pemetaan sebaran kebutuhan guru geografi sma di …

126
PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI KOTA TANGERANG SELATAN PADA TAHUN 2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nurjannah 11150150000119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU

GEOGRAFI SMA DI KOTA TANGERANG SELATAN

PADA TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nurjannah

11150150000119

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Page 2: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skipsi berjudul “ (Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di Kota

Tangerang Selatan Pada Tahun 2019)” oleh Nurjannah, NIM. 11150150000119,

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguran, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah

pada tanggal 23 Juli 2020 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial.

Jakarta, 23 Juli 2020

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Sidang (Ketua Jurusan T.IPS)

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.

NIP. 19730424 2008011 012

10 8

2020

Sekretaris Sidang (Ketua Jurusan T.IPS)

Andri Noor Ardiansyah, M.Si.

NIP. 19840312 201503 1 002

10 8

2020

Dosen Penguji I

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 19730424 2008011 012

10 8

2020

Dosen Penguji II

Andri Noor Ardiansyah, M.Si.

NIP. 19840312 201503 1 002

10 8

2020

Page 3: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI

KOTA TANGERANG SELATAN PADA TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun Oleh:

Nurjannah

NIM. 11150150000119

Di bawah bimbingan:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Sodikin, M.Si Neng Sri Nuraeni, M. Pd

NIDN : 2022028704 NIDN : 2005058801

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 4: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di Kota

Tangerang Selatan Pada Tahun 2019 disusun oleh Nurjannah, NIM

11150150000119, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 5 Februari 2020

Yang mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Sodikin, M.Si Neng Sri Nuraeni, M. Pd

NIDN : 2022028704 NIDN : 2005058801

Page 5: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul

“Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan Pada Tahun 2019 disusun oleh Nurjannah, NIM 11150150000119,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya

oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 5 Februari 2020

Jakarta, 5 Februari 2020

Yang mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Sodikin, M.Si Neng SriNuraeni,M. Pd

NIDN : 2022028704 NIDN : 2005058801

Page 6: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurjannah

NIM : 11150150000119

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Alamat : Ds.Sungai Paku, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan

Singingi. Prov. Riau

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA

di Kota Tangerang Selatan Pada Tahun 2019 adalah benar hasil karya sendiri di

bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing I : Dr. Sodikin, M.Si

NIDN : 2022028704

Nama Pembimbing II : Neng Sri Nuraeni, M.Pd

NIDN : 2005058801

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 5 Februari 2020

Yang Menyatakan

Nurjannah

Page 7: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

i

ABSTRAK

Nurjannah (11150150000119), Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru

Geografi SMA di Kota Tangerang Selatan 2019. Skripsi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial Program Studi Geografi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitan ini bertujuan mengambarkan sebaran kebutuhan guru

geografi SMA di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019 yang disajikan

dalam bentuk peta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yaitu perhitungan

menggunakan rumus kebutuhan guru SMA dan persentase serta interpolasi

menggunakan aplikasi QuantumGIS. Hasil dalam penelitian ini yaitu: (1)

Berdasakan hasil penelitian, guru yang mengajar mata pelajaran geografi

di SMA Kota Tangerang Selatan sebanyak 24 guru. Diantaranya 22 guru

yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan geografi atau sebanyak 92%,

sedangkan jumlah guru geografi yang tidak sesuai dengan latar belakang

sebanyak 2 orang atau 8% (2) Berdasarkan rumus perhitungan kebutuhan

guru di Kota Tangerang Selatan belum tercukupi dikarenakan ketersediaan

guru yang sesuai dengan kualifikasi hanya sebanyak 22 sedangkan

kebutuhan guru sebanyak 23 orang (3) Berdasarkan peta sebaran guru

geografi SMA di Kota Tangerang Selatan belum merata karena terdapat 2

sekolah yang mengalami kelebihan jam mengajar dan tidak sesuainya

kebutuhan dengan ketersediaan yang ada.

Kata Kunci: Kebutuhan guru geografi, Latar belakang pendidikan,

Sebaran

Page 8: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

ii

ABSTRACT

Nurjannah (11150150000119), Distribution Mapping Geography

Teacher Needs School in South Tangerang, 2019. Thesis Department

of Education Science Education Social Studies and Geography Faculty

Teaching Tarbiyah Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta.

This research aims to portray the distribution needs of high school

geography teacher in South Tangerang City in 2019 were presented in map

form. The method used in this research is descriptive quantitative. The

data collection is done by observation, questionnaires, interviews and

documentation. The data analysis is the calculation using the formula

needs high school teacher and the percentage and interpolation using

QuantumGIS applications. The results in this study are: (1) Based on the

calculation formula needs a geography teacher in South Tangerang excess

due to the availability of teachers, amounting to 24 people while the

teacher needs only 22 people (2) Match background Rear education high

school teacher of teachers of geography in accordance with the

background of S1 geography education teachers as much as 22 or 92%.

whereas, geography teacher numbers that do not match the background as

much as 2 people or 8% (3) Based on the distribution map high school

geography teacher in South Tangerang City uneven. because terdapat 2

geography teacher who does not have the educational background of

geography, and there are two schools that do not fit the required amount of

geography subject teachers at the school with the teacher needs standard.

Keywords: Needs geography teacher, education background,

Distribution Needs Teacher

Page 9: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wata‟ala pencipta alam

semesta. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah

Shalallahu‟alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempura

kepada umat manusia. Dengan izin Allah Subhanahu wata‟ala penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul” Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru

Geografi SMA di Kota Tangerang Selatan 2019”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang diterapkan

dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebuah karya ilmiah, sebab itu penulis mengharapkan kritik atau

saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Selelsainya skripsi ini tidak

lepas dari bantuan banyak pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan

hati dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung atau

memberikan bantuan moril atau materil baik langsung maupun tidak langsung

dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullaah Jakarta, yaitu Ibu Prof.

Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universita Islam Negeri

SyarifHidayatullah Jakarta, yaitu ibu Dr. Sururin, M.Ag.

3. Ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.

4. Sekretaris Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Bapak Andri Noor

Ardiansyah, M.Si.

5. Anissa Windarti, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan nasehat dan dukungan kepada penulis

Page 10: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

iv

6. Dr. Sodikin, S,Pd, M.Si dan Neng Sri Nuraeni, M.Pd yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi arahan serta nasehat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Seluruh Dosen Pendidikan IPS yang selama ini selalu dengan sabar

memberikan pengetahuan kepada penulis selama penulis mengambil

studi di Jurusan Pendidikan IPS

8. Kedua orang tua penulis yaitu H. Syahrel dan Hj. Mimi Mariani yang yang

telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan

penulis tiada henti dan selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam

menjalani studi

9. Segenap Keluarga Marel yang senantiasa memberi penulis dukungan, baik

secara materi dan non materi.

10. Sahabat-sahabat yang telah menemani penulis dalam suka duka dan memberi

perhatian semangat selama di perantauan diantaranya, Imas, Auliya, Anis,

Fida, Heni, Sasa, Elysa dan Rahma

11. Seluruh teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan

2012 khususnya konsentraasi geografi yang selalu memberikan semangat

serta keceriaan yang mengisi hari-hari penulis selama berkuliah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Terimakasih atas do‟a, bantuan dan semangat yang sangat berharga, Penulis

tidak dapat membalas kebaikan semua pihak terlibat, semoga Allah SWT

membalas kebaikannya. Aamiin. Aamiin Ya Robbal „alamiin. Penulis juga

menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan dalam

penyusunan skripsi ini sehingga dengan segala kerendahan hati maka saran dan

kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 2020

Penulis

Nurjannah

Page 11: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK……………………………...………………………………………....i

ABSTRACT……...………………..……...…………………………………….....ii

KATA PENGANTAR ………………….....…………..………..…………….…iii

DAFTAR IS…..……………...………….….……………………………….........v

DAFTAR TABEL ……………………...….………………………………..….vii

DAFTAR GAMBAR …………………..…………………………………........viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………...…………………………...ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 10

A. Deskripsi Teorits ........................................................................................................... 10

1. Peta dan Pemetaan .................................................................................................... 10

2. Guru Geografi ............................................................................................................ 20

3. Kulifikasi Guru Geografi ....................................................................................... 23

4. Kebutuhan Guru ...................................................................................................... 24

5. Sebaran Guru ............................................................................................................. 33

B. Penelitian Relevan ......................................................................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ......................................................................................................... 35

Page 12: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

vi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 38

B. Metode Penelitian.......................................................................................................... 39

C. Populasi dan Sampel .................................................................................................... 40

D. Bahan dan Alat ............................................................................................................... 40

E. Sumber Data ................................................................................................................... 43

F. Variabel Penelitian ........................................................................................................ 43

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 44

H. Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 46

I. Teknik Analisis Data Penelitian ................................................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 50

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................................ 50

1. Kondisi Fisik Lokasi Penelitian ............................................................................ 50

2. Kondisi Sosial Lokasi Penelitian.......................................................................... 56

3. Deskripsi Responden ............................................................................................... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................................... 63

1. Hasil Obesrvasi Lokasi Sekolah ......................................................................... 63

2. Hasil Wawancara .................................................................................................... 64

3. Hasil Analisis Data Angket .................................................................................. 65

4. Hasil Kebutuhan Guru Geografi ......................................................................... 69

5. Hasil Pemetaan Sebaran Guru Goegrafi ........................................................... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................................... 73

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................... 75

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 81

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 81

B. Implikasi .......................................................................................................................... 82

C. Saran ................................................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah SMA Negeri dan Guru Geografi di Kota Tangerang Selatan..... 5

Tabel 2. 1 Penelitian Relevan................................................................................. 34

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian................................................................................... 39

Tabel 3. 2 Hasil Ploting .......................................................................................... 46

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ........................................................... 46

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Kusioner ............................................................... 46

Tabel 4. 1 Jumlah dan Luas Kecamatan di Kota Tangerang Selatan ..................... 51

Tabel 4. 2 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Kota

Tangerang Selatan 2016 ................................................................. 52

Tabel 4. 3 Tinggi dan Presentase Topografi di Kota Tangerang Selatan ............... 54

Tabel 4. 4 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Kota

Tangerang Selatan 2016 ........................................................................ 56

Tabel 4. 5 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................... 60

Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Menurut Umur .............................................. 61

Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Menurut Lama Mengajar .............................. 62

Tabel 4. 8 Titik Koordinat SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan .................... 63

Tabel 4. 9 Data Kebutuhan Guru geografi di SMA Kota Tangerang Selatan

2019……… ........................................................................................... 64

Tabel 4. 10 Kualifikasi Pendidikan guru geografi ................................................. 65

Tabel 4. 11 Kompetensi keilmuan guru geografi lulusan PTN .............................. 66

Tabel 4. 12 Pentingnya Kegiatan Pencinta Alam untuk Calon Guru Geografi ..... 66

Tabel 4. 13 Keikutsertaan Guru Geografi dalam Kegiatan Seminar ..................... 67

Tabel 4. 14 Keikutsertaan Guru Geografi dalam Karya ilmiah ............................. 67

Tabel 4. 15 Menerapkan Pembelajaran Geografi dengan Fenomena-Fenomena

Aktual .................................................................................................. 68

Tabel 4. 16 Keikutsertaan dalam Kegiatan Kebersihan Lingkungan. .................... 68

Tabel 4. 17 Keikutsertaan dalam Komunitas Studi Guru Geografi ....................... 69

Tabel 4. 18 Partisipasi dalam Kegiatan Sosialisasi ................................................ 69

Tabel 4. 19 Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Guru Geografi di Kota Tangerang

Selatan pada Tahun 2019 .................................................................... 70

Page 14: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 37

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian Kota Tangerang Selatan ............................... 38

Gambar 3. 2 Alur Analisis Interpolasi ................................................................... 49

Gambar 4. 1 Grafik Curah Hujan Menurut Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 ............................................... 52

Gambar 4. 2 Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Umur dan

Jenis Kelamin Tahun 2016 57

Gambar 4. 3 Grafik Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan berdasarkan

Pekerjaan Pada 2016 ........................................................................ 58

Gambar 4. 4 Diagram Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan

Agama 2016 ..................................................................................... 60

Gambar 4. 5 Peta Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan .............................................................................................. 72

Page 15: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

ix

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PEDOMAN OBSERVASI

LAMPIRAN 2 LEMBAR WAWANCARA KEBUTUHAN GURU

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 4 HITUNGAN KEBUTUHAN GURU

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

LAMPIRAN 6 SURAT- SURAT PENELITIAN

LAMPIRAN 7 BIODATA PENULIS

Page 16: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia

untuk mendapatkan sebuah hasil berupa pemikiran yang lebih

bermartabat. Dengan melaksanakan suatu proses belajar, pendidikan dapat

dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Pendidikan sangat

dibutuhkan untuk memberikan sumbangsih dalam persaingan di era global

yang semakin canggih. Dengan pendidikan juga bisa membuat pemikiran

manusia lebih modern untuk mengembangkan kemampuan, pemikiran,

kecerdasan, pola sikap dan tingkah laku, yang merupakan bekal untuk

memajukan peradaban suatu negara. Dalam al-Qur‟an surah Al-

Mujadalah / 58: 11) Allah SWT berfirman:1

وشزوا فاوشزوا قيل ايا أيها الذيه آمىىا إذا قيل لكم تفسحىا في المجالس فافسحىا يفسح الله لكم وإذا

يزفع الله الذيه آمىىا مىكم والذيه أوتىا العلم درجات والله بما تعملىن خبيز

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dari ayat diatas ditegaskan bahwa betapa pentingnya ilmu

pengetahuan dalam Al-Qur‟an. Ilmu pengetahuan bisa didapatkan dalam

dunia pendidikan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pendidikan

merupakan salah satu unsur utama dalam memajukan suatu negara.

Mamajukan sebuah negara dengan pendidikan harus memperhatikan

1 Surah Al-qur‟an Al-Mujadilah(58:11)

http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/5115 diakses pada Pukul 10.24 WIB tanggal 06

April 2019

Page 17: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

berbagai hal yang menjadi pendorong kemajuan pendidikan tersebut.

Dalam dunia kependidikan di Indonesia terdapat unsur-unsur penting

yakni; peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, tujuan pendidikan,

materi pendidikan, alat atau media dan metode serta lingkungan

pendidikan. Unsur-unsur pendidikan inilah yang kemudian akan

menetukan keterlaksanaan proses pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

Dalam proses pelaksanaan kependidikan di Indonesia, kita mengalami

masalah-masalah penting terkait dengan pendataan beberapa elemen

penting dalam dunia kependidikan.

Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur non formal dan formal.

Seperti halnya di sekolah yang merupakan jalur formal bagi peserta didik

untuk mendapatkan pendidikan, melalui kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan antara guru dengan peserta didik ataupun aktivitas lainnya yang

dikenal dengan istilah pembelajaran. Sedangkan untuk pendidikan non

formal dapat diperoleh melalui les, kursus dan proses pembelajaran lain

yang tidak terikat oleh sebuah instansi. Setiap proses pembelajaran, hal

yang utama untuk menentukan proses perkembangan siswa tidak lepas

oleh peran seorang guru.

Pemerintah sudah memperjelas pengertian guru dalam Undang-

Undang Guru dan Dosen dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan

bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama pendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.2

Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan

pendidikan adalah dengan menyediakan guru yang berkualitas dan

professional. Sebab guru merupakan salah satu komponen yang

mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Hampir seluruh kegiatan yang dikelola selalu berkaitan

2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat (1)

2

Page 18: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

dengan tenaga guru. Kegiatan pokok sekolah tidak akan berjalan lancar

bila tidak didukung oleh tenaga guru yang berkualitas.

Guru juga diharapkan tidak hanya memiliki kualifikasi akademik,

namun juga harus memiliki kompetensi yang memenuhi persyaratan. Oleh

karena itu untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang baik maka guru

harus memiliki kemampuan dasar mengajar yang sesuai dengan latar

belakang pendidikan. Maka banyak hal yang harus diperhatikan terutama

oleh instansi terkait yang mengurusi penempatan guru seperti pemerintah

daerah maupun dinas pendidikan, yaitu mengenai sebaran guru. Sebaran

guru di sini adalah merata atau tidak meratanya sebaran guru khususnya

guru geografi pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Merata dalam

hal ini, bahwa kesesuaian jumlah guru terhadap jumlah siswa, jumlah

kelas dan jumlah jam mata pelajaran per minggu, sehingga tidak terdapat

kelebihan atau pun kekurangan jumlah guru di suatu sekolah, dan

kebutuhan akan guru terpenuhi sehingga pembelajaran dapat berjalan

dengan optimal.

