pemerintah kabupaten mojokerto - biro hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan...

41
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan maka perlu adanya penyesuaian dan penataan penyelenggaraan dan penerbitan dokumen kependudukan secara terpadu, terarah dan terkoordinasi; b. bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami penduduk Kabupaten Mojokerto yang berada di dalam dan/atau di luar Wilayah Kabupaten Mojokerto; c. bahwa perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum sebagaimana tersebut dalam huruf a, perlu diatur dalam administrasi kependudukan; d. bahwa hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang diverifikasi terus menerus dan dikelola dengan menggunakan system informasi administrasi kependudukan sangat berguna bagi peningkatan pelayanan penduduk, penyelenggaraan pemerintahan daerah dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Mojokerto; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur Juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3019); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita

Upload: lylien

Post on 14-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTONOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANGPENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MOJOKERTO,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 23Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan maka perluadanya penyesuaian dan penataan penyelenggaraan danpenerbitan dokumen kependudukan secara terpadu, terarah danterkoordinasi;

b. bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkewajiban memberikanperlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadidan status hukum atas setiap Peristiwa Kependudukan danPeristiwa Penting yang dialami penduduk Kabupaten Mojokertoyang berada di dalam dan/atau di luar Wilayah KabupatenMojokerto;

c. bahwa perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi danstatus hukum sebagaimana tersebut dalam huruf a, perlu diaturdalam administrasi kependudukan;

d. bahwa hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yangdiverifikasi terus menerus dan dikelola dengan menggunakansystem informasi administrasi kependudukan sangat berguna bagipeningkatan pelayanan penduduk, penyelenggaraan pemerintahandaerah dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Mojokerto;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e perlu membentukPeraturan Daerah tentang Penyelenggaraan AdministrasiKependudukan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang PembentukanDaerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa TimurJuncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang PerubahanBatas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974, TambahanLembaran Negara Nomor 3019);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi KonvensiPenghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 2 -

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 32);

5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3437);

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang PenerimaanNegara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3687);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraanNegara Yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

8. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan LuarNegeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor156, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3882);

9. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235);

11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

13. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389);

14. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

16. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

17. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang KewarganegaraanRepublik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4634);

18. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang AdministrasiKependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4674);

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 3 -

19. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang PelaksanaanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3050);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang PelaksanaanKitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3258);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4593);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang PelaksanaanUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang AdministrasiKependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4736);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang PedomanEvaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

27. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1991 tentang Badan UrusanPiutang dan Lelang Negara;

28. Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang PencabutanInstruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama,Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina;

29. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang PengelolaanInformasi Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 119);

30. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan danTata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

31. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1991 tentangJangka Waktu Berlakunya Kartu Tanda Penduduk bagi PendudukBerusia 60 (enam puluh) Tahun Ke atas;

32. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1999 tentangPedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk;

33. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun 2003 tentangSpesifikasi Pengadaan dan Pengendalian Blangko Kartu Keluarga,Kartu Tanda Penduduk, Buku Register dan Kutipan Akta CatatanPenduduk;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2005 tentangPedoman Pendataan dan Pemberian Surat Keterangan Pengganti

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 4 -

Dokumen Penduduk bagi Pengungsi dan Penduduk KorbanBencana di Daerah;

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2010 tentangFormulir dan Buku Yang digunakan Dalam Pendaftaran Pendudukdan Pencatatan Sipil;

36. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01-HL.03.01 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pendaftaran UntukMemperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia;

37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007;

38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentangPetunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar PelayananMinimal;

39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentangPedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar PelayananMinimal;

40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentangStandar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri DiKabupaten/Kota;

41. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 20 Tahun 2006tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Mojokerto Tahun 2006 Nomor 14 Seri E, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 17);

42. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 10 Tahun 2008tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah DanSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto(Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008 Nomor 10,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 7)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah KabupatenMojokerto Nomor 3 Tahun 2010 (Lembaran Daerah KabupatenMojokerto Tahun 2010 Nomor 3);

43. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 11 Tahun 2008tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah KabupatenMojokerto (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten MojokertoNomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DaerahKabupaten Mojokerto Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran DaerahKabupaten Mojokerto Tahun 2010 Nomor 4);

44. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 12 Tahun 2008tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis DaerahKabupaten Mojokerto (Lembaran Daerah Kabupaten MojokertoTahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenMojokerto Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanDaerah Kabupaten Mojokerto Nomor 5 Tahun 2010 (LembaranDaerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2010 Nomor 5);

45. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 18 Tahun 2008tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (PPNS Daerah)(Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008 Nomor 18,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 14);

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 5 -

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MOJOKERTOdan

BUPATI MOJOKERTO

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mojokerto.3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto.5. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Mojokerto.6. Instansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mojokerto.7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah

organisasi pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupatidalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretaris Daerah,Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Desa dan Satuan PolisiPamong Praja sesuai dengan kebutuhan daerah.

8. Rukun Tetangga dan Rukun Warga selanjutnya disingkat RT dan RW adalahlembaga yang dibentuk oleh masyarakat diakui dan dibina oleh pemerintah untukmemelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yangberdasarkan kegotong royongan dan kekeluargaan serta untuk membantumeningkatkan kelancaran tugas pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan

9. Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan adalah penyelenggaraan rangkaiankegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan datakependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaaninformasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untukpelayanan publik dan pembangunan Sektor lain.

10. Administrasi Kependudukan selanjutnya disingkat ADMINDUK adalah rangkaiankegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan DataKependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaaninformasi ADMINDUK serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik danpembangunan sektor lain.

11. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan olehInstansiPelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentikyang dihasilkan dari Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

12. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yangterstruktur sebagai hasil dari kegiatan Pendaftaran Penduduk dan PencatatanSipil.

13. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan ataspelaporan Peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk Rentan ADMINDUKserta penerbitan Dokumen Penduduk berupa kartu identitas atau surat keterangankependudukan.

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 6 -

14. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang harusdilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan KartuKeluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak (KIA) dan/atauSurat Keterangan Kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahanalamat, tinggal sementara, serta perubahan status tinggal terbatas menjadi tinggaltetap.

15. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami seseorang meliputi kelahiran, lahirmati, kematian, perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan, pengangkatan,pengakuan dan pengesahan anak, perubahan nama, perubahan statuskewarganegaraan dan peristiwa penting lainnya.

16. Database Kependudukan adalah kumpulan elemen data penduduk yangterstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaranpenduduk.

17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah nomoridentitas penduduk yang bersifat unik/khas, tunggal dan melekat pada seseorangyang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

18. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu identitas keluarga yangmemuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga,sertaidentitas anggota keluarga.

19. Kepala Keluarga adalah :a. Orang yang bertempat tinggal dengan orang lain baik mempunyai hubungan

darah maupun tidak yang bertanggung jawab terhadap keluarga;b. Orang yang bertempat tinggal seorang diri; atauc. Kepala kesatria, asrama, rumah yatim piatu dan lain-lain dimana beberapa

orang bertempat tinggal bersama-sama. Yang namanya dalam KK sebagaiKepala Keluarga.

20. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmipenduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlakudi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

21. Akta Catatan Sipil adalah akta otentik yang diterbitkan oleh Pejabat yangberwenang mengenai peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian,pengakuan dan pengesahan anak serta peristiwa kependudukan lainnya.

22. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orangbangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan denganUndang-Undang sebagai Warga Negara Indonesia.

23. Orang Asing adalah orang yang bukan Warga Negara Indonesia.24. WNI Tinggal Sementara adalah setiap Warga Negara Indonesia yang datang dari

luar Daerah untuk bertempat tinggal sementara di luar domisili atau tempattinggalnya.

25. Izin Tinggal Terbatas adalah izin tinggal yang diberikan pada Orang Asing untukbertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam jangkawaktu yang terbatas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

26. Izin Tinggal Tetap adalah izin tinggal yang diberikan pada Orang Asing untukbertempat tinggal menetap di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

27. Surat Keterangan Tinggal Sementara yang selanjutnya disingkat SKTS adalahsurat keterangan yang dikeluarkan oleh Instansi Pelaksana yang diberikan kepadaWNI yang tinggal sementara di Daerah dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dantidak dapat diperpanjang.

28. Surat Keterangan Tempat Tinggal yang selanjutnya disingkat SKTT adalah suratketerangan yang dikeluarkan oleh Instansi Pelaksana yang diberikan kepadaOrang Asing yang telah mempunyai izin tinggal terbatas yang dikeluarkan olehinstansi yang berwenang dalam jangka waktu tertentu.

29. Petugas Registrasi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan tanggungjawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa Kependudukan, Peristiwa

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 7 -

Penting, pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan di Desa, Kelurahan danKecamatan.

30. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang selanjutnya disingkat SIAKadalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasiuntuk memfasilitasi pengelolaan informasi ADMINDUK di tingkat penyelenggaradan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

31. Pengelolaan informasi ADMINDUK adalah perekam, pengumpulan, pengelolaandan pemutakhiran data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untukpenerbitan dokumen penduduk, pertukaran data pendudukan dalam rangkamenunjang pelayanan public,serta penyajian informasi kependudukan perumusankebijakan dan pembangunan.

32. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat dan dijagakebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.

33. Penduduk adalah WNI dan Orang Asing yang masuk secara sah serta bertempattinggal di Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

34. Orang Asing Tinggal Terbatas adalah Orang Asing yang tinggal dalam jangkawaktu terbatas di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telahmendapat Izin Tinggal Terbatas dari Instansi yang berwenang.

35. Orang Asing Tinggal Tetap adalah Orang Asing yang berada dalam wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia dan telah mendapat Izin Tinggal Tetap dariInstansi yang berwenang.

36. Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan yang selanjutnya disebutPenduduk Rentan Adminduk adalah penduduk yang mengalami hambatan dalammemperoleh dokumen penduduk yang disebabkan oleh bencana alam, bencanasosial dan orang terlantar.

37. Biodata Penduduk adalah keterangan yang berisi elemen data tentang jati diri,informasi dasar serta riwayat perkembangan dan perubahan keadaan yangdialami oleh penduduk sejak saat kelahiran.

38. Pindah Datang Penduduk adalah perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetapkarena perpindahan dari tempat lama ke tempat yang baru.

39. Lahir Mati adalah suatu kejadian dimana seseorang bayi pada saat dilahirkantelah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan lamanya dalam kandunganpaling sedikit 28 (dua puluh delapan) minggu.

40. Akta Pencatatan Sipil adalah Akta yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yangmerupakan alat bukti autentik mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian,kematian, pengakuan, pengangkatan dan pengesahan anak.

41. Kutipan Akta Pencatatan Sipil adalah Kutipan dari Akta-Akta Pencatatan Sipil yangdiberikan kepada penduduk atau penduduk asing.

42. Perubahan Akta adalah perubahan yang terjadi pada Akta Pencatatan Sipilsebagai akibat pada perubahan data.

43. Kutipan Akta Kedua dan seterusnya adalah Kutipan Akta-Akta Pencatatan Sipilkedua dan seterusnya yang dapat diterbitkan oleh Instansi Pelaksana karenaKutipan Akta pertama hilang, rusak atau musnah setelah dibuktikan dengan SuratKeterangan dari pihak yang berwenang.

44. Salinan Akta adalah salinan lengkap isi Akta Pencatatan Sipil yang diterbitkanInstansi Pelaksana atas permintaan pemohon.

45. Pengakuan Anak adalah pengakuan secara hukum dari seorang bapak terhadapanaknya karena lahir di luar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibukandung anak tersebut.

46. Pengangkatan Anak adalah perbuatan hukum untuk mengalihkan hak anak darilingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yangbertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebutke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan ataupenetapan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

47. Pengesahan Anak adalah pengesahan status hukum seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah, menjadi anak sah sepasang suami isteri.

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 8 -

48. Pencatatan Sipil adalah Kegiatan Pencatatan peristiwa penting yang dialami olehseseorang dalam Register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.

49. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan pencatatan PeristiwaPenting yang dialami seseorang pada Instansi Pelaksana yang pengangkatannyadidasarkan pada peraturan perundang-undangan.

50. Kantor Urusan Agama Kecamatan yang selanjutnya disingkat KUA Kecamatanadalah satuan kerja yang melaksanakan Pencatatan Nikah, Talak, Cerai danRujuk pada tingkat Kecamatan bagi Penduduk yang beragama Islam.

51. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baikyang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha miliknegara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalambentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasilainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektifdan bentuk usaha tetap.

BAB IIHAK DAN KEWAJIBAN

Bagian PertamaPenduduk

Pasal 2

Setiap penduduk mempunyai hak untuk memperoleh :a. Dokumen kependudukan;b. Pelayanan yang sama dalam Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil;c. Perlindungan atas data pribadi;d. Kepastian hukum atas kepemilikan dokumen;e. Informasi mengenai data hasil pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil atas

dirinya dan/atau keluarganya;f. Ganti rugi dan pemulihan nama baik sebagai akibat kesalahan dalam pendaftaran

penduduk dan Pencatatan Sipil serta penyalahgunaan data pribadi oleh instansipelaksana.

Pasal 3

(1) Setiap Penduduk wajib melaporkan Peristiwa Penting dan PeristiwaKependudukan yang dialaminya kepada Instansi Pelaksana dengan menyerahkanpersyaratan sesuai ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

(2) Peristiwa kependudukan dan peristiwa penting sebagaimana dimaksud pada ayat(1) yang wajib dilaporkan meliputi :a. Peristiwa kependudukan terdiri dari :

1. Biodata penduduk

2. KK

3. KTP

b. Peristiwa penting terdiri dari :

1. Kelahiran2. Kematian3. Lahir mati4. Perkawinan5. Perceraian6. Pengakuan anak7. Pengesahan anak8. Pengangkatan anak

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 9 -

9. Perubahan nama10. Perubahan status kewarganegaraan dan11. Peristiwa penting lainnya.

Bagian KeduaPenyelenggara

Pasal 4

(1) Penyelenggara ADMINDUK di Daerah adalah Pemerintah Daerah.(2) Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab dan

berwenang sebagai berikut :a. Koordinasi penyelenggaraan ADMINDUK;b. Pembentukan Instansi Pelaksana yang bertugas melaksanakan ADMINDUK;c. Pengaturan teknis penyelenggaraan ADMINDUK berdasarkan peraturan

perundang-undangan;d. Pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan ADMINDUK;e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat di bidang ADMINDUK;f. Penugasan kepada Desa dan Kelurahan untuk menyelenggarakan sebagian

ADMINDUK berdasarkan asas tugas pembantuan;g. Pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Daerah; danh. Koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan ADMINDUK.

Pasal 5

(1) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) huruf a Bupati mengadakan koordinasi dengan instansi vertikal dan lembagapemerintah non departemen.

(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkaitan dengan aspekperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasipenyelenggaraan ADMINDUK.

Pasal 6

Urusan ADMINDUK di Daerah dilaksanakan oleh Instansi Pelaksana.

Pasal 7

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf c Bupati mengadakan pengaturan teknis penyelenggaraan ADMINDUK diaturlebih lanjut oleh Bupati yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan dibidang ADMINDUK.

Pasal 8

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf d Bupati mengadakan :a. Koordinasi sosialisasi antar instansi vertikal dan lembaga pemerintah non

departemen;b. Kerjasama dengan organisasi kemasyaratan dan perguruan tinggi;c. Sosialisasi iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan elektronik;dand. Komunikasi, informasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 10 -

Pasal 9

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf e Bupati menyelenggarakan kegiatan pelayanan masyarakat di bidangADMINDUK, dilaksanakan secara terus-menerus, cepat dan mudah kepada seluruhpenduduk dengan melibatkan RT dan RW.

Pasal 10

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf f Bupati memberikan penugasan pada Desa dan Kelurahan untukmenyelenggarakan sebagian urusan ADMINDUK berasaskan tugas pembantuan,disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia diatur lebihlanjut oleh Bupati.

Pasal 11

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf g Bupati melakukan :a. Pengelolaan data kependudukan yang bersifat perseorangan, agregat dan data

pribadi;b. Penyajian data kependudukan yang valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 12

(1) Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf h Bupatimelakukan koordinasi pengawasan antar Instansi terkait.

(2) Koordinasi pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melaluirapat koordinasi, konsultasi, pencegahan dan tindakan koreksi.

Bagian KetigaInstansi Pelaksana

Pasal 13

Instansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang bertugasmenyelenggarakan urusan ADMINDUK di Daerah.

Pasal 14

(1) Kewajiban Instansi Pelaksana dalam menyelenggarakan ADMINDUK, meliputi :a. Mendaftar Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting;b. Memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap Penduduk

atas laporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting;c. Menerbitkan Dokumen Kependudukan;d. Mendokumentasikan hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;e. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting; danf. Melakukan verifikasi dan validasi atas informasi yang disampaikan oleh

penduduk dalam pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk pencatatan nikah,

talak, cerai dan rujuk bagi penduduk yang beragama Islam dilakukan oleh pegawaipencatat pada KUA Kecamatan.

(3) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk persyaratan dan tata caraPencatatan Peristiwa Penting bagi penduduk yang agamanya belum diakuisebagai agama berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan atau bagi

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 11 -

penghayat kepercayaan, diatur dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

(1) Kewenangan Instansi Pelaksana dalam menyelenggarakan urusan ADMINDUK,meliputi :a. Memperoleh keterangan dan data yang benar serta dapat

dipertanggungjawabkan tentang Peristiwa Kependudukan dan PeristiwaPenting yang dilaporkan penduduk;

b. Memperoleh data mengenai peristiwa penting yang dialami oleh pendudukatas dasar putusan atau penetapan pengadilan;

c. Memberikan keterangan atas peristiwa kependudukan dan peristiwa pentinguntuk kepentingan penyelidikan, penyidikan dan pembuktian di Pengadilan;dan

d. Mengelola data dan mendayagunakan informasi hasil pendaftaran pendudukdan Pencatatan Sipil untuk kepentingan pembangunan.

(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b berlakujuga bagi KUA Kecamatan, khususnya untuk pencatatan nikah, talak, cerai danrujuk bagi penduduk yang beragama Islam.

(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Instansi Pelaksanamempunyai kewenangan untuk mendapatkan data hasil pencatatan peristiwaperkawinan, perceraian dan rujuk bagi Penduduk yang beragama Islam dari KUAKecamatan.

Bagian KeempatPejabat Pencatatan Sipil

Pasal 16

(1) Pejabat Pencatatan Sipil diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari PegawaiNegeri Sipil yang memenuhi persyaratan dari Instansi Pelaksana.

(2) Pejabat Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan melakukan verifikasikebenaran data, melakukan pembuktian pencatatan atas nama jabatannya,mencatat data dalam Register Akta Pencatatan Sipil, menerbitkan Kutipan AktaPencatatan Sipil dan membuat Catatan Pinggir pada Akta-Akta Pencatatan Sipil.

Bagian KelimaPetugas Registrasi

Pasal 17

(1) Petugas Registrasi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati oleh Pegawai NegeriSipil yang memenuhi persyaratan.

