pemimpim yang melayani

6
PEMIMPIN YANG MELAYANI Ditulis ulang oleh: Slamet Sugiharto Widyaiswara Utama Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa Pemberian Otonomi Luas itu pada dasarnya diarahkan untuk: Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan , pemberdayaan, dan peran serta masyarakat Meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, serta keanekaragaman daerah Selanjutnya, banyak pakar sepakat bahwa salah satu aspek penting dari daya saing adalah mutu dari pelayanan pemerintah, baik untuk masyarakat maupun khususnya bagi dunia usaha, Di samping itu, reformasi birokrasi menuntut adanya kepemimpinan yang visioner dan teladan untuik bisa mengawal jalannya reformasi birokrasi. Berkaitan dengan hal itu, maka barangkali saja konsep mengenai kepemimpinan yang melayani yang disampaikan oleh Ken Jennings dan John Stahl-Wert bisa menjadi bahan renungan dan 1

Upload: slamet-sugiharto

Post on 15-Apr-2017

1.652 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemimpim yang melayani

PEMIMPIN YANG MELAYANI

Ditulis ulang oleh:Slamet Sugiharto

Widyaiswara Utama

Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa

Pemberian Otonomi Luas itu pada dasarnya diarahkan untuk:

Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan ,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat

Meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,

keadilan, keistimewaan dan kekhususan, serta keanekaragaman daerah

Selanjutnya, banyak pakar sepakat bahwa salah satu aspek penting dari daya saing adalah

mutu dari pelayanan pemerintah, baik untuk masyarakat maupun khususnya bagi dunia usaha, Di

samping itu, reformasi birokrasi menuntut adanya kepemimpinan yang visioner dan teladan

untuik bisa mengawal jalannya reformasi birokrasi. Berkaitan dengan hal itu, maka barangkali

saja konsep mengenai kepemimpinan yang melayani yang disampaikan oleh Ken Jennings dan

John Stahl-Wert bisa menjadi bahan renungan dan acuan untuk memimpin ke depan, terutama

kepemimpinan pada unit pelayanan publik..

Pada umumnya, kepemimpinan itu berarti mendaki puncak piramida organisasi.

Pemimpin itu berada di puncak piramida organisasi, dan mereka yang ada di bawahnya pada

dasarnya harus membantu dan melayani yang ada di puncak.

Pemimpin yang melayani berangkat dari asumsi dasar yang berbeda, bahkan sebaliknya.

Pemimpin yang melayani justru harus membalikkan piramida organisasi dan ia sendiri ada dasar

piramida. Pemimpin yang melayani itu berada di bawah untuk bisa menopang kekuatan, bakat

dan gairah dari orang-orang yang dipimpin dan dilayaninya. Secara konsepsional lima prinsip 1

Page 2: Pemimpim yang melayani

tindakan pemimpin yang melayani bisa ditampilkan sebagai piramida terbalik seperti Gambar 3.

PEMIMPIN YANG MELAYANIMembangun Kekuatan

Membuka jalan

Mendirikan tonggak

Membalikkan piramid

Melaju ke arahtujuan yang

besar

Gambar 3. Konsepsi Tindakan Pemimpin Yang Melayani

MELAJU KE ARAH TUJUAN YANG BESAR

Untuk bisa membalikkan piramida dan menempatkan diri di bawah sebagai penopang

organisasi, maka seorang pemimpin yang melayani tentunya didorong oleh motivasi yang luar

biasa. Maka dari itu, dasar berpijak dari tindakan seorang pemimpin yang melayani haruslah

terkait dengan dorongan untuk ’melaju ke arah tyujuan yang besar. Memiliki tujuan yang

besar menjadi tidakan pertama seorang pemimpin yang melayani. Itulah landasannya. Hal

lainnya akan mengikuti dengan sedirinya. Dia harus mampu dan memiliki keyakinan untuk:

melakukan kebaikan yang paling mungkin, dan memperjuangkan hal-hal yang tidak

munkin

mempertahankan minat sendiri yang paling hebat dalam mencapai hal-hal diluar minat

sendiri

MEMBALIKAN PIRAMID2

Page 3: Pemimpim yang melayani

Seperti yang sudah disinggung di atas, pemimpin yang melayani berada di bagian

bawah piramida untuk menopang kekuatan, bakat, dan gairah orang-orang yang dipimpin

dan dilayaninya. Seorang pemimpin yang melayani harus berpegang pada prinsip bahwa:

Anda memenuhi syarat untuk menjadi yang pertama dengan mengedepankan orang

lain terlebih dulu. Keberhasilan anda memimpin terkait dengan keberhasilan anda

membuat orang-orang yang anda pimpin berhasil.