Pembelajaran yang optimal salah satunya juga ditentukan oleh guru

yang professional. Maksud dari guru yang professional di sini adalah guru

diharapkan memiliki kemampuan dasar mengajar sesuai dengan latar

belakang pendidikan. Seperti yang ditegaskan pada pasal 29 PP RI Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang berbunyi

pendidik pada pendidikan dasar dan menengah masing-masing memiliki :

1) Kualifikasi akademik minimal S1 atau D4

2) Latar Belakang pendidikan tinggi yang sesuai dengan mata pelajaran

yang diajarkan,

3) Sertifikasi profesi guru dengan jenis dan tingkat sekolah tempat

kerjanya, dan dalam melaksanakan tugas, guru memiliki kewajiban

untuk melaksanakan wajib mengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap

muka.3

3 Undang-undang Republik Indonesia pasal 29 PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Pendidikan Nasional

3

Page 19: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Berdasarkan penjelasan diatas guru mata pelajaran seperti

geografi haruslah memiliki relevansi dengan latar belakang pendidikannya

yang seharusnya juga geografi. Guru merupakan faktor utama dalam

rangka menentukan efektif tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena

itu dibutuhkan perencanaan yang baik tentang persebaran guru pada setiap

instansi pendidikan. Lebih khusus jumlah kebutuhan guru secara umum

maupun setiap bidang studi dan setiap sebaran guru secara merata per

daerah, persekolah dan bidang studi tertentu. Karena dengan jumlah guru

yang berkualitas dan diikuti dengan persebaran yang merata maka

peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Hal penting yang harus mendapatkan perhatian serius bagi Dinas

Pendidikan diberbagai daerah, adalah dengan memperhatikan sebaran guru

mengajar, untuk disesuaikan dengan kualifikasi bidang studi yang

diajarkan di setiap sekolah. Dengan sebaran guru yang sesuai pada setiap

daerah dapat membuat kegiatan belajar mengajar dapat terjalin dengan

baik. hal ini penting, karena pada setiap tempat pendidikan di sekolah

untuk SMA khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan persebaran

kebutuhan guru masih belum merata. Dengan tidak meratanya kebutuhan

guru khususnya guru mata pelajaran geografi dapat mengganggu dan

menjadikan optimalnya dalam penyampaian materi pelajaran siswa.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya pembangunan

pendidikan di Indonesia adalah ketersediaan guru yang memadai, baik

secara kuantitas maupun kualitas. Ketersediaan guru, yang memadai

dihadapkan pada dua masalah pokok, yakni pemenuhan kebutuhan tenaga

guru yang belum sesuai dengan kebutuhan daerah dan peningkatan

kualitas profesional yang belum memenuhi standar minimal. Seperti yang

disajikan pada Tabel 1.1.4

4 Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintahan Kota Tangerang

Selatan 2018

4

Page 20: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 1. 1 Jumlah SMA Negeri dan Guru Geografi di Kota

Tangerang Selatan

No Nama Sekolah Alamat Guru

Geografi

1 SMA Negeri 1 Ciputat 2

2 SMA Negeri 2 Setu 2

3 SMA Negeri 3 Pamulang 1

4 SMA Negeri 4 Ciputat Timur 2

5 SMA Negeri 5 Pondok Aren 2

6 SMA Negeri 6 Pamulang 3

7 SMA Negeri 7 Serpong Utara 2

8 SMA Negeri 8 Ciputat Timur 2

9 SMA Negeri 9 Ciputat 2

10 SMA Negeri 10 Ciputat 1

11 SMA Negeri 11 Ciputat 2

12 SMA Negeri 12 Serpong 2

Jumlah 24

Dari data Tabel 1.1 tersebut terlihat bahwa jumlah guru pada

setiap sekolah bervariasi atau berbeda-beda dan belum diketahui

kebutuhan guru di Kota Tanggerang Selatan sudah terpenuhi atau belum,

karena dari data tersebut hanya melihatkan jumlah ketersediaan guru di

setiap sekolah.

Menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan ada

banyak guru dan tenaga pendidikan yang belum memenuhi kualifikasi

hingga sertifikasi di periode 2015-Semester I-2017. Laporan ini

didapatkan oleh BPK setelah melakukan pemeriksaan kepada Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan 63 Pemerintah Daerah

yang terdiri dari 22 Pemerintah Provinsi, 36 Pemerintah Kabupaten dan 5

Pemerintah Kota. Ketua BPK Moemahardi Soerja Djananegara

mengatakan, dari pemeriksaan ini ada 5 poin yang diperiksa oleh

5

Page 21: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

pihaknya. Kualifikasi, sertifikasi, kesejahteraan dan data base serta

distribusi. "Dari kualifikasi ada banyak guru dan kepala sekolah tahun

2016 yang belum memenuhi kualifikasi S1 dan D4. Ada sebanyak 211.208

orang S1 dan 5.684 orang D4," Untuk sertifikasi, ada sebanyak 1.596.968

orang guru dan kepala sekolah yang belum bersertifikasi pendidik. Adapun

guru belum bersertifikat pendidik linier dengan mata pelajaran ampu

sebanyak 13.819 dan kepala sekolah belum bersertifikat sebanyak

167.718. Lalu untuk kesejahteraan, masih ada banyak guru yang sudah

memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang belum sepenuhnya tepat waktu,

tepat jumlah dan tepat penerima. Juga Pemerintah daerah belum

sepenuhnya meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.

Selanjutnya untuk database, masih banyak Data Pokok Kependidikan

(Dapodik) yang tidak update dan tidak akurat. Kemudian Distribusi, ada

banyak analisis kebutuhan jumlah guru dan tenaga kependidikan belum

tersedia dan kompetensi guru, kepala sekolah, pengawas yang belum

merata

Hal ini juga pernah diteliti oleh Gusti Bina Sari dalam skripsinya

yang berjudul “Pemetaan Sebaran dan Kebutuhan Guru Geografi Sekolah

Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Tahun

2014. Hasil dalam penelitian ini yaitu: (1) Peta Sebaran guru geografi

SMA per wilayah Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, bahwa di

Kabupaten Pringsewu sebaran guru geografi masih belum merata di

beberapa wilayah Kecamatan, seperti Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan

Pringsewu, Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Pagelaran. (2) Faktor

yang memengaruhi sebaran guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu

yaitu SK (Surat Keterangan) kepegawaian dari Pemerintah,

keterjangkauan (aksesibilitas) dan jarak tempuh serta adanya lowongan

pekerjaan sebagai guru geografi pada saat itu (3) Relevansi latar belakang

pendidikan guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu memiliki

presentase yaitu 85,18% relevan (sesuai) dan 14,81% tidak relevan (tidak

sesuai) (4) Kebutuhan guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu, ada

6

Page 22: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

kesenjangan antara jumlah guru yang ada dengan jumlah kebutuhan yang

harus dipenuhi, walaupun jumlahnya tidakah jauh berbeda dari jumlah

yang ada yaitu 27 orang guru geografi dan kebutuhan yang harus dipenuhi

28 orang guru, ini dikarenkan sebaran guru yang belum merata pada

beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pringsewu.

Di Kota Tangerang Selatan belum adanya penelitian terkait

kesesuaian guru geografi SMA di Kota Tangerang Selatan Pada Tahun

2019 berdasarkan kualifikasi guru geografi dilihat dari latar belakang

pendidikannya. Kemudian untuk pemetaan lokasi SMA Negeri yang ada di

Kota Tangerang Selatan saat ini belum dipetakan secara konvensional

ataupun digital serta belum adanya data yang menyajikan informasi ditiap-

tiap SMA. Peta dapat digunakan untuk mengetahui berbagai informasi

yang termuat di dalam peta tersebut, misalnya persebaran guru. Peta dapat

digunakan untuk melihat bagaimana persebaran guru geografi yang ada di

Kota Tangerang Selatan dan dapat dilihat bagaimana pola penyebaran guru

tersebut, apakah pola penyebaran guru tersebut merata atau tidak.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas yang menjadikan

dasar untuk melakukan penelitian tentang pemetaan sebaran kebutuhan

guru geografi SMA. Dengan melakukan pemetaan diharapkan dapat

diketahui dan dapat mengkaji pola sebaran guru SMA di wilayah Kota

Tangerang Selatan, maka menjadi perhatian untuk melakukan penelitian

tentang “Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di wilayah

Kota Tangerang Selatan Pada Tahun 2019”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa

identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Belum adanya peta sebaran kebutuhan guru geografi di wilayah Kota

Tangerang Selatan Pada Tahun 2019

2) Belum adanya penelitian terkait kesesuaian kualifikasi guru geografi

SMA di Kota Tangerang Selatan Pada Tahun 2019 berdasarkan latar

belakang pendidikannya.

7

Page 23: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

3) Belum diketahui pola sebaran guru geografi di SMA Kota Tangerang

Selatan Pada Tahun 2019

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, cakupan dan aktifitas, penelitian

ini membatasi masalah hanya terfokus pada peta sebaran kebutuhan guru

geografi di wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun Pada Tahun 2019

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pemetaan Sebaran Kebutuhan

Guru Geografi Pada setiap SMA di Kota Tangerang Selatan Pada Tahun

2019?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi tentang

persebaran kebutuhan guru geografi di setiap SMA di Kota Tangerang

Selatan Pada Tahun 2019

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka

penelitian in diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidian baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini ada 2

yaitu secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis, dari penelitian ini dapat berguna menjadi referensi

dan memberikan wawasan keilmuan bagi peneliti dan memberikan

sumbangan konsep-konsep baru yang berkenan dengan dengan dunia

pendidikan

2) Manfaat Praktis, yakni diharapkan dapat berguna baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam praktek kehidupan sehari-hari.

a) Bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, penelitan ini

berguna untuk dijadikan bahan informasi dan pertimbangan

mengenai kebutuhan guru geografi sehingga tidak terdapat

8

Page 24: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

sekolah yang mengaami kekurangan atau kelebihan guru geografi

di setiap sekolah SMA Negeri di wilayah Tangerang Selatan

b) Masyarakat, penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang

kualitas dan kuantitas guru yang mengajar di sekolah.

c) Guru, penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang

sebaran guru berdasarkan kualifikasi guru.

d) Sekolah, penelitian ini dapat menjadikan acuan untuk

perbandingan kualitas guru antar sekolah.

e) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi

peneliti yang akan meneliti masalah-masalah lain yang relevaan

dan memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan.

9

Page 25: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teorits

1. Peta dan Pemetaan

a. Pengertian Peta

Peta merupakan gambaran atau lukisan seluruh atau

sebagian gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan pada

bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu

dan dijelaskaan dalam bentuk simbol dan dibuat mengikuti ukuran

sama luas, sama bentuk, sama jarak dan sama arah.

Secara umum peta didefenisikan sebagai gambaran dari

unsur-unsur alam manapun buatan manusia yang berada diatas

maupun dibawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu

bidang datar dengan skala tertentu1. Beberapa ahli mendefinisikan

peta dari berbagai sudut pandang. Meskipun definisi yang

dijabarkan berbeda, pada dasarnya peta memilki arti yang sama.

Menurut Internasional Cartographic Association (ICA)

peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan

abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya

dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, pada

umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil/diskala.2

b. Fungsi Peta

Fungsi peta menurut Aryono Prihandito diantaranya adalah:

1) Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat

dalam huungannya dengan tempat lain di permukaan bumi)

2) Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah

dan jarak-jarak diatas permukaan bumi)

1 Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataaan Ruang

Wilayah No.10 Tahun 2002 2 Nur Fitriana Sari, Ensiklopedia Geografi Peta, ( Klaten, Cempaka Putih 2018) hlm, 3

10

Page 26: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

3) Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua,

negara, gunung dan lain-lainnya), sehingga dimensinya dapat

terlihat dalam peta

4) Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu tempat

dan menyajikannya dalam suatu peta3.

c. Klasifikasi Peta

Menurut Indarto, klasifikasi peta dikategorikan dalam 3

golongan, yaitu:

1) Penggolongan peta menurut isi:

Secara umum peta digolongkan berdasarkan isi menjadi 2

yaitu peta umum dan tematik:

a) Peta Umum

Pada jenis peta ini menggambarkankenampakan secara

umum, baik karakteristik alam maupun karakteristik buatan

manusia. Contoh peta umum adalah peta topografi, peta

dunia, peta negara.

b) Peta Tematik

Peta tematik merupakan peta yang menonjulkan tema

tertentu, sehingga hanya memberikan gambaran

kenampakan atau objek yang sifatnya tertentu di permukaan

bumi. Biasanya untuk membuat peta tematik diperlukan

peta dasar yang berasal dari peta umum dan data-data yang

mendukung kegiatan tersebut. Data tersebut dapat berupa

data primer dan data sekunder.

2) Penggolongan peta menurut skala:

a) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala

lebih dari 1:5.000

b) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala lebih

dari 1: 75.000

3 K. Endro Sariyono dan M. Nursa‟ban, Kartografi Dasar (Jogjakarta, Jurdik Geografi –

Fise UNY 2010) hlm. 4

11

Page 27: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

c) Peta skala sedang adalah peta peta yang mempunyai skala

antara 1: 75.000 - 1:1.000.000

d) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala lebih

kecil dari

1: 1.000.000

3) Penggolongan peta menurut penggunaannya

a) Peta pendidikan

b) Peta ilmu pengetahuan

c) Peta informasi umum

d) Peta turis

e) Peta navigasi

f) Peta aplikasi teknik dan perencanaan.

d. Pengertian Pemetaan

Pemetaan merupakan suatu proses pengukuran, perhitungan

dan penggambaran dengan menggunakan cara atau metode tertentu

sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta

yang berbentuk data spasial vector maupun raster, pemetaan juga

dapat diartikan sebagai proses pembuatan peta.4 Tujuan utama

pemetaan adalah untuk menyediakan deskripsi dari suatu fenomena

geografi, informasi spasial dan non-spasial, informasi tentang jenis

fitur (titik, garis, polygon).

Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik”

karangan Juhadi dan Dewi Liesioner, disebutkan bahwa tahapan

pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah: 5

1) Menetukan daerah dan tema peta yang akan dibuat

2) Mencari dan mengumpulkan data

3) Menentukan data yang akan digunakan

4 Pemetaan Situasi, Modul 5 Universitas Indonesia hlm.5 dari

https://www.ecademia.edu/27442736/pemetaan_Situasi_Modul_5_ diakses pada Tanggal 06 Mei

2019Pukul 10.14 WIB 5 Ensiklopedia Pramuka Penggalang https://books.google.co.id diakses pada tanggal 06 Mei

2019

Pukul 10.24 WIB

12

Page 28: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

4) Mendesain symbol data dan symbol peta

5) Membuat peta dasar

6) Mendesain komposisi(lay out) unsur peta dan kertas

7) Pencetakan peta

8) Lettering dan pemberian symbol

9) Reviewing

10) Editing

11) Finishing

Menurut Hidayat proses pembuatan peta harus mengikuti

pedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilakan peta yang

baik, benar, serta memilki unsur seni dan keindahan. Secara umum

pembuatan peta meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan

pengumpulan data hingga sebuah peta dapat digunakan. Proses

pemetaan tersebut harus dilakukan dengan urut dan runtun, karena

tidak dilakukan dengan urut dan runtun, tidak akan diperoleh peta

yang baik dan benar. Proses atau tahapan-tahapan pemetaan ada 4

yaitu:

1. Tahap pencarian dan pengumpulan data

Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data,

yaitu:

a) Secara Langsung

Cara pencarian data secara langsung dapat melalui

metode konvesional yaitu meninjau secara langsung ke

lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari

peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan

cara ini dilakukan pengukuran medan menggunakan thedolit,

GPS, dan alat lainyang diperlukan serta pengamatan

informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat

secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan

diolah.

13

Page 29: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan

metode foto udara yang dilakukan dengan memotret

kenampakan alam dari atas denganbantuan pesawat dengan

jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula

menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat

digunakan.

b) Secara tak langsung

Melalui cara ini tentu saja tidak usah repot-repot

meninjau langsung ke lapangan melainkan kita hanya

mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada

sebelumnya. Data yang diperoleh dari pencarian data secara

tak langsung ini disebut data sekunder, sedangkan peta yang

digunakan sebagai dasar pembuatan peta disebut sebagai peta

dasar.

2. Tahap pengolahan data

Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial

yang tersebar dalam keruangan. Data yang telah

diperolehtersebut kemudian dikelompokkan misalnya data

kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif

dilakukan penghitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya

yaitu pemberiansimbol atau simbolisasi terhadap data-data

yang ada.

Dalam tahapan ini akan udah dengan menggunakan

komputer karena data yang masuk akan langsungdiolah oleh

software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan

langsung jadi dan siap untuk disajikan.

3. Tahap penyajian dan penggambaran data

Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data

yang telah diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini

dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat

yang fungsional, namun cara ini sangat

14

Page 30: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

membutuhkanperhitungan dan ketelitian yang tinggi agar

didapat hasil yang baik.

Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui

komputer, penggambaran peta dapat menggunakan aplikasi-

aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya, ARC

View, ARC Info, AutoCAD Map, QuantumGIS dan software

yang lainnya. Setelah peta telah tergambar dalam komputer,

kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital

dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer,

pemberian informasi yang kemudian proses printing atau

pencetakan peta.

4. Tahap penggunaan data.

Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan peta,

karena dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah

peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat

dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam memaknai.

Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah

dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain

itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan,

kritikan, dan saran agar peta tersebut dapat disimpurnakan

sehingga terjadi timbal balik antara pembuat peta ( map maker)

dengan pengguna peta ( map user).

e. Sistem Informasi Geografi

1) Pengertian Sistem Informasi Geografi

Pemetaan saat ini menggunakan sistem informasi

geografi. Menurut Aronaff, Sistem Informasi Geografi (SIG)

adalah sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan

dalam menangani data bererferensi geografi, meliputi

teknikpemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan

pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data serta

keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir SIG dapat

15

Page 31: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

dijadikan acuan pengambilan keputusan pada masalah yang

berhubungan dengan geografi.

Perkembangan SIG dari waktu ke waktu memunculkan

definisi-definisi baru tentang SIG. Pada tahun 1980-an, para

pakar mendefinisikan SIG sebagai sistem pengelolaan data

keruangan. Calkin dan Tomlinson mengartikan SIG sebagai

sistem komputerisasi data yang penting.

Burrough menggambarkan SIG sebagai sistem berbasis

komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,

mengelola, menganalisis dan mengaktifkankembali data yang

mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan

berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Chrisman

mendefinisikan SIG sebagai sistem yang terdiri atas perangkat

keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), serta

organisasi dan lembaga untuk mengumpulkan, menyimpan,

menganalisis, danmenyebarkan informasi –informasi mengenai

daerah-derah dipermukaan bumi.

