pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan

36
1 | Halaman PEMILIHAN ALAT ANGKUT DAN ALAT BERAT PERSAMPAHAN

Upload: infosanitasi

Post on 30-Jun-2015

7.631 views

Category:

Business


57 download

DESCRIPTION

Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan

TRANSCRIPT

1 | H a l a m a n

PEMILIHAN ALAT ANGKUT DAN

ALAT BERAT PERSAMPAHAN

2 | H a l a m a n

1 PENDAHULUAN

Komponen biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan

pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari

biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain-

lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan

pemilihan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang baiknya pemeliharaan,

dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat angkut dapat

menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat tersebut sehingga

kesedian alat angkut yang beroperasi menjadi sangat rendah dan menimbulkan

biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui

pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat-alat angkut

persampahan.

Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat angkut adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya timbulan sampah yang akan ditangani dalam satuan ton

timbulan sampah per hari serta jenis sampah yang akan ditangani;

2. Pola pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah (lihat Tabel

1);

3. Jenis, lebar, serta kondisi kualitas jalan yang akan dilalui;

4. Tipe dan ukuran dari fasilitas TPS;

5. Fasilitas yang dimiliki TPS, seperti :

• lokasi, dimensi, serta jenis TPS yang ada

• proses yang dilakukan di TPS

• pemadatan yang ingin dicapai di TPS

• spesifikasi alat transportasi di TPS seperti truk pengangkut

sampah/Dump Truck yang dimiliki dan alat berat pembantu untuk

menaikan sampah ke Dump Truck

• pengaturan operasional keluar/masuk alat angkut sampah di TPS

6. Dana yang tersedia yang berhubungan dengan Harga Unit Alat Angkut (lihat

Tabel 2);

7. Rencana pengelolaan persampahan jangka panjang.

3 | H a l a m a n

Tabel 1. Proses Pemilihan Alat Angkut Persampahan

Berdasarkan Pola Pengelolaan Persampahan

Pola Pengumpulan

Sampah Kondisi Jalan Alat Angkut

Individual langsung Lebar dan memadai Compactor Truck (CT)/ Arm roll truck (ART) /Dump truck (DT)

Individual tidak langsung Jalan sempit atau gang Gerobak (GS) /Becak (BS) /Motor (MS) untuk mengangkut sampah

dari sumber ke TPS Pengangkutan sampah dari TPS ke

TPA menggunakan CT / ART/ DT

Komunal langsung Jalan sempit atau gang

Komunal tidak langsung Jalan sempit atau gang

Penyapuan jalan

Jalan Bulevar yang ter-struktur dan mempunyai

batas yang jelas

Kendaraan Penyapu Jalan (Street Sweeper- SS)

Sumber : Hasil Analisis, 2010

Tabel 2. Estimasi Harga Satuan Alat Angkut Persampahan

KODE ALAT ANGKUT HP MIN SPESIFIKASI PERKIRAAN HARGA

( Rp)**

GEROBAK SAMPAH (GS) – BECAK SAMPAH (BS) – SEPEDA MOTOR SAMPAH (SM) & SEPEDA MOTOR SAMPAH TERTUTUP (SM-T)

GKS -

(LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)

2.500.000

BCS - 4.000.000

SMS - 15.000.000

BJS - 17.000.000

ARM ROLL TRUCK + CONTAINER

AMT-6 90

(LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) 412.500.000

ART-10 720.500.000

PICK-UP & DUMP TRUCK

PU-4

(LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)

240.000.000

DT-6 90 357.500.000

DT-10 676.500.000

COMPACTOR TRUCK

CT-1

(LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) 792.000.000

CT-2 1.006.500.000

Keterangan Estimasi Harga : Kondisi harga alat : On-The Road-Jakarta (OTR Jkt),

Desember 2010

4 | H a l a m a n

Selanjutnya untuk keperluan perencanaan finansial dapat dianalisis biaya

kepemilikan dan operasional perjam maupun biaya satuan kepemilikan dan

operasional alat angkut per m3 sampah yang dikelola dengan mengacu kepada

tabulasi biaya berikut (Tabel 3).

Tabel 3. Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasional Alat Angkut Persampahan

Per Jam

No

Jenis Alat

Total Biaya

Kepemilika

n (Rp/jam)

Total Biaya

Operasional

Per

(Rp/jam)

Biaya

Kepemilikan &

Operasional

(Rp/jam)