Secara hakiki anda memegang kendali untuk membuat orang lain mendapatkan

kendali. Kewnangan yang anda miliki pada hakekatnya adalah kewenangan untuk

memungkinkan orang lain memiliki kendali atas pekerjaan dan kehidupannya.

Seorang pemimpin yang melayani harus bisa mengendalikan ego pribadinya,

sekaligus membangun keyakinan serta harga diri orang lain, serta membuat situasi

menjadi mungkin bagi tim untuk bekerja sama secara efektif.

MENDIRIKAN TONGGAK

Upaya membangun tim kerja yang solid tidak bias dilakukan dengan sikap lunak.

Pemimpin yang melayani harus berpegang pada prinsip bahwa untuk bisa melayani banyak

orang, anda harus terlebih dulu melayani sedikit orang. Hal itu berarti anda harus selektif

dalam memilih orang sebagai pemimpin-pemimpin yang akan bekerja bersama dengan anda.

Orang-orang itu harus memiliki kualifikasi yang bagus sesuai bidang tugas yang akan di

embank serta prinsip dasar pemimpin yang melayani.

Selanjutnya, seorang pemimpin yang melayani harus menetapkan standard kinerja yang

tinggi bagi organisasinya dan harus secara terus menerus membangkitkan semangat dan

harapan untuk meraih kinerja yang unggul. Pencapaian kedalaman yang paling baik adalah

tantangan untuk mencapai ke atas, mencapai kinerja yang terbaik.

MEMBUKA JALAN

3

Page 4: Pemimpim yang melayani

Menetapkan standard kinerja dan kualifikasi unggul bagi timnya tidaklah cukup. Kita

bias terjebak menjadi pemimpin yang tidak manusiawi. Menjadi tugas pemimpin yang

melayani untuk bekerja keras menyingkirkan hambatan dan rintangan yang menghadang

serta membukakan jalan bagi anggota timnya untuk meraih keberhasilan. Untuk

mempertahankan nilai anda sendiri, anda harus memberikan semuanya pada orang lain

dengan:

membangun organisasi pengajaran untuk menciptakan keunggulan di setiap tataran

konsisten dalam kinerja: belajar untuk mawas diri, untuk menguasai pengetahuan, dan

meningkatkan konsistensi

menyingkirkan hambatan agar orang lain bisa mencapai sukses

meyakini bahwa komunitas itu akan terbentuk manakala setiap orang menyingsingkan

lengan baju dan ikut bekerja

MEMBANGUN KEKUATAN

Pemimpin yang melayan harus memahami bahwa sebuah tim yang berkinerja tinggi

disatukan dengan perhatian yang sangat besar agar kekuatan masing-masing pribadi dapat

dimanfaatkan secara optimal dan sebaliknya, kelemahan dapat ditambal oleh individu yang

lain di dalam tim. Untuk itu, pemeimpin yang melayani harus focus pada kekuatan individu-

individu anggotanya dan mengupayakan agar kekuatan itu bias saling menambal kelemahan

masing-masing. Anda tak dapat menjadi yang terbaik, kecuali orang lain juga menjadi yang

terbaik

DAFTAR BACAANJennings,K dan J Stahl-Wert (2003) The Serving Leader: lima tindakan penuh daya yang

akan mentransformasi tim, bisnis dan komunitas anda. Alih Bahasa Frans Kowa. PT Buana Ilmu Populer, Jakarta.

Zuhro, RS (2007) Pelayanan Publik di Daerah. Download dari reformasibirokrasi.com tanggal 25/04/2007

4