pemograman menggunakan delphi 7.0

54
ALGORITMA DAN PEMPROGRAMAN MENGGUNAKAN DELPHI 7.0 Laporan Praktikum Disusun Oleh : Mahmuda Nim : 080170044 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ACEH UTARA 2009

Upload: mahmuda

Post on 11-Jun-2015

11.556 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

ALGORITMA DAN PEMPROGRAMAN MENGGUNAKAN DELPHI 7.0

Laporan Praktikum

Disusun Oleh :

Mahmuda

Nim : 080170044

PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ACEH UTARA 2009

Page 2: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM Judul Praktikum : Algoritma dan pemprograman menggunakan

Delphi 7.0

Disusun Oleh : Mahmuda

Nim : 080170044

Jurusan / Prodi : Teknik Informatika

Tanggal Praktikum : 19 Desember 2008 s/d 18 januari 2009

Lancang garam, 25 januari 2009 Mengetahui, Menyetujui, Asisten Dosen Dosen Pembimbing

Ilham Sahputra Fadlisyah.S.Si Nim : 050170010 Nip. 132 321 540

Page 3: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga selesainya

penulisan laporan praktikum ini.

Tulisan yang berjudul ”Algoritma dan Pemprograman Menggunakan

Delphi 7.0 “ ini disusun sebagai tugas mata kuliah algoritma dan pemprograman

1. Praktikum ini dilaksanakan di lab biro Unimal lancang garam lantai dua dari

tanggal 19 desember 2008 sampai dengan 18 januari 2009.

Laporan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara penggunaan

Delphi 7.0 dalam pembuatan program yang sederhana maupun yang rumit

sekalipun.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara

Ilham Sahputra sebagai asisten pembimbing praktikum dan kepada Dosen

Pembimbing Praktikum Bapak Fadlisyah.S,Si..

Penulis menyadari masih banyak kekurangn dalam tulisan ini, untuk itu

diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga tulisan ini bermanfaat

terutama bagi penulis sendiri dan bagi pembaca lainnya.

Lancang garam, 25 januari 2009

PENULIS

Page 4: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………... i DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii BAB I PENDAHULUAN………………..……………………….……………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………...……………1 1.2 Tujuan Praktikum………………………………………………………...1 1.3 Manfaat Praktikum……………………………………………………….2

BAB II DASAR TEORI…………………………………………………………3 2.1 Pengenalan Algoritma…………….……………………………………...3 2.2 Konsep dasar Algortma…………………………………………………..3 2.3 Diagram Alir dan Kode Semu…...……………………………………...4-5 2.4 Algorima fundamental………………………………………………….6-8 2.5 Analisis Algoritma dan Kompleksitas Algoritma….…………………….9 2.6 Pengenalan Delphi……………………………………………………10-12 2.7 Tipe data dalam lingkungan Delphi…………………………………..13-15 2.8 Operator dalam lingkungan Delphi……………………………………..16 2.9 Pengoperasian Delphi………………………………………………...16-29 BAB III HASIL PERCOBAAN 3.1 Membuat program kalkulator………………………………………...30-31 3.2 Membuat program Rumus phtagoras jika a dan b diketahui…………32-34 3.3 Membuat program Menentukan bilangan genap atau ganjil…………35-36 3.4 Membuat Program Menentukan Luas persegi panjang………………37-38 3.5 Membuat Program Menentukan Bil terbesar dari 2 bil……..………..39-40 3.6 Membuat program Urutan Angka dengan for……………………............41 3.7 Membuat program Phytagoras menggunakan radiogroup……………42-43 3.8 Membuat program Sambutan Awal…………………………………..44-46 BAB IV ANALLISA HASIL PERCOBAAN…………………………………..47 BAB V PENUTUP………………………………………………………………48 5.1 Kesimpulan………………………………………………………………48 5.2 Saran……………………………………………………………………..48 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...49

Page 5: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Sehingga tidak perlu heran ketika masyarakat mencoba hal-hal yang baru untuk bertambahnya wawasan mereka, seperti : menjelajahi internet, menguasai Microsoft office serta Membuat program-program yang sederhana maupun program yang rumit menggunakan bahasa pemprograman.

Biasanya para programer menggunakan bahasa pemprograman yang mudah untuk membuat suatu program komputer. Banyak bahasa pemprograman yang ada saat ini, diantaranya adalah bahasa pascal, C, C++, Visual basic, Delphi dll

Bagi para pemula, biasanya Delphi adalah bahasa yang tepat untuk di pelajari. Karena Delphi memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.

3. Bersifat multipurphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi. Dalam bidang komputer, misalnya EDP (Elektronik Data Processing) atau MIS

4. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

Singkatnya Delphi ialah suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, software development, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemprogramannya yang terstruktur.

1.2 Tujuan Praktikum

∂ Menyelesaikan program yang diperintahkan dengan membuat algoritma dari suatu kasus dan membuat flowchart serta merancangnya dengan bahasa Delphi 7.0

∂ Melakukan kompilasi dan menjalankan program dengan bahasa Delphi sampai tampil output program menggunakan Borland Delphi 7.0

Page 6: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

1.3 Manfaat Praktikum

∂ Melatih mahasiswa untuk merancang program sederhana dengan bahasa Delphi 7.0

∂ Memberikan Pelatihan bagi programmer pemula dan pencerahan wawasan bagi programmer yang telah pernah mencoba bahasa program lain.

∂ Dapat membandingkan bahasa program yang lebih mudah dipelajari.

Page 7: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Algoritma

Algoritma memegang peranan penting dalam bidang pemrograman. Sebegitu pentingnya suatu algoritma, sehingga perlu dipahami konsep dasar algoritma. Apalagi untuk seorang programer, tentu diperlukan suatu algoritma sehingga dapat membuat program yang lebih efektif dan efisien. Bagi kebanyakan orang, algoritma sangat membantu dalam memahami konsep logika pemrograman.

Algoritma adalah kumpulan instruksi yang dibuat secara jelas untuk

menunjukan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Pada umumnya algoritma kurang lebih sama dengan suatu prosedur yang sering dilakukan setiap hari, misalnya prosedur untuk mengganti ban bocor/pecah, prosedur pemakaian telepon umum, prosedur membuat kue dan lain-lain.

Dalam bidang komputer, misalnya EDP (Elektronik Data Processing) atau

MIS (Management Information System), algoritma sering dimanfaatkan untuk menyelesaikan suatu masalah atau untuk proses pengambilan keputusan. Seorang sistem analisis (analisist system) tentunya menggunakan algoritma untuk merancang suatu sistem. Bagi seorang programer, algoritma digunakan untuk membuat modul-modul program. Guna memahami suatu algoritma, harus dimiliki pengetahuan dasar matematika karena pada dasarnya algoritma lahir dari konsep logika matematika. Disini yang perlu dilatih adalah kemampuan logikanya agar benar-benar bisa menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah dengan baik. 2.2 Konsep Dasar Algoritma

Algoritma adalah kumpulan instruksi/perintah yang dibuat secara jelas dan

sistematis berdasarkan urutan yang logis (logika) untuk penyelesaian suatu masalah. French,C.S. (1984) menyatakan sejumlah konsep yang mempunyai relevansi dengan masalah rancangan program yaitu kemampuan komputer, kesulitan dan ketepatan.

