pemerintah provinsi jawa barat
DESCRIPTION
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT. PERENCANAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2005-2025 YANG BERMUTU DAN AKUNTABEL. O leh : Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat P embinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Oleh :
Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
Pembinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa
Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
JAWA BARAT 2005-2025YANG BERMUTU DAN
AKUNTABEL
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025 DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA
TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025
1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
2. Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing TINGGI.
3. PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.
4. Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.
5. Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF.
6. Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan.
7. Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA.
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025DAN
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 - 2013
MISIMISI PERTAMA :
Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat Yang Produktif dan Berdaya Saing
MISI KEDUA :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional
Berbasis Potensi LokalMISI KETIGA :
Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah
MISI KEEMPAT :Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Untuk Pembangunan Yang BerkelanjutanMISI KE LIMA :
Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2008 – 2013TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT
YANG MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA
1
KONDISI TERITORIAL PROVINSI JAWA BARAT DAN RUANG LINGKUP NKRI
(HUBUNGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH)
Kabupaten/Kota : 26 Luas : 3.709.528,44 HaKecamatan : 625 Kelurahan : 638 Desa : 5.316 Penduduk 2011Indonesia : 241.037.751 JiwaJawa Barat : 44.286.519 JiwaPenduduk Miskin : 10,57%Pengangguran Terbuka : 9,83%
GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT (KONDISI 2011)
Perkembangan Jumlah Penduduk
PDRB (2011) : 343,11 T Inflasi (2011) : 3,10%
LPE (2011) : 6,48%IPM (2011) : 72,82 RLS (2011) : 8,20 thAKI (2007) : 228 per 100.000 Kel Hidup (rev)AKB (2010) : 25 per 1.000 Kel Hidup (rev)APK SD : 119,06 Rangking 5 (2009/2010)APK SMP : 94,03 Rangking 23 (2009/2010)APK SMA : 59,56 Rangking 31 (2009/2010)APK PT : 11,11 Rangking 24
(2009/2010)
Kontribusi PDRB Jawa Barat terhadap PDB Nasional : 14,33 % (Thn. 2011)PDRB per Kapita (ahb/Thn. 2011) Rp. 19.645.670Investasi (2010) : 46,6 T (PMA: 28 T, PMDN: 18,6 T)Daya Beli (2011): 635,10 ribu rupiah
44,3 JutaJiwa
JUMLAH UNIT USAHA:Usaha Mikro dan Kecil : 8,49 JutaUsaha Menengah : 25.725Usaha Besar : 1.536
Penduduk Lanjut Usia (lebih 60 Th) : 7,04 % Penduduk Usia Balita : 7,80 %
Kabupaten/Kota : 26 Luas : 3.709.528,44 HaKecamatan : 625 Kelurahan : 638 Desa : 5.316 Penduduk 2011Indonesia : 241.037.751 JiwaJawa Barat : 44.286.519 JiwaPenduduk Miskin : 10,57%Pengangguran Terbuka : 9,83%
IPM INDONESIA (2011) : 61,7 Rangking 124 dari 187 Negara
IPM JAWA BARAT (2011) : 72,82IPM JAWA BARAT (2010) : 72,08 Rangking 15 dari 33 Provinsi (DKI (1) : 77,03; Jateng (14); Bali (16); Aceh (17) Jatim (18); Papua (33) )2
ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025
JAWA BARAT GREEN PROVINCE
Pel. Cilamaya Pel.Cirebon
RANCABUAYA
PROVINSI
BANTEN
PROVINSI
JAWA TENGAH
Waduk Jatigede
DKI
JAKARTA
Bandara Int. Jabar
Kertajati
Bandara Citarate Jalan Lintas Selatan Jabar
Tol C
ISUM
DAW
U
Tol Cikampek-PalimananTol Kanci-Pejagan
Tol Ciawi-Sukabumi
Tol Sukabumi-Cira
njangTol Ciranjang-Padalarang
Tol Bogor
Ringroad
Tol S
ORO
JA
TPI Pelabuhan Ratu
TPI Pangandaran
Pel. Tarumajaya
Bandara Nusawiru
Samudera Hindia
Metropolita
n
Bodebek
Karpur
Metropolita
n
Cirebon Raya
Metropolita
n
Bandung Raya
Palabuhanratu
Pangandaran
BIJB
MANUSIA JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN 7 (TUJUH) PENCIRI UTAMA:1. CERDAS DAN CERMAT2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI3. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN4. MANDIRI DAN MENGATUR DIRI5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL6. BERINTEGRITAS TINGGI 7. BERMARTABAT
SOSOK MASA DEPAN MANUSIA JAWA BARAT 2025
3
PANDANGAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI
DAERAH (YANG TEREFLEKSI DALAM KONSEP DAN
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JAWA BARAT)
PERATURAN PERENCANAAN PEMERINTAHAN DESA:
1. PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 63 bahwa “Desa WAJIB menyusun Rencana Pembangunan Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa)”
2. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
4
MAKSUD PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
Dasar Hukum : Pasal 18 ayat 2 UUD 1945, 'Pemerintahan daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.'
