pemetaan klorofil-a di perairan laut cina selatan...

12
1 PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA Ratnasari (1) , Risandi Dwirama Putra (2) , Fadhliyah Idris (3) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125 Email : [email protected] ABSTRAK Pemetaan klorofil-a merupakan salah satu data penting yang diperlukan dalam pengelolaan perikanan. Penelitian yang berjudul Pemetaan Klorofil-a di Perairan Laut Cina Selatan Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis ini dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2016. Data yang digunakan adalah citra satelit aqua modis level 3 bulan januari-oktober 2015. Penelitian bertujuan untuk Memetakan dan mengetahui konsentrasi klorofil-a diperairan laut cina selatan serta mempelajari fluktuasi konsentrasi klorofil-a selama bulan januari hingga oktober. Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi klorofil-a maksimum terjadi pada bulan januari dan Konsentrasi Minimum Terjadi Pada bulan April . Sebaran konsentrasi klorofil-a memiliki pola yang hampir sama setiap bulannya yaitu konsentrasi klorofil-a selalu lebih tinggi di perairan dekat daratan dan semakin rendah kearah perairan laut lepas. Secara umum daerah yang selalu memiliki konsentrasi klorofil-a tinggi yaitu disekitar daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia. Kata Kunci : klorofil-a, Aqua Modis, Pemetaan MAPPING OF CHLOROPHYLL-A IN SOUTH CINA SEA USING AQUA MODIS SATELLIT IMAGERY ABSTRACT Mapping of chlorophyll-a is one of the important data needed in fisheries management. The research title mapping of chlorophyll-a in South Cina Sea using Aqua Modis satellite imagery was conducted in January until june 2016. The data used is Aqua Modis Satellit imagery level 3 from January-oct 2015. The purpose Of this Research is to find and determine the concentration of chlorophyll-a in South Cina Sea and studied fluctuations of chlorophyll-a concentration. The result showed concentrations of chlorophyll-a maximum occurred in January and Concentration minimum occurred in april. The distribution of the concentration chlorophyll-a have a similar pattern every month that always higher in the waters near the mainland and the lower the water towards the open sea. In general, areas that have always had high chlorophyll-a concentration that is around the mainland of Kalimantan, Sumatra and Malaysia. Keywords : chlorophyll-a, Aqua Modis, Mapping

Upload: vukhuong

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

1

PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN

MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA

Ratnasari(1)

, Risandi Dwirama Putra(2)

, Fadhliyah Idris(3)

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125 Email : [email protected]

ABSTRAK

Pemetaan klorofil-a merupakan salah satu data penting yang diperlukan dalam pengelolaan

perikanan. Penelitian yang berjudul Pemetaan Klorofil-a di Perairan Laut Cina Selatan Menggunakan

Citra Satelit Aqua Modis ini dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2016. Data yang digunakan adalah

citra satelit aqua modis level 3 bulan januari-oktober 2015. Penelitian bertujuan untuk Memetakan dan mengetahui konsentrasi klorofil-a diperairan laut cina selatan serta mempelajari fluktuasi konsentrasi

klorofil-a selama bulan januari hingga oktober. Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi klorofil-a

maksimum terjadi pada bulan januari dan Konsentrasi Minimum Terjadi Pada bulan April. Sebaran

konsentrasi klorofil-a memiliki pola yang hampir sama setiap bulannya yaitu konsentrasi klorofil-a selalu

lebih tinggi di perairan dekat daratan dan semakin rendah kearah perairan laut lepas. Secara umum daerah

yang selalu memiliki konsentrasi klorofil-a tinggi yaitu disekitar daratan Kalimantan, Sumatra dan

Malaysia.

Kata Kunci : klorofil-a, Aqua Modis, Pemetaan

MAPPING OF CHLOROPHYLL-A IN SOUTH CINA SEA USING AQUA MODIS

SATELLIT IMAGERY

ABSTRACT

Mapping of chlorophyll-a is one of the important data needed in fisheries management. The research title

mapping of chlorophyll-a in South Cina Sea using Aqua Modis satellite imagery was conducted in

January until june 2016. The data used is Aqua Modis Satellit imagery level 3 from January-oct 2015.

The purpose Of this Research is to find and determine the concentration of chlorophyll-a in South Cina

Sea and studied fluctuations of chlorophyll-a concentration. The result showed concentrations of

chlorophyll-a maximum occurred in January and Concentration minimum occurred in april. The distribution of the concentration chlorophyll-a have a similar pattern every month that always higher in

the waters near the mainland and the lower the water towards the open sea. In general, areas that have

always had high chlorophyll-a concentration that is around the mainland of Kalimantan, Sumatra and

Malaysia.

Keywords : chlorophyll-a, Aqua Modis, Mapping

Page 2: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

2

I. PENDAHULUAN

Laut Cina Selatan merupakan perairan

terluas di asia tenggara, memanjang dari selatan

baski (selat antara taiwan dan philipina) hingga

Indonesia. DiIndonesia, perairan tersebut

memisahkan antara daratan Kalimantan dan

Sumatera (Suyarso, 1997). Dari segi geografis

Laut Cina Selatan khususnya disekitar

Kepulauan Natuna termasuk perairan dangkal

merupakan bagian dari paparan sunda. Dasar

lautnya ditutupi lumpur dengan pasir dan

melandai dari selatan (sekitar pulau Belitung)

hingga ke Utara sekitar Kepulauan Natuna

(Wyrtki, 1961). Laut Cina Selatan sekitar

Kepulauan Natuna termasuk salah satu perairan

penting yang berada dibawah pengaruh angin

muson Australia-Asia (Monsoon Current,

Berlage ,Illahude, 1997 in syafi’i, 2006).

Berdasarkan informasi yang didapat dari

situs resmi Kabupaten Natuna

(www.Natuna.go.id), Wilayah Perairan Natuna

memiliki potensi lestari perikanan tangkap yang

cukup besar, yaitu mencapai 504.212,85 ton.

Sumberdaya ikan yang mendominasi terdiri dari

kelompok ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil,

ikan demersal, cumi, udang, kepiting, lobster,

dan juga ikan karang yang memiliki nilai

ekonomis tinggi. Total nilai produksi perikanan

tangkap Natuna diperkirakan mencapai 833,267

Milyar Rupiah.

Sumberdaya yang melimpah ini tentunya

akan sangat menguntungkan jika dilakukan

pengelolaan yang baik. Salah satu cara agar

dapat dilakukan pengelolaan dengan baik adalah

dengan mempelajari pola kesuburan perairan laut

tersebut yang dapat dianalisis melalui pemetaan

sebaran konsentrasi klorofil-a.

Klorofil-a adalah pigmen pemberi warna

pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik.

Senyawa ini berperan dalam proses fotosintesis

dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya

matahari menjadi tenaga kimia.

Klorofil-a merupakan salah satu

parameter yang sangat menentukan produktivitas

primer dilaut. Sebaran dan tinggi rendahnya

konsentrasi klorofil-a sangat terkait dengan

kondisi oseanografi suatu perairan. Pengukuran

klorofil sangat penting dilakukan karna kadar

klorofil dalam suatu kolom air laut tertentu

merupakan suatu ukuran bagi biomassa

tumbuhan yang terdapat didalam perairan laut

tersebut. Klorofil dapat diukur dengan

memanfaatkan sifatnya yang dapat berpijar bila

dirangsang dengan panjang gelombang cahaya

tertentu atau mengekstraksi klorofil dari

tumbuhan dengan menggunakan aseton untuk

menghitung produktivitas primer nya

(Sihombing dkk, 2012). Menurut Susilo (2000)

pigmen-pigmen fitoplankton (khusus nya

klorofil-a) merupakan komponen utama yang

mempengaruhi sifat optik/bioptik air laut. Oleh

karna itu metode pengindraan jauh dapat

digunakan dalam pendugaan konsentrasi klorofil-

a diperairan.

Pengindraan jauh merupakan suatu ilmu

dan seni untuk memperoleh data dan informasi

dari suatu objek dipermukaan bumi dengan

menggunakan alat yang tidak berhubungan

langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesan

dan Kiefer, 1979). Alat tersebut berupa perekam

yang berada diangkasa menggunakan wahana

Page 3: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

3

yang biasanya disebut satelit. Sistem ini dapat

mencakup suatu areal yang luas dalam waktu

bersamaan, Selain itu sistem ini relatif lebih

murah dibandingkan dengan penelitian secara

langsung. Penginderaan jauh dapat digunakan

untuk mendeteksi sebaran konsentrasi klorofil

diperairan laut secara cepat untuk wilayah yang

luas seperti wilayah perairan Laut Cina Selatan.

Salah satu sensor yang bisa digunakan

untuk meneliti klorofil-a diperairan laut adalah

sensor modis pada satelit aqua dan terra, namun

pada penelitian ini lebih cenderung

menggunakan citra satelit aqua modis

berdasarkan petimbangan hasil penelitian

Wardani (2012) yang mengatakan bahwa citra

satelit aqua modis memiliki hasil yang lebih baik

untuk mengetahui nilai klorofil-a dibanding citra

satelit terra modis berdasarkan perbedaan nilai

koefisien determinasi aqua modis sebesar 77,57

% sedangkan koefisien determinasi citra satelit

terra modis hanya sekitar 72,34 % jika

dibandingkan dengan data lapangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mahrozi (2009) mengatakan bahwa

klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis

yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya

merah, biru dan ungu, serta merefleksikan

cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan

memperoleh ciri warnanya.

Jumlah fitoplankton yang ada di laut

umumnya dapat dilihat dari jumlah klorofil-a

yang ada dalam perairan tersebut. Klorofil-a

tidak larut dalam air dan absorbsi cahaya yang

maksimum terjadi pada panjang gelombang 430

nm dan 663 nm. Salah satu fungsi dari klorofil-a

adalah menyerap energi elektromagnetik

(cahaya) yang datang untuk digunakan dalam

proses fotosintesis (Nababan, 2008).

Dari beberapa jenis klorofil, klorofil-a

merupakan pigmen yang paling dominan

terdapat pada fitoplankton dan berperan dalam

proses fotosintesis. Tingkat kesuburan perairan

juga dapat ditunjukkan dengan konsentrasi

klorofil-a yang terdapat diperairan tersebut,

sehingga dapat menjadi daya tarik bagi ikan-ikan

pelagis yang bersifat plankton feeder.

Konsentrasi klorofil-a diperairan sangat

tergantung pada ketersediaan nutrien dan

intensitas cahaya matahari. Bila nutrien dan

intensitas cahaya matahari cukup tersedia, maka

konsentrasi klorofil-a akan tinggi dan sebaliknya

(Nahib dkk, 2010).

III. METODE PENELITIAN

Daerah yang dijadikan lokasi penelitian

yaitu Perairan Laut Cina Selatan khususnya

Kabupaten Natuna dengan koordinat 1,16O LU –

7,19O LU dan 105 o BT – 110O BT

menggunakan data citra satelit aqua modis hasil

perekaman bulan januari-oktober 2015.

Sedangkan analisis data dilakukan

dilaboraturium komputasi dan sistem informasi

fakultas ilmu kelautan dan perikanan Universitas

Maritim Raja Ali Haji pada bulan desember

2015.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Page 4: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

4

Alat yang digunakan sebagai berikut :

Peralatan yang dibutuhkan dalam

penelitian ini berupa perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software). Perangkat keras

yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut :

1. Personal Komputer (PC) untuk mengolah

data

2. Modem/Wifi untuk mendownload data

citra

3. Flashdisk untuk penyimpanan/back up

data

4. Printer untuk mencetak hasil

Perangkat lunak (software) yang dibutuhkan

adalah :

1. ArcGis 10.1 Untuk Mengolah Data Citra

2. Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data

3. Microsoft excel 2007 Untuk Menghitung

Nilai Rata-Rata dan Membuat Grafik

Fluktuasi Klorofil-a

4. Microsoft word 2007 Untuk Membuat

Laporan Hasil

Bahan yang digunakan sebagai berikut :

a. Data citra satelit aqua modis level 3

komposit bulanan periode januari-

oktober 2015 yang diperoleh dari website

nasa dengan alamat

www.oceancolor.gsfc.nasa.gov.

b. Peta arah arus Kepulauan riau periode

januari-oktober 2015 yang diperoleh dari

buletin BMKG hangnadim batam, melalui

alamat hangnadim.kepri.bmkg.go.id

Jenis penelitian yang digunakan adalah

metode desk analisis yaitu menganalisa data

yang diperoleh tanpa melakukan validasi dan

verifikasi dilapangan. Data yang diperoleh

dideskripsikan berdasar teori-teori yang ada

(Azani et al, 2012). Analisis penelitian

menggunakan variabel konsentrasi klorofil-a

yang bersumber dari citra satelit aqua modis dan

peta arus laut yang didapat dari website BMKG

batam. Penelitian ini menggunakan data citra

satelit aqua modis dengan waktu perekaman pada

bulan januari-oktober 2015.

Diagram alir penelitian Secara Umum dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Pengolahan Data Untuk Pemetaan

Klorofil-a :

a. Download data citra aqua Modis Level 3

dengan resolusi spasial 4 km. data yang

didownload yaitu data komposit bulanan

periode januari-oktober 2015

b. import dan display data citra

menggunakan software arcgis. Proses ini

dilakukan pada menu arctoolbar,

multidimention tools, make NetCDF

raster Layer, pilih data citra yang ingin

ditampilkan.

c. Potong citra sesuai daerah lokasi

penelitian. Hal ini bertujuan agar

penelitian lebih fokus dan juga dapat

memperkecil ukuran data sehingga lebih

cepat dalam Pengolahannya. Proses

Page 5: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

5

pemotongan dilakukan pada arctoolbox,

data management tools, raster, raster

processing, clip.

d. Konversi data citra yang masih berbentuk

raster kedalam bentuk point dengan

format *shp. File ini nanti digunakan

untuk proses interpolasi. Cara

mengkonversinya yaitu menggunakan

convertion tools, from raster, raster to

point.

e. Interpolasi Data citra. Ini dilakukan untuk

mengisi kekosongan data pada citra

sehingga tampilan data citra menjadi

terlihat penuh dan lebih mudah untuk

dianalisis. Interpolasi citra dilakukan pada

menu arctoolbox, 3D analyst tools, raster

interpolation, spline with barriers.

f. Citra hasil interpolasi akan tampil dilayar

kedalam bentuk raster. Lakukan

klasifikasi konsentrasi klorofil-a

berdasarkan klasifikasi nontji (1984) yaitu

konsentrasi klorofil-a rendah (<0.3

mg/m3), sedang (0.3-1 mg/m3), tinggi (>1

mg/m3). Beri warna sesuai tingkatan

kelas, warna hijau tua untuk konsentrasi

klorofil-a rendah, hijau muda untuk

konsentrasi klorofil-a sedang, dan warna

merah untuk konsentrasi klorofil-a tinggi.

g. Atur tampilan citra agar terlihat lebih

halus dengan mengatur display setting

menjadi cubik

h. Lakukan pemisahan laut dan darat dengan

cara memasukkan file data pulau kedalam

layer.

i. Buat layout peta dengan menambahkan

grid, judul peta, arah mata angin, skala,

inset, dan sumber data.

Pengolahan Data Untuk Grafik Fluktuasi

Klorofil-a :

a. Input dan display data citra satelit aqua

modis level 3 bulanan kedalam software

seadas menggunakan menu file, open dan

pilih data citra yang ingin ditampilkan

b. Masukkan data polygon AOI (area of

interest) yang digunakan sebagai acuan

untuk penentuan wilayah penelitian

c. Eksport file raster kedalam bentuk ASCII

file untuk mendapatkan data konsentrasi

klorofil-a dalam bentuk *txt. Data yang di

eksport hanyalah data yang berada

diwilayah lokasi penelitian saja.

d. Input data *txt kedalam software

Microsoft excel dan hapus data

konsentrasi klorofil-a yang bertulisan

NaN (tidak memiliki data).

e. Hitung nilai rata-rata konsentrasi klorofil-

a pada masing-masing data citra dan

lakukan pembatasan nilai sesuai titik

koordinat antara 1,16O LU – 7,19O LU dan

105 o BT – 110O BT.

f. Buat grafik fluktuasi konsentrasi klorofil-

a periode januari-oktober 2015.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sebaran Spasial Konsentrasi Klorofil-a

1. Bulan Januari

Gambar 3. Peta klorofil-a bulan Januari

Dari hasil ekstraksi data citra satelit aqua

modis level 3 didapat Konsentrasi klorofil-a pada

Page 6: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

6

bulan januari berkisar antara 0,08-4,6 mg/m3

dengan nilai rata-rata 0,28 mg/m3 (lihat tabel

pada lampiran). peta hasil interpolasi data citra

bulan januari memperlihatkan warna hijau muda

yang dominan diperairan Natuna dan sekitarnya,

warna merah terlihat dominan disekitar Sumatra,

Kalimantan dan Malaysia sedangkan warna hijau

tua semakin meluas kearah perairan yang jauh

dari daratan. Warna-warna pada peta tersebut

memberikan informasi bahwa konsentrasi

klorofil-a tinggi (>1 mg/m3) berada disekitar

daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia,

konsentrasi klorofil-a tingkat sedang (0.3-1

mg/m3) menyebar disekitar perairan Natuna dan

konsentrasi klorofil-a terlihat semakin rendah

(<0.3 mg/m3) diperairan lepas pantai. Terjadinya

stratifikasi konsentrasi klorofil-a di beberapa

wilayah tersebut diduga karna perbedaan jumlah

nutrient yang masuk dari daratan.

2. Bulan Februari

Gambar 4. Peta klorofil-a bulan Februari

Memasuki bulan februari, konsentrasi

klorofil-a berkisar antara 0,07-4,96 mg/m3

dengan nilai rata-rata 0,25 mg/m3. pola sebaran

konsentrasi klorofil-a terlihat hampir sama

dengan bulan januari, hanya saja warna hijau tua

terlihat lebih luas dari bulan sebelumnya,

sedangkan warna hijau muda dan merah terlihat

semakin menyempit. Peta hasil interpolasi citra

satelit aqua modis bulan februari menunjukkan

bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a masih

tinggi (>1 mg/m3) disekitar perairan Kalimantan

namun diperairan Sumatra dan malaysia terlihat

luasan konsentrasi klorofil-a >1 mg/m3 semakin

berkurang. Berkurangnya luasan wilayah dengan

konsentrasi klorofil-a tingkat tinggi (>1 mg/m3)

ini berpengaruh terhadap sebaran konsentrasi

klorofil-a disekitar perairan Natuna, terlihat

bahwa sebaran warna hijau muda lebih sedikit

dibanding dengan luasan sebaran warna hijau

tua. ini berarti bahwa pada bulan februari sebaran

konsentrasi klorofil-a di dominasi oleh

konsentrasi klorofil-a tingkat rendah (<0.3

mg/m3). Hal ini diduga karna bulan februari

sudah mulai mendekati musim pancaroba,

sehingga curah hujan mulai berkurang yang

mengakibatkan masukan nutrient dari daratan

keperairan mulai berkurang.

3. Bulan Maret

Gambar 5. Peta klorofil-a bulan Maret

Konsentrasi klorofil-a pada bulan Maret

berkisar antara 0,05-4,96 mg/m3 dengan nilai

konsentrasi rata-rata 0,19 mg/m3. Pada peta

terlihat warna hijau tua semakin dominan

sedangkan warna hijau muda dan merah semakin

berkurang. Warna merah masih terlihat luas

disekitar Kalimantan dan sumatra, namun terlihat

sangat sedikit disekitar daratan Malaysia.

Sedangkan diperairan Natuna dan sekitarnya

terlihat didominasi oleh warna hijau tua. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa pada bulan maret,

Page 7: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

7

konsentrasi klorofil-a rendah (<0.3 mg/m3) di

perairan Natuna,

4. Bulan April

Pada bulan april konsentrasi klorofil-a

berkisar antara 0,03-4,34 mg/m3 dengan

konsentrasi rata-rata 0,15 mg/m3. Warna merah

masih dominan disekitar daratan Kalimantan,

dan Sumatra namun hanya sedikit disekitar

daratan Malaysia. Sedangkan disekitar perairan

Natuna terlihat didominasi oleh warna hijau tua.

Ini berarti bahwa pada bulan april konsentrasi

klorofil-a tingkat tinggi (>1 mg/m3) paling luas

disekitar Kalimantan dan Sumatra, namun hanya

sedikit disekitar daratan Malaysia. Sedangkan

diwilayah perairan Natuna dan sekitarnya terlihat

konsentrasi klorofil-a rendah (<0,3 mg/m3).

Gambar 6. Peta klorofil-a bulan April

5. Bulan Mei

Gambar 7. Peta klorofil-a Bulan Mei

Konsentrasi klorofil-a bulan Mei berkisar

antara 0,03-4,86 mg/m3 dengan konsentrasi rata-

rata 0,16 mg/m3. Berdasarkan peta terlihat warna

hijau muda hingga merah dominan disekitar

perairan Sumatra dan Kalimantan, namun mulai

sedikit disekitar daratan Malaysia. Sedangkan

diperairan Natuna dan sekitarnya terlihat

didominasi oleh warna hijau tua, hanya beberapa

wilayah saja yang ditutupi warna hijau muda. Ini

menandakan bahwa konsentrasi klorofil tingkat

sedang (0,3 mg/m3) hingga tinggi (>1.0 mg/m3)

terdapat diperairan Kalimantan, Sumatra,

malysia dan sekitarnya. Sedangkan diwilayah

perairan Natuna konsentrasi klorofil-a terlihat

rendah (<0.3 mg/m3).

6. Bulan Juni

Gambar 8. Peta Klorofil-a bulan Juni

Konsentrasi klorofil-a pada bulan juni

berkisar antara 0,02- 4,87 mg/m3 dengan nilai

rata-rata 0,20 mg/m3. Warna merah (konsentrasi

klorofil-a >1 mg/m3) menyebar luas disekitar

Kalimantan, Sumatra dan Malaysia, selain itu

juga terlihat dibeberapa titik sekitar perairan

Natuna. Pada bulan ini terlihat warna hijau muda

(konsentrasi klorofil-a 0.3-1 mg/m3) kembali

meluas namun masih didominasi warna hijau tua

(knsentrasi klorofil-a < 0.3 mg/m3) disekitar

perairan Natuna. Hal ini menjelaskan bahwa

konsentrasi klorofil-a kembali meningkat pada

bulan juni, diduga terjadi karna mendapat

masukan nutrient dari perairan Sekitarnya.

Seperti yang dikatakan wyrtki (1961) bahwa

pada musim timur berkembang arus dari wilayah

timur, dimana suplay masssa air dari daerah

Page 8: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

8

upwelling dilaut arafuru dan laut banda akan

mengalir menuju perairan barat Indonesia dan

pada akhirnya menuju keLaut Cina Selatan.

7. Bulan Juli

Gambar 9. Peta Klorofil-a Bulan Juli

Konsentrasi klorofil-a bulan juli berkisar

antara 0,05-4,70 mg/m3 dengan nilai rata-rata

0,23 mg/m3. Masih sama seperti bulan

sebelumnya, warna merah masih terlihat

dominan disekitar perairan Kalimantan, Sumatra

dan malysia. Hanya saja sebaran warna hijau

muda pada bulan juli terlihat lebih luas dari

bulan sebelumnya sehingga sebaran luas warna

hijau tua sedikit berkurang dari bulan

sebelumnya. Hal ini berarti pola sebaran

konsentrasi klorofil-a pada bulan juni masih

tinggi (>1 mg/m3) disekitar perairan Kalimantan,

Sumatra dan Malaysia, sedangkan konsentrasi

klorofil-a tingkat sedang (03-1 mg/m3) menyebar

luas diwilayah perairan Kepulauan riau dan

sekitarnya kecuali perairan Natuna besar dan

anambas terlihat konsentrasi masih didominasi

oleh klorofil-a tingkat rendah (<0.3 mg/m3).

Meluasnya sebaran konsentrasi klorofil-a tingkat

sedang pada bulan juli diduga masih karna

pengaruh masukan nutrient yang terbawa arus

dari perairan laut banda dan arafuru seperti yang

dijelaskan oleh wyrtki (1961).

8. Bulan Agustus

Konsentrasi klorofil-a bulan agustus

berkisar antara 0,06-4,46 mg/m3 dengan nilai

rata-rata 0,21 mg/m3. Berdasarkan peta terlihat

warna merah menyebar disekitar perairan

Kalimantan dan Sumatra, sedangkan diperairan

Malaysia terlihat di dominasi oleh warna hijau

muda dan warna hijau tua diperairan lepas

pantai, khususnya perairan Natuna terlihat warna

hijau tua hingga merah. Ini berarti bahwa

terdapat konsentrasi rendah (<0.3 mg/m3),

sedang (0,3-1.0 mg/m3) hingga tinggi (>1,0

mg/m3) disekitar perairan Natuna. Sedangkan

konsentrasi tertinggi terdapat diwilayah

Kalimantan dan sekitaran Sumatra. dan

konsentrasi rendah masih mendominasi

diperairan lepas pantai.

Gambar 10. Peta Klorofil-a Bulan Agustus

9. Bulan September

Konsentrasi klorofil-a bulan September

berkisar antara 0,06-2,13 mg/m3 dengan nilai

rata-rata 0,18 mg/m3. Dari peta terlihat warna

merah lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya,

warna hijau muda lebih dominan disekitar

Kalimantan dan sekitarnya, sedangkan disekitar

pulau Natuna dan anambas terlihat sebaran

warna hijau tua yang luas. Ini berarti disekitar

Kalimantan konsentrasi klorofil-a dikalimantan

dan sekitarnya didominasi oleh konsentrasi

tingkat sedang (0,3-1 mg/m3) dan sedikit

konsentrasi tingkat tinggi (>1,0 mg/m3).

Diperairan dekat pulau Natuna dan sekitarnya

Page 9: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

9

terlihat didominasi oleh konsentrasi klorofil-a

tingkat rendah (<0,3 mg/m3).

Gambar 11. Peta Klorofil-a Bulan September

10. Bulan Oktober

Gambar 12. Peta Klorofil-a Bulan Oktober

Konsentrasi klorofil-a bulan oktober

berkisar antara 0,02-1,4 mg/m3 dengan nilai rata-

rata 0,16 mg/m3. Dari peta terlihat hanya sedikit

sekali warna merah yang hanya terdapat disekitar

daratan Malaysia dan Kalimantan, sedangkan

warna hijau muda mendominasi disekitar

Sumatra dan sekitaran perairan Kalimantan.

Diperairan Natuna dan sekitarnya terlihat

didominasi oleh warna hijau tua. Ini berarti

konsentrasi klorofil-a pada bulan oktober sangat

rendah sekali, perairan sekitar Kalimantan yang

biasanya ditutupi oleh konsentrasi klorofil-a

tingkat tinggi (>1,0 mg/m3) pada bulan ini justru

hanya ditutupi oleh konsentrasi klorofil-a tingkat

sedang (0,3-1,0 mg/m3), sedangkan perairan

disekitar Natuna masih sama seperti bulan

sebelumnya yaitu didominasi oleh konsentrasi

klorofil-a tingkat rendah (<0,3 mg/m3).

B. Fluktuasi Rata-rata Konsentrasi Klorofil-a

Grafik fluktuasi konsentrasi klorofil-a dibuat

berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata

konsentrasi klorofil-a hasil ekstraksi citra satelit

aqua modis level 3 bulan januari-oktober 2015.

dari grafik dapat dilihat bahwa konsentrasi

tertinggi terjadi pada musim barat yaitu bulan

januari dengan nilai rata-rata 0,28 mg/m3 dan

februari dengan nilai rata-rata 0.26 mg/m3.

tingginya konsentrasi klorofil-a pada kedua

bulan ini diduga karna banyaknya masukan

nutrient dari daratan akibat tingginya curah hujan

pada musim barat (desember-februari). seperti

yang dijelaskan oleh wyrtki (1961) bahwa sekitar

bulan desember hingga februari terjadi musim

barat dimana umumnya angin bertiup kencang,

curah hujan tinggi, dan konsentrasi awan tebal.

Nababan (2009) juga mengatakan bahwa

konsentrasi klorofil-a yang tinggi pada musim

barat diduga berkaitan erat dengan curah hujan

yang tinggi, serta kemungkinan terjadinya

percampuran massa air vertikal (upwelling)

diwilayah pesisir perairan.

Memasuki musim peralihan I (Maret-Mei)

terlihat konsentrasi klorofil-a semakin menurun.

Pada bulan maret konsentrasi rata-rata 0,20

mg/m3 dan mencapai titik minimum pada bulan

april dengan nilai konsentrasi rata-rata 0,15

mg/m3. Hal ini diduga terjadi karna pada musim

peralihan curah hujan mulai berkurang sehingga

suplay nutrient dari daratan mulai berkurang.

Namun grafik kembali naik pada bulan Mei

dengan konsentrasi rata-rata 0,16 mg/m3.

Memasuki musim timur (Juni-Agustus) terlihat

konsentrasi klorofil-a kembali meningkat yaitu

Page 10: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

10

bulan juni dengan konsentrasi rata-rata 0,21

mg/m3 dan mencapai puncak tertinggi musim

timur pada bulan juli dengan konsentrasi rata-

rata 0,23 mg/m2 lalu kembali menurun pada

bulan agustus dengan konsentrasi rata-rata 0,22

mg/m2. Meningkatnya grafik pada musim timur

diduga karna mendapat masukan nutrient dari

perairan laut jawa seperti yang dikatakan oleh

arinardi (1997) bahwa pada musim timur arus

laut jawa memberikan sumbangan terhadap

kesuburan fitoplankton. Selain itu wyrtki (1961)

juga mengatakan bahwa pada musim timur

berkembang arus dari wilayah timur, dimana

suplay masssa air dari daerah upwelling dilaut

arafuru dan laut banda akan mengalir menuju

perairan barat Indonesia dan pada akhirnya

menuju keLaut Cina Selatan.

Memasuki musim peralihan II (September-

November) terlihat konsentrasi klorofil-a

kembali menurun. pada bulan September

konsentrasi rata-rata sekitar 0,18 mg/m2 dan

kembali mencapai titik minimum pada bulan

oktober dengan konsentrasi rata-rata 0,16 mg/m3.

Gambar 13. Grafik Fluktuasi Rata-rata

Konsentrasi Klorofil-a

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Sebaran konsentrasi klorofil-a diperairan

Laut Cina Selatan khususnya Natuna hampir

sama pada setiap bulannya, konsentrasi

klorofil-a diperairan dekat daratan selalu

lebih tinggi daripada diperairan lepas pantai.

Secara umum daerah yang selalu memiliki

konsentrasi klorofil-a tinggi yaitu disekitar

daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia.

Sedangkan diperairan Natuna dan sekitarnya

terlihat konsentrasi klorofil-a rendah hingga

sedang sepanjang tahun.

2. Berdasarkan grafik fluktuasi, didapat

kesimpulan bahwa Konsentrasi klorofil-a

maksimum terjadit pada bulan januari

(musim barat) sedangkan konsentrasi

klorofil-a minimum terjadi pada bulan april

(musim peralihan I).

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan

menambahkan beberapa data pendukung seperti

curah hujan, suhu permukaan laut , dan rentang

waktu penelitian yang lebih lama serta ditambah

dengan data penelitian lapangan untuk

mengetahui seberapa besar akurasi citra satelit

aqua modis diperairan Laut Cina Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, O. H., A. B. Sutomo, S. A. Yusuf, Trimaningsih, E. Asnaryanti, dan

S.H. Rotono. 1997. Kisaran

Kelimpahan dan Komposisi

fitoplankto Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat

Penelitian dan Pengembangan

oseanografi. Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Asriyana dan Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara. Jakarta.

Azani, R., Sari, T.E.Y., Usman, 2012, Variabilitas Spasial Dan Temporal

Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil-

A Diperairan Selat Malaka Melalui

Citra Satelit Aqua Modis, Jurnal Universitas Riau, Pekanbaru.

Page 11: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

11

Haq, F.N., 2014, Pengindraan Jauh Untuk Laut, http://lapan.go.id/index.php/subblog/

2014/902/pendindraan-jauh-untuk-

laut/947, diakses tanggal 4 april

2014.

Hendiarti, N., sadly, M., frederik, M.C.G., Andiastuti, R., Sulaiman, A., 2006,

Riset Dan Teknologi Pemantauan

Dinamika Laut Indonesia, badan

riset kelautan dan perikanan

departemen kelautan dan perikanan, Jakarta.

Irawati, N, 2011, Hubungan Produktiivitas Primer Fitoplankton dengan

Ketersediaan Unsur Hara pada

Berbagai Tingkat Kecerahan di

Perairan Teluk Kendari Sulawesi

Tenggara, Tesis, IPB, Bogor.

Irawati, N., 2014 Pendugaan Kesuburan perairan

berdasarkan sebaran nutrient dan

klorofil-a diteluk kendari Sulawesi

tenggara, jurnal ilmu perikanan dan sumberdaya perairan, Fakultas

perikanan dan ilmu kelautan

universitas halu oleo, Kendari.

Kemili, P., Putri, M.R., 2012, Pengaruh Durasi dan Intensitas Upwelling

berdasarkan Anomali Suhu

Permukaan Laut Terhadap

Variabilitas Produkifitas Primer di

Perairan Indonesia, Jurnal Ilmu Dan

Teknologi Kelautan Tropis, ITB,

Bandung.

Lillesand, T. M. dan R. W. Kiefer. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi

Citra. Diterjemahkan oleh Dulbahri,

Prapto Suharsono, Hartono,

Suharyadi : Sutanto (penyunting).

Gajah Mada University Press.

Yogyakarta. vi + 709

Mahrozi, M., 2009, Penentuan Kandungan Klorofil Dipermukaan Laut

Menggunakan Data Modis, Skripsi,

Universitas Indonesia, Depok.

Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Nababan, B., 2008, Analisis Sebaran Konsentrasi Klorofil-A Dalam Kaitannya

Dengan Jumlah Hasil Tangkapan

Ikan Cakalang Diperairan

Binueangeun Banten, Skripsi, IPB,

Bogor.

Nahib, I., Sutrisni, D., Suriadi, A.B., Njendyawati, Rahadiati, A., 2010,

Predisksi Sebaran Fishing Ground

Menggunakan Data Modis

Multitemporal Oseanografi Dan

Kearifan Local Divalidasi Dengan

Hasil Tangkapan Real Yang Terplot

Spasial, BAKOSURTANAL.

NASA, 2015. About MODIS. http://modis.gsfc.nasa.gov/about [14

Oktober 2015]

Nontji, A. 1984. Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton Di Perairan Teluk

Jakarta Serta Kaitannya Dengan

Faktor-Faktor Lingkungan.

Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan.

Jakarta. 368 h.

Nontji, A., 2008, Plankton Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Press,

Jakarta.

Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. 4rd ed. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Paulus, C. A., 2007, Teknologi Pengindraan Jauh Kelautan Produktifitas Perikanan,

IPB, Bandung.

Prahasta, E., 2009, Sistem Informasi Geografis

Konsep-Konsep Dasar (Perspektif

Geodesi dan Geomatika), Informatika, Bandung.

Prianto., Alqodri, T.Z., Aryawati, R., 2013, Pola sebaran konsentrasi klorofil-a diselat

Bangka dengan menggunakan citra

aqua-modis,

www.ejournal.unsri.ac.id diakses

tanggal 13 januari 2015.

Putra, E.H., 2011, Pengindraan Jauh dengan ERMapper, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Ramansyah, F., 2009, Penentuan Pola Sebaran

Konsentrasi Klorofil-A Diselat Sunda Dan Perairan Sekitarnya

Page 12: PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data 3. Microsoft excel

12

Dengan Menggunakan Data Inderan

Aqua Modis, Skripsi, IPB, Bogor.

Ridho, M.R., Kaswadji, R.F., Jaya, I., Nurhakim, S., 2004, Distribusi Sumberdaya

Ikan Demersal Diperairan Laut Cina

Selatan, Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan

Dan Perikanan Indonesia, jilid 11,

Nomor : 2 : 123-128

Romimohtarto, K dan S. Juana. 2001. Biologi

Laut (Ilmu Pengetahuan Tentang

Biota Laut). Djambatan. Jakarta.

Satrya, S.A., 2010, Prakiraan Kesuburan Perairan Bali Dari Citra Satelit Dibalai Riset

Dan Observasi Kelautan Kabupaten

Jembrana Bali, Laporan Praktek

Kerja Lapang, Fakultas Kelautan

Perikanan UNAIR, Surabaya.

Sihombing, R.F., Aryawati, R., Hartoni., 2012. Kandungan klorofil-a Fitoplankton

di Sekitar Perairan Desa Sungsang

Kabupaten Banyu Asin Provinsi

Sumatera Selatan. UNSRI. Inderalaya

Soenarmo, S.H., 2009, Pengindraan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi

Geografis Untuk Bidang Ilmu

Kebumian, ITB, Bandung.

Somantri, L., 2009, Teknologi Pengindraan Jauh (Remote Sensing). UPI. Bandung.

Susilo, S. B. 2000. Penginderaan Jauh Kelautan Terapan. Penerbit Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Suyarso. 1997. Lingkungan Fisik Kawasan Laut Cina Selatan. Hal 1, Atlas

Oseanologi Laut Cina Selatan.P3O-

LIPI. Jakarta.

Syafi’I, M, 2006, Sebaran Konsentrasi Klorofil-a dan suhu permukaan laut

menggunakan citra satelit terra

modis diperairan Natuna, Skripsi,

IPB, Bogor.

Tambaru, R., M.A. Enam., Ismudi dan D. Ario.

2004. Dinamika kelimpahan

fitoplankton dalam hubungannya

dengan variabilitas intensitas cahaya dan nutrient diperairan pesisir

maros. http://www.openpdf.com

diakses tanggal 8 desember 2015.

Triyatmo, B., Rustandi, Djumanto,S.B., Priyono, Krismono, N sehenda, dan

kartamihardja, E.S., 1997. Studi

perikanan diwaduk sermo: studi

biolimnologi. Lembaga penelitian

UGM bekerjasama dengan

Agricultural Research Management

Project. BPPP.

Wardani, R.T., 2012. Analisis Perbandingan Konsentrasi Klorofil antara Citra

Sateliit Terra dan Aqua Modis

ditinjau dari Suhu Permukaan Laut

dan Muatan Padatan Tersuspensi

(Studi Kasus Perairan Selat Madura

dan Sekitarnya). ITS. Surabaya.

Website Resmi Kabupaten Natuna. 2013. Profil Kabupaten Natuna.

www.natuna.go.id [10 Oktober

2015].

Wetzel, R.G. 1983. Limnology. WB Sounders Company. Philadelphia.

Winarso, G., Khomarudin, M.R., Budhiman, S., Hartuti, M., 2014, Aplikasi

Pengindraan Jauh Untuk

Mendukung Program Kemaritiman,

Pusat Pemanfaatan Pengindraan

Jauh-LAPAN.

Wyrtki, K.1961. Physical Oceanography Of Southeast Asian Waters. The

University of California La jolla.

California.