Penerapan dari konsep tersebut biasanya digunakan dalam rancangan algoritma. Dalam merancang sebuah algoritma, Fletcher (1991) memberikan beberapa cara atau metode yaitu kumpulan perintah, ekspresi, tabel instruksi, program komputer, kode semu dan flow chart, sedangkan Knuth (1973) menyarankan algoritma fundamental. Untuk keperluan matematika dan program komputer metode yang sering digunakan yaitu : 1. Diagram Alir (Flow Chart) 2. Kode Semu (Pseudo Code) 3. Algoritma Fundamental

Page 8: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

Knuth (1973) menyatakan 5 komponen utama dalam algoritma yaitu finiteness, definiteness, input, output dan effectiveness. Sehingga dalam merancang sebuah algoritma. Ada 3 (tiga) komponen yang harus ada yaitu :

∂ Komponen masukan (input)

Komponen ini biasanya terdiri dari pemilihan variabel, jenis variabel, tipe variabel, konstanta dan parameter (dalam fungsi).

∂ Komponen keluaran (output) Komponen ini merupakan tujuan dari perancangan algoritma dan

program. Permasalahan yang diselesaikan dalam algoritma dan program harus ditampilkan dalam komponen keluaran. Karakteristik keluaran yang baik adalah benar (menjawab) permasalahan dan tampilan yang ramah (Frendly).

∂ Komponen proses (processing) Komponen ini merupakan bagian utama dan terpenting dalam

merancang sebuah algoritma. Dalam bagian ini terdapat logika masalah, logika algoritma (sintaksis dan semantik), rumusan, metode (rekursi, perbandingan, penggabungan, pengurangan dan lain-lain).

→ ↔ → →

Gambar 1.1. Struktur Hubungan dan Jenis Algoritma 2.3 Diagram Alir dan Kode Semu

Algoritma ini menggunakan sejumlah simbol untuk menyatakan kegiatan-

kegiatan secara keseluruhan. Simbol dan artinya dalam diagram alir sebagai berikut:

Konsep Logika Matematika 

Format Algoritma 

FlowChart 

Pseudo Code 

Algoritma Fundamental Knuth, 1973

Page 9: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

Proses Input dan

output Prosedur/ Keputusan Sub routin Fungsi Terminal Looping start dan end Puasat data Hubungan Operasi manual Input data Garis alir Hubungan paralel

Gambar 1.2. Simbol dan arti Diagram Alir Kode Semu

Dalam merancang sebuah algoritma menggunakan kode semu, komponen-

komponen input, output dan proses harus terdefinisi secara jelas. Disamping itu beberapa ketentuan dan aturan pendefinisian memang secara baku tidak ditemukan dalam beberapa buku literatur, namun aturan-aturan yang di ajukan dibawah ini akan membantu mempermudah perancangan algoritma dan evaluasi serta analisis algoritma.

Page 10: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

Aturan-aturan tersebut :

1. Kode semu harus dimulai dengan judul. Aturan ini secara mudah dapat dimengerti fungsi dan manfaatnya. Judul harus dapat menjelaskan spesifikasi masalah yang dirancang algoritmanya. Penulisannya dapat dengan huruf kapital semuanya atau tidak.

2. Kode semu harus ditulis dengan nomor yang menunjukkan urutan-

urutan langkah-langkah dalam algoritma. 3. Pendeklarasian variabel, konstanta, parameter, rumus dan pernyataan

harus sederhana. Contoh :

Bandingkan kedua algoritma ini. Masalah : Mencari akar-akar persamaan non linear dengan metode bagi dua. A. Kode semu yang dirancang tidak menggunakan aturan.

Penyelesaian: 1. Formulasikan sebuah persaman non linier 2. Cari nilai bawah xb yang menyebabkan nilai fungsif(xb) positif atau negatif, kemudian cari nilai atas xa yang menyebabkan nilai fungsi f(xa) berlawanan (positif negatif) dengan nilai bawah. 3. Bandingkan nilai f(xb) dengan f(xa) 4. Jika f(xb).f(xa) > 0 maka ulangi langkah 2 5. Jika f(xb).f(xa) < 0 maka bagi dua interval xb dengan xa. Ulangi langkah 3 6. Jika f(xb).f(xa) = 0 maka iterasi berhenti, akar-akar persamaan x diperoleh. B. Kode semu yang dirancang menggunakan aturan

Penyelesaian: Algoritma Bagi Dua 1. Formulasikan masalah f(x) 2. Cari taksiran bawah (xb) dan taksiran atas (xa) 3. Bandingkan dan evaluasi, jika f(xb).f(xa) > 0 maka ulangi langkah 2 4. Jika f(xb).f(xa) < 0 maka bagi dua interval dengan (xb+xa) / 2, kembali bandingkan dan evaluasi. 5. Jika f(xb).f(xa) = 0 maka iterasi berhenti, akar-akar persamaan x diperoleh 2.4 Algoritma Fundamental

Knuth (1973) menyajikan format algoritma yang dapat digunakan secara bebas untuk berbagai bahasa pemrograman, artinya dapat dengan mudah

Page 11: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

diimplementasikan menggunakan Pascal, C, Fortran, PL atau BASIC. Secara umum notasi dan aturan yang digunakan sebagai berikut : 1. Nama/judul algoritma harus ditulis dengan huruf kapital

Contoh : Algoritma BAGI DUA 2. Berikan komentar dan penjelasan pendahuluan. Penjelasan secara singkat tentang algoritma.

Contoh : Algoritma BAGI DUA Mencari akar persamaan dengan taksiran pertama xb dan xa 3. Langkah-langkah. Algoritma tersusun menurut nomor langkah-langkah diawali dengan ‘[......]’ untuk memberikan keterangan tentang langkah tersebut.

Contoh : 1. [formulasikan f(x)] 4. Komentar (comments). Komentar untuk penjelasan bagi pembaca ditulis dengan tanda (......) 5. Pernyataan dan struktur Kontrol

Pernyataan adalah perintah yang terdapat didalam algoritm, sedangkan struktur control untuk mengendalikan pernyataan yang digunakan. Pernyataan dan struktur control terdiri dari : a. Perintah pemberian nilai menggunakan ↔, ←

Contoh : A ← B (artinya A = B)

X ← 0 (artinya x bernilai 0) X↔Y (artinya x dan y saling tukar)

b. Pernyataan IF Perintah yang digunakan: • IF kondisi Then..... • IF kondisi Then..... ....... else..... c. Pernyataan Case Perintah ini untuk menyeleksi pilihan tertentu. Bentuknya : Select Case (ekspresi) Case nilai 1 : Case nilai 2 : . . . Case nilai n : Default : d. Pernyataan Repeat