1 Gerobak Sampah 3R 255 2,792 3,047

2 Becak Sampah 3R 490 2,967 3,457

3 Motor Sampah 3R-B 1,017 14,650 15,667

4 Motor Sampah 3R-T 1,153 15,298 16,451

5 Arm Roll Truck Kecil

3R

14,678 138,630 153,308

6 Arm Roll Truck Besar

3R

25,638 148,285 173,923

7 Pick-up 3R 8,540 82,998 91,538

8 Dump Truck Kecil 3R 12,721 88,306 101,027

9 Dump Truck Besar3R 24,072 136,293 160,365

10 Compactor Truck Kecil

3R

28,182 131,138 159,320

11 Compactor Truck

Besar 3R

35,815 140,793 176,608

12 Street Sweeper Truck 53,375 102,461 155,836

13 Prime-over Trailer 86,112 150,543 236,655

14 Flat Deck Truck 11,155 127,543 138,699

15 Unit Compactor 177,917 125,233 303.150

5 | H a l a m a n

2 GAMBAR TEKNIS DAN SPESIFIKASI

Dalam Gambar 1 hingga Gambar 12 ditampilkan gambar teknis yang

dilengkapi dengan rangkuman spesifikasi serta kelebihan dan kekurangan alat

pengumpul sampah pola pengangkutan langsung dan tidak langsung yang

dipakai dalam operasional pengelolaan persampahan;

6 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

GS-3R

Gambar 2.1 :

GEROBAK SAMPAH 3-R (Kap. 1 m3)

FUNGSI ALAT:

Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di

TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak

langsung.

Kelebihan:

• Merupakan alat kumpul klasik yang mengandalkan tenaga dorongan atau tarikan

dari manusia (tidak memerlukan energi bbm) • Untuk alternatif-1 (dengan BIN) posisi dek

cukup tinggi sehingga memudahkan saat

dimasukkan ke container di TD-III (TD tanpa ramp), serta memungkinkan untuk memilah

sampah menjadi 4 pilahan (organik, non

organik daur ulang, kertas dan plastik)

Kekurangan: • Sulit untuk dioperasikan di daerah layanan

yang bergelombang (kemiringan lahan >5 %)

• Untuk alternatif-1 (dengan BIN) membutuhkan biaya ekstra untuk pengadaan

6 unit BIN (organik, non organik daur ulang, kertas dan plastik)

Spesifikasi Alat:

Menggunakan gerobak berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah

tercampur

Gambar 1. Gerobak Sampah

7 | H a l a m a n

No. Kode Alat : BC-3R

Gambar 2.2 BECAK DAN SEPEDA SAMPAH 3R

FUNGSI ALAT: Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R

dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak langsung

Kelebihan: • Merupakan alat kumpul yang

mengandalkan tenaga manusia lebih efisien dibandingkan gerobak

• Untuk alternatif-2 (sepeda) lebih mudah bermanufer di jalan (gang) yang sempit

Kekurangan:

• Sulit untuk dioperasikan di daerah layanan yang bergelombang (kemiringan lahan > 5 %)

• Macam pilahan lebih sedikit

dibandingkan gerobak

Spesifikasi Alat:

Menggunakan kendaraan utama sepeda multi speed berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat

alas, serta dinding berengsel menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur

Gambar 2. Becak dan Sepeda Sampah

8 | H a l a m a n

No. Kode Alat : MST-3R

Gambar 2.4 MOTOR SAMPAH TERTUTUP 3-R

(Kapasitas 1,5 m3)

FUNGSI ALAT:

Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode

pengumpulan tidak langsung

Kelebihan: • Mempunyai pelindung pengemudi

Kekurangan: • Harga relatif lebih mahal

Spesifikasi Alat:

Menggunakan penggerak sepeda motor dengan kap pelindung pengemudi berkapasitas 1,5 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material cheker plate. Alternatif-1

bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur

Gambar 3. Motor Sampah Tertutup

9 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

MS-3R

Gambar 2.5

KONTAINER SAMPAH 3-R (Kap. 6 m3)

FUNGSI ALAT: Alat pengumpul/ pengangkut sampah daur ulang dari kompleks

perkantoran dari pewadahan 3R (daur ulang) untuk dikumpulkan di IPST dengan metode pengumpulan langsung. Kelebihan: Menunjang pelaksanaan 3R secara mandiri di Kawasan perkantoran

Kekurangan: Harga relatif lebih mahal

Spesifikasi Alat: Menggunakan truk kontainer 6 roda berkapasitas 6 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk proses pemilahan sampah yang tercampur

Gambar 4. Kontainer Sampah

10 | H a l a m a n

No. Kode Alat : PU-3R

Gambar 2.6 PICK UP SAMPAH 3-R

FUNGSI ALAT: Alat pengumpul/pengangkut

sampah daur ulang dari kawasan pemukiman kelas menengah-atas yang dikumpuklan dari pewadahan 3R (daur ulang) untuk

dikumpulkan di TPST/IPST dengan metode pengumpulan langsung

Kelebihan:

Kendaraan angkut sampah yang fleksibel untuk melewati jalan-jalan yang tidak terlalu lebar

Kekurangan: Mempunyai kapasitas muatan

yang terbatas dibandingkan alat angkut lainnya

Spesifikasi Alat:

Menggunakan pick-up 4 roda berkapasitas hinggga 4 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau bak 2 kompartemen (Altt-2) untuk sampah organik dan non-organik atau yang 1 kompartemen yang fleksibel untuk

memuat kantong-kantong sampah yang terpilah

Gambar 5. Pick Up Sampah

11 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

DT-1

Gambar 2.7 : DUMP TRUCK 3R KECIL

BAK Kap. 6 m3

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah dari sumber/Transfer Depo/Transfer Station ke

IPST/ WTE/ TPA

Kelengkapan Alat : • 2 kaca spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas peralatan beserta

peralatannya • Tambang penarik (Tow Rope)

• Pemadam kebakaran yang digantung di dalam kabin

• Perangkat P3K

Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–

16–14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut

angkat sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan

dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin Kendaraan angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum

sekurang-kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum

sebesar 3.500 kg.

Gambar 6. Dump Truck Kecil

12 | H a l a m a n

No. Kode Alat:

CTS-3R 1

Gambar 2.8 : COMPACTOR TRUCK SAMPAH

(CST) Kecil (6 roda)

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah terpadatkan dari sumber/

Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA Kelebihan Alat:

sampah terangkut lebih banyak. Lebih bersih dan higienis.

Estetika baik. Praktis dalam pengoperasian.

Tidak diperlukan banyak tenaga kerja. Kekurangan Alat:

Harga relatif mahal. Biaya investasi dan pemeliharaan lebih mahal.

Waktu pengumpulan lama bila untuk sistem door to door.

Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (Roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16–14 PR

atau 7.50-16-12 PR, 2. dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut angkat

sekurang-kurangnya 45o 3. menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan dioperasikan

dari Kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m

5. Mesin Kendaraan Angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan Torsi maksimum sekurang-

kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong Alat Angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan Berat Bak ditambah beban maksimum sebesar

3.500 kg.

Gambar 7. Compactor Truk Sampah

13 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

SS

Gambar : 2.9

TRUK PENYAPU JALAN (STREET SWEEPER)

FUNGSI ALAT: Untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah jalanan dari jalan-jalan protokol ke

IPST/ WTE/ TPA

Kelebihan: • Pengoperasian lebih cepat. • Sesuai untuk jalan-jalan protokol yang

memerlukan pekerjaan cepat. • Estetis dan hygienis. • Tidak memerlukan tenaga kerja yang

banyak Kekurangan: • Harga lebih mahal. • Perawatan lebih mahal.

Spesifikasi Truk 6 Roda yang dilengkapi dengan alat penghisap sampah Kapasitas 6 m3.

Gambar 8. Truk Penyapu Jalan

14 | H a l a m a n

No. Kode Alat: DT-1 & DT-2

Gambar 2.10 : DUMP TRUCK 3R

BAK Kap. 6 m3 & 10 m3

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah dari Sumber/ Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA

Kelengkapan Alat : • 2 kaca Spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas Peralatan beserta

peralatannya • Tambang penarik (Tow Rope) • Pemadam kebakaran yang

digantung di dalam kabin • Perangkat P3K

Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16–

14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/menurunkan/mengangkat BAK dengan sudut

angkat sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan

dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi.

4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin kendaraan angkut DT type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum

sekurang-kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum

sebesar 3.500 kg.

Gambar 9. Dump Truck Bak

15 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

ART-1 & ART-2

Gambar 2.11 : ARM ROLL TRUCK (ART) +

Container Kap. 6 m3 & 10 m3

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah di dalam container (CON) dari TPS (Transfer Depo/ TPST) atau sumber sampah ke TPA atau IPST Kelengkapan Alat:

• 2 kaca Spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas Peralatan beserta peralatannya

• Tambang penarik (Tow Rope)

• Pemadam kebakaran yang digantung di

dalam kabin • Perangkat P3K

Spesifikasi Alat : 1. ART-1 : Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran ban 7.00–16–14

PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat container dengan sudut angkat

sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan dioperasikan

dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total ART-1 tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin kendaraan angkut ART-1 type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum sekurang-

kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut container tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum

sebesar 3.500 kg

Gambar 10. Arm Roll Truck

16 | H a l a m a n

No. Kode Alat : CTS-3R 1 & CTS-3R 2

Gambar 2.12 COMPACTOR TRUCK SAMPAH (CST) Kecil (6 roda) dan Besar (10 roda)

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah terpadatkan dari Sumber/ Transfer Depo/ Transfer Station

ke IPST/ WTE/ TPA

Kelebihan Alat: sampah terangkut lebih

banyak. Lebih bersih dan higienis. Estetika baik. Praktis dalam pengoperasian. Tidak dierlukan banyak

tenaga kerja.

Kekurangan Alat: Harga relatif mahal. Biaya investasi dan

pemeliharaan lebih mahal. Waktu pengumpulan lama

bila untuk sistem door to door.

