pemeriksaan penunjang
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. HB
2. Tes darah
3. USG
4. Urine
5. Tes air amnion
6. CTG
LANJUT…
Beberapa pemeriksaan yang ”wajib” dilakukanpada saat hamil antara lain pemeriksaanlaboratorium pada trimester I dan trimester III.
Tujuan pemeriksaan ini adalah memantaukesehatan ibu hamil, serta melakukandeteksi dini terhadap kemungkinankomplikasi yang mungkin terjadi selamakehamilan.
PEMERIKSAAN AWAL : PEMERIKSAAN HB
Pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui jaringan periper, untuk mengetahui kadar haemoglobin dalam darah.
Pemeriksaan Laboratorium awal dan rutin yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadar Hb, untuk mengetahui apakah pasien dalamkeadaan anemia atau tidak di awalkehamilannya. Pemriksaan awal ini dijadikansebagai patokan dalam memantau kemajuankehamilannya.
Perubahan pisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan
penurunan Hb secara progresif sekitar minggu ke 30 yang secara
fisiologis masih di anggap normal.
Pemeriksaan Hb secara sahli dilakukan pada ibu hamil pada kunjungan
awal pada trimester III (28 mingggu) dan bila didapatkan anemia
menjelang persalinan nya sebagai tindakan anstipasi pada proses
persalinan seandainya terjadi komplikasi.
Menurut Manuaba pemeriksaan Hb dilakukan minimal 2 kali selama
kehamilan yaitu pada trimester I dan III. Selain menggunakan metode
sahli.
Hasil pemeriksaan Hb sahli dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Hb 11 gr % dikatakan tidak anemia
9-10 gr % anemia ringan
7-8 gr % anemia sedang
‹ 7 gr % anemia berat.
TES DARAH
Tes darah umumnya dilakukan secara rutin
di trimester satu kehamilan. Pemeriksaan
darah sangat penting dilakukan sebagai
upaya pencegahan dari kemungkinan
infeksi organisme yang membahayakan
janin atau kelainan tertentu
MACAM TES DARAH SAAT KEHAMILAN
Golongan darahTes golongan darah penting untuk dilakukan untuk bejaga-jaga saat proses persalinan terjadi perdarahan dandibutuhkan transfusi. Dengan mengetahui informasi golongandarah, dokter akan dapat langsung mencari darah dengangolongan yang sesuai.
TORCH (Toksoplasma,Rubella, Cytomegalovirus, danHerpes)TORCH berbahaya bagi kehamilan karena dapatmenimbulkan resiko keguguran, lahir mati, dan cacat padabayi. Tes ini perlu dilakukan di awal kehamilan untukmendeteksi apakah terjadi infeksi dan supaya segera dapatdilakukan tindakan pengobatan jika terdeteksi. Pelaksanaantes ini disarankan berulang, misalnya minggu pertama teskemudian lakukan lagi tes pada minggu ke empat hingga keenam.
LANJUTAN …...
Hepatitis B
Hepatitis B menyerang hati dan dapat
menyebabkan peradangan menahun,
bahkan kanker hati. Jika seorang ibu
terdeteksi hepatitis B saat hamil, maka
sesaat setelah lahir, bayinya langsung diberi
vaksin untuk mengurangi penularan.
Rhesus darahPemeriksaan ini penting dilakukan untukmengetahui kecocokan rhesus ibu danbayinya. Jika rhesus ibu negatif sedangkanbayinya positif maka dapat menimbulkangangguan klinis, seperti pembengkakan kulitjanin atau bahkan keguguran. Jika terjadiketidakcocokan rhesus, si ibu akan diberisuntikan anti-D immunoglobulin baik jikaberhasil melahirkan ataupun jika terjadikeguguran.
DETEKSI DINI USG
Pemeriksaan USG, dilakukan untuk mengetahuiletak janin, hamil di luar atau di dalamkandungan, letak plasenta, untuk mengetahuiukuran bayi, lingkar kepala, dan lain-lain, apakah sesuai dengan usia kehamilan. Selainitu, mengevaluasi pertumbuhan janin, melakukan evaluasi terhadap detak jantung, serta deteksi secara dini kelainan kongenitalyang mungkin terjadi. Kini, tersedia pula USG 4D yang hasilnya lebih akurat, berwarna, danlebih detail,
Usg dianjuran kehamilan 6-10 minggu; usia kehamilan
kehamilan 36 minggu; penentuan apakah letakplasenta masih menutupi jalan lahir atau tidak
penapisan cacat bawaan umumnya dilakukanpada kehamilan 20-22 minggu karena sebagianbesar cacat bawaan dapat didiagnosis pada usiakehamilan tersebut. Sebagian lagi kecacatandapat dilihat pada kehamilan 10-14 minggu dan28-32 minggu.
bila terdapat perdarahan
dicurigai ada gangguan pertumbuhan janin, ketuban pecah, atau kematian janin.
