pemerintah kabupaten pekalongan · pdf filemekanisme pembentukan panitia pemilihan ......

62
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu mengatur Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa; b. bahwa pengaturan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan

Upload: lamnguyet

Post on 04-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 13 TAHUN 2006

T E N T A N G

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN,

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa, maka perlu mengatur Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa;

b. bahwa pengaturan sebagaimana dimaksud pada huruf

a perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950

tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965

Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2757 );

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3041);

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4548);

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang

Pemindahan Ibukokota kabupaten daerah Tingkat II

Pekalongan dari Kotamadya Daerah Tingkat II

Pekalongan ke Kota Kajen di Wilayah Kabupaten

Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 70);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah

Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II

Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3381);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4587);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13

Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan

Karangdadap, kecamatan Siwalan dan Kecamatan

Wonokerti Kabupaten Pekalongan (Lembaran Daerah

Kabupaten Pekalongan Tahun 2001 Nomor 13);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14

Tahun 2001 tentang Penetapan Kembali Wilayah

Kerja Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Sragi dan

Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan

(Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun

2001 Nomor 14);

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PEKALONGAN

dan

BUPATI PEKALONGAN

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA

PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN,

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pekalongan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Pekalongan.

4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat

daerah kabupaten.

5. Camat adalah Kepala Kecamatan;

6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan berada di Kabupaten Pekalongan.

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan

Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul

dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati

dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut

BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan

demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan desa

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;

10. Kepala Desa adalah Pimpinan Pemerintah Desa;

11. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan

nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat

sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra

pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya

disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan

pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama

oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan

Peraturan Desa.

13. Tim Pengendali adalah tim tingkat Kabupaten yang

dibentuk Bupati untuk membantu dalam pengendalian

proses pemilihan Kepala Desa.

14. Tim Pengawas adalah tim tingkat Kecamatan yang

dibentuk Bupati untuk mengawasi jalannya pemilihan

kepala desa.

15. Panitia Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disingkat

P2KD adalah panitia yang dibentuk oleh BPD untuk

melaksanakan Pemilihan Kepala Desa.

16. Pelamar adalah orang yang mengajukan lamaran untuk

pencalonan kepala desa.

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

17. Bakal Calon adalah pelamar yang telah dinyatakan

memenuhi persyaratan administrasi.

18. Calon adalah bakal calon yang ditetapkan setelah lolos

penjaringan dan penyaringan yang dilakukan oleh P2KD.

19. Calon terpilih adalah calon kepala desa yang

mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan kepala

desa.

20. Pemilih adalah penduduk desa yang bersangkutan yang

telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak

pilihnya.

21. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten

Pekalongan.

22. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan

yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

BAB II

KEKOSONGAN KEPALA DESA

Pasal 2

(1) Kekosongan jabatan Kepala Desa terjadi karena Kepala

Desa berhenti atau diberhentikan oleh Bupati.

(2) Paling lambat dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak

kekosongan jabatan Kepala Desa sebagaimna dimkasud

pada ayat (1) harus sudah dimulai persiapan pelaksanaan

pemilihan Kepala Desa.

(3) Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa paling lambat

diselenggarakan dalam waktu 4 (empat) bulan sejak

kekosongan jabatan Kepala Desa.

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

BAB III

PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN

Bagian Kesatu

Mekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan

Pasal 3

(1) Masa persiapan pemilihan meliputi :

a. Pemberitahuan secara tertulis oleh BPD kepada

Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa

jabatan Kepala Desa;

b. Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa

(P2KD);

c. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan

tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan

Kepala Desa.

(2) Pembentukan P2KD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, telah diputuskan BPD paling lambat 7 (tujuh)

hari sejak disampaikannya pemberitahuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a.

(3) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

paling lambat 3 (tiga) hari sejak diputuskan sudah

disampaikan kepada Kepala Desa dan P2KD.

(4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dilakukan secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum

berakhir masa jabatan.

(5) BPD memproses pemilihan kepala desa paling lama 4

(empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala

Desa.

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 4

(1) Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, kepala Desa

menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa kepada Bupati melalui Camat dan Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD paling

lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pemberitahuan BPD.

(2) P2KD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf

b, menetapkan perencanaan penyelenggaraan meliputi

tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan

Kepala Desa.

(3) Penetapan tata cara dan jadwal waktu tahapan

pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), ditetapkan dengan Keputusan P2KD dan disampaikan

kepada BPD dan Kepala Desa paling lambat 14 (empat

belas) hari setelah pemberitahuan BPD.

(4) BPD melaporkan rencana pelaksanaan pemilihan kepala

desa kepada Bupati melalui Camat paling lambat 7 (tujuh)

hari setelah pemberitahuan P2KD.

(5) Kebutuhan anggaran untuk kegiatan pemilihan

disampaikan oleh P2KD kepada Kepala Desa untuk

diproses sesuai dengan mekanisme dan prosedur

pengelolaan keuangan desa.

Bagian Kedua

Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa

Pasal 5

(1) Pemilihan diselenggarakan oleh P2KD.

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(2) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung, umum, bebas rahasia, jujur dan adil.

(3) Dalam penyelenggaraan pemilihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), P2KD bertanggung jawab

kepada BPD.

(4) Paling lambat 14 (empat belas) hari setelah

pemberitahuan rencana pemilihan kepala desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dibentuk

Tim Pengendali di tingkat Kabupaten dan Tim Pengawas

Pemilihan Kepala Desa di tingkat kecamatan.

(5) Tim pengendali dan tim pengawas sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan

Bupati.

Pasal 6

(1) Pembentukan P2KD sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat (1) huruf b, dilaksanakan dalam satu rapat

yang dipimpin oleh unsur pimpinan BPD.

(2) Anggota P2KD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (1) paling banyak 9 (Sembilan) orang terdiri dari

unsur perangkat desa, pengurus lembaga

kemasyarakatan dan tokoh masyarakat.

(3) Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, Bendahara,

Sekretaris dan Anggota.

(4) Untuk membantu kelancaran tugass-tugas P2KD dapat

membentuk satuan tugas (satgas) yang terdiri dari

Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat.

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 7

(1) Panitia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)

huruf b, dapat melaksanakan tugasnya setelah mendapat

pengesahan dari Bupati.

(2) Anggota P2KD tidak boleh mempunyai hubungan

keluarga dengan bakal calon Kepala Desa sampai

dengan derajat pertama, ke atas, ke bawah dan ke

samping.

(3) Dalam hal anggota P2KD ikut mencalonkan diri dalam

Pemilihan Kepala Desa, maka yang bersangkutan harus

mengundurkan diri dari keanggotaan P2KD dan

digantikan oleh orang yang ditunjuk oleh BPD dalam

rapat BPD.

Paragraf 1

Tugas, Wewenang dan Kewajiban P2KD

Pasal 8

P2KD sebagai penyelenggara pemilihan kepala desa

mempunyai tugas dan wewenang :

a. mengadakan pendaftaran pemilih;

b. meneliti dan mengajukan daftar pemilih kepada BPD untuk

mendapat pengesahan;

c. menerima dan meneliti persyaratan administrasi Bakal

Calon Kepala Desa;

d. menetapkan Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi

syarat administrasi menjadi calon Kepala Desa;

e. mengajukan daftar bakal calon kepala Desa yang

memenuhi syarat administrasi kepada BPD untuk

disahkan menjadi daftar calon Kepala Desa;

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

f. mengumumkan secara terbuka nama-nama calon dan

daftar pemilih yang telah disahkan;

g. menyiapkan kartu suara atau yang sejenis sesuai dengan

daftar daftar pemilih yang telah disahkan;

h. mengajukan rencana tempat dan waktu pelaksanaan

pemungutan suara kepada BPD;

i. menyelenggarakan rapat khusus yang diadakan untuk

memberikan kesempatan bagi calon kepala desa

menyampaikan visi dan misinya;

j. mengadakan persiapan supaya pelaksanaan pemilihan

kepala desa berjalan dengan tertib dan lancar;

k. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara;

l. membuat Berita Acara jalannya pemungutan suara dan

Berita Acara Penghitungan Suara serta melaporkan Berita

Acara dimaksud kepada BPD dengan tembusan kepada

Bupati melalui Camat;

m. membuat laporan pelaksanaan pemilihan dan

pertanggungjawaban biaya pemilihan Kepala Desa

kepada BPD dengantembusan kepada Bupati melalui

Camat.

Pasal 9

P2KD sebagai penyelenggara pemilihan berkewajiban :

a. memperlakukan calon secara adil;

b. menyampaikan laporan kepada BPD untuk setiap tahap

pelaksanaan pemilihan dan menyampaikan informasi

kegiatannya kepada masyarakat desa;

c. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada

BPD;

d. melaksanakan semua tahapan pemilihan tepat waktu.

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Paragraf 2

Tim Pengendali

Pasal 10

(1) Tim Pengendali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (5) mempunyai tugas :

a. memantau pelaksanaan penelitian administrasi Bakal

Calon Kepala Desa;

b. memantau pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;

c. mengkoordinasikan jadwal waktu pelaksanaan

pemilihan Kepala Desa dengan memperhatikan usulan

P2KD;

d. memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati

terhadap laporan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa

yang disampaikan oleh P2KD;

e. memfasilitasi penyelesaian masalah yang timbul dalam

proses pemilihan Kepala Desa.

(2) Tim Pengendali wajib melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Bupati.

Paragraf 3

Tim Pengawas

Pasal 11

(1) Tim Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (5) mempunyai tugas :

a. mengawasi proses pelaksanaan pencalonan kepala

desa beserta persyaratannya;

b. mengawasi pelaksanaan pemilihan kepala desa dan

mengambil langkah-langkah yang diperlukan;

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

c. memberikan petunjuk-petunjuk teknis pelaksanaan

pemilihan kepala desa;

d. menghadiri rapat-rapat P2KD;

e. memberikan saran dan pertimbangan kepada Tim

Pengendali.

(2) Tim Pengawas wajib melaporkan hasil pelaksanaan

tugasnya kepada Tim Pengendali.

BAB IV

PERSYARATAN DAN ALAT PEMBUKTIAN

Paragraf 1

Persyaratan Calon Kepala Desa

Pasal 12

(1) Calon Kepala Desa adalah penduduk desa warga Negara

Republik Indonesia yang memenuhi syarat :

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia, serta Pemerintah;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama dan/atau sederajat;

d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan

paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;

e. bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;

f. terdaftar sebagai penduduk desa setempat dan

bertempat tinggal tetap di desa yang bersangkutan

sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun tidak

terputus-putus;

g. sehat jasmani dan rohani;

h. tidak terganggu jiwa dan ingatannya;

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

i. berkelakuan baik;

j. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana;

k. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan

pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

l. mengenal desanya dan dikenal oleh masyarakat desa

setempat;

m. menyampaikan visi dan misinya sebelum menjadi

kepala desa;

n. sanggup melakukan pencarian suara dengan cara jujur

dan tidak melakukan pembelian suara;

o. belum pernah menjabat sebagai kepala desa paling

lama 10 (sepuluh) tahun atau dua kali masa jabatan;

p. memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat

istiadat yang diatur dalam Peraturan Desa.

(2) Bagi pelamar dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau

perangkat desa yang akan mengajukan lamaran di

samping harus memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), juga harus mendapat

ijin/persetujuan tertulis dari atasannya.

(3) Bagi pelamar dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau

perangkat desa di samping harus memenuhi syarat-syarat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) juga

tidak pernah mendapatkan hukuman berupa pernyataan

tidak púas atau hukuman yang lebih tinggi dari atasannya.

Paragraf 2

Pembuktian Persyaratan Calon Kepala Desa

Pasal 13

(1) Pembuktian persyaratan Calon Kepala Desa dilakukan

oleh P2KD.

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(2) Pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan mekanisme pemeriksaan dan penelitian

terhadap berkas persyaratan Calon Kepala Desa.

(3) P2KD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melakukan

penelitian identitas bakal calon berdasarkan persyaratan

yang ditentukan.

(4) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diumumkan kepada masyarakat, dapat melelui selebaran

yang editempelkan pada papan pengumumuman atau

secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa,

radio komunitas atau media lainnya.

(5) Masyarakat dapat memberikan masukan kepada P2KD

mengenai hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (4).

(6) Masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(5) wajib diproses dan ditindaklanjuti P2KD.

Pasal 14

(1) P2KD memberitahukan secara tertulis hasil penelitian

sebagaimana dimkasud dalam Pasal 13 kepada Bakal

Calon Kepala Desa paling lambat 7 (tujuh) hari sejak

tamggal penutupanpendaftaran.

(2) Apabila calon belum memenuhi syarat Bakal Calon

Kepala Desa, yang bersangkutan diberi kesempatan

untuk melengkapi dan/atau memperbaiki surat

pencalonan beserta lampirannya.

(3) Kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaiki

surat pencalonan dan lampirannya sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), paling lambat 7 (tujuh) hari

terhitung sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil

penelitian.

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 15

(1) P2KD melakukan penelitian ulang terhadap surat

pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14.

(2) P2KD memberitahukan secara tertulis hasil penelitian

ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bakal

Calon Kepala Desa.

(3) Jangka waktu penelitian dan pemberitahuan secara

tertulis hasil penelitian ulang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan (2), paling lambat 7 (tujuh) hari.

BAB V

PENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON

Pasal 16

Penjaringan Bakal Calon Kepala Desa dilaksanakan melalui

pendaftaran dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Permohonan pencalonan Kepala Desa ditulis sendiri oleh

Bakal Calon Kepala Desa di atas kertas bermaterai cukup

ditujukan kepada P2KD;

b. Permohonan pencalonan sebagaimana dimaksud pada

huruf a, dilampiri berkas persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 12;

c. Batas waktu pendaftaran sampai dengan melengkapi

persyaratan Bakal Calon Kepala Desa adalah 30 (tiga

puluh) hari sejak tanggal diumumkannya penerimaan

permohonan pencalonan Kepala Desa.

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 17

(1) Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa dilakukan dengan

mekanisme pemeriksaan dan penelitian berkas

persyaratan calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15.

(2) Berdasarkan hasil penelitian, P2KD menetapkan nama-

nama bakal calon yang memenuhi syarat sebagai peserta

penyaringan calon Kepala Desa.

(3) Penyaringan calon Kepala Desa dilaksanakan oleh P2KD

dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak penutupan

penjaringan bakal calon Kepala Desa.

BAB VI

PENETAPAN DAN KAMPANYE CALON KEPALA DESA

Bagian Kesatu

Penetapan Calon

Pasal 18

(1) Bakal calon yang telah mengikuti penyaringan dan telah

memenuhi syarat, ditetapkan sebagai calon Kepala Desa

oleh P2KD dan berhak mengikuti pemilihan Kepala Desa.

(2) Penetapan calon kepala Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Hasil

Penyaringan Calon Kepala Desa dan ditetapkan dengan

Keputusan P2KD.

(3) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditandatangani oleh Ketua dan Anggota P2KD.

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 19

(1) Berdasarkan hasil penelitian dan penyaringan, P2KD

menetapkan nama-nama calon yang memenuhi syarat

sebagai peserta pemilihan paling sedikit 2 (dua) calon

yang dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Calon

Kepala Desa.

(2) Dalam hal tidak terpenuhi 2 (dua) calon sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), P2KD memberi kesempatan

kepada masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai

calon kepala desa hingga terpenuhi paling sedikit 2 (dua)

calon.

Pasal 20

(1) P2KD mengumumkan secara luas melalui pertemuan di

tingkat Rukun Tetangga, Rukun Warga dan/atau papan

pengumuman tentang nama calon yang telah ditetapkan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), paling

lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya jangka waktu

penelitian dan penyaringan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 17 ayat (3).

(2) Setelah pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dilakukan penentuan nomor urut dan tanda gambar

masing-masing calon melalui undian secara terbuka.

(3) Undian nomor urut dan tanda gambar calon sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dihadiri oleh Calon Kepala Desa.

(4) Nomor urut dan tanda gambar calon yang telah ditetapkan

disusun dalam daftar calon dan dituangkan dalam Berita

Acara Penetapan Calon oleh P2KD.

(5) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bersifat final dan mengikat.

(6) Bentuk dan ukuran tanda gambar sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 21

(1) Setelah pengumuman calon sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 20, calon Kepala Desa dilarang

mengundurkan diri.

(2) Dalam hal calon Kepala Desa lebih dari 2 (dua) orang dan

salah seorang calon berhalangan tetap maka proses

pemilihan dapat dilanjutkan dengan tidak mengubah

nomor urut dan tanda gambar yang telah ditetapkan.

(3) Dalam hal calon Kepala Desa hanya 2 (dua) orang dan

salah seorang calon berhalangan tetap maka proses

pemilihan ditunda untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat mendaftarkan diri.

(4) Penundaan proses pemilihan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja.

Bagian kedua

Kampanye

Paragraf 1

Pelaksanaan Kampanye

Pasal 22

(1) Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari

penyelenggaraan pemilihan.

(2) Penyelenggaraan kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan di seluruh wilayah desa.

(3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diselenggarakan oleh tim kampanye yang dibentuk calon

Kepala Desa.

(4) Penanggung jawab kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) adalah calon kepala desa yang dalam

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

pelaksanaannya dipertanggungjawabkan oleh tim

kampanye.

Pasal 23

(1) Kampanye dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan berakhir

3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

(2) Waktu 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan

suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

merupakan masa tenang.

Paragraf 2

Bentuk Kampanye

Pasal 24

Kampanye dapat dilaksanakan melalui :

a. pertemuan terbatas;

b. tatap muka dan dialog;

c. penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;

d. penyebaran bahan kampanye kepada masyarakat umum;

e. pemasangan alat peraga di tempat umum;

f. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan yang berlaku

dan tidak mengganggu ketertiban umum.

Pasal 25

(1) Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24

dititikberatkan pada penyampaian visi, misi dan program.

(2) Penyampaian materi kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan dengan cara yang sopan, tertib

dan bersifat mendidik.

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 26

(1) Pemerintah desa memberikan kesempatan yang sama

kepada calon untuk menggunakan fasilitas umum.

(2) Semua yang hadir dalam pertemuan terbatas atau rapat

umum yang diadakan calon hanya dibenarkan membawa

atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut calon

yang bersangkutan.

(3) Alat peraga kampanye sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24 huruf e, harus sudah dibersihkan oleh tim

kampanye masing-masing calon paling lambat 3 (tiga)

hari sebelum hari pemungutan suara.

Paragraf 3

Larangan Kampanye

Pasal 27

Dalam pelaksanaan kampanye, calon atau tim kampanye

dilarang :

a. mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;

b. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan atau

calon kepala desa;

c. menghasut atau mengadu domba perseorangan dan/atau

kelompok masyarakat;

d. menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau

menganjurkan penggunaan kekerasan kepada

perseorangan dan/atau kelompok masyarakat;

e. mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban

umum;

f. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye

calon lain;

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

g. menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah desa;

h. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan.

Pasal 28

(1) Dalam kampanye, calon atau tim kampanye dilarang

melibatkan :

a. Pengurus dan anggota BPD serta lembaga -lembaga

desa;

b. perangkat desa.

c. Orang dari luar desa.

(2) Pengurus lembaga-lembaga desa dan perangkat desa

dilarang membuat keputusan dan / atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu calon selama

kampanye.

(3) Pengurus lembaga desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) yang menjadi calon kepala desa dalam

melaksanakan kampanye tidak menggunakan fasilitas

yang terkait dengan jabatannya dan harus menjalankan

cuti.

(4) Cuti pejabat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diberikan oleh Camat atas nama Bupati.

(5) Izin cuti yang telah diberikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), wajib diberitahukan oleh kepala desa kepada

P2KD dan BPD.

(6) Pengaturan lebih lanjut tentang kampanye ditetapkan oleh

P2KD.

Pasal 29

(1) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan

kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf

a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e merupakan tindak

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

pidana dan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan

kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf f,

huruf g dan huruf h yang merupakan pelanggaran tata

cara kampanye dikenai sanksi :

a. peringatan tertulis apabila penyelenggara kampanye

melanggar larangan walaupun belum terjadi gangguan;

b. penghentian kegiatan kampanye di tempat terjadinya

pelanggaran atau di seluruh desa apabila terjadi

gangguan terhadap keamanan yang berpotensi

menyebar ke wilayah desa yang lain.

(3) Tata cara pengenaan sanksi terhadap pelanggaran

larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan oleh P2KD.

(4) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan

kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28

dikenai sanksi penghentian kampanye selama masa

kampanye oleh P2KD.

Pasal 30

(1) Calon dan/atau tim kampanye dilarang menjanjikan

dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk

mempengaruhi pemilih.

(2) Calon dan/atau tim kampanye yang terbukti melakukan

pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai

sanksi pembatalan sebagai calon oleh BPD.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Paragraf 4

Dana Kampanye

Pasal 31

(1) Dana kampanye bersumber dari :

a. calon kepala desa;

b. sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat.

(2) Calon dapat menerima dan/atau menyetujui pembiayaan

bukan dalam bentuk uang secara langsung untuk kegiatan

kampanye.

BAB VII

MEKANISME PENGADUAN, PENYELESAIAN MASALAH

DAN SANKSI

Pasal 32

(1) Tim pengawas menerima laporan pelanggaran pada

setiap tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa, baik

yang dilakukan oleh para Calon Kepala Desa maupun

P2KD.

(2) Laporan pelanggaran sebagimana dimaksud pada

ayat (1) dilaporkan oleh warga masyarakat yang

mempunyai hak pilih dan/atau Calon Kepala Desa.

(3) Laporan disampaikan secara lisan atau tertulis yang

berisi :

a. Nama dan alamat pelapor;

b. Nama dan alamat pelanggar;

c. Nama dan alamat saksi;

d. Uraian kejadian.

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

disampaikan kepada Tim Pengawas paling lambat

1 (satu) hari sejak terjadinya pelanggaran.

(5) Penyerahan dan penerimaan laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) harus disertai dengan Berita

Acara Penerimaan Laporan Pelanggaran

Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa.

Pasal 33

(1) Tim Pengawas mengkaji setiap laporan pelanggaran yang

diterima.

(2) Laporan yang bersifat sengketa dan tidak mengandung

unsur pidana diselesaikan oleh Tim Pengawas.

(3) Laporan yang mengadung unsur pidana diteruskan

kepada penyidik.

(4) Penyelesaian sengketa yang tidak mengadung unsur

pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), keputusan

Tim Pengawas bersifat final dan mengikat.

Pasal 34

(1) Sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh calon

Kepala Desa sepenuhnya menjadi kewenangan P2KD

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Dalam hal penentuan sanksi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) P2KD dapat berkonsultasi dengan Tim

Pengawas.

(3) Sanksi atas pelanggaran yang bersifat pidana yang

dilakukan oleh Calon Kepala Desa menjadi wewenang

sepenuhnya dari putusan pihak yang berwenang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 35

(1) Setiap anggota P2KD yang terbukti telah melakukan

pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 ayat

(1) dapat dikenai sanksi berupa :

a. Teguran secara lisan;

b. Teguran secara tertulis;

c. Pencabutan keanggotaan dari P2KD;

(2) Sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) bersifat mutlak dan final.

(3) Dalam hal pelanggaran yang bersifat pidana, sanksi

menjadi wewenang sepenuhnya dari putusan pihak yang

berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

PEMUNGUTAN SUARA, PENETAPAN CALON TERPILIH,

PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN

Bagian Kesatu

Pemungutan Suara

Pasal 36

(1) Pemungutan suara pemilihan kepala desa

diselenggarakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari

sebelum masa jabatan kepala desa berakhir.

(2) Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara

dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang

ditetapkan oleh P2KD.

(3) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan memberikan suara melalui kartu suara

yang berisi nomor dan tanda gambar calon.

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(4) Pemberian suara untuk pemilihan dilakukan dengan

mencoblos salah satu tanda gambar dalam kartu suara.

(5) Untuk keperluan pemungutan suara dalam pemilihan

disediakan kotak suara sebagai tempat kartu suara yang

digunakan oleh pemilih.

Pasal 37

(1) Jumlah kartu suara pemilihan calon dicetak sama dengan

jumlah pemilih tetap dan ditambah paling banyak 2,5%

(dua setengah per seratus) dari jumlah pemilih tersebut.

(2) Tambahan kartu suara sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), digunakan sebagai cadangan untuk mengganti kartu

suara pemilih yang keliru memilih pilihannya serta kartu

suara yang rusak.

(3) Penggunaan tambahan kartu suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dibuatkan berita acaranya.

Pasal 38

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, panitia

pemilihan melakukan :

a. pembukaan kotak suara;

b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan;

d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan

peralatan.

(2) Kegiatan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dihadiri oleh saksi dari calon, tim pengawas,

tim pengendali dan warga masyarakat.

(3) Kegiatan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh

Ketua Panitia pemilihan dan sekurang-kurangnya 2 (dua)

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

anggota P2KD serta dapat ditandatangani oleh saksi dari

calon.

Pasal 39

(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 38, P2KD memberikan penjelasan mengenai

tata cara pemungutan suara.

(2) Dalam pemberian suara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), pemilih diberi kesempatan oleh P2KD

berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.

(3) Apabila menerima kartu suara yang ternyata rusak,

pemilih dapat meminta kartu suara pengganti kepada

P2KD, kemudian P2KD memberikan kartu suara

pengganti hanya satu kali.

(4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan

suara, pemilih dapat meminta kartu suara pengganti

kepada P2KD, kemudian P2KD memberikan kartu suara

pengganti hanya satu kali.

Pasal 40

Suara untuk pemilihan kepala desa dinyatakan sah apabila :

a. kartu suara ditandatangani oleh Ketua P2KD; dan

b. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi

empat yang memuat tanda gambar Calon; atau

c. tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam kotak

yang memuat tanda gambar calon; atau

d. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi

empat yang memuat tanda gambar calon.

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 41

(1) Penghitungan suara dilakukan oleh P2KD setelah

pemungutan suara berakhir.

(2) Sebelum penghitungan suara dimulai sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), P2KD menghitung:

a. jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan

salinan daftar pemilih tetap;

b. jumlah kartu suara yang tidak terpakai; dan

c. jumlah kartu suara yang dikembalikan oleh pemilih

karena rusak atau keliru dicoblos.

(3) Penghitungan suara dapat dihadiri oleh saksi calon, tim

pengendali, tim pengawas dan warga masyarakat.

(4) Saksi calon dalam penghitungan suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) harus membawa surat mandat

dari calon atau tim kampanye yang bersangkutan dan

menyerahkannya kepada Ketua P2KD.

(5) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi

calon, tim pengendali, tim pengawas dan warga

masyarakat yang hadir dapat menyaksikan secara jelas

proses penghitungan suara.

(6) Calon dan warga masyarakat melalui saksi calon yang

hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat

mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan

suara oleh P2KD apabila ternyata terdapat hal-hal yang

tidak sesuai dengan peraturan perundangan.

(7) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi calon

atau warga masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (6) dapat diterima, P2KD seketika itu juga

mengadakan pembetulan.

(8) Segera setelah selesai penghitungan suara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), P2KD membuat

berita acara yang ditandatangani oleh ketua dan

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota P2KD serta

dapat ditandatangani oleh saksi calon.

(9) Apabila berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat

(8), tidak ditandatangani oleh saksi calon dan tidak

mengajukan keberatan, berita acara dinyatakan sah.

(10) P2KD memberikan salinan berita acara penghitungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (8) kepada masing-

masing saksi calon yang hadir sebanyak 1 (satu)

eksemplar.

Pasal 42

(1) Setelah penghitungan suara sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 41, selambat-lambatnya 1 (satu) hari

diputuskan dalam Pleno P2KD untuk menetapkan calon

kepala desa terpilih.

(2) Penetapan calon terpilih sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disampaikan kepada BPD paling lambat 3 (tiga)

hari setelah penetapan calon terpilih.

(3) Apabila ada pengajuan keberatan terhadap hasil

pemilihan oleh calon, P2KD menyampaikan keberatan

tersebut kepada BPD.

(4) BPD wajib menyelesaikan keberatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dalam rapat Pleno BPD paling

lambat 3 (hari) setelah penyampaian keberatan.

Pasal 43

Penghitungan ulang surat suara dilakukan apabila dari hasil

penelitian dan pemeriksaan terbukti terdapat satu atau lebih

penyimpangan :

a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

b. penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang

penerangan cahaya;

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

c. saksi calon, tim pengendali, tim pengawas dan warga

masyarakat tidak dapat menyaksikan proses

penghitungan suara secara jelas;

d. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat

dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau

e. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan kartu suara

yang sah dan kartu suara yang tidak sah.

Pasal 44

(1) Pemungutan suara dapat diulang apabila terjadi

kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara

tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak

dapat dilakukan.

(2) Pemungutan suara dapat diulang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) apabila hasil penelitian dan pemeriksaan

Tim Pengawas terbukti terdapat satu atau lebih dari

keadaan :

a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan

dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata

cara yang ditetapkan;

b. P2KD meminta pemilih memberi tanda khusus,

menandatangani atau menulis nama atau alamatnya

pada kartu suara yang sudah digunakan;

c. Seorang pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu

kali;

d. P2KD merusak lebih dari satu kartu suara yang sudah

digunakan oleh pemilih sehingga kartu suara tersebut

menjadi tidak sah; dan/atau

e. Orang yang tidak terdaftar sebagai pemilih, mendapat

kesempatan memberikan suara.

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 45

Pemungutan dan penghitungan suara ulang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 43 dan Pasal 44 diputuskan oleh BPD

dan dilaksanakan Paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah hari

pemungutan suara.

Pasal 46

(1) Pemungutan suara tahap kedua dapat dilakukan apabila

terdapat 2 (dua) orang atau lebih calon kepala desa yang

mendapatkan dukungan suara terbanyak dengan jumlah

yang sama.

(2) Pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) hanya diikuti oleh calon yang mendapat

dukungan suara terbanyak dengan jumlah sama.

(3) Pemilihan tahap kedua sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah

pelaksanaan pemungutan suara tahap pertama.

Bagian Kedua

Penetapan, pengesahan, Pengangkatan

Calon Terpilih

Pasal 47

(1) Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak

ditetapkan sebagai calon terpilih.

(2) Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan

Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari P2KD.

(3) Penetapan calon kepala desa terpilih sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling lambat 3 (tiga)

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

hari setelah diterimanya laporan dan berita acara

pemilihan dari P2KD.

(4) BPD mengusulkan calon kepala desa terpilih kepada

Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala

Desa terpilih paling lambat 7 (tujuh) hari setelah

penetapan calon kepala desa terpilih.

(5) Bupati menerbitkan Keputusan Bupati tentang

pengesahan pengangkatan kepala desa terpilih paling

lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya

penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

Pasal 48

Warga desa yang pada hari pemungutan suara pemilihan

sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah

menikah mempunyai hak memilih.

BAB IX

PENETAPAN PEMILIH

Pasal 49

(1) Untuk dapat menggunakan hak memilih dalam pemilihan,

warga desa harus terdaftar sebagai pemilih.

(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi syarat :

e. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa dan

ingatannya;

f. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap;

g. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan

secara tetap sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang

dibuktikan dengan Kartu Tanda penduduk.

(3) Seorang warga desa yang telah terdaftar dalam daftar

pemilih ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), tidak dapat menggunakan hak

pilihnya.

Pasal 50

(1) Seorang pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar

pemilih.

(2) Berdasarkan daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), P2KD menyusun dan menetapkan Dafrat Pemilih

Sementara.

Pasal 51

(1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 50 ayat (2), diumumkan oleh P2KD pada tempat-

tempat yang mudah dijangkau masyarakat dengan

bantuan petugas desa, petugas Rukun Tetangga atau

Rukun Warga untuk mendapat tanggapan masyarakat.

(2) Jangka waktu pengumuman daftar pemilih sementara

sebagimana dimkasud pada ayat (1), dilaksanakan

selama 3 (tiga) hari terhitung sejah berakhirnya jangka

waktu penyusunan daftar pemilih sementara.

(3) Apabila ada usul perbaikan, P2KD segera mengadakan

perbaikan Daftar Pemilih Sementara.

Pasal 52

(1) Penduduk desa yang belum tercantum dalam Daftar

Pemilih Sementara, secara aktif melaporkan kepada

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

P2KD melalui pengurus Rukun Tetangga atau Rukun

Warga dan dicatat sebagai pemilih tambahan.

(2) Pencatatan data pemilih tambahan sebagimana dimaksud

pada ayat (1), dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari.

Pasal 53

(1) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 52, diumumkan oleh P2KD pada tempat-tempat

yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan bantuan

petugas desa, pengurus Rukun Tetangga atau Rukun

Warga untuk mendapat tanggapan masyarakat.

(2) Jangka waktu pengumuman daftar pemilih tambahan

sebagimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka

waktu penyusunan daftar pemilih tambahan.

Pasal 54

Daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan yang

sudah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat

(2) dan Pasal 52, disahkan dan diumumkan menjadi Daftar

Pemilih Tetap oleh P2KD.

Pasal 55

(1) Daftar pemilih tetap sebagimana dimaksud dalam Pasal

54, diumumkan di balai desa, Rukun Tetangga, Rukun

Warga atau tempat lain yang strategis untuk diketahui

oleh masyarakat.

(2) Jangka waktu pengumuman daftar pemilih tetap

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama 3 (tiga) hari

terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan

daftar pemilih tetap.

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 56

(1) Daftar pemilih tetap digunakan sebagai bahan

penyusunan kebutuhan kartu suara dan alat

perlengkapan pemilihan.

(2) Bentuk dan ukuran kartu suara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur oleh Bupati.

Pasal 57

(1) Setelah daftar pemilih tetap diumumkan, P2KD membuat

surat undangan untuk setiap pemilih yang namanya

tercantum dalam daftar pemilih tetap.

(2) Surat undangan untuk pemilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berisi nama lengkap pemilih, tempat/tanggal

lahir, jenis kelamin dan alamat pemilih.

(3) Surat undangan untuk pemilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan (2) ditandatangani oleh Ketua P2KD

berdasarkan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 54.

(4) Bentuk dan ukuran surat undangan ditetapkan oleh

Bupati.

Pasal 58

(1) P2KD dengan dibantu oleh Ketua Rukun Tetangga dan

Ketua Rukun Warga mendatangi tempat kediaman

pemilih, untuk menyerahkan surat undangan untuk

pemilih.

(2) Surat undangan untuk pemilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) digunakan pemilih dalam memberikan

suara pada hari dan tanggal pemungutan suara.

(3) Penyerahan surat undangan untuk pemilih sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus sudah selesai paling

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

lambat 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan

suara.

BAB X

MASA JABATAN DAN PELANTIKAN

Pasal 59

Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung

sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya

untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Pasal 60

(1) Kepala Desa terpilih dilantik oleh Bupati paling lama 15

(lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan Keputusan

Bupati.

(2) Pelantikan kepala desa dapat dilaksanakan di desa yang

bersangkutan di hadapan masyarakat.

Pasal 61

(1) Kepala desa sebelum memangku jabatannya dilantik

dengan mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh

pejabat yang melantik.

(2) Sumpah/janji kepala desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah sebagai berikut :

“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya

akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa

dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-

adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan

dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara;

dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

dan Undang-Undang Dasar 1945 serta melaksanakan

segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-

lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah, dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

(3) Pada acara pelantikan kepala desa, dilaksanakan juga

serah terima jabatan di hadapan pejabat yang melantik,

kecuali dengan pertimbangan keadaan atau situasi yang

tidak memungkinkan, serah terima jabatan dapat

dilaksanakan pada waktu dan tempat yang ditentukan

kemudian paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal

pelantikan.

Pasal 62

(1) Pada upacara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan

kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61,

kepala desa yang akan diambil sumpah/janji dan kepala

desa yang berakhir masa jabatannya berpakaian dinas

PDU I yaitu pakaian dinas upacara berwarna putih dengan

lencana lengkap.

(2) Urutan acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan

kepala desa adalah sebagai berikut :

a. Pembacaan Keputusan Bupati

b. Pengambilan sumpah/janji oleh Bupati atau pejabat

yang mewakili;

c. Penandatanganan Berita Acara Pengambilan

sumpah/janji;

d. Kata pelantikan oleh Bupati atau Pejabat yang

mewakili;

e. Penyematan tanda jabatan oleh Bupati atau Pejabat

yang mewakili;

f. Serah terima jabatan kepala desa;

g. Pidato kepala desa yang baru dilantik;

h. Amanat Bupati;

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

i. Pembacaan do’a.

BAB XI

BIAYA PEMILIHAN

Pasal 63

Biaya pemilihan Kepala Desa dibebankan pada APB Desa

masing-masing dan APBD Kabupaten Pekalongan.

Pasal 64

(1) Rencana biaya pemilihan Kepala Desa diajukan oleh

P2KD kepada BPD.

(2) Rencana biaya pemilihan kepala desa harus mendapat

pengesahan dari BPD.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang biaya pemilihan kepala

desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Peraturan Desa.

BAB XII

KEWAJIBAN KEPALA DESA

Pasal 65

(1) Kepala desa mempunyai kewajiban:

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d. melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan desa yang

bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja

pemerintahan desa;

g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan

perundang-undangan;

h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan desa

yang baik;

i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan

pengelolaan keuangan desa;

j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan

desa;

k. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;

l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai

sosial budaya dan adat istiadat;

n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di

desa; dan

o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan

melestarikan lingkungan hidup;

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan

laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada

Bupati, memberikan laporan keterangan

pertanggungjawaban kepada BPD, serta

menginformasikan laporan penyelenggaraan

pemerintahan desa kepada masyarakat;

(3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan

kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu

tahun pada setiap akhir tahun anggaran;

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1

(satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD;

(5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan

Pemerintahan desa kepada masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dapat berupa selebaran yang

ditempelkan pada papan pengumuman atau

diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan

masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya;

(6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan

oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi

penyelenggaraan Pemerintahan desa dan sebagai bahan

pembinaan lebih lanjut;

(7) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan

kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD.

BAB XIII

LARANGAN KEPALA DESA

Pasal 66

Kepala desa dilarang :

a. menjadi pengurus partai politik;

b. merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Anggota BPD,

dan lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan;

c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD;

d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan

presiden, dan pemilihan kepala daerah;

e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok

masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau

golongan masyarakat lain;

f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima

Page 42: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat

mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan

dilakukannya;

g. menyalahgunakan wewenang; dan

h. melanggar sumpah/janji jabatan.

BAB XIV

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Bagian Kesatu

Pemberhentian Sementara

Pasal 67

(1) Kepala desa dapat diberhentikan sementara atas usul

BPD apabila :

a. melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun berdasarkan

putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan

hukum tetap;

b. terbukti melakukan pelanggaran administrasi berat.

(2) Kepala desa diberhentikan sementara tanpa melalui

usulan BPD apabila :

a. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun

berdasarkan putusan pengadilan yang belum

memperoleh kekuatan hukum tetap;

b. terbukti melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun

berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap;

Page 43: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

c. berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana

korupsi, tindak pidana terorisme, makar atau tindak

pidana terhadap keamanan negara.

(3) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 68

(1) Kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf a dan ayat (2),

setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak

bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan, Bupati

harus merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali

kepala desa yang bersangkutan sampai dengan akhir

masa jabatan.

(2) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa

jabatannya, Bupati hanya merehabilitasi kepala desa yang

bersangkutan.

Pasal 69

(1) Kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud pada Pasal 67 diberikan penghasilan 50% (lima

puluh perseratus) dari penghasilannya sebagai Kepala

Desa.

(2) Sisa penghasilan kepala desa sebesar 50% (lima puluh

persen) dimasukkan dalam kas desa.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang sisa penghasilan kepala

desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan

dengan Peraturan Desa.

Page 44: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Bagian Kedua

Pemberhentian Kepala Desa

Pasal 70

(1) Kepala desa berhenti, karena :

a. meninggal dunia;

b. permintaan sendiri;

c. diberhentikan.

(2) Kepala desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c karena :

a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat

yang baru;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan

atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6

(enam) bulan;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala desa;

d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;

e. tidak melaksanakan kewajiban kepala desa;

f. melanggar larangan bagi kepala desa; dan/atau

g. terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf a dan ayat (2)

berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 71

(1) Usul pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud

pada Pasal 70 ayat (1) huruf a, huruf b dan ayat (2) huruf

a dan huruf b, disampaikan oleh BPD kepada Bupati

melalui Camat berdasarkan keputusan musyawarah BPD

yang disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota

BPD.

Page 45: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(2) Usul pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 70 ayat (2) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf

f disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat

berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri

oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BPD.

(3) Dalam hal pengajuan usul pemberhentian Kepala Desa

oleh BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

sebelumnya harus didahului dengan :

a. Tindakan teguran/peringatan secara tertulis sebanyak-

banyaknya 3 (tiga) kali, dengan jangka waktu masing-

masing 15 (lima belas) hari;

b. Tindakan teguran/peringatan sebagaimana tersebut

dalam haruf a ayat ini dilakukan oleh Bupati atas usul

BPD melalui Camat.

c. Apabila tindakan teguran/peringatan sebagaimana

tersebut dalam huruf a ayat ini tidak juga mendapatkan

perhatian, maka Bupati atas usul BPD melalui Camat

memberhentikan sementara paling lambat 6 (enam)

bulan.

(4) Usul pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 70 ayat (2) huruf g dilakukan oleh BPD

setelah adanya Keputusan Pengadilan.

(5) Pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud pada

Pasal 70 ayat (2) huruf g dilakukan oleh Bupati tanpa

melalui usulan BPD.

BAB XV MEKANISME PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS

DAN PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 72

(1) Dalam hal Kepala desa berhalangan sementara, Camat

menunjuk Sekretaris desa sebagai Penjabat Pelaksana

Tugas Kepala Desa.

Page 46: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(2) Kepala desa yang berhalangan sementara sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) harus memberitahukan secara

tertulis kepada Camat dengan tembusan pada BPD.

(3) Kepala desa yang berhalangan sementara sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dapat diberikan cuti.

(4) Masa kerja pelaksana tugas kepala desa sampai dengan

berakhirnya masa cuti dan/atau pemberhentian sementara

Kepala Desa.

Pasal 73

(1) Apabila Kepala Desa diberhentikan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 71, Bupati mengangkat Penjabat

Kepala Desa dengan tugas pokok menyelenggarakan

pemilihan kepala desa.

(2) Masa kerja penjabat desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak

pemberhentian Kepala Desa.

BAB XVI

PENYIDIKAN TERHADAP KEPALA DESA

Pasal 74

(1) Tindakan penyidikan terhadap kepala desa dilaksanakan

setelah adanya persetujuan tertulis dari Bupati.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

b. diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan yang

diancam dengan pidana mati.

Page 47: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

(3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) diberitahukan secara tertulis oleh atasan penyidik

kepada Bupati paling lama 3 (tiga) hari.

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 75

(1) Kepala Desa yang ada pada saat ini tetap menjalankan

tugas sampai habis masa jabatannya, sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang menjadi dasar

pengangkatannya.

(2) Desa yang masa jabatan kepala desanya berakhir masa

jabatan sebelum ditetapkannya peraturan daerah ini maka

ditunjuk penjabat kepala desa.

(3) Kepala desa yang sudah berakhir masa jabatannya dapat

ditunjuk sebagai penjabat kepala desa.

(4) Kepala desa yang sudah berakhir masa jabatannya dapat

mencalonkan kembali sepanjang memenuhi persyaratan.

(5) Apabila ada desa yang baru dibentuk, maka ditunjuk

Penjabat Kepala Desa dengan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 73.

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 76

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini

sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur oleh

Bupati.

Page 48: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 77

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini maka

Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 10 Tahun

2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan

dan Pemberhentian Kepala Desa dan Peraturan Daerah

Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan

Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa

dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Pasal 78

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan.

Disahkan di Kajen

pada tanggal 30 Nopember 2006

BUPATI PEKALONGAN

TTD

SITI QOMARIYAH

Diundangkan di Kajen Pada tanggal 30 Nopember 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

TTD SUDIYANTORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2006 NOMOR 13

Page 49: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 13 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN,

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. UMUM

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa

yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999 maka Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2003 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 10

Tahuhn 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

pemberhentian Kepala Desa perlu disesuaikan.

Perubahan Undang-Undang tidak mengubah 5 (lima) prinsip dasar

sebagai landasan pemikiran pengaturan mengenai desa yaitu

keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan

pemberdayaan masyarakat.

Sejalan dengan prinsip demokratisasi, Kepala Desa dipilih oleh

penduduk desa secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Karena itu Kepala Desa bertanggung jawab kepada rakyat desanya yang

prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati melalui

Camat. Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Desa wajib

memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada rakyat dan

menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawabannya. Prosedur

pertanggungjawaban demikian tetap memberikan peluang kepada

masyarakat melalui BPD untuk menanyakan dan/atau meminta keterangan

lebih lanjut mengenai hal-hal yang bertalian dengan pertanggungjawaban

dimaksud.

Page 50: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Proses pemilihan kepala desa dilaksanakan melalui beberapa

tahapan dimulai dari masa persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap

pelaksanaan mencakup persiapan pemilihan, penyelenggaraan pemilihan,

penetapan pemilih, pendaftaran dan penetapan calon, kampanye,

pemungutan dan penghitungan suara serta penetapan calon terpilih,

pengesahan dan pengangkatan serta pelantikan.

Karena pencalonan, pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan

pemberhentian kepala desa merupakan satu kesatuan maka diatur

sekaligus dalam Peratuarn Daerah ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Yang dimaksud “berhenti dan diberhentikan” sebagaimana yang

telah ditentukan dalam Pasal 67 dan Pasal 70.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Apabila Ketua BPD berhalangan, maka rapat dapat dipimpin oleh

salah satu dari unsur pimpinan BPD, baik Wakil Ketua maupun

Sekretaris.

Page 51: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “lembaga kemasyarakatan” seperti

Rukun Tetangga, Rukun Warga, Pemberdayaan Kesejahteraan

Keluarga, Karng Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

atau sebutan lain.

Yang dimaksud dengan “tokoh masyarakat” adalah tokoh adat,

tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda dan pemuka-pemuka

masyarakat lainnya.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan Satuan Tugas adalah satuan pembantu

pelaksanaan teknis dari seluruh rangkaian kegiatan pemilihan

Kepala Desa.