Spesifikasi Alat : Truk 6 roda atau 10 roda yang dilengkapi dengan alat pemadat sampah

Gambar 11. Compactor Truk Sampah

17 | H a l a m a n

No. Kode Alat :

FDT

Gambar 2.13 FLAT DECK TRUCK 3R

(kapasitas 24 m3)

FUNGSI ALAT: Untuk mengangkut sampah yang di ’wrapping” dari Transfer Station ke WTE/ TPA

Kelebihan: • Reatif lebih murah dibanding Truk

Pengangkut Sampah lainnya • Relatf mudah perawatan Kekurangan: • Hanya bisa amengangkut sampah

yang sudah dipadatkan dan dibalut

• Membutuhkan alat berat bantu untuk menaikkan dan menurunkan sampah (Wheel Loader dengan garpu)

Spesifikasi Alat : Truk Besar dengan Dek Rata

Gambar 12. Flat Deck Truck

18 | H a l a m a n

3 STANDAR OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN ALAT ANGKUT

PERSAMPAHAN

Secara umum untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan

efektif, maka operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur

sebagai berikut (Damanhuri, 2004):

• Menggunakan rute pengangkutan sependek mungkin dan dengan

hambatan sekecil mungkin;

• Menggunakan kendaraan angkut dengan daya/kapasitas angkut yang

semaksimal mungkin;

• Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar;

• Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan cara

meningkatkan jumlah bebas kerja/ritasi pengangkutan.

3.1 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Individual Langsung

Pola ini dilakukan dengan cara mendatangi sumber dan mengosongkan sampah

dari wadah ke dalam alat kumpul/ angkut, kemudian langsung mengangkutnya

ke TPST atau TPA. Pola pengumpulan ini sangat mahal biayanya, sehingga

hanya efisien untuk melayani sumber dengan volume sampah yang besar (>

300L).

3.1.1 Standar Operasional pengumpulan dengan Pick Up (PU) atau

Dump Truck (DT) :

Pola pengumpulan individual langsung menggunakan PU atau DT dilakukan

dengan standar operasional sebagai berikut (lihat Gambar 13):

• Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul yang sekaligus

berfungsi sebagai pengangkut di pool, kendaraan dapat berupa truck atau

pick up;

19 | H a l a m a n

• Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,

mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah

ke tempat semula;

• Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi

pengumpulan yang sama;

• Sampai rute pertama terselesaikan dan truck penuh dengan muatan

sampah- Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST atau TPA dan

membongkar sampahnya;

• Petugas dengan truck nya melanjutkan pengumpulan ke wilayah berikutnya

sesuai rute yang telah ditentukan;

• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa

kendaraan kembali ke pool.

3.1.2 Standar Pemeliharaan Pick Up (PU) atau Dump Truck (DT):

PU atau DT yang digunakan dalam pengumpulan langsung harus dipelihara

dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

Pemeliharaan Harian :

• Mencuci kendaraan setelah selesai digunakan

• Memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan dan instrument kendaraan

• Pemeriksaan tekanan ban dan penambahan angin bila diperlukan

Pemeliharaan Mingguan :

• Pengecekan/penambahan oli dan air accu

Pemeliharaan Bulanan :

• Pelumasan bearing roda sesuai ketentuan

• Penggantian oli sesuai ketentuan

20 | H a l a m a n

Pemeliharaan Tahunan :

• Pengecatan ulang/Re-coating dasar bak

• Penggantian ban

Gambar 13. Pola Pengumpulan Individual Langsung dengan Pemilihan

21 | H a l a m a n

3.2 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan Individual Tidak

langsung

Pola pengumpulan sampah ini dengan menggunakan alat pengumpul kecil. Alat

pengumpul dalam hal ini mengumpulkan sampah dari setiap sumber dan

memindahkannya ke truck di tempat pemindahan/depo/station. Pola

pengumpulan ini cocok diterapkan di daerah pelayanan yang teratur dan lebar

jalan tidak cukup untuk dilewati kendaraan truck tetapi masih dapat dilewati

oleh gerobak/becak. Alat pengumpul yang bisa digunakan adalah gerobak,

becak atau becak motor (motor sampah). Becak motor digunakan bila kondisi

topografi terlalu berat untuk digunakan becak/gerobak biasa.

Gambar 14. Pola Pengumpulan Individual Tidak Langsung

3.2.1 Standar Operasional Pengumpulan dengan Kendaraan

Pengumpul Gerobak (GB), Becak (BC) atau Becak motor (Motor

sampah- (MS):

Pola operasional pengumpulan individual tidak langsung dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut :

• Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul (GB/ BC/ MS) di

pool;

22 | H a l a m a n

• Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,

mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah

ke tempat semula;

• Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi

pengumpulan yang sama sampai rute pertama terselesaikan dan kendaraan

pengumpul penuh dengan muatan sampah;

• Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST/ Transfer Station/ Depo/

Container yang ditentukan dan membongkar sampahnya;

• Petugas dengan alat pengumpulnya melanjutkan pengumpulan ke wilayah

berikutnya sesuai rute yang telah ditentukan;

• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa alat

pengumpul kembali ke pool.