CARA PEMERIKSAAN INI BERLAKU UNTUK
PEMERIKSAAN DENGAN ASAM ASETAT
-- : Tidak ada kekruhan
+ : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01 – 0,05)
++ : kekeruhan dapat dilihat & namfak butir-butir
dalam kekeruhan tersebut (0,05-0,2%)
+++: urine jels keruh dan kekeruhan berkeping-keping
(0,2-0,5%)
++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (›0,5%).
2. Pemeriksaan Glukosa Urine
Pemeriksaan urine reduksi bertujuan
untuk melihat adanya glukosa dalm urine.
Urine normal biasanya tidak mengandung
glukosa. Dalam kasus tertentu urine
mengandung glukosa seperti pada ibu
yang mempunyai riwayat penyakit DM.
CARA PEMERIKSAAN INI BERLAKU UNTUK
PEMERIKSAAN DENGAN BENEDICT
-- : Tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan
agar keruh
+ : hijau kekuningan-kuningan dan keruh (0,5-1 %
glukosa)
++ : kuning keruh (1-1,5% glukosa )
+++: jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5% glukosa)
++++ : merah keruh (lebih dari 3,5% glukosa)
IMUNISASI TT
Adapun manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah bisa melindungi bayinya
yang baru lahir dari tetanus neonatorum dan melindungi ibu terhadap
kemungkinan tetanus apabila terluka.
Efeknya bila pun ada,itu hanya gejala ringan seperti nyeri ,kemerahan dan
pembengkakan kecilpada tempat suntikan dan akan hilang dalam 1-2 hari
tanpa tindakan pengobatan.
Karena TT adalah antigen yang sangat aman untuk Bumil dan juga janin.
Hanya 2 kali yaitu TT pertama dapat diberikan sejak diketahui setelah
positif hamil dan TT kedua minimal 4 minggu setelah TT pertama.
Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2
minggu sebellum melahirkan. Dan Akan lebih bagus lagi bila di
imunisasi TT sebelum hamil.
TES AIR AMNION
Terdapat 3 cara yang sering dipakai untuk mengetahui jumlah cairan amnion, dengan teknik single pocket ,dengan memakai Indeks Cairan Amnion (ICA), dan secara subjektif pemeriksa.
Pemeriksaan dengan metode single pocket pertama kali diperkenalkan oleh Manning dan Platt pada tahun 1981 sebagai bagian dari pemeriksaan biofisik, dimana 2ccm dianggap sebagai batas minimal dan 8 cm dianggap sebagai polihidramnion.
Metode single pocket telah dibandingkan dengan AFI menggunakan amniosintesis sebagai gold standar. Tiga penelitian telah menunjukkan bahwa metode pengukuran cairan ketuban dengan teknik Indeks Cairan Amnion (ICA) memiliki korelasi yang lemah dengan volume amnion sebenarnya (R2 dari 0.55, 0.30 dan 0.24) dan dua dari tiga penelitian ini menunjukkan bahwa teknik single pocketmemiliki kemampuan yang lebih baik.
Kelebihan cairan amnion seperti polihidramnion, tidak mempengaruhi fetus secara langsung, namun dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Secara garis besar, kekurangan cairan amnion dapat berefek negatif terhadap perkembangan paru-paru dan tungkai janin, dimana keduanya memerlukan cairan amnion untuk berkembang
`
CTG
CTG (CARDIOTOCOGRAPHY)
Cardiocograaphy adalah suatu alat yang digunakan untuk. mengukur DJJ pada saatkontraksi maupun tidak, jadi bila dopplerhanya menghasilkan 110 maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudiandilihat perubah DJJ pada saat kontraksi dandi luar kontraksi. Bila terdapat perlambatanmaka itu menunjukan adanya gawat janinakibat fungsi plasenta yang tidak baik. Inidilakukan > 28 minggu.
Penting dilakukan bumil pada keadaan :
kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi,
DM, infeksi kronis, dll)
Kehamilan dengan berat janin yg rendah
Kehamilan > 40minggu
Air ketuban yg sedikit
Air ketuban yang lebih
Kelainan pada Janin ( bradikardi, gerak janin
lambat, dll)