Page 12: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

Perintah pengulangan digunakan dengan bentuk : • Repeat for indeks = barisan nilai • Repeat while ekspresi logika • Repeat for indeks = barisan nilai while ekspresi logika e. Pernyataan Goto dan Exitloop Perintah untuk melompat ke langkah yang telah ditentukan dan keluar dari pengulangan. Bentuknya : Goto step..... Exitloop f. Pernyataan Exit Perintah untuk menghentikan algoritma. 6. Nama-nama variabel harus ditulis dengan huruf besar 7. Input dan output Data dapat dimasukkan melalui variabel dengan pernyataan READ dengan bentuk : Read : NAMA VARIABEL Untuk mencetak pesan-pesan/tulisan (diapit dengan tanda kutip) dan juga variabel digunakan pernyataan : Write : tulisan dan atau nama variabel 8. Prosedur Bentuk prosedur digunakan untuk modul algoritma yang berdiri sendiri untuk menyelesaikan masalah tertentu. Pemakaian prosedur untuk masalah sederhana, sedangkan algoritma untuk masalah umum. Bentuk yang digunakan : Procedure nama prosedur 9. Fungsi Sama dengan prosedur menggunakan bentuk : Function nama fungsi Contoh :

Masalah : Mencari elemen terbesar dari data dengan n bilangan. Buatlah algoritma dari masalah ini menggunakan a. Kode Semu b. Diagram Alir c. Algoritma Fundamental

Penyelesaian : a. Kode semu (Pseudo Code) Algoritma Maksimum 1. Mula-mula masukkan bilangan dalam register xi ke dalam register yang dinamakan maks. 2. Untuk i = 2,3,....,n, lakukan : Bandingkan bilangan dalam register xi dengan

Page 13: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

 

bilangan dalam register maks. Jika bilangan dalam register xi lebih besar daripada bilangan dalam register maks, pindahkan bilangan dalam register xi ke register maks; jika tidak jangan lakukan apa-apa. 3. Terakhir, bilangan dalam register maks adalah elemen terbesar di antara n bilangan. b. FlowChart (Diagram Alir) Mulai x1 = Maks FOR i = 2 TO n IF xi > Maks Maks = xi NEXT i Maks End tidak ya c. Algoritma Fundamental Algoritma MAKSIMUM Mencari elemen terbesar di dalam data dengan n bilangan. 1. [Inisialisasi] Maks x1 2. [Mulai Loop] I 2 3. [Naikkan Pencacah] I I + 1 4. [Bandingkan] IF Maks < xi THEN Maks xi ELSE GOTO 3 5. [Ulangi Loop] GOTO 3 6. [Selesai] Exit 2.5 Analisis Algoritma dan Kompleksitas Algoritma

Seorang programer atau sistem analisis paling tidak harus memiliki dasar untuk menganalisis algoritma. Analisis algoritma sangat membantu di dalam meningkatkan efisiensi program. Kecanggihan suatu program bukan dilihat dari tampilan program, tetapi berdasarkan efisiensi algoritma yang terdapat didalam program tersebut. Pembuatan program komputer tidak terlepas dari algoritma, apalagi program yang dibuat sangat kompleks. Program dapat dibuat dengan mengabaikan algoritma, tetapi jangan heran bila seandainya ada orang lain yang

Page 14: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

10 

 

membuat program seperti program anda tersebut memiliki akses yang lebih cepat dan memakai memori yang sangat sedikit. Analisis algoritma adalah bahasan utama dalam ilmu komputer. Dalam menguji suatu algoritma, dibutuhkan beberapa kriteria untuk mengukur efisiensi algoritma. Terdapat dua tipe analisis algoritma, yaitu :

1. Memeriksa kebenaran algoritma

Dapat dilakukan dengan cara perurutan, memeriksa bentuk logika, implementasi algoritma, pengujian dengan data dan menggunakan cara matematika untuk membuktikan kebenaran.

2. Penyederhanaan Algoritma

Membagi algoritma menjadi bentuk yang sederhana.

2.6 Pengenalan Delphi Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, software development, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemprogramannya yang terstruktur.

IDE atau Integrated Development Environment merupakan lingkungan kerja yang disediakan oleh Delphi untuk para user dalam mengembangkan proyek aplikasi. IDE dalam program Delphi (ver 7) terbagi menjadi delapan bagian utama : Main Menu, ToolBar, Componen Palette, Form Designer, Code Editor, Object Inspector, Code Explorer, dan Object Treeview.

Main Menu Toolbar   Component Palette 

Object Inspector 

Object Treeview 

Form Designer 

Code Explorer  Code Editor 

Page 15: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

11 

 

Gambar: IDE Delphi

Main Menu -

ToolBar Memuat sejumlah icon untuk keperluan pengoperasian dengan cepat

Component Palette

Memuat sekumpulan representatif icon berbagai komponen pada VCL (Visual Component Library).

Gambar: Component Palette

Object Inspector

Memuat tab property dan events,

Code Editor Tempat penulisan listing program

Form Designer Tempat perancangan tampilan program

Object Treeview

Diagram pohon berbagai komponen yang digunakan

Code Explorer Memudahkan pemakai untuk berpindah antar file unit Memuat diagram pohon yang merepresentasikan semua type, class, property, method, global dan routine global variable yang telah didefinisikan di dalam unit

Pada awal kita menjalankan software Delphi (ver 7), secara default Code Editor akan memberikan sebarisan kode program berikut dalam bagian unit :

Page Control  Icon

Page 16: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

12 

 

unit Unit1; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs; type TForm1 = class(TForm) private { Private declarations } public { Public declarations } end; var Form1: TForm1; implementation {$R *.dfm} end.

Penjelasan untuk masing-masing kode di atas adalah sebagai berikut :

Header unit. Dinyatakan dengan kata unit yang diikuti dengan nama unit yang juga merupakan nama file unit yang disimpan dengan ekstensi .pas.

Interface. Merupakan bagian yang dapat berisi deklarasi tipe data (termasuk kelas), konstanta, variabel, procedure atau function. Segala sesuatu yang dideklarasikan pada bagian ini dapat diakses oleh unit lain.

Uses. Merupakan klausa yang menyatakan library yang akan dikompilasi menjadi file eksekusi.

Type. Merupakan bagian yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel.

Private. Modul dalam suatu private tidak dapat dipanggil dari modul lain. Properti dalam suatu private tidak dapat dibaca atau dituliskan pada modul lain.

Public. Modul dalam suatu public dapat dipanggil dari modul lain. Properti dalam suatu public dapat dibaca atau dituliskan pada modul lain.

Var. Bagian yang dapat digunakan untuk mendeklarasikan variabel.

Implementation. Bagian yang berisikan implementasi kelas, procedure dan function yang telah dideklarasikan pada bagian interface. Bagian ini juga dapat

Page 17: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

13 

 

berisikan deklarasi tipe data, variabel, konstanta, procedure atau function yang bersifat internal terhadap unit.

{$R *. DFM}. Direktif ini berfungsi sebagai pengikat form ke file .dfm.

2.7 Tipe Data Dalam Lingkungan Delphi Tipe data yang dikenal dalam bahasa pemrograman Delphi antara lain adalah : integer, real, boolean, character, string, array, record, tipe terbilang dan subrange, increment dan decrement, varian, dan himpunan.