Menurut Eddy Prahasta bahwa “SIG merupakan sejenis

perangkat lunak, perangkat keras (manusia, prosedur, basis

data dan fasilitas jaringan komunikasi) yang dapat digunakan

untuk menfasilitasi proses pemasukan, penyimpanan,

manipulasi, menampilkan dan keluaran data/informasi

geografis berikut atribut-atribut terkait”.6

Menurut Andree Ekadinata bahwa SIG adalah “sebuah

sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun

dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah

dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari

6 Sistem Informasi Geografi dari https://www.academia.edu/ 11300741/BAB

_II_LADASAN_TEORI_-_Sistem_informasi_Geografi_Persebaran_BTS_pada_PT_XL_Axiata

diakses pada Rabu, 17 Juli 2019 Pukul 08..59 WIB

16

Page 32: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

suatu objek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau

keberadaannya di permukaan bumi”.7

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan para ahli

dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG)

adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,

menganalisis, dan menghasilkan data berferensi geografi atau

data geospasial.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka SIG

dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat

memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data

terpadu. Sistem modelling dan analisa dapat digunakan sebagai

sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial.

Sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, berguna untuk

mengelola operasional dan administrasi lokasi geografis. SIG

juga berguna sebagai sistem pemetaan komputasi yang dapat

menyajikan suatu peta yang sesuai dengan kebutuhan.

SIG dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,

pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,

kartografi dan perencanaan rute. Misalnya dalam kasus ini SIG

yang dirancang dapat membantu menampilkan informasi

lokasi akurat pada persebaran kebutuhan guru geografi di

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019. Selain itu dapat

menampilakan informasi seperti peta jumlah kebutuhan guru.

Pada sistem informasi geografi ini menggunakan aplikasi

QuantumGis.

2) Sejarah Singkat Sistem Informasi Geografi

Awal dikenalnya Sistem Informasi Geografi (SIG)

tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang teknologi

7 Andree Ekadinata, Sonya Dewi dkk, Sistem Informasi Geografi Untuk Penginderaan Jauh

menggunakan ILWIS Open Soure (Bogor World Agroforestry Centre, 2008) hlm. 123

17

Page 33: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

terutama komputer. Selama perang kedua pemprosesan data

mengalami kemajuan yang pesat terutama untuk memenuhi

kebutuhan militer dalam memprediksi trayektor balistik. Pada

awal tahun 1960-an perkembangan dalam ilmu komputer

semakin pesat dan siap digunakan untuk bidang lain di luar

militer. Para ahli metereorologi, geologi, dan geofisika mulai

menggunakan komputer dalam pempuatan peta.

Tahun 1963 di kanada muncul CGIS(Canadian

Geogrphic Information system), dan selanjutnya menjadi SIG

pertama di dunia . dua tahun kemudian di Amerika Serikat

beroperasi sistem serupa bernama MIDAS yang berguna untuk

memproses data-data sumber daya alam.

3) Komponen- komponen Sistem Informasi Geografi

Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima

komponen yang bekerja secara terintregrasi yaitu:8

a) Perangkat Keras ( Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat

fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang

mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat

keras SIG memiliki kemampuan untuk menyajikan citra

dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta

mendukung operasi basis data dengan volume yang besar

secara tepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa

bagian untuk menginput data, mengolah data, mencetak

hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses:

Input data: mouse, digitizer, scanner

Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

Output data: Plotter, printer, screening

8 Sistem Informasi Geografi https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem _informasi_geografis di

askses pada Rabu, 17 Juli 2019 Pukul 11.59 WIB

18

Page 34: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

b) Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses

menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik

data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang

harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

Data Base Management System (DBMS)

Alat untuk menganalisa data-data

Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

c) Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk

mendukung SIG yaitu :

1) Data Spasial

Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah

yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya

direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan

format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y

(vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki

nilai tertentu.

2) Data Non Spasial (Atribut)

Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana

tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki

oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk

data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial

yang ada.

d) Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena

manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG.

Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem

informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang

mendesain dan mengelola sistem, sampai pada pengguna

19

Page 35: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya

sehari-hari.

e) Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda

untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada

aspek desain dan aspek realnya.

2. Guru Geografi

a. Pengertian Guru

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.9 Dari pengertian tersebut, tersirat

bahwa seorang guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan

yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khususnya di

bidang pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia guru diartikan

sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya)

mengajar.10

Pengertian guru menurut KBBI di atas, masih sangat

umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang

sebenarnya, sehingga untuk memperjelas gambaran tentang

seorang guru diperlukan definisi-definisi lain menurut para ahli.

Banyak para ahli tokoh pendidikan yang memberikan rambu-

rambu tentang guru. Guru sebagai penentu masa depan tidak boleh

asal saja. Guru harus mampu memahami hakikat dirinya dalam

mengemban amanah suci untuk mencerdaskan anak bangsa, untuk

itu ada beberapa pendapat tokoh tentang hakikat seorang guru.

9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 (1)

10 Guru KBBI dari https://kbbi.web.id/guru diakses pada tanggal 21 Mei 2018 pukul 17.06

WIB

20

Page 36: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Menurut Mulyasa, pengertian guru adalah seseorang yang

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta mampu mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Drs. M. Uzer Usman mengemukakan

guru adalah setiap orang yang berwenang dan bertugas dalam

dunia pendidikan dan pengajaran lembaga pendidikan formal.

Guru adalah pemeran utama dalam proses pembelajaran,

yang membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan

pribadi yang berpengaruh besar dalam proses pembelajaran. Oleh

karena itu, guru harus bisa membawa peserta didik ke tujuan yang

ingin dicapai serta guru harus memiliki wawasan luas dan

wibawa.11

Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Indonesia memiliki

semboyan yang senantiasa melekat pada diri seorang guru.

Semboyan ini ada pada symbol pendidikan. Semboyan itu

berbunyi, ʻ ʻ Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa,

tut wuri handayani”. Menurut Sardiman, guru merupakan salah

satu Komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang

ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial di bidang pembangunan.12

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa seorang

guru dengan segala keilmuannya mampu mengembangan potensi

dari setiap anak didiknya. Guru dituntut untuk peka dan tanggap

terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan,serta ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan

tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

11

Faulana Sundari, Peran Guru Sebagai Pembelajaran dalam Memotivasi Peserta Didik

Usia SD Prosiding Diskusi Panel Pendidikan “Menjadi Guru Pembelajaran” Keluarga Alumni

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta,8 April 2017 dari

http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/repository/article/viewFile/1665/1287 diakses pada

Tanggal 22 Mei 2018 pukul 12.06 WIB 12

Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali, 2007 hlm.

123

21

Page 37: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

b. Pengertian Geografi

Kata geografi berasal dari geo(s) dan graphein. Geo(s)

artinya bumi, graphein artinya menggambarkan, mendeskripsikan

ataupun ataupun mencitrakan. Ungkapan itu pertama kali disitir

oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”. Jadi

kata geographika dalam bahasa Yunani, berarti lukisan tentang

bumi atau tulisan tentang bumi. Secara harfiah Geografi adalah

ilmu yang menggambarkan tentang bumi. Istilah geografi juga

dikenal dalam berbagai bahasa, seperti kata geography berasal dari

bahasa Inggris, geographie (Prancis) diegeograpie / dieerdkunde

(Jerman), geografie / aardijkskune(Belanda) dan kata geographike

(Yunani).13

Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya

berkenaan dengan fisik alamiah saja, melainkan juga meliputi

segala gejala dan prosesnya. Oleh karena itu, dalam hal gejala dan

proses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan,

binatang dan manusia sebagai penghuni bumi tersebut.

Menurut Bintarto ilmu pengetahuan yang mencitrakan,

menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan

penduduk, juga mempelajari unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Disini menjelaskan bahwa geografi tidak hanya memepelajari alam

dan gejalanya saja, akan tetapi geografi juga mempelajari manusia

serta semua bebudayaanya.14

Menurut Nikmah, Guru geografi adalah guru yang

mengampu mata pelajaran geografi. Tugas guru geografi adalah

memberikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang ada

dalam mata pelajaran geografi, sehingga dapat membentuk siswa

yang mampu mengembangkan darma baktinya untuk menjalin

kerja sama dan mengurangi konflik, sehingga siswa dapat

13

Hendro Murtianto,Modul Belajar Geografi Universitas Pendidikan Indonesia 2008 14

Sapto Wasono dan Agus Bustanul, Mini Book Master Geografi& Sosiologi (PT.

WahyuMedia Jakarta Selatan 2012) hlm. 4

22

Page 38: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

bertindak secara sosial, spasial, dan ekologis serta bertanggung

jawab, sebagai bekal hidupnya di masyarakat. 15

Kompetensi yang dimiliki guru geografi sama dengan

kompetensi guru lainnya, namun terdapat beberapa kompetensi

khusus. Daldjoeni mengemukakan lima kemampuan yang harus

dimiliki oleh guru georgafi, sehingga dapat dibedakan dengan guru

lainnya. Kelima kompetensi tersebut merupakan syarat untuk

menjadi guru geografi yang ideal, yaitu:

1) Mempunyai perhatian yang cukup banyak kepada

permasalahan kemanusiaan

2) Mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri faktor-

faktor lokatif, polapola regional dan relasi keruangan yang

terkandung oleh, ataupun tersembunyi di belakang gejala

sosial.

3) Mampu dan menyenangi kegiatan observasi secara mandiri di

lapangan.

4) Memiliki kemampuan mensintesakan data yang berasal dari

berbagai sumber.

5) Mampu membedakan serta memisahkan kausalitas yang

sungguh, dari hal-hal yang sifatnya kebetulan belaka.

3. Kulifikasi Guru Geografi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kualifikasi

adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau

menduduki jabatan tertentu.16

Dalam definisi lain kualifikasi diartikan

sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis

untuk mengisi jenjang kerja tertentu. Jadi kualifikasi mendorong

seseorang untuk memilki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

15

Skripsi Universitas Negeri Semarang Kompetensi Profesional Guru Geografi yang Sudah

Sertifikasi pada SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/2016 16

Kualifikasi KBBI dari https://kbbi.web.id/kualifikasi.html diakses Pada Pukul 08.24 WIB

Tanggal 07 Juli 2019

23

Page 39: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Dalam dunia pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagai keahlian atau

kecakapan khusus dalam bidang pendidikan, administrasi pendidikan

dan seterusnya.

Kualifikasi guru adalah Keahlian yang diperlukan untuk

melakukan pekerjaan guru melalui pendidikan khusus keahlian. Guru

yang qualified adalah guru yang memenuhi kualifikasi pendidikan

yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam

Undang-undang Pasal 29 PP RI NO 19 Tahun 2005 menyatakan

bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi

sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, serta memilki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang

harus dimiliki guru sebelum melaksanakan tugas sebagai pendidik

professional dan sebagai persyaratan dalam Dalam Undang-undang

Pasal 29 PP RI NO 19 Tahun 2005 tersebut, Meliputi:

1) Kualifikasi akademik minimal S1 atau D4

2) Latar belakang pendidikan tinggi yang sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan.

3) Sertifikasi profesi guru dengan jenis dan tingkat sekolah tempat

kerjanya, dalam melaksanakan tugas, guru memilki kewajiban

untuk melaksanakan wajib mengajar 24 jam tatap muka.17

Dari penjabaran tersebut dapat diartikan kualifikasi guru

geografi adalah kualifikasi akademik Pendidik/ guru yang memiliki

latarbelakang minimum D-IV atau S1, memilki latar belakang

Pendidikan Geografi serta sertifikat profesi guru geografi.

4. Kebutuhan Guru

a. Pengertian Kebutuhan Guru

Poerwadarminta mengemukakan bahwa “kebutuhan

berasal dari butuh yaitu: (1) Barang apa yang diperlukan, hajat,

keperluan, (2) Perlu akan atau memerlukan”. Selanjutnya menurut

17

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Dosen Pasal 29 (4)

24

Page 40: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

25

pidarta mengungkapkan bahwa “ kebutuhan adalah merupakan

kesenjangan antara apa yang ada sekarang dan bagaimana hal itu

seharusnya’. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kebutuhan adalah merupakan kesenjangan antara apa yang ada

sekarang dengan seharusnya diperlukan.

Gaffar mengemukakan bahwa “kebutuhan akan tenaga guru

(teacher demand) adalah tuntutan pemakai jasa profesional guru

untuk memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak didik pada

lembaga pendidikan pemakai jasa guru itu.”18

Pasal 24 UUD Guru dan Dosen No 14 Th 2005,

mewajibkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru.

Pemenuhan kebutuhan guru harus merata untuk menjamin

keberlangsungan satuan pendidikan yang meliputi :

1) Dalam jumlah

2) Kualifikasi akademik

3) Kompetensi

Sehubungan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan

kebutuhan guru adalah kebutuhan akan tenaga guru atau tenaga

pendidikan yaitu tuntutan pemakai jasa profesional guru untuk

memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak didik pada

lembaga pendidikan. Untuk mengetahui kebutuhan guru geografi

pada setiap SMAN di wilayah Kota Tangerang Selatan, dilakukan

analisis berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus setelah

memperoleh data beberapa komponen dari hasil kuesioner atau

angket. Sehingga kebutuhan guru Geografi pada setiap SMA di

wilayah Kota Tangerang Selatan dapat diketahui secara jelas.

Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

KG =

18

Laporan Penelitian PNBP, Proyeksi Ketersediaan, Kebutuhan dan Distribusi Guru

Sekolah Menengah Pertama di Kota Batu Universitas Negeri Malang.

Page 41: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan:

KG = Kebutuhan Guru

JK = Jumlah Kelas

JBP = Jumlah Jam Mengajar Per Minggu

JMG = Jumlah Maksimal Wajib Mengajar Guru Per Minggu

(Biro Perencanaan Depdikbud, 1987. Perencanaan Akan

Kebutuhan Guru. Sekjen Depdikbud. Jakarta).

b. Persyaratan Guru

Di dalam Bab IV Pasal 8 Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,

disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan

Nasional. 19

Terkait dengan hal di atas, terdapat beberapa persyaratan

untuk menjadi guru. Adapun persyaratan menjadi guru menurut

Roestiyah N. K yaitu sebagai berikut:20

1) Persyaratan fisik, yaitu kesehatan jasmani, maksudnya seorang

calon guru harus berbadan, tidak berpenyakit menular, dan

tidak memiliki cacat tubuh yang dapat mengganggu kelancaran

tugasnya mengajar di muka kelas

2) Persyaratan psikis, yaitu tidak mengalami gangguan penyakit

jiwa atau penyakit syaraf, yang tidak memungkinkan

menunaikan tugasnya dengan baik, selain itu juga diharapkan

memiliki bakat dan minat keguruan.

3) Persyaratan moral, yaitu sifat susila dan budi pekerti luhur,

maksudnya calon guru dan pendidikan adalah mereka yang

sanggup berbuat suatu kebajikan, serta bertingkah laku yang

dapat dijadikan teladan bagi masyarakat.

19

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 8 tentang guru dan

dosen Bagian Kesatu ( Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi) 20

Roestiyah. N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2012, Cet. 8, hlm 76

26

Page 42: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

4) Persyaratan intelektual dan akademis, yaitu yang mengenai

pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari

lembaga pendidikan guru yang memberikan bekal untuk

memberikan tugas pendidikan formal di sekolah.

5) Persyaratan kualifikasi akademik adalah keahlian atau

kecakapan khusus dalam bidang pendidikan baik sebagai

pengajar pelajaran, administrasi pendidikan dan seterusnya

yang diperoleh dari proses pendidikan dapat diartikan sebagai

tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang

pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan.

6) Persyaratan kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,

dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan.

7) Persyaratan sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan

untuk meningkatkan kompetensi profesional. Oleh karena itu,

sertifikasi guru merupakan keniscayaan masa depan untuk

meningkatkan kualitas dan martabat guru, menjawab arus

globalisasi dan menyiasati sistem desentralisasi.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa

tidak semua orang dapat menjadi seorang guru, karena selain

dibutuhkan kecerdasan intelektual, seorang guru juga harus

memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Selain

itu, tugas seorang guru adalah menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas dan semakin bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya.

1) Kompetensi Guru

Istilah kompetensi memiliki banyak makna. Terdapat

beberapa definisi tentang pengertian kompetensi yaitu:

27

Page 43: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

a) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan

bahwa kompetensi adalah kewenangan(kekuasaan) untuk

menentukan (memutuskan sesuatu)21

b) Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

disebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan22

c) Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. berpendapat bahwa

kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya

d) Menurut Agus Dharma, kompetensi guru adalah

kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan seseorang

ketika melakukan sesuatu. Kompetensi dapat diletakkan

dalam suatu kontinum yang beranjak dari sangat tidak

berkompeten pada satu ujung sampai dengan sangat

berkompeten pada ujung yang lain.23

Menurut Gordon sebagaimana yang dikutip oleh E.

Mulyasa, bahwa ada enam aspek atau ranah yang terkandung

dalam konsep kompetensi, yaitu sebagai berikut :24

1) Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang

kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara

melakukan identifikasi kebutuhan , dan bagaimana

21

Kompetensi dalam KBBI dari http://Kbbi.web.id/kompetensi.html di akses pada

Tanggal 02 April 2019 Pukul 15.07 WIB 22

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen(10) 23

Jurnal Penelitian Dwija Utama, Forum Komunikasi Guru Pengawas Surakarta(

Surakarta, 2008) hlm. 32

https://books.google.co.id/books diakses pada Pukul 16.07 WIB Tanggal 02 April 2019 24

E. Mulyasa . Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru(Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007. Hlm. 38

28

Page 44: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai

dengan kebutuhannya.

2) Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif

dan afektif yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang

guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus

memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan

kondisi peserta didik.

3) Kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh

individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang

dibebankan kepadanya, misalnya kemampuan guru

dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana

untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta

didik.

4) Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah

diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri

seseorang, misalnya standar perilaku guru dalam

pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan

lain-lain)

5) Sikap (attitude) yaitu perasaan (senang, tak senang, suka,

tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang

datang dari luar, reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan

terhadap kenaikan gaji, dan lain-lain.

6) Minat (interest), adalah kecenderungan seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan, misalnya minat untuk

melakukan sesuatu atau untuk mempelajari sesuatu.

Dari keenam aspek yang terkandung dalam konsep

kompetensi di atas, jika ditelaah secara mendalam mencakup

empat bidang kompetensi yang pokok bagi seorang guru

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Keempat

29

Page 45: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

jenis kompetensi tersebut harus sepenuhnya dikuasai oleh

guru25

a) Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen Pasal 28 ayat (3) butir a

dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan seorang guru dalam mengelola proses

pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik,

meliputi pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,

pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik

dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.26

Berdasarkan definisi diatas, dapat dirumuskan

bahwa professional adalah orang yang memegang suatu

jabatan atau pekerjaan yang mana pekerjaan tertsebut

menunutut adanya sbidang ilmu, keterampilan, keahlian,

dan kemampuan tertentu diluar jangkauan khalayak

ramai (tidak setiap orang dapat melakukannya) dan

memerlukan pendidikan dan pelatihan dalam waktu yang

panjang.

Kompetensi professional guru adalah

kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan

atau menjalankan profesi keguruannya, yang mana

pekerjaan/ jabatan guru tertsebut menunutut adanya

bidang ilmu, keterampilan, keahlian, dan kemampuan

25

Ibid, hlm.40 26

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan

Kompetensi Guru Pasal 28 butir a

30

Page 46: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap

orang dapat melakukannya) dan memerlukan pendidikan

dan pelatihan dalam waktu yang panjang. Atau dengan

kata lain kompetensi professional guru adalah orang

yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas

dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan

maksimal.

b) Kompetensi Kepribadian

Dalam Standart Nasional Pendidikan, penjelasan

pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah

kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,

dewasa , arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

peserta didik, dan berakhlak mulia..27

Kompetensi kepribadian yaitu merupakan

kemampuan kepribadian yang meliputi: (1). Bertindak

sesuai dengan norma agama, sosial dan kebudayaan

nasional Indonesia. (2). Menampilkan diri sebagai

pribadi yang jujur dan berakhlak mulia dan teladan

terhadap peserta didik dan masyarakat. (3).

Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan

bijaksana. (4). Menunjukkan etos kerja dan tanggung

jawab yang tinggi, rasabangga menjadi guru dan percaya

diri. (5). Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

c) Kompetensi Profesional

Profesional dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia disebutkan, bahwa profesional adalah

bersangkutan dengan profesi memerlukan kepandaian

27

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan

Kompetensi Guru Pasal 28 butir b.

31

Page 47: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

khusus untuk menjalankannya Dalam Standar Nasional

Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standart

Nasional Pendidikan.28

Kompetensi profesional juga dapat berarti

kewenangan dan kemampuan guru dalam menjalankan

profesinya. Adapun yang termasuk komponen

kompetensi professional antara lain: (a) Menguasai

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu. (b) Menguasai

StandarKompetenasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

mata pelajaran yang diampu. (c) Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan denganmelakukan

tindakan reflektif. (d) Memanfaatkan teknologi informasi

dengan baik

d) Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan

pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan

guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesame pendidik, dan masyarakat sekitar.29

Kompetensi social merupakan kemampuan

pendidik sebagai bagian di masyarakat diantaranya; guru,

28

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan

Kompetensi Guru Pasal 28 butir c 29

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan

Kompetensi Guru Pasal 28 butir d

32

Page 48: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

di mata masyarakat dan siswanya merupakan panutan

yang dicontoh dan teladan dalam kehidupan sehari-

hari.Ia adalah tokoh yang diberi tugas membina dan

membimbing manusia pada umumnya dan para siswanya

pada khususnya ke arah norma yang berlaku di

lingkungan sosial oleh karena itu guru perlu membekali

dirinya dengan kemampuan sosial dengan masyarakat

sekitar dalam rangka penyelenggaraan pembelajaran

yang efektif dan efisien di mana hubungan antara

sekolah dengan masyarakat akan berlangsung lancar

5. Sebaran Guru

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan

perbedaan fenomena geosfer dari sudut pandang kelingkungan atau

kewilayahan dalam konteks keruangan.30

Berdasarkan Pengertian

tersebut dapat diambil simpulan bahwa geografi mempelajari gejala-

gejala / fenomena dipermukaan bumi dengan sudut pandang

kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Gejala

gejala atau fenomena ini berupa kejadian yang terjadi dipermukaan

bumi baik alam maupun sosial. Salah satu fenomena tersebut yaitu

sebaran guru dalam suatu wilayah.Dalam hal ini adalah guru geografi

pada SMAN di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Sebagaimana terdapat empat prinsip-prinsip geografi, salah

satunya yaitu prinsip distribusi atau persebaran.31

Prinsip distribusi

atau persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak

merata di permukaan bumi, yang meliputi bentang alam, tumbuhan,

hewan, dan manusia.

Ketersediaan tenaga pendidik atau guru pada tiap SMAN di

wilayah Kota Tangerang Selatan akan beragam jumlahnya. Hal ini

30

Seminar Lokakarya IGI Semarang, didigitalkan pada 04 Oktober 2008) diakses dari

http://sobatmater.com//definisi-geografi-menurut-seminar-lokarya-1988 pada Tanggal Tanggal 02

April 2019 Pukul 16.27 WIB 31

Sri Mintarjo, Ensiklopedia Geografi, Subtansi Geografi(Cempaka Putih, 2014) hlm.48

33

Page 49: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

sesuai dengan prinsip persebaran yang telah diungkapkan sebelumnya,

bahwa gejala atau masalah yang terdapat di ruang muka bumi

persebaranya bervariasi. Masalah yang dimaksud dalam penilitian

adalah persebaran guru geografi. Persebaran guru geografi ini dapat

disajikan dalam bentuk peta, sehingga akan lebih mudah untuk

mengetahui bentuk atau pola persebarannya. Apakah sudah tersebar

secara merata atau bergerombol di wilayah tertentu saja.

B. Penelitian Relevan

Penelitian Relevan adalah suatu penelitian sebelumnya yang

sudah pernah dibuat dan dianggap cukup relevan/ mempunyai

keterkaitan dengan judul dan topik yang akan diteliti yang berguna

untuk meghindari terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok

permasalah yang sama. Penelitian relevan dalam penelitian ini

diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Penelitian Relevan

Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Analisis

Sebaran dan

Kebutuhan

Guru geografi

SMA di

Wilayah

kabupaten

Pesawaran–

Nufais201632

(Skripsi)

Hasil penelitian ini menunjukkan

informasi bahwa kualifikasi guru di

wilayah Kabupaten Pesawaran sudah

relevan karena memenuhi ketentuan

lulusan S1 Pendidikan Geografi dan telah

di sertifikasi, namun persebaranguru tiap

wilayah tersebut 24 orang. Dapat

dinyatakan bahwa sebaran guru geografi

SMA di wilayah Kabupaten Pesawaran

Provinsi Lampung tahun 2015 belum

merata dan tidak sesuai dengan jumlah

guru yang dibutuhkan.

Deskriptif Perbedaan

dengan

penelitian

sebelumnya

beda lokasi

penelitian

Pemetaan

Persebaran

Penyakit di

Kab.

Tanggamus

Prov.Lampung

2013 (Jurnal)33

Hasil penelitian ini adalah kasus penyakit

di Kab. Tanggamus tersebar di 20

kecamatan dan terdiri dari 3 zona, zona

barat terdapat lima jenis penyakit.Zona

tengah, terdapat empat penyakit yaitu

penyakit,DBD, Diare, Malaria, dan Kusta.

Zonatimur 5 penyakit

Persamaan

penelitian

tentang

pemetaan

dan

persebaran

Perbedaan

membahas

terkait

kesehatan

(penyakit)

32

Nurfaisa, Analisis Sebaran dan Kebutuhan Guru geografi SMA di Wilayah kabupaten

Pesawaran– Nufais2016, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 2016 33

Selvindari Dwi, Pemetaan Persebaran Penyakit di Kabupaten Tanggamus Provinsi

Lampung Tahun 2013, Universitas Lampung. 2013

34

Page 50: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 2.1 ( Lanjutan)

Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Pemetaan

Kebutuhan Guru

Geografi

Tingkat SMA di

Kabupaten Way

Kanan tahun

201334

(Jurnal)

Hasil Penelitian ini, dapat dinyatakan

bahwa sebaran guru geografi SMA di

Kabupaten Way Kanan Provinsi

Lampung tahun 2013 kurang merata dan

tidak sesuai dengan jumlah guru yang

dibutuhkan pada setiap SMA di

Kabupaten Way Kanan tahun 2013

Deskriptif Perbedaan

dengan

penelitian

sebelumnya

beda lokasi

penelitian

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

negara. Maka, pendidikan suatu negara harus memmilki kualitas yang

baik. kualitas pendidikan yang baik dapat didukung oleh berbagai faktor,

misalnya dilihat dari kebutuhan guru, apakah suatu negara memenuhi

guru yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat pada pasal 29 PP RI NO 19

Tahun 2005 standar pendidikan nasional yang berbunyi seorang pendidik

sekolah dasar dan sekolah menengah memilki: 1. Kualifikasi akademik

S1/D4 2. Latar belakang pendidikan tinggi sesui dengan mata pelajaran

yang diajarkan 3. Sertifikat.

Berdasarkan penjelasan diatas guru mata pelajaran geografi

haruslah memiliki latar belakang pendidikan geografi. Guru merupakan

faktor dalam rangka menentukan efektif tidaknya proses belajar mengajar.

Oleh karena itu dibuutuhkan perencanaan yang baik tentang persebaran

guru pada setiap instansi pendidikan.

Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia semakin tahun

semakin bertambah, dengan ini berdampak pada peningkatan jumlah

siswa dan ini juga berpengaruh pada peningkatan kuantitas kebutuhan

guru yang dimana merupakan salah satu faktor pendukung dalam dunia

pendidikan.

Dalam hal ini, pemerataan sebaran guru yang diharapkan adalah

guru di tempatkan sesuai dengan kebutuhan guru geografi pada sebuah

34

Ahkmad Zulfikar Kurniawan, Buchori Asyik, Dedi Miswar. Jurnal Mahasiswa

Pendidikan Geografi Universitas Lampung 2013

35

Page 51: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

SMAN dan guru professional berdasarkan kualifikasi pendidikan, seperti

guru geografi SMAN diharapkan guru lulusan S1 Pendidikan Geografi.

Karena ini akan mempengaruhi proses pembelajaran geografi di kelas dan

kualitas siswa dalam memahami materi geografi yang disajikan guru.

Kebutuhan guru geografi pada setiap SMA berbeda jumlahnya denga

jumlah jam mata pelajaran perminggu, jumlah jam wajib mengajar dan

jumlah kelas. Maka sebaiknya ada perhitungan kebutuhan guru pada

setiap SMA agar dapat diketahui kebutuhan gurunya sudah terpenuhi atau

belum.

Dari hal tersebut maka salah satu cara adalah dengan membuat

peta sebaran kebutuhan guru geografi SMA di Kota Tangeang Selatan

dari peta sebaran guru tersebut dapat diketahui informasi bagaimana

pemetaan sebaran kebutuhan guru geografi di Kota Tangerang

Selatantersebut apakah sudah merata atau belum. Untuk lebih jelasnya

mengenai kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

2.1.

36

Page 52: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir

Peningkatan Jumlah Siswa

Peningkatan Kebutuhan Guru Geografi

Kuantitas

Sebaran Kebutuhan Guru Geografi

Kualifikasi akademik

•Kualifikasi Minimal D-IV /S1

•Latar Belakang Pendidikan Geografi

•Sertifikasi

Kompetensi

•Kompetensi Profesional

•Kompetensi Pedagogik

•Kompetensi Kepribadian

•Kompetensi Sosial

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Geografi

Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru Geografi

37

Page 53: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Secara astronomis Tangerang Selatan terletak pada 6◦ 17 „ 20‟‟ S -

106◦ 43‟ 05‟‟ E. Adapun lebih rinci lokasi penelitian seperti terlihat

pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian Kota Tangerang Selatan

38

Page 54: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Mei sampai

bulan Oktober 2019. Dengan perincian kegiatan penelitian yang

tersaji pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2019 2020

Bulan

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

1. Revisi Proposal

2. Penyusunan Bab I

3. Penyusunan Bab II

4.

Penyusunan Bab III

dan Pembuatan

Instrumen

5. Penelitian Skripsi

6. Penyusunan Bab VI

7. Penyusunan Bab V

8 Sidang Munaqasah

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kuantitatif, karena peneliti ingin menggambarkan

detail pola persebaran Guru Geografi di Kota Tangerang Selatan melalui

teknik pemetaan. Metode deskriptif adalah “metode yang digunakan untuk

memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, yang

dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi

dan analisis pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan

secara objektif dalam suatu deskriptif” 1

1 Moh Ali, Penelitian Kependidikan 1982 hlm.120 dikutip juga dalam Skripsi Shinta

Margareta “Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan Efektivitas Pengambilan Keputusan

Pemimpin, Universitas Pendidikan Indonesia. Dari https://repository.upi.edu diakses pada

Tanggal 07 Agustus 2019 pukul 00.37 WIB

39

Page 55: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan suatu “universe”, yakni wilayah generalisasi

yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi tidak hanya berupa orang,

tetapi bisa juga berupa benda yang lainnya.

Penelitian geografi itu meliputi kasus (masalah, peristiwa tertentu),

individu (manusia baik sebagai perorangan maupun kelompok), dan

gejala (fisis, sosial, ekonomi, budaya, politik) yang ada pada ruangan

geografi tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

penelitian adalah seluruh guru geografi pada dua belas SMA yang

terdapat di Wilayah Kota Tangerang Selatan, yaitu sebanyak 24 guru.

2. Sampel

Menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang

responden, maka jumlah sempelnya diambol secara keseluruhan, tetapi

jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15%

atau 20-25% dari julah populasinya.3

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih

besar dari 100 orang responden, maka pada penelitian ini mengambil

100% jumlah populasi yaitu sebanyak 24 orang responden, maka pada

penelitian ini tidak menggunakan sampel, melainkan penelitian

populasi dan semua dijadikan responden.

D. Bahan dan Alat

1. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data spasial berupa Peta Administrasi Kota Tangerang Selatan

b. Data jumlah guru geografi di Kota Tangerang Selatan

2 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D hlm.80

3 Dr. Ajat Rukajat, M.Mpd, Pendekatan Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta, Deepublish 2018)

hlm.46

40

Page 56: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

2. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Perangkat Keras (hardware) yang terdiri atas:

1) Intel inside 2.16 GHz, 4 GB RAM,dan 500 GB (Laptop)

merupakan alat yang digunakan untuk menjalankan program,

peprosesan data, dan penyimpanan data yang dibutuhkan

dalam penelitian

2) Printer, merupakan untuk mencetak peta, laporan, serta hasil

pengolahan data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian.

b. Perangkat Lunak (softdware) yang terdiri atas:

1) GPS Esensial (Global Positioning System), GPS dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui titik koordinat dari

objek penelitian. Titik koordinat ini sangat penting dalam

proses pengolahan peta digital.

Kelebihan GPS Esenssial:4

a. Tampilan (Interface)

Salah satu poin lebih terkait segi tampilan dari aplikasi ini,

GPS Essential memiliki tampilan yang tidak terlalu

membingungkan, karena icon yang digunakan lebih

mempermudah dalam hal menunjukkan tool-tool apa saja

yang ada.

b. Fitur-Fitur

Aplikasi ini memiliki banyak fungsi yang ditawarkannya.

Untuk kemampuan standar sebuah GPS asli, aplikasi ini

memiliki seluruh kemampuannya. Mulai dari Accuracy,

Altitude, Speed, Battery, Baring, Climb, Course, Date,

Declination, Distance, ETA, Latitude, Longitude, Max

Speed, Min Speed, Actual Speed, True Speed, Sunrise,

4 Jurnalapps.https://www.google.co.id/amp/s/jurnalapps.co.id/kupas-tuntas-gps-esenssial-

aplikasi-gps-serba-bisa-12268/amp diakses Pada Tanggal 25 Agustus 2020 Pukul 22.24 WIB

41

Page 57: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Sunset, Moonset, Moonrise, Moon Phase, Target, Time,

TTG, hingga Turn.

c. Penggunaan

Sebagaimana GPS pada umumnya, pengguna juga bisa

mengatur berbagai pengaturan dasar GPS. Seperti,

melakukan pengaturan interval perekaman GPS, unit

(UTM, derajat menit, derajat desimal), dan masih banyak

lainnya lagi.

d. Tingkat akurasi GPS Esenssial cukup baik bisa sampai 3m

hampir sama dengan GPS Survey biasa.

Kekurangan GPS Esenssial:

a. Tampilan

Selain terlihat cukup kuno, tampilan yang dimiliki oleh

GPS Essential ini juga terlihat sedikit kaku

b. Untuk Keakuratan jika tidak didukung oleh Sinyal Ponsel

yang bagus maka akan berdampak pada keakuratan titik

koorfinatnya

Untuk menentukan keakuratan GPS Esenssial ini,

sebelum menetapkan titik koordinatnya harus melihat jumlah

satelit yang ditangkap oleh aplikasi GPS Esenssial minimal 6-10

satelit.

