pemilihan

14
Pemilihan Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan pertanian, tahap penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan. Tujuan Pemilihan Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian dengan pemilihan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya. Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan Pertimbangan yang digunakan dapat digolongkan menjadi empat yaitu sasaran, sumberdaya, keadaan daerah, dan kebijaksanaan pemerintah. Sasaran Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain: a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran Tahap penerapan dari petani di suatu daerah bermacam-macam, demikian juga kecepatan, keterampilan dan sikap yang telah mereka miliki. Penyuluh harus mengetahui dalam tahap mana sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat. b. Sosial budaya

Upload: aq-mw

Post on 04-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PemilihanPemilihanPemilihanPemilihanPemilihan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilihan

Pemilihan

Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan pertanian, tahap penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan.

Tujuan Pemilihan

            Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian dengan pemilihan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya.

Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan

            Pertimbangan yang digunakan dapat digolongkan menjadi empat yaitu sasaran, sumberdaya, keadaan daerah, dan kebijaksanaan pemerintah.

Sasaran

            Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain:

a. 

Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran

Tahap penerapan dari petani di suatu daerah bermacam-macam, demikian juga kecepatan, keterampilan dan sikap yang telah mereka miliki. Penyuluh harus mengetahui dalam tahap mana sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat.

b.      

Sosial budaya

Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan tetapi juga dalam menentukan teknik-teknik penyuluhannya. Contoh: ada suatu daerah yang melarang melakukan pemutaran film pada malam Jumat.

c.      Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh pada suatu waktu tertentu akan menentukan metode penyuluhan pertanian yang akan dicapai.

Sumberdaya Penyuluhan

            Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain:

Page 2: Pemilihan

a.      Kemampuan penyuluh

      Pengalaman dan kemampuan penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu dan

      keterampilan serta sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan.

b.      Materi penyuluhan

      Dalam menerapkan suatu metode penyuluhan perlu diperhatikan materi yang akan disampaikan. Untuk yang bersifat teknis biasanya dipilih metode yang memungkinkan adanya praktek di lapangan dan untuk materi yang bersifat non teknis, misalnya agar petani mau berkelompok dan mau memasarkan hasil usahanya, biasanya dipilih metode diskusi kelompok.

c.      Sarana dan biaya penyuluhan

      Keadaan peralatan alat-alat bantu pengajaran yang dipunyai, fasilitas yang ada serta biaya yang tersedia akan menentukan dalam pemilihan metode penyuluhan.

Contoh :

1)      Seandainya disuatu daerah belum ada listrik dan bahkan letaknya sukar untuk dicapai, maka daerah tersebut sulit untuk diadakan penyuluhan melalui pemutaran film walaupun biasanya cara ini bisa memberikan hasil  yang efektif.

2)      Karena keterbatasan biaya maka penyuluh pertanian akan memilih metode diskusi kelompok daripada kursus tani, yang pada pelaksanaannya akan membutuhkan biaya yang relatif besar.

Keadaan Daerah

Dalam pemilihan metode penyuluhan para penyuluh perlu mempertimbangkan kondisi daerah pelaksanaan penyuluhan, antara lain:

a. Musim

Pada musim kemarau tiap daerah berbeda-beda keadannya, ada yang panas sekali, ada yang tidak terlalu panas, ada daerah yang tidak bisa ditanami apa–apa, sebaliknya ada juga daerah yang justru pada musim kemarau akan lebih menguntungkan jika digunakan sebagai tempat usaha tani.

Apabila  pada suatu keadaan tertentu tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya suatu proses produksi maka tentu tidak akan diadakan penyuluhan di tempat usaha tani seperti demonstrasi, sehingga dalam hal ini akan lebih memungkinkan untuk diadakan pertemuan di rumah petani.

b.  Keaadaan Usaha Tani

Page 3: Pemilihan

Musim sangat erat hubungannya dengan kedaan usaha tani, maka keadaan usaha tani suatu daerah turut mempengaruhi pemilihan metode penyuluhan. Misalnya untuk mengintensifkan ternak unggas disuatu daerah maka dipilih metode demonstrasi, sedangkan untuk tujuan introduksi diterapkan metode karya wisata ke tempat lain.

c.   Keadaan Lapangan

Keadaan lapangan seperti topografi, jenis tanah, sistem pengairan serta sarana perlu juga dipertimbangkan. Contoh: untuk perkampungan yang letaknya terpisah-pisah maka kegiatan penyuluhannya akan lebih efektif dilakukan di tempat tinggal petani atau di lahan usaha taninya.

Kebijaksanaan Pemerintah

            Kebijaksanaan pemerintah yang berasal dari pusat atau daerah kadang-kadang menentukan dalam pemilihan metode penyuluhan. Pendekatan intensifikasi secara massal dan crash program memerlukan waktu yanmg relatif cepat daripada pendekatan perorangan yang pada dasarnya akan membutuhkan waktu relatif  lebih lama.