Tipe integer

Sub Tipe Rentang Nilai Byte Byte 0-255 1 Word 0-65535 2 Shortint -128 – 127 1 Smallint -32768 – 32767 2 Integer -2147483648 - 2147483647 4 Cardinal 0 – 2147483647 4 Longint -2147483648 - 2147483647 4 Longword 0 – 4294967295 4

Tipe real

Sub Tipe Rentang Nilai Byte Real48 3839 107,1109,2 ×±−×± − 6

Single 3845 104,3105,1 ×±−×± − 4

Double 308324 107,1100,5 ×±−×± − 8

Extended 49324951 101,1106,3 ×±−×± − 10 Comp 1212 6363 −−+− 8 Currency 5807,8547792233720365808,854779223372036 −− 8

Tipe boolean

Sub Tipe Byte Boolean 1 ByteBool 1 WordBool 2 LongBool 4

Page 18: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

14 

 

Tipe character

Sub Tipe Byte Jumlah Maksimum Char 1 1 karakter ANSI Ansichar 1 1 karakter ANSI WideChar 2 1 karakter Unicode

Tipe string

Sub Tipe Byte Jumlah Maksimum ShortString 2-256 256 karakter AnsiString 4 byte – 2 GB 312 karakter String 255 byte– 3 GB 312 karakter WideString 4 byte – 2 GB 302 karakter

Tipe array

Array adalah suatu variabel tunggal yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang sejenis.

Contoh : Var a : array[1..7] of strings;

Tipe record

Tipe data record digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin mempunyai tipe yang berbeda tetapi saling berkaitan. Elemen-elemen dalam array mempunyai tipe yang sama, tetapi elemen-elemen record dapat mempunyai tipe yang berbeda.

Contoh :

Type Rbarang = record Kode : string[4]; Nama : string[20]; Harga : integer; End;

Page 19: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

15 

 

Tipe terbilang dan subrange

Tipe data terbilang dan subrange digunakan untuk menyatakan data berurutan yang bertipe sama. Tipe subrange adalah range dari nilai-nilai tertentu. Subrange harus memiliki nilai-nilai terkecil dan nilai terbesar.

Contoh :

Hari = (senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu); Var Namahari : Hari; Type Hari1 =’selasa’..’jumat’; Huruf =’A’..’B’; Var Nil_Hari1 : Hari1; Nil_Huruf : Huruf; Increment dan decrement Digunakan untuk melakukan penambahan (Inc) dan pengurangan (dec), biasanya muncul di dalam tubuh ekspresi looping untuk melakukan operasi secara tetap dan kontinu.

Tipe varian

Tipe varian adalah tipe data acak yang dapat berubah-rubah tergantung dari operasi program.

Contoh :

Var x : variant; Begin x := 7; x := false;

Tipe himpunan

Tipe himpunan digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai atau elemen yang bertipe sama.

Contoh :

Type Himp_angka = set of integer; Var angka : Himp_Angka; Begin Angka := [1,2,3,4,5];

Page 20: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

16 

 

2.8 Operator Dalam Lingkungan Delphi Dalam melaksanakan proses pengolahan data, Delphi menyediakan berbagai operator dengan urutan atau derajat proses pengerjaan yang berbeda untuk beberapa operator yang dilibatkan pada suatu ekspresi matematis. Berikut ini adalah tabel derajat proses pengolahan data yang terdapat di dalam Delphi :

Urutan Operator 1 @, not 2 *,/, div, mod, and, shl, shr, as 3 +, -, or, xor 4 =, <, >, <=, >=, <>, in, is

Keterangan :

- Operator @ menghasilkan alamat variabel, function, procedure, atau method. @ mengkonstruksi pointer dengan operandnya.

- Operator as dan is menerima class dan instance objek sebagai operand; as bekerja pada interface dengan baik.

- Operator in merupakan operasi keanggotaan, contoh A in Himp1.

2.9 Pengoperasian Delphi Membuat Sebuah form

Saat anda pertama kali masuk ke Delphi, anda akan diperhadapkan pada sebuah Form kosong yang akan dibuat secara otomatis. Form tersebut diberi nama Form1. Form ini merupakan tempat bekerja untuk membuat antarmuka pengguna.

Figure 1 Form kosong yang dibuat saat anda masuk Delphi

Nama Form  Maximize

Minimize  Tempat kerjaClose

Page 21: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

17 

 

Mengganti Nama Form dan Menambahkan Judul

Biasakan sebelum menjalankan program, sebaiknya ganti nama form dan beri judul sesuai program yang kita buat. Delphi akan secara otomatis memberi nama form1, form2, form3, dst. Nama form tersebut kurang mengandung arti dan akan menyulitkan bila form yang dibuat cukup banyak. Saat membuka Delphi pertama kali, nampak sebuah jendela Object Inspector. Jika tidak muncul pilih menu View | Object Inspector atau tekan tombol F11. Pada Object Inspector ada dua buah halaman (tab) yaitu Properties dan Events. Properties digunakan untuk mengganti properti (kepemilikan) sebuah objek/komponen. Sedangkan Events digunakan untuk membuat procedure yang diaktifkan (trigered) lewat sebuah event.

Figure 2 Jendela Object Inspector untuk mengganti properti caption

Semua properti diurutkan berdasarkan alpabetik, dan dapat juga diurutkan berdasarkan kategori. Gantilah judul form dengan Hello melalui properti Caption, sedangkan nama form dengan nama frmHello melalui properti Name. Caption digunakan untuk menyimpan keterangan yang dimunculkan pada form, sedangkan Name digunakan sebagai Nama dari objek tersebut. Isi dari properti Name harus diawali alpabet dan tidak menggunakan spasi atau tanda baca Anda sekarang sudah membuat aplikasi form kosong dengan tombol standar window : Minimize, Maximize, dan Close. Anda dapat mengubah ukuran form dengan menarik pada bingkai form menggunakan mouse (drag=klik tombol kiri mouse, tahan tombol tersebut lalu geser ke kiri/kanan

Nama Objek 

Nilai/isi dari properties 

Tab Events 

Tab Properties 

Jendela Object inspector 

Properties Caption 

Page 22: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

18 

 

atau atas/bawah). Anda dapat memindahkan form dengan meletakkan kursor pada form kemudian menggesernya (drag). Menyimpan Form Pada Delphi ada 3 buah file utama (*.dpr, *.pas dan *.dfm). 1) *.dpr adalah file proyek yang dibuat berisi program kecil untuk : • mendefinisikan Unit yang ada dalam file proyek • menginisialisasi data • membangun form • menjalankan aplikasi uses Forms, Unit1 in ‘Unit1.pas’ {Form1}; begin Application.Initialize; Application.CreateForm(Tform1, Form1); Application.Run; end. 2) *.pas adalah unit-unit (pascal code file), bisa terdiri satu atau banyak file 3) *.dfm adalah file definisi Form (special pseudo code file), bisa terdiri satu atau banyak file object Form1: Tform1 Left = 200 Top = 108 Width = 696 Height = 480 Caption = ‘Form1’ Font.Charset = DEFAULT_CHARSET Font.Color = clWindowText Font.Height = -11 Font.Name = ‘MS Sans Serif’ Font.Style = [] PixelsPerInch = 96 TextHeight = 13 object Button1: Tbutton Left = 176 Top = 116 Width = 75 Height = 25 Caption = ‘Button1’

Page 23: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

19 

 

TabOrder = 0 end end Catatan:

Setiap Form (.dfm) harus memiliki sebuah Unit (.pas), tetapi anda dapat memiliki Unit tanpa sebuah Form (hanya kode saja). Jika ingin melihat kode tersebut anda dapat mengklik kanan mouse, lalu pilih VIEW AS TEXT atau tekan tombol Alt- F12. Sebaiknya anda tidak mengubah isi code tersebut, karena akan menyebabkan masalah serius. Tunggu saat anda sudah memahami maksud kode tersebut. Untuk kembali ke bentuk form, pilih VIEW AS FORM atau tekan tombol Alt- F12 kembali.

