pemicu 4

33
PEMICU 4

Upload: istiqomah-katin

Post on 30-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MUSKULOSKELETAL

TRANSCRIPT

Slide 1

Pemicu 4Pemicuny wiwi berusia 73 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri punggung yang sangat mengganggu aktifitasnya sehari-hari, sejak dua minggu yang lalu. Nyeri dirasakan bertambah dengan perubahan posisi, bergerak, bahkan ketika tidur. Ny wiwi dibawa oleh anaknya ke klinik 24 jam dan diberi obat penahan nyeri dan kalsium oleh dokter, tetapi nyeri pinggangnya tidak juga hilang. Ny Wiwi juga mengatakan sebenarnya sudah merasakan ngilu sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu. Untuk mengurangi rasa ngilunya ia sering minum obat warung. Dokter melihat Ny Wiwi agak bongkong punggungnya. Dokmelakukan pemfis dengan teliti, kemudian menganjurkan pemeriksaan darah, radiologi tulang belakang dan pelvis, bone densitometryTerminologiBone densitometriPemeriksaan kepadatan tulang melalui perbandingan dengan tulang lain / standar tertentukEYWORDPerempuan 73 tahunBone densitometryNyeri punggungBongkok

Identifikasi masalahPerempan 73tahun mengalami nyeri kronik pada punggung dan bongkokAnalisis masalahWanita, 73 tahunOsteoporosis definisi etiologiEpidemiologiPatofisiologiGejala klinisDiagnosisPemeriksaan penunjangTata laksanaPencegahanPrognosisFaktor resiko komplikasiBongkok Nyeri punggung kronikHipotesisPrevalensi terjadinya osteoporosis lebih sering terjadi pada wanitaNyeri kronik pada punggung dan bokong dibabkan oleh osteoporosisDEFINISIPenipisan abnormal tulang, bisa idiopatik (terjadi tanpa sebab yang diketahui), bisa juga sekunder akibat penyakit lain. (Kamus Saku Dorlan Edisi 28)Etiologi1.Penyebab primer menopause, usia lanjut, penyebab lain yang tidak diketahui.2.Penyebab sekunderpemakaian Obat kortikosteroid, gangguan metabolism, gizi buruk, penyerapan yang buruk, penyakit tulang sumsum, gangguan fungsi ginjal, penyakit hepar, penyakit paru kronis, cedera urat saraf belakang, rematik, transplasi organ.3.Penyebab secara kausalOsteoporosi juga dapat dikelompokan berdasarkan penyebab penyakit atau keadaan dasarnyaA. Osteoporosis PostmenopauseB.osteoporosis senilisC.osteoporosis juvenileEpidemiologiPrevalensi osteoporosis wanita usia 70-79 th di luar negeri diperkirakan 55%, dan meningkat menjadi 73% wanita diatas 80 thSuatu penilitian, prevalensi osteoporosis di panti rawat werda sebesar 85%Di Inggris setiap tahun, patah tulang berkaitan osteoporosis diperkirakan 50.000 fraktur lengan, 40.000 fraktur vertebra, dan 60.000 fraktur panggul KlasifikasiOsteoporosis dikelompokkan menurut penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu :Osteoporosis primer Penyebab nya belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan besar karena penuaan dan penurunan aktivitas estrogen. OP Primer dibagi menjadi, yaitu :OP primer Tipe IOP Primer Tipe IIOsteoporosis sekunder Osteoporosis ini dikarenakan oleh penyakit lain, seperti karena penyakit endokrin, metabolik, neoplasma, dan genetik.

Gejala KlinisOP tidak mempunyai gejala yang terlihat, OP biasanya tidak terdiagnosis kecuali sudah terjadi fraktu (Silent Disease), OP membuat penderitanya menjadi bungkuk (kyphosis), nyeri, dan sering terjadi fraktur.Fratur yang sering terjadi dengan OP ada 3, yaitu :>> Fraktur Vertebra>> Fraktur Distal Radius>> Fraktur Panggul.PatofisiologiEFEK ESTROGEN TERHADAP BERBAGAI SEL TULANGOSTEOBLASOSTEOSITOSTEOKLASKONDROSIT Proliferasi osteoblas Sintesis DNA Alkali fosfatase Kolagen tipe 1 Mineralisasi tulang Sintesis IGF-1 Sintesis TGF- Sintesis TNF- Sintesis OPG Sintesis BMP-6 Ekspresi Er Aksi PTH Apoptosis osteoblas Apoptosis osteosit Ekspresi Er

c-fos, c-jun, TGF- TRAP, Cathepsin B,DApoptosis osteoklas Formasi osteoklas

pertumbuhan endokondral selama pubertas, mempercepat penutupan lempeng epifisis

PATOGENESIS OSTEOPOROSIS TIPE 1PATOGENESIS OSTEOPOROSIS TIPE 2

DIAGNOSIS BANDING(berdasarkan gambaran radiologi)OsteomalasiaPenyakit Cushing

DIAGNOSIS BANDING(berdasarkan gambaran radiologi)Multiple MyelomaHyperparatiroid

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan Densitas Massa Tulang (Densitometri)Kriteria ;Normal, apabila densitas massa tulang > -1 SDOsteopenia (Low Bone Mass), -1 SD sampai dengan -2,5 SDOsteoporosis, < -2,5 SDAlat pemeriksaan GE Ultrasound Densitometry, menggunakan QUS (Quantitative Ultrasound)

Tata LaksanaTerapi OperatifOpen Reduction and Internal Fixation (ORIF)Menggunakan teknik minimal invasive dengan menggunakan locking plate and screw atau K-WireOperasi Arthroplasty (Ganti Sendi)

VertebroplastyMenggunakan teknik minimal invasive, dilakukan dengan cara meninjeksikan campuran bone cement pada corpus vertebra untuk memperkuatnya.

Operasi Micro-LOVE ( microdiscectomy / microdecompression )Menggunakan teknik minimal invasive spine surgery, operasi ini dilakukan pada kasus osteoporosis yang disertai degenerative disc ataupun spondylosis dan spinl cana stenosis.

PencegahanAsupan kalsium cukupPaparan sinar matahariMelakukan olahraga dengan bebanHindari rokok dan minuman berakoholDeteksi dini osteoporosisPrognosis Pada penatalaksanaan / pengobatan awal prognosisnya lebih banyak lebih baik daripada pengobatan yang terlambat. Osteoporosis dengan fraktur lebih berbahaya/vital, kunci dari penatalaksanaan yang optimal adalah dengan mendeteksi sedini mungkin.Faktor Resiko Osteoporosis

hhh

Apabila ditemukan faktor resiko yang seperti di atas, maka diindikasikan untuk melakukan BMD,

Komplikasi OsteoporosisPatah tulang yang menimbulkan nyeriGangguan fungsiMenyebabkan kecacatan serta gangguan moril dan materil karena biaya pengobatan yang mahal apalagi bila dibutuhkan tindakan bedah.SumberHalimah, Tri Riana Lestari, dkk. 2009. Buletin penelitian Sistem Kesehatan. Vol 12 No 4 : 351-361Setyohadi, bambang, dkk. 2012. Summary of the Indonesian Guidelines for Diagnosis and Management of Osteoporosis . Vol 27 No 2 November 2012 at www.asean-endocrinejournal.org