pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan...

6
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Merujuk pada undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang merupakan perubahan dari undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan melayani transaksi keuangan nasabah. Setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank tidak lepas dari risiko, baik risiko tersebut telah diperhitungkan sebelumnya maupun risiko yang terjadi diluar prediksi. Berdasarkan pada penjelasan diatas, maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap risiko untuk mengantisipasi risiko-risiko yang berpotensi terjadi dalam pengelolaan dana dan layanan transaksi nasabah. Merujuk pada Peraturan OJK Nomor 18/POJK.03/2016 dan Surat Edaran OJK Nomor 34/SEOJK.03/2016 yang merupakan perubahan dari peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2010 perubahan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank, terdapat 8 jenis risiko yang harus dikelola atau dipertimbangkan oleh bank. Jenis risiko tersebut adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi, dan risiko strategi. Fenomena penerapan online banking di Indonesia sejalan dengan meningkatnya pengguna smartphone yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Gambar 1 menunjukan perkembangan pengguna smartphone dan proyeksi pengguna aktif smartphone di tahun 2018 di Indonesia. Sumber: databoks.katadata.co.id/2017/01/24, (2017) Gambar 1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia Online banking menawarkan kemudahan dalam mengakses layanan perbankan seperti melakukan pembukaan rekening, transfer, pembayaran tagihan, ataupun perencanaan keuangan lainnya. Selain itu, munculnya perusahaan- perusahaan baru yang berbasis financial technology (fin-tech) dalam persaingan

Upload: others

Post on 09-Jun-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Merujuk pada undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang merupakan

perubahan dari undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, Bank

merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk lainnya untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu bagian dari kegiatan yang

dilakukan oleh Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan melayani

transaksi keuangan nasabah. Setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank

tidak lepas dari risiko, baik risiko tersebut telah diperhitungkan sebelumnya

maupun risiko yang terjadi diluar prediksi.

Berdasarkan pada penjelasan diatas, maka perlu dilakukan pengelolaan

terhadap risiko untuk mengantisipasi risiko-risiko yang berpotensi terjadi dalam

pengelolaan dana dan layanan transaksi nasabah. Merujuk pada Peraturan OJK

Nomor 18/POJK.03/2016 dan Surat Edaran OJK Nomor 34/SEOJK.03/2016 yang

merupakan perubahan dari peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2010

perubahan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi bank, terdapat 8 jenis risiko yang harus dikelola atau

dipertimbangkan oleh bank. Jenis risiko tersebut adalah risiko kredit, risiko pasar,

risiko operasional, risiko likuiditas, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko

reputasi, dan risiko strategi.

Fenomena penerapan online banking di Indonesia sejalan dengan

meningkatnya pengguna smartphone yang telah menjadi bagian dari kehidupan

masyarakat. Gambar 1 menunjukan perkembangan pengguna smartphone dan

proyeksi pengguna aktif smartphone di tahun 2018 di Indonesia.

Sumber: databoks.katadata.co.id/2017/01/24, (2017)

Gambar 1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia

Online banking menawarkan kemudahan dalam mengakses layanan

perbankan seperti melakukan pembukaan rekening, transfer, pembayaran tagihan,

ataupun perencanaan keuangan lainnya. Selain itu, munculnya perusahaan-

perusahaan baru yang berbasis financial technology (fin-tech) dalam persaingan

Page 2: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

2

industri jasa keuangan dimana mereka melakukan inovasi teknologi, produk, dan

layanan dengan sangat cepat. Hal tersebut menuntut industri perbankan

melakukan penyesuaian dalam proses bisnis dan infrastrukturnya yang semula

proses bisnisnya dilakukan secara manual atau offline menjadi proses otomasi atau

online dengan tujuan mempercepat layanan kepada nasabah serta bertahan dalam

persaingan (Bank Indonesia 2016). Dengan adanya perubahan ini akan

menciptakan value dan customer experience yang baik dimata nasabah, serta

dengan adanya perbaikan infrastruktur dapat dimanfaatkan sebagai sarana

pendukung dalam pengelolaan risiko online banking.

Sumber: Sharingvision.com, (2015)

Gambar 2 Jumlah pengguna Internet Banking di Indonesia

Bank XYZ merupakan salah satu Bank di Indonesia yang telah

menerapkan konsep bisnis online banking. Teknologi online banking yang

digunakan mirip dengan Layanan Keuangan Digital (LKD) yang merupakan

layanan jasa keuangan yang menggunakan teknologi mobile atau teknologi web

dan jaringan agen (Peake 2012). Penerapan online banking yang diterapkan oleh

Bank XYZ berbasis aplikasi mobile device (android dan IOS) dan ditujukan untuk

pembukaan rekening serta layanan transaksi keuangan seperti transaksi setoran,

penarikan, transfer, pembayaran tagihan, serta pengajuan pinjaman. Seluruh

aktivitas tersebut, dilakukan dengan mengambil konsep branchless banking

dimana calon nasabah tidak perlu datang ke Bank dan hanya perlu mengakses

melalui mobile device. Tujuan dari pengembangan ini salah satunya adalah

menjangkau masyarakat pengguna smartphone, masyarakat yang belum memiliki

produk perbankan, serta fleksibilitas akses layanan perbankan dari segi tempat

dan waktu.