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan hubungan derajat pertama ke atas adalah

orang tua; hubungan derajat pertama ke bawah adalah anak dan

hubungan derajat pertama ke samping adalah saudara

sekandung/saudara tiri.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Page 52: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 12

Ayat (1)

Huruf a,

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah

terlibat gerakan sparatis, tidak pernah melakukan gerakan

secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk

mengubah Dasar Negara serta tidak pernah melanggar

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Yang dimaksud dengan “setia kepada Pemerintah”

adalah yang mengakui pemerintahan yang sah menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Huruf c

Yang dimaksud berpendidikan SLTP atau yang sederajat

adalah memiliki ijazah atau (STTB) atau surat keterangan

lain yang sejenis baik negeri atau swasta seperti :

a. SMP/MTs;

b. ST, STR, STP, ST 4 tahun, SKN;

c. SMEP;

d. SKP, SKKP;

e. SGB, SG Agama 4 tahun;

f. Kursus Kerajinan Negeri;

g. KPA;

h. Kejar Paket B

dan sekolah lain setingkat SLTP.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Dibuktikan dengan Surat pernyataan Bersedia

Dicalonkan Menjadi Kepala Desa dengan dibubuhi

materai Rp 6.000,-

Page 53: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Huruf f

Yang dimaksud dengan “Penduduk desa setempat”

adalah penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk

desa bersangkutan atau memiliki tanda bukti yang sah

sebagai penduduk desa bersangkutan.

Huruf g

Dibuktikan dengan Surat Keterangan sehat dari dokter

pemerintah.

Huruf h

Dibuktikan dengan Surat Keterangan sehat dari dokter

pemerintah.

Huruf i

Dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan kepolisian

(SKCK) Polisi Resort setempat.

Huruf j

Tindak pidana dengan ancaman pidana paling singkat 5

(lima) tahun. Dibuktikan dengan Surat Keterangan dari

Pengadilan Negeri setempat.

Huruf k

Dibuktikan Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri

setempat.

Huruf l

Cukup jelas.

Huruf m

Visi dan misi Kepala Desa dibuat dalam bentuk tertulis

yang dilampirkan dalam berkas persyaratan dan

selanjutnya disampaikan secara lisan pada kesempatan

rapat khusus yang ditentukan oleh P2KD.

Huruf n

Kesanggupan untuk melakukan pencarían suara dengan

cara yang jujur tersebut dituangkan dalam bentuk Surat

pernyataan yang bermaterai cukup dan ditandatangani

Bakal Calon Kepala Desa.

Page 54: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Huruf o

Yang dimaksud dengan “masa jabatan paling lama 10

(sepuluh) tahun adalah masa jabatan yang ditetapkan

oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah.

Yang dimaksud dengan “dua kali masa jabatan” adalah

seorang yang menjabat sebagai Kepala Desa selama dua

kali masa jabatan baik secara berturut-turut maupun

tidak.

Huruf p

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Bagi PNS dibuktikan dengan Surat Keterangan dari atasan

langsung yang membina dan bagi perangkat desa dari kepala

desa.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Page 55: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “berhalangan tetap” yaitu kondisi

berhalangan yang dikarenakan sakit keras/sakit menahun

(sakit yang tidak dapat disembuhkan) yang dibuktikan

dengan surat keterangan sakitdari dokter pemerintah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Page 56: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Ayat (1)

Yang dimaksud “kerusuhan yang mengakibatkan hasil

pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan

suara tidak dapat dilakukan” adalah kondisi dimana terjadi aksi

huru hara dan/atau bencana alam yang mengakibatkan

rusaknya kartu suara hasil pemungutan suara dan/atau

dokumen-dokumen tentang hasil pemungutan suara, seperti

Page 57: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Berita Acara Jumlah Kartu Suara, Berita Acara Junlah Kartu

Suara Tambahan, Berita Acara Pemilihan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Ayat (1)

Yang dimaksud “surat undangan untuk pemilih” adalah surat

pemberitahuan sebagi pemilih dari P2KD yang dapat

ditukarkan dengan kartu suara untuk memilih calon Kepala

Desa.

Page 58: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Yang dapat dipilih kembali adalah Kepala Desa yang pengangkatan

dan pelantikannya tidak berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh

Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 10 Tahun 2000

tentang tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten

Pekalongan Tahun 2000 Nomor 14 Seri C Nomor 2) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan

Nomor 9 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah

Kabupaten Pekalongan Tahun 2003 Nomor 25 Seri E Nomor 4)

berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pada waktu mengucapkan sumpah/janji lazimnya dipakai kata-

kata tertentu sesuai dengan agama masing-masing, yaitu :

a. Diawali dengan ucapan “Demi Allah” untuk penganut

agama Islam;

b. Diakhiri dengan ucapan “Semoga Tuhan menolong saya”

untuk penganut agama Kristen Protestan/Katholik;

Page 59: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

c. Diawali dengan ucapan “Om Atah Parawisesa” untuk

penganut agama Hindu;

d. Diawali dengan ucapan “Demi Sang Hyang Adi Budha”

untuk penganut agama Budha.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan ditanggung oleh pemerintah desa

bersama warga desa adalah biaya sebagaimana yang

dialokasikan dalam APBDesa sesuai dengan kemampuan

keuangan desa, dan sumbangan swadaya masyarakat yang

bersifat tidak mengikat, baik dari para calon maupun

masyarakat pada umumnya.

Ayat (2)

Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan biaya pemilihan

Kepala Desa sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah

sepanjang memungkinkan.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “laporan penyelenggaraan pemerintahan

desa” adalah laporan semua kegiatan desa berdasarkan

kewenangan desa yang ada, serta tugas-tugas dan keuangan

dari pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten.

Yang dimaksud dengan “memberikan keterangan

pertanggungjawaban” adalah keterangan seluruh proses

pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk APBDesa.

Page 60: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Yang dimaksud dengan “menginformasikan laporan

penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat”

adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok kegiatan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Ketentuan tentang jenis dan klasifikasi pelanggaran

administrasi diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 61: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

Ayat 2

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan

dan/atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6

(enam) bulan, tidak termasuk dalam rangka melaksanakan

tugas dalam rangka kegiatan yang berkaitan dengan

pemerintahan.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Pernyataan melanggar sumpah/janji jabatan ditetapkan dengan

Keputusan Pengadilan.

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Ayat (1)

Yang dimaksud “berhalangan sementara” adalah kepala desa

tidak mampu menjalankan tugas yang dapat mengganggu

pelayanan bagi masyarakat. Dalam hal ini dapat disebabkan

Page 62: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN  · PDF fileMekanisme Pembentukan Panitia Pemilihan ... Kepengurusan P2KD terdiri dari Ketua, ... Pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat

karena alasan penting, sakit atau hal lain yang dibenarkan oleh

ketentuan yang berlaku.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 73

Ayat (1)

Masa kerja penjabat kepala desa dapat diperpanjang apabila

situasi dan kondisi desa selama 6 bulan berjalan belum

memungkinkan dilaksanakan pemilihan kepala desa.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal 77

Cukup jelas.

Pasal 78

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2006 NOMOR 10