pemimpim yang melayani
TRANSCRIPT
PEMIMPIN YANG MELAYANI
Ditulis ulang oleh:Slamet Sugiharto
Widyaiswara Utama
Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa
Pemberian Otonomi Luas itu pada dasarnya diarahkan untuk:
Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan ,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat
Meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, keistimewaan dan kekhususan, serta keanekaragaman daerah
Selanjutnya, banyak pakar sepakat bahwa salah satu aspek penting dari daya saing adalah
mutu dari pelayanan pemerintah, baik untuk masyarakat maupun khususnya bagi dunia usaha, Di
samping itu, reformasi birokrasi menuntut adanya kepemimpinan yang visioner dan teladan
untuik bisa mengawal jalannya reformasi birokrasi. Berkaitan dengan hal itu, maka barangkali
saja konsep mengenai kepemimpinan yang melayani yang disampaikan oleh Ken Jennings dan
John Stahl-Wert bisa menjadi bahan renungan dan acuan untuk memimpin ke depan, terutama
kepemimpinan pada unit pelayanan publik..
Pada umumnya, kepemimpinan itu berarti mendaki puncak piramida organisasi.
Pemimpin itu berada di puncak piramida organisasi, dan mereka yang ada di bawahnya pada
dasarnya harus membantu dan melayani yang ada di puncak.
Pemimpin yang melayani berangkat dari asumsi dasar yang berbeda, bahkan sebaliknya.
Pemimpin yang melayani justru harus membalikkan piramida organisasi dan ia sendiri ada dasar
piramida. Pemimpin yang melayani itu berada di bawah untuk bisa menopang kekuatan, bakat
dan gairah dari orang-orang yang dipimpin dan dilayaninya. Secara konsepsional lima prinsip 1
tindakan pemimpin yang melayani bisa ditampilkan sebagai piramida terbalik seperti Gambar 3.
PEMIMPIN YANG MELAYANIMembangun Kekuatan
Membuka jalan
Mendirikan tonggak
Membalikkan piramid
Melaju ke arahtujuan yang
besar
Gambar 3. Konsepsi Tindakan Pemimpin Yang Melayani
MELAJU KE ARAH TUJUAN YANG BESAR
Untuk bisa membalikkan piramida dan menempatkan diri di bawah sebagai penopang
organisasi, maka seorang pemimpin yang melayani tentunya didorong oleh motivasi yang luar
biasa. Maka dari itu, dasar berpijak dari tindakan seorang pemimpin yang melayani haruslah
terkait dengan dorongan untuk ’melaju ke arah tyujuan yang besar. Memiliki tujuan yang
besar menjadi tidakan pertama seorang pemimpin yang melayani. Itulah landasannya. Hal
lainnya akan mengikuti dengan sedirinya. Dia harus mampu dan memiliki keyakinan untuk:
melakukan kebaikan yang paling mungkin, dan memperjuangkan hal-hal yang tidak
munkin
mempertahankan minat sendiri yang paling hebat dalam mencapai hal-hal diluar minat
sendiri
MEMBALIKAN PIRAMID2
Seperti yang sudah disinggung di atas, pemimpin yang melayani berada di bagian
bawah piramida untuk menopang kekuatan, bakat, dan gairah orang-orang yang dipimpin
dan dilayaninya. Seorang pemimpin yang melayani harus berpegang pada prinsip bahwa:
Anda memenuhi syarat untuk menjadi yang pertama dengan mengedepankan orang
lain terlebih dulu. Keberhasilan anda memimpin terkait dengan keberhasilan anda
membuat orang-orang yang anda pimpin berhasil.
Secara hakiki anda memegang kendali untuk membuat orang lain mendapatkan
kendali. Kewnangan yang anda miliki pada hakekatnya adalah kewenangan untuk
memungkinkan orang lain memiliki kendali atas pekerjaan dan kehidupannya.
Seorang pemimpin yang melayani harus bisa mengendalikan ego pribadinya,
sekaligus membangun keyakinan serta harga diri orang lain, serta membuat situasi
menjadi mungkin bagi tim untuk bekerja sama secara efektif.
MENDIRIKAN TONGGAK
Upaya membangun tim kerja yang solid tidak bias dilakukan dengan sikap lunak.
Pemimpin yang melayani harus berpegang pada prinsip bahwa untuk bisa melayani banyak
orang, anda harus terlebih dulu melayani sedikit orang. Hal itu berarti anda harus selektif
dalam memilih orang sebagai pemimpin-pemimpin yang akan bekerja bersama dengan anda.
Orang-orang itu harus memiliki kualifikasi yang bagus sesuai bidang tugas yang akan di
embank serta prinsip dasar pemimpin yang melayani.
Selanjutnya, seorang pemimpin yang melayani harus menetapkan standard kinerja yang
tinggi bagi organisasinya dan harus secara terus menerus membangkitkan semangat dan
harapan untuk meraih kinerja yang unggul. Pencapaian kedalaman yang paling baik adalah
tantangan untuk mencapai ke atas, mencapai kinerja yang terbaik.
MEMBUKA JALAN
3
Menetapkan standard kinerja dan kualifikasi unggul bagi timnya tidaklah cukup. Kita
bias terjebak menjadi pemimpin yang tidak manusiawi. Menjadi tugas pemimpin yang
melayani untuk bekerja keras menyingkirkan hambatan dan rintangan yang menghadang
serta membukakan jalan bagi anggota timnya untuk meraih keberhasilan. Untuk
mempertahankan nilai anda sendiri, anda harus memberikan semuanya pada orang lain
dengan:
membangun organisasi pengajaran untuk menciptakan keunggulan di setiap tataran
konsisten dalam kinerja: belajar untuk mawas diri, untuk menguasai pengetahuan, dan
meningkatkan konsistensi
menyingkirkan hambatan agar orang lain bisa mencapai sukses
meyakini bahwa komunitas itu akan terbentuk manakala setiap orang menyingsingkan
lengan baju dan ikut bekerja
MEMBANGUN KEKUATAN
Pemimpin yang melayan harus memahami bahwa sebuah tim yang berkinerja tinggi
disatukan dengan perhatian yang sangat besar agar kekuatan masing-masing pribadi dapat
dimanfaatkan secara optimal dan sebaliknya, kelemahan dapat ditambal oleh individu yang
lain di dalam tim. Untuk itu, pemeimpin yang melayani harus focus pada kekuatan individu-
individu anggotanya dan mengupayakan agar kekuatan itu bias saling menambal kelemahan
masing-masing. Anda tak dapat menjadi yang terbaik, kecuali orang lain juga menjadi yang
terbaik
DAFTAR BACAANJennings,K dan J Stahl-Wert (2003) The Serving Leader: lima tindakan penuh daya yang
akan mentransformasi tim, bisnis dan komunitas anda. Alih Bahasa Frans Kowa. PT Buana Ilmu Populer, Jakarta.
Zuhro, RS (2007) Pelayanan Publik di Daerah. Download dari reformasibirokrasi.com tanggal 25/04/2007
4