Dan Peneliti menggunakan Spek Smartphone yang telah

mendukung GPS Esenssial yaitu menggunakan Xiomi Redmi

Note 5, Ram 4GB, Versi android 8.1.0 MIU Global 10.3 dan

didukung oleh dengan kartu internet Telkomsel yang stabil

ketika pengambilan titik koordinatnya.

2) Kamera, digunakan untuk mengambil gambar objek

penelitian di lapangan yang sesuai dengan sasaran penelitan

dan untuk alat dukung dokumentasi

42

Page 58: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

3) QuantumGis 3.14 sebuah aplikasi Sistem Informasi

Geografi desktop sumber terbuka dan bebas lintas platform

yang menyediakan tampilan, penyunting dan analisis data

digunakan untuk mengolah data pemetaan sebaran

kebutuhan guru geografi dalam bentuk digital

E. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber primer, yakni yang asli, informasi dari tangan pertama atau

responden.5 Yang diperoleh dari guru geografi setiap sekolah secara

langsung. Data primer dalam penelitian ini adalah titik koordinat

sekolah dan kebutuhan guru geografi SMA di Kota Tangerang Selatan.

2. Data Sekunder

Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber primer, yakni yang asli, informasi dari tangan pertama atau

responden.6 Yang diperoleh dari guru geografi setiap sekolah secara

langsung. Sedangkan data sekunder adalah informasi yang diperoleh

tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga. Yaitu

mengumpulkan informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dan pihak-pihak yang terikat.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitaian menurut sugiyono adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh

5 Dr. Harnovinsah, Ak, Metode Penelitian Modul 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning,

Universitas Mercu Buana 6 Ibid

43

Page 59: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.7 Dalam

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pemetaan sebaran

kebutuhan guru geografi SMA

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi

merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan8.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang yang diamati tidak terlalu besar.

Pada penelitian ini penulis memilih menggunakan observasi terstruktur

, yaitu observasi yng telah dirancang secara sistematis tentang apa

yang akan diamati kapan dan dimana tempatnya.

Sehingga pada saat observasi sudah ditentukan objek apa saja

yang akan di observasi dengan menggunakan pedoman observasi.Pada

penelitian ini observasi digunakan untuk kegiatan ploting memperoleh

data titik koordinat sekolah yang menggunakan GPS essensial.

2. Wawancara

Dalam Kamus Besar Indonesia disebutkan bahwa wawancara

adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai

keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.9 Atau dengan kata

lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah tanya jawab antara

pewawancara dengan yang diwawancarai untuk menerima keterangan

atau pendapat tentang suatu hal. Pada penelitian ini wawancara

digunakan untuk memperoleh data tentang kebutuhan guru geografi

dari kuantitas guru dan data yang tidak bisa didapatkan pada kuesioner.

7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D(Bandung, Alfabet 2011),

h.38 8 Ibid, hlm.145

9 Wawancara KBBI dari https://kbbi.web.id/wawancara diakses pada tanggal 08 Agustus

2019 pukul 00.37 WIB

44

Page 60: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

3. Kuesioner

Menurut Sugiyono kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.10

Kuesioner

dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang telah disusun

kemudian kuesioner ini ditujukan kepada guru yang mengajar geografi

SMA. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data kualifikasi

latar belakang pendidikan guru geografi di Kota Tangerang Selatan

dan kompetensi yang dimilki oleh guru geografi di Kota Tangerang

Selatan . Skala pengukuran untuk angket ini menggunakan skala

guttman. Skala dengan tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas

dan konsisten misalnya: iya-tidak, benar-salah, setuju-tidak setuju, dan

lain-lain.11

4. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar majalah, prasasti, notulen rapat legger, agenda dan

sebagainya.12

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan data sekunder. Data sekunder berupa data jumlah sekolah

dan alamat sekolah di SMA di wilayah Kota Tangerang Selatan yang

terdapat di Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, peta

admisnistratif Kota Tangerang Selatan dari Badan Pertanahan Nasional

(BPN) dan refrensi lainnya yang berhubungan dengan peneitian ini.

Proses dokumentasi dilakukan pada waktu pengumpulan data baik

penelitian pendahuluan dan penelitian hasil.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(Bandung, Alfabeta

2011), h.142 11

Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2017. hlm.116 12

Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Ed. Revisi VI , Cet. Ke -13 hlm. 274

45

Page 61: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

H. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

kondisi sekolah dan melakukan ploting titik koordinat. Dapat dilihat

pada Tabel 3.2

Tabel 3. 2 Hasil Ploting

No Nama Sekolah Titik

Koordinat

X

Titik

Koordinat

Y

Pengambilan

Gambar Lokasi

1

2

3

4 dsb,

2. Lembar Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru geografi yang mengajar di

sekolah SMA Kota Tangerang Selatan. Dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Pemetaan sebaran

Kebutuhan Guru

Geografi SMA di

Kota Tangerang

Selatan

Kebutuhan

Guru

Geografi

Kuantitas 1, 2, 3

3. Lembar Kusioner

Kusioner dilakukan kepada guru geografi yang mengajar di

sekolah SMA Kota Tangerang Selatan. Dapat dilihat pada Tabel 3.4

46

Page 62: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Kusioner

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Pemetaan Sebaran

Kebutuhan Guru

Geografi SMA di

Kota Tangerang

Selatan

Klasifikasi

Akademik

Guru Geografi

Minimal

Akademik D4 /S1

1,2, 3

Latar Belakang

Pendidikan sesuai

dengan Mata

Pelajaran Geografi

4, 5, 6

Sertifikasi Geografi

7, 8, 9

Kompetensi

Profesional

10, 11,

12

Kompetensi

Pedagogik

13, 14,

15

Kompetensi

Kepribadian

16,17,18

Kompetensi Sosial

19, 20,

21

4. Lembar Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan sebagai penguat hasil / bukti dari

penelitian yang telah dilakukan. Dokumen ini berupa foto-foto

selama penelitian berlangsung.

I. Teknik Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tentang

pemetaan sebaran guru kebutuhan guru geografi SMA di wilayah Kota

Tangerang Selatan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis kebutuhan guru mata pelajaran geografi

menggunakan rumus berikut:

47

Page 63: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Kebutuhan Guru SMA

𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

24 24

Keterangan :

KG = kebutuhan Guru

JTM = jumlah tatap muka per jenis guru per minggu

MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata

pelajaran tertentu di

satu tingkat

∑K = jumlah Kelas pada suatu tingkat yang mengikuti

pelajaran tertentu

24 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 24

1,2,3 = tingkat 1, 2 dan 3

Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui jumlah kebutuhan

guru, disesuaikan dengan indikator yang terlihat pada Tabel 3.5

Tabel 3. 5 Rentang Jumlah Kebutuhan Guru (JKG) Berdasarkan

Angka Kebutuhan Guru (KG).

Angka kebutuhan guru (KG) Jumlah Kebutuhan Guru

(JKG)

0,04-1,59 1

1,60-2,89 2

2,90-3,89 3

3,90-4,89 4

4,90-5,89 5

5,90-6,89 6

6,90-7,89 7

7,90-8,89 8

8,90-9,89 9

9,90-10,89 10

(Sumber: PTK SMA-Direktorat PPTK Pendidikan Menengah Tahun 2012 )

2. Kemudian, untuk relevansi latar belakang pendidikan geografi dilihat

dari ijazah terakhir pendidikan akademik kemudian dilakukan

presentase. Dengan rumus berikut:

Keterangan:

P = presentase

f = Jumlah jawaban responden yang

48

Page 64: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

diperoleh

n = jumlah responden.

(Moh. Nazir, 2009:103)

3. Mengenai pemetaan sebaran guru geografi di SMA di wilayah Kota

Tangerang Selatan 2019, pengolahan analisis data menggunakan

analisis interpolasi. Yaitu dengan melakukan pada hasil ploting

lapangan dengan menggunakan GPS essensial yang plot adalah titik

sekolah berdasarkan keberadaan guru geografi yang mengajar di

sekolah tersebut. kemudian pada basis data terbagi menjadi 2 yaitu,

data spasial yaitu titik koordinat dan data atribut seperti jumlah guru

geografi menggunakan metode interpolasi maka akan terbentuk

sebuah peta sebaran kebutuhan guru geografi di Kota Tangerang

Selatan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.14

Peta Administrasi

Hasil GPS

Basis Data

Peta Sebaran Sekolah dan

Kebutuhan Guru Geografi

Data Spasial

Titik Koordinat

Data Atribut

Jumlah guru geografi

Analisis Interpolasi

Pemetaan Sebaran

Kebutuhan Guru Geografi

Gambar 3. 2 Alur Analisis Interpolasi

49

Page 65: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Fisik Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis dan Astronomi

Tangerang Selatan terletak di bagian timur

Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38' - 106°47‟ Bujur

Timur dan 06°13'30' - 06°22'30' Lintang Selatan. Wilayah Kota

Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali

Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota

di sebelah barat. Letak geografis Tangerang Selatan yang

berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan

timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai

salah satu daerah penyangga Provinsi DKI Jakarta, selain itu juga

sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan DKI

Jakarta. Selain itu, Tangerang Selatan juga menjadi salah satu

daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan

Provinsi Jawa Barat.1Batas wilayah Tangerang Selatan :

Utara : Kota Tangerang

Timur : Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok, Jawa Barat

Barat : Kabupaten Tangerang

Tangerang Selatan terdiri atas 7 Kecamatan, yang dibagi

atas 54 kelurahan dan 5 desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

51 Tahun 2008, Tangerang Selatan terdiri atas 7 kecamatan.

Kecamatan yang paling besar di Kota Tangerang Selatan terdapat

di Kecamatan Pondok Aren dengan luas 2.988 ha atau 20,30% dari

luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan

1 Profil Kota Tangerang Selatan, Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang

Cipta Karya 2019-2023 dari https://sippa.ciptakarya.pu.go.id diakses pada Tanggal 14 Desember

2019 Pukul 20.15 WIB

50

Page 66: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

dengan luas paling kecil adalah Kecamatan Setu dengan luas 1.480

ha atau 10,06%. Lebih rinci seperti disajikan pada Tabel 4.1

Tabel 4. 1 Jumlah dan Luas Kecamatan di Kota

Tangerang Selatan

No Kecamatan Luas Persentase

1 Serpong 2.404 ha 16,33%

2 Serpong Utara 1.784 ha 12,12%

3 Ciputat 1.838 ha 12,49%

4 Ciputat Timur 1.543 ha 10,48%

5 Pondok Aren 2.988 ha 18,22%

6 Pamulang 2.682 ha 20,30%

7 Setu 1.480 ha 10,06%

Total 14.719 ha 100,00%

Sumber :RTRW Kota Tangerang Selatan, 2013-2031

b. Kondisi Iklim

Keadaan iklim didasarkan pada info dari Stasiun Pos

Pengamatan Balai Besar Wilayah II Ciputat pada koordinat 06°18‟

15.2” LS-45‟ 38.2”BT dan elevasi 41 meter, yaitu berupa data

temperature(suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas

matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angina. Temperatur

udara rata-rata berada disekitar 26,4°C – 28,2°C dengan temperatur

udara minimum berada di 23,9 °C dan temperatur udara maksimum

sebesar 33,9°C. Rata-rata kelembaban udara adalah 98% . Hari

hujan tertinggi pada Bulan Januari, dengan hari hujan sebanyak 25

hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4m/detik, dan

kecepatan maksimum rata-rata 12,3m/detik. Lebih rinci seperti

disajikan pada Gambar 4. 1

51

Page 67: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

52

25 23

21 22 22 21

20 20 20

18 18 17 17

15 15

10

5

0

Banyaknya Hari Hujan

Sumber : Kota Tangerang Selatan Dalam Angka, 2017

Gambar 4. 1 Grafik Curah Hujan Menurut Stasiun

Klimatologi Pondok Betung Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

Adapun rata-rata suhu dan kelembaban udara menurut

bulan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016. Lebih rinci

seperti disajikan pada Tabel 4.2

Tabel 4. 2 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut

Bulan di Kota Tangerang Selatan 2016

Bulan Suhu Udara Temperatur (°C)

Maks Misn Rata-rata

Januari 33,6 25,4 28,1

Februari 32,3 25,1 27,4

Maret 34,2 25,4 28,2

April 34,2 25,5 28,6

Mei 33,5 25,6 28,5

Juni 33,6 24,8 28,0

Juli 33,4 24,4 27,5

Agustus 32,9 24,2 27,5

September 33,0 24,4 27,6

Oktober 33,0 24,6 27,4

November 33,8 24,6 27,6

Desember 32,7 24,8 27,5

Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka,2017

Page 68: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

c. Hidrologi

Sistem hidrologi di Kota Tangerang Selatanterdiri atas:2

1) Air Permukaan,yaitu diartikan sebagai air yang mengalir atau

muncul di permukaan. Aliran air permukaan di wilayah ini

berupa aliran Sungai Cisadane, Sungai Angke, Sungai

Pesanggrahan. Ada juga saluran-saluran alam yang dialiri air

sepanjang tahun sebagai penampung drainase lokal. Saluran

semacam ini sering sering meluap pada musim hujan.

2) Air Tanah, wilayah Kota Tangerang Selatan secara kualitas

memiliki kondisi air tanah yang baik. hal ini menyebabkan

banyak penduduk yang masih menggunakannya sebagai air

bersih. Potensi air tanah Kota Tangerang Selatan, berdasarkan

Laporan Studi Potensi dan Pengembangan Sumber Daya Air

Tersebar di Kabupaten Tangerang, Dinas PU Kabupaten

Tangerang Tahun 2002 diketahui bahwa potensi air sungai di

situ/rawa merupakan potensi air permukaan di Kota Tangerang

Selatan berdasarkan Satuan Wilayah Sungai(SWS)

menunjukkan potensi sebagai berikut:

Debit terkecil rata-rata bulanan SWS Cisadane- Ciliwung,

sebesar 2.551 m3/dit diwakili oleh pengukuran Sungai

Cidurian, stasiun Parigi dalam tahun 1995, sedangkan debit

terbesar rata-rata bulanan 115.315 m3/dit, diukur di Sungai

Cisadane, stasiun Batu Beulah priode 1991 sampai 1998.

Mata air jumlahnya 3 yang semuanya berlokasi di

Kecamatan Ciputat dengan total debit 210 liter/detik

Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca

air menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang termasuk

juga Kota Tangerang Selatan mengalami deficit air pada

bulan Maret sampai bulan November( 8 bulan) sementara

2 Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun2011-2031 hlm13-14. Dari

https://www.slideshare.net/mobile/joihot/materi-teknis-rtrw-tangerang-selatan diakses pada

Tanggal 14 Desember 2019 Pukul 22.05 WIB

53

Page 69: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

surplus air hanya terjadi pada bulan Desember , Januari,

Februari(3 bulan)Air Tanah Dangkal, debit air di Kabpaten

Tangerang termasuk juga Kota

Tangerang Selatan berkisar antara 3-10 liter/detik/km2. Air

tanah ini cenderung diambil secara berlebihan di sepanjang

jalan-jalan utamaterutama oleh industry/pabrik.

d. Topografi

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan

dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan

kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% sedangkan ketinggian wilayah

antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2

(dua) bagian, yaitu :3

Kemiringan antara 0 – 3% meliputi Kecamatan Ciputat,

Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan

Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.

Kemiringan antara 3 – 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren

dan Kecamatan Setu.

Sedangkan ketinggian wilayah Kota Tangerang Selatan

berada di antara 14,8 – 29,88 diatas permukaan laut(DPL). Lebih

rinci seperti disajikan pada Tabel 4.3

Tabel 4. 3 Tinggi dan Presentase Topografi di Kota

Tangerang Selatan

No Kecamatan Tinggi DPL(m) Persentase(%)

1 Setu 14, 8 10, 06%

2 Serpong 24, 04 16, 33%

3 Pamulang 26, 82 18, 22%

4 Ciputta 18, 38 12, 49%

5 Ciputat Timur 15, 43 10, 48%

3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Tangerang Selatan

Infrastruktur 2016-2021 dari https://bapeda.tangerangselatankota.go.id diakses pada Tanggal 15

Desember Pukul 12.02 WIB.

54

Page 70: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4.3( Lanjutan)

6 Pondok Aren 29, 88 20, 30%

7 Setu 17, 84 12, 12%

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 2017

e. Geomorfologi

Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu

Nomor 1209 tahun 1992 maka Kota Tangerang Selatan termasuk

satuan morfologi dataran pantai dan kipas gunung api Bogor.

Dataran pantai yang dicirikan oleh permukaannya yang nisbi datar

dengan ketinggian antara 0-15 m di atas permukaan laut.

Sedangkan kipas gunung api Bogor yang menyebar dari selatan ke

utara dengan 18 Bogor sebagai puncaknya. Satuan ini ditempati

oleh rempah-rempah gunung api berupa tuf, konglomerat dan

breksi yang sebagian telah mengalami pelapukan kuat, berwarna

merah kecoklatan.

f. Geologi

Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu

Nomor 1209 tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi

Departemen Pertambangan dan Energi, kondisi Kota Tangerang

Selatan pada umumnya terbentuk oleh dua formasi batuan yaitu:

Batuan Aluvium (Qa) yang terdiri dari alluvial ungai dan rawa

yang berbentuk pasir, lempung, lanau, kerikil, kerakal dan sis

tumbuhan. Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan lapisan

yang subur bagi tanaman pertanian.