Frekuensi pengumpulan di sumber ditentukan dengan memperhatikan waktu

proses pembusukan sampah organik dan kemampuan pengelola. Untuk daerah

permukiman pengumpulan hendaknya dilakukan dengan frekuensi tidak lebih

dari 3 hari, sementara untuk pasar dan daerah komersial harus setiap hari.

Pengaturan jam pengumpulan juga sangat penting dilakukan untuk menjaga

kebersihan dan estetika lingkungan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang

jadwal pengumpulan harus dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu secara

bersama.

Jika menerapkan pola pengumpulan dengan pemilahan maka metode

operasional GB/BC/MS maka dapat dipilih alternatif pelayanan berikut ini:

• Dalam hal pelayanan dilakukan secara bersamaan maka GB/BC/MS perlu

didesain khusus dengan sekat yang memisahkan antara sampah organik

dan non organik. Perbandingan volume antara kompartemen organik dan

non organik ditentukan berdasarkan komposisi sampah, atau;

• Gerobak dilengkapi dengan karung atau wadah-wadah yang terpisah sesuai

jenis sampah;

• Dalam hal dapat dibuat jadwal pengumpulan yang berbeda, maka gerobak

tidak perlu disekat, tetapi dilakukan penjadwalan misalnya pengumpulan

23 | H a l a m a n

sampah organik tiap hari senin dan jumat; sementara sampah non organik

dikumpulkan tiap hari rabu, dan seterusnya.

3.2.2 Standar Pemeliharaan BG, BC, MS, Gerobak Sampah/ Becak

(GB/ BC)

Pemeliharaan Harian :

• Mencuci gerobak sesudah digunakan

Pemeliharaan Bulanan :

• Melumasi bearing roda

Pemeliharaan Tahunan :

• Melakukan pengecatan rutin terhadap body

• Mengganti ban bila diperlukan

Becak / Motor Sampah (MS)

Pemeliharaan Harian :

• Mencuci MS sesudah digunakan

Pemeliharaan Mingguan :

• Pengecekan/penambahan oli dan air accu

24 | H a l a m a n

Pemeliharaan Bulanan :

• Melumasi bearing roda

• Mengganti oli sesuai ketentuan

Pemeliharaan Tahunan :

• Melakukan pengecatan rutin terhadap bak

• Mengganti ban bila diperlukan

3.3 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Komunal Langsung

Pola ini dilakukan oleh masyarakat dengan cara membawa sampahnya dan

meletakkan langsung ke dalam truck yang melewati area sekitar rumahnya

dengan memperdengarkan lagu-lagu atau musik tertentu yang sudah dikenal

oleh masyarakat. Truck selanjutnya akan menuju ke TPA dan membongkar

sampahnya. Di Jakarta cara ini dikenal dengan sistem Jali-Jali.

3.3.1 Standar Operasional Pengumpulan :

Operasional pola pengumpulan komunal langsung hampir sama dengan Pola

Individual langsung, yang spesifik adalah prosedur berikut ini :

• Saat Petugas menuju jalur jalan yang telah ditentukan PU atau DT

memperdengarkan musik/lagu yang telah ditentukan melalui Pengeras

Suara yang dipasang di atas Kabin PU/DT;

• Petugas memperlambat laju kendaraan bila ada masyarakat yang hendak

membuang sampahnya telah siap berdiri di tepi jalan yang akan dilalui;

• Masyarakat memasukkan sampah ke dalam truck (dan membawa wadah

kembali ke rumah masing-masing);

• Petugas menyelesaikan seluruh jalur jalan pada rute yang telah ditentukan;

25 | H a l a m a n

• Petugas membawa sampah yang telah terkumpul ke TPST/TPA dan

membongkar sampah;

• Petugas menuju ke jalur jalan berikutnya dan melakukan operasi

pengumpulan yang sama;

• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa

kendaraan kembali ke pool.

3.3.2 Standar Pemeliharaan :

Sarana yang digunakan pada pola komunal langsung adalah PU/ DT yang tata

cara pemeliharaan adalah seperti diuraikan pada pemeliharaan kendaraan

dalam Pola individual langsung

3.4 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan Komunal Tidak

Langsung

Pola pengumpulan sampah ini dilakukan langsung oleh masyarakat/sumber

dengan membawa sampah dan meletakkannya ke dalam tempat penampungan

sementara (TPS) baik berupa container maupun sarana penampungan lainnya.

Cara ini biasa digunakan untuk melayani kawasan yang sangat padat dengan

tingkat ekonomi yang relatif rendah sehingga masyarakat lebih memilih

membawa sampahnya sendiri daripada membayar petugas pengumpul.