 

Langkah-Langkah Pemilihan

Menghimpun dan Menganalisa data

a. 

Sasaran

1)  Golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah masing-masing      golongan dan keseluruhan.

2)  Adat kebiasaan, norma-norma dan pola kepemimpinan.

3)  Bentuk-bentuk usaha tani sasaran.

4)  Kesediaan mereka sebagai demonstrator dan jumlah petani maju.

b. 

Penyuluh dan kelengkapannya

1)  Kemampuan penyuluh, jumlah penyuluh, pengetahuan dan keterampilan penyuluh.

2)  Materi penyuluhan/pesan.

3)  Sarana dan prasarana penyuluhan.

Page 4: Pemilihan

4)  Biaya yang ada.

c.   Keadaan daerah dan kebijaksanaan pemerintah

1)  Musim/iklim.

2)  Keadaan lapangan (topografi), jenis tanah, sistem pengairan dan      pertanaman

3)  Perhubungan jalan, listrik dan telepon

4)  Kebijaksanaan pemerintah pusat, daerah dan setempat.

Kegiatan selanjutnya adalah menetapkan sasaran dengan menganalisa dari sebagaian besar data dasar tersebut. Apabila tahap penerapan sasaran sudah disiapkan dalam rangka penyusunan programa maka langkah berikutnya adalah mencoba menetapkan alternatif metode penyuluhan.

Menetapkan Alternatif Metode Penyuluhan Pertanian

            Pemilihan metode penyuluhan pertanian secara umum adalah sebagai berikut:

a.   Metode–metode dengan pendekatan massal dipergunakan untuk menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan serta memberikan informasi selanjutnya.

b.   Metode-metode dengan pendekatan kelompok biasanya dipergunakan untuk dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi. Metode tersebut ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau bahkan sampai tahap menerapkan.

c.   Metode-metode dengan pendekatan perorangan, biasanya sangat berguna dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab. Di sini perlu diperhatikan oleh penyuluh, bahwa metode pendekatan perorangan itu dilakukan apabila sasaran sudah hampir sampai ke tahap mencoba dan bersedia mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk memantapkan keputusannya.

d.      Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode adalah masa kerja penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu daerah perlu mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan ini metode penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila kemampuannya dalam pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka metode penyuluhan yang efektif dalam menjangkau sasaran yang lebih besar adalah pendekatan kelompok atau massal.

Menetapkan Metode Penyuluhan Pertanian

Setelah penyuluh pertanian menetapkan alternatif metode penyuluhan, barulah ia pikirkan dengan matang-matang apakah metode-metode itu dapat dilaksanakan dan cocok dengan lapangan dan sasaran

Page 5: Pemilihan

Bagi penyuluh pertanian yang sudah lama atau sudah berpengalaman di daerah itu, tentu tahapan ini akan mudah baginya dan langsung dapat memilih metode yang cocok. Dalam melaksanakan demonstrasi misalnya ia harus menentukan lokasi demonstrasi dan siapa diantara sasaran yang bersedia menjadi demonstratornya.

Dalam mencapai suatu tujuan perlu dilaksanakan pemecahannya dengan kombinasi metode tertentu. Pertimbangan-pertimbangan tentang musim, keadaan usaha tani, permasalahan di lapangan, fasilitas, sasaran penyuluhan yang telah dikemukakan terdahulu, sangat diperlukan dalam menetapkan kombinasi metode penyuluhan pertanian. Pertimbangan-pertimbangan ini akan menghasilkan pemilihan satu atau lebih metode penyuluhan. Apabila lebih dari satu metode penyuluhan yang tepilih, maka pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:

a.   Pengulangan

Misalnya kursus tani I diulangi dengan kursus tani II dan seterusnya dengan materi berlanjut.

b.   Urutan

      Misalnya kursus tani diikuti karyawisata, perlombaan dan lain-lain.

c.    Kombinasi

Misalnya pada waktu demonstrasi usahatani sekaligus dilaksanakan lomba      antar peserta, dan publikasi hasil.

Page 6: Pemilihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan yang berdasarkan prinsip

belajar untuk mencapai keadaan dimana individu, keluarga atau masyarakat ingin hidup sehat, tahu

caranya, melaksanakan apa yang bisa mereka kerjakan dan bila perlu mereka mencari pertolongan

Djuhaeni (2005).

Berdasarkan pengertian tersebut penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari

berbagai macam kesempatan dan kegiatan yang berdasarkan prinsip belajar. Prinsip belajar disini

adalah untuk mencapai keadaan ketika individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan

ingin hidup sehat, tahu caranya, dan melaksanakan yang dapat dilaksanakan, baik secara sendiri-

sendiri maupun berkelompok dan mencari pertolongan bila diperlukan.