Batuan Gunung Api yang berupa material lepas yang terdiri

dari lava andesit, dasit, breksi Tuf dan Tuf . secara fisik lava

andesit berwarna kelabu –hitam dengan ukuran sangat halus.

Adapun rata-rata suhu dan kelembaban udara menurut

bulan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016. Lebih rinci

seperti disajikan pada Tabel 4.2

55

Page 71: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4. 4 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut

Bulan di Kota Tangerang Selatan 2016

Bulan Suhu Udara Temperatur (°C)

Maks Misn Rata-rata

Januari 33,6 25,4 28,1

Februari 32,3 25,1 27,4

Maret 34,2 25,4 28,2

April 34,2 25,5 28,6

Mei 33,5 25,6 28,5

Juni 33,6 24,8 28,0

Juli 33,4 24,4 27,5

Agustus 32,9 24,2 27,5

September 33,0 24,4 27,6

Oktober 33,0 24,6 27,4

November 33,8 24,6 27,6

Desember 32,7 24,8 27,5

Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka,2017

2. Kondisi Sosial Lokasi Penelitian

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan

jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan sebanyak 1.290.322

jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 652, 281

jiwa laki-laki dan 638.041 jiwa perempuan . Kota Tangerang

Selatan saat ini sedang menikmati masa bonus demografi. Lebih

rinci seperti disajikan pada Gambar 4.1:4

4 BPS Kota Tangerang Selatan 2015 dari https://tangselkota.bps.go.id diakses pada 18

Desember 2019 Pukul 11.33 WIB

56

Page 72: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan

Gambar 4. 2 Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2016

b. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaa

Jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi (angkatan

kerja) di Kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil Sensus

Penduduk 2010 (SP2010) adalah 547.553 orang, yang terdiri dari

376.939 laki-laki dan 170.614 perempuan. Dari jumlah tersebut,

jumlah yang bekerja adalah 529.118 orang dan pencari kerja

sebesar 18.435 orang. Berdasaran data BPS Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2016, jumlah penduduk Kota Tangerang

Selatan sebesar 1.290.322 jiwa. Penduuk Kota Tangerang

Selatan memiliki banyak jenis pekerjaan yang diantaranya bekerja

dalam bidang pertanian, industri, dan jasa-jasa penduduk Kota

Tangerang Selatan Lebih rinci seperti disajikan pada Tabel 4. 6

57

Page 73: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4.6 Jenis Pekerjaan

B

e

Berdasarkan Tabel 4. 6 bahwa di Kota Tangerang Selatan memiliki

beragam jenis pekerjaan. Untuk melihat secara grafiknya disajikan

pada Gambar 4.4

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 2016

Gambar 4. 3 Grafik Jumlah Penduduk Kota Tangerang

Selatan berdasarkan Pekerjaan Pada 2016

Berdasaran Gambar 4.4 terlihat bahwa jenis pekerjaan yang

paling sedikit yaitu di bidang pertanian dengan jumlah 3.676

dengan rincian 2.205 laki-laki dan 1.471 perempuan. Kemudian

pada bidang industri mencapai 105.168 jiwa dengan rincian 81.505

laki-laki dan 23.663 perempuan. Untuk pekerjaan terbanyak yaitu

pada bidang Jasa-jasa yaitu 534.85 dengan rincian 342. 235 laki-

laki dan 192.615 perempuan. Kemudian dapat disimpulkan

2.205

81.505

342.235

1.471 23.663

192.615

Pertanian; 3.676

Industri; 105.168

Jasa-jasa; 534.85

0

100

200

300

400

500

600

Pertanian Industri Jasa-jasa

Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan

Pekerjaan Pada Tahun 2016

Laki-laki Perempuan Jumlah

Jenis Pekrjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertanian 2.205 1.471 3.676

Industri 81.505 23.663 105.168

Jasa-jasa 342.235 192.615 534.85

58

Page 74: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

penduduk Kota Tangerang Selatan dominan bekerja dalam bidang

jasa-jasa.

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Berdasaran data sensus tahun 2010 jumlah penduduk Kota

Tangerang Selatan sebesar 1.290.322 jiwa. Bila di lihat dari

besaran agama yang paling banyak di anut, sebagain besar

penduduk penduduk Kota Tangerang Selatan memeluk agama

Islam, yang berikutnya adalah Agama Kristen, Katolik, Hindu,

Budha dan Kong Hu Chu. Lebih rinci seperti disajikan pada Tabel

4.7

Tabel 4.7 Jenis Agama yang dianut oleh Penduduk di

Kota Tangerang Selatan

Agama Jumlah / orang

Islam 1162204

Kristen 73181

Katolik 38831

Hindu 11163

Budha 2821

Kong Hu Chu 787

Lainnya 67

Tidak Terjawab 3

Tidak ditanyakan 1265

Berdasarkan Tabel 4. 6 bahwa di Kota Tangerang Selatan

memiliki banyak ragam agama yang dianut. Untuk melihat secara

grafiknya disajikan pada Gambar 4.4

59

Page 75: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 2016

Gambar 4. 4 Diagram Jumlah Penduduk Kota Tangerang

Selatan Berdasarkan Agama 2016

3. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh guru goegrafi

di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan. Jumlah responden dalam

penelitian ini sebanyak 24 orang dengan karakteristik berdasarkan

jenis kelamin, usia, dan latar pendidikan.

a. Karakteristik Responden Menurut Umur

Reseponden dalam penelitian ini adalah guru geografi

dengan komposisi jenis kelamin. seperti terlihat pada Tabel 4.4

Tabel 4. 5 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 10 42%

Perempuan 14 58%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa dari total

keseluruhan jumlah responden yaitu 24 orang guru geografi SMA

Islam Kristen Katolik Hindu BudhaKong

Hu ChuLainny

a

TidakTerjaw

ab

Tidakditanyakan

1290322 1162204 73181 38831 11163 2821 787 67 3 1265

1.162.204

73.181 38.381 11.163 2.821 787 67 3 1.265 0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan

Agama Pada Tahun 2016

1.290.322

60

Page 76: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Negeri Kota Tangerang Selatan. Terdiri dari jumlah responden

yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang dengan

presentase 40% dan jumlah responden yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 14 orang dengan persentase 60%.

b. Karakteristik Responden Menurut Umur

Guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan memiliki umur yang beragam. Seperti terlihat

pada Tabel 4.5

Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Menurut Umur

Umur Frekuensi Persentase

< 20 Tahun 0 0%

21 -30 Tahun 2 8%

31-40 Tahun 2 8%

40-50 Tahun 12 50%

>50 Tahun 8 34%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa dari total

keseluruhan jumlah responden yaitu 24 orang guru geografi SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan. Terdiri dari jumlah responden

yang berumur 21-30 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase

8%, 20-40 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 8%, 40-50

tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 50%, >50 tahun

sebanyak 8 orang dengan persentase 34%. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas umur responden berkisar 40-50 tahun dengan

frekuensi 12 orang dengan persentase 50%.

c. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Akhir

Guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan memiliki latar belakang pendidikan yang

beragam : yaitu S1 Pendidikan geografi, S2 Pendidikan Geografi

dan S1 Non Pendidikan Geografi. Dapat dilihat pada Tabel 4.6

61

Page 77: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Menurut

Pendidikan Akhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

S1 Pendidikan Geografi 17 71%

S2 Pendidikan Geografi 5 21%

S1 Non Pendidikan

Geografi

2 8%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari total

keseluruhan jumlah responden yaitu 24 orang guru geografi SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan. Terdiri dari jumlah responden

lulusan S1 Pendidikan Geografi sebanyak 17 orang dengan

persentase 71%, untuk lulusan S2 Pendidikan Geografi sebanyak

5 orang dengan persentase 21%, dan lulusan S1 Non Pendidikan

Geografi sebanyak 2 orang dengan persentase 8%. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas guru yang mengajar mata pelajaran

geografi di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan. Dengan jumlah

17 orang dengan persentase 71%.

d. Karakteristik Responden Menurut Lama Mengajar

Guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan memiliki karakteristik lama mengajar yang

beragam dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Menurut Lama Mengajar

Lama mengajar Frekuensi Persentase

1 - 5 Tahun 2 8%

6 – 10 Tahun 4 17%

11 – 15 Tahun 11 46%

> 15 Tahun 7 29%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa dari keseluruhan

jumlah responden adalah 24 orang. Terdiri dari lama mengajar.

62

Page 78: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Responden yang memiliki lama mengajar 1-5 tahun berjumlah 2

orang guru dengan persentase 8%, untuk responden yang telah

mengajar 6-10 tahun berjumlah 4 orang guru dengan persentase

17%, 11-15 tahun sebanyak 11 orang dengan persentase 46%, dan

>15 tahun sebanyak 7 0rang dengan persentase 29%.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Obesrvasi Lokasi Sekolah

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti.

Peneliti menggunakan aplikasi GPS Essensial dengan metode way

point (ploting) sebagai alat navigasi untuk mengidentifikasikan titik

koordinat pada seluruh sekolah SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.

Lebih rinci seperti disajikan pada Tabel 4.8

Tabel 4. 8 Titik Koordinat SMA Negeri di Kota Tangerang

Selatan

Nama Sekolah Titik Koordinat Alamat

X Y

SMA Negeri 1 S 06°17.252‟ 106°44.715‟ Kec. Ciputat

SMA Negeri 2 S 06°20.722‟ 106°40.366‟ Kec. Setu

SMA Negeri 3 S 06°19.648‟ 106°42.636‟ Kec.

Pamulang

SMA Negeri 4 S 06°17.252‟ 106°44.715‟ Kec. Ciputat

Timur

SMA Negeri 5 S 06°14.979‟ 106°42.526‟ Kec. Pondok

Aren

SMA Negeri 6 S 06°20.239‟ 106°44.029‟ Kec.

Pamulang

SMA Negeri 7 S 06°15.413‟ 106°39.706‟ Kec. Serpong

Utara

SMA Negeri 8 S 06°18.875‟ 106°46.202‟ Kec. Ciputat

Timur

SMA Negeri 9 S 06°18.827‟ 106°43.028‟ Kec. Ciputat

SMA Negeri 10 S 06°16.910‟ 106°43.338‟ Kec. Ciputat

SMA Negeri 11 S 06°17.690‟ 106°41.777‟ Kec. Ciputat

SMA Negeri 12 S 06°15.413‟ 106°39.706‟ Kec. Serpong

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan hasil observasi terkait

sertifikasi guru geografi SMA di Kota Tangerang Selatan. Dari 24

63

Page 79: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

guru yang mengajar mata pelajaran geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan terdapat 19 orang guru yang sudah bersertifikasi sebagai guru

geografi dan 5 orang guru yang belum bersertifikasi sebagai guru

geografi. Dapat disimpulkan bahwa guru yang mengajar mata pelajar

geografi SMA di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019 masih ada

yang belum memiliki sertifikasi sebagai guru geografi.

2. Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan

data kebutuhan guru geografi di Kota Tangerang Selatan. Kebutuhan

guru tersebut mencakup pada jumlah kelas yang diajar oleh guru

geografi, jumlah siswa setiap kelas, jumlah jam mengajar perminggu

dan jumlah jam maksimum wajib mengajar pada mata pelajaran

geografi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti

kepada semua guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan. Responden mengatakan bahwa sebagian besar

berlatar belakang pendidikan geografi. Sebagian kecil mengatakan

berlatar belakang pendidikan non pendidikan geografi. Sehingga

peneliti menemukan dari 24 orang terdiri dari 22 guru yang berlatar

belakang pendidikan geografi dan 2 guru yang berlatar belakang non

pendidikan geografi.

Data kebutuhan guru geografi yang mengajar di SMA Negeri

Kota Tangerang Selatan sangat beragam. Lebih rinci seperti disajikan

pada Tabel 4. 9

Tabel 4. 9 Data Kebutuhan Guru geografi di SMA Kota

Tangerang Selatan 2019

NO Daftar Sekolah

Negeri

Jmh

Kelas

Jmh

Murid/

Kelas

Jmh Jam

Mengajar/

Minggu

Jmh

Maksimal

Mengajar

1 SMA Negeri 1 15 38 50 24

2 SMA Negeri 2 12 36 36 24

3 SMA Negeri 3 7 40 25 24

4 SMA Negeri 4 12 37 36 24

64

Page 80: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4.10 (Lanjutan)

Sumber: Hasil Penelitian 2019

3. Hasil Analisis Data Angket

Setelah menyebarkan angket penelitian untuk mendapatkan

data lapangan atau data asli yang langsung didapatkan dari seluruh

responden di lokasi penelitian, selanjutnya data yang diperoleh dari

angket diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis presentase.

Seorang guru geografi diharapkan memiliki kemampuan dasar

mengajar sesuai latar belakang pendidikan agar mampu mencapai

tujuan pembelajaran. Berikut adalah deskripsi kualifikasi pendidikan

guru geografi SMA di Kota Tangerang selatan seperti terlihat pada

Tabel 4.11

Tabel 4. 10 Kualifikasi Pendidikan guru geografi

S

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.11 dari 24 responden, sebanyak 22

responden atau 98% menjawab bahwa berlatar belakang pendidikan

geografi, dan 2 responden atau 8% menjawab berlatar belakang non

pendidikan geografi. Dapat disimpulkan bahwa guru geografi yang

5 SMA Negeri 5 13 41 39 24

6 SMA Negeri 6 16 36 64 24

7 SMA Negeri 7 12 40 43 24

8 SMA Negeri 8 11 36 36 24

9 SMA Negeri 9 12 38 48 24

10 SMA Negeri

10 11 40 33 24

11 SMA Negeri

11 9 40 36 24

12 SMA Negeri

12 13 40 48 24

Tanggapan Frekuensi Persentase

Pendidikan Geografi 21 88%

Non Pendidikan Geografi 3 12%

Jumlah 24 100%

65

Page 81: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan sebagian besar

memiliki latar belakang pendidikan geografi. Deskripsi tanggapan

responden terkait kompetensi keilmuan guru geografi lulusan

Perguruan Tinggi Negeri terlihat pada Tabel 4.12

Tabel 4. 11 Kompetensi keilmuan guru geografi lulusan PTN

Berdasarkan Tabel 4.12 dari 24 responden, sebanyak 21

responden atau 88% menjawab bahwa guru geografi lulusan

perguruan tinggi negeri lebih berkompetensi secara keilmuan dan 3

responden atau 12% menjawab bahwa guru geografi lulusan

perguruan tinggi negeri kurang berkompetensi secara keilmuan.

Deskripsi tanggapan responden terkait pentingnya kegiatan pencinta

alam untuk calon guru geografi terlihat pada Tabel 4.13

Tabel 4. 12 Pentingnya Kegiatan Pencinta Alam untuk Calon

Guru Geografi

Tanggapan Frekuensi Persentase

Perlu 14 58%

Tidak perlu 10 42%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.13 dari 24 responden, sebanyak 14

responden atau 58% menjawab bahwa sebelum menjadi guru geografi

perlu mengikuti kegiatan Pencinta Alam dan 10 responden atau 42 %

menjawab bahwa sebelum menjadi guru geografi tidak perlu

mengikuti kegiatan Pencinta Alam, dapat disimpulkan bahwa sebelum

menjadi guru geografi perlu mengikuti kegiatan Pencinta Alam.

Berikut deskripsi responden terkait keikutsertaan guru geografi dalam

kegiatan seminar terlihat pada Tabel 4.14

Tanggapan Frekuensi Persentase

Lebih Kompetensi 22 92%

Kurang Kompetensi 2 8%

Jumlah 24 100%

66

Page 82: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4. 13 Keikutsertaan Guru Geografi dalam

Kegiatan Seminar

Tanggapan Frekuensi Persentase

Pernah Mengikuti 24 100%

Tidak Mengikuti 0 0%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.14 dari 24 responden, sebanyak 24

responden atau 100% menjawab bahwa pernah mengikuti seminar

nasional maupun internasional, dapat disimpulkan bahwa guru

geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan

pernah mengikuti seminar nasional maupun internasional. Deskripsi

responden terkait keikutsertaan guru geografi dalam karya ilmiah

dapat dilihat pada Tabel 4.15

Tabel 4. 14 Keikutsertaan Guru Geografi dalam Karya ilmiah

Tanggapan Frekuensi Persentase

Mengikuti 19 79%

Tidak Mengikuti 5 21%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.15 dari 24 responden, sebanyak 19

responden atau 79% menjawab bahwa guru geografi Harus

mengikuti kegiatan karya ilmiah tentang ilmu geografi, dan 5

responden atau 21% bahwa guru geografi tidak harus mengikuti

kegiatan karya ilmiah tentang ilmu geografi. Dapat disimpulkan

bahwa guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang

Selatan berpendapat bahwa guru geografi harus mengikuti kegiatan

karya ilmiah tentang ilmu geografi. Deskripsi responden terkait

Menerapkan Pembelajaran Geografi dengan Fenomena-fenomena

Aktual dapat dilihat pada Tabel 4.16

67

Page 83: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4. 15 Menerapkan Pembelajaran Geografi dengan

Fenomena-Fenomena Aktual

Tanggapan Frekuensi Persentase

Selalu Menerapkan 23 96%

Tidak pernah

Menerapkan

1 4%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.16 dari 24 responden, sebanyak 23

responden atau 96% menjawab bahwa Selalu Menerapkan materi

pelajaran geografi dengan fenomena-fenomena aktual, dan 1

responden atau 4% bahwa tidak pernah menerapkan materi pelajaran

geografi dengan fenomena-fenomena aktual. Dapat disimpulkan

bahwa guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang

Selatan Selalu menerapkan materi pelajaran geografi dengan

fenomena-fenomena alam yang aktual. Deskripsi responden terkait

keikutsertaan dalam kegiatan kebersihan lingkungan dapat dilihat

pada Tabel 4.17

Tabel 4. 16 Keikutsertaan dalam Kegiatan Kebersihan

Lingkungan.

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sering 24 100%

Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.17 dari 24 responden, sebanyak 24

responden atau 100% menjawab bahwa sering ikutserta dalam

Kegiatan Kebersihan Lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa guru

geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang sering

ikutserta dalam Kegiatan Kebersihan Lingkungan. Deskripsi

responden terkait keikutsertaan dalam komunitas studi guru geografi

dapat dilihat pada Tabel 4.18

68

Page 84: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4. 19 Keikutsertaan dalam Komunitas Studi Guru

Geografi

Tanggapan Frekuensi Persentase

Bergabung 22 92%

Tidak bergabung 2 8%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.19 dari 24 responden, sebanyak 22

responden atau 92% menjawab bahwa bergabung dalam komunitas

studi guru geografi dan 2 responden atau 8% tidak bergabung dalam

komunitas study guru geografi. Dapat disimpulkan bahwa guru

geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan

mayoritas bergabung dalam komunitas studi guru geografi. Deskripsi

responden terkait partisipasi dalam kegiatan sosialisasi dapat dilihat

pada Tabel 4.20

Tabel 4. 20 Partisipasi dalam Kegiatan Sosialisasi

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sering 24 100%

Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 24 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2019

Berdasarkan Tabel 4.20 dari 24 responden, sebanyak 24

responden atau 100% menjawab bahwa sering berpartisipasi dalam

Kegiatan Sosialisasi Dapat disimpulkan bahwa guru geografi yang

mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan sering sosialisasi

pada masyarakat tenta/ng menjaga lingkungan.

4. Hasil Kebutuhan Guru Geografi

Untuk menganalisis kebutuhan guru mata pelajaran geografi

menggunakan rumus berikut:

Rumus Kebutuhan Guru SMA:

69

Page 85: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = ( 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1) + (𝑀𝑃2 𝑥2) + (𝑀𝑃3 𝑥 3)

24 24

Keterangan :

KG = kebutuhan Guru

JTM = jumlah tatap muka per jenis guru per minggu

MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata

pelajaran tertentu di

satu tingkat

∑K = jumlah Kelas pada suatu tingkat yang mengikuti pelajaran

tertentu

24 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 24

1,2,3 = tingkat 1, 2 dan 3

Untuk mengetahui hasil rekapitulasi hitungan Kebutuhan Guru SMA di

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019. Lebih rinci seperti disajikan pada Tabel

4.19

Tabel 4. 17 Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Guru Geografi di Kota

Tangerang Selatan pada Tahun 2019

Daftar

Nama

Sekolah

Jumlah Kelas Jam Belajar/

Minggu

KB Guru

Geografi

Status Kualifikasi

Pendidikan

Keadaan

Guru

X XI XII X XI XII K C L

SMA

Negeri 1

5 5 5 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 2

4 4 4 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 3

3 2 2 3 4 4 1 1 PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 4

4 4 4 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 5

5 4 4 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 6

6 5 5 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

Honorer

Pendidikan

Geografi

70

Page 86: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Tabel 4.18 (Lanjutan)

Keterangan : KB = Kebutuhan Guru, K= Kurang, C = Cukup, L = Lebih

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat dari 12 sekolah yang

tersebar di 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan dimana 10 sekolah

memiliki guru geografi berjumlah 2 orang guru dan 2 sekolah lainya,

seperti SMAN 3 berjumlah 1 guru geografi, dan SMAN 10 berjumlah

1 guru geografi. Sehingga jumlah guru geografi di Kota Tangerang

Selatan berjumlah 24 orang yang mengajar pelajaran geografi namun,

guru yang sesuai kualifikasi guru geografi sebanyak 22 guru.

Berdasarkan hasil hitungan dengan menggunakan rumus

kebutuhan guru terdapat, bahwa kebutuhan guru sebesar 23 guru

geografi, dan hasil rekaptulasi kebutuhan geografi di kota tangerang

saelatan berjumlah 22 guru geografi, sehingga kebutuhan guru

geogarafi di Kota Tangerang Selatan kurang, yaitu sebanyak 1 guru

geografi.

Daftar

Nama

Sekolah

Jumlah Kelas Jam Belajar/

Minggu

KB Guru

Geografi

Status Kualifikasi

Pendidikan

Keadaan

Guru

X XI XII X XI XII K C L

SMA

Negeri 7

4 4 4 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 8

4 3 3 3 4 4 2 2 PNS Pendidikan

Geografi

PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 9

4 4 4 3 4 4 1 2 PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 10

4 3 3 3 4 4 2 1 PNS Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 11

3 3 3 3 4 4 2 2 PNS

Honorer

Pendidikan

Geografi

SMA

Negeri 12

5 4 4 3 4 4 2 Honorer

Homorer

Pendidikan

Geografi

71

Page 87: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

5. Hasil Pemetaan Sebaran Guru Goegrafi

1. Pemetaan Sebaran Guru Geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan aplikasi

GPS Essensial menggunakan metode way point (ploting) maka

dapat dilihat peta sebaran guru geografi di Kota Tangerang

Selatan. Terdapat 12 sekolah SMA Negeri di Kota Tangerang

Selatan yang terbagi dalam 3 zona. Pertama zona peta yang

berwarna hijau tua memiliki nilai 1 yang berarti bahwa pada

sekolah tersebut terdapat 1 orang guru yang mengajar mata

pelajaran geografi. Sekolah tersebut adalah sekolah SMA Negeri

3 yang berada di Kecamatan Pamulang.

Kedua, zona peta yang berwarna hijau muda memiliki

nilai 2 yang berarti bahwa pada sekolah tersebut terdapat 2 orang

guru yang mengajar mata pelajaran geografi. Pada zona ini

terdapat 9 sekolah diantaranya, sekolah SMA Negeri 1 yang

terletak di Kecamatan Ciputat, SMA Negeri 2 yang terletak di

Kecamatan Setu, SMA Negeri 4 yang terletak di Kecamatan

Ciputat Timur, SMA Negeri 5 yang terletak di Kecamatan

Pondok Aren, adalah sekolah SMA Negeri 7 yang terletak di

Kecamatan Serpong Utara, SMA Negeri 8 yang terletak di

Kecamatan Ciputat Timur, SMA Negeri 9 yang terletak di

Kecamatan Ciputat, SMA Negeri 10 yang terletak di Kecamatan

Ciputat, SMA Negeri 11 yang terletak di Kecamatan Ciputat,

SMA Negeri 12 yang terletak di Kecamatan Serpong.

Ketiga, zona petayang berwarna merahmemiliki nilai 3

yang berarti bahwa sekolah tersebut terdapat 3 guru yang

mengajar mata pelajaran geografi. Sekolah tersebut adalah

sekolah SMAN 6 yang berada di Kecamatan Pamulang. Lebih

rinci seperti disajikan pada Gambar 4..5

72

Page 88: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Gambar 4. 5 Peta Sebaran Guru Geografi SMA di Kota Tangerang Selatan

73

Page 89: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

2. Pemetaan Sebaran Guru geografi Berdasarkan Latar

Belakang Pendidikan

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan aplikasi

GPS Essensial menggunakan metode way point (ploting) maka

dapat dilihat peta sebaran guru geografi di Kota Tangerang

Selatan. Terdapat 12 sekolah SMA Negeri di Kota Tangerang

Selatan dengan jumlah keseluruhan guru yang mengajar mata

pelajaran geografi sebanyak 24 yang terbagi menjadi 2 zona.

Yaitu, zona kuning yang menunjukkan bahwa terdapat guru yang

sesuai dengan kualifikasi latar belakang pendidikan geografi dan

zona zona hijau muda yang menunjukkan bahwa terdapat guru

yang tiak sesuai dengan kualifikasi geografi. Dengan rincian

jumlah 22 guru dengan latar belakang pendidikan yang telah

sesuai dengan kualifikasi pendidikan guru geografi dan terdapat 2

guru tambahan untuk memenuhi kelebihan jam mengajar

memiliki pendidikan non geografi. Hal ini terjadi pada sekolah

SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang memiliki 1 guru yang

berlatar belakang pendidikan fisika dan di SMAN 10 memiliki 1

guru yang berlatar belakang pendiidkan kimia. Lebih rinci seperti

disajikan pada Gambar 4.6

74

Page 90: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Gambar 4.6 Peta Sebaran Guru SMA di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Latar Belakang

75

Page 91: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

3. Pemetaan Sebaran Kebutuhan Guru geografi

Pada Peta Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di

Kota Tangerang Selatan 2019 dapat dilihat bahwa dari 12 sekolah

membutuhkan guru geografi sebanyak 23 guru sedangkan

ketersediaan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan geografi

sebanyak 22 guru. Dapat disimpulkan bahwa sebaran kebutuhan

guru geografi SMA di Kota Tangerang Selatan belum merata atau

belum tercukupi. Pada peta persebaran ini terbagi menjadi 2 zona

yaitu, zona kuning dikategorikan kurang dan zona biru

dikategorikan cukup. Yang termasuk pada zona kuning

diantaranya, sekolah SMAN 6 yang berlokasi di Kecamatan

Pamulang dan SMAN 10 terletak di Kecamatan Ciputat.

Kedua, zona peta yang berwarna biru, terdapat 10 sekolah

diantaranya, sekolah SMA Negeri 1 yang terletak di Kecamatan

Ciputat, SMA Negeri 2 yang terletak di Kecamatan Setu, SMA

Negeri 3 yang berada di Kecamatan Pamulang. SMA Negeri 4

yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, SMA Negeri 5 yang

terletak di Kecamatan Pondok Aren, adalah sekolah SMA Negeri

7 yang terletak di Kecamatan Serpong Utara, SMA Negeri 8 yang

terletak di Kecamatan Ciputat Timur, SMA Negeri 9 yang terletak

di Kecamatan Ciputat, SMA Negeri 10 yang terletak di

Kecamatan Ciputat, SMA Negeri 11 yang terletak di Kecamatan

Ciputat, SMA Negeri 12 yang terletak di Kecamatan Serpong

Lebih rinci seperti disajikan pada Gambar 4.7

76

Page 92: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Gambar 4. 5 Peta Sebaran Kebutuhan Guru Geografi SMA di Kota Tangerang Selatan

77

Page 93: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

73

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian di atas merupakan proses penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti berdasarkan data-data yang bisa dipertanggung

jawabkan secara ilmiah dan disertakan pengurusan surat izin penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tentang

bagaimana pemetaan sebaran kebutuhan guru geografi di SMA Kota

Tangerang Selatan . Berikut ini adalah pembahasan yang akan

diinterpresentasikan sesuai dengan instrument dan hasil penelitian

lapangan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti jumlah

sekolah SMA Negeri Kota Tangerang Selatan sebanyak 12 sekolah yang

tersebar di 7 kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan. Jumlah Guru

geografi yang tersedia sesuai dengan kualifikasi pendidikan geografi di

SMA Negeri Kota Tangerang Selatan sebanyak 22 guru, sedangkan

berdasarkan hasil rekapitulasi kebutuhan guru geografi membutuhkan

sebanyak 23 guru dengan sebaran yang disesuaikan dengan rumus

kebutuhan guru berdasarkan jumlah kelas, jumlah jam mata pelajaran

perminggu dan jumlah jam wajib mengajar guru perminggu. Jadi Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan guru geografi di SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan termasuk dalam golongan kurang atau

belum tercukupi.

Sebaran guru geografi SMAN di Kota Tangerang Selatan dapat

dikatakan belum merata dikarenakan terdapat 2 sekolah yang mengalami

kelebihan jam mengajar sehingga untuk menutupi kelebihan jam tersebut

maka pihak sekolah memutuskan untuk memilih guru yang berlatar

belakang non pendidikan geografi untuk mengajar mata pelajaran geografi,

diantaranya terdapat di SMAN 6 dimana mengalami kelebihan jam

sebanyak 10 jam dan untuk menutupi kelebihan jam tersebut, maka pihak

sekolah memutuskan untuk memilih 1 guru yang non pendidikan geografi

(Pendidikan Fisika) untuk mengajar mata pelajaran geografi. Hal ini juga

terjadi pada SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, dimana sekolah tersebut

78

Page 94: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

juga mengalami kelebihan jam mengajar sebanyak 16 jam, dan untuk

menutupi kelebihan jam tersebut maka pihak sekolah juga memutuskan

untuk memilih 1 guru yang berlatar belakang non pendidikan geografi

(Pendidikan Kimia) untuk mengajar mata pelajaran geografi.

Dapat disimpulkan bahwa guru geografi yang mengajar di SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan masih ada yang memiliki latar belakang

non pendidikan geografi. Hal ini tidak sesuai dengan pasal 29 PP RI

Nomor 19 Tahun 15 berbunyi: Kualifikasi akademik minimal D4 atau S1,

Latar belakang pendidikan tinggi sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan yaitu mata pelajaran geografi dan sertifikasi profesi guru

geografi.

Sertifikasi profesi guru geografi tentu juga termasuk dalam salah

satu persyaratan kualifikasi untuk menjadi guru geografi. Berdasarkan

hasil angket yang telah di sebarkan pada setiap guru geografi SMA Negeri

di Kota Tangerang Selatan, terdapat 5 guru yang mengajar pelajaran

geografi yang belum memiliki sertifikasi guru geografi, 5 diantara tersebut

adalah 1 guru SMA Negeri 6, 1 guru SMA Negeri 10, 1 guru SMA Negeri

11 dan 2 guru SMA Negeri 12 .

Guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota Tangerang

Selatan yang sudah memiliki sertifikasi sebagai guru geografi sebanyak 18

guru atau sebesar 79%. Sedangkan guru yang belum memiliki sertifikasi

sebagai guru geografi sebanyak 5 orang atau sebesar 21%. Dapat

disimpulkan bahwa masih ada guru geografi di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan yang belum memiliki sertifikasi dan hal ini tidak

memenuhi persyaratan kualifikasi sebagai guru geografi yang telah di

tetapkan pada pasal pasal 29 PP RI Nomor 19 Tahun 15.

Hal ini juga pernah diteliti sebelumnya oleh Hendri Lune dalam

skripsinya yang berjudul Pemetaan Sebaran dan Analisis Kebutuhan Guru

Geografi di SMA/ MA Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo Tahun

2016. Dengan hasil peta sebaran guru geografi SMA/MA per wilayah

Kecamatan di Kabupaten Gorontalo, sebaran guru geografi sudah merata

79

Page 95: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

di berbagai wilayah Kecamata. Kebutuhan guru geografi SMA/MA di

Kabupaten gorontalo, ada kelebihan antara jumlah guru yang ada dengan

jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Relevansi latar belakang

pendidikan guru geografi SMA/MA jumlah guru geografi yang sesuai

dengan latar belakang S1 pendidikan geografi sebanyak 19 orang atau

48,71%. Sedangkan, jumlah guru geografi yang tidak sesuai dengan latar

belakang sebanyak 20 orang guru atau 51,28%. 1

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur ilmiah, namun demikian masih memilki keterbatasan yaitu:

1. Penelitian ini hanya dibatasi menggunakan 1 variabel sedangkan

kemungkinan masih banyak variabel lain yang dapat di kaji dalam

pemetaan sebaran ini.

2. Ruang lingkup penelitian hanya di wilayah Kota Tangerang Selatan

sehingga penelitian ini terbatas generalisasinya

3. Peneliti hanya melibatkan guru geografi yang mengajar di sekolah

SMA Negeri Kota Tangerang Selatan, sedangkan sekolah SMA yang

ada di Kota Tangerangang Selatan tidak hanya sekolah negeri saja

namun terdapat sekolah SMA Swasta yang tentu juga perlu diteliti.

1 Hendri Lune, Pemetaan Sebaran dan Analisis Kebutuhan Guru Geografi di SMA/ MA

Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo Tahun 2016.( Skripsi Universitas Negeri Gorontalo)

80

Page 96: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dimana pemetaan sebaran

kebutuhan guru geografi SMA di Kota Tangerang Selatan dari 12 sekolah

yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan

membutuhkan 23 orang guru. Sedangkan ketersediaan guru yang

mengajar mata pelajaran geografi yang sesuai dengan kualifikasi

pendidikan geografi hanya sebanyak 22 guru. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya kekurangan 1 orang guru geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan. Tidak hanya kekurangan guru geografi saja, namun juga terdapat

kelebihan jam mengajar yang diantaranya di SMAN 6 Kota Tangerang

Selatan sebanyak 10 jam dan ditutupi oleh guru non pendidikan geografi

(Pendidikan Fisika). Hal ini juga terjadi di SMAN 10 yang mengalami

kelebihan jam mata pelajaran geografi sebanyak 16 jam dan kemudian

ditutupi oleh guru non pendidikan geografi( Pendidikan Kimia). Jadi dapat

disimpulkan bahwa di Kota Tangerang Selatan mengalami kekurangan

guru dan Kelebihaan jam mengajar dan pihak sekolah memberi kebijakan

untuk menutupi jam mengajar yang berlebih dengan cara guru yang bukan

pendidikan geografi mengajar pelajaran geografi.

Sedangkan dari kualifikasi latar belakang pendidikan guru geografi

SMA di Kota Tangerang Selatan dengan mata pelajaran geografi dapat

dikatakan masih ada guru yang belum sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan. Dari 24 guru geografi yang mengajar di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan yang tidak memiliki latar belakang Pendidikan

Geografi berjumlah 2 orang guru dengan persentase 8%. Sedang guru

geografi yang memiliki latar belakang Pendidikan Geografi berjumlah 22

orang guru dengan persentase 92%.