Gambar 15. Pola Pengumpulan Komunal Tidak Langsung

26 | H a l a m a n

3.4.1 Standar Operasional Pengumpulan Pola Komunal tidak

Langsung menggunakan Alat Angkut DT/Compactor Truck (CT)

atau Arm Roll Truck (ART):

Operasional pola pengumpulan komunal tidak langsung dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut :

• Masyarakat membawa sampah dari rumah dan meletakkan di TPS atau

container terdekat, sesuai waktu yang telah disepakati;

• Kendaraan DT/CT atau ART akan mengosongkan/memindahkan sampah

dari TPS atau mangangkat Container (Container Besi) dengan ART sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan dan membawanya ke TPST/TPA.

Kegiatan pengumpulan sampah sangat memerlukan adanya pengaturan jadwal

dan disiplin waktu baik petugas maupun masyarakat. Untuk itu sangat

diperlukan adanya sosialisasi secara intensif diikuti pengawasan untuk

membangun kerjasama dalam hal :

• Penumpukan sampah di TPS oleh masyarakat

• Pengosongan sampah dari TPS oleh petugas

• Kedatangan Alat Angkut.

Prosedur lainnya yang harus dipenuhi adalah:

• Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan sarung tangan selama

bertugas untuk mencegah kontak langsung dengan sampah;

• Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan masker selama bertugas

untuk mengurangi paparan debu dan asap kendaraan bermotor;

• Petugas pengumpul yang area kerjanya berada di jalan raya diwajibkan

menggunakan rompi scothlight selama bertugas terutama pada shift

pagi/malam untuk mencegah tertabrak kendaraan di jalan;

• Petugas diwajibkan mencuci tangan dengan sabun segera setelah selesai

melaksanakan 1 (satu) shift/rute penugasan.

27 | H a l a m a n

3.4.2 Standar Pemeliharaan TPS Container Besi (CB) :

Sarana pengumpulan komunal tidak langsung pada saat ini masih menggunakan

TPS pasangan bata dan container logam. TPS pasangan bata pada umumnya

sering menimbulkan masalah estetika sehingga diharapkan secara bertahap

dapat digantikan dengan TPS berupa container logam. Tata cara pemeliharaan

fasilitas adalah sebagai berikut.

Pemeliharaan Harian :

• Menyapu TPS dan area sekitarnya setelah dilakukan pengosongan

Pemeliharaan Mingguan :

• Mencuci dinding dan bagian dalam TPS

Pemeliharaan Bulanan :

• Memperbaiki kerusakan yang terjadi

Pemeliharaan Tahunan :

• Melakukan pengecatan rutin

4 OPERASI PENGUMPULAN/PENGANGKUTAN KHUSUS

4.1 Penyapuan Jalan dengan Street Sweeper (SS)

Operasional penyapuan mekanis dengan Street Sweeper (SS) dilakukan sebagai

berikut :

• Petugas menyiapkan kendaraan SS sesuai ketentuan dalam manualnya;

• Petugas membawa kendaraan menuju jalur jalan yang akan disapu sesuai

rute yang telah ditentukan- Petugas melakukan penyapuan jalan secara

mekanis;

28 | H a l a m a n

• Petugtas membawa sampah yang terkumpul ke TPST atau TPA dan

mengosongkan muatannya;

• Petugas kembali melayani jalur berikutnya sesuai penugasan yang

diberikan.

4.2 Pemeliharaan SS

Pemeliharaan Harian :

• Mencuci bak truck seletah selesai digunakan

Pemeliharaan Mingguan :

• Mencuci seluruh body truck

• Pelumasan sesuai kebutuhan

• Mengganti oli sesuai kebutuhan

Pemeliharaan Bulanan :

• Penggantian komponen sweeper sesuai kebutuhan

Pemeliharaan Tahunan :

• Melakukan pengecatan rutin

4.3 Pembersihan Badan Air (Sungai/ Danau/ Waduk)

Pembersihan badan air dilakukan oleh penanggung jawab kebersihan khusus

dan sampah/lumpur hasil pembersihan harus diangkat dan diangkut oleh

penanggung jawabnya. Ketentuan mengenai pembersihan badan air ini dibahas

pada pedoman pemilihan alat berat persampahan, karena lebih banyak

melibatkan alat berat dalam operasionalnya.

29 | H a l a m a n

4.4 Pola Pengangkutan Sampah

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya terdapat tiga jenis sistem transfer,

yaitu Tipe I, II dan III. Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di

transfer depo Tipe I dan II, pola pengangkutannya dapat dilihat pada Gambar

16.

Gambar 16. Pola Pengangkutan Sistem Transfer Depo Tipe I dan II

Keterangan sistem :

• Kendaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju lokasi

pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke

pemrosesan akhir atau TPA.

• Selanjutnya kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk

pengambilan pada rit berikutnya.