Bank XYZ telah melakukan pemetaan risiko untuk layanan online

banking. Pemetaan risiko yang telah dilakukan sebatas kajian risiko operasional.

Risiko operasional merupakan risiko yang paling banyak terjadi dalam proses

Bank (Homolya 2011). Sedangkan masih banyak potensi-potensi risiko lainnya

seperti risiko strategis, risiko reputasi, risiko hukum, risiko kepatuhan, dan risiko

operasional lainnya yang berpotensi muncul tetapi belum teridentifikasi.

Penerapan teknologi digital menimbulkan beberapa variasi potensi risiko seperti

risiko operasional, risiko finansial, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi (Llyod

2010). Dengan menerapkan manajemen risiko dapat mengetahui bagian-bagian

Page 3: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

3

mana saja yang dapat diperbaiki agar risiko tersebut dapat dihilangkan atau

dikurangi (Bagherzadeh dan Joehrs 2015). Perbaikan tersebut bertujuan untuk

mencapai efektifitas dan efisiensi proses bisnis. Semakin efektif dan efisien proses

bisnis bank, maka akan berbanding lurus dengan kinerja bank (Ishtiaq 2015).

Dengan baiknya kinerja bank, maka tingkat return yang diperoleh juga akan

meningkat (Nugroho 2015). Penerapan online banking juga menimbulkan

beberapa aspek risiko seperti risiko strategis, risiko transaksi, risiko kepatuhan,

dan risiko reputasi (Osunmuyiwa 2013).

Dibandingkan dengan layanan perbankan yang dilakukan secara

konvensional dimana nasabah atau calon nasabah harus mendatangi Bank untuk

melakukan transaksi, layanan menggunakan online banking dirasakan lebih

mudah dan fleksibel. Perubahan proses manual menjadi digital memungkinkan

proses yang lebih fleksibel dimana nasabah yang semula harus mendatangi kantor

Bank menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan channel-channel yang bekerja

sama dengan Bank (AT Kearney 2013). Penggunaan teknologi online banking

memiliki potensi risiko yang harus dikelola dan dipertimbangkan oleh Bank. Bank

Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertindak sebagai

regulator pada industri jasa keuangan, menerapkan beberapa aturan perihal

implementasi online banking. Beberapa aturan terkait online banking tertuang

pada POJK Nomor 38/POJK.03/2016 dan SEOJK Nomor 21/SEOJK.03/2017

tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi

oleh Bank Umum, regulasi dalam proses pengelolaan rekening Nasabah

dituangkan dalam POJK Nomor 12/POJK.01/2017 dan SEOJK Nomor

32/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum dimana Bank Umum wajib

melakukan CDD (Customer Due Diligent) dan EDD (Enhancement Due Diligent)

terhadap calon nasabah dalam rangka menerapkan prinsip KYC (Know Your

Customer), POJK Nomor 01/POJK.07/2013 Tanggal 6 Agustus 2013 Tentang

Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan, SEOJK Nomor 2/SEOJK.07/2014

tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada pelaku Jasa

Keuangan dan SEOJK Nomor 12/SEOJK.07/2014 Tentang Penyampaian

Informasi Dalam Rangka Pemasaran Produk dan/atau Layanan Jasa Keuangan

bertujuan agar Bank menyampaikan informasi-informasi terkait jasa keuangan

yang digunakan oleh Calon nasabah secara transparan dengan menjelaskan risiko-

risiko yang melekat pada setiap produk Bank yang akan digunakan oleh nasabah.

Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pemetaan risiko penerapan

online banking dengan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM).

Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan karena untuk

mendapatkan gambaran menyeluruh antara tujuan bisnis Bank dengan risiko-

risiko yang melekat dalam proses bisnis tersebut, serta strategi mitigasi risiko

yang dipilih agar proses bisnis tetap dapat berjalan. Selain itu penggunaan metode

ERM telah mencakup seluruh bagian organisasi. Adapun tahapan prosesnya

secara garis besar dimulai dari identifikasi risiko, pemetaan risiko, sampai dengan

mitigasi risiko. Sehingga diharapkan output dari hasil pemetaan risiko online

banking ini dapat bermanfaat bagi Bank XYZ dalam mengelola risiko layanan

online banking.

Page 4: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

4

Perumusan Masalah

Dibandingkan dengan layanan perbankan yang dilakukan secara

konvensional dimana nasabah atau calon nasabah harus mendatangi Bank,

layanan menggunakan online banking dirasakan lebih mudah dan fleksibel bagi

masyarakat. Konsep branchless banking dan akses menggunakan mobile device

berbasis aplikasi android dan IOS dalam layanan online banking dapat

menjangkau masyarakat dengan lebih luas, cepat serta memberikan kemudahan

bagi Bank dan masyarakat mengakses layanan jasa keuangan. Penerapan online

banking disisi lain juga memiliki potensi-potensi risiko yang wajib diidentifikasi,

diukur, dan dimitigasi oleh Bank seperti risiko operasional, risiko likuiditas, risiko

kepatuhan, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kredit, risiko hukum, dan risiko

pasar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan OJK. Pendekatan yang

digunakan untuk melakukan identifikasi risiko layanan online banking ini

menggunakan Enterprise Risk Management (ERM).

