Oleh: Ir. Harman, M.T.

AKADEMI TEKNIK SOROAKO 14 Desember 2016

PEMINAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Biodata Penulis Nama : Ir. Harman, M.T. NIDN : 0928087502 Tempat & Tanggal lahir : Malangke, 28 Agustus 1975 Alamat : VDM,Jl. Agatis Blok C/12 Sorowako No. Telpon : 08114200607 E-mail : harman@ats-sorowako.ac.id Web : www.harmanatsoroako.com

Publikasi karya Ilmiah

Rancang Bangun Prototype Mesin Bioetanol kapasitas 7 kg

Prosiding SNNME ISBN: 978-602-71380-

0-1 2014

Pemanfaatan Gas Oksihidrogen guna Menurunkan Emisi Gas

Buang Kendaraan

Prosiding SNTI II ISBN: 978-602-14822-

16 2014

Pengaruh Penambahan Gas Oksihidrogen Terhadap Unjuk

Kerja Motor Bensin Berbahan Bakar Pertamax

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Vol. 7(1), ISSN: 2085-8817 2015

Cooling Load Estimation to Determine the Proper Capacity of

Air Conditioners in the Engineering Building at Soroako

Academy of Engineering

Journal of Applied Mechanics and

Materials Vol 836, Trans Tech

Publications Inc. Switzerland, ISSN:

1662-7482, http://www.scientific.net

2016

Rancang Bangun Mesin Pelubang Kayu untuk Industri Mebel

skala Mikro dan Kecil

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Vol. 9(1), ISSN: 2085-8817 2016

Perancangan Generator HHO untuk Menurunkan Emisi Gas

Buang dan Konsumsi Bahan Bakar Motor Bensin

Jurnal Riset Teknologi Pencegahan

Pencemaran Industri, ISSN: 2087-0965,

Terakreditasi LIPI: No.756/Akred/P2MI-

LIPI/08/2016

In

Review

Kebutuhan manusia terhadap ketersediaan air panas.

A. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah air bersih. Dengan meningkatnya peradaban manusia, kebutuhan air bersih terus meningkat pula. Pada awalnya manusia hanya butuh 5 liter air perhari untuk kebutuhan makan minum saja, namun seiring dengan pertambahan waktu serta peradaban, kemudian kebutuhan meningkat untuk cuci piring dan gelas, cuci pakaian serta mandi bahkan untuk membersihkan barang-barang lainnya. Sehingga secara umum, kebutuhan air perkapita adalah 120-150 liter dalam 24 jam (BSN, 2005). Sedangkan untuk air panas BSN menetapkan standar minimum pada tabel berikut

No Penggunaan Gedung Pemakaian air (L/org/hr)

1 Rumah tinggal/Susun 50

3 Hotel 110

4 Rumah sakit 130

5 Kantor/Pabrik 20

7 Restoran 10

Proses pembakaran pada motor bakar menghasilkan panas yang terbuang ke udara atmosfir

A. Latar Belakang

Gas buang yang dihasilkan mesin diesel masih memiliki kandungan potensi energy termal yang cukup besar, yaitu sekitar 30 % dari kalor hasil pembakaran dengan suhu berkisar 300 – 700 oC tergantung pemakaian beban mesin (Zainuddin, dkk., 2013; Teguh Kristanto, dkk., 2014).

A. Latar Belakang

• Memanfaatkan energi panas yang terkandung dalam gas buang hasil pembakaran motor bakar diesel

• Keuntungan: Dapat memperkecil biaya proses pemanasan dan juga dapat menurunkan temperatur gas buang sebelum dilepas ke udara atmosfir sehingga memperkecil pencemaran thermal udara lingkungan

Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menghasilkan

air panas adalah

Memanfaatkan Energi Panas

dari gas buang motor bakar

Bagaimana cara memanfaatkan panas gas buang agar dapat memanaskan air

Bagaimana menganalisis proses penyerapan kalor dari gas buang ke air dingin

Berapa lama waktu yang dugunakan untuk memanaskan air dalam tangki hingga mencapai suhu yang diharapkan

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

Menganalisis proses penyerapan kalor dari gas buang ke air dingin dalam sistem

Menghitung waktu yang dugunakan untuk memanaskan air dalam tangki agar mencapai suhu yang diharapkan

Mendesain alat penukar kalor yang dapat digunakan untuk memanaskan air yang pemanasannya bersumber dari energy gas buang mesin Diesel Ranger

Mesin yang digunakan adalah mesin Diesel pada mesin Las type Ranger 8

Analisis komposisi gas buang mesin tidak dilakukan. (gas buang seluruhnya dianggap CO2)

Analisis kekuatan bahan dan analisis korosi pada alat tidak dilakukan

D. Batasan Masalah

B. Perencanaan alat penukar kalor

A. Perpindahan Kalor

F. Teori Dasar

1. Konduksi

2. Konveksi

3. Radiasi

Teori

• Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental dan analisis terhadap kinerja Heat Exchanger.

• Skema alat uji seperti pada Gambar

Tempat Penelitian

Di Laboratorium

Otomotif ATS

G. Metode Penelitian

Air dingin

Masuk

Air Panas

Keluar

Penukar Kalor

Reservoir

Air Panas

Motor Diesel Ranger 8

Saluran Gas Buang

Pompa

• Bahan heat Exchanger adalah Pipa Tembaga diameter 3/8 inch

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

• Spesifikasi mesin diesel yang digunakan

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

• Spesifikasi pompa mini yang digunakan

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

No Uraian Spesifikasi

1 Make/Model EARTH/ZQ-2203-1

2 Debit aliran 3.1 L/min

3 Tegangan/Arus 12 VDC/2.2A

• Anemometer merk/model: CEM DT-8894

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

• Thermocople merk/model: Krisbow KW06-283

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

• Tachometer merk/model: SHIMPO DT-207LR-S12

Bahan dan Alat

G. Metode Penelitian

Dari hasil perhitungan, untuk memperoleh Coil Heat Exchanger, yang akan dipasang pada knalpot gas buang, diperlukan pipa tembaga sepanjang 6284 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 25

I. Hasil dan Pembahasan

I. Hasil dan Pembahasan

I. Hasil dan Pembahasan

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

1400 1600 1800 2000 2200 2400

Laju

alira

n m

ass

a (

kg/s

)

Putaran (RPM)

Grafik hubungan antara

putaran mesin Vs laju aliran massa gas

laju aliranmassa gas

I. Hasil dan Pembahasan

0123456789

10

1400 1600 1800 2000 2200 2400

Laju

alira

n m

ass

a (

kJ/

s)

Putaran (RPM)

Grafik hubungan antara putaran mesin Vs energi gas buang

Potensienergipada gasbuang

I. Kesimpulan dan saran

A. Kesimpulan

• Berdasarkan analisis sementara, dapat disimpulkan bahwa energi yang dibawa oleh gas buang hasil pembakaran Motor Diesel pada Mesin Las type Ranger 8 sangat potensial untuk digunakan sebagai pemanas air, khususnya untuk kebutuhan pekerja lapangan.

Terima kasih