal berkemih dapat dilakukan dengan cara membuat jadwal berkemih setiap bangun pagi, setiap dua jam pada siang dan sore hari, setiap empat jam pada malam hari dan sebelum tidur malam. Memberikan cairan sesuai kebutuhan 30 menit sebelum waktu berkemih, membatasi minum (150-200 cc) setelah makan malam.

Kemudian secara bertahap periode waktu berkemih dapat ditambah. Dibutuhkan kerjasama dengan keluarga untuk keberhasilan metode ini. Bladder training dapat dilakukan dengan latihan menahan kencing (menunda untuk berkemih). Pada pasien yang terpasang keteter, bladder training dapat dilakukan dengan mengklem atau mengikat aliran urin ke urin bag. Bladder training dilakukan sebelum kateterisasi diberhentikan. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menjepit kateter urin dengan klem kemudian jepitannya dilepas setiap beberapa jam sekali. Kateter di klem selama 20 menit dan kemudian dilepas. Tindakan menjepit kateter ini memungkinkan kandung kemih terisi urin dan otot detrusor berkontraksi sedangkan pelepasan klem memungkinkan kandung kemih untuk mengosongkan isinya.

Tujuan dilakukan bladder training adalah:

a. Membantu klien mendapat pola berkemih rutin.b. Mengembangkan tonus otot kandung kemih sehingga dapat mencegah

inkontinensia.c. Memperpanjang interval waktu berkemih.d. Meningkatkan kapasitas kandung kemih.

Page 3: Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

e. Melatih kandung kemih untuk mengeluarkan urine secara periodicf. Mengontrol factor-faktor yang mungkin meningkatkan jumlah episode

inkontinensia.

Penatalaksanaan inkontinensia dengan menggunakan tindakan farmakologis dengan menggunakan obat-obatan seperti dicylomine, flavoxate, propanteine, dan imipramine.

Dicyclomine adalah antikolinergik. Ia bekerja dengan menghalangi bahan kimia dalam otot polos lambung dan usus, menyebabkan mereka untuk relax dan mengurangi kram.

dicyclomine 20mg

Flavoxate ialah relaksan otot polos, digunakan untuk mengobati gejala kandung kemih seperti sering buang air kecil pada malam hari, nyeri kandung kemih, dan inkontinensia urine (kebocoran urine) obat ini menyebabkan rasa kantuk

flavoxate 100mg

Penatalaksanaan inkonetinensia dengan menggunakan tindakan pembedahan, biasanya dilakukan pada penderita inkonetinensia tipe urgensi dan stress. Dengan catatan apabila kedua cara terapi di atas sudah dilakukan dan tidak berhasil. Terapi ini dilakukan dengan pembedahan untuk menghilangkan retensi pada urin.

Page 4: Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

Referensi:

Buku Ajar Geriatri Boedhi - Darmojo UI Ed ke-4

www.drugs.com

www.mims.com