(2) Petugas Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugasmembantu Kepala Desa atau Lurah dan Instansi Pelaksana dalam pendaftaranpenduduk dan pencatatan sipil.

(3) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil untuk ditugaskan sebagai petugas registrasisebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum tersedia, Instansi Pelaksana dapatberkerja sama dengan mitra kependudukan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tatacara pengangkatan dalampemberhentian petugas registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturlebih lanjut oleh Bupati sesuai dengan pedoman yang diatur dalam peraturanperundang-undangan.

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 12 -

BAB IIIPENDAFTARAN PENDUDUK

Bagian PertamaNomor Induk Kependudukan

Pasal 18

(1) Setiap penduduk wajib memiliki NIK.(2) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku seumur hidup dan selamanya,

yang diberikan oleh Instansi Pelaksana kepada setiap penduduk setelah dilakukanpencatatan biodata.

(3) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan dalam setiap dokumenkependudukan dan dijadikan dasar penerbitan dokumen identitas lainnya.

Bagian KeduaPendaftaran Peristiwa Kependudukan

Perubahan Alamat

Pasal 19

Dalam hal terjadi perubahan alamat penduduk, Instansi Pelaksana wajibmenyelenggarakan penerbitan perubahan dokumen pendaftaran penduduk.

Bagian KetigaPendaftaran Perpindahan Penduduk

dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaParagraf 1

Pindah Datang Penduduk WNI Dalam dan Luar Daerah

Pasal 20

(1) Penduduk WNI yang pindah dalam atau keluar Daerah Wajib melapor kepadaInstansi Pelaksana untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah.

(2) Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bertempat tinggalnyaPenduduk di alamat yang baru untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun atauberdasarkan kebutuhan yang bersangkutan untuk waktu yang kurang dari 1 (satu)tahun.

(3) Berdasarkan Surat Keterangan Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Penduduk bersangkutan melapor kepada Instansi pelaksana di tempat tujuanuntuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah Datang.

(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lama 30 (tiga puluh) harikerja sejak diterbitkan Surat Keterangan Pindah dari daerah asal.

(5) Surat Keterangan Pindah Datang yang dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagaidasar perubahan atau penerbitan KK dan KTP bagi Penduduk yang bersangkutan.

Paragraf 2Pindah Datang Orang Asing Dalam Daerah

Pasal 21

(1) Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas atau yang memiliki Izin TinggalTetap yang pindah dalam dan luar Daerah wajib melaporkan kepindahannyakepada Instansi Pelaksana.

(2) Berdasarkan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Instansi Pelaksanamendaftar dan menerbitkan Surat Keterangan Pindah Datang.

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 13 -

(3) Orang Asing sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yang Pindah Datang keDaerah wajib melaporkan kedatangannya pada Instansi Pelaksana paling lambat30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterbitkannya Surat Keterangan Pindah Datang.

(4) Surat Keterangan Pindah Datang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaidasar perubahan atau penerbitan KK, KTP bagi Orang Asing pemegang IzinTinggal Tetap atau Surat Keterangan Tempat Tinggal bagi Orang Asingpemegang Izin Tinggal Terbatas yang bersangkutan.

Paragraf 3Pindah Datang Penduduk WNI ke Luar Negeri atau

Pindah Datang WNI ke Daerah

Pasal 22

(1) Penduduk WNI yang pindah ke Luar Negeri wajib melaporkan kepindahannyapada Instansi Pelaksana.

(2) Berdasarkan Laporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) InstansiPelaksana mendaftar dan menerbitkan Surat Keterangan Pindah ke Luar Negeri.

Pasal 23

(1) WNI yang datang karena pindah dari Luar Negeri ke Daerah wajib melaporkankedatangannya pada Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari kerjasejak tanggal kedatangannya.

(2) Berdasarkan Laporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) InstansiPelaksana mendaftar dan menerbitkan Surat Keterangan Datang dari Luar Negerisebagai dasar penerbitan KK dan KTP.

Paragraf 4Orang Asing Dari Luar Negeri Pindah Datang ke Daerah

Pasal 24

(1) Orang Asing pemilik Izin Tinggal Terbatas yang datang dari Luar Negeri atauOrang Asing pemilik Izin lainnya yang telah berubah status sebagai PemegangIzin Tinggal Terbatas yang berencana bertempat tinggal di Daerah Wajibmelaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari kerjasejak diterbitkan Izin Tinggal Terbatas.

(2) Berdasarkan Laporan sebagaimana dimasud pada ayat (1) Instansi Pelaksanamendaftar dan menerbitkan Surat Keterangan Tempat Tinggal.

(3) Masa berlaku Surat Keterangan Tempat Tinggal sebagaimana dimaksud padaayat (2) disesuaikan dengan masa berlaku Izin Tinggal Terbatas.

(4) Surat Keterangan Tempat Tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajibdibawa pada saat berpergian.

Paragraf 5Perubahan Izin Tinggal Terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap

Pasal 25

(1) Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas yang telah mengubah statusnyamenjadi Izin Tinggal Tetap wajib melaporkan pada Instansi Pelaksana palinglambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterbitkannya Izin Tinggal Tetap.

(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Instansi Pelaksanamendaftar dan menerbitkan KK dan KTP.

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 14 -

Paragraf 6Orang Asing Pemegang Izin Tinggal Terbatas dan pemegang Izin Tinggal

Tetap pindah ke Luar Negeri

Pasal 26

(1) Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap yangakan pindah ke Luar Negeri wajib melaporkan Kepada Instansi Pelaksana palinglambat 14 (empat belas) hari sebelum rencana kepindahannya.

(2) Berdasarkan laporan sebgaimana dimaksud pada ayat (1) Instansi Pelaksanamelakukan Pendaftaran.

Paragraf 7Pendaftaran Penduduk yang tidak mampu mendaftarkan sendiri

Pasal 27

(1) Penduduk yang tidak mampu melaksanakan sendiri Pelaporan terhadap PeristiwaKependudukan yang menyangkut dirinya sendiri dapat meminta bantuan kepadaorang lain.

(2) Ketentuan mengenai pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebihlanjut oleh Bupati.

Paragraf 8Pendataan Penduduk Rentan Adminduk

Pasal 28

(1) Instansi Pelaksana Wajib melakukan Pendataan Penduduk Rentan Adminduk.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendataan Penduduk Rentan Adminduk

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Paragraf 9Pendaftaran WNI Tinggal Sementara

Pasal 29

(1) WNI yang bermaksud tinggal sementara di Daerah wajib melaporkan kepadaInstansi Pelaksana untuk diterbitkan Surat Keterangan Tinggal Sementara.

(2) Surat Keterangan Tinggal Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berlaku untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun dan tidak dapatdiperpanjang.

(3) Bagi WNI yang berstatus pelajar dan mahasiswa, Surat Keterangan TinggalSementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) jangka waktunya dapatdiperpanjang dengan ketentuan menunjukkan Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswayang masih berlaku dan/atau surat keterangan dari lembaga pendidikanformal/non formal yang bersangkutan.

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 15 -

BAB IVDATA DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN

Bagian KesatuData Kependudukan

Pasal 30

(1) Data Kependudukan terdiri dari data perseorangan dan/atau data agregatpenduduk.

(2) Data perseorangan meliputi :a. Nomor KK;b. NIK;c. Nama lengkap;d. Jenis kelamin;e. Tempat lahir;f. Tanggal /bulan /tahun lahir;g. Golongan darah;h. Agama /kepercayaan;i. Status perkawinan;j. Status hubungan dalam keluarga;k. Cacat fisik dan/atau cacat mental;l. Pendidikan terakhir;m. Jenis pekerjaan;n. NIK ibu kandung;o. Nama ibu kandung;p. NIK ayah;q. Nama ayah;r. Alamat sebelumnya;s. Alamat sekarang;t. Kepemilikan Akta Kelahiran;u. Nomor Akta Kelahiran;v. Kepemilikan Akta Perkawinan/Buku Nikah;w. Nomor Akta Perkawinan/Buku Nikah;x. Tanggal Perkawinan;y. Kepemilikan Akta Perceraian;z. Nomor Akta Perceraian;aa. Tanggal Perceraian.

(3) Untuk kebutuhan Daerah selain data perseorangan sebagaimana dimaksud padaayat (2), Instansi Pelaksana dapat meminta data tambahan data dengan membuatformulir.

(4) Data Agregat meliputi himpunan data perseorangan yang berupa data kuantitatifdan data kualitatif.

(5) Pemanfaatan Data Perseorangan Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus mendapatkan izin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

(6) Persyaratan dan tata cara untuk mendapatkan izin dari Bupati sebagaimanadimaksud pada ayat (5) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

(7) Agama/kepercayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h bagi pendudukyang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisikan dalam KTP,tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database Kependudukan.

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 16 -

Bagian KeduaDokumen Kependudukan

Paragraf 1Dokumen Kependudukan

Pasal 31

(1) Dokumen Kependudukan meliputi :a. Biodata penduduk;b. KK;c. KTP;d. Surat Keterangan Kependudukan;e. Akta Pencatatan Sipil;

(2) Surat Keterangan Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf dmeliputi :a. Surat Keterangan Pindah;b. Surat Keterangan Pindah Datang;c. Surat Keterangan Pindah ke Luar Negeri;d. Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri;e. Surat Keterangan Tempat Tinggal untuk orang asing yang memiliki Izin tinggal

terbatas;f. Surat Keterangan Tinggal Sementara;g. Surat Keterangan Kelahiran;h. Surat Keterangan Lahir Mati;i. Surat Keterangan Kematian;j. Surat Keterangan Pembatalan Perkawinan;k. Surat Keterangan Pembatalan Perceraian;l. Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas;m. Surat Keterangan Pencatatan Sipil.