81

Page 97: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Sehingga sebaran kebutuan guru geografi SMA di Kota Tangerang

Selatan dapat dikatakan belum merata, karena tidak sesuainya kebutuhan

dengan ketersediaan yang ada.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti dapat memberikan

implikasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pemetaan sebaran

kebutuhan guru geografi, khususnya penelitian ini dapat digunakan Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam penempatan kesesuaian pemerataan

sebaran berdasarkan kebutuhan guru geografi di setiap sekolah dan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk penelitian

selanjutnya.

C. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan di Kota Tangerang Selatan

Hendaknya melakukan kajian tentang penempatan kesesuaian

pemerataan sebaran berdasarkan kebutuhan guru geografi di setiap

sekolah dan menempatkan guru-guru sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajar

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan mampu mengembangkan analisis yang lebih spesifik.

82

Page 98: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

83

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahmadi, Ahmad. Guru SD di Era Digital: Pendekatan, Media, Inovasi.

Semarang: CV.Pilar Nusantara, 2017

Ekadinata , Andree. Sonya Dewi dkk, Sistem Informasi Geografi Untuk

Penginderaan Jauh menggunakan ILWIS Open Soure . Bogor: World

Agroforestry Centre, 2008

E Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007

Harnovinsah. Metode Penelitian Modul 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning,

Universitas Mercu Buana

Mintarjo, Sri. Ensiklopedia Geografi Subtansi Geografi. Klaten: Cempaka Putih,

2014

Murtianto, Hendro. Modul Belajar Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung: 2008

Roestiyah. N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2012, Cet. 8

Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish, 2018

Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali, 2007

Sari , Nur Fitriana. Ensiklopedia Geografi Peta. Klaten: Cempaka Putih, 2018

Sariyono , K. Endro dan M. Nursa’ban, Kartografi Dasar. Jogjakarta: Jurdik

Geografi –Fise

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet,

2011

Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Ed. Revisi VI , Cet. Ke -13

Suwanto. Budaya Kerja Guru. Lampung: CV. Gte Publishing, 2019

Suwarno, Wiji. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Edisi Cet.2 Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2017

Wasono, Sapto. Mini Book Master Geografi & Sosiologi SMA IPS Kelas X, XI &

XII. Jakarta Selatan: PT. Wahyu Media, 2012

Page 99: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

84

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2017

UNDANG-UNDANG

Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataaan

Ruang Wilayah No.10 Tahun 2002

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional

Pendidikan Kompetensi Guru Pasal 28 butir a-d

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 29 PP RI Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Pendidikan Nasional (4)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 8 tentang guru

dan dosen Bagian Kesatu ( Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi) (10)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen Pasal 1 ayat (1)

SKRIPSI

Ali , Moh, Penelitian Kependidikan 1982 hlm.120 dikutip juga dalam Skripsi

Shinta Margareta “Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan

Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemimpin, Universitas Pendidikan

Indonesia. Dari https://repository.upi.edu pada Tanggal 07 Agustus 2019

pukul 00.37 WIB

Lune, Hendri. Pemetaan Sebaran dan Analisis Kebutuhan Guru Geografi di

SMA/ MA Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo Tahun 2016. Skripsi

Universitas Negeri Gorontalo

Nurfaisa. Analisis Sebaran dan Kebutuhan Guru Geografi SMA di Wilayah

Kabupaten Pesawaran Tahun 2015. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung Lampung: 2016

Suryadi, Listiyawan. Kompetensi Profesional Guru Geografi yang Sudah

Sertifikasi pada SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/2016

Universitas Negeri Semarang: 2015

Page 100: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

85

JURNAL

Dwi, Selvindari dkk,. Pemetaan Persebaran Penyakit di Kabupaten Tanggamus

Provinsi Lampung Tahun 2013

Jurnal Pendidikan Dwija Utama: Agustus 2017 Ed. 42 Vol. Ke-6 ( Jurnal

Pendidikan). Surakarta: Sang Surya Media, 2018

Jurnal Penelitian Dwija Utama, Forum Komunikasi Guru Pengawas Surakarta.

Surakarta,2008

Kurniawan , Ahkmad Zulfikar, dkk,. Pemetaan Kebutuhan Guru Geografi Tingkat

SMA di Kabupaten Way Kanan Tahun 2013 Jurnal Mahasiswa

Pendidikan Geografi

Sari, Gusti Bina. Dkk “Pemetaan Sebaran dan Kebutuhan Guru Geografi SMA di

Pringsewu Lampung 2014.

Sundari , Faulana, Peran Guru Sebagai Pembelajaran dalam Memotivasi Peserta

Didik Usia SD Universitas Lampung 2013 Prosiding Diskusi Panel

Pendidikan “Menjadi Guru Pembelajaran” Keluarga Alumni Universitas

Indraprasta PGRI Jakarta,8 April 2017 dari

http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/repository/article/viewFile/166

5/1287 diakses pada Tanggal 22 Mei 2018 pukul 12.06 WIB2018 pukul

12.06 WIB

Triwiyanto , Teguh.dkk,. Laporan Penelitian PNBP, Proyeksi Ketersediaan,

Kebutuhan dan Distribusi Guru Sekolah Menengah Pertama di Kota Batu

Universitas Negeri Malang: 2017

WEBSITE

BPS Kota Tangerang Selatan 2015 dari https://tangselkota.bps.go.id diakses pada

Tanggal 18 Desember 2019 Pukul 11.33 WIB

Guru KBBI dari https://kbbi.web.id/guru diakses pada Tanggal 21 Mei 2018

Pukul 17.06 WIB

Kariyawan, Agus Salim. Ensiklopedia Pramuka Penggalang, 2005

https://books.google.co.id diakses pada Tanggal 06 Mei 2019 Pukul 10.24

WIB

Kompetensi KBBI diakses dari https://kbbi.web.id/kompetensi.html pada Pukul

15.07 WIB Tanggal 02 April 2019

Page 101: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

86

Kualifikasi KBBI di dari https://kbbi.web.id/kualifikasi.html akses Pada Tanggal

07 Juli 2019 Pukul 08.24 WIB

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun2011-2031 hlm13-14. Dari

https://www.slideshare.net/mobile/joihot/materi-teknis-rtrw-tangerang-

selatan diakses pada Tanggal 14 Desember 2019 Pukul 22.05 WIB

Pemetaan Situasi, Modul 5 Universitas Indonesia https://www.ecademia

.edu/27442736/pemetaan_Situasi_Modul_5_ diakses pada Tanggal 06 Mei

2019 Pukul 10.14 WIB

Pengertian Guru, dari https://www.maxmanroe.com/vid//umum/pengertian-

guru.html diakses pada Tanggal 21 Mei 2018 Pukul 17.06 WIB

Profil Kota Tangerang Selatan, Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2019-2023 dari https://sippa.ciptakarya.pu.go.id

diakses pada Tanggal 14 Desember 2019 Pukul 20.15 WIB

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Tangerang

Selatan Infrastruktur 2016-2021 dari https://bapeda.

tangerangselatankota.go.id diakses pada Tanggal 15 Desember Pukul

12.02 WIB.

Seminar Lokakarya IGI Semarang, didigitalkan pada 04 Oktober 2008) diakses

dari http://sobatmater.com//definisi-geografi- menurut-seminar-lokarya-

1988 diakses pada Tanggal 02 April 2019 Pukul 16.27 WIB

Sistem Informasi Geografi dari https://www.academia.edu/11300741/

BAB_II_LADASAN_TEORI_Sistem_informasi_Geografi_Persebaran_B

TS_pada_PT_XL_Axiata diakses pada Tanggal 17 Juli 2019 Pukul 08..59

WIB

Sistem Informasi Geografi diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem

_informasi_geografis pada Tanggal 17 Juli 2019 Pukul 11.59 WIB

Surah Al-qur’an Al-Mujadilah(58:11) dari http://www.indoquran.web.id /quran/

viewAyat/5115 diakses pada Tanggal 06 April 2019 Pukul 10.24 WIB

Wawancara KBBI dari https://kbbi.web.id/wawancara diakses pada Tanggal 08

Agustus 2019 Pukul 00.37 WIB

Page 102: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Data Sekolah SMA Negeri Kota Tangerang Selatan – Dapodikdasmen

No Nama Sekolah Alamat

1. SMA Negeri 1 Tangerang

Selatan

Jl. Pendidikan 49 Ciputat

2. SMA Negeri 2 Tangerang

Selatan

Jl. Raya Serpong Puspitek Muncul Setu

3 SMA Negeri 3 Tangerang

Selatan

Komplek Perumahan Pamulang Permai

2

4. SMA Negeri 4 Tangerang

Selatan

Jl. W.R. Supratman Komp. Pertamina

No. 1 Pd. Ranji

5. SMA Negeri 5 Tangerang

Selatan

Komp. Perum Puri Bintaro Hijau Blok F

IV Pondok Aren

6. SMA Negeri 6 Tangerang

Selatan

Komplek Perumahan Pamulang Permai

I

7. SMA Negeri 7 Tangerang

Selatan

Villa Melati Mas Blok J No. 101 Pd.

Jagung Serut, Serpong Utara

8. SMA Negeri 8 Tangerang

Selatan

Jl. Cireundeu Raya 5 Ciputat Timur

9. SMA Negeri 9 Tangerang

Selatan

Jl. Hidup Baru No. 31 Serua Raya,

Ciputat

10. SMA Negeri 10 Tangerang

Selatan

Jl. Tegal Rotan Raya Bintrao Sektor 9

Sawah Baru Ciputat

11. SMA Negeri 11 Tangerang

Selatan

Jl. Sumatra I Gg. Alpukat Jombang

Ciputat

12. SMA Negeri 12 Tangerang

Selatan

Cilenggang Serpong

Page 103: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 104: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 105: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 106: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 107: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 108: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 109: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 110: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …
Page 111: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 2 PEDOMAN OBSERVASI

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kondisi sekolah

dan melakukan ploting titik koordinat.

Tabel 3. 3 Hasil Ploting

No Nama Sekolah Titik

Koordinat

X

Titik

Koordinat

Y

Pengambilan Gambar

Lokasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Page 112: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

PEMETAAN SEBARAN KEUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA

DI KOTA TANGERANG SELATAN 2019

Dalam rangka penyusunan skripsi guna memenuhi syarat menyelesaikan studi

Progam S1 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

mengisi beberapa pernyataan yang ada dibawah ini dengan sejujur-jujurnya dan

selengkap-lengkapnya. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya untuk

kepentingan akademik dan akan dirahasiakan.

A. DATA RESPONDEN

1. Nama Responden : …………………………………………

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : < 20 Tahun 40 – 50 Tahun

21 - 30 Tahun > 50 Tahun

31 - 40 Tahun

4. Pendidikan Terakhir :

5. Lama Menjadi Guru : 1 - 5 Tahun

6 – 10 Tahun

11 – 15 Tahun

> 15 Tahun

Page 113: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 3 LEMBAR WAWANCARA KEBUTUHAN GURU

1. Berapa jumlah kelas yang bapak/ ibu ajar pada mata pelajaran geografi di

sekolah ini?

2. Berapa jumlah siswa setiap kelas yang ibu/ bapak ajar?

3. Berapa jumlah jam mengajar per minggu yang diajar oleh bapak/ ibu pada

mata pelajaran geografi?

4. Berapa jumlah maksimum wajib mengajar bapak/ ibu per minggu pada mata

pelajaran geografi?

Page 114: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 4 KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian :

Pastikan semua jawaban tidak ada yang terlewat

KUESIONER KUALIFIKASI LATAR BELAKANG GURU GEOGRAFI

1. Saya menempuh pendidikan D-IV/ S1

a. Iya

b. Tidak

2. Latar belakang saya pendidikan geografi

a. Iya

b. Tidak

3. Menurut saya guru geografi lulusan perguruan tinggi negeri lebih mempuni

secara keilmuan

a. Iya

b. Tidak

4. Menurut saya untuk menjadi guru geografi tidak harus berlatar belakang

pendidikan geografi yang penting memiliki kepedulian terhadap lingkungan

dan aspek geografi lainnya.

a. Iya

b. Tidak

5. Saya hanya mengajar mata pelajaran geografi

a. Iya

b. Tidak

6. Sebelum menjadi guru geografi, menurut saya guru geografi harus mengikuti

kegiatan Pencinta Alam

a. Iya

b. Tidak

7. Saya sudah memilki sertifikasi guru geografi

a. Iya

b. Tidak

Page 115: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

8. Menurut saya tidak semua guru yang bersertifikasi geografi mempuni dalam

mengajar geografi jika tidak memilki pengalaman lapangan

a. Iya

b. Tidak

9. Menurut saya sertifikasi tidak sekedar formalitas

a. Iya

b. Tidak

10. Saya suka mengikuti seminar nasional maupun internasional

a. Iya

b. Tidak

11. Menurut saya guru geografi harus mengikuti kegiatan karya ilmiah tentang

ilmu geografi

a. Iya

b. Tidak

12. Saya menilai siswa berdasarkan kontribusi dalam menjaga lingkungan

a. Iya

b. Tidak

13. Saya mengaitkan materi pelajaran geografi dengan fenomena-fenomena alam

yang aktual

a. Iya

b. Tidak

14. Saya sering mengamati fenomena alam yang terjadi untuk menambah keilmuan

saya

a. Iya

b. Tidak

15. Sebagai guru geografi saya sering terjun langsung membersihkan, menjaga dan

merawat lingkungan tempat tinggal saya.

a. Iya

b. Tidak

16. Maya sangat antusias berbagi ilmu tentang geografi

Page 116: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

a. Iya

b. Tidak

17. Menurut saya kecintaan guru geografi terhadap pelajaran geografi dibentuk

oleh lingkungan

a. Iya

b. Tidak

18. Saya sering berdiskusi tentang fenomena-fenomena alama dengan keluarga

a. Iya

b. Tidak

19. Saya bergabung dalam komunitas study guru geografi

a. Iya

b. Tidak

20. Saya bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelajaran geografi di kelas

a. Iya

b. Tidak

21. Saya sering sosialisasi pada masyarakat tentang menjaga lingkungan.

a. Iya

b. Tidak

Page 117: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 5 HITUNGAN KEBUTUHAN GURU

secara Rinci:

Rumus Kebutuhan Guru 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

24 24

1. SMA Negeri 1 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (5 x 3) + ( 5 x 4) + (5 x 4)

24

= 15 + 20 + 20

24

= 55

24

= 2,2

2. SMA Negeri 2 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (4 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 12+ 16 + 16

24

= 44

24

= 1,83

3. SMA Negeri 3 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (3 x 3) + ( 2 x 4) + (2 x 4)

24

= 9 + 8 + 8

24

= 25

24

= 1,04

4. SMA Negeri 4 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (4 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 12+ 16 + 16

24

= 44

24

= 1,83

5. SMA Negeri 5 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

Page 118: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

24 24 = (5 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 12+ 16 + 16

24

= 47

24

= 1,9

6. SMA Negeri 6 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (6 x 3) + ( 5 x 4) + (5 x 4)

24

= 18+ 20 + 20

24

= 58

24

= 2,41

7. SMA Negeri 7 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (4 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 12+ 16 + 16

24

= 44

24

= 1,83

8. SMA Negeri 8 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (4 x 3) + (3 x 4) + (3 x 4)

24

= 12+ 12 + 12

24

= 36

24

= 1,5

9. SMA Negeri 9 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

24 24 = (4 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 12+ 16 + 16

24

= 44

24

= 1,83

Page 119: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

10. SMA Negeri 10 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3 24 24 = (4 x 3) + ( 3 x 4) + (3 x 4)

24

= 12+ 12 + 12

24

= 36

24

= 1,5

11. SMA Negeri 11 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

24 24

= (3 x 3) + ( 3 x 4) + (3 x 4)

24

= 9+ 12 + 12

24

= 33

24

= 1,37

12. SMA Negeri 12 = 𝐾𝐺 = 𝐽𝑇𝑀 = 𝑀𝑃1 𝑥 𝐾1 + 𝑀𝑃2 𝑥2 + 𝑀𝑃3 𝑥 3

24 24

= (5 x 3) + ( 4 x 4) + (4 x 4)

24

= 15+ 16 + 16

24

= 47

24

= 1,95

Page 120: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Keterangan: Foto bersama salah satu guru Geografi SMA Negeri 1 Kota

Tangerang Selatan saat pengisian Kusioner dan Wawancara

Keterangan: Foto sekolah SMA Negeri 4 Tangerang Selatan saat melakukan

observasi dan penelitian

Page 121: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 10 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 6 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 10 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Page 122: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 7 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 11 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Page 123: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 12 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Keterangan: Foto bersama salah satu guru geografi SMA Negeri 5 Tangerang

Selatan saat melakukan observasi dan penelitian

Page 124: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan: Foto Sekolah SMA Negeri 8 Selatan saat melakukan observasi dan

penelitian

Keterangan: Foto sekolah SMA Negeri 9 Tangerang Selatan saat melakukan

observasi dan penelitian

Page 125: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

Keterangan: Foto sekolah SMA Negeri 2 Tangerang Selatan saat melakukan

observasi dan penelitian

Page 126: PEMETAAN SEBARAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI …

BIODATA PENULIS

Nurjannah (11150150000119), Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis Lahir di Sungai Paku, 11 Oktober 1996. Berasal dari

Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Penulis merupakan anak

dari Bapak H. Syahrel dan Ibu Hj. Mimi Mariani. Pendidikan

yang telah ditempuh oleh penulis yaitu SDN 003 Sungai Paku pada tahun 2003,

Pendidikan MTs Pondok Peantren Dar El Hikmah Pekanbaru pada tahun 2009,

Kemudian melanjutkan di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Dar El Hikmah

Pekanbaru pada tahun 2012.

Email: [email protected]