5 PEMILIHAN ALAT BERAT DI TPA

Biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan

pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari

biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain-

lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan

pemilihan alat-alat berat dan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang

30 | H a l a m a n

baiknya pemeliharaan dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan

alat dapat sering menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat

sehingga kesedian alat berat yang beroperasi menjadi sangat rendah dan

menimbulkan biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk

mengetahui pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat berat

persampahan.

Sesuai dengan tahapan pada pekerjaan pengelolaan sampah di lokasi TPA pada

umumnya, beberapa peralatan utama yang diperlukan dalam operasional TPA

adalah :

1. Bulldozer merupakan peralatan yang sangat baik untuk operasi

penghamparan perataan/penata, pemadatan serta penimbunan.

2. excavator dipergunakan untuk operasi penggalian dan penimbunan.

3. Wheel Loader.

4. Dump truck digunakan untuk mengangkut tanah urugan sebagai penutup

sampah.

5. Landfill Compactor digunakan untuk pemadatan tanah diatas timbunan

sampah pada lokasi TPA.

Alat –Alat Berat di TPA Sampah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :

1. Pembuangan, penumpukan, penyebaran, perataan, pemadatan, dan

pengurugan sampah dengan tanah urugan adalah pekerjaan utama dari

Traktor Roda Rantai, Loader roda Rantai dan kompaktor pemadatan

sampah.

2. Peralatan berat yang menangani tanah urugan sampah, akan melakukan

pengurugan sampah dengan tanah setiap hari. Bila pengurugan tanah

menjadi pekerjaan yang utama dari alat berat, maka pemilihannya dapat

dilakukan dengan memilih alat–alat berat khusus yang dilengkapi dengan

peralatan pengurugan tanah.

3. Alat–alat pendukung termasuk didalamnya Motor Grader, Back Hoe Loader,

Hydroulic Excavators, Mobil tangki Air, Air compressor, Mobil service,

31 | H a l a m a n

Pompa Air, Generating Set dan lain lainnya, perlu diadakan sebagai alat

bantu di TPA.

5.1 Kegiatan Operasional Alat Berat

Berbagai kegiatan operasional penimbunan sampah di lahan penimbunan terdiri

dari beberapa kegiatan dibawah ini sesuai dengan kebutuhan peralatannya:

1. Penghamparan, kegiatan operasi penimbunan sampah diawali dengan

kegiatan penghamparan sampah yang bertujuan untuk memindahkan

sampah menuju ke dalam lokasi kerja penimbunan yang terdiri sub

pekerjaan pengambilan dan sub penyebaran sampah (feeding dan

spreading-in). Jenis kegiatan ini dilakukan oleh alat berat bulldozer.

2. Perataan/Penataan, perataan atau penataan sampah yang sudah berada

dilokasi penimbunan dilakukan oleh alat berat bulldozer.

3. Pemadatan, alat yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan sampah yaitu

Bulldozer dengan cara sebagai berikut:

� Lapisan timbunan sampah dipadatkan dengan cara digiling sebanyak 5-7

kali sehingga didapatkan kepadatan optimum 600-650 kg/m3.

� Operasi kerja bulldozer harus diatur dengan baik agar tidak mengganggu

lalu lintas operasi pengangkutan.

4. Penutupan lapisan sampah, penutupan lapisan sampah dilakukan setiap

akhir operasi pada sel harian yaitu sebagai berikut:

� Pada akhir penimbunan sampah harus dilakukan penutupan timbunan

tersebut dengan tanah urugan yang sudah disiapkan sebelumnya.

� Tanah penutup disiapkan dan diambil dari bukit sebagai quarry (sumber

material) dari lokasi TPA. Pengangkutan tanah penutup dilakukan

dengan menggunakan Dump truck .

� Penggalian dan penumpukan tanah penutup menggunakan excavator.

� Setelah lapisan tanah penutup dihamparkan kemudian langsung

dipadatkan kembali dengan Roller 2 – 3 sehingga diperoleh kepadatan

dan ketebalan.

32 | H a l a m a n

5.2 Spesifikasi Alat Berat

Alat berat yang digunakan di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah sangat

berhubungan dengan pola pengelolaan sampah yang diterapkan di suatu

wilayah. Review terhadap spesifikasi alat berat pada pemrosesan akhir (TPA)

sampah dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis alat berat, spesifikasi termasuk

efektivitas pemanfaatannya serta umur pakai masing-masing alat.

Kebutuhan alat berat untuk sebuah TPA akan bervariasi sesuai dengan

perhitungan desain dari sarana landfill, alat berat yang digunakan untuk operasi

pengurugan sampah hendaknya selalu siap untuk dioperasikan setiap hari.

Katalog dan tata-cara pemeliharaan harus tersedia di lapangan dan diketahui

secara baik oleh petugas yang diberi tugas. Alat-Alat berat yang harus tersedia

di TPA antara lain

• Loader atau bulldozer (120 – 300 HP) atau landfill compactor (200–400 HP)

berfungsi untuk mendorong, menyebarkan, menggilas/memadatkan lapisan

sampah. Gunakan blade sesuai spesifikasi pabrik guna memenuhi kebutuhan

kapasitas aktivitas

• Excavator untuk penggalian dan peletakan tanah penutup ataupun

memindahkan sampah dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan bucket

0,5 - 1,5 m3.