(3) Biodata Penduduk, KK, KTP, KIA, Surat Keterangan Tinggal Sementara, SuratKeterangan Pindah Penduduk WNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat(1), Surat Keterangan Pindah Datang Penduduk Orang Asing di Daerah, SuratKeterangan Pindah ke Luar Negeri, Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri,Surat Keterangan Tempat Tinggal untuk Orang Asing Tinggal Terbatas, SuratKeterangan Kelahiran untuk Orang Asing, Surat Keterangan Lahir Mati untukOrang Asing, Surat Keterangan Kematian untuk Orang Asing, Surat KeteranganPembatalan Perkawinan, Surat Keterangan Pembatalan Perceraian dan SuratKeterangan Pengganti Tanda Identitas, diterbitkan dan ditandatangani oleh KepalaInstansi Pelaksana.

(4) Surat Keterangan Pindah Penduduk WNI antar Kecamatan dalam satu Daerah,Surat Keterangan Pindah Datang Penduduk WNI antar Kecamatan dalam satuDaerah diterbitkan dan ditandatangani oleh Camat.

(5) Surat Keterangan Pindah Datang Penduduk WNI dalam satu Desa atauKelurahan, Surat Keterangan Pindah Datang Penduduk WNI antar Desa atauKelurahan dalam satu Kecamatan, Surat Keterangan Kelahiran untuk WNI, SuratKeterangan Lahir Mati untuk WNI, Surat Keterangan Kematian untuk WNIditerbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa atau Lurah.

Paragraf 2Biodata Penduduk

Pasal 32

Biodata Penduduk memuat keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir, alamatdan jatidiri lainnya secara lengkap, serta perubahan data sehubungan dengan PeristiwaPenting dan Peristiwa Kependudukan yang dialami.

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 17 -

Pasal 33

(1) Instansi Pelaksana melaksanakan pencatatan, penerbitan dan pemutakhiranBiodata Penduduk.

(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh petugasdengan memeriksa status dan kebenaran identitas yang dimiliki oleh penduduk.

(3) Setiap orang dilarang mengubah, menambah, atau mengurangi tanpa hak, isielemen data pada dokumen kependudukan.

Pasal 34

Penyampaian informasi untuk pencatatan Biodata bagi bayi atau anak diwakili olehorang tuanya atau anggota keluarganya sesuai persyaratan yang ditentukan.

Pasal 35

Pemutakhiran Biodata penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1)dilakukan oleh Instansi Pelaksana berdasarkan laporan penduduk.

Pasal 36

Perubahan biodata penduduk Warga Negara Indonesia, Orang Asing Tinggal Terbatasdan Orang Asing Tinggal Tetap yang terjadi di luar negeri karena terjadinya PeristiwaPenting, setelah kembali ke Indonesia dicatat oleh Instansi Pelaksana berdasarkanlaporan Penduduk yang bersangkutan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejakkedatangan.

Paragraf 3Kartu Keluarga

Pasal 37

(1) KK memuat keterangan mengenai kolom nomor KK, nama lengkap kepalakeluarga dan anggota keluarga, NIK, jenis kelamin, alamat, tempat lahir, tanggallahir, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status hubungan dalamkeluarga, kewarganegaraan, dokumen imigrasi, dan nama orang tua.

(2) Keterangan mengenai kolom agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagipenduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama menurut peraturanperundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetapdilayani dan dicatat dalam database kependudukan.

(3) KK diterbitkan oleh Instansi Pelaksana kepada Warga Negara Indonesia danOrang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap.

(4) Setiap Penduduk WNI atau Orang Asing Tinggal Tetap sebagaimana dimaksudpada ayat (1) hanya dapat didaftar dalam satu KK.

(5) KK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki nomor yang terdiri dari 16(enam belas) digit didasarkan pada kombinasi variabel kode wilayah, tanggalpencatatan dan nomor seri KK.

(6) Nomor KK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh instansi pelaksanasetelah biodata Kepala Keluarga direkam dalam Database Kependudukan.

Pasal 38

(1) Nomor KK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) berlaku selamanya,kecuali terjadi perubahan kepala keluarga.

(2) Perubahan susunan keluarga dalam KK wajib dilaporkan kepada InstansiPelaksana selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya perubahan.

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 18 -

(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Instansi Pelaksanamendaftar dan menerbitkan KK.

Paragraf 4Kartu Tanda Penduduk

Pasal 39

(1) Penduduk WNI dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telahberumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memilikiKTP.

(2) Orang asing yang mengikuti status orang tuanya yang memiliki Izin Tinggal Tetapdan sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun wajib memiliki KTP.

(3) KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) berlaku secara nasional.(4) Setiap Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya memiliki 1 (satu)

KTP.(5) Penduduk WNI pemegang KTP yang masih berlaku berhak mendapatkan

santunan kematian.(6) Bagi penduduk korban bencana alam dan/atau bencana sosial diberikan KTP oleh

Instansi Pelaksana tanpa dipungut biaya.

Pasal 40

(1) KTP untuk Warga Negara Indonesia berlaku selama masa waktu 5 (lima) tahunkecuali terjadi perubahan data.

(2) Dalam hal Instansi Pelaksana menerima laporan perubahan data sebagaimanadimaksud pada ayat (1), kepada penduduk diterbitkan perubahan KTP.

(3) Penerbitan KTP bagi WNI yang baru datang dari luar negeri dilakukan setelahditerbitkan Surat Keterangan Datang dari luar negeri oleh Instansi Pelaksana.

(4) Masa berlaku KTP untuk Orang Asing Tinggal Tetap disesuaikan berlakunya Izintinggal tetap.

(5) KTP untuk penduduk WNI yang berusia 60 (enam puluh) tahun keatas berlakuseumur hidup.

(6) Setiap Penduduk wajib melaporkan perpanjangan KTP kepada Instansi Pelaksana14 (empat belas) hari sesudah masa berlaku KTP habis.

(7) Bagi penduduk yang tidak melakukan perpanjangan KTP sebagaimana dimaksudpada ayat (6) lebih dari 1 (satu) tahun tanpa keterangan maka dikenakan sanksiadministratif.

(8) Penduduk yang telah memiliki KTP wajib membawanya pada saat bepergian.

Pasal 41

(1) Pembetulan KTP hanya dilakukan untuk KTP yang mengalami kesalahan tulisredaksional.

(2) Pembetulan KTP sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) dilaksanakandengan atau tanpa permohonan dari orang yang menjadi subyek KTP.

(3) Pembetulan KTP Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh InstansiPelaksana.

Paragraf 5Kartu Identitas Anak

Pasal 42

(1) KIA adalah Kartu Identitas yang diberikan kepada anak atau penduduk yangmengajukan permohonan yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan/ataubelum pernah menikah.

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 19 -

(2) Masa berlaku KIA 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sampai usia 17 (tujuhbelas) tahun dan/atau menikah.

(3) Pemegang KIA apabila meninggal dunia mendapatkan santunan kematian.

Paragraf 6Surat Keterangan Kependudukan

Pasal 43

Surat Keterangan Kependudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)paling sedikit memuat keterangan tentang nama lengkap, NIK, jenis kelamin, tempattanggal lahir, agama, alamat, Peristiwa Penting dan Peristiwa Kependudukan yangdialami oleh seseorang.

Paragraf 7Akta Pencatatan Sipil

Pasal 44

(1) Akta Pencatatan Sipil terdiri atas:a. Register Akta Pencatatan Sipil;b. Kutipan Akta Pencatatan Sipil.

(2) Akta Pencatatan Sipil berlaku selamanya.

Pasal 45

(1) Register Akta Pencatatan Sipil memuat seluruh data peristiwa penting.(2) Data Peristiwa penting yang berasal dari Kantor Urusan Agama diintegrasikan

kedalam database kependudukan dan tidak diterbitkan Kutipan Akta PencatatanSipil.

(3) Register Akta Pencatatan Sipil disimpan dan dirawat oleh Instansi Pelaksana.(4) Register Akta Pencatatan Sipil memuat :

a. Jenis peristiwa penting;b. NIK dan Status Kewarganegaraan;c. Nama orang yang mengalami peristiwa penting;d. Nama dan identitas pelapor;e. Tempat dan tanggal peristiwa;f. Nama dan identitas saksi;g. Tempat dan tanggal dikeluarkannya Akta;h. Nama dan tanda tangan pejabat yang berwenang.

Pasal 46

(1) Kutipan Akta Pencatatan Sipil terdiri atas Kutipan Akta :a. Kelahiran;b. Kematian;c. Perkawinan;d. Perceraian;e. Pengakuan Anak.

(2) Kutipan Akta Pencatatan Sipil memuat :a. Jenis Peristiwa penting;b. NIK dan Status Kewarganegaraan;c. Nama orang yang mengalami peristiwa penting;d. Tempat dan tanggal peristiwa;e. Tempat dan tanggal dikeluarkannya Akta;f. Nama dan tanda pejabat yang berwenang;

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 20 -

(3) Pernyataan kesesuaian Kutipan tersebut dengan data yang terdapat dalamRegister Akta Pencatatan Sipil.

Pasal 47

(1) Instansi Pelaksana sesuai tugas dan tanggung jawabnya wajib menerbitkandokumen pendaftaran penduduk sebagai berikut :a. KK baru karena Pindah Datang, paling lambat 4 (empat) hari kerja;b. KK baru karena perubahan data, paling lambat 4 (empat) hari kerja;c. KK penggantian karena hilang/rusak paling lambat 2 (dua) hari kerja;d. KTP/KIA untuk pertama kali paling lambat 4 (empat) hari kerja;e. KTP/KIA karena hilang/rusak paling lambat 2 (dua) hari kerja;f. KTP/KIA perpanjangan karena masa berlakunya habis dan/atau perubahan data

paling lambat 2 (dua) hari kerja;g. Surat Keterangan Pindah Datang, paling lambat 4 (empat) hari kerja;h. Surat Keterangan Pindah ke Luar Negeri, paling lambat 7 (tujuh) hari; kerjai. Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja;j. Surat Keterangan Tempat Tinggal untuk Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal

Terbatas, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja;k. Surat Keterangan Pelepasan Kewarganegaraan Indonesia;l. Surat Keterangan Tinggal Sementara, paling lambat 2 (dua) hari kerja;m.Surat Keterangan Kelahiran, paling lambat 2 (dua) hari kerja;n. Surat Keterangan Lahir Mati, paling lambat 2 (dua) hari kerja;o. Surat Keterangan Kematian, paling lambat 2 (dua) hari kerja;p. Surat Keterangan Pembatalan Perkawinan, paling lambat 4 (empat) hari kerja;q. Surat Keterangan Pembatalan Perceraian, paling lambat 4 (empat) hari kerja;r. Surat Keterangan Pencatatan Sipil, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja.

(2) Perhitungan hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sejak tanggalditerimanya berkas persyaratan secara lengkap dan benar.

(3) Tata cara dan syarat-syarat untuk memperoleh dokumen sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

BAB VPERLINDUNGAN DATA DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN

Bagian KesatuPerlindungan Data dan Dokumen Kependudukan

Pasal 48

(1) Petugas tertentu pada instansi pelaksana diberi hak akses untuk membaca,memasukkan, mengubah, meralat, menyimpan dan menghapus serta mencetak,mengkopi data dan dokumen kependudukan.

(2) Petugas tertentu sebagaimana tersebut pada ayat (1) diusulkan olehpenyelenggara kepada Menteri Dalam Negeri melalui Bupati.

(3) Petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Pegawai Negeri Sipil yangmemenuhi persyaratan :a. Pada Penyelenggara Kabupaten memiliki pangkat /Golongan paling rendah

Pengatur Tk. I (II/d);b. Memiliki DP-3 dengan predikat baik;c. Memiliki kompetensi yang cukup di bidang pranata komputer;d. Memiliki dedikasi dan tanggung jawab terhadap tugasnya.

(4) Hak akses petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dicabut karena :a. Meninggal dunia;b. Mengundurkan diri;c. Menderita sakit permanen sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya;d. Tidak cakap melaksanakan tugas dengan baik;

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 21 -

e. Membocorkan data dan dokumen kependudukan.(5) Pencabutan hak akses sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh

Menteri Dalam Negeri.

Bagian KeduaPerlindungan Data Pribadi Penduduk

Pasal 49

Data Pribadi penduduk yang harus dilindungi memuat :a. Nomor KK;b. NIK;c. Tanggal/Bulan/Tahun lahir;d. Keterangan tentang kecacatan fisik dan/atau mental;e. NIK ibu kandung;f. NIK Ayah;g. Pencatatan Peristiwa Penting.

Pasal 50

Data Pribadi Penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, wajib disimpan dandilindungi oleh Negara.

Pasal 51

Pengguna data pribadi Penduduk dapat memperoleh dan menggunakan data pribadidari petugas pada Penyelenggara dan Instansi Pelaksana yang memiliki Hak Akses.

BAB VIPEJABAT PENCATATAN SIPIL

Pasal 52

(1) Pejabat Pencatatan Sipil mempunyai Kewenangan melakukan verifikasikebenaran data dan melakukan pembuktian atas nama jabatannya, mencatat datadalam register Akta Pencatatan Sipil, menerbitkan kutipan Akta Pencatatan Sipilserta membuat catatan pinggir pada Akta-akta Pencatatan Sipil.

(2) Dalam hal Pejabat Pencatatan sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berhalangan, Bupati dapat menunjuk pejabat lain dari Instansi Pelaksana.

Pasal 53

(1) Petugas Registrasi membantu Kepala Desa dan Lurah dan Instansi Pelaksanadalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

(2) Petugas Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dandiberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi Persyaratan.

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 22 -

BAB VIIPENCATATAN SIPIL

Bagian PertamaPencatatan Kelahiran

Pasal 54

(1) Setiap kelahiran yang terjadi di Daerah wajib dilaporkan oleh penduduk kepadaInstansi Pelaksana ditempat trjadinya peristiwa kelahiran paling lambat 60 harisejak kelahiran, dan Instansi pelaksana melakukan pencatatan kedalam registerakta kelahiran berdasarkan laporan yang diterima dari penduduk.

(2) Pencatatan Kelahiran yang melebihi jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1) sampai dengan 1 (satu) tahun dilakukan setelah mendapatkanpersetujuan kepala Instansi pelaksana setempat bagi WNI atau mendapatkanpenetapan Pengadilan Negeri bagi Orang Asing Tinggal Tetap.

(3) Pencatatan Kelahiran yang melebihi jangka waktu 1 (satu) tahun dilakukan setelahmendapatkan penetapan Pengadilan Negeri.

(4) Pencatatan kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilakukan olehPejabat Pencatat Sipil dalam Register Akta Kelahiran dan diterbitkan Kutipan AktaKelahiran.

(5) Kutipan Akta Kelahiran bagi penduduk WNI yang pelaporannya dilakukan tepatwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tanpa dipungut biaya.

Pasal 55

(1) Dalam hal tempat peristiwa kelahiran berbeda dengan tempat tinggal atau domisili,Pejabat Pencatat Sipil yang mencatat dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiransebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) bertanggung jawabmemberitahukan hal tersebut kepada Instansi Pelaksana di daerah asal.

(2) Pencatatan Kelahiran bagi anak temuan atau anak yang tidak diketahui asalusulnya dilakukan oleh Pejabat Pencatat Sipil di daerah ditemukannya anak,berdasarkan laporan orang yang menemukan dilengkapi bukti acara pemeriksaandari Kepolisian setempat.

Pasal 56

Anak penduduk WNI atau Orang Asing Tinggal Terbatas atau Tinggal Tetap yangdilahirkan di luar negeri setelah kembali ke Indonesia dicatat oleh Instansi Pelaksanaberdasarkan laporan penduduk paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak kedatanganuntuk Pemutakhiran Biodata.

Bagian KeduaPencatatan Lahir Mati

Pasal 57

(1) Kelahiran bayi dalam keadaan mati dicatat oleh Instansi Pelaksana berdasarkanlaporan penduduk paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak kelahiran.

(2) Pencatatan Kelahiran bayi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direkam dalamdatabase kependudukan dan diterbitkan tanda bukti pelaporan Surat KeteranganLahir Mati.

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 23 -

Bagian KetigaPencatatan Perkawinan

Paragraf 1Pencatatan Perkawinan di Daerah

Pasal 58

(1) Perkawinan yang sah menurut peraturan perundang-undangan wajib dilaporkanoleh penduduk kepada Instansi Pelaksana di tempat terjadinya perkawinan palinglambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal pernikahan.

(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat PencatatanSipil mencatat pada Register Akta Perkawinan dan menerbitkan Kutipan AktaPerkawinan.

(3) Kutipan Akta Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masingdiberikan kepada suami dan isteri.

(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi penduduk yang beragamaIslam dilakukan oleh KUA Kecamatan.

(5) Data hasil pencatatan atas peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dandalam Pasal 33 ayat (2) wajib dilaporkan oleh KUA Kecamatan Kepada InstansiPelaksana dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah PencatatanPerkawinan dilaksanakan.

Pasal 59

Pencatatan Perkawinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 berlaku pula bagi :a. Perkawinan yang ditetapkan oleh Pengadilan;b. Perkawinan WNA yang dilakukan di Daerah atas permintaan yang bersangkutan.

Pasal 60

Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Perkawinan, pencatatanperkawinan dilakukan setelah ada penetapan pengadilan.

Paragraf 2Pencatatan Perkawinan di Luar Negeri

Pasal 61

(1) Bagi Penduduk yang melaksanakan perkawinan di luar negeri wajib dicatatkanpada Instansi berwenang di Negara setempat dan dilaporkan pada PerwakilanNegara Republik Indonesia.

(2) Apabila di Negara setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmenyelenggarakan pencatatan perkawinan bagi orang asing, pencatatandilakukan pada Perwakilan Negara Republik Indonesia terdekat.

(3) Perwakilan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mencatat peristiwa perkawinan dalam Register Akta Perkawinan dan menerbitkanKutipan Akta Perkawinan.

(4) Pencatatan Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaporkanoleh yang bersangkutan kepada Instansi Pelaksana di tempat tinggalnya palinglambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia,direkam dalam database kependudukan dan diterbitkan tanda bukti pelaporanperkawinan di luar negeri.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 24 -

Bagian KeempatPencatatan Pembatalan Perkawinan

Pasal 62

(1) Pembatalan perkawinan wajib dilaporkan oleh penduduk yang mengalamipembatalan perkawinan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 90 (sembilanpuluh) hari kerja setelah putusan pengadilan tentang pembatalan perkawinanmempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Instansi Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencabut kutipan aktaperkawinan dari kepemilikan subyek akta dan menerbitkan Surat KeteranganPembatalan Akta Perkawinan.

(3) Pembatalan perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalamRegister Akta Perkawinan.

Bagian KelimaPencatatan Perceraian

Pasal 63

(1) Perceraian wajib dilaporkan oleh yang bersangkutan kepada Instansi Pelaksanapaling lambat 60 (enam puluh) hari kerja setelah putusan pengadilan tentangperceraian mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Bagi yang beragama selain Islam, Perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dicatat Instansi Pelaksana dalam Register Akta Perceraian dan diterbitkanKutipan Akta Perceraian.

Pasal 64

(1) Pencatatan Perceraian bagi Penduduk yang berada di Luar Negeri wajibdicatatkan oleh yang bersangkutan kepada Instansi yang berwenang di Negarasetempat dan dilaporkan pada Perwakilan Negara Republik Indonesia setempat.

(2) Apabila di Negara setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmenyelenggarakan pencatatan perceraian bagi orang asing, pencatatan dilakukanpada Perwakilan Negara Republik Indonesia terdekat.

(3) Pencatatan Perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepadaInstansi Pelaksana di tempat tinggalnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejakyang bersangkutan kembali ke Indonesia.

Pasal 65

(1) Berdasarkan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 PerwakilanNegara Republik Indonesia setempat mencatat pada Register Akta Perceraian,memberikan Catatan Pinggir pada Register Akta Perkawinan, mencabut KutipanAkta Perkawinan dan menerbitkan Kutipan Akta Perceraian.

(2) Dalam hal tempat peristiwa perceraian berbeda dengan tempat pencatatanperistiwa perkawinan, Instansi pelaksana yang mencatat peristiwa perceraian danmenerbitkan Kutipan Akta Perceraian memberitahukan terjadinya peristiwaperceraian kepada Instansi Pelaksana yang mencatat peristiwa perkawinan.

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 25 -

Bagian KeenamPencatatan Pembatalan Perceraian

Pasal 66

(1) Pembatalan Perceraian wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada InstansiPelaksana paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak Putusan Pengadilantentang Pembatalan Perceraian mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Berdasarkan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Instansi Pelaksanamencabut Kutipan Akta Perceraian dari kepemilikan subyek akta danmengeluarkan Surat Keterangan Pembatalan Perceraian.

Bagian KetujuhPencatatan Pengangkatan Anak

Pasal 67

(1) Pengangkatan anak yang telah mendapatkan penetapan pengadilan, wajibdilaporkan oleh penduduk kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh)hari setelah diterimanya salinan penetapan pengadilan oleh penduduk di tempatpemohon.

(2) Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh PejabatPencatatan Sipil pada Register Akta Kelahiran dan Kutipan Akta Kelahiran dalambentuk Catatan Pinggir.

Bagian KedelapanPencatatan Pengakuan Anak

Pasal 68

(1) Pengakuan anak wajib dilaporkan oleh orang tua paling lambat 30 (tiga puluh) harikerja sejak tanggal surat pengakuan anak disetujui oleh ibu kandung dari anakyang bersangkutan kepada Instansi Pelaksana dan dicatat pada register aktapengakuan anak kemudian diterbitkan Kutipan Akta Pengakuan Anak.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikecualikan bagi orang tuayang agamanya tidak membenarkan Pengakuan Anak yang lahir di luar hubunganperkawinan sah.

Bagian KesembilanPencatatan Pengesahan Anak

Pasal 69

(1) Pengesahan anak wajib dilaporkan oleh orang tua paling lambat 30 (tiga puluh)hari kerja sejak ayah dan ibu dari anak yang bersangkutan melakukan perkawinandan mendapatkan Akta Perkawinan kepada Instansi Pelaksana dan dicatat padaregister akta pengakuan anak kemudian diterbitkan Kutipan Akta Pengakuan Anaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dapat disahkan pada saat pencatatanperkawinan orang tuanya.

(2) Pengesahan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh PejabatPencatat sipil dalam Register Akta Perkawinan orang tuanya dan pada RegisterAkta Kelahiran dalam bentuk Catatan Pinggir.

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 26 -

Bagian KesepuluhPencatatan Kematian

Pasal 70

(1) Setiap Kematian wajib dilaporkan oleh keluarganya atau yang mewakili kepadaInstansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal kematian.

(2) Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehPejabat Pencatat sipil dalam Register Akta Kematian dan sebagai Catatan Pinggirdalam Register Akta Kelahiran yang bersangkutan serta diterbitkan Kutipan AktaKematian.

(3) Pencatatan Kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukanberdasarkan Surat Keterangan Kematian dari pihak yang berwenang.

(4) Pencatatan kematian yang melebihi jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan setelah mendapat Izin dari Bupati atau Pejabat yangditunjuk.

(5) Dalam hal terdapat ketidakjelasan keberadaan seseorang karena hilang atau matitetapi tidak ditemukan jenasahnya, pencatatan oleh Pejabat Pencatatan Sipil barudilakukan setelah mendapat penetapan pengadilan.

(6) Dalam hal terjadi kematian seseorang yang tidak jelas identitasnya, InstansiPelaksana melakukan pencatatan kematian berdasarkan keterangan dariKepolisian.

(7) Dalam hal tempat peristiwa kematian berbeda dengan domisili, Instansi Pelaksanayang menerbitkan register dan kutipan akta kematian sebagaimana dimaksudpada ayat (1) memberitahukan kepada Instansi Pelaksana daerah asal.

Pasal 71

(1) Kematian Penduduk WNI di luar negeri wajib dilaporkan oleh keluarganya atauyang mewakili dan dicatat oleh Instansi Pelaksana di Negara setempat palinglambat 7 (tujuh) hari kerja setelah kematian.

(2) Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direkam dalamdatabase kependudukan dan diterbitkan Tanda Bukti Pelaporan kematian luarnegeri.

Bagian KesebelasPencatatan Perubahan Nama

Pasal 72

(1) Instansi Pelaksana mencatat perubahan nama penduduk yang telah mendapatkanpenetapan pengadilan di Daerah paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejakditerimanya salinan penetapan pengadilan.

(2) Perubahan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh PejabatPencatat Sipil pada Register Akta Pencatatan Sipil dan Kutipan Akta PencatatanSipil dalam bentuk catatan pinggir.

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 27 -

Bagian Kedua belasPencatatan Peristiwa Penting Lainnya

Pasal 73

(1) Instansi Pelaksana mencatat peristiwa penting lainnya atas permintaan pendudukyang bersangkutan setelah mendapatkan penetapan pengadilan paling lama 30(tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya salinan Penetapan Pengadilan.

(2) Peristiwa penting lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat olehPejabat Pencatat Sipil pada Register dan Kutipan Akta-Akta Pencatatan Sipildalam bentuk Catatan Pinggir.

Bagian Ketiga belasPembatalan Akta

Pasal 74

(1) Akta Pencatatan Sipil dapat dibatalkan berdasarkan putusan Pengadilan danpembatalannya dicatat dalam Register Akta.

(2) Instansi Pelaksana wajib mencatat Pembatalan Akta yang telah mendapatkanputusan Pengadilan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanyasalinan putusan Pengadilan dan pembatalannya direkam dalam DatabaseKependudukan.

Bagian Keempat belasPembetulan Akta Pencatatan Sipil

Pasal 75

(1) Pembetulan Akta Pencatatan Sipil hanya dilakukan untuk Akta yang mengalamiKesalahan tulis redaksional.

(2) Pembetulan Akta Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan dengan atau tanpa permohonan dari orang yang menjadi subyekAkta.

(3) Kutipan Akta Pencatatan Sipil yang Kedua dapat diterbitkan karena hilang ataurusak, dengan syarat sesuai dengan berkas dokumen Akta Pencatatan Sipil yangada di Instansi Pelaksana serta dilampiri surat kehilangan dari instansi yangberwenang atau Kutipan Akta yang rusak.

(4) Pembetulan Akta Pencatatan Sipil Sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh pejabat Pencatatan Sipil sesuai dengan kewenangannya.

Bagian Kelima belasPencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan

Paragraf 1Pencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan

Orang Asing menjadi WNI

Pasal 76

(1) Instansi Pelaksana mencatat perubahan status kewarganegaraan Orang Asingyang telah menjadi WNI serta sudah mendapatkan Penetapan/Pengesahan sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku, wajib dilaporkan paling lama 60(enam puluh) hari kerja sejak Penetapan/Pengesahan.

(2) Perubahan status kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatatoleh Pejabat Pencatat Sipil pada Register Akta Pencatatan Sipil dan Kutipan AktaPencatatan Sipil dalam bentuk catatan pinggir.

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 28 -

Paragraf 2Pencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan

WNI menjadi Orang Asing

Pasal 77

(1) Perubahan status Kewarganegaraan penduduk dari WNI menjadi Orang Asingyang telah mendapat persetujuan negara setempat wajib dilaporkan oleh yangbersangkutan kepada Perwakilan Republik Indonesia.

(2) Perwakilan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkanSurat Keterangan Pelepasan Kewarganegaraan.

(3) Pelepasan Kewarganegaraan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diberitahukan oleh Perwakilan Republik Indonesia kepada Menteri yangberwenang menurut peraturan Perundang-undangan untuk diteruskan kepadaInstansi Pelaksana yang menerbitkan Akta Pencatatan Sipil yang bersangkutan.

Pasal 78

Instansi Pelaksana mencabut dokumen KTP dan KK penduduk yang mengubah statuskewarganegaraan WNI menjadi Orang Asing.

BAB VIIIBLANGKO DOKUMEN KEPENDUDUKAN

Bagian PertamaPengadaan

Pasal 79

(1) Pengadaan blangko dilakukan oleh Instansi Pelaksana dengan prosedur sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Instansi Pelaksana yang membutuhkan blangko dokumen penduduk harusmengajukan nomor Registrasi blangko dari Departemen Dalam Negeri, sebelummelakukan pengadaan.

Bagian KeduaPengisian Data

Pasal 80

Pengisian elemen data pada blangko KK, KTP, KIA, SKTS, SKTT, Register Akta danKutipan Akta Pencatatan Sipil dilakukan dengan sistem manual atau menggunakanperangkat lunak Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

BAB IXSISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Pasal 81

Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil menggunakan aplikasiSistem Informasi Administrasi Kependudukan.

Pasal 82

SIAK merupakan satu kesatuan kegiatan terdiri dari unsur :a. Database;b. Perangkat teknologi informasi dan komunikasi;

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 29 -

c. Sumber daya manusia;d. Pemegang hak akses;e. Lokasi database;f. Pengelolaan database;g. Pemeliharaan database;h. Pengamanan database;i. Pengawasan database; danj. Data cadangan.

Pasal 83

(1) Database kependudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 huruf (a)merupakan kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang sistematis,terstruktur dan tersimpan yang berhubungan satu sama lain denganmenggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan komunikasi data.

(2) Database sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada instansi pelaksana.

Pasal 84

(1) Penyelenggaraan ADMINDUK dapat dilakukan secara tersambung (on line), semielektronik (off line) atau manual.

(2) Penyelenggaraan ADMINDUK secara semi elektronik (off line) atau manual hanyadapat dilakukan oleh instansi pelaksana.

Pasal 85

Pemegang hak akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 huruf (d) adalah petugasyang diberi hak akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1).

Pasal 86

(1) Pemeliharaan, pengamanan dan pengawasan database kependudukansebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 huruf (g), huruf (h) dan huruf (i) dilakukanoleh instansi pelaksana.

(2) Pemeliharaan, pengamanan dan pengawasan database kependudukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi data dalam database, perangkatkeras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, pusat data dan data cadangan.

Pasal 87

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan penyelenggaraan SIAK dibebankanpada APBD dan bantuan dari APBN maupun APBD Provinsi.

BAB XPELAPORAN

Pasal 88

(1) Pelaporan ADMINDUK disampaikan secara berjenjang dari Desa atau Kelurahanke Kecamatan yang diketahui oleh Kepala Desa atau Lurah, serta dari Kecamatanke Pemerintah Kabupaten diketahui Camat setempat.

(2) Pelaksanaan pelaporan ADMINDUK dilaksanakan oleh petugas register yang adadi Desa, Kelurahan dan Kecamatan.

(3) Petugas register yang ada di Desa, Kelurahan dan Kecamatan statuskepegawaiannya melekat pada instansi pelaksana.

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 30 -

BAB XIKEPENDUDUKAN DALAM KEADAAN FORCE MAJEURE

Pasal 89

(1) Dalam hal terjadi keadaan force majeure, maka Instansi Pelaksana wajibmelakukan pendataan penduduk.

(2) Instansi Pelaksana menerbitkan Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas danSurat Keterangan Pencatatan Sipil berdasarkan hasil pendataan penduduksebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas dan Surat Keterangan PencatatanSipil digunakan sebagai tanda bukti diri dan bahan pertimbangan untuk penerbitandokumen kependudukan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan SuratKeterangan Pengganti Tanda Identitas dan Surat Keterangan Pencatatan Sipilsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

BAB XIIJENIS PELAYANAN PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK

DAN AKTA CATATAN SIPIL

Pasal 90

Jenis Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, meliputi:a. Penyediaan Formulir Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;b. Penyediaan Blangko Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga;c. Pemberian Surat-surat Keterangan Kependudukan;d. Pelayanan Penerbitan Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Perceraian;e. Pengakuan anak;f. Pengesahan Anak;g. Pengangkatan Anak;h. Pencatatan Perubahan Nama;i. Salinan Akta;j. Kutipan Kedua dan seterusnya;k. Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Sipil;l. Legalisasi Kutipan Akta;m.Legalisasi Alih Bahasa.

BAB XXXISANKSI ADMINISTRASI

Pasal 91

(1) Setiap penduduk dikenai sanksi administrasi berupa denda apabila melampauibatas waktu pelaporan Peristiwa Kependudukan dalam hal ini :a. Penduduk Luar Daerah yang lebih dari 1 (satu) tahun sudah Pindah Fisik di

Daerah dan tidak menyelesaikan Surat Keterangan Pindah dari tempatasalnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2);

b. Pindah datang bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas atauOrang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalamPasal 21 ayat (1);

c. Pindah Datang ke Luar Negeri bagi Penduduk WNI, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 ayat (1);

d. Pindah Datang dari Luar Negeri bagi Penduduk WNI, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 ayat (1);

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 31 -

e. Pindah Datang ke Luar Negeri bagi Penduduk Orang Asing yang memiliki IzinTinggal Terbatas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1);

f. Perubahan Status Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas menjadiOrang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalamPasal 25 ayat (1);

g. Pindah ke Luar Negeri bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatasatau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26 ayat (1);

h. Perubahan KK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2);i. Perpanjangan KTP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (6).

(2) Bagi Penduduk yang meninggalkan Daerah ke luar Daerah untuk waktu lebih dari1 (satu) tahun tanpa memberitahukan kepada Instansi Pelaksana, AdministrasiPenduduk yang bersangkutan akan dibekukan.

(3) Denda administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dan d terhadappenduduk WNI sebesar Rp20.000,00 (dua puluh ribu rupiah).

(4) Denda administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b,c,e,f dan g terhadappenduduk Orang Asing sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).

(5) Denda administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf h terhadap pendudukWNI sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dan penduduk Orang Asing sebesarRp25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah).

(6) Penduduk WNI yang lebih dari 1 (satu) tahun pindah secara fisik dan tidakmenyelesaikan Surat Keterangan Pindah, haknya sebagai penduduk Daerahdibekukan.

(7) Pembekuan sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 92

(1) Setiap Penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (8) yang bepergiantidak membawa KTP dikenakan denda administrasi Rp 20.000,00 (dua puluh riburupiah).

(2) Setiap Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 ayat (4) yang bepergian tidak membawa SKTT dikenakan dendaadministrasi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Pasal 93

(1) Setiap penduduk dikenakan Sanksi Administrasi berupa denda apabila melampauibatas waktu (terlambat) pelaporan peristiwa penting yang meliputi :a. Pelaporan Pencatatan KELAHIRAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54

ayat (2) dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 20.000- (duapuluh ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) bagiWNA.

b. Pelaporan Pencatatan KELAHIRAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54ayat (3) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 30.000,- (tigapuluh ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah)bagi WNA.

c. Pelaporan Pencatatan KELAHIRAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 25.000,- (dua puluhlima ribu rupiah).

d. Pelaporan Pencatatan PERKAWINAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)bagi WNA.

e. Pelaporan Pencatatan PERCERAIAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 25.000,-

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 32 -

(dua puluh lima ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)bagi WNA.

f. Pelaporan Pencatatan PENGANGKATAN ANAK (ADOPSI) sebagaimanadimaksud dalam Pasal 67 dikenakan sanksi administrasi berupa dendasebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 100.000,-(seratus ribu rupiah) bagi WNA.

g. Pelaporan Pencatatan PENGAKUAN ANAK sebagaimana dimaksud dalamPasal 68 dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)bagi WNA.

h. Pelaporan Pencatatan KEMATIAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 5.000,- (limaribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) bagi WNA.

i. Pelaporan Pencatatan PERUBAHAN NAMA sebagaimana dimaksud dalamPasal 72 ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesarRp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) bagi WNI, dan Rp. 50.000,- (limapuluh ribu rupiah) bagi WNA.

j. Penerbitan Akta Pencatatan Sipil yang baru atau kutipan akta yang kedua danseterusnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (3) yang dikarenakankelengahan pihak pemohon dikenakan sanksi administrasi berupa dendaRp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) bagi WNI dan Rp. 50.000,- (lima puluhribu rupiah) bagi WNA.

(2) Ketentuan denda administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (3),(4), (5), dan ayat (6), Pasal 92 ayat (1), dan ayat (2) serta Pasal 93 ayat (1) dendaadministrasi paling tinggi sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Pasal 94

(1) Dalam hal terjadi keterlambatan penyelesaian Dokumen Kependudukan dalambatas waktu yang ditentukan Peraturan Daerah ini, maka pejabat pada InstansiPelaksana dikenai sanksi mengembalikan biaya administrasi yang telahdikeluarkan.

(2) Keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila dilakukan dengansengaja, maka petugas dan/atau pejabat pada Instansi Pelaksana dikenai sanksiadministrasi kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

(3) Dikecualikan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabilaketerlambatan penyelesaian Dokumen Kependudukan telah diberitahukan terlebihdahulu.

BAB XXXIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 95

Setiap penduduk yang dengan sengaja memalsukan surat dan/atau dokumen kepadaInstansi Pelaksana dalam melaporkan Peristiwa Penting atau Peristiwa Kependudukandipidana sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 96

Setiap penduduk WNI yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benardalam melaporkan Peristiwa Penting atau Peristiwa Kependudukan dipidana denganpidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp5.000.000,00(lima juta rupiah).

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 33 -

Pasal 97

Setiap orang yang tanpa hak dengan sengaja mengubah, menambah atau mengurangitanpa hak, isi elemen data pada dokumen kependudukan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahundan/atau denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 98

Setiap orang yang tanpa hak mengakses data base kependudukan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 85 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahundan/atau denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 99

Setiap penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai Kepala Keluargaatau Anggota Keluarga lebih dari satu KK sebagaimana dimaksud Pasal 37 ayat (4)atau untuk memiliki KTP lebih dari satu sebagaimana dimaksud Pasal 39 ayat (4)dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 100

(1) Setiap Penduduk yang dengan sengaja memalsukan surat dan/atau dokumenkepada Instansi Pelaksana dalam melaporkan Peristiwa Kependudukan danPeristiwa Penting dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahundan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Setiap orang yang tanpa hak dengan sengaja mengubah, menambah, ataumengurangi isi elemen data pada Dokumen Kependudukan dipidana denganpidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyakRp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(3) Setiap orang yang tanpa hak mengakses database kependudukan dipidana denganpidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyakRp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(4) Setiap Penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai kepala keluargaatau anggota keluarga lebih dari satu KK atau untuk memiliki KTP lebih dari satudipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(5) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3) dan (4) adalahpelanggaran.

Pasal 101

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97, Pasal 98,Pasal 99 dan Pasal 100 adalah tindak pidana Administrasi Kependudukan.

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 34 -

BAB XXXIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 102

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku Peraturan Daerah Kabupaten DaerahTingkat II Mojokerto Nomor 23 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan PendaftaranPenduduk Dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (LembaranDaerah Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto Tahun 1996 Nomor 5 Seri B) dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 103

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto

pada tanggal 9 Desember 2010

BUPATI MOJOKERTO,

ttd

MUSTOFA KAMAL PASADiundangkan di Mojokertopada tanggal 21 Maret 2011

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATENMOJOKERTO,

ttd

Drs. BAMBANG SETYONO, MPd.Pembina Utama Muda

NIP. 19561102 198503 1 006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2011 NOMOR 13

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

PENJELASANPERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

NOMOR 8 TAHUN 2010TENTANG

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

I. UMUMBahwa dalam rangka mendukung Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pelaksanaan Pembangunan di Daerah serta untuk meningkatkan Pelayanan,Penataan dan Penertiban kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto di bidangPendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil, perlu dilakukan upaya-upayapenyempurnaan dalam ketentuan penyelenggaraan dan pendaftaran penduduk danpencatatan sipil, yang pada hakekatnya Daerah berkewajiban memberikanperlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukumatas setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami olehPenduduk WNI dan Orang Asing.

Setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa penting memerlukan buktiyang sah untuk dilakukan Pengadministrasian dan Pencatatan sesuai denganperaturan yang berlaku.

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentangAdministrasi Kependudukan, Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, makapelayanan administrasi kependudukan pelaksanaannya melalui Sistem AdministrasiKependudukan dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi gunamemenuhi kebutuhan masyarakat atas Pelayanan Kependudukan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sebagaimana diaturdalam Peraturan Daerah ini, dapat memberikan Pelayanan Administrasi kepadamasyarakat secara optimal, sehingga perlindungan terhadap PeristiwaKependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami oleh Penduduk tanpa adanyaperlakuan diskriminatif dan memberikan kepastian hukum.

Pelayanan Administrasi Kependudukan melibatkan peran serta masyarakatterutama Ketua RT/RW dalam rangka memperoleh Dokumen Kependudukan untukmenjamin kepastian data penduduk WNI maupun orang asing yang berada diwilayahnya.

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, diharapkan PenyelenggaraanPendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah diselenggarakan dengansebaik-baiknya di bawah pembinaan, pengawasan dan pengendalian dariPemerintah Daerah.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Cukup jelas.Pasal 2

Yang dimaksud dengan “persyaratan” adalah sesuai dengan PeraturanDaerah dan Peraturan Bupati sebagai petunjuk pelaksanaan PeraturanDaerah ini.

Pasal 3ayat (1)

Yang dimaksud dengan peristiwa kependudukan adalah kejadian yangdialami oleh penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibatterhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, KTP dan/atauSurat Keterangan Kependudukan lainnya meliputi Pindah Datang,perubahan alamat serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

ayat (2)yang dimaksud dengan peristiwa penting adalah kejadian yang dialamioleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan,perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak,perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 2 -

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Yang dimaksud dengan “melibatkan RT dan RW” adalah sesuai denganpedoman ketugasan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kabupaten MojokertoNomor 12 Tahun 2002 tentang Pedoman Pembentukan LembagaPemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Rukun Tetangga (RT) danRukun Warga (RW) serta peraturan pelaksanaannya.

Pasal 10Yang dimaksud dengan “berasaskan tugas pembantuan” adalah penugasandari Pemerintah Daerah kepada Kelurahan untuk melaksanakan tugassebagian urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil didaerah.

Pasal 11Yang dimaksud dengan “data agregat” adalah kumpulan data tentangperistiwa Kependudukan, Peristiwa Penting, Jenis Kelamin, Kelompok Usia,Agama, Pendidikan dan Pekerjaan.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal16ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Catatan Pinggir” adalah catatan mengenaiperubahan status atas terjadinya peristiwa penting dalam bentukcatatan yang diletakkan pada bagian pinggir akta atau bagian akta yangmemungkinkan (di halaman/bagian muka atau belakang akta) olehPejabat Pencatatan Sipil.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Yang dimaksud dengan “Dokumen Pendaftaran Penduduk” adalah bagiandari Dokumen Kependudukan yang dihasilkan dari proses PendaftaranPenduduk, misalnya : KK, KTP dan Biodata

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 3 -

Pasal 22ayat (1)

Yang dimaksud dengan “pindah ke Luar Negeri” adalah Pendudukyang tinggal menetap di luar negeri atau meningggalkan tanah airuntuk jangka waktu 1 (satu) tahun berturut-turut atau lebih dari 1(satu) tahun. Penduduk tersebut termasuk tenaga kerja Indonesia(TKI) yang akan bekerja ke luar negeri.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 23ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Datang dari Luar Negeri” adalah WNI yangsebelumnya pindah ke luar negeri kemudian datang untuk menetapkembali di Daerah.

Pasal 24ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Yang dimaksud dengan “surat keterangan tempat tinggal” adalahsurat keterangan Kependudukan yang diberikan kepada orang asingyang memiliki izin tinggal terbatas sebagai bukti diri bahwa yangbersangkutan telah terdaftar di Pemerintah Daerah sebagai penduduktinggal terbatas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Biodata Penduduk” adalah keterangan yangberisi elemen data tentang jati diri, informasi dasar serta riwayatperkembangan dan perubahan keadaan yang dialami oleh Penduduksejak saat kelahiran

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 4 -

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Kepala Keluarga” adalah :a. Orang yang bertempat tinggal dengan orang lain, baik mempunyai

hubungan darah maupun tidak, yang bertanggung jawab terhadapkeluarga.

b. Orang yang bertempat tinggal seorang diri; atauc. Kepala Kesatrian, Kepala Asrama, Kepala Rumah Yatim Piatu, dan

lain-lain tempat beberapa orang tinggal bersama-sama.Setiap Kepala Keluarga wajib memiliki KK, meskipun Kepala Keluargatersebut masih menumpang di rumah orang tuanya karena padaprinsipnya dalam satu alamat rumah boleh terdapat lebih dari satuKK.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 38ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Yang dimaksud dengan “perubahan susunan Keluarga dalam KK”adalah perubahan yang diakibatkan adanya Peristiwa Kependudukanatau Peristiwa Penting seperti pindah, datang, kelahiran, kematian.

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

Pasal 45Cukup jelas.

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 5 -

Pasal 46Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49Yang dimaksud dengan “pengguna Data Pribadi Penduduk” adalah InstansiPemerintah dan Swasta yang membutuhkan informasi data sesuai denganbidangnya.

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Kutipan Akta Kelahiran seorang anak yang tidak diketahui asalusulnya atau keberadaan orang tuanya diserahkan kepada yangbersangkutan setelah berusia 17 tahun atau telah menikah.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57ayat (1)

Yang dimaksud dengan “kelahiran bayi dalam keadaan mati” adalahkelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28(dua puluh delapan) minggu pada saat dilahirkan tanpa menunjukkantanda-tanda kehidupan.

ayat (2)Peristiwa kelahiran bayi dalam keadaan mati dibuatkan SuratKeterangan Lahir Mati tidak diterbitkan Akta Pencatatan Sipil.Meskipun tidak diterbitkan Akta Pencatatan Sipil tetapi pendataannyadiperlukan untuk kepentingan perencanaan dan pembangunan dibidang kesehatan.

Pasal 58Penerbitan Akta Perkawinan bagi penduduk yang beragama Islamdilakukan oleh KUA Kecamatan.

Pasal 59Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 6 -

Pasal 62Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67Cukup jelas.

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69Cukup jelas.

Pasal 70ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Kematian” adalah tidak adanya secarapermanen seluruh kehidupan pada saat manapun setelah kelahiranhidup terjadi.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Yang dimaksud dengan “Pihak yang berwenang” adalah KepalaRumah Sakit, dokter, paramedis, lurah atau kepolisian.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Cukup jelas.

Pasal 73ayat (1)

Yang dimaksud dengan “peristiwa penting lainnya” adalah peristiwayang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri untuk dicatatkan padaInstansi Pelaksana, antara lain perubahan jenis kelamin.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75Cukup jelas.

Pasal 76Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 80Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

Pasal 82Cukup jelas.

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO - Biro Hukum · terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 17. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

- 7 -

Pasal 83Cukup jelas.

Pasal 84Cukup jelas.

Pasal 85Cukup jelas.

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Cukup jelas

Pasal 88Cukup jelas.

Pasal 89ayat (1)

Yang dimaksud dengan “force majeure” adalah hal-hal di luarkemampuan manusia yang mengakibatkan hilang dan musnahnyaDokumen Kependudukan, meliputi gempa bumi, banjir, kebakaran,sabotase, huru- hara, kerusuhan dan peperangan..

Pasal 90Cukup jelas.

Pasal 91Cukup jelas.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Cukup jelas.

Pasal 94Cukup jelas.

Pasal 95Cukup jelas.

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Cukup jelas.

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Dengan adanya sanksi pidana diharapkan timbul kesadaran dari pendudukuntuk memenuhi kewajibannya.

Pasal 102Cukup jelas.

Pasal 103Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7