Menurut Ilham (1996), tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat adalah: 1) agar individu

atau kelompok dan masyarakat secara keseluruhan melakukan perilaku hidup sehat, dan 2) agar

individu atau kelompok dan masyarakat secara keseluruhan mampu berperan aktif dalam upaya

kesehatan. Tujuan ini dapat dicapai apabila penyuluhan selalu dikaitkan 9

dengan kebutuhan individu, kelompok, atau masyarakat yang akan disuluh.Menurut Depkes RI (dalam Putra, 2005), berdasarkan sasarannya,

penyuluhan dapat dikelompokkan atas penyuluhan massa, penyuluhan kelompok, dan penyuluhan

perorangan. Selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Penyuluhan yang ditujukan kepada semua orang. Misalnya memasang poster, menulis, atau

menggambar pesan lalu dipasang di tempat yang ramai penyampaian pesan melalui radio, televisi,

Page 7: Pemilihan

dan surat kabar. Keuntungan penyuluhan jenis ini adalah cakupan sasaran yang besar, kerugiannya

adalah komunikasi hanya berlangsung satu arah dan isi pesan dapat disalahtafsirkan.

b. Penyuluhan yang ditujukan kepada kelompok orang tertentu, melalui ceramah, diskusi, dan

demonstrasi. Penyuluhan jenis ini sering dilakukan pada kegiatan rutin kelompok, misalnya arisan

ibu-ibu, pertemuan warga, dan lain sebagainya. Keuntungan penyuluhan ini adalah adanya

komunikasi yang memungkinkan dua arah atau terjadi komunikasi timbal-balik, sedangkan

kelemahannya adalah adanya kesalahan penafsiran pada kelompok kecil dan dukungan terhadap

kelompok cukup mendominasi berjalan atau tidaknya penyuluhan dengan baik. c. Penyuluhan yang dilakukan dengan berhadapan langsung (face to face) secara perorangan. Penyuluhan ini sering dilakukan oleh petugas 10

kesehatan terutama pada proses kegiatan pengobatan. Kerugian penyuluhan ini adalah waktu

yang sangat lama karena harus melalui proses orang per orang. Pelaksanaan penyuluhan

perorangan memungkinkan komunikasi yang intensif antara penyuluh dan yang disuluh, sehingga

dapat berakibat terjadinya adopsi yang besar. 2. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperolehmelalui mata dan telinga. Menurut Soekanto (2007),

pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya,

yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions) dan penerangan-penerangan

Page 8: Pemilihan

yang keliru (misinformations). b. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan

seseorang untuk dapat memecahkan masalah (Notoatmodjo, 2005). Menurut Notoatmodjo (2007),

pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : 1) Tahu (Know) 11

TEKNIK PRESENTASIPosted by: mgmp1 on: 16 Maret 2009

In: Wawasan Comment!

oleh: Prof. Dr. Imam Suyitno, M.Pd

Memahami Presentasi• Apa yang dimaksud dengan presentasi?Presentasi pada dasarnya adalah komunikasi. Dalam presentasi, kita berkomunikasi dengan audien atau pendengar untuk menyajikan hal-hal atau materi yang dipresentasikan. Karena itu, dalam presentasi, kita perlu membuat pesan yang kita sampaikan itu(i) Dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar,(ii) Jelas dan menarik(iii) Lugas, tidak bertele-tele(iv) Singkat, padat, tapi logis(v) Memberikan masukan yang konstruktif(vi) Jelas tujuan dan hasil yang akan dicapai.

• Bagaimana menjadi presenter yang baik?Karena dalam presentasi kita berkomunikasi, kita harus mengembangkan sikap mental untuk menjadi presenter yang baik. Ada empat hal yang dapat dianggap sebagai alat untuk mengembangkan sikap mental menjadi presenter yang baik, yakni (a) rasa komunikasi, (b) rasa humor, (c) rasa kepemimpinan dan percaya diri, dan (d) mengatasi demam mimbar.a. Rasa komunikasi dapat diciptakan dengan empat cara berikut ini.(i) Melihat pendengar tidak hanya dengan mata kepala, tetapi juga dengan mata hati.(ii) Berwicara dengan sungguh-sungguh dan jujur.

