pemilihan model transportasi di dki jakarta · pdf filetata guna lahan dan sistem...

Download PEMILIHAN MODEL TRANSPORTASI DI DKI JAKARTA · PDF filetata guna lahan dan sistem transportasi. Sistem pengoperasian angkutan umum yang ada sekarang di Jakarta, yaitu “sistem setoran”,

If you can't read please download the document

Upload: lamque

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • PEMILIHAN MODEL TRANSPORTASI DI DKI JAKARTA DENGAN ANALISIS

    KEBIJAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK

    Angga Chandra Permana ( 10307054 )

    Latar Belakang

    Kepadatan lalu lintas yang meningkat dengan cepat akhir-akhir ini di kota Jakarta akibat meningkatnya jumlah kendaraan bermotorrendahnya kinerja lembaga-lembaga yang bertanggung jawab menyelenggarakan transportasi perkotaandiperlukan adanya suatu kebijakan yang terpadu yang dirumuskan secara komperhensif melalui pentahapan yang terstruktur, untuk dapat membenahi masalah transportasi di kota Jakarta.

  • KONSEP MODEL

    Pengujian Kriteria

    Model Jembatan Aspek LingkunganAspek Sosial dan Budaya

    Aspek Ekonomi

    Aspek Pengelolaan (Manajemen)

    Aspek Lingkungan 1.00 2.00 2.00 3.00

    Aspek Sosial dan Budaya 0.50 1.00 0.33 2.00

    Aspek Ekonomi 0.50 3.00 1.00 4.00

    Aspek Pengelolaan (Manajemen) 0.33 0.50 0.25 1.00

    Jumlah 2.33 6.50 3.58 10.00

    Penilaian dengan Ordinal :1 = Sama penting3 = Agak Lebih Penting5 = Cukup Penting7 = Sangat Penting9 = Ekstrim Penting2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua ni-lai pertimbangan yang berdekatan

    Tabel Intensitas Kepentingan

  • Model Jembatan Aspek LingkunganAspek Sosial dan Budaya

    Aspek Ekonomi

    Aspek Pengelolaan (Manajemen)

    Aspek Lingkungan 1.00 2.42 1.18 4.09Aspek Sosial dan Budaya 0.41 1.00 0.49 1.69Aspek Ekonomi 0.85 2.05 1.00 3.48Aspek Pengelolaan (Manajemen) 0.24 0.59 0.29 1.00

    Model Jembatan Aspek Lingkungan

    Aspek Sosial dan

    Budaya

    Aspek Ekonomi

    Aspek Pengelolaan (Manajemen)

    Eigen Vector Utama

    Aspek Lingkungan 0.43 0.31 0.56 0.30 0.398884Aspek Sosial dan Budaya 0.21 0.15 0.09 0.20 0.165154Aspek Ekonomi 0.21 0.46 0.28 0.40 0.338865Aspek Pengelolaan (Manajemen) 0.14 0.08 0.07 0.10 0.097454Jumlah 1.00 1.00 1.00 1.00

    Tahap kedua adalah menentukan bobot relatif. Nilai bobot relatif diperoleh dari rumus:

    Bobot variabel terhadap variabel bobot variabel

    i jj

    Eigenvector variabel Eigenvector variabel

    ij

    Tabel Intensitas Kepentingan

    Tabel Bobot relatif

    Mencari nilai lamda ()

    Mencari nilai Consistency Index (CI)

    Mencari nilai Consistency Ratio (CR)

    max(2.33 0,398) (6.5 0,165) (3.58 0,338) (10 0,0974)

    44.19

    + + + =

    =

    max 4,19 41 4 1

    0,0639

    NCIN

    = =

    =

    0.06390,9

    0,071

    CICRRI

    = =

    =

  • Alternatif (Aspek Lingkungan)

    Alternatif (Aspek Sosial dan Budaya)

  • Alternatif (Aspek Ekonomi)

    Alternatif (Aspek Manajemen)

  • Hasil AHP

    Model Jembatan Aspek LingkunganAspek Sosial dan Budaya

    Aspek Ekonomi

    Aspek Pengelolaan (Manajemen)

    Eigen Vector Utama

    Aspek Lingkungan 0.43 0.31 0.56 0.30 0.398884Aspek Sosial dan Budaya 0.21 0.15 0.09 0.20 0.165154Aspek Ekonomi 0.21 0.46 0.28 0.40 0.338865Aspek Pengelolaan (Manajemen) 0.14 0.08 0.07 0.10 0.097454Jumlah 1.00 1.00 1.00 1.00

    Persamaan Sensitifitas

    1

    0.115 0.177 0.091 0.098(0.115 0.398) (0.177 0.165) (0.091 0.338) (0.098 0.974) 0.1320.137 0.111 0.165 0.2050.209 0.08 0.249 0.1760.055 0.046 0.301

    PB

    in

    MP

    KU

    AL ASB AE AM

    AL ASB AE AMAL ASB AE AMAL ASB A

    = + + += + + + == + + += + + += + + 0.112

    0.057 0.132 0.097 0.3280.196 0.196 0.055 0.0460.231 0.258 0.042 0.035

    JJ

    UM

    AU

    E AMAL ASB AE AMAl ASB AE AMAL ASB AE AM

    += + + += + + += + + +

  • Hubungan Alternatif dengan Kriteria dari Proses AHP

  • Kesimpulan

    Dari proses analisa AHP untuk pemilihan model transportasi di jakarta diprioritaskan untuk Pembenahan angkutan berdasarkan kriteria dominan lingkungan.Kebijakan pembenahan angkutan umum merupakan bagian dari sistem pengaturan lalu lintasyang harus diikuti dengan pengaturan pola tata ruang, Sehingga adanya integrasi antara perencanaan tata guna lahan dan sistem transportasi.Sistem pengoperasian angkutan umum yang ada sekarang di Jakarta, yaitu sistem setoran, harus diganti dengan sistem gaji(yang layak).Sistem rute angkutan penumpang yang ada saat ini,yang masih bersifat end to end, harus diubah dengan diterapkan kombinasi antara sistem koridor (corridor system) dan sirkulator (circulator system).