• Dump truck untuk mengangkut tanah penutup (bila diperlukan) dengan

volume 8–12m3.

Penggunaan dan pemeliharaan alat-alat berat harus sesuai dengan spesifikasi

teknis dan rekomendasi pabrik. Karena alat-alat berat tersebut pada dasarnya

digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, maka penggunaan pada

sampah akan mengakibatkan terjadinya korosi yang berlebihan atau

bantalan/sepatu wheel atau bulldozer macet karena terselip potongan jenis

sampah tertentu yang diurug. Untuk mengurangi resiko tersebut, beberapa hal

yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

33 | H a l a m a n

• Kedisiplinan pemanfaatan jalur track (traficability) pada lahan dan bidang

kerja TPA yang telah disiapkan, jalan operasional dan tanah penutup

• Instruksi yang jelas dan training bagi operator untuk menggunakan dan

memelihara alat-alat berat

Secara ringkas penggunaan alat berat di TPA dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kegunaan Alat Berat di TPA a,b

Alat Berat Sampah Tanah Penutup

Merataka

n

Memadatka

n

menggali Merataka

n

Memadatka

n

Memua

t

Crawlen

Dozer

E G E E G NA

Crowler

Loader

G G E G G NA

Rubber-Tired

Dozer

E G F G G NA

Rubber-Tired

Loader

G G F G G NA

Landfill

Compactor

E E P G E NA

Scraper NA NA G E NA E

Dragline NA NA E F NA NA

o Sumber : Sorg and Bendixen 1975

o aEvaluasi berdasarkan; kemudahan pekerjaan tanah, dan jarak lokasi

pengambilan tanah penutup lebih dari 1000 feet

o b Rating Key ; E: Excellent ; G: Good ; F: Fail; P: Poor ; NA: not applicable

34 | H a l a m a n

Pada Tabel 5 dapat dilihat persyaratan peralatan yang diperlukan di sebuah

TPA Landfill berdasarkan populasi dan timbulan sampah yang dihasilkan.

Tabel 5. Persyaratan Peralatan di Sanitary Landfill

Populasi

(Jiwa)

Timbulan

Sampah

harian (Ton)

Peralatan

Jumlah Type Ukuran (lb) Alat

Tambahan*

s.15.000 0-40 1 Tractor, crawler

atau rubber-tired

10.000-

30.000

Dozer blade

Front-end

loader

Trash blade

15.000-

50.000

40-130 1 Tractor, crawler

atau rubber-tired

(Scraper, dragline.

Water truck)*

30.000-

60.000

Dozer blade

Front-end

loader,

Bullclam

Trash blade

50.000-

100.000

130-260 1-2 Tractor, crawler

atau rubber-tired

(Scraper, dragline.

Water truck)*

> 30.000 Dozer blade

Front-end

loader,

Bullclam

Trash blade

> 100.000 > 260 > 2 Tractor, crawler

atau rubber-tired

(Scraper, dragline,

steel wheel

compactor, road

grader, Water

truck)*

> 45.000 Dozer blade

Front-end

loader,

Bullclam

Trash blade

* tergantung kebutuhan

Sumber : Thobanoglous, 1993

35 | H a l a m a n

5.3 Faktor - Faktor dalam Pemilihan Alat Berat

Pemilihan jenis dan jumlah alat berat yang akan dipergunakan di TPA harus

memperhatikan faktor-faktor berikut ini:

1. Besarnya volume dan type dari sampah yang akan ditangani per hari;

2. Besarnya volume dan type dari tanah urugan yang akan ditangani;

3. Jarak tempuh untuk pengambilan atau pengangkutan tanah urugan;

4. Kondisi cuaca;

5. Ukuran pemadatan sampah yang diinginkan;

6. Metode tempat Pengelolaan Pemadatan sampah yang digunakan;

7. Pekerjaan–pekerjaan tambahan yang akan dilakukan (bila ada);

8. Pembiayaan;

9. Rencana pengembangan selanjutnya dari proyek pengelolaan persampahan

ini.

Bulldozer (Crawler) Wheel Loader

Fungsi : perataan, pengurugan, dan

pemadatan

Fungsi : perataan dan pengurugan

36 | H a l a m a n

Excavator Landfill Compactor

Fungsi : penggalian dan pengurugan Fungsi : pemadatan timbunan sampah pada

lokasi datar

Hydraulic Excavator

Fungsi: Mengumpulkan/ Mengangkat/ Memindahkan Sampah dari Badan Air ke Alat Angkut

Sampah

Gambar 17. Contoh Alat Berat pada Operasi Landfilling