pemerintah provinsi jawa barat

22
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Pembinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2005-2025 YANG BERMUTU DAN AKUNTABEL

Upload: hawa

Post on 19-Jan-2016

158 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT. PERENCANAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2005-2025 YANG BERMUTU DAN AKUNTABEL. O leh : Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat P embinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :

Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

Pembinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa

Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

JAWA BARAT 2005-2025YANG BERMUTU DAN

AKUNTABEL

Page 2: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025 DENGAN IMAN DAN TAKWA,

PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA

TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025

1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.

2. Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing TINGGI.

3. PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.

4. Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.

5. Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF.

6. Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan.

7. Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA.

VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025DAN

VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 - 2013

MISIMISI PERTAMA :

Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat Yang Produktif dan Berdaya Saing

MISI KEDUA :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional

Berbasis Potensi LokalMISI KETIGA :

Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah

MISI KEEMPAT :Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Untuk Pembangunan Yang BerkelanjutanMISI KE LIMA :

Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi

VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2008 – 2013TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT

YANG MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA

1

Page 3: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

KONDISI TERITORIAL PROVINSI JAWA BARAT DAN RUANG LINGKUP NKRI

(HUBUNGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH)

Page 4: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

Kabupaten/Kota : 26 Luas : 3.709.528,44 HaKecamatan : 625 Kelurahan : 638 Desa : 5.316 Penduduk 2011Indonesia : 241.037.751 JiwaJawa Barat : 44.286.519 JiwaPenduduk Miskin : 10,57%Pengangguran Terbuka : 9,83%

GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT (KONDISI 2011)

Perkembangan Jumlah Penduduk

PDRB (2011) : 343,11 T Inflasi (2011) : 3,10%

LPE (2011) : 6,48%IPM (2011) : 72,82 RLS (2011) : 8,20 thAKI (2007) : 228 per 100.000 Kel Hidup (rev)AKB (2010) : 25 per 1.000 Kel Hidup (rev)APK SD : 119,06 Rangking 5 (2009/2010)APK SMP : 94,03 Rangking 23 (2009/2010)APK SMA : 59,56 Rangking 31 (2009/2010)APK PT : 11,11 Rangking 24

(2009/2010)

Kontribusi PDRB Jawa Barat terhadap PDB Nasional : 14,33 % (Thn. 2011)PDRB per Kapita (ahb/Thn. 2011) Rp. 19.645.670Investasi (2010) : 46,6 T (PMA: 28 T, PMDN: 18,6 T)Daya Beli (2011): 635,10 ribu rupiah

44,3 JutaJiwa

JUMLAH UNIT USAHA:Usaha Mikro dan Kecil : 8,49 JutaUsaha Menengah : 25.725Usaha Besar : 1.536

Penduduk Lanjut Usia (lebih 60 Th) : 7,04 % Penduduk Usia Balita : 7,80 %

Kabupaten/Kota : 26 Luas : 3.709.528,44 HaKecamatan : 625 Kelurahan : 638 Desa : 5.316 Penduduk 2011Indonesia : 241.037.751 JiwaJawa Barat : 44.286.519 JiwaPenduduk Miskin : 10,57%Pengangguran Terbuka : 9,83%

IPM INDONESIA (2011) : 61,7 Rangking 124 dari 187 Negara

IPM JAWA BARAT (2011) : 72,82IPM JAWA BARAT (2010) : 72,08 Rangking 15 dari 33 Provinsi (DKI (1) : 77,03; Jateng (14); Bali (16); Aceh (17) Jatim (18); Papua (33) )2

Page 5: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025

JAWA BARAT GREEN PROVINCE

Pel. Cilamaya Pel.Cirebon

RANCABUAYA

PROVINSI

BANTEN

PROVINSI

JAWA TENGAH

Waduk Jatigede

DKI

JAKARTA

Bandara Int. Jabar

Kertajati

Bandara Citarate Jalan Lintas Selatan Jabar

Tol C

ISUM

DAW

U

Tol Cikampek-PalimananTol Kanci-Pejagan

Tol Ciawi-Sukabumi

Tol Sukabumi-Cira

njangTol Ciranjang-Padalarang

Tol Bogor

Ringroad

Tol S

ORO

JA

TPI Pelabuhan Ratu

TPI Pangandaran

Pel. Tarumajaya

Bandara Nusawiru

Samudera Hindia

Metropolita

n

Bodebek

Karpur

Metropolita

n

Cirebon Raya

Metropolita

n

Bandung Raya

Palabuhanratu

Pangandaran

BIJB

MANUSIA JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN 7 (TUJUH) PENCIRI UTAMA:1. CERDAS DAN CERMAT2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI3. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN4. MANDIRI DAN MENGATUR DIRI5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL6. BERINTEGRITAS TINGGI 7. BERMARTABAT

SOSOK MASA DEPAN MANUSIA JAWA BARAT 2025

3

Page 6: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PANDANGAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI

DAERAH (YANG TEREFLEKSI DALAM KONSEP DAN

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JAWA BARAT)

PERATURAN PERENCANAAN PEMERINTAHAN DESA:

1. PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 63 bahwa “Desa WAJIB menyusun Rencana Pembangunan Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa)”

2. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

Page 7: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

4

Page 8: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

MAKSUD PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH

Dasar Hukum : Pasal 18 ayat 2 UUD 1945, 'Pemerintahan daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.'

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintah.

1. Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui : Peningkatan pelayanan, Pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

2. Meningkatkan daya saing daerah, dengan memperhatikan: Prinsip demokrasi, Pemerataan, Keadilan, Keistimewaan dan kekhususan, serta Potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI

Maksud Penyelenggaraan Otonomi Daerah :(UU 32/2004, Penjelasan Umum)

5

Page 9: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PRINSIP – PRINSIP :(1) Pembangunan daerah untuk rakyat (Regional Development for

People) bukan pembangunan berbasis rakyat (People Centered Development);

(2) Pemerintah memandu, memfasilitasi dan memberi contoh agar rakyat dapat beraktifitas untuk menjadi sejahtera;

PRINSIP PEMBANGUNAN DAERAH

Regional Development for People

PRA SYARAT:(1) Untuk efektifnya Regional Development for People

dibutuhkan data kependudukan dan permasalahan pembangunan yang akurat secara spasial dan a-spasial berdasar fungsi waktu

(2) Membutuhkan Analisis Kebijakan Pembangunan yang tepat6

Page 10: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

Jakarta

Prov. Jawa Tengah

PENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARATPENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARAT

PangandaranRancabuaya

Surade

Palabuhanratu

4

2

5

3

6

AerocityKertajati

7

1

Rencana Kawasan IndustriMetro

Bodebekkarpur

Metro Cirebon Raya

PKNpPangan-

daran

Metro Bandung RayaPKNp

Pelabuhan Ratu

KEI JAWA

NO JALAN TOL

1 Cikampek-Palimanan (116 km)

2 Bogor Ring Road (11 km)

3 Cikarang-Tj.Priok (34,5 km)

4 Ciawi-Sukabumi (54 km)

5 Cimanggis-Cibitung (25,4 km)

6 Depok-Antasari (21,7 km)

7 Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km)

Jalan Tol Eksisting

Rencana Jalan Tol

1. Pengembangan metropolitan sebagai penghela percepatan pembangunan Jawa Barat.

2. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia di Jawa Barat bertumpu pada pengembangan 3 Metropolitan : Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya

MODEL HYBRID PENGELOLAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT MEMADUKAN PEMBANGUNAN BERBASIS DAERAH OTONOM DAN METROPOLITAN

RENCANA PEMBANGUNANPELABUHAN LAUT CILAMAYA

PELABUHAN LAUTCIREBON

PELABUHAN LAUTPALABUHAN RATU

KEI JAWA

Cidaun

Tegalbuleud

Kelapagenep

Cariu

Sk.makmur

Sentul

Jalan SNR

Rencana Jalan Alternatif Puncak 7

Page 11: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PROSES TEKNOKRATIK DAN POLITIK DALAM PENGANGGARAN TAHUNAN

Juli

Musrenbang Desa/kel

Feb Apr Mei Jun Agt Sept Nov DesOkt

Musrenbang

Kecamatan

Forum SKPD

Rancangan Renja SKPD

Musrenbang RKPD

K/K

Musrenbang PROV

Rancangan RKPD P/K/K

Musrenbang NAS

RKPD P/K/K/Desa

RKP(PP

20/2004)

RKA-SKPD

RAPBD

Rancangan Interim RKP

(PP 40/2006)

11Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010

Pra Musrenba

ng Kewilayah

an

MrtJan

Inovasi Jawa Barat berupa Pendekatan Kewilayahan

KETERANGAN:

PROSES TEKNOKRATIK DOMINAN

PROSES POLITIK SEMAKIN DOMINAN

Renja SKPD

KUA/PPASAPBD

8

Page 12: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PERAN POLITIK DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan

Dalam kenyataannya Perencanaan adalah bagian

dari proses politik

Perencanaan sering dianggap terpisah dari Politik

Oleh karena itu pentingnya kepemimpinan politik yang berpihak kepada rakyat (for People) 9

Peran Politik pada Level

PembahasanDPRD

Perencanaan

Peran Politik pada

pimpinan Teknokratik

20% alokasi dana fungsi pendidikan10% alokasi dana fungsi kesehatan Pembangunan 5 (lima) stadion olahragaBOS ProvinsiPencetakan buku ajar Pembangunan 6.000 RKB/tahunPembangunan 100-150 PONED/tahunKredit Cinta Rakyat (KCR)Kemantapan JalanPenyediaan Air BersihPenanganan Sampah

Dampak :a. Percepatan atau Perlambatan pembangunanb. Sinergi atau Tidak Sinergi antara

Pusat-Provinsi-Kabupaten/Kotac. Efektifitas Tinggi atau Kurang Efektif d. Tepat Sasaran atau Kurang Tepat Sasaran

Hasil Perencanaan Fungsi Idealisme :a. Jika pembahasan berjalan lancar maka hasil akan maksimumb. Jika pembahasan tidak lancar maka hasil tidak optimum

Page 13: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

ALIRAN PENDANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

PusatAPBN/

NON APBN

ProvinsiAPBD/

NON APBD

Kab/KotaAPBD/

NON APBD

Bidang A

Bidang B

Bidang A

DESA Bidang C

Bidang ABidang B

Bidang A

Bidang B

Bidang B

PERLU KESAMAAN TUJUAN DAN BERBAGI PERAN LINTAS PEMERINTAHAN UNTUK PENCAPAIAN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

Bidang C

Bidang C

Bidang C

10

Page 14: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

SISRENBANGDA JABARPERDA NO 6 TAHUN 2009 Perencanaan Program dan Kegiatan, dengan

Pendekatan SMART Planning, yaitu :

Specific (spesifik)

Measurable (terukur)

Achievable (dapat dicapai)

Resources availability (ketersediaan sumberdaya)

Time (Time)

Shewhart Cycle (Plan-Do–Check–Act)

PERENCANAAN BERBASIS EVALUASI DIRI DAN PARTISIPATIF

SMART Planning

OPD Jabar Ber –ISO dan Berbasis Ilmu Pengetahuan

MAKNA OPERASIONAL berbasis ISO 9001-2008:1. TULIS APA YANG AKAN DIKERJAKAN2. KERJAKAN APA YANG TELAH DITULIS3. MONITORING, ASESMEN DAN EVALUASI (MAE).4. PERTANGGUNGJAWABKAN APA YANG TELAH DITULIS DAN

DIKERJAKAN KEMUDIAN TINDAKLANJUTI DENGAN UPAYA YANG TEPAT UNTUK PERBAIKAN KINERJA.

SISRENBANGDA JABAR

11

Page 15: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

10

COMMON

GOALS

9

PEMBANGUNAN

PERDESAAN

8

PENANGANAN

BENCANA DAN

PENGENDALIAN

LINGKUNGAH HIDUP7

KEMANDIRIAN

ENERGI DAN

KECUKUPAN AIR

BAKU

6

PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR WILAYAH

5

PENINGKATAN

KINERJA APARATUR

4

KEMANDIRIAN

PANGAN 3

PENINGKATAN DAYA

BELI MASYARAKAT

2

PENINGKATAN

KUALITAS

KESEHATAN

1

PENINGKATAN

KUALITAS

PENDIDIKAN

10

PENGEMBANGAN

BUDAYA LOKAL DAN

DESTINASI WISATA

INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI JAWA BARAT

SINERGI : NASIONAL – PROVINSI – KABUPATEN/KOTA

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KEGIATAN TEMATIK SEKTORAL DAN KEGIATAN TEMATIK KEWILAYAHAN 1

2

Page 16: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PENDEKATAN TEMATIK SEKTORAL JAWA BARATKegiatan untuk menangani masalah kronis dan meningkatkan performance pembangunan di Jawa Barat

1. Jabar bebas putus jenjang sekolah pendidikan fokus pendidikan 9 tahun di kabupaten dan 12 tahun untuk kota

2. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat

3. Pengembangan pendidikan kejuruan dan pendidikan bertaraf internasional4. Pendidikan berkebutuhan khusus5. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi.6. Pengembangan Fasilitas Pendidikan Olahraga dan Kepemudaan

CG 1 PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

CG 2 PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN

1. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan.2. Peningkatan Program Keluarga Berencana3. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak (Gerakan Penyelamatan Masa Depan/Gemamapan : gizi buruk, posyandu,

jamkesnas provinsi dan penyediaan fasilitas Rawat Gakin pada rumah sakit di 5 wilayah4. Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS , TBC, Flu Burung dan Narkoba5. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat6. Pengembangan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat Provinsi Jawa Barat

CG 3 PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT

1. Peningkatan budaya masyarakat bekerja,perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM serta Pengentasan Kemiskinan

2. Jawa Barat sebagai daerah tujuan investasi 3. Pengembangan skema pembiayaan alternatif4. Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan industri manufaktur5. Pengembangan Industri Kreatif dan wirausahawan muda kreatif

1. Jabar sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit Nasional tahun 20132. Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani tahun 20133. Jawa Barat bebas rawan pangan (Ketahanan Pangan)4. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan & irigasi) di sentra produksi pangan

CG 4 KEMANDIRIAN PANGAN

CG 5 PENINGKATAN KINERJA APARATUR

1. Profesionalisme aparatur untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih dan akuntabel2. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik yang berkualitas berbasis IT

melalui Jabar Cyber Province 3. Penataan Sistem Hukum di Daerah & Penegakan hukum, Pengawalan Implementasi Produk

Hukum serta peningkatan peran masyarakat dalam penyusunan dan penerapan kebijakan4. Kerjasama Pembangunan antar wilayah dan wilayah perbatasan5. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan

1. Peningkatan Kemantapan Jalan dan Penanganan kemacetan lalu lintas di Pusat Kegiatan Ekonomi di Tanjung sari, Nagreg, Padalarang, Cicurug, Cisarua – Puncak dan Kota Bandung dan sekitarnya

2. Pembangunan Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, dan Cianjur – Sukabumi- Bogor, Jakarta – Cirebon, Bandung – Tasikmalaya serta Jabar Selatan

3. Peningkatan kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar Kab/kota serta penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru

4. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis di Jawa Barat.

CG6 PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

CG 7 KEMANDIRIAN ENERGI DAN KECUKUPAN AIR BAKU

1. Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya serta kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat Jawa Barat

2. Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya Jawa Barat3. Pengembangan Destinasi wisata dengan fokus ekowisata, wisata budaya dan heritage

serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam rangka destinasi wisata Jawa-Bali

CG 10 PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DAN DESTINASI WISATA

1. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestik

2. Infrastruktur Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan di Jawa Barat

CG 8 PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Penanganan banjir lintas wilayah di Cekungan Bandung, Pantura dan Bodebek2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas (Citarum, Cimanuk, Ciliwung,

Citanduy) dan Kawasan Pesisir serta pulau kecil melalui Jabar Green Province3. Pengendalian pencemaran limbah industri , limbah domestik dan pengelolaan sampah

regional

CG 9 PEMBANGUNAN PERDESAAN

1. Pembangunan perdesaan dengan menerapkan prinsip desa mandiri2. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa

13

Page 17: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

WKPP II (PURWAKARTA)1. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri

Karawang-Bekasi 2. Pengembangan industri manufaktur 3. Pengembangan industri perberasan 4. Pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air

payau serta mangrove 5. Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah)

WKPP III (CIREBON)1. Pengembangan agribisnis mangga dan industrialisasi perikanan2. Pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan

palawija 3. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar

budaya 4. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai (Kebun Raya

Kuningan) 5. Pengembangan batik, industri makanan dan minuman olahan

WKPP IV (PRIANGAN)1. Pengembangan Kawasan Pendidikan dan Riset Terpadu di

Jatinangor 2. Integrasi pengembangan agribisnis jagung dan ternak

unggas, budidaya ikan air tawar di Kab. Ciamis dan Tasikmalaya serta ternak sapi perah di Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Sumedang dan Garut, domba Garut di Garut dan jejaringnya serta pengembangan sentra produksi pakan ternak di Kab. Garut

3. Pengembangan produksi sayuran dan tanaman hias di Kab. Bandung dan Bandung Barat

4. Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya

5. Pengembangan aktivitas ekonomi melalui destinasi wisata internasional, agribisnis dan bisnis kelautan dalam rangka perintisan PKN Pangandaran

WKPP I (BOGOR ) 1. Integrasi sentra penggembalaan ternak sapi potong dan

domba di Kab. Cianjur dan Kab./Kota Sukabumi 2. Pengembangan destinasi wisata Bogor, Puncak,

Sukabumi dan Cianjur 3. Pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis,

bisnis kelautan dan pertambangan dalam rangka perintisan PKN Pelabuanratu

4. Pusat Pengembangan benih ikan air tawar dan ikan hias untuk memenuhi pasar regional dan internasional

5. Pengembangan sistem agribisnis beras berkualitas (varietas pandan wangi)

PENDEKATAN TEMATIK KEWILAYAHAN 2010-2013(Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota Nomor 912/05/Bapp/2010)

14

Page 18: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

15

Page 19: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG 2013 UNTUK PERENCANAAN 2014

Januari Februari Maret April Mei

MUSRENBANG DESA/KELURAHAN

MUSRENBANG KECAMATAN

FORUM OPD PROVINSI

MUSRENBANG KABUPATEN/

KOTA

PRA MUSRENBANGKEWILAYAHAN

(BKPP)

MUSRENBANGPROVINSI

RANGKAIAN MUSRENBANG PROVINSI

PRA MUSRENBANG

NASIONAL

MUSRENBANG NASIONAL

RANGKAIAN MUSRENBANG NASIONAL

PENETAPAN PERATURAN GUBERNUR

TENTANG RKPD 2014

2 – 31 Januari 2013

1 – 28 Pebruari 2013

18-22 Maret 2013 25 Maret – 1 April 2013 8-9 April 2013 15 Mei 2013

1 – 12 Maret 2013

Minggu ke-3 April 2013

PASCA MUSRENBANG

NASIONAL

Minggu ke-2 Mei 2013

Minggu ke-4 April 2013

16

INOVASI MUSRENBANG JABAR

Page 20: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

I

V

III

II

14 Juni 2013

6 Juni 2013

27 Mei - 4 juni 2013

21 – 23 Mei 2013

13 – 14 Mei 2013

10 April – 1 Mei 2013

3 - 5 April 2013

12–28 Februari 2013

PENYUSUNAN RKPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

18 – 20 Maret 2013

8 – 9 April 2013

12 Februari 2013

1 – 2 April 2013

Penyusunan Rancangan Awal Renja OPD/Biro 2013

Rancangan Akhir RKPD 2014

Penyampaian Hasil Musrenbang

Kabupaten/Kota (Formulir C-4)

(melalui sistem RKPD Jabar OnLine)

Forum OPD/ Gabungan OPD

Evaluasi Kinerja Pembangunan Tahun

2012

Penyusunan Rancangan Awal

RKPD 2014 (Draft Awal)

Pembahasan Rancangan Awal RKPD

2014/Forum Komunikasi Publik

Rancangan Awal RKPD 2014

(Draft Akhir)

Musrenbang Provinsi

Penyusunan Rancangan RKPD 2014

Penyampaian Surat Edaran Gubernur tentang

Rancangan Awal RKPD 2014

Pra Musrenbang Kewilayahan

FinalisasiRancangan Awal

RKPD 2014 (Hasil Pra Musrenbang

dan Musrenbang Kab/Kota)

Peraturan Gubernur RKPD 2014

Penyampaian Rancangan Awal Renja Ke Bappeda

Verifikasi Renja OPD oleh Bidang Bappeda

Penyusunan Rancangan Akhir Renja OPD

Penyampaian Rancangan Akhir Renja OPD

Verifikasi Renja OPD oleh Bidang Bappeda

Penyempurnaan Rancangan Akhir Renja OPD

3 Desember 2013-31 Januari 2012 7 – 18 Januari 2013 4-6 Feb ruari 2013 7 – 11 Februari 2013

12– 5 April 2013 25 Maret – 1 April 2013 1 – 12 Maret 20135 - 6 April 2013

15 April – 3 Mei 2013

15 Mei 2013

Musrenbang Kabupaten /Kota

PENYUSUNAN RENJA 2014

Pengesahan Renja OPD/Biro Tahun 2014 melalui

Peraturan Gubernur

Penyampaian Usulan Kegiatan OPD/Biro

Tahun 2014 (melalui Sistem RKPD Jabar

OnLine)

1 - 11 Januari 2013

12

13

16

19

Penetapan Renja OPD/Biro Tahun 2014 melalui Peraturan

Kepala OPD

11

Penyampaian Hasil Musrenbang

Kabupaten/Kota (Formulir C-4)

(melalui sistem RKPD Jabar OnLine)

13 – 15 Maret 2013

7.b 7.a

79

1 2 3 4

VI

VII

5

6

8

10

14

15

17

20

21

22

23

Renstra OPD/Biro

13 – 15 Maret 2013

Kosultasi Rancangan Akhir RKPD 2013 dengan Gubernur

dan wakil Gubernur

8 Mei 2013

18

IV

Permendagri , 54 Tahun 2010

Usulan kegiatan OPD Provinsi dilengkapi : Surat Pengantar Kepala OPD, Proposal, Smart Planning dan Pra RKA

Usulan Kegiatan Kabupaten/Kota dilengkapi : Surat Pengantar , Proposal, Smart Planning dan CPCL

17

Page 21: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

A

B G

C

LR

A

B

G

TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBANGUNAN JAWA BARATDari Pelibatan 3 (Tiga) Aktor Penbangunan menjadi

4 (Empat) Aktor Utama Pembangunan dengan Kendali Satu Simpul Kualitas dan Akuntabilitas yaitu Laws And Regulations

“JABAR MASAGI”

transfo

rmation

Sumber : Deny Juanda P., 2011

Strengthening Local Actors (Community)

A : Academician/akademisiB : Businessman/pelaku usaha G : Government/pemerintahanC : Community/komunitasLR = Laws and Regulations

18

Page 22: PEMERINTAH  PROVINSI JAWA BARAT

TERIMA KASIH

MARI KITA WUJUDKAN

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT

Informasi lebih lanjut : Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No.22 Bandung Telp. (022) 4204483 Bappeda Provinsi Jawa Barat Jalan. Ir H.Juanda No. 287 Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731 Website : http//www.jabarprov.go.id, www.bappeda.jabarprov.go.id

SMS JABAR MEMBANGUN

0811 200 5500

SMS SATU DATA JABAR08778 200 5500

Contoh: RLS*JAWA BARAT*2011#

Mari Kelola Birokrasi Jawa Barat Sebaik-baiknya, dan

Jangan Menyesal Setelah Tidak Menjabat

KM-0 Pro Poor JABAR-ONLINE

RKPDJabar-ONLINE