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah.
1. Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui : Peningkatan pelayanan, Pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
2. Meningkatkan daya saing daerah, dengan memperhatikan: Prinsip demokrasi, Pemerataan, Keadilan, Keistimewaan dan kekhususan, serta Potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI
Maksud Penyelenggaraan Otonomi Daerah :(UU 32/2004, Penjelasan Umum)
5
PRINSIP – PRINSIP :(1) Pembangunan daerah untuk rakyat (Regional Development for
People) bukan pembangunan berbasis rakyat (People Centered Development);
(2) Pemerintah memandu, memfasilitasi dan memberi contoh agar rakyat dapat beraktifitas untuk menjadi sejahtera;
PRINSIP PEMBANGUNAN DAERAH
Regional Development for People
PRA SYARAT:(1) Untuk efektifnya Regional Development for People
dibutuhkan data kependudukan dan permasalahan pembangunan yang akurat secara spasial dan a-spasial berdasar fungsi waktu
(2) Membutuhkan Analisis Kebijakan Pembangunan yang tepat6
Jakarta
Prov. Jawa Tengah
PENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARATPENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARAT
PangandaranRancabuaya
Surade
Palabuhanratu
4
2
5
3
6
AerocityKertajati
7
1
Rencana Kawasan IndustriMetro
Bodebekkarpur
Metro Cirebon Raya
PKNpPangan-
daran
Metro Bandung RayaPKNp
Pelabuhan Ratu
KEI JAWA
NO JALAN TOL
1 Cikampek-Palimanan (116 km)
2 Bogor Ring Road (11 km)
3 Cikarang-Tj.Priok (34,5 km)
4 Ciawi-Sukabumi (54 km)
5 Cimanggis-Cibitung (25,4 km)
6 Depok-Antasari (21,7 km)
7 Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km)
Jalan Tol Eksisting
Rencana Jalan Tol
1. Pengembangan metropolitan sebagai penghela percepatan pembangunan Jawa Barat.
2. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia di Jawa Barat bertumpu pada pengembangan 3 Metropolitan : Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya
MODEL HYBRID PENGELOLAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT MEMADUKAN PEMBANGUNAN BERBASIS DAERAH OTONOM DAN METROPOLITAN
RENCANA PEMBANGUNANPELABUHAN LAUT CILAMAYA
PELABUHAN LAUTCIREBON
PELABUHAN LAUTPALABUHAN RATU
KEI JAWA
Cidaun
Tegalbuleud
Kelapagenep
Cariu
Sk.makmur
Sentul
Jalan SNR
Rencana Jalan Alternatif Puncak 7
PROSES TEKNOKRATIK DAN POLITIK DALAM PENGANGGARAN TAHUNAN
Juli
Musrenbang Desa/kel
Feb Apr Mei Jun Agt Sept Nov DesOkt
Musrenbang
Kecamatan
Forum SKPD
Rancangan Renja SKPD
Musrenbang RKPD
K/K
Musrenbang PROV
Rancangan RKPD P/K/K
Musrenbang NAS
RKPD P/K/K/Desa
RKP(PP
20/2004)
RKA-SKPD
RAPBD
Rancangan Interim RKP
(PP 40/2006)
11Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010
Pra Musrenba
ng Kewilayah
an
MrtJan
Inovasi Jawa Barat berupa Pendekatan Kewilayahan
KETERANGAN:
PROSES TEKNOKRATIK DOMINAN
PROSES POLITIK SEMAKIN DOMINAN
Renja SKPD
KUA/PPASAPBD
8
PERAN POLITIK DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Perencanaan
Dalam kenyataannya Perencanaan adalah bagian
dari proses politik
Perencanaan sering dianggap terpisah dari Politik
Oleh karena itu pentingnya kepemimpinan politik yang berpihak kepada rakyat (for People) 9
Peran Politik pada Level
PembahasanDPRD
Perencanaan
Peran Politik pada
pimpinan Teknokratik
20% alokasi dana fungsi pendidikan10% alokasi dana fungsi kesehatan Pembangunan 5 (lima) stadion olahragaBOS ProvinsiPencetakan buku ajar Pembangunan 6.000 RKB/tahunPembangunan 100-150 PONED/tahunKredit Cinta Rakyat (KCR)Kemantapan JalanPenyediaan Air BersihPenanganan Sampah
Dampak :a. Percepatan atau Perlambatan pembangunanb. Sinergi atau Tidak Sinergi antara
Pusat-Provinsi-Kabupaten/Kotac. Efektifitas Tinggi atau Kurang Efektif d. Tepat Sasaran atau Kurang Tepat Sasaran
Hasil Perencanaan Fungsi Idealisme :a. Jika pembahasan berjalan lancar maka hasil akan maksimumb. Jika pembahasan tidak lancar maka hasil tidak optimum
ALIRAN PENDANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
PusatAPBN/
NON APBN
ProvinsiAPBD/
NON APBD
Kab/KotaAPBD/
NON APBD
Bidang A
Bidang B
Bidang A
DESA Bidang C
Bidang ABidang B
Bidang A
Bidang B
Bidang B
PERLU KESAMAAN TUJUAN DAN BERBAGI PERAN LINTAS PEMERINTAHAN UNTUK PENCAPAIAN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
Bidang C
Bidang C
Bidang C
10
SISRENBANGDA JABARPERDA NO 6 TAHUN 2009 Perencanaan Program dan Kegiatan, dengan
Pendekatan SMART Planning, yaitu :
Specific (spesifik)
Measurable (terukur)
Achievable (dapat dicapai)
Resources availability (ketersediaan sumberdaya)
Time (Time)
Shewhart Cycle (Plan-Do–Check–Act)
PERENCANAAN BERBASIS EVALUASI DIRI DAN PARTISIPATIF
SMART Planning
OPD Jabar Ber –ISO dan Berbasis Ilmu Pengetahuan
MAKNA OPERASIONAL berbasis ISO 9001-2008:1. TULIS APA YANG AKAN DIKERJAKAN2. KERJAKAN APA YANG TELAH DITULIS3. MONITORING, ASESMEN DAN EVALUASI (MAE).4. PERTANGGUNGJAWABKAN APA YANG TELAH DITULIS DAN
DIKERJAKAN KEMUDIAN TINDAKLANJUTI DENGAN UPAYA YANG TEPAT UNTUK PERBAIKAN KINERJA.
SISRENBANGDA JABAR
11
10
COMMON
GOALS
9
PEMBANGUNAN
PERDESAAN
8
PENANGANAN
BENCANA DAN
PENGENDALIAN
LINGKUNGAH HIDUP7
KEMANDIRIAN
ENERGI DAN
KECUKUPAN AIR
BAKU
6
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
5
PENINGKATAN
KINERJA APARATUR
4
KEMANDIRIAN
PANGAN 3
PENINGKATAN DAYA
BELI MASYARAKAT
2
PENINGKATAN
KUALITAS
KESEHATAN
1
PENINGKATAN
KUALITAS
PENDIDIKAN
10
PENGEMBANGAN
BUDAYA LOKAL DAN
DESTINASI WISATA
INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI JAWA BARAT
SINERGI : NASIONAL – PROVINSI – KABUPATEN/KOTA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KEGIATAN TEMATIK SEKTORAL DAN KEGIATAN TEMATIK KEWILAYAHAN 1
2
PENDEKATAN TEMATIK SEKTORAL JAWA BARATKegiatan untuk menangani masalah kronis dan meningkatkan performance pembangunan di Jawa Barat
1. Jabar bebas putus jenjang sekolah pendidikan fokus pendidikan 9 tahun di kabupaten dan 12 tahun untuk kota
2. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat
3. Pengembangan pendidikan kejuruan dan pendidikan bertaraf internasional4. Pendidikan berkebutuhan khusus5. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi.6. Pengembangan Fasilitas Pendidikan Olahraga dan Kepemudaan
CG 1 PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
CG 2 PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN
1. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan.2. Peningkatan Program Keluarga Berencana3. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak (Gerakan Penyelamatan Masa Depan/Gemamapan : gizi buruk, posyandu,
jamkesnas provinsi dan penyediaan fasilitas Rawat Gakin pada rumah sakit di 5 wilayah4. Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS , TBC, Flu Burung dan Narkoba5. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat6. Pengembangan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat Provinsi Jawa Barat
CG 3 PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT
1. Peningkatan budaya masyarakat bekerja,perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM serta Pengentasan Kemiskinan
2. Jawa Barat sebagai daerah tujuan investasi 3. Pengembangan skema pembiayaan alternatif4. Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan industri manufaktur5. Pengembangan Industri Kreatif dan wirausahawan muda kreatif
1. Jabar sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit Nasional tahun 20132. Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani tahun 20133. Jawa Barat bebas rawan pangan (Ketahanan Pangan)4. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan & irigasi) di sentra produksi pangan
CG 4 KEMANDIRIAN PANGAN
CG 5 PENINGKATAN KINERJA APARATUR
1. Profesionalisme aparatur untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih dan akuntabel2. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik yang berkualitas berbasis IT
melalui Jabar Cyber Province 3. Penataan Sistem Hukum di Daerah & Penegakan hukum, Pengawalan Implementasi Produk
Hukum serta peningkatan peran masyarakat dalam penyusunan dan penerapan kebijakan4. Kerjasama Pembangunan antar wilayah dan wilayah perbatasan5. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan
1. Peningkatan Kemantapan Jalan dan Penanganan kemacetan lalu lintas di Pusat Kegiatan Ekonomi di Tanjung sari, Nagreg, Padalarang, Cicurug, Cisarua – Puncak dan Kota Bandung dan sekitarnya
2. Pembangunan Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, dan Cianjur – Sukabumi- Bogor, Jakarta – Cirebon, Bandung – Tasikmalaya serta Jabar Selatan
3. Peningkatan kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar Kab/kota serta penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru
4. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis di Jawa Barat.
CG6 PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
CG 7 KEMANDIRIAN ENERGI DAN KECUKUPAN AIR BAKU
1. Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya serta kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat Jawa Barat
2. Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya Jawa Barat3. Pengembangan Destinasi wisata dengan fokus ekowisata, wisata budaya dan heritage
serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam rangka destinasi wisata Jawa-Bali
CG 10 PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DAN DESTINASI WISATA
1. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestik
2. Infrastruktur Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan di Jawa Barat
CG 8 PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Penanganan banjir lintas wilayah di Cekungan Bandung, Pantura dan Bodebek2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas (Citarum, Cimanuk, Ciliwung,
Citanduy) dan Kawasan Pesisir serta pulau kecil melalui Jabar Green Province3. Pengendalian pencemaran limbah industri , limbah domestik dan pengelolaan sampah
regional
CG 9 PEMBANGUNAN PERDESAAN
1. Pembangunan perdesaan dengan menerapkan prinsip desa mandiri2. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa
13
WKPP II (PURWAKARTA)1. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri
Karawang-Bekasi 2. Pengembangan industri manufaktur 3. Pengembangan industri perberasan 4. Pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air
payau serta mangrove 5. Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah)
WKPP III (CIREBON)1. Pengembangan agribisnis mangga dan industrialisasi perikanan2. Pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan
palawija 3. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar
budaya 4. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai (Kebun Raya
Kuningan) 5. Pengembangan batik, industri makanan dan minuman olahan
WKPP IV (PRIANGAN)1. Pengembangan Kawasan Pendidikan dan Riset Terpadu di
Jatinangor 2. Integrasi pengembangan agribisnis jagung dan ternak
unggas, budidaya ikan air tawar di Kab. Ciamis dan Tasikmalaya serta ternak sapi perah di Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Sumedang dan Garut, domba Garut di Garut dan jejaringnya serta pengembangan sentra produksi pakan ternak di Kab. Garut
3. Pengembangan produksi sayuran dan tanaman hias di Kab. Bandung dan Bandung Barat
4. Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya
5. Pengembangan aktivitas ekonomi melalui destinasi wisata internasional, agribisnis dan bisnis kelautan dalam rangka perintisan PKN Pangandaran
WKPP I (BOGOR ) 1. Integrasi sentra penggembalaan ternak sapi potong dan
domba di Kab. Cianjur dan Kab./Kota Sukabumi 2. Pengembangan destinasi wisata Bogor, Puncak,
Sukabumi dan Cianjur 3. Pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis,
bisnis kelautan dan pertambangan dalam rangka perintisan PKN Pelabuanratu
4. Pusat Pengembangan benih ikan air tawar dan ikan hias untuk memenuhi pasar regional dan internasional
5. Pengembangan sistem agribisnis beras berkualitas (varietas pandan wangi)
PENDEKATAN TEMATIK KEWILAYAHAN 2010-2013(Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota Nomor 912/05/Bapp/2010)
14
15
PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG 2013 UNTUK PERENCANAAN 2014
Januari Februari Maret April Mei
MUSRENBANG DESA/KELURAHAN
MUSRENBANG KECAMATAN
FORUM OPD PROVINSI
MUSRENBANG KABUPATEN/
KOTA
PRA MUSRENBANGKEWILAYAHAN
(BKPP)
MUSRENBANGPROVINSI
RANGKAIAN MUSRENBANG PROVINSI
PRA MUSRENBANG
NASIONAL
MUSRENBANG NASIONAL
RANGKAIAN MUSRENBANG NASIONAL
PENETAPAN PERATURAN GUBERNUR
TENTANG RKPD 2014
2 – 31 Januari 2013
1 – 28 Pebruari 2013
18-22 Maret 2013 25 Maret – 1 April 2013 8-9 April 2013 15 Mei 2013
1 – 12 Maret 2013
Minggu ke-3 April 2013
PASCA MUSRENBANG
NASIONAL
Minggu ke-2 Mei 2013
Minggu ke-4 April 2013
16
INOVASI MUSRENBANG JABAR
I
V
III
II
14 Juni 2013
6 Juni 2013
27 Mei - 4 juni 2013
21 – 23 Mei 2013
13 – 14 Mei 2013
10 April – 1 Mei 2013
3 - 5 April 2013
12–28 Februari 2013
PENYUSUNAN RKPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
18 – 20 Maret 2013
8 – 9 April 2013
12 Februari 2013
1 – 2 April 2013
Penyusunan Rancangan Awal Renja OPD/Biro 2013
Rancangan Akhir RKPD 2014
Penyampaian Hasil Musrenbang
Kabupaten/Kota (Formulir C-4)
(melalui sistem RKPD Jabar OnLine)
Forum OPD/ Gabungan OPD
Evaluasi Kinerja Pembangunan Tahun
2012
Penyusunan Rancangan Awal
RKPD 2014 (Draft Awal)
Pembahasan Rancangan Awal RKPD
2014/Forum Komunikasi Publik
Rancangan Awal RKPD 2014
(Draft Akhir)
Musrenbang Provinsi
Penyusunan Rancangan RKPD 2014
Penyampaian Surat Edaran Gubernur tentang
Rancangan Awal RKPD 2014
Pra Musrenbang Kewilayahan
FinalisasiRancangan Awal
RKPD 2014 (Hasil Pra Musrenbang
dan Musrenbang Kab/Kota)
Peraturan Gubernur RKPD 2014
Penyampaian Rancangan Awal Renja Ke Bappeda
Verifikasi Renja OPD oleh Bidang Bappeda
Penyusunan Rancangan Akhir Renja OPD
Penyampaian Rancangan Akhir Renja OPD
Verifikasi Renja OPD oleh Bidang Bappeda
Penyempurnaan Rancangan Akhir Renja OPD
3 Desember 2013-31 Januari 2012 7 – 18 Januari 2013 4-6 Feb ruari 2013 7 – 11 Februari 2013
12– 5 April 2013 25 Maret – 1 April 2013 1 – 12 Maret 20135 - 6 April 2013
15 April – 3 Mei 2013
15 Mei 2013
Musrenbang Kabupaten /Kota
PENYUSUNAN RENJA 2014
Pengesahan Renja OPD/Biro Tahun 2014 melalui
Peraturan Gubernur
Penyampaian Usulan Kegiatan OPD/Biro
Tahun 2014 (melalui Sistem RKPD Jabar
OnLine)
1 - 11 Januari 2013
12
13
16
19
Penetapan Renja OPD/Biro Tahun 2014 melalui Peraturan
Kepala OPD
11
Penyampaian Hasil Musrenbang
Kabupaten/Kota (Formulir C-4)
(melalui sistem RKPD Jabar OnLine)
13 – 15 Maret 2013
7.b 7.a
79
1 2 3 4
VI
VII
5
6
8
10
14
15
17
20
21
22
23
Renstra OPD/Biro
13 – 15 Maret 2013
Kosultasi Rancangan Akhir RKPD 2013 dengan Gubernur
dan wakil Gubernur
8 Mei 2013
18
IV
Permendagri , 54 Tahun 2010
Usulan kegiatan OPD Provinsi dilengkapi : Surat Pengantar Kepala OPD, Proposal, Smart Planning dan Pra RKA
Usulan Kegiatan Kabupaten/Kota dilengkapi : Surat Pengantar , Proposal, Smart Planning dan CPCL
17
A
B G
C
LR
A
B
G
TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBANGUNAN JAWA BARATDari Pelibatan 3 (Tiga) Aktor Penbangunan menjadi
4 (Empat) Aktor Utama Pembangunan dengan Kendali Satu Simpul Kualitas dan Akuntabilitas yaitu Laws And Regulations
“JABAR MASAGI”
transfo
rmation
Sumber : Deny Juanda P., 2011
Strengthening Local Actors (Community)
A : Academician/akademisiB : Businessman/pelaku usaha G : Government/pemerintahanC : Community/komunitasLR = Laws and Regulations
18
TERIMA KASIH
MARI KITA WUJUDKAN
SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT
Informasi lebih lanjut : Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No.22 Bandung Telp. (022) 4204483 Bappeda Provinsi Jawa Barat Jalan. Ir H.Juanda No. 287 Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731 Website : http//www.jabarprov.go.id, www.bappeda.jabarprov.go.id
SMS JABAR MEMBANGUN
0811 200 5500
SMS SATU DATA JABAR08778 200 5500
Contoh: RLS*JAWA BARAT*2011#
Mari Kelola Birokrasi Jawa Barat Sebaik-baiknya, dan
Jangan Menyesal Setelah Tidak Menjabat
KM-0 Pro Poor JABAR-ONLINE
RKPDJabar-ONLINE