Pilih submenu Save Project atau Save Project As pada menu File, dan

Delphi akan menanyakan nama file source code untuk unit (*.pas) dan nama file proyeknya (*.dpr). Beri nama file form dengan HELLO.PAS dan project HELLO.DPR. Sesudah disimpan, jalankan program dengan menekan tombol F9 atau pilih menu Run | Run.

Menempatkan Komponen pada Form

Karena Delphi merupakan bahasa pemrograman visual, maka komponen-komponen akan nampak pada layar. Anda tinggal menempatkan komponen yang diinginkan pada form. Ada empat cara menempatkan komponen pada form. Misal anda memilih komponen Button pada Components Palette bagian Standard Page. Anda dapat memilih salah satu langkah berikut:

• Klik pada kompenen tersebut, pindahkan kursor ke form, sambil menekan tombol kiri mouse (drag komponen dan geser pada form) atau • Pilih komponen (klik komponen yang diinginkan) pada Components Palette kemudian klik pada form dimana komponen itu akan diletakkan. • Klik ganda pada komponen yang diinginkan, maka komponen tersebut akan ditambahkan pada form • Anda dapat menggunakan Copy dan Paste bila ingin membuat komponen yang sama yang sudah ada pada form. Caranya Shift-Klik kiri pada komponen yang ada di form, lalu pilih menu Copy (Ctrl-C) kemudian pilih menu Paste (Ctrl-V).

Page 24: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

20 

 

Figure 3 Kumpulan komponen

Mengatur Tata letak Komponen

Pada form ini hanya ada satu button, mungkin ada di bagian tengah form. Anda dapat mengatur letak komponen tersebut dengan menggesernya. Bila anda ingin merapihkan pilih menu View |Alignment Palette, maka muncul sebuah Toolbox Align dengan ikon perapihan (alignment icons).

Figure 4 Form dan Toolbox Alignment

Dengan toolbox ini anda dapat merapikan beberapa komponen sekaligus, caranya buat fokus beberapa komponen, lalu klik icon pada toolbox yang diinginkan. Untuk mengetahui arti icon tersebut gerakan mouse pada tombol tersebut, lalu akan muncul penjelasan singkat kegunaan icon tersebut atau lihat Help (tekan F1).

Komponen Label SpeedBar Components Palette- Bagian Tab Standard 

Menu Utama : File, Edit, Search, View, 

Komponen Button 

Page 25: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

21 

 

Mengubah Nilai Properti

Ubah nilai properti Caption menjadi Katakan Hello dan nilai properti Name menjadi btnHello. Langkah ini mirip dengan mengubah nama dan keterangan sebuah form. Setiap komponen sebaiknya diberinama yang memiliki arti dan diawali oleh jenis komponennya. Misal nama dari form Hello adalah “frmHello” atau nama dari button Hello adalah “btnHello”. Tujuannya adalah mengelompokkan komponen-komponen sejenis, karena pada Object Inspector nama komponen diurutkan berdasarkan alpabet. Properti name adalah properti internal dan digunakan untuk memberi nama pada sebuah komponen/objek. Nama ini adalah sebuah variabel yang mengacu pada komponen tersebut. Beberapa aturan penamaan komponen atau variabel atau identifer sbb : • Diawali alpabet, berikutnya boleh angka, garis bawah. • Tidak memakai spasi atau tanda-tanda baca atau operator • Boleh huruf kapital atau kecil, tidak ada perbedaan • Tidak menggunakan kata kunci (reserve word) yang digunakan Delphi • Biasakan nama komponen diawali kelompok komponennya, misal btnHello, frmHello, rgrKelas. Sesudah anda mengubah properti anda dapat melihat kode programnya (tekan Alt-F12) sbb : object Form1: Tform1 : Caption = ‘Hello’ : object btnHello: Tbutton Caption = ‘Katakan Hello’ End end Membuat Method/Procedure lewat Event

Saat anda menekan tombol pada sebuah form atau komponen, Windows memberitahukan bahwa aplikasi mengirim pesan yang dibangkitkan oleh event tertentu . Delphi akan menanggapi dengan menerima event atau panggilan tersebut. Hal ini yang dinamakan penanganan event (event-handler method). Delphi mendefinisikan sejumlah event pada setiap komponennya. Daftar event ini bebeda untuk setiap komponen. Event yang paling umum pada komponen Button adalah OnClick. Artinya jika komponen Button tersebut di Klik maka akan melakukan procedure apa.

Page 26: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

22 

 

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menangani event misal OnClick pada komponen button :

• Klik ganda pada button tersebut, maka sebuah method/procedure btnHelloClick • Pilih button, kemudian pilih Object Inspector’s combo box (called the Object Selector), pilih Tab Events, dan klik ganda pada area putih disebelah kanan event OnClick • Pilih button, pilih Tab Events, dan masukkan nama method yang dikehendaki, missal btnHelloClick pada area putih di sebelah kanan event OnClic

Bila anda ingin menghapus procedure atau penanganan event tersebut, anda dapat menghapus pada editor Unit tersebut. Hapus blok procedure tersebut dan hapus pada bagian definisi procedure yang ada diatasnya. Sekarang anda engisi procedure tersebut dengan perintah untuk menampilkan pesan sbb :

procedure Tform1.BtnHelloClick(Sender: Tobject); begin MessageDlg (‘Hello, guys’, mtInformation, [mbOK], 0); end;

Perintah ini sangat sederhana, yaitu untuk menampilkan pesan. Fungsi ini

mempunyai empat parameter. Untuk rincinya anda dapat melihat Bantuan (F1).

• Parameter pertama : kalimat yang akan dimunculkan (pesannya) • Parameter kedua : tipe message box seperti mtWarning, mtError, mtInformation, atau mtConfirmation. Coba lihat perbedaannya.

Page 27: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

23 

 

• Parameter ketiga : kumpulan tombol yang akan digunakan seperti mbYes, mbNo, mbOK, mbCancel, atau mbHelp. • Parameter keempat : untuk help context atau nomor halaman pada Help, beri angka nol jika anda tidak mempunyai file help. Kompilasi dan Jalankan Program

Tekan tombol Run atau pilih menu Run | Run, Delphi does the following:

1. Kompilasi Pascal source code file yang mendefinisikan form-form yang ada (.pas, .dfm) 2. Kompilasi project file (.dpr) 3. Buat executable (.EXE) file 4. Jalankan executable file, biasanya pada mode pencarian kesalahan (debug mode). PERINTAH SEQUENCE / DIPROSES SECARA BERURUTAN

Perintah-perintah ini akan diproses oleh kompiler secara berurutan. Contoh kita memiliki 3 baris perintah. Kompiler akan memroses mulai dari baris-1, baris-2 kemudian baris-3.