Berdasarkan rumusan di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apa saja risiko dan seberapa besar risiko yang dihadapi oleh Bank XYZ dalam

menerapkan layanan online banking ?

2. Apa langkah dan saran untuk mitigasi risiko yang diperlukan oleh Bank XYZ ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi, memetakan, dan mengukur risiko yang dihadapi oleh Bank

XYZ dalam menerapkan layanan online banking

2. Memberikan saran mitigasi risiko yang diperlukan oleh Bank XYZ

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik kepada penulis

maupun kepada perusahaan. Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian

ini adalah :

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan dan saran untuk

mengidentifikasi, mengukur risiko, serta untuk mitigasi risiko yang dihadapi

Bank XYZ melalui sumber daya yang tersedia

2. Bagi penulis, merupakan kesempatan untuk menerapkan berbagai ilmu dan

teori yang didapatkan selama menngikuti perkuliahan dan selanjutnya dapat

menambah wawasan dan pengalaman dalam praktek di perusahaan

3. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penelitian

selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup pemetaan risiko penerapan

online banking dengan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). Tahapan

proses yang dilakukan mengikuti delapan kerangka kerja ERM yaitu Internal

environment, objective setting, event identification, risk assessment, risk response,

Page 5: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

5

control, information and communication, monitoring. Output yang diharapkan

hasil pemetaan risiko online banking ini dapat bermanfaat bagi Bank dalam

mengelola risiko layanan online banking. Batasan dalam penelitian ini meliputi

Enterprise Risk Management di Bank XYZ. Kajian terbatas pada tahap pemberian

saran tentang manajemen risiko kepada pihak manajemen sedangkan

implementasinya diserahkan kepada pihak manajemen Bank XYZ.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Keterkaitan Risiko dengan Online Banking

Konsep teknologi online banking sebenarnya bukan hanya peralihan dari

sistem offline menjadi sistem online, tetapi juga memberikan nilai tambah dan

kemudahan bagi masyarakat serta kecepatan dalam hal mengakses layanan

perbankan memanfaatkan teknologi. Online banking mengkombinasikan dua

bagian, yaitu bagian eksternal berhubungan dengan customer experience dan

bagian internal yang berhubungan dengan proses operasional yang efektif dan

efisien (AT Kearney 2013). Penggunaan teknologi dalam proses bisnis erat

kaitannya dengan risiko. Kemudahan akses informasi digital dan kemudahan

koneksi melalui perangkat ponsel membuat risiko-risiko dalam penggunaan

teknologi semakin berkembang. Keseimbangan antara manajemen risiko dengan

proses bisnis menjadi hal yang penting dimana penggunaan teknologi seharusnya

menjadi peluang pertumbuhan bisnis dan kegagalan dalam manajemen risiko akan

menimbulkan kerugian bagi bisnis (Baldwin et al. 2010)

Implementasi layanan perbankan berbasis teknologi informasi

sebelumnya telah dilakukan pada layanan e-Banking atau internet banking. Pada

implementasi internet banking, kemudahan yang diberikan kepada masyarakat

yaitu kemudahan dalam mengakses transaksi kapanpun dan dimanapun tanpa

harus datang ke Bank, hal ini memberikan dampak yaitu mengurangi biaya per

transaksi Bank (Gunajit dan Pranav 2010). Penerapkan internet banking, dinilai

lebih menguntungkan dan memiliki proses operasional yang efisien (Malhotra dan

Singh 2009). Penerapan e-Banking menjadi sebuah peluang baru industri

perbankan dan di beberapa negara telah berhasil menerapkan e-Banking tetapi

untuk lebih menyempurnakan implementasinya diperlukan kebijakan secara

makro ekonomi untuk melihat dari sisi biaya maupun keberlanjutannya (Bahl

2012). Perbedaan antara implementasi internet banking atau e-Banking dengan

online banking terletak pada jenis layanannya. Internet banking atau e-Banking

melayani hanya pada transaksi keuangan sedangkan online banking selain

melayani transaksi keuangan, juga melayani pembukaan rekening (tabungan dan

deposito) serta pengajuan pinjaman.

Konsep risiko secara luas merupakan dasar yang esensial untuk

memahami konsep dan tehnik manajemen risiko (Darmawi 2006). Vaughan

(1978) diacu dalam Darmawi (2008) mengemukakan risiko dibagi kedalam 3

pengertian yaitu kemungkinan, ketidakpastian, dan probabilitas suatu outcome

yang berbeda dengan outcome yang diharapkan. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, arti risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,

Page 6: Pemetaan risiko pada penerapan online banking dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3154/5/E58-05-Sakti-Pendahuluan.pdf · Penggunaan metode ERM (Enterprise Risk Management) digunakan

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB