pemetaan dan penyusunan basisdata ruang · pdf filedari jalan-jalan pada peta. setelah itu,...

8
PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa, DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia Abstrak Fungsi hijau dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah sebagai ‘paru-paru’ kota, termasuk pula fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik, secara aktif maupun pasif, yang diwujudkan dalam sistem koridor hijau sebagai alat pengendali tata ruang atau lahan dalam suatu sistem RTH kota. Kota Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang dimana fungsi Ruang Terbuka Hijau sangat dibutuhkan sehingga sirkulasi udara dikota tetap terjaga. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan sistem informasi geografis mengenai RTH Kota dengan menggunakan peta digital Kota Surabaya skala 1:5000, citra Quickbird 2008, basis data RTH dan data hasil survey. Basis data RTH Kota yang digunakan adalah RTH taman, makam, lapangan dan waduk. Pengolahan data menggunakan software utama Autodesk Land Dekstop 2009, ArcGIS 9.3. Pembuatan program aplikasi menggunakan software Visual Basic 6.0 yang dilengkapi dengan software tambahan MapObject 2.2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 250 lokasi dengan luasan total 1.467.542 m 2 atau 146.7542 Ha yang tersebar di Surabaya. Data-data yang ada, terintegrasi menjadi satu dalam suatu sistem informasi geografis RTH Kota Surabaya yang dimana dalam program aplikasi tersebut dapat dilakukan Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, Sistem Informasi Geografis LATAR BELAKANG Fungsi hijau dalam ruang terbuka hijau (RTH) kota sebagai ‘paru-paru’ kota, merupakan salah satu aspek berlangsungnya fungsi daur ulang, antara gas karbondioksida (CO 2 ) dan oksigen (O 2 ), hasil fotosintesis khususnya pada dedaunan. Sistem tata hijau ini berfungsi sebagai semacam ventilasi udara dalam rumah (bangunan). Lebih dari itu, masih banyak fungsi RTH termasuk fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik, secara aktif maupun pasif, yang diwujudkan dalam sistem koridor hijau sebagai alat pengendali tata ruang atau lahan dalam suatu sistem RTH kota. Karena lahan kota yang terbatas, maka RTH kota biasanya juga didesain sedemikian rupa sehingga terlihat tetap indah, nyaman dan tetap memiliki fungsi yang baik. RTH juga berfungsi sebagai sumber penampungan air dan pengatur iklim tropis yang terik dan lembab. Sistem Informasi Geografis (SIG), merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan atau spasial. Oleh karena kemampuan dari SIG inilah sehingga SIG dapat memberikan gambaran spasial yang lebih signifikan dalam pengambilan sebuah keputusan atau kebijakan Di Kota Surabaya, dengan belum tersedianya suatu sistem informasi mengenai RTH Kota Surabaya, maka pengembangan dari RTH menjadi tidak merata. Sehingga fungsi dari RTH Kota sebagai paru-paru kota belum bisa maksimal. Dengan demikian, diharapkan SIG dapat membantu dalam menyediakan infomasi yang lebih mudah mengenai Ruang Terbuka Hijau di Surabaya, sehingga nantinya Ruang Terbuka Hijau yang sudah ada dapat dianalisa dan dikembangkan lagi sesuai dengan ketentuan kebutuhan yang ada. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan pembuatan sistem informasi geografis ini adalah untuk membuat peta dan sistem informasi tentang Ruang Terbuka Hijau di Kota Surabaya. Manfaat dari pembuatan sistem informasi geografis ini adalah sebagai bahan masukan bagi instansi perencana dan pengambilan keputusan dalam pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Surabaya.

Upload: tranlien

Post on 15-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download