Contoh program untuk menampilkan pesan sebanyak 3 kali seperti berikut

MessageDlg (‘Hello, guys’, mtInformation, [mbOK], 0); MessageDlg (‘Hello, lady’, mtInformation, [mbOK], 0); MessageDlg (‘Hello, everybody’, mtInformation, [mbOK], 0); Component, Property, Method, Event

Kode yang akan dilihat, serupa dengan struktur Bahasa Pascal. Delphi adalah bahasa pemrograman berbasis objek, artinya pendekatan pembuatan program melalui objek-objek yang ada. Misalnya objek form, text dsb. Setiap objek akan memiliki properti (atribut) dan method yang diaktifkan / dipicu oleh event. Mari kita lihat penjelasan berikut :

Apakah Objek (COMPONENT) itu?

Ingat sebuah komponen adalah sebuah objek pada Palette, :

• sebuah Objek, adalah sebuah komponen dalam Component Palette, • atau sesuatu yang dibuat melalui kode-kode / bahasa pemrograman

Jadi sebuah objek adalah secara umum kelas dari kumpulan sesuatu. Komponen pasti objek namun tidak selalu merupakan komponen, misal

Page 28: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

24 

 

TstringList adalah sebuah objek (kumpulan karakter), dan bukan sebuah komponen. Penjelasan mengenai komponen di Lampiran A.

Apakah sebuah PROPERTY itu?

Sebuah Property tidak lain adalah sebuah nama/variabel milik sebuah objek/komponen misal Caption, Text yang dapat diubah nilai baik melalui object Inspector atau melalui program. Beberapa istilah/ nama berikut yang mirip, dan sering digunakan:

• Procedure adalah kumpulan perintah yang melakukan suatu proses tertentu • Function adalah sama dengan procedure, tetapi proses tersebut dapat mengembalikan suatu hasil / nilai misal hasilnya = 1 • Method adalah procedure atau function yang tergabung pada sebuah komponen • Subroutine adalah istilah umum dari semuanya (procedure/function/method) misal pada bahasa Basic. Apakah sebuah METHOD itu?

Sebuah method adalah sebuah function/fungsi yang tergabung dalam sebuah objek. Contoh ListBox (dapat berarti sebuah array of strings) yang memiliki Method (Clear) yang membuat Listbox tersebut menjadi kosong. CLEAR adalah sebuah Method pada ListBox tersebut. Begin ListBox1.Clear; // Mengosongkan isi ListBox ListBox1.Items.LoadFromFile(‘c:\Data1.txt’); //properti Items (bertipe string) memiliki method untuk LoadFromFile end; Apakah sebuah EVENT itu?

Sebuah Event adalah sebuah aksi pengguna (User Action) misal Mouse Click, KeyPressed. Setiap Events diawali dengan kata ‘On’. Contoh : Nama event Nama method OnClick .. Button1Click(Sender : Tobject) OnKeyDown .. Button1KeyDown(Sender : Tobject) OnMouseMove .. Button1MouseMove(Sender : Tobject) Cara Delphi Bekerja

Saat anda menambahkan Components pada Form1 dan merubah nilai properti, Delphi akan membuat (pseudo) code (dalam Unit1.dfm) untuk

Page 29: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

25 

 

mendefinikan apa yang anda lakukan. Secara normal, ANDA TIDAK DIHARAPKAN MENGUBAHNYA Unit1.dfm File; Anda hanya bekerja pada Form1 secara Visual. Ini yang dinamakan bahasa pemrograman Visual (Visual Programming) Forms, Dialog Boxes, Messages , ... Menampilkan Form atau Window

Anda dapat bekerja dengan beberapa form pada sebuah project. Saat anda berada di Form1 untuk menampilkan form yang lain misal Form2 sbb : Form2.Show; Membuka (Shows) Form2 (tetapi user diijinkan untuk dapat mengklik Form1) Form2.ShowModal; Membuka (Shows) Form2 (tetapi user TIDAK DIIJINKAN mengklik Form1) Menampilkan Pesan (Message) ShowMessage('Ini kotak pesan); Tampilan sederhana sebuah baris/teks; User dapat menekan tombol OK untuk keluar dari kotak pesan (message window). MessageDlg('Msg',mtConfirmation,[mbYes],0); begin Label1.Text:='Tekan tombol YES'; end; TMsgDlgType = mtWarning, mtError, mtInformation, mtConfirmation, mtCustom TMsgDlgBtn = mbYes, mbNo, mbOK, mbCancel, mbAbort, mbRetry, mbIgnore, mbAll, mbHelp Return values = mrNone, mrYes, mrNo, mrOk, mrCancel, mrAbort, mrRetry, mrIgnore, m rAll Meminta Masukan (Input Box) InputBox(...); var InputString: string; begin InputString:= InputBox('Masukkan Nama', 'Please Enter your Name',''); end;

Page 30: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

26 

 

PERINTAH PENCABANGAN / STRUKTUR PEMILIHAN

Pada beberapa kasus terkadang kita menginginkan komputer melakukan suatu aksi tertentu bila suatu kondisi terpenuhi. Keberadaan perintah bersyarat pada suatu program memberikan pencabangan proses seperti ditunjukkan oleh Error! Not a valid link.. Bahasa Pascal menyediakan dua cara penyajian perintah bersyarat, yaitu If…Then…Else dan Case…of. Pada prinsipnya pemilihan aksi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian :

1. Pemilihan 1 pilihan/kasus. Gunakan perintah IF – THEN 2. Pemilihan 2 pilihan/kasus. Gunakan perintah IF – THEN – ELSE 3. Pemilihan N pilihan/kasus. Gunakan Case – of (Catatan sebenarnya dapat

menggunakan if—then – else bersarang) IF … THEN : Pemilihan 1 kasus

Perintah bersyarat If – then digunakan hanya melakukan 1 aksi bila kondisi dipenuhi. Bentuk sintaks dari perintah bersyarat ini adalah:

If <kondisi_pencabangan> then Begin ... {aksi-1} end; IF … THEN … ELSE : Pemilihan 2 kasus

Perintah bersyarat If umumnya digunakan untuk melakukan pencabangan sederhana (antara 2 atau 3 cabang). Atau untuk pencabangan yang banyak, dimana kondisi yang menjadi prasyaratnya melibatkan lebih dari satu parameter. Bentuk sintaks dari perintah bersyarat ini adalah:

If <kondisi_pencabangan> then Begin ... {aksi-1} end else Begin ... {aksi-2} end;

Page 31: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

27 

 

IF … THEN … ELSE : Pemilihan N kasus If <kondisi_pencabangan1> then Begin ... {aksi-1} end else If <kondisi_pencabangan2> then Begin ... {aksi-2} end else Begin ... {aksi-3} End; CASE … OF … : Pemilihan N kasus

Perintah bersyarat Case umumnya digunakan untuk kondisi dengan banyak pencabangan. Syarat pencabangan pada bentuk ini hanya boleh melibatkan satu buah parameter dengan tipe data bukan Real. Pemeriksaan kondisi di sini lebih tepat disebutkan dalam hubungan relasi samadengan (=). Dengan demikian bila parameter bernilai tertentu maka dilakukan suatu aksi terkait, bila bernilai lain maka dilakukan aksi yang lain juga, demikian seterusnya. Case <Parameter> Of <nilai_1> : <aksi_1> ; <nilai_2> : <aksi_2> ; ... <nilai_n> : <aksi_n> ; Else <aksi_n+1> ; End;

Mengubah Tipe Data

• Fungsi Strtoint

Digunakan untuk mengubah String yang mempresentasikan data bertipe integer menjadi sebuah angka bertipe integer

Sintaks :

Function Strtoint (const S : String) : Integer;

Contoh : Nilai integer := Strtoint (edit1.text) ;

Page 32: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

28 

 

Artinya mengubah data yang bertipe String di komponen edit1 menjadi data yang bertipe integer yang disimpan di variable nilai integer.

• Fungsi Str tofloat

Digunakan untuk mengubah String yang mempresentasikan data bertipe integer menjadi sebuah nilai floatingpoint (bilangan real)

Sintaks :

Function Strtofloat (const S : String) : Extended ; overload ;

Function Strtofloat (const S : String ; Const format settings : tformat settings) : Extended ; overload ;

Contoh : Bilangan real:= strtofloat (edit1.text) ;

Artinya mengubah data yang bertipe String di dalam komponen edit1 menjadi data yang bertipe Extended (real) yang disimpan di variable bilangan real

• Fungsi Inttostr

Digunakan untuk mengubah data bertipe integer menjadi sebuah string

Sintaks :

Function inttostr (value : integer) : String ; overload ;

Contoh :

Mystring := Inttostr (5*6)

Artinya data bertipe integer (yaitu 30, yang merupakan hasil perhitungan 5*6) dirubah menjadi data bertipe string yang disimpan di variable mystring

• Fungsi Inttostr

Digunakan untuk mengubah nilai floating-point menjadi sebuah string

Sintaks :

Function floattostr (value : Extended) : String ; overload ;

Contoh :

Mystring := FloatToStr (3,14*4)

Artinya data bertipe real (yaitu 12,56, yang merupakan hasil perhitungan 3,14*4) dirubah menjadi data bertipe string yang disimpan di variable mystring

Page 33: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

29 

 

Identifier (pengenal) dalam Delphi

Identifier : Nama yang diberikan pada suatu elemen program. Pengenal digunakan pada konstanta (Constants), Variabel (variable), Fields, Tipe (types), property (properties), proedur ( procedures), fungsi (function), program, Unit, pustaka (libraries) dan paket (packages).

Aturan penulisan :

1. Panjang karakter bebas, tetapi hanya 255 karakter pertama yang dikenali.

2. Karakter awal harus berupa huruf atau garis bawah (_).

3. Tidak boleh dipisahkan dengan tanda spasi.

4. Sebarang Huruf, angka dan garis bawah diperbolehkan setelah karakter pertama

5. Kata khusus (reserved word) tidak boleh digunakan sebagai pengenal

Kata khusus :

And Except Label Resourcestring

Array Exports Library Set

As File Mod Shl

Asm Finalizaion Nit Shr

Begin Finally Not String

Case For Object Then

Class Function Of Threadfor

Const Goto Or To

Constructor If Out Try

Destructr Implementation packed Type

Else Interface Record While

End Is Repeat with

Page 34: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

30 

 

BAB III HASIL PERCOBAAN

3.1 Membuat program Kalkulator Langkah membuat Kalkulator :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Edit2 , Edit3 , Button1 , Button2 , Button3 dan Button4 .

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Edit2

Text

Edit3

Text

Button1

Caption Tam&bah Button2

Caption Kur&ang Button3

Caption Ka&li Button4

Caption Ba&gi

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

Page 35: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

31 

 

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Button1 (Tam&bah), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b: integer; begin a:=strtoint (edit1.Text); b:=strtoint (edit2.Text); edit3.Text:=inttostr (a+b); end; end.

Klik 2x pada Button2 (Kur&ang), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm2.Button1Click(Sender: TObject); var a,b: integer; begin a:=strtoint (edit1.Text); b:=strtoint (edit2.Text); edit3.Text:=inttostr (a-b); end; end.

Klik 2x pada Button3 (Ka&li), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

Page 36: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

32 

 

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject); var a,b: integer; begin a:=strtoint (edit1.Text); b:=strtoint (edit2.Text); edit3.Text:=inttostr (a*b); end; end.

Klik 2x pada Button4 (/), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject); var a,b: real; begin a:=strtofloat (edit1.Text); b:=strtofloat (edit2.Text); edit3.Text:=floattostr (a/b); end; end.

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

3.2 Membuat Program Rumus Phytagoras jika a dan b diketahui

Langkah-langkah :

Page 37: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

33 

 

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Edit2 , Edit3 , Label1 , Label2 , Button1

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Edit2

Text

Edit3

Text

Label1

Caption Variabel a

Label2

Caption Variabel b

Button1

Caption Hasil

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

Page 38: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

34 

 

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Button1 (Hasil), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b,c: real; begin a:=strtofloat (edit1.text); b:=strtofloat (edit2.text); edit3.text:=floattostr (sqrt(sqr(a)+sqr(b))); end; end.

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

Page 39: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

35 

 

3.3 Membuat Program untuk Menentukan bilangan genap atau ganjil

Langkah-langkah :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Label1 , Button1 .

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Label1

Caption Nilai

Button1

Caption Proses

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

Page 40: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

36 

 

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Button1 (Proses), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b:integer; begin a:=strtoint (edit1.text); b:=a mod 2; if b=0 then showmessage (‘Bilangan Genap’) else showmessage (‘Bilangan Ganjil’); end; end.

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

Page 41: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

37 

 

3.4 Membuat Program Menentukan Luas persegi panjang Langkah-langkah :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Edit2 , Edit3 , Label1 , Label2 , Button1 .

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Edit2

Text

Edit1

Text

Label1

Caption Nilai panjang

Page 42: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

38 

 

Label2

Caption Nilai lebar

Button1

Caption Hitung

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Button1 (Hitung), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b:integer; begin a:=strtoint (edit1.text); b:=strtoint (edit2.text); edit3.text:=inttostr (a*b); end; end.

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

Page 43: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

39 

 

3.5 Membuat Program Menentukan Bil terbesar dari 2 bil Langkah-langkah :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Edit2 , Label1 , Label2 , Button1 .

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Edit2

Text

Label1

Caption Nilai pertama

Label2

Page 44: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

40 

 

Caption Nilai kedua

Button1

Caption Proses

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Button1 (Proses), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b:integer; begin a:=strtoint (edit1.text); b:=strtoint (edit2.text); if a>b then showmessage ('a Lebih besar') else if a<b then showmessage ('b lebih besar') else if a=b then showmessage ('a=b'); end; end.