Page 9: Pemilihan

(iii) Menjadikan wicara kita bersifat manusiawi (misalnya dalam menyapa pendengar dengan sapaan yang baik).(iv) Menyiapkan vitalitas tubuh, artinya pewicara bersemangat dan antusias baik terhadap materi yang disajikan ataupun pada pendengarnya.b. Rasa humor dapat membuat presentasi menjadi segar dan membuat pendengar tetap bersemangat dan betah mengikuti persentasi tersebut. Jangan membuat humor yang menyimpang dari topik pembicaraa.c. Presenter adalah seorang pemimpin. Karena itu, ciptakan jiwa kepemimpinan dan keteladanan bagi audien. Untuk dapat berjiwa pemimpin, presenter harus memiliki rasa percaya diri. Untuk membangun rasa percaya diri tersebut, presenter dapat melakukan persiapan(i) menyiapkan segalanya dengan baik,(ii) membuat masalah menjadi sesuatu yang menarik(iii) berbuat seolah-olah telah memiliki rasa percaya diri dan harga diri sepenuhnya, dan(iv) kendalikan rasa percaya diri dan harga diri tersebut jangan sampai berlebihan.d. Jika kita sebagai presenter merasa masih takut dan kita memiliki penyakit demam mimbar, lakukan hal-hal berikut ini untuk mengatasi demam mimbar.(i) gunakan gerak tubuh seperlunya,(ii) jangan memusatkan pikiran pada diri sendiri, tapi pusatkan pada materi,(iii) berpeganglah pada mimbar seperlunya saja,(iv) kendorkan otot-otot sekitar leher,(v) anggap semua pendengar itu kawan,(vi) pilih topik wicara yang menarik, kuasai topik tersebut,(vii) buat persiapan yang cukup.

Baca selengkapnya…. klik–>>Presentasi Efektif dan EfisienPresentasi yang efektif dan efisien memiliki ciri-ciri sebagai berikut.• Tujuannya jelasTentukan dan jelaskan tujuan presentasi sehingga audien tahu mau kita ajak ke mana mereka.• Fokusnya pada pendengar dan hasil yang akan dicapaiPerilaku dan kondisi audien akan menentukan kecepatan, kelancaran, dan tingkat presentasi. Hasil yang diharapkan akan menentukan isi materi presentasi.• Materinya dapat diukur dan kontekstualSampaikan materi yang dapat diukur dan kontekstual untuk mencapai hasil yang optimal, dan tidak membicarakan di luar konteks.• Medianya sesuaiGunakan media yang sesuai untuk membantu audien dalam memahami materi presentasi.

Tipe PresentasiPaling tidak ada empat tipe presentasi. Tentukan presentasi kita dan metode presentasi yang sesuai. Berikut ini ada empat tipe presentasi.• Persuasif: kita berusaha mempengaruhi audien agar mengikuti presentasi kita dan mau melakukan apa yang kita maksudkan.• Eksplanatori: menjelaskan dan menyampaikan pesan secara lengkap. Pada umumnya, kita menjelaskan dan mengidentifikasi butir-butir pokok, kemudian menjelaskannya secara butir-butir pokok tersebut secara rinci.

Page 10: Pemilihan

• Instruksional: mengajarkan materi kepada audien. Dalam hal ini, persenter banyak melibatkan audien dalam presentasinya sebagaimana jika guru mengajar.• Laporan: sampaikan laporan secara singkat, jelas, lugas, dan dapat dipahami. Data-data, contoh-contoh, dan bukti-bukti pendukung laporan hendaknya juga ditunjukkan dan disampaikan dalam presentasi.

Persiapan Presentasi• Tentukan tujuan presentasia) Untuk apa presentasi ini? Mengapa saya mempresentasikannya?b) Nyatakan hasil yang akan dicapai dalam presentasi.c) Identifikasi materi pesan yang akan dipresentasikan.d) Buat dan pilih konteks yang realistik.e) Sesuaikan dengan latar belakang audien (pengalaman, pendidikan, keahlian)f) Buat fokus target yang realistik.• Analisislah audiena) Identifikasi latar belakang audienb) Identifikasi tujuan audien mengikuti presentasi penyuluhanc) Cermati keunikan audiend) Cermati kebiasaan audiene) Perhatikan format dan pendekatan yang sesuai dengan audien• Pra Perencanaana) Buat kerangka presentasib) Batasi tujuanc) Tentukan tipe presentasinyad) Tentukan pendekatan presentasinyae) Buat kerangka urutan penyajianf) Pilih media yang tepatg) Pilih sumber bahan yang handalh) Tulis rencana presentasi• Pemilihan Materia) Sesuaikan dengan tujuanb) Sesuaikan dengan audienc) Sesuaikan dengan lama waktud) Fokuskan pada apa yang dipresentasikane) Seberapa jauh audien tahu materi ituf) Seberapa banyak materi yang dapat dicakupg) Apa yang harus disampaikan untuk mencapai tujuanh) Apa materi yang harus disiapkan meskipun tidak dipresentasikani) Gunakan buku, jurnal, hasil penelitian, majalah, dan dokumen lain untuk sumber materi presentasi• Penataan Materia) Susunlah materi secara sistematisb) Buat materi yang mudah disampaikan awal, baru materi yang lebih sulit.• Presentasi MateriLakukan presentasi dengan percaya diri. Yakinlah bahwa Anda bisa melakukannya.

Page 11: Pemilihan