penatalaksanaan dm tipe 2

Upload: doddy-ronosulistyo

Post on 04-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Created by : FK USAKTI 2010

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan DM tipe 2

Penatalaksanaan DM tipe 2Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Sumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011TujuanSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011Pilar Penatalaksanaan DMSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011Pilar Penatalaksanaan DMEDUKASIAKTIFITAS FISIKKEBIASAAN MEROKOKIMUNISASIKESEHATAN PSIKOSOSIALNUTRISISumber: American Diabetes Association, Standards of Medical Care In Diabetes, 2015EdukasiMemberikan dukungan dan nasehat yang positif serta hindari terjadinya kecemasanMemberikan informasi secara bertahap, dimulai dengan hal hal yang sederhanaLakukan pendekatan untuk mengatasi masalah dengan melakukan simulasiDiskusikan program pengobatan secara terbuka, perhatikan keinginan pasien. Berikan penjelasan secara sederhana dan lengkap tentang program pengobatan yang diperlukan oleh pasien dan diskusikan hasil pemeriksaan laboratoriumLakukan kompromi dan negosiasi agar tujuan pengobatan dapat diterimaBerikan motivasi dengan memberikan penghargaanLibatkan keluarga/pendamping dalam proses edukasiPerhatikan kondisi jasmani dan psikologis serta tingkat pendidikan pasien dan keluarganyaGunakan alat bantu audio visualSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011ProsesEdukasiMateri tentang perjalanan penyakit DMMakna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutanPenyulit DM dan risikonyaIntervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target pengobatanInteraksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan lainCara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia)Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemiaPentingnya latihan jasmani yang teraturMasalah khusus yang dihadapi (contoh: hiperglikemia pada kehamilan)Pentingnya perawatan kakiCara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.Sumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011

Tingkat awalEdukasiMengenal dan mencegah penyulit akut DMPengetahuan mengenai penyulit menahun DMPenatalaksanaan DM selama menderita penyakit lainMakan di luar rumahRencana untuk kegiatan khususHasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang DMPemeliharaan/perawatan kakiSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011

Tingkat lanjutTerapi Gizi MedisPRINSIP :Keterlibatan secara menyeluruh dari anggota timKeteraturan makan dalam : Jadwal makanJenis Jumlah makananSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011Terapi Gizi Medis45-65% total asupan energi.Makanan harus mengandung karbohidrat terutama berserat tinggi.Gula dalam bumbu diperbolehkan sehingga dapat makan sama dengan makanan keluarga.Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted-Daily Intake)Makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat perharinya. Boleh diberi selingan buah atau makanan lain.Sumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011KARBOHIDRAT10Terapi Gizi Medis20-25% kebutuhan kalori.Tidak melebihi 30% total asupan energi.Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kaloriLemak tidak jenuh ganda < 10 %, selebihnya tunggal.Yang perlu dibatasi adalah lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu penuh (whole milk).Anjuran konsumsi kolesterol 70 tahun, dikurangi 20%Aktivitas Fisik atau PekerjaanPenambahan 10% pada kedaaan istirahatPenambahan 20% pada aktivitas ringan Penambahan 30% pada aktivitas sedangPenambahan 50% pada aktivitas sangat beratBerat BadanBerlebih, dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukanKurang, ditambah 20-30% tergantung kebutuhanTujuan penurunan berat badanjumlah kalori paling sedikit 1000-1200 kkal perhari (wanita)1200-1600 kkal (pria).Sumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011Faktor lain yang dapat mempengaruhi :Latihan JasmaniAnak dan PrediabetesMinimal 60 menit /harinya dengan aerobic intensitas kuat, penguatan otot, dan penguatan tulang seminimalnya 3 hari dalam seminggu.Dewasa dengan diabetesUsia >18 tahun, 150 menit /minggu dengan aerobic intensitas sedang atau 75 menit /minggu dengan aerobic intensitas kuat atau dikombinasikan. Disarankan melakukan penguatan otot major 2 hari /minggu.LanjutUsia >65 tahun atau dengan adanya disabilitas tetap mengikuti porsi pasien dewasa jika memungkinkan.Jika tidak memungkinkan dapat melakukan semampunya.Aktifitas yang kaku (tidak berpindah) seperti nonton TV, kerja di depan computer, dll tidak diperbolehkan >90 menit.American Diabetes Association, Standards of Medical Care In Diabetes, 2015Kebiasaan MerokokMemberikan nasihat untuk berhenti merokok dan menjelaskan akan bahayanya kebiasaan merokok dengan komplikasi yang akan terjadi.

American Diabetes Association, Standards of Medical Care In Diabetes, 2015PsikososialScreening dan diagnosis dini dengan mengetahui riwayat psikiatri pada pasien.Screening rutin gejala psikosial seperti depresi, cemas, gangguan makan, dan gangguan kognitif. Terutama pada pasien dengan usia >65 tahun.Pasien dengan komplikasi diabetes dan depresi harus mendapatkan tatalaksana untuk depresinya.

ImunisasiMemberikan vaksinasi rutin untuk anak-anak dan orang dewasa dengan diabetes. CSetiap tahun memberikan vaksin influenza untuk semua pasien dengan diabetes usia 6 bulan. CMemberikan polisakarida pneumokokus Vaksin 23 (PPSV23) untuk semua pasien dengan diabetes 2 tahun. CJika pada usia 65 tahun, belum divaksinasi, harus menerima pneumococcal conjugate Vaksin 13 (PCV13), diikuti oleh PPSV23 6-12 bulan setelah awal vaksinasi. CJika pada usia 65 tahun, sudah divaksinasi dengan PPSV23, harus menerima lanjutan PCV13 12 bulan. CMemberikan vaksin Hep. B pada pasien diabetes dengan usia 19-59 tahun yang belum tervaksinasi. CPertimbangkan pemberian vaksin Hep. B pada pasien diabetes dengan usia 60 tahun yang belum tervaksinasi. CSumber: American Diabetes Association, Standards of Medical Care In Diabetes, 2015Terapi FarmakologisCara Kerja UtamaEfek Samping UtamaReduksi A1CKeuntunganKerugianDPP 4 InhibitorMeningkatkan sekresi insulin dan menghambat sekresi glukagonSebah, muntah0,5%-0,8%Tidak ada kaitan dengan berat badanPenggunaan jangka panjang tidak disarankan dan mahalInkretin analog/ mimetikMeningkatkan sekresi insulin, menghambat sekresi glukagonSebah, muntah0,5%-1,0%Penurunan berat badanInjeksi 2x/hari,penggunaan jangka panjang tidak disarankan dan mahalinsulinMenekan produksi glukosa hati, stimulasi pemanfaatan glukosaHipoglikemi dan bb naik1,5%-3,5%Dosis tidak terbatas, memperbaiki profil lipid dan sangat efektifInjeksi 1-4 kali/hari,harus dimonitor, meningkatkan BB,hipoglikemi dan analognya mahalSumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2011

Sumber: Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 20111. GHS = Gaya hidup sehat2. Dinyatakan gagal bila terapi selama 2-3 bulan pada tiap tahap tidak mencapai target terapi HbA1c