Page 45: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

41 

 

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

3.6 Membuat urutan Angka menggunakan for

1. Jalankan Delphi

2. Sisipkan listbox1

3. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor. Klik 2x pada form1, setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

var i :integer;

begin

listbox1.items.clear;

for i:=1 to 5 do

begin

listbox1.Items.add(inttostr(i));

end;

end.

4. Eksekusi program , tekan F9

Page 46: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

42 

 

3.7 Membuat Phytagoras menggunakan radiogroup

Langkah-langkah :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Edit1 , Edit2 , Edit3 , radiogroup1.

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Edit1

Text

Edit2

Text

Edit3

Text

Radiogroup1

Item (Tstring) Mencari nilai a Mencari nilai b Mencari nilai c

Page 47: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

43 

 

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Radiogroup1, setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.RadioGroup1Click(Sender: TObject); var a,b,c:real; begin if radiogroup1.ItemIndex =0 then begin b:=strtofloat(edit2.Text ); c:=strtofloat(edit3.Text ); edit1.Text:=floattostr(sqrt(sqr(c)-sqr(b))); end else if radiogroup1.itemindex=1 then begin a:=strtofloat(edit1.Text ); c:=strtofloat(edit3.Text ); edit2.Text:=floattostr(sqrt(sqr(c)-sqr(a))); end else if radiogroup1.ItemIndex =2 then begin a:=strtofloat(edit1.Text ); b:=strtofloat(edit2.Text ); edit3.Text:=floattostr(sqrt(sqr(a)+sqr(b))); end else end; end.

Page 48: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

44 

 

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

3.8 Membuat program Sambutan awal

Langkah-langkah :

1. Jalankan Delphi

2. Tambahkan komponen Label1 , Label2 , Label3 , Label4 Button1 , Listbox1

3. Atur properti komponen di atas (pada Object Inspector) seperti berikut :

Label1

Caption International welcome program

Label2

Caption Choose Country

Label3

Caption

Label4

Caption

Page 49: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

45 

 

Button1

Caption Close

Listbox1

4. Atur sedemikian hingga agar Form memiliki tampilan seperti :

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kode program ke dalam halaman kode editor.

Klik 2x pada Form1, setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); begin listbox1.Items [0]:='England'; listbox1.Items [1]:='Germany'; listbox1.Items [2]:='Spain'; listbox1.Items [3]:='Italy'; end; end. Klik 2x pada listbox1, setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan :

procedure TForm1.ListBox1Click(Sender: TObject); begin label3.Caption :=listbox1.items[listbox1.itemindex]; case listbox1.ItemIndex of

Page 50: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

46 

 

0:label4.Caption :='hallo, programmer'; 1:label4.Caption :='hello, programierer'; 2:label4.Caption :='hola, programador'; 3:label4.Caption :='Ciao, programator'; end; end.

6. Eksekusi program dengan menekan tombol F9.

Page 51: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

47 

 

BAB IV ANALISA HASIL PERCOBAAN

∂ Statement adalah perintah untuk pengerjaan program pascal. Statement terletak pada bagian deklarasi. Diawali dengan kata begin dan diakhiri dengan kata end dan diakhiri dengan tanda titik koma (;)

∂ Reserved word adalah kata-kata yang digunakan dalam program yang telah terintegrasi dalam Delphi

∂ Perintah bersyarat If – then digunakan hanya melakukan 1 aksi bila kondisi dipenuhi, perintah bersyarat If-then-else umumnya digunakan untuk melakukan pencabangan sederhana (antara 2 atau 3 cabang). Atau untuk pencabangan yang banyak, dimana kondisi yang menjadi prasyaratnya melibatkan lebih dari satu parameter.

∂ Perintah bersyarat Case-of umumnya digunakan untuk kondisi dengan banyak pencabangan. Syarat pencabangan pada bentuk ini hanya boleh melibatkan satu buah parameter dengan tipe data bukan Real

∂ Fungsi yang digunakan untuk mendeklarasi bermacam-macam, pemakaian fungsi ini sesuai bentuk data yang di statementkan di awal deklarasi.

Page 52: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

BAB IV ANALISA PROGRAM 4.1 Analisa Program Kalkulator  Analisa Program Kalkulator Menentukan nilai/hasil yang ingin diperoleh dengan

input angka pertama dan angka kedua dan Menampilkannya pada kotak hasil 

 

Klik 2x pada Button1 (Tam&bah), setelah muncul halaman kode editor maka tuliskan : 

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);  var a,b: integer;   Tipe untuk a dan b adalah pemisalan untuk data  

yang merupakan bilangan yang bulat  begin  a:=strtoint (edit1.Text); b:=strtoint (edit2.Text);       

 edit3.Text:=inttostr (a+b);   Memproses nilai masukan a dan masukan b

yang di edit menjadi harga ekivalen yang bertype integer yang akan ditampilkan pada kolom hasil 

 end; end. 

Page 53: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

48 

 

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

∂ Delphi ialah suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual.

∂ Keunggulan Delphi terletak pada produktivitas, kualitas, software development, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemprogramannya yang terstruktur.

∂ Untuk menganalisis suatu kasus, dibutuhkan adanya algoritma, serta diagram langkah yang disebut flowchart dan setelahnya di aplikasikan dengan bahasa pemprograman yang mudah difahami.

∂ Adanya format algoritma yang dapat digunakan secara bebas seperti ; pernyataan if, pernyataan case, pernyataan case of, pernyaataan repeat, pernyataan goto exitloop, dan pernyataan exit. Pemilihan pernyataan tergantung kondisi yang sesuai

5.2 Saran

∂ Hendaknya bagi pemula calon programmer harus memiliki pondasi dasar dalam pemprograman sebelum melangkah menggunakan Delphi, untuk mempermudah dalam pembuatan program yang lebih rumit

Page 54: Pemograman menggunakan Delphi 7.0

49 

 

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Alex. 2003. Pengantar Algoritma dan Pemrograman, www.ilmukomputer.com Fadlisyah. 2007. Computer Vision & Pengolahan Citra., Penerbit Andi

Yogyakarta, ISBN 978-979-29-0013-2. Fadlisyah, dkk. 2007. Pengantar Grafika Komputer., Penerbit Andi Yogyakarta,

ISBN 978-979-29-0060-6. Fadlisyah, dkk. 2008. Pengolahan Citra Menggunakan Delphi., Penerbit Graha

Ilmu Yogyakarta, ISBN 978-979-756-332-5. Kadir, Abdullah. 2001. Dasar Pemrograman Delphi 5.0, Penerbit Andi

Yogyakarta Komputer, Wahana. 2003., Panduan Praktis Pemrograman Delphi., Penerbit

Andi Yogyakarta. Madcoms, 2003. Pemrograman Borland Delphi 7, Penerbit Andi Yogyakarta. Marcus, Teddy, Pemrograman Delphi untuk Pemula: IDE dan Struktur Pemrograman, http://maranatha.edu Palupi, dian. 2002. Agoritma, Pemrograman dan Bagan Alir Pranata, Anthony., Algoritma Pemrograman, J&J Learning,Yogyakarta

Sutopo, Anton. 2005. Pemrograman Komputer Dasar,Yogyakarta