pemeriksaan status mental

Upload: wahyunhy

Post on 17-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PSIKIATRI

    Anna Andany Lestari

    1010211056

    Data Pribadi

    Tuan E, 45 tahun.

    Agama: Islam

    Suku: sunda

    Pendidikan terakhir: SMA

    Menikah: Sudah menikah dan mempunya 3 anak.

    Pekerjaan: personalia bag. pengolahan data

    Alamat: Tinggal di daerah tangerang.

    Keluhan Utama

    Merasa tidak bersemangat karena penyakit psoriasis yang diderita pasien sejak 3 bulan yang lalu

    tidak sembuh-sembuh.

    Riwayat gangguan sekarang:

    Stress karena psoriasis tidak sembuh, dan kesal terhadap diri sendiri. Kadang merasa tuhan tidak

    adil terhadap dirinya, kecewa, malu, menyesali dirinya kenapa pasien menderita penyakit seperti

    ini.

    Cepat emosi, sering kesal terhadap istri dan anak, dianggap istri anak tidak mau mengerti

    dirinya. Merasa tidak bersemangat, malas kerja dan malas bertemu orang lain, nafsu makan

    turun, tidak bisa tidur, pernah timbul pikiran putus asa, ingin mengakhiri hidupnya saja.

    Sejak 3 bulan yang lalu psoriasisnya kambuh kembali. Psoriasis yang saat ini muncul jauh lebih

    berat dari yang sblmnya. Biasanya hanya di ujung-ujung tangan munculnya, saat ini muncul dari

    ujung kepala sampai ujung kaki, sehingga pasien tidak bisa menutupinya.

    3 bulan yang lalu pernah di rawat di rspad selama 1 bulan karena psoriasis, karena tidak ada

    perubahan, pasien minta pulang, ingin berobat jalan saja. Dari bagian kulit,mendapat obat

  • neotigason 1x25mg, ranitidin 2x150mg, vaselin, curcuma 3x1. Puva 3x seminggu. Menurut

    pasien, pada saat yang lalu, saat psoriasis muncul tidak pernah merasa sedih/kecewa, tapi saat ini

    dia sampai putus asa.

    Sejak 3 bln ini pasien selalu ingin ditemani oleh istrinya, sampai kadang istri pasien kesal karena

    sudah capek mengurus anak. Jika malam hari pasien ingin dipijat oleh istrinya, tapi istri capek,

    jadi sering ribut.

    Menurut pasien hal tesebut adalah hal yang wajar krn dia sedang sakit.

    Penyakit / gangguan sebelumnya

    Psikiatrik: Tidak ada

    Medik: 15 tahun yang lalu menderita psoriasis, hampir tiap tahun kambuh

    Psikoaktif : negatif

    Alkohol : negatif

    Merokok 1 hari 12 batang

    Riwayat hidup

    A. prenatal & perinatal

    Anak ke 3 dari 7 bersaudara, lahir spontan ditolong dukun beranak. Anak laki pertama dan

    merupakan anak yang diinginkan kedua orang tuanya.

    B. masa kanak awal ( sp 3 tahun)

    Tidak tahu bagaimana dibesarkan, dibesarkan oleh kedua org tua.

    C. masa kanak pertengahan ( 3 11 th )

    Sekolah SD prestasi biasa saja. Lebih deket dengan ibu, ibu selalu mengajarkan jadi orang

    bersih, rapih, tekun, teliti.

    Ayah: guru SD. Mendidik anak dengan cara yang lembut, tetapi bila ia melakukan kesalahan

    maka akan dimarahi atau dipukul oleh ayahnya, menurut pasien hal tersebut hal yang wajar,

    karena seorang anak harus menuruti kehendak orang tuanya.

    D. masa kanak akhir, pubertas sp. akir masa remaja

    SMP- SMA prestasi biasa, banyak teman. Lulus SMA kerja di DepHan sebagai sipil. Pasien

    tidak melanjutkan kuliah karena masih punya 4 orang adik yang butuh biaya sekolah.

  • D. masa dewasa

    Riwayat pekerjaan: personalia KemHan bagian pengolahan data karena diminta ayah untuk jadi

    pegawai negri, karena menurut ayah dia dibesarkan dengan gaji pegawai negri, sehingga dia

    harus membalas budi dengan menjadi pegawai negri pula.

    Pasien adalah orang yang tidak ingin menunda pekerjaan, bila pekerjaan tidak selesai akan

    dibawa pulang dan diselesaikan di rumah.

    Di keluarga pasien, tidak ditemukan riwayat penyakit serupa atauriwayat gangguan

    jiwa lainnya.

    Keterangan : = laki-laki normal

    = perempuan normal

    = pasien

    F. Riwayat psikoseksual

    Menikah 29 tahun, dengan pilihan sendiri, pacaran 3 bulan, jatuh cinta karena istri rajin ngaji.

    Hanya pacaran 1 kali dengan istri, tidak pernah hubungan sex sebelum menikah.

    G. Riwayat kehidupan beragama

    Orang yang taat ibadah, aktif di kegiatan masjid, sejak 3 bulan ini selalu menghindari kegiatan

    masjid karena malu.

    H. Riwayat militer

    Pasien menyangkal tidak pernah mengikuti kegiatan militer.

    I. Riwayat pelanggaran hukum

  • Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum

    J. Riwayat keluarga

    Pegawai negri, gaji secukupnya, merasa dapat hidup drngan layak dan dapat menyekolahkan 3

    anak, istri tidak kerja.

    Selalu bersyukur dengan yang dialami, sekarang putus asa, sedih, kecewa karena sakit psoriasis,

    K. Impian, fantasi, dan nilai-nilaimbuh kmbali.

    Berharap sembuh total sehingga penyakitnya tidak kambuh kembali.

    Riwayat Keluarga

    Anak ke 3 dari 7 bersaudara, lahir spontan ditolong dukun beranak. Anak laki pertama dan

    merupakan anak yang diinginkan kedua orang tuanya.

    Lebih deket dengan ibu, ibu selalu mengajarkan jadi orang bersih, rapih, tekun, teliti.

    Ayahnya adalah seorang guru SD. Mendidik anak dengan cara yang lembut, tetapi bila ia

    melakukan kesalahan maka akan dimarahi atau dipukul oleh ayahnya, menurut pasien hal

    tersebut hal yang wajar, karena seorang anak harus menuruti kehendak orang tuanya.

    Pemeriksaan status mental

    Deskripsi umum

    A. Penampilan: laki-laki, sesuai usia, rapih, saat wawancara kadang sedih, tenang.

    B. Perilaku dan aktivitas psikomotor: Bicara spontan, lancar, volume pelan, jawab sesuai

    pertanyaan.

    C. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif, kontak mata cukup baik. Pada awal pemeriksaan,

    pasien terlihat sedikit ragu untuk bercerita. Tetapi dari pertengahan hingga akhir pasien mulai

    becerita dan diselingi oleh tangisan.

    Mood dan afek

    A. Mood: hipotim

    B. Afek: terbatas

    C. Keserasian afek: serasi

    Pembicaraan

  • Pembicaraan pasien cukup spontan, lancar, volume pelan d an artikulasi suara baik. Tidak

    terdapat neologisme dan hendaya bahasa. Kuantitas pembicaraan pasien baik dan kualitas

    pembicaraan cukup.

    Gangguan Persepsi

    Halusinasi : tidak ada

    Waham : tidak ada

    Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends )

    A. Proses / bentuk pikiran: asosiasi longgar

    B. Isi pikiran: tidak ditemukan gangguan isi pikir

    Kesadaran dan kognisi

    - Kesadaran : baik

    - Kognisi : baik

    Pengendalian impuls

    Daya nilai dan tilikan

    1. Daya nilai sosial

    Baik, pasien mengatakan bahwa mencekik orang tua itu tidak baik

    2. Uji daya nilai

    Baik, pasien mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak boleh mencekik leher

    bapaknya.

    3. Penilaian realita

    Terganggu, pasien tidak mengetahui bahwa suara yang didengar dan

    orang-orang yang pasien lihat tidak nyata.

    4. Tilikan Diri: Derajat tiga Karena pasien menganggap faktor lain sebagai

    penyebab penyakitnya

    Taraf Dapat Dipercaya

    Dapat dipercaya apa yang dikatakan pasien karena pasien dapat menjawab dengan baik dan

    benar

    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

  • IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Anak ke 3 dari 7 bersaudara, lahir spontan ditolong dukun beranak. Anak laki pertama dan

    merupakan anak yang diinginkan kedua orang tuanya.

    Lebih deket dengan ibu, ibu selalu mengajarkan jadi orang bersih, rapih, tekun, teliti.

    Ayahnya adalah seorang guru SD. Mendidik anak dengan cara yang lembut, tetapi bila ia

    melakukan kesalahan maka akan dimarahi atau dipukul oleh ayahnya, menurut pasien hal

    tersebut hal yang wajar, karena seorang anak harus menuruti kehendak orang tuanya.

    Riwayat pekerjaannya personalia KemHan bagian pengolahan data karena diminta ayah untuk

    jadi pegawai negri, karena menurut ayah dia dibesarkan dengan gaji pegawai negri, sehingga dia

    harus membalas budi dengan menjadi pegawai negri pula.

    Pasien adalah orang yang tidak ingin menunda pekerjaan, bila pekerjaan tidak selesai akan

    dibawa pulang dan diselesaikan di rumah.

    Di keluarga pasien, tidak ditemukan riwayat penyakit serupa atauriwayat gangguan

    jiwa lainnya.

    Orang yang taat ibadah, aktif di kegiatan masjid, sejak 3 bulan ini selalu menghindari kegiatan

    masjid karena malu.

    Pasien datang ke Rumah Sakit karena dikonsulkan oleh poli kulit. Stress karena psoriasis tidak

    sembuh, dan kesal terhadap diri sendiri. Kadang merasa tuhan tidak adil terhadap dirinya,

    kecewa, malu, menyesali dirinya kenapa pasien menderita penyakit seperti ini.

    Cepat emosi, sering kesal terhadap istri dan anak, dianggap istri anak tidak mau mengerti

    dirinya. Merasa tidak bersemangat, malas kerja dan malas bertemu orang lain, nafsu makan

    turun, tidak bisa tidur, pernah timbul pikiran putus asa, ingin mengakhiri hidupnya saja.

    Sejak 3 bulan yang lalu psoriasisnya kambuh kembali. Psoriasis yang saat ini muncul jauh lebih

    berat dari yang sblmnya. Biasanya hanya di ujung-ujung tangan munculnya, saat ini muncul dari

    ujung kepala sampai ujung kaki, sehingga pasien tidak bisa menutupinya.

    3 bulan yang lalu pernah di rawat di rspad selama 1 bulan karena psoriasis, karena tidak ada

    perubahan, pasien minta pulang, ingin berobat jalan saja. Dari bagian kulit,mendapat obat

    neotigason 1x25mg, ranitidin 2x150mg, vaselin, curcuma 3x1. Puva 3x seminggu. Menurut

    pasien, pada saat yang lalu, saat psoriasis muncul tidak pernah merasa sedih/kecewa, tapi saat ini

    dia sampai putus asa.

    Sejak 3 bulan ini pasien selalu ingin ditemani oleh istrinya, sampai kadang istri pasien kesal

    karena sudah capek mengurus anak. Jika malam hari pasien ingin dipijat oleh istrinya, tapi istri

    capek, jadi sering ribut.

  • Menurut pasien hal tesebut adalah hal yang wajar karen dia sedang sakit.

    FORMULASI DIAGNOSTIK

    Berdasarkan riwayat gangguan pasien ditemukan adanya riwayat gangguan

    persepsi dan pola prilaku yang secara klinis bermakna dan berkaitan dengan suatu gejala

    yang menimbulkan suatu penderitaan maupun hendaya pada berbagai fungsi psikososial.

    Oleh sebab itu, dapat disimpulkan pasien menderita gangguan jiwa.

    Diagnosis Aksis I

    Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pada pasien tidak ditemukan adanya penyakit

    yang menimbulkan disfungsi otak sehingga gangguan mental organik (F0) dapat disingkirkan.

    Dari anamnesis tidak didapatkan riwayat penggunaan zat psikoaktif dan konsumsi alkohol,

    sehingga gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F1) dapat disingkirkan.

    Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, ditemukan beberapa hal yang

    mendukung kriteria diagnostik yaitu, Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)

    F60.6, yaitu adanya perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasive, merasa

    dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain, preokupasi

    yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi social, keenganan

    untuk terlibat dengan orang, menghindari aktivitas social atau pekerjaan yang

    banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau

    ditolak.

    Diagnosis Aksis II

    Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian yang khas maupun retardasi mental pada

    pasien.

    Diagnosis Aksis III

    Tidak ada diagnosis.

    Diagnosis Aksis IV

    Pasien sudah sejak 3 bulan terakhir mengalami gangguan perilaku karena penyakit psoriasisnya ini sehingga dia

    dikonsultasikan dari poli kulit,

    Diagnosis Aksis V

  • Pada aksis V, dinilai kemampuan penyesuaian diri pasien dengan mengguanakan GAF

    (Global Assesment of Functioning). GAF saat pemeriksaan 65, yaitu beberapa gejala

    ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik.

    EVALUASI MULTIAKSIAL

    Aksis I : Gangguan Kepribadan Cemas

    Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis

    Aksis III : Tidak ada

    Aksis IV : Penyakit psirosis yang dideritanya

    Aksis V : GAF = 65

    PROGNOSIS

    Quo ad vitam : bonam

    Quo ad functionam : dubia ad bonam

    Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

    RENCANA TERAPI